DEMOKRASI REFORMASI DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEMOKRASI REFORMASI DI INDONESIA"

Transkripsi

1 MAKALAH KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI REFORMASI DI INDONESIA KELAS: B DISUSUN OLEH: Robertus Erwin Sarjono Maudy Angela Maria Vita Azaria Veronica Natasya Maria Matilda Natalia FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015

2 DEMOKRASI REFORMASI DI INDONESIA A. Latar Belakang Dibeberapa Negara khususnya di Indonesia terdapat suatu sistem yang mendasari dan menjadi pedoman dalam hidup berbangsa dan bernegara, sistem ini biasanya disebut dengan sistem demokrasi. Sistem demokrasi ini diterapkan demi keamanan dan kenyamanan seluruh warga negaranya. Prinsip dari sistem ini sendiri adalah bahwa semua yang dimiliki oleh Negara diorientasikan untuk kepentingan masyarakat, atau biasanya sering diistilahkan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun kenyataannya kini banyak sekali penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan sistem demokrasi yang sedang berjalan saat ini. Hal inilah yang menyebabkan sistem demokrasi kita menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh bangsa Indonesia dan oleh pendiri Negara ini sendiri. Penyimpangan ini dapat menyebabkan Negara ini lama kelamaan menjadi semakin rapuh dan rentan dengan perpecahan. Seperti yang kita tahu bahwa demokrasi di Indonesia sudah melewati berbagai macam proses, tantangan dan perubahan struktur ketatanegaraan dengan harapan bahwa kedepannya demokrasi di Indonesia dapat menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Namun semua hal tidak ada yang sempurna dan berjalan dengan instan, tetap saja pada sistem barupun terdapat beberapa kekurangan, misalnya penyalahgunaan wewenang, dan lain sebagainya. Sistem yang kini berjalanpun masih seumur jagung, sehingga sistem ini masih rawan untuk digoyahkan karena belum tertanam sebagai jati diri bangsa. Mengingat bahwa lamanya pemerintahan orde barupun meninggalkan jati diri masa lalu yang susah untuk dirubah, apalagi dengan pemerintahannya yang terkenal sangat lama hingga 32 tahun sehingga hal itu menjadi kendala dalam menjalankan sistem demokrasi pada masa ini. Beberapa upaya telah dilakukan oleh para pendiri bangsa dengan harapan bahwa dapat membuat demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik dari pada sebelumnya dan dapat mengangkat harkat serta martabat warganegaranya. Namun terkadang upaya yang dilakukan oleh para pendiri Negara masih seperti menemui jalan buntu, sehingga demokrasi yang berjalan belum dapat berjalan seperti apa yang dicita-citakan oleh para pendiri Negara tersebut. Jadi makalah kali ini akan lebih membahas pada bagaimana berjalannya sistem demokrasi di Indonesia saat ini, dan apakah sistem ini sudah cocok bagi Indonesia atau masih harus diperbaiki demi perbaikan Negara Indonesia kedepannya.

3 B. Tinjauan Pustaka Istilah demokrasi berasal dari kata Demos yang artinya rakyat, dan Kratos atau Cratein yang artinya kekuasaan. Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan, dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.secara umum demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara serta sebagai penentu keputusan dan kebijakan tertinggi dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan serta sebagai pengontrol terhadap pelaksanaannya, baik secara langsung oleh rakyat atau melalui lembaga perwalian. (Moh.Mahfud MD., 2000) Prinsip prinsip demokrasi yang bersifat universal (I) Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik. (II) Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara. (III) Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warga negara. (IV) Pengormatan terhadap supremasi hukum. Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law) antara lain sebagai berikut: (I) Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang. (II)Kedudukan yang sama dalam hukum. (III) Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang. Ada banyak ilmuwan yang memberikan pendapatnya tentang prinsip-prinsip budaya demokrasi. Beberapa pendapat ilmuwan itu sebagai berikut: a. Masykuri Abdillah berpendapat bahwa prinsip-prinsip demokrasi terdiri atas prinsip persamaan, kebebasan, dan pluralisme. b. Robert A. Dahl berpendapat bahwa terdapat tujuh prinsip yang harus ada dalam sistem demokrasi, yaitu kontrol atas keputusan presiden, pemilihan yang teliti dan jujur, hak memilih, hak dipilih, kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman, kebebasan mengakses informasi, dan kebebasan berserikat. c. Miriam Budiardjo berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi sebagai berikut: Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak-hak individu, harus menentukan pula prosedur untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin.; Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.; Pemilihan umum yang bebas.; Kebebasan umum untuk menyatakan pendapat.;

4 Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.; Pendidikan kewarganegaraan. d. Franz Magnis Suseno berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi terdiri atas negara hukum, pemerintah berada di bawah kontrol nyata masyarakat, pemilihan umum yang bebas, prinsip mayoritas, dan adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis. (Babari,dkk., 2002). Beberapa pembedaan demokrasi menurut Mahfud (2003) sebagai berikut Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas: a. Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal) b. Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar) Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya, demokrasi dibedakan atas a. Demokrasi Formal b. Demokrasi Material c. Demokrasi Campuran Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi dibedakan atas: a. Demokrasi Sistem Parlementer b. Demokrasi Sistem Presidensial Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. Demokrasi langsung sebenarnya adalah sebuah bentuk demokrasi dimana setiap individu tunggal dapat melakukan pemilihan politik atau bahkan kata-kata dengan memutuskan kesimpulan. Dengan proses ini, masing-masing individu memiliki ciri sendiri dengan memutuskan suatu hal yang dapat mempengaruhi keadaan politik. Salah satu proses demokrasi langsung digunakan pada hari-hari pertama melibatkan demokrasi dengan Athena dimanapun wisatawan memiliki masalah yang perlu diperbaiki, semua individu bertemu untuk membicarakan hal itu. Di dalam era modern teknik ini berubah menjadi tidak tepat mengingat bahwa jumlah rakyat cukup besar dan menumpuk semua individu di dalam forum diskusi dapat menjadi hal yang sulit dan tidak efektif. Teknik ini juga memiliki kekurangan dimana individu cenderung memberikan tanggapan secara berlebihan. Meskipun teknik ini modern, namun tidak semua orang juga mempelajari komplikasi yang terjadi pada politik negara, maka demokrasi perwakilan menjadi salah satu solusi mengatasi masalah tersebut. Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui

5 pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka (Abdulkarim,A.,2006). C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana demokrasi Pancasila pada era orde baru? 2. Bagaimana demokrasi Pancasila pada era reformasi? 3. Apakah demokrasi era reformasi sudah sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Indonesia? 4. Peran mahasiswa dalam menanggapi demokrasi Pancasila pada era reformasi di Indonesia? D. Pembahasan Setelah melewati masa demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin pada era Orde Lama, pada periode , masa demokrasi Pancasila Orde Baru yang merupakan demokrasi konsitusisonal yang menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin (Kaelan, 2012). Orde Baru lahir ketika situasi krisis politik dan ekonomi pada awalnya menunjukkan suatu gerakan perubahan yang demokratis. Krisis ekonomi dijadikan sebagai isu politik untuk menimbulkan rasa ketidakpercayaan terhadap pemerintahan Orde Lama. Orde Baru memang telah berhasil membawa perubahan, namun langkahlangkah pemerintahannya dianggap kurang demokratis (Mar iyah, 2001). Pemerintahan Orde Baru memiliki agenda untuk memperbaiki penyelewengan konstitusional yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Lama. Pemerintahan Orde Baru memiliki itikad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 dengan murni dan konsekuen dan melaksan akan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Demokrasi yang secara resmi mengkristal di dalam UUD 1945 dan yang saat ini berlaku di Indonesia biasa disebut Demokrasi Pancasila. Meskipun sebenarnya dasardasar konstitsional bagi demokrasi di Indonesia sebagaimana yang berlaku sekarang ini sudah ada dan berlaku jauh sebelum tahun 1965 tapi istilah Demokrasi Pancasila baru dipopulerkan setelah lahirnya orde baru (1966). Istilah ini lahir sebagai lawan terhadap istilah Demokrasi Terpimpin dibawah pemerintahan Soekarno, yang dicetuskan Soekarno pada tahun 1957/1958 sebagai usaha pemutusan kekuasaan pada tanganya.

6 Ketika Orde baru lahir demokrasi terpimpin ditentang secara terang-terangan sehingga pada tahun 1968 kembali MPRS mengeluarkan ketetapan No.XXXVII/MPRS/1968 tentang pencabutan ketetapan MPRS No. VIII/MPRS/1965 dan tentang pedoman pelaksanaan kerakyaktan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam permusyawaratan/perwakilan atau sesuai dengan diktum tap tersebut tentang Demokrasi Pancasila. Dengan demikian dalam perwujudannya sebagai aturan hukum baik demokrasi terpimpin maupun demokrasi pancasila berisi teknis pelaksanaan pengambilan keputusan dalam permusyawatan. Menurut Demokrasi Terpimpin inti dari permusyawaratan adalah musyawarah untuk mufakat yang bilamana hal itu tidak dapat dicapai maka musyawarah harus menempuh salah satu jalan : (a) Persoalannya diserahkan kepada pimpinan untuk mengambil kebijaksanaan dengan memaperhatikan pendapat-pendapat yang bertentangan, (b) Persoalannya ditangguhkan, (c) Persoalannya ditiadakan sama sekali; sedangkan konsep demokrasi Pancasila juga mengutamakan musyawarah untuk mufakat, tetapi pimpinan tidak diberi hak untuk mengambil keputusan sendiri dalam hal mufakat bulat tidak tercapai. Bagi demokrasi Pancasila sesuai Tap MPRS No. XXXVII/1968 untuk mengatasi kemacetan karena tidak dapat dicapainya mufakat bulat maka jalan Voting (pemungutan suara) bisa ditempuh sesuai dengan prosedur yang dikehendaki pasal 2 ayat 3 dan pasal 6 ayat UUD Presiden Soeharto menyatakan bahwa Demokrasi Pancasila berarti demokrasi, kedaulatan rakyat yang dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila lainnya. Hal ini berarti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah selalu disertai dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, haruslah menjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin dan mempersatuhkan bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial. Demokrasi Pancasila seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945, yang berarti menegakan kembali asas-asas Negara hukum dimana kepastian hukum dirasakan oleh segenap warga negara, diamana hak-hak azasi manusia baik dalam aspek kolektif, maupun dalam aspek perseorangan dijamin, dan dimana penyalahgunaan kekuasaan dapat dihirdarkan secara institusional. Dalam rangka ini perlu diusahakan supaya lembaga-lembaga dan tata kerja Orde Baru dilepaskan dari ikatan-ikatan pribadi dan lebih diperlembagakan. Namun dalam perkembangannya peran presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang lain. Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama Pancasila hanya digunakan sebagai legitimasi politis penguasa saat itu, sebab kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila (Kaelan, 2012).

7 Pada masa ini dilakukan pula penataran P4 (Pedomanan Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila) dengan tujuan untuk membentuk pemahaman demokrasi Pancasila yang sama dalam masyarakat, suatu bentuk indoktrinasi Pancasila. Pada masa ini, Pancasila dijadikan sebagai asas tunggal dalam kehidupan berorganisasi di Indonesia, penggunaan asas selain Pancasila dianggap sebagai bentuk pengkhianatan. Hal ini menyebabkan tidak bebasnya kehidupan organisasi dan pers pada masa Orde Baru, kebebasan berorganisasi dan berkespresi ditekan, sehingga menjadi tidak demokratis (Mar iyah, 2001). Dari sudut hubungan antar lembaga-lembaga negara atau antar aparatur demokrasi, terlihat bahwa demokrasi Pancasila sebagaimana diatur dalam UUD 1945 memeberikan kekuasaan yang besar kepada Presiden.Presiden dipilih dan diangkat oleh MPR yang separuh anggotanya adalah anggota-anggota DPR. Kekuasaan Presiden ini besar karena ia tidak bisa dijatuhkan oleh DPR.Presiden tidak dapat membubarkan DPR, sebagaimana DPR tidak bisa menjatuhkan Presiden; dan untuk itu Presiden perlu memperhatikan suara-suara anggota DPR. Secara tidak langsung demokrasi Pancasila menghendaki terjadinya hubungan yang harmonis antara eksekufit dan legislatif melalui proses konsensus sehingga kesiimbangan yang wajar antara konsensus dan konflik akan tercipta (Moh.Mahfud, 1993). Walaupun pemilu dilaksanakan sebagai sarana demokrasi, namun pada kenyataannya pemilu tidak berjalan sebagai mana seharusnya dan kurang demokratis karena pemenangnya yang tidak pernah berubah. Calon-calon ditentukan oleh rezim, tidak ada kebebasan memilih. Proses pemilu dilaksanakan oleh pemerintah dengan meletakkan kepentingan pada salah satu peserta pemilu sehingga pemilu dirasakan sebagai demokrasi yang semu. Selama 32 tahun kekuasaan dipegang oleh presiden yang sama sehingga rotasi pemerintahan tidak terjadi. Selain itu pengisian jabatan politik dilakukan secara tertutup sehingga peluang praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) semakin besar (Nurdiaman, 2007). Sistem otoriter demokrasi Terpimpin dan masa Orde Baru melahirkan berbagai kekerasan bagi warga Indonesia. Pemerintahan tidak terkontrol sehingga mudah disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu (Mar iyah, 2001). Era reformasi di Indonesia dimulai pada saat presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998.Reformasi adalah usaha untuk mengembalikan tatanan kenegaraan kearah sumber nilai yang merupakan platform kehidupan bersama bangsa Indonesia yang selama ini diselewengkan demi kekuasaan kelompok orang baik pada masa orde lama ataupun masa orde baru.

8 Gerakan reformasi terjadi akibat krisis yang multidimensi di seluruh negara Indonesia yang menyangkut segenap bidang kehidupan baik politik ekonomi sosial budaya maupun keamanan dan ketertiban. Berawal dari keperihatinan moral yang dalam atas berbagai krisis dalam negeri yang diakibatkan membumbung tinggi harga bahan pokok kehidupan masyarakat, merajalelalnya korupsi, kolusi dan nepotisme serta tingkah laku yang menyimpang tatanan kehidupan dimulailah gerakan reformasi yang diprakarsai oleh para mahasiswa yang selanjutnya melibatkan lembaga sosial masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat (Setijo,P., 2011). Tujuan reformasi adalah melakukan perubahan secara serius dan bertahap untuk menemukan nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menara seluruh struktur kenegaraan termasuk perundang-undangna dan konstitusi yang menyimpang dari arah perjuangan dan cita-cita bangsa, melakukan perbaika dalam setiap bidang baik politik, ekonomi,sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan, menghapus adanya KKN, kekuasaan otoriter dan penyelewengan lain (Setijo,P., 2011). Proses reformasi harus mempunyai platform dan sumber yang jelas dan merupakan arah, tujuan serta cita-cita yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Demokrasi di Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 selain mengakui adaanya kebebasan dan persamaan hak juga sekaligus mengakui perbedaan serta keberanekaragaman mengingat Indonesia adalah negara Bhineka Tunggal Ika berdasarkan pada moral Ketuhanan Persatuan dan Kemanusiaan yang adil dan beradab (Kaelan,2014). Proses demokratisasi diyakini sebagai sistem yang dipilih di dalam gerakan reformasi untuk membangun Indonesia di masa depan. Setelah reformasi 21 Mei 1998, hingga saat ini, masa demokrasi Pancasila era Reformasi dengan berakar pada kekuatan multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga negara, antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Pada masa ini peran partai politik kembali menonjol, sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru (Nurdiaman, 2007). Secara umum di dalam sistem pemerintahan yang demokratis senantiasa mengandung unsur yang penting dan mendasar seperti: Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik; Tingkat persamaan tertentu diantara warga negara; Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh warga negara; Suatu sistem perwakilan; Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas (Kaelan,2014).

9 Esensi sistem demokrasi merupakan konteks kekuasaan oleh semua partai politik secara jujur dan terbuka.semua warga negara yang memenuhi persyaratan bebas menggunakan hak pilih dan hak dipilih. Sistem dan proses demikian juga disertai berlakunya hak-hak sipil, seperti kebebasan hak asasi persamaan, dll. Pada era reformasi, proses kehidupan demokrasi muncul kembali hal ini dapat dilihat dari adanya kebebasan pers sebagai ruang publik untuk berpartisipasi dalam berbangsa dan bernegara, adanya kebebasan dalam berpendapat, pola rekruitmen politik untuk pengisisan jabatan politik dilakukan secara terbuka, rotasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat sampai tingkat desa, diberlakukannya sistem multi partai pada pemilu mulai tahun Berbeda dengan sistem orde baru dimana kebebasan berpendapat dan pers cukup ditekan, pada masa reformasi ini masyarakat diberikan kebebasan dalam menyatakan pendapatnya sehingga masyarakat dapat menyampaikan kritik atau saran kepada pemerintah secara terbuka.kebebasan juga diberikan dalam bidang pers khususnya dalam sistem Permohonan Ijin Usaha Penerbitan (SIUP) yang dipermudah. Selain itu dalam proses pemilu pada era ini lebih demokratis, hal ini mulai dapat dilihat pada pemilihan presiden di masa pemerintahan B.J Habibie pada tahun 1999, proses pemilu ini diikuti oleh 48 partai politik. Bila dilihat kembali pada kondisi sebelum reformasi maka terlihat bahwa kekuasaan yang ada pada orde baru bersifat otoriter dengan pemerintahan yang terpusat dan cenderung tertutup.sedangkan pada era ini pemerintahan lebih demokrastis dengan pememerintahan desentralisasi dan pengawasan pemerintahan yang lebih terbuka, transparan, serta penuh kebebasan. Untuk menciptakan demokrasi yang seimbang, maka dikenalkan istilah Tidak Tak Terbatas, dengan ini presiden harus menyatakan kesediaannya untuk memperhatikan suara DPR.DPR harus mempergunakan seluruh haknya sebagai parlemen legislative tanpa khawatir di-recall oleh partainya.dpr memiliki kedudukan yang cukup kuat sehingga tidak dapat dibubarkan oleh presiden.jadi dengan sistem ini kebijakan presiden dibatasi oleh pengawasan yang efektif dari DPR.Sistem/ mekanisme ini merupakan upaya secara preventif untuk mencegah pemerosotan sistem konstitusional menjadi absolutisme (Nurdiaman, 2007). Kehidupan yang demokratis berusaha dibangun lagi pada masa reformasi ini. Bukti usaha untuk membangun kehidupan yang demokratis adalah dengan dikeluarkannya ketetapan MPR RI No X/ MPR/ 1998 tentang pokok-pokok reformasi, Ketetapan No VII/MPR/ 1998 tentang pencabutan Tap MPR tentang referendum, Tap

10 MPR RI No XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bebas dari KKN, Tap MPR RI No XIII/MPR/1998 tentang pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden RI, Amandemen UUD Dampak positif dari reformasi adalah munculnya suasana baru seperti yang dapat kita nikmati dengan adanya kebebasasan pers, kebebasan berorganisasi kebebasan pemikiran berpolitik di Indonesia. Selain itu munculnya kesadaran bahwa masyarakat bisa untuk melakukan gerakan pembaharuan dan perubahan atas rasa ketakutan dalam berpolitik, pendobrakan terhadap proses pembodohan yang telah berlangsung selama 30 tahun lebih pada masa orde baru (Setijo,P., 2011). Meskipun begitu, dalam masa reformasi terasa bahwa reformasi belum berjalan secara terarah.bangsa Indonesia pada saat ini justru sedang mengalami ketidakharmonisan, tanpa terarah sehingga mengalami jurang disintegrasi. Rasionalisme dan objektivitas telah tersisih sehingga muncul egoisme baik perseorangan maupun kelompok tanpa mengindahkan etika, moral, norma, dan hukum yang ada. Pemilu juga kembali kepada fungsi awalnya yaitu sebagai kekuasaan ada di tangan rakyat, namun pada prakteknya banyak kebijakan tidak berdasarkan pada kepentingan rakyat, melainkan kearah pembagian kekuasaan antara presiden dan partai politik dalam DPR. Dengan kata lain model demokrasi era reformasi dewasa ini kurang mendasarkan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Kaelan, 2012). Mengingat hal itu, sebagai masyarakat khususnya mahasiswa kita dapat memilih untuk bersifat lebih terbuka, baik pemerintah maupun pendukungya dari berbagai gerakan aktivis masyarakat dalam arti bertindak jujur, rendah hati, bersama-sama belajar tekun melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan ruang publik yang dihadirkan lebih luas oleh reformasi, memperjuangkan kehidupan politik menuju arah yang lebih positif (Setijo,P., 2011).

11 E. Kesimpulan 1. Pada demokrasi orde baru kedudukan presiden dominan terhadap lembaga Negara, sehingga nama Pancasila seperti hanya digunakan untuk legitimasi politis penguasa saat itu. 2. Pada demokrasi reformasi muncul suasana baru seperti yang dapat kita nikmati dengan adanya kebebasan pers, kebebasan berorganisasi, dan kebebasan pemikiran berpolitik di Indonesia. 3. Demokrasi reformasi juga sesuai dengan yang dicita-citakan Indonesia, karena demokrasi reformasi dapat memunculkan suasana baru seperti yang dapat kita nikmati, dapat memberikan kesadaran bahwa masyarakat bisa melakukan gerakan pembaharuan dan perubahan dalam berpolitik, dan menjadi pendobrak atas adanya proses pembodohan yang telah berlangsung selama 30 tahun lebih pada masa orde baru. 4. Sebagai mahasiswa dalam menanggapi demokrasi Pancasila pada era reformasi ini kita dapat memilih untuk bersifat lebih terbuka, baik kepada pemerintah maupun pendukungya dari berbagai gerakan aktivis masyarakat dalam arti bertindak jujur, rendah hati, bersama-sama belajar tekun melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan ruang publik yang dihadirkan lebih luas oleh reformasi, serta dengan memperjuangkan kehidupan politik menuju arah yang lebih positif.

12 F. Daftar Pustaka Abdulkarim, A., 2006, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Grafindo Media Pratama, hal Babari, Y., Wulandari, A. P. Y., Gea, A. A., 2002,Relasi Dengan Sesama, Jakarta: Gramedia, hal 92, 93. Kaelan, 2014, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, Paradigma, hal Kaelan, Zubaidi, A., 2012, Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma, Yogyakarta, hal Mahmud. Moh., 1993, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Liberty, Yogyakarta, hal Mahfud, Moh., 2003,Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia (Studi tentang Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan), Jakarta: Rineka Cipta. Mahfud,Moh., 2000, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Jakarta:Rineka Cipta, hal. 9. Mar iyah, C., 2001, Masyarakat Warga dan Pergulatan Demokrasi, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, hal , 115. Nurdiaman, A., 2007, Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara, Pribumi Mekar, Bandung, hal , 81. Setijo, Panji, 2011, Pendidikan Pancasila Prespektif Sejarah Perjuangan Bangsa, Edisi 4, PT Grasindo, Jakarta, hal

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. MENYEBUTKAN PENGERTIAN, MAKNA DAN MANFAAT

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF Demokrasi: Antara Teori dan Pelaksanaannya Di Indonesia Modul ini akan mempelajari pengertian, manfaat dan jenis-jenis demokrasi. selanjutnya diharapkan diperoleh

Lebih terperinci

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU PANCASILA Modul ke: Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pancasila dalam Kajian

Lebih terperinci

DEMOKRASI : ANTARA TEORI. Modul ke: INDONESIA. 05Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

DEMOKRASI : ANTARA TEORI. Modul ke: INDONESIA. 05Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Modul ke: DEMOKRASI : ANTARA TEORI dan PELAKSANAANNYA di INDONESIA Fakultas 05Teknik Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU A. Pengantar : Arti, Makna dan Manfaat Demokrasi Demokrasi berasal dari

Lebih terperinci

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Maria Alfonsa Chintia Dea P. NIM : A12.2013.04844 Kelompok : A12.6701 FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM

Lebih terperinci

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan.

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan. PERTEMUAN KE 4 DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi, artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan

Lebih terperinci

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA Modul ke: 05 Fakultas Udjiani Ekonomi dan Bisnis A. Arti, Makna dan Manfaat Demokrasi. B. Nilai-Nilai Demokrasi. C. Prinsip dan Parameter Demokrasi.

Lebih terperinci

Demokrasi Parlementer (Liberal)

Demokrasi Parlementer (Liberal) PERTEMUAN KE 5 Demokrasi Parlementer (Liberal) UUD 1945 periode pertama (1945-1949) RIS 1949 dan UUDS 1950 secara yuridis formal berakhir pada tanggal 5 Juli 1959 Periode (1945-1949 ) dikenal beberapa

Lebih terperinci

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Modul ke: 05 Fakultas PSIKOLOGI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Demokrasi: Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia Program Studi PSIKOLOGI Rizky Dwi Pradana, M.Si Sub Bahasan 1. Pengantar: Arti, Makna,

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Disampaikan pada Workshop E-learning E Oleh : Tatik Rohmawati,, S.IP. Dosen Tetap Prodi Ilmu Pemerintahan 15 Desember 2007 1 DEMOKRASI Pengertian Demokrasi Secara

Lebih terperinci

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia Fakultas FAKULTAS RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi http://www.mercubuana.ac.id DEFINISI

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA ORDE LAMA, ERA ORDE BARU DAN ERA REFORMASI BAHAN TAYANG MODUL 4 SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI

Lebih terperinci

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP 2013 Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP Perhatian : Jawaban tertera pada kalimat yang ditulis tebal. 1. Di bawah ini merupakan harapan-harapan

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan

Lebih terperinci

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. DEMOKRASI PANCASILA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. PENGERTIAN, PAHAM ASAS DAN SISTEM DEMOKRASI Yunani: Demos

Lebih terperinci

ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum

ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN 1945 1 Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum PENDAHULUAN Sebagai negara hukum Indonesia memiliki konstitusi yang disebut Undang- Undang Dasar (UUD

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MATERI AUDIENSI DAN DIALOG DENGAN FINALIS CERDAS CERMAT PANCASILA, UUD NEGARA RI TAHUN 1945, NKRI, BHINNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETAPAN MPR Dr. H. Marzuki Alie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan,

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berhentinya Presiden Soeharto di tengah-tengah krisis ekonomi dan moneter menjadi awal dimulainya era reformasi di Indonesia. 1 Dengan adanya reformasi, masyarakat berharap

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Kuliah ke 13) suranto@uny.ac.id 1 A. UUD adalah Hukum Dasar Tertulis Hukum dasar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (a) Hukum dasar tertulis yaitu UUD, dan

Lebih terperinci

Demokrasi di Indonesia

Demokrasi di Indonesia Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara

Lebih terperinci

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang 2011

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang 2011 Disusun Oleh : Lilik Rahayu (08230016) Nurkholis Majid (08230010) Debby Fajar Mulia (08230028) M. Khoiron (08230029) Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

sherila putri melinda

sherila putri melinda sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya didasari oleh keinginan untuk hidup berbangsa dan bernegara secara demokratis. Terdapat alasan lain

Lebih terperinci

RANGKUMAN KN DEMOS KRATOS DEMOKRASI RAKYAT ARTI : RAKYAT MEMERINTAH PEMERINTAHAN. a) SEJARAH DEMOKRASI. b) PRINSIP DEMOKRASI

RANGKUMAN KN DEMOS KRATOS DEMOKRASI RAKYAT ARTI : RAKYAT MEMERINTAH PEMERINTAHAN. a) SEJARAH DEMOKRASI. b) PRINSIP DEMOKRASI RANGKUMAN KN DEMOKRASI ARTI : RAKYAT MEMERINTAH DEMOS RAKYAT KRATOS PEMERINTAHAN Abraham Lincoln mengatakan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat a) SEJARAH DEMOKRASI 1. Berawal dari Negara-negara kota

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KELOMPOK 2: 1. Hendri Salim (13) 2. Novilia Anggie (25) 3. Tjandra Setiawan (28) SMA XAVERIUS BANDAR LAMPUNG 2015/2016 Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi Warga Negara

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi Undang Undang yang berkaitan dengan Demokrasi a. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sebelum

Lebih terperinci

Mata Kuliah Kewarganegaraan

Mata Kuliah Kewarganegaraan Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: 05 Fakultas Design Komunikasi dan Visual Program Studi Pokok Bahasan DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA Dosen : Cuntoko, SE., MM. Informatika dan

Lebih terperinci

GERAKAN REFORMASI. (Kuliah ke 10) 1

GERAKAN REFORMASI. (Kuliah ke 10) 1 GERAKAN REFORMASI (Kuliah ke 10) suranto@uny.ac.id 1 Pengertian Reformasi ialah suatu gerakan untuk memformat ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format sesuai dengan

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS. Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Demokrasi Pengertian

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Arti, Makna, Manfaat Demokrasi Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat Arti, Makna dan

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA BENTUK SUSUNAN PANCASILA ( Hierarkis Piramidal ) Sila V Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4 Sila IV Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5 Sila

Lebih terperinci

PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA

PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Disusun oleh Nama : Asilka Islamey Nim : 11.11.5124 Kelompok : D Jurusan Dosen : S1-TI : Drs. Tahajudin Sudibyo

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA 1 ALINEA KE IV PEMBUKAAN UUD 1945 MEMUAT : TUJUAN NEGARA, KETENTUAN UUD NEGARA, BENTUK NEGARA, DASAR FILSAFAT NEGARA. OLEH KARENA ITU MAKA SELURUH

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT 37 BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT A. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia Demokrasi adalah bentuk

Lebih terperinci

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya) PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya) Apakah Sistem Demokrasi Pancasila Itu? Tatkala konsep

Lebih terperinci

DEMOKRASI INDONESIA (Pemilu Sebagai Wujud Demokrasi Indonesia)

DEMOKRASI INDONESIA (Pemilu Sebagai Wujud Demokrasi Indonesia) Selasa 5-6 DEMOKRASI INDONESIA (Pemilu Sebagai Wujud Demokrasi Indonesia) MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Bapak Gatot Isnani Oleh Lailatul Ilmiyah 085745950308

Lebih terperinci

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA K E T E T A P A N REPUBLIK INDONESIA No.XXXVII/MPRS/1968 TENTANG PENCABUTAN KETETAPAN MPRS NO. VIII/MPRS/1965 DAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN

Lebih terperinci

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN Dosen Nama : Dr. Abidarin Rosyidi, MMA :Ratna Suryaningsih Nomor Mahasiswa : 11.11.5435 Kelompok : E Program Studi dan Jurusan : S1 Sistem Informatika STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya pemerintah yang berdaulat dan terakhir yang juga merupakan unsur untuk

BAB I PENDAHULUAN. adanya pemerintah yang berdaulat dan terakhir yang juga merupakan unsur untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara adalah suatu organisasi yang terdiri dari masyarakat yang mempunyai sifat-sifat khusus antara lain sifat memaksa, dan sifat monopoli untuk mencapai tujuannya.

Lebih terperinci

AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP.19651216 198903 2 012 Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI

Lebih terperinci

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Sistem pemerintahan negara Indonesia telah mengalami beberapa perubahan. Semuanya itu tidak terlepas dari sifat dan watak

Lebih terperinci

I. PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR

I. PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR I. PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR I. Pilihlah jawaban yang benar 1. Demokrasi berasal dari kata demos dan kratos, demos artinya a. rakyat b. pemerintah c. berkuasa d. kekuasaan rakyat 2. Kratos artinya a.

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: DEMOKRASI. Syahlan A. Sume. Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: DEMOKRASI. Syahlan A. Sume. Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN. KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id DESKRIPSI MODUL 5 KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI : Pada materi ini dipelajari pemahaman tentangdemokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengisi jabatan tertentu di dalam suatu negara. Bagi negara yang menganut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengisi jabatan tertentu di dalam suatu negara. Bagi negara yang menganut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum merupakan suatu sarana untuk memilih orang agar dapat mengisi jabatan tertentu di dalam suatu negara. Bagi negara yang menganut sistem demokrasi,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945 TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945 Di susun oleh : Nama : Garna Nur Rohiman NIM : 11.11.4975 Kelompok : D Jurusan Dosen : S1-TI : Tahajudin Sudibyo, Drs Untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM SILABUS Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Semester : 1 Prasyarat : Kode : SKS : 2 1. Pengantar : Pendidikan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan.

PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya

Lebih terperinci

Konsep Hukum dan Demokrasi dilahirkan untuk membendung adanya kesewenang wenangan dari kekuasaan yang mempraktekkan sistem yang absolut dan

Konsep Hukum dan Demokrasi dilahirkan untuk membendung adanya kesewenang wenangan dari kekuasaan yang mempraktekkan sistem yang absolut dan Di Susun Oleh : 1. Lukman Hakim (08230064) 2. Bagus Pamuji Rahardjo (08230067) 3. Ar y Indra Djatmika (08230082) 4. Rahmad Hanafi (08230070) Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang 2011 Konsep

Lebih terperinci

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4 1 TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4 DISUSUN OLEH: NAMA NIM PRODI : IIN SATYA NASTITI : E1M013017 : PENDIDIKAN KIMIA (III-A) S-1 PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

Lebih terperinci

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

MATERI UUD NRI TAHUN 1945 B A B VIII MATERI UUD NRI TAHUN 1945 A. Pengertian dan Pembagian UUD 1945 Hukum dasar ialah peraturan hukum yang menjadi dasar berlakunya seluruh peraturan perundangan dalam suatu Negara. Hukum dasar merupakan

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh: Nama : WIJIYANTO

Lebih terperinci

Materi Kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI INDONESIA. Modul 7. Oleh : Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, SH/

Materi Kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI INDONESIA. Modul 7. Oleh : Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, SH/ PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Materi Kuliah DEMOKRASI INDONESIA Modul 7 Oleh : Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, SH/08124446335 53 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat

Lebih terperinci

MAKNA DAN HAKEKAT DEMOKRASI

MAKNA DAN HAKEKAT DEMOKRASI MAKNA DAN HAKEKAT DEMOKRASI MAKNA :demos ~ rakyat; cratos ~ kedaulatan Demokrasi : keadaan negara yang dalam sistem pemerintahaannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Founding fathers bangsa Indonesia telah memberikan ketegasan di dalam perumusan dasar pembentukan negara dimana Indonesia harus dibangun dan dikelola salah satunya dengan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

I. Pilihlah jawaban yang benar

I. Pilihlah jawaban yang benar I. Pilihlah jawaban yang benar 1. Demokrasi berasal dari kata demos dan kratos, demos artinya a. rakyat b. pemerintah c. berkuasa d. kekuasaan rakyat 2. Kratos artinya a. Rakyat b. Negara c. Kekuasaan

Lebih terperinci

PANCASILA PADA MASA REFORMASI

PANCASILA PADA MASA REFORMASI PANCASILA PADA MASA REFORMASI A. Pengertian Reformasi Makna reformasi secara etimologis berasal dari kata Reformation dengan akar kata reform yang secara semantik bermakna make or become better by removing

Lebih terperinci

Kelompok 4 Mempersembahkan

Kelompok 4 Mempersembahkan Kelompok 4 Mempersembahkan Pengertian Demokrasi Kata ini berasal dari bahasa Yunani (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari (dêmos) "rakyat" dan (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad

Lebih terperinci

CONTOH SOAL UKG PKn SMP

CONTOH SOAL UKG PKn SMP CONTOH SOAL UKG PKn SMP 1. Di bawah ini merupakan harapan-harapan dalam terciptanya kehidupan yang demokratis, kecuali. a. Pemerintahan yang bebas. b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak. c. Pelaksanaan

Lebih terperinci

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG Jl. Sompok No. 43 Telp. 8446802 Semarang Website.www.smp 37.smg.sch.id Email: smp 37 smg @ yahoo.co.id ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN

Lebih terperinci

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT Title? Author Riendra Primadina Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov 2010 14:10:06 GMT Author Comment Hafizhan Lutfan Ali Comments Jawaban nya...

Lebih terperinci

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat sebagai bentuk pemerintahan

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL. Modul ke: 12 Fakultas TEKNIK AKTUALISASI SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN ( DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, HANKAM HUKUM DAN HAM )

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU A. Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia Konstitusi (Constitution) diartikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA MENURUT MAHFUD MD

BAB IV ANALISIS TENTANG KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA MENURUT MAHFUD MD 68 BAB IV ANALISIS TENTANG KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA MENURUT MAHFUD MD A. Analisis tentang Konsep Syura dalam Islam atas Pelaksanaan Demokrasi Konstitusional

Lebih terperinci

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag 3.2 Uraian Materi 3.2.1 Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag dari negara, ideologi negara, staatsidee. Dalam hal

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan Posted by KuliahGratisIndonesia Materi soal Undang-undang merupakan salah satu komposisi dari Tes Kompetensi Dasar(TKD) yang mana merupakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : SUHENDRA JUNIAR A. 11.11.5565 F S1/Teknik Informatika Abidarin

Lebih terperinci

Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai

Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai Disusun oleh : Nickita Harlexi Elbondo (08230073) Julian Adetiamin (08230084) Ririn Apriani (08230066) Halilur Rahman (08230031) Ainur Rosidi (08230076) Demokrasi Merupakan bentuk atau mekanisme sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan

Lebih terperinci

Perubahan Ketatanegaraan Pasca Amandemen UUD Tahun 1945, Dillema. Menghidupkan Kembali Perencanaan Pembangunan Nasional Model GBHN

Perubahan Ketatanegaraan Pasca Amandemen UUD Tahun 1945, Dillema. Menghidupkan Kembali Perencanaan Pembangunan Nasional Model GBHN Perubahan Ketatanegaraan Pasca Amandemen UUD Tahun 1945, Dillema Menghidupkan Kembali Perencanaan Pembangunan Nasional Model GBHN dan Deficit Demokrasi. Cut Maya Aprita Sari, S.Sos., M.Soc.Sc Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011: 34 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Judicial Review Kewenangan Judicial review diberikan kepada lembaga yudikatif sebagai kontrol bagi kekuasaan legislatif dan eksekutif yang berfungsi membuat UU. Sehubungan

Lebih terperinci

Dalam perkembangannya demokrasi secara langsung mulai sulit dilaksanakan, karena : Tidak adanya tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya

Dalam perkembangannya demokrasi secara langsung mulai sulit dilaksanakan, karena : Tidak adanya tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya Demokrasi Demokrasi berasal bahasa Yunani Yaitu Demos yang berarti rakyat Cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan Abad ke-4 SM dan ke-6 M Direct Democracy di Yunani Dalam perkembangannya

Lebih terperinci

EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA - B Adriana Grahani Firdausy, S.H., M.H. BADAN EKSEKUTIF PENGERTIAN Badan pelaksana UU yang dibuat oleh badan legislatif bersama dengan Pemerintah

Lebih terperinci

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, 2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang

Lebih terperinci

MAKALAH PANCASILA DEMOKRASI PANCASILA

MAKALAH PANCASILA DEMOKRASI PANCASILA MAKALAH PANCASILA DEMOKRASI PANCASILA Dosen : Dr. Abidarin Rosidi M.M. Disusun Oleh : Reenato Gilang 11.11.5583 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi?

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa. TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO 11.11.5668 KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara, Condong Catur Yogyakarta,

Lebih terperinci

DEMOKRASI PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : FAUZAN AZIZ NIM : : M KHALIS PURWANTO, Drs, MM

DEMOKRASI PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : FAUZAN AZIZ NIM : : M KHALIS PURWANTO, Drs, MM DEMOKRASI PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : FAUZAN AZIZ NIM : 11.02.8001 PROG. STUDI JURUSAN DOSEN : PENDIDIKAN PANCASILA : D3 MI : M KHALIS PURWANTO, Drs, MM 1 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA DEMOKRASI PANCASILA Disusun oleh Nama : Mirzaq Affan Nursy NIM : 11.11.4825 Kelompok Prodi/Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Tahajudin S, Drs STMIK AMIKOM YOGYAKARTA DEMOKRASI PANCASILA ABSTRAK

Lebih terperinci

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) A. Pengertian Politik POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan rangkaian

Lebih terperinci

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) 29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

TUGAS PELAKSANAAN DEMOKRASI Di INDONESIA Dari Tahun 1945 Sekarang

TUGAS PELAKSANAAN DEMOKRASI Di INDONESIA Dari Tahun 1945 Sekarang TUGAS PELAKSANAAN DEMOKRASI Di INDONESIA Dari Tahun 1945 Sekarang Disusun Oleh : HASTOMO DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2006 Hastm_inc@ymail.com

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Sarasehan Nasional Pendidikan Budaya Politik Nasional Berlandaskan Pekanbaru,

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik Kuliah ke-11 suranto@uny.ac.id 1 Latar Belakang Merajalelanya praktik KKN pada hampir semua instansi dan lembaga pemerintahan DPR dan MPR mandul, tidak mampu

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5234 ADMINISTRASI. Peraturan Perundang-undangan. Pembentukan. Teknik Penyusunan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : Doni Saputra.P 11.11.5553 F S1/Teknik Informatika Abidarin Rosidi,

Lebih terperinci

BAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

BAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA BAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA A. Pancasila Paradigma Pembangunan 1. Pengertian Paradigma Istilah paradigma menurut kamus Bahasa Indonesia, yaitu (1) daftar

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka I. PEMOHON Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), dalam hal ini diwakili oleh Drs. H. Muhaimin Iskandar,

Lebih terperinci

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Disusun Oleh: Nama : DEFRI MUSTIKA LUBIS NIM : 11.11.5534 Kelompok : F Prog. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : S1-Teknik Informatika Dosen :Dr.

Lebih terperinci

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

REFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA. Drs. ZAKARIA

REFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA. Drs. ZAKARIA REFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA Drs. ZAKARIA Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Kehidupan Kepartaian selama

Lebih terperinci