MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SELAMA PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR INA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SELAMA PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR INA"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK OPERATOR EXCAVATOR MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SELAMA PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI JL. SAPTA TARUNA RAYA KOMPLEK PU PASAR JUMAT JAKARTA SELATAN

2 KATA PENGANTAR Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi. Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SELAMA PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR menyadari bahwa modul yang di susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif. Demikian disampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan oleh lembaga pelatihan kerja. Jakarta, Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Dr. Ir. H. Masrianto, MT. NIP. Halaman 1 dari 6

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN... 3 A. Acuan Standar Kompetensi Kerja... 3 B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya... 5 C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi... 6 LAMPIRAN 1. Buku informasi 2. Buku kerja 3. Buku penilaian Halaman 2 dari 6

4 ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Jabatan Kerja Operator Excavator dengan uraian sebagai berikut: KODE UNIT : JUDUL UNIT : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharaan dan DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian dengan aman sesuai dengan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja ELEMEN KOMPETENSI 1.1. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) 1.2. Memeriksa perlengkapan keselamatan kerja 1.3. Menggunakan perlengkapan keselamatan kerja 1.4. Melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian excavator dengan prosedur yang aman KRITERIA UNJUK KERJA 1) Alat Pelindung Diri (APD) disiapkan sesuai dengan ketentuan keselamatan kerja 2) Pakaian kerja, safety shoes dan helmet dipakai selama operator melakukan pemeliharaan dan 3) Masker, ear plug, safety glasses dan sarung tangan dipakai sesuai dengan kondisi kerja 1) Alat pemadam kebakaran di tempat penyimpanan pada unit diperiksa ketersediaan dan masa pakainya (kadaluarsa) 2) Kotak P3K diperiksa kelengkapan isinya dan batas waktu pakainya (kadaluarsa). 1) Alat pemadam kebakaran digunakan dengan benar sesuai dengan prosedur penanggulangan kebakaran. 2) Obat-obatan dan perlengkapan dalam kotak P3K digunakan sesuai prosedur untuk tindakan pertolongan pertama 1) Kondisi lingkungan kerja diperiksa dari kemungkinan adanya bahan yang dapat menimbulkan bahaya dan adanya penerangan yang kurang. 2) Tempat pijakan dan pegangan dibersihkan dari material yang membahayakan operator 3) Naik dan turun dari unit dilakukan dengan benar sesuai prosedur (tiga titik tumpuan anggota tubuh/kaki dan tangan dan menghadap ke unit). Halaman 3 dari 6

5 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 4) Tempat duduk distel sesuai dengan ukuran tubuh dan sabuk keselamatan dipasang selama mengoperasikan unit. 5) Posisi kaca spion distel sesuai dengan sudut pandang operator 6) Tanda isyarat (bunyi klakson) diberikan setiap akan melakukan manouver 7) Peraturan dan rambu-rambu keselamatan kerja dipatuhi selama melakukan pemeliharaan dan pengoperasian 8) Unit dioperasikan tanpa ada penumpang BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini harus diterapkan secara perorangan pada operator alat-alat berat 2. Alat Perlindungan Diri (APD) dan perlengkapan keselamatan kerja yang memenuhi persyaratan (standar) telah disediakan 3. Diberikan kewenangan dan inisiatif dalam menanggulangi bahaya kebakaran dan memberikan pertolongan pertama pada kecelakan 4. Konsultasi dengan unit kerja terkait lain dalam kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan excavator PANDUAN PENILAIAN 1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : a. Penggunaan alat Pelindung Diri (APD) b. Pelaksanaan pemeliharaan dan dengan aman 2. Konteks penilaian : Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) Halaman 4 dari 6

6 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : a. Tertib dalam pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) b. Disiplin dalam melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian dengan prosedur yang aman 4. Kaitan dengan unit lain : Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi operator excavator, yaitu terkait dengan : a. Melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan b. Melaksanakan sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI 1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 5. Menggunakan ide dan teknik matematika 6. Memecahkan masalah 7. Menggunakan teknologi TINGKAT KINERJA B. Kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya Adapun kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya sebagai berikut: - Tidak ada Halaman 5 dari 6

7 C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi No UNIT / ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan Keselamatan Kerja Selama Pemeliharaan Dan Pengoperasian Excavator 1.1 Memakai Alat Pelindung Diri (APD) 1.2 Memeriksa perlengkapan keselamatan kerja 1.3 Menggunakan perlengkapan keselamatan kerja 1.4 Melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian excavator dengan prosedur yang aman KURIKULUM / SILABUS KESELAMATAN KERJA SELAMA PEMELIHARAAN DAN PENGOPERAS IAN EXCAVATOR 1. Pendahuluan (Etos Kerja) 2. Peraturan Perundangundangan K3 3. Alat Pelindung Diri (APD) 4. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) 5. Pemadam Kebakaran 6. Pengoperasian dan Pemeliharaan Excavator dengan Prosedur yang aman 7. Rambu-rambu Keselamatan Kerja WAKTU Teori Praktek Jumlah 4 Jpl 2 jpl 6 jpl (180 mnt) (90 mnt) (270 mnt) 45 mnt 20 mnt 65 mnt 45 mnt 20 mnt 65 mnt 45 mnt 20 mnt 65 mnt 45 mnt 30 mnt 75 mnt Lampiran 1. Buku informasi 2. Buku kerja 3. Buku penilaian Halaman 6 dari 6

8 BUKU INFORMASI MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SELAMA PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR TAHUN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Komplek PU Pasar Jumat Jakarta Selatan

9 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENDAHULUAN... 5 A. Tujuan Umum B. Tujuan Khusus... 5 BAB II MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI (APD)... 6 A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Memakai Alat Pelindung Diri (APD) Jenis alat pelindung diri Standarisasi alat pelindung diri Kelaikan alat pelindung diri B. Keterampilan yang diperlukan untuk Memakai Alat Pelindung Diri (APD) Menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan ketentuan keselamatan kerja Memakai pakaian kerja, safety shoes dan helmet selama operator melakukan pemeliharaan dan Memakai masker, ear plug, safety glasses dan sarung tangan sesuai dengan kondisi kerja C. Sikap Kerja dalam Memakai Alat Pelindung Diri BAB III MEMERIKSA PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Memeriksa Perlengkapan Keselamatan Kerja Tempat penyimpanan alat pemadam Kelengkapan dan obat-obatan dalam kotak P3K B. Keterampilan yang diperlukan untuk Memeriksa Perlengkapan Keselamatan Kerja Halaman 1 dari 46

10 1. Memeriksa ketersediaan dan masa pakainya (kadaluarsa) Alat pemadam kebakaran di tempat penyimpanan pada unit Memeriksa kelengkapan isi Kotak P3K dan batas waktu pakainya (kadaluarsa) C. Sikap Kerja dalam Memeriksa Perlengkapan Keselamatan Kerja BAB IV MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Menggunakan Perlengkapan Keselamatan Kerja Klasifikasi Kebakaran Alat pemadam kebakaran Jenis kecelakaan B. Keterampilan yang diperlukan untuk Menggunakan Perlengkapan Keselamatan Kerja Menggunakan Alat pemadam kebakaran dengan benar sesuai dengan prosedur penanggulangan kebakaran Menggunakan obat-obatan dan perlengkapan dalam kotak P3K sesuai prosedur untuk tindakan pertolongan pertama C. Sikap Kerja dalam Menggunakan Perlengkapan Keselamatan Kerja Sikap Usaha Mencegah Kebakaran Secara Umum Usaha Pencegahan Kebakaran di tempat pemeliharaan/perbaikan dan pada Peralatan yang berstatus dalam pemeliharaan Usaha Penyelamatan Dari Kebakaran Pedoman umum untuk pertolongan pertama BAB V MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN EXCAVATOr DENGAN PROSEDUR YANG AMAN Halaman 2 dari 46

11 A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Melaksanakan Pemeliharaan dan Pengoperasian dengan Prosedur yang Aman B. Keterampilan yang diperlukan untuk Melaksanakan Pemeliharaan dan Pengoperasian dengan Prosedur yang Aman Memeriksa kondisi lingkungan kerja dari kemungkinan adanya bahan yang dapat menimbulkan bahaya dan adanya penerangan yang kurang Membersihkan tempat pijakan dan pegangan dari material yang membahayakan operator Melakukan naik dan turun dari unit dengan benar sesuai prosedur (tiga titik tumpuan anggota tubuh/kaki dan tangan dan menghadap ke unit) Menyetel tempat duduk sesuai dengan ukuran tubuh dan memasang sabuk keselamatan selama mengoperasikan unit Menyetel posisi kaca spion sesuai dengan sudut pandang operator Memberikan tanda isyarat (bunyi klakson) setiap akan melakukan manouver Mematuhi peraturan dan rambu-rambu keselamatan kerja selama melakukan pemeliharaan dan pengoperasian Mengoperasikan unit tanpa ada penumpang C. Sikap Kerja dalam Melaksanakan Pemeliharaan dan Pengoperasian dengan Prosedur yang Aman BAB VI.SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI A. Sumber Daya Manusia Pelatih Penilai Teman kerja/sesama peserta pelatihan B. Sumber-sumber Kepustakaan DAFTAR PUSTAKA A. Buku Referensi Halaman 3 dari 46

12 B. Manual C. Refernsi Lainnya DAFTAR ALAT DAN BAHAN A. Peralatan yang digunakan B. Bahan yang dibutuhkan Halaman 4 dari 46

13 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum. Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharaan dan. B. Tujuan Khusus. Pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Memakai alat pelindung diri (APD) 2. Memeriksa perlengkapan keselamatan kerja 3. Menggunakan perlengkapan keselamatan kerja) 4. Melaksanakan pemeliharaan dan dengan prosedur yang aman Halaman 5 dari 46

14 BAB II MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Memakai Alat Pelindung Diri (APD). 1. Jenis alat pelindung diri Gambar II.1 a. Pelindung Kepala Untuk pelindung kepala selalu digunakan Helm Pengaman (Safety Helmet), yang berguna untuk menghindari risiko kejatuhan benda-benda tajam dan berbahaya. Peralatan atau bahan kecil tetapi berat bila jatuh dari ketinggian dan menimpa kepala bisa berakibat mematikan. Kecelakaan yang menimpa kepala sering terjadi sewaktu bergerak dan berdiri dalam posisi berdiri atau ketika naik ketempat yang lebih tinggi. Terutama bila ditempat yang lebih tinggi pekerjaan sedang berlangsung. Aturan yang lebih keras pada daerah seperti ini harus diberlakukan tanpa kecuali terhadap siapapun yang memasuki area tersebut. Upaya ini ditambah leflet-leflet peringatan tertulis yang jelas dan mudah terbaca. Jenis Helm yang digunakan juga harus standar. Ada standar nasional dan ada juga standar internasional. Juga cara pemakaiannya harus betul, tali pengikat ke dagu harus terpasang sebagaimana mestinya sehingga tidak mudah terlepas. Halaman 6 dari 46

15 b. Pelindung Kaki Sepatu Keselamatan (Safety shoes) untuk menghindari kecelakan yang diakibatkan tersandung bahan keras seperti logam atau kayu, terinjak atau terhimpit beban berat atau mencegah luka bakar pada waktu mengelas. Sepatu boot karet bila bekerja pada pekerjaan tanah dan pengecoran beton. Pada umumnya di pekerjaan konstruksi, kecelakaan kerja terjadi karena tertusuk paku yang tidak dibengkokkan, terpasang vertical di papan sebagai bahan bangunan yang berserakan ditempat kerja. Ada beberapa jenis sepatu kerja : Sepatu keselamatan (safety shoes) agar aman dari kejatuhan benda. Sepatu bot yang dipakai di tanah basah atau memasuki air. Sepatu untuk memanjat. Sepatu untuk pekerjaan berat. Sepatu korosi, untuk bekerja menggunakan bahan kimia dan bahan sejenis. c. Pelindung Tangan Sarung Tangan untuk pekerjaan yang dapat menimbulkan cidera lecet atau terluka pada tangan seperti pekerjaan pembesian fabrikasi dan penyetelan, pekerjaan las, membawa barang-barang berbahaya dan korosif seperti asam dan alkali. Banyak kecelakaan luka terjadi di tangan dan pergelangan dibanding bagian tubuh lainnya. Kecelakaan ditangan seperti bengkak, terkelupas, terpotong, memar atau terbakar bisa berakibat vatal dan tidak dapat lagi bekerja. Diperlukan pedoman penguasaan peralatan teknis dan pelindung tangan yang cocok seperti Sarung Tangan. Pekerjaan-pekerjaan yang yang memerlukan pelindung tangan misalnya adalah : Pekerjaan yang berhubungan dengan permukaan yang kasar, tajam atau permukaan menonjol. Pekerjaan yang berhubungan dengan benda panas, karatan atau zat- zat seperti aspal dan resin beracun. Pekerjaan yang berhubugan dengan listrik. Halaman 7 dari 46

16 Ada berbagai sarung tangan yang dikenal antara lain : Sarung Tangan Kulit Sarung Tangan Katun Sarung Tangan Karet untuk isolasi Sarung Tangan Kulit digunakan untuk pekerjaan pengelasan, pekerjaan pemindahan pipa dll Sarung Tangan Katun digunakan pada pekerjaan besi beton, pekerjaan bobokan dan batu, pelindung pada waktu harus menaiki tangga untuk pekerjaan ketinggian. Sarung Tangan Karet untuk pekerjaan listrik yang dijaga agar tidak ada yang robek agar tidak terjadi bahaya kena arus listrik. d. Pelindung Pernafasan Beberapa alat pelindung pernafasan (masker) diberikan sebagai berikut, dengan penggunaan tergantung kondisi ataupun situasi di lapangan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan : Masker Pelindung Pengelasan yang dilengkapi kaca pengaman (Shade of Lens) yang disesuaikan dengan diameter batang las (welding rod ) Untuk welding rod 1/16 sampai 5/32 gunakan shade no.10 Untuk welding rod 3/16 sampai ¼ gunakan shade no 13 Masker Gas dan Masker Debu adalah alat perlindungan untuk melindungi pernafasan dari gas beracun dan debu. Dalam pekerjaan di proyek banyak terdapat pekerjaan yang berhubungan dengan bahaya debu, minyak atau gas yang berasal dari: Peralatan pemecah dan batu. Kecipratan pasir. Bangunan terbuka yang mengandung debu asbes. Halaman 8 dari 46

17 Pekerjaan las, memotong bahan yang dibungkus atau dilapisi zinkum, nikel atau cadmium. Cat semprot. Semburan mendadak. Bila terdapat kecurigaan bahwa di udara terdapat gas beracun, pelindung pernafasan harus segera dipakai. Jenis Pelindung Pernafasan yang harus dipakai tergantung kepada bahaya dan kondisi kerja masing-masing. Juga diperlukan latihan cara menggunakan dan merawatnya. Perlu minta petunjuk pihak berwenang untuk peralatan Pelindung Pernafasan ini. Bekerja di ruang tertutup seperti gudang atau ruangan bawah tanah ada kemungkinan terdapat bahaya asap, gas berbahaya atau bahan-bahan yang rapuh wajib pula menggunakan perlindungan pernafasan. Juga terdapat alat Pelindung Pernafasan jenis setengah muka yang terdiri atas : Yang memakai alat filter atau penyaring katrid. Filter ini perlu diganti secara berkala. Pelindung Pernafasan dari gas dan asap. Filter kombinasi penahan gas dan asap. Disamping itu terdapat juga alat Pelindung Pernafasan penuh muka memakai filter yang bisa melindungi mata maupun muka Pelindung Pernafasan yang lain ialah yang melindungi seluruh muka yang dilengkapi udara dalam tekanan tertentu dan merupakan jenis yang terbaik, terutama bila di tempat kerja kurang dapat oksigen. Udara dalirkan dari kompresor yang dilengkapi penyaring. Pada iklim panas alat ini terasa sejuk dan menyenangkan. Alat ini lebih mandiri tapi memerlukan pelatihan cara memakainya sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Halaman 9 dari 46

18 e. Pelindung Pendengaran Pelindung Pendengaran (ear plug) untuk mencegah rusaknya pendengaran akibat suara bising diatas ambang aman seperti pekerjaan plat logam. (batas nilai ambang batas akan diterangkan dalam modul kesehatan). f. Pelindung Mata Kaca Mata Pelindung (Protective glasses) untuk melindungi mata dari percikan logam cair, percikan bahan kimia, serta kaca mata pelindung untuk pekerjaan menggerinda dan pekerjaan berdebu. Mata dapat luka karena radiasi atau debu yang berterbangan. Kecelakaan yang mengenai mata seringkali terjadi dalam: Memecah batu, pemotongan, pelapisan atau pemasangan batu, pembetonan dan memasang bata dengan tangan atau alat kerja tangan menggunakan tenaga listrik Pengupasan dan pelapisan cat atau permukaan berkarat. Penutupan atau penyumbatan baut. Menggerinda dengan tenaga listrik. Pengelasan dan pemotongan logam. Dalam pekerjaan konstruksi terdapat juga risiko karena tumpahan, kebocoran atau percikan bahan cair panas atau lumpur cair. Persoalan yang banyak terjadi adalah, kemalasan tukang untuk memakai pelindung, alat tidak cocok, atau memang alatnya tidak tersedia sama sekali di proyek. g. Tali Pengaman & Sabuk Keselamatan (Safety belt) Banyak sekali terjadi kecelakaan kerja karena jatuh dari ketinggian. Pencegahan utama ialah tersedianya jaring pengaman. Tetapi untuk keamanan individu perlu Ikat Pinggang Pengaman/Sabuk Pengaman (Safety Belt) yang wajib digunakan untuk mencegah cidera yang lebih parah pada pekerja yang bekerja diketinggian (>2 m tinggi ). Terdapat banyak jenis Ikat Pinggang Pengaman dan Tali Halaman 10 dari 46

19 Pengaman, diperlukan petunjuk dari pihak yang kompeten tentang tali pengaman yang paling cocok untuk suatu jenis pekerjaan. Termasuk cara penggunaan dan perawatannya. Tali Pengaman yang lengkap harus selalu dipakai bersama Ikat Pinggang Pengaman. Syarat-syarat untuk Tali Pengaman adalah : Batas jatuh pemakai tidak boleh lebih dari dua meter dengan cara meloncat. Harus cukup kuat menahan berat badan. Harus melekat di bangunan yag kuat melalui titik kait diatas tempat kerja. Demikianlah Alat Pelindung Diri yang umum dipakai dan sifatnya lebih mendasar. Karena diluar itu sangat banyak sekali ketentuan-ketentuan yang harus diingat baik bila mengerjakan sesuatu, menggunakan peralatan tertentu dan menangani bahan tertentu. Sesungguhnya bila pekerja itu dipersiapkan melalui sistim pelatihan, kecelakaan yang diakibatkan alpa menggunakan Alat Pelindung Diri seperti ini akan jauh berkurang. Sebab dalam sistim pelatihan diajarkan cara menggunakan peralatan yang betul, efektif dan tanpa membahayakan. Hampir semua pekerja tukang kita tidak pernah dibekali pengetahuan melalui sistim pelatihan. Hanya memupuk pengalaman sambil langsung bekerja. Dengan cara penjelasan ringkas kepada mereka sambil bekerja tentang pencegahan kecelakaan hasilnya akan terbatas. Akan jauh lebih berhasil bila merupakan program dalam paket pelatihan sejak berstatus calon pencari kerja atau pemula. Hal ini merupakan penyebab angka kecelakaan kerja bidang konstruksi di Indonesia termasuk tinggi. Disamping alat pelindung diri diatas pekerja harus berpakaian yang komplit sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditanganinya seperti tukang las harus dilengkapi jaket/rompi kulit tetapi minimum harus memakai kaos dan celana panjang. 2. Standarisasi alat pelindung diri Gunakan hanya barang yang telah mencantumkan kode SNI (Standar Nasional Indonesia) atau JIS untuk barang buatan Jepang, ANSI, BP dan sebagainya tergantung dari negara asal barang untuk kebutuhan proyek dan dinyatakan laik Halaman 11 dari 46

20 untuk pekerjaan yang dimaksud. Dibawah ini beberapa contoh standar alat pelindung diri standar internasional lainnya. Helmet ( Topi Pengaman ) : ANSI Z 89,1997 standard Sepatu Pengaman (Safety Shoes) : SII ,DIN4843,Australian Standard AS/NZS , ANSI Z 41PT 99,SS 105,1997. Sabuk Pengaman : EN 795 Class C ANSI OSHA Banyak lagi standar-standar yang diberlakukan di negara maju, tetapi yang lebih penting kalau kita memakai produk dalam negeri, ujilah ketahanannya terhadap suatu beban yang akan diberikan kepadanya dengan toleransi keamanan minimum 50 %. Pertimbangan ini diambil karena mungkin bagi kontraktor kecil dan menengah akan menjadi beban keuangan bila harus menyediakan produk import untuk pekerjanya. 3. Kelaikan alat pelindung diri Alat pelindung diri yang sudah rusak sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik tidak boleh digunakan lagi. Apabila secara visual terdapat tanda-tanda retak, pecah dan tidak sempurna lagi akan dapat mengurangi fungsi pelindung dari APD yang digunakan bahkan menggangu saat digunakan saat bekerja. B. Keterampilan yang diperlukan untuk Memakai Alat Pelindung Diri (APD). 1. Menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan ketentuan keselamatan kerja Alat Pelindung diri perlu dipersiapkan berpedoman kepada standar industri yang berlaku, gunakan hanya barang yang telah mencantumkan kode SNI (Standar Nasional Indonesia) atau JIS untuk barang buatan Jepang, ANSI, BP dsb tergantung dari negara asal barang untuk kebutuhan proyek dan dinyatakan laik untuk pekerjaan yang dimaksud. APD yang disiapkan wajib masih laik pakai sesuai batas penggunaannya. Halaman 12 dari 46

21 2. Memakai pakaian kerja, safety shoes dan helmet selama operator melakukan pemeliharaan dan. a. Pakaian kerja - Rompi kerja Baju kerja bisa dibuat dari bahan kain biasa, kain tidak tembus air (water proof), plastik atau kulit tergantung jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Baju kerja berfungsi untuk melindungi bagian badan dari benda-benda yang mungkin mengenai badan saat bekerja dan biasanya juga ditandai dengan warna yang mudah terlihat saat bekerja. Pakaian kerja dipakai sesuai dengan arah dan ukuran tubuh agar nyaman saat bekerja. b. Safety shoes Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam memakai Safety Shoes yang benar, yaitu sepatu yang dipakai harus sesuai dengan ukuran kaki penggunanya, jangan terlalu kecil dan jangan pula terlalu besar sebab akan menjadikan kaki cidera. Apabila sepatu Safety shoes yang Anda miliki menggunakan tali, maka mesti diikat dengan baik serta kuat supaya tali tak terinjak ketika menjalankan pekerjaan. Apabila sepatu terkena air, maka sebelum dipakai usahakanlah untuk dikeringkan terlebih dahulu serta pakailah kaos kaki sewaktu memakai sepatu. c. Safety helmet Safety helmet didesain untuk melindungi kepala dari special resisting penetration seperti terantuk dengan pipa, atap dan kemungkinan jatuhnya benda dari atas. Pemakaian safety helmet secara tepat dan benar dapat mengurangi konsekwensi yang mungkin timbul pada saat terjadinya hal-hal yang disebutkan di atas. Cara pemakaian safety helmet yang benar akan memberikan proteksi maksimal bagi kepala. Sebelum digunakan, yakinkan bahwa helmet tersebut dapat digunakan, pas dan nyaman di kepala anda (tidak longgar dan tidak terlalu sempit), tidak rusak dan Halaman 13 dari 46

22 cacat. Pasang dikepala dengan benar (tidak miring, terlalu mendongak, menunduk sehingga menutupi pandangan, atau terbalik). Jika berada pada tempat yang tinggi dan kondisi berangin, chain strip harus digunakan untuk menghindari safety helmet yang dikenakan terbang karena tiupan angin kencang. 3. Memakai masker, ear plug, safety glasses dan sarung tangan sesuai dengan kondisi kerja a. Masker Masker dipakai menutupi hidung dan mulut. Sesuaikan arah masker menurut aturan pakainya, jangan terbalik untuk bagian hidung dan mulut karena akan membentuk rongga sehingga dapat dimasuki debu atau pun benda asing lainnya yang akan mengganggu pernapasan. b. Ear plug Ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap-tiap individu berbeda-beda dan bahkan antar kedua telinga dari individu yang sama berlainan. Oleh karena itu sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi saluran telinga pemakainya. Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14 mm, tetapi paling banyak 5-11 mm. Umumnya bentuk saluran telinga manusia tidak lurus, walaupun sebagian kecil ada yang lurus. Sumbat telinga dapat mengurangi bising sampai dengan 30 db. Berikut ini merupakan cara untuk memilih sumbat telinga yang baik : Pilih Ear plug yang terbuat dari bahan yang dapat menyesuaikan dengan bentuk telinga, yang biasanya terbuat dari baham karet atau plastik yang lunak. Pilih bentuk dan ukuran yang sesuai dengan bentuk dan ukuran kedua telinga anda. Periksa Ear plug, pastikan kondisinya dalam keadaan bagus (tidak rusak) dan bersih. Halaman 14 dari 46

23 c. Safety glasses Memakai pelindung mata dan wajah yang sangat cocok untuk para pekerja seharusnya mempertimbangkan elemen-elemen sebagai berikut : Kemampuan untuk melindungi terhadap bahaya yang spesifik di tempat kerja. Seharusnya sangat layak dan memberi kenyaman pada saat dipakai. Seharusnya tidak memberikan pandangan dan pergerakan yang terbatas. Seharusnya dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama dan dapat dibersihkan. d. Sarung tangan Sarung tangan biasanya dibuat dari kulit, karet, plastik, kain dan benang. Pakailah sarung tangan yang pas dengan ukuran tangan dan sesuai dengan arahnya jangan terbalik agar tidak mengganggu saat bekerja. C. Sikap Kerja dalam Memakai Alat Pelindung Diri. Alat Pelindung Diri akan berfungsi dengan sempurna apabila dipakai secara cermat, baik dan benar. Sediakanlah Alat Pelindung Diri yang sudah teruji dan telah memiliki SNI atau standar internasional lainnya yang diakui. Pakailah alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis pekerjaan walaupun pekerjaan tersebut hanya memerlukan waktu singkat. Alat Pelindung Diri harus dipakai dengan tepat dan benar. Jadikanlah memakai alat pelindung diri menjadi kebiasaan. Ketidak nyamanan dalam memakai alat pelindung diri jangan dijadikan alasan untuk menolak memakainya Alat Pelindung Diri tidak boleh diubah-ubah pemakaiannya kalau memang terasa tidak nyaman dipakai laporkan kepada atasan atau pemberi kewajiban pemakaian alat tersebut. Alat Pelindung Diri dijaga agar tetap berfungsi dengan baik. Halaman 15 dari 46

24 Semua pekerja,pengunjung dan mitra kerja ke proyek konstruksi harus memakai alat pelindung diri yang diwajibkan seperti Topi Keselamatan dll. Halaman 16 dari 46

25 BAB III MEMERIKSA PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Memeriksa Perlengkapan Keselamatan Kerja. 1. Tempat penyimpanan alat pemadam Alat pemadam kebakaran disimpan pada tempat yang disediakan diruang operator, mudah dilihat dan dijangkau sehingga memudahkan dalam penggunaannya. Alat pemadam kebakaran selalu diperiksa ketersediaannya kemungkinan kadaluarsa. dan kondisinya dari Alat pemadam kebakaran yang sudah dipakai, tidak boleh disimpan ditempat penyimpanan yang telah disediakan pada alat atau tempat lain, tapi disimpan pada tempat barang bekas pakai, untuk menghindarkan kekeliruan dalam penggunaannya (barang bekas dianggap masih baik). 2. Kelengkapan dan obat-obatan dalam kotak P3K a. Mercurochroom Untuk anti septik (anti infeksi) pada luka luka dalam b. Sulfanilamid powder steril Sebagai anti septik (anti infeksi) pada luka dalam c. Larutan Rivanol Sebagai anti septik (anti infeksi) d. Levetraan Zalf Untuk mengobati luka bakar e. Perlengkapan lain Obat kompres Kain perban yang steril Halaman 17 dari 46

26 Gunting B. Keterampilan yang diperlukan untuk Memeriksa Perlengkapan Keselamatan Kerja. 1. Memeriksa ketersediaan dan masa pakainya (kadaluarsa) Alat pemadam kebakaran di tempat penyimpanan pada unit. a. Tempat Penyimpanan alat pemadam api ringan (APAR) Alat pemadam kebakaran disimpan pada tempat yang disediakan diruang operator, mudah dilihat dan dijangkau sehingga memudahkan dalam penggunaannya. Alat pemadam kebakaran selalu diperiksa ketersediaannya dan kondisinya dari kemungkinan kadaluarsa. b. Kadaluarsa Periksa masa kadaluarsa pada kartu check list yang ada pada APAR c. Periksa kondisi tekanan Pada tabung par terdapat pressure gauge yang menyatakan tekanan pada tabung, pastikan jarum pada manometer masih pada zona hijau (15-20). untuk tipe cartridge, periksa pada leher tabung dengan membuka threaded tabung dan periksa kondisi segel. jika masih utuh pasang seperti kondisi semula. d. Periksa segel APAR Apabila segel telah terlepas atau putus dikhawatirkan APAR telah digunakan, untuk memastikan lebih lanjut dapat dilakukan dengan membuka selang dari valve, dan periksa pada lubang valve apakah ada bekas serbuk APAR. Jika ada tanda-tanda bekas serbuk APAR, dapat dipastikan APAR sudah pernah digunakan. Langkah selanjutnya adalah segera ganti APAR tersebut dengan APAR yang lain. Halaman 18 dari 46

27 e. Periksa kondisi fisik tabung Kondisi fisik tabung yang baik adalah tidak adanya karat ataupun keropos pada tabung baik pada posisi dasar tabung maupun pada posisi leher tabung. Aabila terdapat keropos segera ganti tabung dengan yang baru, hal ini dapat membahayakan bagi pengguna APAR, mengingat bahwa APAR merupakan salah satu tabung bertekanan. Jika kondisi APAR tidak ada karat ataupun keropos, maka lakukan pembersihan pada tabung APAR dengan melakukan pengelapan. f. Periksa kondisi selang Lakukanlah pengecekan dengan menggunakan kawat kecil, lakukan pembersihan dengan memasukkan kawat ke dalam lubang selang untuk memeriksa ada nya sumbatan. Periksa juga kondisi selang, apakah terdapat keretakan atau patah pada selang. Jika selang telah bocor atau patah, segera lakukan penggantian selang. Selang yang bocor akan membahayakan bagi pemakai APAR, karena debu atau zat kimia dapat terkena mata atau terhirup. g. Periksa kondisi zat kimia di dalam tabung Masalah yang sering terjadi pada APAR adalah membekunyab zat kimia yang terdapat di dalam tabung (terutama pada jenis dry powder). Penyebab terjadinya pembekuan yang sering adalah meletakkan tabung APAR di lantai, terkena sinar matahari langsung, ataupun penempatan pada area yang lembab. Lakukan pengecekan dengan membolak-balikkan tabung APAR sebanyak 4-5 kali, dan dengarkan suara jatuhan dengan menempelkan telinga di tabung. Jika suara yang didengar masih secara perlahan jatuhannya (seperti suara pasir saat di dalam tabung) maka kondisinya masih baik, namun jika suaranya seperti sekali jatuh (seperti suara material lumpur atau adonan kue jatuh) berarti powdernya telah membeku. 2. Memeriksa kelengkapan isi Kotak P3K dan batas waktu pakainya (kadaluarsa) a. Kadaluarsa Halaman 19 dari 46

28 Periksa masa batas penggunaan kelengkapan P3K yang tertulis pada label. Segera ganti apabila sudah melebihi masa batas penggunaan nya. b. Kelengkapan dan obat-obatan dalam kotak P3K Kelengkapan dan obat-obatan yang selalu ada dalam kotak P3K antara lain : 1) Mercurochroom Untuk anti septik (anti infeksi) pada luka luka dalam 2) Sulfanilamid powder steril Sebagai anti septik (anti infeksi) pada luka dalam 3) Larutan Rivanol Sebagai anti septik (anti infeksi) 4) Levetraan Zalf Untuk mengobati luka bakar 5) Perlengkapan lain Obat kompres Kain perban yang steril Gunting C. Sikap Kerja dalam Memeriksa Perlengkapan Keselamatan Kerja. Perlengkapan keselamatan kerja harus diperiksa secara berkala dan cermat. pemeriksaan meliputi ketersediaan, kelengkapan dan kelaikan perlengkapan. penggunaan cheklist sangat membantu saat melakukan pemeriksaan agar tidak ada yang terlewatkan saat melakukan pemeriksaan. Halaman 20 dari 46

29 BAB IV MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Menggunakan Perlengkapan Keselamatan Kerja. 1. Klasifikasi Kebakaran a. Kelas A Benda padat selain logam yang mudah terbakar; yaitu kebakaran yang ditimbulkan oleh benda padat selain logam seperti : kayu, kertas, bambu dan lainlain. Alat pemadaman yang dipakai: air, pasir, lumpur. b. Kelas B Benda cair yang mudah terbakar; yaitu kebakaran yang ditimbulkan oleh bahan bakar cair (bensin, solar, minyak tanah) dan gas (LPG, Nitrogen, dan lain-lain). Alat pemadam kebakaran yang dipakai : Air dicampur diterjen, racun api, karung basah. c. Kelas C Yaitu kebakaran yang ditimbulkan oleh adanya sumber panas listrik (akibat kortsluiting atau hubung pendek). Alat pemadam kebakaran yang dipakai : CO2, BCF, Dry Chemical Powder. d. Kelas D Yaitu kebakaran logam seperti magnesium, titanium, sodium, potassium dan lainlain. Alat pemadam kebakaran yang dipakai adalah Dry Chemical Powder. 2. Alat pemadam kebakaran a. Alat pemadam api menggunakan bahan busa/foam; terdiri dari: natrium bicarbonat, aluminium sulfat, air. Halaman 21 dari 46

30 Gambar II.2 b. Pemadam api dengan bahan pemadam CO2 (carbon dioksida) Dapat dipergunakan dengan baik bila tidak ada angin atau arus udara 1) Tangkai penekan. 2) Pen pengaman. 3) Saluran pengeluaran. 4) Slang karet tekanan tinggi. 5) Horn (corong). Gambar II.3 c. Pemadam api dengan bahan pemadam Dry Chemical Jenis ini efektif untuk kebakaran jenis B dan C, juga dapat dipergunakan pada kebakaran kelas A. Bahan yang dipergunakan : Serbuk sodium bicarbonat/natrium sulfat. Gas CO/Nitrogen. Halaman 22 dari 46

31 Gambar II.4 d. Pemadam Api dengan Bahan Jenis BHF/Halon Cara mempergunakan : Buka pen pengaman. Tekan tangkai penekan/pengatup. Arahkan corong/nozlle ke sumber api, dengan memperhatikan jarak dan arah angin. 1) Pengaman. 2) & 3) Pengatup. 4) Bolt Valve. 5) Pipa saluran Gas. 6) Nozzle. Gambar II.5 Halaman 23 dari 46

32 3. Jenis kecelakaan a. Kecelakaan Yang Dapat Membawa Maut 1) Coma (collapse) Gejala gejalanya : Keluar keringat dingin Pucat Denyut nadi lemah Telinga berdengking Mual Mata berkunang kunang Badan lemas Cara pertolongannya : Tidurkan penderita terlentang dengan kepala agak direndahkan Longgarkan pakaiannya Usahakan agar penderita dapat bernafas dengan udara segar Kalau ada beri selimut agar badannya menjadi hangat Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau rumah sakit terdekat 2) Shock (gugat) Hal ini disebabkan oleh suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh darah sangat berkurang yang dapat disebabkan oleh: Perdarahan keluar atau ke dalam Luka bakar yang luas yang menyebabkan banyak cairan/serum darah yang keluar Tanda-tandanya : Nadi berdenyut cepat, lebih 100 kali/menit kemudian melemah, lambat dan menghilang Pernafasan dangkal dan tidak teratur Bila keadaan tambah lanjut penderita jadi pingsan Halaman 24 dari 46

33 Penderita pucat dan dingin Penderita merasa mual, lemas, mata berkunang Pandangan hampa dan tidak bercahaya Pertolongan : Baringkan penderita ditempat yang udaranya segar dan kepala lebih rendah dari kaki Bersihkan mulut dan hidungnya dari sumbatan Hentikan perdarahan bila ada Longgarkan pakaian penderita Kalau ada berikan selimut agar penderita menjadi hangat Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau Rumah Sakit terdekat Jangan memberi minum 3) Pingsan Fungsi otak terganggu sehingga penderita tidak sadar Gejala : Penderita tidak sadar, tidak ada reaksi terhadap rangsangan Penderita berbaring dan tidak bergerak Pernafasan dan denyut nadi dapat diraba Pertolongan : Baringkan penderita di tempat teduh dan segar. Apabila mukanya merah, kepalanya ditinggikan, dan apabila pucat baringkan tanpa alas kepala. Pakaiannya dilonggarkan Penderita jangan ditinggalkan seorang diri dan perlu dijaga Tenangkan bila gelisah Kalau ada, berikan selimut agar badannya menjadi hangat Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau Rumah Sakit terdekat Halaman 25 dari 46

34 4) Mati Suri Yaitu keadaan pingsan dimana peredaran darah dan pernafasan tidak mencukupi lagi. Keadaan ini sudah merupakan keadaan yang gawat, karena penderita berada diantara pingsan dan mati. Gejala : Pernafasan tidak tampak dan nadi tidak teraba Pupil melebar dan tidak menyempit dengan penyinaran Muka pucat dan kebiru-biruan Cara Pertolongan : Baringkan terlentang dan longgarkan pakaian penderita Hilangkan semua barang yang dapat menyumbat pernafasan Berikan pernafasan buatan. Pernafasan buatan adalah suatu usaha mencoba agar paru-paru penderita dapat bekerja kembali dengan cara mengembang dan mengempiskan paruparu itu. Selanjutnya di kirim ke Dokter atau Rumah Sakit terdekat Gambar II.6 Cara pernafasan buatan dari mulut ke mulut b. Pendarahan Dilihat dari sudut keluarnya darah, pendarahan ada 2 macam yaitu : Halaman 26 dari 46

35 Pendarahan keluar Pendarahan ke dalam Dilihat dari sudut macamnya pembuluh darah yang putus, pendarahan ada 3 macam yaitu: Perdarahan pembuluh nadi (arterial) Pendarahan pembuluh balik (vena) Pendarahan pembuluh rambut (capiler) Untuk memberikan pertolongan terhadap penderita yang mengalami pendarahan dapat dilakukan dengan bermacam - macam cara diantaranya : Penderita didudukan atau ditidurkan tergantung dari hebatnya pendarahan Bagian tubuh yang mengalami luka ditinggikan Hentikan pendarahan dengan menekan anggota bagian diatas luka Bersihkan luka dari kotoran yang ada Letakkan diatas luka, sepotong kain kasa steril berlipat dan tekan sampai darah berhenti keluar, kemudian pasang pembalut tekan (plester). Untuk pendarahan yang hebat ditangan atau kaki dapat digunakan cara torniquet (torniket, penarat darah). Torniket adalah balutan yang menjepit sehingga aliran daerah di bawahnya terhenti sama sekali. Perhatikan bila menggunakan penarat darah : Tiap 10 menit harus dikendorkan dengan memutar kayunya Memasang penarat darah antara luka dan jantung Penderita yang dikorniket harus segera dibawa ke Rumah Sakit untuk pertolongan lebih lanjut dan harus mendapat prioritas pertama Harus dicatat jam berapa penarat darah dipasang dan dibuka Cara torniket ini hanya dianjurkan bagi mereka yang sudah menguasai Halaman 27 dari 46

36 c. Luka-luka Luka adalah adanya jaringan kulit yang terputus atau rusak oleh suatu sebab. 1) Menurut sebabnya dapat dikenal bermacam - macam luka yaitu sebagai berikut : Luka memar kena pukul Luka gores Luka tusuk Luka potong Luka bacok Luka robek Luka tembak Luka bakar 2) Memberikan pertolongan kepada penderita yang mengalami luka pada dasarnya adalah : Menghentikan pendarahan Mencegah infeksi Mencegah kerusakan lebih lanjut Menggunakan cara yang memudahkan/ mempercepat penyembuhan B. Keterampilan yang diperlukan untuk Menggunakan Perlengkapan Keselamatan Kerja. 1. Menggunakan Alat pemadam kebakaran dengan benar sesuai dengan prosedur penanggulangan kebakaran. a. Alat pemadam api menggunakan bahan busa/foam Cara menggunakannya : Balik/putar posisi alat pemadam, dan segera balikan lagi ke posisi asal. Buka katup/pen pengaman. Halaman 28 dari 46

37 Arahkan nosel/nozlle; dengan mem-perhatikan arah angin dan jarak dari tabung ke sumber api. b. Pemadam api dengan bahan pemadam CO2 (carbon dioksida) Cara mempergunakan : Buka pen pengaman. Tekan tangkai penekan. Arahkan corong ke sumber api, dengan memperhatikan jarak dan arah angin. c. Pemadam api dengan bahan pemadam Dry Chemical Cara mempergunakan : Buka pen pengaman. Buka timah penutup. Tekan tangkai penekan/pengatup. Arahkan corong ke sumber api, dengan memperhatikan jarak dan arah angin. d. Pemadam Api dengan Bahan Jenis BHF/Halon Cara mempergunakan : Buka pen pengaman. Tekan tangkai penekan/pengatup. Arahkan corong/nozlle ke sumber api, dengan memperhatikan jarak dan arah angin. 2. Menggunakan obat-obatan dan perlengkapan dalam kotak P3K sesuai prosedur untuk tindakan pertolongan pertama a. Mercurochroom Untuk anti septik (anti infeksi) pada luka luka dalam Cara penggunaan : Halaman 29 dari 46

38 Untuk mengobati luka luka yang tidak dalam, lecet lecet. Luka/lecet yang kotor dibersihkan dahulu, lalu diolesi mercurochroom, jika luka lukanya tidak berair biarkan dalam keadaan terbuka saja, tidak usah dibalut. b. Sulfanilamid powder steril Sebagai anti septik (anti infeksi) pada luka dalam Cara penggunaan : Taburkan sulfanilamid powder steril pada luka luka terutama luka dalam, lalu ditutup dengan kain steril 16 x 16 dan dibalut atau diplester. c. Larutan Rivanol Sebagai anti septik (anti infeksi) Cara penggunaan : Mengobati luka luka yang kotor dengan jalan mengompres.gunakan kasa steril 16 x 16, basahi dengan larutan rivanol dan kompreskan diatas luka, lalu dibalut. d. Levetraan Zalf Untuk mengobati luka bakar Cara penggunaan : Oleskan levetraan zalf diatas luka bakar, tutup dengan kain steril 16 x 16, kemudian luka dibalut atau diplester. C. Sikap Kerja dalam Menggunakan Perlengkapan Keselamatan Kerja. 1. Sikap Jangan panik, berpikir jernih dan tenangkan diri. Beritahukan adanya kebakaran kepada orang lain atau instansi terkait (Dinas Kebakaran). Mengarahkan yang tidak berkepentingan untuk segera meninggalkan tempat. Pergunakan alat pemadam api yang sesuai/cocok. Halaman 30 dari 46

39 Mintalah pertolongan orang lain untuk membantu dengan alat pemadam kebakaran. Percaya diri akan kemampuan mempergunakan alat pemadam kebakaran. Melakukan pemadaman dengan cepat dan tepat dengan memperhatikan arah angin. 2. Usaha Mencegah Kebakaran Secara Umum Jagalah kebersihan di lingkungan kerja. Simpan bahan yang mudah terbakar di tempat yang aman. Penyimpanan bahan bakar ditempat yang memenuhi syarat dan aman. Periksa alat pemadam kebakaran dalam kondisi baik. Memiliki ketrampilan mempergunakan alat pemadam kebakaran. Pelajari cara penggunaan alat pemadam kebakaran tersebut pada label yang dilekatkan di tabung. 3. Usaha Pencegahan Kebakaran di tempat pemeliharaan/perbaikan dan pada Peralatan yang berstatus dalam pemeliharaan. Bahan bakar, minyak pelumas, aspal panas dan zat anti beku merupakan bahan yang mudah terbakar. Jauhkan korek api dan jangan merokok di dekat bahan yang mudah terbakar tersebut. Bila mengisi bahan bakar, matikan engine dan jangan merokok. Jangan meninggalkan lokasi pada saat mengisi bahan bakar. Kuatkan tutup tangki bahan bakar dengan baik. Periksa secara berkala rangkaian kabel listrik dari kemungkinan terjadinya hubungan pendek. Kabel luka/terkoyak, segera dibungkus isolasi atau diganti Sambungan/terminal yang longgar, kuatkan atau ganti baru Selalu bersihkan/keringkan bila ada ceceran bahan bakar atau minyak pelumas di tempat pekerjaan atau lantai atau bagian mesin lain. Halaman 31 dari 46

40 Bersihkan battery dan di sekelilingnya dari sampah kering atau kertas yang mudah terbakar. Bila merokok di tempat kerja, matikan rokok dan buang puntungnya ke dalam asbak yang telah tersedia. Jangan membuang puntung sembarangan. Hindari pengelasan di dekat tangki bahan bakar atau pipa minyak. Harus yakin bahwa alat pemadam kebakaran telah berada di tempatnya dalam keadaan baik. Baca aturan penggunaannya agar dapat dipakai saat diperlukan. Harus mengerti apa yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran. Catat semua nomor telepon penting untuk dapat dihubungi sewaktu terjadi kebakaran (ambulan, petugas pemadam kebakaran). 4. Usaha Penyelamatan Dari Kebakaran Bila terjadi kebakaran di tempat pemeliharaan peralatan, usaha penyelamatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Putar main switch ke posisi OFF, matikan seluruh aliran listrik. Segera keluar dari tempat operasi Bila masih sempat, gunakan alat pemadam kebakaran untuk mematikan api semampunya. Usaha tersebut sebagai langkah dasar dalam penyelamatan, dan sesuai kondisi lapangan dapat dicari upaya lainnya. 5. Pedoman umum untuk pertolongan pertama a. Menilai situasi 1) Perhatikan apa yang terjadi secara cepat tetapi tenang; Apakah korban pingsan, henti jantung atau henti nafas Apakah korban mengalami perdarahan atau luka Apakah korban mengalami patah tulang Apakah korban mengalami rasa sangat sakit yang berlebihan Apakah korban mengalami luka bakar Halaman 32 dari 46

41 2) Perhatikan apakah ada bahaya tambahan yang mengancam korban atau penolong 3) Ingat jangan terlalu berani mengambil resiko, perhatikan keselamatan diri penolong b. Mengamankan tempat kejadian : Lindungi korban dari bahaya Jika perlu mintalah orang lain untuk membantu atau laporkan kepada bagian terkait, missalnya 118 atau Tim Penolong (Rescue Team) Perushaan. c. Memberi pertolongan 1) Rencanakan dan lakukan pertolongan berdasarkan tujuan P3K sebagai berikut Menciptakan lingkungan yang aman Mencegah kondisi korban bertambah buruk Mempercepat kesembuhan Melindungi korban yang tidak sadar Menenangkan korban/penderita yang terluka Mempertahankan daya tahan tubuh korban menunggu pertolongan yang lebih tepat dapat diberikan 2) Jika pertolongan pertama telah dilakukan, maka segera angkut korban tapi jangan terburu-buru atau serahkan pertolongan selanjutnya kepada yang lebih ahli atau bagian yang bertugas menangani kecelakaan atau kirim ke Dokter atau rumah sakit terdekat. Halaman 33 dari 46

42 BAB V MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR DENGAN PROSEDUR YANG AMAN A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Melaksanakan Pemeliharaan dan Pengoperasian dengan Prosedur yang Aman. Masalah keselamatan kerja dalam pengoperasian dan pemeliharaan alat alat besar menjadi prioritas untuk selalu diperhatikan oleh para pelakunya yaitu operator dan mekanik alat alat berat. Hampir semua kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh ketidak taatan dalam melaksanakan peraturan yang mendasar dari keselamatan kerja dalam pengoperasian dan pemeliharaan alat alat besar. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, sebaiknya operator excavator memahami dan mengikuti petunjuk keselamatan kerja dan memenuhi beberapa tanda peringatan yang terdapat pada buku petunjuk dan juga yang terpasang pada unit alatnya sebelum melakukan pengoperasian dan pemeliharaan. Disisi lain pada setiap tempat yang strategis dan mudah dilihat selalu terpampang tanda peringatan UTAMAKAN KESELAMATAN atau SAFETY FIRST tersebut harus selalu memperhatikan keselamatan kerja, baik untuk dirinya sendiri, peralatan yang dioperasikan dan orang lain beserta lingkungan disekitarnya. B. Keterampilan yang diperlukan untuk Melaksanakan Pemeliharaan dan Pengoperasian dengan Prosedur yang Aman. 1. Memeriksa kondisi lingkungan kerja dari kemungkinan adanya bahan yang dapat menimbulkan bahaya dan adanya penerangan yang kurang. Sebelum memulai untuk mengoperasikan unit, lakukan pemeriksaan lingkungan dengan teliti dari kondisi yang dapat menimbulkan bahaya, semua material yang mudah terbakar yang terdapat diruang operator, disekitar engine dan battery dibersihkan, semua tempat bahan bakar disingkirkan ke tempat penyimpannya yang Halaman 34 dari 46

43 aman. Simpan ke tempatnya semua tools dari tempat operator dan bersihkan kotoran yang melekat pada kaca spion, pegangan dan tangga. Periksa lampu penerangan dalam ruangan operator agar terjamin penerangan yang cukup. 2. Membersihkan tempat pijakan dan pegangan dari material yang membahayakan operator. Untuk menghindarkan bahaya dari tergelincir dan bahaya lainnya. Pada waktu keluar dan masuk ruang operator agar tempat pijakan dan pegangan dibersihkan dari material yang membahayakan. 3. Melakukan naik dan turun dari unit dengan benar sesuai prosedur (tiga titik tumpuan anggota tubuh/kaki dan tangan dan menghadap ke unit). Bila akan masuk atau meninggalkan alat, hadapkan muka ke alat dan gunakan tangga dan steps untuk menjaga keselamatan, agar dijaga tiga titik tumpu anggota badan (dua kaki, satu tangan, atau dua tangan satu kaki) bertumpu pada tangga atau steps untuk menunjang kekuatan/kestabilan operator dalam posisi tersebut. Gambar II.7 4. Menyetel tempat duduk sesuai dengan ukuran tubuh dan memasang sabuk keselamatan selama mengoperasikan unit. Gambar II.8 Halaman 35 dari 46

44 Setelah kursi sesuai bentuk tubuh operator untuk kenyamanan dalam bekerja. Setel tempat duduk maju atau mundur. Setel sandaran kedepan atau kebelakang Setel ketinggian tempat duduk 5. Menyetel posisi kaca spion sesuai dengan sudut pandang operator Periksa kaca spion dan kaca jendela harus dalam keadaan bersih dan posisi kaca spion harus sesuai dengan sudut pandang operator 6. Memberikan tanda isyarat (bunyi klakson) setiap akan melakukan manouver. Bunyikan klakson untuk memberikan peringatan pada orang yang ada disekitar unit untuk menjauh. Klakson sekali untuk menghidupkan unit (alat berat) Klakson dua kali untuk maju Klakson tiga kali untuk mundur 7. Mematuhi peraturan dan rambu-rambu keselamatan kerja selama melakukan pemeliharaan dan pengoperasian. a. Tanda dan peringatan keselamatan kerja Gambar II.9 Kata ini dipakai untuk menyampaikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini terdapat kemungkinan yang tinggi terjadinya kecelakaan berat apabila penyebabnya tidak dapat dihindarkan. Gambar II.10 Halaman 36 dari 46

45 Kata ini dipakai untuk menyampaikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini terdapat potensi yang berbahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan berat. Gambar II.11 Kata ini dipakai untuk menyampaikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini kemungkinan kecelakaan sedang atau ringan. Kemungkinan kecelekaan yang berkaitan dengan alat saja. Gambar II.12 Kata ini digunakan untuk keselamatan kerja yang harus dilakukan untuk menghindarkan tindakan yang dapat memperpendek umur alat. b. Tanda keselamatan kerja yang melekat pada alat Gambar II.13 Halaman 37 dari 46

46 c. Peringatan bila meninggalkan ruang operator Gambar II.14 Untuk menghindarkan pergerakannya tuas operasi yang tidak terkunci, gerakan bucket sampai menyentuh tanah dan pindahkan SAFETY LOCK LEVER (TUAS KUNCI PENGAMAN) (yang berada dekat tempat duduk) ke posisi LOCK (KUNCI) sebelum meninggalkan tempat duduk operator. Bergeraknya alat secara tiba-tiba dan tidak diinginkan dapat mengakibatkan kecelakaan serius dan bahkan kematian. d. Peringatan sebelum mengoperasikan excavator Gambar II.15 Untuk mencegah kecelakaan berat atau kematian, lakukan hal berikut sebelum menggerakkan alat atau attachment : Bunyikan klakson untuk memberi tanda kepada orang disekitar alat Harus yakin tidak ada orang pada atau dekat alat atau dalam daerah swing Putarlah ruang operator (cabin) untuk melihat arah perjalanan alat bila hal ini dapat dilakukan dengan aman Halaman 38 dari 46

47 Harus ada petunjuk/pembantu bila pandangan terganggu. Ikuti petunjuk diatas, meskipun alat telah dilengkapi dengan alarm dan kaca spion. e. Peringatan untuk pengoperasian, pemeriksaan dan pemeliharaan Gambar II.16 Ketidak tepatan pengoperasian dan pemeliharaan dapat mengakibatkan kecelakaan atau kematian. Baca petunjuk dan lebel/tanda sebelum melakukan pengoperasian dan pemeliharaan. Ikuti petunjuk dan peringatan yang terdapat pada manual dan lebel yang melekat pada alat. Simpan buku petunjuk (manual) didalam ruang operator dekat operator. Hubungi agen Komatsu untuk penggantian buku petunjuk (manual) f. Peringatan bahaya bila melewati jaringan tegangan tinggi Halaman 39 dari 46

48 Gambar II.17 Berisiko tinggi bila melewati tegangan yang membahayakan. Kecelakaan serius atau kematian dapat terjadi bila alat atau attachment tidak memiliki jarak yang cukup dari jaringan listrik. Tegangan Jaringan Jarak Aman 6.6 kv Jarak terpendek 3 m 66.0 kv Jarak terpendek 5 m kv Jarak terpendek 10 m g. Peringatan pada waktu mengencangkan track Gambar II.18 Bahaya tekanan tinggi pada penyetel track (track adjuster) Bila mengatur kekencangan track, jangan membuka tutup (plug) lebih dari satu putaran Halaman 40 dari 46

49 Memutar lebih banyak dapat mengakibatkan bahaya tersambar tutup (plug) atau grease Baca manual tentang petunjuk pengencangan track. h. Peringatan bahaya minyak pelumas Gambar II.19 Bahaya minyak yang panas Untuk mencegah semburan minyak yang panas : o Matikan engine o Biarkan minyak pelumas menjadi dingin o Perlahan-lahan longgarkan tutup (cap) untuk mengeluarkan tekanan sebelum membukanya. i. Peringatan untuk penanganan accumulator bahaya ledakan Jauhkan dari sumber api Gambar II.20 Jangan mengelas atau mengebor Halaman 41 dari 46

50 j. Bahaya dan menjauh dari area swing Berbahaya Jauhi area swing Gambar II Mengoperasikan unit tanpa ada penumpang. Saat bekerja mengoperasikan excavator dilarang membawa penumpang untuk menjaga konsentrasi dan tidak menggangu ruang operator. Gambar II.22 C. Sikap Kerja dalam Melaksanakan Pemeliharaan dan Pengoperasian dengan Prosedur yang Aman. Banyak kecelakaan kerja terjadi karena kesalahan manusia yang tidak disiplin menerapkan peraturan keselamatan kerja selama melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian alat-alat berat. Untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut baca dan pahami semua petunjuk dan peringatan yang ada pada buku manual dan patuhi peringatan. Safety talk/meeting yang dibimbing oleh petugas K3 harus dipahami dan di laksanakan untuk menjaga keselamatan. Halaman 42 dari 46

51 BAB VI SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI A. Sumber Daya Manusia. 1. Pelatih Pelatih dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan mengenai proses belajar. d. Membantu untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. 2. Penilai Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya. b. Menjelaskan kepada mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya. c. Mencatat pencapaian / perolehan 3. Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini Halaman 43 dari 46

52 akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar. B. Sumber-sumber Kepustakaan. Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Diagram-diagram, gambar 4. Contoh tugas kerja 5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain. Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam PBK mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber - sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. Halaman 44 dari 46

53 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Referensi 1. Buku Panduan Operator Excavator 2. Buku penuntun Pengoperasian dan Perawatan B. Manual 1. Pengoperasian Komatsu Hidraulik Excavator PC Operator s Manual Robex 210 LC-7 C. Refernsi Lainnya 1. Pusat Pembinaan Peralatan Departemen Pekerjaan Umum, PEDOMAN TEKNIK PENGOPERASIAN PERALATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. 2. Pelatihan Operator Dump Truck, Puslat Jakon Departemen Kimpraswil, OPERATION AND MAINTENANCE MANUAL PC 200, 200 LC 6 HIDRAULIC EXCAVATOR KOMATSU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Halaman 45 dari 46

54 DAFTAR ALAT DAN BAHAN A. Peralatan yang digunakan 1. Peralatan (excavator). 2. APD. 3. Rambu-rambu operasi dan K3. 4. Standard tools. B. Bahan yang dibutuhkan 1. Buku pedoman pemeliharaan dan. 2. Standard Operating Prosedure (SOP). 3. Surat Perintah Kerja. 4. Form Laporan. 5. Bahan bakar. 6. Bahan pelumas. Halaman 46 dari 46

55 BUKU KERJA MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SELAMA PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Komplek PU Pasar Jumat Jakarta Selatan

56 PENJELASAN UMUM Pelatihan berbasis kompetensi mengharuskan proses pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dalam buku informasi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan praktik/keterampilan terhadap unit kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan dilanjutkan dengan latihan-latihan guna mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Untuk itu diperlukan buku kerja Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan ini sebagai media praktik dan sekaligus mengaplikasikan sikap kerja yang telah ditetapkan karena sikap kerja melekat pada keterampilan. Adapun tujuan dibuatnya buku kerja ini adalah: 1. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen kompetensi, baik secara teori maupun praktik; 2. Prinsip praktik dapat dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat dilakukan secara jelas dan tegas; 3. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti. Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI. Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja. Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 1 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

57 DAFTAR ISI PENJELASAN UMUM... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I TAHAPAN BELAJAR... 3 A. Langkah-langkah/Tahapan Belajar Penyajian Isi perencanaan... 3 BAB II TUGAS TEORI DAN PRAKTEK... 4 A. Tugas Teori... 4 B. Pertanyaan yang harus dijawab dengan benar oleh peserta Pilihan Ganda (Multiple Choice) Isian atau Jawaban Singkat Menjodohkan C. Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas Teori D. Tugas-tugas Praktek Tugas Tugas Tugas Tugas E. Daftar Cek Tugas Praktek Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 2 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

58 BAB I TAHAPAN BELAJAR A. Langkah-langkah/Tahapan Belajar. 1. Penyajian Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi. 2. Isi perencanaan Isi perencanaan merupakan kaitan antara Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dengan pokokpokok keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja, yang merupakan persyaratan kompetensi yang harus dicapai pada setiap KUK yang dijabarkan dalam Indikator Unjuk Kerja (IUK). Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 3 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

59 BAB II TUGAS TEORI DAN PRAKTEK A. Tugas Teori Tugas tertulis dapat digunankan oleh panitia untuk mengidentifikasi kesiapan Peserta dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja. Penilaian akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen, jika Penilai kurang puas dengan kesiapan Peserta dalam melakukan Penilaian Unjuk Kerja, maka rencana pelatihan atau Penilaian Unjuk Kerja ulang /remidial akan dibicarakan antara Peserta dan Penilai. B. Pertanyaan yang harus dijawab dengan benar oleh peserta 1. Pilihan Ganda (Multiple Choice) Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling benar: a, b, c atau d dengan memberi tanda lingkaran (О) pada lembar jawaban yang tersedia 1. Undang undang nomor berapakah yang mewajibkan pihak pengelola pekerjaan untuk menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)? a. No. 1 Tahun 1970 b. No. 2 Tahun 1990 c. No. 3 Tahun 1970 d. No. 4 Tahun Berikut ini mana yang bukan termasuk alat pelindung diri (APD)? a. Pakaian Kerja b. Safety Shoes c. Clean Agent Halotron d. Masker Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 4 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

60 3. Untuk bekerja ditempat yang menggunakan bahan kimia sebaiknya menggunakan safety shoes jenis? a. Korosi b. Boot c. Cats d. Pantofel 4. APD yang berfungsi sebagai penyaring udara saat bekerja di daerah dengan kualitas udara buruk adalah? a. Safety Shoes b. Respirator c. Aer Plug d. Glove 5. Fungsi Safety Glasses adalah? a. Penyaring udara saat dihirup ke paru - paru b. Melindungi mata dari percikan logam cair, percikn bahan kimia dll c. Pelindung tangan pada saat bekerja d. Pelindung kepala dari kejatuhan benda. 6. Perda nomor berapakah yang menjelaskan tentang klasifikasi jenis pemadam kebakaran? a. 19 dan 20 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992 b. 21 dan 22 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992 c. 23 dan 24 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992 d. 25 dan 26 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun Suatu bencana yang ditimbulkan oleh api, sukar dikuasai, tidak diharapkan dan sangat merugikan? Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 5 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

61 a. Kerusuhan b. Banjir c. Gempa Bumi d. Kebakaran 8. Berapa banyak unsur terjadinya API? a. 1 (satu) b. 2 (dua) c. 3 (tiga) d. 4 (empat) 9. Manakah berikut ini yang termasuk Alat Pemadam Api Ringan (APAR) konvensional? a. Karung Basah b. Alat Pemadam Api CO2 c. Alat Pemadam Busa d. Alat Pemadam Api Clean Agent DuPont 10. Berikut manakah yang termasuk dalam kotak isi P3K? a. Minyak Kayu Putih b. Minyak Angin c. Obat Merah d. Gunting Kuku 11. Untuk mengobati luka bakar obat yang digunakan adalah? a. Larutan Rivanol b. Sulfanilamide Powder c. Mercurochoroom d. Bioplacenton Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 6 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

62 12. Untuk melakukan maneuver klakson dibunyikan sebanyak? a. 1 (satu) b. 2 (dua) c. 3 (tiga) d. 4 (empat) 13. Label disamping menjelaskan tentang? a. Label Peringatan b. Label Bahaya Tersengat Listrik c. Label Bahaya d. Label Dilarang Mengoperasikan 14. Label disamping menjelaskan tentang? a. Dilarang Berkendara.. b. Dilarang Membawa Penumpang. c. Label Gunakanlah Sabuk Keselamatan. d. Dilarang 15. Kata / Label Notice (Penting ) ini pakai untuk? a. Menyampaikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini terdapat kemungkinan yang tinggi terjadinya kecelakaan berat b. Menyampaikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini terdapat potensi yang berbahaya c. Menyampaikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini kemungkinan kecelakaan sedang atau ringan d. Keselamatan kerja yang harus dilakukan untuk menghidarkan tindakan yang dapat memperpendek umur alat. Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 7 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

63 2. Isian atau Jawaban Singkat Isilah titik-titik dari lembar pertanyaan atau jawab pertanyaan dari lembar pertanyaan, dengan jawaban singkat dalam lembar jawaban dengan benar 1. Apa yang dimaskud dengan APD (Alat Pelindung Diri)? Jelaskan Fungsi dari APD (Alat Pelindung Diri)? Jelaskan fungsi masing masing Alat Pelindung Diri (APD) dibawah ini : a. Safety Shoes b. Helmet c. Masker Jelaskan fungsi masing masing Alat Pelindung Diri (APD) dibawah ini : a. Ear Plug b. Safety Glasess c. Sarung Tangan Apa yang dimaskud dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)?... Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 8 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

64 Jelaskan dengan singkat apa yang dimakud kebakaran : Sebutkan sebab sebab umum terjadi kebakaran? Jelaskan apa yang dimaskud dengan : a. Kebakaran Kelas A b. Kebakaran Kelas B c. Kebakaran Kelas C d. Kebakaran Kelas D Sebutkan dan jelaskan unsur terjadinya api? Sebutkan beberapa contoh APAR (Alat Pemadam Api Ringan)? Jelaskan fungsi dan tujuan dari P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)?... Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 9 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

65 Sebutkan beberapa isi dari kotak P3K dan jealaskan fungsi penggunaannya? Jelaskan dengan singkat mengapa sebelum melakukan operasional operator harus memeriksa lingkungan kerja dan lampu lampu penerangan? Mengapa prosedur naik dan turun dari unit harus diterapkan? Jelaskan pada saat apa saja isyarat membunyikan klakson dilakukan dan berapakali dibunyikannya? Menjodohkan Jodohkan nomor nomor urut dibawah ini dengan huruf huruf pada sebelah kanan yang anda anggap paling benar. Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 10 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

66 Nomor Urut Pilihan Horn (Corong) 2. Saluran pengeluaran 3. Slang karet tekanan tinggi 4. Tangkai penekan 5. Pen pengaman C. Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas Teori Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. YA Apakah pertanyaan Pilihan Ganda (Multiple Choice) 1 sampai 15 telah dijawab dengan benar? Apakah pertanyaan Isian atau Jawaban Singkat 1 sampai 15 telah dijawab dengan benar? Apakah pertanyaan Menjodohkan/Matching 1 sampai 5 telah dijawab dengan benar? Tanda tangan peserta :... Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 11 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

67 Tanda tangan penilai :... Catatan Penilai : D. Tugas-tugas Praktek 1. Tugas 1 Mendemontrasikan KUK 1.1, 1.2, 1.3. dari Elemen Kompetensi 1: Melaksanakan Persiapan Operasi. a. Daftar Peralatan: APD (lengkap untuk ) b. Tugas Praktek Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Alat Pelindung Kerja (APD) disiapkan sesuai dengan ketentuankeselamatan kerja 1.2 Pakaian kerja, safety shoes, dan helmet dipakai selama operator melakukan pemeliharaan dan pengoperasian excavator 1.3 Masker, Ear plug, safety glasses dan sarung tangan dipakai sesuai dengan kondisi kerja Instruksi/Tugas yang harus dilaksanakan 1) Menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD)? 1) Memakai pakain kerja, safety shoes dan helmet selama melakukan pemeliharaan? 1) Memakai masker, ear plug dan sarung tangan selama melakukan pemeliharaan? Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 12 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

68 2. Tugas 2 Mendemontrasikan KUK 1.1, 2.2, 2.3, 2.4. dari Elemen Kompetensi 2 Menggali material dengan waktu siklus (cycle time) maksimal 150% dari waktu siklus (standard cycle time) a. Daftar Peralatan: APD (lengkap untuk ) b. Tugas Praktek Kriteria Unjuk Kerja 2.1 Alat pemadam kebakaran di tempat penyimpanan pada unit diperiksa ketersediaan dan masa pakainya (kadaluarsa) 2.2 Kotak P3K diperiksa kelengkapan isinya dan batas waktu pakai (kadaluarsa) Instruksi/Tugas yang harus dilaksanakan 1) Lakukan penyimpanan alat pemadam kebakaran pada tempatnya dan cek masa pakainya (kadarluasa)? 1) Lakukan pemeriksaan pada kotak P3K dan batas waktu pakainya? 3. Tugas 3 Mendemontrasikan KUK 3.1, 3.2, 3.3, 3.4. dari Elemen Kompetensi 3 Membuat parit dengan waktu siklus (cycle time) maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle time) a. - Daftar Peralatan: - APD (lengkap untuk ) b. Tugas Praktek Kriteria Unjuk Kerja 3.1 Alat pemadam kebakaran digunakan dengan benar sesuai dengan prosedur penanggulangan kebakaran 3.2 Obat-obatan dan perlengkapan dalam kotak P3K digunakan sesuai proseduruntuk tindakan pertolongan pertama Instruksi/Tugas yang harus dilaksanakan 1) Lakukan identifikasi alat pemadam kebakaran sesuai dengan prosedur dan kegunaannya? 1) Lakukan idetifikasi obat obatan dalam kotak P3K sesuai dengan prosedur? Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 13 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

69 4. Tugas 4 Mendemontrasikan KUK 4.1, 4.2, 4.3, 4.4. dari Elemen Kompetensi 4 Memuat material ke dalam dump truck dengan waktu siklus (cycle time) maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle time) a. - Daftar Peralatan: - APD (lengkap untuk ) b. Tugas Praktek Kriteria Unjuk Kerja 4.1 Kondisi lingkungan kerja diperiksa dari kemungkinan adanya bahan yang dapat menimbulkan bahaya dan adanya penerangan yang kurang 4.2 Tempat pijakan dan pegangan dibersihkan dari material yang membahayakan operator 4.3 Naik dan turun dari unit dilakukan dengan benar sesuai prosedur (tiga titik tumpuan anggota tubuh/kaki dan tangan dan menghadap ke unit) 4.4 Tempat duduk distel sesuai dengan ukuran tubuh dan sabuk keselamatan dipasang selama mengoperasikan unit. 4.5 Posisi kaca spion distel sesuai dengan sudut pandang operator 4.6 Tanda isyarat (bunyi klakson)diberikan setiap akan melakukanmanouver 4.7 Peraturan dan rambu-rambu keselamatan kerja dipatuhi selama melakukan pemeliharaan dan pengoperasian 4.8 Unit dioperasikan tanpa ada penumpang Instruksi/Tugas yang harus dilaksanakan 1) Lakukan pemeriksaan lingkungan kerja dari kemungkinan menimbulkan bahaya? 1) Lakukan pembersihan tempat pijakan dan pegangan? 1) Lakukan naik dan turun unit sesuai dengan prosedur? 1) Lakukan penyetelan tempat duduk dan menggunakan sabuk keselamatan? 1) Lakukan penyetelan kaca spion sesuai dengan prosedur? 1) Bunyikan klakson sebagai tanda isyarat setiap melakukan maneuver? 1) Menerapkan peraturan dan rambu rambu K3 selama pemeliharaan dan pengoperasian? 1) Mengoperasikan unit dengan cara yang aman dan benar? Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 14 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

70 E. Daftar Cek Tugas Praktek Kode Unit : Judul Unit : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan. Nomor Elemen Ya Tidak Kriteria Unjuk Kerja Ya Tidak Kondisi Unjuk Kerja Penunjang Keterampilan dan Pengetahuan Aspek aspek penting dalam pengujian Judul:Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharan dan Halaman 15 dari 15 Buku Kerja Versi 2016

71 BUKU PENILAIAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SELAMA PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Komplek PU Pasar Jumat Jakarta Selatan

72 PENELASAN UMUM Buku penilaian untuk unit kompetensi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini. Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan. Metoda Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian yang opsinya sebagai berikut: 1. Metoda Penilaian Pengetahuan a. Tes Tertulis Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut tes essay tertutup, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektif penilai. b. Tes Wawancara Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang. Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 1 dari 18

73 2. Metoda Penilaian Keterampilan a. Tes Simulasi Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan (bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya. b. Aktivitas Praktik Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan menggunakan obyek kerja sebenarnya. 3. Metoda Penilaian Sikap Kerja a. Observasi Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat pada keterampilan tersebut. Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 2 dari 18

74 DAFTAR ISI PENELASAN UMUM... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I PENILAIAN TEORI... 4 A. Kunci Jawaban Tertulis (Tugas-tugas Teori)... 4 B. Kunci Jawaban Isian atau Jawaban Singkat... 8 C. Kunci Jawaban Menjodohkan D. Kunci Jawaban Tugas-tugas Praktek Kunci jawaban tugas Kunci jawaban tugas Kunci jawaban tugas Kunci jawaban tugas E. Check List Tes Teori dan Praktek F. Lembar Penilaian Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 3 dari 18

75 BAB I PENILAIAN TEORI A. Kunci Jawaban Tertulis (Tugas-tugas Teori) 1. Undang undang nomor berapakah yang mewajibkan pihak pengelola pekerjaan untuk menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)? a. No. 1 Tahun 1970 b. No. 2 Tahun 1990 c. No. 3 Tahun 1970 d. No. 4 Tahun 1980 Jawaban : a 2. Berikut ini mana yang bukan termasuk alat pelindung diri (APD)? a. Pakaian Kerja b. Safety Shoes c. Clean Agent Halotron d. Masker Jawaban : c 3. Untuk bekerja ditempat yang menggunakan bahan kimia sebaiknya menggunakan safety shoes jenis? a. Korosi b. Boot c. Cats d. Pantofel Jawaban : a 4. APD yang berfungsi sebagai penyaring udara saat bekerja di daerah dengan kualitas udara buruk adalah? a. Safety Shoes Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 4 dari 18

76 b. Respirator c. Aer Plug d. Glove Jawaban : b 5. Fungsi Safety Glasses adalah? a. Penyaring udara saat dihirup ke paru - paru b. Melindungi mata dari percikan logam cair, percikn bahan kimia dll c. Pelindung tangan pada saat bekerja d. Pelindung kepala dari kejatuhan benda. Jawaban : b 6. Perda nomor berapakah yang menjelaskan tentang klasifikasi jenis pemadam kebakaran? a. 19 dan 20 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992 b. 21 dan 22 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992 c. 23 dan 24 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992 d. 25 dan 26 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun Jawaban : c 7. Suatu bencana yang ditimbulkan oleh api, sukar dikuasai, tidak diharapkan dan sangat merugikan? a. Kerusuhan b. Banjir c. Gempa Bumi d. Kebakaran Jawaban : d 8. Berapa banyak unsur terjadinya API? Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 5 dari 18

77 a. 1 (satu) b. 2 (dua) c. 3 (tiga) d. 4 (empat) Jawaban : c 9. Manakah berikut ini yang termasuk Alat Pemadam Api Ringan (APAR) konvensional? a. Karung Basah b. Alat Pemadam Api CO2 c. Alat Pemadam Busa d. Alat Pemadam Api Clean Agent DuPont Jawaban : a 10. Berikut manakah yang termasuk dalam kotak isi P3K? a. Minyak Kayu Putih b. Minyak Angin c. Obat Merah d. Gunting Kuku Jawaban : c 11. Untuk mengobati luka bakar obat yang digunakan adalah? a. Larutan Rivanol b. Sulfanilamide Powder c. Mercurochoroom d. Bioplacenton Jawaban : d 12. Untuk melakukan maneuver klakson dibunyikan sebanyak? a. 1 (satu) Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 6 dari 18

78 b. 2 (dua) c. 3 (tiga) d. 4 (empat) Jawaban : c 13. Label disamping menjelaskan tentang? a. Label Peringatan b. Label Bahaya Tersengat Listrik c. Label Bahaya d. Label Dilarang Mengoperasikan Jawaban : d 14. Label disamping menjelaskan tentang? a. Dilarang Berkendara.. b. Dilarang Membawa Penumpang c. Label Gunakanlah Sabuk Keselamatan. d. Dilarang Jawaban : b 15. Kata / Label Notice (Penting ) ini pakai untuk? a. Menyampaikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini terdapat kemungkinan yang tinggi terjadinya kecelakaan berat b. Menyampaikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini terdapat potensi yang berbahaya c. Menyampaikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini kemungkinan kecelakaan sedang atau ringan d. Keselamatan kerja yang harus dilakukan untuk menghidarkan tindakan yang dapat memperpendek umur alat. Jawaban : d Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 7 dari 18

79 B. Kunci Jawaban Isian atau Jawaban Singkat 1. Apa yang dimaskud dengan APD (Alat Pelindung Diri)? Jawab : Alat pelindung diri (APD) adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dari pekerjaannya, berfungsi mengisolasi tubuh dari bahaya di tempat kerja dan memperkecil akibat yang timbul dari bahaya tersebut. 2. Jelaskan Fungsi dari APD (Alat Pelindung Diri)? Jawab : Fungsi dari APD mengisolasi tubuh dari bahaya di tempat kerja dan memperkecil akibat yang timbul dari bahaya tersebut. 3. Jelaskan fungsi masing masing Alat Pelindung Diri (APD) dibawah ini : a. Safety Shoes b. Helmet c. Masker Jawab : a. Safety Shoes Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia. b. Helmet Berfungsi melindungi kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung dan dari benturan benda keras/tajam. c. Masker Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb). Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 8 dari 18

80 4. Jelaskan fungsi masing masing Alat Pelindung Diri (APD) dibawah ini : a. Ear Plug b. Safety Glasess c. Sarung Tangan Jawab : a. Ear Plug Berfungsi melindungi telinga dari ketulian karena terpapar suara bising terus menerus b. Safety Glasses Berfungsi melindungi mata ketika bekerja. (misalnya percikan logam cair, percikan bahan kimia, pekerjaan berdebu, dll) c. Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. 5. Apa yang dimaskud dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)? Jawab : APAR adalah peralatan portabel yang dapat dibawa dengan tangan atau beroda dan dioperasikan dengan tangan, berisi bahan pemadam yang dapat disemprotkan oleh tekanan dengan tujuan memadamkan api kebakaran. 6. Jelaskan dengan singkat apa yang dimakud kebakaran : Jawab : Kebakaran adalah suatu bencana yang ditimbulkan oleh api, sukar dikuasai, tidak diharapkan dan sangat merugikan. 7. Sebutkan sebab sebab umum terjadi kebakaran? Jawab : Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 9 dari 18

81 Timbulnya kebakaran secara umum disebabkan : Kurangnya pengertian terhadap bahaya kebakaran. Kelalaian (tidak disiplin dalam melaksanakan pemeriksaan komponen yang dekerjakan serta sarana kerja yang dipergunakan). Tidak disiplin dalam mematuhi peraturan pencegahan kebakaran. Akibat gejala alam (petir, gunung meletus dan lain-lain). Penyalaan sendiri. Disengaja. 8. Jelaskan apa yang dimaskud dengan : a. Kebakaran Kelas A b. Kebakaran Kelas B c. Kebakaran Kelas C d. Kebakaran Kelas D Jawab : a. Kebakaran Kelas A Kebakaran benda-benda PADAT diakibatkan karena terbakarnya kertas, kayu, plaslik, karet, dan lain-lain. b. Kebakaran Kelas B kebakaran benda CAIR dan GAS akibat minyak tanah, bensin, gas elpiji dan lainlain. c. Kebakaran Kelas C kebakaran LISTRIK akibat travo, kabel, dan atau tempat kebakaran yang masih ada arus listrik. d. Kebakaran Kelas D kebakaran KHUSUS / LOGAM yang terdiri Besi, Aluminium, dan Bahan Kimia. Kebakaran ini memang jarang terjadi dan apabila terjadi sangat sulit dipadamkan. Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 10 dari 18

82 9. Sebutkan dan jelaskan unsur terjadinya api? Jawab : Unsur terjadinya api ada 3 ( tiga ) yang menjadi bahan pokok yaitu : A = Angin, O2 (oksigen), bisa dari udara bebas P = Panas, terdapat dari sumber panas (matahari, kortsluiting listrik, kompresi, energi mekanik). I = Inti, bahan bakar; bahan ini bisa berupa gas, padat, cair yang memiliki titik bakar yang berbeda-beda. 10. Sebutkan beberapa media APAR (Alat Pemadam Api Ringan)? Jawab : Kimia kering / Dry Chemical Foam Halon Karbondioksida (CO2) Air Berbahan Bubuk Kimia Kering, dll 11. Jelaskan tujuan dari P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)? Jawab : Berikut tujuan dari PPPK ( P3K ) antara lain : PPPK diselenggarakan untuk memberikan pertolongan permulaan yang diperlukan sebelum penderita dibawa ke Rumah Sakit/Poli Klinik terdekat. Pertolongan pertama ini memegang peranan yang penting, karena tanpa pertolongan pertama yang baik, korban mungkin tidak akan tertolong lagi kalau harus menunggu pengangkutan ke Rumah Sakit. Mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya kematian, jika bahaya tersebut sudah ada seperti pada korban yang shock, terjadi pendarahan yang luar biasa atau pada korban yang pingsan. Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 11 dari 18

83 Mencegah bahaya cacat, baik cacat rohani ataupun cacat jasmani Mencegah infeksi, artinya berusaha supaya infeksi tidak bertambah parah yang disebabkan perbuatan perbuatan atau pertolongan yang salah. Meringankan rasa sakit, dll. 12. Sebutkan beberapa isi dari kotak P3K? Jawab : Mercurochoroom Sulfanilamide Powder Steril Larutan Rivanol Levertraan Zalf Obat kompres Kain perban yang steril Gunting, dll 13. Jelaskan dengan singkat mengapa sebelum melakukan operasional operator harus memeriksa lingkungan kerja? Jawab : Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan / bahaya yang akan menimpa operator atau orang lain. 14. Mengapa prosedur naik dan turun dari unit harus diterapkan? Jawab : Untuk menghindarkan bahaya dari tergelincir dan bahaya lainnya, pada waktu keluar dan masuk ruang operator. 15. Jelaskan pada saat apa saja isyarat membunyikan klakson dilakukan dan berapakali dibunyikannya? Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 12 dari 18

84 Jawab : Apabila akan menghidupkan engine bunyi klakson 1 kali. Jika pada manuver maju bunyikan klakson 2 kali, sedangkan untuk manuaver mundur bunyikan klakson 3 kali C. Kunci Jawaban Menjodohkan Jodohkan nomor nomor urut dibawah ini dengan huruf huruf pada sebelah kanan yang anda anggap paling benar. Nomor Urut Pilihan 1. Tangkai penekan 2. Pen pengaman 3. Saluran pengeluaran 4. Slang karet tekanan tinggi 5. Horn (Corong) 1. Horn (Corong) 2. Saluran pengeluaran 3. Slang karet tekanan tinggi 4. Tangkai penekan 5. Pen pengaman Judul : Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selam pemeliharaan dan ) Buku Penilaian Versi 2016 Halaman 13 dari 18

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

PELATIHAN OPERATOR WHEEL CRANE

PELATIHAN OPERATOR WHEEL CRANE WCO 02 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN OPERATOR WHEEL CRANE DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI A) KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR: 1. Menguasai berbagai macam alat pelindung diri (APD) terutama dalam bidang busana 2. Memahami pentingnya penggunaan APD dalam pekerjaan

Lebih terperinci

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 1 A. Badan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA Nomor dan Nama Pekerjaan Nomor dan Nama Jabatan 068 & Memeriksa Alat pemadam api ringan (APAR) Tanggal 28 Desember 2008 No JSA : JSA/SHE/068 Safety Officer Disusun Oleh Tanda tangan No Revisi 0 Seksi/Departemen

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN F.45...... 01 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1. Metode Penilaian oleh

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

PELATIHAN TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

PELATIHAN TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH K3, RKL DAN RPL SBW 02 = K3, RKL DAN RPL PELATIHAN TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja Definisi dan Tujuan keselamatan kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan & proses pengolahannya, landasan tempat kerja & lingkungannya serta cara-cara

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di PDKB TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh gambaran mengenai

Lebih terperinci

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api. Gambar 1. Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas. Bahan

Lebih terperinci

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA Latar belakang: Sumber bahaya di tempat kerja Disadari tapi tidak dimengerti Dapat mengakibatkan cedera terhadap pekerja (manusianya) Adanya kecelakaan

Lebih terperinci

Secara sederhana yang dimaksud dengan APD adalah :

Secara sederhana yang dimaksud dengan APD adalah : Dalam setiap aktifitas diproyek tentunya kita akan dihadapkan dengan bermacam-macam resiko dan bahaya yang tidak seorangpun tahu kapan dan dimana bahaya, hampir kejadian, accident (kecelakaan) itu akan

Lebih terperinci

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) SIR 01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD yang kurang tepatdan perawatannya yang tidak baik

1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD yang kurang tepatdan perawatannya yang tidak baik A. Pengertian Alat Pelindung Diri Alat Pelindung Diri (APD) merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Pengetahuan Selama Bekerja Pengetahuan selama bekerja 1. Selalu bekerja dengan

Lebih terperinci

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TUJUAN Memelihara lingkungan kerja yang sehat. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja. Mencegah dan mengobati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut. BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.

Lebih terperinci

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3 1 dari 7 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Tanggal terbit Ditetapkan, Direktur RS. Dedy Jaya Brebes PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR dr. Irma Yurita 1. Identifikasi bahaya B3 (Bahan Berbahaya dan

Lebih terperinci

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER WLO 02 / KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION) 1. KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini berlaku pada saat melakukan pekerjaan menggunakan chainsaw 2. TUJUAN Prosedur ini memberikan petunjuk penggunaan chainsaw secara aman dalam melakukan pekerjaan dimana chainsaw

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTEM KESELAMATAN KERJA. Penyusun : Tim Prodi Teknik Komputer Kontrol

PEDOMAN SISTEM KESELAMATAN KERJA. Penyusun : Tim Prodi Teknik Komputer Kontrol PEDOMAN SISTEM KESELAMATAN KERJA Penyusun : Tim Prodi Teknik Komputer Kontrol PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER KONTROL POLITEKNIK MADIUN 2016 P E D O M A N SISTEM KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja di tempat

Lebih terperinci

PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) 1. TUJUAN & PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini antara lain menguraikan tanggung jawab, evaluasi bahaya, jenis alat pelindung diri dan pemilihannya, kualifikasi fisik,

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA Menimbang : DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA 1. Bahwa penanggulangan kebakaran

Lebih terperinci

PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI

PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI PAKAIAN KERJA 1. Pemilihan pakaian harus diperhitungkan kerja kemungkinan bahaya yang akan dialami pekerja. 2. Pakaian harus sesuai dengan ukuran dan tidak menghalangi kerja 3. Pakaian yang longgar/dasi

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO 2. Kecelakaan dan P3K Pakaian

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM API. Regina Tutik Padmaningrum Jurdik Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM API. Regina Tutik Padmaningrum   Jurdik Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM API Regina Tutik Padmaningrum e-mail: regina_tutikp@uny.ac.id Jurdik Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta Alat Pemadam Api adalah semua jenis alat ataupun bahan pemadam

Lebih terperinci

Pusat Hiperked dan KK

Pusat Hiperked dan KK Pusat Hiperked dan KK 1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan). 2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung,

Lebih terperinci

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER.04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API RINGAN.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER.04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API RINGAN. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No : TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API RINGAN. MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI: Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KARYA TULIS PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Disusun Oleh: Tito Sucipto, S.Hut., M.Si. NIP. 19790221 200312 1 001 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PerMen 04-1980 Ttg Syarat2 APAR

PerMen 04-1980 Ttg Syarat2 APAR PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No : PER.04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API RINGAN. MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI: PerMen 04-1980 Ttg

Lebih terperinci

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 4.1 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik itu bagi korban kecelakaan kerja maupun terhadap perusahaan (Organisasi),

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 82 F/7.5.1.P/T/WKS4/17 12 Juli 2010 SMK NEGERI 2 PENGASIH PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PENGASIH Jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai

Lebih terperinci

Alat Pelindung Diri Kuliah 8

Alat Pelindung Diri Kuliah 8 Alat Pelindung Diri Kuliah 8 Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration i i Personal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3

Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3 ALAT PELINDUNG DIRI DEFINISI APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. APD dipakai

Lebih terperinci

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Tujuan 1. Menyelamatkan jiwa korban 2. Meringankan penderitaan korban serta mencegah bahaya lanjut akibat kecelakaan 3. Mempertahankan daya tahan korban sampai pertolongan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN BAB I KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

LUKA BAKAR Halaman 1

LUKA BAKAR Halaman 1 LUKA BAKAR Halaman 1 1. LEPASKAN: Lepaskan pakaian/ perhiasan dari daerah yang terbakar. Pakaian yang masih panas dapat memperburuk luka bakar 2. BASUH: Letakkan daerah yang terbakar di bawah aliran air

Lebih terperinci

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Daftar Isi

Kata Pengantar. Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Oiltanking berkomitmen untuk menjalankan semua kegiatan usaha dengan cara yang aman dan efisien. Tujuan kami adalah untuk mencegah semua kecelakaan, cidera dan penyakit akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas kontruksi harus memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kegiatan konstruksi kecelakaan dapat terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang kepuasan, adapun berbagai macam pengertian

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Fasilitas Fisik saat ini yang ada pada ruangan motion capture adalah: Meja komputer Kursi komputer Pintu ruangan Kondisi fasilitas fisik yang tidak ergonomis

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri. BAB I DEFINISI APD adalah Alat Pelindung Diri. Pelindung yang baik adalah yang terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus air atau cairan lain (darah atau cairan tubuh).

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI

I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI 1 I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI Beberapa kiat pengoperasian mesin perontok padi yang akan diuraikan dibawah ini dimaksudkan untuk tujuan dari hasil perancangan mesin perontok tersebut.

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Keselamatan Kerja di Laboratorium Keselamatan Kerja di Laboratorium Perhatikan PetunjuKeselamatan kerja Berkaitan dengan keamanan, kenyamanan kerja, dan kepentingan kesehatan, Keselamatan kerja sangat penting di perhatikan dalam bekerja

Lebih terperinci

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE 1. N a m a Golongan Mineral Sinonim/Nama Dagang (1,2) Tidak tersedia. Selenium aspartat merupakan komposisi dari sodium selenite, l-aspartic acid, dan protein sayur

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Pengertian P3K Pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari dokter. Sifat dari P3K :

Lebih terperinci

P3K Posted by faedil Dec :48

P3K Posted by faedil Dec :48 P3K Posted by faedil011-06 Dec 2009 20:48 PENDAHULUAN 1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman:

Lebih terperinci

PT. FORTUNA STARS DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT

PT. FORTUNA STARS DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT Lampiran 1 KEBAKARAN Besar Floor Warden/Safety Officer/ personil setempat segera memadamkan api dengan fire extinguisher Floor warden/personil setempat segera memberitahukan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 3 D.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kewaspadaan Umum/Universal Precaution 2.1.1. Defenisi Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Secara filosofi, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan jasmani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keselamatan Kerja Tarwaka (2008: 4) mengatakan bahwa keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan,

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 04/MEN/1980 Tentang Syarat Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 04/MEN/1980 Tentang Syarat Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 04/MEN/1980 Tentang Syarat Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga. ke Outlet

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga. ke Outlet Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga ke Outlet 1 Urgensi Memelihara Tabung ELPIJI Gas ELPIJI terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar, sehingga kebocoran pada peralatan ELPIJI beresiko

Lebih terperinci

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Kesehatan Kerja Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakulyas Kedokteran dan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

KEDARURATAN LINGKUNGAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS Disusun Oleh: Okky Oksta Bera (35411444) Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENTANG PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Nomor : 384 / KPTS / M / 2004 Tanggal : 18 Oktober 2004

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA

PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA Sebuah perusahaan hendaknya memiliki ruangan khusus (ruang P3K) untuk berjaga-jaga jika ada pegawai yang mengalami kecelakaan kerja. Letak ruang Pertolongan Pertama (P3K)

Lebih terperinci

Pengetahuan Produk Baterai

Pengetahuan Produk Baterai Pengetahuan Produk Baterai A. Ikhtisar Baterai sepeda motor dapat digolongkan ke dalam dua jenis. Yaitu baterai yang memerlukan penambahan air suling dan yang tidak memerlukannya. Pada umumnya, yang pertama

Lebih terperinci

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut ini

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3) MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 3 A. PERSPEKTIF Pekerjaan jasa

Lebih terperinci

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI SMK

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI SMK 46 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI SMK Didin Komarudin 1, Wowo S. Kuswana 2, Ridwan A.M. Noor 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung

Lebih terperinci

Memastikan APAR dalam kondisi siap-siaga untuk penanganan awal terjadinya kebakaran.

Memastikan APAR dalam kondisi siap-siaga untuk penanganan awal terjadinya kebakaran. 1/9 1. Tujuan Memastikan PR dalam kondisi siap-siaga untuk penanganan awal terjadinya kebakaran. 2. lat dan Bahan 1. Sesuai kebutuhan 2. - 3. Kualifikasi Pelaksana 1. Memahami Instruksi Kerja PR 2. - 4.

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN. Responden yang saya hormati,

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN. Responden yang saya hormati, Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Esa

Lebih terperinci

ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM

ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM Alat Pelindung Diri adalah salah satu alat yang harus tersedia di laboratorium. Digunakan untuk perlindungan badan, mata, pernapasan dan kaki. Peralatan dan

Lebih terperinci