Pemertahanan Bahasa Ibu dan Pendidikan Nasional. A Chaedar Alwasilah UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI)

Transkripsi

1 Pemertahanan Bahasa Ibu dan Pendidikan Nasional A Chaedar Alwasilah UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI) chaedar_alwasilah@upi.edu

2 Potensi Bahasa Ibu/daerah (BD) Secara psikologis, BD adalah alat berpikir. Semakin banyak bahasa, semakin banyak alat berpikir. Secara sosial, BD bahasa untuk bergaul dengan lingkungan terdekat. Secara kultural, BD sebagai modal untuk membangun literasi. Secara pendidikan, BD bahasa yang pertama dikuasai dan alat belajar dari lingkungan. Agama disebarkan lewat BD (kasus pesantren) 2

3 Lanjutan Fungsi BD (politik Bahasa : 2000): lambang kebanggaan daerah, lambang identitas daerah, alat perhubungan dalam keluarga dan masyarakat, sarana pendukung budaya daerah dan BI, serta pendukung sastra Indonesia. 3 komunitas ujaran di Indonesia: (1) masyarakat buta huruf/monolingual dalam BD, (2) masyarakat berpendidikan menengah /dwibahasawan dalam BD dan BI, dan (3) masyarakat berpendidikan tinggi /multibahasawan dalm BD, BI, dan BA 3

4 Fenomena Bahasa Semakin kecil jumlah penutur bahasa, terjadi kepunahan bahasa (kasus bahasa Ibu di Maluku). Setiap terjadi perpindahan bahasa, bahasa yang ditinggalkan terancam punah (kasus kota Palu menuju masyarakat monolingual). 3 faktor penyebab kepunahan BD: orangtua enggan menggunakan BD kepada anaknya, (2) BD tidak lagi memenuhi fungsi-fungsi komunikasi, dan (3) para penuturnya berkurang atau malah habis. 4

5 Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia BD tersebar tidak merata. BD utama: Jawa, Sunda, Madura, Minang, batak,bali, Bugis, Banjar. Makin ke timur, makin sedikit penutur BD. 20% penduduk sbg penutur 569 BD, dan 80% penduduk sbg penutur 8 BD. Pemertahanan BD: (1) publikasi modern, 92) studi BD di sekolah sampai dengan PT, dan (3) penyebaran guru BD di sekolah-sekolah. PP No 19/2005: standar nasional dan PPG 5

6 Ancaman Globalisasi Bahasa Ingris sebagai bahasa iptek. Tantangan memiliki multiliterasi. Keberadaan studi bahasa asing mengokohkan profesionalisme dalam bahasa asing, dan dapat merupakan ancaman bagi BD. Penelitian: mahasiswa jurusan BInggris lebih mengenal sastra Inggris daripada sastra Sunda, dan lebih mampu menulis puisi dalam bahasa Inggris. Perlu ada upaya dehegomonisasi bahasa. 6

7 Revitalisasi BD Peningkatan kesadaran dan kebanggaan terhadap BD, melalui berbagai promosi. Penelitian BD dan budayanya. Kegiatan-kegiatan literasi dalam BD. Pemberdayaan kearifan lokal: koleksi, fakta,konsep, kepercayaan, dan persepsi masyarakat ihwal dunia sekitar.. Proses bagaimana pengetahuan dihasilkan, disimpan, diterapkan, dikelola, dan diwariskan. 7

8 Ciri-ciri Kearifan Lokal & Langkah Revitalisasi Berdasarkan pengalaman Teruji selama berabad-abad Dapat diadaptasi Padu dalam kesaharian dan kepercayaan Lazim dilakukan oleh individu/masyarakat Bersifat dinamis dan berubah Langkah revitalisasi: (1) proses identifikasi, (2) sosialisasi, (3) reinterpretasi, dan (4) aplikasi nilai-nilai budaya. 8

9 Memanusiakan Ilmu Bahasa: Keberaksaraan bagi orang dewasa Bahasa demi keterampilan hidup (life skills): Penelitian bahasa tidak terbatas pada kajian linguistik dan sastra. Bahasa demi komunikasi dan okupasi. Pemberdayaan bahasa daerah sebelum bahasa nasional. Membangun literasi dalam bahasa ibu sebelum dalam bahasa nasional. Perlunya peningkatan vitalitas bahasa dengan memfungsikannya dalam khutbah dan ceramah agama, penyuluhan sosial, dan sebagainya. 9

10 Bahasa Daerah dan Etnopedagogi Ada dalam payung kebijakan otonomi daerah dan Perda No 5 tahun Penggunaan bahasa Sunda sebagai bahasa pengantar pendidikan SD pada sekolah tertentu. Peningkatan pemakaian BS sebagai bahasa kebudayaan dan keilmuan, Revitalisasi kearifan lokal (local wisdom) secara personal maupun institusional 10

11 Contoh Kasus Bahasa Sunda Terbitnya PERDA tentang bahasa dan budaya Sunda. Terbitnya Ensiklopedi Sunda (2000), Sundanese English Dictionary (2003). Penyelenggaraan Konferensi International Budaya Sunda (22-25 Agustus 2001). Penerbitan jurnal Sundalana (2002), Elmu Politik NU (2004). Penerjemahan Modern Sundanese Poetry: Voices of West Java (2001) dan Jagat Carita: Kandaga Carpon Dunya (2003). 11

12 Lima Ayat Strategi Kebudayaan Sinerji antara sains dan seni. Disusun dengan menggabungkan kekuatan politik, psikologis, dan budaya. Bukan kekuatan perorangan, tetapi akumulasi dan kekuatan (suku) bangsa. Sepasukan SDM yang dimobilisasi untuk mencapai tujuan bersama. Dibangun, dikembangkan, dan dikaji ulang sepanjang masa. 12