Daya Mas Media Komunikasi dan Informasi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Volume 1 Nomor 2 September 2016; ISSN :

Transkripsi

1 SOSIALISASI PENCEGAHAN PENELANTARAN DAN EKSPLOITASI TERHADAP ANAK Zulin Nurchayati 1 1 Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun Abstract Law No. 23 of 2002 on child protection. Article 1 that a child not yet 18 years of age, including children still in the womb. During the growth and development of children need to be maximized on a periodic basis according to age. The core of this socialization so that people are able to understand, explain, identify and provide concrete examples of how to prevent neglect and exploitation of children so as to reduce and prevent the neglect and exploitation of children in Indonesia. Keywords : socialization, neglect, exploitation, child PENDAHULUAN Kehidupan di era kemajuan dalam segala bidang, merupakan sebuah fenomena yang menunjukkan bahwa kenyataan hidup memang keras dan penuh persaingan. Masalah ekonomi merupakan pemicu utama terjadi nya penelantaran terhadap. Penelantaran merupakan tidak dilakukannya kewajiban dan tanggung jawab orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar secara wajar, termasuk kasih sayang dan perhatian (Irwanto, 2014). Sedangkan terlantar adalah yang karena suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya sehingga kehidupan tidak dapat terpenuhi dengan wajar baik jasmani, rohani maupun sosial (pasal 1 UU nomor 4 Tahun 1979). Terlantar disini bukan sekedar karena seorang sudah tidak memiliki salah satu orang tua atau kedua orang tuanya. Tetapi juga dalam pengertian ketika hak haknya untuk tumbuh kembang secara wajar, untuk memperoleh pendidikan yang layak dan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai tidak terpenuhi karena kelalaian, ketidakmengertian, ketidakmampuan atau kesengajaan dari orang tua. Seorang yang kelahirannya tidak dikehendaki misalnya, sangat rawan untuk diterlantarkan karena ketidaksiapan orang orang tua untuk melahirkan dan memelihara nya secara wajar. Penelantaran juga dapat berupa pendiaman dan pembahayaan. Penelantaran terkadang dilakukan oleh orang tua secara tidak disadari, karena disebabkan dampak dari kehidupannya sendiri, seperti kemiskinan, karakter atau tekanan yang sedang dialami oleh orang tua pada saat itu. Para orang tua atau sebagian besar orang menganggap penelntaran sebagai hal yang biasa sehingga sulit dideteksi. Hampir tidak ada orang yang melaporkan kondisi tersebut bahkan tidak pernah dilaporkan kepada pihak yang berwenang karena dengan dalih urusan keluarga, padahal hal ini sangat berdampak buruk untuk kehidupan kelak di kemudian hari. Daya Mas Media Komunikasi dan Informasi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Volume 1 Nomor 2 September 2016; ISSN :

2 Zulin Nurchayati Jenis jenis penelantaran diantaranya adalah penelantaran fisik, penelantaran mental, penelantaran spiritual, penelantaran sosial (UU No. 23 Tahun 2002) Semua jenis penelantaran berdampak pada diantaranya putus sekolah, kurang gizi, luka, ketakutan, kemampuan berbahasa rendah, tidak aman, susah bergaul, kurang bisa adaptasi, dan sejenisnya. (Modul P2K2, 2014). Oleh karena itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan oeh orang tua supaya tidak terjadi akibat akibat yang dapat disebabkan dari penelantaran dan eksploitasi. Wilayah Kecamatan Kebonsari adalah wilayah yang berpenduduk rata rata mata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Oleh karena itu banyak dari mereka yang merawat adalah salah satuorang tuanya maupun nenek kakeknya bahkan s saudara mereka yang dianggap dekat. Sosialisasi ini sangat dibutuhkan untuk masyarakat yang mempunyai kondisi yang seperti ini sehingga masyarakat bisa mengatur dan merubah pola kehidupan keluarganya yang bersifat permanen bukan hanya pola sementara saja. A. Tujuan 1. Meningkatkan pemahaman mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan penelantaran dan eksploitasi 2. Masyarakat memahami, mampu menjelaskan dan mampu mengidentifikasi jenis jenis penelantaran dan eksploitasi terhadap 3. Meningkatkan pemahaman mengenai akibat akibat yang ditimbulkan dari penelantaran dan eksploitasi 4. Meningkatkan wawasan orang tua terhadap permasalahan permasalahan sehingga mampu mencegah terjadinya akibat yang ditimbulkan dari penelantaran dan eksploitasi 5. Supaya mendapatkan hak haknya B. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dilaksan pada Desa Mojorejo dan Desa Rejosari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun C. Peserta Peserta 50 orang di Desa Mojorejo dan 50 orang di Desa Rejosari terdiri dari : 1. Masyarakat setempat 2. Tokoh masyarakat 3. Tokoh agama 4. Perwakilan PKK 5. Kader Posyandu 6. Perangkat Desa D. Materi Dan Nara Sumber Mate: 1. Pengertian Penelantaran dan eksploitasi 2. Contoh contoh Penelantaran dan eksploitasi 3. Akibat Penelantaran dan eksploitasi 4. Cara mencegah Penelantaran dan eksploitasi. 5. Unsur unsur eksploitasi 6. Pesan pesan Kunci untuk Masyarakat Bentuk Kegiatan Penyuluhan / ceramah E. Pengabdian Kepada Masyarakat Di Desa Rejosari 128 Daya Mas, Volume 1 Nomor 2 September 2016

3 Sosialisasi Pencegahan Penelantaran dan Eksploitasi Terhadap Anak F. Hasil Yang Diharapkan 1. Peserta memahami Pengertian Penelantaran dan eksploitasi 2. Peserta mengerti dan mengetahui Contoh contoh Penelantaran dan eksploitasi 3. Peserta yang paham Akibat Penelantaran dan eksploitasi 4. Peserta paham akan materi dan dapat melaksan Cara mencegah Penelantaran dan eksploitasi. 5. Peserta mengetahuilebih dalam mengenai unsur unsur eksploitasi 6. Mensosialisasikan kepada komunitas masing masing pesan pesan Kunci untuk Masyarakat G. Penutup Kegiatan penyuluhan mengenai Pencegahan Penelantaran dan Eksploitasi Terhadap Anak dalam rangka pengabdian pada masyarakat ini bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Atas dukungan dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih. MATERI A. Penelantaran 1. Pengertian Penelantaran Penelantaran adalah tidak dilakukannya kewajiban dan tanggung jawab orang tua atau pengasuh dalam memenuhi kebutuhan dasar, baik fisik, psikis, rohani, maupun sosial (Modul P2K2, 2014) 2. Akibat Penelantaran Akibat akibat yang ditimbulkan dari Penelantaran adalah : putus sekolah kurang gizi celaka, luka, sakit sering ketakutan atau tidak berani kemampuan berbahasa rendah merasa tidak aman Susah bergaul 3. Contoh contoh Penelantaran tidak memberikan makanan yang sehat, aman dan bergizi tidak diberikan tempat tinggal dan pakaian yang layak tidak pernah diberi waktu dan kesempatan bermain tidak diijinkan sekolah tidak melakukan imunisasi terhadap 4. Cara mencegah Penelantaran memenuhi kebutuhan dasar (kasih sayang, sandang, pangan dan papan ) meluangkan waktu untuk bersama dengan berbagi tugas dalam mengasuh mendidik tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan memperhatikan pergaulan memperhatikan perkembangan menitipkan kepada keluarga atau kerabat yang dapat dipercaya pada saat orang tua tidak berada di rumah menitipkan di tempat penitipan Volume 1 Nomor 2 September 2016, Daya Mas 129

4 Zulin Nurchayati mengkonsultasikan masalah keluarga dengan aparat setempat, atau penyedia layanan (bidan atau guru ngaji) B. Eksploitasi Eksploitasi adalah pemanfaatan untuk memperoleh keuntungan materiil maupun immateriil (Modul P2K2, 2014 ) Eksploitasi adalah tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang meliputi tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktik serupa perbudakan, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual, organ reproduksi, atau secara melawan hukum memindahkan atau mentransplantasi organ dan atau jaringan tubuh atau memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak lain untuk mendapatkan keuntungan baik materiil maupun immateriil (Pasal 1 UU Nomor 21 Tahun 2007) Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Mojorejo 1. Contoh contoh eksploitasi a. Pemanfaatan tubuh yang dilacurkan pornografi yang mengalami kecacatan atau bayi yang digunakan untuk memancing rasa iba b. Pemanfaatan Tenaga memecah batu mengupas kerang memulung sampah bekerja lebih dari 3 jam perhari dan terus menerus 2. Pemanfaatan kepolosan dan keluguan Perkawinan sebelum usia 18 tahun Anak dijual untuk membayar hutang 3. Unsur Eksploitasi Unsur unsur eksploitasi diantaranya : Ada keuntungan materi yaitu memperoleh uang, contoh : yang dilacurkan, dipekerjakan, digunakan untuk mengemis Ada keuntungan bukan materi yaitu memanfaatkan mendapatkan status sosial dan kedudukan yang lebih tinggi, contoh : perempuan dinikahkan dengan laki laki yag lebih kaya atau berkedudukan terhormat 4. Akibat Eksploitasi Akibat akibat yang ditimbulkan dari eksploitasi adalah : Anak putus sekolah Perkembangan fisik terganggu Menjadi penakut, murung, menarik diri Anak terkena penyakit menular seksual 130 Daya Mas, Volume 1 Nomor 2 September 2016

5 Sosialisasi Pencegahan Penelantaran dan Eksploitasi Terhadap Anak Tidak punya masa depan atau kehilangan cita cita Anak berpotensi mengulang kembali eksploitasi yang dialami Anak kehilangan percaya diri Anak sakit sakitan atau celaka Anak tidak punya waktu bermain Anak stres atau tertekan Anak terpisah dari keluarga 5. Cara mencegah Eksploitasi Cara cara mencegah eksploitasi adalah : Mengupayakan tetap sekolah Tidak menyuruh bekerja yang mengganggu kegiatan bermain dan belajar Tidak membiarkan bersama orang dewasa tanpa pengawasan Melatih utuk tidak melayani orang yang tidak dikenal Tidak mudah mempercayai janji janji orang lain Memberitahu untuk waspada pada iming iming pekerjaan dan gaji besar di kota Tidak menikahkan sebelum usia di atas 18 tahun Tidak membiarkan bermain dengan Hp atau internet tanpa pengawasan Menanyakan kepada tentang kegiatan yang dia lakukan dan dia alami Luangkan waktu untuk bercerita dengan Kenali guru sekolah atau guru ngaji Kenali teman teman mereka Kenali orang orang dewasa di sekitar mereka Tidak menjaminkan untuk hutang Tidak melakukan berbagai jenis kekerasan pada Membuatkan akta kelahiran untuk DAFTAR PUSTAKA Irwanto, 2014, Psikologi Perkembangan, Universitas Atmajaya, Kementerian Sosial RI, Modul Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), 2014, Bidang Perlindungan Anak PKH, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial, Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, Republik Indonesia, Undang Undang No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, Republik Indonesia, Undang Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Republik Indonesia, Undang Undang No. 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang, Volume 1 Nomor 2 September 2016, Daya Mas 131