BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Veronika Devi Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini kita terus semakin dimudahkan dalam berkomunikasi. Secara tidak langsung media sosial sebagai new media 1 membantu kita dalam berkomunikasi. Baik kepada rekan, saudara, sahabat dan banyak orang sekalipun, media sosial mampu memberikan kenyaman berkomunikasi tanpa harus bertatap muka maupun menggagas mengenai jarak, lokasi, dan waktu. Selain itu media sosial menyediakan cara untuk kita dapat berkomunikasi, berbagi pikiran, gagasan, perasaan kita tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Media sosial sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah media online yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, forum jejaring sosial, dan dunia virtual. 2 Media sosial saat ini membangun jaringan relasi manusia yang cukup luas di dunia maya. Buktinya media sosial saat ini tidak hanya menjadi media interaksi berbagai jaringan pertemanan, namun juga dapat menjadi sarana bisnis, promosi, layanan jasa, dsb. Berbagai kepentingan tersebut yang menyebabkan media sosial menjadi wadah bagi orang untuk membentuk dan memperluas relasi secara virtual. 3 Kemampuan media sosial membangun jaringan relasi dan menjadi wadah untuk memperluas relasi diwujudkan dengan adanya komunikasi pengguna yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Menurut Marshall Mcluhan dengan teorinya Medium As An Extension Of Human Faculties: Media Sebagai Perpanjangan Tubuh Manusia. Media sosial yang saat ini juga menjadi perpanjangan tubuh manusia menjadi media interaksi baru yang membuat ruang-ruang bagi masyarakat untuk dapat saling berbagi. 1 " New Media adalah sebuah set berbeda dari teknologi komunikasi yang memiliki fitur tertentu yang terbaru, dibuat dengan cara digital dan banyak digunakan oleh personal message sebagai alat komunikasi. (S,Renold. Beyond Borders: Communication Mernity & History.2010.Hal 243) 2 Tempo Kini.Peran Sosial Media Sebagai Media Kampanye Politik. 7september2014.Surat Kabar. (diunduh pada 19/05/2015 pukul ) 3 (19/8/2015 // 10:49)
2 Dalam penggunaanya sendiri media sosial memiliki kebebasan yang luas. Kebebasan tersebut menjadi icon bahwa media social dapat digunakan sebagai wadah kita untuk berkomunikasi, berpendapat, dan bergagasan secara bebas di dunia maya. Namun kebebasan yang ada tidak selalu memberi kontribusi yang postif. Karena dilihat kebebasan yang ada juga dinilai memberikan dampak negative bagi para penggunanya. Dampak negatif tersebut dibuktikan dengan adanya kebebasan, manfaat dan semua fitur yang menarik didalam media sosial yang juga dimanfaatkan bagi kelompok pembisnis prostitusi yang berjalan dengan menggunakan system online melalui kebebasan yang media sosial tawarkan. Sehingga kebebasan yang ada didalam media sosial dengan dukungan fitur-fitur yang menarik coba dimanfaatkan oleh para pekerja seks maupun mucikari dengan menjalankan bisnis layanan seks secara online menggunakan media sosial atau yang sering kita dengar saat ini adalah bisnis prostitusi online. Jaringan prostitusi online yang menyebar melalui akun facebook, blackberry, twitter, blog dan web dan media sosial yang lain mempermudah dan terus memberi kesempatan yang leluasa untuk memilih jasa layanan seks online yang sesuai dengan kebutuhan dan keiinginan. Tanpa harus berkunjung ke lokalisasi, cukup bermodalkan dengan smartphone, koneksi internet, akun media sosial pengguna dapat memilih tempat layanan seks yang digelar secara bebas untuk menuruti hasrat seksualnya. Maraknya prostitusi online saat ini akhirnya menuai banyak protes dan khasus yang terus bermunculan didalamnya. Adapun beberapa contoh kasus mengenai prostitusi online diantaranya : 1. Kasus Prostitusi Online dan Prostusi online ini dijalankan mucikari berinisial EA. Kejadian ini berhasil diungkap oleh polisi. Sistem prostitusi online tersebut terbilang cukup rapi. pengelola mengelola dua media sebagai penunjang bisnis tersebut yakni lewat Twitter dengan dan website dan Dalam dua media tersebut, EA memberikan sistem yang cukup rinci. Mulai dari harga layanan PSK sampai dengan sistem dan level PSK tersebut. Atas perbuatan Tersebut, ia disangkakan dengan 2
3 Pasal 296 KUHP berancaman pidana 1 tahun, Pasal 506 KUHP ancaman pidana 1 tahun, Pasal 4 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman pidana 5 tahun, Pasal 2 juncto Pasal 17 Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancaman pidana 15 tahun. (KOMPAS.COM, 17/6/2015). 2. Kasus Mucikari Online di Pekanbaru Punya 100 Mahasiswi Siap Pakai DN, seorang mucikari prostitusi online yang diamankan Polresta Pekanbaru, Riau, diketahui memiliki 100 'anak asuh'. Semuanya merupakan mahasiswi perguruan tinggi di Pekanbaru dengan pelanggan kelas menengah ke atas. Pengakuan DN kepada penyidik, mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi yang ditawarkan ke pria hidung belang bertarif Rp 2,5 hingga Rp 8 juta. Nilai itu short time atau bercinta dengan durasi pendek. DN sudah menjalankan bisnisnya selama 2 tahun belakangan. Dia juga dikenal sebagai pemain lama dan bisa disebut cukup top di kalangan pelanggan. Rata-rata usia wanita yang ia tawarkan berumur tahun. Bahkan DN juga melayani permintaan untuk luar kota, seperti Batam dan Jakarta (LIPUTAN6.COM, 06/10/2015). 3. Akun Instagram Ini Dipakai Ajang Prostitusi Terbuka Sebuah akun Instagram dengan kini menjadi sorotan publik di Indonesia. Pasalnya, dalam akun yang memiliki 700 lebih pengikut itu menampilkan para model cantik dengan pose seksi maupun bugil. Bahkan, para pria yang ingin menikmati jasa haram tersebut dapat memilih dan mem-booking model yang diinginkan sambil melakukan nego harga melalui aplikasi pesan singkat dengan nomor yang tertera dalam biodata. "RULES.BOOKING : pilih model >info hotel room>transfer payment> konfirmasi payment SERIUS CLIENT.SAJA! OMDO jangan.call! whatsapp 0812XXXXXXXX," tulis akun tersebut dalam biodatanya. Hingga kini belum diketahui jelas siapa dibalik akun tersebut. Namun, banyak orang yang berharap 3
4 akun tersebut segera ditutup karena meresahkan banyak pihak (LIPUTAN6.COM, 21/6/2015). 4. Mucikari Di Malang Jual 12 Mahasiswi Via Facebook Bagus Artha Pamungkas (21), mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Malang itu menjelma menjadi mucikari berpenghasilan tinggi. Melalui media sosial Facebook, Bagus menjual teman-teman kampusnya kepada para lelaki hidung belang. Dalam akun tersebut dia menuliskan tarif, nama dan fasilitas yang didapatkan oleh pelanggan. Namun, tak banyak foto 'piaraannya' yang dia pajang. Bagus memanfaatkan teknologi internet untuk menawarkan 12 anak asuhnya itu. Dia menggunakan media sosial Facebook. Berbekal telepon genggam di tangannya, pria asal Jakarta ini bisa meraup jutaan rupiah.melalui akun facebooknya, Bagus juga menyebutkan tarif anak asuhnya. Jika ada yang berminat akan dilanjutkan komunikasi secara personal. Beberapa postingan di dinding Facebook Bagus Artha Pamungkas menawarkan bisnis syahwat dengan nama, tarif dan fasilitas. Beberapa perempuan ditawarkan dengan harga Rp 800 Ribu sampai Rp 1,25 Juta. Akibat perbuatannya itu, Bagus terancam Pasal 506 KUHP atas tindakannya mengambil keuntungan dari aktivitas pelacuran. Ancaman hukuman yang disangkakan 1.3 tahun (MERDEKA.COM, 6/12/2015). 5. Bisnis Prostitusi Online Diungkap Polisi Satuan Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus membongkar praktek prostitusi melalui media internet. Diperkirakan, bisnis haram tersebut meraup keuntungan puluhan juta rupiah setiap bulannya. Seorang wanita mucikari merangkap wanita panggilan berinisial WD als AM berhasil diamankan anggota Satuan Cyber Crime dibawah pimpinan Kompol Indra F Siregar, SIK di hotel F saat hendak mengantarkan wanita-wanita yang dipesan oleh petugas yang sedang menyamar. VWW als RV menawarkan wanita-wanita abg usia 18 tahun sampai 26 tahun dengan membuka akun jejaring sosial friendster dan akun di komunitas bluefame kemudian memasang foto-foto wanita-wanita tersebut. Pelaku juga memasang nomor handphone dan dengan maksud apabila ada lelaki hidung belang yang 4
5 tertarik supaya menghubungi nomor atau tersebut. Selanjutnya setelah terjadi kesepakatan harga, mucikari mengantar wanita yang dipesan ke tempat pemesan menginap. Dari pemeriksaan WD als AM didapat keterangan bahwa dalam melakukan aksinya, pelaku bekerjasama dengan lelaki mucikari VWW als RV dan berhasil diamankan di kawasan Blok M (RESKRIMSUS.METRO.POLRI.GO.ID, 12/8/2015). Berangkat dari beberapa kasus diatas penulis mengambil fenomena prostitusi online sebagai sebagai fokus obyek penelitian penulis. Penulis mengambil contoh fenomena tersebut dalam rangka mengenal kode-kode yang digunakan para pengguna layanan seks online yang notabennya pelanggan awam untuk dapat masuk ke dalam jaringan prostitusi online hingga mendapatkan tawaran layanan seks dari pelayanpelayan seks kelas atas atau pala pekerja yang pilihan. Proses pengenalan tanda komunikasi pengguna prostitusi online tersebut nantinya juga akan mengupas bagaimana media sosial menjadi patologi sosial dengan adanya fenomena prostitusi online. Dari hal tersebut penulis mencoba merelevansikan antara teori semiotik komunikasi dengan kasus ini, yang menyelaraskan bagaimana suatu tanda harus dipahami untuk akhirnya sesorang (pengguna) dapat masuk kepada suatu ruang bahasan (prostitusi online, virtual seks) yang kemudian berlanjut untuk seseorang melakukan tawar menawar (mucikari online) hingga pada akhirnya pengguna dapat memilih dan berhubungan dengan pelayan seksual (PSK) pilihan (PSK kelas atas) atau pelayan yang diinginkanya sesuai dengan aturan yang telah disepakati melalui hasil gambaran kode dari mucikari yang coba digambarkan melalui pemahaman user untuk akhirnya sampai kepada proses deal. Berangkat dari relevansi dan proses tersebut penulis juga akan mengupas bagaimana proses pengenalan tanda komunikasi terhadap pengguna jasa prostitusi online sebagai sebuah tindakan patologi sosial. Dimana media sosial disini juga berada dalam posisi disfungsi dan sebagai media sosial yang patologi Pada penelitian ini penulis mengenakan pendekatan semiotika dari seorang tokoh semiotik yaitu Charles Sander Peirce ( ) untuk membahas kasus prostitusi online yang menjadi obyek penelitian penulis. Peirce melihat tanda sebagai unsur dalam komunikasi. Pierce (dalam Fiske 1990 :62) melihat tanda, acuan dan penggunanya sebagai tiga titik dalam segitiga (Representamen (r), Object (o), 5
6 Interpretant (I)). Model tanda yang dikemukakan Peirce adalah trikotomis atau triadik, dan tidak memiliki ciri struktural sama sekali (Hoed, 2002:21). Bagaimana paham semiotik Charles Sander Peirce mengupas tentang tanda-tanda yang ada dalam prostitusi online guna pelanggan baru atau penggunanya dapat berujung pada ranah hubungan yang lebih intim dengan pelayan seks komersialnya akan dibahas lebih mendalam pada penelitian ini. Pelacuran atau prostitusi secara online merupakan suatu bentuk perilaku masyarakat yang sakit. Maka itu selain pendekatan semitoika penulis juga mengenakan pendekatan Patologi Sosial terhadap prilaku penyebaran pelacuran sebagai jawaban serta solusi atas maraknya fenomena prostitusi online di sekitar kita. Pelacuran atau prostitusi secara online merupakan suatu bentuk perilaku masyarakat yang sakit (patologi) dan harus dihentikan penyebaranya. Perilaku masyakarat dalam prostitusi online tersebutlah yang disebut sebagai patologi sosial. Patologi Sosial sendiri ialah suatu ilmu tentang gejala-gejala sosial yang dianggap sakit dan disebabkan oleh factor-faktor sosial. Jadi patologi sama dengan artinya sebagai ilmu tentang penyakit masyarakat. Sedangkan penyakit masyarakat atau sosial itu adalah segenap tingkah laku manusia yang dianggap tidak sesuai, melanggar normanorma umum dan adat istiadat, atau tidak terintegrasi dengan tingkah laku umum. Penulis disini merelevansikan bagaimana prilaku pengguna dalam mengenali tanda pada ruang virtual sex (prostitusi online) begitupula dengan penyedia layanan sex melalui pendekatan patologi sosial. Satu dua abad yang lalu, orang menyebut satu peristiwa sebagai penyakit sosial murni dengan ukuran moralistic. Maka, kemiskinan, kejahatan, pelacuran, alkoholisme, kecanduan, perjudian, dan tingkah laku yang berkaitan dengan semua peristiwa tersebut dinyatakan sebagai gejala penyakit sosial yang harus diberantas dari muka bumi. North, seorang sosiolog dalam bukunya Social Problems and Social Planing, menyatakan bahwa dalam usaha pencapaian tujuan dan sasaran hidup yang bernilai bagi suatu kebudayaan atau suatu masyarakat, harus disertakan etik sosial guna menentukancara pencapaian sasaran tersebut. Penulis berharap melalui penelitian ini masyarakat dalam mecapai tujuan dan sasaran hidupnya dapat memiliki etik social yang lebih baik, sehingga tujuan dan sasaran hidup kita dan bernilai bagi masyarakat, kebudayaan, dan bangsa kita. 6
7 1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang sudah penulis uraikan, maka penulis mencoba menguraikan rumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimana pengenalan tanda komunikasi pada ruang virtual seks (prostitusi online) untuk masuk dan mendapatkan jasa layanan seks kelas atas atau pelayan seks sesuai pilihan penggunaa? 1.3. Tujuan Penelitian Untuk menjelaskan proses pengenalan dan pemahaman simbol-simbol pengguna prostitusi online terhadap penyedia layanan seks Manfaat Penelitian - Manfaat Penelitian Teoritis Penelitian ini dapat memperkaya Ilmu Komunikasi khususnya studi pesan semiotika dan studi penyakit masyarakat atau patologi sosial. Penelitian ini dapat memperkaya akan pengetahuan tentang media social yang seharusnya mempunyai batas bebas ditengah kebebasan media sosial yang tanpa batas saat ini. Sehingga keberadanya tindak dimanfaatkan oleh para pembisnis prostitusi yang keberadaanya juga menjadi penyakit masyakarat. - Manfaat Penelitian Praktis Menjadi bekal pembelajaran mengenai pemahaman dan pengenalan tanda komunikasi pada ruang virtual seks terhadap pengguna dan penyedia jasa layanan seks. Pengetahuan pada poin pertama memberi bekal kepada masyarakat agar menjadi pengguna media sosial yang smart, cermat, dan berbatas dalam menanggapi dan menikmati kebebasan dalam media sosial. Penulis berharap melalui pengetahuan ini masyarakat dan khususnya netizen dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan ini untuk membuat 7
8 gerakan atau langkah awal pencegahan atau pengurangan penyebaran prosttusi online. Baik melalui gerakan sosial seperti campaign atau bahkan inovasi regulasi pada pengguna media sosial baik secara aturan tertulis atau secara programming. Dapat memberikan gambaran dan pemahaman bahwa pelaku prostitusi online (pengguna dan penyedia jasa) tersebut merupakan suatu bentuk patologi sosial atau perilaku masyarakat yang sakit atau tidak pada umumnya. 1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini difokuskan untuk melihat pengenalan simbol-simbol oleh pengguna (pengguna pemula atau awam) prostitusi online untuk dapat masuk dalam ruang virtual sex hingga realisasi layanan seks secara nyata. Disini penulis ingin mengetahui pengenalan simbol-simbol apa saja yang dapat membuat seorang pengguna pemula dapat masuk dan dapat dipercayai oleh orang-orang dalam lingkup atau jaringan prostitusi online baik dari mucikari hingga pada pekerja seksnya. Sehingga suatu ruang virtual layanan sex dapat mempercayai kita untuk masuk sebagai pengguna baru dan mendapat pelayanan yang memuaskan dari pilihan PSK nya, system booking, peraturan dan layanan seksnya. Perilaku pengguna jasa prostitusi online serta perilaku penyedia jasa layanan seks tersebut nantinya akan menjadi pengetahuan bagi masyarakat agar muncul suatu tindakan untuk meredam, hingga mencegah perilaku masayarakat yang tidak normal, atau tidak sewajarnya yang penulis sebut sebagai patologi sosial, tidak pada aspek yang lain. Symbol yang ingin diketahui itu hanya dalam upaya kunci untuk akses masuk serta realisasi layanan seks dan upaya pemahaman bahwa proses-proses tersebut yang nantinya menyimpulkan mengenai media sosial yang mengalami disfungsi dan patologi melalui fenomena prostitusi yang dasarnya juga merupakan penyakit masyarakat. Sehingga penulis akan coba untuk memberi saran dan tindakan sebagai jalan keluar untuk menanggapi fenomena tersebut, tidak pada aspek yang lain. 8
BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini tercantum dalam pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945 amandemen ketiga yang berbunyi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keidentikan PSK dengan citra buruk tidak lain karena nilai-nilai baik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keidentikan PSK dengan citra buruk tidak lain karena nilai-nilai baik di dalam kehidupan bermasayarakat yang mereka langgar. PSK dinilai telah melanggar norma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang perkembangan teknologi dan informasinya bertumbuh dengan pesat, perkembangan teknologi tersebut memberikan pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan perubahan sistem perdagangan, baik secara tradisional maupun modern. Sistem perdagangan tradisional yakni transaksi antara penjual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi digital interaktif ini mampu menghubungkan masyarakat secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi di Negara Republik Indonesia saat ini sudah berkembang sangat pesat, hal tersebut membawa perubahan positif dengan semakin cepatnya arus informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah pelacuran di Indonesia merupakan salah satu masalah sosial yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah pelacuran di Indonesia merupakan salah satu masalah sosial yang semakin kompleks. Sebagaimana pelacuran semakin berkembang dan semakin bertambahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyebaran pornografi saat ini erat hubunganya dengan perkembangan teknologi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyebaran pornografi saat ini erat hubunganya dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi internet. Sistem jaringan internet yang dapat menjangkau berbagai daerah
Lebih terperinciRakhmad Ikhsanudin S1TI-2A /
Rakhmad Ikhsanudin S1TI-2A /10.11.3550 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 ABSTRAK Judul Jenis Penulis : Berbisnis Dengan Media Internet : Karya Ilmiah : Rakhmad Ikhsanudin STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah anggota masyarakat, ia terikat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENERTIBAN DAN PENANGGULANGAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL DALAM WILAYAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 18 TAHUN 2002
PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG PENERTIBAN DAN PENANGGULANGAN PEKERJA SEK KOMERSIAL DALAM WILAYAH KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA W A L I K O T A S A M A R
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah membawa masyarakat menuju era digitalisasi. Banyak kegiatan manusia yang sangat bergantung
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENERTIBAN DAN PENANGGULANGAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
113 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan di lapangan, diperkuat dengan teori serta wawancara mengenai penggunaan akun anonim dan identitas samaran pada jejaring sosial Twitter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman modern seperti saat ini membawa masyarakat harus bisa beradaptasi dalam segala aspek kehidupan. Modernisasi pada dasarnya dapat membawa dampak positif dan negatif
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel dengan mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk mulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah mendorong timbulnya komunitas baru yakni komunitas homoseksual. Homoseksual menurut sejarahnya berasal dari bahasa latin yang berarti sama. Kaum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota yang ramai dan sering dikunjungi oleh para wisatawan yang berdatangan dari luar kota maupun wisatawan asing dari luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa di era globalisasi perkembangan dan kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling menonjol adalah dengan hadirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Bidang teknologi informasi saat ini telah berkembang secara massal dan cepat. Teknologi tersebut telah berhasil mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Whatsapp adalah sebuah aplikasi chatting pada yang biasanya tersedia di bursa smartphone yang memungkinkan penggunanya berbagi gambar dan pesan. Whatsapp adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara anggota masyarakat terkadang menimbulkan gesekan-gesekan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat, di manapun berada, selalu terdapat penyimpangan-penyimpangan sosial yang dilakukan oleh anggotanya, baik yang dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang berkembang di era globalisasi saat ini berfungsi untuk mempermudah, mempercepat, atau memberikan alternatif lain bagi pilihan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin maju ini teknologi serba modern dan canggih, banyak hal telah
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju ini teknologi serba modern dan canggih, banyak hal telah berkembang dikarenakan pemikiran manusia yang semakin rumit dan pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi terus melesat seiring perkembangan zaman. Hal ini membuka peluang bagi para pebisnis serta menjadi ladang yang menjanjikan dalam memasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Media komunikasi pun semakin berkembang seriring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN TOKO CLARISSA GROSIR FASHION GRESIK
91 BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN TOKO CLARISSA GROSIR FASHION GRESIK A. Analisis Terhadap Strategi Pemasaran antara Sistem Online dan Sistem Offline 1. Strategi Pemasaran Sistem Online a.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kota Surabaya merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur, tempat
BAB I PENGANTAR. Latar Belakang Kota Surabaya merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur, tempat berpusatnya pemerintahan daerah, politik, perdagangan, industri, pendidikan, dan kebudayaan sehingga tidak mengherankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Sistem komunikasi dengan jaringan internet memungkinkan orang dari semua belahan dunia untuk saling berkomunikasi secara real-time dengan mudah dan cepat.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini perkembangan teknologi khususnya di bidang komunikasi merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari munculnya berbagai
Lebih terperinciLAMPIRAN. Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas
L1 LAMPIRAN Bagian I : Kuesioner Data Koresponden Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas responden. Berilah tanda silang pada masing masing jawaban sesuai dengan
Lebih terperinciJURNAL PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI PROSTITUSI ONLINE
JURNAL PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI PROSTITUSI ONLINE Diajukan Oleh : NAMA : MARTA LUVI MANURUNG NPM : 100510468 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Peradilan dan Penyelesaian Sengketa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Blackberry merupakan smartphone yang banyak diminati oleh masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang menarik yaitu eksis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motif-motif yang harus dipenuhinya. Maslow (dalam Sobur, 2003) dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehadiran orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki motif-motif yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang, dan perkembangannya setiap hari semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang menginginkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelacuran merupakan kegiatan yang melanggar hak asasi warganegara. Hal ini karena semua orang berhak mendapatkan kehidupan yang layak berdasarkan Pasal 27 Ayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internet membuat alur komunikasi tidak terbatas ruang dan waktu. Pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Internet memiliki peran dalam penyampaian informasi. Adanya perkembangan internet membuat alur komunikasi tidak terbatas ruang dan waktu. Pertumbuhan pengguna internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat. pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat. Adanya internet menjadi bukti mempermudah pekerjaan manusia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat. Dunia telah memasuki era globalisasi dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LARANGAN MAKSIAT DALAM KABUPATEN MUSI BANYUASIN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LARANGAN MAKSIAT DALAM KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN, Menimbang Mengingat : : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan tetapi merupakan masalah lama yang baru banyak muncul pada saat sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya era modern saat ini khususnya di bidang era komunikasi memberikan dampak yang cukup signifikan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia teknologi semakin berkembang dan jauh lebih canggih dibanding dengan beberapa tahun yang lalu. Kecanggihan teknologi ini, dapat dirasakan mulai dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan komunikasi ini menunjukan betapa pesat perkembangan tersebut.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi sangat pesat, inovasi yang terus berkembang dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2006 T E N T A N G PEMBERANTASAN MAKSIAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2006 T E N T A N G PEMBERANTASAN MAKSIAT DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING ULU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah mahkluk sosial, di manapun berada selalu terdapat penyimpangan-penyimpangan sosial yang dilakukan oleh anggotanya, baik yang dilakukan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dunia bisnis, industri,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi serta perilaku konsumen memanfaatkan media online di Indonesia semakin lama semakin meningkat setiap harinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media sosial telah mengubah serta menggeser segala aspek kehidupan masyarakat yang menggunakan media sosial tersebut, sekarang masyarakat berada pada arus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi telah memasuki babak baru seiring dengan perkembangan sarana telekomunikasi yang pesat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakangan ini fenomena digital mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemudahan dalam penggunaannya menjadi kelebihan digital dibandingkan pendahulunya yaitu analog.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Virtual Communities atau komunitas maya adalah komunitas-komunitas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Virtual Communities atau komunitas maya adalah komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul di dunia komunikasi elektronik dari pada dunia nyata. Salah satu bentuknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asia-Pasifik. Pertumbuhan penjualan online di Indonesia meningkat dari tahun 2011
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan posisi strategis sekaligus konsumtif. Usaha dagang harus dipahami baik oleh pelaku
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...
9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akibat dipicu perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, variasi penggunaan bahasa di ruang publik pun mengalami perkembangan pula. Salah satu diantaranya
Lebih terperinci3 Sumber: pada 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan jaman, perkembangan teknologi pun mengalami perkembangan yang pesat. Manusia terus berupaya menciptakan teknologi dalam berbagai aspek, guna
Lebih terperinciInternet Marketing untuk Mendukung Strategi Pemasaran
Internet Marketing untuk Mendukung Strategi Pemasaran Tugas pendukung UTS matakuliah E-BISNIS Dosen : M. Suyanto, Prof.Dr, M.M. Disusun Oleh Nama : Ahmad Nasikin NIM : 09.11.2637 Kelas : 09.S1TI.02 Jurusan
Lebih terperinciBAB II OBJEK PENELITIAN. gambaran singkat Group SMA Stella Duce 2 Yogyakarta di Facebook dan gambaran
BAB II OBJEK PENELITIAN A. GAMBARAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK Pada bab ini berisikan tentang sejarah singkat situs jejaring sosial Facebook, gambaran singkat Group SMA Stella Duce 2 Yogyakarta di Facebook
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak langsung bagi seluruh masyarakat. Tidak hanya bagi status ekonomi kelas atas, namun ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Media sosial hadir sebagai media baru dalam berkomunikasi dimana saat ini berkomunikasi tidak hanya secara tatap muka tetapi juga melalui saluran media. Media sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Bangsa Indonesia sejak lama di kenal sebagai Bangsa yang memiliki Adat Istiadat yang serba sopan dan moral yang sopan. Walaupun demikian ternyata budaya atau kepribadian Indonesia semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan satu hal yang wajib untuk dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Selama hampir dua puluh empat jam, manusia berkomunikasi dengan sesamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi permasalahan, banyaknya kasus yang ditemukan oleh aparat penegak hukum merupakan suatu bukti
Lebih terperinciKarya Ilmiah Peluang Bisnis
Karya Ilmiah Peluang Bisnis DIREKTORI KOST ONLINE Oleh: Nama : Rakhma Shafrida Kurnia NIM : 11.11.5495 Kelas : 11.SITI.12 Kelompok : F SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOMM YOGYAKARTA
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA JAMBI dan WALIKOTA JAMBI M E M U T U S K A N :
WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERANTASAN PELACURAN DAN PERBUATAN ASUSILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang a. bahwa pelacuran dan perbuatan
Lebih terperinciPanduan Sukses Bisnis BebasBayar
Anda Mengalami Kesulitan dengan Masalah Keuangan?? atau Pusing Memikirkan Sulitnya Mencari Pekerjaan Saat ini?? STOP!! Kini Siapapun Anda, Apapun Profesinya, Anda Bisa Hasilkan Jutaan Rupiah per Bulan..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Masalah Penelitian Pada zaman mordernisasi ini, kemajuan dari fungsi telepon genggam semakin berkembang pesat. Tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi membawa dampak yang signifikan pada pertumbuhan pengguna internet di negara-negara berkembang. Salah satu negara berkembang yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internet. Kehadiran web memberikan peluang yang cukup besar kepada
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu pengetahuan saat ini telah mengalami perkembangan pesat yang diikuti oleh kemajuan teknologi informasi. Perkembangan aplikasi web (jaringan) yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Tokopedia Tokopedia merupakan online marketplace yang memungkinkan setiap individu dan pemilik bisnis di Indonesia membuka dan mengurus toko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkenaan dengan pembangunan teknologi,dewasa ini seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkenaan dengan pembangunan teknologi,dewasa ini seperti kemajuan dan perkembangan teknologi informasi melalui internet (Interconnection Network), peradaban
Lebih terperinciWritten by Daniel Ronda Sunday, 05 October :20 - Last Updated Tuesday, 11 November :22
By Daniel Ronda Sebagai orang tua, kita sering mengingatkan anak kita untuk membatasi dalam penggunaan games, komputer, hp, tablet dan smartphone lainnya. Kita sering menegur mereka untuk memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Kebutuhan dan selera pasar terus berkembang seiring waktu dan perkembangan jaman. Hal inilah yang mendasari perusahaan untuk bersaing dengan melakukan inovasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi kini dapat mengaksesnya melalui
Lebih terperinciTeknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi seorang konsumen niat beli terhadap suatu produk muncul dari sebuah keinginan yang disebabkan oleh dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran, apabila
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menengah keatas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk. bentuk teknologi dan kecangihannya (Putri dalam, Zikri 2012:1).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menegah kebawah dan golongan menengah keatas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang Era Kebebasan Berpikir
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.1.1. Era Kebebasan Berpikir Tingkah laku dan perbuatan remaja zaman sekarang dipengaruhi oleh tayangan televisi, film, radio dan internet. Tren berpakaian, gaya
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PROSTITUSI SECARA ONLINE BERDASARKAN PERSPEKTIF CYBER CRIME
TINJAUAN YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PROSTITUSI SECARA ONLINE BERDASARKAN PERSPEKTIF CYBER CRIME Oleh : Ni Made Rica Vitayanti A.A. Gede Duwira Hadi Santosa Program Kekhususan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIF AFILIASI DENGAN INTENSITAS MENGGUNAKAN FACEBOOK PADA DEWASA AWAL SKRIPSI
0 HUBUNGAN ANTARA MOTIF AFILIASI DENGAN INTENSITAS MENGGUNAKAN FACEBOOK PADA DEWASA AWAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas Psikologi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. SMS Mop Kata 'Mop' sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan pada budaya Papua sebagai representasi dari humor khas Papua.Cerita-cerita lucu menggunakan logat
Lebih terperinciKuisioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Kuisioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan pelanggan tentang PT. Daya Mulia Sejahtera serta seberapa besar dukungan pelanggan terhadap rencana pembuatan website
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah moral merupakan masalah yang menjadi perhatian orang dimana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah moral merupakan masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju maupun masyarakat yang belum maju. Hal ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri dalam hidupnya dituntut untuk dapat berinteraksi dengan manusia lain (Bungin,2008:25).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang menyediakan tempat atau memudahkan terjadinya praktek prostitusi. Dalam
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Praktek prostitusi merupakan perbuatan yang merusak moral dan mental dan dapat menghancurkan keutuhan keluarga, namun dalam hukum positif sendiri tidak melarang pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal sebagai sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk komunikasi interaktif
Lebih terperinciPELANGGARAN ETIKA IT - PERJUDIAN ONLINE. Nama : Nuri Budi Hangesti Nim :
PELANGGARAN ETIKA IT - PERJUDIAN ONLINE Nama : Nuri Budi Hangesti Nim : 13111027 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2016 Daftar isi: I. Kasus...3 II. Komentar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari setiap orang. Itu dikarenakan adanya kebutuhan informasi, hiburan, pendidikan,dan akses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan
BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat di seluruh dunia membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas landasan, masalah, dan tujuan dibuatnya Forum Jual Beli Dengan Menggunakan Mobile-Web Berbasis Lokasi, batasan-batasan dan metodologi yang digunakan, dan sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia bertindak dan bertingkah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pula pada dinamika kehidupan masyarakat. Perkembangan dalam kehidupan masyarakat terutama yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media Sosial adalah interaksi sosial antara manusia dalam berbagi dan bertukar informasi. Media sosial mencakup gagasan dan berbagai konten dalam komunitas virtual
Lebih terperinci