2 pengukuran kinerja masing-masing unit kerja. Model pengukuran kinerja yang digunakan di UNS saat ini masih bersifat manual yang cenderung mengedepan

Transkripsi

1 Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai salah satu Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan tinggi sebagaimana dirumuskan dalam UU RI No 20 tahun Untuk mengelola pendidikan secara efektif dan efisien harus didukung dengan manajemen yang selaras dengan tiga prinsip utama Good Coorperate Governance yaitu profesional, transparansi dan akuntabel. Akuntabilitas kinerja merupakan syarat penting dalam penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Coorperate Governance) yang di dalamnya memuat pertanggungjawaban kinerja suatu instansi atas rencana strategis maupun rencana tahunan yang telah disusun oleh suatu instansi pemerintah. Dalam sistem akuntabilitas kinerja, Rencana Strategis (Renstra) merupakan langkah awal melakukan pengukuran kinerja sebuah instansi.di dalam renstra diformulasikan visi, misi dan tujuan universitas ke dalam delapan program strategis yang masingmasing diberi kata kunci keunggulan. Untuk mencapai program prioritas tersebut, universitas menjabarkan masing-masing program tersebut menjadi beberapa subprogram prioritas pendukung yang dilengkapi dengan Key Perfomance Indicator (KPI) sebagai alat pengukur capaian masing-masing program strategis. Sehingga capaian kinerja dapat terukur secara terarah dan sinergi dengan program strategis. Langkah awal untuk mendukung terselenggaranya pengelolaan kinerja organisasi yang baik diperlukan suatu perencanaan, dimana perencanaan tidak hanya sekedar terbatas pada anggaran tetapi juga perencanaan terhadap arah capaian yang akan diraih universitas satu tahun ke depan. Masing-masing unit kerja yang mendapat alokasi anggaran akan mengisikan target KPI sebagai kerangka kerja yang akan diraih untuk satu tahun ke depan. Tahap selanjutnya setelah rencana kinerja tersusun adalah melakukan monitoring dan evaluasi 1

2 2 pengukuran kinerja masing-masing unit kerja. Model pengukuran kinerja yang digunakan di UNS saat ini masih bersifat manual yang cenderung mengedepankan aspek keuangan sebagai tolak ukur dan belum secara maksimal mengevaluasi sejauhmana kinerja unit kerja dalam mendukung visi, misi dan tujuan universitas. Model pengukuran kinerja dalam penelitian ini, diawali dengan penyusunan strategi bisnis universitas melalui penyusunan bobot kepentingan terhadap program dan subprogram prioritas, dilanjutkan dengan penilaian kinerja terhadap target dan capaian KPI dan hasil akhir model ini adalah hasil dan rangking kinerja masing-masing unit kerja yang mendapatkan alokasi anggaran. Untuk menghidari faktor subjektivitas oleh pimpinan, model pengukuran ini menggunakan metode analisa keputusan multi kriteria yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan VIKOR. Metode AHP digunakan untuk menghitung bobot kepentingan program dan subprogram. Metode ini akan menguraikan program dan subprogram dalam suatu struktur hierarki yang terkait sehingga memudahkan pimpinan dalam memberi nilai antara kriteria yang satu dengan kriteria yang lain dalam bentuk kuesioner sederhana dalam bentuk variabel linguistik (sama penting, cukup penting, dsb.). Meskipun bobot pada metode AHP ini masih memerlukan penilaian dari pimpinan, tetapi proses pembobotan pada metode AHP menggunakan uji konsistensi untuk melihat apakah bobot yang diperoleh konsisten. Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP) merupakan pengembangan dari metode tradisional AHP yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Pada permasalahan pengambilan keputusan, seringkali muncul ketidakjelasan/samar (fuzziness) ketika akan menentukan suatu keputusan. Kondisi ini akan menyebabkan keputusan yang diambil menjadi kurang tepat jika menggunakan metode AHP konvensional. Untuk meminimalkan efek dari ketidakjelasan tersebut, banyak peneliti yang menggunakan metode Fuzzy AHP yang merupakan pengembangan dari teori yang dikemukakan oleh Saaty, dan terbukti bahwa Fuzzy AHP menghasilkan keputusan yang relatif lebih memuaskan dibandingkan dengan menggunakan AHP konvensional (Ozdagogly A, 2007). Bobot yang diperoleh dalam pembobotan Fuzzy AHP selanjutnya akan digunakan metode VIKOR, dimana metode ini memiliki kelebihan pada proses

3 3 pemeringkatan dengan memiliki nilai preferensi untuk pemeringkatan dan dapat mengatasi pemeringkatan banyak alternatif dengan lebih mudah. Selain itu, metode VIKOR memiliki kelebihan mengatasi kriteria yang bertentangan dalam pemeringkatan. Kriteria bertentangan yang dimaksud adalah terdapat beberapa kriteria tetapi masing-masing kriteria tersebut menggunakan penilaian berbeda yaitu penilaian dengan nilai tertinggi semakin baik atau nilai terendah semakin baik (Opricovic, 1998). Dalam penelitian ini, model integrasi fuzzy AHP-VIKOR digunakan untuk menentukan bobot tiap program dan subprogram prioritas yang dijadikan bobot penilaian untuk menentukan unit kerja mana yang memiliki kinerja terbaik, baik dari segi keuangan maupun non keuangan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang model pengukuran kinerja dengan mengimplemetasikan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP) untuk pembobotan program dan subprogram prioritas untuk selanjutnya dilakukan perangkingan unit kerja berdasarkan kinerja yang dicapai dengan menggunakan metode VIKOR. 1.3 Batasan Masalah Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kriteria yang digunakan dalam pengukuran adalah program strategis UNS, sedangkan subkriterianya adalah subprogram prioritas, seperti yang tertuang dalam Renstra Bisnis UNS tahun Pembobotan kriteria dan subkriteria akan dilakukan dengan metode Fuzzy AHP berdasarkan hasil perbandingan skala prioritas yang dilakukan oleh pimpinan universitas. 2. Indikator pengukuran kinerja yang digunakan mengacu pada indikator evaluasi kinerja di tingkat kementerian keuangan meliputitingkat keluaran, capaian hasil, tingkat efisiensi, konsistensi antara perencanaan dan

4 4 implementasi, dan realisasi penyerapan anggaran, yang akan dihitunguntuk setiap kriteria dan subkriteria. 3. Proses pengukuran akan menggunakan laporan capaian unit kerja di Laporan Tahunan Rektor dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Universitas Sebelas Maret) tahun Nilai yang diperoleh akan dikalikan dengan bobot kriteria dan subkriteria sehingga diperoleh nilai kinerja total unit kerja dan ditransformasikan dalam skala nilai yang telah disepakati untuk menghasilkan nilai linguistik hasil kinerja setiap unit kerja. 5. Di akhir tahun, nilai capaian tersebut akan dilakukan perangkingan dengan metode VIKOR, dimana hasilnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan unversitas dalam memberikan alokasi anggaran sebagai reward atas prestasi kinerja yang dicapai. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan merancang model pengukuran kinerja unit kerja pada perguruan tinggi khususnya UNS yang dapat dimanfaatkan sebagai alat monitoring dan evaluasi kinerja unit kerja pada universitas dengan didukung metode analisa keputusan multi kriteria yaitu Fuzzy Analytical Hierarchy Process(Fuzzy AHP) dan VIKOR. 1.5 Manfaat Penelitian Sistem ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi bagi pimpinan universitas untuk mengukur kinerja unit-unit kerja di bawahnya yang mendapat alokasi anggaran, baik dari aspek finasial maupun non finansial dan bagi penulis dapat mempelajari sejauhmana metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (AHP) dan metode VIKOR dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kinerja suatu organisasi khususnya di UNS.

5 5 1.6 Keaslian Penelitian Berdasarkan studi kepustakaan yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa belum ada penelitian yang membahas tentang pengukuran kinerja berdasarkan program dan subprogram prioritas pencapaian rencana strategis bisnis universitas khususnya di UNS. Sehingga keaslian dari penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini memberikan gambaran/ intisari dari setiap bab yang terdapat dalam penulisan tesis ini. BAB I Pendahuluan Berisi uraian secara singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pusataka Berisi uraian secara singkat mengenai hasil-hasil penelitian sejenis yang dilkaukan oleh para penelitia terdaulu termasuk metode penelitian yang digunakan. BAB III Landasan Teori Berisi uraian tentang teori dasar yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan akan menjadi dasar dalam pemecahan masalah. BAB IV Analisis dan Rancangan Sistem Berisi uraian tentang tahapan analisis dan rancangan sistem dari program aplikasi yang akan dibuat. BAB V Implementasi Berisi uraian tentang implementasi (pengkodingan) pemodelan sistem dan rancangan sistem yang telah dibuat.

6 6 BAB VI BAB VII Hasil Dan Pembahasan Bab ini menjelaskan hasil dari analisis dan pengujian model pengukuran kinerja pada perangkat lunak yang telah dibangun dengan perhitungan manual pada excel. Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bagian penutup, meliputi: kesimpulan dari hasil penelitian dan saran diberikan sebagai hasil rekomendasi terhadap penelitian yang akan dilaksanakan mendatang.