MODERNISASI DAN PEMBANGUNAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODERNISASI DAN PEMBANGUNAN"

Transkripsi

1 Anggota Kelompok : MODERNISASI DAN PEMBANGUNAN Yoga Setiawan Emiliana Cynthia Lianain Ayi Aisyah Nur Aripin Ayu Umayah Danti Aldia Putri Ardita Defina Zharfa DewiAnjasmoroWati Arifiana Gusti Nigrat Fitria Nurlatu Utami Cipta Yasha Muhammad Ramdoni

2 BAB 1 Pengertian Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terencana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, sedangkan Modernisasi dapat diartikan sebagai suatu yang alamiah terjadi dalam perkembangan suatu Negara, modernisasi sering diartikan sebagai peroses perubahan dari masyarakat yang bercorak tradisional ke masyarakat negara yang bercirikan modern

3 Berikut ini sejumlah sosiolog mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian modernisasi : Astrid S. Susanto : Modernisasi adalah suatuproses pembangunan yangmemberikan kesempatan kearah perubahan demi kemajuan. J.W. Schoorl : Modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah padasemua kegiatan, bidang kehidupan dan aspekkegiatan.

4 Pengertian Pembangunan Menurut Para Pakar dan Ahli, sebagian berikut : Rogers : Pembangunan adalah suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas suatu masyarakat. Shoemaker : Pembangunan merupakan suatu jenis perubahan sosial dimana ide-ide baru di perkenalkan kepada suatu system sosial untuk menghasilkan pendapatan. Kleinjas : Pembangunan yaitu suatu proses pencapaian pengetahuan dan ketrampilan baru, perluasan wawasan manusia, tumbuh nya suatu kesadaran baru, meningkatkan semangat manusia dan kepercayaan diri.

5 Penerapan sosiologi modernisasi dalam pembangunan Masyarakat Indonesia dan dampak nya... Pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia selama ini juga tidak lepas dari pendekatan modernisasi. Asumsi modernisasi sebagai jalan satu-satunya dalam pembangunan menyebabkan beberapa permasalahan baru yanghingga kini menjadi masalah krusial Bangsa Indonesia.

6 Dampak Negatif : DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI MODERNISASI Pola Hidup Konsumtif Sikap Individualistik Gaya Hidup Kebarat-baratan Kesenjangan Sosial Dampak Positif : Perubahan Tata Nilai dan Sikap Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

7 Ciri-ciri Modernisasi ialah... Modernisasi ditandai dengan ciri-ciri modern, yaitu : Naturitas kebutuhan material dan pesaingan kebutuhan manusia. Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi, dan akulturasi. Modern banyak memberikan kemudahan bagi manusia Berkat jasa nya, hampir semua keinginan manusia trpenuhi. Modernisasi juga melahirkan teori baru. Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi keendaan yang berlebihan. Kehidupan seorang perhatian religiusnya di curahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.

8 DUBE (1988) MENYATAKAN BAHWA KEPRIBADIAN MODERN DICIRIKAN OLEH : Empati : Kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Mobilitas : Kemampuan untuk melakukan gerak sosial atau dengan kata lain kemampuan beradaptasi. Partisipasi : Masyarakat modern sangat berbeda dengan masyarakat tradisional yang kurang memperhatikan partisipasi individunya.

9 APA SAJA KELEMAHAN PADA MODERNISASI? Dube menjelaskan kelemahan modernisasi antara lain : Modernisasi yang mendasarkan pada penggunaan ilumu pengetahuan dan teknologi pada organisasi modern tidak dapat diikuti oleh semua negara. Tidak adanya indikator sosial pada modernisasi. Keterlibatan negara berkembang diabaikan, konsep persamaan hak dan keadilan sosial antara negara maju dan berkembang tidak menjadi sesuatu yang penting untuk dibicarakan.

10 Kelemahan Modernisasi selanjut nya : Modernisasi yang mendasarkan pada penggunaan iptek pada organisasi modern tidak dapat diikuti oleh semua Negara. Tidak adanya indikator sosial pada modernisasi. Keberhasilan negara barat dalam melakukan modernisasi disebabkan oleh kekuasaan kolonial yang mereka miliki sehingga mampu mengeruk SDA dengan mudah dari negara berkembang dengan murah dan mudah.

11 APA SAJA FAKTOR-FAKTOR BUDAYA YANG MENGHAMBAT PEMBANGUNAN? Faktor-faktor Budaya yang menghambat Pembangunan : Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan dan persepsi atau sudut pandang, Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologis, Selain itu masyarakat daerah-daerah terperinci kurang komunikasi dengan masyarakat luar, Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap halhal yang baru.

12 KESIMPULAN Pembangunan mengandung makna sebuah perubahan positif yang di rencanakan, terarah, dan dilakukan dengan sadar atau di sengaja. Konsep pembangunan dalam beberapa hal sering kali saling bersamaan dengan konsep modernisasi, maka pembangunan yang ada di dalam nya terdapat unsur-unsur modernisasi. Modernisasi berasal dari kata modern yang berarti maju, Modernity atau Modernitas yang diartikan sebagai nilai-nilai yang berlakunya dalam aspek ruang, waktu dan kelompok sosialnya lebih luas atau universal.

13 DEMIKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK 4...

A. Masalah-masalah konsep pembangunan dan modernisasi. B. Faktor-faktor budaya yang menghambat pembangunan. C. Kebudayaan global dan globalisasi

A. Masalah-masalah konsep pembangunan dan modernisasi. B. Faktor-faktor budaya yang menghambat pembangunan. C. Kebudayaan global dan globalisasi A. Masalah-masalah konsep pembangunan dan modernisasi. B. Faktor-faktor budaya yang menghambat pembangunan C. Kebudayaan global dan globalisasi Konsep pembangunan mengandung makna sebuah perubahan positif

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Pembangunan. Kuliah PLSBT

Perubahan Sosial dan Pembangunan. Kuliah PLSBT Perubahan Sosial dan Pembangunan Kuliah PLSBT Pengertian Perubahan Sosial Perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati, dan dirasakan oleh anggota masyarakat melainkan telah diakui serta

Lebih terperinci

Sosiologi Pembangunan

Sosiologi Pembangunan Slamet Widodo Pembangunan Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terencana Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. utama bagi pengambil kebijakan pembangunan. Laut hanya dijadikan sarana lalu

I. PENDAHULUAN. utama bagi pengambil kebijakan pembangunan. Laut hanya dijadikan sarana lalu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan kelautan pada masa sekarang membawa pandangan baru bagi pelaksana pembangunan. Pada masa lalu, laut belum menjadi perhatian utama bagi pengambil

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) M A T A K U L I A H P E N G A N T A R S O S I O L O G I OLEH : Prof. Dr. DASIM BUDIMANSYAH, M. Si Dr. ELLY MALIHAH, M. Si MIRNA NUR ALIA ABDULLAH, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Handout: KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN (KSP) KONSEP TEORITIS KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2

Handout: KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN (KSP) KONSEP TEORITIS KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2 Handout: KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN (KSP) KONSEP TEORITIS KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2 Komunikasi Pembangunan Dalam Arti Luas dan Terbatas Dalam arti yang luas, komunikasi pembangunan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dampak menurut Gorys Kerap dalam Otto Soemarwoto (1998:35), adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dampak menurut Gorys Kerap dalam Otto Soemarwoto (1998:35), adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Dampak Dampak menurut Gorys Kerap dalam Otto Soemarwoto (1998:35), adalah pengaruh yang kuat dari seseorang atau kelompok orang di dalam menjalankan tugas dan kedudukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ialah dengan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka. menghasilkan perubahan yang positif dalam diri anak.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ialah dengan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka. menghasilkan perubahan yang positif dalam diri anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas maupun kualitasnya. Keberhasilan pembangunan sub sektor

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas maupun kualitasnya. Keberhasilan pembangunan sub sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sub sektor peternakan merupakan bagian integral bidang pertanian, bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat petani pada umumnya dengan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu kegiatan kreatif pada sebuah karya seni yang tertulis atau tercetak (Wellek 1990: 3). Sastra merupakan karya imajinatif yang tercipta dari luapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan ialah sebuah proses yang terus menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang terjadi sebagai perkembangan IPTEK, perubahan nilai budaya, dan

Lebih terperinci

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya pasar modern akhir-akhir ini membuat para produsen bersaing untuk menawarkan produk dan jasa yang sesuai dengan perkembangan pasar, produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha melestarikan dan

Lebih terperinci

BAB 9: SOSIOLOGI MODERNISASI. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI. e. Kemakmuran masyarakat luas

BAB 9: SOSIOLOGI MODERNISASI.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI. e. Kemakmuran masyarakat luas 1. Makna modernisasi di bidang ekonomi a. Penggunaan sistem ekonomi liberal seperti negara-negara Eropa b. Proses industrialisasi yang dapat menggantikan sistem ekonomi pertanian c. Pelaksanaan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memecahkan masalah yang muncul pada kehidupan sehari-hari (Winarni,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memecahkan masalah yang muncul pada kehidupan sehari-hari (Winarni, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat menurut setiap manusia mampu menyesuaikan diri guna mangikuti perubahanperubahan yang terjadi,

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Hilman Nugraha 1, Dasim Budimansyah 2, Mirna Nur Alia A 3 ¹Mahasiswa Program Magister Pendidikan Sosiologi, Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar,

BAB I PENDAHULUAN. individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemikiran Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,

Lebih terperinci

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : Nama : DEWI ARIANI NIM : 11.12.6120 Kelompok : J Jurusan Dosen : S1 SISTEM INFORMASI : BP. DJUNAIDI IDRUS, M.HUM 1 KATA

Lebih terperinci

Menganalisa Pasar Konsumen dan Perilaku Pembeli

Menganalisa Pasar Konsumen dan Perilaku Pembeli Menganalisa Pasar Konsumen dan Perilaku Pembeli DOSEN : DIANA MA RIFAH Tujuan Analisa Pasar Konsumen Menentukan bagaimana faktor budaya, sosial, personal, dan psikologis mempengaruhi perilaku pembelian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Dewan Kesenian Jawa Timur Dewan Kesenian Jawa Timur (DK-Jatim) adalah lembaga representasi dari seniman dan kesenian di Jawa Timur yang dibentuk oleh Pemerintah

Lebih terperinci

GLOBALISASI DAN MODERNISASI

GLOBALISASI DAN MODERNISASI Modul ke: Sosiologi GLOBALISASI DAN MODERNISASI Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MODERNISASI 1. Alex Inkeles : modernisasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keberadaan gotong royong tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat pedesaan. Secara turun temurun gotong royong menjadi warisan budaya leluhur

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEKOLAH DASAR ISLAM DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEKOLAH DASAR ISLAM DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Modernisasi teknologi seolah menjadi suatu proses yang sangat diandalkan oleh beberapa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Definisi dan tipe-tipe budaya politik diindonesia Pertemuan Ke- : 1 s.d. 5 Alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti luas mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, non formal maupun informal,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Khususnya bagi kehidupan remaja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Masyarakat merupakan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain

BAB I PENDAHULUAN. yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat dunia merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebingungan, kecemasan dan konflik. Sebagai dampaknya, orang lalu

BAB I PENDAHULUAN. kebingungan, kecemasan dan konflik. Sebagai dampaknya, orang lalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modernisasi dan industrialisasi memunculkan masyarakat modern yang serba kompleks dengan berbagai masalah sosial yang terdapat di dalamnya. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

Diunduh dari Bab Dampak Modernisasi Bagi Keluargaku Bahan Alkitab: 1 Samuel 1: 1-16, Efesus 5: A.

Diunduh dari Bab Dampak Modernisasi Bagi Keluargaku Bahan Alkitab: 1 Samuel 1: 1-16, Efesus 5: A. Bab IX Dampak Modernisasi Bagi Keluargaku Bahan Alkitab: 1 Samuel 1: 1-16, Efesus 5: 22-33 A. Pengantar Berdoa Kami mengucap syukur pada-mu Tuhan sumber ilmu pengetahuan dan berkat Untuk segala penyertaanmu

Lebih terperinci

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan

Lebih terperinci

:Nungki Indah Pratiwi NIM : Kelompok : J Program Studi :Pendidikan Pancasila Jurusan :S1-SI Dosen Pengampu :Junaidi,M.

:Nungki Indah Pratiwi NIM : Kelompok : J Program Studi :Pendidikan Pancasila Jurusan :S1-SI Dosen Pengampu :Junaidi,M. Nama :Nungki Indah Pratiwi NIM :11.12.6188 Kelompok : J Program Studi :Pendidikan Pancasila Jurusan :S1-SI Dosen Pengampu :Junaidi,M.Hum DAFTAR ISI Cover...i Daftar Isi...ii Bab I...1 Latar Belakang Masalah...1

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN ASERTIVITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL REMAJA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN ASERTIVITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL REMAJA. Skripsi HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN ASERTIVITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL REMAJA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : Nur Asia F 100 020 212 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu bangsa dan negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta suatu

Lebih terperinci

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN A. Rasonalitas Manusia Modern Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya sampai mengenai tipe tipe tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi adalah proses segala hal yang berkaitan dengan teknologi, ekonomi, perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya (SR. Parker, 1992:78).

Lebih terperinci

PENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI

PENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI MODUL PERKULIAHAN PENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI Pokok Bahasan 1. Alternatif Pandangan Organisasi 2. Perkembangan Teori Dalam Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 9 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Seni bentuk Isi Batasan seni, cara pandang serta penafsiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IMAM NAWAWI, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IMAM NAWAWI, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan sebagai salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Begitu pun dengan pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitannya dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitannya dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar Mata Pelajaran IPS bertujuan agar siswa mampu menguasai saling keterkaitannya dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya TINJAUAN PUSTAKA Peranan Penyuluh Pertanian Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya memberikan pendapat sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, letak Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. Indonesia yang terkenal dengan banyak pulau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pilihan Rasional James Coleman 2.1.1 Rasionalitas Masyarakat Modern Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe

Lebih terperinci

APLIKASI DALAM MATA KULIAH

APLIKASI DALAM MATA KULIAH APLIKASI DALAM MATA KULIAH Alternatif 2 PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR Mampu mendesain model. Mampu berkomunikasi dengan baik KULIAH TUTORIAL II- IV KULIAH TUTORIAL V -VIII KULIAH TUTORIAL IX - XV

Lebih terperinci

PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN BAHAN BELAJAR MANDIRI (BBM) 3 PENDIDIKAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI (PLSBT) (SEMESTER 5) PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN OLEH Drs. RIDWAN EFFENDI, M.Ed UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

Lebih terperinci

Agus Nugroho Setiawan Septi Nur Wijayanti

Agus Nugroho Setiawan Septi Nur Wijayanti PEREMPUAN PEJUANG PANGAN (PPP), PEMBERDAYAAN KAUM PEREMPUAN PEDESAAN UNTUK KEMANDIRIAN PANGAN Agus Nugroho Setiawan Septi Nur Wijayanti Jum at, 8 Agustus 207 Pengabdian Masyarakat Mandiri 206 : PPP Outline

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI

1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI 4. TEORI GUNCANGAN (DISEQUILIBRIUM): a. WILLIAM FIELDING OGBURN 1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI 2) KESENJANGAN DLM KECEPATAN PENERIMAAN MENIMBULKAN

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT INTERAKSI SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT 1. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial 2. Manusia berada di dalam sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana permasalahan keluarga adalah permasalahan sosial yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana permasalahan keluarga adalah permasalahan sosial yang berarti 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk besar dengan laju pertumbuhan yang relatif tinggi menjadi problem dalam menghadapi kepadatan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah alat komunikasi. Tarigan (2008 : 11) menjelaskan, bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, berkembang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, berkembang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, berkembang semakin maju diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan intelek tingkat tinggi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permasalahan yang dialami para siswa di sekolah sering kali tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permasalahan yang dialami para siswa di sekolah sering kali tidak dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permasalahan yang dialami para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari, meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini terlebih lagi disebabkan

Lebih terperinci

Rubrik untuk Menilai Soft Skills

Rubrik untuk Menilai Soft Skills Rubrik untuk Menilai Soft Skills Bahan Refleksi Pada tugas kelompok, apakah kemampuan kerja kelompok menjadi tujuan pembelajaran pada mata kuliah? Bagaimana saya dapat menilai bahwa kerjasama kelompok

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pada Modul ini kita akan mempelajari tentang arti penting serta manfaat pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. Teori Kepemimpinan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM

KEPEMIMPINAN. Teori Kepemimpinan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM KEPEMIMPINAN Teori Kepemimpinan Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM Kerangka Teori-Teori Kepemimpinan Great Man Theory & Trait Theory Teori Perilaku Teori Kepemimpinan Partisipasi Teori Situasi Teori Kontigensi

Lebih terperinci

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS) MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD 321 4 SKS) TATAP MUKA 6 PENGORGANISASIAN MODEL KURIKULUM PEMBELAJARAN TERPADU INTEGRATED, IMMERSED, NETWORKING Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd KEMAMPUAN AKHIR :

Lebih terperinci

) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN ABSTRAK BIOLOGI

) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN ABSTRAK BIOLOGI PENERAPAN Contextual Teaching and Learning (CTL) DAN Team Games Tournament (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN ABSTRAK BIOLOGI Oleh: NOVIA DWI HASTUTI K4302533

Lebih terperinci

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM. Oleh : Muhammad Syamsul Arifin/

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM. Oleh : Muhammad Syamsul Arifin/ LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM Oleh : Muhammad Syamsul Arifin/15105241047 Landasan adalah dasar tempat berpijak atau tempat di mulainya suatu perbuatan. Dalam bahasa Inggris, landasan disebut dengan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk mendorong terjadinya perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan, yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat, antara lain kebutuhan akan

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs Marliani Utami Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirim kepribadian, kecerdasan, sikap sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirim kepribadian, kecerdasan, sikap sosial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak usia dini yaitu anak yang berusia empat sampai dengan enam tahun. Pendidikan TK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumawinata, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan salah satu pemikir besar ekonomi kerakyatan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sumawinata, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan salah satu pemikir besar ekonomi kerakyatan Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan strategi dalam mengatasi berbagai masalah aktual daerah seperti kemiskinan, keterbelakangan dan kependudukan. Permasalahan daerah tersebut

Lebih terperinci

TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA BY : DIANA MA RIFAH

TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA BY : DIANA MA RIFAH TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA BY : DIANA MA RIFAH DEFINISI Secara umum transformasi struktural berarti suatu proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, sehingga munculah berbagai alat sebagai hasil pemanfaatan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, sehingga munculah berbagai alat sebagai hasil pemanfaatan ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman tak lepas dari perkembangan ilmu dan teknologi di berbagai bidang, sehingga munculah berbagai alat sebagai hasil pemanfaatan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) M A T A K U L I A H P E N G A N T A R A N T R O P O L O G I OLEH : MIRNA NUR ALIA ABDULLAH, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai banyak kelebihan. Inilah yang disebut potensi positif, yakni suatu potensi yang menentukan eksistensinya,

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori pembangunan ekonomi versi Rostow ini sangat populer dan paling banyak mendapat kritikan dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan

Lebih terperinci

Mutia Riani Destary Wulan Dian Ningsih ( )

Mutia Riani Destary Wulan Dian Ningsih ( ) Mutia Riani Destary 9:45 pm on April 14, 2017 Kesimpulan Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Ketika memutuskan akan membeli suatu barang atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai suku bangsa, golongan, dan lapisan sosial. Sudah tentu dalam kondisi yang demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2004), hlm. 1. Remaja Karya, 1988), hlm Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara,

BAB I PENDAHULUAN. 2004), hlm. 1. Remaja Karya, 1988), hlm Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan menentukan kualitas kehidupan seseorang maupun suatu bangsa. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Survey (Observasi) Lapangan Dalam penelitian ini, secara garis besar penyajian data-data yang dikumpulkan melalui gambar-gambar dari hasil observasi lalu diuraikan

Lebih terperinci

:Olga Noufela Putra NIM : Kelompok : Hak Azasi Program Studi :Pendidikan Pancasila Jurusan :S1-SI Dosen Pengampu :Mohammad Idris P.

:Olga Noufela Putra NIM : Kelompok : Hak Azasi Program Studi :Pendidikan Pancasila Jurusan :S1-SI Dosen Pengampu :Mohammad Idris P. Nama :Olga Noufela Putra NIM :11.12.5795 Kelompok : Hak Azasi Program Studi :Pendidikan Pancasila Jurusan :S1-SI Dosen Pengampu :Mohammad Idris P.Drs,MM KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkankepada

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN APRESIASI BUDAYA / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN APRESIASI BUDAYA / 2 SKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN APRESIASI BUDAYA / 2 SKS Pertemuan 1 DAN, menjelaskan tentang keterkaitan arsitektur dengan kebudayaan melalui pendalaman pemikiran tentang arsitektur dan kebudayaan 2. STRATEGI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi, seperti yang terjadi saat ini, mall mall berkembang dengan sangat pesat di pusat

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi, seperti yang terjadi saat ini, mall mall berkembang dengan sangat pesat di pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya arus globalisasi, masyarakat saat ini lebih memilih mall untuk menghabiskan waktu liburannya, daripada mengunjungi tempat tempat wisata.

Lebih terperinci

BAB 7 RUANG LINGKUP, TUJUAN, PRINSIP, STRATEGI DAN FUNGSI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

BAB 7 RUANG LINGKUP, TUJUAN, PRINSIP, STRATEGI DAN FUNGSI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MATERI KULIAH KOMUNIKASI PEMBANGUNAN BAB 7 RUANG LINGKUP, TUJUAN, PRINSIP, STRATEGI DAN FUNGSI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN Materi Kuliah Komunikasi Pembangunan Hal 1 A. RUANG LINGKUP KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi semua tuntutan kebutuhan setiap makhluk hidup. pembangunan negara itu sendiri muncul, karena dalam dokumen World

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi semua tuntutan kebutuhan setiap makhluk hidup. pembangunan negara itu sendiri muncul, karena dalam dokumen World BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, isu mengenai kerusakan lingkungan menjadi topik pembicaraan yang paling sering dibahas di dalam masyarakat. Masyarakat seperti baru menyadari bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan studi lapangan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan studi lapangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan studi lapangan pendidikan fisika di salah satu SMA Negeri di Bandung, menunjukkan bahwa pembelajaran aktif

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI

PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI i PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wuryantoro) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran hendaknya dapat dilaksanakan dengan baik yang memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan berikut ini: Proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus-kasus pembelajaran di kelas mata pelajaran Agama Islam lebih dekat dengan pembentukan perilaku daripada pengetahuan. Seorang muslim tidak dilihat dari ilmunya

Lebih terperinci

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS A. Teori Fungsionalisme Struktural Untuk menjelaskan fenomena yang diangkat oleh peneliti yaitu Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap, kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap, kepribadian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap, kepribadian dan ketrampilan manusia dalam menghadapi cita-cita dimasa depan. Dalam proses pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi kultur serta

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi kultur serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat modern, proses sekularisasi yang ditandai dengan industrialisasi sebagai proses yang berdampak pada perubahan sosial dan budaya, menjadi tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci