BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan salah satu aset yang berharga bagi banyak

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan salah satu aset yang berharga bagi banyak"

Sucianty Kusumo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu aset yang berharga bagi banyak perusahaan dikarenakan persediaan melibatkan nilai investasi yang cukup signifikan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Investasi pada persediaan ini mempengaruhi pengelolaan alokasi penggunaan arus kas perusahaan jika diinvestasikan pada komponen lain yang terkait dengan kegiatan usaha perusahaan yang berpotensi memberikan hasil yang lebih produktif. Oleh karena itu, manajemen persediaan yang efektif diharapkan bisa mengurangi biaya-biaya yang tidak produktif yang terkait dengan persediaan (Hansen dan Mowen, 2006). Tujuan utama dalam manajemen persediaan adalah menjaga keseimbangan nilai investasi perusahaan pada jumlah persediaan yang harus dimiliki. Dalam hal ini, jika investasi pada jumlah persediaan melebihi kebutuhan operasi perusahaan, maka berpotensi timbulnya biaya-biaya tambahan terkait dengan persediaan seperti biaya penyimpanan dan biaya pemeliharaan. Sebaliknya jika investasi pada jumlah persediaan kurang dari kebutuhan operasi perusaaan, maka akan berpotensi pada permintaan persediaan tidak terpenuhi yang berakibat pada terganggunya proses produksi atau kehilangan penjualan. Oleh karena itu, suatu manajemen persediaan yang baik sangat diperlukan untuk mencapai tujuan sebagaimana di atas (Heizer dan Render, 2011). 1

2 Penentuan investasi pada jumlah persediaan yang tepat bisa berdampak pada pengelolaan persediaan yang baik terutama dalam hal-hal yang terkait dengan persediaan antara lain perkiraan (forecasting) jumlah persediaan, pengendalian fisik, kepercayaan pemasok, dan penurunan jumlah persediaan cadangan (safety stock). Namun demikian, kebijakan penentuan jumlah persediaan ini hanya bisa dilakukan secara tepat jika perusahaan memiliki catatan persediaan yang lengkap dan akurat. Dalam hal ini, suatu sistem pencatatan penerimaan dan pengeluaran persediaan yang terstruktur dan rapi sangat diperlukan untuk menunjang penentuan jumlah persediaan yang tepat. Suatu catatan yang lengkap dan akurat saja masih belum mencukupi, perusahaan perlu melakukan suatu pemeriksaan rutin terhadap catatan persediaan tersebut dengan cara melakukan penghitungan fisik persediaan secara berkala untuk memastikan catatan persediaan tersebut sesuai dengan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan (Heizer dan Render, 2011). Penelitian ini adalah suatu studi kasus mengenai manajemen persediaan pada PT XYZ (yang selanjutnya dalam penelitian ini disebut dengan perusahaan ). Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa pengitungan fisik persediaan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memastikan catatan persediaan telah lengkap dan akurat sesuai dengan jumlah persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Informasi yang tersaji dalam catatan persediaan bisa digunakan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam menentukan investasi pada jumlah persediaan. Tabel-tabel berikut ini menyajikan perbandingan atau rekonsiliasi antara hasil penghitungan fisik persediaan 2

3 dengan catatan akuntansi (buku besar) persediaan yang dilakukan pada akhir tahun 2010, 2011, dan 2012: Tabel 1.1 Rekonsiliasi Persediaan 2010 Dalam ribuan dolar AS Kategori Material Catatan Fisik Selisih Lebih / (Kurang) (a) (b) (a) (b) Kapital % Non-kapital (366) -11% Total % Tabel 1.2 Rekonsiliasi Persediaan 2011 Dalam ribuan dolar AS Kategori Material Catatan Fisik Selisih Lebih / (Kurang) (a) (b) (a) (b) Kapital % Non-kapital (401) -12% Total % Tabel 1.3 Rekonsiliasi Persediaan 2012 Dalam ribuan dolar AS Kategori Material Catatan Fisik Selisih Lebih / (Kurang) (a) (b) (a) (b) Kapital % Non-kapital (604) -19% Total % Sumber: Dirangkum dari laporan penghitungan fisik persediaan perusahaan Hasil rekonsiliasi yang tersaji pada tabel-tabel di atas menunjukkan adanya tren peningkatan selisih saldo persediaan menurut catatan akuntansi 3

4 (buku besar) persediaan yang melebihi hasil penghitungan fisik persediaan masing-masing sebesar AS$ 425 ribu pada akhir tahun 2010, AS$ 707 ribu pada akhir tahun 2011, dan AS$ 849 ribu pada akhir tahun Penyebab selisih lebih saldo persediaan yang terjadi pada catatan akuntansi (buku besar) perusahaan tersebut masih belum teridentifikasi. Kondisi ini berpotensi pada kemungkinan adanya persediaan yang hilang atau pemakaian persediaan yang belum dibukukan dalam catatan (buku besar) persediaan. Fenomena ini mengindikasikan adanya suatu permasalahan dalam manajemen persediaan yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan fenomena di atas, penulis melakukan pembahasan mengenai penerapan manajemen persediaan dengan mengangkat judul: EVALUASI EFEKTIVITAS MANAJEMEN PERSEDIAAN (Studi Kasus pada PT XYZ Jakarta). 1.2 Rumusan Masalah Terjadinya perbedaan saldo persediaan yang belum teridentifikasi antara catatan akuntansi (buku besar) dengan hasil penghitungan fisik persediaan sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya bisa disebabkan oleh beberapa permasalahan berikut ini: 1. Tidak adanya sumber daya manusia yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi terkait dengan posisi-posisi yang ada dalam struktur organisasi fungsi pergudangan. 4

5 2. Prosedur Manajemen Persediaan yang berlaku saat ini tidak mengatur semua kegiatan-kegiatan yang terkait dengan fungsi pergudangan. 3. Prosedur Manajemen Persediaan yang berlaku saat ini tidak diterapkan secara efektif oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang ada didalam fungsi pergudangan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi terhadap efektivitas manajemen persediaan yang dilakukan oleh perusahaan selama tahun (periode penelitian). 1.4 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan penelitian ini melibatkan peneliti dalam realitas obyek penelitian. Jenis pendekatan kualitatif penelitian ini adalah deskriptif dimana penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara detil terhadap fenomena yang terjadi sebagaimana dinyatakan pada rumusan masalah melalui studi kasus pada obyek penelitian. 1.5 Manfaat Penelitian Pertama, penelitian ini dapat memberikan gambaran yang sesungguhnya mengenai manajemen persediaan yang berlaku saat ini di perusahaan dan evaluasi efektivitas penerapannya oleh bagian-bagian terkait, sehingga hasil 5

6 penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan. Kedua, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk lebih memahami mengenai manajemen persediaan yang berlaku secara umum dalam industri perminyakan di Indonesia. Ketiga, hasil penelitian ini juga bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian lebih lanjut. 1.6 Batasan Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah evaluasi efektivitas manajemen persediaan yang ditinjau dari penerapan Prosedur Manajemen Persediaan yang terkait dengan fungsi pergudangan selama periode tahun Adapun kegiatan-kegiatan yang ada dalam fungsi pergudangan meliputi kegiatan penerimaan persediaan, pengeluaran persediaan, penyimpanan persediaan, perawatan persediaan, penilaian persediaan, penghapusan persediaan, penghitungan fisik persediaan dan pelaporan persediaan. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bertujuan untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang terstruktur terhadap pokok pembahasan sebagaimana dinyatakan dalam rumusan masalah. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian terdiri dari lima bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang memberikan gambaran mengenai materi penelitian yang meliputi latar belakang, rumusan 6

7 masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memberikan gambaran mengenai teori yang berkaitan dengan persediaan dan manajemen persediaan secara umum dan juga pemahaman mengenai persediaan yang berkaitan dengan lingkup kegiatan usaha perusahaan di industri perminyakan Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memberikan gambaran mengenai jenis pendekatan penelitian dan metode pengumpulan data serta analisa yang digunakan terhadap hasil pengumpulan data. Bab ini juga memberikan gambaran mengenai profil obyek penelitian. BAB IV EVALUASI EFEKTIVITAS MANAJEMEN PERSEDIAAN Bab ini memberikan uraian secara detil mengenai Prosedur Manajemen Persediaan yang berlaku saat ini di perusahaan dan hasil evaluasi efektivitas penerapan Prosedur Manajemen Persediaan tersebut. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan memberikan simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan temuan-temuan dalam evaluasi efektivitas manajemen persediaan serta saran yang bisa bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan. 7

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi mendorong mereka untuk meningkatkan prestise, salah

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi mendorong mereka untuk meningkatkan prestise, salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini penggunaan mobil sudah merupakan konsumsi umum. Mobil bukan lagi dipandang sebagai barang istimewa, ini dapat dilihat dari tingkat kepadatan lalu