PEMBELAJARAN NUSANTARA SEHAT SEBAGAI UPAYA TEROBOSAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBELAJARAN NUSANTARA SEHAT SEBAGAI UPAYA TEROBOSAN"

Transkripsi

1

2 PEMBELAJARAN NUSANTARA SEHAT SEBAGAI UPAYA TEROBOSAN Disampaikan oleh : Dr. dr. Harimat Hendarwan, M.Kes Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Litbangkes Pada : Forum Ilmiah Tahunan III MUKERNAS XIV IAKMI Raker Tahunan X AIPTKMI Manado, 18 Oktober 2017

3 NKRI Negara kepulauan PULAU ; Luas: 7,81 juta km2, Penduduk: 253,6 juta orang, Suku bangsa/etnik; 746 bahasa. 34 Provinsi, 410 kabupaten, 98 kotamadya, 6694 kecamatan, 8216 klurahan & desa.

4 PERMASALAHAN TENAGA KESEHATAN Jumlah Tenaga Kesehatan masih kurang Distribusi Tenaga Kesehatan yang tidak merata Mutu atau kualitas yang belum memadai [Image Info] - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.

5 PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN TETAP/ PERMANEN SEMENTARA/ TEMPORARY PTT Pusat Kontrak/ Honor Swasta/ PMA PNS PPPK PTT Daerah Kontrak/Hon or BLUD Nusantara Sehat Berbasis Tim (Team Based) Tugus Individu Wajib Kerja Dokter Spesialis

6 PUSKESMAS YANG TIDAK MEMILIKI (KOSONG) TENAGA KESEHATAN PADA TAHUN 2016 NO JENIS TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS 1 DOKTER UMUM DOKTER GIGI PERAWAT BIDAN TENAGA KEFARMASIAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN TENAGA GIZI AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Total Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas Sumber : Badan PPSDM Kesehatan, 30 Juni 2016

7 Mekanisme Pemenuhan Tenaga Kesehatan UU No 5 Tahun 2014 Pasal 6 Pegawai ASN terdiri PNS dan PPPK UU No 36 Tahun 2014 Pasal 23 ayat (2) Pengangkatan tenaga kesehatan melalui PNS, PPPK dan Penugasan Khusus Penugasan Khusus: Permenkes No 16 Tahun 2017 UU No 36 Tahun 2014 Pasal 28 ayat (1) Wajib Kerja kepada tenaga kesehatan yang memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi UU No 36 Tahun 2014 Pasal 29 ayat (1) Pemerintah dan/atau Pemda dapat menetapkan pola ikatan dinas

8 PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN OLEH PUSAT Puskesmas Rumah Sakit Penugasan Khusus: Permenkes No 16 Tahun 2017 Penugasan Khusus Berbasis Tim (Nusantara Sehat Team Based) Penugasan Khusus Individu (Nusantara Sehat Individu) Penugasan Khusus Residen Wajib Kerja Dokter Spesialis

9 Rencana Pemenuhan Target/Tahun Penugasan khusus berbasis tim 188 tim (1.120 org) 150 tim (930 org) 160 tim (990 org) Penugasan Khusus Individu Penugasan Khusus Residen Wajib Kerja Dokter Spesialis

10

11 Pendayagunaan secara khusus Tenaga Kesehatan dalam kurun waktu tertentu yang dilakukan melalui : a. Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Berbasis Tim dengan jumlah dan jenis tertentu (Nusantara Sehat), dan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Nusantara Sehat b. Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual *Permenkes no.16 tahun 2017 ttg Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat 11

12 TUJUAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN 1. Memberikan pelayanan kesehatan untuk menjangkau remote area 2. Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan 3. Menangani masalah kesehatan sesuai kebutuhan daerah 4. Meningkatkan retensi nakes yg bertugas 5. Memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan 6. Menggerakkan pemberdayaan masyarakat 7. Mewujudkan pelayanan kesehatan terintegrasi 8. Meningkatakan & melakukan pemerataan pelayanan kesehatan 1. Terpenuhinya jumlah dan jenis tenaga kesehatan sesuai dengan standar di puskesmas DTPK. 2. Terwujudnya penguatan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan di puskesmas 12

13 Ijin Prinsip Menteri Keuangan No : SR-460/MK.02/2017 tanggal 30 Agustus 2017 Besaran penghasilan penugasan khusus tenaga kesehatan: No Jenis Penugasan Khusus Nakes SISTEM INSENTIF Total Insentif Terpencil Total Insentif Sangat Terpencil 1 Dokter Umum / Dokter Gigi 2 S1 + Profesi (selain dokter/dokter gigi) S1 dan Diploma IV D3 Tenaga Kesehatan Lain

14 PENEMPATAN NUSANTARA SEHAT TEAM BASED NO URAIAN JUMLAH BATCH 1 BATCH 2 BATCH 3 BATCH 4 BATCH 5 BATCH 6 BATCH 7 BATCH 8 1. Jumlah peserta 142 orang 552 orang 194 orang 272 orang 262 orang 347 orang 347 orang 370 orang orang 2. Jumlah puskesmas Jumlah Kabupaten Jumlah Provinsi

15 Penempatan Tenaga Kesehatan Nusantara Sehat Menurut Profesi Tahun NO PROFESI 2015 (batch 1-2) 2016 (batch 3-5) 2017 (batch 6-8) TOTAL (batch 1-8) 1 Dokter Dokter Gigi Perawat Bidan Tenaga Kesehatan Masyarakat Tenaga Kesehatan Lingkungan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Tenaga Gizi Tenaga Kefarmasian JUMLAH

16 Penempatan Tenaga Kesehatan Nusantara Sehat Menurut Profesi per Provinsi Tahun 2015 s.d. Agustus 2017 PROVINSI ATLM BIDAN DR DRG PERAWAT FARMASI GIZI KESLING KESMAS TOTAL Aceh Bengkulu Gorontalo Jambi Jawa Barat Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Utara Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau Lampung Maluku Maluku Utara Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Papua Papua Barat Riau Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Sumatera Utara Grand Total

17 LOKASI PUSKESMAS PENEMPATAN NUSANTARA SEHAT BATCH 1 TAHUN 2015 (20 PUSKESMAS) Pusk Seimenggaris, Nunukan, Kaltara Pusk Simeuleu Cut, Simeuleu Aceh Pusk Sajingan Besar, Sambas, Kalbar Pusk Balai Karangan, Sanggau Kalbar Pusk Puring Kencana, Kapuas Hulu, Kalbar Pusk Badau, Kapuas Hulu, Kalbar Pusk Long Ampung, Malinau Kaltara Pusk Long Pahangai, Mahakam Hulu,Kaltim Pusk Marore, Kep Sangihe, Sulut Pusk Makalehi, Sitaro, Sulut Pusk Ubrub, Keerom, Papua Pusk Enggano, Bengkulu Utara Pusk Maritaeng, Alor, NTT Pusk Silawan,Belu NTT Pusk Longgar Apara, Kep Aru, Maluku Pusk Iwur, Peg Bintang, Papua Pusk Ninati, Boven Digoel, Papua Pusk Kimaam, Merauke, Papua Pusk Ndao, Rote Ndao, NTT Pusk Namfalus,Malaka NTT NS_Puslitbang SD Yankes 17

18 LOKASI PUSKESMAS PENEMPATAN NUSANTARA SEHAT BATCH 2 TAHUN 2015 (100 PUSKESMAS) PROVINSI ACEH Kota Sabang : IBOIH PROVINSI SUMUT Kab Nisel : Pulau Tello Kab Sergei : Tanjung Beringin PROVINSI KEPRI Tebing Kab J Karimun Jemaja Timur Kab Kep Anabas Belakang Padang Kota Batam Serasan Timur Kab Natuna P. Laut Kab Natuna Subi Kab Natuna PROVINSI KALIMANTAN UTARA Kab Malinau : Long Nawang, Data Dian, Long Alango, Long Pujungan Kab Nunukan : Long Layu, Long Bawan, Sanur, Aji Kuning, Sungai Nyamuk, Binter, Setabu PROVINSI KALIMANTAN BARAT Kab Sambas : Paloh, Temanjuk Kab Bengkayang : Jagoi Babang, Siding Kab Sanggau : Entikong Kab Sintang : Merakai, Senaning Kab Kapuas Hulu : Benua Martinus, Lanjak, Nanga Kantuk PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Kab. Berau : Maratua Kab Mahakam Hulu : Tiong Ohang PROVINSI SULTENG Kab Toli-Toli : Ogodeide PROVINSI MALUKU UTARA Kab Pulau Marotai : Bere Bere, Wayabula, Sopi PROVINSI MALUKU Kab. MBD : Ustutun, Wonreli, Serwaru, Marsela, Ilwaki, Lelang Kab MTB : Namtabung, Larat, Waturu, Adaut Kab. Kep. Aru : Koija PROVINSI SULAWESI UTARA Kab. Kep. Talaud : Gemeh, Dapalan, Karatung, Miangas Kab. Kep. Sangihe : Kendahe Kab. Minahasa Utara : Tinongko Kab. Sintaor : Ondong PROVINSI PAPUA BARAT Kab Raja Empat : DOREKAR PROVINSI RIAU Tambelan Kab Bintan Sungai Guntung Kab Indragiri Hilir Tanjung Medang Kab Bengkalis Selat Baru Kab Bengkalis Sinaboi Kab Rokan Hilir Tanjung Samak Kab Kep. Meranti Dumai Kota - Kota Dumai PROVINSI NTT Kab Kupang ; Naikliu, Oepoli Kab TTU : Eban, Manamas, Napan, Oeolo, Tasinifu, Wini Kab Belu : Wedomo, Haekesak, Haliwen, Lakturus, Nualain, Webora, Weluli Kab Alor : Buraga, Kalunan, Padang Alang Kab Rote Ndao : Batutua Kab Savu Raijua : Ledeunu Kab Malaka : Seon, Sarina PROVINSI PAPUA Kab Boven Digoel : Kombut Kab. Peg. Bintan : Batom Kab Sarmi : Sarmi Kab Keerom : Senggi, Towe Hitam, Waris Kab Supiori : Sabar Miokre, Sowek Kota Jayapura : Koya Barat, Skow Mabo NS_Puslitbang SD Yankes 18

19 PERAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Survei puskesmas lokasi penempatan Menilai kelayakan Melakukan monitoring dan evaluasi bersama dengan unit utama Kementerian Kesehatan lain. RISET EVALUATIF

20 SURVEI LOKASI

21 PADAMU NEGERI : JANJI, BAKTI, ABDI.., JIWA RAGA KAMI.

22 NENEK MOYANGKU SEORANG PELAUT.

23 PROFESI BARU

24 PRODUK : FACT SHEET

25 MONEV PROVINSI

26 RISET EVALUATIF NUSANTARA SEHAT

27 Tujuan Untuk menilai keberhasilan dari Program Team Based Nusantara Sehat dilakukan evaluasi Riset evaluasi penempatan Tim Nusantara Sehat Batch 1 dan 2 Tahun 2015

28 PARAMETER PENILAIAN Evaluasi NS_Balitbangkes 28

29 INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM TEAM BASED NUSANTARA SEHAT Beberapa indikator yang dapat diukur untuk menilai keberhasilan dari Program Team Based Nusantara Sehat adalah : 1. Peningkatan capaian program 2. Peningkatan Kinerja Puskesmas 3. Perbaikan Fasilitas (sarana & prasarana) 4. Peningkatan kerjasama Mitra 5. Peningkatan peranan dari Stakeholders 6. Peningkatan Peran Serta Masyarakat 7. Terjadinya peningkatan Status Kesehatan Masyarakat.

30 Penempatan Team Based Nusantara Sehat Tahun 2015 : 1. Batch I : bulan Juni 2015 sebanyak 20 Tim untuk 20 Puskesmas 2. Batch II: bulan Desember 2015 sebanyak 100 Tim untuk 100 Puskesmas Untuk menilai keberhasilan dari dilakukan evaluasi. Evaluasi Nusantara Sehat : 1. Data Awal (Pre) : tim Tiba di Lokasi 2. Evaluasi Mid : setelah Tim Nusantara Sehat 1 Tahun 3. Evaluasi Post : setelah Tim Nusantara Sehat 2 tahun Program Team Based Nusantara Sehat Evaluasi NS_Balitbangkes 30

31 LOKASI EVALUASI (30 PUSKESMAS NS DAN 30 NON NS) NO PROVINSI NO KABUPATEN NO PUSKESMAS DENGAN NS PUSKESMAS TANPA NS 1 Aceh 1 Simeulue 1 Siemeulue Cut Simeuleue Barat 2 Sumatera Utara 2 Serdang Bedagai 2 Tanjung Beringin Bandar Khalipah 3 Kepulauan Riau 3 Natuna 3 Serasan Timur Serasan 4 Bintan 4 Tembelan Kelong 4 Riau 5 Indragiri Hilir 5 Sungai Guntung Tanah Merah 6 Bengkalis 6 Rupat Utara Rupat 5 Bengkulu 7 Bengkulu Utara 7 Enggano Tanjung Harapan 6 Nusa Tenggara Barat 8 Malaka 8 Namfalus Weowe 9 Belu 9 Silawan Ainiba 10 Wedomu Heilulik 10 Alor 11 Maritaing Kanarilang 11 Rote Ndao 12 Ndao Nuse Soenimanu 7 Kalimantan Barat 12 Sambas 13 Sajingan Besar Galing 13 Kapuas Hulu 14 Badau Hulu Gurung 14 Sanggau 15 Balai Karangan Kembayan 8 Kalimantan Timur 15 Mahakam Hulu 16 Tiong Ohang Ujoh Bilang

32 NO PROVINSI NO KABUPATEN NO PUSKESMAS PUSKESMAS DENGAN NS TANPA NS 8 Kalimantan Timur 15 Mahakam Hulu 16 Tiong Ohang Ujoh Bilang 9 Kalimantan Utara 16 Malinau 17 Long Apung Sungai Boh 18 Long Nawang Long Loreh 17 Nunukan 19 Seimenggaris Pembeliangan 10 Sulawesi Utara 18 Talaud 20 Gemeh Essang 19 Sangihe 21 Kendahe Kuma 11 Sulawesi Tengah 20 Toli-toli 22 Ogodeide Laulalang 12 Maluku 21 Maluku BD 23 Ilwaki Mahaleta 24 Lelang Tounwawan 22 Maluku TB 25 Adaut Lonlurun 13 Maluku Utara 23 Morotai 26 Berebere Daruba 14 Papua 24 Merauke 27 Bupul Muting 25 Supiori 28 Sabarmiokre Yanggarbun 26 Kota Jayapura 29 Skouw Mabo Yoka 15 Papua Barat 27 Raja Ampat 30 Dorekar Way Gama

33 Tujuan Umum Melakukan evaluasi kontribusi Tim Nusantara Sehat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas yang meliputi upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan dan daerah bermasalah kesehatan. Tujuan Khusus : 1. Mendapatkan gambaran pelaksanaan kegiatan Tim Nusantara Sehat di dalam gedung terkait dengan manajemen puskesmas dan upaya kesehatan perorangan (UKP) serta Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) 2. Mendapatkan perspektif stakeholders terhadap Tim Nusantara Sehat di tingkat provinsi, kabupaten, maupun puskesmas. 3. Mendapatkan informasi tentang peran Tim Nusantara Sehat dalam pemecahan masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas 4. Menilai capaian program puskesmas 5. Menilai status kesehatan masyarakat setelah penempatan Tim Nusantara Sehat

34 Penelitian ini merupakan evaluasi program yang menggunakan desain penelitian potong lintang dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif pre and post test intervention with control design O X OX O1 O2 X = Team Nusantara Sehat O = Kondisi awal puskesmas lokasi team NS OX = Kondisi puskesmas lokasi NS setelah 2 tahun penempatan Team Nusantara Sehat O1 = Kondisi awal puskesmas kontrol O2 = Kondisi puskesmas kontrol setelah 2 tahun

35 INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME Internal Puskesmas SPO SDM Sarana & Prasarana Eksternal Potensi Wilayah Integrasi Tim NS dengan Puskesmas P1 - Perencanaan (PoA, RUK) P2 - Penggerakan Pelaksanaan (Inovasi, Pemecahan Masalah, Peran Tim NS) P3 - Pemantauan, Pengawasan, dan Pengendalian (Supervisi, Monev, Feedback) Peningkatan Kualitas & Kuantitas Manajerial Peningkatan Kinerja SDM Peningkatan Cakupan Program Status Kesehatan Masyarakat KERANGKA PIKIR Riset Evaluatif NS_Balitbangkes 35

36 I N P U T P R O S E S O U T P U T Kondisi awal Puskesmas PUSKESMAS INTERVENSI PENEMPATAN TIM NUSANTARA SEHAT Kondisi Pkm pasca 2 thn penempatan Pre 2015 Mid 2016 Post 2017 Fasilitas Puskesmas SDM Kesehatan Manajemen Puskesmas Sarpras Capaian program Potensi wilayah POA Kinerja Tim Kinerja puskesmas Pelaksanaan kegiatan Fasilitas Penilaian Puskesmas stakeholder Potensi wilayah Fasilitas Puskesmas SDM Kesehatan Manajemen Puskesmas Sarpras Capaian program Program inovasi Peran stakeholder Survey Status Kesmas Kondisi awal Puskesmas Indikator proses hasil keg Tim NS Survey status Kesmas Pre 2015 Mid 2016 Post 2017 PUSKESMAS KONTROL Kondisi Pkm stlh 2 thn Gambar 1. Kerangka konsep penelitian 36

37 Untuk menilai status kesehatan masyarakat dilakukan survei cepat Dalam survei cepat dilakukan pembandingan status kesehatan masyarakat sebelum dan sesudah penempatan tim Nusantara Sehat Pembandingan dilakukan pula terhadap status kesehatan di Puskesmas intervensi dan Puskesmas kontrol, sehingga dapat dinilai pengaruh penempatan tim Nusantara Sehat terhadap status kesehatan masyarakat

38 METODE : 30 kluster dengan 7 Rumah Tangga per kluster Desain : cross sectional Populasi Semua rumah tangga yang berada di wilayah kerja Puskesmas terpilih Sampel Rumah Tangga terpilih yang berada di wilayah kerja Puskesmas Unit terkecil : individu Estimasi Besar Sampel : 210 Rumah Tangga & 840 Individu per Puskesmas Sampel klaster 2 tahap : Puskesmas dan rumah tangga

39 LOKASI PENELITIAN 30 Puskesmas Intervensi 30 Puskesmas Kontrol Dimana, Batch 1 : 11 Puskesmas Intervensi NS Batch 1 dan 2 11 Puskesmas Kontrol Batch 2 : 19 Puskesmas Intervensi 19 Puskesmas Kontrol Untuk pemilihan Puskesmas Kontrol dilakukan secara random dengan kriteria inklusi : Memiliki jenis puskesmas yang sama dengan Puskesmas Intervensi Rawat inap atau non rawat inap Masih dalam Wilayah Kabupaten dan memiliki kesamaan geografis dengan Puskesmas Intervensi

40 Tahapan yang sudah dilakukan No. Kegiatan Bulan ke Persiapan Tim 2. Penyusunan kuesioner 3. Pengajuan dan Proses Etik Pembuatan template entri 4. Pembekalan surpervisor tahap pertama 5. Pengumpulan data tahap pertama 6. Pengolahan dan analisis data tahap pertama ongoing 7. Pembekalan surpervisor tahap kedua 8. Pengumpulan data tahap kedua 9. Pengolahan dan analisis data tahap kedua 10. Penyusunan laporan 40

41 HASIL SEMENTARA BERDASARKAN DATA KUALITATIF

42 Sebagian besar dinkes kabupaten : Tim NS memberikan manfaat bagi Puskesmas dimana mereka ditempatkan. Sebagian dinas kesehatan kecewa NS yang sudah ditempatkan selama 2 tahun tidak dapat dilanjutkan lagi ditempat yang sama. Masalah : - Kecemburuan petugas atas besaran Gaji dan keistimewaan - Proses Rekruitmen - Adanya peserta NS yang sering meninggalkan lokasi - Konflik dengan pimpinan dan petugas puskesmas - Belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan

43 HARAPAN TERHADAP TIM NS Harapan terbesar dari Dinas Kesehatan kabupaten adalah agar keberlanjutan Tim NS dapat tetap disediakan dan diharapkan tenaga kesehatan yang di tempatkan sesuai dengan kebutuhan Puskesmas tersebut. Pengadaan tenaga semacam NS ini sangat menguntungkan bagi daerah dan tidak mungkin daerah mengadakan rekrutmen dan mencetak tenaga seperti NS

44 PERSEPSI PESERTA NUSANTARA SEHAT

45 1 PERSEPSI TERHADAP KEMENTERIAN KESEHATAN Rekrutmen Pembekalan Penempatan Pasca penempatan Pendampingan Supervisi Pengelolaan secara umum.

46 1. PROSES REKRUTMEN Secara umum proses rekrutmen dinilai sudah cukup baik dalam hal keterbukaan, informasi mudah didapat, tahapan yang sesuai, netral, adil, sesuai kompetensi, transparan, tidak bertele-tele dan tidak memungkinkan peluang KKN. Keluhan umum yang disampaikan: Proses pengumuman dan registrasi online menggunakan internet cukup menyulitkan bagi calon peserta yang berada di desa atau di pedalaman yang sulit mendapat akses internet, selain itu kadang-kadang juga sulit log in. Persyaratan STR tidak jelas antara wajib atau tidak, serta permasalahan terkait NPWP. Keterbatasan lokasi tes menyulitkan calon yang jauh. Pemberitahuan rekrutmen terlalu mendadak Kepastian waktu pengumuman kelulusan.

47 2. PEMBEKALAN : Keseimbangan porsi materi dengan praktek. Penambahan porsi praktek disesuaikan dengan profesi masing-masing. Padatnya jadwal sehingga peserta kurang bisa konsentrasi akibat kelelahan dan banyak tugas. Waktu ibadah dan waktu istirahat yang kurang sehingga banyak peserta yang sakit. Kelas dirasakan terlalu besar sehingga tidak kondusif untuk pembelajaran. Bela negara sebagai salah satu penyebab kelelahan disarankan agar waktu bela negara dikhususkan misalnya dalam satu minggu berbeda. Ruang yang panas dan penyampaian materi yang cenderung satu arah membuat peserta mengantuk. Materi yang perlu ditambahkan : teknologi tepat guna, khususnya untuk kesling seperti cara pengolahan air, sampah dan pembuatan arang briket. Pembekalan teknis lain yaitu sosial budaya setempat seperti potensi makanan lokal untuk gizi, penjaringan kesehatan jiwa, strategi mengatasi keterbatasan alat di lapangan. Materi advokasi.

48 3. PENEMPATAN Puskesmas berbeda dengan bayangan semula. Kesesuaian dengan kebutuhan Puskesmas baik dalam hal jenis tenaga, jumlah dan sarana prasarananya serta penempatan dokter sesuai prioritas daerah. Ketepatan penempatan Tim NS : SDM cukup dan lokasi bukan DTPK Memperhatikan porsi laki-laki dan perempuan sesuai kondisi daerah Memperhatikan keamanan lokasi.

49 4. PASCA PENEMPATAN Kejelasan peluang kerja pasca NS atau pemberian beasiswa untuk alumni NS. Sebagian tim NS merasa dilepas begitu saja karena tidak ada yang melakukan supervisi, semua laporan tidak ada feedback, tidak ada komunikasi dengan pendamping, ada yang menyatakan hanya komunikasi dengan pendamping Balitbangkes yang berjalan. Sebagian lain menyatakan bahwa komunikasi dengan Kemenkes berjalan baik

50 5. PENDAMPINGAN/SUPERVISI Pendamping diharapkan menjadi jembatan antara Kemenkes dengan dinkes prov dan dinkes kab serta mengarahkan tim NS. Pada kenyataannya ada pendamping yang aktif, selalu berkomunikasi bahkan mendampingi sampai survey awal dan pertemuan lintas sektor. Di sisi lain ada pendamping yang dianggap baik tapi akses komunikasinya terbatas, ada juga pendamping yang sibuk dan sulit dihubungi. Ada pendamping yang terkesan tidak tahu apa-apa tentang NS Sebagian besar dinas kesehatan tidak melakukan supervisi NS secara khusus terintegrasi

51 2 PERSEPSI TERHADAP DINAS KESEHATAN KESEHATAN Persepsi tim NS terhadap Dinas Kesehatan digali berdasarkan upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam penerimaan Tim NS : Penyediaan sarana dan prasarana seperti tempat tinggal, alat transportasi, tunjangan daerah Upaya peningkatan kapasitas SDM NS Supervisi terhadap Tim NS Peran Dinas Kesehatan dalam upaya implementasi Rencana Kerja / POA Tim NS

52 1. PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA Secara umum Dinas Kesehatan sudah menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Tim NS Sarana dan prasarana yang disediakan bervariasi seperti menyediakan tempat tinggal, alat transportasi berupa motor dan ambulan, uang makan, tunjangan daerah Ada dinas kesehatan yang menyediakan rumah dinas lengkap dengan perabotan dan alat transportasi serta menawari tim NS menjadi PNS di DTPK. Ada dinas kesehatan hanya membantu dalam koordinasi dengan kepala Puskesmas untuk menyediakan tempat tinggal, tidak menyediakan alat transportasi sehingga Tim NS mengandalkan ojek atau sewa sepeda motor atau berjalan kaki, tidak menyediakan tunjangan daerah maupun dijanjikan untuk menjadi tenaga PNS maupun tenaga PNS daerah.

53 2. UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS SDM TIM NUSANTARA SEHAT Tim NS sebagian besar belum pernah dilibatkan untuk mengikuti pelatihan, pelatihan hanya diperuntukkan untuk Nakes/PNS Puskesmas. Diutamakan untuk pegawai yang sudah berstatus PNS, terutama untuk pelatihan-pelatihan yang bersertifikat, Pertemuan rutin di Dinas Kesehatan Kabupaten, masih sedikit yang melibatkan Tim NS.

54 3 PUSKESMAS : KENDALA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI TIM NUSANTARA SEHAT Sarana prasarana puskesmas dan tempat tinggal : puskesmas belum tertata, ruangan kurang memadai, tempat tinggal belum ada atau sudah ada tapi tidak layak, keamanan lokasi kurang, obat dan laboratorium minim Sarana Komunikasi dan listrik : Sinyal telepon, listrik dan internet tidak ada, Air bersih kurang Minimnya sarana merujuk Tidak ada sarana pendukung (bank, kantor pos) Kesulitan alat transportasi dan transportasi dipengaruhi cuaca Keterbatasan bahan makanan Kepemimpinan kepala puskesmas dan ketiadaan pemegang program Perilaku negatif masyarakat Kendala bahasa terutama dengan lansia Sulitnya kerjasama lintas sektor Administrasi puskesmas kurang tertata, Kerjasama lintas sektor

55 PERUBAHAN YANG TERJADI, BAIK DI PUSKESMAS MAUPUN MASYARAKAT SEJAK KEHADIRAN TIM NS Cakupan program meningkat. Banyak program yang kembali aktif semenjak Tim NS hadir, misalnya prolanis dan STBM, Peningkatan jumlah Posyandu yang menggunakan 5 meja. Respon time Puskesmas meningkat, administrasi menjadi lebih rapi, pelayanan laboratorium aktif kembali.

56 SIMULASI PERHITUNGAN INDEKS KINERJA NUSANTARA SEHAT (Tidak untuk dikutip, masih dalam proses)

57 (Tidak untuk dikutip, masih dalam proses)

58 PERBANDINGAN SIMULASI INDEKS KINERJA NUSANTARA SEHAT DI PUSKESMAS INTERVENSI DAN KONTROL TAHUN (Tidak untuk dikutip, masih dalam proses)

59 UJI NORMALITAS PUSKESMAS INTERVENSI PUSKESMAS KONTROL (Tidak untuk dikutip, masih dalam proses)

60 PAIR T-TEST PUSKESMAS NUSANTARA SEHAT PUSKESMAS KONTROL (Tidak untuk dikutip, masih dalam proses)

61 SARAN (1) : SARAN UNTUK KEMENTERIAN KESEHATAN Pedoman (Petunjuk Teknis, Petunjuk Pelaksanaan) tugas dan fungsi masingmasing unit utama di dalam Program Nusantara Sehat. Kejelasan peran Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas di dalam Program Nusantara Sehat. Pemerintah daerah membuka rekruitmen tenaga kesehatan Perhatian terhadap tenaga sukarelawan dan tenaga kontrak daerah REKRUITMEN Lokasi seleksi yang memberikan kesempatan lebih besar untuk tenaga kesehatan di daerah agar dapat mengikuti proses tersebut. Diseminasi dan keterlibatan FK/FKG dan Organisasi Kemahasiswaan FK dalam rekruitmen tenaga dokter Nusantara Sehat.

62 SARAN (2) : PEMBEKALAN : Materi bela negara diberikan pada waktu khusus yang dipisahkan dari materi terkait substansi dan penugasan (pada waktu yang berbeda). PENEMPATAN : Update data ketenagaan: tenaga yang dikirimkan sesuai dengan yang dibutuhkan puskesmas. Usulan daerah untuk kebutuhan tenaga NS disertai dengan usulan jenis tenaga yang dibutuhkan. Kejelasan dan sinkronisasi penggunaan dana BOK Keterlibatan daerah dalam melakukan monitoring dan evaluasi program Nusantara Sehat PASCA PENEMPATAN Kejelasan prioritas pengangkatan mantan peserta NS sebagai ASN dan atau bantuan tugas belajar.

RISET EVALUASI NUSANTARA SEHAT

RISET EVALUASI NUSANTARA SEHAT www.iakmi.or.id RISET EVALUASI NUSANTARA SEHAT Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Evaluasi NS_Balitbangkes 2 NKRI Negara kepulauan 17.496 PULAU ; Luas: 7,81 juta km2, Penduduk:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/110/2015 TENTANG PENETAPAN 48 KABUPATEN DAN 124 PUSKESMAS SASARAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH PERBATASAN

Lebih terperinci

PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM (TEAM BASED) (PROGRAM NUSANTARA SEHAT)

PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM (TEAM BASED) (PROGRAM NUSANTARA SEHAT) PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM (TEAM BASED) (PROGRAM NUSANTARA SEHAT) (PROGRAM NUSANTARA SEHAT) Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Padang, 17 Maret 2015 ARAH

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PENENTUAN STANDAR TENAGA KESEHATAN BERBASIS KOMPETENSI DI PUSKESMAS DAERAH TERTINGGAL PERBATASAN DAN KEPULAUAN (DTPK)

ANALISIS KEBIJAKAN PENENTUAN STANDAR TENAGA KESEHATAN BERBASIS KOMPETENSI DI PUSKESMAS DAERAH TERTINGGAL PERBATASAN DAN KEPULAUAN (DTPK) ANALISIS KEBIJAKAN PENENTUAN STANDAR TENAGA KESEHATAN BERBASIS KOMPETENSI DI PUSKESMAS DAERAH TERTINGGAL PERBATASAN DAN KEPULAUAN (DTPK) Gurendro Putro, Didik Budijanto, Mugeni Sugiharto, Kartini Rustandi

Lebih terperinci

Pusat Perencanaan & Pendayagunaan SDM Kes. Surabaya, 25 Oktober 2011

Pusat Perencanaan & Pendayagunaan SDM Kes. Surabaya, 25 Oktober 2011 Pusat Perencanaan & Pendayagunaan SDM Kes Surabaya, 25 Oktober 2011 1 Kewajiban Pemerintah dalam Bidang Kesehatan Menyediakan Pelayanan Kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan Penduduk Indonesia.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSKESMAS YANG MENJADI SASARAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT

DAFTAR PUSKESMAS YANG MENJADI SASARAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT DAFTAR PUSKESMAS YANG MENJADI SASARAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT LOKASI PENEMPATAN TIM NUSANTARA SEHAT TAHUN 2015 LOKASI PENEMPATAN TIM NUSANTARA SEHAT TAHUN 2016 Nama Provinsi Nama Kabupaten/Kota Batch 1

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL DAFTAR DAERAH TERTINGGAL DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR (PERBATASAN) TAHUN 0 Dalam rangka pelaksanaan Beasiswa Afirmasi, Khususnya pemilihan Daerah yang termasuk dalam katagori Daerah

Lebih terperinci

Daftar Daerah Tertinggal

Daftar Daerah Tertinggal DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR (PERBATASAN) TAHUN 2015 Dalam rangka pelaksanaan Beasiswa Afirmasi, Khususnya pemilihan Daerah yang termasuk dalam katagori Daerah Tertinggal, Terdepan dan

Lebih terperinci

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016 INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016 Tantangan Pembangunan Kesehatan Derajat kesehatan rakyat yg setinggitingginya

Lebih terperinci

PELAYANAN KESEHATAN DAN SASARAN PRIORITAS PENUGASAN KHUSUS DI DTPK DAN DBK

PELAYANAN KESEHATAN DAN SASARAN PRIORITAS PENUGASAN KHUSUS DI DTPK DAN DBK PELAYANAN KESEHATAN DAN SASARAN PRIORITAS PENUGASAN KHUSUS DI DTPK DAN DBK SUBDIT BINA PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH TERTNGGAL PERBATASAN DAN KEPULAUAN DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR Disampaikan

Lebih terperinci

Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012

Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012 Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012 Tanggal : 20 Desember 2012 RINCIAN LOKASI DAN ALOKASI DAERAH PENERIMA BANTUAN SOSIAL BIDANG PENGEMBANGAN DAERAH

Lebih terperinci

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN LOKASI KEGIATAN DIREKTORAT PERENCANAAN KAWASAN PERDESAAN SELURUH KABUPATEN/KOTA YANG ADA KAWASAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN LOKASI KEGIATAN DIREKTORAT PERENCANAAN KAWASAN PERDESAAN SELURUH KABUPATEN/KOTA YANG ADA KAWASAN PERDESAAN UNTUK PENETAPAN KAWASAN PERDESAAN MINIMAL

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar () No Provinsi Kabupaten / Kota Status Sambas Bengkayang 1 Kalimantan Barat Sanggau Sintang Kapuas Hulu Nunukan 2

Lebih terperinci

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Page 1 of 7 Daftar Daerah, Terdepan dan Terluar (3T) Daftar Daerah, Terdepan dan Terluar No Provinsi Kabupaten / Kota Status 1 Kalimantan Barat 2 Kalimantan Timur 3 Sulawesi Utara 4 Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar (Perbatasan) No Provinsi No Kabupaten / Kota Status 1 Sambas Perbatasan 2 Bengkayang Perbatasan 1 Kalimantan Barat

Lebih terperinci

DUKUNGAN TERHADAP PEMENUHAN TENAGA KEFARMASIAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS

DUKUNGAN TERHADAP PEMENUHAN TENAGA KEFARMASIAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS DUKUNGAN TERHADAP PEMENUHAN TENAGA KEFARMASIAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS USMAN SUMANTRI KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PERMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PEMBEKALAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT PERIODE SEPTEMBER 2013 PROVINSI LULUSAN DKI JAKARTA

PEMBEKALAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT PERIODE SEPTEMBER 2013 PROVINSI LULUSAN DKI JAKARTA PEMBEKALAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT PERIODE SEPTEMBER 2013 PROVINSI LULUSAN DKI JAKARTA Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan 28 Agustus 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN.. 1 A Latar belakang...

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (T) Daftar Daerah T [LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN] DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar () No 6 7 Provinsi

Lebih terperinci

Usman Sumantri Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Rakerkesnas 2017 Jakarta, 27 Februari 2017

Usman Sumantri Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Rakerkesnas 2017 Jakarta, 27 Februari 2017 Usman Sumantri Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Rakerkesnas 2017 Jakarta, 27 Februari 2017 SISTEMATIKA PENYAJIAN 1. SITUASI KETENAGAAN DI INDONESIA 2. KEBIJAKAN PEMENUHAN TENAGA

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK GURU KE S-1/D-IV DI KAWASAN PERBATASAN DAN PULAU KECIL TERLUAR

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK GURU KE S-1/D-IV DI KAWASAN PERBATASAN DAN PULAU KECIL TERLUAR -0- PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK GURU KE S-/D-IV DI KAWASAN PERBATASAN DAN PULAU KECIL TERLUAR DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

(DIKETIK dengan Format : Tahoma 11) Jenjang : D3 / D4 / S2 (Pilih salah satu) No. Berkas : (Diisi Panitia) FORMULIR PENDAFTARAN BEASISWA KEMENTERIAN PUPR 2016 Nama Lengkap (Tanpa Gelar) : Tempat, Tanggal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

RANGKUMAN CAPAIAN TAHUN 2016 DAN RENCANA TAHUN 2017 DALAM PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU

RANGKUMAN CAPAIAN TAHUN 2016 DAN RENCANA TAHUN 2017 DALAM PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU Kementerian Desa, Pengembangan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RANGKUMAN CAPAIAN TAHUN 2016 DAN RENCANA TAHUN 2017 DALAM PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU Jakarta, Januari 2017 CAPAIAN BANTUAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT 1 www.iakmi.or.id DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Yuti Suhartati, SKp, M.Kes Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Badan Pengembangan

Lebih terperinci

HASIL KAJIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN SELF ASSESSMENT TIM NUSANTARA SEHAT BATCH 1 DAN 2

HASIL KAJIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN SELF ASSESSMENT TIM NUSANTARA SEHAT BATCH 1 DAN 2 HASIL KAJIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN SELF ASSESSMENT TIM NUSANTARA SEHAT BATCH 1 DAN 2 Oleh: Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK LATAR BELAKANG Kekurangan Tenaga Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017 Yth. Dari Perihal KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA : Daftar Terlampir M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017 : Direktur Daerah,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan OUTLINE Pendahuluan Program Yang Dikembangkan Pendidikan Formal setelah RPL Peta

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2 MOR SP DIPA-24.12-/2 DS3612-4187-984-7 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH PERBATASAN MELALUI PENGEMBANGAN INVESTASI KAWASAN PERBATASAN PADA DAERAH TERTINGGAL DALAM KERANGKA RPJMN 2015-2019 Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP (suprayoga@bappenas.go.id)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

BAGIAN III MENEKAN KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH

BAGIAN III MENEKAN KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH BAGIAN III MENEKAN KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH 1 IKHTISAR Pemerataan Proyek Nilai Investasi PSN Daerah Pariwisata Prioritas Reformasi untuk Percepatan Infrastruktur Pasar Perbatasan Infrastruktur Konektivitas

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Dr. dr. H. Rachmat Latief, Sp.PD. KPTI, M.Kes., FINASIM Disampaikan pada PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIS PENDAMPING

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

USMAN SUMANTRI KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Jakarta, 27 Januari 2018

USMAN SUMANTRI KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Jakarta, 27 Januari 2018 USMAN SUMANTRI KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN Jakarta, 27 Januari 2018 1 PENDAHULUAN 2 KONDISI TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA 3 KONDISI PELAYANAN KESEHATAN 4 MEMPERLUAS FKTP 5

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Latar Belakang 1. UU 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan mengatur kualifikasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013 PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013 1. LANDASAN HUKUM LANDASAN HUKUM Undang-undang No. 17 Tahun 2007

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 1 Jumlah kabupaten/kota 8 Tenaga Kesehatan di fasyankes Kabupaten 9 Dokter spesialis 134 Kota 2 Dokter umum 318 Jumlah 11 Dokter gigi 97 Perawat 2.645 2 Jumlah

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Pertemuan Koordinasi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan, Hotel

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP 27 November 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG NUSANTARA SEHAT

SEKILAS TENTANG NUSANTARA SEHAT Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Akan diresmikan Program Program Nusantara Sehat. Program ini bertujuan untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018 DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018 No. Kabupaten / Kota Provinsi 1 Aceh Singkil Aceh 2 Nias Sumatera Utara 3 Nias Selatan Sumatera Utara 4 Nias Utara Sumatera Utara 5 Nias Barat Sumatera Utara 6 Kepulauan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BUKU III RPJMN TAHUN PEMBANGUNAN BERDIMENSI KEWILAYAHAN : MEMPERKUAT SINERGI ANTARA PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH

DAFTAR ISI BUKU III RPJMN TAHUN PEMBANGUNAN BERDIMENSI KEWILAYAHAN : MEMPERKUAT SINERGI ANTARA PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH DAFTAR ISI BUKU III RPJMN TAHUN 2010-2014 PEMBANGUNAN BERDIMENSI KEWILAYAHAN : MEMPERKUAT SINERGI ANTARA PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH BAB.I ARAH KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN WILAYAH 2010-2014 1.1 Pendahuluan...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Untuk menunjang proses pembangunan kesehatan, pemerintah & pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik dalam Jumlah, Jenis dan

Untuk menunjang proses pembangunan kesehatan, pemerintah & pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik dalam Jumlah, Jenis dan Materi ini disampaikan pada : Pertemuan Pengelola Program Sumber Daya Manusia Kesehatan Oleh : Dr.dr.H. Rachmat Latief, Sp.PD.,., KPTI., M. Kes,, FINASIM Hotel Aryaduta Makassar, 14 sd 15 Juni 2017 Untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1862, 2015 KEMENKES. Tenaga Kesehatan. Penugasana Khusus. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PENGUATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT - DAERAH OLEH: KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN

PENGUATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT - DAERAH OLEH: KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN PENGUATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT - DAERAH OLEH: KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN JAKARTA, 5 APRIL 2016 1 KERANGKA PENYAJIAN: 1) ANALISA SITUASI DAN TANTANGAN SDM KESEHATAN

Lebih terperinci

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN INFRATSRUKTUR DASAR DI KAWASAN PERBATASAN

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN INFRATSRUKTUR DASAR DI KAWASAN PERBATASAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN INFRATSRUKTUR DASAR DI KAWASAN PERBATASAN Deputi Infrastruktur Fisik Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur

Lebih terperinci

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (BPSDMPK-PMP) KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Hasil Diskusi Kelompok 2 KOORDINASI KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA DENGAN STAKEHOLDERS DALAM MENGHADAPI TSUNAMI HER-REGISTRASI TAHUN 2016

Hasil Diskusi Kelompok 2 KOORDINASI KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA DENGAN STAKEHOLDERS DALAM MENGHADAPI TSUNAMI HER-REGISTRASI TAHUN 2016 Hasil Diskusi Kelompok 2 KOORDINASI KONSIL KEAN INDONESIA DENGAN STAKEHOLDERS DALAM MENGHADAPI TSUNAMI HER-REGISTRASI TAHUN 2016 REGISTRASI DAN 1. Setiap DR dan DRG yang melakukan praktik kedokteran di

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Arah Kebijakan Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2018

Arah Kebijakan Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2018 KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA Arah Kebijakan Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2018 Oleh: Pepen Nazaruddin Plt. Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Sistematika

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN Komplek Kemdikbud Gedung E Lantai IV Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp. : (021) 5725035, 5731062 Faksimili : (021)

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN UTARA

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN UTARA DATA DASAR PROVINSI KALIMANTAN UTARA KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015 JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2014) PROVINSI KALIMANTAN UTARA KAB/KOTA

Lebih terperinci

KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN i.oetama Marsis PB. IKATAN DOKTER INDONESIA Diajukan dalam Rakornas KKI,Bandung, 10-13 Agustus 2015 PENDAHULUAN Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.165, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Tenaga Kesehatan. Penugasan. Khusus. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENUGASAN KHUSUS TENAGA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta ) 2075 Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan bagi SDM Kesehatan 2075.0 Terselenggaranya Standarisasi,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Word Health Organization (WHO) telah mengeluarkan Global Policy Recommendation-increasing Acces to Health workers in Remote and Rural Areas Through Improves Retention

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS/PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK

KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK Disajikan Pada : Lokakarya Nasional Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK Tahun 2014 Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK Kerangka

Lebih terperinci

Cara Dapatkan Buku K-13 di BSE

Cara Dapatkan Buku K-13 di BSE Cara Dapatkan Buku K- di BSE Go Register buka laman Buku B Lo Hi Silakan pilih Kualitas Unduhan Khusus Penyedia pilih High Resolution Go Login Silakan Klik tombol Registrasi di Pojok Kanan Atas lengkapi

Lebih terperinci

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017 www.iakmi.or.id Keynote Speech Nila Farid Moeloek Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017 SISTEMATIKA PENYAJIAN ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN PENDEKATAN KELUARGA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG KESEHATAN ADALAH HAK ASASI MANUSIA DAN INVESTASI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN BANGSA VISI KEMENTERIAN KESEHATAN

LATAR BELAKANG KESEHATAN ADALAH HAK ASASI MANUSIA DAN INVESTASI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN BANGSA VISI KEMENTERIAN KESEHATAN LATAR BELAKANG KESEHATAN ADALAH HAK ASASI MANUSIA DAN INVESTASI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN BANGSA VISI KEMENTERIAN KESEHATAN MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN SALAH SATU STRATEGI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci