RAKOR MONEV BULAN AGUSTUS 2007
|
|
- Devi Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RAKOR MONEV BULAN AGUSTUS 2007 Hotel Horison Kota Bekasi Kamis, 9 Agustus 2007 KEDISIPLINAN PENYAMPAIAN LAPORAN MONEV BULAN JULI KAB/KOTA YANG MENYAMPAIKAN LAPORAN MONEV TEPAT WAKTU (sd tgl 5 Agustus 2007): 1. Kab. Bandung (tgl. 2 Agustus 2007) 2. Kab. Ciamis (tgl.4 Agustus 2007) 3. Kota Bekasi (tgl. 4 Agustus 2007) 4. Kab. Subang (tgl. 4 Agustus 2007) 5. Kota Sukabumi (tgl. 4 Agustus Kota Cirebon (tgl. 4 Agustus 2007) 7. Kab. Kuningan (tgl.5 Agustus 2007) 8. Kab. Tasikmalaya (tgl.5 Agustus 2007) 9. Kab. Sukabumi (tgl.6 Agustus 2007) 10. Kota Tasikmalaya (tgl.6 Agustus 2007) 11. Kab. Cianjur (tgl. 6 Agustus 2007) Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus KEDISIPLINAN PENYAMPAIAN LAPORAN MONEV BULAN JULI KAB/KOTA YANG MENYAMPAIKAN LAPORAN MONEV Melalui Kab. Indramayu (tgl. 3 Agustus) Kab. Karawang (tgl.4 Agustus) Kab. Sumedang (tgl.3 Agustus) KEDISIPLINAN PENYAMPAIAN LAPORAN MONEV BULAN JULI Kab/Kota yg tidak menyampaikan laporan : - Kota Depok Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus
2 Kesepakatan rapat Sekda Provinsi Jawa Barat dan Sekda Kabupaten / Kota penerima dana PPK-IPM Tahun 2007 tanggal 21 Juni Bahwa Sekda Kabupaten / Kota selaku Ketua Satlak PPK-IPM 2007 berkomitmen untuk: 1. Melakukan upaya percepatan pelaksanaan PPK-IPM di kab/kota masing-masing dengan tetap menjunjung tinggi prinsip akuntabilitas, kepatuhan terhadap aturan, tranparansi dan berkualitas. 2. Memimpin, memantau dan mengendalikan langsung pelaksanaan PPK-IPM di kab/kota masing-masing. 3. Mengurangi sekecil mungkin permasalahan dan penyimpangan pada tataran administrasi dalam pelaksanaan PPK-IPM di kab/kota masing-masing. Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Solusi upaya percepatan Pergub Nomor 42 Tahun 2007 tentang Perubahan Kedua Pergub No. 5 tahun 2007 telah diterbitkan sebagai dasar upaya percepatan mekanisme pencairan anggaran PPK-IPM: Pencairan anggaran tahap berikutnya, dilakukan dengan ketentuan: c. Bupati/Walikota menyampaikan permohonan pencairan dana PPK-IPM tahap berikutnya kepada Gubernur dan ditembuskan kepada Satlak PPK-IPM; d. Tim Reviewer melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap kelayakan keberlanjutan kegiatan serta menyampaikan rekomendasi kepada Gubernur ; Satlak PPK-IPM Provinsi melakukan verifikasi terhadap dokumen pencairan anggaran tahap berikutnya yang diusulkan Kabupaten/Kota serta menyampaikan hasil telaahan terhadap Permohonan Pencairan Kepada Gubernur; Gubernur memberikan persetujuan permohonan pencairan dari Kabupaten/Kota untuk selanjutnya diproses sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Solusi upaya percepatan Contoh rekap spp Diterbitkan surat Ketua Harian Satlak PPK-IPM Provinsi Jawa Barat Nomor 464/Satlak PPK-IPM/VII/2007 perihal Pencairan dana PPK-IPM, tgl. 27 Juli 2007 yang berisi ketentuan permohonan pencairan dana antara lain berisi sbb: Bupati/Walikota menyampaikan surat permohonan untuk dilaksanakan Monev oleh Tim Reviewer thd kesiapan keberlanjutan kegiatan PPK-IPM yg ditujukan kepada ketua Satlak PPK-IPM Provinsi Bupati/Walikota menyampaikan surat permohonan pencairan dana kepada Gubernur Ketua satlak PPK-IPM Kab/Kota menyiapkan dokumen kesiapan keberlanjutan kegiatan PPK-IPM. Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus
3 Contoh rekap spp Contoh rekap spp Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Kab/Kota yang sudah menyatakan kesiapan untuk di Monev dan sudah dilaksanakan Monev: Kab. Subang (tgl.1 s/d 2 Agustus) Kab. Tasikmalaya (tgl.3 s/d 4 Agustus) I Kab. Kuningan (tgl.24 s/d 25 Juli) Kota Bekasi (tgl. 6 s/d 7 Agustus) Kab/Kota yang sudah menyampaikan surat untuk di Monev Kota Tasikmalaya (akan dilaksanakan tgl 10 s/d 11 agustus 2007) Kab. Indramayu (direncanakan dimonev tgl. 13 s/d 14 Agustus 2007) Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus
4 PROGRESS PELAKSANAAN PPK-IPM S/D BULAN JULI 2007 REALISASI KEUANGAN DAN FISIK SD BULAN JUNI REALISASI KEUANGAN DAN FISIK SD BULAN JULI REALISASI REALISASI Peningkatan Peningkatan NO FISIK FISIK Fisik KABUPATEN/ KEUANGAN (SPJ) KEGIATAN KEUANGAN (SPJ) KEGIATAN Keuangan Kegiatan KOTA (Rp.) (%) (%) (Rp.) (%) (%) (Rp.) (%) 1 Kota Sukabumi Rp 816,831, Rp 1,326,588, Rp 509,757, Kota Cirebon Rp 2,212,210, Rp 2,503,972, Rp 291,761, Kab. Ciamis Rp 1,471,578, Rp 1,506,668, Rp 35,090, Kota Tasikmalaya Rp 2,675,017, Rp 3,030,806, Rp 355,788, Kab. Bandung Rp 1,633,338, Rp 2,944,295, Rp 1,310,957, Kab. Subang Rp 499,120, Rp 2,558,690, Rp 2,059,570, Kab. Tasikmalaya Rp 3,011,838, Rp 4,865,045, Rp 1,853,207, Kab. Cianjur Rp 2,654,526, Rp 3,229,554, Rp 575,028, Kab. Indramayu Rp 4,099,806, Rp 4,121,539, Rp 21,733, Kota Bekasi Rp Rp 993,095, Rp 993,095, Kota Depok Rp Rp Rp Kab. Sukabumi Rp 1,443,409, Rp 1,911,358, Rp 467,949, Kab. Kuningan Rp 2,045,455, Rp 2,107,851, Rp 62,396, Kab. Sumedang Rp 2,857,270, Rp 2,852,835, Rp (4,435,070) Kab. Karawang Rp Rp 2,056,209, Rp 2,056,209, Catatan Kab. Sumedang ada kesalahan perhitungan SPJ bln JUNI BATCH I BATCH II Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Bidang Pendidikan : I 1. Kehadiran warga belajar masih rendah 2. Pengadaan Modul terlambat 3. Honor tutor terlambat 4. Adanya alih fungsi tempat belajar (komitmen partisipasi stakeholder berubah) 5. Belum ada penetapan lokasi pelaksanaan kegiatan 1. Koordinasi Satlak, Tenaga ahli dan Tim Monev belum optimal 2. Terdapat perbedaan jumlah kelompok sasaran antara yang tercantum dalam PBP dengan realisasi dilapangan 3. Kurangnya tenaga tutor pada paket B dan C 4. Ada wilayah yg tidak mau melaksanakan kegiatan krn dana opreasional blm diberikan Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus PELAKSANAAN PPK-IPM SBG BAHAN Bidang Kesehatan : I PELAKSANAAN PPK-IPM SBG BAHAN Bidang Kesehatan : I 1. Keterbatasan tenaga bidan, shg persalinan dibantu paraji 2. Adanya keengganan paraji utk bermitra dgn bidan 3. Terjadinya kasus kematian bayi sebanyak 5 org periode Januari- Juli Masih ada Polindes yang kekurangan pasokan air bersih 5. Masih lemahnya pengadministrasian laporan kontribusi swadaya 6. Padatnya jadual kerja 1. Terdapat kegiatan pada SKPD yang substansi dan sasarannya dimungkinkan tumpang tindih dengan kegiatan PPK-IPM Revolving jamban keluarga belum dapat dilaksanakan krn terlambatnya informasi/ketentuan perguliran. 2. Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus
5 1. Pada kegiatan perikanan stimlan uang belum digunakan mengingat iklim krg mendukung dan dijumpainya serangan penyakit ikan 2. Terdapat kendala teknis operasional mesin spt penetas telur dari 4600 telur yg didistribusikan baru 1000 yg menetas dan pembuat pelet 3. Pemasangan paralonisasi tidak sesuai dg schedul I 1. Pembangunan pengelolaan chip tidak sesuai dg RAB 2. MOU tidak dilaksanakan sepenuhnya oleh kedua belah fihak 3. Implementasi Perdes tidak dilaksanakan sepenuhnya 4. KUD tidak menguasai mekanisme sbg eksekutor 5. Poksar tidak sesuai dg yg tercantum dalam data base Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus I 1. Pada kegiatan perikanan stimlan uang belum digunakan mengingat iklim krg mendukung dan dijumpainya serangan penyakit ikan 2. Terdapat kendala teknis operasional mesin spt penetas telur dari 4600 telur yg didistribusikan baru 1000 yg menetas dan pembuat pelet 3. Pemasangan paralonisasi tidak sesuai dg schedul 1. Kesiapan lahan di beberapa desa masih belum pasti 2. Penyelesaian pertanggungjawaban administrasi keuangan pada umumnya belum tepat waktu. Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Alat perontok gabah tidak berfungsi dengan baik 2. Realisasi target luas areal belum belum terpenuhi 3. Pengadaan mesin RPC dikhawatirkan belum dapat beroperasi pada musim panen bulan oktober 4. Ditemukannya wabah penyakit kulit pada ikan yg belum ada pengobatanya. I Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Ada potensi pengalihan penggunaan modal kerja kepada bentuk aktiva lain dan kebutuhan keluarga 2. Produksi susu masih rendah tidak sesuai dengan rencana. 3. Lemahnya kemampuan kelompok tani ttg analisis usaha shg tidak mendapatkan keuntungan yg memadai 4. Masih terdapat masy. Yg belum menyetujui pembangunan TPSS I Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus
6 1. Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan disain teknis, dimana pd pasca panen fungsi dan peran INTI tidak optimal krn keterbatasan dana 2. Pemanfaaatan alat fermentasi belum optimal 3. Ada pemilihan lokasi penanaman jagung ada yg tidak memungkinkan I Untuk Menjadi Perhatian UNTUK MEMINIMUMKAN PENYEBARAN VIRUS, BAHAN-BAHAN PAPARAN TELAH DIKIRIMKAN KE AKTIF MASING-MASING CONTACT PERSON 15 KAB/KOTA. Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan IPM (PPK-IPM) Jawa Barat, 9 Agustus
LAPORAN PEMENUHAN KEWAJIBAN Satlak dan Tim Monev PPK IPM Kabupaten/Kota
Rapat Koordinasi Monev dan Satlak Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Bulan April 2008 Kamis, 17 April 2008 Aula Soehoed Warnaen Lt. 3 Bapeda Provinsi Jawa Barat
Lebih terperinciRakor Monev PPK-IPM Bulan Agustus. Kota Bekasi
Rakor Monev PPK-IPM Bulan Agustus Kota Bekasi Kamis, 9 Agustus 2007 Untuk mendapatkan bahan paparan: 1) Mengkopi dari flash disc panitia 2) Download dari ppkipmjabar.wordpress.com Rakor Monev PPK IPM,
Lebih terperinciRingkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
2016 Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat Daftar Isi I. Latar Belakang Masalah... 4 II. Maksud
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT
EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT Disampaikan oleh : Prof. DR. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Disampaikan pada : Rapat Koordinasi Pemantauan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. keterampilan para petani dan petugas melalui sekolah lapangan serta pelatihan pemandu (PL I, PL II, PL III).
KATA PENGANTAR Kegiatan SL-PTT merupakan fokus utama program yang dilaksanakan dalam upaya mendorong terjadinya peningkatan produktivitas padi. Kegiatan ini dilaksanakan secara serempak secara nasional
Lebih terperinciURGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Cirebon, 22 Desember 2015 OUTLINE PEMBAHASAN 1 SIPD DALAM UU 23 TAHUN 2014 2 PERMENDAGRI 8/2014 TENTANG SIPD AMANAT UU 23 TAHUN 2014 Pasal 274: Perencanaan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2006, TAHUN
Lebih terperinciDIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014
TOTAL BAES01 JAWA BARAT 129,401,372,000.00 BELANJA PEGAWAI 100,974,521,000.00 BELANJA BARANG OPERASIONAL 8,203,990,000.00 BELANJA BARANG NON OPERASIONAL 2,838,361,000.00 BELANJA MODAL 17,384,500,000.00
Lebih terperinciProvinsi dan Kab/Kota
Temu Ketua Satlak Provinsi dan Kab/Kota Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia JUMAT, 6 JUNI 2008 RUANG RAPAT SEKDA PROVINSI JAWA BARAT Temu Ketua Satlak PPK IPM
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Alokasi. Dana. SDA. Pertambangan. Panas Bumi. TA 2012. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PMK.07/2012 TENTANG PERKIRAAN
Lebih terperinciPERAN CAMAT DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN KEUANGAN DESA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENDAGRI 2016
PERAN CAMAT DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN KEUANGAN DESA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENDAGRI 2016 BAB XIV BINWAS (UU Ps. 112-115) PEM., PEMPROV., DAN PEMKAB/KOTA MEMBINA & MENGAWASI PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciDATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017
DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017 I. REALISASI INVESTASI PMA & PMDN 1. Total Realisasi Investasi PMA dan PMDN berdasarkan Laporan
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DALAM RANGKA SINERGITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DALAM RANGKA SINERGITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciGubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG
GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2010
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PASCA PROGRAM PENDANAAN KOMPETISI AKSELERASI PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (PPK-IPM) JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 06/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah Indonesia yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciPERTEMUAN ADINKES PROVINSI JAWA BARAT. Bandung, 10 Desember 2013
PERTEMUAN ADINKES PROVINSI JAWA BARAT Bandung, 10 Desember 2013 AGENDA RAPAT PENJELASAN KELEMBAGAAN ADINKES TUGAS POKOK DAN FUNGSI ADINKES PENETAPAN FORMATUR ADINKES PENYUSUNAN JADWAL PERTEMUAN TGL. 12
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah
Lebih terperinciJumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun
Jumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997
Lebih terperinciSistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat
Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Pada acara Workshop Aplikasi Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi ton beras dari petani nasional khususnya petani di wilayah Jawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Jawa Barat menargetkan bahwa pada tahun 2016 ini akan menyerap 450.000 ton beras dari
Lebih terperinciPENDAHULUAN. (http://www.bps.go.id). Populasi Ternak (000) Ekor Diakses Tanggal 3 Oktober 2011.
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rata-rata laju pertumbuhan populasi ternak unggas selama enam tahun dari tahun 2004 hingga 2010 menunjukkan peningkatan, diantaranya ternak ayam ras petelur dan pedaging
Lebih terperinciMODAL DASAR PD.BPR/PD.PK HASIL KONSOLIDISASI ATAU MERGER
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 30 Tahun 2010 TANGGAL : 31 Desember 2010 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH
Lebih terperinciPROFIL PROVINSI JAWA BARAT
IV. PROFIL PROVINSI JAWA BARAT Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah)
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 214 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 2 JAWA BARAT SEMULA SETELAH 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA 1 RUPIAH MURNI 3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 4 PERADILAN
Lebih terperinciPERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016
1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang :
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengendalian harga guna tercapainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciBAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT
BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota oda perekonomian yang bergulir di Jawa Barat, selama tahun 2007 merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan Jabar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental dan lembaga termasuk pula percepatan/akselerasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak otonomi daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak otonomi daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001 diharapkan pembangunan di daerah berjalan seiring dengan pembangunan di pusat. Hal tersebut
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengendalian
Lebih terperinciPRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 46/08/32/Th. XVII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 253.296 TON, CABAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daya beli masyarakat berkaitan erat dengan pendapatan perkapita, Sedangkan pendapatan perkapita dipengaruhi oleh penyediaan lapangan kerja dan distribusi pendapatan
Lebih terperinci1 Mapping Sarana Kesehatan; 2 Self Asessment terhadap standard sarana; 3 Sosialisasi : - Kepada Organisasi Profesi, Perguruan tinggi, Asosiasi,
1 Mapping Sarana Kesehatan; 2 Self Asessment terhadap standard sarana; 3 Sosialisasi : - Kepada Organisasi Profesi, Perguruan tinggi, Asosiasi, tenaga kerja dan masyarakat - Melalui Pertemuan Pertemuan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang
56 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN A. Letak Wilayah dan Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 Lintang selatan dan 104 48-108 48 Bujur Timur, dengan luas
Lebih terperinciDisampaikan dalam Semiloka Refeleksi setahun nota kesepakatan bersama (NKB) Selasa, 11 November 2014 Hotel Mercure Ancol, Ancol Jakarta Baycity
Disampaikan dalam Semiloka Refeleksi setahun nota kesepakatan bersama (NKB) Selasa, 11 November 2014 Hotel Mercure Ancol, Ancol Jakarta Baycity KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Peraturan
Lebih terperinciNomor : 638/SM.510/J.3.7/08/ Agustus 2014 Lampiran : Satu Berkas Perihal : Permintaan Calon Peserta Diklat
Nomor : 638/SM.510/J.3.7/08/2014 4 Agustus 2014 Lampiran : Satu Berkas Perihal : Permintaan Calon Peserta Diklat Yang terhormat, ( Terlampir ) Dalam mendukung program Kementerian Pertanian terutama dalam
Lebih terperinci429 Desa 80% - Sosialisasi Pedum - Di Prov Banten ada perubahan lokasi dari kab pandeglang ke kota serang
A PENETAPAN KINERJA Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun 1 % 10 % - Rakor/pertemuan dengan instansi terkait Mengingat capaian penurunan penduduk rawan pangan per tahun, sangat tergantung dengan instansi
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : /Kpts/KPU-Prov-011/ /2012 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN
Lebih terperinciEVALUASI KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN RONI KASTAMAN DISAMPAIKAN PADA ACARA DISEMINASI LITBANG BAPEDA KOTA BANDUNG 29 NOPEMBER 2016
EVALUASI KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN RONI KASTAMAN DISAMPAIKAN PADA ACARA DISEMINASI LITBANG BAPEDA KOTA BANDUNG 29 NOPEMBER 2016 ISSUE PEMBANGUNAN KOTA PERTUMBUHAN EKONOMI INFLASI PENGANGGURAN
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013
No. 02/11/Th. XIV, 12 November 2014 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Bekasi Tahun 2013 A. Penjelasan Umum IPG merupakan
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah Jawa
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah)
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 2 PROP. JAWA BARAT SEMULA SETELAH 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA 1 RUPIAH MURNI 3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 4
Lebih terperinciSATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i 1. GEOGRAFI Tabel : 1.01 Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat Dan Kabupaten/Kota... 1 Tabel : 1.02 Jumlah Kecamatan Dan Desa Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011... 2 2. KETENAGAKERJAAN
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan
Lebih terperinciV. GAMBARAN SINGKAT PROGRAM PENDANAAN KOMPETISI BIDANG PENDIDIKAN KHUSUSNYA KEGIATAN KEAKSARAAN
V. GAMBARAN SINGKAT PROGRAM PENDANAAN KOMPETISI BIDANG PENDIDIKAN KHUSUSNYA KEGIATAN KEAKSARAAN 5.1. Kronologis Program Pendanaan Kompetisi Bidang Pendidikan di Kabupaten Karawang Berkaitan dengan upaya
Lebih terperinciLembaran Daerah Propinsi Jawa Barat
Lembaran Daerah Propinsi Jawa Barat No. 1 21 Oktober 1967 ---------------------------------------------------------------- No. 3 SALINAN DARI SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT Tanggal : 29 Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jawa Barat adalah salah satu Provinsi di Indonesia. Provinsi Jawa Barat memiliki luas wilayah daratan 3.710.061,32 hektar, dan Jawa Barat menduduki
Lebih terperinciYth. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota se-jawa Barat. Disampaikan dengan hormat, terima kasih. T April 2017 antor Wilayaha
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT Jl. Jenderal Sudirman No. 644 Bandung 40183 Telepon (022) 6032008; Faksimili (022) 6037850 Website: www.jabar.kemenag.go.id
Lebih terperinciAntisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Organisme Pengangganggu an (OPT) utama yang menyerang padi ada 9 jenis, yaitu : Tikus, Penggerek Batang, Wereng Batang Coklat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi pengelolaan negara diawali dengan bergulirnya Undang-undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Reformasi pengelolaan negara diawali dengan bergulirnya Undang-undang Nomor 9 Tahun 1968 menjadi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melakukan reformasi pengelolaan keuangan dengan. mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah melakukan reformasi pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang mensyaratkan bentuk
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011
LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TANGGAL 18 Januari 2011 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah, karenanya pembangunan lebih diarahkan ke daerah-daerah, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan merupakan pemanfaatan segala potensi yang ada di masingmasing daerah, karenanya pembangunan lebih diarahkan ke daerah-daerah, sehingga pelaksanaannya
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 15/02/32/Th.XVII, 16 Februari 2014 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT
BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota eranan ekonomi wilayah kabupaten/kota terhadap perekonomian Jawa Barat setiap tahunnya dapat tergambarkan dari salah
Lebih terperinci5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Organisme Pengangganggu Tanaman (OPT) utama yang menyerang padi ada 9 jenis, yaitu : Tikus, Penggerek Batang, Wereng Batang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di berbagai bidang yang sedang berlangsung di Indonesia telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi, sehingga
Lebih terperinciDraft 18/02/2014 GUBERNUR JAWA BARAT,
Draft 18/02/2014 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA KABUPATEN UNTUK KEGIATAN FASILITASI DAN IMPLEMENTASI GREEN PROVINCE
Lebih terperinciBy : DR. Ir. H. DADANG MOHAMMAD, MSCE PLT. KEPALA BPPT JABAR
By : DR. Ir. H. DADANG MOHAMMAD, MSCE PLT. KEPALA BPPT JABAR Meningkatkan Koordinasi perizinan yang saling keterkaitan antara perizinan di tingkat Pusat dengan Provinsi atau perizinan di tingkat Provinsi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Drs. Helmizar Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
KATA PENGANTAR Drs. Helmizar Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat
Lebih terperinci1. COOPERATIVE FAIR KE-1
Cooperative Fair Adalah Agenda Tahunan Dinas Koperasi Dan Umkm Provinsi Jawa Barat Yang Telah Dilaksanakan Sejak Tahun 2004 Dan Pada Tahun 2014 Ini Adalah Penyelenggaraan Yang Ke-11. Cooperative Fair Merupakan
Lebih terperinciB A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI
B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI Paparan bab ini tidak menjelaskan tentang kegiatan pemantauan dan evaluasi sanitasi tetapi hanya memuat tentang strategi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi dengan
Lebih terperinciM A R K E T I N G P L A N U M R A H M E R D E K A Februari 2017 / / /
M A R K E T I N G P L A N U M R A H M E R D E K A 2 0 1 7 Februari 2017 / / / Ver.01 DENGAN NAMA ALLAH YANG PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG 00 A ADA YANG BERBEDA HADIR DITENGAH ANDA BAGI MITRA PAYTREN 01
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance) merupakan isu aktual dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Praktik kepemerintahan yang baik
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.506,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN FISIK PEMANFAATAN ENERGI BARU DAN ENERGI
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015
BPS PROVINSI JAWA BARAT INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No. 38/07/32/Th. XVIII, 1 Juli 2016 Pembangunan manusia di Jawa Barat pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus
Lebih terperinciTabel 45. Pencairan Dana Bantuan Hibah Gubernur Tahun TOTAL ANGGARAN (Rp) PENCAIRAN % NO KEGIATAN LOKASI. Laporan Tahunan
5.7. Bantuan Gubernur Jawa Barat Bantuan Gubernur Tahun 2012 untuk mendukung pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di kabupaten kota se Provinsi Jawa Barat, yang dikoordinir oleh Dinas
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Geografis dan Administratif Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 0 50 7 0 50 Lintang Selatan dan 104 0 48 108 0 48 Bujur Timur, dengan batas-batas
Lebih terperinciMatrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan II Tahun 2016
Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan II Tahun 2016 PENETAPAN KINERJA A Skor PPH Ketersediaan 89,71 % 1 Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan (Kawasan) 2 Jumlah
Lebih terperinciDilakukan terhadap Pemilukada Prov & Kab/Kota di Prov Ybs. Pendanaan dilakukan scr bersamaan ditetapkan dlm Pergub
PERMENDAGRI NOMOR 57 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA Oleh: Dra. SUNARNI, M.Si DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2010 PERMENDA
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 02/Kpts/KPU-Prov-011/VII/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN,
Lebih terperinciNomor : W10 A/2564/OT.01.2/X/2010 Bandung, 27 Oktober 2010 Lampiran : 4 (empat) lembar Perihal : Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG KOORDINATOR WILAYAH JAWA BARAT Jl. Soekarno-Hatta No. 714 Telp.: 022-7810365 Faks.: 022-7810349 Website: www.pta-bandung.go.id E-mail: korwiljabar@yahoo.co.id B A N D U
Lebih terperinciSELESAI IMPLEMENTASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DI BNNP JAWA BARAT
SELESAI IMPLEMENTASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DI KABUPATEN TERIMA KASIHKOTA DI BNNP JAWA BARAT LATAR BELAKANG UU NO 35 TH 2009 TTG NARKOTIKA PP 23 TH 2010 TTG BNN INPRES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberlakukan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang bergulir tahun 1998 telah membuat perubahan politik dan administrasi, salah satu bentuk reformasi tersebut adalah perubahan bentuk pemerintahan yang
Lebih terperinciCAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016
CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016 NO STANDAR JUDUL INDIKATOR Jan Feb Mar CAPAIAN TRW I ANALISA RTL 1 Manajerial 1 : Pengadaan rutin peralatan kesehatan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DEPUTI BIDANG KEMISKINAN, KETENAGAKERJAAN, DAN UKM BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BAPPENAS Rapat Koordinasi Pembangunan
Lebih terperinciRAPAT KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK POLITIK DAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI DI PROVINSI RIAU
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK POLITIK DAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI DI PROVINSI RIAU RIAU, 12 SEPTEMBER 2017 DASAR 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001 diharapkan pembangunan di daerah berjalan seiring dengan
Lebih terperinciMatrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan III Tahun 2016
Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan III Tahun PENETAPAN KINERJA A Skor PPH Ketersediaan 89,71 % I II III IV PELAKSANAAN 1 Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan
Lebih terperinciNomor : W10-A/2565/OT.01.2/XII/2012 Bandung, 4 Desember 2012 Lampiran : 1 (satu) bundel Perihal : Laporan Tahunan 2012
PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG JL. SOEKARNO HATTA NO.714 TELP. (022) 7810365 / FAX. (022) 7810349 KODE POS 40293 homepage : www.pta-bandung.go.id / e-mail : surat@pta-bandung.go.id / pta-bandung@badilag.net
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu dasar penting dalam pengambilan keputusan. Steccolini (2002;24) mengungkapkan bahwa :
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan sistem politik, sosial, dan kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus reformasi, telah menyebabkan tuntutan yang beragam tentang pengelolaan
Lebih terperinci1 % 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain.
Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Triwulan III Tahun 2015 A PENETAPAN KINERJA Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun 1 % 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 273/Kpts/OT.160/4/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI LAMPIRAN 2 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI
Lebih terperinciJambi, Desember 2013 Penulis
Laporan pelaksanaan Sosialisasi Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (PEP RAD GRK) ini, menguraikan tentang : pendahuluan, (yang terdiri dari latar belakang,
Lebih terperinciPERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR
Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat
Lebih terperinciNO SERI. D PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT. NO SERI. D 6 Nopember 2008
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 21 2008 SERI. D 6 Nopember 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciKEPALA STASIUN KLIMATOLOGI
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan September 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2013 dan Januari 2014 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun
Lebih terperinciKOORDINATOR WILAYAH JAWA BARAT PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG
KOORDINATOR WILAYAH JAWA BARAT PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jalan Soekarno-Hatta No.714 Bandung Tlp.(022) 7810365 / Fax.(022) 7810349 Homepage :www.pta-bandung.go.id email: surat@pta-bandung.go.id B
Lebih terperinciPEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA
PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA Oleh INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TENGAH Surakarta, 24 Februari 2016 TUJUAN PEMERIKSAAN Untuk menilai/menguji apakah pelaksanaan kegiatan telah : A. Patuh
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008
BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PEMBANGUNAN KELURAHAN KOTA SURAKARTA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII Bandung Timur penulis memperoleh data dan mengetahui penerimaan pajak pengambilan
Lebih terperinci