DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian... 9 D. Kegunaan Penelitian... 9
|
|
- Hengki Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i ABSTRAK ii PERNYATAAN vi HALAMAN PENGESAHAN.. vii RIWAYAT HIDUP.. viii MOTTO. x HALAMAN PERSEMBAHAN xi SANWACANA xii DAFTAR ISI vx DAFTAR GAMBAR xxi I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian... 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Negara Definisi Negara Sifat Negara Fungsi Negara B. Tinjauan Masyarakat 15 C. Tinjauan Pedagang Kaki Lima (PKL) 18 D. Tinjauan Resistensi E. Tinjauan Gerakan Sosial Sejarah Gerakan Sosial Definisi Gerakan Sosial
2 3. Faktor Penyebab Gerakan Sosial Jenis Gerakan Sosial Dampak Gerakan Sosial. 38 F. Gerakan Sosial dalam Perspektif Konflik Marxisme Antonio Gramsci ( ) 39 a. Latar Belakang Antonio Gramsci. 39 b. Munculnya Hegemoni Gramsci c. Counter Hegemoni G. Penelitian Terdahulu Analisis Organisasi Perempuan Dalam Pembentukan Sebuah Gerakan (Studi Pada Basis Mitra Kerja Jaringan Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR Tahun 2009) Oleh Melsi Ganavia Ekawati ReaksiPedagang Kaki Lima Terhadap Kebijakan Relokasi Oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung (Studi Di Pasar Bambu Kuning Bandar Lampung Tahun 2006) Oleh Tristian Ari Wibowo Dampak Kebijakan Pemindahan Pedagang Kaki Lima Terhadap Ketertiban Umum (Studi Di Pasar Bambu Kuning Tanjung Karang Bandar Lampung Tahun 2006) Oleh Reny Maya Sari P.N. 50 III. METODE PENELITIAN.. 54 A. Metode. 54 B. Setting Penelitian.. 55 C. Penentuan Informan.. 55 D. Teknik Pengumpulan Data 56 E. Teknik Analisa Data 60 IV. SETTING PENELITIAN. 64 A. Daya Tarik Pasar Bambu Kuning Asal Mula Nama Bambu Kuning Krisis Ekonomi, PKL Mulai Menjamur B. Pemilihan Lokasi Pedagang C. Komposisi Pedagang Kaki Lima Di Kawasan Pasar Bambu Kuning.. 75
3 D. Hubungan Antar Pedagang Hubungan Antar Pedagang Kaki Lima Hubungan Antara Pedagang Kaki Lima dengan Pemilik Toko.. 78 E. Pasang Surut Hubungan PKL dengan Pemerintah Kota Bandar Lampung.. 79 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kategorisasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Berdasarkan Perlengkapan yang Digunakannya.. 82 a. Pedagang Kaki Lima yang Memakai Gerobak. 82 b. Prdagang Kaki Lima yang Memakai Tenda Plastik. 87 c. Pedagang Kaki Lima yang Berada Di Emperan Toko 90 d. Pedagang Kaki Lima yang Memakai Meja 92 e. Pedagang Kaki Lima yang Memakai Gerobak dan Tenda Plastik 94 f. Pedagang Kaki Lima yang Memakai Meja dan Tenda Platik Kategorisasi Pedagang Kaki Lima Berdasarkan Sifatnya 97 a. Pedagang Kaki Lima Musiman. 97 b. Pedagang Kaki Lima Tetap C. Perlawanan Di Simpang Jalan Tentang Mereka; Aldi, Hasan, Eka, dan Agus Konflik dan Perlawanan 108 a. Namanya Juga Mencari Nafkah! 108 b. Strategi Perlawanan Pedagang Kaki Lima 110 c. Peraturan Daerah itu sangat Merugikan PKL d. Usulan PKL Tidak Diterima oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung Aksi Terbuka a. Catatan 10 Mei 2010; Demonstrasi dan Negosiasi b. Kondisi PKL sangat Memprihatinkan 127 c. Alat Perjuangan yang Bernama Organisasi 131 D. Menilik Kembali Teori-teori Perspektif Konflik Marxisme Hegemoni, Negosiasi dan Kompromi.. 138
4 3. Kekuasaan a. Arus Utama dan Arus Kedua b. Bandit Pasar; Preman Kosa Kata Perlawanan: Mempertimbangkan Konteks Negara Gerakan Sosial Pedagang Kaki Lima. 167 VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran. 174 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN:
5 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Pedagang kaki lima tempo dulu yang memakai gerobak Pedagang kaki lima buah-buahan tempo dulu yang memakai keranjang Pedagang kaki lima tempo dulu yang menjual aneka kain Pedagang kaki lima tempo dulu yang menjual makanan Pedagang kaki lima yang menjual minuman Pedagang kaki lima yang memakai keranjang Pedagang kaki lima yang memakai meja Pedagang kaki lima yang berada di emperan toko Pedagang kaki lima yang berjualan di bawah pohon Lapangan yang luas menjadi tempat pedagang kaki lima untuk berjualan Terlihat pedagang kaki lima yang memakai keranjang yang terbuat dari anyaman pohon bambu Pedagang kaki lima yang berjualan kain pedagang kaki lima yang memakai meja Skema Kerangka Pikir Kerangka Teoritis Jalan Imam Bonjol yang berada di depan Pasar Bambu Kuning Jalan Batu Sangkar yang terletak di sebelah kiri Pasar Bambu Kuning Jalan Bukit Tinggi yang berada di belakang Pasar Bambu Kuning Tugu Pasar Bambu Kuning Pasar Bambu Kuning.,, Lingkar Cincin Pedagang Kaki Lima Di Kawasan Pasar Bambu Kuning PKL di Jalan Batu Sangkar memanfaatkan gerobak untuk menjajakan barang dagangannya Gerobak PKL yang berisi aneka kue di Jalan Bukit Tinggi Gerobak PKL di Jalan Bukit Tinggi yang berisi makanan dan minuman PKL di Jalan Bukit Tinggi menjual buah-buahan dengan memakai gerobak PKL yang sedang menunggu barang dagangannya PKL di Jalan Bukit Tinggi mendirikan tenda plastik sebagai tempat menjajakan Barang dagangannya Tenda plastic dibuat untuk melindungi barang dagangan PKL Seorang PKL beserta barang dagangannya yang ada dalam tenda plastik.. 88
6 30. Tenda-tenda plastik yang dibuat oleh PKL di Jalan Imam Bonjol Pedagang kaki lima yang menjual buah-buahan di emperan toko di Jalan Batu Sangkar PKL yang berada di emperan took di Jalan Batu Sangkar menjual aneka macam dagangan Seorang PKL penyedia jasa sercive jam di Jalan Bukit Tinggi Seorang PKL dengan mejanya di Jalan Bukit Tinggi Barang dagangan PKL yang diletakan di atas meja Meja sederhana dibuat untuk menjajakan barang dagangannya Penjual makanan dan minuman di Jalan Imam Bonjol yang memakai gerobak Dan tenda plastik Gerobak dan tenda plastik dibua untuk membantu PKL PKL yang menggunakan meja dan tenda plastic Aneka kue yang dijajakan oleh PKL di Bulan Ramadhan Menjelang Idul Fitri pernak-pernik seperti taplak meja banyak dijual PKL Tenda dengan ukuran besar disediakan oleh PKL musiman di Jalan Imam Bonjol Toples atau tempat menyimpan kue dan tempat untuk menyimpan air minum gelas plastic banyak dijual PKL musiman Kembang api dan petasan ramai dijual PKL musiman saat Bulan Ramadhan dan menjelang pergantian tahun baru Masehi PKL yang menjual makanan akan tetap berjualan selama modal masih tersedia PKL yang menjual kaset vcd PKL yang menjual sandal dan baju Pedagang aksesoris yang menunggu barang dagangannya Pedagang minuman dingin berjualan tanpa mengenal musim Penjual buah-buahan sedang menunggu barang dagangannya Bambu Kuning Square sedang dalam proses pembangunan Lokasi BKS dibangun di atas tanah milik PT Kereta Api Indonesia Area pembangunan BKS ditutup dan terlarang untuk umum Pasar Bambu Kuning yang sedang dibangun Bambu Kuning Trade Center (BTC) Salah satu bagian Pasar Bambu Kuning yang sedang dibangun BTC Bagian belakang Pasar Bambu Kuning yang sedang dibangun BTC Pembangunan BTC di bagian sebelah kiri Pasar Bambu Kuning power and powerless antara Negara, Pemerintah Kota Bandar Lampung, Pedagang Kaki Lima Di Pasar Bambu Kuning, dan Preman. 155
V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Berdasarkan Perlengkapan yang Digunakannya. Berikut beberapa kategori pedagang kaki lima antara lain:
82 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kategorisasi Pedagang Kaki Lima (PKL) 1. Berdasarkan Perlengkapan yang Digunakannya Berdasarkan pengamatan di lapangan, pedagang kaki lima dapat dikategorisasikan ke dalam
Lebih terperinciIV. SETTING PENELITIAN. mampu menarik individu-individu untuk ditempatkan di medan magnet serta
64 IV. SETTING PENELITIAN A. Daya Tarik Pasar Bambu Kuning Jika diibaratkan sebuah magnet, maka Pasar Bambu Kuning adalah magnet yang mampu menarik individu-individu untuk ditempatkan di medan magnet serta
Lebih terperinciGERAKAN SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Tentang Hegemoni pada Pedagang Kaki Lima Di Pasar Bambu Kuning Kota Bandar Lampung)
Gerakan Sosial Pedagang Kaki Lima... GERAKAN SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Tentang Hegemoni pada Pedagang Kaki Lima Di Pasar Bambu Kuning Kota Bandar Lampung) Dodi Hermanto, Bartoven Vivit Nurdin &
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL), kemacetan lalu lintas, papan reklame yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota-kota di Indonesia pada umumnya memiliki persoalan dengan ruang publik, seperti persoalan parkir yang memakan tempat berlebihan ataupun memakan bahu jalan, masalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan ketertiban umum serta penegakan peraturan daerah. Pedagang Kaki Lima atau yang biasa disebut PKL adalah istilah untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika kegiatan masyarakat seirama dengan tuntutan era globalisasi dan otonomi daerah, maka kondisi ketenteraman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar sebagai arena atau suatu tempat pertukaran baik dalam bentuk fisik
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar sebagai arena atau suatu tempat pertukaran baik dalam bentuk fisik sebagai tempat perkumpulan atau bertemunya para penjual dan pembeli, maupun yang tidak berbentuk
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pasar Smep merupakan salah satu pasar tradisional yang sudah dikenal oleh
42 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Pasar Smep Pasar Smep merupakan salah satu pasar tradisional yang sudah dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat Kota Bandar Lampung maupun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana penulis akan
30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana penulis akan menguraikan pemecahan masalah dengan didasarkan atas suatu kejadian yang menggambarkan keadilan
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi pilihan yang termudah untuk bertahan hidup.
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor informal yang menjadi fenomena di perkotaan adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). Dengan adanya keterbatasan lapangan kerja di sektor formal, Pedagang Kaki
Lebih terperinciBAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. Daftar Alamat Lokasi Pasar Tengah Tanjung Karang
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Profil Pasar Tengah Tajung Karang Kota Bandar Lampung Pasar Tengah sudah ada sejak tahun 80an, dulunya sebenarnya merupakan pasar Tradisional yang Induknya adalah di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni yang hanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu
Lebih terperinci1.5 Memecahkan Masalah yang Melibatkan Uang
1.5 Memecahkan Masalah yang Melibatkan Uang Pada saat ini uang merupakan alat pembayaran yang sah dalam kegiatan jual beli. Di negara kita ada 2 macam uang, yaitu uang kertas dan uang logam. Uang kertas
Lebih terperinciHALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK.. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN. RIWAYAT HIDUP... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... SANWACANA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI TENTANG LARANGAN MENGALIHFUNGSIKAN TROTOAR DAN SUNGAI YANG AKTIF UNTUK TEMPAT BERDAGANG PADA PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011
BAB III IMPLEMENTASI TENTANG LARANGAN MENGALIHFUNGSIKAN TROTOAR DAN SUNGAI YANG AKTIF UNTUK TEMPAT BERDAGANG PADA PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA PROFESIONALISME APARAT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PROFESIONALISME APARAT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung) Kualitas keahlian dan kewenangan
Lebih terperinciBAB V USULAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA KAWASAN GASIBU SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGAN TEMPORER
BAB V USULAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA KAWASAN GASIBU SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGAN TEMPORER 5.1 Kapasitas Daya Tampung PKL 5.1.1 Fungsi-Fungsi Yang Perlu Diakomodasi di Gasibu Gasibu merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apalagi untuk kehidupan di kota-kota besar, seperti: Jakarta, Bandung, Semarang,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang, persaingan dalam hidup semakin berat. Apalagi untuk kehidupan di kota-kota besar, seperti: Jakarta, Bandung, Semarang,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar adalah tempat yang mempunyai unsur-unsur sosial, ekonomi, kebudayaan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar adalah tempat yang mempunyai unsur-unsur sosial, ekonomi, kebudayaan, politis dan lain-lainnya, tempat pembeli dan penjual (penukar tipe lain) saling bertemu
Lebih terperinciBPS PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 44/08/16 Th.XIX, 1 Agustus 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017 PERTUMBUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUNTUKAN KAWASAN PASAR MENURUT JENIS USAHA, FASILITAS UMUM PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DAN PEMANFAATAN TANAH
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.
45 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota yang menjadi ibukota provinsi Lampung, Indonesia. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan seutuhnya yaitu tercapainya kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan tersebut dapat tercapai bila seluruh kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berjalan ke arah yang lebih baik dengan mengandalkan segala potensi sumber daya yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya UU No.22 Tahun 1999 jo. UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, maka desentralisasi pemerintahan mulai berjalan dengan tujuan kemandirian
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... vii
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman Sampul Depan ------------------------------------------------------------- i Halaman Judul ------------------------------------------------------------------------- ii Halaman Pengesahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kawasan Lembah UGM merupakan kawasan yang didominasi oleh hijauan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 "Sunday Morning" di Kawasan Lembah UGM Kawasan Lembah UGM merupakan kawasan yang didominasi oleh hijauan yang cukup luas. Sebagai salah satu ruang terbuka hijau
Lebih terperinciBAB III KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR MAKAM KADILANGU (SUNAN KALIJAGA) DEMAK
BAB III KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR MAKAM KADILANGU (SUNAN KALIJAGA) DEMAK A. Sejarah Desa Kadilangu Tanah Kadilangu merupakan tanah hadiah yang diberikan dari Sultan Demak Raden Patah kepada
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pertumbuhan perdagangan di setiap ujung kota besar, terutama pada pusat pembelanjaan, keramaian serta jalan-jalan utama pusat kota selalu diselimuti dengan keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah sebuah daerah otonomi setingkat propinsi di Indonesia dengan ibukota propinsinya adalah Yogyakarta, sebuah kota dengan berbagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu kota dikaitkan dan dipengaruhi oleh jumlah penduduknya. Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
DAFTAR ISI ABSTRAK... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv RIWAYAT HIDUP... v PERSEMBAHAN... vi MOTTO... vii SANWACANA... viii DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xv
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam melaksanakan penertiban Pedagang Kaki Lima
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam melaksanakan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) banyak menjadi permasalahan di kota-kota besar, karena pada umumnya kebijakan tersebut
Lebih terperincivii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kedai Steak Purwakarta merupakan kedai pertama yang menjual steak dan beraneka minuman yang ada di Purwakarta tepatnya di Kelurahan Nagri Tengah. Saat ini terdapat beberapa pesaing yang bergerak
Lebih terperinciUniversitas Gadjah Mada 1
MINGGU XII 1.1. Pokok Bahasan : Pemahaman tentang metoda dan analisis setting, fenomena dan perilaku dan aplikasinya 1.2. Sub Pokok Bahasan : Aplikasi metoda place centered map; person centered map dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia yaitu kemacetan lalu lintas. Banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa kemacetan lalu
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandar Lampung. 1. Sejarah Berdirinya Dinas Pengelolaan Pasar
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Berdirinya Dinas Pengelolaan Pasar Sebelum terbentuknya Dinas, kewenangan pengelolaan pasar secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trotoar adalah jalur bagi pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapis permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia, kota-kota besar masih merupakan tujuan bagi mereka yang ingin memperbaiki nasib dan meningkatkan tarap kehidupannya. Dengan asumsi bahwa kota
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk dan mobilitas masyarakat yang
BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk dan mobilitas masyarakat yang semakin pesat mengakibatkan munculnya permasalahan sosial-ekonomi dan infrastuktur kota-kota di Indonesia.
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... viii ABSTRAKSI....
Lebih terperinciPEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PEDAGANG KAKI LIMA. (Studi Kasus pada PKL di Jalan R. Suprapto. Purwodadi Kabupaten Grobogan)
PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus pada PKL di Jalan R. Suprapto Purwodadi Kabupaten Grobogan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara hukum sebagaimana yang tertera dalam Pasal 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara hukum sebagaimana yang tertera dalam Pasal 1 ayat (3) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu seluruh aktifitas
Lebih terperinciARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR. Oleh: SULISTIANTO L2D
ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR Oleh: SULISTIANTO L2D 306 023 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2008
Lebih terperinciTriwulan III Tahun 2017
No. 60/11/16/Th. XIX, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang dan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Triwulan
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...
DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i ii iii iv vi ix xiv xviii BAB
Lebih terperinciPENYELESAIAN KONFLIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP EKSISTENSI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN ALUN-ALUN KABUPATEN PONOROGO SKRIPSI
PENYELESAIAN KONFLIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP EKSISTENSI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN ALUN-ALUN KABUPATEN PONOROGO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Sebagian Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau gerobaknya, di pinggir perlintasan jalan raya. atau agak jauh dari pemukiman penduduk. Ruang ini untuk dijadikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pedagang Kaki Lima 1. Pengertian Pedagang Kaki Lima Pedagang kaki lima, atau yang sering disebut PKL merupakan sebuah komunitas pedagang, yang kebanyakan berjualan dengan memanfaatkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian... 15
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN COVER... i ABSTRAK... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv RIWAYAT HIDUP... v MOTTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii SANWACANA... viii DAFTAR ISI... xiv DAFTAR
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN... HALAMAN JUDUL SKRIPSI... PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN UJIAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DEPAN... HALAMAN JUDUL SKRIPSI... PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME...... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN UJIAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO...
Lebih terperinciPERMOHONAN DUKUNGAN DANA PEMERINTAH PUSAT
PERMOHONAN DUKUNGAN DANA PEMERINTAH PUSAT UNTUK KEGIATAN : REHABILITASI PASAR KANDANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI &
Lebih terperinciSTRATEGI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR BAMBU KUNING TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
Lampiran 2 STRATEGI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR BAMBU KUNING TRANSKRIP HASIL WAWANCARA 1. Bagaimanakah perencanaan oleh Dinas Pengelolaan Pasar
Lebih terperinciCHANDRA SETIAWAN NIM.
PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN DALAM MEMENUHI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEBAGAI SISWA DI SMA 1 JEKULO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Muria
Lebih terperinciFasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)
Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur
Lebih terperinciPENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA CIMAHI TAHUN
PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA CIMAHI TAHUN 2012-2032 I. UMUM Ruang dilihat sebagai wadah dimana keseluruhan interaksi sistem sosial
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Madya Bandar Lampung 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung Kota Madya Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Barat, sekaligus menjadi Ibu Kota Provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi Ibu Kota Provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara
Lebih terperinciREVIEW PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN SANGKURUN KOTA KUALA KURUN
REVIEW PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN SANGKURUN KOTA KUALA KURUN Alderina 1) Fransisco HRHB 2) ABSTRAKSI Tujuan penelitian ; mengetahui karakteristik dan potensi Pedagang Kaki Lima di kawasan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literatur baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal
24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan literatur baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal jurnal dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Geografi merupakan pencitraan, pelukisan atau deskripsi tentang keadaan bumi.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Geografi merupakan pencitraan, pelukisan atau deskripsi tentang keadaan bumi. Geografi sendiri dalam perkembangannya mengaitkan pendekatan kelingkungan dan kewilayahan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Gambaran Sistem... 14
DAFTAR ISI Hal. Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Halaman Pernyataaan... iii Halaman Persembahan dan Motto... iv Kata Pengantar... v Intisari... vii Abstract... viii Daftar Isi... ix Daftar Gambar...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN... iv. MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI... iii PERNYATAAN KEASLIAN... iv MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI DESAIN LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DESAIN LUBANG MELINGKAR, ZIG-ZAG DAN MENYILANG Tugas Akhir ini Disusun Guna
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA PEMBANGUNAN JALUR REL KERETA API BANDAR TINGGI-KUALA TANJUNG
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA PEMBANGUNAN JALUR REL KERETA API BANDAR TINGGI-KUALA TANJUNG (Studi Kasus Pembangunan Jalur Kereta Api Di Desa Simpang Kopi Kecamatan Sei SukaKabupaten Batu Bara)
Lebih terperinciI. Teknik Keabsahan Data
DAFTAR ISI SAMPUL LUAR HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung Kota Bandarlampung adalah Ibukota Provinsi Lampung yang memiliki luas wilayah 197,22 km 2 atau 19.772 hektar. Secara
Lebih terperinci(RENCANA KERJA) TAHUN 2015
(RENCANA KERJA) TAHUN 205 DINAS PASAR PEMERINTAH KOTA PADANG TAHUN 205 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Merujuk kepada Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 08 tahun 2002 tentang Pengelolaan dan Retribusi
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh MUHAMMAD HALI. Rendahnya kemampuan menulis karangan narasi siswa SD Negeri 2 Batu Putu
ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 BATU PUTU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh MUHAMMAD HALI Rendahnya kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku daerah, etnis, budaya, bahkan berbeda kepercayaan dan agama, sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat di perkotaan dilihat dari struktur masyarakatnya yang heterogen, yaitu dari segi mata pencaharian utama yang beragam, mayoritas masyarakatnya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Barat antara Bujur Timur, Sebelah Timur
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Kabupaten Majalengka a. Batas Wilayah Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Majalengka di bagian Timur wilayah Provinsi Jawa Barat. Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian terhadap perlindungan sosial bagi para pekerja di negara-negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di negara maju, munculnya perhatian pada perlindungan sosial terutama bagi pekerja telah ada sejak tumbuhnya sistem ekonomi pasar pada abad ke-19. Perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lima yang dilakukan oleh aparat pemerintah, seakan-akan para Pedagang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era zaman modern ini, keberadaan pedagang kaki lima / PKL di kota-kota besar merupakan suatu fenomena kegiatan perekonomian rakyat kecil yang akhir-akhir
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dijadikan sebagai data sekunder. Setelah pengumpulan literatur kemudian
22 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan cara melakukan mengumpulkan literatur yang telah dilakukan sebelumnya yang dapat dijadikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sulawesi dan Papua serta ribuan pulau-pulau kecil lainnya (archipelagic
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki wilayah daratan yang dipisahkan oleh lautan dan merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas lima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketentuan tertentu pasti mempunyai tujuan yang sudah dirancang sebelumnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara yang sudah berdiri dan merdeka dengan syarat dan ketentuan tertentu pasti mempunyai tujuan yang sudah dirancang sebelumnya. Begitu juga dengan negara Indonesia
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI...
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN TIM PENGUJI... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix
Lebih terperinciPeluang Bisnis Parcel Yayan Rahmawan S1 SI 2E. Bab 1 Pendahuluan
Peluang Bisnis Parcel Yayan Rahmawan 10.12.4706 S1 SI 2E Bab 1 Pendahuluan Latar belakang Banyak orang menganggap kalau bisnis 'Parsel' adalah bisnis musiman. Baik saat hari raya Idul Fitri, hari Natal
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI Cover... i Lembar pengesahan... ii Halaman Persembahan... iii Kata Pengantar... iv Abstract... v Intisari... vi Daftar Isi... vii Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... ix Daftar Singkatan...
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan Pembahasan yang telah dilakukan, penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pada lokasi penelitian pedagang mempunyai karaktristik yang dibagi menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Stephen Carr dibedakan menjadi¹: pagar, tanaman, dan berlokasi dijalan utama pusat kota.
17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.I Ruang jalan sebagai ruang terbuka Ruang terbuka sebagai prasarana transportasi (ruang jalan). Menurut Stephen Carr dibedakan menjadi¹: - pedestrian sisi jalan (sidewalk),
Lebih terperinciPERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III
BAB III DATA ALUN-ALUN KABUPATEN WONOGIRI Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SURAT PERNYATAAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Lembar Persembahan Kata Pengantar. Abstraksi. Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Pustaka
DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Lembar Persembahan Kata Pengantar Abstraksi Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Pustaka j jj iii jv vjj viii xii xiv xv xvi BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPERATURAN PESERTA LKMM-TD XXVIII
PERATURAN PESERTA LKMM-TD XXVIII Pasal A (Kehadiran) 1.Batas keterlambatan 15 menit untuk setiap sesi. Jika peserta terlambat lebih dari 15 menit, maka peserta dianggap tidak mengikuti sesi. 2.Peserta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik ( BPS ). Data Indikator Ketenagakerjaan. November
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Permasalahan Sektor Informal di Perkotaan Indonesia Fenomena sektor informal merupakan fenomena yang sangat umum terjadi di negara - negara berkembang. Di Indonesia,
Lebih terperinciANALISIS KEBERADAAN BETENG TRADE CENTER (BTC) DAN PUSAT GROSIR SOLO (PGS) TERHADAP MOBILITAS PERDAGANGAN PASAR BATIK KLEWER
ANALISIS KEBERADAAN BETENG TRADE CENTER (BTC) DAN PUSAT GROSIR SOLO (PGS) TERHADAP MOBILITAS PERDAGANGAN PASAR BATIK KLEWER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v ABSTRAK.... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah transportasi secara umum dan lalu lintas pada khususnya adalah merupakan fenomena yang terlihat sehari-hari dalam kehidupan manusia. Semakin tinggi tingkat mobilitas
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan ini adalah : 1. Variabel-variabel bebas yang memiliki hubungan signifikan dengan variabel terikat perilaku safety
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai faktor-faktor yang tidak hanya berasal dari faktor demografi saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kependudukan adalah studi yang membahas struktur dan proses kependudukan yang terjadi di suatu wilayah yang kemudian dikaitkan dengan aspek-aspek non demografi. Struktur
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR INTISARI
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i PERNYATAAN ii PERSEMBAHAN iii KATA PENGANTAR iv INTISARI vi ABSTRACT vii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiii BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2
Lebih terperinciBAB III USULAN SOLUSI
BAB III USULAN SOLUSI 3.1 Program Dalam program pendampingan keluarga ini dilaksanakan dengan membagi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi babapak
Lebih terperinciIMPLIKASI METODE KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR BAMBU KUNING BANDAR LAMPUNG
Lampiran IMPLIKASI METODE KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR BAMBU KUNING BANDAR LAMPUNG (Studi pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung) TRANSKRIP
Lebih terperinciBAB V KARAKTERSTIK PKL DAN KONSUMEN
BAB V KARAKTERSTIK PKL DAN KONSUMEN 5.1 Karakteristik PKL Karakteristik pedagang kaki lima (PKL) dapat dilihat dari indikasi dalam hal fungsi kegiatannya, tingkat pendidikan, jenis dagangan, lamanya berprofesi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Gaya Komunikasi, Karang Taruna.
ABSTRAK Muhammad Sauqi Jazuli Romdhoni, B06208159, 2012. Gaya Komunikasi Personal Organisasi Karang Taruna Jiwo Suto Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 9 kecamatan, 11 kelurahan, dan 132 desa. Masyarakat Kudus tergolong
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kudus merupakan kota yang berada di Jawa Tengah, yang terdiri dari 9 kecamatan, 11 kelurahan, dan 132 desa. Masyarakat Kudus tergolong sejahtera karena banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pengembangan Kawasan Shopping Street Pertokoan Jl. Yos Sudarso :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. (http://developmentcountry.blogspot.com/2009/12/definisi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Pembangunan daerah seyogyanya dilakukan melalui penataan ruang secara lebih terpadu dan terarah, agar sumberdaya yang terbatas dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Lebih terperinciBAB VIII ALTERNATIF MODEL PENATAAN PKL DI KOTA TASIKMALAYA
108 BAB VIII ALTERNATIF MODEL PENATAAN PKL DI KOTA TASIKMALAYA 8.1 Analisis Keterkaitan Karakteristik PKL, Kebijakan Penataan Ruang tentang Penataan PKL, dan Aspirasi Masyarakat tentang Model Penataan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dewasa ini, kota-kota di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, kota-kota di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama pada sarana transportasi dan perluasan daerah pemukiman. Dampak dari perkembangan
Lebih terperinci