LAPORAN TUGAS AKHIR KLASIFIKASI SPESIES LOVEBIRD MENGGUNAKAN EKTRAKSI CIRI GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRIXDAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TUGAS AKHIR KLASIFIKASI SPESIES LOVEBIRD MENGGUNAKAN EKTRAKSI CIRI GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRIXDAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR"

Transkripsi

1 LAPORAN TUGAS AKHIR KLASIFIKASI SPESIES LOVEBIRD MENGGUNAKAN EKTRAKSI CIRI GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRIXDAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR CLASSIFICATION OF LOVEBIRD S SPECIES WITH EXTRACTION FEATURE OF GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRIX AND K-NEAREST NEIGHBOR ALGORITHM Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Disusun Oleh: Nama : Dyah Ratna Dewi NIM : A Program Studi : Teknik Informatika - S1 HALAMAN JUDUL FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016 i

2 PERSETUJUAN SKRIPSI Nama NIM Program Studi Fakultas Judul Tugas Akhir : Dyah Ratna Dewi : A : Teknik Informatika : Ilmu Komputer : Klasifikasi Spesies Lovebird menggunakan Ekstraksi Ciri Gray Level Co-Occurrence Matrix dan Algoritma K- Nearest Neighbor Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, 2016 Menyetujui Pembimbing Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Komputer T. Sutojo, S.Si, M.Kom Dr. Abdul Syukur ii

3 PENGESAHAN DEWAN PENGUJI Nama NIM Program Studi Fakultas Judul Tugas Akhir : Dyah Ratna Dewi : A : Teknik Informatika : Ilmu Komputer : Klasifikasi Spesies Lovebird menggunakan Ekstraksi Ciri Gray Level Co-Occurrence Matrix dan Algoritma K- Nearest Neighbor Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji pada sidang Tugas Akhir tanggal... Menurut pandangan kami, Tugas Akhir ini memadai dari segi kualiitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugerahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Semarang, 2016 Dewan Penguji Erna Zuni Astuti, M.Kom Anggota I Heru Agus Santoso, Ph.D Anggota II ARIPIN, M.Kom Ketua Penguji iii

4 PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama NIM : Dyah Ratna Dewi : A menyatakan bahwa karya ilmiah yang berjudul: Klasifikasi Spesies Lovebird menggunakan Ekstraksi Ciri Gray Level Co- Occurrence Matrix dan Algoritma K-Nearest Neighbor merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya cantumkan sumbernya). Apabila di kemudian hari karya ilmiah saya disinyalir bukan karya asli saya (dengan menyerahkan bukti-bukti yang cukup), maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar S.Kom saya, beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Tanggal : Semarang :. Yang menyatakan, Dyah Ratna Dewi iv

5 PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama NIM : Dyah Ratna Dewi : A menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif atas karya ilmiah saya yang berjudul: Klasifikasi Spesies Lovebird menggunakan Ekstraksi Ciri Gray Level Co- Occurrence Matrix dan Algoritma K-Nearest Neighbor beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non- Eksklusif ini, Universitas Dian Nuswantoro berhak menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk database, mendistribusikan dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Tanggal : Semarang : Yang menyatakan Dyah Ratna Dewi v

6 UCAPAN TERIMAKASIH Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan judul Klasifikasi Spesies Lovebird menggunakan Ekstraksi Ciri Gray Level Co-Occurrence Matrix dan Algoritma K-Nearest Neighbor dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Dr. Abdul Syukur, selaku Dekan Fasilkom. 3. Heru Agus Santoso, Ph.D selaku Ka.Progdi Sistem Informatika. 4. T. Sutojo S.Si, M.Kom selaku pembimbing tugas akhir yang memberikan ide penelitian, memberikan informasi referensi yang penulis butuhkan dan bimbingan yang berkaitan dengan penelitian penulis. 5. Christy Atika, M.Cs sebagai dosen pembimbing kedua yang telah memberikan waktu, masukan, ilmu, dan waktunya, sehingga penulis merasa percaya diri untuk menyelesaikan penelitian ini. 6. Raden bagus Muryanto dan Yuli Nurhayati selaku orang tua saya yang selalu berdoa, mendampingi, menasehati, membiayai, dan memeberikan dukungan penuh untuk saya menyelesaikan penelitian ini. 7. Isna Dewi Agustina dan Farid Nur Hidayanto selaku adik yang saya sayangi yang tak hentinya memberi semangat kepada saya. 8. Mbah Aslimah, nenek satu-satunya yang saya miliki sejak lahir. Terimakasih telah member dukungan dan doa untuk saya. 9. Tubagus Ahda Yudha Putra selaku orang special yang saya miliki setelah keluarga saya. Terimakasih telah mau mendampingi, menyemangati, membantu, dan jadi tempat berkeluh kesah atas halangan dan rintangan yang saya hadapi selama menyelesaikan penelitian ini. vi

7 10. Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Terima kasih telah mau berjuang bersama untuk lulus bersama dan saling mendukung satu sama lain sampai penelitian ini selesai. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana mestinya. Semarang,. Penulis. vii

8 ABSTRAK Kolektor burung lovebird (burung cinta) tentu mengerti segala hal tentang lovebird, seperti bentuk tubuhnya, warna bulunya, kicauannya, bahkan spesies dan ciri masingmasing spesies lovebird. Namun, untuk orang awam akan menjadi permasalahan tersendiri dalam mengetahui spesies lovebird dan membedakan cirinya. Dalam pengenalan spesies lovebird dapat dilakukan menggunakan Klasifikasi Spesies Lovebird menggunakan Ekstraksi Ciri Gray Level Co-Occurrence Matrix dan Algoritma K-Nearest Neighbor dengan menggunakan 4 fitur ekstraksi ciri dari GLCM (kontras, energi, korelasi, dan homogenitas) dan perhitungan Euclidean Distance dalam mengambil keputusan klasifikasi dengan k= 1, 3, 5, 7, dan 9). Pengujian dari klasifikasi ini menggunakan 80 dataset yang terdiri dari 72 data latih dan 8 data uji. Citra dataset sebelumnya sudah disamakan ukuran citranya sebesar 250x200 piksel sebelum dilakukannya klasifikasi. Klasifikasi spesies lovebird ini menghasilkan nilai akurasi sebesar 62,5% pada d=1, θ= 0, dan k=7. Kata Kunci: Klasifikasi, Lovebird, GLCM, KNN, Euclidean distance viii

9 ABSTRACT Lovebird's Collectors exactly knows everything about lovebird, likes his body's shape, fur's color, the twitter, even species and each feature of lovebird's species. Nonetheless, for this person in common becomes their own problem in knowing lovebird's species and differentiate the feature. In knowing lovebird's species can be used by Classification of Lovebird's Species using Extraction Gray Level Co- Occurrence Matrix Feature and K- Nearest Neighbor Algorithm by using 4 extraction feature from GLCM (contrast, energy, correlation, and homogeneity) and euclidean distance's calculation in takes a decision of classification with k= 1,3,5,7, and 9. This testing of classification using 80 dataset that consists of 72 training data and 8 testing data. Image dataset has already likened his image size of 250x200 pixels prior to classification. This results in a lovebird species classification accuracy value of 62.5% at d=1, θ= 0, and k=7. Keyword: Classification, Lovebird, GLCM, KNN, Euclidean Distance ix

10 DAFTAR ISI Halaman Judul... i PERSETUJUAN SKRIPSI... ii PENGESAHAN DEWAN PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix Daftar Isi... x Daftar Gambar... xiii Daftar Tabel... xiv Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Landasan Teori Lovebird... 7 x

11 xi Pengenalan Citra Citra Warna (Red Green Blue (RGB)) Citra Keabuan (Grayscale) Segmentasi Citra Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) K-Nearest Neighbor (KNN) Bab 3 METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Jenis Data Sumber Data Metode Analisis Identifikasi Informasi Identifikasi Perangkat Keras Identifikasi Perangkat Lunak Metode Usulan Prapengolahan Ekstraksi Ciri GLCM Klasifikasi KNN Tahapan Pengujian Menghitung Akurasi Kerangka Pemikiran Bab Kebutuhan Data Proses Prapengolahan Ekstraksi Ciri GLCM... 37

12 xii Menormalisasikan Nilai Matriks Menghitung Fitur GLCM Hasil Ekstraksi Ciri GLCM Klasifikasi Menggunakan K-Nearest Neighbor(KNN) Pelabelan Citra Klasifikasi KNN dan Pengujian Perhitungan Nilai Akurasi Bab Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 56

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Intensitas Piksel Gambar 2.2 Citra warna (true color) Gambar 2.3 Citra Keabuan (greyscale) Gambar 2.4 Deteksi Tepi Canny Gambar 3.1 Desain Blok Diagram Gambar 3.2 Diagram Alir GLCM Gambar 3.3 Diagram Alir Algoritma KKN Gambar 3.4 Diagram Kerangka Pemikiran Gambar 4.1 Area Kerja Matriks Gambar 4.2 Matriks Probabilitas Gambar 4.3 Perhitungan Kontras Gambar 4.4 Perhitungan Energi Gambar 4.5 Perhitungan Korelasi Gambar 4.6 Perhitungan Homogenitas Gambar 4.7 Hasil Ekstraksi Ciri GLCM pada Workspace Matlab Gambar 4.8 Hasil Ekstraksi Ciri GLCM pada Data Latih Gambar 4.9 Hasil Ekstraksi Ciri GLCM pada Data Uji Gambar 4.10 Pelabelan pada Data Latih Gambar 4.11 Pelabelan pada Data Uji Gambar 4.12 Hasil Fungsi confusionmat() pada k= xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penelitian Terkait... 6 Tabel 3.1 Dataset Lovebird Tabel 4.1Citra Latih Tabel 4.2 Citra Uji dan Target Akurasi Tabel 4.3 Prapengolahan Citra Latih Tabel 4.4 Prapengolahan Citra Uji Tabel 4.5 Perhitungan µ i dan µ j Tabel 4.6 Hasil Ekstraksi Ciri GLCM pada Ms. Excel Tabel 4.7 Klasifikasi KNN pada k= Tabel 4.8 Klasifikasi KNN pada k= Tabel 4.9 Klasifikasi KNN pada k= Tabel 4.10 Klasifikasi KNN pada k= Tabel 4.11 Klasifikasi KNN pada k= Tabel 4.12 Hasil Pengujian xiv

15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak kolektor burung yang memelihara lovebird (burung cinta) karena bentuk tubuhnya, warna bulunya, ataupun dari kicauannya yang menjadi daya tarik tersendiri. Lovebird adalah burung cinta yang menjadi lambang kesetiaan karena mereka selalu hidup berpasangan dan akan berpisah saat salah satu dari mereka mati [1]. Lovebird masuk ke dalam genus Agapornis (dari bahasa Yunani agape yang berarti cinta dan ornis yang berarti burung) yang memiliki 9 spesies yang dibagi menjadi 2 kelompok dilihat dari bentuk mata, yaitu klep (kacamata) dan non-klep (tanpa kacamata) [2] [3]. Grup klep diantaranya Agapornis personata (Black-Masked Lovebird),Agapornis fischeri (Fischeri Lovebird), Agapornis lilianae (Liliane atau Nyasa Lovebird) dan Agapornis nigrigenis (Black-cheeked Lovebird). Sedangkan grup non-klep diantaranya Agapornis roseicollis (Peachfaced Lovebird), Agapornis taranta (Black-winged Lovebird atau Abyssinian Lovebird), Agapornis pullaria (Red-faced Lovebird), Agapornis cana(greyheaded Lovebird atau Madagascar Lovebird) Agapornis swindeniana (Blackcollared Lovebird atau Swindern s Lovebird). Bagi para kolektor tentu tidak susah untuk membedakan jenis lovebird satu dengan lainnya karena sudah hafal dengan ciri dari masing-masing jenis lovebird, namun bagi orang awam yang tidak terlalu mengenal jenis lovebird akan menjadi masalah untuk membedakan jenis lovebird satu dengan yang lainnya karena lovebird memiliki warna umum hijau dan memiliki ukuran badan yang tidak jauh berbeda. Untuk itu, diperlukan pemanfaatan teknologi menggunakan computer vision yang berguna untuk mengklasifikasi lovebird dan memudahkan orang awam mengetahui spesies lovebird. Computer vision atau komputer visi merupakan 1

16 2 sebuah proses komputasi yang secara otomatis mengintegrasikan proses, dimana mesin komputer diberi pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengekstraksi informasi berupa gambar sehingga mesin dapat mengenali suatu objek yang telah diobservasi seperti akuisisi citra, pengolahan citra, klasifikasi, pengenalan, dan membuat keputusan [4]. Jurnal yang berjudul Pengenalan Plat Kendaraan secara Waktu Nyata menggunakan Framework Aforage.netoleh Relung Ssatria D, Rizal Isnanto, dan Ajub Ajulian Zahra dari UNDIP menyebutkan bahwa dalam melakukan pengenalan plat kendaraan melalui tahap prapengolahan yang merubah citra menjadi keabuan, deteksi tepi dan pengambangan, lalu menganilisis citra, dan pengenalan karakter menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor. Dari 30 data uji menghasilkan keberhasilan sebesar 83,33% pada k=1 [5]. Pada makalah tugas akhir yang berjudul Klasifikasi Spesies Kupu-Kupu Menggunakan Ekstraksi GLCM dan Algoritma Klasifikasi K-NN oleh Gunawan Aristya Pernomo dari Universitas Dian Nuswantoro menyebutkan bahwa dalam mengambil karakteristik dari suatu citra bisa menggunakan ekstraksi ciri GLCM dengan menggunakan 4 fitur ekstraksi, yaitu kontras, homogenitas, energi, dan korelasi serta menetapkan parameter d= 1, θ=45, dan k=3 yang memperoleh hasil akurasi sebesar 88% [6]. Dari gambaran penelitian diatas, maka dapat dilakukan proses klasifikasi lovebird dengan beberapa tahap, yaitu prapengolahan yang merubah citra RGB menjadi citra keabuandan melakukan segmentasi citra, selanjutnya dilakukan ekstraksi ciri menggunakan metode GLCM (Gray Level Co-occurrence Matrix) untuk mendapatkan nilai inputan yang akan diklasifikasi menggunakan algoritma KNN (K-Nearest Neigbor). Dalam pengklasifikasian lovebird menggunakan 80 dataset yang terdiri dari 72 citra data latih dan 8 citra data uji yang terdiri dari 4 spesies lovebird yang resolusi pixel sudah disamakan.

17 3 1.2 Rumusan Masalah Setelah pemaparan pada latar belakang, maka dapat diperoleh rumusan masalah, yaitu berapa tingkat akurasi yang didapat dengan menggunakan algoritma K- Nearest Neighbor untuk mengklasifikasi lovebird dengan menggunakan ekstraksi cirigray Level Co-occurrence Matrix. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari keluasan pemikiran dan pemahaman dalam pendapat mengenai judul tersebut, maka diberikan batasan sebagai berikut: 1. Dalam mengimplementasikan penelitian ini, menggunakan software Matlab R2010a 2. Citra lovebird sudah dipotong (crop) terlebih dahulu sesuai kebutuhan menggunakan software Paint dan disamakan resolusi pikselnya sebesar 250x200 piksel 3. Format citra yang digunakan adalah JPEG 4. Citra yang digunakan untuk mengklasifikasi lovebird hanya 4 jenis, yaitu Agapornis personata (Black-Masked Lovebird),Agapornis fischeri (Fischeri Lovebird), Agapornis lilianae (Liliane atau Nyasa Lovebird) dan Agapornis nigrigenis (Black-cheeked Lovebird) 5. Dalam mengekstraksi ciri menggunakan metode Gray Level Cooccurrence Matrix dengan 4 fitur yang digunakan, yaitu kontras, homogenitas, korelasi, dan energi dengan jarak d=1 dan sudut θ= 0 serta menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor dalam klasifikasi lovebird dengan nilai k= 1, 3, 5, 7, 9 dan menggunakan perhitunganeuclidean distance. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat akurasi yang didapat dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor untuk mengklasifikasi lovebird dengan menggunakan ekstraksi cirigray Level Co-occurrence Matrix.

18 4 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada penulis, masyarakat, dan pihak akademik, berikut rinciannya: a. Bagi Akademik 1. Sebagai bahan referensi penelitian dalam pengembangan suatu penelitian yang terkait 2. Sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan pendidikan menjadi lebih baik. b. Bagi Pembaca 1. Membantu pembaca mengetahui tentang lovebird, khususnya spesies dari lovebird 2. Membantu pembaca untuk mengetahui ciri masing-masing spesies lovebird 3. Membantu pembaca untuk mengetahui tentang image processing c. Bagi Penulis 1. Untuk menerapkan ilmu yang didapat selama di bangku perkuliahan 2. Menerapkan metode ekstraksi cirri menggunakan metode Gray Level Co-Occurrence Matrix dan algoritma k-nearest Neighbor dalam klasifikasi lovebird.

19 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pada makalah tugas akhir yang berjudul Klasifikasi Spesies Kupu-Kupu Menggunakan Ekstraksi GLCM dan Algoritma Klasifikasi K-NN oleh Gunawan Aristya Pernomo dari Universitas Dian Nuswantoro menyebutkan bahwa dalam mengambil karakteristik dari suatu citra bisa menggunakan ekstraksi ciri GLCM dengan menggunakan 4 fitur ekstraksi, yaitu kontras, homogenitas, energi, dan korelasi serta menetapkan parameter jarak, sudut, dan indeks sebesar d= 1, θ=45, dan k=3 yang memperoleh hasil akurasi sebesar 88% dalam mengklasifikasi 2 hingga 10 spesies kupu-kupu [6]. Penelitian yang dilakukan oleh Refta Listia dan Agus Harjoko yang berjudul Klasifikasi Massa pada Citra Mammogram berdasarkan Gray Level Cooccurrence Matrix (GLCM) menggunakan GLCM sebagai ekstrasi ciri dalam mengklasifikasi citra mammogram menggunakan 5 fitur, yaitu kontras, energi, korelasi, homogenitas, dan energi. Peneliti melakukan perhitungan ciri-ciri statistik pada GLCM 4 (arah d=1 dan d=2), GLCM 8 arah (d=1), dan GLCM 12 arah (d=2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa GLCM 4 arah dengan d=1 memiliki akurasi terbaik dengan hasil sebesar 81,1% dan pada arah 0 akurasi sebesar 100% [7]. Penelitian yang dilakukan oleh Sebastian Rori Listyanto yang berjudul Implementasi K-Nearest Neighbor untuk Mengenali Pola Citra dalam Mendeteksi Penyakit Kulit, mengklasifikasi 3 kelas penyakit kulit yang setiap kelasnya terdapat 70 data set. Data set diekstraksi ciri menggunakan metode GLCM dengan derajat arah 0, 45, 90, dan 135 dan jarak piksel 1, 2, 3, 4, 5. Fitur yang digunakan kontras, energi, korelasi, dan homogenitas setelah itu di klasifikasi menggunakan algoritma k-nearest Neighbor. Pada hasil klasifikasi didapatkan 5

20 6 akurasi tertinggi dengan sudut 45, jumlah data latih 150 dan data uji 60, serta jarak 3 pixel [8]. Dari penelitian terkait diatas dapat dirangkumkan pada tabel dibawah ini : Tabel 2.1 Penelitian Terkait No Nama Peneliti dan Tahun Masalah Metode Hasil 1. Relung Ssatria D, Rizal Isnanto, dan Ajub Ajulian Zahra, 2014 [5] Pengenalan plat kendaraan secara waktu nyata Algoritma KNN Dari 30 data uji menghasilkan keberhasilan sebesar 83,33% pada k=1 2. Gunawan Aristya Klasifikasi spesies Metode GLCM dan Hasil keakurasian Pernomo, 2014 kupu-kupu algoritma KNN menggunakan metode [6] GLCM dan KNN sebesar 88%. 3. Refta Listia dan Agus Harjoko, 2014 [7] Klasifikasi massa pada citra mammogram GLCM Hasil penelitian menunjukkan bahwa GLCM 4 arah dengan d=1 memiliki akurasi terbaik dengan hasil sebesar 81,1% dan pada arah 0 akurasi sebesar 100% 4. Sebastian Rori Mengenali pola Metode GLCM dan Akurasi tertinggi yang Listyanto, 2015 citra dalam algoritma KNN didapat pada [8] mendeteksi klasifikasi menggunakan sudut

21 7 No Nama Peneliti dan Tahun Masalah Metode Hasil penyakit kulit 45 dan jarak 3 piksel 5. Hanang Klasifikasi batik Metode GLCM dan Menghasilkan tingkat Wijayanto, 2015 algoritma KNN akurasi tertinggi [9] sebesar 57,50% dengan sudut 0 dan terendah 20% pada sudut Landasan Teori Lovebird Lovebird atau burung cinta dikenal sebagai simbol cinta karena lovebird termasuk dalam jenis hewan monogami yang berarti setia pada pasangan dalam jangka waktu lama dan akan berpisah jika salah satu diantara mereka ada yang mati dan juga dikenal sebagai burung yang hidup berkelompok [3]. Lovebird masuk ke dalam genus Agapornis yang berasal dari bahasa Yunani, agape yang berarti cinta dan ornis berarti burung [2]. Adapaun klasifikasi ilmiah dari lovebird: Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Psittaciformes Famili : Psittacidae Subfamili : Psittacinae Bangsa : Psittaculini Genus : Agapornis

22 8 Burung yang berasal dari daratan Afrika ini mempunyai 9 jenis/ spesies lovebird yang ada di dunia.selain dari daratan Afrika, ada satu spesieslovebird yang berasal dari Madagaskar. Jenis lovebird dibagi menjadi 2, yaitu klep dan non-klep (lovebird kacamata dan tanpa kacamata). Grup klep diantaranya Agapornis personata (Black-Masked Lovebird),Agapornis fischeri (Fischeri Lovebird), Agapornis lilianae (Liliane atau Nyasa Lovebird) dan Agapornis nigrigenis (Black-cheeked Lovebird). Sedangkan grup non-klep diantaranya Agapornis reseicollis (Peach-faced Lovebird), Agapornis taranta (Black-winged Lovebird atau Abyssinian Lovebird), Agapornis pullaria (Red-faced Lovebird), Agapornis cana(grey-headed Lovebird atau Madagascar Lovebird) Agapornis swindeniana (Black-collared Lovebird atau Swindern s Lovebird). Berikut penjelasannya: Tabel 2.2 Spesies Lovebird No. Gambar Nama Spesies Keterangan 1. Agapornis personata Lovebird personata Black-Masked Lovebird Lovebird kacamata topeng Ciri khas pada bagian wajah berwarna hitam seperti topeng. Ciri lain dari personata, yaitu pada bagian dahi, lorus, ubun-ubun, dan pipi bagian depan berwarna hitam kecoklatan, bagian kepala berwarna hitam pudar, bagian kerongkongan berwarna merah-oranye, bagian dada atas dan kerah leher berwarna kuning, dan bagian ekor berwarna hijau serta mempunyai ukuran tubuh ± 14,5 cm dan berat gram Penyebaran jenis lovebird ini di Tanzania Utara dan Tanzania Tengah. Warna mutasi lovebird

23 9 No. Gambar Nama Spesies Keterangan Agapornis fischeri Agapornis lilianae Lovebird fischeri Lovebird kacamata fischer Liliane atau Nyasa Lovebird Lovebird kacamata nyasa personata ini berwarna biru dan kuning dimana lovebird umumnya berwarna hijau.. Ciri dari fischer ini adalah pada dada atas, kerah leher, dan tubuh bagian bawah berwarna kuning, pada bagian dahi, pipi, dan kerongkongan berwarna merah-oranye, sedangkan bagian atas ekor berwarna biru muda dan bagian ekor berwarna hijau, serta mempunyai panjang tubuh sekitar 15 cm dan berat badan gram. Lovebird ini berasal dari Afrika bagian Tanzania. Memiliki tubuh yang berwarna kuning pada bagian bawah, pada bagian dahi dan kerongkongan berwarna merah-oranye dan dan menjadi merah kekuningan pada mahkota, lorus, pipi, dan atas dada berwarna kuning, serta berwarna hijau pada bagian ekor. Ukuran panjang tubuh sekitar 13,5 cm dan berat badan gram. Daerah penyebarannya di kawasan Tanzania, Zanzobar bagian utara, Malawi bagian Timur, dan Mozambik bagian barat laut. Ciri-ciri dari lilianae ini adalah Warna mutasi burung ini adalah lutino (bulu berwarna kuning dan mata berwarna merah), yang berasal dari hasil

24 10 No. Gambar Nama Spesies Keterangan Agapornis nigrigenis Agapornis roseicollis Lovebird nigrigenis Black-cheeked Lovebird Lovebird kacamata pipi Peach-faced Lovebird Lovebird Roseicollis lovebird muka salem persilangan antara lilianae dan fischeri, sehingga menghasilkan Agarponis lutino. Ciri khas pada bagian pipi yang berwana hitam. Ciri lainnya ialah memiliki warna kuning pada tubuh bagian bawah, pada bagian dahi, ubun-ubun depan berwarna coklat kemerahan dan ubun-ubun belakang berwarna kuning tua, lorus, kerongkongan dan pipi berwarna hitam kecoklatan, dada bagian atas berwarna merah-oranye pucat, dan ekornya berwarna hijau, mempunyai ukuran tubuh sekitar 13,5 cm dan berat gram. Daerah penyebaran terletak di kawasan Zambia bagian barat daya dan Zimbabwe bagian barat laut Memiliki panjang tubuh 15 cm dan berat badan gram, warna bulu umumnya hijau tetapi bagian bawah tubuh berwarna kuning, dahi, kerongkongan, dan atas dada berwarna merah muda, tunggir berwarna biru, pada bagian bawah sayap berwarna hijau sedikit biru, dan ekor bagian atas berwarna hijau dan bagian atas berwarna kebiruan. Daerah penyebarannya terdapat di Afrika Barat Daya. Mutasi warna lovebird ini

25 11 No. Gambar Nama Spesies Keterangan Agapornis taranta Agapornis pullaria Black-winged Lovebird Abyssinian Lovebird Lovebird Abisinia Red-faced Lovebird Lovebird muka merah adalah albino (bulu berwana putih dan mata merah), lutino (bulu berwana kuning dan mata merah), dan golden cherry (bulu berwana kuning emas sampai merah muda), pied (bercak warna), cinnamon (coklat kekuningan), dan biru Memiliki ciri khas pada sayap bagian bawah yang berwarna hitam Selain itu, taranta memiliki warna bulu pada dahi, lorusm dan lingkaran mata berwarna merah, bulu pada sayap bawah berwarna hitam, dan ekor berwarna hijau. Panjang tubuh 15-16,5 cm dan berat gram. Jenis banyak ditemukan di daerah dataran tinggi Ethiopia. Bulu pada jenis betina seluruhnya berwarna hijau sedangkan jantan pada bulunya berwarna merah di bagian dahi, lorus, dan lingkar matanya Selain itu, pullaria memiliki bulu pada bagian dahi dan muka berwarnamerahoranye, tunggir berwarna biru terang, sayap bagian bawah berwarna hitam, dan ekor berwarna hijau. Memiliki panjang tubuh 15 cm dan berat badan sekitar 43 gram. Daerah penyebaran

26 12 No. Gambar Nama Spesies Keterangan 8. Agapornis cana Grey-headed Lovebird Madagascar Lovebird Lovebird madagaskar lovebird pullaria ini berada di kawasan Afrika Tengah dan Afrika Barat Termasuk jenis lovebird yang susah ditangkarkan karena sulit dikembangbiakan saat ditangkarkan jika dibandingkan jika di alam bebas. Untuk membedakan jantan dan betina bisa dilihat dari warna bulu pada bagian bawah sayap, jika jantan berwarna hitam dan betina berwarna hijau seluruhnya Berasal dari Madagaskar bukan dari Afrika seperti lovebird yang lain. Lovebird madagaskar memiliki ciri khas kepala berwarna abu-abu (jantan) dan hampir seluruh badan hijau (betina), sangat langka dan jarang ditangkarkan. Cana juga memiliki bulu berwarna hijau terang pada tunggirnya dan kekuningan pada bagian bawah, kepala, leher,, dan dada berwarna abu-abu, sayap bagian bawah berwarna hijau, dan ekor berwarna hijau. Ukuran tubuh ± 14 cm dan berat gram

27 13 No. Gambar Nama Spesies Keterangan 9. Agapornis swindeniana Black-collared Lovebird Swindern s Lovebird Lovebird kerah hitam Ciri khas pada kerah atau kerah leher bagian luar berwarna hitam. Selain itu, swinderniana memeiliki warna hijau pucat pada bagian kepala dan tubuh bagian bawah, tunggir dan punggung berwarna biru, seluruh leher berwarna kuning namun terkadang berwarna kuning pudar, dan ekor berwarna hijau. Mempunyai panjang tubuh sekitar 13 cm dan berat badan gram. Daerah penyebarannya di Afrika Barat dan Afrika Tengah. Jenis ini juga tergolong yang susah untuk dikembangbiakan di penangkaran Pengenalan Citra Citra atau image adalah representasi (gambaran) dari suatu objek yang merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra atau dua dimensi yang mempunyai informasi berbentuk visual [10][11]. Cara citra dapat terekam yaitu melalui sumber cahaya yang menerangi objek, lalu objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya yang ditangkap oleh alat-alat optik (mata, kamera, dan pemindai) atau dengan kata lain citra tercipta dari hasil keluaran dari suatu sistem perekam data yang bersifat optik [12]. Ada dua jenis citra, yaitu citra analog dan citra digital. Citra analog ialah citra yang bersifat kontinu seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, hasil CT

28 14 Scan, dll. Sedangkan citra yang dapat diolah oleh komputer disebut citra digital [13]. Sebuah citra digital mewakili sebuah matriks yang terdiri dari m untuk baris dan n untuk kolom.perpotongan antara kolom dan baris disebut piksel (picture element).piksel ialah elemen terkecil dari sebuah citra.piksel mempunyai 2 parameter, yaitu koordinat dan intensitas (warna). Nilai pada koordinat (x,y) adalah f(x,y), yaitu besarnya intensitas atau warna dari piksel pada titik tersebut. Dimana x adalah baris dan y adalah kolom. Atau dapat dituliskan dalam bentuk matriks seperti dibawah ini: Gambar 2.1 Intensitas Piksel Dalam melakukan pengolahan citra ada beberapa metodologi yang perlu dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan, adapun langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pembentukan Citra Tahap awal untuk mencapai tujuan dalam mengidentifikasi citra ialah menentukan data yang dibutuhkan dan memilih metode perekam citra digital. 2. Prapengolahan Citra Tahap awal sebelum memasuki proses selanjutnya, yaitu dengan merubah citra RGB menjadi citra grayscale. Setelah itu citra melewati tahap segmentasi citra menggunakan deteksi tepi canny untuk menentukan garis luar (tepi) dari sebuah citra.

29 15 3. Ekstraksi Ciri Ekstraksi ciri digunakan untuk mengukur besaran kwantitatif ciri di setiap piksel dari sebuah citra yng menghasilkan hasil inputan untuk memasuki tahap klasifikasi. 4. Klasifikasi Citra Tahapan terakhir ini yang menentukan suatu kelas dalam klasifikasi citra Citra Warna (Red Green Blue (RGB)) Warna yang kita lihat pada citra adalah warna Red Green Blue (RGB) atau sering disebut sebagai true color.rgb adalah warna yang hampir sempurna saat dilihat mata pada citra yang kita ambil. Banyaknya warna tergantung pada jumlah bit yang disediakan di memori untuk menampung kebutuhan warna. Pada RGB memiliki kombinasi 3 warna yang masing-masing warna menggunakan penyimpanan 8 bit yang berarti satu warna memiliki gradasi sebanyak 255 warna. Total pada RGB memiliki 24 bit atau 16 juta warna. Pada RGB ini dinamakan true color karena memiliki jumlah warna yang cukup besar sehingga bisa dikatakan mencakup seluruh warna alam [14]. Gambar 2.2 Citra warna (true color) Citra Keabuan (Grayscale) Grayscale atau dikenal dengan istilah skala keabuan hanya memiliki memori 2 bit atau 4 warna gradasi. Oleh sebab itu disebut keabuan.karena hanya ada warna

30 16 hitam, putih serta terdapat warna keabuan yang berada disela-sela warna hitam dan putih.citra keabuan sering disebut juga citra biner atau citra monokrom [15]. Citra biner hanya membutuhkan 1 bit untuk mewakili nilai setiap piksel dari citra biner. Walaupun citra warna atau RGB sudah ada dengan segudang warna namum citra biner tetap dipertahankan dengan beberapa alasan [10], yaitu: 1. Sebagai identifikasi keberadaan obyek yang direpresentasikan sebagai daerah region dalam citra untuk memisahkan obyek denga latar belakangnya. Piksel pada obyek dinyatakan nilai 1 atau 255 dan piksel latar belakang diberi nilai biner Untuk lebih memfokuskan pada obyek yang diinginkan dari latar belakang melalui hitungan citra biner untuk pengambilan keputusan. 3. Untuk menampilkan citra pada piranti keluaran yang hanya memiliki resolusi intensitas 1 bit, seperti printer. 4. Mengkonversi citra yang telah ditingkatkan kualitas tepinya ke penggambaran garis tepi untuk membedakan tepi yang kuat beresponden dengan batas-batas obyek dengan tepi lemah. 5. Mempunyai memori yang kecil karena hanya mebutuhkan 1 bit dalam merepresentasikan citra [16]. 6. Waktu pemrosesan lebih cepat jika dibanding dengan citra RGB karena banyak operasi logika (AND, OR, NOT, dll) daripada operasi aritmatika bilangan bulat [16]. Gambar 2.3 Citra Keabuan (greyscale)

31 Segmentasi Citra Segmentasi citra merupakan tahapan mempartisi citra menjadi bagian-bagian pokok yang mengandung informasi penting (memisahkan objek dan latar belakang)[17] [13].Segmentasi citra pada penelitian ini menggunakan deteksi tepi.deteksi tepi berguna untuk meningkatkan penampakan garis batas pada suatu objek dan latar belakang citra. Salah satu operator dalam mendeteksi tepi pada citra ialah deteksi tepi canny. Algoritma ini dikembangkan oleh John F. Canny, termasuk algoritma yang berumur cukup tua namun masih sering digunakan pada karena dipercayai mempunyai hasil yang terbaik dibanding algoritma deteksi tepi yang lain [18] [19]. Yang membuat deteksi tepi canny ini unggul adalah dengan menggunakan Gaussian Derivative Kernel dalam algoritmanya untuk memperhalus tampilan citra. Keunggulan Canny dibanding deteksi tepi lain, ialah: 1. Good detection: memaksimalkan signal to noise ration (SNR), yaitu memaksimalkan pendeteksian tepi dengan benar dan meminimalkan pendeteksian tepi yang salah 2. Good location: meminimalkan jarak deteksi tepi yang sebenarnya dengan tepi yang dihasilkan melalui pemrosesan (tepi terdeteksi menyerupai tepi secara nyata) 3. One respon to single edge: menghasilkan tepi tunggal atau tidak memberikan tepi yang bukan tepi sebenarnya

32 18 Gambar 2.4 Deteksi Tepi Canny Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) Tahapan ekstraksi ciri adalah tahapan yang penting dalam menganalisa citra.di dalam ekstraksi ciri pada citra terdapat fitur-fitur yang dapat diaplikasikan ke dalam ekstraksi ciri yang merupakan karakter unik dari obyek yang diamati.metode yang bisa digunakan dalam mengekstraksi ciri salah satunyadengan menggunakan GLCM atau Gray Level Co-occurrence Matrix.GLCM termasuk dalam metode statistik yang menguji tekstur dengan mempertimbangkan hubungan spasial dari tiap piksel [20]. GLCM adalah suatu matriks yang elemen-elemennya merupakan pasangan piksel yang memiliki tingkat kecerahan tertentu, dimana pasangan piksel tersebut terpisah dengan jarak (d) dan sudut (θ) serta menggunakan matriks konkurensi untuk melakukan proses perhitungan GLCM [21]. Ekstraksi ciri dengan GLCM pada penelitian ini menggunakan 4 fitur, yaitu, kontras, homogenitas, korelasi, dan energi yang nantinya hasil dari perhitungan 4 fitur ini digunakan sebagai inputan dalam mengklasifikasi lovebird pada kelas yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam menentukan hubungan antar piksel dapat menggunakan 4

33 19 sudut pada metode GLCM, yaitu 0, 45, 90, 135 dan jarak antar piksel sebesar 1 piksel, 2 piksel, 3 piksel, 4 piksel, dan seterusnya [11]. Langkah-langkah dalam ekstraksi ciri menggunakan metode GLCM[21], ialah: 1. Membuat area kerja matriks 2. Memberikan nilai jarak dan sudut pada piksel referensi dengan piksel tetangga 3. Menghitung jumlah konkurensi matriks pada area matriks yang tersedia 4. Menjumlahkan nilai matriks konkurensi dengan matriks transposenya 5. Normalisasi matriks untuk mengubah ke bentuk probabilitas 6. Hitung masing-masing fitur menggunakan hasil normalisasi untutk menghitung fitur kontras, energi, korelasi, dan homogenitas. Dalam perhitungan fitur ekstraksi ciri terdapat matriks elemen yang ditunjukkan dengan P(i, j d, θ), dimana P sebagai probabilitas, i sebagai baris, j sebagai kolom, d sebagai jarak dan θ sebagai sudut. Pada perhitungan GLCM memerlukan µ untuk rata-rata nilai piksel dan σ untuk standar deviasi. Aturan untuk P(i,j) [20]:.....(1)..(2)

34 20 Dari rumus di atas, maka dapat dihitung 4 fitur ekstraksi ciri GLCM yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kontras, homogenitas, korelasi, dan energi dengan rumus: 1. Kontras 2. Homogenitas (Inverse Difference Moment)...(3) 3. Korelasi....(4) 4. Energi Energy = G 1 G 1 2..(5) i=0 j =0 P i, j... (6) K-Nearest Neighbor (KNN) K-Nearest Neighbor atau KNN merupakan sebuah algoritma yang berfungsi untuk mengklasifikasi data berdasarkan kedekatan jarak obyek satu dengan obyek lain [22]. K pada KNN menunjukkan k-data terdekat dari data uji. Misal k=1, maka kelas dari 1 data latih sebagai tetangga yang paling dekat pertama (terdekat dengan data uji). Misal k=2, maka akan diambil 2 tetangga terdekat dari data latih, begitupula dengan k seterusnya. Jika hasil dari klasifikasi KNN terdapat nilai k tetangga yang mempunyai 2 kelas yang berbeda, maka akan diambil kelas yang jumlah datanya terbanyak (mengambil kelas mayoritas), jika kelas dengan data terbanyak ada 2 atau lebih maka yang akan diambil adalah dari kelas data dengan jumlah yang sama secara acak [22].

35 21 Nilai k yang terbaik pada algoritma KNN ini tergantung pada datanya. Secara umum, nilai k yang semakin tinggi tidak menjamin pembacaan klasifikasi karakter akan semakin bagus, bisa juga mengurangi efek pada klarifikasi yang akan menyebabkan distorsi data sehingga pembacaan akan menjadi kacau atau salah [22]. Nilai k yang efektif untuk melakukan pembacaan ialah dengan cara membuat batasan antara setiap klasifikasi menjadi lebih kabur, sehingga nilai k yang bagus dapat dipilih dengan optimasi parameter. Data untuk KNN terdiri dari beberapa atribut x i yang digunakan untuk mengklasifikasikan y. Data dapat berupa data ordinal, nominal sampai dengan skala kuantitatif.pada penelitian ini, data yang digunakan adalah nominal (biner) y. Persamaan perhitungan untuk mencari jarak menggunakan Euclidean Distance [15], ialah: p d i = k=1 (x 2i x 1i ) 2.(7) Keterangan: d i p k x 1i x 2i : jarak : dimensi data : jumlah tetangga terdekat : sampel data uji : data uji Adapun langkah-langkah K-Nearest Neighbour[23]: 1. Menentukan parameter k 2. Hitung jarak antara data baru dengan semua data latih 3. Urutkan hasil perhitungan jarak dan tentukan tetangga terdekatberdasarkan jarak minimum k 4. Periksa kelas dari tetangga terdekat

36 22 5. Ambil kelas mayoritas sederhana dari kelas tetangga terdekat sebagai nilai prediksi data baru

37 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis Data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data kuantitaif, yaitu data yang berbentuk angka atau dalam skala numerik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan citra lovebird yang diambil dari internet.untu kcitra data set sejumlah 80 sampel, yang terdiri dari citra latih sejumlah 72 sampel dan citra uji sejumlah 8 sampel Sumber Data Dalam mengklasifikasi lovebird dibutuhkan adanya data yang digunakan untuk data citra latih maupun data citra uji yang diambil melalui sumber data yang ada. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen dengan menggunakan data sekunder dan menggunakan teknik studi pustaka (Library Research Method). Data sekunder adalah data yang diambil tidak secara langsung melainkan melalui buku, jurnal, karya ilmiah, publikasi karya cipta, laporan penelitian, instansi terkait, ataupun dari internet yang menjadi sumber data yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian. Sedangkan studi pustaka yaitu mencari sumber literatur dari berbagai sumber yang terpercaya. Jumlah data yang diperoleh dari internet ( sejumlah 80 sampel citra lovebird yang terdiri dari 20 citra lovebird fischeri, 20 citra lovebird lilianae, 20 citra lovebird nigrigenis, dan 20 citra lovebird personata. Data set yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 72 sampel citra data latih dan 8 sampel citra data uji. 23

38 24 Tabel 3.1 Dataset Lovebird Nomor Gambar Spesies Jumlah 1. Lovebird personata Lovebird fischeri Lovebird lilianae Lovebird nigrigenis 20 TOTAL Metode Analisis Dalam penelitian ini diperlukan analisa berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam mengidentifikasi citra, sebagai berikut:

39 Identifikasi Informasi Untuk mendukung kebutuhan penelitian, diperlukan sampel citra yang nantinya akan diuji dalam mengidentifikasi citra. Citra yang akan diuji berupa citra lovebird yang sudah di-croping atau dipotong sesuai kebutuhan menggunakan software paint. Dalam kata lain, citra sudah disiapkan untuk diklasifikasi ke dalam sistem tanpa melewati tahap pemotongan lagi. Citra uji akan disiapkan untuk diidentifikasi sejumlah 8sampel citra uji, sedangkan citra latih sejumlah 72 sampel Identifikasi Perangkat Keras Dalam melakukan penelitian dibutuhkan perangkat keras dalam hal pengambilan gambar dan pembuatan system identifikasi ini, diantaranya: 1. Processor Intel(R) Core(TM)) i5-2430m 2..40GH 2. Installed memory (RAM) 4.00 GB Identifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini ialah: 1. Sistem Operasi Windows 7 Home Premium (Copyright 2009 Microsoft Corporation) Type 32-bit Operating System 2. Pemrograman Matlab R2010a 3. Paint 3.3 Metode Usulan Dalam penelitian ini menggunakan data set sebanyak 80 sampel citra, terdiri dari 72 sampel data latih dan 8 sampel data uji menggunakan citra lovebird jenis personata, fischeri, lilianae, dan nigrigenis. Tahapan yang digunakan untuk klasifikasi lovebird meliputi proses prapengolahan, ekstraksi cirri GLCM, dan

40 26 klasifikasi KNN. Berikut gambaran alur pengklasifikasian lovebird menggunkan fitur eksraksi ciri GLCM dan algoritma KNN: Gambar 3.1 Desain Blok Diagram Prapengolahan Prapengolahan ialah suatu langkah awal sebelum memasuki langkah berikutnya. Langkah-langkah dalam proses prapengolahan, yaitu: 1. Mengubah citra ke grayscale Citra awal yang akan diolah mempunyai warna RGB (Red, Green, Blue) dan dalam bentuk sudah ter-croping. Selanjutnya citra dirubah menjadi citra grayscale (citra hitam putih). Pada proses ini dilakukan untuk menentukan objek yang akan dikenali nantinya berwarna grayscale. 2. Segmentasi Citra Pada tahapan ini, citra yang sudah dirubah menjadi citra grayscale disegmentasi citra menggunakan deteksi tepi untuk mengetahui batasan garis luar (tepi) dan memisahkan antara obyek dan latar belakang.pada penelitian ini, deteksi tepi yang digunakan menggunakan deteksi tepi canny.

41 Ekstraksi Ciri GLCM Setelah mendapat hasil dari tahapan prapengolahan, selanjutnya masuk pada tahap ekstraksi ciri. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi ciri dengan metode GLCM dimana memanfaatkan 4 fitur yang ada pada GLCM, yaitu fitur kontras, homogenitas, korelasi, dan energi dengan jarak = 1 (d=1) dan sudut = 0 (θ=0 ). Gambar 3.2 Diagram Alir GLCM Klasifikasi KNN Tahapini adalah tahap klasifikasi dimana proses pembacaan matriks input dari sampel citra data latih menggunakan hasil ekstraksi ciri GLCM dengan matriks inputan dari sampel citra data uji. Pada algoritma KNN diperlukan nilai k sebagai indeks yang bernilai ganjil dimana penelitian ini menggunakan k=1, 3, 5, 7, dan 9

42 28 serta menggunakan teknik perhitungan jarak EuclideanDistance. Nilai k berfungsi sebagai jumlah tetangga terdekat dalam pengambilan keputusan klasifikasi lovebird menggunakan algoritma KNN. Setelah menentukan nilai k, selanjutnya menghitung jarak antara sampel citra data latih dengan sampel citra data uji yang nantinya akan diurutkan. Lalu mengelompokkan citra uji kedalam kelas mayoritas dari k yang sudah ditentukan dengan tetangga terdekat berdasarkan citra latih. Alurnya sebagai berikut: Gambar 3.3 Diagram Alir Algoritma KKN Tahapan Pengujian Citra yang sudah melalaui tahapan diatas akan dilakukan pengenalan citra dengan cara mencocokkan matriks dari hasil pengubahan citra digital dari data latih dengan data uji. Semakin tinggi hasil yang didapat maka semakin rendah pula tingkat kegagalan dalam mengklasifikasi lovebird.

43 Menghitung Akurasi Untuk mengetahui seberapa akurat keberhasilan klasifikasi lovebird menggunakan metode ekstrasi ciri GLCM dan algoritma KNN dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus[15]: Akurasi = jumla h prediksi benar jumla h total prediksi 100% (8) Jumlah prediksi benar adalah jumlah record data uji yang diprediksi menggunakan metode KNN dan output-nya sama dengan kelas yang sebenarnya. Sedangkan jumlah total prediksi adalah jumlah keseluruhan data uji (record) yang diprediksi di kelasnya. Dari hasil uji diatas, dapat diketahui seberapa akurat sistem klasifikasi lovebird menggunakan metode ekstrasi ciri GLCM dan algoritma KNN yang diimplementasikan. 3.4 Kerangka Pemikiran Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui seberapa akurat hasil klasifikasi lovebird menggunakan ekstraksi ciri GLCM dan algoritma KNN. Dalam prosesnya, pertama, citra dirubah ke dalam citra grayscale atau keabuan, lalu citra yang sudah berubah warna menjadi keabuan memasuki proses segmentasi citra menggunakan deteksi tepi canny untuk masuk ke tahap ekstraksi ciri dengan metode GLCM dan diklasifikasi menggunakan algoritma KNN.

44 30 Masalah Orang awan kesulitan untuk membedakan spesies lovebirddan berapa tingkat akurasi yang didapat dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor untuk mengklasifikasi lovebird dengan menggunakan ekstraksi cirigray Level Cooccurrence Matrix. Tujuan Agar orang awam dapat membedakan spesies lovebird dan berapa tingkat akurasi yang didapat dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor untuk mengklasifikasi lovebird dengan menggunakan ekstraksi cirigray Level Cooccurrence Matrix. Eksperimen Tools Data Metode Matlab R2010a Citra lovebird yang terdiri dari lovebird personata, fischeri, lilianae, dan nigrigenis yang diambil dari internet ( Jumlah dataset sebanyak 80 citra (72 data latih dan 8 data uji). Format citra.jpg dan berukuran 250 x 200 piksel. Prapengolahan (merubah citra RGB menjadi citra keabuan lalu citra di segmentasi menggunakan deteksi tepi canny) Ekstraksi ciri GLCM Klasifikasi KNN Hasil Mengetahui tingkat akurasi yang didapat dengan menggunakan algoritma K- Nearest Neighbor untuk mengklasifikasi lovebird dengan menggunakan ekstraksi cirigray Level Co-occurrence Matrix. Gambar 3.4 Diagram Kerangka Pemikiran

45 BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data berupa sampel citra lovebird sebanyak 80 citra dataset, yang terdiri dari 72 citra data latih dan 8 citra data uji. Citra dataset sudah dipotong (crop) terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum masuk ke dalam proses klasifikasi. Adapun citra latih dan citra uji sbb: Tabel 4.1Citra Latih No. Nama Citra Spesies Lovebird Citra Latih Jumlah jpg Fischeri jpg Lilianae jpg Nigrigenis 18 31

46 jpg Personata 18 Jumlah 72 Tabel 4.2 Citra Uji dan Target Akurasi No Nama Citra Spesies Lovebird Citra Uji Target Hasil Akurasi 1. fis1.jpg Fischeri 100 % 2. fis2.jpg Fischeri 100 % 3. lil1.jpg Lilianae 100 %

47 33 4. lil2.jpg Lilianae 100 % 5. nig1.jpg Nigrigenis 100 % 6. nig2.jpg Nigrigenis 100 % 7. per1.jpg Personata 100 % 8. per2.jpg Personata 100% 4.2 Proses Prapengolahan 1. Merubah citra RGB ke grayscale

48 34 Citra awal yang akan diolah mempunyai warna RGB (Red, Green, Blue) dan dalam bentuk sudah ter-croping. Selanjutnya citra dirubah menjadi citra grayscale (citrahitamputih).pada proses ini dilakukan untuk menentukan objek yang akan dikenali nantinya berwarna grayscale. Fungsi yang digunakan adalah: citra=rgb2gray(imread(filename)); 2. Segmentasi citra menggunakan deteksi tepi canny Pada tahapan ini, citra yang sudah dirubah menjadi citra grayscale disegmentasi citra menggunakan deteksi tepi untuk mengetahui batasan garis luar (tepi) dan memisahkan antara obyek dan latar belakang.pada penelitian ini, deteksi tepi yang digunakan menggunakan deteksi tepi canny. Fungsi yang digunakan ialah: citra= edge (citra, 'canny'); Tabel 4.3 Prapengolahan Citra Latih No. Nama Citra Citra Awal Grayscale Deteksi Tepi Canny jpg jpg

49 jpg jpg No. Nama Citra Tabel 4.4 Prapengolahan Citra Uji Citra Awal Grayscale Deteksi Tepi Canny 1. fis1.jpg 2. fis2.jpg

50 36 3. lil1.jpg 4. lil2.jpg 5. nig1.jpg 6. nig2.jpg 7. per1.jpg

51 37 8. per2.jpg 4.3 Ekstraksi Ciri GLCM Menormalisasikan Nilai Matriks Setelah melalui proses prapengolahan, selanjutnya memasuki tahapan ekstraksi ciri menggunakan metode Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM). Pada tahap ini, langkah pertama yang dilakukan yaitu menghitung matriks citra dan menormalisasikan hasil matriks.sebelum menormalisasikan matriks dibutuhkan area kerja matriks terlebih dahulu yang didapat dari fungsi: GLCM1 = graycomatrix(citra,'offset',[0 1]); Area kerja matriksinisudah melewati tahapan prapengolahan dan diberi paramater d=1 dan θ=0. Perhitungan fungsi GLCM1 akan menghasilkan area kerja matriks sbb: Gambar 4.1 Area Kerja Matriks Setelah mendapatkan area kerja matriks seperti gambar di atas, kemudian matriks tersebut dinormalisasikan untuk mendapatkan nilai probabilitasnya, menggunakan rumus: P i,j = nilai piksel/ total nilai piksel

52 38 Total nilai piksel pada area kerja matriks di atas adalah Sehingga tiap piksel pada area matriks akan dibagi dengan nilai total piksel tersebut, dan akan mendapatkan hasil: P 1,1 = 58450/ = 0, P 1,2 = 6132/ = 0, P 2,1 = 6132/ = 0, P 2,2 = 1566/ = 0, Gambar 4.2 Matriks Probabilitas Setelah mendapat nilai probabilitas, maka tahap selanjutnya melakukan ekstraksi ciri menggunakan 4 fitur yang ada pada GLCM, yaitu kontras, energi, korelasi, dan homogenitas Menghitung Fitur GLCM Tahap selanjutnya ialah ekstraksi ciri menggunakan 4 fitur yang ada pada GLCM, meliputi fitur kontras, energi, korelasi, dan homogenitas. Pada matlab sudah disediakan fungsi graycoprops() yang berfungsi untuk mendapatkan nilai ekstraksi ciri dari fitur GLCM. Adapun fungsinya: fitur1 = graycoprops(glcm1,{'contrast','homogeneity','correlation','energy'}); a. Kontras Kontras= , , , , = 0,169673

53 39 b. Energi Gambar 4.3 Perhitungan Kontras Energy = G 1 i=0 G 1 j =0 P i, j Energi= 0, , , , = 0, c. Korelasi Gambar 4.4 Perhitungan Energi Dalam menghitung korelasi dibutuhkan nilai µ dan σ. Dimana µ x sama dengan µ i yaitu untuk menghitung tiap baris, sedangkan µ y sama dengan µ j untuk menghitung tiap kolom. µ i1 = (1* 0, ) + (1*0, ) = 0, µ i2 = (2*0, ) + (2*0, ) = 0, Total µ i = 0, , = 1, µ j1 = (1* 0, ) + (1*0, ) = 0, µ j2 = (2*0, ) + (2*0, ) = 0,128168

54 40 Total µ j = 0, ,128168= 1, Tabel 4.5 Perhitungan µ i dan µ j Baris / Kolom µ i µ j 1 0, , , , Jumlah 1, , Selanjutnya menghitung standar deviasi (σ) terhadap baris dan kolom, menggunakan rumus di bawah ini kemudian di akar kuadrat: σi = 1 0, , ,893498) 2 0, ,893498) 2 = 0, , ,893498) 2 0, σj = 1 0, , ,978334) 2 0, ,978334) 2 = 0, , ,978334) 2 0, Setelah mendapatkan nilai µ i, µ i j, σi, dan σj, sekarang baru bisa menghitung korelasinya. = (1 0, )(1 0, ) 0, ,30848 (2 0, )(2 0, ) 0, , (1 0, )(2 0, ) = 0, , , (2 0, )(1 0, ) 0, ,

55 41 Gambar 4.5 Perhitungan Korelasi d. Homogenitas Homogenitas= 0, , , , = 0, Gambar 4.6 Perhitungan Homogenitas Berikut adalah hasil perhitungan ekstraksi ciri GLCM yang meliputi 4 fitur yang dilakukan melalui Ms. Excel: Tabel 4.6 Hasil Ekstraksi Ciri GLCM pada Ms. Excel Kontras Korelasi Energi Homogenitas 0, , , , Dan berikut adalah hasil ekstraksi ciri GLCM yang meliputi 4 fitur yang diambil dari workspace matlab dengan fungsi fitur1(): Gambar 4.7 Hasil Ekstraksi Ciri GLCM pada Workspace Matlab

56 42 Dapat dilihat bahwa perhitungan otomatis dengan menggunakan fungsi yang ada pada matlab dengan perhitungan manual pada Ms. Excel menghasilkan nilai ekstraksi ciri yang sama Hasil Ekstraksi Ciri GLCM Data latih maupun data uji melewati tahapan ekstraksi ciri menggunakan 4 fitur yang ada pada GLCM, yaitu kontras, energi, korelasi, dan homogenitas. Dan ini adalah hasil ekstraksi untuk data latih (72 citra) dan data uji (8 citra) dengan menggunakan parameter d=1 dan θ=0.

57 Gambar 4.8 Hasil Ekstraksi Ciri GLCM pada Data Latih 43

58 44 Gambar 4.9 Hasil Ekstraksi Ciri GLCM pada Data Uji 4.4 Klasifikasi Menggunakan K-Nearest Neighbor(KNN) Pelabelan Citra Hasil ekstraksi ciri menggunakan GLCM ini digunakan untuk tahapan klasifikasi. Namun sebelumnya, citra latih dan citra uji harus diberi label terlebih dahulu untuk mengenali spesies lovebird berdasarkan nilai ekstraksi ciri yang nantinya akan digunakan untuk klasifikasi.

59 45

60 Gambar 4.10 Pelabelan pada Data Latih 46

61 47 Gambar 4.11 Pelabelan pada Data Uji Klasifikasi KNN dan Pengujian Setelah citra latih dan uji sudah terlabeli, tahapan berikutnya yaitu tahapan klasifikasi menggunakan algoritma KNN.Pada matlab sudah disediakan fungsi untuk klasifikasi KNN dengan menggunakan fungsi knnclassify(). Selain mengklasifikasi juga dilakukan tahapan pengujian untuk mengetahui berapa tingkat akurasi dari klasifikasi menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dalam klasifikasi spesies lovebird ini. Dalam pengujian digunakan fungsi confusionmat() atau confusion matrix untuk menentukan jumlah nilai benar dan salah dalam perhitungan nilai akurasi. Ini adalah rumus perhitungan akurasi. Akurasi = jumlah prediksi benar jumlah total prediksi 100% Hasil dari fungsi confusionmat() berbentuk matriks. Dalam penelitian ini yang diteliti hanya 4 spesies sehingga menghasilkan matriks 4x4 dari hasil fungsi confusion matrix. Cara menghitung nilai benar adalah dengan menjumlahkan angka yang ada pada matriks diagonal atau menghitung angka yang ada pada baris dan kolom (1,1),

62 48 (2,2), (3,3), dan (4,4). Berikut adalah contoh menghitung nilai benar dari tabel confusionmat()pada d=1, θ=0, dan k=1: Gambar 4.12 Hasil Fungsi confusionmat() pada k=1 Nilai benar: (1,1) + (2,2) + (3,3) + (4,4) = = 3 Jadi pada d=1, θ=0, dan k=1 dihasilkan nilai BENAR sebanyak 3. Setelah mendapatkan hasil dari tabel confussion matrix, maka didapatkan data dari percobaan klasifikasi menggunakan KNN dengan parameter d=1 dan θ=0, sbb: 1. Nilai indeks pada KNN k=1 Tabel 4.7 Klasifikasi KNN pada k=1 Didapatkan nilai kontras, korelasi, energi, dan homogentas dengan parameter d=1 dan θ=0 seperti tabel 4.7 untuk melanjutkan ke tahapan klasifikasi menggunakan algoritma KNN. Parameter yang digunakan pada algoritma KNN adalah Euclidean distance dan nilai k=1, sehingga mendapatkan nilai benar 3 dari 8 data uji. Tahapan ini akan dilanjutkan untuk menghitung nilai akurasinya.

63 49 2. Nilai indeks pada KNN k=3 Tabel 4.8 Klasifikasi KNN pada k=3 Didapatkan nilai kontras, korelasi, energi, dan homogentas dengan parameter d=1 dan θ=0 seperti tabel 4.8 untuk melanjutkan ke tahapan klasifikasi menggunakan algoritma KNN. Parameter yang digunakan pada algoritma KNN adalah Euclidean distance dan nilai k=3, sehingga mendapatkan nilai benar 4 dari 8 data uji. 3. Nilai indeks pada KNN k=5 Tabel 4.9 Klasifikasi KNN pada k=5 Didapatkan nilai kontras, korelasi, energi, dan homogentas dengan parameter d=1 dan θ=0 seperti tabel 4.9 untuk melanjutkan ke tahapan klasifikasi menggunakan algoritma KNN. Parameter yang digunakan pada algoritma KNN adalah Euclidean distance dan nilai k=5, sehingga mendapatkan nilai benar 4 dari 8 data uji.

64 50 4. Nilai indeks pada KNN k=7 Tabel 4.10 Klasifikasi KNN pada k=7 Didapatkan nilai kontras, korelasi, energi, dan homogentas dengan parameter d=1 dan θ=0 seperti tabel 4.10 untuk melanjutkan ke tahapan klasifikasi menggunakan algoritma KNN. Parameter yang digunakan pada algoritma KNN adalah Euclidean distance dan nilai k=7, sehingga mendapatkan nilai benar 5 dari 8 data uji. 5. Nilai indeks pada KNN k=9 Tabel 4.11 Klasifikasi KNN pada k=9 Didapatkan nilai kontras, korelasi, energi, dan homogentas dengan parameter d=1 dan θ=0 seperti tabel 4.11 untuk melanjutkan ke tahapan klasifikasi menggunakan algoritma KNN. Parameter yang digunakan pada algoritma KNN adalah Euclidean distance dan nilai k=9, sehingga mendapatkan nilai benar 3 dari 8 data uji.

LOVEBIRD. Semoga bermanfaat.

LOVEBIRD. Semoga bermanfaat. LOVEBIRD Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Aves Order : Psittaciformes Superfamily : Psittacoidea Family : Psittaculidae Subfamily : Agapornithinae Genus : Agapornis Species: 1. Agapornis Personatus

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Sistem Optik dan Proses Akuisisi Citra Digital 2 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 v2 Bisa dilihat pada slide berikut. SISTEM OPTIK MANUSIA

Lebih terperinci

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya 1 Hafidz Surahman 1, Aisyah Fuja 2, Ir.Rubandi 3, Willy 4 1,2 STMIK GI MDP; Jalan Rajawali No.14 Palembang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka, berikut beberapa contoh penelitian telapak kaki yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

Pembentukan Citra. Bab Model Citra Bab 2 Pembentukan Citra C itra ada dua macam: citra kontinu dan citra diskrit. Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misalnya mata manusia dan kamera analog. Citra diskrit

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Citra Secara harafiah, citra adalah representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi pada bidang dari suatu objek. Ditinjau dari sudut pandang matematis,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Citra menurut kamus Webster adalah suatu representasi atau gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, contohnya yaitu foto seseorang dari kamera yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR Nama NIM Disusun Oleh : : Ari Sukma Firmanullah : A11.2009.04758 Program Studi : Teknik Informatika S-1

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK BHAKTI PERSADA KENDAL Nama NIM Program Studi Disusun Oleh : : Siti Aminah : A21.2007.05959 : Manajemen Informatika FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR VISUALISASI TRANSFORMASI FOURIER UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA

LAPORAN TUGAS AKHIR VISUALISASI TRANSFORMASI FOURIER UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA LAPORAN TUGAS AKHIR VISUALISASI TRANSFORMASI FOURIER UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA Yusti Fitriyani Nampira 50408896 Dr. Karmilasari Kanker Latar Belakang Kanker

Lebih terperinci

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY Minati Yulianti 1, Cucu Suhery 2, Ikhwan Ruslianto 3 [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof.

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis dan perancangan sistem ini ditujukan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai aplikasi yang akan dibuat. Hal ini berguna untuk menunjang pembuatan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES

KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES Tri Adhi Atmaji 1, Catur Supriyanto 2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Meskipun sebuah citra kaya akan informasi, namun sering

Lebih terperinci

Perancangan Konversi Braille Ke Teks Berbasis Android

Perancangan Konversi Braille Ke Teks Berbasis Android Perancangan Konversi Braille Ke Teks Berbasis Android Intan Sulviyani 1, Ledya Novamizanti 2, Ratri Dwi Atmaja 3 Teknik Telekomunikasi, Telkom University 1,2,3 intansviany@gmail.com Abstrak Komunikasi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis 1, Hery Sunandar 2, Guidio Leonarde Ginting 3, Lince Tomoria Sianturi 4 1 Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR Eko Subiyantoro, Yan Permana Agung Putra Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pendahuluan Sebelumnya telah ada penelitian tentang sistem pengenalan wajah 2D menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- Means dan jaringan

Lebih terperinci

BAB II CITRA DIGITAL

BAB II CITRA DIGITAL BAB II CITRA DIGITAL DEFINISI CITRA Citra adalah suatu representasi(gambaran),kemiripan,atau imitasi dari suatu objek. DEFINISI CITRA ANALOG Citra analog adalahcitra yang bersifat kontinu,seperti gambar

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG Disusun oleh : Nama : AGUS SUSANTO NIM : A12.2003.01509 Program Studi : Sistem Informasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Content-Based Image Retrieval (CBIR) adalah proses untuk mendapatkan suatu citra berdasarkan konten-konten tertentu, konten yang dimaksud dapat berupa tekstur, warna, bentuk. CBIR pada dasarnya

Lebih terperinci

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Bab III ANALISIS&PERANCANGAN Pada penelitian sebelumnya yaitu ANALISIS CBIR TERHADAP TEKSTUR CITRA BATIK BERDASARKAN KEMIRIPAN CIRI BENTUK DAN TEKSTUR (A.Harris Rangkuti, Harjoko Agus;

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar

Lebih terperinci

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN Dolly Indra dolly.indra@umi.ac.id Teknik Informatika Universitas Muslim Indonesia Abstrak Pada tahap melakukan ekstraksi ciri (feature extraction) faktor

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital 2.1.1 Pengertian Citra Digital Citra dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi, f(x,y) dimana x dan y merupakan koordinat bidang datar, dan harga fungsi f disetiap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas langkah-langkah dari implementasi dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang klasifikasi aktivitas menggunakan algoritma k-nearest neighbor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency Nama NIM Program Studi Disusun oleh : : Taufik Sahaini Ashari : A12.2004.01693 : Sistem Informasi

Lebih terperinci

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 8 - GRAFKOM DAN PENGOLAHAN CITRA Konsep Dasar Pengolahan Citra Pengertian Citra Analog/Continue dan Digital. Elemen-elemen Citra

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR COMPANY PROFILE FRANCHISE TOKO ECOSWAY

LAPORAN PROYEK AKHIR COMPANY PROFILE FRANCHISE TOKO ECOSWAY LAPORAN PROYEK AKHIR COMPANY PROFILE FRANCHISE TOKO ECOSWAY Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Universitas Dian Nuswantoro. Di susun oleh : Nama : Farah Deba

Lebih terperinci

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra atau image adalah suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv BERITA ACARA TUGAS AKHIR... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Pembelajaran Agama Islam Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 BerbasisMultimedia. Disusun Oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR. Pembelajaran Agama Islam Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 BerbasisMultimedia. Disusun Oleh: LAPORAN TUGAS AKHIR Pembelajaran Agama Islam Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 BerbasisMultimedia Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Steganografi Steganografi adalah mekanisme penanaman atau penyisipan pesan (m) kedalam sebuah cover objek (c) menggunakan kunci (k) untuk berbagi rahasia kepada orang lain,

Lebih terperinci

FERY ANDRIYANTO

FERY ANDRIYANTO SISTEM ANALISA IMAGE PROCESSING UNTUK MENCARI KEMIRIPAN PADA TEKSTUR WARNA KULIT MANUSIA MENGGUNAKAN HISTOGRAM WARNA SKRIPSI Oleh : FERY ANDRIYANTO 0734010123 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH Rikko Ismail Hardianzah 1), Bambang Hidayat 2), Suhardjo 3) 1),2) Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini akan membahas mengenai proses implementasi dari metode pendeteksian paranodus yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terbagai menjadi empat bagian, bagian 3.1 menjelaskan

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 158-163 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT DAUN TEMBAKAU MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra adalah kegiatan memanipulasi citra yang telah ada menjadi gambar lain dengan menggunakan suatu algoritma atau metode tertentu. Proses ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan komputer dan alat pengambilan gambar secara digital yang semakin berkembang saat ini, sehingga menghasilkan banyak fasilitas untuk melakukan proses

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG UNTUK SMA KELAS XI

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG UNTUK SMA KELAS XI LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG UNTUK SMA KELAS XI Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Computer Vision Komputerisasi memiliki ketelitian yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara manual yang dilakukan oleh mata manusia, komputer dapat melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Praproses Data Kegiatan pertama dalam penelitian tahap ini adalah melakukan pengumpulan data untuk bahan penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika-S1

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN WEBSITE SEKOLAH PADA SMA N 1 PEGANDON - KENDAL Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika D3 pada fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

PESETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR

PESETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR PESETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR Nama Pelaksana : Sis Haryanto NIM : A22.2009.01847 Program Studi : Teknik Informatika D-3 Fakultas : Ilmu Komputer Judul Proyek Akhir : Company Profile Plat AB Cellular

Lebih terperinci

Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram

Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram Ion Ataka Halela 1,Bowo Nurhadiyono,S.Si, M.Kom 2,Farah Zakiyah Rahmanti 3 1 Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Secara harfiah citra atau image adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini diperlukan sebuah desain dan metode penelitian agar dalam pelaksanaaannya dapat menjadi lebih teratur dan terurut. 3.1. Desain Penelitian Bentuk dari desain

Lebih terperinci

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter Metha Riandini 1) DR. Ing. Farid Thalib 2) 1) Laboratorium Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat Untuk menyelesaikan program pendidikan Strata 1 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uang Kertas Rupiah Uang Rupiah Kertas adalah Uang Rupiah dalam bentuk lembaran yang terbuat dari Kertas Uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dimana penggunaannya dilindungi

Lebih terperinci

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER ACHMAD FAHRUROZI 1 1 Universitas Gunadarma, achmad.fahrurozi12@gmail.com Abstrak Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Warna Warni Love Bird di Indonesia ( Dalam tahap Penyempurnaan )

Warna Warni Love Bird di Indonesia ( Dalam tahap Penyempurnaan ) Warna Warni Love Bird di Indonesia ( Dalam tahap Penyempurnaan ) Dewasa ini Peternak di Indonesia yang masih memiliki warna wildcolour dalam arti galur murni dari 9 spesies Love Bird yang ada di alam bebas

Lebih terperinci

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN)

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN) Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN) Iman Ilmawan Muharam Manajemen Sistem Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat ilmawan@sta.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Istilah citra biasanya digunakan dalam bidang pengolahan citra yang berarti gambar. Suatu citra dapat didefinisikan sebagai fungsi dua dimensi, di mana dan adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 44 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa yang dilakukan terdiri dari : a. Analisa terhadap permasalahan yang ada. b. Analisa pemecahan masalah. 3.1.1 Analisa Permasalahan Pengenalan uang kertas

Lebih terperinci

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET Purnomo Adi Setiyono Program Studi Teknik Informatika-S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang

Lebih terperinci

EKSTRAKSI CIRI TEKSTUR CITRA WAJAH PENGGUNA NARKOTIKA MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURANCE MATRIX. Abstrak

EKSTRAKSI CIRI TEKSTUR CITRA WAJAH PENGGUNA NARKOTIKA MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURANCE MATRIX. Abstrak EKSTRAKSI CIRI TEKSTUR CITRA WAJAH PENGGUNA NARKOTIKA MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURANCE MATRIX Karina Auliasari, Bastian, Bella Fardani, Zulkifli, Ivandi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi tersebut pada setiap titik (x,y) merupakan

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com

Lebih terperinci

PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MENGHITUNG KESETARAAN SATUAN BAKU BERDASARKAN TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR

PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MENGHITUNG KESETARAAN SATUAN BAKU BERDASARKAN TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MENGHITUNG KESETARAAN SATUAN BAKU BERDASARKAN TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah

Lebih terperinci

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI Marina Gracecia1, ShintaEstriWahyuningrum2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Katolik Soegijapranata 1 esthergracecia@gmail.com,

Lebih terperinci

Model Citra (bag. 2)

Model Citra (bag. 2) Model Citra (bag. 2) Ade Sarah H., M. Kom Resolusi Resolusi terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. Resolusi spasial 2. Resolusi kecemerlangan Resolusi spasial adalah ukuran halus atau kasarnya pembagian kisi-kisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hewan peliharaan yang populer di indonesia adalah burung. Jenis burung yang banyak dipelihara diantaranya burung kicauan. Jenis burung kicauan ini sering

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA Copyright @ 2007 by Emy 2 1 Kompetensi Mampu membangun struktur data untuk merepresentasikan citra di dalam memori computer Mampu melakukan manipulasi citra dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

Jl. Nakula 1 No. 5-11, Jawa Tengah Telp : (024) , 2

Jl. Nakula 1 No. 5-11, Jawa Tengah Telp : (024) , 2 PERBANDINGAN ALGORITMA PERHITUNGAN JARAK MENGGUNAKAN ECUILDEAN DAN MANHATTAN DISTANCE PADA K-NEAREST NEIGHBOR GUNA KLASIFIKASI CITRA JENIS MOBIL RODA EMPAT Erlangga Fery Anggriwan 1,DR. Pulung Nurtantio

Lebih terperinci

2.Landasan Teori. 2.1 Konsep Pemetaan Gambar dan Pengambilan Data.

2.Landasan Teori. 2.1 Konsep Pemetaan Gambar dan Pengambilan Data. 6 2.Landasan Teori 2.1 Konsep Pemetaan Gambar dan Pengambilan Data. Informasi Multi Media pada database diproses untuk mengekstraksi fitur dan gambar.pada proses pengambilan, fitur dan juga atribut atribut

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH. Disusun Oleh: : Nurul Aini : A Program Studi : Manajemen Informatika

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH. Disusun Oleh: : Nurul Aini : A Program Studi : Manajemen Informatika p LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen Informatika D-3 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma Representasi Citra Bertalya Universitas Gunadarma 2005 Pengertian Citra Digital Ada 2 citra, yakni : citra kontinu dan citra diskrit (citra digital) Citra kontinu diperoleh dari sistem optik yg menerima

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu system perekaman data dapat bersifat optik berupa foto,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN. Disusun Oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN. Disusun Oleh: p LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen Informatika D-3 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA

BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA 3.1 Analisis Masalah Jaringan saraf tiruan hopfield merupakan salah satu Algoritma Machine Learning yang dapat mengklasifikasikan suatu objek citra berdasarkan pelatihan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL Ahmad Yunus Nasution 1, Garuda Ginting 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma 2 Dosen Tetap STMIK Budi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS Laporan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN

PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN Disusun Oleh : Nama : GUSTIANI ARIDIANSARI NIM : A12.2004.01805 Program Studi : Sistem Informasi S I Fakultas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS

KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS Sigit Sugiyanto*, Feri Wibowo Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Pengolahan Citra / Image Processing : Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain, contoh

Lebih terperinci