Pengantar Bisnis. Bentuk-bentuk Pemilikan Bisnis. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
|
|
- Liana Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PERKULIAHAN Bentuk-bentuk Pemilikan Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 04 MK84014 Abstract Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan bentuk pemilikan bisnis; Alternatif bentuk pemilikan bisnis: Perusahaan Perseorangan, Kemitraan, Korporasi, Koperasi, BUMN dan BUMD Kompetensi Mampu menjelaskan kelebihan dan kelemahan bentuk-bentuk pemilikan bisnis
2 Kepemilikan Perseorangan Ketika pengusaha membentuk suatu bisnis,mereka harus memutuskan bentuk kepemilikian bisnis tersebut. Terdapat tiga bentuk dasar kepemilikan bisnis; kepemilikan perseorangan, persekutuan, dan perseroan terbatas. Bentuk yang dipilih memenuhi profitabilitas, risiko, dan nilai dari perusahaan. Akses Bisnis ke Pendanaan Keputusan Bentuk Kepemilikan Bisnis Kendali atas Bisnis Nilai Perusahaan Pajak yang Dibayarkan oleh Bisnis 1. Kepemilikan Perseorangan Bisnis yang dimiliki oleh seseorang pemilik disebut sebagai suatu kepemilikan perseorangan (sole proprietorship). Pemilik dari suatu kepemilikan perseorangan disebut pemilik tunggal (sole proprier). Seorang pemilik tunggal dapat memperoleh pinjaman dari kreditor untuk membantu mendanai operasi perusahaannya, di mana pinjaman itu sendiri tidak mencerminkan suatu kepemilikan. Pemilik tunggal memiliki kewajiban untuk menutup seluruh pembayaran yang diakibatkan oleh pinjaman tersebut tetapi tidak perlu membagi keuntungan bisnisnya dengan para kreditor. Contoh-contoh umum dari kepemilikan perseorangan antara lain adalah restoran lokal, perusahaan konstruksi lokal, tukang cukur, jasa binatu, dan toko pakaian lokal. Keuntungan Kepemilikan Perseroangan Bentuk kepemilikan perseorangan memiliki keuntungan berikut ini dibandingkan dengan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis lainnya; 2
3 1. Seluruh Keuntungan akan Diterima oleh Pemilik Tunggal. Pemilik tunggal (pemilik) tidak harus membagi keuntungan perusahaannya dengan para pemilik lain. 2. Organisasi yang Mudah. Mendirikan suatu kepemilikan perseorangan relatif mudah. Hanya sedikit persyaratan hukum yang dibutuhkan. 3. Pengendalian Penuh. Dengan hanya seorang pemilik yang memiliki kendali penuh atas perusahaan, maka perlu terjadinya konflik selama proses pengambilan keputusan dapat dihilangkan. 4. Pajak yang Lebih Rendah. Karena keuntungan dalam suatu kepemilikan perseorangan dianggap sebagai penghasilan pribadi, maka mereka menjadi subjek pajak yang lebih rendah daripada yang dikenakan untuk beberapa bentuk kepemilikan bisnis lainnya. Kerugian Kepemilikan Perseorangan Di samping keuntungan yang dimilikinya, kepemilikan perseorangan juga memiliki kerugiankerugian sebagai berikut: 1. Pemilik Tunggal Menanggung Seluruh Kerugian. Sama halnya dengan pemilik tunggal yang tidak harus membagi keuntungannya, mereka juga tidak dapat membagi kerugian yang dialami oleh perusahaan. 2. Kewajiban yang Tidak Terbatas. Seorang pemilik tunggal menjadi subjek dari kewajiban yang tidak terbatas (unlimited liability), yaitu tidak terdapat batasan atas utang yang menjadi kewajiban dari pemiliknnya. 3. Dana yang Terbatas. Seorang pemilik tunggal mungkin memiliki dana tersedia yang terbatas untuk diinvestasikan dalam perusahaan. 4. Keahlian yang Terbatas. Seorang pemilik tunggal memiliki keahlian yang terbatas dan mungkin tidak mampu mengendalikan seluruh aspek bisnisnya. 2. Persekutuan Bisnis yang dimiliki secara bersama oleh dua atau lebih orang disebut sebagai persekutuan (partnership). Para pemilik dari bentuk bisnis ini disebut sebagai sekutu (partner). Dalam persekutuan umum (general partnership), seluruh sekutu akan memiliki kewajiban yang tidak terbatas. Jadi, semua sekutu akan bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban perusahaan. Sebaliknya, dalam persekutuan terbatas (limited partnership), perusahaan memiliki beberapa sekutu terbatas (limited partner), atau sekutu 3
4 yang kewajibannya dibatasi atas uang atau harta yang telah mereka sumbangkan pada persekutuan. Keuntungan Persekutuan Bentuk kepemilikan persekutuan memiliki tiga keuntungan utama: 1. Tambahan Pendanaan. Salah satu keuntungan nyata dari suatu persekutuan dibandingkan dengan kepemilikan perseorangan adalah tambahan pendanaan yang dapat diberikan oleh sekutu atau para sekutu. 2. Pembagian Kerugian. Setiap kerugian bisnis yang dialami oleh persekutuan akan ditanggung oleh seluruh sekutu. 3. Lebih Banyak Spesialisasi. Dengan persekutuan, para sekutu dapat memusatkan perhatian mereka pada masing-maisng spesialisasi yang dimilikinya dan dapat melayani berbagai macam pelanggan. Kerugian Persekutuan Disamping keuntungan yang dimilikinya, persekuruan memiliki kerugian-kerugian sebagai berikut: 1. Pembagian Pengendalian. Pengambilan keputusan dalam suatu persekutuan harus dibagi. 2. Kewajiban yang Tidak Terbatas. Para sekutu umum dalam suatu persekutuan menjadi subjek dari kewajiban yang tidak terbatas, sama seperti pada kepemilikan perseorangan. 3. Pembagi Keuntungan. Setiap keuntungan yang dihasilkan oleh persekutuan harus dibagi di antara semua sekutu. 3. Perseroan Terbatas Perusahaan yang secara hukum terpisah dari pemiliknya. Didaftarkan di Pemerintah Negara dan disahkan di Lembaga Negara. Untuk mendirikan perseroan terbatas, seseorang atau suatu kelompok harus membuat akta pendirian (chapter) perseroan terbatas, atau dokumen yang digunakann untuk mendirikan usaha, dan melaporkan kepada pemerintah. Akta pendirian tersebut mencantumkan aspek-aspek penting perseroan, seperti misalnya nama perusahaan, jumlah 4
5 saham yang diterbitkan, dan operasi perusahaan. Orang-orang yang mengorganisasi perseroan juga harus membuat anggaran dasar (bylaws), yaitu panduan umum dalam mengelola perusahaan. Karena para pemegang saham perseroan terbatas secara hukum terpisah dari entitas, maka mereka memiliki kewajiban yang terbatas. Para pemegang saham dari perseroan terbatas memilih para anggota dewan direksi, yang kemudian bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan-kebijakan umum perusahaan. Di beberapa perseroan terbatas, satu atau beberapa orang tertentu dapat menjabat sebagai pemegang saham, sekaligus salah satu anggota dewan direksi dan dari suatu bisnis pada umumnya bertindak sebagai ketua dewan. Bagaimana Para Pemegang Saham Mendapatkan Penghasilannya Para pemegang saham memperoleh penghasilan atas investasi mereka pada sebuah perusahaan melalui dua cara yang berbeda. Yang pertama, mereka dapat menerima dividen dari perusahaan, yang merupakan bagian dari keuntungan perusahaan selama tiga bulan terakhir yang didistribusikan kepada para pemegang saham. Kedua, saham yang mereka miliki dapat mengalami peningkatan nilai. Perseroan Tertutup versus Perseroan Terbuka Seseorang dapat menjadi pemilik dari perseroan terbatas dengan cara membeli sahamnya. Kebanyakan perseroan terbatas kecil merupakan perseroan tertutup. (privately held), yaitu kepemilikannya dibatasi hanya untuk sekelompok kecil investor saja. Kebanyakan perseroan terbatas besar merpukana perseroan terbuka (publicaly held), yaitu saham mereka dapat dengan mudah dibeli atau dijual oleh para investornya. Keuntungan Perseroan Terbatas Bentuk kepemilikan perseroan terbatas menawarkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut: 1. Kewajiban Terbatas. Para pemilik perseroan terbatas mempunyai kewajiban yang terbatas. 5
6 2. Akses ke Pendanaan. Perseroan terbatas dapat dengan mudah memperoleh pendanaan dengan menerbitkan saham baru. 3. Perpindahan Kepemilikan. Para investor di perusahaan besar dan terbuka biasanya dapat menjual saham mereka dalam hitungan menit dengan menghubungi pialang mereka atau menjualnya secara online melalui Internet. Kerugian Perseroan Terbatas Di samping keuntungan-keuntungan yang dimilikinya, bentuk kepemilikan perseroan terbatas memiliki kerugian-kerugian sebagai berikut: 1. Biaya Organisasi yang Tinggi. Pengorganisasian suatu perseroan terbatas biasanya lebih mahal daripada pembentukan kepemilikan bisnis yang lain karena adanya kebutuhan pembuatan akta pendirian perseroan dan mencatatkannya ke negara. 2. Pengungkapan Keuangan. Ketika saham dari perseroan terbatas diperdagangkan secara terbuka, maka masyarakat investasi memiliki hak, dalam batasan-batasan tertentu, untuk memeriksa data-data keuangan perusahaan. 3. Masalah Perwakilan. Perseroan terbatas terbuka biasanya dijalankan oleh para manajer yang bertanggung jawab dalam melakukan pengambilan keputusan bagi bisnis yang akan melayani kepentingan para pemilliknya. Namun, para manajer ini tidak selalu bertindak demi kepentingan para pemegang saham. Sebagai contoh, manajer dapat mencoba untuk melakukan perjalanan bisnis yang mahal yang sebetulnya tidak dibutuhkan untuk mengelola bisnis tersebut. 4. Pajak yang Tinggi. Oleh karena perseroan terbatas adalah entitas yang terpisah, maka perusahaan akan dikenakan pajak secara terpisah dari para pemiliknya. Pajak tahunan yang dibayarkan oleh perseroan terbatas ditentukan dengan memperhitungkan tarif pajak perseroan terhadap laba tahunan perusahaan. Tarif pajak perseroan berbeda dengan tarif pajak perseorangan. Berikut adalah dampak pajak pada bentuk perseroan terbatas dan kepemilikan perseorangan 6
7 Dampak Pajak pada Perseroan Terbatas Dampak Pajak pada Kepemilika Perseorangan Laba Perseroan Terbatas Laba Kepemilikan Perseorangan Pajak Penghasilan Perseroan Pemerintah Federal Penghasilan Pribadi Laba Perusahaan setelah Pajak Pemilik Pajak Penghasilan Pribadi Pemerintah Federal Dividen Pemilik (Pemegang Saham) Pajak Penghasilan Pribadi Kelemahan Perseroan terbatas Pendirian lebih sulit. Biaya pendirian relatif tinggi. PT Terbuka -> Rahasia keuangan kurang terjamin. Manajemen dapat bertindak untuk kepentingan sendiri bukan kepentingan pemilik. Pajak yang tinggi Perseroan subyek pajak. Deviden stockholders dikenai pendapatan. 4. Pengaruh Kepemilikan terhadap Pengembalian dan Risiko Ketika para pemilik bisnis melakukan penilaian atas setiap kemungkinan investasi pada suatu bisnis, mereka akan mempertimbangkan baik potensi pengembalian maupun risiko dari jenis investasi tersebut. Potensi pengembalian dan risiko dari berinvestasi di suatu bisnis akan dipengaruhi oleh bentuk kepemilikannya. Jadi, para pengusaha hendaknya mempertimbangkan bagaimana bentuk kepemilikan akan memengaruhi potensi pengembalian dan risiko ketika memutuskan untuk memilih bentuk kepemilikan yang optimal bagi bisnis mereka. 7
8 Dampak Kepemilikan pada Pengembalian Investasi Pengembalian investasi sebuah perusahaan diperoleh dari laba perusahaan yang juga disebut keuntungan atau penghasilan. Para pemilik bisnis lebih memilih mengukur profitabilitas perusahaan dengan menghitung pengembalian atas ekuitas (return on equity_roe), yang merupakan proporsi laba terhadap ekuitas: Laba Setelah Pajak ROE = Ekuitas Sebagai contoh, jika pemegang saham menginvestasikan $1 juta dalam sebuah perusahaan dan laba setelah pajaknya tahun lalu adalah $ , maka pengembalian atas ekuitas tahun lalunya adalah: $ ROE = $ = 0,15 atau 15% Dampak Kepemilikan terhadap Risiko Risiko (risk) dari sebuah perusahaan mewakili tingkat ketidakpastian akan laba perusahaan di masa mendatang, yang mencerminkan ketidakpastian pengembalian bagi para pemiliknya. Laba masa depan sebuah perusahaan tergantung pada pendapatan dan pengeluarannya di masa depan. Perusahaan dapat mengalami kerugian jika pendapatan lebih kecil dari yang diharapkan atau jika pengeluaran lebih besar dari yang diperkirakan. 5. Memperoleh Kepemilikan atas Bisnis yang Sudah Berjalan Beberapa orang menjadi pemilik tunggal tanpa harus mendirikan bisnis. Berikut ini adalah metode-metode umum di mana seseorang dapat menjadi pemilik dari bisnis yang sudah berjalan: Mengambil alih kepemilikan sebuah bisnis keluarga 8
9 Membeli bisnis yang sudah berjalan. Waralaba. Mengambil alih Kepemilikan sebuah Bisnis Keluarga Banyak orang bekerja pada sebuah bisnis keluarga dan setelah beberapa waktu mengambil alih kepemilikannya. Cara seperti ini dapat menjadi salah satu jalan yang ideal untuk memiliki suatu bisnis karena kinerja perusahaan sedikit banyak dapat diramalkan sepanjang karyawan-karyawan yang memegang peran penting masih tetap bekerja diperusahaan tersebut. Membeli Bisnis yang Sudah Berjalan Di mana pun dan kapan pun, terdapat banyak bisnis yang dijual. Penjualan bisnis sering kali diiklankan dalam bagian iklan berbagai surat kabar lokal. Bisnis dapat dijual karena berbagai macam alasan, termasuk diantaranya kesulitan keuangan dan pemiliknya meninggal dunia atau pensiun. Waralaba Waralaba (franchise) adalah kesepakatan di mana pemilik suatu bisnis yang disebut pewaralaba (franchisor)_ memperkenankan pihak lain atau terwaralaba (franchisee) menggunakan merek dagang, nama dagang, atau hak ciptanya, dengan syarat-syarat tertentu. Setiap waralaba beroperasi sebagai suatu bisnis yang independen dan pada umumnya dimiliki oleh kepemilikan perseorangan. Jadi, bisnis baru yang dibuat dengan menggunakan merek dagang dan nama dari franchisor yang sudah ada. Jenis-jenis Waralaba. Kebanyakan dapat diklasifikasikan sebagai pendistribusian, bisnis rantai toko, atau kesepakatan produksi. Pendistribusian. jenis waralaba di mana perusahaan pengecer diperkenankan untuk menjual sebuah produk yang diproduksi oleh perusahaan produsen. Bisnis Rantai Toko. Jenis waralaba di mana sebuah perusahaan diperkenankan untuk menggunakan nama dagang sebuah perusahaan dan mengikuti panduanpanduan yang berhubungan dengan penentuan harga dan penjualan produk tersebut. Kesepakatan Produksi. Jenis waralaba di mana sebuah perusahaan diperkenankan untuk memproduksi produk dengan menggunakan formula yang diberikan oleh perusahaan lain. 9
10 Keuntungan Waralaba. Keuntungan-keuntungan umum dari sebuah waralaba adalah sebagai berikut: 1. Gaya Manajemen yang Telah Teruji. Waralaba mencari panduan dari franchisor di bidang produksi dan manajemen. 2. Pengakuan Nama. Kebanyakan waralaba telah dikenal secara nasional karena iklan franchisor-nya. Hal ini memberikan pengakuan nama bagi franchisee, yang secara signitifikan akan dapat meningkatkan permintaan produknya. 3. Dukungan Keuangan. Beberapa waralaba memberikan dukungan keuangan dari para franchisor. yang dapat memastikan tersedianya modal awal bagi franchisee. Kerugian Waralaba. Dua kerugian umum dari waralaba adalah sebagai berikut: 1. Berbagi Keuntungan. Sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh franchisor, franchisee harus membagi keuntungannya dengan franchisor. Beban tahunan yang dibayarkan oleh franchisee dapat sebesar 8% atau lebih dari pendapatan tahunan yang diterima franchisee. 2. Kurangnya Pengendalian. Franchisee harus mematuhi panduan-panduan yang berhubungan dengan produksi dan penentuan harga produk, dan kemungkinan pula beberapa panduan yang lain. Popularitas Waralaba Bisnis ke Bisnis. Waralaba yang melayani bisnis-bisnis lain_atau dikenal sebagai waralaba bisnis ke bisnis (business-to-business_b2b)_telah tumbuh dengan pesat selama beberapa tahun terakhir ini. Khususnya, telah banyak waralaba yang memusatkan perhatiannya pada penyediaan jasa perekrutan, konsultasi, dan pelatihan untuk berbagai perusahaan. Jenis-jenis waralaba seperti ini populer karena mereka pada umumnya membutuhkan investasi awal yang tidak begitu besar jika dibandingkan dengan waralabawaralaba lain seperti misalnya hotel dan restoran. Banyak waralaba B2B dapat dioperasikan oleh komputer dari sebuah kantor pusat dan karenanya dapat diawali dengan investasi sebesar $ hingga $ Sebaliknya, waralaba restoran dapat meminta investasi sebesar $ atau lebih. Selain itu, sebuah waralaba B2B dapat menggunakan teknologi komputer sebagai ganti dari karyawan untuk melakukan sebagian pekerjaannya, seperti msalnya menyortir riwayat pekerjaan dan menawarkan jasa pelatihan dengan menggunakan file komputer beranimasi. Lebih jauh, karena waralaba b2b berinteraksi dengan bisnis-bisnis lain, maka lebih sedikit pekerjaan di akhir pekan yang harus dilakukan jika dibandingkan dengan waralaba restoran, yang biasanya beroperasi tujuh hari dalam seminggu. 10
11 Daftar Pustaka 1. Griffin, Ricky W, and Elbert, Ronald (2013). Business. 8th edition. Pearson Education, New Jersey. 2. Madura, Jeff (2007). Introduction to Business. 4th edition. South-Western College Publishing, USA. 3. Nickels, William G., et al. (2009).. Edisi 8, Buku 1. Salemba Empat, Jakarta. 11
Modul ke: Pengantar Bisnis. Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Pengantar Bisnis Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Pengantar Ketika pengusaha membentuk suatu bisnis, mereka harus memutuskan
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS. Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Modul ke: PENGANTAR BISNIS Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Tatap Muka 4 Pengantar Bisnis Dr. Arissetyanto
Lebih terperinciIntroduction to. Chapter 2. Selecting a Form of Business Ownership
Introduction to Chapter 2 Selecting a Form of Business Ownership Sasaran Pembelajaran Menjelaskan bagaimana pemilik bisnis memilih bentuk kepemilikan usaha. Menjelaskan metode-metode kepemilikan usaha.
Lebih terperinciMemilih Bentuk Kepemilikan Perusahaan
BAB 2 Memilih Bentuk Kepemilikan Perusahaan SASARAN PEMBELAJARAN : Menjelaskan bagaimana pemilik bisnis memilih bentuk kepemilikan usaha. Menjelaskan metode-metode kepemilikan usaha. Menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciModul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen.
Modul ke: PENGANTAR BISNIS Bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yanto Ramli, SS, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Bentuk kepemilikan Bisnis terdiri
Lebih terperinciPertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis
Modul ke: Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas EKONOMI & BISNIS Yusman, SE., MM. Program Studi Akuntansi - S
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis
Pengantar Bisnis Modul ke: Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi & Bisnis Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pertimbangan Menetapkan
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 01 MK84014 Abstract Tujuan dan perkembangan dunia bisnis;
Lebih terperinciBENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Kemungkinan bentuk kepemilikan Bisnis adalah Perusahaan Perorangan, Perusaha- an Kemitraan (Firma atau CV) dan Korporasi. Dengan bentuk yang jelas menurut hukum dapat diharapkan
Lebih terperinciModul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM. Program Studi Manajemen
Modul ke: 04 M. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS PENGANTAR BISNIS Bentuk Kepemilikan Bisnis Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Bentuk kepemilikan Bisnis terdiri 1.
Lebih terperinciModul ke: Pengantar Bisnis
Modul ke: 04Fakultas Septiani Ekonomi Pengantar Bisnis Pertimbangan menetapkan bentuk pemilikan bisnis Alternatif bentuk pemilikan bisnis: Perusahaan Perseorangan, Kemitraan, Korporasi, Koperasi, BUMN
Lebih terperinciMEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS B Y N I N A T R I O L I T A, S E, M M. PENGANTAR BISNIS P E R T E M U A N KE- 5 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan kemungkinan bentuk kepemilikan bisnis. Menjelaskan metode
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 05 MK84014 Abstract Berbagai factor yang berkaitan dengan kewirausahaan,
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 03 MK84014 Abstract Etika bisnis dan faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinci4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis
Modul ke: 4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Hirdinis Mansyur, SE, MM. Program Studi
Lebih terperinciSTRATEGI PEMILIHAN USAHA
Modul ke: STRATEGI PEMILIHAN USAHA Mahasiswa dapat memahami dan mengerti bagaimana menetapkan strategi dalam pemilihan usaha Fakultas FASILKOM Julius Nursyamsi, MM. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciEkonomi dan Bisnis Akuntansi
Pengantar Bisnis Modul ke: 04Fakultas Ekonomi dan Bisnis BENTUK-BENTUK PEMILIKAN BISNIS Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN BENTUK PEMILIKAN
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Fatmah Amir Abdat, SE, MM.
Modul ke: Pengantar Bisnis Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Fatmah Amir Abdat, SE, MM Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciChp.5 Bentuk Usaha dari Sebuah Kepemilikan Bisnis
Chp.5 Bentuk Usaha dari Sebuah Kepemilikan Bisnis TIGA BENTUK DASAR BISNIS 1. Sole Propriethorship : bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh satu orang Keuntungan dari sole-propriethorship o Mudah untuk
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN 1-0. Copyright 2011 Arissetyanto-Hatri
KONTRAK PERKULIAHAN 1. Absensi minimal 75 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. 2. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan maksimal 15 menit. 3. Selama perkuliahan alat komunikasi (HP) dimatikan
Lebih terperinciModul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Pengantar Bisnis Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis Fakultas Ekonomi Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Pengantar Tujuan Bisnis Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk
Lebih terperinciBAB 1 AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA
1.1.Jenis-Jenis Perusahaan BAB 1 AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (barang dan Jasa) kepada
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Amir Abdat, SE, MM.
Modul ke: 04Fakultas Fatmah Ekonomi dan Bisnis Pengantar Bisnis Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis Amir Abdat, SE, MM Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS. SHINTA RAHMANI, SE., M.Si
PENGANTAR BISNIS SHINTA RAHMANI, SE., M.Si Email : bushinta.umb@gmail.com KONTRAK PERKULIAHAN 1. Absensi minimal 64 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. 2. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN-I MENGENALI PELUANG DAN MEMILIH JENIS USAHA. Didin Hikmah, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen
KEWIRAUSAHAAN-I Modul ke: MENGENALI PELUANG DAN MEMILIH JENIS USAHA Fakultas Ekonomi Bisnis Didin Hikmah, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Mengenali hingga memilih peluang
Lebih terperinciBAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS
BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintah
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS BARU. Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
Modul ke: PENGANTAR BISNIS MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS BARU Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Catur Widayati, SE.,MM Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Pengertian Bisnis Kecil Pengertian
Lebih terperinciMenjelaskan organisasi bisnis Menjelaskan bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan karakteristik bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan
Menjelaskan organisasi bisnis Menjelaskan bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan karakteristik bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan bentuk bentuk organisasi pemerintah (negara) Bentuk bentuk
Lebih terperinciBAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi
BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintah
Lebih terperinciKemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota. Di samping itu, semua keputusan diambil bersamasama.
dengan yang lain, dan nama untuk firma dapat diambil dari nama salah satu atau beberapa anggota. a. Kebaikan Firma Jumlah modal relatiif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk memperluas
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Perseroan Terbatas. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 15Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi
KEWIRAUSAHAAN, ETIKA dan HUKUM BISNIS Modul ke: 15Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perseroan Terbatas Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi Magister Akuntansi Perseroan Terbatas PERSEROAN TERBATAS atau PT adalah
Lebih terperinciMENJALANKAN BISNIS. Menurut Suryana (2003) Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :
MENJALANKAN BISNIS Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan modal kecil pun
Lebih terperinciPERAN AKUNTANSI DALAM OPERASI BISNIS
PERAN AKUNTANSI DALAM OPERASI BISNIS Halizah Irfani dan Muhammad Dahria ABSTRAK Akuntansi sanagt diperlukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasi
Lebih terperinciOrganisasi Bisnis dan Bentuk-Bentuk Perusahaan LOGO
Organisasi Bisnis dan Bentuk-Bentuk Perusahaan LOGO Contents 1 Bisnis Kecil dan Kewirausahaan 2 Rencana Bisnis 3 Usaha Perseorangan dan Persekutuan 4 Bentuk-Bentuk Perusahaan Bisnis Kecil dan Kewirausahaan
Lebih terperinciIntroduction to BAGIAN ORGANISASI BISNIS 1. MERENCANAKAN BISNIS 2. MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS 3. ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Introduction to BAGIAN ORGANISASI BISNIS 1. MERENCANAKAN BISNIS 2. MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS 3. ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL Introduction to Chapter Planning a Business Sasaran Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan suatu perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan atau laba maksimal. Keuntungan yang diperoleh tidak saja digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, membayar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha menjaga kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta memaksimumkan tingkat laba dan nilai perusahaan. Kemampuan perusahaan
Lebih terperinciBisnis, Pajak dan Lingkungan Keuangan. Sumber : James. C, Van Horn Miswanto Arthur J. Keown
Bisnis, Pajak dan Lingkungan Keuangan Sumber : James. C, Van Horn Miswanto Arthur J. Keown Bentuk Hukum Perusahaan Perusahaan perseorangan Sole proprietorship Persekutuan - Partnership Perseroan terbatas
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS. Pengertian Pengantar Bisnis. Yanto Ramli, SS, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen
Modul ke: PENGANTAR BISNIS Pengertian Pengantar Bisnis Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yanto Ramli, SS, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pembahasan Tujuan, sumber daya, dan stake holder bisnis
Lebih terperinciORGANISASI AGRIBISNIS. M.K. Manajemen Agribisnis 2015
ORGANISASI AGRIBISNIS M.K. Manajemen Agribisnis 2015 BENTUK-BENTUK DASAR ORGANISASI Perusahaan Perorangan (single proprietorship) Persekutuan Perseroan (badan hukum) Koperasi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Lebih terperinciManajemen Pemasaran. Fungsi dan arus saluran pemasaran, keputusan rancangan saluran, keputusan manajemen saluran, dinamika saluran.
Modul ke: Manajemen Pemasaran Fakultas FEB Fungsi dan arus saluran pemasaran, keputusan rancangan saluran, keputusan manajemen saluran, dinamika saluran Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian
Lebih terperinciUNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : Ilmu Komputer PROGRAM STUDI : Sistem Informasi
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : Ilmu Komputer PROGRAM STUDI : Sistem Informasi RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester Pengantar Manajemen dan Bisnis Otorisasi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Dosen : Agus Arijanto,SE,MM. Manajemen
Pengantar Bisnis Modul ke: 03Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Manajemen Etika Bisnis dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaannya, Tanggungjawab Sosial Bisnis Terhadap Karyawan,Pemilik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rantai yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, di mana perdagangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dewasa ini, perdagangan internasional merupakan mata rantai yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, di mana perdagangan internasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini akuntansi telah menjadi bagian dari kebutuhan bisnis dan pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi adalah meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciKEPEMILIKAN PERUSAHAAN DODI ARIF, SE.,MM.
DODI ARIF, SE.,MM. Faktor yang harus diperhatikan : a. Modal yang dimiliki dan modal tambahan untuk pengembangan. b. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan. c. Rencana pembagian laba. d. Besar
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS)
BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS) ORGANISASI BISNIS / BADAN USAHA adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Perbedaan Badan Usaha
Lebih terperinciModul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Fakultas FEB Pengantar Bisnis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Bentuk Kepemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis: Perusahaan Perseorangan, Kemitraan, Korporasi, BUMN dan BUMD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembayaran sejumlah dividen oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama investor berinvestasi di pasar modal adalah untuk mendapatkan keuntungan. Investor membeli sejumlah saham dengan harapan mereka memperoleh keuntungan dari
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te
No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)
Lebih terperinciBAB XV AKUNTANSI UTANG
BAB XV AKUNTANSI UTANG A. PENGERTIAN Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri persamaan akuntansi adalah harta (aktiva) dan sisi kanan terdiri dari utang dan modal. Utang menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi telah mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi telah mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan kemajuan peradaban manusia. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
Lebih terperinci09FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan
Modul ke: Fakultas 09FEB Kewirausahaan 1 Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program Studi Manajemen Mengenali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya perusahaan adalah mengoptimalkan laba dan memakmurkan pemilik perusahaan maupun pemegang saham.
Lebih terperinciBentuk-Bentuk. Badan Usaha. Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE
Bentuk-Bentuk Badan Usaha Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE Badan Usaha Usaha atau perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang
Lebih terperinciPENGANTAR AKUNTANSI DAN
Modul ke: PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS Fakultas 01FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi Pengertian Perusahaan Secara ekonomik, perusahaan diartikan sebagai kegiatan memproduksi barang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kebijakan Hutang 1. Pengertian Kebijakan Hutang Hutang menunjukkan besarnya kepentingan kreditur pada harta perusahaan. Pada prinsipnya hutang akan menguntungkan apabila perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan
Lebih terperinciIdentifikasi Peluang & Memilih Jenis Usaha
Modul ke: Identifikasi Peluang & Memilih Jenis Usaha Peluang dan jenis usaha akan menentukan keberhasilan usaha Fakultas Ilmu Komputer Julius Nursyamsi, MM Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas
BAB 11 EKUITAS A. Jenis-Jenis Ekuitas dan Sumber Perubahannya Ekuitas menunjukkan hak kepemilikan perusahaan sebagai akibat investasi yang dilakukan pemilik ke dalam perusahaan. Struktur ekuitas perusahaan
Lebih terperinciPengantar Akuntansi I
Pengantar Akuntansi I Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Introduction to Accounting and Business Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi & Manajemen www.mercubuana.ac.id Sifat Dasar Perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. adanya perjanjian franchise. Franchise, adalah pemberian hak oleh franchisor
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arus globalisasi ekonomi dunia dan kerjasama di bidang perdagangan dan jasa berkembang sangat pesat dewasa ini, salah satu bentuknya adalah dengan adanya perjanjian franchise.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu kekuatan perekonomian dalam membangun Indonesia untuk berkembang menjadi lebih baik adalah dengan adanya perusahaan. Dengan semakin banyaknya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Struktur Modal Struktur modal merupakan kombinasi (proporsi) pembelajaran jangka panjang permanen perusahaan yang dinyatakan oleh hutang, saham preferen dan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pembinaan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penulis. Irsyad Anshori
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Waralaba sebagai Peluang Usaha yang Paling
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT MENTERI KEUANGAN, Menimbang: a. bahwa peningkatan akses dunia usaha pada sumber
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN & KEPEMILIKAN BISNIS. Muniya Alteza
KEWIRAUSAHAAN & KEPEMILIKAN BISNIS Muniya Alteza Kategori dan Peran Bisnis Kecil Peran bisnis kecil 1. Penciptaan lapangan kerja 2. Inovasi 3. Penyokong bisnis besar Bisnis kecil di Indonesia: Menyumbang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi. Dimana secara sepintas tidak ada kesamaan antara definisi yang satu dengan yang lainnya. Hal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ayu (2011), pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendanaan internal, yaitu dari laba perusahaan saja, tidak akan cukup untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya, sumber pendanaan internal, yaitu dari laba perusahaan saja, tidak akan cukup untuk pengembangan perusahaan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis laporan keuangan atas laporan keuangan tahunan PT Indosat Tbk tahun 2004-2008, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. Mata Kuliah : PENGANTAR BISNIS Kode : SKS/Semester : 3/Genap : 1. Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak.MBA 2.
SILABUS MATA KULIAH Mata Kuliah : PENGANTAR BISNIS Kode : SKS/Semester : 3/Genap Tim dosen : 1. Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak.MBA 2. Askolani, SE Pertemuan 1 2 3 4 5 6 7 Pokok Bahasan PENDAHULUAN - Perkenalan
Lebih terperinciPeraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait Peraturan Pelaksanaan (PP dst.)
Rahmad Hendra DASAR HUKUM Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang secara efektif berlaku sejak tanggal 16 Agustus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan era ekonomi saat ini, setiap perusahaan didirikan dengan harapan bahwa perusahaan tersebut dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, berkembang
Lebih terperinciHUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH
HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH PENGERTIAN PERUSAHAAN : MENURUT HUKUM : PERUSAHAAN ADALAH MEREKA YG MELAKUKAN SESUATU UTK MENCARI KEUNTUNGAN DGN MENGGUNAKAN BANYAK MODAL (DLM ARTI LUAS),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan. keputusan dan pertanggungjawaban (accountability). Menurut Kamus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Harahap (2008:201), laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menjadi bahan
Lebih terperinciBAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
BAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN Disadari atau tidak, sebagai individu kita sering melakukan keputusan setiap hari, termasuk didalamnya keputusan dalam hal keuangan. Ketika kita dihadapkan pada kondisi
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial. Dosen : Fitria Nursanti, SE, MPd. Modul ke: 03Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Pengantar Bisnis Modul ke: 03Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Dosen : Fitria Nursanti, SE, MPd Program Studi S1 Akuntansi ETIKA BISNIS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Lebih terperinciUniversitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dan kemajuan usaha di bidang ekonomi semakin meningkat dan perusahaan dituntut dapat mengikuti dan menyesuaikan diri untuk dapat mengembangkan
Lebih terperinciSINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS
1 SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS PENILAIAN SUATU BISNIS Mengingat nilai suatu proyek ditentukan dengan mengestimasi present value perkiraan arus kasnya di masa mendatang. Sebuah perusahaan yang menilai
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (revisi 2009) tentang Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS : PERPAJAKAN DAN KEUANGAN
LINGKUNGAN BISNIS : PERPAJAKAN DAN KEUANGAN Bentuk Perusahaan : 1. Perusahaan perseorangan Perusahaan yang dimiliki perseorangan. Keuntungan : sederhana, mudah dibentuk dan dana relatif kecil 2. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha yang semakin berkembang saat ini membuat persaingan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang saat ini membuat persaingan semakin meningkat. kelangsungan hidup serta kesempatan berkembang bagi suatu perusahaan sangat
Lebih terperinciPengantar Bisnis KEWIRAUSAHAAN. Dosen : FITRIA NURSANTI, SE., MPd. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Akuntansi
Pengantar Bisnis Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis KEWIRAUSAHAAN Dosen : FITRIA NURSANTI, SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi Bagian Isi Ciri wirausahawan Business Plan Keunggulan Kompetitif Perkembangan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT
1 of 50 8/23/2014 7:22 PM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT MENTERI
Lebih terperinciPengantar Akuntansi I. Oleh Ruly Wiliandri, SE.,MM
Pengantar Akuntansi I Oleh Ruly Wiliandri, SE.,MM Materi Perkuliahan: 1. Pendahuluan (Konsep dasar Akuntansi, Lingkungan Ak., Laporan Keuangan dan Persamaan Ak.) 2. Dasar-dasar prosedur pembukuan/pencatatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi
Lebih terperinciMateri ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN
Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar diartikan sebagai suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan risiko untung dan rugi. Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud pasar adalah tempat atau
Lebih terperinciTINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PENGANTAR Analisis laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dan bagian penting dari analisis bisnis yang lebih luas. Analisis bisnis (business analysis) merupakan
Lebih terperinciBAB II HUBUNGAN HUKUM INDUK PERUSAHAAN DENGAN ANAK PERUSAHAAN. A. Status Badan Induk perusahaan dan Anak Perusahaan
BAB II HUBUNGAN HUKUM INDUK PERUSAHAAN DENGAN ANAK PERUSAHAAN A. Status Badan Induk perusahaan dan Anak Perusahaan Pasal 1 angka 1 UUPT, elemen pokok yang melahirkan suatu Perseroan sebagai badan hukum,
Lebih terperinci