BAB I PENDAHULUAN. hiburan yang dibutuhkan. Program-program tersebut selalu berkembang sesuai
|
|
- Teguh Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai media dari budaya popular menghasilkan berbagai macam program yang dapat disaksikan oleh semua kalangan di dunia pada umumnya. Televisi merupakan sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan hiburan yang dibutuhkan. Program-program tersebut selalu berkembang sesuai kebutuhan zamannya sehingga banyak bermunculan tayangan-tayangan baru yang membuat acara televisi semakin beragam. Berbagai stasiun televisi berlomba-lomba untuk memberikan sebuah tayangan atau program-program yang menarik dan bermutu yang dapat mengandung nilai-nilai yang bermanfaat untuk dapat menarik minat para pemirsanya. Program-program tersebut sangat variatif, dimulai dari acara yang edukatif seperti berita, talk show tentang politik, keagamaan, hingga yang menghibur seperti film, sinetron, olah raga, ataupun program reality show. Reality show merupakan program yang memiliki kedekatan dengan kehidupan manusia dana dapat menyentuh langsung hati pemirsanya. Reality show di Indonesia muncul ketika ditayangkannya program yang bertemakan cinta, yaitu Katakan Cinta di RCTI. Berawal dari kesuksesan tayangan ini, stasiun televisi yang lain juga ingin memberikan yang terbaik bagi pemirsanya, seperti Kontak Jodoh, CLBK, Mak Comblang, Cinta Monyet di SCTV, dan Termehekmehek di Trans TV, dan tak terkecuali bagi stasiun televisi Indosiar. Indosiar menayangkan program Take Me Out Indonesia pada tanggal 19 Juni 2009.
2 Tayangan ini memberikan sesuatu yang baru dalam pencarian dan pemilihan pasangan hidup. Keputusan mencari dan memilih pasangan hidup adalah hal yang sangat penting dan sensitive. Tetapi program ajang pencarian pasangan hidup yang ditayangkan di televisi mampu menyedot perhatian khalayak karena menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Take Me Out Indonesia yang tayang setiap hari Sabtu pukul WIB di TV Indosiar memberikan kesempatan kepada para lajang, baik yang sudah pernah menikah maupun yang belum, untuk memperoleh pasangan. Dalam program ini, sejumlah wanita yang tengah mencari pasangan berdiri di panggung. Kemudian, pria yang akan menjadi pasangan masuk ke arena dan siap dipilih oleh peserta wanita. Pada episode kedua Take Me Out Indonesia menduduki peringkat ketujuh dari 100 program yang ada dan bersaing dengan Termehek-mehek. Menurut survey yang diadakan ABG Nielsen pada bulan September 2009 terhadap penonton TV usia 5 tahun ke atas di 10 kota di Indonesia, Take Me Out Indonesia menduduki peringkat teratas dengan rating 7,9% dan diikuti Termehek-mehek dengan rating 5,9% dan diperingkat ketiga adalah Para Pencari Tuhan dengan rating 5,2%, sedangkan survey yang dilakukan ABI mengenai acara yang banyak dtonton pemirsa Indonesia pada bulan September 2009, dari 12 program televise terfavorit Take Me Out Indonesia menduduki peringkat pertama dengan rating 22% atau sebanyak 553 pemilih dari 2527 pemilih yang ada (
3 Public Relation dan Promotion Fremantle Media di Indonesia, Afni Sasmita, mengatakan, setiap minggu sekitar 150 orang mendaftar untuk audisi acara ini. Program itu juga ditonton rata-rata 30 persen pemirsa televisi ( id=3381:silakan-tonton-urusan-pribadiku&catid=1:umum&directory=71). Tayangan Take Me Out Indonesia yang dipandu oleh Choky Sitohang dan Yuanita Christiani inipun mampu menyambet tropi Panasonic Gobel Awards pada tanggal 27 Maret Ini menunjukkan Take Me Out Indonesia mewakili salah satu program terpilih yang diminati pemirsa Indonesia ( Mencari dan memilih pasangan hidup adalah kebutuhan setiap manusia. Tidak terkecuali bagi karyawan USU di Kantor Biro Rektor. Peneliti tertarik menjadikan karyawan kantor biro rector USU sebagai responden karena mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, baik dari segi pendidikan, status, usia, agama, penghasilan, ataupun suku yang dapat mempengaruhi persepsi masingmasing individu tentang pemilihan pasangan hidup. Dengan adanya latar belakang inilah, peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmana hubungan tayangan Take Me Out Indonesia terhadap Persepsi karyawan Kantor Biro Rektor USU Medan dalam pemilihan pasangan hidup.
4 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu sejauhmana hubungan tayangan Take Me Out Indonesia dengan Persepsi Karyawan Kantor Biro Rektor USU Medan dalam Pemilihan Pasangan Hidup. 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan Masalah ditujukan agar ruang lingkup penelitian dapat lebih jelas dan terarah. Adapun pembatasan Masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Subjek penelitian ini adalah tayangan Take Me Out Indonesia yang ditayangkan di Indosiar setiap Sabtu pukul WIB. 2. Objek Penelitian adalah karyawan pada usia 21-40thn dan single. 3. Objek penelitian adalah karyawan yang telah menonton tayangan Take Me Out Indonesia minimal 2 kali. 4. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui motif menonton karyawan Biro Rektor USU. 2. Untuk mengetahui frekuensi karyawan biro rektor USU menonton tayangan Take Me Out Indonesia.
5 3. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan tayangan Take Me Out Indonesia dengan Persepsi karyawan Biro Rektor USU Medan dalam Pemilihan Pasangan Hidup Manfaat Penelitian Adapun manfaat Penelitian ini adalah: 1. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa jurusan ilmu komunikasi khususnya mengenai dampak media massa khususnya media televisi. 2. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis tentang komunikasi dan dampaknya. 3. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan dalam membuat kebijakankebijakan yang berhubungan dengan tema penelitian ini. 1.5 Kerangka Teori Dalam penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan untuk mendukung pemecahan permasalahan dengan jelas dan sistematis. Hal ini sesuai dengan pengertian teori itu sendiri, yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena social secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep (singarimbun, 1995: 37).
6 Adapun teori-teori yang relevan dengan penelitian ini adalah komunikasi dan komunikasi massa, televisi sebagai media komunikasi massa, teori efek komunikasi massa (SOR), persepsi, psikologi perkembangan, dan pasangan hidup Komunikasi dan Komunikasi Massa Komunikasi Massa mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin yaitu communication yang berarti memberitahukan atau pertukaran (Wiryanto, 2005: 5). Menurut Carl I Hovland, komunikasi adalah suatu usaha yang sistematis untuk merumuskan secara tegas azas-azas dan atas dasar azas tersebut disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap. Jika Carl I Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai usaha yang sisitematis, lain lagi dengan Lasswell. Ia menerangkan bahwa cara terbaik untuk menerangkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect. Jadi, jika dipilah-pilah akan terdapat 5 unsur atau komponen di dalam komunikasi, yaitu siapa yang mengatakan; apa yang dikatakan; media apa yang digunakan; kepada siapa pesan disampaikan; dan dengan effect apa. Jawaban bagi pertanyaan paradigmatic Lasswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi meliputi komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek (Effendi, 2003:13). Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi kemudian dilakukan dengan menggunakan media, baik media cetak maupun media elektronik. Hal ini menyebabkan proses pengiriman pesan dalam komunikasi dapat dilakukan secara
7 serempak dan dapat diterima khalayak dalam jumlah yang besar dalam satu waktu tertentu. Kegiatan seperti ini yang kemudian disebut dengan komunikasi massa. Komunikasi massa adalah jenis khusus komunikasi sosial yang melibatkan karakteristik khalayak yang khas, pengalaman komunikasi, dan komunikator (Mulyana, 2005: 198). Komunikasi massa melibatkan jumlah komunikan yang banyak, tersebar dalam area geografis yang luas, namun punya perhatian dan minat yang sama terhadap isu yang sama. Karena itu, agar pesan dapat diterima serentak pada waktu yang sama, maka digunakan media massa seperti surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Dalam tataran komunikasi ini, komunikator dan komunikan serta antar komunikan relative tidak saling kenal secara pribadi, anonym, dan sangat heterogen (Vardiansyah, 2004: 5) Televisi sebagai media komunikasi massa Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dalam melaksanakan fungsinya, televisi juga melaksanakan fungsi seperti media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. Pada umumnya tujuan khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. Ditinjau dari stimulus alat indera, dalam radio siaran, surat kabar, dan majalah hanya satu alat indera yang mendapat stimulus. Radio siaran dengan
8 indera pendengaran, surat kabar dengan indera pengkihatan. Tetapi televisi memiliki kelebihan, yaitu: 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan yaitu dapat didengar dan dilihat (audiovisual). Karena sifatnya yang audiovisual itu pula, maka acara siaran harus dilengkapi dengan gambar, baik gambar diam seperti poto, gambar peta, ataupun rekaman peristiwa. 2. Berpikir dalam gambar Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar (think in picture). Begitu pula dengan seorang komunikator yang akan menyampaikan informasi, pendidikan, atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan berpikir dalam gambar. 3. Pengoperasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih sulit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Pesan yang akan disampaikan melalui media televisi memerlukan pertimbangan-pertimbangan lain agar pesan tersebut dapat diterima oleh khalayak sasaran. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah pemirsa, waktu, durasi, dan metode penyajian. Menurut Prof. Dr. R Mar at acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, persepsi, perilaku, perilaku, padangan dan perasaan para penonton, dan ini
9 adalah hal yang wajar. Jadi jika ada hal- hal yang menyebabkan penonton terharu, terpesona, atau latah bukanlah sesuatu yang istimewa, sebab salah satu pengaruh psikologi dalam televisi adalah seakan-akan menghipnotis penonton, sehingga penonton tersebut dihanyutkan dalam suasana pertunjukkan televisi. (Effendy, 2003: 122) Teori efek komunikasi massa (teori S-O-R) Teori S-O-R sebagai singkatan dari stimulus-organism-response. Teori ini semula dari psikologi. Kalau kemudian menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan karena objek material dari psikologi dan komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi. Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Elemen-elemen utama dari teori ini adalah: a.pesan (Stimulus, S) b.komunikan (Organism, O) c.efek (Response, R) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek how bukan what dan why. Jelasnya how to communicate dalam hal how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses
10 perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. mar at dalam bukunya sikap manusia, Perubahan serta Pengukurannya mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variable penting, yaitu: a. Perhatian, perhatian karyawan terhadap tayangan Take Me Out Indonesia. b. Pengertian, dimana karyawan mengerti apa makna yang terkandung dalam tayangan Take Me Out Indonesia. c.penerimaan, dimana karyawan USU dapat menerima pesan/makna yang terdapat pada tayangan Take Me Out Indonesia. Gambar 1 Teori S-O-R stimulus Organisme: Perhatian Pengertian respon Sumber: Effendy, 2003: 255 Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung kepada proses yang terjadi pada individu. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.
11 Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 2003: 254). Sehubungan dengan penjelasan di atas, teori S-O-R dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Stimulus Organism Respons : Tayangan Take Me Out Indonesia : Karyawan Kantor Biro Rektor USU. : Efek yang ditimbulkan pada karyawan Kantor Biro Rektor USU berupa persepsi Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atua hubunganhubungan yang diperoleh dangan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) (Rakhmat, 2004: 51). Gulo (1982: 207) mendefinisikan bahwa persepsi sebagai proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indra-indra yang dimilikinya. Bagi Atkinson, persepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan. Menurut Verbeek (1978), persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu fungsi yang manusia secara langsung dapat mengenal dunia riil yang fisik. Brouwer (1983; 21) menyatakan bahwa persepsi (pengamatan) ialah suatu replika dari benda di luar manusia yang intrapsikis, dibentuk berdasar rangsangan-rangsangan dari objek.
12 Sedangkan Pareek (1996:13) memberikan definisi yang lebih luas ihwal persepsi ini; dikatakan persepsi dapat di definisikan sebagai proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada rangsangan panca indra atau mata (Sobur,2003: 465). Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu hal yang penting yang dialami setiap orang. Setiap orang akan menerima segala sesuatau berupa informasi ataupun segala rangsangan yang datang dari lingkungannya, dalam batas-batas kemampuannya, segala rangsangan yang diterimanya tersebut diolah, dan selanjutnya di proses. Dalam perspektif ilmu komunikasi, persepsi bisa dikatakan sebagai inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi. Hal ini tampak jelas pada definisi John R. Wenburg dan William W. Wilmot: persepsi dapat didiefinisikan sebagai cara organisme memberi makna, sedangkan Rudolph F.Verderber: Persepsi adalah proses menafsirkan informasi indrawi, atau J. Cohen: Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representative objek eksternal; persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada di luar sana (Mulyana, 2005: 168). Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering
13 merka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia. Manusia secara ilmiah ingin mengetahui dunia di luar dirinya dan seberapa tepat mereka menggambarkannya. Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama, yaitu: 1. Seleksi, adalah sutu proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. 2. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi kepribadian, dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana. 3. Reaksi, yaitu persepsi yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi. Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja. Tentulah ada faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut. Secara umum terdapat tiga faktor yang mempengaruhi timbulnya persepsi, yaitu: 1. Diri orang yang bersangkutan sendiri. Apabila seorang melihat dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi oleh karakteristik individual yang
14 turut berpengaruh seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman, dan harapannya. 2. Sasaran persepsi tersebut. Sasaran itu mungkin berupa orang, benda, atau peristiwa. Sifat- sifat seperti itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. Gerakan, suara, ukuran, tindak tanduk dan cirri-ciri lain dari sasaran persepsi turut menentukan cara pandang orang yang melihatnya. 3. Faktor situasi Persepsi harus dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi mana persepsi itu timbul perlu pula mendapat perhatian. Situasi merupakan faktor yang turut berperan dalam pertumbuhan persepsi seseorang Psikologi Perkembangan Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Perkembangan pribadi manusia ini berlangsung sejak konsepsi sampai mati. Perkembangan yang dimaksud adalah proses tertentu yaitu proses yang terus menerus, dan proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Istilah perkembangan secara khusus diartikan sebagai perubahanperubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia. Werner (1969) menyatakan bahwa pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak
15 dapat diputar kembali (Monks, 1999: 4). Knoers (1985) menyatakan bahwa perkembangan juga berkaitan dengan belajar, khususnya mengenai isi proses perkembangan; apa yang berkembang berkaitan dengan perilaku belajar. Disamping itu juga bagaimana hal sesuatu dipelajari, misalnya apakah melalui memorisasi (menghafalkan) atau mengerti hubungan, ikut menetukan perkembangan (Monks, 1999:7). Perkembangan psikologi merupakan suatu proses yang dinamis. Dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi aktual dan terwujud. Umur kalender disini bukan merupakan suatu variable yang bebas, melainkan merupakan suatu dimensi waktu untuk mengatur bahan- bahan (data) yang ada (Monks, 1999: 1-2). Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker dalam Developmental Psycology to day (1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam Developmental Psycology (1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya sebagai berikut: Masa Sebelum lahir (Prenatal Period) Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel bapakibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa Bayi Baru Lahir (New Born) Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase
16 pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan. Masa Bayi (Babyhood) Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan. Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood) Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood). Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Masa Puber (Puberty) Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11, atau 12 tahun sampai umur 15 atau 16 tahun. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood) Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21 sampai
17 umur 40 tahun. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40 sampai umur 60 tahun, dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60 tahun sampai mati. Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas san penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Dalam mengembangkan suatu pandangan pasangan hidup sebagai suatu kesatuan nilai yang integral adalah salah satu hasil yang dicapai orang dewasa, karena hal ini memungkinkan seseorang untuk menempatkan semua kejadian, kebenaran nilai-nilai dalam stu sudut pandangan teetentu yang mencakup segalanya. Dan dari sudut pandang inilah akan diberikan arti pada semua hal tersebut tadi (Krathwohl, 1964 dalam Monks). Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood) Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood) Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. (
18 Pasangan Hidup Arti pasangan adalah yang menjadi padanannya (jodohnya, teman bermain, dan sebagainya) (KBBI, 2007: 833). Arti hidup adalah terus ada, tetap ada ( KBBI, 2007:400). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa arti pasangan hidup merupakan pasangan atau seseorang yang menjadi padannya yang akan terus ada dan tetap ada. Memilih pasangan hidup yang tepat adalah awal untuk membina sebuah pernikahan yang bahagia. Menikah adalah menyempurnakan agama. Tujuan pernikahan bukan saja untuk menyatukan kebutuhan biologis, tetapi juga untuk menyambung keturunan dalam naungan rumahtangga yang penuh cinta damai dan kasih (Hariwijaya, 2007: 2). Psikolog Clara Istiwidarum memaparkan pandangannya dalam memilih pasangan hidup, seperti: 1. Usia harus di perhitungkan Kalau kedua pasangan menikah di usia dewasa awal (21-40 tahun), berarti dari mulai tahap perkembangan dewasa awal melangkah ke tahap perkembangan baru menjadi pasangan suami istri memiliki waktu yang lebih panjang. Perkembangan fisiologis dan biologisnya pun masih seimbang, sehingga masih bisa sejalan dan membuat membuat hubungan lebih langgeng. 2. Belajar bersama Kedua pasangan yang menikah masih sama-sama dalam proses belajar banyak hal. Salah satu yang paling utama ialah mencoba belajar dengan berbagai cara menjadi seorang ayah dan ibu.
19 3. Persiapan yang matang Selain faktor kematangan, persiapan pun perlu diperhatikan. artinya harus siap dan dipertimbangkan matang mengenai langkah yang akan ditempuh. kalau hanya karena alasan untuk menghindari perbuatan dosa, maka merupakan langkah yang paling dangkal. Karena lebih dari itu, pernikahan adalah sebuah ikatan suci di mana dua orang yang memutuskan terikat dalam sebuah pernikahan bertanggung jawab untuk saling membina sehingga akhirnya tercipta sebuah keluarga harmonis sesuai dengan harapan. 4. Dukungan Keluarga Untuk memnemukan pasanga hidup yang bahagia, dukungan dari keluarga juga harus diperhatikan. Kitapun harus mengantongi restu keluarga. Sebab pernikahan adalah suatu ikatan yang tak terbatas waktu, jadi dukungan orangtua dan keluarga sangat diperlukan di sini agar tidak akan terjadi kondisi menyerah di tengah jalan. ( -positif-negatif-menikah-muda-yuk). 1.6 Kerangka Konsep Konsep merupakan penggambaran secara fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat penelitian ilmu social (Singarimbun, 1995:33).
20 Melalui konsep peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Adapun kerangka konsep yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: 1. Komponen Tayangan Take Me Out Indonesia yang ditayangkan di TV Indosiar pada hari Sabtu pukul WIB. 2. Komponen Persepsi Karyawan Kantor Biro Rektor USU Medan. 1.7 Model Teoritis Berdasarkan kerangka konsep di atas, maka dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut: Variabel X Tayangan Take Me Out Indonesia Variabel Y Persepsi Karyawan USU Karakteristik Responden
21 1.8 Operasional Variabel Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka untuk memudahkan penelitian ini perlu dibuat operasional variable-variabel sebagai berikut: Tabel 1 Variabel Operasional Variabel Variabel X Tayangan Take Me Out Indonesia Variabel Y Persepsi karyawan Biro Rektor USU Indikator 1. Waktu Penyiaran a. Jam siar b. Durasi Penyiaran c. Frekuensi Penyiaran 2. Komunikator (Pembawa Acara) a. Kredibilitas - Keahlian - Kejujuran - Berperasaan - Tingkah laku - Ekspresi b. Daya Tarik - Penyesuaian diri - Tampilan fisik - Bahasa Tubuh 3. Isi Acara a. Tema acara b. Kejelasan Pesan c. Teknik penyampaian pesan d. Musik Pendukung 1. Pengenalan a. Frekuensi Menonton b. Waktu Menonton 2. Perhatian a. Motif Menonton 3. Perasaan, yaitu suka tidaknya pemirsa terhadap Take Me Out Indonesia. 4. Tanggapan (bermanfaat atau tidak)
22 Karakteristik Responden 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Status 4. Agama 5. Pendidikan 6. Penghasilan 1.9 Defenisi Operasional Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variable. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi alamiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variable yang sama (Singarimbun, 1995:46). I. Komponen Tayangan Take Me Out Indonesia 1. Waktu Penyiaran, meliputi: a. Jam Siar, jam penyiaran Take Me Out Indonesia di Indosiar setiap episodenya, yakni pada pukul WIB. b. Durasi penyiaran, yakni waktu penyiaran acara Take Me Out Indonesia di Indosiar setiap episodenya, yakni tiga jam. c. Frekuensi penyiaran, yakni frekuensi penyiaran tayangan Take Me Out Indonesia di Indosiar setiap minggu yakni 1 x dalam seminggu 2. Komunikator (Pembawa Acara), meliputi: - Keahlian, yaitu faktor dimana seorang pembawa acara harus menguasai topik yang akan disampaikan sehingga tayangan tersebut dapat menyatu dengan pembawa acara.
23 - Kejujuran, faktor dimana seorang pembawa acara harus mempunyai kemampuan bertindak dengan bijaksana dengan mengatakan kebenaran yang ada. - Berperasaan, faktor dimana seorang pembawa acara harus dapat merasakan perasaan seseorang agar nantinya dapat berbicara dengan keinginan dan kebutuhan pemirsa. - Tingkah laku, dimana seorang pembawa acara harus manpu berperilaku baik, terutama saat memandu acara. - Ekspresi, yaitu bagaimana seorang pembawa acara dapat menunjukkan raut wajah sehingga memperjelas makna dari acara tersebut. - Penyesuaian diri, yaitu bagaimana seorang pembawa acara dapat menyesuaikan dirinya dengan peserta ataupun pemirsa sehingga terjalin komunikasi yang dua arah. - Tampilan Fisik, yaitu bagaimana seorang pembawa acara menjaga penampilan agar tetap menarik perhatian pemirsa. - Bahasa tubuh, yakni bagaimana bahasa tubuh pembawa acara Take Me Out Indonesia. 3. Isi Acara a. Tema Acara, yakni materi acara yang dihadirkan dalam Take Me Out Indonesia. b. Kejelasan Pesan, yaitu mudah tidakna pesan dari tayangan tersebut untuk di pahami oleh pemirsa.
24 c. Teknik Penyampaian Pesan, yaitu bagaimana cara ataupun metode yang dilakukan agar pesan dapat diterima oleh pemirsa. d. Musik Pendukung, yakni musik/lagu yang digunakan sebagai musik/ lagu pembuka, mengiringi acara serta menutup acara. II. Komponen Persepsi Karyawan USU 1. Pengenalan, yakni pengenalan karyawan USU terhadap tayangan Take Me Out Indonesia, yang terdiri dari: a. Frekuensi Menonton, yaitu frekuensi menoton pemirsa terhadap tayangan Take Me Out Indonesia b. Waktu Menonton, yaitu waktu pemirsa untuk menonton tayangan Take Me Out Indonesia. 2. Perhatian, yakni proses berfikir oleh karyawan yang menuju pada penarikan kesimpulan. - Motif Menonton, yaitu motif pemirsa untuk menonton tayangan Take Me Out Indonesia. 3. Perasaan, yakni pengakuan diri terhadap kesamaan rasa. 4. Tanggapan, yakni pandangan yang diberikan oleh masyarakat terhadap acara tayangan Take Me Out Indonesia. III. Karakteristik Responden 1. Usia, yakni usia para responden. 2. Jenis Kelamin, yakni perempuan atau laki-laki. 3. Status, yakni belum pernah menikah, duda, atau janda. 4. Agama, yakni agama yang dianut oleh para responden.
25 5. Pendidikan, yakni pendidikan terakhir yang dimiliki oleh para responden. 6. Penghasilan, yakni penghasilan yang dimiliki oleh responden. I. 10. Hipotesis Hipotesis diturunkan dari teori. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu fenomena dan atau pertanyaan yang dirumuskan setelah mengkaji suatu teori. Oleh karena itu, rumusan hipotesis harus dalam bentuk pernyataan ilmiah atau proposisi, yaitu mengandung hubungan dua variable atau lebih (Sudjana, 2000:11). Sekalipun demikian, pernyataan ilmiah yang sudah dibuat masih perlu diuji kebenarannya melalui data empiris, sebab pendapat yang terkandung dalam pernyataan tersebut masih dangkal. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 0 : tidak terdapat hubungan antara tayangan Take Me Out Indonesia dan Persepsi Karyawan Biro Rektor USU Medan. H a : terdapat hubungan antara tayangan Take Me Out Indonesia dan Persepsi Karyawan Biro Rektor USU Medan.
BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antara media massa televisi tidak terelakkan lagi. Tingginya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat persaingan antara media massa televisi tidak terelakkan lagi. Tingginya persaingan itulah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Effendy (2003: 254), dalam teori Stimulus-Organism-Responses (S-
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut Effendy (2003: 254), dalam teori Stimulus-Organism-Responses (S- O-R), efek atau respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan masyarakat dunia. Siaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harold D. Lasswell menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang. menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Globalisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi, dengan ciri-ciri berlangsung satu arah, komunikator melembaga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah alat komunikasi massa yang di gunakan dalam proses komunikasi, dengan ciri-ciri berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran penting pada khalayak untuk membentuk persepsi di dalam lingkungan masyarakat. Seiring dengan berjalannya
Lebih terperinciSIKAP MAHASISWA DI SURABAYA TERHADAP GAME SHOW HAPPY SONG DI INDOSIAR SKRIPSI
SIKAP MAHASISWA DI SURABAYA TERHADAP GAME SHOW HAPPY SONG DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Mahasiswa Di Surabaya Terhadap Game Show Happy Song di Indosiar) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi media dewasa ini memberikan andil yang sangat besar dalam perkembangan dan kemajuan komunikasi massa. Dari semua media komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai macam kebutuhan salah satu kebutuhan yang mendasar adalah kebutuhan akan informasi. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat khususnya remaja sering melupakan pentingnya kesehatan dan gaya hidup sehat. Dimana para remaja sering melupakan dan tidak perduli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan, melalui media sebagai alat yang menjembatani pesan untuk sampai kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Peneliti ingin mengambil tema tentang budaya komunikasi di organisasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk dikaji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Agama Islam merupakan agama paling benar yang merupakan pegangan hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat bisa membedakan mana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Menurut Effendy (2003:254) teori Stimulus-Organism-Responses (S-O-R), respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Biagi (2010, 5) setiap hari manusia selalu menghabiskan sebagian waktunya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi menjadi primadona
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi bisa terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Harold
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat ini, setiap manusia memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar,
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Teori merupakan faktor yang sangat penting dalam proses penelitian. Seorang peneliti harus memilih dan menentukan teori apa yang digunakannya dalam penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat persaingan antara media massa televisi tidak terelakkan lagi. Sebagai media audio visual, televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masyarakat pada era teknologi ini benar-benar merasakan bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa adanya interaksi terhadap lingkungan dan media massa. Ada berbagai kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media menjadi hal yang penting bagi kehidupan manusia untuk mengetahui informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media elektronik yang memiliki pengaruh sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media elektronik yang memiliki pengaruh sangat besar bagi kehidupan masyarakat saat ini. Televisi merupakan bagian dari kehidupan kita dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa adalah sarana yang membawa pesan. Media massa utama adalah buku, majalah, koran, televisi, radio, rekaman, film, dan web. Kebanyakan ahli teori menganggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan
Lebih terperinciPengantar Ilmu Komunikasi
MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lagi bagi seluruh masyarakat di dunia. Peristiwa komunikasi yang diamati sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa-peristiwa komunikasi adalah peristiwa yang sudah tidak asing lagi bagi seluruh masyarakat di dunia. Peristiwa komunikasi yang diamati sangat luas dan kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan semakin besar. Dengan keterbukaan informasi, seseorang dapat dengan mudah dan cepat mengakses informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan
6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Salah satu bagian dari ilmu
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam penyebaran informasi atau sebagai proses komunikasi massa yang bersifat komersil maupun sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari hari manusia di dunia ini. Keberadaannya sungguh merupakan sesuatu yang mutlak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengertian Televisi. Di era moderen ini, salah satu media massa yang sangat mudah diakses dan paling
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Televisi Di era moderen ini, salah satu media massa yang sangat mudah diakses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat sebuah kotak ajaib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini sedang berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seperti kita ketahui, media adalah suatu alat yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan
B A B I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan yang bersangkutan adalah untuk memuaskan pelanggan. Cara pengungkapannya pun sangat beragam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau prilaku (behavior).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini di dalam komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik di indonesia sudah demikian pesat. Informasi yang bisa di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Teori SOR merupakan singkatan dari Stimulus (pesan) Organism (komunikan atau penerima pesan) Response (efek). Pada mulanya teori ini berasal dari ilmu psikologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi tersebut bisa dilakukan secara tatap muka, maupun menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah karya dari peradaban manusia yang sangat bermanfaat. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, komunikasi dilakukan untuk memperoleh informasi. Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Hidup ini dikendalikan media massa. Kalimat itu tidak dapat dipungkiri bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ditengah perkembangan teknologi komunikasi massa dewasa ini, masyarakat baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah S-O-R (Stimulus Organism - Response) merupakan proses di mana stimulus memberikan pesan, lalu organism menerima atau tidak pesan yang diberikan lalu baru
Lebih terperinci