Miniatur Sistem Palang Perlintasan Otomatis Kereta Api Menggunakan Sensor Infra Merah dan Mikrokontroler AT89S51

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Miniatur Sistem Palang Perlintasan Otomatis Kereta Api Menggunakan Sensor Infra Merah dan Mikrokontroler AT89S51"

Transkripsi

1 Miniatur Sistem Palang Perlintasan Otomatis Kereta Api Menggunakan Sensor Infra Merah dan Mikrokontroler AT89S51 Ferry Sudarto 1, Indrianto 2, Satriyo Budi Santoso 3 STMIK Raharja Jl. Jend Sudirman No. 40 Cikokol-Tangerang Satriyo@raharja.co ABSTRACT Kecelakaan lalu lintas pada perlintasan rel kereta api sering terjadi akhir-akhir tahun belakangan ini di Indonesia. Kecelakaan tersebut telah menimbulkan banyak korban luka-luka hingga menginggal serta kerugian materil lainnya. Penyebab terjadi kecelakaan tersebut di akibatkan lalainya penjagaan pada perlintasan palang pintu kereta api atau (Human Error). Dalam rangka mengurangi kecelakaan tersebut perlu perbaikan dalam sistem penjagaan pada palang perlintasan kereta api. Dan mengurangi terjadinya (Human Error) maka sistem tersebut harus bekerja secara otomatis dan memberikan rasa aman pada para penyebrang perlintasan kereta api. Dengan sistem yang di lakukan oleh sistem sensor pada jalur rel kereta api, agar terciptanya rasa keamanan maka tidak ada lagi kesalahan yang dilakukan oleh Human Error. Komponen-komponen yang di pakai dalam pembuatan sensor palang perlintasan kereta api ini yaitu sebuah sensor Infra Red kemudian mikrokontroler AT89S51 dan motor dc untuk penggerak palang pintu perlintasan kereta api. Pada penelitian ini dilakukan menggunakan metode perancangan yang dimana digambarkan dalam sebuah flowchart, kemudian pada metode pengujian disini menggunakan metode pengujian black box dalam pengujian alat. Kata kunci: mikrokontroler AT89S51, Infra merah, motor dc Abstract Traffic accidents at railroad crossings occur frequently lately in Indonesia in recent years. The accident has caused many injuries to menginggal and other material loss. The cause of the accident in the causes lalainya crossing guard on the train doorstop or (Human Error). In order to reduce such accidents need improvement in surveillance systems at railroad crossings crossbar. And reduce the occurrence of (human error), the system should work automatically and provide a sense of security at the railway crossings defector. With the system will be undertaken by the sensor system on railway lines, in order to create a sense of security then there is nothing wrong done by human error. Components in use in the manufacture of sensor cross railroad crossings this is an Infra Red sensor then microcontroller AT89S51 and dc motors for propulsion doorstop railroad crossings. In this research, the design method which was described in a flowchart, then the test method here using black box testing methods in testing tools. Keywords: microcontroller AT89S51, Infra red, dc motors

2 PENDAHULUAN Pada saat ini kereta api adalah salah satu alat transportasi publik yang sampai saat ini masih sangat digemari oleh masyarakat pada umumnya untuk melakukan perjalanan jauh dan dekat. Dari kalangan mahasiswa sampai pekerja pun menggunakan transportasi kereta api untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari.banyak jalur perlintasan kereta api yang dibangun, sehingga banyak pula dibangun palang perlintasan kereta api. Jumlah pengguna jalur lalu-lintas darat terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut mengakibatkan banyak terjadi kemacetan lalu-lintas di daerah-daerah jalur lalu lintas padat, sehingga sebagian orang kehilangan waktu untuk sampai di tempat tujuan karena kemacetan tersebut. Para pengguna jalur lalu lintas banyak yang tidak memperhatikan peraturan lalu lintas karena kemacetan terebut. Sejak beberapa tahun belakangan ini palang pintu kereta api salah satu penyebab terjadinya kecelakaan di jalur perlintasan kereta api. Hal tersebut dikarenakan kurangnya keamanan atau penjagaan pada palang/penghenti atau human error. Tidak sedikit palang/penghenti tidak dijaga oleh penjaga perlintasan palang pintu. Akibatnya banyak terjadi yang menerobos palang pintu tersebut dan akhirnya mengalami kecelakaan di perlintasaan kereta api, itu dikarenakan kurangnya keamanan pada penjagaan pada palang pintu kereta api dan masih banyak penyebab terjadinya kecelakaan di daerah perlintasan palang pintu kereta api.dengan teknologi yang semakin maju maka untuk menekan tingkat kecelakaan pada perlintasaan kereta api, maka sangat penting diketahui penyebab utama terjadinya kecelakaan dan berupaya pemecahan masalahnya. Sehingga kerugian hilangnya waktu, energi dan faktor psikologis dapat dihindari sedini mungkin, agar tidak terjadi korban yang lebih banyak lagi pada perlintasan kereta api. Oleh sebab itu perlu dikembangkan teknologi yang dapat mengurangi jumlah operator sekaligus mengurangi tingkat kecelakaan akibat human error. METODE PENELITIAN Adapun metode penulisan yang digunakan adalah: 1. Studi Pustaka 2. Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka, dimana penulis menggunakan beberapa sumber tertulis berupa buku-buku pustaka, situs internet, buku-buku referensi, data sheet dan jurnal-jurnal yang berkaitan sebagai bahan referensi dan perbandingan. 3. Perancangan Alat Penulis menjelaskan tahapan yang berkaitan dengan perancangan alat, sebagai berikut : a. Mengumpulkan bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk perancangan alat. b. Melakukan perencanaan dan perancangan alat dengan menggunakan mikrokontroler AT89S51. c. Melakukan kegiatan-kegiatan atau percobaan di laboratorium yang dapat menunjang perencanaan alat. 4. Pengujian alat Peralatan yang telah dibuat dengan menggunakan metode Black Box kemudian diuji apakah telah sesuai yang telah direncanakan. Gambar 1 Metode Black Box Pengujian black box bukan teknik alternatif dari pengujian white box. Lebih dari itu, pengujian black box merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode pengujian black box. Adapun kategori error yang akan diketahui melalui pengujian black box: a. Fungsi yang hilang atau tidak benar

3 b. Error dari antar muka (interface) c. Error dari struktur data atau akses eksternal database d. Error dari kinerja atau tingkah laku e. Error dari inisialisasi dan terminasi HASIL dan ANALISIS Perancangan alat pada sistem palang perlintasan kereta api secara garis besarnya digambarkan dalam suatu blok diagram seperti yang ditunjukkan pada gambar. Gambar 2 Blok Diagram Pada blok diagram diatas maka dijelaskan alur kerja sistem tersebut yaitu pada awalnya rel kereta api yang diberi input sensor infra red untuk membaca kereta yang lewat, kemudian ada sensor photodiode yang di mana fungsinya sebagai penerima dari sensor infra red, ketika sensor photodiode sudah menerima data dari sensor infra red, maka akan dilanjutkan ke mikrokontroller dan akan diprosesnya, kemudian output dari mikrokontroller memerintahkan untuk buzzer berbunyi, led menyala, dan motor dc bergerak makan palang akan tertutup. 1. Blok Rangkaian Catu Daya Rangkaian catudaya berfungsi untuk mengubah tegangan AC 220V dari jala-jala listrik menjadi tegangan DC 5V yang akan digunakan untuk menghidupkan rangkaianrangkaian. Dengan menggunakan trafo 1ACT, tegangan AC220V diubah menjadi tegangan AC9V, karena tegangan masih bersifat AC maka perlu disearahkan dengan dioda IN4002. Setelah melalui dioda IN4002, bentuk gelombang searah tapi masih berupa potonganpotongan gelombang AC dan mengandung ripple yang besar. Untuk menghilangkan ripple tersebut digunakan kapasitor 1000uf/35V. Gambar 3 Skematika Rangkaian catu daya

4 Pada posisi ini tegangan DC yang terbentuk mengikuti rumusan 1,414 X Vin = Vdc, 1,414 X 9V = 12,726V. Tegangan 12,726V ini terlalu tinggi untuk dibebani maka digunakan IC regulator AN7805. Setelah melalui AN7805 ini, tegangan menjadi 5V dan untuk menjaga agar tegangan 5V ini lebih stabil pada saat akan dibebani, dipergunakan kapasitor 100uf / 16V. 2. Modul Sistem Drive Motor DC Gambar 4 Rangkaian Motor DC Pada saat masukan 1 diberi logika maka arus basis akan mengalir melalui resistor 10k menuju ke basis transistor C9013 (Q1), memyebabkan transistor C9013(Q1) menjadi aktif, dan arus mengalir dari kolektor C9013(Q1) yang terhubung ke basis TIP42C(Q2) sedangkan emitor C9013(Q1) terhubung ke basis TIP41C (Q3), hubungan tersebut dibatasi oleh resistor 100 ohm dan membuat Q2 dan Q3 aktif, dan motor bergerak kearah kiri. Pada saat masukan 2 diberi logika maka arus basis akan mengalir melalui resistor 10k menuju ke basis transistor C9013 (Q4), memyebabkan transistor C9013(Q4) menjadi aktif, dan arus mengalir dari kolektor C9013(Q4) yang terhubung ke basis TIP42C(Q5) sedangkan emitor C9013(Q4) terhubung ke basis TIP41C (Q6), hubungan tersebut dibatasi oleh resistor 100 ohm dan membuat Q5 dan Q6 aktif, dan motor bergerak kearah kanan. Untuk mengatur putaran motor dc dilakukan dengan mengatur trimport 2K yang terhubung ke basis TIP41C(Q7), dengan di seri dengan resistor 100 ohm untuk membentuk rangakaian voltage divider. Tegangan jatuh diantara trimport 2K dan trimport 2K dikuatkan oleh TIP41C(Q7) sehingga dapat diumpankan ke motor dc

5 3. Blok Rangkaian Buzzer Jika port diberi logika low buzzer akan berbunyi, tetapi jika port diberi logika hight buzzer tidak berbunyi. Gambar 5 Rangkaian Buzzer Apabila port diberi logika low(0v) maka arus akan mengalir dari +5V melalui buzzer menuju ke port yang berlogika low, sehingga buzzer akan berbunyi. Sedangkan apabila port diberi logika high(5v) maka arus tidak mengalir dari +5V melalui buzzer menuju ke port yang berlogika high, sehingga buzzr tidak berbunyi. 4. Blok Rangkaian Push Button Modul Push Button terdiri dari button kemudian resistor 10K. Cara sistem ini akan berjalan apabila sw tertutup (NC) Normally Close, maka logic di output menjadi low (0V), tetapi jika sw terbuka (NO) normally Open, maka logic di output menjadi high (5V). Gambar 6 Rangkaian Push Button Normally Open (NO) Tombol tekan ini apabila ditekan akan menutup dan jika dilepaskan kan ke posisi semula membuka sedangkan normally menutup. Jika tombol tersebut ditekan maka kaitannya akan membuka dan jika dilepaskan akan kembali pada keadaan semula yaitu menutup. Apabila switch menutup maka arus dari resistor 10K menuju ke ground mengakibatkan logika low(0v). demikian apabila switch membuka maka arus tidak mengalir dari resistor 10K ke ground sehingga keluaran berlogika high(5v). Keluaran logika switch ini akan dihubungkan ke mikrokontroler. 5. Blok Rangkaian / Led (Light Emiting Diode) Modul Led terdiri dari Led kemudian resistor 330 Ohm. Sistem led in jika port diberi logika low, maka led akan menyala, tetapi jika port diberi logika high, led akan mati. Gambar 6 menunjukan sistem Led.

6 Gambar 7 Sistem Led Apabila port mikrokontroler berlogika low(0v) maka lampu led akan menyala akibat arus yang mengalir dari +5V melalui led dan resistor menuju ke port yang berlogika low. Sedangkan apabila mikrokontroler berlogika high(5v) maka lampu led akan padam akibat arus tidak mengalir dari +5V melalui led dan resistor menuju port yang berlogika high. Led disini juda ada yang berfungsi untuk menandakan ada atau tidaknya kereta api. 6. Blok Rangkaian Sensor Infra Merah Modul sensor infra merah terdiri dari bagian pemancar dan penerima. Bagian pemancar terdiri dari LED dan resistor 330 Ohm sebagai pembuka arus led, sedangkan pada bagian penerima terdiri dari diode photo tipe QED122 sebagai penerima cahaya sensor dan transistor NPN tipe C 5343 sebagai saklar. Gambar 8 Sistem Sensor Infra Merah Rangkaian sensor infra merah ini bertujuan untuk mendeteksi adanya obyek yang melintasi antara led inframerah dengan sensor photodioda. Apabila tidak ada obyek yang melintas maka keluaran modul sensor infra merah ini menjadi high(5v), demikian sebaliknya apabila ada obyek yang melintas maka keluaran menjadi low(0v). Resistor 330 ohm berfungsi untuk membatasi arus yang masuk ke led infred. Ketika led inframerah menyala, sinarnya terpancar dan diterima oleh photodiode. Pada kondisi tidak ada halangan, photodioda menjadi aktif dan mengalirkan arus dari trimport 500K menuju ke ground, mengakibatkan tidak ada arus yang menuju ke basis

7 transistor, transistor menjadi tidak aktif, led padam dan keluaran menjadi high (5V). Pada kondisi ada halangan, photodioda menjadi tidak aktif dan arus dari trimport 500K tidak menuju ke ground, mengakibatkan ada arus yang menuju ke basis transistor, transistor menjadi aktif, led menyala dan keluaran menjadi low (0V). Perancangan Program Dengan Diagram Alir (Flowchart) Pada pembuatan alat ini dibutuhkan program untuk pengendalikan semua proses kerja dari palang. Untuk memudahkan pembuatan program diperlukan flowchart pada sistem palang perlintasan. Yang pertama harus dilakukan adalah mempersiapkan seluruh rangkaian sensor, rangkaian driever motor DC dan mikrokontroller. Untuk lebih memaksimalkan kinerja dari palang perlintasan tersebut, maka terlebih dahulu mengecek seluruh kerangka dan rangkaian pada sensor dan palang perlintasan apakah sudah dipasang dengan benar. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja robot apabila terdapat pemasangan yang kurang sempurna. Pada gambar tersebut dapat dilihat flowchart program utama dari palang perlintasan otomatis menggunakan sensor dan mikrokontroller AT89S51. Gambar 9 Flowchart Perangkat lunak dibutuhkan untuk memprogram cara kerja dari mikrokontroller agar sistem dapat bekerja secara otomatis. Gambar 8 menunjukkan diagram alir program yang digunakan untuk mengendalikan pintu lintasan kereta api secara otomatis. Cara kerja dari flowchart tersebut adalah sebagai berikut: sensor infrared mendeteksi ada tidaknya kereta api yang akan melewati jalur penyebrangan. Data yang dideteksi oleh sensor diteruskan ke modul FR bagian pemancar modul FR bagian pemancar kemudian mengirimkan data ke modul FR bagian penerima untuk diteruskan kepada mikrokontroller. Data yang

8 diterima diolah sedemikian rupa oleh mikrokontroller. Jika data tersebut mengandung informasi yang mengatakan bahwa ada kereta api yang terdeteksi dari sebelah kiri palang pintu, maka mikrokontroller akan memerintahkan motor dc untuk menggerakkan palang pintu ke posisi menutup. Setelah pintu menutup mikrokontroller akan menunggu sampai ada data dari sensor sebelah kanan. Jika data dari sensor di sebelah kanan menunjukkan informasi bahwa tidak ada kereta api yang lewat, maka mikrokontroller memerintahkan motor dc untuk membuka palang pintu. Hal sebaliknya berlaku jika kereta api datang dari sebelah kanan palang pintu. Tabel 1 Pengujian Menggunakan Black Box No Nama Form Kondisi Pengujian Hasil pengujian Sensor Sensor mampu mendeteksi dan alat terhalang/tertutup berfungsi 1 Sensor Jika sensor pemancar dan penerima Sensor tidak tidak terhubung maka alat tidak akan terhubung berfungsi Tabel 2 Hasil Pengujian Menggunakan Black Box No Nama Pengujian 1. Sensor Hasil Yang Diharapkan Kereta lewat melewati Sensor Hasil Pengujian Maka alat output na akan bekerja dengan baik Status Diterima 2 Sensor Jika sensor terhalang Maka alat output akan tetap bekerja Diterima 3. Sensor Jika sensor pemancar dan penerima tidak searah Alat tidak akan berfungsi karna input yang diperintahkan dari sensor tidak sampai ke sensor penerima Ditolak Pada tabel diatas dijelaskan pada pengujian sensor infrared hasil yang diharapkan ketika kereta melewati sensor maka outputnya adalah sebuah led, buzzer, motor dc maka statusnya akan diterima, pada pengujian kedua ketika sensor terhalang maka alat output akan bekerja dan status diterima, dan pada saat pengujian ketiga jika sensor pemancar dan penerima tidak searah dengan sensor penerima maka alat output tidak akan bekerja atau ditolak. Tabel 3 Hasil Percobaan Status Sensor dan Pintu Percobaan ke Status Sensor Status Pintu 1 Terhalang 2 Tanpa Penghalang 3 Terhalang 4 Tanpa Penghalang 5 Terhalang 6 Tanpa Penghalang

9 Pada tabel diatas bahwa ketika status sensor terhalang oleh kereta maka pintu palang akan menutup, dan ketika status palang tanpa penghalang maka pintu palang akan terbuka. Kinerja sistem secara keseluruhan diuji dengan melewatkan kereta api mainan pada sistem yang dibangun. Untuk itu dibutuhkan kereta api mainan yang dapat bergerak dengan sumber energy baterai serta lintasan berupa rel kereta mainan. Pengujian dilakukan dari 2 arah yang berlawanan secara berurutan. Pengujian dilakukan 6 kali. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3. Dari Tabel 3 tersebut ditunjukkan bahwa saat ada kereta api yang akan lewat dan terdeteksi oleh sensor, maka pintu otomatis menutup. Selanjutnya jika badan kereta api sudah lewat sepenuhnya pada sensor sisi lainya, maka pintu otomatis terbuka. Tabel 4 Hasil Pengujian posisi kereta api terhadap status pintu Percobaan ke Posisi Kereta Api mendekati lokasi sensor berada di lokasi sensor berada di sisi pintu melewati pintu mendekati lokasi sensor berada di lokasi sensor berada di sisi pintu melewati pintu mendekati lokasi sensor berada di lokasi sensor berada di sisi pintu melewati pintu mendekati lokasi sensor berada di lokasi sensor berada di sisi pintu melewati pintu Status Pintu Tabel diatas pengujian kereta api ini ketika kereta mendekati lokasi sensor maka status pintu palang tetap membuka, tetapi ketika kereta sudah dilokasi sensor makan status pintu menutup sebab kereta telah diposisi sensor dan terbaca. Dan ketiaka kereta disisi pintu perlintasan masih tetap menutup, tetapi jika kereta sudah melewati sensor dua maka palang pintu akan terbuka. KESIMPULAN Dengan banyaknya kecelakaan diperlintasan kereta api maka dengan melihat pokok permasalahan tersebut dibuatlah sistem palang otomatis supaya tidak lagi ada kecelakaan dan human error disistem palang tersebut. Dan palang otomatis ini tidak lagi dioprasikan oleh manusia melainkan dengan alat yang modern. Palang tersebut juga memudahkan bagi penjaga palang karena palang tersebut sudah sistem otomatis. DAFTAR RUJUKAN Julianto, Darmawan PERANCANGAN OTOMATISASI PINTU PADA SHELTER BUSWAY DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51. Makalah Skripsi Santoso, Martinus, dan Sugiyanto PEMBUATAN OTOMASI PENGATURAN KERETA API, PENGEREMAN, DAN PALANG PINTU PADA REL KERETA API MAINAN BERBASIS MIKROKONTROLER. Bandar Lampung. Jurnal FEMA Volume1, Nomor 1, Januari 2013:16-23

10 Sitepu, Antonius dan Ignatius Indra PROTOTPE PINTU LINTASAN REL KERETA API OTOMOMATIS. Surabaya. Jurnal WIDYA TEKNIK Vol.7,No. 1,2009: Suwamo, Thomas S.W, Suryono SIMULASI SISTEM PEMBAYARAN RETRIBUSI GERBANG PARKIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S51. Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009: Ibrahim, Irfan Al Ghazali PEMANFAATAN INFRARED DAN REED SWICH PADA SIMULASI OTOMATISASI PALANG PINTU KERETA API MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA16. Makalah Skripsi

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah. BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sebelum melakukan implementasi diperlukan perancangan terlebih dahulu untuk alat yang akan di buat. Berikut rancangan alat Alarm rumah otomatis menggunakan mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

MODEL NOTIFIKASI SISTEM PERINGATAN PADA PERLINTASAN KERETA API BERBASIS MIKROKONTROLER

MODEL NOTIFIKASI SISTEM PERINGATAN PADA PERLINTASAN KERETA API BERBASIS MIKROKONTROLER Model Notifikasi Sistem...(Bayu Ramadhan) 1 MODEL NOTIFIKASI SISTEM PERINGATAN PADA PERLINTASAN KERETA API BERBASIS MIKROKONTROLER MODEL OF WARNING SYSTEM NOTIFICATION ON RAILWAY CROSSING BASED ON MICROCONTROLLER

Lebih terperinci

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR Nama : Dini Septia Herianti NPM : 42113584 Fakultas : D3-Teknologi Informasi Program Studi : Teknik Komputer Pembimbing : Dr. Raden Supriyanto, Ssi, S.Kom,

Lebih terperinci

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP Oleh : Armaditya T. M. S. Syahdari Lutfi Akbar 2207030015 2207030057 Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP. 19690529.199512.1.001 Bidang Studi Komputer Kontrol Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 35 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar dapat mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram BAB III RANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Rangkaian Diagram blok merupakan gambaran dasar dari rangkaian sistem yang akan dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

Lebih terperinci

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini.

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini. BAB 111 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras. Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini. Difokuskan kepada ketepatan sensor, dan ketepatan motor bergerak untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALA Perancangan merupakan suatu proses yang penting dalam pembuatan alat. Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan suatu proses perancangan dan perencanaan yang baik serta tepat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III RANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III RANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam Merancang sebuah alat perlu memperhatikan bagaimana cara membuat alat yang mudah dan disesuaikan dengan dasar teorinya. Diagram blok atau flowchart adalah suatu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Umum Pembuka pintu otomatis merupakan sebuah alat yang berfungsi membuka pintu sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan sistem pintu otomatis ini merupakan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan di uraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan,dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT 3.1 DIAGRAM BLOK sensor optocoupler lantai 1 POWER SUPPLY sensor optocoupler lantai 2 sensor optocoupler lantai 3 Tombol lantai 1 Tbl 1 Tbl 2 Tbl 3 DRIVER ATMEGA 8535

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Palang Pintu Otomatis Kerata Api Dengan Identifikasi RFID.

Lebih terperinci

Gambar 1 Tampilan alat

Gambar 1 Tampilan alat SENSOR PARIKIR INFRAMERAH Iswan Apriyanto (12111060) Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta Jl. Sisingamangaraja No. 76 Karangkajen Yogyakarta Email : iswanapriyanto@yahoo.com.id ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 Ery Safrianti, Febrizal, Edy Alvian P. Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Latar Belakang Pralatan-peralatan modern yang ada saat ini baik dalam bidang perkantoran, perumahan, pertokoan, perindustrian maupun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut : BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan menggunakan PC, memiliki 6 blok utama, yaitu personal komputer (PC), Mikrokontroler AT89S51,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik manusia atau benda dari satu tempat ke tempat lain, dengan ataupun tanpa mempergunakan alat bantu.

Lebih terperinci

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Modul Sensor Warna (TCS 3200) Driver H Bridge Motor DC Conveyor Mikrokont roller LCD ATMega 8535 Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras 29 30 Keterangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

Desain Rangkaian Sensor dan Driver Motor pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis

Desain Rangkaian Sensor dan Driver Motor pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis Suwitno, Desain Rangkaian Sensor... ISSN : 2502 3624 Desain Rangkaian Sensor dan Driver Motor pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis Suwitno, Irsan Taufik Ali Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

RANCANG PALANG PINTU KERETA API BERBAS JURUSAN. Disusun Diploma. Oleh:

RANCANG PALANG PINTU KERETA API BERBAS JURUSAN. Disusun Diploma. Oleh: RANCANG BANGUN SIMULASI PALANG PINTU KERETA API OTOMATIS BERBAS SIS MIKROKONTROLER AT89S52 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Oleh:

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Secara garis besar, perancangan pengisian tangki air otomatis menggunakan sensor ultrasonik ini terdiri dari Bar Display, Mikrokontroler ATMega8535, Relay,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3

LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 RANCANG BANGUN PEMBUKA DAN PENUTUP PINTU GERBANG DAN GARASI MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL BERBASIS ATMEGA8 LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh

Lebih terperinci

Crane Hoist (Tampak Atas)

Crane Hoist (Tampak Atas) BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI 3.1 Perancangan Alat Simulasi Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi otomasi lahan parkir berupa Programmable Logic Control

Lebih terperinci

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan robot merupakan aplikasi dari ilmu tentang robotika yang diketahui. Kinerja alat tersebut dapat berjalan sesuai keinginan kita dengan apa yang kita rancang.

Lebih terperinci

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK Robot Pengikut Garis merupakan suatu bentuk robot bergerak otonom yang mempunyai misi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535. Dhony Kurniadi

DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535. Dhony Kurniadi DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535 Dhony Kurniadi 21110943 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Penggunaan dispenser pada saat ini masih manual dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa 21 BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Blok Gambar 3.1. Blok Diagram. Pada gambar 3.1. power supply berfungsi untuk member tegangan pada semua rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor

Lebih terperinci

APLIKASI PINTU CERDAS PADA LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

APLIKASI PINTU CERDAS PADA LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 APLIKASI PINTU CERDAS PADA LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Dody Hidayat 1 * 1 Program Studi Pasca Sarjana Teknik Informatika, Universitas Sumatera Utara Jl. Universitas No. 9, Kampus USU Padang

Lebih terperinci

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA 1 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN AKTIF KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN PASIF 2 Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM. Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir (Passive Infrared) Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 Nama : Ayudilah Triwahida Npm : 21109416 Jurusan Pembimbing : Sistem Komputer : H. Imam Purwanto, S.Kom.,

Lebih terperinci

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 32 BAB III PERANCANGAN ALAT Penelitian untuk perencanaan dan pembuatan GERBANG OTOMATIS BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID MELALUI KONEKSI BLUETOOTH ini didahului dengan mempelajari dan meneliti permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA RANGKAIAN

BAB III ANALISA RANGKAIAN 36 BAB III ANALISA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Analisa rangkaian dilakukan melalui analisa pada diagram blok, seperti terlihat pada gambar 3.1. INPUT PEMANCAR MEDIA TRANSMISI PENERIMA BLOK I BLOK II

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

PROTOTIPE ALAT PENGISI GALON OTOMATIS PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG BERBASIS ATMEGA8

PROTOTIPE ALAT PENGISI GALON OTOMATIS PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG BERBASIS ATMEGA8 Prototipe Alat Pengisi Galon... (Andri) 1 PROTOTIPE ALAT PENGISI GALON OTOMATIS PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG BERBASIS ATMEGA8 Prototype Tool Auto Charger Gallons Of Water Supply Depot Based Contents

Lebih terperinci

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA Wildian dan Riki Saputra Jurusan Fisika Universitas Andalas wildian_unand@yahoo.com

Lebih terperinci

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32 ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32 Oskardy Pardede 1127026 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65, Bandung, Indonesia. Email : oskardy.pardede@gmail.com

Lebih terperinci

Prototype Palang Pintu Otomatis Pada Jalur Lintasan KeretaApi Berbasis Mikrokontroler

Prototype Palang Pintu Otomatis Pada Jalur Lintasan KeretaApi Berbasis Mikrokontroler Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Prototype Palang Pintu Otomatis Pada Jalur Lintasan KeretaApi Berbasis Mikrokontroler Marwan 1), Abdul Ibrahim 2) Sistem

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Pintu Gerbang Kereta Api Dengan Identifikasi RFID, dimana

Lebih terperinci

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital Jurnal Skripsi Alat mesin mini voting digital ini adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemilihan suara, dikarenakan dalam pelaksanaanya banyaknya terjadi kecurangan dalam perhitungan jumlah hasil

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Prototype Setelah kita melakukan perancangan alat, kita memasuki tahap yang selanjutnya yaitu pengujian dan analisa. Tahap pengujian alat merupakan bagian

Lebih terperinci

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

Robot Pengikut Cahaya Menggunakan ATMEGA 8535

Robot Pengikut Cahaya Menggunakan ATMEGA 8535 Robot Pengikut Cahaya Menggunakan ATMEGA 8535 Nama : Erwin Mardiansyah NPM : 22110432 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : Ridha Iskandar UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI 2 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 3 BOYOLANGU CREW

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Setelah tahap perancangan hingga terciptanya sebuah alat maka tahap selanjutnya adalah pengukuran dan pengujian. Langkah ini ditempuh agar dapat diketahui karakteristik

Lebih terperinci

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS Line tracker robot adalah robot yang dapat berjalan secara otomatis mengikuti garis yang mempunyai warna berbeda dengan backgroundnya

Lebih terperinci

2 - anakuntukmengetahuidanmelihats ecaralangsungbinatangbinatangbukanhanyabinatang masihbanyakterdapat di alam liar tetapijugabinatang hampirpunah. Te

2 - anakuntukmengetahuidanmelihats ecaralangsungbinatangbinatangbukanhanyabinatang masihbanyakterdapat di alam liar tetapijugabinatang hampirpunah. Te Mara Nugraha 21107044 ABSTRAK ROBOT PEMANDU WISATA KEBUN BINATANG MENGGUNAKAN ATMEGA8535 DENGAN SISTEM SUARA Tugas Akhir, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Jurusan Sistem Komputer, Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: komunikasi data serial, ATMega 32. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: komunikasi data serial, ATMega 32. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam Tugas Akhir, ini dibuat sebuah miniatur lahan parkir yang menggunakan mikrokontroler ATMega 32. Miniatur lahan parkir terdiri dari enam baris parkir yang masingmasing parkir dipasang sensor

Lebih terperinci

PERANCANGAN PALANG PINTU KERETA OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 16

PERANCANGAN PALANG PINTU KERETA OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PERANCANGAN PALANG PINTU KERETA OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Febriyanto 1, Desmulyati 2 Program StudiTeknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipantau setiap saat sebab peralatan otomatis dapat melakukan pekerjaannya sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. dipantau setiap saat sebab peralatan otomatis dapat melakukan pekerjaannya sendiri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia terhadap peralatan yang cerdas dan dapat bekerja secara otomatis semakin meningkat. Selain sistem kerjanya yang teliti juga peralatan ini

Lebih terperinci

Simulasi Sistem Kendali Kecepatan Mobil Secara Otomatis

Simulasi Sistem Kendali Kecepatan Mobil Secara Otomatis Simulasi Sistem Kendali Kecepatan Mobil Secara Otomatis Untung Rahardja 1 Asep Saefullah 2 M.Ramdani 3 untung@pribadiraharja.com; asepsaepullah@pribadiraharja.com ABSTRAKSI Perkembangan teknologi mikrokontroller

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur 6 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Tombol Kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur sebagai berikut: 1. tombol pengolah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil pengamatan dan analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian. Dari rangkaian tersebut kemudian dilakukan analisis - analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci