Bahasa Simbol dalam Arjuna Wiwaha: Perspektif Filsafat Jawa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bahasa Simbol dalam Arjuna Wiwaha: Perspektif Filsafat Jawa"

Transkripsi

1 Bahasa Simbol dalam Arjuna Wiwaha: Perspektif Filsafat Jawa Syarifah Wardah el Firdausy, Universiti Kebangsaan Malaysia Abstrak Arjuna Wiwaha adalah sebuah karya sastra klasik Jawa yang ditulis pada abad XI Masehi karya Mpu Kanwa. Kajian ini menggunakan teks Arjuna Wiwaha yang telah ditulis ulang berupa buku cetakan dengan judul Ardjuna Wiwahaoleh Sanusi Pane (1960) dan Arjuna Wiwahaoleh Sunardi D.M (1993). Secara keseluruhan Arjuna Wiwaha berisi mengenai ajaran mencapai kesempurnaan hidup atau ajaran mencapai derajat Insan Kamil. Bahasa simbol dalam Arjuna Wiwaha ini dianalisis menggunakan konsep Filsafat Jawa yang berorientasi pada cara mencapai kesempurnaan hidup (ngudi kasampurnaan). Ajaran dalam Filsafat Jawa tidaklah dipaparkan secara langsung melalui penuturan sistematis melainkan dijelaskan melalui perlambangan atau simbol-simbol bahasa.kajian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan studi pustaka. Hasil kajian ini menunjukkan terdapat lima macam bahasa simbol dalam Arjuna Wiwaha yaitu (1) Prabu Niwatakawaca sebagai simbol sifat kesombongan dalam diri manusia, (2) Konsep kebaikan melawan keburukan dengan simbol Arjuna melawan Prabu Niwatakawaca, (3) Tapa Brata Arjuna di Gunung Indrakila sebagai simbol ajaran mati sajroning urip, (4) Wanita Muda sebagai simbol dunia, (5) Tujuh bidadari yang mengganggu tapa brata Arjuna sebagai simbol tujuh nafsu dalam diri manusia, (6) Raksasa Momongmurka sebagai simbol sifat kehewanan dalam diri manusia, (7) Simbol ajaran manunggaling kawula Gusti dalam Arjuna Wiwaha, dan (8) Panah Pasopati milik Arjuna sebagai simbol nafsu hewani yang telah binasa dalam diri manusia. Kata Kunci: Arjuna Wiwaha, Filsafat Jawa, simbol, perlambangan, ajaran mencapai kesempurnaan hidup. 1. Pendahuluan Cerita Arjuna Wiwaha sangat diminati oleh masyarakat Jawa pada masa itu dengan tokoh utama bernama Arjuna.Masyarakat Jawa pada umumnyasangat menyukai cerita-cerita epos atau kepahlawanan yang mengedepankan sifat kesatria, keprajuritan, pantang menyerah, perjuangan, serta liku-liku romantisme. Dalam bahasa Sansekerta, secara harfiah kata Arjuna berarti bersinar terang, putih, bersih. Sedangkan jika dilihat dari maknanya, kata Arjuna berarti jujur di dalam wajah dan pikiran. Cerita Arjuna Wiwaha pada mulanya merupakan karya Mpu Kanwa yang ditulis pada masa pemerintahan Raja Airlangga ( ) antara tahun yang dikenal dengan nama Kakawin Arjuna Wiwaha (Zoetmulder, 1983: 309). Cerita Arjuna Wiwaha bagi orang Jawa dianggap sebagai cerita kepahlawanan, selain itu Arjuna Wiwaha juga dianggap sebagai karya sastra bermutu tinggi yang mengandung nilai etis filosofis serta ajaran mencapai kesempurnaan hidup. Secara keseluruhan, Arjuna Wiwaha bercerita mengenai seorang tokoh bernama Arjuna. Ia adalah seorang manusia sakti yang pada waktu itu sedang menjalankan tapa brata di Gunung Indrakila dengan tujuan mendapatkan Panah Pasopati yang kelak akan dipergunakannya untuk menjaga perdamaian dunia, serta sebagai senjata yang akan dipergunakannya dalam peperangan Barata Yudha. Pada saat itu, di Kayangan Suralaya sedang terjadi kekacauan karena Raja Raksasa Prabu Niwatakawaca mengancam akan menghancurkan Suralaya apabila permintaannya untuk meminang bidadari tercantik di Suralaya yang bernama Dewi Supraba ditolak. Maka Batara Guru mengatakan bahwa manusia yang dapat mengalahkan Prabu Niwatakawaca tersebut hanyalah seorang manusia sakti bernama Arjuna. Maka untuk menguji kesungguhan tapanya, Batara Indra mengutus tujuh bidadari cantik dari Suralaya untuk menguji kesungguhan tapa Arjuna di Gunung Indrakila. Akan tetapi usaha bidadari tersebut sia-sia,

2 Arjuna tidak tergoda sedikit pun daritapanya. Ia tidak terpengaruh dengan rayuan para bidadari. Maka atas kesungguhan tapanya tersebut, Arjuna dinyatakan lolos ujian dan ia dihadiahi Panah Pasopati dari Batara Guru yang kelak ia gunakan dalam peperangan melawan Prabu Niwatakawaca. Pada akhir cerita dikisahkan bahwa Prabu Niwatakawaca mati terbunuh ditangan Arjuna karena terkena Panah Pasopati milik Arjuna yang tepat menancap di ujung lidahnya, sebagaimana kelemahan Prabu Niwatakawaca terdapat pada bagian ujung lidahnya. Atas kemenangannya tersebut, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Suralaya selama tujuh hari (hitungan di dunia) yaitu sama dengan tujuh bulan di Suralaya. Kemudian Batara Indra memberinya gelar Prabu Kariti yang berarti orang yang mendapatkan kemuliaan. Selain itu Arjuna juga dinikahkan dengan ketujuh bidadari tercantik di Suralaya yang sebelumnya pernah menggoda tapanya di Gunung Indrakila. Bidadari tersebut yaitu Dewi Supraba, Dewi Wilutama, Dewi Warsiki, Dewi Surendra, Dewi Gagarmayang, Dewi Tanjung Biru, dan Dewi Lelengmulat. 2. Batasan Kajian Kajian ini menggunakan objek karya sastra klasik Jawa Arjuna Wiwaha yang telah ditulis ulang berupa buku cetakan berbahasa Indonesia ejaan lama dan bahasa Indonesia ejaan baru oleh penulis (1) Sanusi Pane (1960) dengan judul Ardjuna Wiwaha, dan (2) Sunardi D.M (1993) dengan judul Arjuna Wiwaha. Makna dan pesan melalui simbol pada Arjuna Wiwahatersebut dianalisis menggunakan konsep Filsafat Jawa. 3. Pendekatan Kajian 3.1 Filsafat Jawa Indonesia memiliki filsafat asli, iaitu Filsafat Jawa yang tentunya menjadi bagian dari Filsafat Indonesia karena keberadaan Jawa dalam wilayah Indonesia.Zoetmoelderdalam majalah Jawa GeenEignWijsbergeerte?(1941: 49) merumuskan bahwafilsafat Jawa sebagai filsafat asli Indonesia, merupakan sebuah saranauntuk mencapai kesempurnaan hidup.filsafat Jawa berarti cinta kesempurnaan (the love of perfection) atau berusaha mencari kesempurnaan (ngudi kasampurnaan). Maka jika dirumuskan menggunakan bahasa Jawa, antara Filsafat Yunani dengan FilsafatJawa terdapat perbedaan. Apabila Filsafat Yunani dimaknai dengan mencari kebijaksanaan, bahasa Jawa akan menyebut Filsafat Yunani sebagai ngudi kawicaksanaan. Sedangkan Filsafat Jawa sebagai ngudi kasampurnaan atau mencari kesempurnaan. Ngudi kasampurnaan atau mencari kesempurnaan berarti, manusia mencurahkan seluruh eksistensinya baik jasmani maupun rohani untuk mencapai tujuan itu (Ciptoprawiro, 2000: 21). Ciptoprawiro (2000: 21) juga merumuskan bahwa Filsafat Jawa merupakan sebuah sarana untuk mencapai kesempurnaan hidup. Selanjutnya, manusia Jawa mengenal konsep tri hita wacanayaitu tiga penyebab kebahagiaan atau tiga hubungan harmonis yang menyebabkan timbulnya kebahagiaan. Tri hita wacana terdiri atas (1) hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, (2) hubungan harmonis antara manusia dengan manusia lainnya, dan (3) hubungan harmonis antara manusia dengan alam semesta atau lingkungannya(pasha, 2011: 74-75). 3.2 Bahasa Simbol Perbedaan paling sentral antara manusia dengan hewan adalah manusia dapat berpikir, berperasaan, dan bersikap dengan ungkapan-ungkapan yang simbolis.manusia mampu menciptakan dan mengembangkan simbol-simbol.kebudayaan pada dasarnya terdiri atas gagasan-gagasan, simbol-simbol, dan nilai-nilai sebagai hasil karya dari tindakan manusia.dengan demikian, simbol mempunyai kaitan erat dengan kebudayaan manusia (Haryanto, 2013: 1). Simbol ada yang bersifat universal, namun ada juga yang bersifat khusus yaitu hanya dapat dimengerti oleh masyarakat di mana simbol tersebut lahir (Haryanto, 2013: 4). Menurut Sanstrom (2001) dalam Haryanto (2013: 1), manusia merupakan makhluk yang unik karena kemampuannya mennggunakan simbol. Oleh karena manusia menggunakan simbol, maka manusia tidak hanya meresponstimulasi atau rangsangan secara langsung dan

3 otomatis. Melainkan juga memberikan makna berdasarkan pengalamannya dan bertindak sesuai dengan makna yang dimilikinya.hal itulah yang membedakannya dengan perilaku binatang. Cliffort Geertz (1973:17) mengaitkan simbol dengan budaya.menurutnya budaya merupakan sistem simbol.senada dengan Geertz, Elliot (2006: 618) menyatakan bahwa simbol merupakan jantung dari sistem budaya dan terkait dengan semua produksi dan reproduksi makna. Makna suatu simbol merupakan persoalan penting dalam kajian mengenai simbol. Makna simbol merupakan pesan atau maksud yang ingin disampaikan atau diungkapkan oleh creator (pencipta) simbol. Sebagai komunikasi ide, simbol merupakan media atau alat bagi sangcreator untuk menyampaikan idea-ide batin agar dapat dipahami atau bahkan menjadi pedoman perilaku bagi orang lain (Haryanto, 2013: 7). Masyarakat Jawa sangat gemar akan kehidupan yang penuh dengan perlambangan atau simbol. Simbol itu mencakup bahasa, agama, dan tradisi.dalam hal ini Arjuna Wiwahamenyuguhkan simbol-simbol tersebutyang dikemas melalui cerita yang bersifat mendidik dan menghibur.mendidik karenamengajarkan bagaimana mencapai kesempurnaan hidup, dan menghibur karena disajikan melalui cerita yang menarik di mana didukung dengan alur atau jalan cerita, tokoh serta ketokohan, setting atau tempat dan keseluruhan unsur cerita yang menarik. MenurutSoesilo (2000: 11-12) dalam bukunya yang berjudul Sekilas Tentang Ajaran Kejawen sebagai Pedoman Hidup, Filsafat Jawa dijelaskan berbentuk ungkapan-ungkapan, renungan-renungan falsafi(biasanya terdapat dalam bentuk suluk).bersifat pendek, berbentuk kiasan, dan perlambangan.bahwa sebuah konsep dan ide (gagasan) bagi manusia Jawa dapat diekspresikan dalam berbagai macam simbol (Haryanto, 2013: 47).Manusia Jawa menyukai pemahaman melalui simbol-simbol pada hampir semua bidang (Wahyudi, 2014: 162). 4. Bahasa Simbol dalam Arjuna Wiwaha 4.1 PrabuNiwatakawaca sebagai Simbol Sifat Kesombongan dalam Diri Manusia Secara khusus, Niwatakawaca berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata yaituniweca dan kawaca.niwecaberarti rumah kediaman dan kawacabermakna baju zirah atau baju berantai.jika digabungkan maka Niwatakawacaberarti rumah kediaman yang telah tertutup rapat atau dapat juga diartikan sebagai orang yang tidak berdaya (Sastroamidjojo, 1962: 6-7). Sedangkan secara umum, Niwatakawacaberarti (1) seseorang yang memakai baju zirah yang tidak dapat ditembusapa pun. Pada zaman sekaranghal tersebut dapat juga dimaknai sebagai sosok yang kuat dan tidak mudah dikalahkan; (2) Niwatakawaca juga berarti cermin yang telah buta sehingga telah kehilangan kemampuannya yang sejati.sebuah cermin yang demikian itu tidak lagi dapat digunakan untuk bercermin atau dapat juga diartikan tidak dapat digunakan lagi sebagai patokan untuk mawas diri; (3) Niwatakawaca juga dapat diartikan sebagai cermin yang tidak berguna dan tidak bermanfaat untuk menunaikan tugasnya utamanya (Sastroamidjojo, 1962: 6-7). PrabuNiwatakawaca dalam cerita Arjuna Wiwaha merupakan sosok raja raksasa yang sangat sakti.ia gemar bertapa sewaktu muda dulu dan bergelar RadenNirbita. Batara Guru sangat memperhatikan kesungguhan tapa Raden Nirbita, sehingga beliau berkenan memberikan kesaktian kepadanya yaitu berupa aji gineng soka weda. Kesaktian tersebut membuatnya tidak dapat mati dan kebal terhadap berbagai-bagai macam senjata (oratedhas tapak paluninggurinda). Dengan kesaktiannya tersebut, ia juga berhasil menduduki kerajaan Imantaka. Akan tetapi setelah berhasil mendapatkan kekuatan dan kekuasaan, ia menjadi lupa diri, sombong, dan serakah. Batara Guru telah mengingatkannya agar tidak sombong dan tetap berhati-hati, sebab ia tetap dapat mati di tangan manusia sakti bernama Arjuna. PrabuNiwatakawaca yang sombong tidak menghiraukan peringatan yang telah diberikan oleh Batara Guru. Bahkan ia semakin lupa diri dan ingin meminang bidadari tercantik di Kayangan Suralaya tempat tinggal dewa-dewi. Apabila keinginannya ditolak, maka ia mengancam akan menghancur leburkan Kayangan Suralaya berikut seluruh isinya. Kesombongan PrabuNiwatakawaca dalam Arjuna Wiwaha dapat dilihat pada kutipan di bawah ini :

4 Setelah menjadi raja raksasa, PrabuNiwatakawaca memiliki kerajaan di Manikmantaka atau Imantaka yang terletak di kaki Gunung Semeru. Sang Hyang Pramesti Guru berpesan kepada Niwatakawaca agar berhati-hati dan berwaspada terhadap manusia sakti yang dapat mematikan Aji Gineng Soka Weda miliknya. Manusia sakti yang dimaksudkan yaitu Arjuna. Akan tetapi Niwatakawaca mengabaikan pesan Sang Hyang Pramesti Guru. Ia justru lupa diri dan menjadi tamak, serakah, sombong, dan berani tidak pada tempatnya. Ia bahkan ingin menaklukan Kahendaran atau Suralaya atau Kahyangan, tempat tinggal para Dewa Dewi dan para bidadari. Ia bercita-cita untuk menaklukan Suralaya dan ingin memainkannya sewenang-wenang (Sastroamidjojo, 1962: 6-7). Sosok PrabuNiwatakawaca dalam cerita Arjuna Wiwaha ini seolah mewakili sifat kesombongan yang ada pada diri manusia.sebagaiman kesombongan yang ada pada diri PrabuNiwatakawaca, maka kesombongan diibaratkan sebagai sebuah cermin yang sudah kehilangan fungsinya. Cermin tersebut dapat juga dikatakan sebagai cermin yang telah buta.cermin yang demikian tersebut tentu saja tidak dapat lagi memantulkan dan mengungkapkan kebenaran yang sejati pula. Filsafat Jawa juga senantiasa mengingatkan manusia agar selalu berpedoman pada ungkapan aja dumeh.aja dumeh bermakna jangan sok atau jangan semena-mena (Santosa, 2008: 2),yaitu ketika hendak melakukan sebuah tindakan hendaknya tidak gegabah atau ceroboh hanya karena merasa bahwa dirinya bisa melakukan hal tersebut. Sebab pada hakikatnya kesombongan dapat menjerumuskan seseorang kepada kenistaan maupun kedalam jurang penderitaan.ketercelaan perbuatan sombong juga sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur an yang berbunyi : 11. Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu, kemudian membentuk (tubuh) mu, kemudian Kami berfirman kepada para malaikat, Bersujudlahkamu kepada Adam, maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud. 12. Allah berfirman: Apakah yang mengahalangimmu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu? (Iblis) menjawab, Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah. 13. (Allah) berfirman: Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah!Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina. (QS. Al-A raf, [7]: 11-13) 18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(qs. Luqman, [31]: 18) 4.2 Konsep Kebaikan Melawan Keburukan dengan Simbol Arjuna Melawan PrabuNiwatakawaca Peperangan antara Arjuna dengan Prabu Niwatakawaca dapat diartikan sebagai lambang perjuangan antara kebaikan melawan keburukan. Sebagaimana hukum alam, maka kebenaran pada akhirnya selalu menang melawan kejahatan. Akhir dari cerita Arjuna Wiwaha diceritakan bahwa sosok Arjuna menang melawan raja raksasa Prabu. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan di bawah ini : Arjuna memang terlihat seperti lemas pingsan. Padahal sebenarnya ia tidak pingsan. Ia sadar sepenuhnya. Ia menunggu waktu yang tepat, yaitu kapan raksasa itu tertawa lebar. Senjata Pasopati yang dikempitnya itu telah disiapkannya. Tiba-tiba raksasa takabur itu tertawa, karena tantangannya tidak mendapat sambutan dari siapapun, Hahahaa. Kalian semua pengecut, hahahaa. Kesempatan itu tidak disia-siapkan oleh Arjuna, ujung lidah sang prabu yang selama ini disembunyikannya dengan wasapada kali ini terlihat. Arjuna segera melepaskan panah Pasopati cepat sekali dan tepat mengenai ujung lidah sang prabu dan langsung tembus ke tenggorokan. Prabu Niwatakawaca roboh tewas. Arjuna cepat melepaskan panah api yang membakar habis tubuh sang prabu berikut semua pengikutnya. Tiada lagi yang tertinggal. Semua raksasa terbakar habis(sunardi, 1993: ). Arjuna digambarkan seorang ksatria berwatak baik hati. Ia senang mendekatkan diri menghadap sang pencipta dengan jalan tapa brata juga sebagai ksatria yang gemar menolong

5 sesama. Prabu Niwatakawaca digambarkan seorang raja raksasa yang berwatak sombong dan rakus. Kelak kesombongan itulah yang akan mengantarkannya kedalam kebinasaan untuk selama-lamanya. Arjuna merupakan simbol dari kebaikan, sedangkan Prabu Niwatakawaca merupakan simbol dari keburukan. Filsafat Jawa telah mengajarkan perjuangan kebaikan melawan keburukan dengan konsep : 1. Ngunduh wohing pakerti yang berarti memetik buah dari hasil perbuatannya sendiri. Manusia akan memetik apa yang ia tanam (Santosa, 2008: 91). Kebaikan akan memperoleh kebaikan, sebaliknya keburukan akan memperoleh keburukan pula. 2. Sapa temen bakal tinemu, sapa salah bakal seleh yang berarti siapa yang bersungguhsungguh akan bertemu, siapa salah akan menyerah (Santosa, 2008: 110). Bahwa setiap kerja keras dan kebaikan akan memperoleh hasil yang sepadan. Sedangkan apabila berbuat salah bagaimanapun juga akan memperoleh hukuman setimpal. 3. Sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti yang berarti sifat pengasih mengalahkan semua bentuk kejahatan (Santosa, 2008: 122). Sebaliknya sifat terpuji sangat dianjurkan agar dimiliki oleh setiap manusia Jawa. 4.3 Tapa Brata Arjuna di Gunung Indrakila sebagai Simbol Ajaran Mati Sajroning Urip Mati sajroning urip berarti mati dalam hidup dan hidup dalam mati. Mati disini bukan bermakna kematian yang sebenarnya, melainkan menekan hawa nafsu atau mengendalikan hawa nafsu (keinginan) dalam diri manusia.mati sajroning uripdicapai dengan cara mengendalikan hawa nafsu, sejatinya akan menyadarkan manusia bahwa dunia dan seisinya ini bukanlah tujuan hidup manusia yang sebenarnya, melainkan hanyalah sebagai sarana manusia dalam mencari tujuan yang sebenarnya yaitu kebahagiaan, keridhoan dan kedekatan bersama dengan Tuhan. Sama halnya ketika seseorang akan pergi ke Jakarta menggunakan kereta api. Maka tujuan orang tersebut adalah kota Jakarta, bukanlah kereta api. Kereta api hanyalah sebuah sarana agar dapat sampai ke tujuannya (Jakarta). Orang tersebut nantinyaakan meninggalkan kereta api saat sudah sampai di kota Jakarta. Adalah sebuah hal yang tidak masuk akal apabila seseorang menjadikan tujuan terhadap apa yang akan ditinggalkannya. Contoh tersebut samaartinya dengan hendaknya seseorang tidak menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya. Sebab, kelak manusia akan meninggalkan dunia dan menuju kepada tujuan yang sebenarnya yaitukeridhoan Ilahi dan kebahagiaan sejati bersama Ilahi. Sama halnya dengan contoh kereta api di atas, maka kedudukan, jabatan, kekayaan, kecerdasan, kesehatan, keelokan rupa hanyalah sebuah sarana di dunia bagi manusia untuk sampai pada tujuan yang sebenarnya. Kelak semua sarana tersebut akan ditinggalkan saat manusia mengalami kematian. Oleh karena dunia bukanlah tujuan hidup manusia yang sebenarnya, maka saat masih hidup di dunia hendaknya manusia belajar mengendalikan hawa nafsunya terhadap segala kesenangan dunia yang bersifat semu dan sementara. Semakin banyak manusia memiliki keinginan dan bersandar kepada dunia, maka akan semakin sengsara dan tidak bahagia. Oleh karena itu ajaran mati sajroning urip di sini hendak mengingatkan manusia kembali agar dapat mengendalikan hawa nafsunya. Ajaran mati sajroning urip juga sejalan dengan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi: Nabi Muhammad SAW berkata kepada Abu Bakar, matikan dirimu sebelum mati. (Hadist Nabi Muhammadd SAW) Sabda Nabi Muhammad SAW diatas jelas mengajak umat manusia untuk mematikan keinginan sebelum dipaksa untuk mematikannya melalui perantara kematian. Sakit yang dialami seseorang saat sakaratul maut disebabkan karena masih banyaknya keinginan-keinginan mereka terhadap alam duniawi yang belum terpenuhi. Ruh akan mengalami kesulitan saat keluar dari tubuh manusia, manakala jiwa yang penuh keinginan itu masih menahannya. Maka satu-satunya cara bagi malaikat maut adalah menarik paksa ruh tersebut dari badan sehingga jiwa akan mengalami rasa sakit yang luar biasa. Saat sakaratul maut tiba, manusia akan dipaksa berpisah dengan apa yang dicintainya yaitu dunia seisinya bila ia mencintainya dengan berlebihan dan tidak mencoba meninggalkan keinginan-keinginan duniawi tersebut. Maka seyogyanya, saat manusia masih diberi kenikmatan sehat dalam hidup, sebaiknya berlatih untuk meninggalkan

6 keinginan-keinginan duniawi. Sehingga saat mengalami sakaratul maut nanti, ia bisa menghadapi peristiwa tersebut dengan tenang. Filsafat Jawa juga mengajarkan bahwa ajaran mati sajroning urip dapat dilatih dengan memperbanyak latihan tapa brata puja mantra.tapa brata, puja mantra digunakansebagai sarana untuk mencapai ketaatan kepada Tuhan. Manusia hendaknya memahami dan mengamalkan apa yang disebut dengan tapa brata, puja mantra yang terdiri dari lima hal yaitu (1) mengurangi makan dan tidur, (2) mengurangi nafsu syahwat, (3) mengurangi perkatan yang tidak berguna dan (4) pandai menyembunyikan dan menghilangkan duka. Dalam Arjuna Wiwaha juga digambarkan bahwa Arjuna merupakan ksatria yang gemar melakukan tapa brata. Bahkan diceritakan pula Arjuna saat itu sedang bertapa di Gunung Indrakila. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan di bawah ini : Walaupun demikian, Arjuna tetap saja tekun bertapa. Ia selalu hidup berprihatin, selalu mendekatkan diri pada penciptanya (Sunardi, 1993: 16). Arjuna bertapa sangat khusyuk di Gunung Indrakila. Ia bahkan melupakan segala sesuatu yang ada di dunia yang bersifat semu atau fana ini untuk mencapai tujuan dari tapa bratanya tersebut. Ia melakukan tapa brata dengan khusyuk dan menghilangkan nafsunya dari makan, minum, tidur, bahkan nafsu kelaki-lakiannya. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan di bawah ini : Sang Bagawan ternyata sedang menutup panca indra. Begitu khusyuk semadi BagawanMintaraga itu sehingga dapat dikatakan ia sedang angraga sukmayaitu tubuhnya saja yang ada, jiwanya seperti sedang tiada. Dalam keadaan demikian itu biasanya seorang pertapa lantas menjadi luput ingbancana atau terhindar dari bahaya apapun (Sunardi, 1993: 31). 4.4 Wanita Muda sebagai Simbol Dunia Pada saat Arjuna sedang melakukan tapa brata di Gunung Indrakila, ia diuji kesungguhan tapanya dengan kehadiran tujuh bidadari berparas cantik. Ketika seseorang sudah berniat untuk mengalahkan hawa nafsunya, maka ia akan diuji dengan dua hal. Ujian pertama yaitu wanita muda yang elok menawan dan kedua adalah emas atau harta kekayaan. Wanita muda adalah simbol dari dunia. Dunia ini bagaikan seorang wanita tua yang menampakkan diri dengan paras muda menawan. (Ali bin Abi Thalib) Pemilihan tujuh bidadari untuk mengganggu tapa Arjuna bukanlah kebetulan semata. Tujuh bidadari yang sejatinya adalah sosok wanita muda dan berparas cantik menjadi simbol dari dunia yang hendak menggoyahkan tapa Arjuna pada saat ia ingin menghilangkan hawa nafsunya dengan jalan melakukan tapa brata. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut ini: Akhirnya dipilihlah tujuh bidadari yang akan pergi mengganggu Arjuna yang sedang bertapa di Gunung Indrakila. Mereka adalah Dewi Supraba, Dewi Wilutama, Dewi Warsiki, Dewi Surendra, Dewi Gagarmayang, Dewi Tunjung biru, dan Dewi Lelengmulat. Semuanya sangat cantik dan menggiurkan. Semuanya mencoba menari menunjukkan keluwesan, tarikan muka dan lirikan mata yang menarik hati pria (Sunardi, 1993: 16). Menurut Sastroamidjojo (1962: 22), ketujuh bidadari yang dikirim oleh Dewa Indra untuk mengganggu tapa Arjuna di Gunung Indrakila memiliki arti masing-masing yaitu (1) Supraba berarti malaikat yang berkuasa atas segala pancaran yang baik yaitu yang bersifat luhur; (2) Wilutama / Tilottomo berarti seseorang yang serba sempurna sifatnya; (3) Warsiki berarti seseorang yang sangat unggul kecantikannya; (4) Surendra berarti seseorang yang nafsu birahinya sangat besar; (5) Gagarmayang berarti perhiasan yang terbuat dari bunga pohon kelapa pada acara perkawinan / seseorang yang sangat kurus; (6) Tanjung biru berarti seseorang yang luar biasa kecantikannya; dan (7) Lelengmulat berarti seseorang yang memiliki paras muka sangat indah, sehingga akan menarik dan membelenggu setiap perhatian kepadanya. 4.5 Tujuh Bidadari yang Mengganggu Tapa Brata Arjuna sebagai Simbol Tujuh Nafsu yang Ada dalam Diri Manusia Untuk mendapatkan senjata sakti panah Pasopati, maka Arjuna melakukan tapa brata di Gunung Indrakila. Saat ia bertapa, Dewa Indra menguji kesungguhan tapanya dengan

7 mengirimkan ketujuh bidadari yang cantik jelita untuk menggaggu tapanya. Apabila Arjuna tidak terpengaruh oleh godaan ketujuh bidadari tersebut, maka ia dinyatakan lulus tapanya dan mendapatkan hadiah panah Pasopati dari Sang Hyang Pramesti Guru. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan di bawah ini : Akhirnya dipilihlah tujuh bidadari yang akan pergi mengganggu Arjuna yang sedang bertapa di Gunung Indrakila. Mereka adalah Dewi Supraba, Dewi Wilutama, Dewi Warsiki, Dewi Surendra, Dewi Gagarmayang, Dewi Tanjung biru, dan Dewi Lelengmulat. Semuanya sangat cantik menggiurkan. Semuanya mencoba menari atau terbang menunjukkan keluwesan, tarikan muka dan lirikan mata yang menarik hati pria(sunardi, 1993: 16). Bidadari berjumlah tujuh tersebut, sejatinya merupakan sebuah simbol yaitu empat sifat hewani yang berada dalam jiwa manusia yaitu (1) memiliki sifat rendah seperti anjing yang berjalan dengan kepala menunduk dan selalu menciumi mangsa sebelum dimakannya; (2) memiliki sifat ragu-ragu; (3) memiliki sifat takut pada segala sesuatu yang baru; dan (4) memiliki sifat yang selalu mengutamakan kepentingan pribadi dan keluarga (Achmad, 2012 : ). Selain empat sifat hewani yang berada dalam diri manusia, maka manusia sejatinya harus bisa menaklukan tiga nafsu lainnya yang juga ada dalam diri manusia. Tiga nafsu lainnya tersebut yaitu (5) Nafsu lawwamah berarti angangsa. Menimbulkan dahaga, kantuk, lapar, dan sebagainya. Tempatnya ada di dalam perut, lahirnya dari mulut. Diibaratkan sebagai hati yang bersinar hitam; (6) Nafsu amarah berarti garang. Memiliki watak angkara murka, iri, pemarah dan sebagainya. Bersumber di empedu, timbul dari telinga, ibarat hati bersinar merah; (7) Nafsu sufiyah berarti birahi. Menimbulkan watak rindu, membangkitkan keinginan, kesenangan, dan sebagainya. Bersumber dari limpa, timbul dari mata, ibarat hati bersinar kuning (Simuh, 1988: 340). Selain itu, tujuh bidadari juga dapat diartikan sebagai tujuh anggota badan yang membuat kesalahan lahir yang disebut maksiat, yaitu (1) Lidah-berdusta / berbohong / ghibah, (2) pendengaran-mendengar cerita kosong atau tidak bermanfaat, (3) penglihatan-melihat yang haram, (4) penciuman (hidung)-menimbulkan rasa benci, (5) tangan-merusak dan lainnya, (6) kaki-berjalan membuat maksiat, dan (7) kemaluan (termasuk perut)-bersyahwat / berzina (termasuk makan makanan yang haram) (Zulkifli dan Santoso, 2008: 35). 4.6 Raksasa Momongmurka sebagai Simbol Sifat Kehewanan dalam Diri Manusia Momongmurka berasal dari kata mamang dan kata murka atau murko. Mamang berarti tidak dapat dipercaya atau tidak dapat berbuat sesuatu. Sedangkan murka berarti tamak atau sifat yang tidak terpenuhi untuk menguasai segala sesuatu untuk kepentingan diri semata-mata. Sedangkan bila digabungkan, momongmurka berarti suatu sifat yang tidak dapat dipercaya atau sebuah perwujudan hawa nafsu yang terendah. Raksasa Momongmurka kemudian menyamar menjadi seekor Babi hutan. Pemilihan hewan Babi hutan sebagai jelmaan dari Momongmurka bukanlah sebuah kebetulan, melainkan memiliki makna. Babi hutan sejatinya merupakan binatang yang najis. Babi hutan juga dapat diartikan sebagai simbol sifat kehewanan pada diri manusia karena ia memiliki sifat rakus, yaitu tidak pernah merasa puas dan selalu merasa kurang. Hawa nafsu dan sifat kehewanan yang digambarkan sebagi seekor Babi hutan itulah yang seharusnya diperangi oleh manusia. Oleh karena itu, dalam cerita Arjuna Wiwaha digambarkan Arjuna memanah Babi Hutan tersebut karena ia telah mengganggu tapanya dan telah mengacaukan keadaan warga disekitar Gunung Indrakila. Panah Arjuna yang ditujukan kepada Babi Hutan tersebut juga memiliki arti memanah atau membunuh sifat kehewanan dalam dirinya iaitu sifat rakus, selalu merasa kurang, dan segala bentuk hawa nafsu lainnya. Gunung Indrakila seperti bergetar terkena amukan Momongmurka. Di daerah itu ladang seperti sedang dilanda gempa bumi. Gua tempat Arjuna bertapa menjadi retak. Arjuna yang sedang bertapa terkejut. Dari dalam gua ia seperti melihat raksasa besar yang sedang mengamuk. Arjuna segera menarik senjata panah. Ia sudah mengambil keputusan menghentikan amukan raksasa itu. Ia merasa kasihan dengan rakyat kecil yang tidak bersalah. Ternyata raksasa sakti utusan Prabu Niwatakawaca tersebut telah mengubah diri menjadi seekor Babi Hutan. Babi hutan itulah yang terlihat jelas oleh Arjuna. Arjuna tidak ragu-ragu lagi, bahwa Babi hutan itu adalah jelmaan dari

8 raksasa tersebut. Arjuna telah siap dengan senjata panah ditangannya dan segera melepaskan anak panah tepat mengenai tubuh binatang jadi-jadian itu (Sunardi, 1993: 59-61). 4.7 Simbol ajaran Manunggaling Kawula Gusti dalam Arjuna Wiwaha Tujuan akhir atau orientasi utama manusia dalamfilsafat Jawa adalah apa yang disebut sebagai manunggaling kawula Gusti (bersatunya manusia sebagai makhluk dengan Tuhannnya). Konsep manunggaling kawula Gusti berkaitan dengan filsafat yang lainyaitukawruh sangkan paraningdumadi (ilmu mengenai asal-usul dan tujuan akhir manusia). Jika manusia telah mengetahui dan memahami hakikat kediriannya dari mana ia berasal dan ke mana tujuan akhir hidupnya, maka pada titik itu manusia telah memasuki pintu gerbang untuk mencapai tahap manunggaling kawula Gusti. Bersatunya manusia sebagai makhluk dengan Tuhan sebagai penciptanya dalam hal ini dipahami dengan pengertian bersatu dalam kehendak, bukan dalam pengertian bersatunya dzat. Manusia Jawa memahami bahwadzat manusia mempunyai perbedaan asasi dengan Tuhannya sehingga tidak mungkin dapat dipersatukan (Haryanto, 2013: 47). Konsep manunggalingkawulogusti merupakan konsep yang rumit dan dalam sejarahnya merupakan buah dari pikiran Wali Songo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.Para wali dalam menyebarkan Islam menggunakan pendekatan kultural dan hal itu tercermin dalam konsep manunggaling kawula Gusti yang merupakan adopsi dari tradisi tasawuf dalam Islam. Pandangan manusia Jawa mengenai manunggaling kawula Gusti merupakan penjawaan terhadap apa yang terdapat dalam hadistqudsi. Salah satu hadistqudsi tersebut menyatakan bahwa ketika seorang hamba Allah mendekat dengan menjalani berbagai macam ibadah sunah, maka dia akan sampai pada tingkat di mana semua tindak-tanduknya bukan lagi berasal dari dirinya, melainkan berasal dari Allah SWT. Dalam bahasa manusia Jawa, seseorang yang mencapai tingkatan semacam ini telah mencapai tingkat manunggaling kawula Gusti.Kemauan si kawula adalah kemauangustinya dan kemauangusti adalah kemauan si kawula juga (Ahimsa-Putera, 2005: 57). Dalam Arjuna Wiwaha dikisahkan bahwa pada saat itu Batara Guru menyamar menjadi seorang raja yang sedang berburu bernama Prabu Kitarupa. Arjuna yang merasa terganggu tapanya oleh kehadiran Raksasa Momongmurka yang menjelma menjadi seekor babi hutan, dengan sigap mengarahkan panahnya kearah babi hutan tersebut. Panah Arjuna tepat mengenai babi hutan tersebut dan bersamaan dengan panah Prabu Kitarupa yang juga memanah babi hutan tersebut. Arjuna dan Kitarupa pada akhirnya terlibat perselisihan dan saling bertengkar. Hingga pada akhirnya Batara Guru yang menyamar menjadi Kitarupa segera mengubah kembali wujudnya sebagai Batara Guru. Anak panah milik Prabu Kitarupa dan Arjuna yang bersamaan mengenai babi hutan, secara simbolik merupakan simbol dari Manunggaling Kawula Gusti. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan di bawah ini : Arjuna yang telah siap dengan senjata panah di tangan itu segera melepaskan anak panah, tepat mengenai tubuh binatang jadi-jadian tersebut. Tetapi pada waktu yang sama anak panah Hyang Syiwa juga mengenai tubuh babi hhutan dan tepat di tempat yang sama. Dapat dikatakan nunggal tatu atau melukai bagian yang sama. Sehingga hanya anak panah Arjuna saja yang terlihat menancap di tubuh celeng tersebut, karena anak panah Kitarupa tertindih masuk. Baik Arjuna maupun Kitarupa cepat-cepat mendekati binatang yang telah mati terpanah itu. Arjuna cepat melangkah untuk mencabut anak panahnya (Sunardi, 1993 : 61). 4.8 Panah Pasopati Milik Arjuna sebagai Simbol Nafsu Hewani yang Telah Binasa dalam Diri Manusia Arjuna diceritakan memiliki tujuan ingin mendapatkan panah Pasopati dengan jalan bertapa di Gunung Indrakila. Keinginan Arjuna untuk mendapatkan panah Pasopati tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini : Memang tujuan dari tapaku antara lain juga mencari senjata sakti untuk digunakan dalam perang Bharata Yudha yang akan datang (Sunardi, 1993: 57). Pasopati sendiri berasal dari kata paso dan pati. Paso atau phasu memiliki makna hewan. Selanjutnya pati memiliki makna mati. Dengan demikian Pasopati bermakna nafsu

9 hewani yang telah mati atau binasa dalam jiwa manusia (Achmad, 2012: ). Tapa brata Arjuna di Gunung Indarkila juga dapat diibaratkan seperti orang Islam yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Dimana saat melaksanakan puasa tidak diberbolehkkan makan dan minum dimulai dari setelah subuh hingga tenggelamnya matahari. Berpuasa atau tapa brata adalah bagian dari sifat nafsu muthmainah. Nafsu muthmainah digambarkan senang berpuasa atau senang melakukan tapa brata tanpa mengenal batas kemampuan. Ia memiliki watak senang akan kebaikan, keutamaan, dan keluhuran. Nafsu muthmainah tersebut sumbernya dari tulang, timbulnya dari hidung, ibarat hati bersinar putih (Simuh, 1988: 340). Nafsu Muthmainah merupakan lawan dari ketujuh nafsu yaitu (1) memiliki sifat rendah seperti anjing yang berjalan dengan kepala menunduk dan selalu menciumi mangsa sebelum dimakannya; (2) memiliki sifat ragu-ragu; (3) memiliki sifat takut pada segala sesuatu yang baru; dan (4) memiliki sifat yang selalu mengutamakan kepentingan pribadi dan keluarga; (5) Nafsu lawwamah berarti angangsa. Menimbulkan dahaga, kantuk, lapar, dan sebagainya. Tempatnya ada di dalam perut, lahirnya dari mulut. Diibaratkan sebagai hati yang bersinar hitam; (6) Nafsu amarah berarti garang. Memiliki watak angkara murka, iri, pemarah dan sebagainya. Bersumber di empedu, timbul dari telinga, ibarat hati bersinar merah; dan (7) Nafsu sufiyah berarti birahi. Menimbulkan watak rindu, membangkitkan keinginan, kesenangan, dan sebagainya. Bersumber dari limpa, timbul dari mata, ibarat hati bersinar kuning. Ketujuh nafsu tersebut diibaratkan dalam cerita Arjuna Wiwaha sebagai ketujuh bidadari yang menggoda Arjuna saat ia bertapa di Gunung Indrakila. Dalam konsep Jawa, Nafsu lawwamah, nafsu amarah, nafsu sufiyah dan nafsu muthmainah biasa disebut dengan supiyah, mutmainah, amarah, dan aluamah. Saat bertapa di Gunung Indrakila, Arjuna diganggu oleh ketujuh bidadari agar membuyarkan tapanya, setelah itu ujian langsung dari Batara Indra yang menyamar menjadi pendeta yang bernama Resi Padya, kemudian yang terakhir Arjuna mendapat ujian langsung dari Batara Guru yang menyamar menjadi Prabu Kitarupa untuk menguji kemampuan berperang Arjuna. Setelah lulus dari ketiga ujian tersebut, maka oleh Sang Hyang Guru Arjuna dianugerahkan panah Pasopati sebagai hadiah dari kelulusan tapanya di Gunung Indrakila. Kelak dengan panah Pasopati itulah ia dapat mengalahkan Raja Raksasa Prabu Niwatakawaca yang menjadi musuh dari para dewa. Pemberian panah Pasopati oleh Sang Hyang Guru dapat dilihat dari kutipan dibawah ini : Batara Guru, He Arjuna putraku. Aku merasa puas mencoba keterampilan dan kesaktianmu dengan bertempur melawanmu. Aku merasa puasa bahwa engkau mampu melawanku. Engkau telah melawanku bertempur dengan cara apa pun, dengan mengadu kesaktian, kecekatan, kekebalan, dan lain-lain. Sekarang dengarkanlah olehmu putraku, ada anugerah dariku untukmu, yaitu sebuah senjata panah sakti bernama Pasopati. Senjata itu ku berikan padamu, terimalah. Setelah berkata demikian itu tangan Hyang Guru keluar api besar berbentuk raksasa yang sangat besar. Raksasa itu menjinjing senjata Pasopati. Ia mendekati arjuna dan memberikan senjata Pasopati itu padanya. Setelah senjata sakti itu diterima oleh Arjuna, api besar itu menghilang. Arjuna melakukan sembah sungkem dengan khidmat sekali kepada Hyang Guru dengan mengucapkan terima kasih. Batara Guru kemudian memberi nasihat-nasihat seperlunya kepada Arjuna (Sunardi, 1993: 64-65). 5. Kesimpulan Berdasarkan teks (1) Ardjuna Wiwaha karya Sanusi Pane (1960), dan (2) Arjuna Wiwaha karya Sunardi (1993) maka dapat ditemui adanya simbol-simbol bahasa dalam kedua teks tersebut. Simbol-simbol bahasa tersebut terlihat padabeberapa hal yaitu (1) PrabuNiwatakawaca sebagai simbol sifat kesombongan dalam diri manusia, (2) Konsep kebaikan melawan keburukan dengan simbol Arjuna melawan PrabuNiwatakawaca, (3) Tapa Brata Arjuna di Gunung Indrakila sebagai simbol ajaran mati sajroning urip, (4) Wanita Muda sebagai simbol dunia, (5) Tujuh bidadari yang mengganggu tapa brata Arjuna sebagai simbol tujuh nafsu yang ada dalam diri manusia,(6) Raksasa Momongmurka sebagai simbol sifat kehewanan dalam diri manusia, (7) Simbol ajaran manunggaling kawula Gusti dalam Arjuna Wiwaha, dan (8) Panah Pasopati milik Arjuna sebagai simbol nafsu hewani yang telah binasa dalam diri manusia. Banyaknya simbol-simbol bahasa dalam Arjuna Wiwahasebagai produk

10 karya sastera klasik Jawa disebabkan karena manusia Jawa mengekspresikan berbagai macam konsep dan ide (gagasan) melalui penggunaan simbol. Manusia Jawa juga menyukai pemahaman melalui simbol-simbol pada hampir semua bidang, termasuk pemakaian simbol untuk menjelaskan ilmu ketuhanan. Pustaka Acuan Ahimsa-Putera, HeddyShri Budaya Lokal dan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Adicitra Karya Nusa. Al-Qur an Tajwid dan Terjemah. Khairul Bayaan. Yayasan Penyelenggara Penerjemah / Penafsir Al-Qur an Revisi Terjemah oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur an Departemen Agama Republik Indonesia. Ciptoprawiro, Abdullah Filsafat Jawa. Jakarta: Balai Pustaka. Elliot, Anthony Symbols. The Cambridge Dictionary of Sociology. Cambridge: Cambridge University Press. Geertz, Clifford The Interpretation of Cultures: Selected Essays. New York: Basic Book Inc. Publisher. Haryanto, Sindung Dunia Simbol Orang Jawa. Yogyakarta: Kepel Press. Pane, Sanusi Ardjuna Wiwaha. Djakarta: Dinas Penerbitan Balai Pustaka. Pasha, Lukman Butir-Butir Kearifan Jawa.Yogyakarta: IN AzNa Books. Santosa, Imam Budhi Spiritualisme Jawa (Sejarah, Laku, dan Intisari Ajaran). Yogyakarta: Memayu Publishing. Sastroamidjojo, Seno Ardjuna Wiwaha. Djakarta: Kinta. Simuh Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Rangga Warsita (Suatu Studi Terhadap - Serat Wirid Hidayat Jati. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Sufisme Jawa (Transformasi Tasawuf Islam ke Mistik Jawa). Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya. Soesilo Sekilas Tentang Ajaran Kejawen sebagai Pedoman Hidup. Surabaya: CV Medayu Agung. Sunardi Arjuna Wiwaha. Jakarta: Balai Pustaka. Wahyudi, Agus Pesona Kearifan Jawa (Hakikat Manusia dalam Jagad Jawa). Yogjakarta: DIPTA. Zoetmulder Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Seri ILDEP. Jakarta: Penerbit Djembatan. Zulkifli dan Santoso, Sentot Budi Wujud (Menuju Jalan Kebenaran) Solo: CV Mutiara Kertas.

AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA. Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa

AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA. Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa CIPANAS PRESS 2014 Diterbitkan oleh Cipanas Press (STT Cipanas) Jl. Gadog I/36 Cipanas Cianjur 43253 Jawa Barat Indonesia Cetakan

Lebih terperinci

AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA. Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa

AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA. Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa AGUS SANTOSO PERNIKAHAN ARJUNA Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa STT CIPANAS 2014 Diterbitkan oleh STT Cipanas Jl. Gadog I/36 Cipanas Cianjur 43253 Jawa Barat Indonesia Cetakan pertama: April 2014

Lebih terperinci

MENGIKUTI HAWA NAFSU

MENGIKUTI HAWA NAFSU Bismillahirrahmaanirrahiim 60 Penyakit Hati : MENGIKUTI HAWA NAFSU Nafsu dengan syahwatnya merupakan bagian dari nikmat Allah bagi manusia. Secara alami, nafsu itu cenderung pada hal-hal yang tidak baik.

Lebih terperinci

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) KAJIAN DALIL (AL-Qur an & Hadits) 30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang

Lebih terperinci

Pertanyaan Nabi (1) : Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?

Pertanyaan Nabi (1) : Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu? Suatu ketika Allah SWT memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis agar menghadap Baginda Rasul saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disuka maupun yang dibencinya. Hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS. 5.1.2 Penciptaan Manusia Allah berkehendak menciptakan Adam dan keturunannya untuk menghuni bumi dan memakmurkannya. Allah menyampaikan kabar kepada para Malaikat bahwa Dia akan menciptakan makhluk lain

Lebih terperinci

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga. Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga. (Hadits Riwayat Turmudzi) Hampir setengah bulan sudah kita menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sejauh

Lebih terperinci

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. 1 Tesalonika Salam 1:1 1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. Kepada jemaah Tesalonika yang ada dalam Allah, Sang Bapa kita, dan dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. Anugerah dan sejahtera menyertai

Lebih terperinci

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa Insan Di Bawah Cahaya Ilahi Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa Empat Puluh Tahun Berbuat Dosa Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita l-hasan meriwayatkan, bahawa

Lebih terperinci

Apabila kamu melihat dunia dikuasai oleh ahli-ahli dunia dengan perhiasan dan kekosongannya, dengan penipuan dan perangkapnya dan dengan racunnya

Apabila kamu melihat dunia dikuasai oleh ahli-ahli dunia dengan perhiasan dan kekosongannya, dengan penipuan dan perangkapnya dan dengan racunnya 0 1 Apabila kamu melihat dunia dikuasai oleh ahli-ahli dunia dengan perhiasan dan kekosongannya, dengan penipuan dan perangkapnya dan dengan racunnya yang membunuh yang diluarnya nampak lembut tetapi di

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. (Analisis Pandangan Haji Abdul Malik Karim Amrullah. tentang Pendidikan Akhlak dalam Islam)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. (Analisis Pandangan Haji Abdul Malik Karim Amrullah. tentang Pendidikan Akhlak dalam Islam) BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN (Analisis Pandangan Haji Abdul Malik Karim Amrullah tentang Pendidikan Akhlak dalam Islam) Manusia menurut Haji Abdul Malik Karim Amrullah dalam bukunya Pelajaran Agama

Lebih terperinci

1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul

1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul 2 Petrus Salam 1:1-2 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Isa Al-Masih. Kepada semua orang yang telah memperoleh iman yang sama indahnya dengan iman kami, karena apa yang benar, yang berasal dari Tuhan

Lebih terperinci

Surat Petrus yang kedua

Surat Petrus yang kedua 1 Surat Petrus yang kedua Kepada yang kekasih Saudara-saudari saya seiman yaitu kalian yang sudah diberkati Allah sehingga kalian percaya penuh kepada Kristus Yesus sama seperti kami. Dan oleh karena percaya

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN BEKERJA UNTUK YANG KECANDUAN REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN Setiap reformasi yang benar mendapat tempat dalam pekerjaan keselamatan dan cenderung mengangkat jiwa kepada satu kehidupan yang baru

Lebih terperinci

: Para Pengantin Yahushua

: Para Pengantin Yahushua 144.000: Para Pengantin Yahushua Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-nya dan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (3/10)

Seri Iman Kristen (3/10) Seri Iman Kristen (3/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : S e t a n Kode Pelajaran : DIK-P03 Pelajaran 03 - S E T A N DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Asal usul Setan 2. Dosa

Lebih terperinci

[ Indonesia Indonesian

[ Indonesia Indonesian SUAMI TIDAK SHALAT : [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Misy'al al-utaibi Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : : : 2009 1430 2 Suami Tidak Shalat Segala puji

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH DAFTAR TEMA KOTBAH TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI A. Dasar: Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,

Lebih terperinci

DISIAPKAN MENJADI SAKSI

DISIAPKAN MENJADI SAKSI Tata Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Ke Surga GKI Soka Salatiga Kamis, 25 Mei 2017 Pukul 08.30 WIB DISIAPKAN MENJADI SAKSI KETERANGAN: Ptgs. 1 : Seorang Bapak Ptgs. 2 : Seorang Ibu Ptgs. 3 : Seorang Pemuda

Lebih terperinci

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA Pengantar Pernahkah Anda berharap bahwa Tuhan tidak memberi kita kehendak bebas? Bahwa Ia mengendalikan saja pikiran kita? Bahwa kita dapat taat kepada-nya tanpa pergumulan atau

Lebih terperinci

Diantara rahasia dan hakekat shiyam Ramadhan dapat disimpulkan menjadi tujuh perkara yang dapat dirasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan:

Diantara rahasia dan hakekat shiyam Ramadhan dapat disimpulkan menjadi tujuh perkara yang dapat dirasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan: Diantara rahasia dan hakekat shiyam Ramadhan dapat disimpulkan menjadi tujuh perkara yang dapat dirasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan: 1. Menguatkan Jiwa Dalam hidup ini, tak sedikit didapati manusia

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Mutiara Islahul Qulub 6

Mutiara Islahul Qulub 6 0 Mutiara Islahul Qulub 6 Sesungguhnya tidak ada yang lain selain Allah dan diri kamu sendiri. Diri manusia itu bertentangan dengan Tuhan. Segala sesuatu itu tunduk kepada Allah dan diri manusia itupun

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 27 AGUSTUS 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng

Lebih terperinci

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Mata Cinta Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Tangan ini beralirkan anugerah kuasa-mu Sederhana bagi-mu Hanya kamilah merasa

Lebih terperinci

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Macam-Macam Dosa dan Maksiat Macam-Macam Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:????????????????

Lebih terperinci

ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid

ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid c Demokrasi Lewat Bacaan d ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid Dalam zaman azali, Allah menyatakan Adam scbagai khalifah-nya di bumi. Hal itu diprotes oleh para malaikat yang selalu bertasbih dengan memanjatkan

Lebih terperinci

MENGHAYATI PERAN ISTRI

MENGHAYATI PERAN ISTRI MENGHAYATI PERAN ISTRI Perhiasan yang paling indah Bagi seorang abdi Allah Itulah ia wanita shalehah Ia menghiasi dunia.. --------------------------------------------------------------------- Ada yang

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

OTORITAS ORANG PERCAYA

OTORITAS ORANG PERCAYA Level 2 Pelajaran 6 OTORITAS ORANG PERCAYA Oleh Andrew Wommack Di sesi hari ini saya ingin bahas mengenai otoritas yang Allah telah berikan kepada kita sebagai orang percaya. Dalam pembahasan ini, kita

Lebih terperinci

Bukit Rimon & Kebun Anggur ( Hakim-Hakim 21 ) - Warta Jemaat - Minggu, 9 Oktober 2011

Bukit Rimon & Kebun Anggur ( Hakim-Hakim 21 ) - Warta Jemaat - Minggu, 9 Oktober 2011 Bukit Rimon & Kebun Anggur ( Hakim-Hakim 21 ) Pasal 21 kitab Hakim-Hakim dalam susunan Tabernakel adalah Tabut Perjanjian yang terdiri dari Tutup Pendamaian dan Peti Perjanjian. Kalau kita merenungkan

Lebih terperinci

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR MEMBANGUN MASYARAKAT MANDIRI YANG BERAKHLAK BAIK MELALUI MEMBANGUN EKONOMI BERDASARKAN SIKAP SEBAGAI KARYAWAN ALLAH SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR LANDASAN BERFIKIR SERI : PERTAMA Antono Basuki

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

Begitu Singkatnya Umur Manusia

Begitu Singkatnya Umur Manusia Begitu Singkatnya Umur Manusia Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:102].?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[??????:1].??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:70-71].??????:

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS. 5.11.2 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS. Setelah Daud mengalahkan Jalut, maka Dawud mencapai puncak kebenaran di tengahtengah kaumnya sehingga ia menjadi seorang lelaki yang paling terkenal di kalangan

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Ibadah Suatu Permata Rohaniah

Ibadah Suatu Permata Rohaniah Ibadah Suatu Permata Rohaniah Hari itu sangat dingin. Di daerah Pegunungan Andes yang tinggi seorang pemuda sedang menelusuri jalan setapak yang berkerikil. Tiba-tiba perhatiannya tertarik oleh sebuah

Lebih terperinci

Diri manusia merupakan alam Akbar (besar). Sedangkan langit dan bumi merupakan alam Asghar (kecil).

Diri manusia merupakan alam Akbar (besar). Sedangkan langit dan bumi merupakan alam Asghar (kecil). Allah telah menciptakan anggota tubuh keturunan Adam dengan tujuh (anggota) yaitu : Kedua tangan, kedua kaki, kedua lutut, dan wajah kesemuanya adalah anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud. Sebagian

Lebih terperinci

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Akhlak Rasulullah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:???????????????????????

Lebih terperinci

SURAT TERBUKA UNTUK WANITA YANG BEKERJA BERSAMA LAKI-LAKI

SURAT TERBUKA UNTUK WANITA YANG BEKERJA BERSAMA LAKI-LAKI SURAT TERBUKA UNTUK WANITA YANG BEKERJA BERSAMA LAKI-LAKI [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Div. Ilmiyah www.saaid.net Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : :

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : Wahai saudaraku, berikut ini adalah bebderapa sikap setelah Ramadhan berlalu Sikap pertama: Hari-hari Ramadhan telah berlalu dan malam-malamnya telah pergi Ramadhan telah selesai dan pergi untuk

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia.

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia. Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia. Pemikiran kita tentang pendidikan terlalu sempit dan dangkal. Karena hanya mengejar suatu arah pelajaran

Lebih terperinci

CHARLES KUMAR. Fakir Sang Pencari

CHARLES KUMAR. Fakir Sang Pencari CHARLES KUMAR Fakir Sang Pencari My Love my Shakti, my Manura Laxmi, this novel is for you and our children Prisha Vajra Valli And Ganadhakshya Kabir Valli 2 Aku laksana seekor anjing yang menunggu tuan

Lebih terperinci

Tujuan: Jemaat menyadari keberadaannya sebagai orang yang berdosa. Jemaat memahami bahwa Allah-lah yang berinisiatif menguduskan umat-nya.

Tujuan: Jemaat menyadari keberadaannya sebagai orang yang berdosa. Jemaat memahami bahwa Allah-lah yang berinisiatif menguduskan umat-nya. ALLAH MENGUDUSKAN UMAT-NYA Yesaya 6:5-7 Ishak Beriman Tujuan: Jemaat menyadari keberadaannya sebagai orang yang berdosa. Jemaat memahami bahwa Allah-lah yang berinisiatif menguduskan umat-nya. Pendahuluan

Lebih terperinci

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB XI PENUTUP. Alamat Kubra sepuluh yang telah diterangkan dimuka, kita. sebagai orang mukmin wajib percaya bahwa hal tersebut akan

BAB XI PENUTUP. Alamat Kubra sepuluh yang telah diterangkan dimuka, kita. sebagai orang mukmin wajib percaya bahwa hal tersebut akan BAB XI PENUTUP Alamat Kubra sepuluh yang telah diterangkan dimuka, kita sebagai orang mukmin wajib percaya bahwa hal tersebut akan terjadi kecuali urut-urutannya, sebab urut-urutan sepuluh alamat kubra

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (6/10)

Seri Iman Kristen (6/10) Seri Iman Kristen (6/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Manusia Kedua dari Tuhan Kode Pelajaran : DIK-P06 Pelajaran 06 - MANUSIA KEDUA DARI TUHAN DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci

Lebih terperinci

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak Aspek Akhlak 4 Qana ah dan Tasamuh Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa akan mengetahui tentang pengertian qanaah dan tasamuh, menampilkan contoh perilaku qanaah dan tasamuh serta dapat

Lebih terperinci

BAYI NATAL. Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Yesaya 9:5-6

BAYI NATAL. Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Yesaya 9:5-6 BAYI NATAL Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong Yesaya 9:5-6 Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,

Lebih terperinci

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary) Injil Maria Magdalena (The Gospel of Mary) Para Murid Berbincang-bincang dengan Guru Mereka, Sang Juruselamat Apakah segala sesuatu akan hancur? Sang Juruselamat berkata, Segenap alam, segala hal yang

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36 Kita adalah rumah doa dan tubuh kita yang sudah dibeli dengan darah Yesus juga adalah rumah doa dan tempat dimana kita memuji TUHAN juga disebut rumah doa karena Firman TUHAN menuliskan kalau TUHAN juga

Lebih terperinci

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya di antara sesama umat manusia tetapi juga

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

TAKABUR (SOMBONG) Ustzh. Umi Hanik

TAKABUR (SOMBONG) Ustzh. Umi Hanik No.34/Th.2/ Sya ban 1429H/Agustus 2008 Jum at IV TAKABUR (SOMBONG) Ustzh. Umi Hanik Kata takabur berasal dari kata Kabiru yang berarti besar. Untuk itu takabur bisa berarti sifat seseorang atau sekelompok

Lebih terperinci

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1 Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1 1. Lagu Pembukaan: HAI, ANGKATLAH KEPALAMU (PS 445 / MB 326) http://www.lagumisa.web.id/lagu.php?&f=ps-445 Pengantar Seruan Tobat Saudara-saudari, marilah mengakui

Lebih terperinci

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

God s Divine Favor 4 Anugerah Tuhan yang Ajaib 4 DIVINE INTERVENTION INTERVENSI (CAMPUR TANGAN TUHAN) YANG AJAIB

God s Divine Favor 4 Anugerah Tuhan yang Ajaib 4 DIVINE INTERVENTION INTERVENSI (CAMPUR TANGAN TUHAN) YANG AJAIB God s Divine Favor 4 Anugerah Tuhan yang Ajaib 4 DIVINE INTERVENTION INTERVENSI (CAMPUR TANGAN TUHAN) YANG AJAIB PEMBUKAAN: Hari ini kita akan melanjutkan seri kotbah Natal berjudul God s Divine Favor

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Berkawan dengan Orang Shalih

Berkawan dengan Orang Shalih Berkawan dengan Orang Shalih Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 13 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan orang-orang kafir itu, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatangi

Lebih terperinci

Bimbingan Ruhani. Penanya:

Bimbingan Ruhani.  Penanya: Bimbingan Ruhani Hazrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifah ke empat dari Jemaat Islam Ahmadiyah selalu memberikan kesempatan dari waktu ke waktu kepada semua orang dari segala bangsa, agama dan keyakinan untuk

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

Nama : Irma wati Kelas : XI IPA 2 Matpel : Pend. Agama Islam

Nama : Irma wati Kelas : XI IPA 2 Matpel : Pend. Agama Islam Nama : Irma wati Kelas : XI IPA 2 Matpel : Pend. Agama Islam Arti surat ar-araf ayat 56,57,58 56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-nya

Lebih terperinci

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2 1 Tesalonika 1 Salam 1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.

Lebih terperinci

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017 Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017 Prakata Rom. 11:25 sikap yang perlu diperhatikan dalam mendengar adalah jangan berlagak tahu / menganggap diri pandai, yang artinya: tidak mau mendengar

Lebih terperinci

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian AKU AKU AKU Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian lantaran ia adalah teladan didunia yang

Lebih terperinci

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani Surat Paulus kepada Titus 1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba Allah dan rasul Kristus

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 15 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu, Pasal 11, Pembahasan No. 15, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 15 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu, Pasal 11, Pembahasan No. 15, oleh Chris Revelation 11, Study No. 15 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu, Pasal 11, Pembahasan No. 15, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Chapter I. Saudaraku,

Chapter I. Saudaraku, Chapter I Michael sedang berbicara dengan para malaikat yang lain. Rupanya di surga, tempat yang kudus, tenang, dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang dialiri susu, telah terjadi kejadian yang menggemparkan,

Lebih terperinci

Surat Paulus kepada Titus

Surat Paulus kepada Titus Titus 1:1-4 1 Titus 1:6 Surat Paulus kepada Titus 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba

Lebih terperinci

1 Yohanes. 1 1 Kami memberitakan kepadamu tentang. 2 1 Anak-anakku, aku menuliskan ini. Yesus Pembela Kita

1 Yohanes. 1 1 Kami memberitakan kepadamu tentang. 2 1 Anak-anakku, aku menuliskan ini. Yesus Pembela Kita 358 1 Yohanes 1 1 Kami memberitakan kepadamu tentang yang telah ada sejak sebelum dunia ada: Kami telah mendengarnya, kami telah melihatnya dengan mata kami sendiri, kami telah menyaksikannya, kami telah

Lebih terperinci

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan 354 2 Petrus 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus kepadamu semua yang telah menerima iman yang sama harganya dengan yang kami telah terima. Kamu menerima iman itu karena Allah dan Juruselamat

Lebih terperinci

1 Timotius. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus.

1 Timotius. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus. 308 1 Timotius 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus. Aku telah menjadi rasul karena perintah dari Allah, Juruselamat kita dan Kristus Yesus, pengharapan kita. 2Kepada Timotius. Engkau adalah anakku yang

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015 Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015 Kepastian Keempat: Kesaksian Jika kita ucapkan kata kesaksian, itu berarti sesuatu yang tidak diragukan lagi. Jika kita bersaksi tentang sesuatu, seperti

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu I; Bulan: Februari 2011

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu I; Bulan: Februari 2011 DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK Minggu I; Bulan: Februari 2011 BUAH ROH PENDAHULUAN Matius 12:33,35 :... a) Tuhan Yesus memberikan perumpamaan keberadaan manusia seperti sebuah pohon. Ada 2 jenis pohon yang

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #42 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Ketika harga BBM melambung naik

Ketika harga BBM melambung naik Ketika harga BBM melambung naik ( ) Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah (Al Ma arij: 19-20) GELISAH KARENA HARGA BBM NAIK Naiknya

Lebih terperinci

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Urgensi Menjaga Lisan Satu waktu Rasulullah saw pernah ditanya: keislamanan bagaimana yang utama? Beliau menjawab: siapa yang perkataan dan perbuatannya menjadikan orang Islam

Lebih terperinci

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu:

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu: Kisah Ashabul Kahfi Kisah Ashabul Kahfi dan anjing adalah sebuah kisah penuh keajaiban sebagai pertanda kekuasan Allah swt yang tak bias di jelaskan oleh akal manusia yang terbatas ini kisah ini di muat

Lebih terperinci

Serial Akhlak Muslim : Amanah

Serial Akhlak Muslim : Amanah Serial Akhlak Muslim : Amanah (الا مانة ( Oleh : H. Ali Fikri Noor, Lc, MA. (Lulusan Program SI & S II, Fak. Ushuluddin, International Islamic University Islambad, Pakistan Dan Dosen Ma'had Aly An-Nu'aimy,

Lebih terperinci

2 Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA

2 Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA SALAM CINTA PENULIS Seringkali, keraguan yang menggelayuti hati ini membuat hidup tak lagi indah, tak berani bertindak atau mengambil keputusan untuk melangkah. Dan hal itu pula yang menyebabkan sebuah

Lebih terperinci

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116] Untuk selamat dari siksa neraka, mungkin adalah suatu yang sangat mustahil bagi kita karena memang Mayoritas manusia memang tersesat.dalam Al-Qur an sendiri sudah menegaskan hal itu. Jika kamu mengikuti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. akan memaparkan beberapa pokok pemikiran penting yang merupakan inti

BAB V KESIMPULAN. akan memaparkan beberapa pokok pemikiran penting yang merupakan inti 111 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian, sekaligus memberikan analisis terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam

Lebih terperinci

Pendukung dan Penghalang dari Taubat

Pendukung dan Penghalang dari Taubat Pendukung dan Penghalang dari Taubat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????:??????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya

Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya Allah seperti ayah yang pengasih. 1Petrus5:6,7 Allah adalah Pencipta kita, dan Ia peduli kepada kita. Seperti ayah yang bijaksana danpengasihmengajar anak-anaknya,

Lebih terperinci

Mutiara Islahul Qulub 3

Mutiara Islahul Qulub 3 0 Mutiara Islahul Qulub 3 Keluarlah dari dirimu sendiri dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah. Patuhlah kepada perintah-nya dan larikanlah dirimu dari larangan-nya, agar nafsu

Lebih terperinci