JST Kesehatan, Juli 2017, Vol. 7 No. 3 : ISSN
|
|
- Ratna Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JST Kesehatan, Juli 2017, Vol. 7 No. 3 : ISSN EPIDEMIOLOGI SPASIAL DAN DETERMINAN KEMATIAN NEONATAL FAKTOR EKONOMI DAN FAKTOR BAYI DI KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Spatial Epidemilogi and Determinan Neonatal Mortality: Economic and Baby Factors in Kendari City of Southeast Sulawesi 1 Fitri Gustini, 2 Ansariadi, 3 Hasanuddin 1 Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin ( fitrigustinisalbia.fg@gmail.com) 2 Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin ( ansariadi@gmail.com) 3 Bagian Biostatistik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin ( hasanuddin.ishak@gmail.com) ABSTRAK Masa neonatal merupakan masa yang kritis bagi kehidupan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kematian neonatal dan distribusi geografis kematian neonatal di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi dengan metode case control study, total sampel dalam penelitian ini 124 sampel (62 kasus dan 62 kontrol) dengan teknik pengambilan sampel metode random sampling dan probability sampling. Analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat dan multivariat. Informasi penelitian adalah rekam medis puskesmas dan rumah sakit. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 4 variabel independen faktor sosial ekonomi (tingkat pedidikan p = 0,000 pendapatan keluarga p = 0,025 dan status pernikahan p = 0,000), dari 3 variabel independen ibu (umur p = 0,000, paritas p = 0,000 dan kunjungan ANC p = 0,000) dan dari 3 variabel faktor bayi terdapat 2 variabel yang pengaruh yakni (kunjungan neonatal p = 0,000 dan berat badan lahir p = 0,002 sedangkan jenis kelamin p = 0,719 tidak berpengaruh) terhadap kasus kematian neonatal. Kesimpulannya ada hubungan antara tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, status pernikahan, umur, paritas, kunjungan ANC, kunjungan neonatal, berat badan lahir, dengan kasus kematian neonatal ada hubungan dengan kasus kematian neonatal di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Kata kunci : Kematian neonatal, determinan, Kota Kendari ABSTRACT Neonatal mortality are risk period because neonatal periods are a critical time for the baby's life. This study aims to determine the determinant of neonatal mortality and geographic distribution of neonatal mortality in Kendari city of Southeast Sulawesi. Technique of data collecting using in-depth interview, observation and documentation. This research use case control study design, total sample in this research 124 sample with technique of taking Sample of random sampling and probability sampling method. This research used univariate, bivariate and multivariate analisis. The research information is the health center and hospital recordings. The results showed that from 4 variabels indenpenden socioeconomic factor (educational level p = 0,000 family income p = 0,025 and marital status p = 0,000), from 3 independent variabel mother (age p = 0,000, parity p = 0,000 and visit of ANC p = 0,000) and from 3 baby factor variabels there are 2 variabels that influence is (neonatal visit p = 0,000 and birth weight p = 0,002 while gender p = 0,719 have no effect) to neonatal mortality case. In conclusion there is a relationship between educational level, family income, marital status, age, parity, ANC visit, neonatal visits, birth weight, and neonatal mortality cases related to neonatal mortality cases in Kendari city of Southeast Sulawesi. Keywords: Neonatal mortality, determinant, Kendari City 279
2 Fitri Gustini ISSN PENDAHULUAN Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode yang paling kritis, karena pada masa ini merupakan saat penyesuaian diri bayi secara radikal yang terpenting pada lingkungan yang sangat baru dan sangat berbeda. Pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu tubuh bayi terutama pada bayi berat lahir rendah, pemotongan dan perawatan tali pusat, pemberian air susu ibu (ASI) dalam usaha menurunkan angka kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok bagi petugas kesehatan bayi dan anak. Masa neonatus juga merupakan masa kritis dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu persalinan dan 60 % kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir yaitu saat ibu berada pada masa postpartum dini. Kematian bayi dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi yang terdiri dari budaya, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi, serta faktor determinan dekat yang terdiri dari faktor ibu yakni Emansipasi, Gizi Ibu selama kehamilan, Umur, Paritas, dan jarak kelahiran, faktor pelayanan kesehatan yakni Akses ke fasilitas Kesehatan, dan pelayanan kesehatan, faktor bayi yakni jenis kelamin anak, berat badan lahir, Urutan kelahiran, faktor persalinan yakni tempat persalinan, cara dan penolong persalinan, dan faktor perawatan bayi yakni gizi dan kebersihan pencarian pengobatan (Prusty et al., 2015). Jumlah kematian neonatal (absolut) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir berdasarkan data profil Sulawesi Tenggara pada tahun 2015 mengalami fluktuasi, dari 396 kasus di tahun 2011 menjadi 406 kasus pada tahun Jika dilihat berdasarkan angka kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup, pada tahun 2011 terdapat 14 kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup, angka ini mengalami fluktuasi di tahun berikutnya dan mengalami penurunan di tahun 2015 terdapat 8 kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Sultra, 2017). Penelitian yang dilakukan oleh Kazembe & Mpeketula (2010), menunjukkan bahwa semakin banyak kujungan ANC mengurangi resiko kematian neonatal. Penelitan di Ethiopia menemukan bahwa bayi yang pernah melakukan kunjungan neonatal memiiki jumlah yang lebih kecil terhadap kematian neonatal dibandingkan yang tidak (Kol ola et al., 2016). Dan penelitian lain mengatakan bahwa anak yang akses ke pelayanan kesehatan lebih jauh dari 1,5 jam memiliki risiko 2-3 kali lebih besar di bandingkan anak yang akses ke pelayanan kesehatan lebih dekat dari 1,5 jam perjalanan dari pusat kesehatan (Okwaraji et al., 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kematian neonatal dan distribusi geografis kematian neonatal di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang dilakukan pada bulan Juni Juli Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan menggunakan desain case control study. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang tercatat lahir dalam buku register rumah sakit dan puskesmas di tahun Populasi kasus adalah seluruh kejadian kematian neonatal di Kota Kendari diperoleh sebanyak 62 kasus kematian neonatal. Penarikan sampel kasus kematian neonatal mengunakan metode. Total sampling, sedangkan untuk mendapatkan sampel control sebagai pembanding sampel dan kontrol 1 : 1 mengunakan metode random sampling dan probabiliti sampling, total sampel dalam penelitian ini sebanyak 124 sampel. Metode Penggumpulan Data Pengumpulan data diperoleh dengan dua cara, yakni data primer dan sekunder yang diperoleh dari data yang tercatat dalam buku register rumah sakit dan puskesmas di Kota Kendari. Cara pengumpulan data primer ialah dengan cara wawancara langsung dengan mengunakan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel. Data yang diperoleh diteliti terlebih dahulu untuk memastikan kelengkapan, konsisten jawaban, kejelasan dan relevansi data dari penelitian ini. Setelah itu data diklasifikasikan dan diberi kode sesuai dengan definisi operasional pada penelitian ini. Analisis Data Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis yang menggunakan sistem komputerisasi program SPSS melalui 280
3 Kematian neonatal, determinan, Kota Kendari ISSN editing, coding, entry, cleaning. Penyajian data dalam bentuk tabel dan narasi. Data dianalisis menggunakan uji chi square. HASIL Karakteristik sampel Tabel 1 memperlihatkan karasteristik responden meliputi wilayah puskesmas, status pernikahan, suku, pekerjaan ibu, pekerjaan kepala keluarga, dan tingkat pendidikan ibu menunjukkan bahwa sebagian besar (16,13%) kasus neonatal berada di wilayah kerja Puskesmas Wua-Wua, demikian juga kelompok kontrol (16,3%). Status pernikahan responden menunjukan pada kelompok kasus sebagian besar (54,84%) tidak nikah dan pada kelompok kontrol seluruh responden (100%) nikah. Sebagian besar pekerjaan ibu kelompok kasus (48,4) tidak bekerja dan sebagian besar kelompok kontrol merupakan ibu rumah tangga (67,7%). Pekerjaan kepala keluarga pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol adalah PNS yaitu masing-masing sebesar 36,5% dan 33,9%. Tingkat pendidikan ibu pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol paling banyak tamat SMA yaitu masing-masing 35,5% dan 72,4%. Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik responden Kejadian Neonatal Karakteristik Kasus (n = 62) Kontrol (n = 62) Wilayah Puskesmas Abeli 5 8,06 5 8,06 Baruga 7 8,06 7 8,06 Kadia 3 14, ,51 Kambu 6 8,06 6 8,06 Kendari 3 6,45 3 6,45 Kendari Barat 7 11, ,29 Mandonga 7 11, ,29 Poasia 5 8,06 5 8,06 Puuwato 9 14, ,51 Wua-wua 10 16, ,13 Status Pernikahan Tidak Nikah 34 54, Nikah 28 45, Suku Tolaki 51 82, ,9 Muna 3 4,8 3 4,8 Buton 1 1,6 2 3,2 Bugis 2 3,2 2 3,2 Makassar 1 1,6 - - Jawa 3 4,8 3 4,8 NTB 1 1,6 - - Pekerjaan Ibu PNS 3 4,8 6 9,1 BUMN 2 3,2 5 8,1 BUMS 9 14,5 9 14,5 Ibu Rumah Tangga 18 29, ,7 Tidak Bekerja 30 48,4 - - Pekerjaan Kepala Keluarga PNS 22 35, ,9 BUMN 21 33, ,3 BUMS 12 19, ,4 SWASTA 7 11,3 9 14,5 Tingkat Pendidikan Ibu Tidak Sekolah 1 1,6 1 1,6 Tidak Tamat SD 1 1,6 0 0,0 Tamat SD 11 17,7 1 1,6 Tamat SMP 21 33,9 3 19,4 Tamat SMA 22 35, ,4 Tamat PT 6 9, ,4 Analisis Bivariate Tabel 2 memperlihatkan bahwa ada hubungan antara kasus kematian neonatal faktor sosial ekonomi dengan (tingkat pendidikan ibu p = 0,000, faktor pendapatan keluarga p = 0,025 dan faktor status pernikahan ibu 0,000). Hasil analisis yang variabel merupakan faktor risiko terhadap Kematian neonatal adalah tingkat pendidikan ibu (OR = 13,843; CI 95%4,883-39,245), pendapatan keluarga (OR = 3,214; CI 95% 1,232-8,385), dan status pernikahan ibu (OR = 3,214; CI 95% 2,364-4,371) karena nilai Lower Limit dan Upper Limit tidak mencakup angka 1. Tabel 2. Distribusi besar risiko variabel independen Sosial Ekonomi terhadap variabel dependen kematian neonatal di Kota Kendari Variabel Tingkat pendidikan ibu Kematian Neonatal Kasus Kontrol (n=62) (n=62) Tabel 3 memperlihatkan bahwa variabel yang merupakan faktor risiko terhadap kematian neonatal adalah umur ibu (OR = ;CI 95% ), paritas (OR = 4.488; CI 95% ), dan kunjungan antenatal (OR = 3.179; CI 95% ) karena nilai Lower Limit dan Upper Limit tidak mencakup angka 1. Total n % SMP atau lebih rendah SMA, diploma dan sarjana Pendapatan keluarga Berisiko Tidak berisiko Status pernikahan ibu Berisiko Tidak berisiko *Perbedaan signifikan dengan p<0,05 OR CI=95% ( ) ( ) ( ) P Value 0.025* Tabel 3. Distribusi besar risiko variabel independen Faktor Ibu terhadap variabel dependen kematian neonatal di Kota Kendari Umur ibu Variabel Kematian Neonatal Kontrol (n=62) Kasus (n=62) Total n % <20 dan > Paritas 1 dan > Kunjungan ANC Kurang Cukup *Perbedaan signifikan dengan p<0,05, ANC = antenatal care. OR CI=95% ( ) ( ) ( ) P Value 281
4 Fitri Gustini ISSN Tabel 4 memperlihatkan bahwa variabel yang merupakan faktor risiko terhadap kematian neonatal adalah kunjungan neonatal (OR = 11,333;CI 95%4,257-30,176), dan berat badan bayi (OR = 5,429; CI 95% 1,885-15,637) karena nilai Lower Limit dan Upper Limit tidak mencakup angka 1. Tabel 4. Distribusi besar risiko variabel independen Faktor bayi terhadap variabel dependen kematian neonatal di Kota Kendari Variabel Jenis Kelamin Kematian Neonatal Kontrol (n=62) Kasus (n=62) PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukan tingkat pendidikan ibu, pendapatan keluarga, pernikahan ibu, umur ibu, paritas, dan kunjungan antenatal berhubungan dengan kematian neonatal di Kota Kendari, sedangkan jenis kelamin tidak berhubungan dengan kejadian kematian neonatal di Kota Kendari. Umur kehamilan merupakan salah satu faktor terjadinya kematian neonatal. Hal ini dikarenakan usia ibu untuk hamil dimulai dari umur 20 tahun sampai 35 tahun, di saat umur seperti ini kesehatan rahim ibu sudah optimal, termasuk mental ibu yang sudah siap menjadi seorang ibu (Kemenkes RI, 2011). Penelitian yang dilakukan di Ethiopia menemukan bahwa jumlah kematian neonatal berkisar antara 6 8 orang terdapat pada kelompok usia ibu 19 sampai dengan 36 tahun, namun khusus pada kelompok ibu yang berusia 21 tahun terdapat kematian neonatal sebanyak 13 orang (Mekonnen et al., 2013). Penelitian lainnya menunjukan bahwa Ibu muda berusia tahun memiliki risiko yang lebih rendah pada kematian anak dibandingkan dengan ibu yang lebih tua ( Yesmisrach et al., 2012). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasilhasil penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa pada variabel umur ibu dalam penelitian ini menunjukan bahwa nilai p = 0,000 dengan Total n % Laki-laki Perempuan Kunjungan Neonatal < 2 kali kali Berat Badan Lahir <2500 gr gr *Perbedaan signifikan dengan p<0,05 OR CI=95% ( ) ( ) ( ) P Value * demikian maka ada hubungan antara kasus kematian neonatal dengan umur ibu melahirkan bayi, dengan mendapatkan nilai Lower Limit dan Upper Limit tidak mencakup angka 1, maka umur ibu merupakan faktor resiko kematian neonatal. Pengertian paritas secara luas mencakup tentang jumlah kehamilan, jumlah kelahiran, dan jumlah keguguran. Sedang dalam arti khusus yaitu jumlah anak yang dilahirkan. Paritas dikatakan tinggi apabila seorang ibu melahirkan anak lebih dari tiga orang. Seorang ibu yang sudah mempunyai tiga anak dan sedang hamil untuk anak yang keempat akan memiliki keadaan kesehatan yang mulai menurun, seperti sering mengalami kurang darah (anemia), terjadi perdarahan lewat jalan lahir dan bisa memberikan dampak pada letak bayi sungsang ataupun melintang. Penelitian menunjukkan bahwa jarak kelahiran pendek berhubungan dengan kematian neonatal (Titaley et al., 2008). Apabila ibu telah melahirkan 3 anak atau lebih, perlu diwaspadai adanya gangguan pada waktu kehamilan, persalinan dan nifas (Kemenkes RI, 2011). Hasil penelitian ini pada variabel paritas menunjukan bahwa nilai p = 0,000 dengan demikian maka ada hubungan antara kasus kematian neonatal dengan paritas, dengan mendapatkan nilai Lower Limit dan Upper Limit tidak mencakup angka 1, maka faktor paritas merupakan faktor resiko kematian neonatal. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian kasus neonatal adalah pemeriksaan ANC ( Antenatal Care). Ibu hamil yang rutin melakukan pemanfaatan ke tempat pelayanan antenatal dapat membantu ibu hamil dalam deteksi dini berbagai faktor penyulit kehamilan sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan sesegera mungkin (Karlsen et al., 2011). Seperti yang ditemukan dalam penelitian yang menyatakan bahwa pemanfaatan ANC < 4 kali berhubungan dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia (Chaman et al., 2009). Namun, penelitian lainnya menyatakan bahwa pemanfaatan ANC 1-3 kali tidak berhubungan dengan kejadian preeklampsia (Bashir et al., 2013). Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya inkonsistensi dalam hasil penelitian yang melihat pengaruh pemanfaatan ANC terhadap kejadian preeklampsia sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hasil tersebut. 282
5 Kematian neonatal, determinan, Kota Kendari ISSN Hasil penelitian pada variabel kunjungan ANC dalam penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ibu yang melakukan kunjungan ANC dengan yang tidak melakukan kunjungan ANC (Nisar & Dibley, 2014). Bayi laki-laki cenderung lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan dengan bayi perempuan. Secara biologis, bayi perempuan mempunyai keunggulan fisiologi pada tubuhnya jika dibandingkan dengan bayi laki-laki (Singh et al., 2013). Kenyataannya Jenis kelamin anak belum tentu berpengaruh terhadap kematian Neonatal seperti beberapa hasil penelitian yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin bayi dengan kematian pada bayi (Faisal, 2010). Sejalan dengan hasil penelitian diatas terlihat hasil penelitian pada variabel jenis kelamin dalam penelitian ini menunjukan bahwa nilai p = 0,0719 dengan demikian maka tidak ada hubungan antara kasus kematian neonatal jenis kelamin bayi yang dilahirkan ibu, dengan mendapatkan nilai Lower Limit dan Upper Limit mencakup angka 1, maka faktor jenis kelamin bukan merupakan faktor resiko kematian neonatal. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (Saikia, 2010). BBLR sangat terkait dengan kelahiran prematur dimana terjadi fungsi organ belum matang, komplikasi akibat terapi dan gangguan-gangguan tertentu (Sondaal et al., 2016). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian menjadi lebih tinggi pada neonatus dengan berat lahir kurang dari 2.5 kg (Tirta et al., 2012). Terdapat hubungan antara berat bayi saat lahir dengan kematian neonatal dini. Anak lahir dengan BBLR mempunyai kecenderungan untuk mengalami kejadian kematian bayi sebesar 3.53 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yangmemiliki bayi lahir normal BBLN (Faisal, 2010). Hasil penelitian pada variabel berat badan lahir dalam penelitian ini menunjukan bahwa nilai p = 0,000 dengan demikian maka ada hubungan antara kasus kematian neonatal berat badan lahir, dengan mendapatkan nilai Lower Limit dan Upper Limit tidak mencakup angka 1, maka faktor berat badan lahir merupakan faktor resiko kematian neonatal. KESIMPULAN DAN SARAN Kami menyimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, status pernikahan, umur, paritas, kunjungan ANC, kunjungan neonatal, berat badan lahir, pertolongan persalinan, inisiasi menyusui dini dan perawatan bayi baru lahir dengan kasus kematian neonatal sedangkan jenis kelamin tidak ada hubungan dengan kasus kematian neonatal di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Orang Tua sebagai kepala keluarga harus dapat memberikan perhatian penuh kepada anak yang dilahirkan maka status pernikahan, nikah atau tidak nikah diwajibkan oleh agama sebelum ibu melahirkan bayi. Secara fisikologi ibu yang melahirkan bayi sangat berpengaruh terhadap perhatian bayi yang dilahirkan karena secara sadar ibu yang melahirkan bayi itu, baik dari segi agama, norma adat, keluarga, ataupun tetangga serta masyarakat akan memberikan penilaian negatif, untuk itu maka perlunya peran orang tua terhadap pendidikan anak serta pemberian informasi oleh petugas kesehatan kepada anak usia dini mengenai kesehatan reproduksi. DAFTAR PUSTAKA Bashir A.O. et al. (2013). Neonatal Mortality in Sudan: Analysis of the Sudan Household Survey. BMC Public Health, 1-9. Chaman R. et al. (2009). Neonatal Mortality Risk Factors in a Rural Part of Iran: A Nested Case-Control Study. Iranian Journal of Public Health, Dinkes Sultra. (2017). Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun Provinsi Sulawesi Tenggara. Faisal A. (2010). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kematian Bayi di Indonesia Tahun (Analisis Data SDKI 2007) (Tesis). Depok: Universitas Indonesia. Karlsen S. et al. (2011). The Relationship Between Maternal Education and Mortality Among Women Giving Birth in Health Care Institutions: Analysis of the Cross Sectional WHO Global Survey on Maternal and Perinatal Health. Journal of Public Health, 21(7): Kazembe L.N & Mpeketula P.M.G. (2010). Quantifying spatial disparities in neonatal 283
6 Fitri Gustini ISSN mortality using a structured additive regression model. PLoS ONE, 5:6. Kemenkes RI. (2011). Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas Bagi Kader. Jakarta: Kemenkes RI. Kolola T. et al. (2016). Determinants of Neonatal Mortality in North Shoa Zone, Amhara Regional State, Ethiopia. PLoS ONE, Mekonnen Y. et al. (2013). Neonatal Mortality in Ethiopia: Trends and Determinants. BMC Public Health, Nisar Y.B. & Dibley M.J. (2014). Determinants of neonatal mortality in Pakistan: secondary analysis of Pakistan Demographic and Health Survey BMC Public Health, 114(1): 663. Okwaraji Y.B. et al. (2012). Effect of geographical access to health facilities on child mortality in rural Ethiopia : a community based cross sectional study. PLoS ONE, 7(3): 1 9. Prusty R.K. et al. (2015). Factors associated with utilization of antenatal care services in Cambodia. Journal of Public Health Germany, 23(5): Saikia N. (2010). Explaining the rural urban gap in infant mortality in India. Journal of Public Health, 29: Singh A. et al. (2013). Determinants of Neonatal Mortality in Rural India, PeerJ, Sondaal S.F.V. et al. (2016). Assessing the Effect of Health Interventions in Improving Maternal and Neonatal Care in Low- and Middle-Income Countries: A Systematic Review. PLoS ONE, 15(5): Tirta A. et. al. (2012). Relationships Between Parity And Age Of Pregnant Women With Infant Birth Weight In Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in PLoS ONE, 11(5): Titaley C. R. et al. (2008). Determinants of Neonatal Mortality in Indonesia. Journal of Public Health, 1(5): Yemisrach B. O. et al. (2012). Effect of Geographical Access to Health Facilities on Child Mortality in Rural Ethiopia: A Community Based Cross Sectional Study. PLoS ONE, 10(8):
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU
Jurnal Kesmas Volume 1, No 1, Januari-Juni 2018 e-issn : 2599-3399 HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU Yusmaharani Program Studi
Lebih terperinciDETERMINAN PERENCANAAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI DAERAH PERDESAAN KABUPATEN TORAJA UTARA
DETERMINAN PERENCANAAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI DAERAH PERDESAAN KABUPATEN TORAJA UTARA Determinants Of Birth Preperadness On Maternity Mother In Rural Areas North Toraja Restiyanti, Ansariadi,
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN 2014-2015 Berlianti Inggrit Pinoa*, Angela F. C. Kalesaran*, Windy Wariki** * Fakultas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSIA PERTIWI MAKASSAR
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSIA PERTIWI MAKASSAR Factors Associated With Low Birth Weight Infants Incident At Pertiwi Maternity And Children Hospital
Lebih terperinciRelationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012
Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012 Tirta A, Dewiarti AN, Wahyuni A Medical Faculty of Lampung University Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan selama siklus hidup manusia. Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013 Bahtiar, Yusup Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciANALISIS MULTILEVEL PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG
ANALISIS MULTILEVEL PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG Yulia Nur Khayati 1), Adi Prayitno 2), Eti Poncorini 3) 1) Universitas Ngudi Waluyo 2,3)Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millennium Development Goals (MDGs) 4 menargetkan penurunan angka kematian balita (AKBa) hingga dua per tiganya di tahun 2015. Berdasarkan laporan terdapat penurunan
Lebih terperinciKELANGSUNGAN HIDUP BAYI PADA PERIODE NEONATAL BERDASARKAN KUNJUNGAN ANC DAN PERAWATAN POSTNATAL DI INDONESIA
KELANGSUNGAN HIDUP BAYI PADA PERIODE NEONATAL BERDASARKAN KUNJUNGAN ANC DAN PERAWATAN POSTNATAL DI INDONESIA Ika Setya P 1, Krisnawati Bantas 2 1 Stikes Wira Medika PPNI Bali, 2 FKM Universitas Indonesia
Lebih terperinciDETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAHANAN HIDUP BAYI NEONATAL DI INDONESIA
DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAHANAN HIDUP BAYI NEONATAL DI INDONESIA lngan Ukur Tarigan1, dan Tati Suryati1 ABSTRACT Background: Health care for children under five year in Indonesia was still
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN Khotijah, Tri Anasari, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Prodi D3 Kebidanan Email : dindaamik@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii
ABSTRAK Salah satu penyebab terbesar kematian bayi dan kematian neonatus adalah bayi dengan berat badan yang rendah saat lahir atau yang biasa disebut bayi berat lahir rendah (BBLR). Menurut World Health
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.
ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS Abstract: La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari ali_imran@gmail.com his article is to determine the risk factors
Lebih terperinciHUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 Wachyu Amelia Dosen STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Email: amelia.wachyu@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG
HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG Correlation Between Behavior of Pregnant Women with Antenatal Care Utilization in Puskesmas Antang Nurul Miftah
Lebih terperinciHarto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIPAHUTAR KECAMATAN SIPAHUTAR KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2012 Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha dalam meningkatkan pelayanan kebidanan dan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari Kesehatan Sedunia tahun 1997, WHO menyatakan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG Sri Rahayu Universitas Singaperbangsa Karawang 1,2 Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BBLR penting diperhatikan karena sangat erat berkaitan dengan kelangsungan hidup bayi tersebut selanjutnya. BBLR akan meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Pelayanan kesehatan neonatal dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui
Lebih terperinciHUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK
JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: 116-120 HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Neneng Siti Lathifah(¹), Nurul
Lebih terperinciDeterminants Of Labor Planning On Maternity Mother Urban Areas In North District Toraja
DETERMINAN PERENCANAAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI DAERAH PERKOTAAN KABUPATEN TORAJA UTARA Determinants Of Labor Planning On Maternity Mother Urban Areas In North District Toraja Andi Ayu Ariesty Ajsal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakan secara dini komplikasi
Lebih terperinciAnalisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur Analysis of Factors Associated with Low Visits (K4) Pregnant Women in Health Center Bambu
Lebih terperinciLiva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Factors That Cause Colostrum Giving Women In The Postpartum Camar I Arifin Achmad Province Riau *Dosen STIKes Hangtuah Pekanbaru,
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015
UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015 PUTU AYU PEGGY ARISTYA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR
HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR Relationship of Antenatal Care Utilization to Pregnant Women at Tamamaung Health Center Makassar City Ayu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG Ria Gustirini Program Studi DIII Kebidanan STIKes Muhammadiyah Palembang
Lebih terperinciThe Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar
Laporan hasil penelitian Hubungan antara Fungsi Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Kota Denpasar Nandini Parahita Supraba 1,2, N.P Widarini 2,3, L. Seri Ani 2,4 1 Akademi Kebidanan Bina Husada
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Laela Yusriana 1610104358 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Reflita a Hasni Mastian a a Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang Abstract : Data birth in January-November 2009 the hospital Dr.M.Jamil
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Supiati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Abstract: Age, Parity, Incidence of LBW. One indicator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah stunting masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Stunting pada balita bisa berakibat rendahnya produktivitas dan kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciPenolong Persalinan dan Kejadian Komplikasi Persalinan di Jawa Barat
Persalinan dan Kejadian Komplikasi Persalinan di Jawa Barat Yosita Putri Mayliana, Sutanto Priyo Hastono Yosita Putri Mayliana : Peminatan Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia,
Lebih terperinciMOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Motivation and Obedience of Antenatal Care (ANC) Visit of 3rd Trimester Pregnant Mother) Ratna Sari Hardiani *, Agustin
Lebih terperinciANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013)
ANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013) Susan Ristiyanti Nurlina dan Siti Novianti Mahasiswa Fakulatas
Lebih terperinci: Education, knowledge, attitude, behavior of ANC
PERMASALAHAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN REMAJA DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS Yuli Trisnawati, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Jl. KH Wahid Hasyim No. 274A,
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Rani Puspitasari 201310104359 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2012-2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Wahyuni Kartika Sari 201410104317 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian ibu masih merupakan tantangan kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Jumlah
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI
Media Gizi Pangan, Vol. X, Edisi, Juli Desember 00 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI A.Esse Puji ), Sri Satriani ), Nadimin
Lebih terperinciHUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014
HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014 Domaria : (Dosen Stikes Putra Abadi Langkat) ABSTRACT: Indicator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan di Indonesia saat ini adalah status kesehatan masyarakat yang masih rendah, antara lain ditandai dengan Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi. Target
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL
32 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL Tri Budi Rahayu 1 1 Stikes Guna Bangsa Yogyakarta,
Lebih terperinciJurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22
HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (Relationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With Nutrition Status of Below
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di seluruh dunia lebih dari 20 juta setiap tahunnya dilahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Di negara berkembang kejadian BBLR 16,5%, 2 kali lebih tinggi dibandingkan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 16 Artika Dewie Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (Alamat korespondensi dewieartika@gmail.com/82446545) ABSTRAK Sebagaimana
Lebih terperinciVolume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA Ita Rahmawati 1, Asmawahyunita 2, Devi Rosita 3 INTISARI AKB di Indonesia tahun 2007 sejumlah 34 per 1000 kelahiran
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEPSIS PADA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANG. Enderia Sari 1), Mardalena 2)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEPSIS PADA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANG Enderia Sari 1), Mardalena 2) 1)2) Enderia Sari,Stikes Muhammadiyah Pelembang, Email : Enderia_sari@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri agar pencapaian derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan terhadap kesehatan bayi baru lahir tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan terhadap ibu hamil, pelayanan persalinan serta pelayanan kesehatan bayi tersebut
Lebih terperinciYulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
1 Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Factors of The
Lebih terperinciEskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGA KECAMATAN LEMBAH SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 Eskalila Suryati
Lebih terperinciTESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN IBU HAMIL MEMILIH PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DI POLIKLINIK KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS Untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi (AKB) pada lebih dari satu dasawarsa mengalami penurunan sangat lambat dan cenderung stagnan di beberapa negara sedang berkembang, oleh karena jumlah
Lebih terperinciAbstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)
Hubungan antara pendampingan..( Abd. Halim, Fajar, Nur) HUBUNGAN ANTARA PENDAMPING PERSALINAN, UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI KLINIK KESEHATAN IBU
Lebih terperinciMODEL PREDIKSI KEJADIAN KEMATIAN NEONATAL DI KECAMATAN PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG
p-issn 2086-6380 Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Maret 2017, 8(1):49-55 e-issn 2548-7949 DOI: https://doi.org/10.26553/jikm.2017.8.1.49-55 Available online at http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TELING ATAS KECAMATAN WANEA KOTA MANADO Gabriela A. Lumempouw*, Frans J.O Pelealu*,
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali
Lebih terperinciPENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS TERHADAP PERILAKU ANC PUSKESMAS LATAMBAGA KABUPATEN KOLAKA The Relationship Of Knowledge And Attitude Of Pregnant
Lebih terperinciHUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG
HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG Dewi Susanti, Yefrida Rustam (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT The aim of research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kunjungan ANC (Atenatal Care) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan ANC.
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research
Lebih terperinciBidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN K1 DAN K4 DI PUSKESMAS MOTOLING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Jane M. Pangemanan, Nova H. Kapantow, Juniver H. Lumintang Bidang Minat Administrasi
Lebih terperinciAnalisis Determinan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Tani dan Nelayan
Analisis Determinan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Tani dan Nelayan Wahyuni Hafid 1), Fraining Deisi Badu 2) dan Lili Pramutia Laha 3) 1 I Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan
Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan Verra Linda Montung 1, Syuul K. Adam 2, Iyam Manueke 3 1. D IV Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO Eka Vitriyani a, Badar Kirwono b, dan Artika Fristi Firnawati a a Program
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH KOTA MAKASSAR
ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH KOTA MAKASSAR Ningsih Jaya 1 1 Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan, Makassar ABSTRACT Latar Belakang:
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Firginya K. Jacob*, Sulaemana Engkeng*, Hilman Adam* *Fakultas
Lebih terperinciSKRIPSI. FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (Studi Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kendangsari Surabaya)
SKRIPSI FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (Studi Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kendangsari Surabaya) Oleh : ANJAS DWI PURWANTO NIM. 101311123085 UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lebih terperinciPENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR
PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR Prevention Mother to Child HIV Transmission in Jumpandang Baru Health Center Makassar Resty Asmauryanah, Ridwan Amiruddin,
Lebih terperinciABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA
ABSTRAK HUBUNGAN KEMATIAN IBU MELAHIRKAN DENGAN FAKTOR RISIKO DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG-NUSA TENGARA TIMUR PERIODE 2012-2014 Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diawali dari proses konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan calon bayi
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015
HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015 Meuthya Aulia Dodhy Putri* Drs. H. Junaid., M.Kes** Lisnawaty, S.KM., M.Kes** Email: meuthyaaulia@gmail.com*
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGKAWANG TIMUR DAN UTARA KOTA SINGKAWANG
FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGKAWANG TIMUR DAN UTARA KOTA SINGKAWANG Artikel Penelitian Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG Disusun Oleh :
Lebih terperinciBayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo dan Faktor-faktor yang Berhubungan
Artikel Penelitian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo dan Faktor-faktor yang Berhubungan Factors Related to Low Birth Weight Babies in Pasar Rebo Public General Hospital Nur
Lebih terperinciStudi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan
Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan M. Sudiat 1, Afiana Rohmani 1, Okie Ayu A. 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KOMPLIKASI PERSALINAN PADA IBU MELAHIRKAN DI KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2012
FAKTOR RISIKO KOMPLIKASI PERSALINAN PADA IBU MELAHIRKAN DI KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2012 RISK FACTOR OF COMPLICATIONS OF LABOR ON BIRTH MOTHER IN NORTH DISTRICT GORONTALO IN 2012 Yuliana Misar,
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BELIMBING PADANG FACTORS RELATED TO CHRONIC ENERGY DEFICIENCY (CED) TO PREGNANT WOMAN IN BELIMBING HEALTH
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KOTA MAKASSAR
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KOTA MAKASSAR FACTOR RELATED TO THE QUALITY OF ANGTENATAL SERVICES IN HEALTH CENTER OF PATTINGALLOA MAKASSAR Umrah Hardianti¹,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SALSABIL ZATIL ALWAN AL HAZMI 201410104256 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis. 3.2. Waktu dan tempat Penelitian dilakukan di Departemen
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat badan kurang dari 2500 gram pada saat lahir (Hasan & Alatas, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penyebab kematian pada bayi dan anak ialah BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah) selain gangguan selama perinatal. BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah) adalah
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2010 SKRIPSI.
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh : DONI PRANCISKUS SINAGA NIM. 041000319 FAKULTAS KESEHATAN
Lebih terperinciMATERNAL FACTOR THAT RELATED WITH LOW BIRTH WEIGHT BABIES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU YEAR Siti Indarti* ABSTRACT
MATERNAL FACTOR THAT RELATED WITH LOW BIRTH WEIGHT BABIES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU YEAR 2010 Siti Indarti* ABSTRACT Low Birth Weight Babies is one risk factor that have contributed to
Lebih terperinciKeywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN DALAM PEMANFAATAN PUSKESMAS MOLOMPAR OLEH MASYARAKAT DESA MOLOMPAR II KECAMATAN TOMBATU TIMUR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE
Lebih terperinciPERUBAHAN PEMILIHAN PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN IBU MULTIPARA DI DAERAH PERKOTAAN KABUPATEN BANTAENG
PERUBAHAN PEMILIHAN PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN IBU MULTIPARA DI DAERAH PERKOTAAN KABUPATEN BANTAENG Pattern Types of Delivery Assistance and Place of Delivery Among Multiparous Women in Urban Areas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator utama yang menggambarkan kesejahteraan suatu negara. AKI dipengaruhi faktor-faktor seperti terbatasnya pelayanan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO KEMATIAN NEONATAL DI KABUPATEN BOYOLALI 2016
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEMATIAN NEONATAL DI KABUPATEN BOYOLALI 2016 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh
Lebih terperinci