DAFTAR ISI. 1 Suryanto Ariffianto Wahyu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. 1 Suryanto Ariffianto Wahyu"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI 1

2 DAFTAR ISI... 1 PROFIL LEMBAGA... 4 MILESTONE... 6 STRUKTUR ORGANISASI... 8 SAMBUTAN PENGURUS... 9 PERENCANAAN DAN PENGHIMPUNAN PERTUMBUHAN MUZAKKI TAHUN PERTUMBUHAN PENGHIMPUNAN ZAKAT TAHUN PENGHIMPUNAN DANA BERSAMA (20% PENGHIMPUNAN NASIONAL) PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DAN INFAQ TAHUN PENDISTRIBUSIAN & PENDAYAGUNAAN TOTAL PENYALURAN LAZIS PUSAT TAHUN PENYALURAN BERDASARKAN ASNAF TAHUN JUMLAH MUSTAHIQ PENERIMA MANFAAT TAHUN PROGRAM PENDIDIKAN a. PENERIMA BEASISWA CAHAYA PINTAR TAHUN b. PENYALURAN PROGRAM PENDIDIKAN TAHUN c. DOKUMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN TAHUN PROGRAM KESEHATAN a. PENYALURAN PROGRAM KESEHATAN b. DOKUMENTASI PROGRAM KESEHATAN TAHUN PROGRAM DAKWAH a. PENYALURAN PROGRAM DAKWAH b. DOKUMENTASI PROGRAM DAKWAH TAHUN PROGRAM EKONOMI a. PENYALURAN PROGRAM EKONOMI b. DOKUMENTASI PROGRAM EKONOMI TAHUN PROGRAM SOSIAL KEMANUSIAAN a. PENYALURAN PROGRAM SOSIAL KEMANUSIAAN b. DOKUMENTASI PROGRAM SOSIAL KEMANUSIAAN TAHUN KEUANGAN, SDM DAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA MANUSIA a. Perkembangan SDM

3 b. Sumber Daya Relawan c. Pengembangan Amil MITRA KERJASAMA TATA KELOLA LEMBAGA a. Komitmen Terhadap Tata Kelola b. Pelaksanaan Tata Kelola c. Kode Etik Rapat Koordinasi Nasional Pengurus dan Amil LAZIS PLN Tahun LAPORAN POSISI KEUANGAN

4 PROFIL LEMBAGA Yayasan LAZIS PLN didirikan di Jakarta berdasarkan akte notaris Teddy Yunaldi S.H., No 08 tanggal 29 Juni Anggaran dasar Yayasan telah mengalami perubahan, pertama kali dengan Notaris Teddy Yunaldi, SH. No. 12 tanggal 16 November 2009, lalu perubahan kedua dengan notaris Zulkifli Harahap, SH. No. 19 tanggal 22 Desember 2016 dengan mengubah nama Yayasan LAZIS PLN menjadi Yayasan Baitul Maal PLN. Yayasan telah dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, No. AHU.679.AH Tahun 2010 pada 24 Februari Yayasan didirikan dengan tujuan untuk menghimpun dana zakat, infaq, shodaqoh dari masyarakat muslim dan dana-dana halal lainnya. Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat, infaq dan shodaqoh berdasarkan skala prioritas Mustahiq dan dapat dimanfaatkannya untuk usaha yang produktif. Dengan terbitnya UU No 23 Tahun 2011 dan PP No 14 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat serta Instruksi Presiden No 3 Tahun 2014 tentang optimalisasi pengumpulan zakat di Kementerian/Lembaga, Sekjend Lembaga Negara, Sekretariat Jendral Komisi Negara, Pemda, BUMN/BUMD, melalui BAZNAS. Berdasarkan regulasi zakat tersebut LAZIS PLN perlu melakukan penataan kembali kelangsungannya agar para Mustahiq di seluruh Indonesia yang selama ini menerima manfaat tidak terputus. 4

5 Visi Menjadi lembaga pengelola ZIS (Zakat, Infak, Shodaqoh) terdepan yang amanah, profesional dan transparan di lingkungan PT PLN (Persero) dalam memberdayakan Mustahiq menjadi Muzakki. Misi 1. Melaksanakan pengelolaan zakat infaq, shodaqoh dan wakaf secara amanah, profesional dan transparan sesuai tuntunan syari ah. 2. Mengoptimalkan potensi zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf Pegawai PT PLN (Persero) yang beragama Islam atau Muzakki lainnya. 3. Memberikan informasi, pembelajaran, pemberdayaan dan pembinaan kepada Mustahiq dan masyarakat luas. 5

6 MILESTONE Sebuah lembaga pengelolaan zakat perlu menentukan visi dan misi dari lembaga zakat yang akan dibentuk tersebut. Bagaimana visi lembaga zakat yang akan dibentuk serta misi apa yang hendak dijalankan guna menggapai visi yang telah ditetapkan, akan sangat mewarnai gerak dan arah yang hendak dituju dari pembentukan lembaga zakat tersebut. Visi dan Misi ini harus diturunkan dalam sebuah milestone yang berisi rencana program kerja tahunan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Milestone LAZIS PLN dalam 5 tahun kedepan ( ) diawali dengan penguatan kelembagaan, SDM (Amil Full Time), optimalisasi penghimpunan LAZIS PLN secara nasional serta beragamnya program pemberdayaan yang tepat sasaran dan efisien yang digulirkan dalam melayani ummat secara nasional sehingga cita-cita LAZIS PLN di tahun 2020 bisa terwujud menjadi LAZ BUMN terbaik di Indonesia. 6

7 Tahun Perencanaan Registrasi LAZIS PLN Nasional Publikasi Audit Eksternal Sosialisasi & Standarisasi SOP Seluruh Unit LAZIS PLN se-indonesia Penataan SDM & Kaderisasi Pengurus, Amil serta Jejaring Relawan Otomatisasi & Sentralisasi Zakat Profesi (9,25 M/bulan atau 111 M/tahun) Koordinasi & Mekanisme UPZ BAZNAS (BUMN) Optimalisasi Sinergi LAZ Nasional dan BAZNAS (5 Program Strategis) Penguatan Legitimasi Sosial dengan Resources Mobilitation Strategy Tahun Pemantapan Organisasi & Kinerja LAZIS PLN Nasional Publikasi Audit Eksternal II Penguatan Sistem Informasi Nasional Penambahan PeTIK baru di 2 titik Inisiasi & Pendirian SMK TI & Listrik baru di 2 titik Optimalisasi Sinergi LAZ Nasional & BAZNAS (10 Program Strategis) Penguatan Amil Full Time diseluruh Regional Wilayah Pemantapan Resources Mobilitation Strategy Tahun Optimalisasi Pemberdayaan Eksternal Publikasi Audit Eksternal III, Audit Program & Audit Syariah Optimalisasi Manajemen, SDM Fulltime & Sistem Informasi Penguatan Organ PeTIK (Level Universitas 100% Dhuafa) & SMK TI & Listrik Optimalisasi Sinergi LAZ Nasional & BAZNAS (13 Program Strategis) Menuju LAZ Corporate Terbaik 3 Besar 2020 MENJADI LAZ BUMN TERBAIK 7

8 STRUKTUR ORGANISASI 8

9 SAMBUTAN PENGURUS Keberadaan LAZIS PLN telah mengalami perkembangan yang signifikan, khususnya dari sisi penghimpunan zakat dan pendayagunaan program. Tentu perkembangan ini diharapkan berbanding lurus dengan meningkatnya kesadaran Pegawai PLN untuk menunaikan zakat penghasilannya. Lahirnya LAZIS PLN di satu sisi memberikan alternatif kemudahan bagi Pegawai PLN yang akan menunaikan zakat. Namun di sisi yang lain secera bersamaan juga dihadapkan pada kendala dan kekurangan yang bersifat teknis maupun non teknis. Sehingga membutuhkan sistem informasi publik yang baik. Untuk itu, LAZIS PLN selalu berusaha menerapkan konsep profesionalisme, amanah, transparansi, dan akuntabilitas ke dalam standar operasional dan prosedur (SOP) lembaga pengelola zakat. Hadirnya laporan ini merupakan salah satu wujud kebutuhan lembaga pengelola zakat modern untuk memberikan gambaran informasi yang tepat mengenai manajemen pengelolaan zakat di LAZIS PLN yang tentu akan sangat berbeda dengan pengelola zakat konvensional. Kami berharap dengan terbitnya laporan ini dapat memberikan informasi yang utuh dan terpercaya kepada Muzakki Pegawai PLN guna menumbuhkan kepercayaan Muzakki pada lembaga ini. Semoga laporan ini bisa menjadi sarana komunikasi yang lebih efektif dan bermanfaat bagi umat Islam khususnya di lingkungan PT PLN (Persero). Mewakili rekan-rekan pengurus LAZIS PLN kami mengucapkan terimakasih kepada para Muzakki Pegawai PLN yang telah menuaikan zakat, infaq dan shodaqoh. Semoga amal ibadah Bapak/Ibu menadapatkan balasan berlipat ganda dari Allah SWT dan kepada para Mustahiq (penerima zakat) agar dapat bermanfaat untuk ibadah kita, aamiin. Saran dan masukan yang positif senantiasa kami nantikan untuk perbaikan LAZIS PLN di masa-masa mendatang. Ketua LAZIS PLN Syamsurijal Munif 9

10 PERENCANAAN DAN PENGHIMPUNAN Menjadi penting ketika suatu dukungan tulus berkiblat pada kebenaran yang teruji benar. Adalah fenomena zakat yang terkristalisasi dan teruji ikut andil dalam menyelesaikan permasalahan di beberapa belahan dunia dari abad ke abad. Sehingga menjadi bijak manakala zakat dijadikan salah satu instrumen penting pengentasan kemiskinan di Indonesia. Atas bangunan argumentasi yang begitu kuat, LAZIS berdaya upaya ikut berkiprah dalam menghimpun dan mendayagunakan potensi zakat yang ada di PT PLN (Persero) Kantor Pusat. Berkat ridho dan kasih sayang-nya, serta dukungan dari semua pihak penghimpunan ZIS di PT PLN (Persero) Kantor Pusat dari tahun ke tahun semakin meningkat. Terbitnya PERDIR No. 012.P/DIR/2015 tentang Pemotongan Zakat Penghasilan Pegawai Muslim Secara Terpusat Untuk Disalurkan Melalui Lembaga Amil Zakat infak dan Shodaqoh (LAZIS) PT PLN (Persero) Kantor Pusat merupakan dukungan yang sangat berarti dari Manajemen PLN terhadap LAZIS. Pada Tahun 2014, LAZIS PLN mampu menghimpun zakat sebesar Rp. 8 Milyar/tahun. Pasca implementasi PERDIR No. 012.P/DIR/2015 pada bulan September 2015, meningkatkan penghimpunan zakat secara signifikan yaitu senilai Rp. 40 Milyar/dan pada tahun 2016 Alhamdulillah mencapai Rp. 141 Milyar Milyar Milyar PERDIR No.012.P/DIR/2016 Pemotongan penghasilan September Milyar 10

11 Perlu menjadi perhatian, masih ada Pegawai muslim PLN (35.9%) yang masih keberatan dipotong penghasilannya. Data yang kami dapat pada akhir triwulan I tahun 2016 menunjukkan peningkatan pada Pegawai yang mengajukan surat permohonan keberatan dipotong, totalnya menjadi orang. Sedangkan pada data jumlah Pegawai muslim juga terjadi penambahan menjadi orang, sehingga persentase Pegawai yang keberatan menjadi 35,2%. Sedangkan jumlah Pegawai yang bersedia dipotong zakatnya menjadi orang, atau sekitar 64,8%. 1. PERTUMBUHAN MUZAKKI TAHUN 2016 Muzakki Bulan JANUARI ,041 FEBRUARI ,940 MARET ,405 APRIL ,296 MEI ,101 JUNI ,084 JULI ,986 AGUSTUS ,779 SEPTEMBER 24,269 21,796 OKTOBER 24,269 21,730 NOVEMBER 23,773 24,746 DESEMBER 31,141 24,676 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 - Pertumbuhan Muzakki

12 2. PERTUMBUHAN PENGHIMPUNAN ZAKAT TAHUN Muzakki BULAN JANUARI 155,274,471 5,924,376,225 FEBRUARI 175,850,291 5,697,726,350 MARET 189,128,226 6,015,430,600 APRIL 430,259,487 19,379,791,761 MEI 339,034,053 5,510,504,891 JUNI 412,507,600 13,780,385,196 JULI 220,830,935 33,728,285,193 AGUSTUS 215,579,148 6,361,655,299 SEPTEMBER 6,448,810,890 6,266,084,962 OKTOBER 19,804,605,091 13,539,977,532 NOVEMBER 5,647,081,096 19,340,417,101 DESEMBER 5,844,730,425 6,903,009,337 40,000,000,000 30,000,000,000 20,000,000,000 10,000,000,000 Pertumbuhan Penghimpunan Zakat JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DES 3. PENGHIMPUNAN DANA BERSAMA (20% PENGHIMPUNAN NASIONAL) BULAN JUMLAH DANA BERSAMA TAHUN 2016 Januari 1,288,553,630 (Dalam Satuan Milyar) Februari 872,198,660 Maret 1,203,086, April 3,875,958,352 Mei 1,102,100,978 Juni 2,622,071,657 Juli 6,745,657,039 Agustus 1,272,331,060 September 1,253,216,992 Oktober 2,707,995,506 November 3,867,971,941 Desember 1,380,601,867 TOTAL 28,191,743, Dana bersama bersumber dari potongan 20% penghimpunan nasional yang dikelola oleh LAZIS PLN Pusat untuk membiayai program nasional strategis di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2016, dana bersama yang terhimpun mencapai Rp 28 Milyar dan telah disalurkan dalam bentuk program-program unggulan nasional. 12

13 4. PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DAN INFAQ TAHUN 2016 BULAN ZAKAT INFAQ JANUARI 1,588,184,548 32,920,118 FEBRUARI 95,914, ,042 MARET 3,080,366,207 1,782,952 APRIL 18,080, ,471 MEI 6,523,616,263 22,119,018 JUNI 3,494,388,698 11,291,950 JULI 8,583,089,360 4,038,708 AGUSTUS 1,706,537,970 3,497,474 SEPTEMBER 1,675,181, ,060 OKTOBER 3,418,034, ,348 NOVEMBER 5,085,918, ,544,340 DESEMBER 1,889,112, ,969,503 TOTAL 37,158,424, ,378,985 INFAQ, , 1% ZAKAT, , 99% LAZIS PLN Pusat mengelola dana Zaakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) yang berasal dari penghimpunan zakat Pegawai PLN Pusat, dana bersama 20% dari penghimpunan nasional serta dari infaq/shodaqoh dengan total penerimaan pada tahun 2016 sebanyak Rp 37,531,803,325 yang terdiri dari dana zakat sebesar Rp 37,158,424,341 dan dana infaq/shodaqoh sebanyak Rp 373,378,

14 PETA PENGHIMPUNAN TAHUN

15 PENDISTRIBUSIAN & PENDAYAGUNAAN 1. TOTAL PENYALURAN LAZIS PUSAT TAHUN 2016 PROGRAM Pendidikan 2,509,871,085 18,983,904,931 Kesehatan 853,870,800 2,088,245,940 Ekonomi 1,600, ,000,000 Dakwah 993,294,200 7,665,855,550 Sosial Kem 587,710,400 3,904,368,129 2,509,871,085 18,983,904,931 PERBANDINGAN PENYALURAN TAHUN (PROGRAM) 853,870,800 2,088,245, ,600, ,000, ,294,200 7,665,855, ,710,400 3,904,368,129 P E N D I D I K A N K E S E H A T A N E K O N O M I D A K W A H S O S I A L K E M A N U S I A A N 2. PENYALURAN BERDASARKAN ASNAF TAHUN 2016 ASNAF Fakir Miskin 3,879,474,400 28,987,549,000 Gharimin 9,000,000 13,750,000 Muallaf 250,000,000 22,084, Fisabilillah 491,894,200 4,248,771, Ibnu Sabil 10,750,000 4,220, ,879,474,400 28,987,549,000 PERBANDINGAN PENYALURAN TAHUN (ASNAF) 9,000,000 13,750, ,000,000 22,084, ,894,200 4,248,771, ,750,000 4,220, F A K I R M I S K I N G H A R I M I N M U A L L A F F I S A B I L I L L A H I B N U S A B I L 15

16 3. JUMLAH MUSTAHIQ PENERIMA MANFAAT TAHUN 2016 BULAN Mustahiq 2015 Mustahiq 2016 Per Orang Yayasan/Lembaga Per Orang Yayasan/Lembaga Januari , Februari , Maret , April , Mei , Juni , Juli , Agustus , September , Oktober , November , Desember , TOTAL Mustahiq Perorangan Orang Mustahiq Perorangan Orang Mustahiq Yayasan/Lembaga Lembaga Mustahiq Yayasan/Lembaga Lembaga 16

17 PETA SEBARAN PROGRAM 17

18 4. PROGRAM PENDIDIKAN Pendidikan adalah investasi masa depan untuk melangsungkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu bangsa di segala aspek kehidupan seperti pertumbuhan dan perkembangan perekonomian berbanding lurus dengan kualitas pendidikan bangsa tersebut. Terobosan yang dilakukan LAZIS PLN sebagai kepedulian dan kesadaran masyarakat agamis terhadap nasib dunia pendidikan di Indonesia. Pada tahun 2016 LAZIS PLN menggulirkan sebuah program peduli pendidikan dengan tema Zakat Menerangi Indonesia. LAZIS PLN juga telah memiliki sebuah sekolah khusus untuk kaum tak mampu, PeTIK (Pesantren Teknologi Informasi dan Kelistrikan) yang berlokasi di Depok Jawa Barat, SMP dan SMKI Utama yang berlokasi di Gandul Depok Jawa Barat, SMK Nurul Barqi yang berlokasi di Semarang Jawa Tengah serta program 2050 Mahasiswa Beasiswa Cahaya Pintar bagi mahasiswa yang belajar di berbagai Perguruan Tinggi Negeri / Swasta di seluruh Indonesia. Peran serta LAZIS PLN yang murni bersumber dari zakat para Pegawai PLN untuk membiayai pendidikan sangat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indoensia. Pengalokasian dana zakat pada sektor pendidikan oleh LAZIS PLN memiliki prosentase lebih besar jika dibandingkan dengan alokasi untuk program lainnya, karena sangat membantu masyarakat miskin dalam mengakses pendidikan. Kemampuan mengakses lembaga pendidikan oleh kaum dhuafa inilah yang oleh LAZIS PLN dimaknai sebagai sebuah cahaya yang terang untuk kaum dhuafa. Berdasarkan pengalaman program pendidikan yang tingkat keberhasilannya paling tinggi dalam merubah nasib kaum dhuafa dari peneriman zakat (mustahik) menjadi pembayar zakat (muzakki). 18

19 a. PENERIMA BEASISWA CAHAYA PINTAR TAHUN 2016 No PERGURUAN TINGGI NEGERI REGIONAL JUMLAH (Orang) 1 Institut Pertanian Bogor Universitas Ibnu Khaldun 50 3 Universitas Padjadjaran Bandung 50 Jawa Barat 4 Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 50 5 Universitas Islam Negeri Sunan Gunug Jati 50 6 Institut Teknologi Bandung 50 7 Universitas Gadjah Mada 50 8 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 50 D.I. Yogyakarta 9 PUTM Muhammadiyah Universitas Islam Indonesia Universitas Diponegoro IAIN Purwokerto 50 Jawa Tengah 13 Universitas Islam Sultan Agung Universitas Muhammadiyah Institut Teknologi Surabaya Universitas Brawijaya 50 Jawa Timur 17 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Universitas Airlangga Universitas Mataram 50 Nusa Tenggara 20 Institut Agama Islam Negeri Mataram Universitas Sumatera Utara Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 50 Sumatera Utara 23 Universitas Negeri Medan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Universitas Hasanuddin Universitas Islam Negeri Alauddin Universitas Negeri Makasar Sulawesi Selatan Universitas Muslim Indonesia Politeknik Negeri Ujung pandang UIN Antasari 50 Kalimantan 31 Universitas Lambung Mangkurat Universitas Negeri Papua Universitas YAPIS Jayapura Papua STAIN Al Fatah Jayapura Akademi Kebidanan Jayakarta Sehat 75 DKI Jakarta 36 STEI SEBI UNTIRTA 25 Banten 38 IAIN SMH Universitas Darussalam Gontor Jawa Tengah PB NU Jawa Timur Hidayatullah Kalimantan 50 Jumlah (Dalam 1 Tahun) 2,050 19

20 b. PENYALURAN PROGRAM PENDIDIKAN TAHUN 2016 BULAN PROG PENDIDIKAN JANUARI 1,475,283, FEBRUARI 819,460, MARET 1,015,399, APRIL 616,230, MEI 2,709,638, JUNI 1,688,695, JULI 1,042,615, AGUSTUS 1,782,222, SEPTEMBER 917,521, OKTOBER 2,374,157, NOVEMBER 3,888,342, DESEMBER 650,973, TOTAL 18,980,539, ,000,000, ,500,000, ,000,000, ,500,000, ,000,000, ,500,000, ,000,000, ,000, PROG PENDIDIKAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS TAHUN 2016 SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER c. DOKUMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN TAHUN 2016 Wisuda Santri BLK RGI - LAZIS PLN Penyerahan Simbolis 200 Mahasiswa Beasiswa CAHAYA PINTAR LAZIS PLN di D.I. Yogyakarta Wisuda Santri PeTIK Angkatan ke 3 Dokumentasi Muraja ah Santriwati Sekolah Zaid Bin Tsabit Bekasi 20

21 enyerahan Simbolis 50 Mahasiswa Beasiswa CAHAYA PINTAR LAZIS PLN untuk Univ. Darussalam Gontor Dokumentasi Mahasiswa UGM penerima Beasiswa CAHAYA PINTAR LAZIS PLN Dokumentasi Kegiatan Santri PeTIK LAZIS PLN Penyerahan Bantuan Sarana dan PraSarana Sekolah SD Muhammdiyah 06 Surakarta 5. PROGRAM KESEHATAN Akses kaum dhuafa dalam hal kesehatan belum maksimal walaupun pemerintah pada tahuntahun akhir ini menggencarkan program BPJS. Dengan kondisi seperti ini menginisiasi LAZIS PLN untuk meluncurkan program layanan kesehatan yang betul-betul bisa di nikmati oleh kaum dhuafa HPK (Seribu Hari Pertama Kehidupan) merupakan program LAZIS PLN di bidang kesehatan, khususnya untuk layanan kesehatan ibu dan anak dari keluarga dhuafa yang dilengkapi dengan Ambulan dan USG. Program ini hadir dengan membawa semangat profesionalisme kerja dengan mengedepankan nilai-nilai keramahan dan persaudaraan. Program 1000 HPK siap melayani 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Saat ini ada 2 dokter penanggung jawab, dan 3 orang bidan siap melayani dengan sepenuh hati. Mobil Ambulan LAZIS PLN ingin hadir dalam kesedihan dan kesulitan yang sedang dialami 21

22 masyarakat. Melalui program Layanan Ambulan Gratis LAZIS PLN ingin membantu kesulitan masyarakat baik yang sakit maupun meninggal. Saat ini LAZIS PLN telah menyediakan 2 armada untuk layanan Ambulan Gratis. Di samping itu LAZIS PLN memberikan bantuan dalam bentuk Ambulance kepada Muhammadiyah Makassar untuk pelayanan Ambulance gratis bagi kaum dhuafa. Program 1000 Pesantren bersih dalam bentuk bantuan pembangunan MCK, Fasilitas Wudhu dan pengadaan Air Bersih di berbagai provinsi se Indonesia. a. PENYALURAN PROGRAM KESEHATAN BULAN PROG KESEHATAN JANUARI 31,000, FEBRUARI 601,500, MARET 70,380, APRIL 251,050, MEI 34,000, JUNI 21,500, JULI 35,500, AGUSTUS 227,000, SEPTEMBER 75,629, OKTOBER 54,750, NOVEMBER 119,750, DESEMBER 566,185, TOTAL 2,088,245, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, PROG KESEHATAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER TAHUN 2016 OKTOBER NOVEMBER DESEMBER b. DOKUMENTASI PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2016 Program Khitanan Massal Serentak di Seluruh Unit LAZIS PLN Bantuan Pengobatan Gratis Untuk Warga Korban Bencana Banjir Karawang 22

23 Bantuan Pengobatan Gratis Untuk Warga Korban Bencana Banjir Bandang Bandung Bantuan Alat PICU NICU untuk Rumah Sehat Dompet Dhuafa Bogor Dokumentasi Program 1000 Jamban untuk Indonesia Dokumentasi Bantuan Pengadaan Ambulance untuk LAZIS MU 6. PROGRAM DAKWAH Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Mereka tersebar di kota, desa dan daerah pedalaman. Di antara mereka ada yang sudah Islam sejak lahir, tapi ada juga yang baru masuk Islam setelah dewasa. Pembinaan bagi mereka belum berjalan dengan baik. Terlebih lagi bagi mereka yang berada di desa-desa terpencil atau pedalaman, tidak saja belum terbina secara baik, bahkan belum memperoleh perhatian sama sekali, dan tidak mustahil ada di antara mereka yang murtad. Berangkat dari realita tersebut, LAZIS PLN terpanggil untuk menggulirkan program dakwah, melalui pengiriman dan penugasan da'i di daerah-daerah yang dianggap rawan krisis keimanan dan ketaqwaan, khususnya di desa-desa terpencil, terbelakang dari sisi ekonomi, dan pencerahan Islam, pendirian Pesantren Tahfid Al Qur an di Bekasi Jawa Barat dan Banda Aceh Propinsi Aceh. 23

24 a. PENYALURAN PROGRAM DAKWAH BULAN PROG DAKWAH JANUARI 874,884, FEBRUARI 166,500, MARET 977,250, APRIL 313,000, MEI 447,865, JUNI 652,170, JULI 617,646, AGUSTUS 1,035,600, SEPTEMBER 371,500, OKTOBER 138,680, NOVEMBER 763,239, DESEMBER 1,307,520, TOTAL 7,665,855, ,600,000, ,400,000, ,200,000, ,000,000, ,000, ,000, ,000, ,000, PROG DAKWAH JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TAHUN 2016 b. DOKUMENTASI PROGRAM DAKWAH TAHUN 2016 Dokumentasi Kedatangan Syekh Abu Sneina dari Palestine bersama Ust. Yusuf Mansur Pelepasan Da I Pedalaman bersama Dewan Dakwah Indonesia Dokumentasi Pengislaman bersama Mualaf Dokumentasi Pengislaman Para Warga Center di Bali Papua (Ust. Fadlan Garamatan) bersama Bapak Helmi Najamuddin 24

25 7. PROGRAM EKONOMI Pemberdayaan ekonomi umat merupakan salah satu program LAZIS PLN guna membantu penguatan faktor-faktor produksi, distribusi dan pemasaran ekonomi masyarakat dhuafa. Pemberdayaan ekonomi umat ini mengambil tema Desa Mandiri Berbasis Masjid diarahkan untuk membantu masyarakat memperoleh informasi, pengetahuan, dan keterampilan secara multi aspek sehingga memperoleh pendapatan (gaji/ upah) yang memadai sekaligus masih rajin untuk ke Masjid. Pemberdayaan ekonomi umat ini adalah usaha untuk menjadikan ekonomi umat yang kuat dan berdaya saing yang berakar pada potensi masyarakat dhuafa. Realitas menunjukkan bahwa permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah adalah pada akses pembiayaan dan modal, lemahnya pengusaan teknologi dan informasi, akses pasar, keterampilan, dan tentunya masih banyak lagi. Berbagai permasalahan itu tentu harus mendapat perhatian guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dhuafa sehingga kedepan dapat lebih berperan dalam proses pembinaan umat Islam itu sendiri. Beberapa kegiatan pemberdayaan ekonomi ini dilakukan melalui peningkatan akses bantuan modal usaha, pengembangan sumber daya manusia, peningkatan akses sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan sosial ekonomi umat. Program pemberdayaan ekonomi umat direalisasikan melalui bantuan dana bergulir yang diberikan secara langsung. Bantuan dana bergulir diberikan kepada orang-perorang maupun kelompok tani yang melakukan kegiatan produktif (meningkatkan nilai tambah bukan konsumtif) dalam skala mikro dan kecil serta berpotensi dapat berkembang meningkatkan kesejahteraan umat. Bantuan yang diberikan akan dikembalikan tanpa bunga untuk kemudian disalurkan kembali kepada orang-perorang maupun kelompok. 25

26 a. PENYALURAN PROGRAM EKONOMI BULAN PROG EKONOMI JANUARI 10,000, FEBRUARI 20,000, MARET 35,250, APRIL 55,000, MEI 168,500, JUNI 9,500, JULI 120,000, AGUSTUS 1,750, SEPTEMBER 3,000, OKTOBER 10,000, NOVEMBER 21,000, DESEMBER 180,000, TOTAL 634,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, PROG EKONOMI JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TAHUN 2016 b. DOKUMENTASI PROGRAM EKONOMI TAHUN 2016 Dokumentasi Pelatihan menjahit bersama Baitul Mall Hidayatullah di Sleman Yogyakarta Pemberdayaan Ekonomi Pertanian Masyarakat Merapi Merbabu Program Ekonomi Pinjaman Modal Bergilir untuk usaha Ternak di Yogyakarta 26 Bantuan Modal Usaha Nasi Kuning dan Bubur Ayam di Tasikmalaya Jawa Barat

27 8. PROGRAM SOSIAL KEMANUSIAAN Biasanya dalam memberikan bantuan pasca bencana alam, LAZIS PLN menyalurkan berupa bantuan fisik, seperti bantuan makanan, penampungan, baju dan bantuan-bantuan lain yang terbilang penting. Tetapi selain itu, para korban sebetulnya juga membutuhkan bantuan kesehatan mental karena trauma yang timbul dari bencana alam maupun bencana social berskala besar. LAZIS PLN dalam ranah Trauma Healing juga membarikan bantuan penanganan pasca bencana, baik bencana alam maupun sosial. Program ini dijalankan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat korban bencana disesuaikan dengan kondisi dan tingkat kerusakan. Adapun bentuk aksi trauma healing dilakukan secara teratur dengan tujuan agar dapat membangun kembali mental para korban khususnya anak - anak. Kegiatan Trauma Healing dapat dilakukan dengan membangun kelompok bermain yang diikutkan ke dalam kelas, atau kegiatan-kegiatan bermain, belajar, membaca buku, kegiatan kesenian seperti tari, musik, dan yang paling penting adalah kegiatan meningkatkan dan menjaga keimanan Ummat. a. PENYALURAN PROGRAM SOSIAL KEMANUSIAAN BULAN SOSIAL KEMANUSIAAN JANUARI 41,190, FEBRUARI 60,720, MARET 76,895, APRIL 84,886, MEI 41,295, JUNI 416,799, JULI 344,292, AGUSTUS 84,018, SEPTEMBER 1,916,770, OKTOBER 138,220, NOVEMBER 140,381, DESEMBER 558,899, TOTAL 3,904,368, ,000,000, ,500,000, ,000,000, ,000, SOSIAL KEMANUSIAAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI TAHUN 2016 JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 27

28 b. DOKUMENTASI PROGRAM SOSIAL KEMANUSIAAN TAHUN 2016 Bantuan Logistik Untuk Korban Banjir Karawang Jawa Barat Bantuan Logisitik Untuk Korban Kebakaran Simprug Bantuan Logistik Untuk Korban Banjir Bandung Program Sembako LAZIS PLN PLN Peduli Se-Jabodetabek Pelatihan Siap Siaga Bencana untuk Para Penerima Baesiswa CAHAYA PINTAR Bantuan Logistik untuk para warga korban Banjir Bandang Anyer 28

29 KEUANGAN, SDM DAN ADMINISTRASI 1. SUMBER DAYA MANUSIA a. Perkembangan SDM SDM Amil Profesional LAZIS PLN tersebar di pusat dan beberapa unit. Para Amil yang direkrut oleh LAZIS PLN diseleksi berdasarkan pengalaman dan kompetensi. Sebagian besar Amil LAZIS PLN saat ini berasal dari LAZNAS dan memiliki kompetensi keilmuan yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas sebagai Amil di Lembaga Zakat, mulai jenjang Diploma hingga Sarjana. b. Sumber Daya Relawan LAZIS PLN juga melibatkan Relawan dalam menjalankan beberapa program di antaranya program pendidikan, kesehatan, dan sosial kemanusiaan. Relawan pendidikan tersebar di beberapa sekolah dan pesantren yang berprofesi sebagai tenaga pendidik non PNS. Relawan Kesehatan seperti Dokter dan Tim Medis bekerjasama dengan mitra yang setiap saat siap terjun ke lokasi yang membutuhkan layanan kesehatan. Relawan kemanusiaan dari kalangan mahasiswa juga direkrut melalui porgram Beasiswa Cahaya Pintar LAZIS PLN yang tersebar di beberapa PTN/PTS di seluruh Indonesia. c. Pengembangan Amil Para Amil diberikan kesempatan untuk mengembangkan kapasitas melalui pendidikan formal dan pelatihan-pelatihan, baik yang berhubungan dengan tugas pekerjaan maupun pengembangan diri. Hal ini bertujuan agar Amil memiliki profesionalisme dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas di lembaga zakat. Dan LAZIS PLN juga memberikan kesempatan para Amil untuk mengembangkan karir yang lebih baik di lembaga zakat yang lain bila diperlukan. 2. MITRA KERJASAMA Saat ini LAZIS PLN menjalin kerjasama strategis dengan beberapa lembaga mitra dalam menjalankan program strategis di antaranya: 1. Dompet Dhuafa 2. Rumah Zakat 3. PKPU 4. LAZ Al-Azhar 5. PPPA Darul Qur an 6. Dewan Masjid Indonesia 7. LAZIS Dewan Dakwah 8. BMH 9. Muhammadiyah 10. Nahdhatul Ulama 11. Republika 12. ACT 13. BAZNAS 14. Tabung Infaq 15. Hidayatullah 29

30 3. TATA KELOLA LEMBAGA a. Komitmen Terhadap Tata Kelola Sebagai LAZ BUMN, LAZIS PLN berkomitmen meningkatkan standar pengelolaannya, terutama yang berkaitan dengan transparansi, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban. Untuk itu, lembaga berkomitmen untuk terus memperbaiki penerapan tata kelola lembaga yang baik demi keberlangsungan kegiatan operasi dalam jangka panjang. b. Pelaksanaan Tata Kelola Dewan pengurus LAZIS PLN adalah profesional yang dipilih melalui Rapat Tahunan Yayasan. Direksi terdiri lima anggota, satu diantaranya sebagai ketua yayasan, semua dipilih oleh Dewan Pengawas, Ketua Yayasan, dan Anggota. Dewan Syariah LAZIS PLN berfungsi mengawasi kebijakan yang dibuat oleh pengurus. Dalam mengambil tindakan tertentu, pengurus perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Syariah. Semua pengambilan keputusan harus didasarkan pada kaedah syariat Islam yang merupakan landasan untuk penerpan tata kelola lembaga zakat. Selama Semester I Tahun 2016, Pengurus LAZIS PLN telah melakukan pertemuan dengan Dewan Syariah dan melakukan sosialisasi zakat ke unit-unit PLN. Pengurus dan Amil LAZIS PLN mengadakan rapat bulanan untuk membahas kinerja operasional, kebijakan-kebijakan baru termasuk perubahan terhadap kebijakan yang berlaku dan permasalahan penting lainnya dalam dalam upaya mencapai tujuan lembaga. Untuk meningkatkan kompetensi, Pengurus dan Amil secara berkala mengikuti seminar, konferensi, lokakarya yang diadakan oleh internal dan institusi eksternal. c. Kode Etik Dalam menjalankan profesinya, LAZIS PLN menerapkan prinsip profesionalitas. Sebagaimana yang tertera dalam budaya kerja. Bekerja profesional meliputi: a. Menjaga nama baik lembaga b. Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan penuh kesadaran serta tanggung jawab c. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, disiplin, dan bersemangat untuk kepentingan lembaga d. Memelihara kesehatan jasmani dan rohani e. Berinisitaif untuk meningkatkan kompetensi (kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan penguasaaan tugas) f. Mengedepankan integritas dan profesionalitas serta tidak membawa masalah pribadi ke dalam urusan pekerjaan yang dapat merugikan lembaga dan pribadi. 30

31 Rapat Koordinasi Nasional Pengurus dan Amil LAZIS PLN Tahun 2016 LAZIS PLN PUSAT TAHUN 2016 SALDO AWAL 10,024,899,714 PENERIMAAN DANA 37,531,803,325 PENYALURAN DANA PROGRAM % ASNAF % Pendidikan 18,983,904, % Fakir Miskin 28,987,549, % Kesehatan 2,088,245, % Gharimin 13,750, % Ekonomi 634,000, % Riqob % Dakwah 7,665,855, % Fisabilillah 4,248,771, % Sosial Kemanusiaan 3,904,368, % Ibnu Sabil 4,220, % Muallaf 22,084, % TOTAL PENYALURAN 33,276,374,550 33,276,374,550 Operasional 4,720,060,765 Amil 4,720,060,765 Surplus/Defisit (464,631,990) SALDO AKHIR 9,560,267,724 31

32 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas 34,932,206,205 12,524,598,036 Uang Muka 377,500, ,700,000 Piutang 494,237, ,912,100 Jumlah Aset Lancar 35,803,943,305 13,237,210,136 Aset Tidak Lancar Harga Perolehan 3,699,012,035 3,502,862,035 Akumulasi Penyusutan (569,287,407) (434,716,720) Jumlah Aset Tidak Lancar 3,129,724,628 3,068,145,315 JUMLAH ASET 38,933,667,933 16,305,355,451 LIABILITAS dan SALDO DANA LIABILITAS Utang Jangka Pendek 24,972,703,906 4,568,852,784 Biaya Yang Masih Harus Dibayar - 25,000,000 Jumlah Liabilitas 24,972,703,906 4,593,852,784 SALDO DANA Dana Zakat 8,918,976,138 8,954,086,030 Dana Infak 641,291,587 1,070,813,684 Dana Pengelola 4,171,882,628 1,676,303,788 Dana Fasilitas Umum 228,813,674 10,299,165 Jumlah Saldo Dana 13,960,964,027 11,711,502,667 JUMLAH LIABILITAS dan SALDO DANA 38,933,667,933 16,305,355,451 32

33 LAPORAN PERUBAHAN DANA DANA ZAKAT Penerimaan 37,158,424,341 12,897,609,087 Penyaluran Pendidikan 18,935,634,646 2,480,310,000 Kesehatan 2,088,245, ,141,900 Ekonomi 633,000,000 1,600,000 Dakwah 7,651,855, ,294,200 Sosial Kemanusiaan 3,239,413, ,772,500 Alokasi Pengelola 4,645,384,968 1,616,872,434 Jumlah Penyaluran 37,193,534,233 6,257,991,034 Surplus (Defisit) (35,109,892) 6,639,618,053 Saldo Awal 8,954,086,030 2,314,467,977 Saldo Akhir Dana Zakat 8,918,976,138 8,954,086,030 DANA INFAK Penerimaan 373,378, ,166,901 Penyaluran Pendidikan 48,270,285 29,561,085 Kesehatan - 2,728,900 Ekonomi 1,000,000 - Dakwah 14,000,000 82,000,000 Sosial Kemanusiaan 664,955, ,937,900 Alokasi Pengelola 74,675,797 49,433,380 Jumlah Penyaluran 802,901, ,661,265 Surplus (Defisit) (429,522,097) (107,494,364) Saldo Awal 1,070,813,684 1,178,308,048 Saldo Akhir Dana Infak 641,291,587 1,070,813,684 DANA PENGELOLA Penerimaan Alokasi dari Zakat 4,645,384,968 1,616,872,434 Alokasi dari Infak 74,675,797 49,433,380 Jumlah Penerimaan 4,720,060,765 1,666,305,815 Penggunaan Beban Personalia 660,302, ,664,490 Beban Sosialisasi dan Edukasi 451,681,429 73,965,800 Beban Umum dan Administrasi 1,087,979, ,401,144 Beban Penyusutan 24,518,750 - Jumlah Penggunaan 2,224,481, ,031,434 Surplus (Defisit) 2,495,578, ,274,381 Saldo Awal 1,676,303, ,029,407 33

34 Saldo Akhir Dana Pengelola 4,171,882,628 1,676,303,788 DANA NON HALAL Penerimaan Bunga Bank 288,476,465 28,220,596 Jumlah Penerimaan 288,476,465 28,220,596 Penggunaan Beban Umum dan Administrasi 69,961,954 17,986,019 Jumlah Penggunaan 69,961,954 17,986,019 Surplus (Defisit) 218,514,510 10,234,577 Saldo Awal 10,299,164 64,587 Saldo Akhir Dana Non Halal 228,813,674 10,299,164 JUMLAH DANA ZAKAT, INFAK, PENGELOLA, DAN NON HALAL 13,960,964,027 11,711,502,666 LAPORAN POSISI KEUANGAN Estimasi ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas 18,653,324,837 34,932,206,205 Uang Muka 377,500, ,500,000 Piutang 436,237, ,237,100 Jumlah Aset Lancar 19,467,061,937 35,803,943,305 Aset Tidak Lancar Harga Perolehan 3,699,012,035 3,699,012,035 Akumulasi Penyusutan (593,806,157) (569,287,407) Jumlah Aset Tidak Lancar 3,105,205,878 3,129,724,628 JUMLAH ASET 22,572,267,815 38,933,667,933 LIABILITAS dan SALDO DANA LIABILITAS Utang Jangka Pendek 12,000,000,000 24,972,703,906 Biaya Yang Masih Harus Dibayar - - Jumlah Liabilitas 12,000,000,000 24,972,703,906 SALDO DANA Dana Zakat 4,093,976,138 8,918,976,138 Dana Infak 181,291, ,291,587 Dana Pengelola 5,848,186,416 4,171,882,628 Dana Fasilitas Umum 448,813, ,813,674 Jumlah Saldo Dana 10,572,267,815 13,960,964,027 JUMLAH LIABILITAS dan SALDO DANA 22,572,267,815 38,933,667,933 34

35 LAPORAN PERUBAHAN DANA Estimasi DANA ZAKAT Penerimaan 51,000,000,000 37,158,424,341 Penyaluran Pendidikan 32,670,000,000 18,935,634,646 Kesehatan 3,610,000,000 2,088,245,940 Ekonomi 2,125,000, ,000,000 Dakwah 5,050,000,000 7,651,855,550 Sosial Kemanusiaan 5,995,000,000 3,239,413,129 Alokasi Pengelola 6,375,000,000 4,645,384,968 Jumlah Penyaluran 55,825,000,000 37,193,534,233 Surplus (Defisit) (4,825,000,000) (35,109,892) Saldo Awal 8,918,976,138 8,954,086,030 Saldo Akhir Dana Zakat 4,093,976,138 8,918,976,138 DANA INFAK Penerimaan 400,000, ,378,985 Penyaluran Pendidikan 50,000,000 48,270,285 Kesehatan 5,000,000 - Ekonomi 5,000,000 1,000,000 Dakwah 20,000,000 14,000,000 Sosial Kemanusiaan 700,000, ,955,000 Alokasi Pengelola 80,000,000 74,675,797 Jumlah Penyaluran 860,000, ,901,082 Surplus (Defisit) (460,000,000) (429,522,097) Saldo Awal 641,291,587 1,070,813,684 Saldo Akhir Dana Infak 181,291, ,291,587 DANA PENGELOLA Penerimaan Alokasi dari Zakat 6,375,000,000 4,645,384,968 Alokasi dari Infak 80,000,000 74,675,797 Jumlah Penerimaan 6,455,000,000 4,720,060,765 Penggunaan Beban Personalia 800,000, ,302,250 Beban Sosialisasi dan Edukasi 550,000, ,681,429 Beban Umum dan Administrasi 1,366,000,000 1,087,979,496 Beban Penyusutan 24,518,750 24,518,750 35

36 Jumlah Penggunaan 2,740,518,750 2,224,481,925 Surplus (Defisit) 4,171,882,628 2,495,578,840 Saldo Awal 1,676,303,788 1,676,303,788 Saldo Akhir Dana Pengelola 5,848,186,416 4,171,882,628 DANA NON HALAL Penerimaan Bunga Bank 300,000, ,476,465 Jumlah Penerimaan 300,000, ,476,465 Penggunaan Beban Umum dan Administrasi 80,000,000 69,961,954 Jumlah Penggunaan 80,000,000 69,961,954 Surplus (Defisit) 220,000, ,514,510 Saldo Awal 228,813,674 10,299,164 Saldo Akhir Dana Non Halal 448,813, ,813,674 JUMLAH DANA ZAKAT, INFAK, PENGELOLA, DAN NON HALAL 10,572,267,815 13,960,964,027 36

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI 2018 0 1. PENGHIMPUNAN 1.1 DATA MUZAKKI Jumlah muzakki Kantor Pusat pada bulan Januari Tahun 2018 sebanyak 1.996 orang (meningkat 733 orang atau 63,2% dibanding bulan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA Istutik (2013) meneliti mengenai penerapan standar akuntansi Zakat Infak/Sedekah (PSAK: 109) pada pertanggungjawaban keuangan atas aktivitas penerimaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N 2 0 1 8 UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS YAYASANBAITULMAALPLN JLTrunojoyoBlokM1/135KebayoranBaru JakartaSelatan 0217261122ext1574 email:ybm@pln.co.id-www.ybmpln.org

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya berhubungan dengan nilai ketuhanan saja namun berkaitan juga dengan hubungan kemanusian yang bernilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam Bab Analisis dan Pembahasan ini penulis akan membahas mengenai kesesuaian kegiatan yang dilakukan oleh BAZNAS dalam pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah (

Lebih terperinci

Aset Catatan 2016 2015 Aset Lancar Kas dan Setara Kas 4 21.842.228.118 31.484.761.459 Logam Mulia 5-125.000.000 Piutang Pihak Ketiga 6-7.500.000 Perlengkapan dan Persediaan 7 133.931.925 3.759.958.974

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto Badan atau Lembaga Amil Zakat merupakan organisasi sosial ekonomi dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN IV.1. Proses Pencatatan, Pengukuran, dan Pelaporan tansi Zakat dan Infak/Sedekah Pada BAZIS DKI Jakarta Tujuan utama akuntansi keuangan lembaga amil zakat adalah untuk menyajikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT BAITUL MAAL HIDAYATULLAH KUDUS

BAB III ANALISIS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT BAITUL MAAL HIDAYATULLAH KUDUS BAB III ANALISIS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT BAITUL MAAL HIDAYATULLAH KUDUS A. Profil Baitul Maal Hidayatullah Kudus 1. Sejarah Baitul Maal Hidayatullah Kudus. Baitul Maal Hidayatullah atau yang disingkat dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA PEMBAYARAN ZAKAT MELALUI LAYANAN MOBILE-ZAKAT (M-ZAKAT) MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DIAN NOVITA Fakultas Hukum, Universitas Wiraraja Sumenep dianovita79@yahoo.co.id

Lebih terperinci

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN oleh: Dr. Rizal Yaya M.Sc. Ak. CA. Pengawas LAZISMU, Dosen FE UMY Brevet Akuntansi Zakat Pusat Pengembangan Akuntansi

Lebih terperinci

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) Ilham Maulana Saud Dlingo, 28 Agustus 2016 DASAR HUKUM PENGELOLAAN ZAKAT Dasar Hukum 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang. Perkembangan ekonomi islam telah menjadikan islam sebagai satu-satunya solusi masa depan. Hal ini di tandai dengan semakin banyak dan ramainya kajian akademis serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pendistribusian Zakat Oleh BAZNAS Kabupaten Jepara Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Jepara zakat menurut bahasa berarti berkah, bersih, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Wakaf diambil dari kata waqafa, menurut bahasa berarti menahan atau berhenti. Dalam hukum Islam, wakaf berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan lama

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH 1 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu secara finansial. Zakat menjadi salah satu rukun islam keempat setelah puasa di bulan

Lebih terperinci

Pedoman Pengajuan. Lembaga Zakat Terdaftar

Pedoman Pengajuan. Lembaga Zakat Terdaftar Pedoman Pengajuan Lembaga Zakat Terdaftar Dodik Siswantoro Sri Nurhayati 2015 Pedoman Pengajuan Lembaga Zakat Terdaftar Dodik Siswantoro Sri Nurhayati 2015 Pedoman Pengajuan Lembaga Zakat Terdaftar Copyright

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Key Success Factor BAZNAS

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Key Success Factor BAZNAS BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas strategi untuk meningkatkan pengumpulan dana BAZNAS. Strategi yang dilakukan adalah pengelompokan faktor-faktor internal dan eksternal, membuat Matriks IE, Matriks

Lebih terperinci

LAZ "SWADAYA UMMAH" LAPORAN POSISI KEUANGAN Per : 31 Desember 2010

LAZ SWADAYA UMMAH LAPORAN POSISI KEUANGAN Per : 31 Desember 2010 LAZ "SWADAYA UMMAH" LAPORAN POSISI KEUANGAN Per : 31 Desember 2010 Uraian Catatan 2010 2009 AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas 2.c 3 262.865.238 234.621.671 Piutang 2.d 4 149.864.175 57.797.000 Uang

Lebih terperinci

NU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017

NU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017 NERACA : 01 OKTOBER 2017-31 OKTOBER 2017 AKTIVA Aktiva Lancar PASIVA Kewajiban Kas di Tangan - 200.000 200.000 Hutang - - - Kas di Bank Syariah - 1.500.000 1.500.000 Kas di Bank konvensional - - - Piutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem yang terdapat pada sebuah perusahaan atau badan usaha baik yang mencari laba maupun nirlaba yang

Lebih terperinci

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL LAPORAN KEUANGAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 dan 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 Catatan 2016 2015 ASET Aset

Lebih terperinci

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU. kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU. kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU A. Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat Zakat adalah istilah sesuatu yang diberikan seseorang kepada orang lain yang berhak

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM KANTOR UPZ (UNIT PENGUMPUL ZAKAT) KECAMATAN TANGGEUNG CIANJUR

BAB III TINJAUAN UMUM KANTOR UPZ (UNIT PENGUMPUL ZAKAT) KECAMATAN TANGGEUNG CIANJUR BAB III TINJAUAN UMUM KANTOR UPZ (UNIT PENGUMPUL ZAKAT) KECAMATAN TANGGEUNG CIANJUR 3.1 Sejarah Singkat Kantor UPZ Kecamatan Tanggeung BAZ kabupaten Cianjur asal mulanya adalah Lembaga Kesejahteraan Umat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga zakat adalah lembaga yang berada ditengah-tengah publik sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam dibangun di atas lima pilar yang terangkum dalam rukun Islam. Zakat yang merupakan rukun ketiga dari lima rukun Islam tersebut tidak seperti shalat ataupun puasa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI, INFAK DAN SEDEKAH PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul. Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek

BAB V PEMBAHASAN. A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul. Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek 130 BAB V PEMBAHASAN A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu serta menjadi unsur dari rukun Islam. Zakat merupakan pilar utama dalam Islam khususnya dalam perannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut sejarahnya pengelolaan zakat di negara Indonesia sebelum tahun 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada tahun 90-an belum

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010

Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010 Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENCANANGAN GERAKAN NASIONAL WAKAF UANG, TANGGAL 8 JANUARI

Lebih terperinci

Perkembangan Proporsi Investasi DP BNI :

Perkembangan Proporsi Investasi DP BNI : Info Dapenbni Perkembangan Proporsi Investasi DP BNI : JENIS INVESTASI Semester II 2013 Semester I 2013 Naik (Turun) INVESTASI Surat Berharga Negara 29,53% 30,07% -0,54% Deposito on call 1,20% 0,99% 0,21%

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a.

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a. BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERANGIN, Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT Menimbang : a. Mengingat : 1. PERATURAN GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG

PEMERINTAH KOTA PADANG PADANG KOTA TERCINTA PEMERINTAH KOTA PADANG Menimbang PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : a. bahwa kewajiban

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. Kondisi ini memiliki keuntungan tersendiri bagi proses pembangunan menuju masyarakat muslim

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG

BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG A. Analisis laporan Keuangan 1. Urgensi Laporan Keuangan Bagi PKPU Semarang Laporan keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH WALIKOTA BANDA ACEH,

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH WALIKOTA BANDA ACEH, SALINAN PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 61 huruf bqanun Aceh Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan memerlukan pencatatan transaksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan memerlukan pencatatan transaksi yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memerlukan pencatatan transaksi yang terjadi dalam operasional usahanya. Pencatatan ini sering disebut dengan akuntansi atau pembukuan. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia khususnya bangsa Indonesia, dan tidak sedikit umat yang jatuh

BAB I PENDAHULUAN. manusia khususnya bangsa Indonesia, dan tidak sedikit umat yang jatuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan, kemelaratan dan kelaparan merupakan bahaya besar bagi umat manusia khususnya bangsa Indonesia, dan tidak sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya

Lebih terperinci

LAZ "SWADAYA UMMAH" N E R A C A Per : 31 Desember 2011 & 2010

LAZ SWADAYA UMMAH N E R A C A Per : 31 Desember 2011 & 2010 LAZ "SWADAYA UMMAH" N E R A C A Per : 31 Desember 2011 & 2010 Uraian Catatan 2011 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas 2.c. 3 117,939,686 262,865,238 Piutang 2.d. 4 90,100,775 88,034,175 Uang Muka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maaliyah (ibadah harta). Shalat, puasa dan haji digolongkan ke dalam. lagi yang bersifat ibadah ruhiyyat seperti syahadat.

BAB I PENDAHULUAN. maaliyah (ibadah harta). Shalat, puasa dan haji digolongkan ke dalam. lagi yang bersifat ibadah ruhiyyat seperti syahadat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam Islam, ada beberapa bentuk kewajiban yang disebut dengan istilah ibadah, zakat merupakan harta yang dimiliki seseorang tergolong dalam kewajiban yang

Lebih terperinci

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan harta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang fitrah. Sedangkan universalitas Islam menunjukkan bahwa Islam merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang fitrah. Sedangkan universalitas Islam menunjukkan bahwa Islam merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam merupakan salah satu ajaran agama yang begitu kompleks dan universal. Kompleksitas ajaran dalam agama Islam tersebut mencakup berbagai lini kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 38,4 juta jiwa (18,2%) yang terdistribusi 14,5% di perkotaan dan 21,1% di

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 38,4 juta jiwa (18,2%) yang terdistribusi 14,5% di perkotaan dan 21,1% di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah besar bagi bangsa Indonesia. Kemiskinan ini sudah ada sejak lama dan telah menjadi kenyataan dalam kehidupan. Krisis ekonomi yang berkepanjangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, yaitu kurang dari $ USA. Pada awal tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, yaitu kurang dari $ USA. Pada awal tahun 1997 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Di Indonesia kemiskinan masih menjadi isu utama pembangunan, saat ini pemerintah masih belum mampu mengatasi kemiskinan secara tuntas. Hingga tahun 2008

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004 PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa mengeluarkan

Lebih terperinci

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU Menimbang : BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, a. bahwa menunaikan zakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para penganut sistem ekonomi kapitalisme berpendapat bahwa inti masalah ekonomi adalah masalah produksi. Mereka berpendapat bahwa penyebab kemiskinan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin yang mampu diwajibkan untuk mengeluarkan sebagian hartanya yang notabenenya adalah hak orang lain. Zakat

Lebih terperinci

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN Disampaikan oleh: Dr. Rizal Yaya M.Sc. Ak. CA. Dosen FE UMY Rakornas LAZISMU, 7-9 April 2016 1 EVALUASI UNTUK LAZ/UNIT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN HARTA AGAMA LAINNYA

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN HARTA AGAMA LAINNYA PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN HARTA AGAMA LAINNYA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat yang tidak mengerti apa sebenarnya

Lebih terperinci

PROPOSAL RAMADAN 1430H

PROPOSAL RAMADAN 1430H PROPOSAL RAMADAN 1430H 1. Tanggal : Juli 2009 2. Nama Lembaga : Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU 3. Alamat : Jl. Condet Raya No. 27 G Jakarta Timur Telp. (021)87780015, Faks (021)87780013 4. Pimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam batas waktu tertentu, dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan yang berlaku. Desain penelitian

Lebih terperinci

No (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional

No (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5508 KESEJAHTERAAN. Zakat. Pengelolaan. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 38) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena

BAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harta yang dimiliki manusia sesungguhnya hanyalah sebuah titipan dari Allah SWT. Manusia ditugaskan untuk mengelola dan memanfaatkan harta tersebut sesuai dengan ketentuannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan data statistik pada tahun 2014 baik di kota maupun di desa sebesar 544.870 jiwa, dengan total persentase

Lebih terperinci

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia PENDAHULUAN BMT berkembang dari kegiatan Baitul maal : bertugas menghimpun, mengelola dan menyalurkan Zakat, Infak dan Shodaqoh (ZIS) Baitul

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Tulungagung dilaksanakan

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Tulungagung dilaksanakan 92 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan temuan dari paparan data di atas meberi kesimpulan bahwa : 1. Upaya Optimalisasi Zakat di BAZNAS Kabupaten Tulungagung Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS

Lebih terperinci

Laporan KEUANGAN. Wajar Tanpa Pengecualian. Opini Audit Keuangan :

Laporan KEUANGAN. Wajar Tanpa Pengecualian. Opini Audit Keuangan : www.rumahyatim.org Laporan KEUANGAN 2013 Opini Audit Keuangan : Wajar Tanpa Pengecualian YAYASAN RUMAH YATIM ARROHMAN INDONESIA Jalan Terusan Jakarta No. 212 Antapani, Bandung Telepon 0227217014 Email:

Lebih terperinci

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang PENGELOLAAN ZAKAT Kementerian Agama Republik lndonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat Tahun 2012

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pemberdayaan Zakat oleh BAZNAS dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di. KabupatenTulungagung

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pemberdayaan Zakat oleh BAZNAS dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di. KabupatenTulungagung 98 BAB V PEMBAHASAN 1. Pemberdayaan Zakat oleh BAZNAS dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di KabupatenTulungagung Pemberdayaan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan atau potensi masyarakat dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 23 SERI E.23 ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut BPS pada tahun 2010, Indonesia memiliki total penduduk mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai angka 207, 2 juta jiwa atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi di sebuah negara yang kaya dengan sumber daya alam dan mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan permasalahan fundamental yang tengah dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan merupakan salah satu penyebab

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Profil BAZNAS OKU Timur a. Letak Geografis Wilayah Kabupaten OKU Timur dengan luas ± 3.370 KM yang terdiri 20 Kecamatan dan 305 Desa dengan jumlah penduduk ± 667.300 jiwa dan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

LAZ "SWADAYA UMMAH" N E R A C A 31 Desember 2012 dan 2011

LAZ SWADAYA UMMAH N E R A C A 31 Desember 2012 dan 2011 LAZ "SWADAYA UMMAH" N E R A C A 31 Desember 2012 dan 2011 Uraian Catatan No. Tahun 2012 Tahun 2011 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas 2.c.3 325.549.961 117.939.686 Piutang 2.d.4 38.584.616 90.825.775

Lebih terperinci

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG A. Pendistribusian Zakat di BAZ Kota Semarang Pengelolaan zakat yang dilaksanakan oleh BAZ Kota Semarang dengan menyalurkan dana zakatnya sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muslim dengan jumlah 88,1 persen dari jumlah penduduk indonesia

BAB I PENDAHULUAN. muslim dengan jumlah 88,1 persen dari jumlah penduduk indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia 230.641.326 juta jiwa, dimana mayoritas penduduknya adalah muslim dengan jumlah 88,1

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH TENTANG LAZISMU

PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH TENTANG LAZISMU PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH TENTANG LAZISMU PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR: 01/PED/I.0/B/2017 TENTANG LAZISMU Bismillahirrahmanirrahim PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu

Lebih terperinci

yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak. mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan pahala. Sedangkan

yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak. mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan pahala. Sedangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Zakat dan Infak Sedekah a. Zakat Dari segi bahasa, zakat berarti tumbuh, bersih, berkah, berkembang dan baik. Sedangkan dari segi istilah, zakat

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT I. UMUM Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan Nasional bangsa di Indonesia senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental spiritual, antara lain

Lebih terperinci

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004 BAITUL MAAL BAHTERA Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah SK.Walikota Pekalongan Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004 Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa SK Direktur Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 279 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Bermunculannya lembaga-lembaga amil zakat sekarang ini adalah sebuah fenomena respon luar biasa yang diberikan oleh masyarakat. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang sebenarnya telah berlangsung lama dalam kehidupan manusia. Kemiskinan merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia sehingga memiliki potensi zakat yang cukup besar. melansir

BAB I PENDAHULUAN. dunia sehingga memiliki potensi zakat yang cukup besar.  melansir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sehingga memiliki potensi zakat yang cukup besar. www.bisnis.com melansir bahwa Badan Amil

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian 98 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian mengenai lembaga Filantropi Islam dan Pemberdayaan Anak Dhuafa (Studi Kasus Pada Program Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara dunia ketiga atau negara berkembang, termasuk Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DAERAH KEDIRI, Menimbang : a. bahwa menunaikan zakat merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU. A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU. A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Pekanbaru didirikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Sejarah dan Perkembangan LAZISMU Pekanbaru. tidak bisa bangkit dalam hidupnya padahal jika kita mau sungguh-sungguh

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Sejarah dan Perkembangan LAZISMU Pekanbaru. tidak bisa bangkit dalam hidupnya padahal jika kita mau sungguh-sungguh BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah dan Perkembangan LAZISMU Pekanbaru Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Pekanbaru didirikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi umat Islam yang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci