BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kompresi yang dibuat dengan menggunakan algoritma run length, huffman, dan halfbyte

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kompresi yang dibuat dengan menggunakan algoritma run length, huffman, dan halfbyte"

Transkripsi

1 BAB ANALISIS DAN PEMBAASAN Pada bab ini dibahas mengenai proses analisis dan pengujian program aplikasi kompresi yang dibuat dengan menggunakan algoritma run length, huffman, dan halfbyte terhadap file teks (.doc). Proses analisis dibagi menjadi dua jenis, yaitu : a priori analysis dan a posteriori testing.. A Priori Analysis A priori analysis merupakan analisis untuk mendapatkan aktu proses dalam bentuk fungsi matematik, yang disebut sebagai fungsi batas aktu proses. Analisis ini dilakukan sebelum algoritma tersebut diproses dengan suatu komputer. Fungsi aktu proses ini sering disimbolkan dengan Ο (dibaca big O). Dalam a priori analysis ini dilakukan analisis terhadap ketiga algoritma, yaitu : algoritma run length, huffman, dan halfbyte. Analisis ini bertujuan untuk aktu proses yang dibutuhkan oleh masing-masing algoritma. Analisis ini lebih ditekankan pada modul-modul utama yang melakukan proses kompresi dan tidak terhadap semua modul yang terdapat di dalam aplikasi. Berdasarkan hasil analisis didapatkan suatu variabel penentu kompleksitas aktu yang sama pada ketiga algoritma, yaitu : ukuran file yang dinyatakan dengan n. Namun selain variabel ini terdapat pula variabel-variabel lain yang ikut menentukan dan variabel-variabel ini berbeda untuk masing-masing algoritma. Variabel-variabel inilah yang dapat digunakan untuk mengetahui kompleksitas aktu untuk masing-masing algoritma.

2 7.. Algoritma Run Length Dalam algoritma run length proses kompresinya dilakukan dalam satu modul, yaitu modul run length. Tahapan-tahapan dalam proses kompresi dengan algoritma run length adalah sebagai berikut : Tahapan Pertama yang dilakukan adalah melakukan pengecekan terhadap karakterkarakter yang berulang minimal lebih dari tiga kali berurutan dengan membaca seluruh isi file, sehingga memiliki kompleksitas Ο(n) dimana n menyatakan ukuran file yang dibaca. Tahapan kedua terjadi perulangan pembacaan karakter yang terdapat pada file, seperti diketahui baha karakter ASCII berjumlah 56, sehingga proses ini berulang sebanyak 56 kali dan memiliki kompleksitas Ο (56). Setelah itu jika terdapat karakter-karakter sama yang berulang lebih dari tiga kali secara berurutan, maka dapat dilakukan pemampatan terhadap karakter yang sama tersebut, sehingga memiliki kompleksitas yang juga sama dengan tahapan kedua Ο (56), dimana 56 adalah banyaknya karakter ASCII. Tahapan keempat adalah menambahkan bit penanda pada file pemampatan, sehingga memudahkan dalam proses pengembalian ke file semula, bit penanda ini memiliki kompleksitas Ο(q) dimana q menyatakan bit penanda yang digunakan. Tahapan kelima yaitu menambahkan deretan bit yang menyatakan jumlah karakter yang sama berurutan dan menambahkan deretan bit dari karakter yang berulang, sehingga memiliki kompleksitas Ο(q) dimana q menyatakan jumlah karakter dan karakter yang sama berurutan dalam bentuk bit.

3 7 Tahapan terakhir dengan membaca seluruh isi file dan dillanjutkan dengan pengkompresian. Pada dasarnya memiliki kompleksitas Ο(n) dengan n adalah ukuran file yang akan dikompresi. Namun terdapat suatu faktor p yang menyatakan jumlah karakter yang sama berurutan minimal lebih besar dari tiga. Sehingga nilai kompleksitasnya Ο( p* n) dimana n adalah ukuran file yang akan dikompresi dan p adalah jumlah karakter yang sama berurutan lebih besar dari tiga kali. Dari keenam tahapan di atas dapat diketahui baha nilai kompleksitas untuk algoritma run length adalah Ο ( n) Ο(56) Ο(56) Ο( q) Ο( q) Ο( p* n). Nilai kompleksitas ini dapat disederhanakan menjadi Ο ( p* n), karena n lebih besar daripada 56, maka n sebagai nilai terbesarlah yang menjadi nilai kompleksitasnya... Algoritma uffman Untuk algoritma huffman digunakan modul huffman. Dalam analisis ini ditemukan variabel yang mempengaruhi adalah n yang menunjukkan ukuran file yang akan dikompresi, m menunjukkan banyaknya node pada tree dan p menunjukkan banyaknya level pada tree. Tahapan-tahapan prosesnya adalah sebagai berikut : Tahapan pertama dengan melakukan pembacaan terhadap node pada tree dengan nilai kompleksitas Ο(m) dimana m adalah jumlah node dan pembacaan terhadap level pada tree dengan nilai kompleksitas Ο( p) dimana p adalah jumlah level pada tree. Tahapan kedua dengan melakukan pengecekan apakah suatu karakter sudah terdapat pada huffman tree atau belum. Pengecekan dilakukan sebanyak p level tree, sehingga kompleksitasnya Ο ( p).

4 7 Tahapan ketiga yaitu melakukan penukaran posisi antara node-node berdasarkan probabilitas dari karakter. Pengecekan dilakukan terhadap semua node pada tree di mana dilakukan pembacaan semua node sebanyak p level tree dan dibandingkan dengan p level tree juga, sehingga memiliki kompleksitas Ο ( p ). Tahapan selanjutnya dengan menambahkan bit-bit hasil kompresi dan perulangannya bergantung pada banyaknya bit yang akan ditambahkan, sehingga nilai kompleksitasnya Ο(q) dimana q adalah jumlah bit yang akan ditambahkan dan nilai maksimal jumlah bit tersebut adalah 8. Kompleksitas dari tahapan kedua sampai tahapan keempat dapat ditulis Ο( p) Ο( p ) Ο( q) dan berdasarkan teorema dapat disederhanakan menjadi Ο( p ) karena Ο ( p) Ο( p ) Ο( q) max ( Ο( p) Ο( p ) Ο( q) ). Pada tahap pembacaan dan pengkompresian memiliki kompleksitas Ο( n* p ) dengan n adalah ukuran file yang akan dikompresi. Pada tahap penulisan file hasil kompresi bergantung pada ukuran file hasil kompresi, maka memiliki kompleksitas Ο(r) dimana r adalah ukuran file hasil kompresi. Secara keseluruhan nilai kompleksitas untuk algoritma huffman adalah Ο ( m) Ο( n* p Ο( n* p ) Ο( r). Nilai kompleksitas ini dapat disederhanakan menjadi ) karena nilai m dan r pasti lebih kecil dari n, maka nilai terbesarlah yang menjadi nilai kompleksitasnya.

5 73..3 Algoritma alfbyte Dalam algoritma halfbyte digunakan modul halfbyte untuk proses kompresinya. Tahapan-tahapan proses kompresinya adalah sebagai berikut : Tahapan pertama adalah melakukan pengecekan terhadap deretan karakter yang bit pertamanya sama secara berurutan tujuh karakter atau lebih dengan membaca seluruh isi file, sehingga nilai kompleksitasnya Ο(n) dimana n adalah ukuran file yang akan dibaca. Tahapan kedua yaitu menambahkan bit penanda pada file pemampatan berupa 8 deretan bit yang boleh dipilih sembarang, tapi harus konsisten pada seluruh bit penanda pemampatan, sehingga berguna dalam proses pengembalian ke file asli. Nilai kompleksitasnya Ο(q) dimana q adalah bit penanda yang ditambahkan pada file pemampatan. Selanjutnya dengan menambahkan karakter pertama bit kiri berurutan dari file asli dan gabungkan bit kanan karakter kedua dengan karakter ketiga kemudian tambahkan ke file pemampatan. Lakukan sampai akhir deretan karakter dengan bit pertama yang sama serta tutup dengan bit penanda. Nilai kompleksitasnya adalah Ο(q) dimana q adalah bit-bit yang ditambahkan pada file pemampatan. Proses pembacaan karakter dilakukan sebanyak karakter ASCII yaitu 56, maka kompleksitasnya Ο (56). Terakhir adalah dengan melakukan pembacaan seluruh isi file dan melakukan pemampatan, dimana kompleksitasnya Ο(n) dengan n adalah ukuran file yang akan dikompresi. Tetapi dipengaruhi oleh suatu faktor m yaitu deretan karakter yang bit pertamanya sama secara berurutan tujuh karakter atau lebih, sehingga

6 7 nilai kompleksitasnya adalah Ο( m* n) dimana n adalah ukuran file yang akan dikompresi dan m adalah deretan karakter yang bit pertamanya sama secara berurutan tujuh karakter atau lebih. Secara keseluruhan nilai kompleksitas untuk modul ini dapat ditulis Ο ( n) Ο( q) Ο(56) Ο( m* n). Berdasarkan teorema dapat disederhanakan menjadi Ο( m* n) karena ukuran m dan n lebih besar daripada q. Berdasarkan a priori analysis di atas dapat disimpulkan baha kompleksitas aktu untuk ketiga algoritma bergantung pada ukuran file (n). Untuk algoritma run length Ο( p* n) dengan p menyatakan jumlah karakter yang sama berurutan minimal lebih besar dari tiga, algoritma huffman Ο( n* p ) dengan p menyatakan jumlah level tree, dan algoritma halfbyte Ο( m* n) dengan m menyatakan deretan karakter yang bit pertamanya sama secara berurutan tujuh karakter atau lebih.. A Posteriori Testing A posteriori testing merupakan analisis untuk mendapatkan aktu proses aktual suatu algoritma. al ini dilakukan pada saat algoritma diproses dengan suatu komputer. Pada subbab ini dilakukan pengujian progran aplikasi secara langsung untuk mengamati ukuran kompresi, aktu kompresi, dan aktu dekompresi. Pengujian ini dilakukan terhadap 5 file teks. Untuk file teks digunakan file microsoft ord dengan ukuran berkisar megabytes. Pengujian aplikasi kompresi ini berupa ukuran kompresi, aktu kompresi, dan aktu dekompresi kemudian akan dianalisis secara statistik. Seperti yang telah dijelaskan pada bab 3 baha penelitian ini akan menguji hipotesis mengenai ada

7 75 tidaknya perbedaan rata-rata hasil kompresi, aktu kompresi, dan aktu dekompresi untuk setiap pasangan algoritma... Data asil Percobaan Data hasil percobaan yang disajikan adalah hasil dari aplikasi kompresi yang dijalankan terhadap 5 file teks. Data lengkap dari hasil percobaan untuk file teks dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah rata-rata untuk setiap percobaan : Tabel. asil Percobaan. Rata -rata asil Kompresi Waktu Kompresi Waktu Dekompresi , 9859,7 8,,38 6 5,776,57,8 9,5,36 8 Pada tabel di atas menunjukan rata-rata dari hasil percobaan, angka sampai 3 menunjukan jenis algoritma, dimana angka melambangkan algoritma run length, angka melambangkan algoritma huffman, dan angka 3 melambangkan algoritma halfbyte. Dari hasil rata-rata dapat diketahui baha hasil kompresi algoritma huffman paling kecil dibandingkan dengan kedua algoritma lainnya. Waktu kompresi algoritma run length paling cepat dibandingkan dengan kedua algoritma lainnya. Waktu dekompresi algoritma huffman paling lama dibandingkan dengan kedua algoritma lainnya... Uji Normalitas Data asil Percobaan Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan softare SPSS versi dan ringkasan hasil ujinya dapat dilihat pada tabel di baah ini :

8 76 Tabel. asil Uji Normalitas. jenis algoritma Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. asil kompresi Run Length, 5, uffman,7 5,83 alfbyte,5 5, Waktu kompresi Run Length,53 5, uffman,7 5, alfbyte,3 5, Waktu Dekompresi Run Length,38 5, uffman alfbyte,75,8 5 5,, Uji Kolmogorov-Smirnov mempunya hipotesis yang menyatakan baha data berdistribusi normal sedangkan yang menyatakan data tidak berdistribusi normal atau artinya minimal ada satu data yang tidak berdistribusi normal. Untuk variabel hasil kompresi hanya metode huffman yang memiliki nilai Sig. >,5 yaitu,83 >,5 artinya data berdistribusi normal, sedangkan yang lain nilai Sig. <,5, maka ditolak yang artinya data tidak berdistribusi normal dengan selang kepercayaan 95 %. Untuk variabel aktu kompresi semua metode memiliki nilai Sig. <,5 maka ditolak artinya data tidak berdistribusi normal. Untuk variabel aktu dekompresi hanya metode huffman yang memiliki nilai Sig. >,5, sedangkan yang lainnya nilai Sig. <,5, maka tolak artinya data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas yang didapat dengan menggunakan softare SPSS baha semua variabel yaitu hasil kompresi, aktu kompresi, dan aktu dekompresi mempunyai distribusi data tidak normal, maka uji z tidak digunakan

9 77 melainkan menggunakan uji non parametrik yaitu uji ilcoxon, karena uji ini tidak memerlukan asumsi kenormalan data...3 Uji Perbedaan Nilai Rata-Rata untuk asil Kompresi Uji perbedaan nilai rata-rata untuk hasil kompresi akan dilakukan sebanyak 3 kali dengan menggunakan uji ilcoxon untuk setiap pasangan algoritma yaitu algoritma run length dan algoritma huffman, algoritma run length dan algoritma halfbyte, serta algoritma huffman dan algoritma halfbyte. Berikut ini adalah pengujian untuk masingmasing pasangan algoritma yaitu : Uji perbedaan nilai rata-rata untuk pasangan algoritma run length dan huffman n R i i 3 n 5 n( n ) 5 (5 ) 637,5 n( n )(n ) 5(5 )( ) 73,5 : : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 96

10 78 ( ) (3 637,5) 3,9 73,5 nilai nilai Gambar. Daerah Kritik Perbandingan asil Kompresi Run length dan uffman. yang didapatkan adalah 3,9, karena nilai lebih besar dari tabel, maka ditolak yang berarti baha ada perbedaan antar pasangan. Untuk mengetahui mana yang lebih besar, maka disusun hipotesis sebagai berikut : : : > Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 65 3,9, karena >, maka hipotesis untuk > diterima yang artinya rata-rata hasil kompresi algoritma run length lebih besar daripada rata-rata hasil kompresi algoritma huffman.

11 79 Uji perbedaan nilai rata-rata untuk pasangan algoritma run length dan halfbyte n R i i n 5 n( n ) 5 (5 ) 637,5 n( n )(n ) 5(5 )( ) 73,5 : : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 96 ( ) ( 637,5) 9,653 73,5

12 8 nilai Gambar. Daerah Kritik Perbandingan asil Kompresi Run length dan alfbyte. yang didapatkan adalah -9,653, karena nilai lebih kecil dari nilai (- tabel ), maka ditolak yang berarti baha ada perbedaan antar pasangan. Untuk mengetahui mana yang lebih besar, maka disusun hipotesis sebagai berikut : : : < Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 65 9,653, karena < -, maka hipotesis untuk < diterima yang artinya rata-rata hasil kompresi algoritma run length lebih kecil daripada rata-rata hasil kompresi algoritma halfbyte. Uji perbedaan nilai rata-rata untuk pasangan algoritma huffman dan halfbyte n R i i n 5

13 8 n( n ) 5 (5 ) 637,5 n( n )(n ) 5(5 )( ) 73,5 : : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 96 ( ) ( 637,5) 9,653 73,5 Gambar.3 Daerah Kritik Perbandingan asil Kompresi uffman dan alfbyte.

14 8 nilai yang didapatkan adalah -9,653, karena nilai lebih kecil dari nilai (- tabel ), maka ditolak yang berarti baha ada perbedaan antar pasangan. Untuk mengetahui mana yang lebih besar, maka disusun hipotesis sebagai berikut : : < : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 65 9,653, karena < -, maka hipotesis untuk < diterima yang artinya rata-rata hasil kompresi algoritma huffman lebih kecil daripada rata-rata hasil kompresi algoritma halfbyte... Uji Perbedaan Nilai Rata-Rata untuk Waktu Kompresi Uji perbedaan nilai rata-rata untuk aktu kompresi akan dilakukan sebanyak 3 kali dengan menggunakan uji ilcoxon untuk setiap pasangan algoritma yaitu algoritma run length dan algoritma huffman, algoritma run length dan algoritma halfbyte, serta algoritma huffman dan algoritma halfbyte. Berikut ini adalah pengujian untuk masingmasing pasangan algoritma yaitu : Uji perbedaan nilai rata-rata untuk pasangan algoritma run length dan huffman n R i i n 5 n( n )

15 83 5 (5 ) 637,5 n( n )(n ) 5(5 )( ) 73,5 : : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 96 ( ) ( 637,5) 9,653 73,5 Gambar. Daerah Kritik Perbandingan Waktu Kompresi Run length dan uffman.

16 8 nilai yang didapatkan adalah -9,653, karena nilai lebih kecil dari nilai (- ), maka ditolak yang berarti baha ada perbedaan antar pasangan. tabel Untuk mengetahui mana yang lebih besar, maka disusun hipotesis sebagai berikut : : < : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 65 9,653, karena < -, maka hipotesis untuk < diterima yang artinya rata-rata aktu kompresi algoritma run length lebih kecil daripada rata-rata aktu kompresi algoritma huffman. Uji perbedaan nilai rata-rata untuk pasangan algoritma run length dan halfbyte n R i i n 5 n( n ) 5 (5 ) 637,5 n( n )(n ) 5(5 )( ) 73,5 : :

17 85 Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 96 ( ) ( 637,5) 9,653 73,5 nilai Gambar.5 Daerah Kritik Perbandingan Waktu Kompresi Run length dan alfbyte. yang didapatkan adalah -9,653, karena nilai lebih kecil dari nilai (- ), maka ditolak yang berarti baha ada perbedaan antar pasangan. tabel Untuk mengetahui mana yang lebih besar, maka disusun hipotesis sebagai berikut : : < : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 65

18 86 9,653, karena < -, maka hipotesis untuk < diterima yang artinya rata-rata aktu kompresi algoritma run length lebih kecil daripada rata-rata aktu kompresi algoritma halfbyte. Uji perbedaan nilai rata-rata untuk pasangan algoritma huffman dan halfbyte n R i i 75 n 5 n( n ) 5 (5 ) 637,5 n( n )(n ) 5(5 )( ) 73,5 : : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 96 ( ) (75 637,5) 6,539 73,5

19 87 nilai nilai Gambar.6 Daerah Kritik Perbandingan Waktu Kompresi uffman dan alfbyte. yang didapatkan adalah 6,539, karena nilai lebih besar dari tabel, maka ditolak yang berarti baha ada perbedaan antar pasangan. Untuk mengetahui mana yang lebih besar, maka disusun hipotesis sebagai berikut : : > : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 65 6,539, karena >, maka hipotesis untuk > diterima yang artinya rata-rata aktu kompresi algoritma huffman lebih besar daripada rata-rata aktu kompresi algoritma halfbyte...5 Uji Perbedaan Nilai Rata-Rata untuk Waktu Dekompresi Uji perbedaan nilai rata-rata untuk aktu dekompresi akan dilakukan sebanyak 3 kali dengan menggunakan uji ilcoxon untuk setiap pasangan algoritma yaitu algoritma run length dan algoritma huffman, algoritma run length dan algoritma halfbyte, serta

20 88 algoritma huffman dan algoritma halfbyte. Berikut ini adalah pengujian untuk masingmasing pasangan algoritma yaitu : Uji perbedaan nilai rata-rata untuk pasangan algoritma run length dan huffman n R i i n 5 n( n ) 5 (5 ) 637,5 n( n )(n ) 5(5 )( ) 73,5 : : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 96 ( ) ( 637,5) 9,653 73,5

21 89 nilai Gambar.7 Daerah Kritik Perbandingan Waktu Dekompresi Run length dan uffman. yang didapatkan adalah -9,653, karena nilai lebih kecil dari nilai (- ), maka ditolak yang berarti baha ada perbedaan antar pasangan. tabel Untuk mengetahui mana yang lebih besar, maka disusun hipotesis sebagai berikut : : < : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 65 9,653, karena < -, maka hipotesis untuk < diterima yang artinya rata-rata aktu dekompresi algoritma run length lebih kecil daripada rata-rata aktu dekompresi algoritma huffman. Uji perbedaan nilai rata-rata untuk pasangan algoritma run length dan halfbyte n R i i n 5

22 9 n( n ) 5 (5 ) 637,5 n( n )(n ) 5(5 )( ) 73,5 : : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 96 ( ) ( 637,5) 9,653 73,5 Gambar.8 Daerah Kritik Perbandingan Waktu Dekompresi Run length dan alfbyte.

23 9 nilai yang didapatkan adalah -9,653, karena nilai lebih kecil dari nilai (- ), maka ditolak yang berarti baha ada perbedaan antar pasangan. tabel Untuk mengetahui mana yang lebih besar, maka disusun hipotesis sebagai berikut : : < : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 65 9,653, karena < -, maka hipotesis untuk < diterima yang artinya rata-rata aktu dekompresi algoritma run length lebih kecil daripada rata-rata aktu dekompresi algoritma halfbyte. Uji perbedaan nilai rata-rata untuk pasangan algoritma huffman dan halfbyte n R i i 75 n 5 n( n ) 5 (5 ) 637,5 n( n )(n ) 5(5 )( ) 73,5 : :

24 9 Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 96 ( ) (75 637,5) 6,539 73,5 nilai nilai Gambar.9 Daerah Kritik Perbandingan Waktu Dekompresi uffman dan alfbyte. yang didapatkan adalah 6,539, karena nilai lebih besar dari tabel, maka ditolak yang berarti baha ada perbedaan antar pasangan. Untuk mengetahui mana yang lebih besar, maka disusun hipotesis sebagai berikut : : > : Taraf nyata uji :, 5, maka nilai, 65 6,539, karena >, maka hipotesis untuk > diterima yang artinya rata-rata aktu dekompresi algoritma huffman lebih besar daripada rata-rata aktu dekompresi algoritma halfbyte.

25 93 Dari hasil pengujian nilai rata-rata hasil kompresi dapat dilihat baha algoritma huffman paling kecil dibandingkan dengan kedua algoritma lainnya. Untuk nilai rata-rata aktu kompresi algoritma run length memiliki rata-rata aktu kompresi yang paling kecil dibandingkan dengan kedua algoritma lainnya. Untuk nilai rata-rata aktu dekompresi algoritma run length paling kecil dibandingkan dengan kedua algoritma lainnya. Berikut ini disajikan hasil penelitian dalam bentuk tabel : Tabel.3 Perbandingan Pasangan Algoritma. Variabel asil Kompresi Waktu Kompresi Waktu Dekompresi Algorit ma Run Leng th uff man alf byte Run Leng th uff man alf byte Run Leng th uff man alf byte Run - > < - < < - < < Length uff < - < > - > > - > man alfbyte > > - > < - > < - Tabel. Perbandingan Algoritma. Algoritma Run Length Algoritma uffman Algoritma alfbyte asil Kompresi 3 Waktu Kompresi 3 Waktu Dekompresi 3 asil analisis menunjukan adanya perbedaan-perbedaan hasil kompresi, aktu kompresi, dan aktu dekompresi antara algoritma run length, huffman, dan halfbyte. Algoritma huffman memiliki ukuran hasil kompresi yang paling kecil namun memiliki aktu kompresi dan aktu dekompresi yang paling lama dibandingkan dengan kedua algoritma lainnya. Algoritma run length memiliki ukuran hasil kompresi yang lebih kecil dibandingkan dengan algoritma halfbyte serta memiliki aktu kompresi dan aktu

26 9 dekompresi yang paling cepat dibandingkan kedua algoritma lainnya. Algoritma halfbyte memiliki ukuran hasil kompresi yang paling besar serta memiliki aktu kompresi dan aktu dekompresi yang lebih cepat dibandingan dengan algoritma huffman. Dari segi hasil kompresi algoritma yang paling kecil hasil kompresinya adalah algoritma huffman. Dari segi aktu kompresi dan aktu dekompresi algoritma yang paling cepat aktunya adalah algoritma run length..3 Pembahasan asil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat adanya perbedaan-perbedaan diantara algoritma yang ada dalam hal hasil kompresi, aktu kompresi, dan aktu dekompresi. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari penelitian ini : Kelebihan dari penelitian ini adalah : a. Penelitian ini dapat memberikan perbandingan kinerja kompresi yang dapat dilihat pada hasil kompresi, aktu kompresi, dan aktu dekompresi. b. Aplikasi yang dirancang dapat mengkompresi file teks dan file lainnya seperti gambar serta dapat pula mengdekompresi kembali sama seperti file semula. Kelemahan dari penelitian ini adalah : a. Aplikasi yang dirancang hanya dapat mengkompresi file per satuan dan tidak dapat mengkompresi file dalam jumlah banyak sekaligus.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penulisan ini metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH, HUFFMAN DAN HALFBYTE UNTUK PEMAMPATAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kompresi adalah suatu teknik pemampatan data sehingga diperoleh file dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kompresi adalah suatu teknik pemampatan data sehingga diperoleh file dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Kompresi adalah suatu teknik pemampatan data sehingga diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil daripada ukuran aslinya. Kompresi bekerja dengan mencari pola-pola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini disajikan proses analisis dan pengujian program aplikasi pencarian

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini disajikan proses analisis dan pengujian program aplikasi pencarian BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan proses analisis dan pengujian program aplikasi pencarian string dengan menggunakan algortima Maximal Shift, algoritma Optimal Mismatch dan algoritma

Lebih terperinci

Aplikasi Penggambar Pohon Biner Huffman Untuk Data Teks

Aplikasi Penggambar Pohon Biner Huffman Untuk Data Teks Aplikasi Penggambar Pohon Biner Huffman Untuk Data Teks Fandi Susanto STMIK MDP Palembang fandi@stmik-mdp.net Abstrak: Di dalam dunia komputer, semua informasi, baik berupa tulisan, gambar ataupun suara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, metodologi tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA Perbandingan Algoritma Terhadap Objek Menggunakan JAVA Maria Roslin Apriani Neta Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 55281 Yogyakarta Telp (0274)-487711

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan besarnya data yang digunakan pada teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat yang sangat mempengaruhi media penyimpanan dan transmisi data. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

JURNAL IT STMIK HANDAYANI

JURNAL IT STMIK HANDAYANI VOLUME 5, DESEMBER 04 Sitti Zuhriyah Sistem Komputer, STMIK Handayani Makassar zuhriyahsompa@yahoo.com Abstrak Di dalam dunia komputer, semua informasi, baik berupa tulisan, gambar ataupun suara semuanya

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH, HALF BYTE DAN HUFFMAN UNTUK KOMPRESI FILE

IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH, HALF BYTE DAN HUFFMAN UNTUK KOMPRESI FILE Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2 (SNATI 2) ISBN: 979-76-6-6 Yogyakarta, Juni 2 IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH, HALF BYTE DAN HUFFMAN UNTUK KOMPRESI FILE Meckah Merdiyan, Wawan Indarto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kompresi data merupakan salah satu aspek penting perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kompresi data merupakan salah satu aspek penting perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kompresi data merupakan salah satu aspek penting perkembangan teknologi informasi. Kompresi adalah pengubahan data kedalam bentuk yang memerlukan bit yang lebih

Lebih terperinci

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Asrianda Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh ABSTRAK Algoritma Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Algoritma huffman merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering dilakukan. Komunikasi data ini berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi

Lebih terperinci

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM :

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM : KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN Nama : Irfan Hanif NIM : 13505049 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung E-mail : if15049@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan permasalahan yang ada pada sistem di mana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. halaman khusus untuk pengaksesan dari handphone. Semakin baik informasi akan

BAB I PENDAHULUAN. halaman khusus untuk pengaksesan dari handphone. Semakin baik informasi akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini kebutuhan akan informasi semakin diperlukan dan informasi tersebut harus dapat diakses dari mana saja dan kapan saja termasuk dari handphone.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemampatan data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompresi data merupakan suatu proses pengubahan ukuran suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil secara ukuran. Berkembangnya teknologi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Optimal Mismatch Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap karakter dalam teks sehingga pencarian seperti ini disebut pencarian sekuensial

Lebih terperinci

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran

BAB III LANDASAN TEORI. Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran BAB III LANDASAN TEORI A. Kompresi Data Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran sumber) menjadi aliran data yang lain (output, bitstream, atau aliran terkompresi) dengan ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu informasi pada saat sekarang ini berkembang sangat pesat dan memberikan peran yang sangat penting untuk menjalin pertukaran informasi yang cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori.

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era informasi seperti sekarang ini, siapa yang tak kenal yang namanya tempat penyimpanan data atau yang sering disebut memori. Di mana kita dapat menyimpan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dewasa ini menyebabkan saling ketergantungan antara komputer dan telekomunikasi semakin besar. Jaringan-jaringan komputer mempunyai andil

Lebih terperinci

PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH

PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH Oleh : Yustini & Hadria Octavia Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Padang ABSTRACT Data compression can be very effective when we used and store

Lebih terperinci

KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL

KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL Aditya Wijaya, Suryarini Widodo Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Univesitas Gunadarma Jl. Margonda Raya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT Sutardi Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridarma

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian File Teks Teks adalah kumpulan dari karakter karakter atau string yang menjadi satu kesatuan. Teks yang memuat banyak karakter didalamnya selalu menimbulkan masalah pada

Lebih terperinci

KOMPRESI DATA MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN Ari Wibowo Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam

KOMPRESI DATA MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN Ari Wibowo Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam KOMPRESI DATA MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN Ari Wibowo Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam wibowo@polibatam.ac.id Abstrak Kompresi data (pemampatan data) merupakan suatu teknik untuk memperkecil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu objek atau benda, misal: foto seseorang mewakili entitas dirinya sendiri di depan kamera. Sedangkan

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman

Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman Indra Kelana Jaya Universitas Methodist Indonesia Medan, Indonesia indrakj_sagala@yahoo.com Resianta Perangin-angin

Lebih terperinci

KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN

KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN Irwan Wardoyo 1, Peri Kusdinar 2, Irvan Hasbi Taufik 3 Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi, Bandung 1 irwan_hi_tech@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara tidak langsung juga membuat kebutuhan akan penyimpanan data semakin meningkat. Data tersebut dapat

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Aditya Rizkiadi Chernadi - 13506049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Algoritma Huffman dan Kompresi Data

Algoritma Huffman dan Kompresi Data Algoritma Huffman dan Kompresi Data David Soendoro ~ NIM 13507086 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: if17086@students.if.itb.ac.id Abstract Algoritma Huffman merupakan salah satu algoritma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana

Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana Muhammad Fiqri Muthohar NIM : 13506084 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: fiqri@arc.itb.ac.id Abstrak makalah

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori ilmiah untuk mendukung penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, kompresi citra, algoritma dan jenisnya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam bentuk

Lebih terperinci

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series MULTIMEDIA system Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Kompresi data teks (Huffman coding, RLE coding, LZW coding, arithmetic coding Representasi dan kompresi data suara dan audio Representasi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompresi data adalah suatu proses untuk mengubah sebuah input data stream (stream sumber atau data mentah asli) ke dalam aliran data yang lain yang berupa output

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang terutama telepon pintar dengan platform Android (Yusuf,

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang terutama telepon pintar dengan platform Android (Yusuf, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Saat ini kemajuan teknologi telepon pintar mengalami kemajuan yang pesat. Dengan perkembangan tersebut tren penggunaan telepon pintar juga semakin berkembang terutama

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengertian File Teks File teks merupakan file yang berisi informasi-informasi dalam bentuk teks. Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi memicu kebutuhan informasi yang semakin besar. Sayangnya kebutuhan informasi yang besar ini berdampak pada kebutuhan storage (media penyimpanan)

Lebih terperinci

PEMAMPATAN DATA DENGAN KODE HUFFMAN (APLIKASI POHON BINER)

PEMAMPATAN DATA DENGAN KODE HUFFMAN (APLIKASI POHON BINER) PEAPATAN DATA DENGAN KODE HUFFAN (APLIKASI POHON BINER) Winda Winanti (350507) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 0, Bandung E-mail : if507@students.if.itb.ac.id Abstraksi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO SKRIPSI HELBERT SINAGA

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO SKRIPSI HELBERT SINAGA ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO SKRIPSI HELBERT SINAGA 131421097 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL Hisar M. Simbolon (1) Sri Suwarno (2) Restyandito (3) hisarliska@gmail.com sswn@ukdw.ac.id dito@ukdw.ac.id Abstraksi Kompresi citra digital

Lebih terperinci

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8 Kompresi Data Contoh : (1) Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : Data Teks 1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended) Setiap karakter ditampilkan dalam 8 x

Lebih terperinci

APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS

APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS Nessya Callista 13505119 Program Studi Teknik Informatika SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Jl.Ganeca No.10 e-mail:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer semakin pesat dewasa ini, sehingga sangat membantu manusia dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi. Aktivitas yang dulunya dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu berhubungan dengan dokumentasi atau data. Data-data yang ada haruslah tersimpan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra KOMPRESI CITRA Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra PEMAMPATAN CITRA Semakin besar ukuran citra semakin besar memori yang dibutuhkan. Namun kebanyakan citra mengandung duplikasi data, yaitu : Suatu piksel

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT Teknik Elektro Unibraw Kompresi Memampatkan / mengecilkan raw data Kompresi Multimedia: memampatan raw data multimedia Kompresi multimedia adalah mutlak mengingat ukuran raw

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat membuat komputerisasi pada kehidupan sehari-hari semakin wajar. Data-data yang dahulu hanya disimpan dalam bentuk tercetak, saat

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden Jumlah karyawan dibagian Weaving PT.Timatex berjumlah 247 orang. Gambaran responden di tinjau dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur,

Lebih terperinci

Graf untuk soal nomor 7

Graf untuk soal nomor 7 Program Studi Teknik Informatika Nama : Sekolah Teknik Elektro dan Informatika NIM : Institut Teknologi Bandung T.tangan: Solusi Kuis ke-4 IF2120 Matematika Diskrit (3 SKS) Graf, Pohon, dan Kompleksitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi komputer pada zaman sekarang berkembang dengan sangat cepat. Untuk mengimbangi perkembangan teknologi tersebut perlu dilakukan berbagai macam inovasi agar

Lebih terperinci

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Roy Indra Haryanto - 13508026 Fakultas Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Program Studi Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

Perbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length

Perbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length Perbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length Nuryasin, ST,MKom Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi Universitas Islam Negeri Syarif

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Kompresi Data Menggunakan Algoritme Huffman Julio Adisantoso, Danny Dimas Sulistio, Bib Paruhum Silalahi Departemen Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core

Lebih terperinci

BAB III ANALISISDAN PERANCANGAN SISTEM Aplikasi simulasi kompresi algoritma Huffman Coding ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Netbeans 7.2. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi dapat disajikan bukan hanya dalam bentuk teks semata, melainkan dalam bentuk gambar (image), audio dan video. Apalagi dilihat sekarang perkembangan

Lebih terperinci

METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER

METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER Muqtafi Akhmad (13508059) Teknik Informatika ITB Bandung e-mail: if18059@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas tentang

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Run-Length Encoding merupakan salah satu metode kompresi lossless yang bekerja dengan mereduksi karakter atau string yang berulang. Metode ini lebih cocok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian

Lebih terperinci

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI Tri Yoga Septianto 1, Waru Djuiatno, S.T., M.T. 2, dan Adharul Muttaqin S.T. M.T. 1 Mahasisawa Teknik

Lebih terperinci

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING Pandi Barita Simangunsong Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keamanan suatu data menjadi isu penting pada. era teknologi informasi saat ini. Pengamanan data tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keamanan suatu data menjadi isu penting pada. era teknologi informasi saat ini. Pengamanan data tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Masalah keamanan suatu data menjadi isu penting pada era teknologi informasi saat ini. Pengamanan data tidak hanya sebatas mengupayakan agar data tersebut tidak

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION

ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION MENGGUNAKAN DATA CALGARY CORPUS 1. Latar Belakang Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Kompresi data merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

ALGORITMA RUN-LENGTH HALF-BYTE & HUFFMAN. untuk PEMAMPATAN FILE

ALGORITMA RUN-LENGTH HALF-BYTE & HUFFMAN. untuk PEMAMPATAN FILE i ALGORITMA RUN-LENGTH HALF-BYTE & HUFFMAN untuk PEMAMPATAN FILE Huffman Run-Length Half-Byte Penyusun: Herry Sujaini (23299043) Yessi Mulyani (23299518) ii i KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puja dan puji

Lebih terperinci

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan Pemampatan Citra Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Erick Kurniawan erick.kurniawan@gmail.com Mengapa? MEMORI Citra memerlukan memori besar. Mis. Citra 512x512 pixel 256 warna perlu 32 KB (1 pixel =

Lebih terperinci

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS A. Thoriq Abrowi Bastari (13508025) Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung email: if18025@students.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini, akan dibahas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KOMPRESI FILE DATA DENGAN ALGORITMA HUFFMAN, HALF BYTE DAN RUN LENGTH

PERBANDINGAN KOMPRESI FILE DATA DENGAN ALGORITMA HUFFMAN, HALF BYTE DAN RUN LENGTH Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 7(2), 2014, 1-6 PERBANDINGAN KOMPRESI FILE DATA DENGAN ALGORITMA HUFFMAN, HALF BYTE DAN RUN LENGTH Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DENGAN ALGORITMA SHANNON-FANO

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DENGAN ALGORITMA SHANNON-FANO PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DENGAN ALGORITMA SHANNON-FANO Gagarin Adhitama (13508089) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung Email : if18089@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital

Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital Muhammad Khoiruddin Harahap Politeknik Ganesha Medan choir.harahap@yahoo.com Abstrak Algoritma kompresi Shannon-Fano merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 ANALISIS HASIL BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Gambaran Umum Subjek Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran umum dari subjek penelitian yang dilakukan di kantor pusat PT. Bank X. Dari 200 kuesioner yang telah disebar,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data-data yang yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era komputerisasi ini sudah banyak dikembangkan aplikasi perangkat lunak maupun perangkat keras untuk menghasilkan citra dalam bentuk data. Sebut saja kamera digital,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAMPATAN DATA TEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN DAN HALF BYTE

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAMPATAN DATA TEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN DAN HALF BYTE ANALISIS PERBANDINGAN PEMAMPATAN DATA TEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN DAN HALF BYTE Supiyandi 1, Okta Frida 2 1 Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Komputer 2 Program Studi Teknik Komputer

Lebih terperinci

Kinerja Dan Performa Algoritma Kompressi Lossless Terhadap Objek Citra Digital

Kinerja Dan Performa Algoritma Kompressi Lossless Terhadap Objek Citra Digital The 12th Industrial Electronics Seminar 2010 (IES 2010) Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, Nopember 3, 2010 Image, Acoustic, Speech And Signal Processing Kinerja

Lebih terperinci

Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding

Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding Aris Feryanto (NIM: 357) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 432, email: aris_feryanto@yahoo.com Abstract Banyak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pembuatan sistem ini adalah bertujuan membuat aplikasi pengkompresian file. Sistem yang dapat memampatkan ukuran file dengan maksimal sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengambil beberapa materi dan memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penyusunan

Lebih terperinci

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Patrick Lumban Tobing NIM 13510013 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci