Bappeda Kabupaten Kulonprogo, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPPS).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bappeda Kabupaten Kulonprogo, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPPS)."

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, I Wanita Bakul Di Pedesaan Jawa. Yogyakarta : Pusat Penelitian Kependudukan UGM Anonim. tt. BAB II : Kajian Teori September Anonim II. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir. 4 Januari Alexander, J.W Economic Geography. New Jersey : Prentice-Hall, Inc. Arsyad, L Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta : BPFE Badan Pusat Statistik (BPS) Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga Indonesia Tahun Jakarta : BPS Direktori Industri Pengolahan Besar dan Sedang Propinsi DIY Tahun Yogyakarta : BPS Direktori Industri Manufaktur Indonesia Tahun Jakarta : BPS Bantul Dalam Angka Yogyakarta : BPS Kulonprogo Dalam Angka Yogyakarta : BPS Sleman Dalam Angka Yogyakarta : BPS Kondisi Umum Kabupaten Kulon Progo. 8 September 2014 Bale, J The Location of Manufacturing industry. Edinburgh : Oliver & Boyd Benda-Beckmann, F.V., Keebet V.B., Juliette K., (et all) Sumber Daya Alam dan Jaminan Sosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Bappeda Kabupaten Bantul Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bantul. ul/bab%20ii.pdf, 8 September

2 Bappeda Kabupaten Kulonprogo, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPPS). nprogo/bab%20ii.pdf, 8 September 2014 Disperindagkop Kabupaten Sleman Data Luas Areal, Panen, dan Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten Sleman. Yogyakarta : Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Penanaman Modal Kabupaten Sleman. Disperindagkop Kabupaten Bantul Sentolo Handycraft : Kabupaten Kulonprogo. Yogyakarta : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertambangan Kabupaten Kulonprogo. Effendi, S dan Tukiran Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES Estall, R.C dan Buchanan, R.O Industrial Activity and Economic Geography, 3 rd Edition. Great Britain : Camelot Press Ltd. Gallant, V Perkembangan Industri Kecil Enceng Gondok dan Kontribusinya terhadap Penyerapan Tenaga Kerja serta Pendapatan Pekerja di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Hamilton, F.E.I. dan Linge, G.J.R Spatial Analysis, Industry and the Industrial Environment Progress in Research and Applications. New York : John Wiley & Sons, Ltd. Harahap, A.S, Suhariyuwanto, dan Bambang Kerajinan Tangan Enceng Gondok. Jawa Tengah : Proyek Pemberdayaan UPT dan Tenaga Kependididkan Luar Sekolah Jawa Tengah Hidayatullah, A Analisis Keuntungan Usaha Kerajinan Anyaman Enceng Gondok di Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Artikel. Vol. 32 No. 3 Hal Maret

3 Karuru, Z Pengrajin Tikar Pandan. dikutip pada 16 September Kistini Materi Kuliah Geografi Ekonomi : Perdagangan dan Industri. Yogyakarta : Fakultas Geografi Komaruddin Ensiklopedia Manajemen. Bandung : Alumni Krige, L Determine the Sample Size. 4 Januari Kuncoro, M Analisis Spasial dan Regional : Studi Aglomerasi dan Kluster Industri Indonesia. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Kuncoro, M Dasar-dasar Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Malecki, E. J Technology and Economic Development : the Dynamics of Local, Regional, and National Change. New York : John Wiley & Son, Inc. Murbyanto Politik Pertanian dan Pembangunan Perdesaan. Jakarta : Sinar Harapan Osmond, R., dan Petroeschevsky, A Water hyacinth : Control Options for Water Hyacinth (Eichhornia crassipes) in Australia. The State of New South Wales : NSM Department of Primary Industries Parker, G The Geography of Economics (A World Survey). 2 nd Edition. Great Britain : Hazell Watson & Viney Ltd. Paryanto, Siti M., Penny R., Peningkatan Produktivitas Kelompok Pengrajin Berbahan Baku Serat Alami di Sentolo Kabupaten Kulon Progo Melalui Konsep Proses Produksi Terpadu. Artikel Maret 2014 Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pungutan Ekspor Atas Barang Ekspor Tertentu 129

4 Puspitasari, N.B., Ary A., Dina T., Aditya H.S Strategi Pengembangan Usaha Kerajinan Enceng Gondok sebagai Produk Unggulan Kabupaten Semarang Menggunakan Analisis Rantai Nilai. Artikel. Vol. 7 No. 2 Hal Maret 2014 Putriana, D Seluk Beluk Mendong. Z9CUxoveJqk/s1600/penjemuran.jpg, dikutip pada 16 September Sahwalita Prospek Pemanfaatan Enceng Gondok untuk Industri Kerajinan kerjas seni di Kawasan Wisata Sungai Musi untuk Peningkatan Pendapatan Masyarakat, Jurnal. Edisi 5. df, 15 Maret 2014 Sekarningtyas, P Organisasi Keruangan Industri Budaya di Kota Surakarta. Skripsi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Siddiq, N. A Pengertian dan Manfaat Serat Alam Maret 2014 Siregar, S Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT. Bumi Aksara Soeprihanto, J Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan), Edisi 5. Yogyakarta : Liberty Sugito Agel Bertahan di Tengah Perubahan. Kompas Edisi 5 Januari 2008 Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Suharyono dan Amien, M Pengantar Filsafat Geografi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suwardi Wawancara mendalam tentang industri kerajinan serat alam. Survei Lapangan 130

5 Swasono, Y dan S. Endang Metode Perencanaan Tenaga Kerja. Yogyakarta : BPFE Tambunan, M. P Pola Persebaran Industri di Koridor Jalan Raya Bogor. Artikel. Vol. 6 No. 3 Hal Maret 2014 Topohudoyo Penataan Kawasan Malioboro September 2014 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1984 tentang Perindustrian Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Tenaga Kerja Indonesia Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Utami, K. S dan Kurniati N.N Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kreatif Pedesaan di Kabupaten Slman Studi Kasus Subsektor Industri Kerajinan Anyaman Mendong. E-Jurnal hal dikutip pada 17 September Verkoren, O The Geography of Manufacturing : Basic Concepts and Third World Application. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM Wawancara mendalam dengan beberapa pemilik industri kerajinan serat alam Survei Lapangan Webber, A Theory of the Location of Industries, (ed. C. J. Freidrich). Chicago : The University of Chicago Press Widarsono, A. tt. Strategic Value Chain Analysis (Analisis Stratejik Rantai Nilai) : Suatu Pendekatan Manajemen Biaya. 4 Januari Widianti, A Buruh Perempuan Disektor Industri dalam Era Perdagangan Global. Media Ilmiah Indonesia. Edisi IV. Yogyakarta : Perpustakaan UGM 131

6 Wulandari, N., Nurcahyaningtyas Kajian Ekonomis dan Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Enceng Gondok di Desa Rowoboni Kabupaten Semarang tahun E-journal Maret 2014 Yunus, H.S., Metodologi Penelitian : Wilayah Kontemporer. Yogyakarta : Pustaka Pelajar 132

STUDI KOMPARATIF INDUSTRI KERAJINAN SERAT ALAM KABUPATEN BANTUL DAN KABUPATEN KULONPROGO. Nurin Haq Swarsingkin

STUDI KOMPARATIF INDUSTRI KERAJINAN SERAT ALAM KABUPATEN BANTUL DAN KABUPATEN KULONPROGO. Nurin Haq Swarsingkin STUDI KOMPARATIF INDUSTRI KERAJINAN SERAT ALAM KABUPATEN BANTUL DAN KABUPATEN KULONPROGO Nurin Haq Swarsingkin nurinhaq@gmail.com Sri Rahayu Budiani srahayu@ugm.ac.id Abstract The development of natural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan suatu negara dengan keadaan kondisi sosial ekonomi penduduk yang bervariasi. Variasi kondisi sosial ekonomi tersebut salah satunya dapat ditengarai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ascani, dkk New Economic Geography and Economic Integration: A Review. London: SEARCH.

DAFTAR PUSTAKA. Ascani, dkk New Economic Geography and Economic Integration: A Review. London: SEARCH. DAFTAR PUSTAKA Alisjahbana, Armida S. 2014. Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia. Manado: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik. (2004). Bantul Dalam Angka Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik. (2004). Bantul Dalam Angka Yogyakarta: Badan Pusat Statistik. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincolin. (1999). Ekonomi Pembangunan, 4 th ed. Yogyakarta: STIE YKPN. Arsyad, Lincolin. (2010). Ekonomi Pembangunan, 5 th ed. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Badan (2004). Bantul Dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan perhitungan dan dibantu dengan data-data sekunder dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan perhitungan dan dibantu dengan data-data sekunder dari BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Berdasarkan perhitungan dan dibantu dengan data-data sekunder dari penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa jumlah ketersediaan air tanah di daerah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengurangi pengganguran, memerangi kemiskinan dan. pemerataan pendapatan. Oleh karena itu tidak heran jika kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengurangi pengganguran, memerangi kemiskinan dan. pemerataan pendapatan. Oleh karena itu tidak heran jika kebijakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri usaha kecil dan rumah tangga serta industri menengah di Indonesia memberikan peranan yang sangat penting, sehingga peranan industri usaha kecil dan

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 2 (1) (2013) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj KONSENTRASI INDUSTRI PENGOLAHAN DI PROPINSI JAWA TENGAH Nevita Sari Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas

Lebih terperinci

Konsentrasi Spasial Industri Kecil Dan Kerajinan Rumah Tangga Di Kabupaten Tuban Tahun

Konsentrasi Spasial Industri Kecil Dan Kerajinan Rumah Tangga Di Kabupaten Tuban Tahun Konsentrasi Spasial Industri Kecil Dan Kerajinan Rumah Tangga Di Kabupaten Tuban Tahun 2009-2012 SKRIPSI Oleh: RISKY ANGGA PRAMUJA 201010180311035 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Lebih terperinci

PROYEKSI SEKTOR EKONOMI PROVINSI DI KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEPULAUAN MALUKU TAHUN 2025 SKRIPSI

PROYEKSI SEKTOR EKONOMI PROVINSI DI KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEPULAUAN MALUKU TAHUN 2025 SKRIPSI PROYEKSI SEKTOR EKONOMI PROVINSI DI KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEPULAUAN MALUKU TAHUN 2025 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi atau Ahli Madya Oleh: Ilhamd Rahmaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arsyad, Lincolin. (1999). Ekonomi Pembangunan. Edisi 4. Yogyakarta: UPP STIE YKPN.

DAFTAR PUSTAKA. Arsyad, Lincolin. (1999). Ekonomi Pembangunan. Edisi 4. Yogyakarta: UPP STIE YKPN. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincolin. (1999). Ekonomi Pembangunan. Edisi 4. Yogyakarta: UPP STIE YKPN. Arsyad, Lincolin. (2010). Ekonomi Pembangunan. Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIE YKPN. (2004). Bantul Dalam

Lebih terperinci

Ilham, N., Syaukat Y., & Friyatno S Perkembangan dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Serta Dampak Ekonominya.

Ilham, N., Syaukat Y., & Friyatno S Perkembangan dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Serta Dampak Ekonominya. 105 Daftar Pustaka Anna, Alif Noor & Kaeksi, Retno Woro. 2010. Pertumbuhan Penduduk, Alih Fungsi Lahan, dan Perubahan Struktur Mata Pencaharian Penduduk Tahun 1997 Dengan 2002 di Daerah Sukoharjo. Diakses

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alexandi, M. F. (2008). Negara dan Pengusaha di Era Reformasi: Ekonomi Politik

DAFTAR PUSTAKA. Alexandi, M. F. (2008). Negara dan Pengusaha di Era Reformasi: Ekonomi Politik DAFTAR PUSTAKA Alexandi, M. F. (2008). Negara dan Pengusaha di Era Reformasi: Ekonomi Politik Kebijakan Persaingan Usaha Pada Industri Tepung Terigu Nasional (Periode 1999-2008). Ariani, M. (2003). Pusat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agoes, S., & Trisnawati, E. (2013). Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Agoes, S., & Trisnawati, E. (2013). Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku: Agoes, S., & Trisnawati, E. (2013). Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. Christopher J. Green. (2006). Finance and Development. United State of America: Edward Elgar

Lebih terperinci

KONTRIBUSI NILAI EKONOMI PENGEMBANGAN KAWASAN RAWAPENING DI KABUPATEN SEMARANG

KONTRIBUSI NILAI EKONOMI PENGEMBANGAN KAWASAN RAWAPENING DI KABUPATEN SEMARANG 1 Konstribusi Nilai Ekonomi Pengembangan Kawasan Rawapening KONTRIBUSI NILAI EKONOMI PENGEMBANGAN KAWASAN RAWAPENING DI KABUPATEN SEMARANG SRI SUBANTI 1, ZAINI ROHMAD 2, DAN ARIF RAHMAN HAKIM 3 1Fakultas

Lebih terperinci

VIII. DAFTAR PUSTAKA

VIII. DAFTAR PUSTAKA VIII. DAFTAR PUSTAKA Anugrah F. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Ke Pengguna Non Pertanian Di Kabupaten Tanggerang. Skripsi. Institut Astuti DI. 2011. Keterkaitan Harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berpaham walfare state, Negara Republik Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berpaham walfare state, Negara Republik Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang berpaham walfare state, Negara Republik Indonesia mempunyai kewajiban untuk mensejahterakan rakyatnya. Dasar konstutisional bahwa Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh. kantor pos merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh. kantor pos merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian dari pembahasan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agustian, Adang dan Iwan Setiadjie Analisis Perkembangan Harga dan

DAFTAR PUSTAKA. Agustian, Adang dan Iwan Setiadjie Analisis Perkembangan Harga dan DAFTAR PUSTAKA Agustian, Adang dan Iwan Setiadjie. 2008. Analisis Perkembangan Harga dan Rantai Pemasaran Cabai Merah di Jawa Barat. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lain yaitu faktor usia, faktor generasi penerus, dan faktor pemasaran batik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lain yaitu faktor usia, faktor generasi penerus, dan faktor pemasaran batik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis pada bab IV dan penelitian dilapangan maka dapat disimpulkan: 1. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan jumlah perajin batik antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Data Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami dinamika. Dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak tahun 2011 hingga 2016 cenderung

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN, POLA PERTUMBUHAN DAN KETIMPANGAN SPASIAL DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN SKRIPSI

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN, POLA PERTUMBUHAN DAN KETIMPANGAN SPASIAL DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN SKRIPSI ANALISIS SEKTOR UNGGULAN, POLA PERTUMBUHAN DAN KETIMPANGAN SPASIAL DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2007-2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh :

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TIMUR TENGAH SELATAN PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TIMUR TENGAH SELATAN PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TIMUR TENGAH SELATAN PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Olivia Louise Eunike Tomasowa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang E-mail: oliph_21@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kecil dan Menengah (IKM) memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia, karena sektor ini dapat mengatasi permasalahan pemerataan dalam distribusi pendapatan

Lebih terperinci

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) Geo Image 4 (2) (2015) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage DAMPAK PERKEMBANGAN INDUSTRI PERKAYUAN TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Rasio keuangan dan industry relative ratios dapat digunakan untuk

BAB V PENUTUP. a. Rasio keuangan dan industry relative ratios dapat digunakan untuk BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Rasio keuangan dan industry relative ratios dapat digunakan untuk mengklasifikasikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bastian, Indra Akuntansi sektor publik (Edisi 3). Jakarta : Erlangga.

DAFTAR PUSTAKA. Bastian, Indra Akuntansi sektor publik (Edisi 3). Jakarta : Erlangga. DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra. 2006. Akuntansi sektor publik (Edisi 3). Jakarta : Erlangga. Dewi, Purnama, Eti. 2015. Evaluasi Kinerja Pelayanan Pasar Tradisional (Studi pada Dinas Pasar Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditarik kesimpulan secara umum sebagai berikut: 1) Kelangkaan pasokan bahan baku kayu jati super mengakibatkan para

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditarik kesimpulan secara umum sebagai berikut: 1) Kelangkaan pasokan bahan baku kayu jati super mengakibatkan para BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan, hasil analisis dan pembahasan pada bab 4, maka dapat ditarik kesimpulan secara umum sebagai berikut: 1) Kelangkaan pasokan bahan baku kayu

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERAJINAN BUNGA KERING DI DESA KULU KUTA KECAMATAN KUTABLANG KABUPATEN BIREUEN.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERAJINAN BUNGA KERING DI DESA KULU KUTA KECAMATAN KUTABLANG KABUPATEN BIREUEN. ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERAJINAN BUNGA KERING DI DESA KULU KUTA KECAMATAN KUTABLANG KABUPATEN BIREUEN Aisyah 1, Elfiana 2, Asrida 2 1 Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim 2 Dosen

Lebih terperinci

STRUKTUR EKONOMI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

STRUKTUR EKONOMI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR STRUKTUR EKONOMI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Fitriadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Abstract Economic structure of the province of East Kalimantan, tend not to change because it is still

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. mereka terima dari perusahaan. 2. Berdasarkan temuan peneltian, pelayanan dimensi reliability dan assurance

BAB IV PENUTUP. mereka terima dari perusahaan. 2. Berdasarkan temuan peneltian, pelayanan dimensi reliability dan assurance BAB IV PENUTUP A.KESIMPULAN Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, selanjutnya penulis akan memaparkan kesimpulan yang didapat sebagai berikut : 1. Persepsi penumpang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Andy P Tambunan Menilai harga wajar saham ( stock valuation ). Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Andy P Tambunan Menilai harga wajar saham ( stock valuation ). Jakarta DAFTAR PUSTAKA Andy P Tambunan. 2007. Menilai harga wajar saham ( stock valuation ). Jakarta : PT Elex Media Ang, Robert. (1997). Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia Arikunto, Suharsimi.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI EKONOMI KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI LAMPUNG SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI EKONOMI KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI LAMPUNG SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI EKONOMI KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI LAMPUNG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh: SETYO EDI UTOMO 201010180311057 ILMU EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI EMPAT KABUPATEN WILAYAH BARLINGMASCAKEB Oleh: Ratna Setyawati Gunawan 1) dan Diah Setyorini Gunawan 2)

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI EMPAT KABUPATEN WILAYAH BARLINGMASCAKEB Oleh: Ratna Setyawati Gunawan 1) dan Diah Setyorini Gunawan 2) EKO-REGIONAL, Vol 1, No.1, Maret 26 ANALISIS STRUKTUR EKONOMI EMPAT KABUPATEN WILAYAH BARLINGMASCAKEB Oleh: Ratna Setyawati Gunawan 1) dan Diah Setyorini Gunawan 2) 1) Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap industri kecil dan menengah di sentra industri kerajinan keramik Kasongan, Kabupaten Bantul dapat disimpulkan bahwa,

Lebih terperinci

KEMITRAAN USAHA DALAM KLASTER INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA TUGAS AKHIR

KEMITRAAN USAHA DALAM KLASTER INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA TUGAS AKHIR KEMITRAAN USAHA DALAM KLASTER INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA TUGAS AKHIR Oleh: AZWAR AMIN L2D 002 390 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian di Putra Mandiri dan membahas hasil penelitian pada bab 4, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yang merupakan jawaban

Lebih terperinci

ANALISIS LOCATION QUOTIENT SEKTOR DAN SUBSEKTOR PERTANIAN PADA KECAMATAN DI KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS LOCATION QUOTIENT SEKTOR DAN SUBSEKTOR PERTANIAN PADA KECAMATAN DI KABUPATEN PURWOREJO ANALISIS LOCATION QUOTIENT SEKTOR DAN SUBSEKTOR PERTANIAN PADA KECAMATAN DI KABUPATEN PURWOREJO The Analysis of Location Quotient on Sector and Subsector of Agriculture among the Sub Districts in Purworejo

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN. kebutuhan ruang, dan implementasi desain layout pada fungsi industri sepatu. dalam hunian terhadap transformasi dan kebutuhan ruang.

BAB 6 KESIMPULAN. kebutuhan ruang, dan implementasi desain layout pada fungsi industri sepatu. dalam hunian terhadap transformasi dan kebutuhan ruang. BAB 6 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini diperoleh beberapa pola transformasi bentuk yang terjadi pada objek penelitian yaitu industri sepatu dalam hunian, presentase analisa tatanan

Lebih terperinci

DINAMIKA PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KAWASAN SOLO RAYA

DINAMIKA PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KAWASAN SOLO RAYA DINAMIKA PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KAWASAN SOLO RAYA Wiwit Rahayu, Nuning Setyowati 1) 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret email: wiwit_uns@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. di Indonesia, pemerintah membuat kebijakan salah satunya

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. di Indonesia, pemerintah membuat kebijakan salah satunya BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia, pemerintah membuat kebijakan salah satunya dengan cara mengedepankan sektor industri.

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN HOME INDUSTRI OPAK GAMBIR DI DESA SENDUNG KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR SKRIPSI. Oleh: DIAN MIWARI S NIM:

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN HOME INDUSTRI OPAK GAMBIR DI DESA SENDUNG KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR SKRIPSI. Oleh: DIAN MIWARI S NIM: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN HOME INDUSTRI OPAK GAMBIR DI DESA SENDUNG KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR SKRIPSI Oleh: DIAN MIWARI S NIM: 08630102 JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Makna Hukum Kawasan Perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Legal Sense Of Unitary State Of The Republic Of Indonesia Frontier

Makna Hukum Kawasan Perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Legal Sense Of Unitary State Of The Republic Of Indonesia Frontier Makna Hukum Kawasan Perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia Mahendra Putra Kurnia Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. 1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara good corporate. konsep lain seperti marketing, balance scorecard, manajemen biaya,

BAB 6 PENUTUP. 1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara good corporate. konsep lain seperti marketing, balance scorecard, manajemen biaya, BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara good corporate governance

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh Ahmad Afan Ayubi 201010180311157 ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan Total Quality

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan Total Quality BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan Total Quality Management yang dilakukan pada fakultas ekonomi pada tiga universitas yang ada di Yogyakarta. Dan dari hasil

Lebih terperinci

SPESIALISASI DAN KONSENTRASI SPASIAL INDUSTRI TPT DI KOTA SURAKARTA DAN KARANGANYAR

SPESIALISASI DAN KONSENTRASI SPASIAL INDUSTRI TPT DI KOTA SURAKARTA DAN KARANGANYAR SPESIALISASI DAN KONSENTRASI SPASIAL INDUSTRI TPT DI KOTA SURAKARTA DAN KARANGANYAR Bambang Suhardi Staff Pengajar Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: bambangsuhardi_ugm@yahoo.co.id

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENILAIAN KAWASAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENILAIAN KAWASAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: PENILAIAN KAWASAN Nama : Sudibyanung Institusi : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Program Studi : Diploma IV Pertanahan 1 RANCANGAN PEMBELAJARAN Nama

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Binswanger, H. P. and V. W. Ruttan. (1988). Induced Innovation: Technology, and Leadership. Jossey-Bash Publisher, San Francisco.

DAFTAR PUSTAKA. Binswanger, H. P. and V. W. Ruttan. (1988). Induced Innovation: Technology, and Leadership. Jossey-Bash Publisher, San Francisco. DAFTAR PUSTAKA Binswanger, H. P. and V. W. Ruttan. (1988). Induced Innovation: Technology, Institution, and Development. The Johns Hopkins University Press. Baltimore and London Bolman, L. G & Deal, T.E.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjalankan usaha industri genteng. a. Kesulitan mencari tenaga kerja. dalam proses produksi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjalankan usaha industri genteng. a. Kesulitan mencari tenaga kerja. dalam proses produksi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor penyebab mantan pengusaha genteng berhenti menjalankan usaha

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. BPS Kota Tangerang dalam Angka. Badan Pusat Statistik, kota Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA. BPS Kota Tangerang dalam Angka. Badan Pusat Statistik, kota Tangerang. DAFTAR PUSTAKA Atika, D. 1999. Analisis Ekonomi dan Keputusan Migrasi Kembali Rumahtangga Migran Sektor Informal (Tesis).Program Studi Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Achmad, Z. 2003. Analisis

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arsyad, Lincolin, 1999, Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Yogyakarta: BPFE.

DAFTAR PUSTAKA. Arsyad, Lincolin, 1999, Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Yogyakarta: BPFE. 138 DAFTAR PUSTAKA Amin, Darwis, 2014, Dampak Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Maluku: Analisis Input-Output, Jurnal Fikratuna Vol 6, Nomor 1, Januari-Juni 2014. Arsyad, Lincolin,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abimanyu, A Format Anggaran Terpadu Menghilangkan Tumpang Tindih. Bapekki Depkeu: Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Abimanyu, A Format Anggaran Terpadu Menghilangkan Tumpang Tindih. Bapekki Depkeu: Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, A. 2005. Format Anggaran Terpadu Menghilangkan Tumpang Tindih. Bapekki Depkeu: Agustina, N., Asih, B., Priyarsono, D.S. 2010. Desentralisasi Fiskal, Tax Effort, dan Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kepuasan konsumen atas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasi analisis data yang dilakukan tentang pengaruh PDRB, Upah Minimum Kabupaten/Kota, Inflasi dan Pengeluaran Pemerintah terhadap penyerapan tenaga

Lebih terperinci

POTENSI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI GULA SEMUT DI KABUPATEN KULON PROGO

POTENSI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI GULA SEMUT DI KABUPATEN KULON PROGO POTENSI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI GULA SEMUT DI KABUPATEN KULON PROGO Dindy Darmawati Putri Program Studi Agribisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Email: Dindy_putri@yahoo.co.id ABSTRAK Kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur, ekonomi, kapasitas sumber daya, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur, ekonomi, kapasitas sumber daya, dan lain-lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pelaksanaan Otonomi Daerah, setiap daerah dituntut untuk lebih meningkatkan potensi-potensi yang dimilikinya dalam rangka peningkatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 53 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa insentif pengungkapan sukarela berpengaruh positif signifikan terhadap keinformatifan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum tanggal 24 Oktober 2012.

DAFTAR PUSTAKA. Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum tanggal 24 Oktober 2012. DAFTAR PUSTAKA Amalo, (2014), Evaluasi Restrukturisasi Kredit Bank XYZ (Kasus Debitur Bank XYZ Cabang Bandung Dewi Sartika PT Sinar Pasundan. Tesis MM UGM. Arikunto, S. 2001, Prosedur Penelitian, Rineka

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik Jawa Barat dalam Angka Tahun Bandung: BPS Provinsi Jawa Barat Badan Pusat Statistik Jawa Barat dalam Angka

Badan Pusat Statistik Jawa Barat dalam Angka Tahun Bandung: BPS Provinsi Jawa Barat Badan Pusat Statistik Jawa Barat dalam Angka DAFTAR PUSTAKA Ajija, Shochrul R, et al. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Badan Pusat Statistik. 2007. dalam Angka Tahun 2006. Serang: BPS Provinsi Badan Pusat Statistik.

Lebih terperinci

PERAN INSTITUSI LOKAL DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH (Studi Kasus: Proses Difusi Inovasi Produksi Pada Industri Gerabah Kasongan Bantul, DIY)

PERAN INSTITUSI LOKAL DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH (Studi Kasus: Proses Difusi Inovasi Produksi Pada Industri Gerabah Kasongan Bantul, DIY) PERAN INSTITUSI LOKAL DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH (Studi Kasus: Proses Difusi Inovasi Produksi Pada Industri Gerabah Kasongan Bantul, DIY) TUGAS AKHIR Oleh : ELISA NUR RAHMAWATI L2D000418 JURUSAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi. Oleh : Nur Annisya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi. Oleh : Nur Annisya ANALISIS TENAGA KERJA, UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DAN JUMLAH KREDIT YANG DISALURKAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2011-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN JUDUL: I b PE KERAJINAN BERBAHAN SERAT, BAMBU, DAN KAYU DI SALAMREJO, SENTOLO, KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA

LAPORAN KEMAJUAN JUDUL: I b PE KERAJINAN BERBAHAN SERAT, BAMBU, DAN KAYU DI SALAMREJO, SENTOLO, KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA 1 PPM PROGRAM IbPE LAPORAN KEMAJUAN JUDUL: I b PE KERAJINAN BERBAHAN SERAT, BAMBU, DAN KAYU DI SALAMREJO, SENTOLO, KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA Oleh: Drs. Darmono, MT., dkk. Dibiayai oleh Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Badan Koordinasi Penanaman Modal. (2011). Jumlah Penanaman Modal Asing

DAFTAR PUSTAKA. Badan Koordinasi Penanaman Modal. (2011). Jumlah Penanaman Modal Asing DAFTAR PUSTAKA Badan Koordinasi Penanaman Modal. (2011). Jumlah Penanaman Modal Asing yang telah direalisasikan. Dikutip November 12, 2014, dari www.bkpm.go.id Badan Pusat Statistik. (2012). Berita Resmi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim. (2010). Indonesian Capital Market Directory. The Compilation. 20 Tahun

DAFTAR PUSTAKA. Anonim. (2010). Indonesian Capital Market Directory. The Compilation. 20 Tahun DAFTAR PUSTAKA Ali, S., dan Hartono, J. (2003). Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 6 (1), hal 41-53. Anonim. (2010). Indonesian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ang, Robert Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Staff Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Ang, Robert Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Staff Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Staff Indonesia. Brigham & Houston. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ghozali, Imam. 2011.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi dengan Tingkat Kesejahteraan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi dengan Tingkat Kesejahteraan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi dengan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga

Lebih terperinci

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7 April 2013 IDENTIFIKASI PEREKONOMIAN KABUPATEN KERINCI Siti Hodijah Abstrak This research entitled Economic Identification

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ariani, D.W., 2004, Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif. dalam Managemen Kualitas), Yogyakarta: Penerbit ANDI.

DAFTAR PUSTAKA. Ariani, D.W., 2004, Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif. dalam Managemen Kualitas), Yogyakarta: Penerbit ANDI. DAFTAR PUSTAKA Ariani, D.W., 2004, Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif dalam Managemen Kualitas), Yogyakarta: Penerbit ANDI. Aritonang, Irianto., 2000, Pemantauan Pertumbuhan Balita,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Appraisal Institute The Appraisal Of Real Estate, Edisi 14. American Institute of Real Estate Appraisers, Chicago, Illionis.

DAFTAR PUSTAKA. Appraisal Institute The Appraisal Of Real Estate, Edisi 14. American Institute of Real Estate Appraisers, Chicago, Illionis. DAFTAR PUSTAKA Appraisal Institute. 2013. The Appraisal Of Real Estate, Edisi 14. American Institute of Real Estate Appraisers, Chicago, Illionis. Badan Pusat Statistik. 2011. Polewali Mandar Dalam Angka

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka 87 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pelayanan publik bidang kependudukan dan catatan sipil pada pemerintah

Lebih terperinci

PEMBUATAN KERTAS SENI DARI ECENG GONDOK DI KWT SEKAR MELATI DAN I BONI

PEMBUATAN KERTAS SENI DARI ECENG GONDOK DI KWT SEKAR MELATI DAN I BONI Sari Purnavita 1, Sri Sutanti 2, dan Poedji Haryanto 3 Akademi Kimia Industri Santo Paulus Semarang 1,2,3 E-mail: saripurnavita@yahoo.com 1 Abstract Banyubiru sub-district is the District, which are located

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 107 BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh DAU dan PAD terhadap belanja daerah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Krisi keuangan global yang melanda dunia pada rentan waktu 1998-2013 memberikan pengaruh bagi beberapa sektor ekonomi dunia, salah satu faktor yang terpengaruh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan, menunjukkan bahwa tidak semua karakteristik demografis berhubungan dengan kebutuhan akan laporan keuangan bagi Usaha

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka dapat dihasilkan simpulan sebagai berikut : 1. Pelaku usaha makanan yang di Foodcourt Pasar Atum memilih menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesultanan Surakarta dan Mangkunegaran masa lalu (Soemardjan, 1990).

BAB I PENDAHULUAN. Kesultanan Surakarta dan Mangkunegaran masa lalu (Soemardjan, 1990). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terletak di Jawa Tengah, wilayahnya meliputi 3.100 km 2 termasuk 105 km 2 daerah enclave yang masuk dalam wilayah Kesultanan Surakarta

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA , (2000), Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA , (2000), Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA 1. -------, (2000), Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional, Jakarta. 2. -------, Maret. (2005), Rencana Pembangunan Pertanian Tahun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kabupaten Kotawaringin Timur. penelitian ini menggambarkan bagaimana

BAB V PENUTUP. Kabupaten Kotawaringin Timur. penelitian ini menggambarkan bagaimana BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara peran pelatihan, kejelasan tujuan dan dukungan manajemen puncak terhadap kegunaan lean six sigma dalam perencanaan produk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kerja Kabupaten Sleman, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan bottom up, jadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kerja Kabupaten Sleman, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan bottom up, jadi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan program pelatihan keterampilan institusional, dan kendala yang dihadapi UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Sleman,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Karakteristik faktor-faktor produksi pada usaha industri slondok

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Karakteristik faktor-faktor produksi pada usaha industri slondok BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Karakteristik faktor-faktor produksi pada usaha industri slondok a. Bahan baku Bahan baku usaha pembuatan slondok adalah ketela pohon yang berasal dari Daerah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama kurang lebih 2 bulan lamanya mengenai analisis pengaruh kualitas pelayanan SBU Industrial Turbine Services PT. NTP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena UMKM mempunyai fleksibilitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah industri kecil merupakan

I. PENDAHULUAN. dan mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah industri kecil merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kerajinan merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berkembang dalam kehidupan manusia. Di Indonesia industri kerajinan terus mengalami perkembangan dan mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Perkembangan perekonomian dunia serta meningkatnya dampak pemanasan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Perkembangan perekonomian dunia serta meningkatnya dampak pemanasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan perekonomian dunia serta meningkatnya dampak pemanasan global yang mengindikasikan pengaruh buruk sentra-sentra perekonomian khususnya perindustrian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan ekonomi dan kemajuan suatu negara. Industri perlu dikembangkan secara seimbang dan terpadu dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini membahas dua kelompok pengamatan, pertama terhadap proses pelaksanaan (implementasi) program, dan kedua terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik DIY Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Daerah Istimewa Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik DIY Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Daerah Istimewa Yogyakarta. 94 DAFTAR PUSTAKA Aprilia, Anggi. 2015. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus di Malang Raya Tahun 2004-2013).

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim, 2009, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat Cetakan Pertama, UPP.STIM YKPN, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim, 2009, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat Cetakan Pertama, UPP.STIM YKPN, Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Andriani, Ida, 2004, Analisis Kinerja dan Penetapan Tarif (Studi Kasus Pada PDAM Kabupaten Ogan Komering Ulu), Tesis S2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Departemen Dalam Negeri Republik

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Andi M.S(2009). Brand belief; Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Jakarta: Salemba empat

DAFTAR PUSTAKA. Andi M.S(2009). Brand belief; Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Jakarta: Salemba empat 1 2 0 DAFTAR PUSTAKA Andi M.S(2009). Brand belief; Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Jakarta: Salemba empat Astuti, S.W., dan Cahyadi, I.G.,(2007). Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. oleh kualitas SDM yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut. (Indriati, A. 2015)

I. PENDAHULUAN. oleh kualitas SDM yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut. (Indriati, A. 2015) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian terpenting didalam perekonomian suatu negara. Hal tersebut dikarenakan UMKM mampu menyerap tenaga kerja

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN SKRIPSI

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN SKRIPSI ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2003-2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : FANDI SOFYAN 06.630.053 ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN KAWASAN ANDALAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN PADA TINGKAT KABUPATEN DI PROPINSI MALUKU SKRIPSI. Oleh: Muhammad A. A.

ANALISIS PENETAPAN KAWASAN ANDALAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN PADA TINGKAT KABUPATEN DI PROPINSI MALUKU SKRIPSI. Oleh: Muhammad A. A. ANALISIS PENETAPAN KAWASAN ANDALAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN PADA TINGKAT KABUPATEN DI PROPINSI MALUKU SKRIPSI Oleh: Muhammad A. A. Makka 04630038 JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara berkembang (developing country) pada tiga dekade terakhir. Hal ini jelas terlihat dari banyaknya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, A., Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan : Tinjauan Kritis. Bogor:P4Wpress.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, A., Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan : Tinjauan Kritis. Bogor:P4Wpress. 188 DAFTAR PUSTAKA Alkadri, Muchdie dan Suhandojo. 2001. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah: Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia dan Teknologi. Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah.

Lebih terperinci

Bintarto, R Pengantar Geografi Kota. Penerbit U.P. Spring, Yogyakarta. Budihardjo, Eko Percikan Masalah Arsitektur Perumahan Perkotaan,

Bintarto, R Pengantar Geografi Kota. Penerbit U.P. Spring, Yogyakarta. Budihardjo, Eko Percikan Masalah Arsitektur Perumahan Perkotaan, DAFTAR PUSTAKA Aditya, Dian, 2001. Pola Persebaran Spasial Hotel di Kota Surakarta Tahun 2000-2009. Skripsi S1 Jurusan Pengembangan Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Ahmadi, 2005, Faktor-Faktor

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Potensi fisik Karangasri meliputi: kondisi hidrologi, aksesibilitas,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Potensi fisik Karangasri meliputi: kondisi hidrologi, aksesibilitas, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Potensi fisik Karangasri meliputi: kondisi hidrologi, aksesibilitas, ketersediaan

Lebih terperinci

5. PENUTUP. A. Kesimpulan

5. PENUTUP. A. Kesimpulan 5. PENUTUP Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dibuat dalam penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran penelitian : A. Kesimpulan 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini dunia telah memasuki era industri pada gelombang keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Industri ini telah mampu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim. (2001). Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : AMP YKPN

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim. (2001). Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : AMP YKPN DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. (2001). Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : AMP YKPN, (2002). Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah:Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat,(2004). Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

PERANAN KOMODITI PERTANIAN UNGGULAN TIAP KECAMATAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BANTUL

PERANAN KOMODITI PERTANIAN UNGGULAN TIAP KECAMATAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BANTUL SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 40 47 ISSN : 1829-9946 PERANAN KOMODITI PERTANIAN UNGGULAN TIAP KECAMATAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BANTUL Fauzi Afnan, Darsono, Wiwit Rahayu Program Studi

Lebih terperinci