BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil Perusahaan dan Pengunjung/ Konsumen/ Pelanggan Profil Kota Pekanbaru.
|
|
- Hartanti Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 90 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan dan Pengunjung/ Konsumen/ Pelanggan Profil Kota Pekanbaru. Penulis melakukan penelitian pada wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke Pekanbaru. Sebagai ibukota Provinsi Riau, secara geografis Pekanbaru merupakan wilayah yang strategis karena berada pada simpul segi tiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Singapura yang disebut IMS GT (Indonesia, Malaysia, Singapore Growth Triangles) maupun segitiga kawasan Indonesia-Malaysia-Thailand atau IMT GT (Indonesia, Malaysia Thailand Growth Triangles). Pekanbaru juga berada di tengah Pulau Sumatera yang dapat dilalui dengan perhubungan darat ke seluruh kawasan, termasuk jalur lintas timur Sumatera. Disamping itu, Pekanbaru merupakan pintu gerbang bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Riau maupun wilayah lainnya di Sumatera melalui tiga pintu kedatangan wisatawan yaitu Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II (SSK II), Pelabuhan Perairan Sungai Duku dan Terminal Angkutan Antara Kota Antar Propinsi (AKAP) Payung Sekaki. Melalui terminal dan pelabuhan tersebut pula Pekanbaru kerap menjadi jalur alternatif dan perlintasan bagi wisatawan yang hendak menuju propinsi lain atau ke luar negeri. Kota Pekanbaru berada pada posisi ' ' Bujur Timur dan 0 25' ' Lintang Utara dengan ketinggian sekitar 5-11 meter dari permukaan laut. Dari hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN Tk. I Riau maka ditetapkan luas Wilayah Kota Pekanbaru adalah
2 91 632,266 km 2. Keadaan ini dapat memberi ruang dan peluang bagi investor untuk berinvestasi di Pekanbaru dalam bidang kepariwisataan. Kota Pekanbaru berbatasan dengan: a. Sebelah utara dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar; b. Sebelah timur dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan; c. Sebelah selatan dengan Kabupaten Kampar, dan d. Sebelah barat dengan Kabupaten Kampar dan Siak. Keberadaan Kota Pekanbaru yang berada ditengah-tengah wilayah Propinsi Riau dan dihubungkan dengan akses jalan ke seluruh Kabupaten /Kota di Riau memudahkan pergerakan orang maupun barang ini sehingga mendukung terciptanya aktifitas perekonomian yang pesat. Kota Pekanbaru beriklim tropis dengan curah hujan antara 38,6-435,0 mm/tahun. Temperatur udara maksimum 34,1 0 C - 34,6 0 C dan suhu minimum berkisar antara 20,2 0 C - 23,0 0 C. Musim hujan jatuh pada bulan September sampai dengan Februari, dan musim kemarau jatuh pada bulan Maret sampai dengan Agustus. Sedangkan kelembaban udara kota Pekanbaru dengan Kelembaban Minimum 46 % - 62 % dan Kelembaban Maksimum 96 %-100%. Kota Pekanbaru keadaannya relatif merupakan daerah datar dengan struktur tanah pada umumnya terdiri dari jenis aluvial dengan pasir dan pinggiran kota pada umumnya terdiri dari jenis tanah organosol dan humus yang merupakan rawa-rawa bersifat asam, sangat kerosif untuk besi.
3 92 Kota Pekanbaru dibelah oleh Sungai Siak yang merupakan sungai terdalam di Indonesia. Selama berabad-abad sungai ini menjadi jalur perhubungan lalu lintas perairan yang penting baik ke pedalaman maupun ke berbagai wilayah lainnya di dunia. Di wilayah Kota Pekanbaru, Sungai Siak memiliki beberapa anak sungai antara lain: Sungai Umban Sari, Sungai Air Hitam, Sungai Sibam, Sungai Setukul, Sungai Pengambang, Sungai Ukai, Sungai Sago, Sungai Senapelan, Sungai Limau dan Sungai Tampan dan Sail Sejarah Kota Pekanbaru Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah yang mulanya sebagai ladang, lambat laun menjadi perkampungan. Kemudian perkampungan Senapelan berpindah ke tempat pemukiman baru yang kemudian disebut Dusun Payung Sekaki yang terletak di tepi muara sungai Siak. Nama Payung Sekaki tidak begitu dikenal pada masanya melainkan Senapelan. Perkembangan Senapelan berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, beliau membangun istananya di Kampung Bukit berdekatan dengan perkampungan Senapelan. Diperkirakan istana tersebut terletak di sekitar Mesjid Raya sekarang. Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah mempunyai inisiatif untuk membuat
4 93 Pekan di Senapelan tetapi tidak berkembang. Usaha yang telah dirintis tersebut kemudian dilanjutkan oleh putranya Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu disekitar pelabuhan sekarang. Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 21 Rajab 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan Kampar), negeri Senapelan diganti namanya menjadi "Pekan Baharu". Tanggal 23 Juni inilah kemudian diperingati sebagai hari lahirnya Kota Pekanbaru. Mulai saat itu pula sebutan Senapelan ditinggalkan dan mulai populer sebutan "pekan baharu", yang dalam bahasa sehari-hari disebut Pekanbaru. Perkembangan selanjutnya tentang pemerintahan di Kota Pekanbaru selalu mengalami perubahan, antara lain sebagai berikut : - SK Kerajaan Besluit van Her Inlanche Zelf Bestuur van Siak No. 1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru bagian dari Kerajaan Siak yang disebut District. - Tahun 1931 Pekanbaru masuk wilayah Kampar Kiri dikepalai oleh seorang Controleur berkedudukan di Pekanbaru. - Tanggal 8 Maret 1942 Pekanbaru dikepalai oleh seorang Gubernur Militer disebut Gokung, Distrik menjadi Gun dikepalai oleh Gunco. - Ketetapan Gubernur Sumatera di Medan tanggal 17 Mei 1946 No.103 Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut Haminte atau Kota B. - UU No. 22 tahun 1948 Kabupaten Pekanbaru diganti dengan Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru diberi status Kota Kecil.
5 94 - UU No. 8 tahun 1956 menyempurnakan status Kota Pekanbaru sebagai kota kecil. - UU No. 1 tahun 1957 status Pekanbaru menjadi Kota Praja. - Kepmendagri No. Des. 52/I/44-25 Tanggal 20 Januari 1959 Pekanbaru ditetapkan menjadi ibukota Propinsi Riau. - UU No. 18 tahun 1965 resmi pemakaian sebutan Kotamadya. - UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebutan Kotamadya berubah menjadi Kota. Pernyataan visi yang dirumuskan oleh aparat penyelenggara pemerintah Kota Pekanbaru menuju tahun 2020 adalah Terwujudnya Kota Pekanbaru Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan serta Pusat Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berlandaskan Iman dan Taqwa". Visi tersebut diatas mengandung makna sebagai: Pusat Perdagangan dan Jasa, menggambarkan keadaan masyarakat Kota Pekanbaru yang diinginkan dalam dekade 20 tahun kedepan Pemerintah Kota Pekanbaru dengan dukungan masyarakatnya yang dinamis akan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan Kota Pekanbaru menjadi pusat perdagangan dan jasa di kawasan Sumatera. Selain sebagai pusat pusat pendidikan, pemerintahan, kebudayaan dan bisnis, Kota Pekanbaru berkembang pesat dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata diatas pertumbuhan nasional yakni ± 8 % pertahun. (Metro Riau, 11 Februari 2007).
6 95 Selain itu sebagai Pusat Kebudayaan Melayu yang berlandaskan iman dan taqwa sebagai landasan spiritual moral, norma dan etika, Kota Pekanbaru mengemban misi terdepan dalam wujudkan kemakmuran warga kotanya dengan mengedepankan slogan yang dikenal "Kotaku, Kotamu Dan Kota Kita Bertuah", Dengan Motto: Bersih, Tertib, Usaha Bersama, Aman, Dan Harmonis Produk dan Jasa yang di tawarkan. Dalam hal ini, Dinas Kebudayaan, kesenian dan Pariwisata propinsi Riau menawarkan/memperkenalkan potensi wisata yang dimiliki daerahnya serta tradisi dan budaya yang merupakan ciri khas masyarakat Riau agar wisatawan nusantara/mancanegara dapat mengenal daerah mereka dan tertarik untuk datang berkunjung ke Propinsi Riau. Berikut tabel jenis objek wisata Kota Pekanbaru: Wisata Alam - Danau Limbangan - Taman pancing Alam Mayang - Taman Puteri Kaca Mayang Wisata Budaya - Taman Budaya Riau - Rumah Adat Riau Tabel 4.1 Jenis Objek Wisata di Kota Pekanbaru Wisata Sejarah - Makam mahrum bukit - Makam mahrum Pekan - Museum Sang Nila Utama Objek Wisata Wisata Religius - Masjid Raya Pekan baru - Mesjid Agung An-Nur - Arena Purna MTQ XVII Agro Lain-lain Wisata - - Pasar Bawah - Dekranasda Riau (pusat cinderamata Riau terlengkap di Pekanbaru) - Kebun binatang Kasang Kulim - Plaza Senapelan - Plaza Citra - Plaza Sukaramai - Mal Pekanbar - Mal SKA - Pekanbaru Golf Course Country Club, - Simpang Tiga Golf Course, di Komplek AURI - Rumbai Golf Course, di Complex IKSORA Rumbai Sumber Data : Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata Propinsi Riau, 2011
7 96 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Kota Pekanbaru memiliki kekayaan wisata yang beranekaragam baik dari wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata religius, agro wisata dan lain-lainnya. Hal tersebut harusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah setempat untuk membuat wisatawan lokal Kota Pekanbaru dan wisatawan asal Malaysia untuk datang berkunjung ke Kota Pekanbaru. Untuk mendatangkan wisatawan lokal luar Kota Pekanbaru dan wisatawan asal Malaysia, Kota Pekanbaru harus memberitahukan informasi tentang sarana dan prasarana penunjang pariwisata yang ada disana, seperti akomodasi, biro perjalanan dan tempat hiburan. Kota Pekanbaru memiliki 105 akomodasi, 3700 kamar hotel, dan 5740 tempat tidur. (sumber BPS statistics of Riau Province 2010). Tentunya dengan gambaran tersebut sangat terbatas jumlah obyek wisata yang dapat dikembangkan, itupun dengan kemampuan dana yang terbatas pula. Tidak jarang dalam penentuan obyek wisata unggulan kota pekanbaru terjadi perbedaan orientasi. Obyek wisata yang menurut pandangan Kota Pekanbaru paling layak dikembangkan, tidak direkomendasi oleh kota Pekanbaru justru mengusulkan pengembangan obyek wisata lainnya. Sehingga banyak perencanaan pengembangan obyek dan kawasan wisata menjadi terbengkalai karena tidak dilanjutkan action plan nya. Hal ini sangat di sayangkan perencanaan objek wisata di kota Pekanbaru menjadi terbengkalai padahal Kota Pekanbaru memiliki akomodasi yang cukup memadai untuk dijadikan tempat menginap wisatawan lokal luar Kota pekanbaru dan khususnya wisatawan asal Malaysia.
8 Profil Wisatawan Malaysia di Kota Pekanbaru dilihat dari Demografi, pengalaman dan Penilaian wistawan Terhadap Kota Pekanbaru Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin. Identitas gender menjadi hal yang penting dalam melihat karakteristik wisatawan berdasarkan kebutuhan, keinginan, serta selera yang berbeda akan suatu produk. Hasil pengolahan data dari 210 wisatawan asal Malaysia yang telah berkunjung ke Kota Pekanbaru mengambarkan bahwa karakteristik demografis wisatawan asal Malaysia berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut: TABEL 4.2 PROFIL WISATAWAN ASAL MALAYSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN Jenis kelamin % Pria wanita Total Sumber: hasil pengolahan data, 2011 Tabel 4.2 menunjukan bahwa terdapat 127 wisatawan yang berjenis kelamin pria dan 83 wisatawan berjenis kelamin wanita. Hasil ini menunjukan bahwa jumlah wisatawan pria dan wanita yang telah berkunjung ke Kota Pekanbaru hampir seimbang. Dikarenakan objek wisata di Kota Pekanbaru digemari oleh pria maupun wanita. Untuk lebih jelasnya, hasil pengolahan data tersebut disajikan pada Gambar 4.1 berikut ini:
9 98 40% 60% Pria wanitaa GAMBAR 4.1 WISATAWAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN Sumber: Hasil pengolahan data Jenis Pengunjung dilihat dari Jenis Kelamin & Usia serta setatus. Sifat wisatawan erat berkaitan dengan jenis kelamin, usia dan status karena berdampak pada kegiatan yang dilakutakan. Keterkaitan Status antara wisatawan asal Malaysia Ke Kota Pekanbaru dilihat dari jenis kelamin dan Usia serta setatus dimaksud untuk menganilis seberapa besar jumlah pengunjung yang married dan unmarried didasarkan pada jenis kelamin dan usia dari masing-masing pengunjung sehingga mengetahui tipe wisatawan keluarga atau pribadi yang berkunjung ke Kota Pekanbaru. Berdasarkan pengolahan data, di peroleh hasil sebagai berikut: TABEL 4.3 PROFIL WISATAWAN BERDASARKAN DILIHAT DARI STATUS, JENIS KELAMIN DAN USIA usia Married Jenis kelamin Unmarried Jenis kelamin Total Man woman Man woman under > Sumber: Hasil pengolahan data Total %
10 99 Berdasarkan Tabel 4.3, sebagian besar wisatawan asal malaysia yang berkunjung ke Kota Pekanbaru termasuk dalam family karena sebagian besar wisatawan yang berkunjung dengan status married. Hal ini karena wisatawan mengunjungi keluarga atau kerabatnya yang berada di Kota Pekanbaru yang masih satu rumpun melayu. Banyaknya jenis kelamin pria di usia tahun yang berkunjung. Hal ini di karenakan usia tahun merupakan usia produktif dimana sebagian besar orang memiliki mobilitas dan semangat yang tinggi di usia tersebut Jenis Pengunjung dilihat dari Rata-Rata Penghasilan Perbulan dan Asal Tinggal. Wisatawan merupakan kegiatan yang menggunakan pendapatan sisa (sposable income) sehingga dalam penggunaannya perlu diangarkan. Penghasilan adalah faktor terpenting dalam membentuk permintaan wisata Biaya yang dikeluarkan tidak hanya untuk perjalanan, namun juga untuk pelayanan sebelum, saat dan sesudah berwisata. Keterkaitan antara wisatawan asal Malaysia Ke Kota Pekanbaru dilihat Rata-Rata penghasilan perbulan dan asal tinggal dimaksud untuk menganalis seberapa besar jumlah pengunjung yang asal daerah wisatawan didasarkan rata-rata penghasilan dari masing-masing pengunjung. Berdarkan pengolahan data, di peroleh hasil sebagai berikut:
11 100 Tabel 4.4 Karakteristik Respoden Berdasarkan Pendapatan No. Jumlah Pendapatan Pertahun (USD) (orang) Persentase 1. Dibawah MR MR MR Lebih Jumlah Sumber : Hasil pengolahan data, Dilihat dari karakteristik responden berdasarkan pendapatan bahwa 132 orang reponden atau 63 % diantaranya berpenghasilan antara MR setahun. Sedangkan sisanya lebih bervariatif dengan ranking terbesar kedua 22% responden berpenghasilan rata-rataa Dibawah MR pertahun. Hal ini karena objek wisata di kota pekanbaru hanya bisa di nikmati oleh kalangan menengah ke bawah. Berdasarkan data Tabel 4.4 dapat digambarkan melalui grafik sebagai berikut: 14% 1% 63% 22% Dibawah MR MR MR Lebih GAMBAR 4.2 WISATAWAN ASAL MALAYSIA BERDASARKAN PENDAPATAN Sumber: Hasil pengolahan data Jenis Pengujung dilihat dari Pendidikan & Pekerjaan. Pendapatan seseorang secara umum berkaitan dengan pendidikan, pekerjaan dan usia. Dengan kata lain, ia yang berpendidikan tinggi cenderung memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, dengan jenis pekerjaan yang tetap dan usia tertentu. Keterkaitan antaraa wisatawan asal
12 101 Malaysia ke Kota Pekanbaru dilihat pendidikan dan pekerjaan dimaksud untuk menganalisis seberapa besar jumlah pengunjung yang bekerja didasarkan pendidikan dari masing-masing pengunjung. Berdasarkan pengolahan data, di peroleh hasil sebagai berikut: pendidikan smu diploma Tabel 4.5 Pengujung dilihat dari Pendidikan & Pekerjaan Pekerjaan PELAJAR/ Consultant Ibu MAHASIS WA WIRASWASTA SWASTA PEGAWAI NEGRI BUMN Rumah Tangga s S o S Total Sumber: Hasil pengolahan data, Berdasarkan Tabel 4.5 sebagian besar wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Kota Pekanbaru dengan status pekerjaan sebagai pegawai wiraswasta dan pelajar yaitu sebesar 50 wisatawan dengan pendidikan terakhir diploma dan 49 wisman dengan pendidikan terakhir SMU, banyaknya penggunjung wiraswasta dan pelajar, mayoritas penggunjung pada wiraswasta karena kebebasan waktu yang dimiliki seorang wiraswasta dan pelajar dari pada jenis pekerjaan lain untuk melakukan kegiatan wisata Profil Wisatawan asal Malaysia yang Berkunjung ke Kota Pekanbaru Berdasarkan Karakteristik Pengalaman Responden Komposisi Wisatawan asal Malaysia Berdasarkan dengan siapa Wisatawan Berkunjung dan Maksud Kunjungan. Hasil pengolahan data dari 210 wisatawan asal Malaysia yang telah berkunjung ke Kota Pekanbaru mengambarkan bahwa pengalaman Total
13 102 wisatawan asal Malaysia berdasarkan dengan siapa wisatawan berkunjung dan maksud kunjungan adalah sebagai berikut: Dengan Siapa Wisatawan berkunjung dan Maksud Berkunjung sendiri teman Keluarga Rombongan GAMBAR 4.3. DENGAN SIAPA WISATAWAN BERKUNJUNG DAN MAKSUD BERKUNJUNGKE KOTA PEKANBARU Sumber: Hasil pengolahan data, 2011 Berdasarkan Gambar 4.3, sebagian besar wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Kota Pekanbaru dengan tujuan untuk kegiatan mengunjungi keluarga/ teman yaitu sebesar 11 wisatawan mengujungi keluarga/ teman berkunjung sendiri, 17 wisatawan mengunjungi keluarga/ teman berkunjung bersama teman dan 56 wisatawan berkujung bersama keluarga dan liburan sebesar 6 wisatawan liburan sendiri, 8 wisatawan liburan besama teman, 18 wisatawan liburan bersama keluarga banyaknya dan 45 wisatawan liburan bersama rombongan. Pengunjungg mengunjungi keluarga/ teman dan liburan mayoritas pengunjung dikarenakan mengujungi keluarga/teman di karenakan mereka berasal dari suku yang sama dan untuk menjalin silaturahmi dibulan puasa dan syawal.
14 Komposisi Wisatawan asal Malaysia Berdasarkan lama kunjungan. Hasil pengolahan data dari 210 wisatawan asal Malaysia yang telah berkunjung ke Kota Pekanbaru, diperoleh pengalaman wisatawan berdasarkan lama kunjungan ke Kota Pekanbaru, dalam Tabel 4.6 berikut: No TABEL 4.6 KOMPOSISI WISATAWAN ASAL MALAYSIA BERDASARKAN LAMA KUNJUNGAN Lama kunjungan Jumlah kunjungan Sumber: Hasil pengolahan data 2011 Berdasarkan Tabel 4.6 lama kunjungan wisatawan asal Malaysia ke kota Pekanbaru sebagian besar 6-10 hari yaitu sebesar 81%, sedangkan paling sebentar 1 hari yaitu sebesar 2 %. Lamanya kunjungan wisatwan karena mereka mengunjungi keluarga sambil berwisata. Berdasarkan data Tabel 4.6 dapat digambarkan dalam bentuk grafik dibawah ini: % 1 hari 5 2% < 6 hari 29 14% 6-10 hari % >10 hari 7 3% Total % 3% 81% 2% 14% 1 hari < 6 hari 6-10 hari >10 hari GAMBAR 4.4 LAMA KUNJUNGAN KE KOTA PEKANBARU Sumber: Hasil pengolahan data, 2011.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama Senapelan yang
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kota Pekanbaru Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama Senapelan yang pada saat itu dipimpin oleh seorang kepala suku disebut Batin. Daerah yang mulanya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KOTA PEKANBARU IV.1 Sejarah Pekanbaru. Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada
48 BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA PEKANBARU IV.1 Sejarah Pekanbaru Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah yang mulanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM A. Perkembangan Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau, telah berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan pembangunan dan sumber daya manusianya. Kota Pekanbaru
Lebih terperinci23 Juni 1784 M berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir,
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Pekanbaru 1. Sejarah Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama Senapelan yang pada saat itu dipimpin oleh seorang kepala suku disebut Batin.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. ladang, lambat laun menjadi perkampungan. Kemudian perkampungan Senapelan
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Sejarah Kota Pekanbaru Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah yang mulanya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN 1.Sejarah Kota Pekanbaru Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Pekanbaru 1. Sejarah Kota Pekanbaru Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada saat itu dipimpin oleh seorang Kepala
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Pekanbaru 1. Sejarah Pekanbaru lahir sebelum masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia.Pada waktu itu, baru berupa dusun yang bernama Dusun Payung
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Geografis dan Demografis Kota Pekanbaru
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Geografis dan Demografis Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru mempunyai Visi yang dirumuskan oleh aparat penyelenggara pemerintah kota Pekanbaru menuju
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH Bujur Timur dan Lintang Utara, dengan batas. Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Keadaan Umum Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau yang terletak di Pulau Sumatera. Secara geografis Kota Pekanbaru terletak pada koordinat 101
Lebih terperinciBAB IV PETA SOSIAL KOMUNITAS KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU
BAB IV PETA SOSIAL KOMUNITAS KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU 4.1. Gambaran Umum Tentang Kota Pekanbaru Pekanbaru lahir sebelum masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia. Pada waktu
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbagisasi yang tinggi.
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Rumbai Kota Pekanbaru adalah ibukota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Kota ini merupakan kota perdagangan dan jasa, termasuk sebagai kota
Lebih terperinciBAB IV. KEADAAN UMUM TEMPAT PENELTriAN. Kota pekanbaru merupakan ibu kota pekanbaru Riau, yang mana kota
BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELTriAN LI Sejarah Kota Pekanbaru Kota pekanbaru merupakan ibu kota pekanbaru Riau, yang mana kota pekanbaru ini berawal dari sebuah pericampungan kecil yang bemama payung
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Pekanbaru 1. Sejarah Tentang Kota Pekanbaru Berdasarkan sejarahnya, kota Pekanbaru hanyalah sebuah dusun kecil yang dikenal dengan dusun senapelan
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM KOTA PEKANBARU Pekanbaru lahir sebelum masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, yang pada masa itu berupa dusun yang bernama : Dusun Payung Sekaki,
Lebih terperinciBAB II KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Kota pekanbaru merupakan ibu kota pekanbaru Riau, yang mana
BAB II KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Kota Pekanbaru 4.1.1 Sejarah Kota Pekanbaru Kota pekanbaru merupakan ibu kota pekanbaru Riau, yang mana kota pekanbaru ini berawal dari sebuah peikampungan kecil yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN HARI JADI PEKANBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,
PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN HARI JADI PEKANBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU, Menimbang : a. bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru
Lebih terperinciBAB IV. Kota Pekanbaru terletak di tengah-tengah pulau Sumatera yang mengarah ke
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH KAJLAN 4.1. Kota Pekanbaru 4.1.1. Geografis Kota Pekanbaru terletak di tengah-tengah pulau Sumatera yang mengarah ke daratan Sumatera. Secara geografis, kota Pekanbaru terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, penggunaan teknologi informasi tidak hanya dimanfaatkan dalam dunia usaha, namun juga telah merambah
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang tinggi 1.
BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Pekanbaru Kota Pekanbaru adalah ibu Kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Kota ini merupakan kota perdangan dan jasa, termasuk sebagai kota dengan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia. Dimana pada masa perkembangan peradaban kota badan air merupakan satu-satunya
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Keadaan Geografis dan Wilayah Kota Pekanbaru
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis dan Wilayah Kota Pekanbaru Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru berfungsi sebagai pusat pembangunan berbagai sector antara lain : sector industry,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang semakin berkembang telah menimbulkan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang semakin berkembang telah menimbulkan persaingan dalam berbagai aspek kehidupan terutama aspek ekonomi dan budaya. Dampak globalisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19
BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Tinjauan Kota Pekanbaru 1. Letak dan Luas Kota Pekanbaru terletak antara 101 14-101 34 Bujur Timur dan 0 25-0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. KondisiGeografisdanDemografis Kota Pekanbaru. Bujur Timur dan Lintang Utara.
13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. GambaranUmum Kota Pekanbaru 1. KondisiGeografisdanDemografis Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru secara geografis terletak antara 101 14 101 34 Bujur Timur dan 0
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :
Menimbang : PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KAMPAR Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selain sebagai salah satu sumber penghasil devisa yang cukup handal, juga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, bidang pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menunjang pembangunan perekonomian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran umum Kota Pekanbaru 1. Sejarah Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama Senapelan yang pada saat itu dipimpin oleh seorang kepala suku disebut Batin.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Kota Pekanbaru Pekanbaru merupakan Ibukota Provinsi Riau dengan luas wilayah sekitar 632,26 Km² dan jumlah penduduk sekitar 850.000 jiwa dengan
Lebih terperinciBAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA
BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TERMINAL BANDAR RAYA PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU. A. Sejarah dan Perkambangan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki
17 BAB II GAMBARAN UMUM TERMINAL BANDAR RAYA PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU A. Sejarah dan Perkambangan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki Kota Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau,
Lebih terperinci28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec
BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciBAB II KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. tantangan pembangunan kota yang harus diatasi. Perkembangan kondisi Kota
BAB II KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Pemerintah Kota Medan Gambaran umum kondisi kota Medan memuat perkembangan kondisi Kota Medan sampai saat ini, capaian hasil pembangunan kota sebelumnya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari
15 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Kondisi Geografis Daerah Kecamatan Marpoyan Damai
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Daerah Kecamatan Marpoyan Damai Keseluruhan Sidomulyo Timur terletak dalam Wilayah Kecamatan Marpoyan Damai. Kelurahan dan desa ini berada dalam
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciKEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA
KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA Wilayah Pekanbaru dan Dumai berada di Provinsi Riau yang merupakan provinsi yang terbentuk dari beberapa kali proses pemekaran wilayah. Dimulai dari awal
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN TEMUAN KHUSUS. tentang pembentukan kecamatan marpoyan damai, kecamatan tenayan raya,
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN TEMUAN KHUSUS 4.1 Sejarah Kecamatan Rumbai Pesisir Kecatan Rumbai Pesisir merupakan Kecamatan pemekaran dari Kecamatan Rumabi, berdasarkan Peraturan daerah kota pekanbaru nomor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 56/10/16/Th.XVIII, 01 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah ± KM2. Terbentuknya Kecamatan Tampan ini terdiri dari beberapa
17 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Kecamatan Tampan Pekanbaru A. Letak dan Geografis Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru merupakan salah satu Kecamatan yang terbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987,
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Medan merupakan ibu kota dari provinsi Sumatera Utara. Pada awalnya kota Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang lebih
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -
IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Bengkalis Kabupaten Bengkalis adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau dengan ibukota Bengkalis yang berada di Pulau Bengkalis, terpisah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.61/11/16/Th.XVIII, 01 November PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dumai merupakan sebuah dusun kecil dipesisir timur propinsi Riau. Dumai merupakan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pemekaran Kota Dumai Dumai merupakan sebuah dusun kecil dipesisir timur propinsi Riau. Dumai merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Diresmikan sebagai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.69/12/16/Th.XVIII, 01 Desember PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Keadaan Daerah Kotip Tanjungpinang. Kotip Tanjungpinang yang berada di wilayah propinsi
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Keadaan Daerah Kotip Tanjungpinang Kotip Tanjungpinang yang berada di wilayah propinsi Riau dahulu merupakan wilayah kecamatan Bintan Selatan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan Demografis Desa Rimbo Panjang
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis dan Demografis Desa Rimbo Panjang 1. Geografis Desa Rimbo Panjang adalah sebuah Desa di Kecamatan Tambang yang sekarang berbatasan langsung dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta
JUTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi saat ini yaitu masyarakat Indonesia menunjukkan minat yang semakin besar dalam menjelajah sektor pariwisata global. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan
20 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan di berbagai sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini masyarakat lebih dituntut untuk mandiri dan kreatif dalam berusaha dan membuka lapangan kerja, jadi bukan hanya mencari pekerjaan tetapi juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 TINJAUAN UMUM Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan
84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi perekonomian masyarakatnya. Tidak heran jika dewasa ini banyak masyarakat bersikap positif untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Lokasi Penelitian Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka beberapa informasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 06 Tahun : 2003 Seri : D Nomor : 06
LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 06 Tahun : 2003 Seri : D Nomor : 06 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 3 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MARPOYAN DAMAI, KECAMATAN TENAYAN RAYA, KECAMATAN
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BEDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BEDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada Bab ini, akan dijelaskan isu-isu strategis berdasarkan permasalahan yang ada pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tampan Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah merupakan salah satu Kecamatan yang berbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987, tentang perubahan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Simpang Baru
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Simpang Baru Kelurahan Simpang Baru adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Propinsi
Lebih terperinciCITY HOTEL BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0,45 Lintang Utara, 2,45 Lintang Selatan dan antara 101,10-104,55 Bujur Timur.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELELITIAN. dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELELITIAN A. Sejarah, Letak Geografis, Geologi, dan Iklim 1. Sejarah Pada awalnya Kabupaten Karimun berada di bawah wilayah Kabupaten Kepulauan Riau sebagai sebuah kecamatan,
Lebih terperinciBAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa
17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM
Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS
BAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS A. Sejarah Kelurahan Sorek Satu Pada permulaan berdirinya Kelurahan SorekSatu masih merupakan hutan yang pada umumnya tanaman bambu yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Catering Tionghoa (HO LIAU LA)
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Usaha Catering Tionghoa (HO LIAU LA) 1. Sejarah Pada awal berdirinya catering Tionghoa Ho Liau La, yaitu bukanlah datang dari perencanaan, tetapi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Berdirinya Kelurahan Labuh Baru Timur
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Berdirinya Kelurahan Labuh Baru Timur Kelurahan Labuh Baru Timur mulanya masuk dalam Wilayah Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar yaitu Desa Labuh Baru.
Lebih terperinciKEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG
KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Geografis dan Administrasi Kabupaten Sintang mempunyai luas 21.635 Km 2 dan di bagi menjadi 14 kecamatan, cakupan wilayah administrasi Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel
Lebih terperinci2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Geografi menguraikan tentang litosfer, hidrosfer, antroposfer, dan biosfer. Di dalam lingkup kajian geografi pula kita mengungkapkan gejala gejala yang
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lemba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.151, 2015 KEMENDAGRI. Kabupaten Kampar. Kota Pekanbaru. Riau. Batas Daerah. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG BATAS DAERAH
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK
12 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK A. Kondisi Geografis Desa Olak merupakan salah satu daerah integral yang terletak di Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak
Lebih terperinciNTER MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN NTER MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN KAMPAR DENGAN KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU DENGAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis Daerah Kecamatan Marpoyan Damai
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Daerah Kecamatan Marpoyan Damai Keseluruhan Sidomulyo Timur terletak dalam Wilayah Kecamatan Marpoyan Damai. Kelurahan dan desa ini berada dalam
Lebih terperinciKAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH Keputusan pemerintah dalam pelaksanaan program Otonomi Daerah memberikan peluang kepada berbagai propinsi di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Bandung merupakan ibukota provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia. Berdasarkan letak geografisnya, Kota Bandung berada pada
Lebih terperinciBAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN
BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESA TERANTANG. A. Sejarah, Letak dan Wilayah Desa Terantang. oleh Datuk Sipanduko dan suku melayu oleh Datuk Majalelo.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESA TERANTANG A. Sejarah, Letak dan Wilayah Desa Terantang Sejarah Desa Terantang berawal dari beberapa abad silam, daerah Terantang ini dihuni oleh oleh dua kelompok suku
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah
46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 sampai dengan 105 45 Bujur Timur dan 5 15 sampai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., 2007 No. 42/08/16/Th.XVIII, 01 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang cukup luas dengan penduduk yang beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pasar Selasa Panam berada di Kelurahan Tuah Karya merupakan salah satu kelurahan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demokrafis Pasar Selasa Panam berada di Kelurahan Tuah Karya merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Tampan. Kelurahan Tuah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN LOKASI
18 BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1. Tinjauan Umum Lokasi Kota Tegal Terletak diantara 109 08-109 10 Bujur Timur dan 6 50-6 53 Lintang selatan, dengan wilayah seluas 39,68 Km² atau kurang lebih 3.968 Hektar.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 52/09/16/Th.XVIII, 01 September PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Wilayah Desa Bukit Ranah merupakan suatu desa yang berada di pinggiran dalam wilayah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Desa Bukit Ranah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Berkembangnya pariwisata pada suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah terbentuknya Kota Pekanbaru
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kota Pekanbaru 1. Sejarah terbentuknya Kota Pekanbaru Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama Senapelan yang pada saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN ASET WISATA DAN PEMUKIMAN TRADISIONAL MANTUIL 2.1. TINJAUAN KONDISI DAN POTENSI WISATA KALIMANTAN
BAB II TINJAUAN ASET WISATA DAN PEMUKIMAN TRADISIONAL MANTUIL 2.1. TINJAUAN KONDISI DAN POTENSI WISATA KALIMANTAN SELATAN 2.1.1. Kondisi Wisata di Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan merupakan salah
Lebih terperinciSTUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D
STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR Oleh : M. KUDRI L2D 304 330 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 23/05/16/Th.XIX, 02 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kota Yogyakarta 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta terletak di Pulau Jawa, 500 km ke arah selatan dari DKI Jakarta, Ibukota Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor yang berkembang relative pesat pada saat ini, bahkan pariwisata telah menjadi industri terbesar di dunia. Usaha
Lebih terperinci