PROFIL KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DINAS KESEHATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DINAS KESEHATAN"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN PEMERINTAH DINAS KESEHATAN Jln. Mr. Iwa Kusumasomantri No. 12 Tlp. (0265) Ciamis Faximile : (0265) dinkesciamis@ymail.com Website :

2 KATA PENGANTAR Buku Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis tahun 2014 merupakan salah satu bentuk penyajian data dan informasi bidang kesehatan yang diharapkan dapat digunakan sebagai alat pemantau dan juga sebagai dasar dalam membuat perencanaan pada tahun yang akan datang. Buku Profil ini memuat data dan informasi situasi kesehatan tahun sebelumnya dan situasi kesehatan tahun 2014 yang bersumber dari data Puskesmas, data Program-program Kesehatan, sektor pemerintah maupun swasta, lintas sektor yang terkait dengan bidang kesehatan, data sekunder dan data primer yang didapat dengan melakukan penelitian. Isi Buku Profil Kesehatan diawali dengan Pendahuluan yang berisi maksud dan tujuan serta sistematika penyajian, Visi Misi pembangunan kesehatan Kabupaten Ciamis, gambaran umum dan perilaku penduduk, situasi derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan, situasi sumber daya kesehatan dan kesimpulan. Penyajian Buku Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan sikap terhadap pentingnya keberadaan data dan informasi yang lengkap dan akurat dalam proses pengambilan keputusan untuk pengembangan upaya-upaya kesehatan di Kabupaten Ciamis dengan menitikberatkan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI), sedangkan pencapaian pembangunan kesehatan dilihat dari indikator capaian Kabupaten Sehat. Dengan segala keterbatasan yang ada, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyajian Buku Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis 2014 ini, untuk itu kami mengaharapkan segala bentuk masukan berupa saran dan kritik yang bersifat membangun, serta peran aktif dari semua pihak khususnya dalam menyediakan data yang cepat, akurat, mutakhir dan sesuai kebutuhan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam menyumbangkan usulan, pikiran, data dan informasi dalam pembuatan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis 2014 ini. Ciamis, Juni 2015 TTD Tim Penyusun Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2014 i

3 SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa atas rahmat dan karunianya, Buku Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis tahun 2014 ini akhirnya dapat diselesaikan dan terbit sesuai waktu yang telah ditentukan. Meskipun berat dan banyak sekali tantangan didalam proses pengumpulan data dan informasi kesehatan ini. Buku Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis tahun 2014 ini, merupakan satu bentuk penyajian data dan informasi yang berisi gambaran hasil kegiatan sektor kesehatan di Kabupaten Ciamis selama tahun 2014, serta merupakan jabaran dari berbagai indikator kesehatan yang diharapkan dapat bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan yang didasari atas data dan informasi ( evidence based) dan dapat digunakan sebagai bahan perencanaan, pelaksanaan dan sebagai alat untuk melakukan evaluasi program pembangunan kesehatan, dan diharapkan juga dapat dipergunakan untuk memantau upaya pembangunan kesehatan, terutama dalam pencapaian Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Ciamis yaitu : Mewujudkan masyarakat Ciamis yang mandiri untuk hidup sehat tahun Sebagai akhir kata, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tim penyusun Profil Kesehatan Kabupaten yang telah bekerja keras dalam proses penyusunan, serta berbagai pihak yang telah banyak menyumbangkan kontribusi ide serta pemikiran maupun data dan informasi yang dibutuhkan sehingga Buku Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis tahun 2014 ini dapat terselesaikan. Ciamis, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN Engkan Iskandar, drg., MM NIP Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2014 ii

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i SAMBUTAN KEPALA DINAS ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Maksud dan Tujuan 2 B. Sistematika Penyajian 3 BAB II VISI MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN 5 A. Tujuan dan Sasaran Misi 9 B. Strategi 11 C. Kebijakan 11 D. Program dan Kegiatan Pokok 12 E. Program dan Kegiatan Lintas SKPD 14 F. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis 15 G. Susunan Kepegawaian 16 H. Tugas Pokok dan Fungsi 16 BAB III GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 21 A. Gambaran Umum dan Kependudukan 21 B. Keadaan Kesehatan Lingkungan 27 C. Gambaran Perilaku Masyarakat 30 BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN 33 A. Mortalitas / Kematian 33 B. Status Gizi Bayi dan Balita 35 C. Angka Kesakitan (Morbiditas) 36 BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN 42 A. Pelayanan Kesehehatan Dasar 42 B. Pelayanan Kesehatan Rujukan 46 C. Pelayanan Jaminan Kesehatan 48 D. Perbaikan Gizi Masyarakat 49 E. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 51 F. Pelayanan Kesehatan Khusus (kesehatan Jiwa) 51 G. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) 52 BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 53 Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2014 iii

5 A. Sarana Kesehatan 53 B. Tenaga Kesehatan 54 C. Pembiayaan Kesehatan 56 BAB VII KESIMPULAN 57 LAMPIRAN Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2014 iv

6 BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat. Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas diantaranya yaitu penataan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Kabupaten yang disesuaikan dengan tatanan Desentralisasi atau Otonomi Daerah di Bidang Kesehatan. SIK Kabupaten merupakan hal yang sangat penting sebagai sarana penyedia indikator-indikator yang menunjukkan tercapai atau tidaknya Kabupaten Sehat, dan juga sebagai tulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan daerah berwawasan kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Daerah, memberikan analisisanalisis yang mendukung penyediaan dana atau anggaran, memberikan data dan informasi sebagai landasan pengembangan sumber daya dan lain-lain, sehingga dapat memberikan arah kepada para penentu kebijakan di Kabupaten untuk pengambilan keputusan berlandaskan fakta (Evidence Based Decision Making). Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten yaitu Profil Kesehatan Kabupaten yang dapat memberikan gambaran perkembangan situasi kesehatan khususnya di Wilayah Kabupaten Ciamis dan juga merupakan investasi informasi untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

7 A. Maksud dan Tujuan 1. Umum Laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kesehatan secara menyeluruh di Kabupaten Ciamis dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna. 2. Khusus a. Diperolehnya gambaran umum Kabupaten yang meliputi : Keadaan geografis, demografi, tingkat pendidikan dan keadaan ekonomi. b. Diperolehnya data tentang pembangunan kesehatan daerah yang meliput : Visi, Misi dan Strategi pembangunan kesehatan daerah serta program dan target yang akan dilaksanakan. c. Diperolehnya data atau informasi tentang pencapaian pembangunan kesehatan yang meliputi : Derajat Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Perilaku masyarakat dan Pelayanan Kesehatan. d. Diperolehnya data atau informasi tentang kinerja sektor kesehatan, sektor terkait dan kinerja antar kecamatan. e. Tersedianya alat untuk pemantauan dan evaluasi tahunan programprogram kesehatan di Kabupaten Ciamis. f. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun di Unit-unit Kesehatan lainnya. g. Tersedianya alat untuk menstimulasi atau penyempurnaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan. h. Tersedianya bahan untuk penyusunan Profil Kesehatan Tingkat Propinsi dan Nasional. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

8 B. Sistematika Penyajian BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2014 dan sistematika penyajiannya. BAB II VISI MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN Bab ini berisi Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pokok, Program dan Kegiatan Lintas SKPD, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. BAB III. GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Ciamis, yang meliputi uraian tentang letak geografis, administratif dan keadaan penduduk serta perilaku penduduk yang terkait dengan kesehatan. BAB IV. SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan, yang mencakup tentang angka kematian, indeks pembangunan manusia termasuk angka harapan hidup, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat. BAB V. SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang upaya kesehatan yang merupakan pelaksanaan program pembangunan di bidang kesehatan. Upaya kesehatan yang diuraikan mencakup program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), perbaikan gizi masyarakat, imunisasi, pengendalian penyakit, kefarmasian dan alat kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Masyarakat. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

9 BAB VI. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana atau fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. BAB VII. KESIMPULAN Bab ini berisi uraian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten pada tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. LAMPIRAN Pada lampiran ini berisi tabel resume atau angka pencapaian kabupaten dan 84 tabel data kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

10 BAB II VISI MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis Tahun yaitu : Dengan Iman dan Taqwa Ciamis MANTAP Sejahtera Tahun Kata MANTAP merupakan kepanjangan dari Maju, Aman, Nyaman, Tangguh, Amanah dan Produktif. Visi ini merupakan sebuah cita-cita mewujudkan Kabupaten Ciamis menjadi daerah yang maju dalam setiap aspek kehidupan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Kondisi tersebut dapat dicapai apabila terciptanya rasa aman, lingkungan hidup yang nyaman dan lestari, serta sumberdaya manusia yang amanah, produktif dan berdaya saing, sehingga mencapai ketangguhan dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis Tahun sebagai berikut : 1. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan tuntunan Allah dan Utusan-Nya. 2. Meningkatkan sumber daya yang berakhlak mulia, amanah, produktif dan berdaya saing. 3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. 4. Mewujudkan perekonomian daerah dan masyarakat yang tangguh dan berdaya saing berbasis potensi unggulan lokal. 5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa. 6. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup guna mendukung pembangunanberkelanjutan. 7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan perdesaan. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

11 Dinas Kesehatan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Ciamis berkepentingan untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena penting aktual yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 tahun sebelumnya khususnya aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Visi Pembangunan Kesehatan secara Nasional adalah Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat, dengan Misi Membuat Rakyat Sehat, dilaksanakan melalui Grand Strategi : 1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas 3. Meningkatkan sistem surveillance, monitoring dan informasi kesehatan 4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan. Adapun indikator makro yang ingin dicapai dari Rencana Starategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Angka Harapan Hidup ( AHH ) dari 67,22 tahun pada tahun 2009 menjadi 68,47 tahun pada tahun Menurunnya kasus kematian ibu dari 24 orang pada tahun 2009 menjadi 19 orang pada tahun Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 39,28% pada tahun 2009 menjadi 34,03% pada tahun Menurunnya jumlah Balita gizi buruk dari 328 orang pada tahun 2009 menjadi 203 orang pada tahun Untuk mendukung pencapaian indikator makro maka perlu ditetapkan indikator mikro yang merupakan Indikator Desa Siaga, yaitu : a. Forum / Paguyuban Masyarakat Desa b. Sarana Pelayanan kesehatan dasar di desa dan sistem rujukan c. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ( UKBM ) Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

12 d. Surveillans Epidemiologi berbasis masyarakat e. Kesiapsiagaan penanggulangan kegawat-daruratan dan bencana berbasis masyarakat f. Pengembangan lingkungan sehat g. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) h. Pengembangan Kadarzi a. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Dengan mempertimbangkan kesesuaian dan keterkaitan dengan Visi dan Misi Kementerian Kesehatan, Visi Pembangunan Kesehatan Jawa Barat, dan Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis maka telah disusun Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun , yaitu : Mewujudkan Masyarakat Ciamis yang Mandiri untuk Hidup Sehat Tahun Makna Visi : a. Masyarakat Ciamis Bermakna yaitu masyarakat dalam wilayah Kabupaten Ciamis yang berada di ujung Timur Propinsi Jawa Barat pada koordinat 108 o 20 s/d 108 o 40 Bujur Timur dan 7 o dengan 7 o Lintang Selatan. b. Mandiri untuk hidup sehat Bermakna menumbuhkan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan sehingga akan tercapai suatu kondisi yang sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. c. Tahun 2014 Suatu rentang waktu 5 tahun kedepan, dimulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

13 Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun : a. Meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu. b. Meningkatkan sumber daya kesehatan yang merata, memadai serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. c. Memberdayakan masyarakat melalui promosi kesehatan. d. Mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan. Makna Misi : Penjelasan makna Misi 1 ( Satu ) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang bermutu serta terjangkau melalui peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan pemulihan kesehatan. Penjelasan makna Misi 2 ( Dua ) Tersedianya sumber daya kesehatan yang merata yang didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Penjelasan makna Misi 3 ( Tiga ) Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui promosi kesehatan untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam menentukan keberhasilan programprogram kesehatan, termasuk upaya menciptakan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. Penjelasan makna Misi 4 ( Empat ) Meningkatkan Kemitraan dengan sektor terkait, Stake holder dan masyarakat secara berkesinambungan, saling menguntungkan dan menyeluruh terutama dalam upaya pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

14 Motto Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Motto Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis tahun adalah S I A G A. Makna dari SIAGA adalah S I : Santun : Inovatif A : Antisipatif G : Gerak cepat A : Amanah Sedangkan definisi dari SIAGA adalah : 1. Santun berarti dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilandasi oleh etika, moral dan ahklak mulia. 2. Inovatif berarti suatu kondisi yang menuntut setiap aparatur kesehatan untuk senantiasa berkreativitas dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. 3. Antisipatif berarti dalam melaksanakan pekerjaan harus lebih mengutamakan upaya-upaya pencegahan. 4. Gerak Cepat berarti penanganan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat harus tanggap,cepat dan tepat ( Responsif ). 5. Amanah berarti setiap aparatur kesehatan dituntut mempunyai komitmen yang kuat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilandasi tanggung jawab, kejujuran, keikhlasan, keadilan, keimanan serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. A. Tujuan dan Sasaran Misi Misi 1 : Meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

15 Tujuan : Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, mampu berdaya saing serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Sasaran: 1. Terlaksananya standar pelayanan minimal bidang kesehatan; 2. Optimalisasi pelayanan kesehatan dasar dan rujukan; 3. Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin; 4. Meningkatnya status gizi masyarakat; 5. Meningkatnya surveillans epidemiologi; Misi 2 : Meningkatkan sumber daya kesehatan yang merata, memadai serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan : Meningkatkan kapasitas sumber daya kesehatan yang didukung oleh ketersediaan anggaran, sarana dan prasarana yang berorientasi kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sasaran : 1. Tersedianya tenaga kesehatan yang berkualitas; 2. Meningkatnya anggaran pembangunan kesehatan; 3. Mengembangkan fasilitas pelayanan kesehatan; 4. Meningkatnya pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan; Misi 3 :Memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat Tujuan : Mewujudkan kemandirian masyarakat serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

16 Sasaran : 1. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat; 2. Meningkatkan penyehatan lingkungan dan permukiman; Misi 4:Mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan. Tujuan : Meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemerintah, stake holder dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Sasaran : 1. Meningkatnya kemitraan baik pemerintah, stake holder dan masyarakat; 2. Terwujudnya desa sehat siaga; 3. Meningkatnya pengawasan melekat; B. Strategi a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan; b. Meningkatkan kapasitas sumberdaya kesehatan yang berorientasi pada IPTEK; c. Meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan; d. Meningkatkan kemitraan dengan pemerintah, stake holder dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan; C. Kebijakan 1. Meningkatkan Upaya Kesehatan Perseorangan ( UKP ); Kebijakan UKP dilaksanakan melalui Program : a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; b. Program Perbaikan Gizi Masyarakat; Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

17 c. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya; d. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata; e. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan; f. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; 2. Meningkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) Kebijakan UKM dilaksanakan melalui Program : a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat; b. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat c. Program Pengembangan Lingkungan Sehat d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular e. Program Pengawasan Obat dan Makanan f. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan D. Program Dan Kegiatan Pokok 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat a. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannnya b. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan c. Peningkatan kesehatan masyarakat d. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana e. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

18 f. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan g. Penanggulangan penyakit tidak menular 3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat b. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat c. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan d. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan e. Pengembangan Desa Sehat Siaga f. Pengembangan dana sehat g. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat 4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat a. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi b. Pemberian tambahan makanan dan vitamin c. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vit A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya. d. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 5. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya a. Pembangunan Puskesmas b. Rehabilitasi sedang/ berat Puskesmas c. Rehabilitasi sedang/ berat Puskesmas Pembantu d. Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas e. Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas Pembantu f. Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

19 g. Peningkatan Puskesmas pembantu menjadi Puskesmas h. Pemeliharaan rutin berkala sarana dan prasarana Puskesmas i. Pemeliharaan rutin berkala sarana dan prasarana Puskesmas Pembantu 6. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata a. Pembangunan Rumah Sakit 7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat a. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat b. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat c. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat 8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular a. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular b. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik c. Peningkatan imunisasi d. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah 9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan a. Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan b. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan c. Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan E. Program dan Kegiatan Lintas SKPD 1. Program Pengawasan Obat dan Makanan a. Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan b. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

20 c. Peningkatan penyidikan dan penegakan hukum di bidang obat dan makanan 2. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan a. Kemitraan asuransi kesehatan b. Kemitraan pelayanan kesehatan c. Kemitraan pencegahan/penanggulangan penyakit d. Kemitraan sumber daya kesehatan e. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu f. Perjanjian Lintas batas antar wilayah bidang kesehatan 3. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan a. Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri b. Pengawasan, pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga c. Pengawasan, pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restauran F. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 17 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Tahun 2008 dan Keputusan Bupati Ciamis Nomor 42 tahun 2008, tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Unsur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis adalah unsur penunjang Pemerintah Daerah yang melaksanakan kewenangan Daerah dibidang Kesehatan, dengan struktur organisasi sebagai berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

21 KEPALA DINAS SEKRETARIAT SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN & UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG PELAYANAN KESEHATAN BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT & PENYEHATAN LINGKUNGAN BIDANG BINA KESEHATAN MASYARAKAT BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN J A F U N G SEKSI PELAYANAN KESEHATAN SEKSI PENGENDALIAN PEMBERANTASAN PENYAKIT & PENANGANAN BENCANA SEKSI KESEHATAN KELUARGA SEKSI WASDAL & INFOKES SEKSI REGISTRASI, AKREDITASI KESEHATAN DAN KEFARMASIAN SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN SEKSI PROMOSI KESEHATAN SEKSI LITBANG & PENDAYAGUNAAN SDK UPTD G. Susunan Kepegawaian Susunan kepegawaian pada Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Pimpinan adalah kepala Dinas Kesehatan 2. Pembantu pimpinan adalah sekretaris 3. Pelaksana adalah kepala bidang, kepala seksi, kepala unit pelaksana teknis dinas (UPTD) dan kelompok jabatan fungsional. H. Tugas Pokok dan Fungsi Unsur Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari Pimpinan (Kepala Din as), pembantu pimpinan adalah Sekretaris, Unsur Pelaksana adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub. Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional (belum terisi) dengan tugas pokok sebagai berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

22 1. Kepala Dinas memiliki tugas pokok memimpin, mengkoordinasi dan melaksanakan sebagian kewenangan Daerah bidang Kesehatan serta melaksanakan tugas sesuai dengan kebijakan Bupati; 2. Sekretaris memiliki tugas pokok melaksanakan pengelolaan Penyusunan Program Pembangunan Kesehatan, Administrasi Kepegawaian dan Umum serta Tatalaksana serta Pemberian Layanan teknis administratif kepada satuan organisasi Dinas dan Administrasi Keuangan. Sekretaris membawahi : a. Sub. Bagian Program mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan teknis program kerja bidang kesehatan, penyusunan rencana kerja pembangunan dan evaluasi pembangunan kesehatan. b. Sub. Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan rencana formasi, mutasi dan pengembangan karier pegawai, pengelolaan administrasi kepegawaian, pelaksanaan pembinaan disiplin pegawai, melaksanakan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan ketertiban Lingkungan Kantor dan sekitarnya; pengelolaan rumah tangga, perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan barang inventaris dan keprotokolan; c. Sub. Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan Penyusunan Rencana Anggaran, penyelenggaraan kegiatan administrasi keuangan, pelaksanaan akuntansi, penyusunan standar harga satuan barang pemerintah, penyusunan pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan; 3. Pelaksana (Kepala Bi dang, Kepala Seksi) adalah membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas pokok dibidang Kesehatan; Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

23 a. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan petunjuk teknis pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, fasilitasi usaha kesehatan institusi, akreditasi dan registrasi sarana serta prasarana kesehatan swasta serta pengawasan dan pengendalian kefarmasian. Bidang Pelayanan Kesehatan membawahi : 1) Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan petunjuk teknis pengawasan dan pengembangan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar, khusus dan rujukan. 2) Seksi Registrasi, Akreditasi Kesehatan dan Kefarmasian mempunyai tugas pokok melaksanakan/fasilitasi Registrasi dan Akreditasi dan Sertifikasi Sarana Pelayanan Kesehatan, pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar, alat kesehatan, regensia dan vaksin, Pembinaan teknis sarana pelayanan kesehatan lain serta kefarmasian. b. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan petunjuk teknis, fasilitasi pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit, penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah, penyelenggaraan penyehatan lingkungan dan pemukiman serta penyelenggaraan penyehatan tempat-tempat umum industri, pestisida dan tempat pengelolaan makanan; Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) membawahi : 1) Seksi Pengendalian, Pemberantasan Penyakit dan Penanganan Bencana mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pencegahan, Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

24 pengamatan dan tindakan penanggulangan kemungkinan terjadinya wabah penyakit. 2) Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan petunjuk teknis penyehatan lingkungan, pemukiman, tempat-tempat umum dan industri, tempat pengelolaan pestisida, tempat pengelolaan makanan dan minuman, pengadministrasian usaha peningkatan sarana sanitasi kesehatan masyarakat, pengawasan kualitas air dan lingkungan serta pelayanan perijinan. c. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyusun dan fasilitasi petunjuk teknis Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, penanggulangan Gizi Buruk, perbaikan gizi masyarakat, pengendalian UKS, penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Penyebarluasan Informasi Kesehatan. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat membawahi : 1) Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok penyusunan petunjuk teknis dan fasilitasi kesehatan ibu, anak, Keluarga Berencana (KB), dan kelompok kesehatan lainnya. 2) Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan petunjuk teknis penyelenggaraan promosi (penyebarluasan informasi) kesehatan, Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, fasilitasi pengembangan sarana dan metode promosi kesehatan. d. Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok fasilitasi penyelenggaraan Kerjasama luar negeri menyusun dan fasilitasi petunjuk teknis pengawasan, pengendalian dan penyusunan informasi kesehatan serta fasilitasi penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

25 Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahi : 1) Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Informasi Kesehatan mempunyai tugas pokok penyelenggaraan Kerjasama luar negeri, melakukan pengendalian, pengawasan dan monitoring serta pengembangan sarana dan prasarana kesehatan, pengolahan data informasi kesehatan. 2) Seksi Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kajian, survey, penelitian dan pengembangan sarana, prasarana dan Tenaga kesehatan serta pengawasan dan pengendalian kebijakan pembangunan kesehatan. e. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

26 BAB III GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK A. GAMBARAN UMUM DAN KEPENDUDUKAN 1. Luas Wilayah Wilayah Kabupaten Ciamis memiliki luas 1.433,87 km² yang letak astronomisnya berada pada sampai dengan Bujur Timur dan sampai dengan 7o41 20 Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut : - Utara berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kuningan - Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pangandaran - Timur berbatasan dengan Kota Banjar dan Provinsi Jawa Tengah - Barat berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya Secara rinci lias wilayah menurut kecamatan dapat dilihat padab tabel berikut ini : Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Camis Tahun 2014 No Kecamatan Luas (Km²) Persentasi (%) 1 Banjarsari 162,62 11,34 2 Lakbok 57,85 4,03 3 Purwadadi 40,05 2,79 4 Pamarican 104,21 7,27 5 Cidolog 59,02 4,12 6 Cimaragas 27,09 1,89 7 Cijeungjing 58,25 4,06 8 Cisaga 60,40 4,21 Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

27 No Kecamatan Luas (Km²) Persentasi (%) 9 Tambaksari 64,31 4,49 10 Rancah 73,03 5,09 11 Rajadesa 58,14 4,05 12 Sukadana 58,22 4,06 13 Ciamis 32,88 2,29 14 Baregbeg 24,48 1,71 15 Cikoneng 36,03 2,51 16 Sindangkasih 26,51 1,85 17 Cihaurbeuti 36,15 2,52 18 Sadananya 43,50 3,03 19 Cipaku 65,69 4,58 20 Jatinagara 35,38 2,47 21 Panawangan 80,91 5,64 22 Kawali 33,31 2,32 23 Lumbung 24,84 1,73 24 Panjalu 67,08 4,68 25 Sukamantri 44,45 3,10 26 Panumbangan 59,46 4,17 Kabupaten Ciamis 1, Sumber Data : Kabupaten Ciamis dalam Angka Tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan, kecamatan yang wilayahnya paling luas di Kabupaten Ciamis adalah Kecamatan Banjarsari yaitu sebanyak 162,62 km², sedangkan kecamatan yang wilayahnya paling sempit yaitu kecamatan Baregbeg yaitu 24,48 km². Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

28 2. Jumlah Kecamatan, Desa, Dusun, RW dan RT Secara Administratif wilayah Kabupaten Ciamis terdiri dari 26 kecamatan, 258 desa dan 7 kelurahan, 2910 RW dan 9123 RT. Secara rinci wilayah administratif Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan, Dusun, RW dan RT di Kabupaten Ciamis pada Tahun 2014 Desa/ No Kecamatan Kelurahan Dusun RW RT 1 Banjarsari Lakbok Pamarican Cidolog Cimaragas Cijeunjing Cisaga Tambaksari Rancah Rajadesa Sukadana Ciamis Cikoneng Cihaurbeuti Sadananya Cipaku Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

29 No Kecamatan Desa/ Kelurahan Dusun RW RT 17 Jatinagara Panawangan Kawali Panjalu Panumbanga Sindangkasih Baregbeg Lumbung Purwadadi Sukamantri Kabupaten Ciamis 265 1,220 2,910 9,123 Sumber Data: Kabupaten Ciamis dalam Angka Tahun 2014 Tabel diatas menunjukkan bahwa Kecamatan dengna jumlah desa dan dusun terbanyak adalah Kecamatan Banjarsari yaitu 22 desa dan 78 dusun, sedangkan kecamatan dengan jumlah desa dan dusun paling sedikit adalah Kecamatan Cimaragas dengan 5 desa dan 22 dusun. 3. Keadaan Penduduk Jumlah Penduduik di Kabupaten Ciamis pada Tahun 2014 adalah sebanyak jiwa. Secara sebaran jumlah penduduk per Kecamatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

30 Tabel 3.3 Jumlah penduduk di Kabupaten Ciamis Tahun 2014 No Kecamatan Jumlah penduduk (Orang) 1 Banjarsari Lakbok Purwadadi Pamarican Cidolog Cimaragas Cijeungjing Cisaga Tambaksari Rancah Rajadesa Sukadana Ciamis Baregbeg Cikoneng Sindangkasih Cihaurbeuti Sadananya Cipaku Jatinagara Panawangan Kawali Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

31 No Kecamatan Jumlah Penduduk (orang) 23 Lumbung Panjalu Sukamantri Panumbangan Kabupaten Ciamis Sumber Data: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis Tahun 2015 Tabel diatas menunjukkan bahwa Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 adalah Kecamatan Banjarsari yaitu sebanyak jiwa,sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Cimaragas yaitu sebanyak jiwa. Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Di Kabupaten Ciamis Tahun 2014 Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan Total % , , , , ,37 Jumlah Sumber Data: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis Tahun 2015 (diolah) Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

32 Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Ciamis terbanyak pada kelompok usia 5 44 tahun sebesar 45,66%, sedangkan kelompok usia tahun sebesar 22,88%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah penduduk Kabupaten Ciamis merupakan penduduk usia produktif. B. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. 1. Rumah Sehat Menurut WHO rumah adalah suatu struktur fisik yang dipakai orang atau manusia untuk tempat berlindung, di mana lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu. Untuk mewujudkan rumah dengan fungsi di atas, rumah tidak harus mewah atau besar tetapi rumah yang sederhanapun dapat dibentuk menjadi rumah yang layak huni Rumah disamping merupakan lingkungan fisik manusia sebagai tempat tinggal, juga dapat merupakan tempat yang menyebabkan penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat belum terpenuhi. Menurut angka statistik kematian Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

33 dan kemiskinan paling tinggi yang terjadi pada orang-orang yang menempati rumah yang tidak memenuhi syarat dan terletak pada tempat yang tidak sanitar. Bila kondisi lingkungan buruk, derajat kesehatan akan rendah demikian sebaliknya. Oleh karena itu kondisi lingkungan pemukiman harus mampu mendukung tingkat kesehatan penghuninya. Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang mempunyai jamban sehat, mempunyai sarana air bersih, mempunyai tempat pembuangan sampah, mempunyai sarana pembuangan limbah, mempunyai ventilasi rumah yang baik, memiliki kepadatan hunian rumah yang sesuai dan mempunyai lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Rumah merupakan tempat aktifitas dan tempat berlindung keluarga, sehingga diperlukan kondisi rumah yang dapat mengurangi risiko penghuni rumah untuk menjadi sakit. Pada tahun 2014 jumlah rumah yang diperiksa di Kabupaten Ciamis sebanyak unit. Dari jumlah tersebut diperoleh hasil jumlah rumah yang memenuhi syarat atau rumah sehat sebanyak unit atau 58,88%. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terdapat kenaikan 3,68% ( Tahun ,2%) 2. Akses Air Minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan tanpa melalui proses pengolahan dapat langsung diminum. Seiring dengan kemajuan teknologi serta semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk minum, sementara itu persediaan air tanah yang selama ini menjadi sumber utama air minum telah mengalami pencemaran, rumah tangga kini mulai beralih kepada Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

34 produk air minum dalam kemasan/isi ulang. Produk ini merupakan salah satu solusi untuk konsumsi air minum karena produk dapat langsung diminum karena telah melalui proses produksi. Sementara menurut definisi MDGs air minum kemasan dan isi ulang tidak termasuk dalam sumber air minum layak. Hal ini dikarenakan air kemasan tidak dapat dipastikan keberlanjutannya dan sumbernya dari wilayah lain. Tahun 2014 jumlah penduduk dengan akses air minum yang layak sebanyak (38,33%) d ari jumlah penduduk tahun 2014 sebanyak jiwa. 3. Akses Sanitasi (Jamban Sehat) Jamban Sehat adalah tempat buang air besar yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat kesehatan, antara lain pembuangan tinjanya menggunakan tangki septik. Jamban Sehat adalah salah satu syarat rumah sehat. Berdasarkan laporan puskesmas, pada tahun 2014 dari jumlah penduduk dengan akses sanitasi layak sebanyak jiwa (38,6 %) dari jumlah penduduk sebanyak jiwa. Sedangkan desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebanyak 144 (54,34%) dari jumlah de sa yang ada yaitu sebanyak 265 desa. Untuk desa stop BABS (SBS) sebanyak 26 desa (18,06%). 4. Tempat Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TTU dan TPM) Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang disediakan oleh badan badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap, memiliki fasilitas sanitasi (jamban, tempat pembuangan sampah dan limbah) Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

35 untuk kebersihan dan kesehatan di lingkungan. Tempat-tempat umum yang sehat berpengaruh cukup besar di masyarakat karena masyarakat menggunakan fasilitas umum tersebut untuk berbagai kepentingan. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menjadi sarang vektor penyakit yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Pengawasan sanitasi tempat umum meliputi sarana wisata, sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi dan sosial. Jumlah TTU pada tahun 2014 sebanyak dan yang memenuhi syarat sebanyak 514 (48,5%). Sedangkan untuk jumlah keseluruhan TPM sebanyak dan yang memenuhi syarat higiene sanitasi sebanyak 741 (24,88%). C. GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT 1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pelaksanaan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap penanggulangan masalah kesehatan melalui pencegahan terjadinya kesakitan maupun kematian. Program PHBS adalah upaya untuk pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat turut menangani masalah di bidang kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. PHBS mencakup tatanan Rumah Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, Tempat Umum dan Sarana Kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

36 PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Indikator PHBS di tatanan rumah tangga mencakup aspek-aspek sebagai berikut, yaitu : (1) ibu bersalin oleh tenaga kesehatan, (2) pemberian ASI untuk balita, (3) adanya jaminan pemeliharaan kesehatan, (4) aktivitas fisik setiap hari, (5) tidak merokok, (6) makan dengan gizi seimbang, (7) ketersediaan air bersih, (8) adanya jamban, (9) tingkat kepadatan hunian, (10) lantai ruma h bukan dari tanah, (11) bebas jentik. Hasil kegiatan tahun 2014 menunjukkan rumah tangga yang telah melaksanakan PHBS di Kabupaten Ciamis sebanyak (44,5 %). Angka ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 4,9 % jika dibandingkan tahun Posyandu Sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat, Posyandu memiliki peran yang sangat penting dalam sistem penyelenggaraan pelayanan kebutuhan dasar dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara dini serta merupakan lini terdepan dari deteksi dini dibidang kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat. Agar posyandu dapat melakukan fungsi dasarnya, dimana posyandu mempunyai daya ungkit yang sangat besar terhadap penurunan Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu, maka perlu adanya upaya untuk memantau dan mendorong tingkat perkembangan posyandu. Jumlah posyandu di Kabupaten Ciamis dari tahun ke tahun selalu meningkat, pada tahun 2014 jumlah posyandu tercatat buah dengan posyandu aktif sejumlah 586 buah. Secara keseluruhan meningkat 10 posyandu di banding tahun 2013 yang berjumlah buah. Tingkat Perkembangan Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

37 Posyandu berdasarkan penghitungan strata posyandu pada tahun 2014 diperoleh jumlah posyandu strata Purnama 512 buah ( 32,28%) dan Mandiri 74 (4,67%), sementara jumlah posyandu berstrata Pratama sejumlah 4 (0,25%) dan madya berjumlah 996 (62,80%). Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

38 BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN Untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, digunakan beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan morbiditas (kesakitan). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Indonesia digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri atas Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Morbiditas; angka kesakitan beberapa penyakit serta Status Gizi pada balita dan dewasa. A. MORTALITAS / KEMATIAN Mortalitas dapat dijelaskan sebagai kejadian kematian pada suatu masyarakat dari waktu ke waktu dan tempat tertentu yang dapat menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi/ tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung. Selain itu dapat pula digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan. 1. Kematian Bayi Pada tahun 2014 jumlah kematian bayi yang terjadi di Kabupaten Ciamis sebanyak 183 dari kelahiran hidup (laporan Puskesmas), sehingga didapatkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 8,58 per KH. Berdasarkan pencapaian tersebut maka terdapat penurunan dari tahun sebelumnya (tahun 2013 sebesar 8,85 per KH). Jika dibandingkan dengan target MDGs dimana tahun 2015 target AKB sebesar 23 per KH, maka AKB Kabupaten Ciamis telah melampaui target. Seperti diketahui bahwa angka Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

39 kematian bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Ciamis Tahun 2011 s.d No Tahun Jumlah Kematian Bayi Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Berbagai faktor dapat menyebabkan adanya penurunan AKB, diantaranya pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya. Hal itu disebabkan AKB sangat sensitif terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak positif pada daya tahan bayi terhadap infeksi penyakit. 2. Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari se telah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Berdasarkan laporan Puskesmas, jumlah kematian ibu maternal di Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 sebanyak 21 kasus dari jumlah kelahiran. Dibandingkan Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

40 tahun sebelumnya jumlah kematian ibu mengalami kenaikan (tahun 2013 sebanyak 17 jiwa). Penyebab kematian ibu maternal dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2 Pola penyebab kematian ibu maternal Di Kabupaten Ciamis tahun 2014 No Penyebab Kematian Jumlah % 1. Kematian Ibu Hamil 9 42,8 2. Kematian Ibu Bersalin 6 28,57 3. Kematian Ibu Nifas 6 28,57 Jumlah Sumber : Laporan Tahunan Seksi Kesga Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kab. Ciamis Tahun 2014 B. STATUS GIZI BAYI & BALITA Status gizi pada balita merupakan faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian balita. Selain itu status gizi pada balita sangat menentukan terhadap tingkat kecerdasan sumber daya manusia pada tahun mendatang. Perkembangan keadaan gizi masyarakat dapat dipantau melalui hasil pencatatan dan pelaporan program perbaikan gizi masyarakat yang tercermin dalam hasil penimbangan bayi dan balita setiap bulan di posyandu. Menurut laporan puskesmas pada tahun 2014 di Kabupaten Ciamis menunjukkan jumlah Bayi Lahir Hidup sebanyak bayi. Untuk kasus bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2014 yaitu sebanyak 848 bayi (4%). Sedangkan jumlah Balita yang dilaporkan (sasaran) sebanyak jiwa, yang ditimbang (D) sebanyak (79,5%) dan yang di Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 599 jiwa (0,9%). Permasalahan gizi yang masih tetap ada dan jumlahnya cenderung bertambah adalah masalah gizi kurang dan gizi buruk. Kurang gizi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat yang kurang, keadaan sosial ekonomi dan kejadian Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

41 penyakit. Pada tahun 2014 jumlah gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perwatan sebanyak 120 jiwa. B. Angka Kesakitan ( Morbiditas) Angka kesakitan (Morbiditas) dapat berupa angka insiden maupun prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pola penyakit rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Ciamis tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel Besar Penyakit di Puskesmas untuk Semua Golongan Umur di Kabupaten Ciamis Tahun 2014 NO JENIS PENYAKIT JUMLAH 1 Hipertensi Primer (esensial) Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak Spesifik INFLUENZA Tukak Lambung Gastroduodenitesis tidak spesifik Nasofaringitis Akuta (Common Cold) Diare dan Gastroenteritis Myalgia Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) Rematisme (tidak spesifik) Sumber Data : SP3 Dinkes Ciamis tahun 2014 Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

42 1. Penyakit Menular a. Pneumonia Cakupan Prosentase penemuan Pnemonia Balita adalah Prosentase balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di Sarana Kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun. Tahun 2014 jumlah perkiraan penderita pneumonia sebesar 8.923, dan penderita yang ditemukan dan ditangani sebanyak jiwa. b. Tuberkulosa Paru (TBC Paru) Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberculosis. Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case Detection Rate (CDR) adalah Persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Angka Kesembuhan TB Paru adalah penderita TB BTA positif telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dan pemeriksaan apusan dahak ulang (follow up) hasil negatif pada akhir pengobatan dan pada satu pemeriksaan sebelumnya. Indikator ini tercapai karena pemantauan pengobatan oleh petugas puskesmas berjalan efektif. Tahun 2014 di Kabupaten Ciamis jumlah kasus BTA + sebanyak jiwa, jumlah seluruh kasus TB sebanyak jiwa dan jumlah kasus pada TB anak usia 0-14 tahun sebanyak 114 jiwa. Case Notification Rate (CNR) kasus baru BTA + sebesar 75,83 per penduduk sedangkan CNR seluruh kasus TB sebesar 99,67 per penduduk. Persentase Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

43 BTA + terhadap suspek sebesar 10,96% dari Jumlah suspek yang diperiksa sebanyak jiwa dan ditemukan BTA + sebanyak Dari BTA + yang diobati, angka kesembuhan BTA + sebesar 96,19%, angka keberhasilan pengobatan sebesar 97,12% dan angka kematian selama pengobatan per penduduk sebesar 1,4%. c. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang sering menimbulkan wabah dan kematian. Penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue Penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penularan dapat terjadi bila ada tiga factor yang berperan yaitu manusia, virus dengue dan nyamuk Aedes aegypti bila nyamuk Aedes aegypti menggigit/ mengisap darah manusia penderita DBD, maka virus dengue ikut terhisap dan akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk pada kelenjar liurnya. Bila nyamuk menggigit /mengisap darah orang yang sehat maka virus tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Jika orang yang ditularkan tidak memiliki kekebalan maka ia akan segera menderita DBD dalam waktu 7 hari. Kasus yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 307 kasus, dengan kasus kematian sebanyak 4 (empat) orang. Insidence rate DBD sebesar 22,05 per penduduk dengan case Fatality Rate DBD sebesar 1,30%. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

44 d. Diare Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan karakteristik yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah dan lendir. Penyebab diare adalah sebagai berikut : 1) Infeksi : virus, bakteri, parasit. 2) Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan. 3) Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat, lemak atau protein. 4) Sistem kekebalan tubuh menurun. 5) Psikologis : rasa takut dan cemas. Penemuan penderita diare di Kabupaten Ciamis Tahun 2014 yang ditangani oleh fasilitas pelayanan kesehatan sebanyak jiwa. Terjadi penurunan penemuan diare dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2013 : ). e. AFP (Accute Flacid Paralysis) Non Polio Cakupan pemberantasan dan pencegahan penyakit polio merupakan Jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara penduduk < 15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu. AFP Non Polio adalah kasus lumpuh layuh akut yang diduga kasus Polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus Polio. penemuan kasus AFP Non Polio Tahun 2014 sebanyak 13 jiwa. Jumlah yang sama dengan tahun sebelumnya Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

45 f. HIV/AIDS dan IMS HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai penyakit macam penyakit lain.sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah penderita HIV tahun 2015 sebanyak 19 orang, jumlah penderita AIDS sebanyak 20 orang dan yang meninggal karena AIDS sebanyak 6 orang. Terjadi penurunan jumlah penderita HIV dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 26 orang di tahun 2013, dan juga terjadi penurunan jumlah penderita AIDS yang meninggal dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 9 orang di tahun Terjadi peningkatan jumlah penderita AIDS dari tahun sebelumnya yaitu 16 orang di tahun g. Kusta Penyakit Kusta disebut juga sebagai Lepra atau penyakit Hansen disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.bakteri ini mengalami proses pembelahan cukup lama antara 2 3 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta mencapai 9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa inkubasi 2 5 tahun bahkan juga dapat memakan waktu lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Jumlah penderita kusta di tahun 2014 sebanyak 17 jiwa dengan cacat tingkat 2 sebanyak 1 jiwa. Angka prevalensi Kusta sebesar 0,12 per Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

46 penduduk. Terjadi penurunan jumlah penderita jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang tercatat sebanyak 24 jiwa penderita kusta. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

47 BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri dari atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Sedangkan upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain melalui upaya kesehatan dasar, upaya kesehatan rujukan, perbaikan gizi masyarakat serta upaya kesehatan khusus. Berikut ini diuraikan upaya kesehatan yang dilakukan di Kabupaten Ciamis pada tahun A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak a. Pelayanan Kesehatan Antenatal Cakupan kunjungan ibu hamil K4 diperoleh dari perhitungan persentase jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan Antenatalcare (ANC) minimal 4 kali sesuai dengan standar (dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2, dan 2 kali pada trimester ke-3) oleh tenaga kesehatan dibagi dengan estimasi jumlah ibu hamil di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2014 terdapat orang ibu hamil, sebanyak ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

48 orang telah mendapat pelayanan ANC sesuai standar (88%). Terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 89,4%. b. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Upaya untuk menurunkan Angka Kematian Bayi dan Ibu Maternal, salah satunya melalui persalinan yang sehat dan aman, yaitu persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan maupun dukun terlatih yang didampingi oleh tenaga kesehatan. Pada tahun 2014, terdapat orang ibu bersalin dengan yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten sebanyak orang (85,8%). Terjadi penurunan capaian persalinan oleh tenaga kesehatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 89,24%. c. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Cakupan pelayanan nifas, dihitung dari jumlah ibu nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan sesuai standard oleh tenaga kesehatan dibagi dengan jumlah seluruh ibu bersalin di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Pada 2014 yang mendapat pelayanan kesehatan bagi ibu nifas sebanyak orang dari jumlah ibu bersalin ( 100%). Trejadi peningkatan pelayanan ibu nifas jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 80,49%. d. Pelayanan Komplikasi Maternal Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, didapat dari perhitungan persentase jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang kompeten pada ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

49 tingkat pelayanan dasar dan rujukan dibagi dengan estimasi jumlah ibu hamil beresiko di suat wilayah pada kurun waktu tertentu. Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan. Pada tahun 2014, estimasi jumlah ibu hamil berisiko adalah orang dengan 4.91,2%) orang mengalami komplikasi kebidanan yang dapat ditangani. Mengalami kenaikan dalam penanganan komplikasi maternal jika dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 90,7%. e. Pelayanan Neonatal Komplikasi Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani, diperoleh dari perhitungan persentase jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan dibagi dengan jumlah keseluruhan neonatus yang ada diwilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2014 perkiraan neonatal komplikasi sebanyak dengan penanganan komplikasi neonatal sebanyak (94%). Keberhasilan capaian ini dikarenakan adanya kesiapan tenaga kesehatan untuk memberikan penanganan baik di pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan serta sistem pelaporan yang telah terkoordinasi dengan baik. Disamping itu sudah banyak provider yang mampu melakukan tatalaksana / penanganan definitive untuk menyelamatkan neonatal bisa dilakukan ditingkat pelayanan dasar dan pra rujukan serta pola rujukan adekuat. f. Pelayanan Kesehatan Bayi Cakupan pelayanan bayi, didapat dari perhitungan persentase jumlah bayi yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi dengan jumlah bayi yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

50 Diasumsikan bayi yang berusia 12 bulan telah mendapat 4 kali pelayanan kesehatan sesuai standar, maka cakupan kunjungan bayi dilihat dari kunjungan bayi berusia 12 bulan. Berdasarkan data tahun 2014 ada bayi dari sasaran bayi (94,3%) yang dib awa dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 80,7%. Hal ini disebabkan sudah banyak orang tua bayi menganggap penting untuk datang ke Posyandu meskipun imunisasi anak sudah lengkap dan mulai optimalnya pencatatan, pelaporan dan ketepatan waktu pelaporan. g. Pelayanan Kesehatan AnakUsiaSekolah Indikator pencapaian sasaran Pelayanan kesehatan anak usia sekolah yaitu penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD dan setingkat. Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD dan setingkat adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang telah diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Diketahui bahwa dari 911 SD/MI semuanya (100%) melaksanakan penjaringan anak sekolah kelas Pelayanan Imunisasi Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta anak balita perlu dilaksanakan program imunisasi untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Polio dan Campak. Idealnya bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap terdiri dari BCG 1 kali, DPT HB 3 kali, Polio 4 kali, dan Campak 1 kali. Program imunisasi dapat berjalan secara efektif dan memberikan dampak penurunan kejadian ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

51 penyakit apabila kelengkapan imunisasi telah terlaksana dan mutu pelayanan imunisasi diterapkan sesuai standar, terutama dalam penanganan coolchain. Strategi operasional pencapaian cakupan tinggi dan merata dapat dilihat dari pencapaian Universal Child Immunization (UCI) desa/kelurahan. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana >80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat immunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Pencapaian program Desa UCI sebesar75,8 % dan masih belum mencapai target sebesar 100 %. Hal ini dikarenakan data sasaran proyeksi di beberapa puskesmas yang dikeluarkan oleh Dinkes Provinsi lebih besar dibandingkan data riil penduduk desa yang ada, sehingga cakupan UCI desa di beberapa wilayah tidak tercapai. Mengalami penurunan jika dibandingkan dengan capaian desa UCI tahun 2013 yaitu sebesar 95,1%. B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN 1. Kunjungan Pelayanan Kesehatan Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan oleh penduduk dapat diperolehdari data kunjungan di sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit) baik kunjungan rawat jalan dan rawat inap. Pada tahun 2014 total kunjungan pada unit rawat jalan sebesar , kunjungan mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 yaitu kunjungan. Sedangkan untuk kunjungan rawat inap pada tahun 2014 sebesar kunjungan. 2. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Indikator pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat dilihat dari angka BOR,LOS, TOI, GDR, dan NDR. Adapun data pemanfaatan Rumah Sakit di Kabupaten Ciamis dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja sebagai berikut: ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

52 a. Bed Occupation Rate (BOR), standar yang ideal untuk suatu Rumah Sakit adalah antara 70% s.d 80%. Manfaat Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR ) adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur Rumah Sakit. Berdasarkan data yang dilaporkan prosentase BOR yang digunakan pada penderita Rawat Inap di Rumah Sakit di Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 mencapai 45,36 % dengan jumlah tempat tidur sebanyak 412 buah. b. Length Of Stay ( LOS) adalah rata-rata dalam 1 (satu) tempat tidur dihuni oleh 1 (satu) penderita rawat inap yang dihitung dalam hari dengan standar ideal antara 6 9 hari. Manfaat LOS adalah untuk mengukur efisiensi pelayanan Rumah Sakit, dan untuk mengukur mutu pelayanan Rumah Sakit. Berdasarkan data yang dilaporkan pencapaian LOS RS tahun 2014 sebesar 3 hari. c. Turn of Interval (TOI) adalah rata-rata tempat tidur tidak ditempati dengan standar ideal antara 1 3 hari. TOI untuk Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 sebesar 3 hari. Angka ini dapat diartikan bahwa pemakaian tempat tidur di Rumah Sakit sudah optimal. d. Gross Death Rate (GDR), adalah angka kematian untuk tiap-tiap penderita keluar maksimum adalah 45. Manfaat GDR (Gross Death Rate) untuk mengetahui mutu pelayanan / perawatan Rumah Sakit. Angka ini bias untuk menilai mutu pelayanan jika angka kematian kurang dari 48 jam. Berdasarkan data yang dilaporkan GDR Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 sebesar 2,57%. 3. Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan pada tahun 2014 meliputi pelayanan tumpatan gigi tetap sejumlah kasus, pencabutan gigi tetap kasus, dengan rasio untuk ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

53 tumpatan/pencabutan dibandingkan pencabutan gigi sebesar 0,42. Terhadap pelayanan UKGS di sekolah dasar, dilaksanakan pemeriksaan kesehatan gigi terhadap siswa (58%), dari total anak SD/MI. Dari jumlah tersebut terdapat siswa perlu perawatan dan yang telah mendapatkan perawatan sebanyak siswa (23,4%). Berdasarkan data yang ada kesehatan gigi dan mulut masih belum menjadialasan penting masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan gigi dan mulut masih belum terlaksana dengan baik sehingga sering terjadi keterlambatan dalam pelaporannya. Untuk itu perlu adanya peningkatan pelayanan kesehatan gigi mulut khususnya pada upaya kesehatan secara promotif dan preventif. C. PELAYANAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN Jaminan peliharaan kesehatan masyarakat adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan asas usaha bersama dan kekeluargaan yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra-upaya. Penyelenggaraan upaya kesehatan dibiayai oleh pemerintah dan atau masyarakat. Pemerintah mengembangkan, membina dan mendorong jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat sebagai cara yang dijadikan landasan setiap penyelenggaraan pemeliharaan keseahtan yang pembiayaannya dilaksanakan secara pra-upaya berasaskan usaha bersama dan kekeluargaan. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat merupakan cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan dan pembiayaannya dikelola secara terpadu untuk tujuan meningkatkan derajat kesehatan, wajib dilaksanakan oleh setiap ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

54 penyelenggara. Jumlah peserta jaminan pemeliharaan kesehatan di Kabupaten Ciamis tahun 2014 terbagi menjadi pekerja penerima upah sebanyak jiwa, peserta bukan pekerja sebanyak , peserta bukan penerima upah sebanyak dan jamkesda sebanyak jiwa. D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 1. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sara pelayanan kesehatan sesuai tata laksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2014 terdapat 120 (100%) balita gizi buruk yang mendapat intervensi pemberian makanan tambahan dan vitamin. Hal ini dikarenakan integrasi intervensi melalui berbagai sumber anggaran baik dari Pemerintah Daerah maupun pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) melalui program PMT Pemulihan dan Pemberdayaan masyarakat sadar gizi keluarga. 2. Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil (Fe) Anemia Gizi adalah rendahnya kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Untuk penanggulangan masalah ini telah dilakukan intervensi dengan distribusi tablet Fe. Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan antenatal care (ANC). Pada tahun 2014 cakupan untuk pemberian tablet Fe 3 sebanyak jiwa atau 76,56 % menurun dari tahun 2013 dimana cakupan untuk pemberian tablet Fe 3 sebesar 88,90% dari ibu hamil. ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

55 3. Pemberian Kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A (KVA) pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. Bukti-bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30%-54%, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak. Dari data yang dilaporkan oleh puskesmas diperoleh bahwa cakupan pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan sejumlah bayi atau sebesar 99,75% dari bayi yang ada. Sedangkan cakupan pemberian vitamin A yang diberikan 2 kali kepada anak balita ( 1-4 tahun ) sebesar anak atau 99,47% dari sasaran anak balita yang ada. Bagi ibu nifas diperoleh catatan cakupan pemberian vitamin A sebesar ibu nifas (86,1%) dari ibu nifas. 4. Pemberian ASI Ekslusif ASI (Air Susu Ibu) merupakan salah satu makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Oleh sebab itu, pemberian ASI perlu diberikan secara ekslusif sampai umur 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun. Berdasarkan hasil laporan puskesmas tahun 2014, pemberian ASI Ekslusif pada bayi umur 0-6 bulan sejumlah bayi atau 35,8% dari bayi. ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

56 Namun demikian terdapat beberapa hal yang menghambat pemberian ASI ekslusif diantaranya adalah : kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan, faktor sosial budaya, kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja dan gencarnya pemasaran susu formula. Untuk itu tingkat pencapaian dalam program ASI Ekslusif ini harus mendapatkan perhatian khusus dan memerlukan pemikiran dalam mencari upaya-upaya terobosan serta tindakan nyata yang harus dilakukan oleh provider di bidang kesehatan dan semua komponen masyarakat dalam rangka penyampaian informasi maupun sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat. E. PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT Pelayanan kesehatan usila yang dimaksudkan adalah penduduk usia 60 tahun keatas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan baik di puskesmas maupun di Posyandu Kelompok Usia Lanjut. Hasil kegiatan pelayanan kesehatan Usila di Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 sejumlah (3,61%) dari usila yang ada. F. PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS (KESEHATAN JIWA) Selain menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara umum, sarana kesehatan yang ada juga memberikan pelayanan terhadap kesehatan jiwa.berdasarkan data yang berhasil didapat, pelayanan kesehatan jiwa pada Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 yang dihitung dari jumlah kunjungan gangguan jiwa adalah sebanyak kunjungan pasien. ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

57 G. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam adalah Desa/Kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu. Tahun 2014 terdapat 12 kejadia KLB dan semuanya ditangani < 24 jam. Program Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB telah sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100% KLB bisa tertangani. Hal ini antara lain disebabkan semakin baiknya system kewaspadaan dini yang dilaksanakan oleh Puskesmas, Pustu dan jaringannya serta berjalannya Tim Gerak Cepat penanganan KLB baik yang ada di Kabupaten maupun tingkat Kecamatan. ProfilKesehatanKabupatenCiamisTahun

58 BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sumber daya kesehatan yang diperlukan didalam pembangunan kesehatan antara lain sarana dan prasarana kesehatan, tenaga, dan pembiayaan kesehatan. A. SARANA KESEHATAN Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat perlu didukung oleh adanya sarana kesehatan yang memadai dan memiliki kualitas pelayanan yang baik. Sarana kesehatan dasar yang ada di Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 terdiri dari : Tabel 6.1 Sarana Kesehatan di Kabupaten CiamisTahun 2014 No Jenis Sarana Jumlah 1 Rumah Sakit Umum 3 2 Rumah Sakit Bersalin 1 3 Puskesmas - Puskesmas Perawatan - Puskesmas Non Perawatan Puskesmas Pembantu 85 5 Polindes 139 Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

59 No Jenis Sarana Jumlah 6 Klinik 38 7 Apotek 85 8 Praktek dokter perorangan 89 B. TENAGA KESEHATAN Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) dibidang kesehatan, yang diharapkan mampu bekerja secara professional dan selalu berusaha untuk mengembangkan kemampuan secara keilmuan dan ketrampilannya dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Informasi tenaga kesehatan diperlukan bagi perencanaan dan pengadaan tenaga serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan memperoleh data ketenagaan yang mutakhir disebabkan antara lain karena sifat data ketenagaan yang selalu berubah terus-menerus sehingga system pencatatan dan pelaporan belum dapat ditampilkan secara lengkap, akurat dan sistematis. Sebaran tenaga kesehatan disarana pelayanan kesehatan, Rumah Sakit, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis sebagaiberikut: Tabel 6.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Ciamis tahun 2014 NO TENAGA KESEHATAN Pusk. JENIS INSTITUSI Rumah Sakit UPTD Farmasi& Labkesda Dinkes JUMLAH 1 Dokter Spesialis Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

60 NO TENAGA KESEHATAN Pusk. JENIS INSTITUSI Rumah Sakit UPTD Farmasi& Labkesda Dinkes JUMLAH 2 Dokter Umum Dokter Gigi Bidan Perawat Perawat Gigi Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Kesehatan Masyarakat Kesehatan Lingkungan Nutritionist Fisioterapi Analisi Kesehatan JUMLAH Sumber Data : Sub Bag Kepegawaian Dinkes Kab. Ciamis 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat Tenaga kesehatan tersebar di berbagai instansi kesehatan dengan proporsi tenaga di puskesmas 67,5%, di Rumah Sakit 29,7%, di Dinas Kesehatan yang termasuk UPTD Farmasi dan Labkesad sebanyak 2,7%. Jika dilihat dari rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk Kabupaten Ciamis, maka pada tahun 2014 rasio dokter spesialis dan Umum sebesar 7,76 per penduduk, sedangkan rasio bidan per penduduk sebesar 65,53, dan rasio perawat sebesar 38,92 per penduduk. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

61 C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Kecukupan alokasi pembiayaan kesehatan dalam anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan faktor penting bagi keberhasilan pembangunan kesehatan. Pada tahun 2014, Anggaran Kesehatan Kabupaten Ciamis adalah sebesar Rp ,-. Dengan rincian anggaran yaitu : yang bersumber dari APBD Kabupaten sebesar Rp ,-, APBD Provinsi sebesar ,-, dan APBN sebesar Rp ,-. Prosentase APBD Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2014 terhadap Total APBD Kabupaten Ciamis hanya sebesar 3,4% dari total APBD Kabupaten sebesar Rp ,-. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

62 BAB VII KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat di wilayah Kabupaten Ciamis tahun 2014 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Indikator makro bidang kesehatan : a. Jumlah kematian ibu mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, b. Jumlah kematian bayi mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, c. Jumlah kasus gizi buruk mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2. Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan : a. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, b. Ibu Hamil dengan Komplikasi yang Ditangani mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, c. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, d. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, e. Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, f. Cakupan Kunjungan Bayi mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

63 g. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, h. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit penderita DBD yang ditangani dan Cakupan Desa/ Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam sebesar 100% setiap tahunnya. Untuk lebih lengkap tentang data kesehatan di Kabupaten Ciamis tahun 2014 dapat dilihat dalam lampiran buku profil ini. Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun

64 Lampiran Profil Kesehatan 2013 DINAS KESEHATAN Jln. Mr. Iwa Kusumasomantri No. 12 Tlp. (0265) CIAMIS dinkesciamis@ymail.com Web : dinkes.ciamiskab.go.id

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS KATA PENGANTAR Buku Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis tahun 2013 merupakan salah satu bentuk penyajian data dan informasi bidang kesehatan yang diharapkan dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Indonesia dan memiliki luas sebesar 2.556,75 km 2 dan memiliki penduduk sebanyak

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Indonesia dan memiliki luas sebesar 2.556,75 km 2 dan memiliki penduduk sebanyak BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Profil Wilayah Kabupaten Ciamis 1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Ciamis merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia dan memiliki luas sebesar

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

-1- BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

-1- BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH -1- BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007 BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 93 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasioanal dan Provinsi Telaahan terhadap kebijakan Nasioanal dan provinsi menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang - Banten yang terletak di Jalan Ki Mas Jong No. 11 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2016 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 86 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral Sekretariat Bidang Bina Marga Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral Bidang Energi & Ketenagalistrikan UPTD : 1. UPTD Wilayah Ciamis

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 TAHUN 2017 29 Desember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 31 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM /KEGIATAN (1) (2) (3) (4) (5) I Meningkatnya kualitas air 1 Persentase

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN BUPATI KABUPATEN JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIAMIS Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1. VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat MISI I : Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional Pelayanan Kesehatan. Meningkatkan Masyarakat Miskin Cakupan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

RINCIAN BELANJA LANGSUNG PER PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR

RINCIAN BELANJA LANGSUNG PER PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR RINCIAN BELANJA LANGSUNG PER PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR No Program dan Kegiatan Pagu Dana Realisasi Per Oktober 1 Program Pelayanan Administrasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100. Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk

Lebih terperinci

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU,

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2016 SASARAN

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KESEHATAN JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa sebagai

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 204 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 02 Urusan Wajib Organisasi :. 02. 0 Sub Unit Organisasi :.

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR DENGAN

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2021 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Gubernur

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas : 41 LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Dinas Kesehatan I. KEPALA DINAS Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Kota Pekalongan

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Kota Pekalongan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah RKA-SKPD 2.2 SEMUA Tahun Anggaran 2017 Urusan Pemerintahan : 1. Organisasi : 1..20 DINAS Rekapitulasi Anggaran Langsung Berdasarkan dan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROGRAM KESEHATAN PROPINSI SUMATERA BARAT

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROGRAM KESEHATAN PROPINSI SUMATERA BARAT EDITORIAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROGRAM KESEHATAN PROPINSI SUMATERA BARAT Rosnini Savitri* Pembangunan secara berkesinambungan telah dimulai sejak dicanangkannya Rencana Pembanguan Lima Tahun Pertama,

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN SALINAN NOMOR 26/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016 Halaman : PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 06 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : (.0 ) : ( 00 ) Kesehatan Dinas

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017 RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017 DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN JEMBRANA FEBRUARI 2017 Dinas dan Kesos Kabupaten Jembrana KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN KEPALA DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN No 1 Kepala Dinas membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Ciamis, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. Ir. Gandjar Rachman

Sekapur Sirih. Ciamis, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. Ir. Gandjar Rachman Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA AMBON Tahun Anggaran : 2014 TARGET KINERJA (KUANTITATIF)

PEMERINTAH KOTA AMBON Tahun Anggaran : 2014 TARGET KINERJA (KUANTITATIF) RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA AMBON Tahun Anggaran : 2014 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan Organisasi Sub Unit Organisasi : 1. 02 : 1. 02. 01 : 1. 02.

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN WALIKOTA BALIKPAPAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 60 ayat (6),

Lebih terperinci