BAB II KONDISI GEOGRAFIS KECAMATAN PALAS TAHUN
|
|
- Inge Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 21 BAB II KONDISI GEOGRAFIS KECAMATAN PALAS TAHUN A. Kondisi Geografis Kecamatan Palas terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Secara topografi, Kecamatan Palas terdiri dari dataran tinggi dan hanya sebagian kecil merupakan dataran rendah. Kecamatan Palas terbentuk sejak tahun 1971 berada pada wilayah Provinsi Lampung berdasarkan Undang-undang No.14 tahun Ibukota Kecamatan Palas adalah Desa Bangunan. Secara administratif Kecamatan Palas terbagi menjadi 23 Desa. Batas-batas wilayah Kecamatan Palas adalah : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Way Sekampung 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Penengahan 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kalianda Kecamatan Palas merupakan salah satu daerah tempat tujuan dari program transmigrasi baik sebelum atau sesudah kemerdekaan. Kecamatan Palas sendiri tidak memiliki penduduk asli, dikarenakan kecamatan ini terbentuk dari program transmigrasi. Masyarakat di kecamatan ini terdiri dari berbagai suku bangsa antara lain, Jawa, Bali, dan Palembang. Sebagian besar dari mereka mengikuti program transmigrasi dari daerah Malang dan Wonogiri. Penduduk yang mengikuti program transmigrasi, hanya diberi tanah sebagai tempat tinggal. Mereka tidak diberikan lahan untuk bertani.
2 22 Kehadiran para pendatang dari seberang Selat Sunda ini mempunyai sejarah panjang. Empat abad yang lalu, sejak akhir abad ke-16 hingga tahun 1808, Kesulatanan Banten sudah menguasai Lampung. Penguasaan ini tidak disertai dengan campur tangan pada adat istiadat. Kesultanan Banten hanya menginginkan agar Lampung menanam lada bagi keperluan dagangnya. Gelombang datangnya para pendatang ini kian deras pada tahun 1922, 1935 hingga Suksesnya nasib para pendatang menyebabkan pemerintah Republik Indonesia melanjutkan kebijaksanaan transmigrasi ini. 1 Tahun 1991, Kecamatan Palas dibagi menjadi dua wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Palas dan Kecamatan Sragi. Kecamatan Palas terdiri dari 15 desa dan Kecamatan Sragi terdiri dari 9 desa. Ibukota Kecamatan Palas tetap berada di Desa Bangunan, sedangkan ibukota Perwakilan Sragi terdiri dari 9 desa. 2 Pemukiman penduduk di Kecamatan Palas, terbagi ke dalam beberapa kelompok. Penduduk suku bangsa Bali menempati sebuah perkampungan Bali (Desa Bali Agung), dan penduduk bersuku bangsa Jawa membentuk kelompok sendiri di sebuah perkampungan Jawa (Desa Rejomulyo). Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani, baik petani penggarap atau petani pemilik. Oleh karena itu, tanah pertanian mempunyai sebuah nilai yang sangat tinggi. Selain penduduk yang datang melalui program transmigrasi, sebagian kecil penduduk Kecamatan Palas merupakan pendatang dari sekitar Kecamatan Palas yang berurbanisasi secara pribadi. Mereka bergabung 1 Al Chaidar, Lampung Bersimbah Darah, (Jakarta : Madani Press, 2000), hlm Diolah dari data Kecamatan Palas dalam Angka Tahun 1993
3 23 dengan penduduk yang sudah lebih dahulu menempati beberapa daerah di Kecamatan ini. 1. Kondisi Sosial B. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kehidupan sosial masyarakat tidak lepas dari kehidupan agama, pendidikan dan nilai budaya. Demikian pula dengan kehidupan masyarakat Kecamatan Palas yang dipengaruhi oleh agama, pendidikan dan nilai budaya yang berlaku. Terlebih, Kecamatan Palas dihuni oleh masyarakat dengan latar belakang kebudayaan dan suku bangsa yang berbeda-beda. Hal ini membuat Kecamatan Palas memiliki dinamika yang cukup menarik dalam berinteraksi antar masyarakat. Kondisi sosial masyarakat Kecamatan Palas ini kemudian berpengaruh terhadap terjadinya sengketa ini. a. Penduduk Demografi suatu daerah atau negara adalah masalah yang perlu untuk diketahui, karena dengan mengetahui masalah demografi suatu daerah maka akan memudahkan pemerintah menentukan kebijakan terhadap daerah tersebut. Di Kecamatan Palas, permasalahan kependudukan juga menjadi persoalan penting yang mendapat perhatian guna menentukan kebijakan pemerintah setempat. Hal ini ditunjukan dengan adanya arsip-arsip yang lengkap dan relatif akurat tentang perkembangan penduduk di wilayah tersebut.
4 24 Adapun perkembangan jumlah penduduk Kecamatan Palas sejak tahun adalah : Tabel. 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan Sumber : Dinas Kependudukan Kecamatan Palas Tahun Setiap tahunnya, penduduk Kecamatan Palas mengalami perkembangan. Pertumbuhan penduduk ini menandakan bahwa Kecamatan Palas memiliki potensi sumber daya masyarakat yang mumpuni. Pertumbuhan masyarakat juga menyebabkan kebutuhan akan tanah semakin tinggi. Terutama tanah untuk pertanian yang dijadikan sebagai sumber utama bagi penghidupan mereka.
5 25 b. Bidang Agama Aspek Keagamaan adalah salah satu yang berpengaruh dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Agama diyakini merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya, dan kembali pada konsep hubungan agama dengan masyarakat. Ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari dalam masyarakat, yaitu kebudayaan, sistem sosial dan kepribadian. Ketiga aspek tersebut meupakan kompleks fenomena sosial terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia. Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur pokok yaitu, kepercayaan agama sebagai suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan lagi. Simbol agama, yakni identiras agama yang dianut umatnya. Praktik keagamaan yakni hubungan vertikal antara manusia dan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antar umat beragama sesuai dengan ajaran agama. Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganutpenganut secara pribadi. Terakhir, umat beragama, yakni penganut masingmasing agama. Di Indonesia, istilah agama digunakan untuk menyebut enam agama yang diakui resmi oleh negara. Keenam agama tersebut adalah Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budhisme, dan Konghuchu. Sedangkan semua sistem keyakinan yang tidak atau belum diakui secara resmi disebut religi. 3 Masyarakat Kecamatan Palas mayoritas beragama Islam, Kristen dan Hindu. Toleransi kehidupan masyarakat setempat yang hidup rukun, saling 3 Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan, (Jakarta : Gramedia, 1974), hlm
6 26 menghormati, berdampingan, dan gotong royong. Tidak ada perselisihan yang mengatasnamakan agama ataupun suku bangsa. Kegiatan beragama memerlukan sarana dan prasarana guna mendukung aktivitas beribadah masyarakat Kecamatan Palas. Di Kecamatan ini banyak berdiri tempat-tempat beribadah seperti masjid, gereja kecil dan pura. Jumlah penduduk berdasarkan agama dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel. 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama No Agama Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Islam Kristen Katolik Kristen Protestan Hindu Budha Sumber : Data BPS Tahun Penduduk melakukan kegiatan keagamaan di tempat-tempat ibadah yang dibangun atas swadaya masyarakat maupun bantuan dari pemerintah. Untuk mendukung kehidupan agama dalam masyarakat dan melancarkan proses pembangunan dibutuhkan peran pemuka agama. Pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan seperti penyuluhan pertanian, kesehatan dan budaya dapat tercapai dengan melibatkan para pemuka agama. 4 Pemuka agama juga dibutuhkan ketika proses pengambilan keputusan sebuah masalah. Pemuka 4 Murbyanto, Poitik dan Pembangunan Pedesaan,( Jakarta : Sinar Harapan, 1983), hlm 47.
7 27 agama kerap kali berperan dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka menjadi panutan bagi masyarakat karena dianggap sebagai orang yang berpengaruh. 5 Keberagaman agama yang dianut oleh masyarakat Kecamatan Palas tidak lantas membuat mereka menjadi terpecah belah. Mereka tetap hidup berdampingan dengan damai. Perbedaan agama tidak lantas menjadi penyebab timbulnya sengketa yang terjadi. Namun, toleransi atas agama juga tidak mampu membendung perbedaan pendapat sehingga muncul sengketa. Keberagaman juga tidak mampu membuat sengketa yang terjadi diselesaikan dengan jalur musyawarah mufakat. c. Bidang Pendidikan Aspek pendidikan juga tidak kalah penting dengan kebutuhan lainnya. Pendidikan merupakan faktor penentu dalam upaya menciptakan kualitas manusia. Suatu negara akan berhasil dalam pembangunan dan tumbuh menjadi negara maju apabila telah berhasil meningkatkan jumlah mutu pendidikan. 6 Pendidikan membuat masyarakat bisa berpikir kreatif dan mampu mengikuti perubahan seperti penggunaan inovasi baru, penerapan teknologi dan pola pikir yang berorientasi pada pembangunan. Masyarakat yang tidak mampu berubah untuk mengikuti perkembangan zaman akan semakin 5 Wawancara dengan Darmawan sebagai Perangkat Kecamatan Palas, Tanggal 12 Juni Darmansyah dkk, Kumpulan Essai, Surabaya (Usaha Nasional, 1986), hlm. 104
8 28 tertinggal. Dengan keadaan seperti ini, struktur ekonomi masyarakat pedesaan akan tetap berada dalam ambang kemiskinan. Pendidikan memiliki banyak fungsi khususnya dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari fungsi pendidikan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan dalam memasuki dunia kerja atau menjadi masyarakat yang produktif. 7 Hal yang perlu diperhatikan terutama adalah kondisi ekonomi masyarakat desa, kondisi fisik atau tempat sebagai sarana pendidikan, dan tersedianya tenaga kependidikan. Keberhasilan pembangunan nasional ditentukan oleh kualitas manusia yang dapat meningkatkan jumlah dan mutu pendidikan penduduk. Pendidikan merupakan faktor penting yang mempengaruhi perubahan di dalam masyarakat. Arti penting pendidikan dalam upaya peningkatan kualitas manusia adalah membentuk golongan elit yang terdiri dari orang-orang terpelajar yang mampu membentuk tenaga kerja terlatih untuk menyelesaikan pekerjaan dalam rangkaian produksi. 8 Masyarakat desa pada umumnya memiliki tradisi yang masih terikat pada budaya-budaya yang diwariskan oleh leluhur mereka. Masih banyak kebiasaan-kebiasaan yang meupakan adat setempat dan harus dipatuhi oleh masyarakatnya. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah merupakan 7 Mohammad Ali, Pendidikan untuk Pembangunan Nasional, (Bandung : PT Imperial Bhakti Utama, 2009), hlm Louis Maasih, Dunia Pedesaan : Pendidikan dan Perkembangannya, (Jakarta : Gunung Agung, 1981), hlm. 47.
9 29 nikmat yang luar biasa bagi mereka, karena dari sumber daya tersebut mereka memperoleh pekerjaan. Lingkungan alam merupakan faktor penentu bagi pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat desa. Masyarakat desa yang tinggal di area yang memiliki lahan sawah luas berpotensi bekerja sebagai petani. Jika dilihat dari ukuran komunitasnya, jumlah penduduk di desa tidak sepadat penduduk kota karena sebagaian besar wilayah pedesaan adalah lahan sumber daya alam sehingga masyarakat lebih memilih untuk memanfaatkannya sebagai lahan pencarian nafkah. Bertambahnya jumlah penduduk maka lahan subur sebagai sumber nafkah akan berkurang karena dijadikan pemukiman. Masyarakat Palas yang menjadi pembuka lahan pertama rata-ata berpendidikan menengah ke bawah. Mereka hanya menempuh pendidikan sampai jenjang sekolah dasar. Kebutuhan akan pendidikan waktu itu hanya sebatas bisa membaca dan menulis. Rendahnya pendidikan masyarakat pembuka itu yang menjadi salah satu penyebab sengketa. Mereka sangat awan dalam masalah sistem landreform hingga proyek Rawasragi dan pembagian tanah yang dilakukan pemerintah. Sosialisasi yang dilakukan pemerintah tentang proyek Rawasragi juga hanya dipahami secara sederhana oleh mereka. Pengetahuan mereka tentang hukum atas tanah yang masih rendah, membuat banyak kalangan memanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang membuat petani pembuka dirugikan. Jumlah penduduk yang seharusnya menempuh pendidikan terlihat pada tabel berikut :
10 30 Tabel. 3 Jumlah Penduduk Usia Sekolah No Desa Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Usia Sekolah 1 Suka Raja Tanjung Sari Bangunan Rejo Mulyo Palas Aji Sumber Agung Kuala Sekampung Mandala Sari Bakti Rasa Suka Pura Palas Pasemah Bandan Hurip Palas Jaya Pulau Tengah Bali Agung Bumi Daya Jumlah Sumber : Data Penduduk Kecamatan Palas Tahun 1985 Banyaknya jumlah penduduk usia sekolah, berbanding terbalik dengan fasilitas-fasilitas sekolah sebagai lembaga pendidikan di Kecamatan Palas. Tingginya angka jumlah penduduk usia sekolah juga membuktikan bahwa jika penduduk Kecamatan Palas dibekali pendidikan yang cukup, mereka dapat memajukan Kecamatan Palas dalam berbagai bidang. Khususnya adalah bidang pertanian yang menjadi potensi utama di Kecamatan Palas. Inovasiinovasi pertanian sangat diperlukan untuk mendukung produktifitas lahan pertanian di Kecamatan ini. Fasilitas-fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Palas tahun 1985 dapat dilihat dari tabel 4 :
11 31 Tabel. 4 Banyaknya Fasilitas Gedung Sekolah No Desa Banyaknya Sekolah SDN SMPN SMPS SMAS 1 Suka Raja Tanjung Sari Bangunan Rejo Mulyo Palas Aji Sumber Agung Kuala Sekampung Mandala Sari Bakti Rasa Suka Pura Palas Pasmah Bandan Hurip Palas Jaya Pulau Tengah Bali Agung Bumi Daya 5-1 Jumlah Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Palas Tahun Lambat laun pendidikan masyarakat di Kecamatan Palas mengalami peningkatan setiap tahunnya. Masyarakat mulai mengedepankan pendidikan bagi anak-anak mereka. Mereka menyekolahkan anak-anak mereka di luar Kecamatan hingga mengirimkan anak-anak mereka ke kota untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Perkembangan pendidikan di Kecamatan Palas, juga mulai signifikan. Pembangunan fasilitas-fasilitas seperti gedung sekolah mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas mulai dilaksanakan.
12 32 Pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat. Penduduk Kecamatan Palas sudah semakin sadar akan arti pentingnya kehidupan. Sehingga meskipun sebagian besar dari mereka yang berprofesi sebagai petani dan tidak terlalu membutuhkan kemampuan baca dan tulis, mereka tetap mengutamakan pendidikan. Kesadaran akan pendidikan yang semakin meningkat setiap tahunnya dibuktikan dengan banyaknya petani yang juga berpofesi sebagai guru, PNS, dan wiraswasta lainnya. Keterbukaan terhadap teknologi membuat masyarakat Kecamatan Palas mulai melangkah ke era modern. Seperti membajak sawah yang dulu menggunakan kerbau sudah beralih menggunakan traktor. Penyuluhan pertanian yang modern juga kerap dilakukan guna menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Seiring dengan kemajuan di sektor pendidikan membuat masyarakat yang terlibat sengketa berkepanjangan melakukan tindak perlawanan yang terstruktur. Gerakan masyarakat yang tradisional bertransformasi menjadi sedikit lebih modern dan terstruktur. Tindakan perlawanan yang dulu hanya dilakukan secara sendiri-sendiri dan tidak berpola, kini perlawanan yang dilakukan petani mulai dengan cara-cara yang terstruktur. Mereka biasa mengadakan rapat-rapat untuk mendengar keluhan-keluhan masyarakat dan membahas langkah-langkah yang akan mereka tempuh untuk memperjuangkan hak mereka. Gerakan-gerakan petani yang mulai terstruktur ini kemudian digawangi oleh orang-oang yang sudah melek akan pendidikan. Biasanya, mereka yang memiliki latar belakang tinggi, ditunjuk sebagai
13 33 perwakilan dari petani ketika terjadi perundingan-perundingan bersama tim penyelesaian sengketa. d. Bidang Budaya Pola kehidupan masyarakat Kecamatan Palas juga dipengaruhi oleh nilai budaya tradisional. Hal ini tercermin dari sikap mentalitas keseharian mereka. Nilai budaya yang berpengaruh ini disebut adat istiadat yang merupakan kebiasaan atau pola perilaku tradisional masyarakat penganut kebudayaan tertentu. Adat adalah kebiasaan yang berlangsung dan menjadi norma dalam masyarakat atau pola-pola perilaku tertentu dari warga masyarakat di suatu daerah. Adat istiadat didalamnya terkandung serangkaian nilai, pengetahuan dan keyakinan serta aturan-aturan yang saling berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan. Fungsinya sebagai pedoman tertinggi dalam bersikap dan berperilaku bagi seluruh warga masyarakat. Upacara-upacara keagamaan juga masih dilaksanakan. Hal ini dilatarbelakangi budaya tradisional yang dihubungkan dengan tradisi keagamaan. Beberapa suku bangsa yang menetap di Kecamatan Palas ini rutin menggelar upacara keagamaan. Beberapa contoh upacara keagamaan yang masih sering dilaksanakan antara lain, upacara selametan dan ngaben. Selametan pada umumnya dapat digolongkan sesuai dengan peristiwa atau
14 34 kejadian dalam kehidupan sehari-hari seperti perkawinan, kelahiran, kematian, bersih desa, tolak bala dan lain-lain. 9 Sikap gotong royong dan kerukunan desa masih sangat kental. Hal ini merupakan cerminan dari masyarakat tradisional yang berorientasi pada bidang pertanian. Kehidupan masyarakat petani sangat memperhatikan kebersamaan. Kesadaran sebagai anggota masyarakat yang saling tergantung dan membutuhkan sudah ditanamkan sejak kecil. Budaya gotong royong dan sambatan ini dapat terihat dalam upacara perkawinan, kematian atau mendirikan rumah. Masyarakat yang heterogen di Kecamatan Palas membuat interaksi antar individu guna memunculkan rasa kebersamaan. Peranan bahasa dalam kehidupan sehari-hari sangat penting dalam proses interaksi masyarakat. Bahasa merupakan wujud ekspresi kita dalam berkomunikasi dengan sesama. Bahasa yang digunakan dalam suatu lingkungan masyarakat pada dasarnya dapat menunjukkan suatu kelompok etnis. Rata-rata masyarakat Kecamatan Palas menggunakan bahasa Jawa, Bali dan Lampung Semendo. Meskipun berbeda-beda dalam bahasa, mereka menggunaka Bahasa Indonesia untuk berinteraksi antar sesama dengan logat daerah asal yang masih sangat kental. Masyarakat Kecamatan Palas yang sangat heterogen mempunyai pandangan masing-masing terhadap tanah. Bagi masyarakat asli Lampung, tanah memiliki nilai prestise yang tinggi. Semakin banyak seseorang memiliki tanah, maka dikatakan orang tersebut termasuk orang yang terpandang. 9 Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1979), hlm.340.
15 35 Sedangkan menurut masyarakat Bali, tanah adat dapat dibedakan menjadi beberapa pengertian. Pertama, tanah desa yaitu tanah yang dikuasai oleh desa yang didapat baik melalui pembelian atau usaha lainnya yang termasuk druwe tanah desa. Kedua, tanah laba pura yaitu tanah yang dimiliki dan dikuasai oleh desa adat yang khusus diperuntukkan untuk keperluan pura. Ketiga, tanah pekarangan yaitu tanah yang dikuasai oleh desa yang diberikan kepada krama desa untuk tempat tinggal mereka. Keempat, tanah ayahan desa, yaitu tanah yang dikuasai oleh desa yang penggarapannya diserahkan kepada krama yang melekatkannya pada suatu kewajiban sebagai ayahan. Kelima, tanah yang dikuasai oleh desa pekraman yaitu tanah druwe desa dan laba pura. Terakhir, tanah adat yang dikuasai oleh perseorangan. Dalam hal ini, lahan pertanian yang mereka buka melalui proyek Rawasragi masuk dalam kategori terakhir, tanah adat yang dikuasai oleh perseorangan. Bagi masyarakat bersuku bangsa Jawa yang mendiami beberapa desa di Kecamatan Palas, menilai bahwa tanah merupakan sumber utama penghidupan mereka. Mereka yang notabene merupakan masyarakat perantauan menggantungkan sebagian besar kehidupan mereka melaluk kegiatan bertani. Pentingnya lahan pertanian sebagai faktor utama kegiatan bertani membuat tanah memiliki nilai yang sangat tinggi. Perbedaan nilai tentang tanah ini yang kemudian membuat masyarakat Kecamatan Palas merasa perlu mempertahankan hak tanah mereka ketika ada yang ingin mengakui tanah tersebut. 2. Kondisi Ekonomi
16 36 Kegiatan perekonomian merupakan kegiatan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup seseorang. Seseorang melakukan kegiatan perekonomian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat Kecamatan Palas melakukan segala upaya guna kemajuan hidup. Hal ini didukung oleh keadaan alam yang potensial. Berdasarkan data penduduk Kecamatan Palas, dapat dilihat berbagai macam mata pencaharian : Tabel. 5 Jenis-jenis Mata Pencaharian No Jenis Mata Pecaharian Jumlah 1 Petani Penggarap Petani Pemilik Nelayan 35 4 Buruh Tani Pedagang Tetap Pedagang Keliling Pegawai Negeri 49 8 ABRI Pensiunan Angkutan Industri Jasa Lainnya 33 Sumber : Badan Pusat Statistik Lampung Selatan Tahun 1985 Mayoritas Penduduk Kecamatan Palas berprofesi sebagai petani baik petani pemilik ataupun penggarap. Lahan yang subur ditambah tersedianya pasokan air dari Sungai Way Sekampung membuat lahan di Kecamatan ini sangat cocok untuk pertanian. Penggunaan lahan untuk pertanian dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel. 6
17 37 Jenis-jenis Penggunaan Tanah No Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha) % 1 Persawahan Peladangan/Tegalan 4920, Pekarangan 1127,4 7 4 Perkebunan Rakyat Lainnya 333,05 2 Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Lampung Selatan Tahun 1985 Prosentase lahan pertanian di Kecamatan Palas mencapai 56% atau 8920 hektare. Sedangkan peladangan, 31% atau 4920 hektare. Pekarangan dan perkebunan rakyat berkisar 22 %. Lahan pertanian yang luas dan potensial membuat tingkat mobilitas penduduk seperti urbanisasi atau emigrasi menjadi tinggi. Mereka datang dari daerah-daerah di luar Kecamatan Palas yang pada akhirnya menetap. Mereka membeli lahan pertanian dari masyarakat setempat. Sebagian yang lain berprofesi sebagai petani penggarap karena tidak memiliki lahan pertanian. 10 Ketersediaan lahan pertanian menjadi sesuatu hal yang sangat penting bagi perekonomian masyarakat Palas. Bertani merupakan profesi utama sebagian besar masyarakat Kecamatan Palas. Tanah memiliki nilai prestisius untuk warga karena tanah sebagai faktor utama mereka melakukan kegiatan bertani. Sebagai negara agraris, mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian pokok sebagai petani. Hal ini berarti sumber ekonomi dan sosial penduduk sangat tergantung pada tata produksi dan hasil-hasil pertanian. 10 Diolah dari Data Penduduk Kecamatan Palas, Tahun 1985.
18 38 Dengan demikian, persoalan pertanian merupakan masalah pokok bagi masyarakat Indonesia. Masalah pertanian merupakan faktor penting untuk mengukur tingkat kesejahteraan kehidupan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Tabel. 7 Produktifitas Sawah Menurut Waktu Panen No Nama Desa Dapat Dipanen Dalam Setahun Dua Kali atau Lebih Satu Kali 1 Suka Raja Tanjung Sari Bangunan Rejo Mulyo Palas Aji - 600,5 6 Sumber Agung Kuala Sekampung Mendala Sari Bakti Rasa Suka Pura Palas Pasemah - 954,5 12 Bandan Hurip Palas Jaya Pulau Tengah Bali Agung Bumi Daya Jumlah Sumber : Data Pertanian Kecamatan Palas Tahun 1985 Keberadaan tanah sebagai lahan pertanian menjadi sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh petani. Ketersediaan tanah yang digunakan sebagai area pertanian akan membuat keberlangsungan kehidupan petani menjadi terpenuhi. Tidak tersedianya tanah, akan membuat petani tidak bisa memproduksi beras dan menyebabkan kelimbungan kehidupan perekonomian
19 39 petani. Hal inilah yang menyebabkan sengketa terjadi antar petani yang tetap ingin mendapatkan hak atas tanah pertaniannya. Selain padi, penduduk Kecamatan Palas juga menanam palawija seperti jagung, ketela pohon, kacang tanah, ketela rambat, dan kedelai. Sayursayuan yang ditanam antara lain, sawi, tomat, kacang panjang, terong, buncis dan lain-lain. Selain pertanian, masyarakat juga mengganutngkan hidup mereka pada sektor perkebunan. Masyarakat Kecamatan Palas menanam kelapa dan coklat di lahan perkebunan mereka. Masyarakat Kecamatan Palas juga memelihara berbagai binatang peliharaan seperti ayam, itik, kambing, domba, sapi, kerbau bahkan sebagian kecil dari mereka memelihara babi. Hal ini adalah salah satu ciri masyarakat desa yang pada umumnya hidup dari pertanian/bercocok tanam. Pembudidayaan ini berlangsung bertahun-tahun dan turun temurun. C. Kondisi Lahan Pertanian Sebelum Dilaksanakan Proyek Rawasragi Proyek Rawasragi merupakan program pemerintah tentang pembukaan lahan bekas rawa yang dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Lahan pertanian yang dijadikan sebagai area Rawasragi awalnya merupakan suatu hutan dan rawa berisi pohon palas dan kayu renggas yang digenangi air limpahan dari Sungai Sekampung akibat belum terdapat tanggul. Luas area tersebut berkisar hektare yang meliputi Kecamatan Palas dan Penengahan. Namun, sebagian besar rawa tersebut masuk ke dalam Kecamatan Palas.
20 40 Pelaksanaan proyek ini termasuk kedalam Pembangunan Lima Tahun IV yang menitikberatkan pembangunan pada sektor pertanian dan industri. Pembangunan ini bertujuan untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor. Pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian, karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian. Masyarakat yang bermukim di Kecamatan Palas merupakan para pendatang yang datang dari berbagai daerah melalui program transmigrasi. Daerah asal transmigrasi bermacam-macam mulai dari Wonogiri, Malang, Bali, Cilacap dan lain-lain. Mereka hidup berkelompok dan membentuk kampung-kampung sesuai dengan daerah asal mereka. Mereka datang secara bertahap dari awal tahun 1965 hingga tahun Mereka yang mengikuti program transmigrasi mendapatkan lahan untuk bermukim dan tidak mendapatkan lahan untuk bercocok tanam atau untuk mereka memenuhi kehidupan mereka. 11 Area Rawasragi dibuka oleh transmigran pada tahun 1971 hingga tahun Transmigran yang menjadi pembuka pertama merupakan masyarakat yang mengikuti program transmigrasi dan ditempatkan di Kecamata Palas, Kabupaten Lampung Selatan. Transmigran tersebut berasal 11 Wawancara dengan Sudarto sebagai Petani, Pada Tanggal 7 Agustus Tim Pussbik, Tanah Lampung,Sengketa Pertanahan dan Perjuangan Rakyat Tani Lampung (Lampung: Pussbik, 2002), hlm.26
21 41 dari Wonogiri Jawa Tengah, Malang, Jawa Timur. 13 Mereka membuka area Rawasragi yang berpotensi untuk dijadikan sawah. Masyarakat sekitar membuka lahan dikarenakan mereka tidak mendapatkan lahan untuk bertani sewaktu ditempatkan di Kecamatan Palas. Mereka hanya diberikan lahan untuk tempat tinggal. Pembukaan lahan yang dilakukan warga memiliki tanah pertanian yang dijadikan sumber penghasilan meskipun tanah yang mereka garap secara hukum adalah milik pemerintah. Pembukaan lahan pada saat itu hanya didasarkan pada izin pihak Kepala Desa yang surat-surat atas tanah yang mereka buka dan mereka garap merupakan surat yang dikeluarkan oleh pihak Kepala Kampung. Kepemilikan atas tanah yang didasarkan pada proses pembukaan lahan dan penguasaan tanah secara turun temurun sudah menjadi sebuah aturan tidak tertulis bagi masyarakat Wawancara dengan Bapak Sudarto sebagai Petani, Pada Tanggal 7 Agustus Wawancara dengan Darmawan sebagai Perangkat Kecamatan Palas, Pada Tanggal 7 Agustus 2015.
BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara
BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kecamatan Palas Kecamatan Palas terletak di Timur Laut dari Ibukota Kabupaten Lampung Selatan (Kalianda). Kecamatan Palas merupakan pemekaran
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian
60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah
46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 sampai dengan 105 45 Bujur Timur dan 5 15 sampai
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.
43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan
47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan
Lebih terperinciBAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.
18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki
65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang
38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam
IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda
31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat
Lebih terperinciIV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN
16 IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN 4.1 Administrasi dan Geografis Secara administratif Pit Ata terletak di tiga desa yaitu Desa Batuharang, Desa Gunung Raya dan Desa Produksi. Ketiga desa ini terdaftar
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera
Lebih terperinciBAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389
BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah
BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian 4.1.1 Sejarah Desa Bale Desa Bale terletak diwilayah timur Indonesia tepatnya di wilayah Maluku Utara. Pada tahun 1800an kesultanan ternate berkunjung
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas
BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan
84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5
Lebih terperinciBAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya
BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS A. Kondisi Geografis Kelurahan Lomanis merupakan salah satu kelurahan dari 4 wilayah kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya disebelah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,
35 VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pada bab ini akan disajikan hasil temuan data yang didapat dari lapangan dengan mendeskripsikan profil lokasi penelitian. Adapun
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN
BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN A. Kondisi Geografis Desa Cipete Kec. Pinang Kota Tangerang Banten Desa Cipete merupakan bagian dari Kota Tangerang Provinsi Banten,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Gobah Desa Gobah adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat Desa Gobah dikenal karena
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :
IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir 1. Lokasi Kelurahan Tanjung Ratu Ilir Kelurahan Tanjung Ratu Ilir merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Way Pengubuan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. setengah dari penduduk Indonesia bekerja di sektor ini. Sebagai salah satu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan strategis karena merupakan sebagai tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia, dimana hampir setengah dari
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang
79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciIV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di
40 IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 4,47 km beribukota di Kampung Gedung Aji yang berjarak 36 km dari Ibu Kota Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman
50 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Gunung Batin Udik Luas wilayah Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah
48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu. Keadaan Geografis Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibukota Provinsi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
45 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Desa Balinuraga 1. Sejarah Desa Pada jaman dahulu Desa Balinuraga adalah lahan milik pemerintah yang kemudian dijadikan sebagai daerah tujuan Transmigrasi pada
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis
59 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Rawa Pitu yang menjadi lokasi penelitian merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis 04
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas tanam, produksi, dan produktivitas tanaman padi dan jagung per Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Tahun 2008.
A. Latar Belakang dan Masalah I. PENDAHULUAN Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan strategis karena merupakan sebagai tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia, dimana hampir setengah dari
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi dan Demografi Geografi Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara. Batas wilayah di Desa Naga Beralih Kecamatan Kampar
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimulyo Mataram telah terbentuk sejak tanggal 21 Juni Penduduk
47 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Desa Trimulyo Mataram telah terbentuk sejak tanggal 21 Juni 1962. Penduduk Desa ini terdiri dari dua kelompok masyarakat yang merupakan pendatang dari Pulau Jawa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kecamatan Purbolinggo Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Kecamatan Purbolinggo sebelum pemekaran kabupaten,
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
32 BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Wilayah Desa Sumberejo terletak di Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis, terletak pada 7 32 8 15
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai ciri-ciri khas dan kemampuan dalam mengolah potensi sumber daya alam yang
Lebih terperinciBAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN
BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Parit Hidayat memilikii kondisi geografis dengan tipologi daerah datar dan didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah 517.25 Km,
Lebih terperinciIV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Direktorat Pembukaan Tanah (DPT) Jawatan Transmigrasi pada tahun Setelah
40 IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Sumber Bahagia Desa Sumber Bahagia merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2
42 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Provinsi Lampung merupakan penghubung utama lalu lintas Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2 kota. Provinsi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan umum Kabupaten Tulang Bawang Kabupaten Tulang Bawang adalah salah satu dari 10 Kabupaten di wilayah Propinsi Lampung. Kabupaten Tulang Bawang terbentuk pada
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan
77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara kepulauan, yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang kaya akan kebudayaan serta adat istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan kebiasaan
Lebih terperinciBAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian
BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SEDANAU KECAMATAN BUNGURAN BARAT KABUPATEN NATUNA
BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SEDANAU KECAMATAN BUNGURAN BARAT KABUPATEN NATUNA A. Profil Sedanau 1. Sejarah Terbentuknya Kelurahan Sedanau Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN
BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN A. Kondisi Geografis Desa Merak Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang Provinisi Banten Tertulis atau terdengar
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas
29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah
Lebih terperinciBAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa
17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,
Lebih terperinciBAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1
BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Daerah ini mempunyai luas wilayah ± 28.500 Ha. Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam terdiri dari puncak-puncak kebudayaan daerah dan setiap kebudayaan daerah mempunyai ciri-ciri khas masing-masing. Walaupun
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :
54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan
IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Restu Rahayu Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Wilayah Kecamatan Raman Utara memiliki
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan
78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Sawah 1. Geografis Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara adalah salah satu Desa yang ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Geografis Desa Tanjung Medan Desa Tanjung Medan merupakan salah satu desa diantara desa yang berada di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Adapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng gunung Merbabu. Kecamatan Susukan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN HIBAH OLEH PEWARIS PADA SAAT SAKIT YANG DISETUJUI OLEH SEBAGIAN AHLI WARIS DI DESA PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA
53 BAB III PELAKSANAAN HIBAH OLEH PEWARIS PADA SAAT SAKIT YANG DISETUJUI OLEH SEBAGIAN AHLI WARIS DI DESA PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA A. Gambaran Umum Masyarakat Pegirian Kecamatan Semampir 1.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lebuh Dalem Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala Timur yang merupakan kecamatan pemekaran dari sebagian
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciBatas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1.Gambaran Lokasi Desa Pematang Pasir 4.1.1. Sejarah Desa Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun 1993. Sejarah perkembangan
Lebih terperincihttps://rotendaokab.bps.go.id
STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1617 Katalog BPS : 1101002.5314041 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
9 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Kecamatan Megamendung Kondisi Geografis Kecamatan Megamendung Kecamatan Megamendung adalah salah satu organisasi perangkat daerah Kabupaten Bogor yang terletak
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI
33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Koto Tuo Barat adalah Desa yang terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi
BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili Secara administratif pemerintah, areal kerja IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili dibagi menjadi dua blok, yaitu di kelompok Hutan Sungai Serawai
Lebih terperinciBAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.
23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir
Lebih terperinciBAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO A. Keadaan Umum Desa Sukapura 1. Keadaan Geografis Desa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI. Kebanyakan dari masyarakat Desa Mayang Pongkai pada dasarnya adalah
18 BAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI A. Sejarah Desa Mayang Pongkai Desa Mayang Pongkai merupakan salah satu Desa Transimigrasi yang berada di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar Provinsi
Lebih terperinciIV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
37 IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Pengelolaan Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang merupakan kawasan hutan produksi yang telah ditetapkan sejak tahun
Lebih terperinciKatalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA
Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENELITIAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia adalah negara agraris dimana mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Berbagai hasil pertanian diunggulkan sebagai penguat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan
18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk
Lebih terperinciDESA - KOTA : 1. Wilayah meliputi tanah, letak, luas, batas, bentuk, dan topografi.
GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 16 Sesi NGAN DESA - KOTA : 1 A. PENGERTIAN DESA a. Paul H. Landis Desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Pesawaran Indah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan seluas
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Luas dan Tata Guna Lahan Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan seluas 210.974 ha, dengan kantor Pusat Pemerintahan di Kota Kalianda, yang diresmikan
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL
BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL A. Monografi dan Demografi Desa Sriwulan Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal 1. Monografi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Bungur). Pembentukan desa dipimpin oleh tokoh adat setempat yaitu Bapak
46 IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Desa Toto Mulyo Pada tanggal 17 Mei 1953 Desa Toto Mulyo resmi menjadi Desa Definitif dan masuk wilayah Kecamatan Purbolinggo utara ( sekarang Kecamatan Way Bungur). Pembentukan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823
IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA A. Sejarah Singkat Kelurahan Langkapura Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823 kelompok-kelompok suku yang berasal dari suku Lampung
Lebih terperinciBAB II PROFIL WILAYAH
BAB II PROFIL WILAYAH A. DESKRIPSI WILAYAH Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survey lapangan dan pengamatan yang dilakukan di lokasi KKN, baik melalui wawancara, opini penduduk, maupun diskusi
Lebih terperinci