ANGGA SEPTIAN MN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGA SEPTIAN MN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG"

Transkripsi

1 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MEMPERBAIKI MOTOR LISTRIK (MML) DI SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI ANGGA SEPTIAN MN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September 2013

2

3 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MEMPERBAIKI MOTOR LISTRIK (MML) DI SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI Angga Septian MN 1, Ridwan 2, Syahril 3 Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan FT Universitas Negeri Padang anggaseptianmn@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh pembelajaran kontekstual dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar Memperbaiki Motor Listrik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen dengantreatmentby block desain faktorial 2x2. Penelitian ini dilakukan di kelas XI TITL SMK Negeri 1 Bukittinggi semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Data penelitian dikumpulkan melalui penilaian praktek kinerja siswa (psikomotor), tes hasil belajar (kognitif), dan kuesioner motivasi berprestasi. Hipotesis dianalisis dengan uji Anava dua jalur menggunakan program SPSS 18. Analisis data menunjukkan bahwa: terdapat perbedaan antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan pendekatan pembelajaran konvensional dalam mempengaruhi hasil belajar MML; terdapat perbedaan antara motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah dalam mempengaruhi hasil belajar MML; tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajar MML. Abstract This study aims to reveal the influence of contextual learning and motivation of achievement on learning outcomes Electric Motor Repair.This study uses quantitative research methods to the type of quasi-experimental with treatment by block 2 x 2 factorial design. The research was done in class XI SMK Negeri 1 TITL Bukittinggi second semester of academic year 2012/2013. Data were collected through an assessment of student psychomotor, cognitive, and achievement motivation questionnaire. Hypotheses were analyzed with two-way Anova using SPSS 18. Results of data analysis showed that: there is a difference between the approach of contextual learning and conventional learning approaches in influencing learning outcomes MML; there is a difference between high achievement motivation and 1

4 2 low achievement motivation in affecting learning outcomes MML; there notinteraction between learning approaches and achievement motivation in affecting learning outcomes MML. Keyword: contextual learning, motivation of achievement, learning outcomes. Pendahuluan Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester. Standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. Memperbaiki motor listrik merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki siswa kompetensi keahlian teknik instalasi tenaga listrik di SMK Negeri 1 Bukittinggi. Keluaran proses pembelajaran memperbaiki motor listrik dilihat dari hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas XI terdahulu di semester tiga pada pelajaran memperbaiki motor listrik didapatkan persentase siswa yang tuntas sesuai dengan kriteria kriteria ketuntasan minimal (KKM) diperlihatkan pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Persentase Ketuntasan Mata Diklat Memperbaiki Motor Listrik Siswa Kelas XI TITL Semester 3 Tahun Pelajaran 2012/2013 Nilai rata-rata Belum Tuntas Persentase Kelas XI Jumlah Tuntas Ketuntasan (%) TITL , ,90 TITL , ,08 TITL , ,52 Sumber: Guru Mata Diklat MML Berdasarkan data Tabel 1dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan belajar ketiga kelas belum memenuhi tuntutan KTSP, suatu kelas dikatakan tuntas

5 3 belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto, 2010:241), hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dikelola selama ini kurang berkualitas. Rendahnya ketuntasan hasil belajar merupakan indikasi bahwa tujuan pendidikan menengah kejuruan belum tercapai secara optimal. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan siswa dan guru mata Diklatmemperbaiki motor listrik SMK Negeri 1 Bukittinggi, terdapat beberapa fenomena yang dihadapi dalam proses pembelajaran, diantaranya metode pembelajaran yang digunakan guru cenderung menggunakan metode ceramah dengan penyampaian pembelajaran secara lisan.gejala penggunaan metode ceramah seperti ini lebih banyak menuntut keaktifan guru dari pada keaktifan siswa, tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi memecahkan masalah dalam proses menyerap pengetahuan dan kurang memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan keberanian mengemukakan pendapatnya. Penggunaan pendekatan pembelajaran yang mengharuskan siswa dapat menangkap dan mengingat informasi yang telah diberikan guru, serta mengungkapkan kembali apa yang dimiliki siswa melalui respons pada saat diberikan pertanyaan oleh guru. Hal demikian menjadikan siswa pasif selama pembelajaran, apa yang disuruh guru dalam praktikum itu yang dikerjakan tanpa berpikir dan bertanya mengapa hal tersebut dilakukan, padahal pentingnya suatu pengetahuan terletak pada kegunaannya.

6 4 Komunikasi yang digunakan guru dalam interaksinya dengan siswa menggunakan komunikasi satu arah yang menyebabkan kegiatan belajar kurang optimal, terbatas kepada mendengar uraian guru, mencatat, dan sekali-kali bertanya kepada guru. Hal ini berarti siswa tidak dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran yang menyebabkan sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan nyata. Pemahaman konsep akademik yang siswa terima merupakan sesuatu yang abstrak, belum menyentuh kebutuhan praktis dalam kehidupan siswa, baik di lingkungan nantinya akan bekerja maupun di masyarakat. Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran memperbaiki motor listrik cenderung rendah yang ditandai oleh daya belajar siswa yang tidak diikuti dengan tingginya materi yang akan diterima. Dalam mengerjakan tugas atau praktikum para siswa tidak memberikan hasil yang sebaik-baiknya yang mengacu pada standar di mana nanti mereka akan bekerja setelah lulus dari sekolah. Hal ini terjadi karena di saat penerimaan siswa SMK tidak diikuti tes bakat dan minat yang mengukur motivasi berprestasi siswa dalam mencapai prestasi setinggitingginya dalam bekerja nanti setelah lulus. Dalam hal ini guru perlu menciptakan situasi belajar yang menolong siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari sehingga siswa mampu merangsang rasa keingintahuan terhadap materi yang akan dipelajari dengan menghadirkan permasalahan kehidupan yang harus mereka pecahkan sesuai dengan materi pelajaran yang akan dipelajari. Untuk menciptakan kondisi

7 5 belajar sedemikian rupa, maka guru harus mampu menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat dan baik.salah satu cara untuk melibatkan siswa SMK dalam pembelajaranyaitu melalui kegiatan nyata melalui praktek atau pengalaman langsung. Materi pembelajaran dikembangkan agar terkait dengan situasi dunia nyata peserta didik. Pembelajaran selalu mengupayakan agar peserta didik terdorong membuat hubungan antara pengetahuan dengan penerapannya dalam kehidupan nyata. Dalam hal ini pembelajaran akan menjadi bermakna bagi peserta didik bukan bagi guru. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsep yang membantu guru-guru menghubungkan isinya mata pelajaran dengan situasi keadaan di dunia nyata (real world) dan memotivasi peserta didik untuk lebih paham hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya sebagai bekal hidup mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan pekerja. Pembelajaran kontekstual dirancang berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan nyata di mana peserta didik bekerja dan mengalami secara langsung proses pembentukan setiap kompetensi. Peserta didik mengkonstruksi pengetahuannya sendiri bukan transfer pengetahuan dari guru atau sekedar menghafal. Peserta didik mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa, dan bagaimana mencapainya. Peserta didik memposisikan dirinya sebagai orang yang memerlukan informasi, selalu berusaha untuk menggapai informasi, menyadari apa yang mereka pelajari berguna bagi hidup dan kehidupannya.pembelajaran dan pengajaran kontekstual melibatkan para siswa dalam aktivitas penting yang membantu siswa mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi, dengan konsep ini hasil

8 6 pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Menurut Johson (2007:14) Contextual Teaching and Learning adalah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya. Faktor lain yang dianggap turut mempengaruhi hasil belajar yaitumotivasi berprestasi yang terdapat pada diri siswa. Motivasi berprestasi merupakan dasar penting untuk meraih sukses atau kesuksesan. Sukses berkaitan dengan perilaku produktif dan selalu memperhatikan/menjaga kualitas produknya. Motivasi berprestasi merupakan konsep personal yang merupakan faktor pendorong untuk meraih atau mencapai sesuatu yang diinginkannya agar meraih kesuksesan. Untuk mencapai kesuksesan tersebut setiap orang mempunyai hambatan-hambatan yang berbeda, dan dengan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, diharapkan hambatan-hambatan tersebut akan dapat diatasi dan kesuksesan yang dinginkan dapat diraih. Dengan memiliki motivasi berprestasi maka akan muncul kesadaran bahwa dorongan untuk selalu mencapai kesuksesan (perilaku produktif dan selalu memperhatikan kualitas) dapat menjadi sikap dan perilaku permanen pada diri individu. Motivasi berprestasi akan dapat mendobrak ketahanan individu dalam menghadapi tantangan hidup sehingga mencapai kesuksesan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan (1) perbedaan antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan pendekatan pembelajaran konvensional dalam mempengaruhi hasil belajar Memperbaiki Motor Listrik; (2) perbedaan

9 7 antara motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah dalam mempengaruhi hasil belajar Memperbaiki Motor Listrik; dan (3) interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajarmemperbaiki motor listrik. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen dengantreatmentbyblock desain faktorial 2 x 2. Dalam penelitian ini pengaruh adanya perlakuan (treatment) dianalisis dengan uji beda yaitu membandingkan hasil kegiatan dua kelompok yang diberi perlakuan berbeda yaitu kelompok eksperimen diberikan perlakuan pendekatan pembelajaran kontekstual dan kelompok kontrol diberikan perlakuan pendekatan pembelajaran konvensional.pengujian hipotesis satu, dua, dan tiga dianalisis dengan uji Anava satu jalur dan dua jalur dengan bantuan SPSS versi 18 Motivasi Berprestasi (B) Tabel 2. Desain Penelitian Pendekatan Pembelajaran (A) Pembelajaran Kontekstual (A1) Pembelajaran Konvensional (A2) Tinggi (B1) A1B1 A2B1 Rendah (B2) A1B2 A2B2 Keterangan: A1B1 : Kelompok siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual yang memiliki motivasi berprestasi kelompok tinggi. A1B2 : Kelompok siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual yang memiliki motivasi berprestasi kelompok rendah. A2B1 : Kelompok siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional yang memiliki motivasi berprestasi kelompok tinggi. A2B2 : Kelompok siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajarankonvensional yang memiliki motivasi berprestasi kelompok rendah.

10 8 Hasil dan Pembahasan 1. Hasil dan Pembahasan Hipotesis Pertama Berdasarkan uji Anava satu jalurhasil belajar kognitif diperoleh perhitungan bahwa nilai F hitung adalah 4,602 dengan signifikansi 0,044. Karena signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak atau terdapat perbedaan antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan pendekatan pembelajaran konvensional dalam mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa pada mata Diklat Memperbaiki Motor Listrik. Untuk uji Anava satu jalurhasil belajar psikomotor diperoleh perhitungan bahwa nilai F hitung adalah 20,147 dengan signifikansi 0,000. Karena signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak atau terdapat perbedaan antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan pendekatan pembelajaran konvensional dalam mempengaruhi hasil belajar psikomotor siswa pada mata Diklat Memperbaiki Motor Listrik. Deskripsi data hasil belajar kognitif diperoleh rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual/kelas eksperimen adalah 67,858 yang lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional/kelas kontrol sebesar 60,715. Begitu juga dengan hasil belajar psikomotor, rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual/kelas eksperimen adalah 89,325 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional/kelas kontrol sebesar 79,961. Disimpulkan dari rata-rata hasil

11 9 belajar siswa yaitu pembelajaran kontekstual memberikan hasil belajar yang lebih tinggi/baik dari pada pembelajaran konvensional. Temuan ini sejalan dengan pendapat Syaiful (2009: 87) bahwa belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajari, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi pembelajaran terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat pelajaran dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang. Dan inilah yang terjadi dari dari hasil penelitian, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Pendekatan pembelajaran konvensional bertolak dari pandangan bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru, mengajar hanya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa, dan siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang telah diberikan kemudian mengungkapkan kembali apa yang dimilikinya melalui pertanyaan yang diberikan guru. Hal ini menyebabkan kegiatan belajar siswa kurang optimal dan kegiatan belajar bersifat menerima yang menempatkan guru sebagai pusat pengajaran, guru lebih aktif memberi informasi, menerangkan sesuatu konsep, mendemonstrasikan keterampilan dalam memperoleh pola, aturan, dan memberi contoh soal beserta penyelesaiannya. Dalam pendekatan pembelajaran konvensional ini menunjukkan guru berperan lebih aktif, lebih banyak melakukan aktivitas dibandingkan siswanya, karena guru telah mengelola dan mempersiapkan bahan ajaran secara tuntas, sedangkan siswa lebih pasif tanpa

12 10 banyak melakukan pengolahan bahan, karena menerima bahan ajaran yang disampaikan guru. Pendekatan konvensional ini digunakan guru untuk menyajikan bahan pelajaran secara utuh atau menyeluruh, lengkap, dan sistematis dengan penyampaian verbal. Guru secara langsung menyajikan produk pengetahuan yang harus dipelajari tetapi tidak menuntut siswa agar dapat menemukan, mencapai produk pengetahuan itu. Berbeda dengan pendekatan pembelajaran kontekstual yang mana guru dalam memperkenalkan atau menggerahkan siswa kepada data, siswa diminta untuk membuat kesimpulan berdasarkan data itu. Jika kesimpulan itu benar berarti tujuan telah tercapai dan proses pun selesai. Tetapi jika kesimpulan itu tidak tepat, maka guru memberikan data atau informasi yang lengkap dan diperlukan agar siswa dapat mencapai kesimpulan yang benar. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak dengan tiba-tiba. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Tetapi manusia harus mengkonstruksikan pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide, yaitu siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Pembelajaran yang benar seharusnya ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari, bukan ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode pembelajaran. Dalam penilaian seharusnya

13 11 menekankan pada proses pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan melalui hasil dan dengan berbagai cara dan penilaian tidak hanya dari guru, tetapi bisa juga dari teman lain atau orang lain. Dengan konsep ini, hasil belajar diharapkan lebih bermakna bagi siswa. proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa, strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil, di mana siswa belajar mengkonstruksikan sendiri. Karena diasumsikan dengan strategi dan pendekatan yang baik, maka akan diperoleh hasil yang baik pula. 2. Hasil dan Pembahasan Hipotesis Kedua Berdasarkan uji Anava satu jalurhasil belajar kognitif diperoleh perhitungan bahwa nilai F hitung adalah 18,401 dengan signifikansi 0,000. Karena signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak atau terdapat perbedaan antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah dalam mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa pada mata Diklat Memperbaiki Motor Listrik. Untuk uji Anava satu jalurhasil belajar psikomotor diperoleh perhitungan bahwa nilai F hitung adalah 16,637 dengan signifikansi 0,001. Karena signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak atau terdapat perbedaan antara terdapat perbedaan antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi

14 12 berprestasi rendah dalam mempengaruhi hasil belajar psikomotor siswa pada mata Diklat Memperbaiki Motor Listrik. Deskripsi data hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen didapatkan ratarata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sebesar 82,64 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah sebesar 61,112. Begitu juga pada kelas kontrol didapatkan ratarata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sebesar 69,209 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah sebesar 57,64. Deskripsi data hasil belajar psikomotor pada kelas eksperimen didapatkan rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sebesar 95,831 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah sebesar 85,487. Begitu juga pada kelas kontrol didapatkan ratarata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sebesar 84,653 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah sebesar 78,403. Hal ini berarti terdapat perbedaanhasil belajar (kognitif maupun psikomotor) antara motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah, semakin tinggi motivasi berprestasi siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajarnya. Sebaliknya, semakin rendah motivasi berprestasi, maka akan semakin rendah pula hasil belajarnya. Oleh sebab itu, motivasi berprestasi merupakan pengaruh yang penting untuk diperhatikan dalam pembelajaran mata Diklat memperbaiki motor listrik.

15 13 Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Klausmeier (1961: 327) yang menyatakan bahwa motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam belajar. Besar kecilnya pengaruh tersebut tergantung pada intensitasnya. Perbedaan dalam intensitas motivasi berprestasi ditunjukkan dalam berbagai tingkatan prestasi yang dicapai oleh berbagai individu/siswa. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar juga tergantung pada kondisi dalam lingkungan dan kondisi individu, siswa yang motivasi berprestasinya tinggi hanya akan mencapai prestasi akademis yang tinggi apabila rasa takutnya akan kegagalan lebih rendah daripada keinginan untuk berhasil dan tugas-tugas di dalam kelas cukup memberi tantangan, tidak terlalu mudah tetapi juga tidak terlalu sukar, sehingga memberi kesempatan untuk berhasil. Dengan demikian motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang besar pengaruhnya pada proses dan hasil belajar siswa. Tanpa adanya motivasi maka proses belajar siswa akan sukar terlaksana dengan baik. Siswa yang mempunyai motivasi yang kuat, dia akan menunjukkan minat, aktivitas, dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan belajar atau pendidikan yang sedang dilaksanakan. Oleh karena itu, motivasi untuk belajar dari seseorang siswa harus diupayakan untuk dapat ditingkatkan terutama motivasi yang bersifat intrinsik yang dapat membuat siswa ingin belajar dan mengejar prestasi tinggi. Motivasi intrinsik ini perlu dipupuk terus melalui sesuatu pembelajaran yang dirancang dengan memberikan pengalaman-pengalaman yang bermakna dalam belajar sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan siswa. Siswa yang mempunyai

16 14 motivasi berprestasi tinggi mempunyai harapan untuk sukses. Oleh karena itu, ia cenderung menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, bekerja lebih tekun dari siswa yang bermotivasi rendah. Motivasi berprestasi berkaitan dengan harapan dan standar keunggulan yang merupakan patokan dalam tindakan dan perbuatan. Keinginan untuk berprestasi tinggi mendorong siswa untuk melakukan kerja keras dalam mencapai prestasi tinggi. Makin tinggi motivasi berprestasi siswa akan semakin besar usaha yang dilakukannya, sehingga pada gilirannya akan menghasilkan prestasi yang terbaik. 3. Hasil dan Pembahasan Hipotesis Ketiga Berdasarkan uji Anava dua jalurhasil belajar kognitif dapat dijelaskan bahwa interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa menunjukkan koefisien yang positif yaitu sebesar 1,566 dengan tingkat signifikan 0,225 (p 0,05). Artinya, interaksi kedua variabel berpengaruh positif tetapi pengaruhnya secara statistik tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima atau tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajarkognitif siswa pada mata Diklat memperbaiki motor listrik. Untuk uji Anava dua jalurhasil belajar psikomotor dapat dijelaskan bahwa interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajar psikomotor siswa menunjukkan koefisien yang positif yaitu sebesar 1,013 dengan tingkat signifikan 0,326 (p 0,05). Artinya, interaksi kedua variabel berpengaruh positif tetapi pengaruhnya secara statistik tidak

17 15 signifikan. Dengan demikian Ho diterima atau tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajarpsikomotor siswa pada mata Diklat memperbaiki motor listrik Secara teoritis tidak terjadi interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajar MML dikarenakan pembelajaran kontekstual lebih unggul bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, baik untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi atau rendah.hal ini disebabkan pembelajaran kontekstual menerapkan komponen pembelajaran aktif dalam pembelajarannya (Syaiful, 2009: 92), di antaranya: (1) mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengonstruksikan sendiri pengetahuan serta keterampilan barunya; (2) melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquary untuk semua pokok bahasan; (3) mengembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya; (4) menciptakan masyarakat belajar; (5) menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran; (6) melakukan refleksi di akhir pertemuan; dan (7) melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi berprestasi juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: (1) siswa lebih bersemangat belajar dengan menggunakan pembelajaran kontekstual daripada pembelajaran konvensional; (2) siswa dalam belajar baik yang bermotivasi berprestasi tinggi ataupun rendah sama-sama mempunyai minat dan antusias belajar yang tinggi dalam pembelajaran kontekstual dan lebih aktif bertanya dan berdiskusi jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional di kelas kontrol;

18 16 (3) pembelajaran yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan pembelajaran kontekstual lebih mudah untuk dipahami oleh siswa karena siswa dapat berinteraksi langsung dengan alat dan bahan yang akan dipraktekkan; dan (4) pembelajaran kontekstual pada kelas eksperimen tidak hanya bisa dipelajari dalam kelas tetapi bisa dipelajari dan praktekkan di rumah. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data penelitian yang diperoleh, maka pada bagian ini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa: terdapat perbedaan antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan pendekatan pembelajaran konvensional dalam mempengaruhi hasil belajar MML;terdapat perbedaan antara motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah dalam mempengaruhi hasil belajar MML; tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajar MML. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, untuk itu disarankan pembelajaran kontekstual dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengajar Memperbaiki Motor Listrik serta mengembangkan pembelajaran berbasis kontekstual untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan kemampuan mengajar guru dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dalam penerapan pembelajaran kontekstual, hendaknya guru memperhatikan waktu yang dialokasikan pada setiap komponen pembelajaran kontekstual karena

19 17 ketidaktepatan alokasi waktu dapat menjadi penerapan pembelajaran tidak maksimal. Daftar Rujukan Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Johnson, Elaine B Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. (Terjemahan Ibnu Setiawan). Bandung: Mizan Learning Center (MLC). (Buku asli diterbitkan tahun 2002). Klausmeier, Herbert J Learningand Human Abilities: Educational Psychology. New York: Harper & Brother Publisher. Syaiful Sagala Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Persantunan: Artikel ini diolah dari tesis Angga Septian MN dengan judul Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar Memperbaiki Motor Listrik (MML) di SMK Negeri 1 Bukittinggi dan ucapan terima kasih kepada pembimbing I Dr. Ridwan, Msc.Ed, dan Pembimbing II Drs. Syahril, ST, MSCE, Ph.D yang telah membantu memberikan arahan sehingga artikel ini bisa dibuat.

20 18

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai peraturan dikeluarkan guna pendidikan yang lebih baik di negara ini. Dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Kristen Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan 470 orang siswa. SMK Kristen

Lebih terperinci

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Ratna Wulan Ndari 1, Caswita 2, Tina Yunarti 2 ratnawulanndari@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA MENGGUNAKAN MODEL TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT 1. Oleh

HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA MENGGUNAKAN MODEL TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT 1. Oleh HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA MENGGUNAKAN MODEL TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT 1 Oleh Eliyawati 2, Pargito 3, Iskandar Syah 4 This research was conducted to determine:

Lebih terperinci

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 47 Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Zat Aditif dan Zat Adiktif The Effect of Contextual Teaching and Learning (CTL) Approaches

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS DAN METODE CERAMAH PADA MATA PELAJARAN PENGUKURAN LISTRIK KELAS X SMK N 5 PADANG FAUZAN AZHARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK

Lebih terperinci

p-issn : e-issn :

p-issn : e-issn : PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN EKSPONEN DAN LOGARITMA SISWA KELAS X BKJ1 Setya Prihatiningtyas SMK Negeri 5 Jember setyaprihatiningtyas@gmail.com

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATAPELAJARAN PENGUKURAN LISTRIK DI SMK NEGERI 5 PADANG Arif Mardani PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif berpengaruh positif

BAB V PEMBAHASAN. A. Aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif berpengaruh positif BAB V PEMBAHASAN A. Aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Pengujian yang dilakukan pada hasil penelitian, menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar Nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI Oleh: VALENT SARI DANISA K4308123 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : FAISAL IMAM PRASETYO K4308035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI 163086 TEBING TINGGI Helmina Siagian Surel: hrmnsiagian@gmail.com ABSTRACT This aim of this

Lebih terperinci

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NYOMAN GUNIATI 0914041089 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) 1. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENDIDIKAN IPS DI SMP 1.1. Latar Belakang Pembelajaran Kontekstual Ada kecenderungan dewasa ini utnuk

Lebih terperinci

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISTIM KOLOID Asrial 1), Arnina Dwijaya 2) 1) Staf Pengajar di Program Magister Pendidikan

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 265-273 265 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 38

Lebih terperinci

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru.

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru. UPAYA PENINGKATAN MUTU GURU MATA PELAJARAN IPS TERPADU DALAM MENERAPKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI BIMBINGAN TEKNIS DI SEKOLAH SMP NEGERI 2 KOTA BIMA Sri Aswati dan Ihyaudin Dinas Dikpora Kota Bima

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lies Setyaningrum 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA DHARMAWANGSA

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK Application of Cooperative Learning Model Type two stay two stray (TSTS) and Effect on Student Learning Outcomes Biology Class X SMA Negeri 4 baseboards Bengkalis Riau Province 1) Putri Jhonevia 2) Drs.

Lebih terperinci

JURNAL ADWAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

JURNAL ADWAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN PERBAIKAN PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA (P3LRT) KELAS XI SMK NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah salah satunya dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA Intan Pertama Sari 1), Usada 2), A. Dakir 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMKN 2 LUBUK BASUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMKN 2 LUBUK BASUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMKN 2 LUBUK BASUNG WENDI JULI PUTRA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL Muryatin SDN Pakunden 1, Jalan Bogowonto 48A Kota Blitar E-mail: muryatin2@gmail.com Abstract: Improvement Efforts of Learning

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA Tifa Nasrul Afif 1), St. Y. Slamet 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta.

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 12 No 1 (29 dari 114) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI MEMAHAMI HUBUNGAN MANUSIA DAN BUMI MELALUI

Lebih terperinci

TONI ERLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TONI ERLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISSION ( STAD ) DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK DI

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM 1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU

Lebih terperinci

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat JURNAL KREANO, ISSN : 2086-2334 Diterbitkan oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES Volume 4 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2013 Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Pendekatan CTL Terhadap Hasil Belajar. Setelah analisis data penelitian selesai, langkah selanjutnya adalah

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Pendekatan CTL Terhadap Hasil Belajar. Setelah analisis data penelitian selesai, langkah selanjutnya adalah BAB V PEMBAHASAN A. Terdapat Pengaruh Pendekatan CTL Terhadap Hasil Belajar Setelah analisis data penelitian selesai, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk tabel

Lebih terperinci

Edu Elektrika Journal

Edu Elektrika Journal Edu Elektrika 3 (1) (2014) Edu Elektrika Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduel EFEKTIVITAS JOBSHEET PADA MATA DIKLAT INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS INKUIRI DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI PASIRIAN LUMAJANG Intan Fitriani 1, Dewi Iriana 2,

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMKN 1 PADANG SASFA HENDRA

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMKN 1 PADANG SASFA HENDRA HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMKN 1 PADANG SASFA HENDRA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Penerapan Metode Pembelajaran (Lingga Jati Nurogo) 481 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN APPLICATION OF PROJECT BASED LEARNING

Lebih terperinci

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun harkat dan martabat suatu bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya

Lebih terperinci

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation

Lebih terperinci

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa Penerapan Model Pembelajaran Self Regulated Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja Tahun Ajaran 2012/2013 Oleh Komang Sudadiartharia, NIM 0815051029 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa, siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan sumber belajar

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pascalian Hadi Pradana IKIP PGRI JEMBER Pascalian10@gmail.com Abstrak Penelitian ini berawal dari

Lebih terperinci

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL Oleh Moh. Jamalul Lail NIM 090210102035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang Elfawati 1), Gusmaweti 2) dan Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2) Dosen Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 81-88 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA THE INFLUENCE

Lebih terperinci

HANAFI RUSLI NIM / 2009

HANAFI RUSLI NIM / 2009 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CTL BERBANTUAN BLOG DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK KELAS X DI SMKN 1 PADANG JURNAL HANAFI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK KELAS X TPTU SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO Adytia Faridil

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP Elizabeth Cahya Kristina 1, Caswita 2, M. Coesamin 2 elizabethcahyakristina@gmail.com 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG CONTEXTUAL LEARNING STRATEGY FOR IMPROVING LEARNING OUTCOMES

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD Oleh: Liyandari 1, Wahyudi. 2, Imam Suyanto 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dari perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia

Lebih terperinci

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017 PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENDEKATA KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA. Oka Sandya Santi Email: ida.yani37@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan dibutuhkan dalam masa pembangunan yang sedang berlangsung. Melalui pendidikan sekolah berbagai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2006 BAB 1 PENDEKATAN KONTEKSTUAL A. Latar

Lebih terperinci

Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN:

Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA SUKA DAMAI TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012 Oleh: Tuti Herawati Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu Negara terbesar didunia yang termasuk kategori Negara berkembang yang saat ini menempatkan pendidikan sebagai fondasi dan atau penunjang

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK 213 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Nurbaiti Zahra 1, Amay Suherman 2, Tatang Permana

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI Azbar Tanjung 1), Edwin Musdi 2), Dewi Murni 3) 1) FMIPA UNP, email:

Lebih terperinci

NERIS PERI ARDIANSYAH,

NERIS PERI ARDIANSYAH, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dalam peningkatan kualitas siswa untuk mendapatkan kompetensi keahlian belum dimilikinya. Dalam mendapatkan kompetensi tersebut diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut pengembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut pengembangan kemampuan siswa SD dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat diperlukan untuk melanjutkan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATISTIKA

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATISTIKA PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATISTIKA Dedy Juliandri Panjaitan Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan juliandri.dedy@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa, siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan sumber belajar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran kontekstual Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning (CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengkaitkan konten mata

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komputer dan Jaringan untuk kelas XI D memiliki kapasitas 36 orang siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Komputer dan Jaringan untuk kelas XI D memiliki kapasitas 36 orang siswa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMK Pelita merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen yang ada di kota Salatiga. SMK Pelita memiliki beberapa program keahlian yaitu Perhotelan,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU APPLICATION METHODS DEMONSTRATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN LEARNING IPA INTEGRATED Dahyana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar dan berusaha mencari makna dari pengalaman tersebut. 1 Manusia pada dasarnya orang yang mempunyai

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MAN MODEL KOTA JAMBI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MAN MODEL KOTA JAMBI Vol. 9 No.2 Juni 2017 Halaman 108-112 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2017.v9i2.1898 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Skripsi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL. Oleh : NI NENGAH TIRTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL. Oleh : NI NENGAH TIRTA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NENGAH TIRTA 0914041046 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI Vol. 3 No. 1 (214) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 Hal. 26-3 PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI Fadhila El Husna 1),

Lebih terperinci

Keywords: Kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar, Menerapkan Material Finishing Bangunan

Keywords: Kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar, Menerapkan Material Finishing Bangunan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL MATA DIKLAT MENERAPKAN MATERIAL FINISHING BANGUNAN KELAS XI DI SMK NEGERI 1 KOTO XI TARUSAN Eka Winda Rianti 1, Zahrul Harmen 2, Revian Body

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Selain itu, pendidikan

BAB I PEDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Selain itu, pendidikan BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Selain itu, pendidikan merupakan wadah kegiatan

Lebih terperinci

Biodidaktika, Volume 12 No 2, Juli 2017 p-issn: X; e-issn:

Biodidaktika, Volume 12 No 2, Juli 2017 p-issn: X; e-issn: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN KEMAMPUAN MEMBUAT PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH CILEGON Dwi Pujianti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkompetensi karena di dalam pendidikanlah individu diproses menjadi manusia

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, HP: ,

*Keperluan korespondensi, HP: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 2 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 128-134 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing

Lebih terperinci

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 17, 28-36 28 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, no. HP ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, no. HP ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 2 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 52-58 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 01 TANAH MERAH

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 01 TANAH MERAH PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 01 TANAH MERAH Yuliana*, Zulhelmi **, Muhammad Nor ** Email: yuliyusuf07@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) 50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com

Lebih terperinci

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone 56 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif dan Awal terhadap Hasil Belajar Peserta Didik (Studi pada Materi Pokok Hidrólisis Garam di Kelas Xi Ipa SMA Negeri 1 Mare) The Influence of Cooperative Learning

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TUTOR SEBAYA UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PENGGUNAAN TUTOR SEBAYA UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN TUTOR SEBAYA UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR Rakimahwati & Sri Hartati Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Hamka Airtawar Padang e-mail: rakimahwati10@yahoo.com Abstract: Peer

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komunikasi berkembang secara cepat seiring dengan globalisasi sehingga interaksi dan penyampaian informasi akan berkembang dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar, 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam proses pendidikan disekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan belajar. Membelajarkan

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI LDS BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG Ria Utami 1, Mulyati 2, Ria Kasmeri 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

PENGARUH MODUL DISERTAI SPIDER CONCEPT MAP

PENGARUH MODUL DISERTAI SPIDER CONCEPT MAP PENGARUH MODUL DISERTAI SPIDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 1 RANAH BATAHAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL DESRIANA NIM.12010218

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL Oleh : FRESTY YUMERISA NPM : 0910013221059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN

Lebih terperinci

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012 OPTIMALISASI PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH II MELALUI PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Elvinawati Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING Novitana Sundora, Teti Rostikawati, Triasianingrum Afrikani Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lebih terperinci