BAB II DINAMIKA TAFSIR DI INDONESIA. sangat terkait dengan kegigihan para penyebar Islam, baik dari Gujarat, Persia,
|
|
- Johan Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II DINAMIKA TAFSIR DI INDONESIA Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Fakta ini sebenarnya sangat terkait dengan kegigihan para penyebar Islam, baik dari Gujarat, Persia, maupun Arab di Indonesia. Bersamaan dengan proses awal masuknya Islam di Nusantara, kitab suci al-qur an diperkenalkan para juru dakwah itu kepada penduduk pribumi di Nusantara. Pengenalan awal terhadap al-qur an itu, bagi penyebar Islam tentu suatu hal yang penting, karena al-qur an adalah kitab suci agama Islam yang di Imani sebagai pedoman hidup bagi orang yang telah memeluk Islam. 1 Bersamaan dengan proses awal masuknya Islam di Indonesia, kitab suci al-qur an dikenalkan para juru dakwah itu kepada pribumi di Indonesia, bagi penyebar Islam tentu suatu hal yang penting karena al-qur an adalah kitab suci agama Islam yang di Imani sebagai pedoman hidup bagi orang yang telah memeluk agama Islam. 2 Kebutuhan umat Islam yang teramat besar terhadap Tafsir al-qur an telah direspon secara beragam oleh setiap generasi muslim sesuai tempat dan masanya masing-masing. Mereka yang memiliki kompetensi dan merasa bertanggung jawab telah mencurahkan segenap kemampuan dan berjihad sedemikian rupa di bidang ini. Sebagian penafsir bergerak dari rasa lapar dan haus umat terhadap 1 Islah Gusmian, Khaznah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi ( Yogyakarta,2013) cet,1. h Ibid, h
2 13 penjelasan al-qur an sehingga penafsiran yang disampaikan benar-benar sesuatu yang dibutuhkan umat. Sayangnya, tafsir ini terkesan irit dan memiliki jangkauan terbatas. Di lain pihak, ada para penafsir yang bergerak dari kemampuan dan kebutuhan dirinya sendiri. Mereka sibuk dengan ilmu yang dikuasainya dan apa yang menurutnya perlu diketahui masyarakat tanpa peduli dengan penafsiran seperti apa yang sebenarnya yang dibutuhkan dan ingin didengar oleh umat Islam. Paradigma penafsiran kedua inilah yang menyeret sebagian penafsir untuk berdalam-dalam menafsirkan al-qur an, tapi tak kunjung sampai pada penafsiran yang sesungguhnya. 3 Tafsir sangat dibutuhkan keberadaannya, terutama bagi orang awam, agar al-qur an dapat dibumikan. Untuk itulah Allah menggandengkan al-qur an dengan Rasulullah SAW. Beliau berfungsi sebagai mufasirnya. Dialah orang pertama yang mengajarkan al-qur an pada manusia. Setelah beliau wafat, pekerjaan tersebut dilanjutkan oleh orang-orang yang berkompeten dari kalangan sahabat, tabi in, tabi tabi in dan seterusnya sampai akhir zaman. 4 Penyebaran Islam dari awal kemunculannya hingga saat ini, yakni tidak lepas dari sumber primer ajaran Islam yaitu al-qur an dan al- Sunah, sehingga sejarah Islam juga merupakan sejarah al-qur an. Oleh karena itu, kajian tentang tradisi al-qur an dan tafsir di Indonesia sudah dimulai dari beberapa periode yaitu: 3 Zulhedi, Pertumbuhan dan Perkembangan Tafsir, Hadharah Jurnal Keislaman dan Peradaban, (Padang: Tim Kaji Creative, 2013), vol 7. h Ibid., h. 69
3 14 A. Periode Pra Kemerdekaan Periode ini merupakan periode kekacauan, yang diwarnai konflik budaya dan politik yang mempersulit keberhasilan perjuangan bangsa Indonesia dalam skala yang lebih besar untuk memelihara kemerdekaan. Masalah Islam yang melibatkan umat Islam pada periode ini adalah peranan Islam dalam negara Indonesia. Meskipun telah ada beberapa pembahasan tentang peranan Islam dalam negara Indonesia tersebut. Sementara perhatian umat Islam Indonesia telah agak mereda ketika telah didirikan suatu Kementerian Agama dan seorang kiai yang sangat dihormati telah ditempatkan sebagai pimpinan puncaknya. 5 Dalam periode pertama ini, tradisi tafsir di Indonesia bergerak dalam model dan teknis penulisan yang masih sederhana. Dari segi material teks al- Qur an yang menjadi objek tafsir, literatur tafsir pada periode pertama ini cukup beragam. a. Ada literatur tafsir yang berkonsentrasi pada surat-surat tertentu sebagai objek penafsiran, misalnya, Tafsir al-qur anul Karim, Yaasin ( Medan: Islamiyah,1951) karya Adnan Yahya Lubis; Tafsir Surat Yasien dengan keterangan ( Bangil: Persis, 1951 Karya A. Hassan. b. Literatur tafsir berkonsentrasi pada surat yasin. 6 Dari segi sifat mufasir, pada periode pertama ini muncul penulisan tafsir yang dilakukan secara kolektif, yaitu ditulis lebih dari satu orang 5 Mahmud Yunus, Kajian Al-Qur an di Indonesia, (Bandun: Mizan, 1994), cet.i, h Amin Abdullah, Khazanah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2013), cet.i, h. 59.
4 15 mufasir. Uraian di atas memperlihatkan bahwa dari objek Tafsir pada periode awal, juz Amma dan surat Yasin ternyata menjadi salah satu objek tafsir yang dipilih dan disukai oleh para mufasir. Hal ini terjadi, diasumsikan karena sejak awal, juz Amma dan surat Yasin merupakan di antara bagian dari al-qur an yang cukup populer di kalangan umat Islam di Indonesia. Dalam tradisi pembelajaran membaca al-qur an, seperti yang dipakai dalam metode bagdadiyyah, yang dalam dunia pesantren dikenal dengan istilah turutan, dapat temukan di mana juz Amma menjadi bahan ajar yang paling awal. Sedangkan pilihan terhadap Surat Yasin, diasumsikan karena surat ini sering dibaca oleh sebagian umat Islam dalam momentum tertentu, seperti pada hari Jum at atau dalam acara kenduri. Lepas dari asumsi di atas, sebenarnya tradisi Tafsir yang secara khusus memilih juz Amma atau Surat Yasin bukanlah khas Indonesia. Sebab model semacam ini juga dipakai oleh beberapa penulis tafsir dari luar Indonesia. 7 Studi al-qur an pada periode pertama Islam di Nusantara belum bisa dikatakan sebagai sebuah tafsir, meskipun pada masa ini kitab-kitab tafsir karya para ulama dunia telah bermunculan, akan tetapi untuk skala di Indonesia, penafsiran al-qur an masih berada pada wilayah penjelasan ayatayat al-qur an yang bersifat praktis dan penjelasan ayat-ayat al-qur an berdasarkan pemahaman pembawa ajarannya. 7 Ibid, h.61.
5 16 Sebagaimana diketahui bahwa para ulama dan penyebar Islam melihat kondisi nusantara pada saat itu, dimana yang dibutuhkan hanya sebatas penafsiran ayat-ayat untuk kebutuhan dakwah Islamiyah. Meskipun demikian, sejarah perkembangan kajian Tafsir al-qur an di Nusantara ini sangat sulit karena langkanya kajian-kajian dalam sejarah dan dinamika Tafsir al-qur an di Indonesia, baik dalam bahasa Arab, bahasa Indonesia, apalagi dalam bahasa daerah. Dalam priode pertama ini, tradisi Tafsir di Indonesia bergerak dalam model dan teknis penulisan yang masih sederhana. Dari segi material teks al-qur an yang menjadi objek Tafsir, literatur tafsir pada priode pertama ini cukup beragam. 8 Sekalipun Rasulullah diberi tugas menjelaskan al-qur an kepada umatnya, menurut pendapat terkuat, tidak semua ayat-ayat al-qur an di Tafsirkan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya. Tafsir dari Rasul hanya terbatas soal-soal tertentu yang ditanyakan oleh sahabat. Nabi sering menjelaskan lafal-lafal al-qur an yang masih global, membedakan yang nasikh dan mansukh, dan mengajarkannya kepada para sahabat, sehingga mereka mengerti semua itu. Dan dari para sahabat lalu diteruskan kepada para tabi in dan dari tabi in dilanjutkan kepada tabi it tabi in dan seterusnya. Maka Rasulullah adalah menjadi penafsir pertama terhadap 8 Islah Gusmian, Khaznah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi (Yogyakarta,2003) cet,1. h.66.
6 17 al-qur an itu, setelah Allah SWT sendiri. Dan penafsirannya adalah meliputi semua segi isi al-qur an itu, baik di bidang ibadah, muamalah, maupun di bidang aqidah. Semua itu memungkinkan kebanyakkan sahabat untuk bisa mengetahui arti dan maksud-maksud al-qur an sendiri, sehingga kebutuhan tafsir al-qur an waktu itu masih belum banyak diperlukan. Nabi Muhammad SAW bukan hanya bertugas menyampaikan al-qur an, melainkan sekaligus menjelaskannya kepada umat 9 sebagaimana ditegaskan Allah di dalam surat al-nahl ayat 44: Artinya: Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab, dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. Allah SWT telah meluaskan negara kaum muslimin sejak dari masa Rasulullah SAW dan diteruskan pada zaman khulafahur Rasyidin. Oleh karena itu, maka para sahabat tidak menetap pada satu daerah saja, melainkan memencar ke daerah-daerah lain yang telah dikuasai oleh Islam. 10 Dalam tradisi ilmu tafsir al-qur an klasik, tafsir yang bernuansa sufistik sering didefinisikan sebagai suatu tafsir yang berusaha menjelaskan makna ayat- 9 Nashruddin Baidan, Metode Penafsiran al-qur an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2011) cet. 2.h Abdul Djalal, Urgensi Tafsir Maudlu i pada Masa Kini,(Jakarta: Kalam Mulia,1990) cet.1. h
7 18 ayat al-qur an yang berdasarkan isyarat-isyarat tersirat yang tampak oleh seorang sufi dalam suluknya. B. Periode Pasca Demokrasi Perkembangan Tafsir pada periode ini, di mana muncul karya Tafsir yang berkonsentrasi pada ayat-ayat hukum. Beberapa model teknis penyajian dan objek tafsir dalam periode pertama juga masih muncul dalam periode kedua. Litteratur yang mengarahkan objek Tafsirnya pada surat tertentu masih dapat ditemukan. Pasca tahun 1980-an, proses kreatif penulisan tidak saja terus terjadi tetapi juga berkembang. Dalam periode 1990-an muncul beragam karya Tafsir dari intelektual Muslim Indonesia. 11 Pada awal dekade 1930-an, sistematika penyajian tafsir tematik ini, meskipun sangat sederhana dan tidak memenuhi standar untuk ukuran sekarang. Pada sisi yang lain, berkembang pula model sistematika penyajian tafsir yang berkonsentrasi pada surah-surah tertentu. 12 Perkembangan yang menarik adalah munculnya Tafsir runtut sesuai urutan mushhaf yang ditulis utuh, 30 juz. Untuk bagian ini Tafsir Al-Qur an Al- Karim bahasa Indonesia ditulis oleh Mahmud Yunus sendiri dalam pengantarnya pada buku tafsirnya ini, ia mulai menulisnya pada november Ibid, 1.h Ibid., h. 57.
8 19 C. Periode Demokrasi Secara garis besar, sejarah Indonesia modren dibagi menjadi dua masa yaitu masa pertama meliputi jangka waktu dari permulaan abad ke-20 sampai 1945, dan masa kedua mencakup kurun waktu sejak tahun 1945 sampai sekarang. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,17 Agustus 1945, adalah batas antara kedua masa tersebut yang pada umumnya diterima oleh para para peneliti tentang pembangunan nasional Indonesia sebagai yang menandai masa tradisi dari suatu negara yang secara politik dikendalikan oleh kekuatan luar ke suatu negara yang dijalankan dan dikendalikan oleh bangsa Indonesia sendiri. 13 Masa tersebut ditandai dengan didirikannya beberapa perkumpulan dan organisasi oleh bangsa Indonesia yang tertarik pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan. Di antara organisasi-organisasi tersebut, yang populer adalah Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Muhamadiyah. Alasan didirikannya ketiga organisasi-organisasi tersebut adalah hampir sama, yaitu suatu keinginan bangsa Indonesia untuk mengorganisasikan dan menyelesaikan masalah-masalah mereka sendiri. Secara tersirat, telah ada suatu keinginan untuk mewujudkan suatu rencana politik baru yang dijalankan oleh bangsa Indonesia sendiri, yang kemudian tercium dengan cepat oleh pihak Belanda yang ditandai dengan dikuasainya Indonesia yang kemudian yang disebut Hindia Belanda. 13 Mahmud Yunus, Kajian Al-Qur an Di Indonesia, (Bandun: Mizan, 1994), cet.i. h. 29.
9 20 Perkembangan Tafsir pada priode ini, ialah dimulai sejak abad XIV/akhir abad XIX sampai sekarang ini, yaitu sejak diadakannya gerakan-gerakan modernisasi Islam di Mesir oleh Jamaluddin al-afghani (1254 H/1838 M H/1896 M ). Dalam membicarakan Tafsir pada zaman ini, selain diterangkan keadaan tafsir di luar negeri atau di negara-negara Islam yang berupa tafsir dalam bahasa Arab, diterangkan pula keadaan tafsir Al-Qur an dalam bahasa Indonesia, yang pada umumnya juga baru ditulis pada zaman ini. 14 Para mufasir pada zaman ini dalam menafsirkan ayat-ayat al-qur an juga bertitik tolak dari pembaharuan Islam, sehingga kebanyakan mereka selalu mengaitkan ayat-ayat al-qur an dan ajaran-ajarannya dengan keadaan sosial kemasyarakatan pada zaman ini, dengan mengeksposkan bahwa ajaran-ajaran Islam tidaklah bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan kemajuan. Sebab Islam adalah agama yang universil, yang sesuai untuk segenap bangsa pada semua masa dan di seluruh tempat, serta selaras dengan segala macam kebudayaan. Di dalam menafsirkan al-qur an kebanyakan mereka mengambil kepada riwayat-riwayat dan pendapat-pendapat mufasir terdahulu yang di sesuaikan dengan tuntutan zaman. Di antara mufasir pada zaman modren ini adalah: a. Sayid Rasyid Ridla b. Syekh Jamaaluddin al-qaasimi cet.1. h Abdul Djalal, Urgensi Tafsir Maudlu i pada masa kini,(jakarta: Kalam Mulia, 1990)
10 21 c. Syekh Ahmad Mushthafa al-maraghi d. Syekh Muhammad Mushthafa al-maraghi e. Syekh Mahmuud Syaltout Syaikhal al-azhar f. Prof. Syekh Muhammad Al-Madani g. Prof. Sayid Quthub h. Imam Al- Alusi 15 Itulah beberapa tokoh Tafsir al-qur an dalam bahasa Arab yang ditulis pada zaman modren ini, yang banyak bersifat ilmiah dan aqliyah, dengan beraneka macam fokus dan aliran. Kaum muslimin Indonesia, sebetulnya juga ingin sekali dapat membaca dan memahami ayat-ayat suci al-qur an itu dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Arab. Hal ini terbukti dalam kenyataan, bahwa sejak masih anak-anak, mereka sudah giat membaca dan mempelajari kitab-kitab suci itu. Tetapi pada umumnya hanya mampu sampai mengetahui bacaannya saja, sedangkan pemahaman dan pengertiannya sedikit saja yang sanggup menjangkau dalam bahasa Arabnya. Oleh karena itu ulama atau sarjana Islam Indonesia berusaha menolong masyarakat awam, dengan giat menterjemahkan ayat-ayat al-qur an itu ke dalam bahasa sendiri dan menafsirkan agar supaya kitab suci yang menjadi sumber pedoman hidup itu dapat dipahami arti dan maksudnya oleh masyakat Islam Indonesia Ibid.,h Nailul Rahmi, Ilmu Tafsir (Padang: IAIN-IB Press, 2010) cet.1, h. 14.
11 22 Tafsir al-qur an dalam bahasa Indonesia yang pertama terbit dengan lengkap ialah Tafsir Al-qur an Majiid. An Nuur karangan Prof. Dr. TM. Hasbi Ash Shidiqy, guru besar pada IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang diterbitkan oleh Penerbit Bulan Bintang Jakarta sejak tahun 1956 sampai dengan tahun Seperti diketahui, di masa ini, ilmu semakin berkembang pesat, pembukuannya mencapai tingkat yang relatif sempurna, cabang-cabang Tafsir bermunculan. Perbedaan pendapat terus meningkat, dan seminar masalah-masalah malah semakin berkobar, fanatisme mazhab menjadi menjadi serius dan ilmu-ilmu filsafat yang bercorak rasional bercampur baur dengan ilmu-ilmu naqli serta setiap golongan berupaya mendukung mazhab masing-masing. Ini semua menyebabkan tafsir ternoda oleh polusi udara tidak sehat tersebut, sehingga tidak heran apabila para mufasir dalam menafsirkan al-qur an, berpegang pada pemahaman pribadi dan mengarah keberbagai kecenderungan. Tegasnya, banyak di antara mufasir menafsirkan al-qur an menurut selera pribadi dan masing-masing mufasir mengarahkan penafsirannya sesuai keahlian mereka dalam cabang ilmu yang dikuasainya, sehingga lahirlah berbagai corak tafsir yang berbeda beda. 18 Kondisi tafsir dengan coraknya yang beragam itu berlangsung lama, sampai berabad-abad. Satu hal yang cukup menonjol dari perkembangan Tafsir dengan berbagai coraknya itu ialah munculnya fanatisme mazhab, 17 Ibid.,h Rif at Syauqi Nawawi, Rasional Tafsir Muhammad Abduh Kajian Masalah Akidah dan Ibadat, (Metro Pondok Indah: Paramadina, 2002), cet.i.h. 95.
12 23 tidak saja di kalangan fuqaha tetapi juga di kalangan mufasirin ( ahli-ahli tafsir ). Tidak mengherankan apabila keadaan ini kemudian menyeret umat Islam kelembah kejumudan, karena sikap jumud itu dimulai oleh para kaum ulama sendiri. Keadaan yang kelak menjadi sasaran kritik para pembaru ini barlangsung sampai abad ke-19, yaitu ketika Muhammad Abduh tampil sebagai mufasir yang menafsirkan al-qur an dengan menghembuskan nafas pembaharuan. 19 Pada abad ke-19 itu, dunia Islam mengalami masa suram dan terus menerus merosot, terbelakang dan banyak negara kaum muslimin yang sedang menghadapi pendudukan negara-negara Barat. Pada masa ini muncul seorang pemimpin Islam yang bernama Jamaluddin al-afghani. Ia mengintegrasikan ajaran-ajaran agama dengan tata kehidupan modren dan berusaha membuktikan bahwa Islam sama sekali tidak bertentangan dengan peradaban, kehidupan modren serta apa yang bernama kemajuan. 20 Tidak diragukan lagi, bahwasa bermacam-macam jenis Tafsir dengan madzhab yang berbeda-beda yang terbentuk atas dasar masing-masing Tafsir tersebut. Keragaman teknis penulisan Tafsir al-qur an secara kronologis, dari dekade-dekade literatur tafsir al-qur an di Indonesia mengalami dinamika yang menarik, baik dari segi penyampaian, tema-tema kajian, serta sifat penafsir. 19 Ibid, h Ibid, h. 97.
13 24 Perkembangan yang menarik adalah munculnya Tafsir runtut sesuai urutan mushaf yang ditulis utuh 3 juz. Untuk bagian ini Tafsir al-qur an al-karim bahasa Indonesia ditulis oleh Mahmud Yunus adalah termasuk karya pelopor. Dalam dekade 1990-an di Indonesia telah muncul beragam karya Tafsir yang ditulis oleh para muslim di Indonesia. Keragaman itu bisa dilihat dari model teknis penulisan, hermeneutik Tafsir serta tema-tema yang diangkat. Keragaman itu telah menjadi wacana baru di dalam sejarah dan dinamika penulisan tafsir di Indonesia Islah Gusmian, Khaznah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi ( TERAJU,2003) cet,1.h
BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.
Lebih terperinciEMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN
EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN Oleh Nurcholish Madjid Seorang Muslim di mana saja mengatakan bahwa agama sering mendapatkan dukungan yang paling
Lebih terperinciSumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan
c Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan d Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan Oleh Tarmidzi Taher Tema Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan di Indonesia yang diberikan kepada saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
81 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berangkat dari uraian yang telah penulis paparkan dalam bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Makna tawassul dalam al-qur an bisa dilihat pada Surat al-
Lebih terperinciMembahas Kitab Tafsir
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tafsir menurut bahasa adalah penjelasan atau keterangan, seperti yang bisa dipahami dari Quran S. Al-Furqan: 33. ucapan yang telah ditafsirkan berarti ucapan yang tegas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam merupakan proses perubahan menuju kearah yang lebih baik. Dalam konteks sejarah, perubahan yang positif ini adalah jalah Tuhan yang telah dibawa oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama
Lebih terperinciSambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014
Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya
Lebih terperinciBAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33
59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari
Lebih terperinciUMMI> DALAM AL-QUR AN
UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna, terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf. Untuk memberikan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan
170 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of Contemporary English yang mencantumkan salah satu pengertian profile adalah "a short
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an
BAB IV ANALISA Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an merupakan acuan moral untuk memecahkan problem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaanpun sejak manusia mengenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah berasal dari bahasa Arab yaitu Madrasah yang artinya tempat untuk belajar atau sistem pendidikan klasikal yang didalamnya berlangsung proses belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
216 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kiprah A. Hassan dalam upaya mencerdaskan umat Islam dapat dilihat dari karya-karyanya yang menambah khazanah ilmu pengetahuan. Usahanya mengeluarkan
Lebih terperinciKhatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)
Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan
Lebih terperinciMukadimah. Pengkajian
Mukadimah Pembahasan tentang pengertian al-qur an (ta riful Qur an) mencakup tiga bagian pembahasan yaitu: definisi al-qur an, nama-nama al-qur an, dan fungsi atau kedudukan Al-Qur an Pemahaman kaum muslimin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan perkembangan Islam di Timur Tengah. Jaringan ulama yang terbentuk sejak abad ke-17 dan ke-18
Lebih terperinciPengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)
Pengantar Ulumul Quran (Realitas Al-Quran) Definisi Ulumul Quran Ulûm al-qur ân didefinisikan sebagai pembahasan yang berkaitan dengan al-qur an, dari aspek turunnya, kemukjizatan, pengumpulan, sistematika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta didik dapat belajar dengan
Lebih terperinciPENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT
PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.
Lebih terperinci`BAB I A. LATAR BELAKANG
`BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur an al karim berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Tidak ada satu
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011
Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW TANGGAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI TAFSIR, TEORI ASBABUN NUZUL, DAN TEORI MUNASABAH
BAB II METODOLOGI TAFSIR, TEORI ASBABUN NUZUL, DAN TEORI MUNASABAH A. Metode dan Corak-corak Tafsir Menurut Nashiruddin Baidan, metode penafsiran al-qur an terbagi menjadi empat macam, yaitu: 1. Metode
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi
60 BAB IV ANALISIS Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi sallam dari tafsir al-marāghī di dalam bab tiga, maka pada bab ini akan dipaparkan analisis guna menganalisa şalawat
Lebih terperinciPersatuan Dalam al-quran dan Sunnah
Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009
Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, 07-9-09 Senin, 07 September 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Â PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QURAN 1430 H DI ISTANA BOGOR, JAWA BARAT,
Lebih terperinciMATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Dosen : Dr. Muhammad Yusro, MT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA MATERI PERKULIAHAN Mengapa dan bagaimana PAI diajarkan di perguruan tinggi Bagaimana manusia bertuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam adalah proses penanaman nilai Islami yang terdapat dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak pernah menafika
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani
TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd Disusun Oleh : Sahri Ramadani SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL IBROHIMY TANJUNGBUMI BANGKALAN 2012 KATA
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR AN 1436 H
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR AN 1436 H TANGGAL 9 JULI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Bismilahirrohmanirrohim,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan umat Islam dari periode Nabi Muhammad Saw. diutus sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan dan kemunduran yang dialami
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat kawniyyah dalam pandangan al-ra>zi> adalah ayat-ayat yang
373 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat kawniyyah dalam pandangan al-ra>zi> adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian hidup pemeluknya di dunia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami, dan menjalankan ajaran syariat Islam. perkembangan dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan Kitab Suci umat Islam yang keotentikannya tidak diragukan lagi; baik dari segi asal-usul, turun, riwayat, ayat-ayat, maupun yang lainnya
Lebih terperinciMajlis Ugama Islam Singapura Khutbah Jumaat 17 April 2015 / 27 Jamadilakhir 1436 Memahami Hikmah Dalam Pengamalan Agama
Majlis Ugama Islam Singapura Khutbah Jumaat 17 April 2015 / 27 Jamadilakhir 1436 Memahami Hikmah Dalam Pengamalan Agama Sidang Jumaat yang dirahmati Allah sekalian, Marilah kita bertakwa kepada Allah s.w.t.
Lebih terperinciArticle Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :
Article Review Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Kaitannya Dengan Pembagian Harta Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam Penulis Artikel : Zulham Wahyudani Reviewer : Anna Rizki Penerbit : Jurnal Ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan khazanah pendidikan dan budaya Islam di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia, peran pesantren tidak diragukan
Lebih terperinciF LS L A S F A A F T A T ISL S A L M
FILSAFAT ISLAM Prof. Dr. H. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; Website: http://almasdi.unri.ac.id Sumber Ilmu: AL 'ALAQ (1-5) 1. Bacalah dengan (menyebut)
Lebih terperinciAl-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama
Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama Pengertian Al-Qur an: Berasal dari kata qara a artinya membaca. Oleh karena itu, qur an dapat diartikan bacaan. Disebut Al-Qur an karena ia harus menjadi bacaan umat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat merupakan salah satu ibadah yang diwujudkan dengan perbuatan-perbuatan yang disertai dengan ucapan-ucapan dan do a sebagai upaya untuk mendekatkan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan kepada hambanya, penutup para nabi dan rasul, Muhammad SAW. Ia adalah jalan lurus dan ikatan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Allah dalam juz amma dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menurut pemikiran Hamka dan M. Quraish Shihab dalam kitabnya
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa penulis dari kedua mufassir dalam menafsiri ayatayat sumpah dalam juz amma, maka akhir dari skripsi ini merupakan penutup dan dimana dikemukakan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap kaum Muslimin pasti beriman. Sedangkan iman sendiri itu memiliki enam point, diantaranya : iman kepada Allah, iman kepada malaikatmalaikat Allah, iman
Lebih terperinciTEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi
TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi i ii TEOLOGI SOSIAL: Telaah Pemikiran Hassan Hanafi TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi iii iv TEOLOGI SOSIAL: Telaah Pemikiran Hassan Hanafi
Lebih terperinciPEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008
PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari paparan bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kuran Jawi merupakan produk terjemah tafsir Al-Qur'a>n yang merujuk kepada
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dipaparkan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang penulis kaji. Sebagaimana yang telah dikaji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci terakhir yang di wahyukan Allah kepada nabi Muhammad SAW guna untuk dijadikan sebagai pedoman hidup (way of life) bagi umat manusia,
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA HAFLAH AKHIRUSSANAH, KHOTMIL QUR AN PONDOK PESANTREN EDI MANCORO DAN HAUL KH.
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA HAFLAH AKHIRUSSANAH, KHOTMIL QUR AN PONDOK PESANTREN EDI MANCORO DAN HAUL KH. MUH SOLEH DAN KH. RIDWAN TANGGAL 15 JUNI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA
Lebih terperinciE٤٨٤ J٤٧٧ W F : :
[ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai
Lebih terperinciMUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM
BAHAN DISKUSI KELAS MUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM Oleh Kelompok 1 Muhammad Arifin (201410070311086); Arista Mutiara Risa (201410070311087) M. Prayogi Anggoro (201410070311089); Paksindra Agustina
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. melupakan sisi non-formal dari pendidikan Islam itu sendiri. Tentu saja ini menjadi
BAB V ANALISIS Adanya sekolah dan madrasah di tanah air sebagai institusi pendidikan Islam, hanyalah akan mempersempit pandangan kita tentang pendidikan Islam itu sendiri. Ini berarti, kita hanya mementingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakrta, 1999, hlm Pradjarta Dirdjosantojo, Memelihara Umat: Kiai Pesantren-Kiai langgar di Jawa, LKis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya seorang kyai dalam kehidupan masyarakat Madura Desa Bajur, tentunya akan membawakan dampak positif terhadap mereka, karena di samping itu seorang kyai atau
Lebih terperinciBAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Standar Kompetensi (Aqidah) BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH : 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah. Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah. 2.2.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagai Kitab Suci umat Islam merupakan kumpulan firman Allah (kalam Allah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya.
Lebih terperinciKEBUDAYAAN DALAM ISLAM
A. Hakikat Kebudayaan KEBUDAYAAN DALAM ISLAM Hakikat kebudayaan menurut Edward B Tylor sebagaimana dikutip oleh H.A.R Tilaar (1999:39) bahwa : Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks
Lebih terperinci2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lingkup pendidikan agama pada lembaga pendidikan meliputi Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah, Pendidikan Guru Agama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Ghazali (w. 1111 M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi umat Islam hingga saat ini. Montgomerry Watt (Purwanto dalam pengantar Al- Ghazali,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan peranan penting dan strategis. Bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat, melainkan juga
Lebih terperinciMelahirkan Pendakwah Yang Berwibawa. Muhammad Haniff Hassan
Melahirkan Pendakwah Yang Berwibawa Muhammad Haniff Hassan Pendahuluan Tidak syak lagi tarbiyah dan pembangunan sumber manusia adalah unsur yang penting dalam kerja Islam. Namun rasa kepentingan seharusnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan memiliki peran yang penting dalam suatu negara yakni sebagai saran untuk menciptakan manusia yang unggul. Pendidikan tidak bisa terlepas dari kondisi
Lebih terperinciPersatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq
Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Pada Jumat, 17 Rabiul Awal 83 H (702 M), lahir seorang manusia suci dan penerus risalah Nabi Muhammad Saw. Pada hari yang bertepatan dengan maulid Rasulullah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah dan penegasan judul Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik
Lebih terperincial-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak sarana yang telah disediakan agama Islam untuk ummatnya agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berbagai amalan telah diajarkan oleh Nabi kepada para sahabat,
Lebih terperinciISTINBATH HUKUM TERHADAP UPAH MENGAJAR AL-QUR'AN (ANALISIS PENDAPAT FUQAHA KLASIK DAN KONTEMPORER)
ISTINBATH HUKUM TERHADAP UPAH MENGAJAR AL-QUR'AN (ANALISIS PENDAPAT FUQAHA KLASIK DAN KONTEMPORER) TESIS Oleh: SYAHDIAN NOOR, LC. NIM: 11.0202.0767 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan masalah masalah
Lebih terperinciBerpegang teguhlah kepada Islam, dan jadilah model bagi Muslim di Barat. Kami mengharapkan tentara untuk membebaskan Australia, Insya Allah.
Farraz Amin, Australia Alhamdulillah, kami sangat bahagia bisa berada di sini bersama para syabab di konferensi ini. Ada sekitar 15 orang yang datang dari Australia. Para syabab Indonesia selalu menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi pengaruh dalam rangka mengembangkan potensi manusia menuju kepada kedewasaan diri agar mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan pribadi sebagai makhluk Tuhan merupakan unsur yang terpenting, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai umat muslim sudah tidak asing lagi dengan kata hikmah karena kata-kata ini sering dijumpai hampir disetiap kitab-kitab yang bernuansa ibadah bahkan kata hikmah
Lebih terperinciقال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif,alquran di rumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan. pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan dimanapun sekaligus sebagai mu`jizat (bukti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Disadari atau tidak, komunikasi merupakan bagian penting dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan analisis dari bab I sampai bab IV, maka ada beberapa hal yang sekiranya perlu penulis tekankan untuk menjadi kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Modul ke: RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Pengertian Radikal Menurut KBBI radikal adalah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Proses. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses memiliki arti antara lain runtunan perubahan ( peristiwa ), perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup dibawah naungan Al-Qur an adalah suatu nikmat yang luar biasa yang tidak dapat diketahui oleh semua orang, kecuali orang yang bisa merasakannya. Begitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia tidak diragukan lagi peranannya dan kiprahnya dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia. Perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI TAFSIR
BAB III METODOLOGI TAFSIR Perkembangan tafsir al- Qur an sejak masa Nabi saw, para sahabat r.a, sampai dengan zaman kini, dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori; metodologis (manhaj), dan karakeristik/corak
Lebih terperinciPENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )
PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA ) Oleh : Mainizar Abstrak Al-Qur an sebagai mukjizat terbesar
Lebih terperinciPIAGAM MADINAH DAN PRAKTEK POLITIK NABI MUHAMMAD SAW. Oleh: Ulya Fuhaidah
PIAGAM MADINAH DAN PRAKTEK POLITIK NABI MUHAMMAD SAW Oleh: Ulya Fuhaidah BIOGRAFI SANG NABI - Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau bertepatan dengan April 571 M. - Ayahnya bernama Abdullah
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejarah menunjukan bahwa, Islam sebagai salah satu bagian dalam sejarah dunia, telah menorehkan sebuah sejarah yang sulit bahkan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah
Lebih terperinciKata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.
MANHAJ AJJAJ AL-KHATIB (Analisis Kritis terhadap Kitab Ushul al-hadis, Ulumuh wa Mushtalahuh) Sulaemang L. (Dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Kendari) Abstrak: Penelitian ini mebmahas Manhaj Ajjaj
Lebih terperinci