BAB I PENDAHULUAN. disebarkan tersebut hanya bila menguasai bahasa yang dipergunakan dengan baik, dan demikian

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum 2013 menyadari peran penting bahasa sebagai wahana untuk menyebarkan pengetahuan dari seseorang ke orang lain. Penerima akan dapat menyerap pengetahuan yang disebarkan tersebut hanya bila menguasai bahasa yang dipergunakan dengan baik, dan demikian juga berlaku untuk pengirim. Ketidak sempurnaan pemahaman bahasa akan menyebabkan terjadinya distorsi dalam proses pemahaman terhadap pengetahuan. Apapun yang akan disampaikan pendidik kepada peserta didiknya hanya akan dapat dipahami dengan baik apabila bahasa yang dipergunakan dapat dipahami dengan baik oleh kedua belah pihak. Dalam Kurikulum 2013 yang dirancang untuk menyongsong model pembelajaran Abad ke 21, dimana di dalamnya akan terdapat pergeseran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dari berbagai sumber belajar melampaui batas pendidik dan satuan pendidikan, peran bahasa menjadi sangat sentral. Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain dan karenanya harus berada di depan semua mata pelajaran lain. Apabila peserta didik tidak menguasai mata pelajaran tertentu harus dipastikan bahwa yang tidak dikuasainya adalah substansi mata pelajaran tersebut, bukan karena kelemahan penguasaan bahasa pengantar yang dipergunakan. Dalam telaah kurikulum dan buku teks ini, peneliti akan mencoba menelaah salah satu buku teks berjilid dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia wahana pengetahuan yang dipergunakan di kelas satu Sekolah Menengah Pertama yakni, Buku Pelajaran Bahasa Indonesia. 1

2 Kesesuaian materi dengan KD dalam kurikulum penting dikuasai oleh Guru dan siswa, karena materi yang diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar disekolah akan mempengaruhi hasil evaluasi siswa. Seperti, latihan, ujian semester atau lebih jauh lagi kemampuan siswa mengerjakan Ujian Nasional(UN). Berdasarkan menteri pendidikan nasional dan rektor dari beberapa Universitas, Ujian Nasional (UN) memiliki arti strategis dalam penjaringan mahasiswa. Yaitu, hasil Ujian Nasional (UN) akan diintegrasikan menjadi bahan yang ikut menentukan penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Walaupun Ujian Nasional (UN) tersebut dijadikan target dan hasil belajar pada siswa, namun terdapat isu umum yang menyatakan keprihatinan terhadap hasil Ujian Nasional (UN) bahwa terdapat banyak siswa yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) di Provinsi Jambi. Secara logis, kondisi hasil UN tersebut dipengaruhi banyak hal. Faktor penentu tersebut, di antaranya adalah kesesuaian materi uji UN dengan kurikulum, kesesuaian materi pelajaran dan isi kurikulum, serta keakuratan proses pembelajaran. Karena secara logis yang dipedomani guru dalam membelajarkan siswa itu adalah kurikulum, sementara UN itu dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran pada pencapaian kemampuan yang ditargetkan pada kurikulum, maka materi ukur pada UN memang harus sesuai dengan isi kurikulum. Bila tidak sesuai, hasil UN akan bias. Karena materi yang akan diujikan pada UN, secara logis, adalah kemampuan yang ditargetkan pada kurikulum, sementara pencapaian target kemampuan pada kurikulum itu dilakukan dengan menyajikan materi pelajaran, maka untuk mendapatkan hasil UN yang baik, materi pelajaran memang harus sesuai dengan isi kurikulum. Karena pencapaian kemampuan yang ditargetkan pada kurikulum itu membutuhkan keakuratan proses pembelajaran, sementara UN mengukur pencapaian target kurikulum, maka untuk mendapatkan hasil UN yang bagus, proses pembelajaran harus akurat.

3 Dengan adanya isu umum tersebut, demi kepentingan praktis perbaikan isi buku teks, dibutuhkan pengidentifikasian relevansi isi buku teks dan isi kurikulum secara kualitatif. Pengidentifikasian tersebut akan menghasilkan materi apa yang sesuai, materi apa yang tidak sesuai, isi kurikulum apa yang sudah terakomodasi, serta isi kurikulum apa yang belum terakomodasi. Dalam hal revisi buku teks, isi buku teks yang tidak sesuai tentunya harus disesuaikan atau dibuang, isi buku teks yang sesuai dipertahankan, isi kurikulum yang belum terakomodir perlu dihadirkan. Segenap pihak perlu memberikan perhatian terhadap hal tersebut. Sementara ini, perhatian terhadap isu umum tadi belum kongkrit dan spesifik pada kemampuan menganalisis kesesuaian materi pada buku teks dengan kompetensi dasar dalam kurikulum Sebelumnya terdapat penelitian mengenai kesesuaian alat evaluasi dengan KD dalam kurikulum 2013 yaitu dilakukan oleh Rianto dengan judul skripsinya kesesuaian soal ujian nasional SMA dalam mata uji bahasa Indonesia tahun pelajaran 2010/2011 dengan kompetensi dasar dalam KTSP tahun 2012 dan penelitian yang dilakukan oleh Sabrina tahun 2010 dengan judul "Relevansi soal ujian nasional SMP mata pelajaran bahasa Indonesia tahun akademik 2008/2009 dengan kompetensi dasar dalam KTSP, untuk itulah peneliti melakukan penelitian tentang kesesuaian materi dengan kurikulum yang belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya yaitu dengan judul Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk Siswa Kelas VII SMP. Seorang pendidik harus cermat dan teliti dalam memahami kurikulum, membuat RPP dan menentukan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran Mata Pelajaran bahasa Indonesia, karena terkadang ada Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sumber belajar yang kurang sesuai. Maka dari itu di bab selanjutnya peneliti akan menelaah buku teks bahasa

4 Indonesia Wahana Pengetahuan, dengan aspek, a) Aspek isi materi pelajaran, b) Aspek Penyajian, c) Bahasa dan Keterbacaan, d) Aspek Grafika. Buku teks mempunyai banyak fungsi dalam pembelajaran, baik bagi guru yang mengajar maupun bagi siswa. Buku teks mempunyai kualitas yang berbeda antara buku teksa satu dengan buku teks yang lain, di antaranya ada buku teks yang mempunyai kualitas tinggi dan sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus bisa memilih dan menentukan mana buku yang mempunyai kualitas tinggi dan mana yang tidak mempunyai kualitas. Kualitas buku teks dapat dilihat dari sudut pandangan (point of view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat siswa, menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, buku teks harus dimengerti oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, serta memantapkan nilainilai. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP Kelas VII. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah buku Teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan layak (memenuhi kriteria) untuk digunakan oleh siswa SMP setelah ditelaah? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui materi terdapat dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, dalam kurikulum Manfaat Penelitian

5 Suatu penelitian pada akhirnya secara umum diharapkan dapat memberikan suatu nilai kemanfaatan. Begitu juga dengan penelitian skripsi ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: Manfaat Teoretis Secara teoretis, manfaat yang dapat diperoleh dengan diketahuinya aspek-aspek yang terdapat dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran materi yang terdapat dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan layak apa tidak untuk dipelajari oleh siswa SMP. 1.5 Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan dalam interpretasi dan pemahaman hasil penelitian, dikemukan defenisi operasional sebagai berikut: 1) Telaah adalah penyelidikan, kajian, pemeriksaan, penelitian. 2) Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab 3) Teks adalah bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato. 4) Telaah buku teks adalah kegiatan penyelidikan, pengkajian, pemeriksaan dan penelitian terhadap bahan tertulis yang berisikan sumber pelajaran berbentuk buku sesuai dengan standar dan kualifikasi yang relevan.

6