Analisis Pengukuran Beban Kerja Mental Perawat Unit Gawat Darurat dengan Metode NASA-Task Load Index
|
|
- Yulia Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Petunjuk Sitasi: Susanti, S., Pawennari, A., Afiah, I. N., Dahlan, M., & Rauf, N. (2017). Analisis Pengukuran Beban Kerja Mental Perawat Unit Gawat Darurat dengan Metode NASA-Task Load Index. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B ). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Analisis Pengukuran Beban Kerja Mental Perawat Unit Gawat Darurat dengan Metode NASA-Task Load Index Susi Susanti (1), Andi Pawennari (2), Irma Nur Afiah (3), Muhammad Dahlan (4), Nurhayati Rauf (4) (1), (2), (3), (4), (5) Program Studi Teknik Industri, Universitas Muslim Indonesia Jalan Urip Sumoharjo KM. 5 Makassar, Sulawesi Selatan. (1) susisusanti.susan123@gmail.com, (2) andipawennari@yahoo.co.id, (3) afiah.irma@umi.ac.id, (4) muhammaddahlan66@yahoo.com, (5) rauf.nurhayati@yahoo.com ABSTRAK Salah satu unit kerja pada Rumah Sakit yang memiliki peran penting adalah Unit Gawat Darurat (UGD), dimana UGD merupakan tempat pertama yang ditunjuk oleh pasien yang berada dalam keadaan darurat. Beban kerja perawat UGD tergolong berat karena umumnya pasien yang dilarikan ke UGD adalah pasien darurat yang harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang secepat dan setepat mungkin. Perawat UGD juga memiliki tugas keperawat yang beragam yang harus dilakukan. Hal tersebut dapat menjadi pemicu stres untuk perawat yang bertugas di UGD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beban kerja mental yang dialami oleh perawat bagian UGD dalam melaksanakan pekerjaannya dan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap beban kerja mental perawat UGD. Metode NASA (National Aeronautics and Space Administration)-Task Load Index (NASA-TLX) merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis beban kerja mental yang dihadapi pekerja. Sebanyak 9 perawat UGD dilibatkan dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa beban mental yang di rasakan oleh laki-laki lebih rendah dengan nilai rata-rata 83,8 dan untuk perempuan beban mental yang dirasakan lebih tinggi dengan nilai rata-rata 88,5. Hal ini dikarenakan perempuan jauh lebih cemas, khawatir, terjadinya kecemburuan sosial yang lebih tinggi, panik dan gelisah. Kata kunci Beban kerja mental, NASA-TLx, Perawat UGD I. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang (Haryani, 2008). Salah satu unit kerja pada Rumah Sakit yang memiliki peran penting adalah Unit Gawat Darurat (UGD), dimana UGD merupakan tempat pertama yang ditunjuk oleh pasien yang berada dalam keadaan darurat. Beban kerja perawat UGD tergolong berat karena umumnya pasien yang dilarikan ke UGD adalah pasien darurat yang harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang secepat dan setepat mungkin. Perawat UGD juga memiliki tugas keperawat yang beragam yang harus dilakukan. Hal tersebut dapat menjadi pemicu stres untuk perawat yang bertugas di UGD. Jika hal ini dibiarkan dengan kondisi tugas dan beban kerja yang sedemikian rupa, perawat UGD dikhawatirkan dapat mengalami stres apabila beban kerja yang mereka terima telah melebihi kapasitas kerja. Togia (2005) mengungkapkan bahwa bahwa beban kerja yang tinggi dan tugas rutin yang berulang dapat menyebabkan kelelahan fisik, emosional, hingga mental dari pekerja. Selain itu, penyedia jasa kesehatan dipandang perlu untuk melakukan pengukuran beban kerja dikarenakan jumlah pengunjung tiap tahun mengalami kenaikan rata-rata 8% di setiap poliklinik (Hidayat dkk, 2013). Terkait perawat UGD, secara spesifik Werdani dan Yesiana (2016) menjelaskan bahwa peningkatan beban kerja mental perawat dapat berpengaruh pada tingkat kepuasan pasien. Tambahan pula, Mandasari dkk (2014) menyimpulkan bahwa perawat UGD merupakan tenaga medis yang memiliki peran yang krusial karena dipengaruhi oleh tekanan dan tuntutan untuk selalu siap siaga menangani pasien yang tidak dapat diprediksikan jumlahnya. B-324
2 Analisis Pengukuran Beban Kerja Mental Perawat Unit Gawat Darurat dengan Metode NASA-Task Load Index Metode NASA (National Aeronautics and Space Administration)-Task Load Index (NASA-TLX) merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis beban kerja mental yang dihadapi pekerja. Beberapa penelitian terdahulu telah menggunakan metode NASA-TLX untuk menganalisis beban kerja mental, antara lain; beban mental dari pekerja di lantai produksi (Muliyadi dan Diniyati, 2016), karyawan housekeeping di hotel (Widjaja dan Aditya, 2011), dan juga perawat umum di Rumah Sakit (Hidayat dkk, 2013). Namun, belum ada yang spesifik mengkaji bagaimana beban mental para perawat yang khusus bertugas di UGD. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menilai pengukuran beban kerja mental para perawat di UGD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beban kerja mental yang dialami oleh perawat bagian UGD dalam melaksanakan pekerjaannya dan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap beban kerja mental perawat UGD. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Teknik Industri Universitas Muslim Indonesia dengan mengambil responden perawat di Rumah Sakit Angkatan Udara (RS-AU) dr. Dody Sarjoto Makassar. Sebanyak 9 perawat UGD terlibat sebagai responden dan dikhususkan pada perawat yang bekerja di 3 shift, yakni; pagi, siang, dan malam. Pengukuran beban kerja mental menggunakan metode NASA-Task Load Index, metode ini di kembangkan berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang terdiri dari 6 skala faktor yakni Kebutuhan Mental (KM), Kebutuhan Fisik (KF), Kebutuhan Waktu (KW), Usaha (U), Performansi (P) dan Frustasi (F). Langkah-langkah pengukuran beban kerja mental dengan menggunakan Nasa-Task Load Index yakni Pembobotan Hasil Kuesioner, Pemberiang Rating, Menghitung Nilai, Menghitung Weighted Workload (WWL), Menghitung Rata-rata WWL dan Interprestasi Skor. III. HASIL PENELITIAN A. Pembobotan Hasil Kuesioner Kuesioner disebar ke perawat UGD sebanyak 9 responden. Data beban kerja mental dengan menggunakan metode NASA-TLX menggunakan 6 indikator yang diukur untuk mengetahui seberapa besar beban kerja mental yang dialami oleh perawat. Indicator tersebut adalah Kebutuhan Mental (KM), Kebutuhan Fisik (KF), Kebutuhan Waktu (KW), Usaha (U), Performansi (P) dan Frustasi (F). Tabel 1 Data Pembobotan Kuesioner Total 1 31 L L L P P P P P P B. Pemberian Rating Peringkat (rating), merupakan tahap lanjutan setelah dilakukannya tahap pembobotan. Pada tahap ini peringkat atau rating pada skala diberikan untuk setiap indikator sesuai dengan keadaan yang dialami oleh perawat. B-325
3 Susanti, Pawennari, Afiah, Dahlan, Rauf Tabel 2 Pemberian Rating 1 31 L L L P P P P P P C. Menghitung Nilai (1) Tabel 3 Hasil Nilai 1 31 L L L P P P P P P D. Menghitung Weighted Workload (WWL) (2) Tabel 4 Hasil WWL Total 1 31 L L L P P P P P P E. Menghitung Rata-Rata WWL Menghitung weighted workload (WWL) bertujuan untuk mendapatkan nilai dari beban kerja mental tiap indikator. B-326
4 Analisis Pengukuran Beban Kerja Mental Perawat Unit Gawat Darurat dengan Metode NASA-Task Load Index Tabel 5 Hasil WWL Total 1 31 L ,7 6,7 13, , L 21, ,3 6 3, L , ,3 82,7 Rata-rata 21,8 19,3 11,3 13,3 11,1 6,9 83, P 20 13, ,3 2,7 91, P , , P 20 6, ,7 18 3,3 94, P P 20 13, , P ,7 5,3 88 Rata-rata 19,3 13,3 18,6 20,7 10,2 6,3 88,5 F. Pengkategorian Beban Kerja Mental Pengkategorian penilaian beban kerja mental dalam teori NASA-TLX, terdiri dari lima tingkatan diantaranya. Tabel 6 Skor NASA-TLX Golongan Beban Kerja Nilai Sangat Rendah 0 20 Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi (Sumber: Hart dan Staveland, 1981) Berdasarkan kategori dan skala interval diatas maka kita dapat mengklasifikasikan atau memberikan kategori terhadap beban kerja mental masing masing perawat UGD di Rumah Sakit AU dr. Dody Sarjoto. Adapun pengkategoriannya adalah sebagai berikut : Tabel 7 Kategori Penilaian Beban Kerja ID Peserta Nilai Beban Kerja Kategori 1 86,7 Sangat Tinggi 2 82 Sangat Tinggi 3 82,7 Sangat Tinggi 4 91,3 Sangat Tinggi 5 81,3 Sangat Tinggi 6 94,7 Sangat Tinggi 7 88 Sangat Tinggi 8 88 Sangat Tinggi 9 88 Sangat Tinggi III. PEMBAHASAN Perawat yang bekerja di UGD merupakan pekerjaan yang berlangsung secara berulang. Dari hasil perhitungan pengukuran beban kerja mental yang telah dilakukan, rata-rata beban kerja mental pada perawat laki-laki sebesar 83,8 maka berdasarkan nilai tersebut, beban mental yang dialami oleh perawat laki-laki termasuk dalam beban kerja sangat tinggi. Hal ini dikarenakan faktor kebutuhan mental (KM) yang mencapai 21,8 yang menjadi faktor B-327
5 Susanti, Pawennari, Afiah, Dahlan, Rauf dominan dalam tingginya beban kerja mental pada perawat laki-laki. Dari hasil penelitian dapat dilihat aktivitas yang membuat perawat terbebani dalam hal kebutuhan mental (KM) yaitu perawat dituntut untuk bekerja secara cepat agar semua pasien dapat dilayani, jumlah pasien dan tingkat keparahan pasien yang tidak dapat diprediksi, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki tidak mampu mengimbangi sulitnya pekerjaan, adanya tekanan dan tuntutan untuk menyelamatkan pasien baik tuntutan moril, tuntutan pimpinan rumah sakit maupun tuntutan dari keluarga pasien, selaluh dihadapkan pada pengambilan keputusan yang tepat serta tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Selanjutnya rata-rata beban kerja mental pada perawat perempuan sebesar 88,5 maka berdasarkan nilai tersebut, beban mental yang dialami oleh perawat perempuan termasuk dalam beban kerja sangat tinggi. Hal ini dikarenakan faktor usaha (U) yang mencapai 20,7 yang menjadi faktor dominan dalam tingginya beban kerja mental pada perawat perempuan. Dari hasil penelitian dapat dilihat aktivitas yang membuat perawat terbebani dalam hal usaha (U) yaitu karena perawat di UGD memiliki tanggung jawab yang besar dalam memberikan pelayanan keperawatan untuk pasien, sehingga untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka perawat harus berupaya dalam kerja fisik dan mental. Gabungan kegiatan kerja fisik dan mental perawat dapat menimbulkan suatu beban kerja mental yang cukup berat dan membebani. Aktivitas mental seorang perawat pada penilaian beban kerja mental adalah kemampuan perawat dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan panca indra, kemampuan untuk berfikir, mengingat, menganalisis, membuat kesimpulan bahkan mengambil keputusan dalam hal keperawatan. Dari hasil perhitungan pengukuran beban kerja mental ternyata beban mental yang di rasakan oleh laki-laki lebih rendah dengan nilai rata-rata 83,8 dan untuk perempuan beban mental yang dirasakan lebih tinggi dengan nilai rata-rata 88,5. Hal ini dikarenakan perempuan jauh lebih cemas, khawatir, terjadinya kecemburuan sosial yang lebih tinggi, panik dan gelisah. IV. PENUTUP Dari hasil perhitungan pengukuran beban kerja mental yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata beban kerja mental pada perawat laki-laki sebesar 83,8 maka berdasarkan nilai tersebut, beban mental yang dialami oleh perawat laki-laki termasuk dalam beban kerja sangat tinggi dilihat dari nilai skor beban kerja. Faktor yang paling berpengaruh adalah kebutuhan mental (KM) dengan nilai 21,8.. Untuk perempuan rata-rata beban kerja mental pada perawat perempuan sebesar 88,5 maka berdasarkan nilai tersebut, beban mental yang dialami oleh perawat perempuan termasuk dalam beban kerja sangat tinggi dilihat dari nilai skor beban kerja. Faktor yang paling berpengaruh adalah Faktor usaha (U) dengan nilai 20,7. DAFTAR PUSTAKA Deborah C, Widjaja; Eric, Aditya, 2016, Analisis beban kerja (workload) dan kinerja karyawan housekeeping di hotel X Surabaya, Jurnal Manajemen Merhotelan, vol. 4, no. 2. Haryani, Hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Islam Surakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. Hidayat, Fariz; Pujangkoro, Sugiharto; Anizar, Pengukuran beban kerja perawat menggunakan metode Nasa-Tlx, Jurnal Teknik Industri FT USU Vol.2,.1, pp Mandasari, Tyagita; Choiris, Mochammad; Sari, Ardia, Ratih, Analisa beban kerja perawat UGD menggunakan Maslach Burnout Inventory dan Modifikasi Heart. Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Muliyadi, Zukri; Diniaty, Dewi, Analisis Beban Kerja Fisik Dan Mental Karyawan Pada Lantai Produksi Dipt Pesona Laut Kuning, Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 13,. 2, pp ISSN print/issn Togia, Measurement of Burnout and The Influence of Background Characteristics in Greek Academic Libraries Library Management. Journal Library. 26, Werdani, Wahyu; Dwi, Yesiana, 2016, Pengaruh Beban Kerja Mental Perawat Terhadap Tingkat Kepuasan Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Swasta Surabaya, Jurnal Ners lentera, Vol. 4,. 2 B-328
ANALISIS TINGKAT BEBAN KERJA OPERATOR PACKING DENGAN METODE NASA-TLX (TASK LOAD INDEX) DI PT GEMBIRA
ANALISIS TINGKAT BEBAN KERJA OPERATOR PACKING DENGAN METODE NASA-TLX (TASK LOAD INDEX) DI PT GEMBIRA M. Ansyar Bora, S.T., M.T. Dosen Program Studi Teknik Industri STT IBNU SINA Batam Email : ansyar@stt-ibnusina.ac.id
Lebih terperinciANALISA BEBAN KERJA OPERATOR INSPEKSI DENGAN METODE NASA-TLX (TASK LOAD INDEX) DI PT. XYZ
ANALISA BEBAN KERJA OPERATOR INSPEKSI DENGAN METODE NASA-TLX (TASK LOAD INDEX) DI PT. XYZ THE WORKLOAD ANALYSIS OF OPERATOR INSPECTION USING NASA-TLX (TASK LOAD INDEX) IN PT. XYZ Vera Methalina Afma Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menangani pasien
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menangani pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, sehingga tentu saja hal ini berbeda dengan menangani pasien penderita
Lebih terperinciPENENTUAN BEBAN KERJA MENTAL PERAWAT BERDASARKAN SHIFT KERJA DAN JENIS KELAMIN MENGGUNAKAN METODE NATIONAL
PENENTUAN BEBAN KERJA MENTAL PERAWAT BERDASARKAN SHIFT KERJA DAN JENIS KELAMIN MENGGUNAKAN METODE NATIONAL Retno Widiastuti 1, Dian Eko Hari Purnomo 2, Adhitya Nur M. 1 3 1,2,3 Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciPENGUKURAN BEBAN KERJA PERAWAT MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DI RUMAH SAKIT XYZ
PENGUKURAN BEBAN KERJA PERAWAT MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DI RUMAH SAKIT XYZ T.Fariz Hidayat 1, Sugiharto Pujangkoro 2, Anizar 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan suatu bagian dari seluruh proses pelayanan yang mempunyai peran sangat besar dalam rumah sakit. Tugas perawat secara umum adalah memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Stasiun Tugu Yogyakarta yang dikelola oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (DAOP) VI. Objek penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian Evaluasi Kebijakan Shift Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja Operator Penerimaan dan Penimbunan PT. Pertamina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerbangan merupakan sarana transportasi yang sudah dalam kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerbangan merupakan sarana transportasi yang sudah dalam kondisi tidak aman (unsafe condition). Keselamatan merupakan hal yang harus diutamakan dalam dunia penerbangan.
Lebih terperinciNASKAH. Diajukan oleh: D TEKNIK
NASKAH PUBLIKASI PENGUKURAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL PENGEMUDI BUS AKDP RUTE SOLO-SEMARANG (Studi kasus pada Perusahaan Otobus New Ismo) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk menyediakan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya. Seperti pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan rumah sakit dalam 20 tahun belakangan ini meningkat dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut tentunya akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Rumah sakit berfungsi untuk memberikan pelayanan
Lebih terperinciANALISIS BEBAN KERJA MENTAL DENGAN METODE NASA TLX PADA DEPARTEMEN LOGISTIK PT ABC
ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL DENGAN METODE NASA TLX PADA DEPARTEMEN LOGISTIK PT ABC Ulfa Liani Putri*), Naniek Utami Handayani Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof Sudarto,
Lebih terperinciPENGUKURAN BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE NASA-TLX DI PT. CAT TUNGGAL DJAJA INDAH
PENGUKURAN BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE NASA-TLX DI PT. CAT TUNGGAL DJAJA INDAH Oleh Rusindiyanto, Nisa Maisaroh dan Pailan Prodi Teknik Industri, FTI-UPN Veteran Jawa Timur Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit pasal 1 adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat Perawat merupakan salah satu tenaga medis di rumah sakit yang memberikan pelayanan untuk menunjang kesembuhan pasien, oleh sebab itu peran perawat di rumah sakit sangatlah
Lebih terperinciFISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA Tutorial 4 BEBAN KERJA MENTAL
FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA Tutorial 4 BEBAN KERJA MENTAL Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2017/2018 www.labdske-uii.com Beban Kerja Mental
Lebih terperincixii 3.2 Pengumpulan Data Pengolahan Data NASA-TLX RSME Analisis Komparatif Desain Penelitian..
xi DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... ii SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi MOTTO... vii KATA PENGANTAR... viii
Lebih terperinciANALISIS BEBAN KERJA MENTAL OPERATOR WEAVING B UNIT INSPECTING PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV DENGAN METODE NASA-TLX
Analisis Beban Kerja Mental Operator Weaving B (Fadlilah dan Iftadi) ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL OPERATOR WEAVING B UNIT INSPECTING PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV DENGAN METODE NASA-TLX Antika Adzary
Lebih terperinciFISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA
FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 4 BEBAN KERJA MENTAL Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com Beban Kerja Mental
Lebih terperinciPerbaikan Sistem Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas dan Mengurangi Burnout pada Perawat UGD (Studi Kasus : UGD RSU Haji Surabaya)
1 Perbaikan Sistem Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas dan Mengurangi Burnout pada Perawat UGD (Studi Kasus : UGD RSU Haji Surabaya) Erys Handini dan Sri Gunani Partiwi Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SDM di bidang kesehatan dan non-kesehatan sangat berpengaruh dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi sarat dengan persaingan. Sumber daya manusia (SDM) memiliki peranan penting dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas. Peranan SDM di bidang kesehatan
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PENGUKURAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL PENGEMUDI BUS AKDP RUTE SOLO- SEMARANG
LAPORAN TUGAS AKHIR PENGUKURAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL PENGEMUDI BUS AKDP RUTE SOLO- SEMARANG (Studi kasus pada Perusahaan Otobus New Ismo) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP PENGEMUDI BUS JURUSAN BANDUNG-DENPASAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX
ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP PENGEMUDI BUS JURUSAN BANDUNG-DENPASAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX (Studi Kasus di PT. PAHALA KENCANA Cabang Bandung) Hilman Akbar Email: Hilmanakbar01@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperincidasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu strategi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. keperawatan sebagai tuntunan utama. Peran perawat professional dalam
BAB I PENDAHULUAN B. Latar belakang Sekarang ini kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat modern semakin komplek. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Lebih terperinciMoch. Zulfiqar Afifuddin Rizqiansyah. Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang
37 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 37-42 HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DAN BEBAN KERJA MENTAL BERBASIS ERGONOMI TERHADAP TINGKAT KEJENUHAN KERJA PADA KARYAWAN PT JASA MARGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatutujuan organisasi.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Hasibuan (2009) organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu.organisasi hanya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, yaitu tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam melakukan penelitian. Metode ini digunakan sebagai acuan untuk melangkah
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH MUSIK TERHADAP BEBAN KERJA MENTAL PEKERJA BATIK TULIS DAN CAP DI BATIK PUTRA LAWEYAN
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MUSIK TERHADAP BEBAN KERJA MENTAL PEKERJA BATIK TULIS DAN CAP DI BATIK PUTRA LAWEYAN Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam
Lebih terperinciMoch. Zulfiqar Afifuddin Rizqiansyah. Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang
37 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 37-42 HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DAN BEBAN KERJA MENTAL BERBASIS ERGONOMI TERHADAP TINGKAT KEJENUHAN KERJA PADA KARYAWAN PT JASA MARGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar
Lebih terperinciANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL UNTUK MENGURANGI TINGKAT KELELAHAN PEKERJA DI CV. SUMBER JAYA FURNITURE
ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL UNTUK MENGURANGI TINGKAT KELELAHAN PEKERJA DI CV. SUMBER JAYA FURNITURE Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISA BEBAN KERJA PERAWAT UGD MENGGUNAKAN MASLACH BURNOUT INVENTORY DAN MODIFIKASI HEART (Studi Kasus: RSU. X)
ANALISA BEBAN KERJA PERAWAT UGD MENGGUNAKAN MASLACH BURNOUT INVENTORY DAN MODIFIKASI HEART (Studi Kasus: RSU. X) WORKLOAD ANALYSIS OF EMERGENCY NURSES USING MASLACH BURNOUT INVENTORY AND MODIFICATED HEART
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana utama dan tempat penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... NASKAH SOAL TUGAS AKHIR... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... NASKAH SOAL TUGAS AKHIR... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 NASA-TLX Analisis Setiap Dimensi NASA-TLX
BAB V PEMBAHASAN 5.1 NASA-TLX 5.1.1 Analisis Setiap Dimensi NASA-TLX NASA-TLX merupakan suatu prosedur pembobotan dan rating multi-dimensional yang menyediakan suatu penilaian beban kerja secara keseluruhan
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN KERJA MENTAL PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT SWASTA DI SURABAYA
PENGARUH BEBAN KERJA MENTAL PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT SWASTA DI SURABAYA (The Effect of Nurse s Mental Workload to the Level of Patient s Satisfaction in
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan gawat darurat (Undang - Undang No 44 tahun 2009). Rumah sakit didirikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah Institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah kendaraan juga berbanding lurus dengan meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Tuntutan kebutuhan masyarakat untuk melakukan mobilisasi sangat dipengaruhi oleh transportasi, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang komunikasi maupun bidang instruksional telah memungkinkan tersedianya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Nugraheni (2009), Perkembangan teknologi yang pesat, baik di bidang komunikasi maupun bidang instruksional telah memungkinkan tersedianya cara baru dalam menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat Tegallalang I merupakan salah satu instansi pemerintah yang menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow chart Pemecahan Masalah Metode NASA-TLX Metode NASA-TLX merupakan suatu pengukuran beban kerja secara subjectif atau dikaitkan dengan aktifitas mental atau kata lain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metode penelitian berkaitan dengan prosedur, alat, metode serta desain penelitian yang dipergunakan di dalam melaksanakan penelitian. Tahapan proses penelitian
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL MASINIS DENGAN METODE RNASA-TLX (Studi Kasus: PT. KAI DAOP 6 YOGYAKARTA)
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL MASINIS DENGAN METODE RNASA-TLX (Studi Kasus: PT. KAI DAOP 6 YOGYAKARTA) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciAni Umyati Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, Banten
Identifikasi Kinerja dengan Field Review Method berdasarkan Beban Kerja Mental Perawat dengan Metode NASA-TLX (Studi Kasus: Unit Dahlia ICU/ICCU RS. Krakatau Medika Cilegon) Ani Umyati Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciEvaluasi Beban Kerja Mental Masinis Kereta Api Prameks dengan Metode RNASA-TLX (Studi Kasus: PT. KAI DAOP 6 YOGYAKARTA)
Evaluasi Beban Kerja Mental Masinis Kereta Api Prameks dengan Metode RNASA-TLX (Studi Kasus: PT. KAI DAOP 6 YOGYAKARTA) Etika Muslimah 1), Bekti Dwi Hastuti 2) 1,2) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja di setiap sektor kerja termasuk sektor kesehatan, dalam rangka menekan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Era globalisasi menuntut pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di setiap sektor kerja termasuk sektor kesehatan, dalam rangka menekan sampai sekecil mungkin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, penelitian, pendidikan dan sebagiannya; mencakupi skala profit
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas atau sarana vital bagi masyarakat. Peran organisasi (rumah sakit) sebagai media atau fasilitas sosial yang mencakup pelayanan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON Gabriela A. Pang*, Woodford B.S Joseph*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciPENGUKURAN BEBAN KERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DI UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA MEDAN TUGAS SARJANA
PENGUKURAN BEBAN KERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DI UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh: NILDA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudraja dalam. website MetroTV mengatakan Indonesia merupakan salah satu pemasok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudraja dalam website MetroTV mengatakan Indonesia merupakan salah satu pemasok tekstil dan produk tekstil (TPT) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Rumah sakit memiliki berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam
Lebih terperinciANALISA BEBAN KERJA MENTAL DENGAN METODE NASA TLX PADA OPERATOR KARGO DI PT. DHARMA BANDAR MANDALA (PT. DBM)
ANALISA BEBAN KERJA MENTAL DENGAN METODE NASA TLX PADA OPERATOR KARGO DI PT. DHARMA BANDAR MANDALA (PT. DBM) Muhammad Arasyandi, Arfan Bakhtiar*) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan program pembangunan. Salah satu program pemerintah dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk sekaligus indikator keberhasilan program pembangunan. Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mie merupakan salah satu jenis makanan yang banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain karena rasanya enak dan mudah dalam penyajiannya harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perusahaan dituntut untuk terus melakukan peningkatan produktivitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan
Lebih terperinciPROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012
RS Ibnu Sina PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 Ditetapkan oleh : Direktur Rumah Sakit IBNU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri yang cukup pesat seperti sekarang ini, perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang cukup pesat seperti sekarang ini, perkembangan teknologi yang meningkat dan kompleks, serta manusia yang selalu berkembang, menunjukkan
Lebih terperinciSeminar Nasional IDEC 2014 ISBN: Surakarta,20 Mei 2014
PENENTUAN JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA (Studi Kasus Unit Layanan Pengadaan Kota Surakarta) Arizal Noor Hakim 1, Yusuf Priyandari 2, dan Bambang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi atau organisasi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang luas dan menyeluruh, padat pakar dan padat modal. Rumah sakit melaksanakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Analisis Beban Kerja Fisik dan Mental Pekerja di rumah makan yang dilakukan oleh Christian (2015) menghasilkan penelitian tentang beban kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana transportasi di Indonesia sangatlah beragam rupa dan jumlah, pesatnya perkembangan alat transportasi yang ada sangat menunjang kebutuhan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN
BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN 1.1 Kesimpulan Pada bab sebelumnya telah diuraikan pembahan mengenai Rumah Sakit Korban Lakalantas Kendal, sehingga dapat disimpulkan berbagai masalah, dan potensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Agar sistem berjalan diperlukan sumber daya manusia. Menurut pasal 12
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk menjalankan sebuah organisasi rumah sakit diperlukan sebuah sistem. Agar sistem berjalan diperlukan sumber daya manusia. Menurut
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012
PENGARUH BEBAN KERJA MENTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA- TASK LOAD IINDEX (TLX) TERHADAP STRES KERJA Joko Susetyo, Risma A. Simanjuntak, Roki C. Wibisono Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
PENENTUAN JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN PEMETAAN KOMPETENSI DIDASARKAN JOB DESCRIPTION (STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGUT) TUGAS SARJANA Diajukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jaringannya (DinKes Jawa Timur, 2013). Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan dan berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan dari Puskesmas dan jaringannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan kesehatannya dengan membuka poliklinik. Pada tahun 1986 rumah sakit Ridogalih berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semua pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya yang berpengaruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya yang berpengaruh pada tenaga kerja. Resiko dan potensi bahaya tersebut dapat berupa gangguan baik berupa fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional dan fisik yang bersifat mengganggu, merugikan dan terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres adalah kondisi fisik dan psikologis yang disebabkan karena adaptasi seseorang pada lingkungan. Stres kerja didefinisikan sebagai respon emosional dan fisik yang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EVALUASI BEBAN KERJA MENTAL DAN FISIK DALAM SHIFT YANG BERBEDA DI DIVISI FINISHING PRINTING PT. DANLIRIS
TUGAS AKHIR EVALUASI BEBAN KERJA MENTAL DAN FISIK DALAM SHIFT YANG BERBEDA DI DIVISI FINISHING PRINTING PT. DANLIRIS Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Suatu perusahaan yang baik tentunya akan memiliki sumber daya manusia yang baik pula (Simanjuntak
Lebih terperinciPENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL MASINIS KERETA API RUTE JARAK JAUH (STUDI KASUS PADA PT KAI DAOP 2)
PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL MASINIS KERETA API RUTE JARAK JAUH (STUDI KASUS PADA PT KAI DAOP 2) Kristiana Asih Damayanti 1, Yuke Cantikawati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Setiap kegiatan dalam upaya
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menjelaskan bahwa kesehatan merupakan hak azasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Menkes RI (2010), rumah sakit adalah suatu institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fungsi yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fungsi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan. Di Indonesia, puskesmas dan rumah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya penyakit di masyarakat, maka pelayanan kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan. Di Indonesia, puskesmas dan rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatasi stres kerja yang dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres kerja adalah suatu keadaan emosional yang timbul karena adanya ketidaksesuaian antara beban kerja dengan kemampuan individu untuk mengatasi stres kerja yang dihadapinya.
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
BAB 6 KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 6.1. Ringkasan Perbedaan Konsumsi Oksigen, Beban Kerja Fisik, Rata-rata
Lebih terperinciSTRES KERJA PADA PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT
STRES KERJA PADA PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan Oleh : LIA FEBRIANTI F100 040 268 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH SISTEM KERJA SHIFTING TERHADAP BEBAN KERJA MENTAL KARYAWAN
ANALISIS PENGARUH SISTEM KERJA SHIFTING TERHADAP BEBAN KERJA MENTAL KARYAWAN (Studi Kasus: Unit Airport Operation Center, PT Angkasa Pura II (Persero) KCU Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta) TUGAS
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Judul : Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap kecemasan keluarga pasien ICU di Rumah Sakit Estomihi Medan tahun 2014 Peneliti : Gustar Hutahaean Nim : 12.02.203 Alamat
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang memiliki peranan penting sebagai penunjang kesehatan masyarakat. Keberhasilan suatu rumah sakit
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Rumah Sakit Jiwa Tahun 1935 didirikan Doorgangshuizen Voor Krankzinnigen (Rumah Sakit Jiwa) di Glugur sebagai Rumah Sakit Jiwa yang kelima di Indonesia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa pelayanan kesehatan dituntut untuk terus memperbaiki performa dan kualitas layanan kepada masyarakat. Salah satu jasa pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanannya pada masyarakat umum, pusat-pusat kesehatan sekrang ini juga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan pusat-pusat kesehatan masyarakat semakin meningkat seiring dengan perkembangan manusia dan kemajuan zaman. Tidak lepas dari fungsi pelayanannya pada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Morits (dalam Jayanti, 2009) mengatakan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah organisasi yang unik karena berbaur antara padat teknologi, padat karya dan padat modal (Jayanti, 2009). Menurut Dahlan yang dikutib dari
Lebih terperinciAmri 1, Herizal Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh-Indonesia
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.6 No.1 (2017) 29-35 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work Design Analisis Beban Kerja Psikologis dengan Menggunakan Metode NASA-TLX pada Operator Departemen
Lebih terperinciPENCAPAIAN STANDAR PENGOLAHAN REKAM MEDIS SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN DI RSUD PACITAN
PENCAPAIAN STANDAR PENGOLAHAN REKAM MEDIS SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN DI RSUD PACITAN Abstract Keyword Abstrak Pencapaian standar pengolahan rekam medis di RSUD Pacitan yang masih rendah, menjadi dasar
Lebih terperinciPERANCANGAN KEBUTUHAN JUMLAH OPTIMAL KARYAWAN BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA
PERANCANGAN KEBUTUHAN JUMLAH OPTIMAL KARYAWAN BERASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROUKTIVITAS KERJA (Studi Kasus : Klinik Modern asa Medika Surabaya) Rahadiani Arumsari, Sri Gunani Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dan
Lebih terperinciPerancangan ulang tata letak gedung di RSUD dr. Soeroto Ngawi dengan menggunakan pendekatan systematic layout planning (slp) Yenni Ernawati I
Perancangan ulang tata letak gedung di RSUD dr. Soeroto Ngawi dengan menggunakan pendekatan systematic layout planning (slp) Yenni Ernawati I 0302618 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tata letak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah
Lebih terperinci