Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Dayak Salako Desa Sebunga Sajingan Besar Kalimantan Barat
|
|
- Handoko Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Dayak Salako Desa Sebunga Sajingan Besar Kalimantan Barat Purnawati 1, Riza Linda 1, Siti Khotimah 1 ¹Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, korespondensi: purnawati50@yahoo.com Abstract Research on the study of etnobotany of medical plants in the society of Dayak salako of Sebunga village Sajingan Besar had been conducted from July to August,2014. Dayak Salako tribe is on of the Dayak substribe who live in the area of Sajingan Besar of West Borneo who still use plants from forest and yars as tradisional medicines. The purposes of this research are to identify the variety of medical plants, to find out what part of the plants usually used as tradisional medicine and also to know the procedure of making tradisional medicine. Method of this research is purposive sampling which is to determine the location of the study. Research finding shows that there are 29 varieties and 22 families were identified. The family of Zingiberaceae, Euphorbiaceae and Poaceae are the mostly use as medical plants. Leaf is the part of medical plant mostyl used as medicine. Keywords: etnobotany, medical plants, dayak salako, sebunga village PENDAHULUAN Kalimantan Barat memiliki hutan hujan tropis yang tersebar di beberapa Kabupaten sehingga diperkirakan menyimpan jenis-jenis tumbuhan yang memiliki kandungan bahan aktif yang dapat dijadikan sebagai sumber obat. Pemanfaatan tumbuhan hutan yang berpotensi dijadikan sebagai bahan baku obat tradisional perlu dijaga habitatnya dengan baik agar nanti dapat dikembangkan. Hal ini dilakukan karena masih minimnya pengetahuan masyarakat akan pemanfaatan tumbuhan obat. Berdasarkan keadaan tersebut, maka perlu adanya suatu upaya perlindungan dan pelestarian pemanfatan tumbuhan sebagai obat yang didasarkan pada hasil penelitian mengenai jenis dan pemanfaatan tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat yang didasarkan pada hasil penelitian mengenai jenis dan pemanfaatan tumbuhan yang berkhasiat obat oleh masyarakat. Obat merupakan zat yang dikonsumsi tubuh untuk mengurangi rasa sakit maupun menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang diderita oleh manusia. Dewasa ini obat dapat dikelompokkan menjadi obat modern dan obat tradisional, dimana obat modern dibuat dari bahan sintesis atau kimia sedangkan obat tradisional digunakan secara turun-temurun berdasarkan kepercayaan nenek moyang, obat herbal tidak menimbulkan efek samping dan mudah dicerna oleh tubuh dan proses pembuatannnya dilakukan secara alami (Anonim, 2014). Penelitian mengenai tumbuhan obat berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Pengetahuan ini dipelajari dalam etnobotani (Praningrum, 2007). Etnobotani merupakan ilmu botani yang mempelajari tentang pemanfaatan tumbuh-tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari dan adat suku bangsa (Martin, 2004). Pengetahuan tradisional yang dimiliki setiap suku atau etnis diwariskan secara turun temurun contohnya yaitu penggunaan tumbuhan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit (Bodeker, 2000). Menurut Alloy (2008) Suku Dayak merupakan penduduk asli pulau di kalimantan dan tersebar hampir di seluruh bagian daerah. Suku Dayak Salako adalah salah satu Suku Dayak yang masih menggunakan pengobatan tradisional. Suku Dayak ini tersebar di Daerah Pesisir Pulau Kalimantan yaitu daerah Sambas Kalimantan Barat. Suku Dayak Salako memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka baik yang ada di pekarangan rumah maupun di hutan. Pengolahan 236
2 tumbuhan obat dilakukan secara sederhana seperti ditumbuk misalnya kunyit yang digunakan untuk menurunkan panas atau di seduh untuk mengurangi panas dalam. Penggunaan obat secara tradisional ini dilakukan karena tidak memiliki efek samping dan tergolong murah sehingga masyarakat cenderung menggunakan obat-obatan tradisional (Kumalasari, 2006 ). Kawasan hutan di Desa Sebunga masih berpotensi sebagai sumber tumbuhan obat, melihat kondisi tersebut maka masyarakat Suku Dayak Salako memanfaatkan hutan sebagai sumber tumbuhan obat dikarenakan masih banyak keanekaragaman jenisnya. Berdasarkan penjelasan diatas maka perlu dilakukan penelitian mengenai studi etnobotani tumbuhan obat di Desa Sebunga Sajingan Besar. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional oleh Suku Dayak Salako di Desa Sebunga, Mengetahui bagian dari tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional oleh Suku Dayak Salako di Desa Sebunga, dan Mengetahui cara pengolahan tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional oleh Suku Dayak Salako di Desa Sebunga. METODE PENELITIAN Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode purposive sampling untuk penentuan titik lokasi dan Metode snowball untuk penentuan responden dimulai dari Kepala Adat, kemudian Kepala Adat akan merekomendasikan nama responden berikutnya (Bernard, 2004). Kepada tiap responden akan diminta informasi melalui wawancara semi terstruktur mengenai jenis tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan tradisional maupun pemanfaatan serta cara pengolahan tanaman obat tersebut Proses identifikasi dilakukan langsung dilapangan apabila tidak diketahui jenisnya proses identifikasi dilanjutkan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Identifikasi tumbuhan menggunakan buku Flora (Stennis, 2005) dan buku Sistematika Tumbuhan Tingkat Tinggi (Dasuki, 1991). Pembuatan herbarium dilakukan terhadap tumbuhan yang belum diketahui jenisnya sebagai tumbuhan obat oleh suku Dayak Salako di Desa Sebunga, sedangkan jenis tumbuhan yang sudah umum digunakan atau yang sudah diketahui jenisnya diambil fotonya dan dicatat nama ilmiahnya dan nama daerahnya. Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel 237
3 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian yang dilakukan pada masyarakat Suku Dayak Salako Desa Sebunga Sajingan Besar tercatat 29 Jenis tumbuhan yang terdiri dari 22 famili yang digunakan sebagai obat tradisional. Jenis penyakit yang dapat disembuhkan serta bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat berbeda untuk setiap spesies. Eurycoma longifolia (Pasak Bumi) yang digunakan akarnya untuk demam atau sakit pinggang, kunyit (curcuma) yang digunakan umbinya diiris kecil-kecil sebagai penurun panas dalam (Tabel 1). Tabel 1. Pengelompokkan Tumbuhan Obat Berdasarkan Famili No. Jenis Tumbuhan Famili 1 Ageratum conyzoides L. (Udu Ulant) Asteraceae 2 Andrographis peniculata (Tengkulut) Achantaceae 3 Archidendron pauciflorum (Jengkol) Fabaceae 4 Cassia alata (Ketepeng) Caesalpiniaceae 5 Centella asiatica (Pegagan) Umbelliferae 6 Cordyline fruticosa (Rinjuank) Liliaceae 7 Curcuma domestica (Kunyit) Zingiberaceae 8 Curcuma xanthorrhiza Roxb (Entemu) Zingiberaceae 9 Cymbopogon citrates (Serai) Poaceae 10 Cyperus rotundus (Rumput Teki) Cyperaceae 11 Dillenia suffruticulata (Tapak Labi/Buan) Dilleniaceae 12 Drynoglosum pilosello (Sisik Naga / Ukah Salah) Polypodiaceae 13 Eurycoma longifolia Jack. (Pasak Bumi) Simaroubaceae 14 Imperata cylindrica (Lalang) Poaceae 15 Justicia gendarussa (Gandaruse) Achantaceae 16 Kalanchoe pinnata (Cocor Bebek / Cakur) Crassulaceae 17 Melastoma polyanthum (Cengkodok) Melastomataceae 18 Neprolepis falcata (Paku Ubant) Polypodiaceae 19 Ornithogalum thyrsoides (Jungkal) Liliaceae 20 Orthosiphon spicatus (Kumis Kucing) Lamiaceae 21 Pandanus amarilifolia (pandan) Pandanaceae 22 Piper nigrum L. (lada/sahang) Piperaceae 23 Phylanthus reticulates L. (Bemali) Euphorbiaceae 24 Schizotachyum blunei (Bambu) Poaceace 25 Solanum torvum (Terong Pipit) Solanaceae 26 Soncus arvensis L. (Lengkuyang) Asteraceae 27 Stenclaena polustris (Miding) Denstaeditiaceae 28 Vitex pinnata (Leban) Verbenaceae 29 Zingiber officinale Robx. (Jahe) Zingiberaceae Seluruh bagian tumbuhan obat pada dasarnya memiliki khasiat obat. Misalnya akar dan daun. Akan tetapi bagian tumbuhan obat yang paling banyak digunakan sebagai oleh Suku Dayak Salako Desa Sebunga adalah daun (Tabel 2). 238
4 Tabel 2. Bagian Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Suku Dayak Salako No. BagianTumbuhan Yang Digunakan Persentase (%) 1 Daun 65,51 2 Akar 10,35 3 Rimpang 10,35 4 Umbi 6,89 5 Biji 3,45 6 Getah / lendir 3,45 Jumlah 100 Metode pengolahan tumbuhan obat oleh Suku Dayak Salako Desa Sebunga tergantung pada jenis penyakit yang disembuhkan dan jenis tumbuhan. Metode yang digunakan pada umumnya masih sangat sederhana yaitu dengan cara direbus, dihaluskan serta ada juga yang dioleskan dibadan tergantung jenis penyakit (Tabel 3). Tabel 3. Pengelompokan tumbuhan obat berdasarkan jenis penyakit dan pengobatannya No. Bagian Jenis Penyakit tumbuhan yang digunakan Penyakit luar Penyakit dalam Cara pengolahan 1. Akar pasak bumi Obat setelah melahirkan dan obat kuat Akar dari tumbuhan pasak bumi diambil secukupnya, dicuci bersih, dipotong kecil-kecil dan direbus kemudian airnya diminum 2. a. Daun rinjuank b. Udu ulant Obat sakit perut 3. a. Daun tapak labi atau buan Obat sakit perut daun rinjuank ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, lalu diminum daun udu ulant diremas-remas kemudian diberi sedikit garam kemudian digosokkan pada bagian perut yang sakit Daun tapak labu atau buan yang masih muda ditumbuk kemudian ditempelkan pada luka b. Daun temali c. Daun pakis miding Obat luka Daun temali yang masih muda ditumbuk kemudian ditempelkan pada luka Daun pakis miding ditumbuk kemudian ditempelkan pada luka 4. a. Akar lada atau sahang b. Akar terong pipit Obat sakit pinggang Akar lada atau sahang diambil secukupnya, dicuci, dan dipotongpotong lalu direbus kemudian disaring dan diminum Akar terong pipit diambil segenggam kemudian dicuci dan dipotongpotong lalu direbus dan disaring, setelah itu diminum 239
5 Lanjutan Tabel. Bagian No. tumbuhan yang digunakan 5. a. Rimpang entemu b. Rimpang kunyit 6. a. Akar pandan b. Buah terong pipit 7. Serai dan gandaruse 8. Biji lada atau sahang Penyakit luar Patah tulang Jenis Penyakit Penyakit dalam Sakit kuning Hipertensi (tekanan darah tinggi) Asam urat Cara pengolahan Rimpang entemu diiris kemudian direbus lalu diminum Rimpang kunyit diiris tipis-tipis kemudian dimasukkan kedalam gelas berisi air putih lalu diminum Akar pandan direbus kemudian diminum air rebusannya Buah terong pipit dijadikan lalapan atau direbus lalu diminum Kedua bahan ditumbuk sampai halus lalu ditempekan pada bagian tulang yang patah Biji lada atau sahang diambil secukupnya dan dicuci lalu dimakan langsung 9. Rimpang kunyit Keputihan Rimpang kunyitdibersihkan lalu ditumpuk bersama beras kemudian airnya diminum Pembahasan Hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan obat pada masyarakat Suku Dayak Salako di Desa Sebunga Sajingan Besar ditemukan 29 spesies dan 22 Famili (Tabel 1). Penelitian tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh etnis tertentu pada tempat yang berbeda juga pernah dilakukan oleh Meliki (2012) yang menemukan 65 spesies dan 38 Famili pada Suku Dayak Iban. Jumlah jenis dan famili tumbuhan yang ditemukan berbeda diduga karena pengenalan dan pemanfaatan tumbuhan obat pada masing-masing daerah berbeda sehingga ada tumbuhan di daerah tertentu yang dimanfaatkan sebagai obat tetapi di daerah lain tidak dimanfaatkan. Perbedaan lain juga dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan pada masingmasing daerah. Tumbuhan obat yang paling banyak digunakan adalah dari famili Zingiberaceae. Banyaknya tumbuhan obat yang ditemukan pada Desa Sebunga dikarenakan masyarakat Suku Daya Salako sudah membudidayakan tumbuhan tersebut di pekarangan rumah dengan kondisi tanah pekarangan yang merupakan tanah gambut sehingga tumbuhan dari famili Zingiberaceae mudah tumbuh. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rukmana (2004) yang mengatakan bahwa Famili Zingiberaceae paling banyak ditemukan pada lingkungan pedesaan. Bagian tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat Suku Dayak Salako adalah daun, akar, rimpang, umbi, biji, getah atau lendir (Tabel 2). Bagian tumbuhan yang banyak digunakan oleh masyarakat Suku Dayak Salako adalah daun. Penggunaan daun sebagai bahan obat-obatan dianggap lebih mudah karena mudah diambil dan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih baik dibandingkan dengan bagian tumbuhan lainnya. Selain itu, penggunaan daun sebagai tumbuhan obat tidak menyebabkan kematian pada tumbuhan dikarenakan daun akan tumbuh kembali dan dapat dimanfaatkan secara terus menerus (Zuhud & Haryanto, 1994). Penggunaan bagian tumbuhan sebagai obat tidak hanya pada daun tetapi juga batang, akar, umbi, dan kulit kayu tetapi penggunannya harus dibatasi karena dapat menyebabkan kematian pada tumbuhan tersebut (Swason, 1998). Selain daun, rimpang tumbuhan juga banyak digunakan karena 240
6 selain sudah dibudidayakan oleh masyarakat Suku Dayak Salako, rimpang tumbuhan juga dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, misalnya kunyit (Curcuma domestica) dan jahe atau liak (Zingiber officinale Robx). Cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan oleh Suku Dayak Salako tergantung pada cara pengolahan penyakit dan jenis tumbuhan yang digunakan. Secara umum pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Salako ada dua macam yaitu pengobatan luar dan pengobatan dalam berdasarkan jenis penyakit yang disembuhkan. Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui jenis-jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan pengobatan luar dan pengobatan dalam. Cara pengobatan luar bervariasi berdasarkan jenis penyakitnya. Umumnya jenis pengobatan luar menggunakan tumbuhan tunggal. Sebagian besar cara pengolahan tumbuhannya hanya dengan cara ditumbuk kemudian ditempel pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pengobatan dalam, pengolahan tumbuhan obat umumnya dilakukan dengan direbus kemudian air rebusannya diminum. Selain cara pengobatan di atas, cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan oleh masyarakat Suku Dayak Salako tergantung pada jenis tumbuhan yang digunakan dan jenis penyakitnya. Keberadaan jenis-jenis tumbuhan obat oleh Suku Dayak Salako Desa Sebunga saat ini belum digunakan untuk tujuan komersil. Masyarakat hanya memanfaatkan tumbuhan tersebut untuk kebutuhan merekan sendiri meskipun pada dasarnya didaerah tersebut masih banyak terdapat jenis-jenis tumbuhan obat yang bersifat komersil atau berpotensi ekonomi dan bahkan sebagian masyarakat di daerah lain mengetahui khasit tumbuhan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Alloy, 2008, Mosaik Dayak Keberagaman Sub suku dan Bahasa Dayak di Kalimantan Barat, Institut Dayakologi, Pontianak Anonim, 2014, Peristiwa sejarah panjang pengobatan tradisional China, diaskes tanggal 3 November 2014, < Bodeker, G, 2000, Indigenous medical knowledge, The Law and Politics of Protection: Oxford Intellectual Property Research Centre Seminar in St. Peter s College, 25 th January 2000, Oxford Bernad, H, 2002, Research methods in antropology: qualitative and quantitative methods, Third edition, Altamitra Press, Walnut Creek, California Dasuki, UA, 1991, Sistematika tumbuhan tingkat tinggi, Universitas Bidang Ilmu Hayati, Institut Teknologi Bandung, Bandung Danoesatro, 1980, Tumbuhan obat keluarga, Penebar Swadaya, Jakarta Ernawati, E, 2009, Etnobotani masyarakat suku Melayu daratan, Skripsi, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor Giono, W, 2004, Budidaya tumbuhan obat di perkarangan, Agromedia Pustaka, Jakarta Hardjanto, DP, Lestari & Cing, TC, 2002, Inventerisasi bahan dasar jamu pada beberapa kota di wilayah Jawa Tengah, Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wancana Salatiga, Jurnal duta farming, vol. 20, hal. 1, Semarang, Kumalasari, LO, 2006, Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan Keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, 3(1): 1-7 Martin, G J, 2004, Etnobotani : Sebuah manual pemeliharaan manusia dan tumbuhan, Edisi bahasa Melayu terjemahan Maryati Mohamed, Natural history publications (Borneo) Sdn, Bhd, Kinabalu, Sabah, Malaysia Meliki, 2012, Etnobotani tumbuhan obat oleh Suku Dayak Iban Desa Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura Pontianak, Pontianak Praningrum, 2007, Etnobotani tumbuhan obat tradisional di Kabupaten Malang Bagian Timur, Skripsi, Malang, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN, Malang Rukmana, R, 2004, Temu-temuan apotik hidup di perkarangan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta Steenis, V, Hoed, Bloembergen dan Eyma, 2005, Flora, PT Pradnya Paramita, Jakarta Swanson, JK, 1998, Antibiotik resistence of propionibacteriun acnes in acne vulgaris, Dermatology Nursing, 15(4): Zuhud, EAM & Haryanto, 1994, Pelestarian pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan obat hutan tropika Indonesia, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Alam Tropika, Bogor 241
BAB VII RUMPUT, HERBA DAN TANAMAN PEKARANGAN BERKHASIAT OBAT
BAB VII RUMPUT, HERBA DAN TANAMAN PEKARANGAN BERKHASIAT OBAT Manito!, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam
Lebih terperinciEtnobotani Tumbuhan Obat oleh Suku Dayak Iban Desa Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang
Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Suku Dayak Iban Desa Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang Meliki 1, Riza Linda 1, Irwan Lovadi 1 1 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan hutan tropis terkaya di dunia setelah Brazil dan masih menyimpan banyak potensi sumber daya alam hayati sebagai
Lebih terperinciKAJIAN ETNOBOTANI OBAT (ETNO-FITOMEDIKA) DI DESA CIBANTENG 2
KAJIAN ETNOBOTANI OBAT (ETNO-FITOMEDIKA) DI DESA CIBANTENG 2 Asti Dwi Rahmawati 1 E34110041, Ashri Istijabah Az-Zahra 1 E34120003, Rizki Kurnia Tohir 1 E3120028, Yanuar Sutrisno 1 E34120038, Gabriela Krisanti
Lebih terperinciTabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan
78 Lampiran 1. Lembar Wawancara I. IDENTITAS ANGGOTA RUMAH TANGGA 1. Nama Responden : 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : 4. Tempat Lahir : di desa ini / di luar desa ini 5. Status : belum kawin/kawin/cerai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan merupakan organisme yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan
Lebih terperinciLampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro
68 Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro Beluntas Asam Brotowali Pisang Pepaya Jahe Sirih Bunga sepatu Sambiloto Kunyit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kelompok besar, yaitu masyarakat pedesaan (rural) dan perkotaan (urban). Dua
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dimasa kini, secara garis besar kebudayaan manusia terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu masyarakat pedesaan (rural) dan perkotaan (urban). Dua pengelompokan ini menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi dan tercatat 7.000 spesies
Lebih terperinciPEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN BUNAKEN, KOTA MANADO, PROVINSI SULAWESI UTARA
PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN BUNAKEN, KOTA MANADO, PROVINSI SULAWESI UTARA THE USE OF PLANT MEDICINE IN DISTRICT OF BUNAKEN, MANADO, NORTH SULAWESI Johandi R. Lingkubi 1 ), Maria Y. M. A. Sumakud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dihuni oleh kurang lebih suku tumbuhan yang meliputi 25-30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi. Menurut Maijer (1974) dalam Soekarman (1992) diperkirakan hutan Indonesia dihuni oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai tanaman industri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan mega-center keragaman hayati dunia, dan menduduki urutan terkaya kedua di dunia setelah Brazilia. Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengobatan tradisional yang berbeda-beda. Di Indonesia masih banyak jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara pengguna tumbuhan obat terbesar di dunia bersama Negara lain di Asia seperti Cina dan India. Hal ini sangat erat kaitannya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN spesies tumbuhan, 940 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai Negara megabiodiversitas, karena memiliki kekayaan flora, fauna dan mikroorganisme yang sangat banyak. Ada Sekitar 30.000 spesies tumbuhan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keanekaragaman Hayati Indonesia Keanekaragaman jenis tumbuhan obat yang terdapat di kawasan hutan Indonesia sangat tinggi. Saat ini tercatat kurang lebih 1.260 jenis tumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi, hingga
Lebih terperinci1. Pengantar A. Latar Belakang
1. Pengantar A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di daerah tropis yang memiliki sekitar 30.000 jenis tumbuhan obat dari total 40.000 jenis tumbuhan obat yang ada di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keanekaragaman hayati yang terdapat di bumi ini pada dasarnya merupakan amanat yang dipercaya Allah SWT kepada umat manusia. Allah SWT memerintahkan manusia untuk menjaga
Lebih terperinciINVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI
INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI SKRIPSI Oleh ZAILINA MIRZA NIM 060210193148 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai jenis hutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai jenis hutan yang terdapat di dalamnya termasuk hutan tropis Indonesia kaya dengan jenis floranya yang diperkirakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN
1 PEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Sandra dan Kemala (1994) mengartikan tumbuhan obat sebagai semua tumbuhan, baik yang sudah dibudidayakan maupun yang belum dibudidayakan yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbesar di dunia yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara. Maksud dari Negara kepulauan adalah Indonesia terdiri dari banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional
Lebih terperinciTanaman Obat Keluarga TOGA
Surabaya Januari 10, 2015 Tanaman Obat Keluarga TOGA Djoko Agus Purwanto FAKULTAS FARMASI Universitas Airlangga Apa itu TOGA? TOGA atau Tanaman Obat Keluarga adalah tanaman hasil budidaya yang dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat melimpah, meliputi flora dan fauna beserta sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, meliputi flora dan fauna beserta sumber daya hayati lainnya. (Putra,
Lebih terperinciHERBAL CAFE KEBUN TANAMAN OBAT FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS
PKMK-2-1-1 HERBAL CAFE KEBUN TANAMAN OBAT FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS Noni Zakiah, Afriani, Rosmida Khohar, Bobbi Hemriyantton, Fitria Yeni Jurusan Farmasi, Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Jurusan
Lebih terperinciantihelmintik, dan lain-lain (Absor, 2006). Komponen aktif yang bersifat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah penanggulangan penyakit terus berkembang seturut dengan kemajuan peradaban manusia. Penyebab dari beberapa penyakit yang sering timbul adalah bakteri dan jamur.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat. Baru sekitar 1200 species tumbuhan obat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai gudangnya tumbuhan obat sehingga mendapat julukan live laboratory. Sekitar 30.000 jenis tumbuhan obat dimiliki Indonesia. Dengan kekayaan flora
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman hayati terkaya di dunia setelah Brasil dan Zaire. Alam Indonesia sebenarnya merupakan gudangnya tanaman obat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di tiga kecamatan di Kabupaten Subang, yaitu Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Dawuan dan Kecamatan Tambakdahan. Pada masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suku Batak adalah suatu suku terbesar yang mendiami pulau Sumatera Utara. Suku Batak memiliki 6 sub suku-suku bangsa yaitu, Batak karo, Batak Simalungun, Batak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi, dan lebih dari 60% dari jumlah ini merupakan tumbuhan tropika.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk salah satu negara megadiversity yang kaya keanekaragaman hayati. Di dunia terdapat kurang lebih 250.000 jenis tumbuhan tinggi, dan lebih dari
Lebih terperinciHidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita. Bugar Berkat Secangkir Herbal. 1 Obat Tradisional
1 Obat Tradisional Bugar Berkat Secangkir Herbal Hidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita mengajarkan pola hidup sehat antara lain lewat minuman tradisional yang diolah dari aneka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat melimpah. Diperkirakan terdapat jenis tumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah. Diperkirakan terdapat 1.200.000 jenis tumbuhan dengan habitat asli di
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. rendah, hutan gambut pada ketinggian mdpl, hutan batu kapur, hutan
TINJAUAN PUSTAKA 1. Kondisi Umum Hutan Batang Toru Kawasan hutan alam Batang Toru termasuk tipe hutan pegunungan rendah, hutan gambut pada ketinggian 900-1000 mdpl, hutan batu kapur, hutan berlumut (seperti
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Wawancara. I. Identifikasi Keluarga
170 Lampiran 1. Prosedur Wawancara I. Identifikasi Keluarga 1. Nama Responden :. 2. Umur :. thn 3. Jenis Kelamin : 4. Bahasa yang dikuasai: a. Indonesia b. Madura c. lainnya 5. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Sdr:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang pada mulanya berbasis pada sumber daya
Lebih terperinciTinjauan Pustaka. A. Pengertian Tumbuhan Obat
II. Tinjauan Pustaka A. Pengertian Tumbuhan Obat Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang baik beberapa bagian atau keseluruhan dari bagiannya memiliki khasiat obat yang digunakan sebagai obat dalam penyembuhan
Lebih terperinciTumbuhan Berkhasiat Obat Suku Dayak Seberuang Di Kawasan Hutan Desa Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang
Tumbuhan Berkhasiat Obat Suku Dayak Seberuang Di Kawasan Hutan Desa Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Damianus Muda Takoy 1, Riza Linda 1, Irwan Lovadi 1 1 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA,
Lebih terperinciSTUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN FAMILIA ZINGIBERACEAE YANG BERKHASIAT OBAT DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh
STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN FAMILIA ZINGIBERACEAE YANG BERKHASIAT OBAT DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh Oki Fernando, Nursyahra, Rizki Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI
Lebih terperinciPemanfaatan dokumentasi pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk
Pemanfaatan dokumentasi pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk mewujudkan masyarakat mandiri kesehatan Oleh: Ellyn K. Damayanti (PPLH-IPB) Ervizal A. M. Zuhud (Fakultas Kehutanan-IPB) Harini M. Sangat (LIPI)
Lebih terperinciPemanfaatan Tumbuhan pada Upacara Adat Tumpang Negeri Suku Melayu di Keraton Ismahayana Landak
Pemanfaatan Tumbuhan pada Upacara Adat Tumpang Negeri Suku Melayu di Keraton Ismahayana Landak Uswatun Hasanah 1, Riza Linda 1, Irwan Lovadi 1 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciTips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :
Tips Alami Turunkan Kolestrol Dengan Cepat Sahabat, tips kesehatan. Dalam keadaan normal atau stabil, kolesterol memang memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia. Beberapa fungsi kolesterol
Lebih terperincipengetahuan lokal tumbuhan obat untuk mewujudkan masyarakat
Pemanfaatan dokumentasi pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk mewujudkan masyarakat mandiri kesehatan Oleh: Ellyn K. Damayanti (PPLH-IPB) Ervizal A. M. Zuhud (Fakultas Kehutanan-IPB) Harini M. Sangat (LIPI)
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Kompos Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan Salam (Syzygium Polyanthum) Di Persemaian
Kamaludin Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang e-mail : kamaludinkamal27@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi kompos kotoran sapi yang terbaik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, namun demikian pada
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya bangsa dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, namun demikian pada umumnya efektivitas dan keamanannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi. Tanaman herbal tergolong rempah-rempah dan tanaman buah yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang
1 I. PENDAHULUAN Pekarangan merupakan suatu ekosistem spesifik berupa ekosistem buatan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang didominasi oleh tanaman budidaya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia kaya akan sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara megabiodiversitas terbesar di dunia. Indonesia menduduki urutan kedua setelah Brazil yang memiliki
Lebih terperinciPEMANFAATAN TRADISIONAL TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN CAGAR ALAM GUNUNG TILU, JAWA BARAT LINDA MARISA OKTAVIANA
PEMANFAATAN TRADISIONAL TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN CAGAR ALAM GUNUNG TILU, JAWA BARAT LINDA MARISA OKTAVIANA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam hayati Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam hayati Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi. Indonesia dikenal sangat kaya akan keanekaragaman hayatinya, baik di darat maupun di laut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku konsumen merupakan suatu hal yang umum kita dapati di kehidupan kita sehari-hari. Perilaku konsumen dapat dikatakan sebagai pelengkap kegiatan ekonomi. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah seumur dengan peradaban manusia. Tumbuhan adalah gudang yang memiliki sejuta manfaat termasuk untuk obat berbagai penyakit.
Lebih terperinciLampiran 1. Lampiran 1. Pemanfaatan Spesies Tumbuhan dalam Perawatan Bayi sampai UsiaBalita di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara.
62 Lampiran 1 Lampiran 1. Pemanfaatan Spesies dalam Perawatan Bayi sampai UsiaBalita di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara 1 Aleurites moluccana (L). Willd., (Kemiri) Menyuburkan rambut Pasar,
Lebih terperinciIII. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM
III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM Penanganan dan Pengelolaan Saat Panen Mengingat produk tanaman obat dapat berasal dari hasil budidaya dan dari hasil eksplorasi alam maka penanganan
Lebih terperinciABSTRAK. Eva Anastasia Segara, Pembimbing : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT MENGENAI TANAMAN OBAT KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAJA KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2007 Eva Anastasia Segara, 2008. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini diuraikan (1) latar belakang, (2) masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian,dan (5) sistematika penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut. A. Latar Belakang
Lebih terperinciJENIS TUMBUHAN PEWARNA ALAM YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT PENENUN DESA BATU LINTANG KECAMATAN EMBALOH HULU KABUPATEN KAPUAS HULU
JENIS TUMBUHAN PEWARNA ALAM YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT PENENUN DESA BATU LINTANG KECAMATAN EMBALOH HULU KABUPATEN KAPUAS HULU (Types of Natural Dyes Used by Weavers Community from Batu Lintang Village,
Lebih terperinciPENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1
74 PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1 Made Deviani Duaja, Elis Kartika dan Fuad Mukhlis
Lebih terperinciStudi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara
128 Lampiran 1. Diagram Langkah Kerja Penelitian Studi Pendahuluan Menentukan Lokasi Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara Wawancara Terstruktur
Lebih terperinciKaraton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa
Lampiran 1. Skema Kerja Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah Studi Pendahuluan Mengurus Perijinan kepada Pengageng Sasana Wilapa Ditentukan Informan Kunci Oleh Pengageng Sasana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Hasil-hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya alam di antaranya sumber daya alam hayati. Kondisi alamindonesia yang cukup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai cukup sumber daya alam di antaranya sumber daya alam hayati. Kondisi alamindonesia yang cukup suburdisebabkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taman Hutan Raya Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan jenis asli,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati telah disebutkan dalam kitab suci AlQur an sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman hayati telah disebutkan dalam kitab suci AlQur an sebagai bukti kebesaran Allah SWT antara lain pada Surat Asy syu'araa' ayat 7-8, yaitu: Artinya: Dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kembali ke alam (back to nature), kini menjadi semboyan masyarakat modern. Segala sesuatu yang selaras, seimbang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kembali ke alam (back to nature), kini menjadi semboyan masyarakat modern. Segala sesuatu yang selaras, seimbang dan menyejukkan yang diberikan alam dirindukan oleh masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing.dari sekian banyaknya tanaman tersebut, tidak sedikit yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang dikaruniai keindahan alam dan keanekaragaman hayati.berbagai jenis tanaman hidup di tanah Indonesia dengan keelokkan dan ciri masing-masing.dari
Lebih terperinciPEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA OLEH ORANG TUA UNTUK KESEHATAN ANAK DI DUWET NGAWEN KLATEN
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA OLEH ORANG TUA UNTUK KESEHATAN ANAK DI DUWET NGAWEN KLATEN Susilo Yulianto, Ag. Kirwanto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu Abstract: Utilization
Lebih terperinciKotamadya Surabaya, di Jawa Timur, dan di seluruh Indonesia diperhitungkan sebesar Rp. 1,5 milyar per hari.
BAB 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi di Indonesia, banyak terjadi perubahan yang signifikan pada kehidupan manusia, terutama dalam memilih gaya hidup dimana salah satunya adalah
Lebih terperinciPEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DESA TOLIWANG KECAMATAN KAO BARAT KABUPATEN HALMAHERA UTARA
PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DESA TOLIWANG KECAMATAN KAO BARAT KABUPATEN HALMAHERA UTARA THE USE OF MEDICINAL PLANT BY THE PEOPLE OF TOLIWANG VILLAGE WEST KAO DISTRICT NORTH HALMAHERA REGENCY
Lebih terperinciPEMANFAATAN TUMBUHAN PANGAN DAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI DUSUN PALUTUNGAN, DESA CISANTANA, SEKITAR TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI
Media Konservasi Vol. 19, No. 1 Desember 2014: 146 153 PEMANFAATAN TUMBUHAN PANGAN DAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI DUSUN PALUTUNGAN, DESA CISANTANA, SEKITAR TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI The Utilization of
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, SPTN Wilayah II Taman Nasional Kayan Mentarang, Kabupaten Malinau, Kalimantan
Lebih terperinciBioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan
BioLink Vol. 3 (1) Agustus 2016 p-issn: 2356-458x e-issn:2597-5269 BioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT
Lebih terperinciKAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI DESA SEKABUK KECAMATAN SADANIANG KABUPATEN PONTIANAK
KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI DESA SEKABUK KECAMATAN SADANIANG KABUPATEN PONTIANAK (Ethnobotany Study of Medicinal Plants in Sekabuk Village Sadaniang District Pontianak Regency) Leonardo, Fadillah
Lebih terperinciTUMBUHAN OBAT KHUSUS KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DI DUSUN KAYU BAONG DESA PEKAWAI KECAMATAN SAYAN KABUPATEN MELAWI
TUMBUHAN OBAT KHUSUS KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DI DUSUN KAYU BAONG DESA PEKAWAI KECAMATAN SAYAN KABUPATEN MELAWI (The Special Plant Medicines For Health Woman Reproduction In The Kayu Baong Desa Pekawai
Lebih terperinciSTUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR
STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) DI KAWASAN KONSERVASI RUMAH PELANGI DUSUN GUNUNG BENUAH KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA Diversity Study of Kantong Semar Plants (Nepenthes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moch Ali M., 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etnobotani merupakan salah satu cabang dari etnobiologi yang mempelajari konsep-konsep pengetahuan masyarakat mengenai tumbuhan yang merupakan hasil perkembangan kebudayaan
Lebih terperinciZat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.
PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN LANSIA Apa Itu ASAM URAT...?? Nilai normal asam urat : Pria 3,4 7 mg/dl Wanita 2,4 5,7 mg/dl Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein
Lebih terperinciEtnobotani Jamu Gendong Berdasarkan Persepsi Produsen Jamu Gendong di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang
Etnobotani Jamu Gendong Berdasarkan Persepsi Produsen Jamu Gendong di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang Rahmy Ayu Wulandari 1), Rodiyati Azrianingsih 2) 1,2) Jurusan Biologi, Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obat herbal telah diterima secara luas di hampir seluruh negara di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa negara-negara di Afrika, Asia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di dunia. Hutan Indonesia memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh banyak negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan hikmah yang amat besar, semuanya tidak ada yang sia-sia dalam ciptaan-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Allah SWT menciptakan alam dan isinya seperti hewan dan tumbuhan dengan hikmah yang amat besar, semuanya tidak ada yang sia-sia dalam ciptaan- Nya. Manusia diberi kesempatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Menurut Departemen Kesehatan RI dalam surat Keputusan Menteri Kesehatan No.149/SK/Menseknes/IV/1978 diacu dalam Kartikawati (2004), definisi tumbuhan obat adalah
Lebih terperinciPEWARISAN PENGETAHUAN TANAMAN OBAT DI DESA GARU KABUPATEN LANDAK
PEWARISAN PENGETAHUAN TANAMAN OBAT DI DESA GARU KABUPATEN LANDAK Eka Ariyati, Syarifah Marlina, Ruqiah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak,
Lebih terperinciSTUDI TUMBUHAN OBAT PADA ETNIS DAYAK DI DESA GERANTUNG KECAMATAN MONTERADO KABUPATEN BENGKAYANG
STUDI TUMBUHAN OBAT PADA ETNIS DAYAK DI DESA GERANTUNG KECAMATAN MONTERADO KABUPATEN BENGKAYANG (Study Of Medical Plant Of Dayak Etnic In the Gerantung Village of Monterado Subdistrict, Bengkayang Regency)
Lebih terperinciBAB IV JENIS PERDU BERKHASIAT OBAT
BAB IV JENIS PERDU BERKHASIAT OBAT Kayo Kayan (Fordia splendidissima (Blume ex Miq.)) Sinonim Nama Daerah Kayu Kayan Fam iii Fabaceae Kandungan Kimia Kayu Kayan dipercaya etnis Kutai (Menamang) di Kalimantan
Lebih terperinciLampiran 1. Jenis vegetasi gulma wilayah 1 No. Nama Latin Nama Lokal. K (individu/plot)
Lampiran 1. Jenis vegetasi gulma wilayah 1 R (%) F FR (%) INP 1 Clidemia hirta Akar kala 57.25 3.177907299 0.64 13.73390558 16.91181288 2 Imperata cylindrica Alang-alang 21.5 1.193449903 0.1 2.145922747
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia salah satunya berfungsi dalam menyembuhkan. berbagai penyakit yang dikenal sebagai tumbuhan obat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan beranekaragam contohnya adalah tumbuhan, tumbuhan yang memiliki peranan yang sangat penting dan memiliki
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017.
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten
Lebih terperinciJENIS DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI DESA TINADING DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
JENIS DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI DESA TINADING DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Komang Abdi Susila 1, Andi Tanra Tellu 2, Lilies Tangge 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciTumbuhan Sebagai Sumber Bahan Baku Obat
Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan Baku Obat Fakultas Biologi Universitas Nasional Keanekaragaman Hayati Indonesia: Mega Biodiversity 10% of world s flowering plant species 12% of world s mammal species 16%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan sumber bahan obat alam dan obat tradisional yang telah digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia secara turun-temurun. Keuntungan
Lebih terperinciBABY JENIS LIANA BERKHASIAT OBAT
BABY JENIS LIANA BERKHASIAT OBAT Ulur-ulur (Tetrastigma sp.) Sinonim Nama Daerah _ jfl Ulur-ulur Famili,,,~ Vitaceae Tumbuhan ini dikenal oleh etnis Dayak Meratus di Kalimantan Selatan sebagai tumbuhan
Lebih terperinciKeanekaragaman Habitus
Bedah Buku Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta 12 Mei 216 TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT ETNIS ASLI KALIMANTAN (TBO-EAK) (69 spesies) Noorcahyati, S.Hut Pembahas : Ervizal A.M. Zuhud Kepala dan Guru Besar
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Tanaman obat yang dimanfaatkan masyarakat di Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang dilakukan. Berikutnya diuraikan mengenai batasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Hidayat (2006) dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki hutan tropik yang luas. Hutan tropik Indosesia memiliki tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mentimun (Cucumis sativus L.) salah satu tanaman yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan), yang sangat disukai oleh semua lapisan masyarakat.
Lebih terperinciANALISIS PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (STUDI KASUS KELURAHAN SITUGEDE, KECAMATAN BOGOR BARAT)
ANALISIS PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (STUDI KASUS KELURAHAN SITUGEDE, KECAMATAN BOGOR BARAT) Emilda 1, Muslihatul Hidayah 2, Heriyati 3 E-mail: emilda1430@gmail.com
Lebih terperinci