BAB 3 PERANCANGAN ALAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PERANCANGAN ALAT"

Transkripsi

1 22 BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Rangkaian Untuk memudahkan dalam memahami dan mempelajari cara kerja dari alat ini, maka dibuatlah perancangan alat berdasarkan diagram blok, dimana tiap blok mempunyai fungsi dan kerja tertentu antara blok yang satu dengan blok yang lainnya saling berhubungan dan mendukung, hingga terbentuklah suatu sistem yang mempunyai fungsi dan kerja khusus. Adapun desain blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut : Catu Daya 5 Vdc Sensor Temperatur dan Kelembaban (DHT22) Buzzer/Alarm Sensor Pergerakan (PIR) Sensor Cahaya (LDR) Arduino Uno Microcontroller ATMega 328 LED MAX3232 Serial TTL to RS232 Converter Module Konektor Serial RS-232 Sensor Asap dan Gas (MQ2) Gambar 12. Diagram blok rangkaian Wiz110sr Konektor RJ-45 Personal Computer Catu Daya 5 Vdc Berikut ini merupakan prinsip kerja dari desain blok sistem diatas yaitu masing masing sensor mulai dari sensor temperatur dan kelembaban udara, sensor gerakan, sensor cahaya dan sensor asap dan gas akan secara langsung melakukan pengukurannya masing masing, dimana sensor temperatur dan kelembaban udara akan mengukur tingkat kelembaban udara disekitar sistem yaitu dalam satuan RH dan temperatur dalam satuan 0 C, sensor cahaya akan mengukur tingkat kecerahan

2 23 cahaya yang ada di sekitar sistem, sensor gerakan akan mendeteksi adanya pergerakan disekitar sistem dan sensor asap dan gas akan mengukur konsentrasi gas atau asap disekitar sistem. Kemudian, setelah keempat sensor tersebut melakukan pengukuran maka data hasil dari pengukuran tersebut secara langsung akan dikirimkan kepada arduino uno, arduino akan memproses data yang dikirim dari tiap tiap sensor tersebut. Data dari arduino ini akan dikirim ke personal komputer dengan menggunakan modul MAX-3232 yang mana modul ini akan dihubungkan dengan konverter RS-232 dan RS-232 tersebut terhubung dengan modul WIZ110SR pada WIZ110SR akan diberikan konverter penghubung RJ-45 untuk menghubungkan modul WIZ110SR tersebut dengan komputer. 3.2 Interfacing dan Implementasi Peralatan Penelitian Pada bagian intefacing dan implementasi komponen dan peralatan penelitian disini ditujukan untuk menggambarkan hubungan-hubungan setiap komoponen penelitian dengan komponen yang lainnya Interfacing dan Implementasi Sensor Sensor dapat diterapkan jadi berbagai jenis detektor sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan keinginan manusia. Operasi sensor dikelola oleh perangkat lunak. Karena ada berbagai jenis sensor, sensor ini dihubungkan sesuai dengan output dan sifat dari sensor. Interaksi atau interfacing sensor untuk aplikasi tergantung pada jenis sensor Sensor Temperatur dan Kelembaban (DHT-22) Temperatur merupakan salah satu objek yang akan dimonitoring dan harus diketahui nilainya setiap saat. Sensor temperatur dapat dipasang di rumah untuk berbagai keperluan, selain hanya sebagai alarm kebakaran. Hal ini dapat digunakan di tempat-tempat seperti ruang dingin di mana suhu harus dipantau secara hati-hati, sehingga temperatur tidak akan naik atau turun dari titik tertentu.

3 24 Sensor ini juga dapat digunakan untuk memeriksa pemanasan didalam rumah, sehingga rumah tidak akan hangat di atas temperatur tertentu dan listrik tidak akan digunakan oleh sistem pemanas setelah titik itu. Sensor temperatur dapat dipasang di rumah dan temperatur bisa diperiksa setiap saat oleh pemilik. Batas untuk temperatur dapat ditetapkan untuk menghidupkan alarm pada saat temperatur di atas nilai ambang atas dan untuk temperatur di bawah nilai ambang bawah maka arduino akan menghidupkan led sedangkan untuk temperatur normal tidak akan ada perintah yang dikeluarkan arduino ini sesuai dengan program yang dimasukkan dari software arduino. Gambar 13. Koneksi pin arduino uno dengan sensor DHT 22 Dari gambar 13 dapat dilihat pin yang terhubung antara arduino uno dengan sensor temperatur dan kelembaban yaitu pin D4 dari arduino digunakan sebagai input dan output, pin ground pada ardunino terhubung dengan ground pada sensor dan pin dan 5V dari port arduino digunakan sebagai power supply untuk sensor DHT Sensor gerakan (PIR) Sensor gerakan digunakan untuk mendeteksi adanya pergerakan disekitar sistem sensor ini digunakan karena sangat baik dalam mendeteksi setiap adanya pergerakan disekitar sistem. Disini sensor passive infrared diaplikasikan untuk mendeteksi gerakan dan menghidupkan alarm untuk menandakan adanya seseorang yang berada disekitar sistem. Power supply 5V dari board arduino uno terhubung dengan vcc pada sensor, output atau data dari sensor terhubung dengan pin D6 dari arduino uno, dan ground dari sensor terhubung dengan ground pada board arduino. Berikut ini adalah gambaran hubungan dari pin sensor PIR dengan pin yang terdapat pada board arduino uno.

4 25 Gambar 14. Koneksi pin arduino uno dengan sensor PIR Sensor Cahaya (LDR) Sensor cahaya dalam penelitian ini menggunaka sensor LDR yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya disekitar sistem. Disini sensor LDR diaplikasikan untuk mejadi saklar lampu on/off berdasarkan nilai intensitas yang diperoleh dari pengukuran sensor, lampu led akan hidup secara otomatis jika nilai dari LDR yang sudah disetting tercapai dan lampu led juga akan mati secara otomatis jika nilai yang disetting pada program tercapai jadi dengan cara ini pemilik rumah atau operator tidak perlu lagi untuk mematikan atau menghidupkan lampu secara manual dan dengan cara ini juga pemilik rumah dapat menghemat aliran listrik. Berikut ini adalah gambar hubungan dari sensor LDR dengan arduino uno. Gambar 15. Koneksi pin arduino uno dengan sensor LDR Pin yang terhubung antara arduino uno dengan sensor cahaya seperti pada gambar 15 pin A2 dari arduino digunakan sebagai input dan output, 5V dari port arduino digunakan sebagai power supply untuk sensor LDR, dan pin ground pada ardunino terhubung dengan ground pada sensor LDR Sensor Asap dan Gas (MQ-2) Sistem sensor MQ-2 adalah material yang sensitif terhadap konsentrasi gas disini sensor MQ-2 digunakan untuk memonitoring adanya indikasi gas atau asap

5 26 disekitar sistem, dimana pada kondisi tertentu jika nilai yang diperoleh dari pengukuran sensor gas dan asap tersebut melebihi dari batas nilai ambang yang dimasukkan dalam program maka alarm akan dihidupkan sebagai pertanda adanya asap atau gas yang berlebih didalam lingkungan sistem. Dengan cara ini pemilik rumah dapat mengantisipasi akan adanya kebakaran yang besar. Berikut ini adalah blok diagram koneksi dari pin sensor asap dan gas menggunakan sensor MQ-2 dengan board arduino uno. Gambar 16. Koneksi pin arduino uno dengan sensor MQ-2 Gambar 16 menunjukkan pin arduino uno yang terhubung dengan pin pada sensor MQ-2 yang mana pin ground pada arduino terhubung dengan ground sensor MQ-2, pin A3 pada arduino uno terhubung dengan analog output pada sensor MQ-2 dan pin 5v dari arduino uno digunakan sebagai power supply untuk sensor MQ-2 yang terhung dengan 5V pada pin1 sensor Interfacing dan Implementasi Output Peralatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan beberapa output yang terhubung dengan board arduino uno output dalam hal ini digunakan sebagai penanda data pembacaan dari sensor melebihi atau kurang dari nilai yang ditetapkan pada masing masing sensor Light Emitting Diode (LED) Light emmiting diode (LED) dihubungkan dengan board arduino uno dalam penelitian ini digunakan dua buah LED diantaranya LED berwarna merah dan LED berwarna hijau. LED berwarna merah digunakan sebagai penanda pembacaan data dari sensor LDR, led ini akan hidup jika pembacaan data sensor lebih rendah dari

6 27 nilai batas ambang yang sudah ditetapka. LED berwarna hijau digunakan sebagai penanda pembacaan data dari sensor DHT-22 dan LED tersebut akan hidup apabila pembacaan data sensor mencapai nilai batas ambang untuk pembacaan temperatur rendah. Berikut ini gambaran hubungan LED dengan arduino uno. Gambar 17. Koneksi pin arduino uno dengan LED Dari gambar 17 dapat diketahui pin D13, dan pin D12 digital pada arduino uno secara berurut terhubung dengan kaki positif pada led merah dan led hijau, dan ground pada arduino terhubung dengan kaki negatif kedua led Buzzer / Alarm Buzzer atau alarm dalam hal ini digunanakan sebgai peringatan tanda bahaya, dan buzzer digunakan sebagai penanda dari nilai gas dan nilai temperatur serta pembacaan gerakan dari sensor PIR pada arduino. Dalam hal ini alarm akan hidup secara otomatis apabila pembacaan dari sensor DHT-22 nilai temperatur sudah sama dengan batas temperatur tinggi atau lebih dari batas temperatur normal yang sudah ditentukan, dan alarm akan hidup apabila sensor PIR mendeteksi adanya pergerakan disekitar sistem juga alarm akan hidup apabila nilai pembacaan dari sensor MQ-2 melebihi dari nilai ambang atau tetapan yang sudah ditentukan. Berikut ini merupakan gambaran hubungan buzzer dengan arduino uno. Gambar 18. Koneksi pin arduino uno dengan buzzer Gambar 18 menunjukkan pin D11 pada arduino uno yang terhubung dengan vcc pada buzzer dan pin ground pada arduino terhubung dengan ground pada buzzer.

7 Interfacing dan Implementasi Modul MAX-3232 MAX-3232 digunakan untuk menghubungkan arduino uno dengan ethernet WIZ110SR, dalam hal ini MAX-3232 digunakan dengan cara menghubungkan konverter RS-232 pada MAX-3232 dan ethernet WIZ110SR. Berikut ini adlah gambar hubungan MAX-3232 dengan arduino uno. Gambar 19. Koneksi pin arduino dengan modul MAX-3232 Gambar 19 menunjukkan pin D0 dan pin D1 pada arduino uno secara berurutan terhubung dengan pin RX dan TX pada MAX-3232 dan vcc pada MAX terhubung dengan pin 5V arduino uno dan pin ground pada arduino uno terhubung dengan pin ground pada MAX Modul Ethernet WIZ110SR Dalam penelitian ini WIZ110SR digunakan sebagai pengirim data dari serial arduino kepada komputer modul ini dapat digunakan dengan software tambahan yaitu configuration tool yang digunakan untuk mengatur (setting) modul tersebut dan software soket test sebagai penampil data pembacaan dari sensor. Menghubungkan WIZ110SR dengan ardunino dilakukan dengan menggunakan MAX-3232 yang terhubung pada board arduino dan pada MAX-3232 terdapat port untuk serial konverter RS-232, dengan menggunakan konverter RS-232, MAX-3232 dihubungkan dengan port serial RS-232 pada ethernet WIZ110SR dan pada modul ethernet WIZ110SR juga terdapat port serial untuk konverter RJ-45 yang digunakan untuk menghubungkan WIZ110SR dengan komputer Gambar 20. Modul ethernet WIZ110SR

8 29 Berikut ini merupakan penjelasan dari gambar 20 yaitu: 1. Port serial RS Port serial RJ Catu daya untuk WIZ110SR.

9 Diagram Alir Program Mulai Inisialisasi Sistem Cek Sensor Temperatur dan Kelembaban (DHT22), Sensor Pergerakan (PIR), Sensor Cahaya (LDR), dan Sensor Asap dan Gas (MQ2). Temperatur Ambang Ya Alarm Kirim ke PC Cetak : Over Heat Tidak Temperatur Ambang Ya LED Hijau ON Kirim ke PC Cetak : Low Temperature Tidak Ya Pergerakan Alarm Kirim ke PC Cetak : Motion Detected Tidak Intensitas Cahaya Ya LED Merah ON Kirim ke PC Ambang Tidak Gas / Asap Ambang Ya Alarm Kirim ke PC Cetak : Status asap : YES Tidak Tidak Loop Selesai? Ya Selesai Gambar 21. Diagram alir program Berikut ini merupakan penjelasan dari gambar (21) diagram blok rangkaian yaitu:

10 31 1. Program dirancang untuk menginisialisasi setiap port yang digunakan, inisialisasi port ini berfungsi untuk mengatur pin-pin input dan output arduino yang digunakan dalam rangkaian. 2. Cek tiap-tiap sensor yang digunakan yakni sensor pergerakan, sensor kelembaban dan suhu, sensor cahaya, dan sensor gas dan asap disekitar sistem. 3. Apabila pembacaan nilai temperatur oleh sensor DHT-22 temperatur acuan maka alarm akan dihidupkan sebagai tanda jikalau suhu ruangan sudah melebihi batas normal dan akan mengirim data pada komputer serta mencetak (Over Heat) sebagai peringatan. 4. Apabila pembacaan nilai temperatur oleh sensor DHT-22 temperatur acuan maka lampu LED hijau akan dihidupkan sebagai tanda jikalau temperatur ruangan kurang dari temperatur normal dan akan mengirim data pada komputer serta mencetak (Low Temperature) sebagai peringatan. 5. Apabila pembacaan nilai intensitas cahaya yang didapatkan sensor LDR < intensitas acuan maka LED merah akan dihidupkan sebagai tanda jikalau intensitas cahaya disekitar sistem lebih rendah dari intensitas acuannya. 6. Apabila sensor PIR mendeteksi adanya pergerakan didalam area sekitar sistem maka akan dibunyikan alarm sebagai pertanda adanya pergerakan disekitar area sistem serta mencetak (Motion Detected) pada komputer sebagai peringatan. 7. Apabila pembacaan nilai asap dan gas oleh sensor MQ2 > asap dan gas acuan yang diberikan maka alarm akan dibunyikan sebagai pertanda adanya asap dalam nilai yang besar di area sekitar sistem. dan akan mengirim data pada komputer serta mencetak (Status asap : YES) sebagai peringatan. 8. Setelah pembacaan dan pengiriman data serta mencetak komentar pada komputer pribadi pemilik rumah maka program akan kembali ke pembacaan sensor gerakan (PIR), sensor kelembaban dan suhu (DHT22), sensor cahaya (LDR) dan sensor asap dan gas (MQ2)

11 Desain Alat Keseluruhan MODUL MQ LDR + 5V NC GND D13/SCK D12/MISO D11 PWM/MOSI A5/SCL D10 PWM/SS A4/SDA D9 PWM A3 D8 A2 D7 A0 D5 PWM ARDUINO A1 UNO D6 PWM D4 IOREF D3 PWM AREF D2 RESET2 D1/TX RESET D0/RX 3V3 5V VIN DHT PIR MODUL MAX-3232 Vcc Tx Rx Gnd RS 323 DB-9 + 5V MODUL WIZ110SR RJ 45 PC Gambar 22. Desain alat keseluruhan

12 33 BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM 4.1 Pengujian Board Arduino Uno Pengujian ini dilaksanakan guna menguji board arduino uno dapat berfungsi atau tidak. Pada pengujian ini menggunakan serial monitor arduino untuk mengirim kode ASCII dari komputer ke board arduino uno untuk menghidupkan dan mematikan LED yang mana kode ASCII (A) digunakan untuk menghidupkan LED dan kode ASCII (B) untuk mematikan LED. Berikut ini merupakan urutan diagram blok pengujian board arduino uno. Mulai Inisialisasi Sistem Cetak : SELAMAT DATANG DIPENGUJIAN BOARD ARDUINO UNO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ARDUINO DIBUAT OLEH SALMIDA POHAN Tekan A untuk menghidupkan LED ===========> DAN <=========== Tekan B untuk mematikan LED Input Kode Kode = A Ya LED ON Cetak : A LED Kamu Sudah Dihidupkan Tidak Kode = B Ya LED OFF Cetak : B LED Kamu Sudah Dimatikan Tidak Tidak Loop Selesai? Ya Selesai Gambar 23. Diagram blok pengujian arduino uno Berikut ini merupakan penjelasan dari gambar 4.1 diagram rangkaian yaitu:

13 34 1. Program dirancang untuk menginisialisai setiap port yang digunakan, inisialisai port ini berfungsi untuk mengatur pin input dan output arduino yang digunakan dalam rangkaian. 2. Setelah inisialisasi port selesai maka akan dicetak: (SELAMAT DATANG DIPENGUJIAN BOARD ARDUINO UNO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ARDUINO DIBUAT OLEH SALMIDA POHAN Tekan A untuk menghidupkan LED ===========> DAN <=========== Tekan B untuk mematikan LED), komentar ini akan dicetak pada serial monitor arduino uno. 3. Untuk menjalankan program maka kode harus dimasukkan, dalam hal ini kode (A dan B) diketik pada serial monitor arduino dan kode ini nantinya akan dikirim pada board arduino uno yang digunakan. 4. Apabila kode yang dimasukkan adalah (A) maka LED akan dihidupkan, dan pada serial monitor akan dicetak komentar (A LED Kamu Sudah Dihidupkan). 5. Apabila kode yang dimasukkan adalah (B) maka LED akan dimatikan, dan pada serial monitor akan dicetak komentar (A LED Kamu Sudah dimatikan). 6. Apabila sudah selesai maka akan kembali pada pemasukan atau input kode untuk mengulang proses selanjutnya. Berikut ini adalah gambar dari hasil program tersebut: (a) (b) Gambar 24. (a) Tampilan hasil pengujian arduino uno dengan kode masukan (A) pada serial monitor arduino, (b) Tampilan LED dengan kode masukan (A)

14 35 (a) (b) Gambar 25. (a) Tampilan hasil pengujian arduino uno dengan kode masukan (B) pada serial monitor arduino, (b) Tampilan LED dengan kode masukan (B) 4.2 Pengujian Modul Ethernet WIZ110SR Modul ethernet WIZ110SR dapat diuji dengan menggunakan software configuration tool. Configuration tool adalah program yang tersendiri untuk modul WIZ110SR dimana pada program ini kita dapat mengatur konfigurasi jaringan antara komputer dan modul ethernet WIZ110SR. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa modul ethernet WIZ110SR dapat dikoneksikan dengan komputer. Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan modul ethernet WIZ110SR langsung dengan komputer melalui jalur data serial. Berikut ini merupakan langkah - langkah pengujian modul ethernet WIZ110SR yaitu: 1. Buka software configuration tool yang telah diinstal pada komputer. 2. Setelah itu klik search yang terdapat pada configuration tool, maka local ip, subnet dan gateway akan terisi secara otomatis. 3. Kemudian pada bagian operation mode klik mixed. 4. Selanjutnya klik serial pada configuration tool. 5. Selanjutnya akan muncul dialog serial, pada bagian speed isi sesuai dengan kecepatan kirim data pada arduino, dan data bit, parity, stop bit, dan flow akan terisi secara otomatis. 6. Selanjutnya klik PING pada configuration tool.

15 36 7. Selanjutnya akan muncul dialog PING, pada kolom Host IP Address isi IP address dari modul ethernet WIZ110SR. 8. Selanjutnya klik PING pada dialgog PING bila komputer merespon Reply from : bytes=32time<1ms TTL=104 Sebanyak empat kali dan Packets: Sent=5,Received=5,Lost=0 maka WIZ110SR telah siap untuk digunakan. Gambar 26. Tampilan hasil PING modul pengujian ethernet WIZ110SR. 4.3 Pengujian Sensor Dalam hal ini sensor yang digunakan diuji dengan menggunakan arduino uno yang mana beberapa program dibuat untuk menguji hasil keluaran pembacaan data dari beberapa sensor tersebut Pengujian Sensor Temperatur dan Kelembaban (DHT-22) Dalam pengujian sensor temperatur dan kelembaban menggunakan program dari arduino uno untuk membaca suhu dan kelembaban disekitar sistem. Berikut adalah hasil pembacaan dari nilai sensor tersebut. Gambar 27. Tampilan hasil pengujian sensor DHT-22 pada database PLX-DAQ

16 37 Pengujian terhadap sensor DHT-22 membaca temperatur dan kelembaban disekitar sistem pengambilan data sensor ini diulang sebanyak 10 kali. Sensitifitas yang didapat dari hasil pengukuran ini untuk temperatur yaitu 0,013 Celcius dan untuk kelembabanya 0,042 RH, pada data sheet nilai sensitifitas sensor ini sendiri untuk temperatur yaitu 0,1 Celcius dan 0,1 %RH untuk kelembabanya, maka dari data hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa sensor bekerja dengan sangat baik Pengujian Sensor Gerakan (PIR) Pengujian sensor Passive Infrared (PIR) diuji dengan letak sensor dan pada ketinggian 92cm pengujian sensor PIR dilakukan dengan cara mengirimkan program ke board arduino uno yang mana program tersebut diatur agar mengirim (Motion Detected) jika sensor mendeteksi adanya pergerakan disekitar sistem dan akan mengirim (Motion Ended) jika pergerakan sudah berhenti atau tidak dideteksi lagi. Pada pengujian ini sensor PIR dapat mendeteksi pegerakan dari jarak yang dekat hingga jarak 7,5 meter. Berdasarkan data sheet dari sensor PIR ini memiliki jarak sensitifitas hingga (20 kaki) atau 6 meter dengan letak sensor Maka dengan membandingan jarak sensitifitas dari data sheet sensor ini dengan data dari hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sensor bekerja dengan sangat baik. Berikut ini tampilan pembacaan dari sensor tersebut pada serial monitor arduino. Gambar 28. Tampilan hasil pengujian sensor PIR pada serial monitor arduino

17 Pengujian Sensor Cahaya (LDR) Pengujian sensor cahaya (LDR) dilakukan dengan mengirimkan perintah dari program arduino ide untuk membaca tingkat kecerahan cahaya disekitar sistem pengujian ini dilakukan sebanyak dua kali yang pertama dilakukan didalam ruangan dengan sumber cahaya penerangan berupa cahaya lampu dengan jarak 3m dan dengan bantuan cahaya flashlight dari handphone dan yang kedua dilakukan saat malam hari dengan sumber cahaya yang minim. Berikut ini adalah hasil pembacaan dari sensor LDR pada arduino dengan menggunakan cahaya lampu dan hasil pembacaan dari sensor saat malam hari dengan cahaya yang minim. Hasil pengujian pembacaan sensor LDR dengan sumber cahya penerangan berupa cahaya lampu dengan jarak 3m dan dengan bantuan cahaya flashlight dari handphone berfariasi dari 250 sampai 286 lux berdasarkan pada data sheet sensor LDR dengan sumber cahaya bola lampu 1 watt MES pada jarak 0,1 m maka lux cahyanya 100 dan pada cahaya pendar nilai lux cahayanya 500 lux, maka berdasarkan pada data hasil pembacaan sensor tersebut dapat disimpulkan bahwa sensor LDR pada pengujian ini dalam kondisi yang baik. Berikut ini adalah tampilan serial monitor arduino saat pengujian sensor LDR dengan sumber cahaya lampu dan flash light. Hasil pengujian LDR ditunjukkan pada gambar (29) dan gambar (30), nilai lux LDR dihitung dengan menggunakan persamaan (3) pada bab 2. Gambar 29. Tampilan hasil pengujian sensor LDR dengan sumber cahaya lampu dan flashlight dari handphone pada serial monitor arduino Hasil pengujian sensor LDR pada malam hari dengan sumber cahaya yang minim yaitu pembacaan sensor LDR 1 lux, pada data sheet sensor ini sendiri pada saat diterangi dengan cahya bulan maka luxnya adalah 0,1. Berikut ini adalah tampilan serial monitor arduino saat pengujian sensor LDR dimalam hari.

18 39 Gambar 30. Tampilan hasil pengujian sensor LDR saat malam hari dengan sumber cahaya yang minim pada serial monitor arduino Pengujian Sensor Asap dan Gas (MQ - 2) Pengujian sensor MQ2 dilakukan dengan mengirim perintah program pada board arduino uno dan pengujian ini dilakukan didalam ruangan bebas asap. Nilai dari resistansi sensor ini akan berubah-ubah sebanding dengan konsentrasi gas yang terdeteksinya. Perubahan nilai tahanan dari sensor ini akan dikonversi menjadi nilai PPM. Dalam pengujian ini ditambahkan komponen tambahan yaitu resistor beban agar hasil pembacaan sensor bernilai tegangan dan tegangan ini kemudian akan dikonversikan menjadi PPM (part per million). Hasil pengujian MQ-2 ditunjukkan pada gambar (31), nilai PPM MQ-2 dihitung dengan menggunakan persamaan (8) pada bab 2. Gambar 31. Tampilan hasil pengujian sensor MQ-2 pada serial monitor arduino

19 40 Dari pengujian diperoleh konsenstasi gas dan asap dalam ruangan yaitu berkisar dari 812 PPM hingga 3315 PPM. Pada data sheet sensor MQ-2 ini konsenstrasi gas dalam ruangan berkisar dari 300 PPM hingga PPM. 4.4 Pengujian Alat Secara Keseluruhan Setelah dilakukan pengujian terhadap masing-masing sensor, board arduino uno dan modul ethernet WIZ110SR, maka dilakukan pengujian secara langsung terhadap masing-masing sensor yaitu pengukuran temperatur dan kelembaban pada DHT22, gerakan pada PIR, nilai kecerahan cahya pada LDR, nilai gas dan asap pada MQ-2 dan hasil pengukuran setiap sensor ini akan dikirim menggunakan WIZ110S ke komputer dan dimonitoring dengan menggunkan software soket test. Dalam program yang dikirim pada arduino uno telah diatur agar mencetak beberapa komentar dan pada beberapa kondisi akan menghidupkan LED dan alarm. Jika suhu melebihi ambang maka akan dicetak OVER HEAT dan alarm akan dihidupkan sebagai tanda peringatan, bila suhu dibawah ambang maka akan dicetak LOW TEMPERATURE dan LED akan dihidupkan sebagai peringatan, bila suhu berada dalam bata normal yang telah ditentukan maka akan dicetak DO NOTHING! TEMPERATURE IS NORMAL", dan apabila ada gerakan disekitar sistem maka akan dicetak Motion Detected dan alam akan dihidupkan sebahai tanda peringatan dan jika gerakan sudah berhenti maka akan dicetak Motion Ended, apabila nilai kecerahan cahaya lebih kecil dari ambang yang sudah ditentukan maka LED akan dihidupkan hal ini dimaksudkan untuk menghemat listrik dengan membuat lampu otomatis, dan jika nilai asap dan gas lebih besar dari ambang yang sudah ditentukan maka akan dicetak Status Asap: YES dan alarm akan dihidupkan sebagai tanda peringatan dan apabila asap dan gas sudah dibawah ambang maka akan dicetan Status asap: NO Berikut ini merupakan gambar hasil dari pengujian alat secara keseluruhan pada soket test, untuk hasil pengujian terhadap setiap kondisi yang ditentukan sebelumnya dapat dilihat pada lampiran 3.

20 41 Gambar 32. Tampilan hasil pengujian alat secara keseluruhan pada soket test

21 42 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil rancangan, pengujian serta analisa yang telah dilakukan sensor secara bersamaan langsung melakukan pengukuran, pengukuran sensor tersebut disetting dengan program arduino agar dapat dimanfaatkan menjadi sistem pengaman., rancangan komunikasi antara arduino dengan modul ethernet WIZ110SR berhasil dilakukan komunikasi antara arduino dengan modul ethernet WIZ110SR disini menggunakan konverter tegangan RS-232 dan modul MAX-3232 untuk membuat komunikasi serial antara komputer dengan arduino uno lebih stabil, maka dapat diambil kesimpulan bahwa rancangan sistem pengaman rumah multi sensor berbasis arduino dengan pengiriman informasi secara langsung berhasil dilakukan dengan menggunakan modul ethernet WIZ110SR, informasi dapat diakses setiap saat secara langsung melalui komputer pada program soket test. 5.2 Saran 1. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya memperhatikan letak sensor agar tingkat sensitivitas dari sensor lebih akurat. 2. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya menambahkan pengiriman informasi melalui pesan singkat dengan handphone agar nilai dari setiap sensor dapat diketahui melalui handphone

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM BAB III PERECAAA SISTEM Perencanaan system control dan monitoring rumah ini untuk memudahkan mengetahui kondisi lingkungan rumah pada titik - titik tertentu serta dapat melakukan pengendalian. Dimulai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

PENGAMAN RUMAH MULTI SENSOR BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN KOMUNIKASI ETHERNET SKRIPSI SALMIDAWATI POHAN

PENGAMAN RUMAH MULTI SENSOR BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN KOMUNIKASI ETHERNET SKRIPSI SALMIDAWATI POHAN PENGAMAN RUMAH MULTI SENSOR BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN KOMUNIKASI ETHERNET SKRIPSI SALMIDAWATI POHAN 130801006 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Tujuan Setelah perancangan software dan alat telah selesai, untuk tahap selanjutnya yaitu pengujian dan analisa alat, tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas BAB IV PRANCANGAN ALA 4.1 Deskripsi Sistem Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas SO 2 yang memiliki fasilitas sistem pemberitahuan dan pemantauan konsentrasi dan status kondisi

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA 4.1 Penerapan Sistem Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem, yang dapat berjalan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah pengujian serta hasil yang didapatkan dari uji coba alat monitoring base transceiver station dengan identifikasi password

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Arduino Uno

Gambar 2.1 Arduino Uno BAB II DASAR TEORI 2.1. Arduino UNO Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Tujuan Pengujian Setelah perancangan sistem tahap selanjutnya adalah pengujian dan analisa sistem. Tahap pengujian alat merupakan bagian yang harus dilakukan guna

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepada security atau pihak yang berwenang melalui komunikasi wireless dengan output

BAB III METODE PENELITIAN. kepada security atau pihak yang berwenang melalui komunikasi wireless dengan output BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini sensor gas MQ 2 dan TGS 2600 digunakan untuk mendeteksi asap rokok, sehingga apabila asap rokok terdeteksi maka data akan dikirim kepada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pembuatan Alat Didalam merealisasikan suatu alat universal gas detector berbasis arduino menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) Dida Permadani Septiningrum,Samsul Hidayatdan Heriyanto Jurusan Fisika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 29 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Skema Alur Perancangan Sistem Diagram alur perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Mulai Menyiapkan bahan Perancangan tata letak perangkat keras Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah prototype pengontrol suhu ruangan melalui android direalisasikan. Dilakukan pengujian terjadap prototype ini. Tujuan pengujian adalah untuk memeriksa apakah prototype

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Perangkat Keras Setelah alat ukur melewati semua tahap perancangan maka dilakukan berbagai pangamatan dan pengujian pada perangkat keras yang hasilnya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem, yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak, dimana kedua bagian dari sistem ini saling menunjang dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengaturan Intensitas Sensor Gas dan Temperatur suhu merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan perangkat pendeteksi kebocoran Gas LPG, oleh karena itu Perancangan meliputi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Prototype Setelah kita melakukan perancangan alat, kita memasuki tahap yang selanjutnya yaitu pengujian dan analisa. Tahap pengujian alat merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret 1 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini dilaksanankan di laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan alat mulai dari perancangan sistem mekanik sampai perancangan sistem elektronik sehingga semua sistem alat dapat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Perancangan dan pembuatan alat ini terdiri dari beberapa bagian, yakni perancangan hardware, perancangan software baik di handphone maupun arduino dan terakhir perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

DT-AVR. Application Note AN214

DT-AVR. Application Note AN214 DT-AVR DT-AVR Application Note AN214 Simple Web Server menggunakan DT-AVR Inoduino dan WIZ820io Oleh: Tim IE Aplikasi kali akan membahas pembuatan web server sederhana menggunakan DT-AVR Inoduino sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 E.14 RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 Arief Hendra Saptadi *, Danny Kurnianto, Suyani Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi Sekolah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah. BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sebelum melakukan implementasi diperlukan perancangan terlebih dahulu untuk alat yang akan di buat. Berikut rancangan alat Alarm rumah otomatis menggunakan mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Prosedur Perancangan Prosedur perancangan merupakan langkah langkah dalam pembuatan tugas akhir ini. Dan prosedur perancangan ini digambarkan pada diagram alir berikut:

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1. Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Alat Dengan menggunakan berbagai metoda pengujian secara lebih akurat akan memudahkan dalam mengambil sebuah analisa yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat sistem keamanan rumah. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi penjelasan tentang metode dan prosedur pengujian yang dilakukan, serta hasil yang diperoleh dari masing-masing blok sistem tersebut. Pengujian dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Impelementasi Mikrokontroler Arduino Mikrokontroller berbasis Arduino merupakan bagian utama dan terpusat dari keseluruah alat yang didalamnya

Lebih terperinci

DHT11 Temperature and Humidity Sensor Board Gambar 1 Blok Diagram AN196. 5V (Power) GND (Power)

DHT11 Temperature and Humidity Sensor Board Gambar 1 Blok Diagram AN196. 5V (Power) GND (Power) DT-AVR DT-AVR Application Note AN196 Pemantuan Suhu dan Kelembaban Relatif Berbasis DT-AVR Inoduino dan Modul Sensor DHT11 Oleh : Tim IE Terdapat berbagai macam pilihan jenis sensor suhu, dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran merupakan bencana yang dapat disebabkan oleh faktor manusia, faktor teknis maupun faktor alam yang tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya. Kebakaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply, 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas BAB III PERANCANGAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dirancang dan direalisasikan merupakan sebuah inkubator bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini mikrokontroler 2560 sebagai IC utama untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang. BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat sistem penerangan pada rumah secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan helm anti kantuk dengan menggunakan sensor detak jantung, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM. komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM. komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#. BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula program dibuat pada personal komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu. BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol perangkat elektronika umumnya masih menggunakan saklar manual untuk memutus dan menyambung arus listrik. Untuk dapat menyalakan atau mematikan perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Persiapan Perancangan Alat Pada proses persiapan perakitan perangkat harus didukung dengan peralatan yang lengkap dan standar, agar memudahkan selama perakitan. Dalam melakukan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem manajemen catu daya pada studi kasus manajemen catu daya router. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Maret 2015 Juli 2015. 3.2.Alat dan Bahan Adapun alat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT. Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT. Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya melalui percobaan dan pengujian. Bertujuan agar diperoleh data-data untuk mengetahui alat yang dirancang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan dipasang seperti pada gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1. Pemasangan Node Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa penelitian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Alat Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan dari perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem dari perangkat,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN & PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN & PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN & PEMBUATAN ALAT 3.1. Mengapa Arduino Pada penelitian ini digunakan Arduino Uno R3 sebagai mikroprosessor. Dipilihnya Arduino Uno R3 pun tak lepas dari beberapa pertimbangan, yaitu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah papan project / bread board (LCD,LED,BUZZER dan

Lebih terperinci