BAB 1 PENDAHULUAN. kekuasaannya. Ganeswara (2008) menjelaskan bahwa pada dasarnya. dapat mempertanggungjawabkan pada rakyat.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. kekuasaannya. Ganeswara (2008) menjelaskan bahwa pada dasarnya. dapat mempertanggungjawabkan pada rakyat."

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara demokrasi, dimana merupakan suatu pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan kembali ke rakyat. Menurut Nurhadi (2008), demokrasi merupakan sebuah gagasan bermasyarakat yang mempertahankan rakyat sebagai pemegang kedaulatan (kekuasaan), dimana tidak ada satupun pihak yang boleh melakukan tindakan politik atas nama rakyat tanpa persetujuan rakyat yang mendelegasikann kekuasaannya. Ganeswara (2008) menjelaskan bahwa pada dasarnya pemerintahan dalam negara demokrasi adalah pilihan rakyat yang berdaulat dan diberi tugas untuk menyelenggarakan sistem pemerintahan negara, serta dapat mempertanggungjawabkan pada rakyat. Trijono (2013) mengemukakan bahwa demokrasi Indonesia merupakan sebuah demokrasi yang berdasarkan dengan Pancasila dan masih dalam tingkat perkembangan. Setiap warga negara apapun latar belakangnya baik suku, agama, ras, jenis kelamin, status sosial, dan golongan, mereka memiliki hak yang sama dalam berserikat dan berkumpul, menyatakan pendapat, menyikapi secara kritis kebijakan pemerintahan dan pejabat negara (Rahmawati, 2015). Pemilu merupakan suatu bentuk partisipasi politik yang dilakukan semua warga negara dalam upaya ikut serta di pemerintahan secara langsung (Fernanda, Holilulloh, & Yunisca, 2016). 1

2 Sejak tahun 2004 telah terjadi perubahan yang sangat besar dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung. Zuhro (2012) menjelaskan bahwa pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilakukan secara langsung merupakan salah satu trobosan politik yang signifikan dalam mewujudkan demokratisasi di tingkat lokal. Ritaudin (2013) Pilkada merupakan perwujudan dari proses demokratisasi yang sedang berlangsung, di mana pada era otonomi daerah saat ini dibuka seluas-luasnya bagi masyarakat untuk banyak berperan dan aktif dalam menentukan masa depan daerahnya masing-masing. Ritaudin juga menegaskan bahwa Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) adalah Proses politik dalam kerangka menuju perubahan, perbaikan dan berorientasi pada regenerasi. Pemilihan pemimpin lokal di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota merupakan bagian yang sangat penting dari transformasi politik menuju konsolidasi demokrasi daerah yang dapat representatif, efektif, serta propublik maupun tidak (Santoso, dan Supriyanto, 2012). Pemilihan kepala daerah juga telah diatur didalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 dalam pasa1 ayat 1, yang menjelaskan bahwa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota secara langsung dan demokratis. Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan ibukota Republik Indonesia, dimana DKI Jakarta sendiri dapat dikatakan sebagai sebuah miniatur peta yang memiliki kekuatan perpolitikan di Indonesia, selain itu 2

3 Jakarta merupakan tempat yang memiliki pusat perhatian yang tinggi baik dari tingkat nasional serta di tingkat internasional, hal itu dikarenakan Jakarta merupakan pusat jantung kekuasaan (https.seword.com). Fungsi yang di tanggung oleh DKI Jakarta dipercaya karena mempunyai potensi yang sangat strategis, dikarnakan DKI Jakarta memiliki fungsi yang sangat besar seperti Ibukota Negara Republik Indonesia dan juga sebagai kota kosmopolitan dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki tanggungjawab yang sangat berat. Pilgub DKI Jakarta 2017 adalah proses mencari pemimpin Jakarta yang mempunyai kemampuan untuk bekerja sebagai pemimpin yang amanah, mencari pemimpin yang memiliki komitmen untuk menciptakan kemajuan bagi daerah yang dipimpinnya (dalam https.seaword.com). Pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah DKI Jakarta 2017 dalam menentukan periode kepemimpinan tahun yang dilakasanakan dalam dua putaran pemilihan, pada putaran pertama tanggal 15 Februari 2017 dan putaran kedua dilakukan pada 19 April Dalam pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah DKI Jakarta tahun 2017 memiliki tiga pasangan calon yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI (KPUD DKI) dimana ketiga pasangan calon tersebut ialah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Ahok Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (kompas.com). Dimana pada hasil putaran pertama Pilkada DKI Jakarta menyisakan dua pasangan calon, yaitu basuki-djarot dan Anies-Sandi. 3

4 Pada dasarnya setiap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur memiliki program kerja yang mencakup enam hal, yaitu: lingkungan, ekonomi, kesehatan, penyandang disabilitas, pariwisata kebudyaan dan teknologi. Program kerja unggulan yang dimiliki Ahok-Djarot yaitu pengadaan kartu Jakarta One, yang dimana Kartu Jakarta One merupakan bagian dari visi Ahok yang ingin menjadikan Jakarta sebagai Smart City, Sedangkan pada pasangan cagub cawagub Anies-Sandiaga memiliki program kerja unggulan yang akan memfokuskan kerjanya pada ketersediaan lapangan pekerjaan, pengendalian harga dan pengadaan air bersih serta akan mengsusung program kerja unggulan berupa pengadaan rumah terjangkau bagi masyarakat Jakarta dengan down payment (DP) Rp.0 ( Masyarakat menilai sangat puas dengan kinerja Ahok selama menjabat menjadi gubernur, mulai dari program yang brilian dalam memberantas pungli korupsi tanpa pandang bulu dan menyediakan rumah hunian yang rapi dan bersih, akan tetapi banyak halangan dan rintangan yang menghalangi program kerja Ahok untuk mengubah kota Jakarta menjadi lebih baik dan rapih, mulai dari persekutuan anggota DPR yang korupsi, tuduhan korupsi kepada Ahok yang tidak terbukti, serta adanya sentiment sara politik agama (https.seword.com). Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survey terbaru dengan elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan- Sandiaga Uno di Pilgub DKI 2017, yang dimana hasil 4

5 tingkat kepuasan warga terhadap kinerja Ahok tinggi, namun elektabilitas Anies-Sandi balik mengungguli (https.news.detik.com). Hasilnya menunjukan bahwa ada 67,1% responden yang memilih Ahok karena alasan rasional, sedangkan 18,2% lainnya karena alasan emosional. Di sisi lain, ada 31,1% responden yang memilih Anies karena alasan rasional dan 60,4% karena alasan emosional. Alasan rasional misalnya kinerjanya terbukti dan berpengalaman, sedangkan alasan emosional antara lain tegas, peduli, seagama, dan merakyat. Kesadaran politik warga negara menjadi faktor determinan dalam partisipasi politik masyarakat, artinya sebagai hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan kesadaran akan hak dan kewajiban yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat dan kegiatan politik menjadi tolak ukur dan kadar seseorang terlibat dalam proses partisipasi politik (Rahmawati, 2015). Salah satu kategori pemilih yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan demokrasi di masa mendatang adalah pemilih pemula, selain jumlahnya yang akan terus bertambah, potensi daya kritis mereka dapat menentukan sebuah hasil pemilu. Menurut lembaga survey Internasional seperti Pew Research Center dan Gallup, pemilih pemula muda antara berusia 17 hingga 29 tahun, sedangkan yang dimaksud dengan pemilih pemula adalah mereka yang berusia tahun, dan mereka yang telah memiliki hak suara dan tercantum dalam daftar pemilihan tetap (DPT) serta baru pertama kali mengikuti pemilihan umum, baik dalam pemilihan legislative (Fernanda, Holilulloh, dan Nurmalisa 2016). 5

6 Table 1.1. REKAP PEMILIHAN TAHUN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 NO NAMA KAB/KOTA PRIA WANITA TOTAL % DARI TOTAL DPT 1. JAKARTA BARAT ,09 2. JAKARTA PUSAT ,59 3. JAKARTA SELATAN ,23 4. JAKARTA TIMUR ,65 5. JAKARTA UTARA ,57 6. KEPULAUAN SERIBU ,01 TOTAL ,42 Sumber : https.kpujakartaselatankota.go.id. Pemilu merupakan ajang bagi kaum muda untuk menunjukkan partisipasi politiknya untuk turut andil dalam legitimasi kekuasaan politik ke depan. Menurut data statistik dalam rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2017 terdapat jumlah pemilih, 8,2% dari total DPT merupakan pemilih pemula, berarti total suara ada di tangan kaum pemilih pemula. Maka dapat dikatakan sangat signifikan jika tidak ada perubahan tanpa didukung kaum pemilih pemula. KPU DKI Jakarta meyakini pemilih pemula di DKI Jakarta akan mendongkrak tingkat partisipasi pemilih (https.kpujakartaselatankota.go.id). 6

7 Kesadaran politik pemilih pemula diharapkan mampu mewarnai kehidupan demokrasi di tingkat lokal, setidaknya pemilih pemula memahami esensi demokrasi dalam pilkada sebagai output Pendidikan politik yang telah dikonsumsinya (http.lampost.co). Suhartono juga menegaskan bahwa pemilih pemula khususnya remaja (17 tahun) mempunyai nilai kebudayaan yang santai, bebas, dan cenderung kepada hal-hal yang informal dan mencari kesenangan, oleh karenanya, semua yang kurang menyenangkan bagi mereka akan dihindari. (http.lampost.co). Firth dan Firth (2012) mengemukakan bahwa setiap manusia memiliki mekanisme sosial yang bersifat otomatis dan implisit, yang membuat mereka bisa belajar melalui observasi atau pengamatan. Firth dan Firth juga mengatakan bahwa orang belajar berdasarkan kognisi yang dia miliki, kognisi tersebut dapat terbentuk jika dia memiliki agen yang bisa pengaruhi kognisinya. Menurut Dijk (2002) political cognition merupakan penerimaan informasi politik yang berhubungan dengan struktur mental tentang situasi politik, kejadian politik, aktor poltik dan group politik. Sedangkan menurut Schreiber (2004) political cognition biasanya berhubungan dengan bagaimana mental itu dapat berkembang dalam menangkap informasi mengenai nilai-nilai politik, aturan politik, koalisi politik, dan pemimpin dalam sekala nasional maupun skala internasional. 7

8 Dalam kategori politik kaum remaja dimasukkan dalam pemilih pemula, mereka adalah kelompok yang baru pertama kali menggunakan hak pilih (Rahmawati, 2015). Pemilih pemula sangat membutuhkan pengetahuan tentang kandidat kepala daerah mulai dari profil hingga program kerja yang akan dilakukan pada saat kepala daerah tersebut nanti menjabat. Menurut Djayadi ada empat isu yang diperhatikan oleh para pemilih pemula diantaranya yaitu : kemudahan memperoleh pekerjaan alternatif yang menjanjikan, kemudahan akses pendidikan, kemudahan akses transportasi, dan pemberantsan korupsi ( Peneliti Poltracking Institute, Agung Baskoro menilai bahwa pemilih pemula lebih tertarik pada kandidat calon gubernur yang kreatif dalam menawarkan programnya. Selain itu Agung Baskoro juga menambahkan bahwa dalam pilkada saat ini yang paling berpengaruh adalah faktor figur seperti kemampuan para calon gubernur dan wakil gubernur menampilkan sisi-sisi lain yang lebih otentik dan berbeda dari para pemimpin sebelumnya, sehingga dapat mengundang simpatik pemilih pemula. Pengamat politik dari CSIS, Philips Vermonte, menegaskan bahwa pemilih pemula akan menentukan pilihannya berdasarkan ide dan gagasan dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ( Berdasarkan hasil dari wawancara yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti, subjek penelitian baru pertama kali mengikuti pemilihan kepala 8

9 daerah DKI Jakarta yang dilakukan pada 15 Februari 2017 dan informasi yang diterima oleh subjek lebih banyak melalui televisi dan media sosial: Table 1.2 Hasil Wawancara Awal Pertanyaan Subjek Jawaban Subjek Dari mana anda mengetahui informasi politik pilkada? 1 Saya tau dari berita di TV si yang lebih utama, kedua dari sosial media, yang terakhir dari obrolan keluarga dan obrolan Apakah informasi masyarakat sekitar. Mempengaruhi si tersebut mempengaruhi pilihan anda dalam pasti, karna buat informasi kedepannya seperti apa tapi untuk ganti pilihan pemilihan 2017? pilkada kayaknya enggak deh. Terus infromasi yang diterima bikin pilihan saya jadi makin kuat aja. Kalo ada yng beda pemikiran yaudah diemin aja gak saya ambil pusing. 2 Nyari tau dari televisi dan berita di sosial media, saya juga sering berdiskusi dengan teman-teman UKM saya. Mempengaruhi pilihan saya si enggak begitu, ya karna saya kan bisa liat paslon mana yang punya sisi positif buat kemajuan Jakarta dari aksi 9

10 dan pemikiran dia dalam debat-debat yang sudah ditampilakan di tv. 3 Tau dari debat di Tv sama dari media sosial (Instagram) kak karena media tersebut yang memberikan informasi paling besar buat diri saya. Mempengaruhi dalam pilihan si ya tentu tidak, karena pilihan saya udah sangat terlihat hasil kerjanya. 4 Tau dari televisi karena saya sering nonton jadi sekilas banyak tau berita-berita tentang politik deh. Mempengaruhi pilihan enggak juga, tapi tergantung informasi seperti apa yang diberikan oleh setiap kandidat seperti saya liat visi misinya dari setiap kandidat kedepannya seperti apa dan track record nya baik atau tidak. 5 Saya biasanya tau informasi poltik dari berita-berita di tv sama di media sosial, dan saya diskusi juga sama keluarga. Mempengaruhi pilihan si enggak, ya saya udah merasa yakin aja sama pilihan saya 10

11 sesuai dengan kepentingan yang dibutuhkan di DKI Jakarta saat ini dan kalo diskusi sama keluarga juga mereka ngebebasin saya untuk memilih siapa. Selain bertanya mengenai dari mana subjek mengetahui informasi pilkada dan apakah informasi tersebut mempengaruhi pilihannya, peneliti juga menanyakan hal apa yang paling mempengaruhi pilihan subjek dalam pilkada, hal apa yang membuat mereka memilih kandidat tersebut dan apa yang memotivasi mereka untuk mengikuti pilkada Dari urain diatas, dalam konteks politik terdapat agen yang memiliki pengaruh pada diri seseorang, yang dapat membuatnya mau berdiskusi secara reflektif dan dapat mengajarkannya sesuatu mengenai politik yaitu televisi, sosial media, orangtua, dan teman dekat. Dapat dilihat pula dari uraian diatas bahwasanya pemilih pemula memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang terlihat dalam Political Cognition maupun Social Cognition yang akan membawa kesuksesan di dalam pilkada. Dari beberapa presentase dan hasil wawancara yang telah dilakukan, terlihat beberapa pandangan perbedaan pada setiap pemilih pemula terhadap pilkada. Perbedan inilah yang membuat sisi terpenting dalam kesuksesan suatu pilkada yang akan membawa suatu daerah itu lebih baik. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan tersebut dalam gambaran political cognition pada pemilih pemula terhadap Pemilihan Kepala Daerah DKI 11

12 Jakarta. Dari hal tersebut peneliti tertarik mengkaji tema Gambaran Political Cognition pada Pemilih Pemula terhadap Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Gambaran Political Cognition pada pemilih pemula terhadap Pilkada DKI Jakarta tahun Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dari Political Cognition pada pemilih pemula terhadap pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun Penelitian ini diharapkan dapat menjabarkan Political Cognition yang dialami seorang pemilih pemula yang mengikuti Pemilihan Kepala daerah di DKI Jakarta Jakarta pada tahun Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat teoritis dan manfaat praktis mengenai gambaran political cognition pada pemilih pemula terhadap pemilihan kepala daerah tahun 2017, yaitu: Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi pengembangan ilmu psikologi dan penelitian, khususnya mengenai Political Cognition pada pemilih pemula terhadap pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta tahun

13 Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai informasi bagi pemilih pemula dalam melakukan pemilihan. b. Mengigat bahwa political cognition merupakan suatu penerimaan informasi politik yang berhubungan denganstruktur mental tentang situasi politik, kejadian politik, aktor politik, dan group politik. Maka, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dan orang-orang sekitar untuk lebih memberikan informasi politik kepada pemilih pemula Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut. BAB I : Pendahuluan Bab ini, penulis menjelaskan latar belakang masalah atau alasan yang menyebabkan penulis memilih hal ini sebagai topik penelitian. Kemudian terdapat perumusan masalah yang ingin diteliti, tujuan diadakannya penelitian, manfaat yang diharapkan yang diperoleh melalui hasil penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka 13

14 Bab ini berisi tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Tinjauan teori yang terdiri dari teori yang berhubungan dengan pemilihan kepala daerah, pemilih pemula, Political Cognition, dan penelitian terdahulu BAB III : Metode Penelitian Bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang akan digunakan beserta alasan-alasan pemilihannya, metode pengumpulan data yang dilakuakan dalam penelitian, pemilihan subjek penelitian yang meliputi karakteristik subjek dan cara pengambilan subjek serta urutan pelaksanaan prosedur penelitian. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini dimana penulis membandingkan, menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus termasuk faktor-faktor pendukung serta penghambat dan alternatif penyelesainnnya yang ditemukan pada pembahasan gambaran Political Cognition pada pemilih pemula terhadap pilkada DKI Jakarta BAB V : Penutup 14

15 Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan. Kemudian penulis juga mengemukakan diskusi yang berisi hal-hal menarik yang ditemukan penulis selama penelitian dilakukan. Terakhir, penulis memberikan saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Demikianlah kerangka umum dari gambaran singkat mengenai sistematika skripsi ini dengan besar harapan penulis maksudkan untuk memberi arah dan mempermudah para pembaca dalam meliput persoalan dan kajian yang terkait dengan skripsi ini. 15

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR : 57 /Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR : 57 /Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2016 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR : 57 /Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN NOMOR URUT

Lebih terperinci

Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017

Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017 Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017 Jl. Cisanggiri III No. 11, Kebayoran Baru, Jakarta 12170, Indonesia Phone: +62 21

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Masyarakat Terhadap Program Kerja Cagub-Cawagub DKI Jakarta TEMUAN SURVEI 14 Desember 2016

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Masyarakat Terhadap Program Kerja Cagub-Cawagub DKI Jakarta TEMUAN SURVEI 14 Desember 2016 LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Masyarakat Terhadap Program Kerja Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2017 TEMUAN SURVEI 2 METODOLOGI Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Hasil Temuan Berita Pemilihan Gubernur DKI 2017 di Metro TV

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Hasil Temuan Berita Pemilihan Gubernur DKI 2017 di Metro TV BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Berita Pemilihan Gubernur DKI 2017 di Metro TV Pada bab ini peneliti mengaitkan data-data dari masalah yang diperoleh dengan teori analisis yang digunakan

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Publik Terhadap Pilkada DKI Jakarta OKTOBER 2016

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Publik Terhadap Pilkada DKI Jakarta OKTOBER 2016 1 1 LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Publik Terhadap Pilkada DKI Jakarta 2017 26 OKTOBER 2016 2 METODOLOGI Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang sudah mempunyai

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR : 40/Kpts/KPU-Prov-010/2017 TENTANG PENETAPAN REKAPITULASI HASIL

Lebih terperinci

RILIS HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA APRIL HARI JELANG PILGUB, SUARA AHOK-DJAROT NAIK TAJAM MUNGKINKAH ANIES-SANDI DISALIP?

RILIS HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA APRIL HARI JELANG PILGUB, SUARA AHOK-DJAROT NAIK TAJAM MUNGKINKAH ANIES-SANDI DISALIP? RILIS HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA 13-14 APRIL 2017 3 HARI JELANG PILGUB, SUARA AHOK-DJAROT NAIK TAJAM MUNGKINKAH ANIES-SANDI DISALIP? Media Survei Nasional REGISTRASI KPU : 004/LS-LHC/KPU-RI/11/2014

Lebih terperinci

SURVEI PILGUB DKI 2017 MEMAHAMI PETA KOMPETISI PUTARAN KE-2 PILGUB DKI. Media Survei Nasional

SURVEI PILGUB DKI 2017 MEMAHAMI PETA KOMPETISI PUTARAN KE-2 PILGUB DKI. Media Survei Nasional SURVEI PILGUB DKI 2017 MEMAHAMI PETA KOMPETISI PUTARAN KE-2 PILGUB DKI Media Survei Nasional REGISTRASI KPU : 004/LS-LHC/KPU-RI/11/2014 FEBRUARI 2017 Graha Mustika Ratu, Suite 707 Jl. Gatot Subroto Kav.

Lebih terperinci

RILIS HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA 2017

RILIS HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA 2017 RILIS HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA 2017 PARADOKS PRILAKU PEMILIH PILGUB DKI 2017 : ADU KUAT PEMILIH RASIONAL VS PEMILIH EMOSIONAL Media Survei Nasional REGISTRASI KPU : 004/LS-LHC/KPU-RI/11/2014 Graha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Metro TV dalam pengantar buku Mata Najwa: Mantra Layar Kaca, Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Metro TV dalam pengantar buku Mata Najwa: Mantra Layar Kaca, Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peneliti melihat, mengamati, bahkan mengikuti program Mata Najwa di Metro TV dengan pembawa acaranya, Najwa Shihab, bolehlah dikatakan sebagai talkshow dan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR : 87/Kpts/KPU-Prov-010/2017 TENTANG PENETAPAN REKAPITULASI HASIL

Lebih terperinci

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK? LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA ISU AGAMA KALAHKAN AHOK? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016 1 ISU Agama Kalahkan Ahok? Akankah isu agama yang akhirnya menumbangkan Ahok? Merosotnya dukungan Ahok sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Bagi sebuah bangsa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam hubungannya

Lebih terperinci

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 JURNAL PENELITIAN OLEH: NILUH VITA PRATIWI G2G115106 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Pemilu 2014 akan menjadi cermin bagi kualitas yang merujuk pada prinsip demokrasi yang selama ini dianut oleh Negara kita Indonesia. Sistem Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) dan Gubernur Provinsi Lampung. Sedangkan di bulan Juli 2014, masyarakat

Lebih terperinci

INI KATA PUBLIK JAKARTA TENTANG CALON GUBERNUR MEREKA

INI KATA PUBLIK JAKARTA TENTANG CALON GUBERNUR MEREKA INI KATA PUBLIK JAKARTA TENTANG CALON GUBERNUR MEREKA (Periode Survei: 11-13 Agustus 2016) 18/08/2016 1 METODOLOGI Jumlah Responden & Metodologi Survei: Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 400 responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kota bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kota bandung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Pemilihan Umum Kepala Daerah (pemilukada) dapat dibedakan dalam dua jenis, yakni pemilukada langsung dan pemilukada tidak langsung. Faktor utama yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan sistem pemerintahan demokrasi yang dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan jalannya pemerintahan. Warga negara

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah di Banyumas suasana politik semakin hangat. Banyak yang mempromosikan calonnya dengan berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi electoral atau demokrasi formal. Demokrasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi electoral atau demokrasi formal. Demokrasi merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara demokrasi. Josep Schumpeter, mengartikan demokrasi sebagai kompetisi memperoleh suara rakyat. Pengertian pada esensi itu merupakan pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia setiap 5 tahun sekali mempunyai agenda besar dalam pesta demokrasinya dan agenda besar tersebut tak lain adalah Pemilu. Terhitung sejak tahun 2004

Lebih terperinci

Template for Microsoft PowerPoint

Template for Microsoft PowerPoint Template for Microsoft PowerPoint Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM. (Ahok) Your Logo (Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar) Pendahuluan Bagaimana Cara Untuk SUKSES Di Pilkada? Seperti Apa Pendekatan Yang

Lebih terperinci

PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA

PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA 1. Menambahkan sasaran pelaksanaan

Lebih terperinci

KINERJA PETAHANA DAN PELUANG PARA PENANTANG DALAM PILKADA DKI JAKARTA

KINERJA PETAHANA DAN PELUANG PARA PENANTANG DALAM PILKADA DKI JAKARTA KINERJA PETAHANA DAN PELUANG PARA PENANTANG DALAM PILKADA DKI JAKARTA Temuan Survei 1 9 Oktober 2016 Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340 kontak@saifulmujani.com www.saifulmujani.com Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran dalam kemajuan bangsa. Pentingya peran generasi muda, didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Sistem politik

Lebih terperinci

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan informasi semakin cepat, dan di era informasi seperti sekarang ini banyaknya pemberitaan, informasi yang datang ke masyarakat. Penyebaran informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pertama ini, peneliti akan memberikan paparan mengenai latar belakang permasalahan dan fenomena yang terkait. Selanjutnya, peneliti akan memaparkan rumusan masalah berupa pertanyaan

Lebih terperinci

KINERJA PETAHANA DAN EFEK SARA DALAM PILKADA DKI JAKARTA. Temuan Survei: November 2016

KINERJA PETAHANA DAN EFEK SARA DALAM PILKADA DKI JAKARTA. Temuan Survei: November 2016 KINERJA PETAHANA DAN EFEK SARA DALAM PILKADA DKI JAKARTA Temuan Survei: 15 22 November 2016 Latar Belakang Dalam perilaku pemilih, preferensi pemilih dipengaruhi banyak faktor di antaranya kepuasan terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut berbagai kajiannya tentang politik, para sarjana politik sepakat bahwa demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang paling baik. Sistem ini telah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam mengikutsertakan warga negaranya dalam proses politik, termasuk

Lebih terperinci

PERS RELEASE HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA 2017

PERS RELEASE HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA 2017 PERS RELEASE HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA 2017 ELEKTABILITAS KANDIDAT & PRILAKU PEMILIH PILGUB DKI JAKARTA Media Survei Nasional REGISTRASI KPU : 004/LS-LHC/KPU-RI/11/2014 Graha Mustika Ratu, Suite

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan dengan menggunakan

Lebih terperinci

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia sebagai salah satu negara penganut demokrasi, sudah tentu melaksanakan pemilu sebagai perwujudan kedaulatanan rakyat. Seperti yang tertulis dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCALONAN DALAM PILKADA GUBERNUR JAKARTA TAHUN 2017

BAB III PROSES PENCALONAN DALAM PILKADA GUBERNUR JAKARTA TAHUN 2017 BAB III PROSES PENCALONAN DALAM PILKADA GUBERNUR JAKARTA TAHUN 2017 A. KPU Provinsi DKI Jakarta Propinsi dengan areal tersempit tetapi merupakan propinsi yang terpenting di nusantara, karena di daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara hukum yang menganut sistem demokrasi, yang artinya pemegang kekuasaan atau kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat namun tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang baru pertama kali dilakukan di dalam perpolitikan di Indonesia, proses politik itu adalah Pemilihan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego Buay Subing di Desa Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adu argument (pendapat) yang dikemas dalam debat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta tahun 2017 menghasilkan banyak tuturan. Baik secara sadar ataupun tidak, kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar pada sistem ketatanegaraan Indonesia. Salah satu perubahan itu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar pada sistem ketatanegaraan Indonesia. Salah satu perubahan itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 telah membawa perubahan besar pada sistem ketatanegaraan Indonesia. Salah satu perubahan itu terkait dengan pengisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari kualifikasi unsur-unsur pembentukan suatu wilayah, adanya rakyat, pemimpin yang berdaulat

Lebih terperinci

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP CALON GUBERNUR DKI JAKARTA 2017 PADA DEBAT KEDUA DI METRO TV. Disusun Oleh:

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP CALON GUBERNUR DKI JAKARTA 2017 PADA DEBAT KEDUA DI METRO TV. Disusun Oleh: PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP CALON GUBERNUR DKI JAKARTA 2017 PADA DEBAT KEDUA DI METRO TV (SURVEY TERHADAP MAHASISWA FIKOMUNIVERSITAS MERCU BUANA ANGKATAN 2014) SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. Penelitian mengenai Evaluasi Pemilihan Umum Pada Proses

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. Penelitian mengenai Evaluasi Pemilihan Umum Pada Proses BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. PEMBAHASAN Penelitian mengenai Evaluasi Pemilihan Umum Pada Proses Pencalonan Non Partai Pemilihan Kepala Daerah (Tanggapan Partai Politik Khusus DIY) dapat dijabarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung

Lebih terperinci

Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting?

Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting? Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting? Penulis Abdillah Toha - Jumat, 14 April 2017 http://geotimes.co.id/mengapa-pilkada-jakarta-kali-ini-penting/ Dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Partisipasi politik masyarakat merupakan syarat pokok yang harus dilakukan oleh setiap warga negara terutama pada negara yang menganut paham demokrasi. Tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi bagian utama dari gagasan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sejak reformasi tahun 1998 merupakan langkah awal sistem demokrasi di indonesia yang membawa pada sistem politk yang sifatnya terbuka. Hal tersebut memungkinkan setiap

Lebih terperinci

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik Bab ini menjelaskan tentang: A. Ketahui Visi, Misi dan Program Peserta Pemilu. B. Kenali Riwayat Hidup Calon.

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMETAAN PERSEPSI ATAS PENYELENGGARAAN SOSIALISASI KEPEMILUAN, PARTISIPASI DAN PERILAKU PEMILIH DI KABUPATEN BANGLI Kerjasama Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli dan Fakultas

Lebih terperinci

RILIS SURVEI PILGUB DKI JAKARTA 2017

RILIS SURVEI PILGUB DKI JAKARTA 2017 RILIS SURVEI PILGUB DKI JAKARTA 2017 Saling salip di detik akhir PILKADA DKI. Rumitnya menebak pemenang PILKADA DKI Media Survei Nasional Graha Mustika Ratu, Suite 707 Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan perilaku pemilih memiliki signifikansi yang kuat. Terdapat hubungan positif antara konsumsi

Lebih terperinci

Press Release HASIL SURVEI

Press Release HASIL SURVEI Press Release HASIL SURVEI MENGUKUR ELEKTABILITAS CALON GUBERNUR DAN PARTAI POLITIK DI DKI JAKARTA Graha Mustika Ratu, Suite 707 Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta 12870 Telp : 021-83709208, 83709209.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang diselenggarkan secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil guna menghasilkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, kepala daerah,

Lebih terperinci

Flow chart penarikan sampel exit poll

Flow chart penarikan sampel exit poll 19 April 217 Metodologi Exit Poll Populasi Exit Poll adalah pemilih yang datang ke TPS dalam pemilihan umum atau pilkada. Sampel dipilih dengan metode stratified two-stage random sampling. Prosedur sampling

Lebih terperinci

Pemilu Alternatif ala Bung Hatta:

Pemilu Alternatif ala Bung Hatta: Pemilu Alternatif ala Bung Hatta: Tanpa Partai, Murah, Mudah dan Lebih Demokratis INSPIRASI dari Buku Demokrasi Kita, karya Bung Hatta LATAR BELAKANG (Kondisi Pemilu Saat Ini) Berbagai Kerusuhan Pemilu

Lebih terperinci

Caroline Paskarina. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Caroline Paskarina. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Caroline Paskarina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Pemilu itu Apa? Secara prosedural, pemilu adalah mekanisme untuk melakukan seleksi dan rotasi kepemimpinan politik Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I 1.1.Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan rakyat didalam konstitusinya. Hal ini menunjukkan bahwa kedaulatan rakyat merupakan suatu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG NOMOR: 53/Kpts/KPU-Kota /2015

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG NOMOR: 53/Kpts/KPU-Kota /2015 KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR: 53/Kpts/KPU-Kota-012.329521/2015 TENTANG MEKANISME PENYELENGGARAAN DEBAT PUBLIK ATAU DEBAT TERBUKA ANTAR PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA DALAM PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperlakukan rakyat sebagai subjek bukan objek pembangunan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. memperlakukan rakyat sebagai subjek bukan objek pembangunan, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Parameter paling utama untuk melihat ada atau tidaknya pembangunan politik di sebuah negara adalah demokrasi. Meskipun sebenarnya demokrasi tidak sepenuhnya menjadi

Lebih terperinci

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) 29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Tingkat Partisipasi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Pada Pemilu Presiden 2014 Partisipasi merupakan salah satu aspek penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi melalui sumber daya manusia yang dimiliki. organisasi dengan individu yang di dalamnya memiliki kinerja yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi melalui sumber daya manusia yang dimiliki. organisasi dengan individu yang di dalamnya memiliki kinerja yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik lembaga publik maupun lembaga bisnis, dituntut untuk mampu melakukan dinamika perubahan. Berbagai perubahan harus dilakukan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Pemerintahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang ada di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH PEMULA 3.1 Validitas dan Reliabilitas

Lebih terperinci

Website: Temuan Survei: 3 11 Desember 2016

Website:    Temuan Survei: 3 11 Desember 2016 Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id Temuan Survei: 3 11 Desember 16 Latar Belakang Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih dalam pemilukada, di antaranya tingkat kedikenalan, kedisukaan,

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 16/10/2017 Tanggal terbit: 16/10/2017

Headline Berita Hari Ini Periode: 16/10/2017 Tanggal terbit: 16/10/2017 Headline Berita Hari Ini Periode: 16/10/2017 Tanggal terbit: 16/10/2017 Sebaran Bidang. Hasil monitoring 24 berita pada hari Senin, 16 Oktober 2017 mengangkat berita di bidang Polhukam sebanyak 20 berita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat sebagai bentuk konkret dari konsep

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat sebagai bentuk konkret dari konsep 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah secara langsung (pilkada langsung) merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat sebagai bentuk konkret dari konsep demokrasi di wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara lebih Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara lebih Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah Amerika dan India menjadikan Pemilihan Kepala Daerah sebagai salah satu indikator pelaksanaan demokrasi berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bertambah. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih tetap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bertambah. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih tetap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilih kelompok pemula di Indonesia dari pemilu ke pemilu terus bertambah. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih tetap yang terdaftar tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2014 merupakan tahun politik bagi Indonesia. Disebut tahun politik antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang melibatkan setidaknya

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon 95 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon Kepala Daerah dalam pilkada Sidoarjo 2010 Pemilihan kepala daerah secara langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat, dibuktikan semenjak paska reformasi terdapat pergeseran yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat, dibuktikan semenjak paska reformasi terdapat pergeseran yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kajian political marketing mix saat ini sudah cukup pesat, dibuktikan semenjak paska reformasi terdapat pergeseran yang sangat signifikan terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Pada pasal 1 ayat 2 Undang-

I. PENDAHULUAN. kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Pada pasal 1 ayat 2 Undang- 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Pada pasal 1 ayat 2 Undang- Undang Dasar Tahun 1945 dinyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini etika jurnalistik atau pemberitaan media seakan krisis objektivitas. Etika yang seharusnya menjunjung tinggi objektvitas berita kini seakan semakin

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR :211 /Kpts/KPU-Kab-002.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR :211 /Kpts/KPU-Kab-002. KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR :211 /Kpts/KPU-Kab-002.434826/2015 TENTANG MEKANISME PENYELENGGARAAN DEBAT PUBLIK ANTAR

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL. Modul ke: 12 Fakultas TEKNIK AKTUALISASI SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN ( DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, HANKAM HUKUM DAN HAM )

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang dilakukan beserta pemaparan bahasan yang didukung oleh teori-teori mengenai makna tayangan debat calon Gubernur Jabar di televisi bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan di Indonesia merupakan suatu jenis kepemimpinan yang dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis kepemimpinan tertentu

Lebih terperinci

Pasangan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT Pilihan Netizen NTT

Pasangan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT Pilihan Netizen NTT Press Release AREOPAGUS INDONESIA Survey Pilkada NTT 2018-2023 Jakarta, Sabtu, 16/12/2107 Pasangan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT 2018 2023 Pilihan Netizen NTT PENDAHULUAN Masyarakat Provinsi

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA AHOK POTENSIAL KALAH? Agus Harimurti Yudhoyono Kuda Hitam? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA AHOK POTENSIAL KALAH? Agus Harimurti Yudhoyono Kuda Hitam? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016 LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA AHOK POTENSIAL KALAH? Agus Harimurti Yudhoyono Kuda Hitam? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016 1 AHOK POTENSIAL KALAH? Akankah Ahok (Basuki Tjahja Purnama) kalah? Pertanyaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat

Lebih terperinci

Temuan Survei: Januari 2017

Temuan Survei: Januari 2017 Temuan Survei: 12 2 Januari 217 Latar Belakang Banyak faktor yang menjelaskan elektabilitas terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, di antaranya model sosiologis, psikologis, dan rational

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan rakyat ini juga dicantumkan di dalam Pasal 1 butir (1) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan rakyat ini juga dicantumkan di dalam Pasal 1 butir (1) Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum untuk selanjutnya disebut Pemilu yang diselenggarakan secara langsung merupakan perwujudan kedaulatan rakyat. Pengakuan tentang kedaulatan

Lebih terperinci