Kajian Model Penilaian Efektivitas Penyerapan Dana Bantuan Luar Negeri Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi

Transkripsi

1

2

3

4

5 Kajian Model Penilaian Efektivitas Penyerapan Dana Bantuan Luar Negeri Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi Biemo W. Soemardi 1) Seta Kartika 2) Abstrak Negara-negara berkembang hingga saat ini masih menghadapi berbagai masalah penting dalam upaya pemenuhan sektor infrastruktur yang merupakan dasar bagi perkembangan kesejahteraan ekonomi dan sosial yang sehat. Pembangunan dan peningkatan kebutuhan infrastruktur tersebut tentunya membutuhkan upaya yang sangat besar. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu upaya pendanaan, antara lain dalam bentuk pemanfaatan dana bantuan dari negara-negara asing, baik dalam bentuk pinjaman finansial maupun bantuan teknis. Tulisan ini membahas upaya pengukuran efektivitas pemanfaatan dana bantuan luar negeri me/alui pengukuran efektivitas penyerapan dana bantuan luar negeri terhadap kinerja pelaksanaan proyek konstruksi. Pengukuran kinerja alternatif, berdasarkan metode OMAX dan DEA, digunakan sebagai alternatif metoda penilaian kinerja pelaksanaan proyek konstruksi dengan bantuan luar negeri yang se/ama ini digunakan oleh Bappenas. Hasil analisis pengukuran kinerja pelaksanaan proyek berbantuan Jepang berdasarkan ketiga metode yang digunakan tersebut pada dasarnya memberikan nilai kinerja yang relatif sama. Meskipun demikian, metode Bappenas cenderung memberikan hasil yang kurang tepat karena hanya menekankan kriteria keberhasilan pada aspek penyerapan dana bantuan tanpa memperhitungkan kontribusi aspek lainnya. Kata-kata kunci: kinerja proyek, efektivitas bantuan luar negeri, OMAX, DEA Abstract Developing countries are still facing serious issues concerning the inadequacies in fulfilling their social and economic infrastructures, which are basic for the development of healthy social and economic welfares. The development and improvement of the infrastructure indeed requires great amount of funding. To cope with that problem, developing countries need foreign support in term of financial and technical assistance. This paper proposes approaches to evaluate foreign loan effectiveness by means of measuring the performance of construction project implementation. Performance assessment methods, based on OMAX and DEA methods, were developed as alternatives to the current Bappenas's method. Results from performance analysis on Japanese loans using the three methods were relatively equal. However the Bappenas 's method tends to be inaccurate, since it only concerned with loan disbursement aspects. Keywords: project performance, loan effectiveness, OMAX, DEA

6

7

8 Survey on Utility of Internet-based Applications for Supporting Design-Build Activities Muhamad Abduh 1) Miroslaw J. Skibniewski 2) Abstract Even though still considered as the laggard, the construction industry has adopted Internet-based applications to support its business practices. In order to implement Internet-based applications in construction project activities successfully, the Internetbased applications should be acceptable in the construction environment. A Web-based survey conducted by the authors at Purdue University, U.S.A, between March 1 and April 30, 2000 attempted to measure the usefulness of Internet-based applications, such as , remote access, Web, video conferencing, and file transfer applications, by focusing on their utility to support information processing in design-build (D/B) activities. A total of 378 qualified professionals from the D/B industry and academia from all over the world responded to the survey, constituting a response rate of 36%. The survey produced the utility values of 14 Internet-based applications in supporting D/B activities. The subsequent analysis confirmed adequately validity and reliability of the survey. The survey design, its results, and the suggested optimal configuration of Internet-based applications to support D/B activities are presented. Keywords: design-build, Internet, Internet-based application, survey, utility assessment. Abstrak Meskipun masih dapat tergolong kepada pihak yang terbelakang, industri konstruksi telah mengadopsi aplikasi berbasis Internet untuk mendukung kegiatannya. Agar implementasi aplikasi berbasis Internet di bidang konstruksi berlangsung dengan sukses, aplikasi tersebut harus dapat diterima di lingkungan konstruksi. Suatu survei berbasiskan Web telah dilakukan oleh penulis di Purdue University, Amerika Serikat, antara tanggal 1 Maret dan 30 April 2000, yang bertujuan untuk mengukur kegunaan aplikasi berbasis Internet, seperti , remote access, Web, video conferencing, dan layanan file transfer, dengan menitikberatkan pada utilitas aplikasi-aplikasi tersebut dalam mendukung proses informasi dalam kegiatan design-build (D/B). Terdapat 378 orang responden yang berasal dari praktisi profesional dalam bidang D/B dan tenaga pengajar dari berbagai negara yang memberikan nilai response rate sebesar 36%. Survei tersebut menghasilkan nilai utilitas 14 aplikasi berbasis Internet dalam mendukung kegiatan D/B dengan tingkat validasi dan keandalan survei yang cukup memadai. Pada makalah ini dibahas pula perancangan survei, hasil survei, dan konfigurasi optimum aplikasi berbasis Internet untuk mendukung kegiatan D/B. Kata-kata kunci: design-build, Internet, aplikasi berbasis Internet, survei, pengukuran utilitas

9

10

11 Studi Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruan pada Pengembangan Kurva Karakterisasi Likuifaksi di Laboratorium Dedi A. Tafsi ) I Wayan Sengara 1) Bigman M. Hutapea 1) Abstrak Di dalan analisis likuifaksi di laboratorium, penentuan jumlah siklik pada suatu sampel tanah untuk mencapai kondisi likuifaksi sahgat dibutuhkan. Hal ini dapat dilakukah dengan menggunakan peralatan biaksial siklik Hasil tes ini biasanya ditanpilkan dalam bentuk grafik likuifaksi yang menghubungkah tegangan geser terhadap jumlah siklik yang diperlukan untuk terjadinya likuifaksi. Grafikini bersifat unik untukberbagai tipe tanah, densitas, dan tekanan keliling,serta digunakan untuk evaluasi potential liquifaksi di lapangan Tulisan ini menyajikan hasil studi mengenai suatu cara alternatif untuk menghasiaan grafik likuifaksi menggunakan Jaingan Syaraf Tiruat (JTS) dari data tes triaksial siklik yang telah ada Suatu contoh bagaimana menghasilkan grafik likuifaksi dan beberapa data tes triaksial siklik pada suatu tanah pasir dengan vaiasi densitas, ratio tegangan siklik dan tekanan keliling disajikan. Sebuah JST Multilayer Feed-Forward digunakan pada studs ini. Venfikasi hasil prediksi JST terhadap data aktual tes triaksial siklik juga akan disajikan. Hasil studi memperlihatkon bahwa JST memberikan suatu metode yang cukup andal, efisien dan cepat untuk menghasilkan kurva likuifaksi pada suatu tanah pasir untuk berbagai tipe densitas, ratio tegangan siklik dan tekanan keliling dibandingkan dengan kurva standar yang biasa diigunakan dalam praktik saat ini. Kata-kata kunci: tes biaksial siklik grafik likuifaksi, jaringan syaraf tiruan. Abstract In laboratory soil liquefaction analysis determination on number ofcycles for the soil samples to reach liquefaction using cyclic t tax ial device is needed These results are usually presented by the liquefaction charts that relate shear stress to the number of cycles required for the liquefaction These charts are unique for any type of soil, density, and confining pressure and can then be used for evaluation of liquefaction potential in the field This paper presents results of study on an alternative method to develop the liquefaction charts usingartificial Neural Network (ANtV) fmm existing data of the cyclic biaual test An example development of the liquefaction charts from seies of the cyclic triaxial test on sand soil with various densities cyclic stress ratio and confining pressure is presented A Multi-layer Feed-ForwadANN is used in this study. Venfncarion ofannprediction to actual data of the cyclic biaxial test will also be presented This study shows that the ANN offers more reliable, efficient and faster method to develop the liquefaction chats for sand soil with any type of density, cyclic stress ratio, and confining pressure compered to standard curves currently cornmonly used in practice. Keywords: cyclic biaxial test, liquefaction chats, artificial neural networks

12

13 Influence of Steel Fiber on Flexural Behavior of FRP Reinforced Concrete Beams Thanthawi Jauhari 1) Tetsuzo 2) Agussalim 1) Abstrak Tujuan dari penelitian ini dalah untuk mengetahui pengaruh pemakaian serat baja dalam beton terhadap daktilitas balok. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibuat 5 buah benda uji balok diberi tulangan dari bahan "Carbon Fibre Reinforced Plastic (CFRP) " dan 5 balok lagi menggunakan bahan "Glass Fibre Reinforced Plastic (GFRP) " dengan variasi jumlah serat baja dalam beton masing-masing balok. Variabel dalam percobaan ini adalah perbandingan berat serat baja terhadap berat semen yaitu 0.4%, 0.8%, 1.2%, dan 1.6%. Sebagai pembanding dibuat benda uji balok tanpa serat baja (0%) dengan ukuran yang sama. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan jumlah serat baja pada balok dengan tulangan CFRP daktilitasnya hampir konstan, sedangkan kekuatan balok berpengaruh cukup signifikan. Di pihak lain, pada balok dengan tulangan GFRP penambahan jumlah serat baja menunjukkan kenaikan daktilitas balok, sedangkan kenaikan kekuatan balok tidak memberikan pengaruh yang berarti jika di bandingkan dengan balok yang menggunakan tulangan baja biada daktilitas balok yang menggunakan tulangan CFRP maupun GFRP lebih kecil dari daktilias balok dengan tulangan biasa. Pola keruntuhan adalah keruntuhan tekan. Kata-kata kunci: Balok, CFRP, GFRP, serat baja, daktilitas, sifat lentur, dan kekuatan ultimitabstract Abstract The objective of this research is to study the influence of the amount of steel fibre on the ductility of the beams. To achieve the above objective, five Carbon Fibre Reinforced Plastic (CFRP) reinforced concrete beams and another five Glass Fibre Reinforced Plastic ( GFRP) reinforced concrete beams were made with different amount of steel fibre on both type of the beams. The experimental variable was the ratio of steel fibre to cement weight. The ratio used in the study was 0.4%, 0.8%, 1.2%, and 1.6%. For comparison, the beam specimen without steel fibre (0%) was also made. The test results showed that increasing the amount of steel fibre for CFRP reinforced concrete beams resulted in an almost constant of the ductility of the members, which the strength is affected significantly. On the other hand GFRP reinforced concrete beams, the increasing of the amount of the steel fibre resulted in an increase of ductility of the beams, which the strength is not affected significantly by the amount of steel fibre. In comparison with ordinary steel reinforcement, the flexural ductility of the beams reinforced by both CFRP and GFRP are smaller than that of the beams with ordinary steel reinforcement bars. The failure mode was the compression failures. Keywords: Beams, CFRP, GFRP, steel fibres, ductility, flexural behaviour, and ultimate strength

14