Pengangguran dan Tingkat Alamiahnya. Copyright 2004 South-Western

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengangguran dan Tingkat Alamiahnya. Copyright 2004 South-Western"

Transkripsi

1 Pengangguran dan Tingkat Alamiahnya 28

2 ANGKATAN KERJA DAN PENGANGGURAN Angkatan kerja: jumlah pekerja, termasuk mereka yang memiliki pekerjaan ataupun yang tidak memiliki pekerjaan. Angkatan kerja = bekerja + tidak bekerja Tingkat partisipasi kerja: persentase populasi dewasa yang termasuk dalam angkatan kerja. TPAK = (Angkatan kerja / Populasi dewasa) x 100% Tingkat Pengangguran: persentase angkatan kerja yang tidak bekerja Pengangguran = (tidak bekerja / angkatan kerja) x 100%

3 MENGIDENTIFIKASIKAN PENGANGGURAN Pengkategorian Pengangguran Permasalahan dalam pengangguran biasanya dibagi menjadi dua kategori. Masalah Jangka Panjang dan Masalah Jangka Pendek: Tingkat Pengangguran Alamiah Tingkat Pengangguran Siklis

4 MENGIDENTIFIKASIKAN PENGANGGURAN Tingkat Pengangguran Alamiah Tingkat pengangguran alamiah adalah penganangguran yang tidak akan hilang dengan sendirinya walaupun dalam jangka panjang. Jumlah pengangguran yang biasanya terjadi dalam suatu perekonomian.

5 MENGIDENTIFIKASIKAN PENGANGGURAN Pengangguran Siklis Penyimpangan pengangguran dari tingkat alamiahnya. Merujuk pada fluktuasi dari tahun ke tahun disekitar tingkat pengangguran alamiahnya. Hal ini dikaitkan dengan naik turunnya siklus bisnis dalam jangka pendek.

6 MENGIDENTIFIKASIKAN PENGANGGURAN Bagaimana menjelaskan suatu pengangguran Three Basic Questions: How does government measure the economy s rate of unemployment? What problems arise in interpreting the unemployment data? How long are the unemployed typically without work?

7 Bagaimana Suatu Pengangguran Diukur? Penyedia data penggangguran di indonesia yaitu BPS atau dinegara lain Bureau of Labor Statistics (BLS). The survey is called the Current Population Survey.

8 Bagaimana Suatu Pengangguran Diukur? A person is considered employed if he or she has spent most of the previous week working at a paid job.

9 Bagaimana Suatu Pengangguran Diukur? A person is unemployed if he or she is on temporary layoff, is looking for a job, or is waiting for the start date of a new job.

10 Bagaimana Suatu Pengangguran Diukur? A person who fits neither of these categories, such as a full-time student, homemaker, or retiree, is not in the labor force.

11 Bagaimana Suatu Pengangguran Diukur? Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah jumlah total pekerja / angkatan kerja, termasuk yang bekerja dan tidak bekerja. The BLS mendefinisikan angkatan kerja sebagai jumlah dari angkatan kerja yang bekerja dan tidak bekerja.

12 Figure 1 The Breakdown of the Population in 2001 Copyright 2003 Southwestern/Thomson Learning Bekerja (135.1 million) Angkatan Kerja (141.8 million) Populasi Orang dewasa (211.9 million) Tidak Bekerja (6.7 million) Bukan Angkatan Kerja (70.1 million)

13 How Is Unemployment Measured? The unemployment rate is calculated as the percentage of the labor force that is unemployed. Unemployment rate = Number unemployed Labor force 100

14 How Is Unemployment Measured? The labor-force participation rate is the percentage of the adult population that is in the labor force. Labor force participation rate Labor force Adult population 100

15 Table 1 The Labor-Market Experiences of Various Demographic Groups Copyright 2004 South-Western

16 Figure 2 Unemployment Rate Since 1960 Copyright 2003 Southwestern/Thomson Learning Percent of Labor Force 10 Unemployment rate Natural rate of unemployment

17 Figure 3 Labor Force Participation Rates for Men and Women Since 1950 Copyright 2003 Southwestern/Thomson Learning Labor-Force Participation Rate (in percent) Men Women

18 Apakah tingkat pengangguran mengukur apa yang kita inginkan? Kesulitan dalam membedakan antara seseorang yang tidak bekerja dengan seseorang yang tidak termasuk angkatan kerja. Discouraged workers (Pekerja Putus Asa), Individu yang ingin bekerja namun menyerah karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan, Hal ini tidak masuk ke dalam perhitungan data statistik pengangguran.

19 Berapa lama biasanya orang menganggur? Jika pengangguran merupakan kondisi jangka pendek maka pengangguran bukan masalah serius. Jika pengangguran merupakan kondisi jangka panjang maka pengangguran merupakan masalah serius yang kemungkinan terjadi kesulitan ekonomi dan psikologi yang lebih berat. Sebagian besar masa pengangguran berlangsung sebentar dan sebagian besar pengangguran yang diamati pada sembarang periode bersifat jangka panjang.

20 Mangapa selalu ada orang yang menganggur? Dalam pasar tenaga kerja yang ideal, upah harus disesuaikan untuk menyeimbangkan jumlah penawaran dan permintaan tenaga kerja. Penyesuaian ini akan memastikan bahwa seluruh pekerja selalu memiliki pekerjaan. Penjelasan pertama terkait pencocokan pekerjaan, dan 3 faktor lainnya terkait dengan kelebihan penawaran tenaga kerja dengan permintaan di pasar tenaga kerja.

21 Mangapa selalu ada orang yang menganggur? Pengangguran Struktural adalah Pengangguran yang terjadi karena jumlah pekerjaan yang tersedia di pasar tenaga kerja tidak memadai untuku menyediakan perkerjaan bagi semua orang yang menginginkannya. Pengangguran Friksional adalah Pengangguran yang terjadi karena pekerja memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh pekerjaan yang paling cocok dengan minat dan keterampilan mereka.

22 Mangapa selalu ada orang yang menganggur? Pencarian Kerja Proses yang dilakukan pekerja untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka. Pada kenyataannya hal ini membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk seseorang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan minat dan bakatnya.

23 Pengangguran seperti ini berbeda dengan tipe pengangguran lainnya. Hal ini tidak disebabkan tingkat upah minimum yang lebih tinggi dari titik keseimbangan pasar tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena proses waktu untuk pencarian pekerjaan yang tepat bagi mereka.

24 Mengapa sejumlah pengangguran friksional tidak dapat dihindari Pengangguran friksional tidak terhindarkan karena perekonomian memang selalu berubahubah. Perubahan komposisi permintaan dikalangan industri atau wilayah disebut dengan peralihan sektoral (sectoral shifts). Karenanya pekerja memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk mencari pekerjaan di sektor-sektor baru. (peralihan sektoral menimbulkan pengangguran sesaat)

25 Kebijakan publik dan pencarian kerja Program pemerintah dapat berperan untuk memepercepat waktu pencarian pekerjaan. Jika hal ini bisa diterapkan maka kebijakan tersebut dapat mengurangi tingkat alami pengangguran dalam perekonomia. Beberapa program pemerintah yaitu: Membentuk badan penempatan tenaga kerja Pelatihan-pelatihan untuk umum Disebagian negara menerapkan kebijakan tunjangan pengangguran (unemployed insurance)

26 KEBIJAKAN PUBLIK DAN PENCARIAN KERJA Pengangguran struktural terjadi ketika jumlah penawaran kerja melebihi permintaannya. Pengangguran struktural sering juga diasosiasikan dengan pengangguran dalam jangka panjang.

27 Mengapa pengangguran struktural terjadi? Minimum-wage laws (peraturan upah minimum) Unions (serikat pekerja) Efficiency wages (efisiensi upah)

28 PERATURAN UPAH MINIMUM Jika upah minimum di tetapkan diatas titik keseimbangan penawaran dan permintaan, peraturan tersebut meningkatkan jumlah penawaran tenaga kerja dan mengurangi jumlah permintaan tenaga kerja dibandingkan dengan titik keseimbangan. Lebih lanjut, terjadinya surplus tenaga kerja karena jumlah pekerja yang ingin bekerja lebih banyak daripada pekerjaan, menyebabkan sebagian pekerja tidak memiliki pekerjaan.

29 Figure 4 Unemployment from a Wage Above the Equilibrium Level Copyright 2003 Southwestern/Thomson Learning Wage Surplus of labor = Unemployment Labor supply Minimum wage W E Labor demand 0 L D L E L S Quantity of Labor

30 SERIKAT PEKERJA DAN TAWAR MENAWAR KOLEKTIF Serikat pekerja yaitu asosiasi pekerja yang berunding dengan perusahaan tentang upah dan kondisi kerja. Proses disepakatinya syarat-syarat kerja antara serikat pekerja dan perusahaan disebut dengan tawar menawar kolektif (collective bargaining). Alat paksa serikat pekerja apabila tidak tercapai kesepakatan yaitu melakukan pemogokan (strike); penarikan pekerja dari perusahaan yang diadakan oleh serikat pekerja.

31 Apakah serikat pekerja berdampak baik atau buruk bagi perekonomian? Pengkritik serikat pekerja menyatakan bahwa serikat pekerja menyebabkan pengalokasian tenaga kerja menjadi tidak efisien dan tidak adil: Upah diatas titik keseimbangan menurunkan permintaan tenaga kerja, menyebebkan penagngguran dan menurunkan upah dalam bidang perekonomian lainnya. Dikarenakan pengalokasian tenaga kerja tidak efisien dan adil, maka sebagian pekerja diuntungkan dengan mengorbankan pekerja lain.

32 Apakah serikat pekerja berdampak baik atau buruk bagi perekonomian? Pendukung serikat pekerja berpendapat bahwa serikat pekerja diperlukan untuk mengimbangi kekuasaan perusahaan-perusahaan di pasar tenaga kerja. Contoh kasus company town Mereka juga berpendapat serikat pekerja dibutuhkan untuk membantu perusahaa merespons kepentingan pekerja secara efisien.

33 TEORI UPAH EFISIENSI Upah efisiensi upah diatas titik keseimbangan yang dibayarkan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pekerja. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan akan beroperasi secara efisien jika upah berada di atas titik keseimbangan.

34 TEORI UPAH EFISIEN Perusahaan mungkin menginginkan upah lebih tinggi dari keseimbangan dengan pertimbangan berikut: Kesehatan pekerja: Pekerja dengan bayaran lebih baik akan mengkonsumsi makanan lebih baik dan akhirnya lebih produktif. Perputaran pekerja: Semakin tinggi upah akan semakin kecil kemungkinan pekerja memilih untuk keluar.

35 TEORI UPAH EFISIEN Usaha pekerja: Upah yang lebih tinggi akan memotivasi pekerja untuk memberikan usaha terbaik mereka. Kualitas Pekerja: Upah yang lebih tinggi akan menarik kelompok pekerja yang lebih baik untuk melamar pada posisi yang ditawarkan.

36 Summary The unemployment rate is the percentage of those who would like to work but don t have jobs. The Bureau of Labor Statistics calculates this statistic monthly. The unemployment rate is an imperfect measure of joblessness.

37 Summary In the U.S. economy, most people who become unemployed find work within a short period of time. Most unemployment observed at any given time is attributable to a few people who are unemployed for long periods of time.

38 Summary One reason for unemployment is the time it takes for workers to search for jobs that best suit their tastes and skills. A second reason why our economy always has some unemployment is minimum-wage laws. Minimum-wage laws raise the quantity of labor supplied and reduce the quantity demanded.

39 Summary A third reason for unemployment is the market power of unions. A fourth reason for unemployment is suggested by the theory of efficiency wages. High wages can improve worker health, lower worker turnover, increase worker effort, and raise worker quality.

Permintaan dan Penawaran Agregat. Copyright 2004 South-Western

Permintaan dan Penawaran Agregat. Copyright 2004 South-Western Permintaan dan Penawaran Agregat 33 Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek Kegiatan ekonomi berfluktuasi dari tahun ke tahun. Dalam beberapa tahun sebagian besar produksi barang dan jasa naik. Rata-rata selama

Lebih terperinci

Labor Economics Series. Kontrak Tenaga Kerja and Insentif Kerja

Labor Economics Series. Kontrak Tenaga Kerja and Insentif Kerja Labor Economics Series Kontrak Tenaga Kerja and Insentif Kerja Supply-Demand Model Wage = VMP How to pay? Wage S W Eq D E Employment 2 LABOR MARKET CONTRACTS and WORK INCENTIVES PIECE RATES TIME RATES

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA Journal JOURNAL Of Economic OF ECONOMIC Management MANAGEMENT & Business - Vol. 14, & No. BUSINESS 4, Oktober 2013 385 Volume 14, Nomor 4, Oktober 2013 ISSN: 1412 968X Hal. 385-390 ANALISIS PENGARUH UPAH

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Population and Worker POPULATION AND WORKER III PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN III POPULATION AND EMPLOYMENT III.1 PENDUDUK a. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk

Lebih terperinci

[ OPISSEN YUDISYUS ]

[ OPISSEN YUDISYUS ] Ada pendapat yang mengatakan bahwa proses yang mempercepat pembangunan ekonomi adalah jumlah penduduk yang besar. Namun, ada yang berpendapat lain yaitu jumlah penduduk yang sedikit justru mempercepat

Lebih terperinci

Investasi Sumber Daya Manusia

Investasi Sumber Daya Manusia Labor Economics Series Investasi Sumber Daya Manusia Andri Wijanarko 1 Chinese Proverb Give a man a fish and you feed him for one day Teach a man to fish and you feed him for a lifetime 2 Pendidikan Mencari

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA FAKULTAS EKONOMI GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN A. Mata Kuliah B. Kode Mata Kuliah/SKSS : Ekonomi Sumberdaya Manusia Dan Ketenagakerjaan II : EIP017/3 C. Deskripsi Singkat

Lebih terperinci

INTERNASIONAL DEFFERENCES IN THE INCOME DISTRIBUTION

INTERNASIONAL DEFFERENCES IN THE INCOME DISTRIBUTION THE WAGE STRUCTURE The Supply and Demand for workers and skill determine the structure of wages in the economy the rewards for work and human capital invesments. Dispersion and inequality in the allocation

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA/ POPULATION AND LABOR BAB III/ CHAPTER III. Tabel Table

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA/ POPULATION AND LABOR BAB III/ CHAPTER III. Tabel Table Tabel.1.1. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan, Luas Daerah (Km ), Jenis Kelamin dan Kepadatan Per Km di Kabupaten Bangka Tahun 11 Number of Population by District, Region Area (km²), Sex and Density Per

Lebih terperinci

Ekuilibrium dan Fenomena Pasar. Copyright 2004 South-Western

Ekuilibrium dan Fenomena Pasar. Copyright 2004 South-Western Ekuilibrium dan Fenomena Pasar 3 Copyright 2004 South-Western Copyright 2004 South-Western EKUILIBRIUM Ekuilibrium mengacu pada keadaan dimana harga berada pada kondisi jumlah yang diminta sama dengan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: internal and international migration, labor market, Indonesian economy

ABSTRACT. Keywords: internal and international migration, labor market, Indonesian economy ABSTRACT SAFRIDA. The Impact of Migration Policy on Labor Market and Indonesian Economy (BONAR M. SINAGA as Chairman, HERMANTO SIREGAR and HARIANTO as Members of the Advisory Committee) The problem of

Lebih terperinci

Kuliah XII-1-Pasar Faktor Produksi: Tenaga Kerja

Kuliah XII-1-Pasar Faktor Produksi: Tenaga Kerja Kuliah XII-1-Pasar Faktor Produksi: Tenaga Kerja Rus an Nasrudin DIE-FEUI May 14, 2013 1 / 18 Konsep Derived Demand Bagaimana jika kita ubah asumsi Penawaran Keseimbangan 2 / 18 Bacaan Pindyck Ch. 14 3

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU EKONOMI

PENGANTAR ILMU EKONOMI HANDOUT MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI, SE., M.Si. Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Padjadjaran HANDOUT 8 FAKTOR PRODUKSI 1 Hand out #6# Unit Bisnis pada umumnya

Lebih terperinci

Employment and Unemployment Dewi Pancawati N.,S.Pd.,M.M.

Employment and Unemployment Dewi Pancawati N.,S.Pd.,M.M. Employment and Unemployment Dewi Pancawati N.,S.Pd.,M.M. Employment Not Labor Population Labor Not Force Labor Force Population Employee (Manpower) Population aged 10 years Bukan Tenaga kerja Penduduk

Lebih terperinci

ABSTRACT. Maranatha Christian University

ABSTRACT. Maranatha Christian University ABSTRACT Taco Mania merupakan usaha kuliner yang menawarkan sajian asal Meksiko, yaitu Taco. Taco merupakan salah satu makanan tradisional khas Meksiko. Taco terbentuk dari tortilla yang digoreng sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut

BAB II TINJAUAN TEORI. Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Ketenagakerjaan Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang disebut sebagai tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB I. Ruang Lingkup Makro Ekonomi

BAB I. Ruang Lingkup Makro Ekonomi BAB I Ruang Lingkup Makro Ekonomi A. PENGERTIAN TEORI EKONOMI MAKRO Ialah bagian dari Ilmu Sosial, bidang yg dipelajari sangat luas (tapi terbatas). Luas dalam arti meliputi tingkah laku manusia dalam

Lebih terperinci

Pengant eng ant Ilmu E o k nomi

Pengant eng ant Ilmu E o k nomi PIEw12 1 PIEw12 2 Pengantar Ilmu Ekonomi PIEw12 3 Pengantar Ilmu Ekonomi Pengangguran dan Inflasi PIEw12 4 Pengangguran Tingkat pengangguran Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan ekonomi suatu negara

Lebih terperinci

ANALISIS KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI PROPINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI PROPINSI SUMATERA UTARA ANALISIS KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI PROPINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh : AZWIR SINAGA 017018016 / IEP PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2005 RINGKASAN ANALISIS KESEMPATAN KERJA SEKTORAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Badan Pusat Statistik mendefinisikan bekerja adalah melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Badan Pusat Statistik mendefinisikan bekerja adalah melakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tenaga Kerja Badan Pusat Statistik mendefinisikan bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya

Lebih terperinci

ANALISIS PASAR TENAGA KERJA DI SUMATERA UTARA T E S I S. Oleh BERLA KARO KARO /EP

ANALISIS PASAR TENAGA KERJA DI SUMATERA UTARA T E S I S. Oleh BERLA KARO KARO /EP ANALISIS PASAR TENAGA KERJA DI SUMATERA UTARA T E S I S Oleh BERLA KARO KARO 077018028/EP S E K O L A H PA S C A S A R J A N A SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 ANALISIS PASAR

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini terdapat penelitian sejenis yang sudah dilakukan oleh beberapa orang. Penelitian terdahulu yang menjadi refrensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak penduduknya maka semakin besar pula kesempatan kerja yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak penduduknya maka semakin besar pula kesempatan kerja yang dibutuhkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebagai salah satu penduduk terbanyak di dunia setelah RRC, India dan Amerika Serikat. Oleh karena ini, tentunya Indonesia memiliki angkatan kerja

Lebih terperinci

Household Production Theory

Household Production Theory Household Production Theory Oleh: Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc Departemen IKK - IPB Outline: Pendahuluan: Alokasi Waktu Work and Leisure: How the Household Spends its Time Utility Function Time and Income Constraints

Lebih terperinci

Penduduk dan Ketenagakerjaan

Penduduk dan Ketenagakerjaan Penduduk dan Ketenagakerjaan 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan penting dalam proses pembangunan. Berdasarkan hasil olahan proyeksi

Lebih terperinci

Review Fungsi Permintaan

Review Fungsi Permintaan Review Fungsi Permintaan 1. Permintaan terhadap suatu barang, muncul karena ada keinginan, kesediaan, dan kemampuan. Karena itu ada permintaan riil dan permintaan potensial. 2. Mempelajari permintaan berarti

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: MAS AD DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016

SKRIPSI. Disusun Oleh: MAS AD DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI JAWA TENGAH DENGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (GWPCA) ADAPTIVE BANDWIDTH SKRIPSI Disusun Oleh: MAS

Lebih terperinci

Ilmu Ekonomi Pengangguran dan Inflasi

Ilmu Ekonomi Pengangguran dan Inflasi Ilmu Ekonomi Pengangguran dan Inflasi 23/12/2013 1 Pengangguran Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan ekonomi suatu negara tingkat pengangguran Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketenagakerjaan Penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia kerja

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEKERJA NON-REGULER SEBAGAI SALAH SATU MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DI JEPANG TESIS

MANAJEMEN PEKERJA NON-REGULER SEBAGAI SALAH SATU MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DI JEPANG TESIS MANAJEMEN PEKERJA NON-REGULER SEBAGAI SALAH SATU MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DI JEPANG TESIS GREIS ANGKOUW 7105050046 UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM STUDI KAJIAN WILAYAH JEPANG PROGRAM

Lebih terperinci

Labor Economics Series. Human Capital. Andri Wijanarko,SE,ME.

Labor Economics Series. Human Capital. Andri Wijanarko,SE,ME. Labor Economics Series Human Capital Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com 1 Chinese Proverb Give a man a fish and you feed him for one day Teach a man to fish and you feed him for a lifetime

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN (Equilibrium)

KESEIMBANGAN (Equilibrium) BAB 6 KESEIMBANGAN (Equilibrium) PowerPoint Slides by Navik Istikomah Education University of Indonesia 2006 Laboratorium Ekonomi & Koperasi Publishing Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523

Lebih terperinci

DiajukanKepadaUniversitas Islam Indonesia YogyakartaUntukMemenuhi PersyaratanMemperolehDerajatSarjana Strata SatuTeknikSipil

DiajukanKepadaUniversitas Islam Indonesia YogyakartaUntukMemenuhi PersyaratanMemperolehDerajatSarjana Strata SatuTeknikSipil TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PENGECATAN DENGAN METODE MPDM (Studi Kasus: Perumahan Residence Palagan 2 Hyarta, Yogyakarta) DiajukanKepadaUniversitas Islam Indonesia YogyakartaUntukMemenuhi

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER Moh. Taufiq Fudloli *) & Sukidin **) Abstract: Working age population is the population

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Tolok Ukur Kinerja Persediaan. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Tolok Ukur Kinerja Persediaan. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Tolok Ukur Kinerja Persediaan Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Review Persediaan Persediaan (inventory) merupakan

Lebih terperinci

Permintaan dan Penawaran

Permintaan dan Penawaran Permintaan dan Penawaran 2 PIE-TIP FTP UB Lanjutan : (2) PPF PPF (Production Possibilities Frontier) adalah grafik yang menggambarkan kombinasi output yang dapat diproduksi oleh suatu aktivitas ekonomi,

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2014 TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi

Lebih terperinci

PENYULUHAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PARA REMAJA

PENYULUHAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PARA REMAJA Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2, Mei 2013 Halaman 144-148 144 PENYULUHAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PARA REMAJA Sarastri Mumpuni dan Chairul

Lebih terperinci

Pendapatan Regional dan Pengeluaran

Pendapatan Regional dan Pengeluaran Pendapatan Regional dan Pengeluaran 10.1 Pendapatan Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG CHAPTER XV REGIONAL COMPARISON Penjelasan Teknis Technical Notes 1. Sumber data yang digunakan dalam bab ini terutama berasal Badan Pusat Statistik baik yang diperoleh dari publikasi maupun situs internet.

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER 1 TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER THE LABOR FORCE PARTICIPATION RATE OF POOR IN RT.01 RW.06 TEGAL GEDE VILLAGE

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada tahun 1945 sejak Indonesia merdeka dari penjajahan, Indonesia telah mengalami krisis ekonomi seperti krisis moneter yang mengakibatkan perekonomian di Indonesia menjadi tidak stabil. Krisis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JENIS KELAMIN, UMUR, TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT UPAH TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN. OLEH : Sarma Uli Sianturi

ANALISIS PENGARUH JENIS KELAMIN, UMUR, TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT UPAH TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN. OLEH : Sarma Uli Sianturi SKRIPSI ANALISIS PENGARUH JENIS KELAMIN, UMUR, TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT UPAH TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN OLEH : Sarma Uli Sianturi 100501025 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar. Sarjana Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar. Sarjana Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kab/Kota (UMK), dan Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Tengah periode tahun 2011-2015

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE REVERSAL

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE REVERSAL UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE REVERSAL QUESTIONS PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 012 BATULANGKA KECIL KECAMATAN BANGKINANG

Lebih terperinci

KADIN INDONESIA. Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media

KADIN INDONESIA. Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media KADIN INDONESIA Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media Arah Pengembangan Industri Teknologi Informatika Dan Komunikasi (TIK) Di Era Konvergensi Jakarta, 28 th April 2010 Rakhmat Junaidi Perubahan

Lebih terperinci

Permintaan Agregat & Penawaran Agregat

Permintaan Agregat & Penawaran Agregat Permintaan Agregat & Penawaran Agregat Permintaan Agregat Permintaan Agregat adalah, jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang diminta oleh seluruh pelaku ekonomi pada berbagai tingkat harga. Permintaan

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI utami.dewi@uny.ac.id STAKEHOLDER ANALYSIS Stakeholder analysis (SA)is a term that refers to the action of analyzing the attitudes of stakeholders towards

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCA SARJANA HPTP (HIBAH PASCA) TAHUN I

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCA SARJANA HPTP (HIBAH PASCA) TAHUN I LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCA SARJANA HPTP (HIBAH PASCA) TAHUN I PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MODEL DISKRIMINASI UPAH PADA AUDITOR PEMERINTAH DAN AUDITOR PERUSAHAAN DI INDONESIA Oleh :

Lebih terperinci

CHAPTER XII COMPARISON BETWEEN REGENCIES/ CITIES BAB XII PERBANDINGAN ANTARA KABUPATEN/ KOTA

CHAPTER XII COMPARISON BETWEEN REGENCIES/ CITIES BAB XII PERBANDINGAN ANTARA KABUPATEN/ KOTA BAB XII PERBANDINGAN ANTARA KABUPATEN/ KOTA Pada bab ini menyajikan gambaran umum perbandingan datadata strategis daerah Kota Kendari dengan kabupaten/kota lain yang berada di kawasan provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition)

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Stella Olivia Click here if your download doesn"t start automatically Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Stella Olivia Membangun Menara karakter

Lebih terperinci

Pertumbuhan Uang dan Inflasi. Copyright 2004 South-Western

Pertumbuhan Uang dan Inflasi. Copyright 2004 South-Western Pertumbuhan Uang dan Inflasi 30 Makna Uang Uang adalah adalah seperangkat aset dalam perekonomian yang digunakan secara reguler oleh masyarakat untuk membeli barang dan jasa dari masyarakat lainnya. TEORI

Lebih terperinci

1. Penduduk. 1. Population

1. Penduduk. 1. Population Populations and Labours 1. Penduduk Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dinyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar baru menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan Nasional hanya bila penduduk

Lebih terperinci

Tabungan, Investasi, dan Sistem Keuangan. Copyright 2004 South-Western

Tabungan, Investasi, dan Sistem Keuangan. Copyright 2004 South-Western Tabungan, Investasi, dan Sistem Keuangan 26 Sistem Keuangan Sistem keuangan terdiri dari kelompok lembaga dalam perekonomian yang membantu untuk mencocokkan tabungan seseorang dengan investasi orang lain.

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2011 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 0,74 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2011 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 0,74 PERSEN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 03/03/Th. IV, 20 Maret 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2011 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 0,74 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN DAILY WORKER PADA HOTEL MAYA SANUR RESORT & SPA DI KOTA DENPASAR

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN DAILY WORKER PADA HOTEL MAYA SANUR RESORT & SPA DI KOTA DENPASAR PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN DAILY WORKER PADA HOTEL MAYA SANUR RESORT & SPA DI KOTA DENPASAR Oleh : Kadek Puspita Ratnadewi I Nyoman Bagiastra Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Dewasa

Lebih terperinci

CHAPTER XI POVERTY BAB XI KEMISKINAN

CHAPTER XI POVERTY BAB XI KEMISKINAN BAB XI KEMISKINAN Pada bab ini menyajikan gambaran umum kondisi kemiskinan di Kota Kendari yang mencakup jumlah penduduk miskin, Garis Kemiskinan, serta persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.

Lebih terperinci

2010 Dunamis Human Capital

2010 Dunamis Human Capital 2011 1 Company Address Phone/Fax Contact Person Title Email/HP Industry (Pilih salah satu (v)) Pertanian Pertambangan Industri Dasar & Kimia Tanaman Pangan Perkebunan Peternakan Perikanan Batubara Minyak

Lebih terperinci

BAB V KESEMPATAN KERJA

BAB V KESEMPATAN KERJA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB V KESEMPATAN KERJA Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG CHAPTER XIV REGIONAL INCOME Penjelasan Teknis Catatan Teknis 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi dan kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan

Lebih terperinci

GDP deflator Harga semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri Harga berbagai barang dan jasa yang diproduksi saat ini dengan harga barang dan jasa yang sama di tahun dasar (tanpa pembobotan)

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN RESTORAN CEPAT SAJI DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN RESTORAN CEPAT SAJI DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN RESTORAN CEPAT SAJI DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Saat ini perkembangan sektor jasa semakin meningkat, kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi tidak kalah

Lebih terperinci

KURVA PHILLIPS (PHILLIPS CURVE) 1

KURVA PHILLIPS (PHILLIPS CURVE) 1 1. Kurva Phillips Asli Atau Awal KURVA PHILLIPS (PHILLIPS CURVE) 1 Bahan 7 Phillips Curve Pada tahun 1958 A. W. Phillips, kemudian menjadi professor di London School of Economics, mempublikasikan hasil

Lebih terperinci

PELAKSANAAN UPAH MINIMUM PROVINSI DIY BAGI PEKERJA WAKTU TERTENTU DI PT ANINDYA MITRA INTERNASIONAL

PELAKSANAAN UPAH MINIMUM PROVINSI DIY BAGI PEKERJA WAKTU TERTENTU DI PT ANINDYA MITRA INTERNASIONAL PENELITIAN HUKUM/SKRIPSI PELAKSANAAN UPAH MINIMUM PROVINSI DIY BAGI PEKERJA WAKTU TERTENTU DI PT ANINDYA MITRA INTERNASIONAL Disusun oleh: VERONIKA TYAS KRISNAWATI NPM : 07 05 09619 Program Studi : Ilmu

Lebih terperinci

Questionnaire: Individual Retirement Fund

Questionnaire: Individual Retirement Fund APPENDIX A Questionnaire: Individual Retirement Fund With My Respect; The author, Nathan Liman, is a candidate postgraduate student from International Bina Nusantara University at Jakarta. The author is

Lebih terperinci

2 REKSA PUSPITA KARYA,PT LEMBAGA 550,167, ,167, BERITASATU PLAZA LT.7 JL. GATOT SUBROTO INDONESIA KAV 35-36, SETIABUDI

2 REKSA PUSPITA KARYA,PT LEMBAGA 550,167, ,167, BERITASATU PLAZA LT.7 JL. GATOT SUBROTO INDONESIA KAV 35-36, SETIABUDI LAMPIRAN : 1 KEPEMILIKAN EFEK YANG MENCAPAI 5% ATAU LEBIH DARI SAHAM YANG DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH EMITEN : PT FIRST MEDIA TBK B A E : PT SHARESTAR INDONESIA MODAL DISETOR : 1,742,167,907 SAHAM PER

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan Surplus Persediaan Mati. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan Surplus Persediaan Mati. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Persediaan Surplus Persediaan Mati Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGAWASAN PERSEDIAAN Pengawasan Fisik Pengawasan

Lebih terperinci

AGGREGATE DEMAND AND SUPPLY ANALYSIS

AGGREGATE DEMAND AND SUPPLY ANALYSIS Amanda Acintya 08/265989/EK/17103 AGGREGATE DEMAND AND SUPPLY ANALYSIS AGGREGATE DEMAND Permintaan aggregate adalah jumlah total barang dan jasa yang diminta pada beberapa ingkatan harga. Hubungan antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keahlian-keahlian, kemampuan untuk berfikir yang dimiliki oleh tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keahlian-keahlian, kemampuan untuk berfikir yang dimiliki oleh tenaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tenaga Kerja Menurut Sudarso (1991), tenaga kerja merupakan manusia yang dapat digunakan dalam proses produksi yang meliputi keadaan fisik jasmani, keahlian-keahlian,

Lebih terperinci

PENELITIAN HUKUM/ SKRIPSI PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEKERJA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PENELITIAN HUKUM/ SKRIPSI PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEKERJA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PENELITIAN HUKUM/ SKRIPSI PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEKERJA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT Disusun Oleh: NATANAEL RIYANTO NPM : 05 05 9220 Program Studi : Ilmu Hukum Program

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian pengertian 2.1.1. Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu Negara / masyarakat dapat dijabarkan jika diketahui

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : work-life balance, organizational commitment, turnover intention, Y generation. ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : work-life balance, organizational commitment, turnover intention, Y generation. ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of the study was to find out the relationship between work-life balance towards organizational commitment and turnover intention among the Y generation. Data were collected through

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Dewasa ini perhatian para ahli ekonomi terhadap masalah pembangunan ekonomi di setiap negara sangat besar sekali, karena

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Peningkatan daya saing merupakan harapan dari semua perusahaan. Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan kinerja. Akan tetapi yang menjadi kendala adalah, Apakah

Lebih terperinci

MODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO

MODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO MODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN Penduduk Population

PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN Penduduk Population PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN 3.1. Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe pada Tahun 2008 berdasarkan hasil proyeksi penduduk adalah 130.290 jiwa. Kecamatan Tabukan Utara memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

Statistik Bisnis 1. Week 4 Central Tendency Measures

Statistik Bisnis 1. Week 4 Central Tendency Measures Statistik Bisnis 1 Week 4 Central Tendency Measures Agenda 15 Minutes: 75 Minutes: Attendance Check Discussion and Exercise Objectives By the end of this class, student should be able to understand: How

Lebih terperinci

Profil Pekerjaan Yang Layak. Waktu kerja yang layak Kemantapan dan keamanan kerja Dialog sosial

Profil Pekerjaan Yang Layak. Waktu kerja yang layak Kemantapan dan keamanan kerja Dialog sosial Profil Pekerjaan Yang Layak Waktu kerja yang layak Kemantapan dan keamanan kerja Dialog sosial Konvensi ILO Waktu Kerja Layak Konvensi tahun 1919 No. 1 Jam Kerja (Industri) Konvensi 193 No. 3 Jam Kerja

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI DATA PANEL UNTUK PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

APLIKASI REGRESI DATA PANEL UNTUK PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH APLIKASI REGRESI DATA PANEL UNTUK PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Disusun Oleh : TYAS AYU PRASANTI 24010211130029 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI SPLINE

PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI SPLINE PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI SPLINE SKRIPSI Disusun oleh SETA SATRIA UTAMA 24010210120004 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income 2010 539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2008 sebesar 35.261,68 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 33522,22 milyar rupiah, atau mengalami

Lebih terperinci

Mengapa perlu sektor publik?

Mengapa perlu sektor publik? Mengapa perlu sektor publik? Musgrave : Sektor publik (pemerintah) dibutuhkan untuk mengatasi : Kompetisi tidak efisien (monopoli) Kontrak dan pertukaran membutuhkan proteksi, jaminan, penegakan hukum

Lebih terperinci

HOW I SHOULD STUDY as A MEDICAL STUDENTS? Widana Primaningtyas, dr. Medical Faculty of Sebelas Maret University

HOW I SHOULD STUDY as A MEDICAL STUDENTS? Widana Primaningtyas, dr. Medical Faculty of Sebelas Maret University HOW I SHOULD STUDY as A MEDICAL STUDENTS? Widana Primaningtyas, dr. Medical Faculty of Sebelas Maret University NEWS WHAT S THE DIFFERENCE BETWEEN US AND THEM? WHAT WE SHOULD DO? TAKE A LOOK Selection

Lebih terperinci

kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan

kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah serangkaian usaha kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan

Lebih terperinci

Teori Produksi. Course: Pengantar Ekonomi.

Teori Produksi. Course: Pengantar Ekonomi. Teori Produksi Course: Pengantar Ekonomi Firms Firms demand factors of production in input markets and supply goods and services in output markets. Firm objectives: How much output to supply (quantity

Lebih terperinci

Population And Manpower

Population And Manpower Population And Manpower Penduduk Government Ketenagakerjaan Manpower 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan penting dalam proses pembangunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang memiliki

Lebih terperinci

MEKANISME PENGUSULAN DAN PENETAPAN UPAH MINIMUM KOTA. Diana Fajarwati ABSTRACT

MEKANISME PENGUSULAN DAN PENETAPAN UPAH MINIMUM KOTA. Diana Fajarwati ABSTRACT MEKANISME PENGUSULAN DAN PENETAPAN UPAH MINIMUM KOTA Diana Fajarwati ABSTRACT Minimum regional wages is set by the government based on recommendation of the Board of Governors Wages. Minimum wage of city

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG CHAPTER XV REGIONAL COMPARISON Penjelasan Teknis Technical Notes 1. Sumber data yang digunakan dalam bab ini terutama berasal Badan Pusat Statistik baik yang diperoleh dari publikasi maupun situs internet.

Lebih terperinci

Demand, Supply, Market

Demand, Supply, Market Demand, Supply, Market Course: Pengantar Ekonomi Normal & Inferior Goods Normal Goods Goods for which demand goes up when income is higher and for which demand goes down when income is lower Inferior Goods

Lebih terperinci

Marketing Channels and Supply Chain Management

Marketing Channels and Supply Chain Management Marketing Channels and Supply Chain Management Disarikan dari : P. Khotler, Amstrong, dan sumber lainnya Saluran ditribusi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pemasaran, mengingat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu negara, dengan adanya pembangunan dapat diketahui suatu negara mengalami kemajuan atau kemunduran. Pembangunan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10. Be quite. Keep quiet

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10. Be quite. Keep quiet 1. The correct active voice sentence of you are requested to keep quiet is SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10 Be quite Keep quiet Please keep quite Be quite please Please

Lebih terperinci

Apa itu organising union? Indah Budiarti PSI Asia Pacific Organising and Communication Coordinator

Apa itu organising union? Indah Budiarti PSI Asia Pacific Organising and Communication Coordinator Apa itu organising union? Indah Budiarti PSI Asia Pacific Organising and Communication Coordinator Pengorganisasian atau Organising Organising adalah proses dari fungsi manajemen (organisasi) Planning,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: commerce service, worker scheduling, cost efficiency. vii

ABSTRACT. Key words: commerce service, worker scheduling, cost efficiency. vii ABSTRACT PD X is a company which operates in the commerce industry. In terms of its business, the company always tries to reach its goal which is to meet customers demand. The company also manages to get

Lebih terperinci

DEVIS ZENDY NPM :

DEVIS ZENDY NPM : PENERAPAN LEAN MANUFACTURING GUNA MEMINIMASI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. KHARISMA ESA ARDI SURABAYA SKRIPSI Oleh : DEVIS ZENDY NPM : 0732010126 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

Nama Soal Pembagian Ring Road Batas Waktu 1 detik Nama Berkas Ringroad[1..10].out Batas Memori 32 MB Tipe [output only] Sumber Brian Marshal

Nama Soal Pembagian Ring Road Batas Waktu 1 detik Nama Berkas Ringroad[1..10].out Batas Memori 32 MB Tipe [output only] Sumber Brian Marshal Nama Soal Pembagian Ring Road Batas Waktu 1 detik Nama Berkas Ringroad[1..10].out Batas Memori 32 MB Tipe [output only] Sumber Brian Marshal Deskripsi Soal Dalam rangka mensukseskan program Visit Indonesia,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA MERAH DENGAN METODE TIME STUDY

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA MERAH DENGAN METODE TIME STUDY OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA MERAH DENGAN METODE TIME STUDY (Cost And Time Optimization In Red Brick Instalation Using Time Study Method) Andi Pramudiyanto

Lebih terperinci

Surplus adalah selisih antara keuntungan dengan biaya. Not only Tangible cost but also Intangible Cost.

Surplus adalah selisih antara keuntungan dengan biaya. Not only Tangible cost but also Intangible Cost. TKS 733 EKONOMI TRANSPORTASI PRODUCER SURPLUS AND CONSUMER SURPLUS Dr. GITO SUGIYANTO, S.T., M.T. Jumat, 20 April 2012 Surplus adalah konsep dasar yang digunakan dalam evaluasi proyekproyek transportasi.

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1 PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com 1 Output Nasional 2 Output Nasional (#1) Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk

Lebih terperinci