LAMUN: KEHIDUPAN, PEMANFAATAN DAN PELESTARIANNYA

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMUN: KEHIDUPAN, PEMANFAATAN DAN PELESTARIANNYA"

Hartanti Irawan
6 tahun lalu
Tontonan:

LAMUN: KEHIDUPAN, PEMANFAATAN DAN PELESTARIANNYA Lamun adalah tumbuhan berbunga (Spermato phyta) yang telah menyesuaikan diri untuk hidup sepenuhnya terbenam di dalam laut.

Proses penyerbukan dan pembuahannya seluruhnya terjadi dalam medium air.

1 LAMUN: KEHIDUPAN, PEMANFAATAN DAN PELESTARIANNYA Lamun adalah tumbuhan berbunga (Spermato phyta) yang telah menyesuaikan diri untuk hidup sepenuhnya terbenam di dalam laut. Seperti tumbuhan darat umumnya, lamun juga mempunyai akar batang, daun, bunga dan buah. Batangnya tumbuh mendatar dan terbenam di dasar laut dan disebut rimpang. Proses penyerbukan dan pembuahannya seluruhnya terjadi dalam medium air. Lamun hidup di perairan dangkal pada substrat pasir, pasir-lumpuran, lumpur-pasiran dan karang pada kedalaman sampai sekitar 40 m. Di antara 69 jenis lamun yang dikenal di dunia, 13 jenis terdapat di Indonesia. Gambar 1. Hamparan padang lamun. Pada saat surut sangat rendah (kanan) sebagian padang lamun dapat terpapar ke udara. Gambar 2. Lokasi kajian lamun di Indonesia (Kiswara et al. 2011) 1

Hamparan laut dangkal yang penghuni utamanya adalah lamun disebut padang lamun. Padang lamun dapat terdiri dari satu jenis atau campuran beberapa jenis lamun dengan kerapatan padat sampai jarang.

Hasil kajian mutakhir mengenai luasan padang lamun di Indonesia oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (2017) menunjukkan bahwa luas lamun di seluruh Indonesia adalah 150.693, 16 ha.

2 Hamparan laut dangkal yang penghuni utamanya adalah lamun disebut padang lamun. Padang lamun dapat terdiri dari satu jenis atau campuran beberapa jenis lamun dengan kerapatan padat sampai jarang. Padang lamun merupakan suatu ekosistem yang di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara berbagai komponen hayati dan nirhayati. Hasil kajian mutakhir mengenai luasan padang lamun di Indonesia oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (2017) menunjukkan bahwa luas lamun di seluruh Indonesia adalah , 16 ha. Di wilayah Indonesia Bagian Barat luasnya 4.409,48 ha sedangkan di wilayah Indonesia Bagian Timur luasnya ,68 ha. Kondisi padang lamun di Indonesia, bila didasarkan pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 200 tahun 2004, dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu: sehat (tutupan lamun > 60 %), kurang sehat ( %) dan tidak sehat ( %). Kajian Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (2017) yang diadasarkan pada 166 stasiun di seluruh Indonesia menunjukkan Gambar 3. Jenis-jenis lamun yang umum di Indonesia (tidak dalam skala tutupan lamunnya rata-rata adalah % yang yang sama) berarti tergolong kondisi kurang sehat. Padang lamun dapat memerankan berbagai fungsi. Rumpun lamun memberikan tempat berlindung dan tempat mencari makan bagi ikan, udang, kepiting, gurita, dan berbagai biota laut lainnya, termasuk juga bagi penyu dan dugong. Padang lamun juga menjadi tempat asuhan (nursery ground) bagi anakan ikan dan berbagai jenis biota laut lainnya. Selain itu, padang lamun dapat pula berfungsi mestabilkan garis pantai. Akar dan rimpang lamun dapat mencengkeram sedimen dasar laut hingga membuat pantai lebih tahan terhadap erosi. Lamun dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia seperti untuk bahan makanan (biji Enhalus misalnya dapat dimakan), dijadikan bahan obat-obatan, untuk bahan dasar kerajinan, pupuk atau makanan ternak. Padang lamun juga berperan penting sebagai sumber perikanan. Dari sekitar 360 jenis ikan yang diketahui hidup di padang lamun sekitar 30 2

jenis mempunyai nilai ekonomi penting. Selain itu padang lamun juga merupakan penghasil berbagai jenis perikanan lainnya seperti kerang, kepiting, udang, teripang dan lainnya. Gambar 4.

ancaman seperti: penggalian atau pengerukan pasir yang menyebabkan erosi, pembangunan konstruksi pantai yang tak ramah lingkungan, penebangan hutan yang meningkatkan sedimentasi di kawasan pantai,

3 jenis mempunyai nilai ekonomi penting. Selain itu padang lamun juga merupakan penghasil berbagai jenis perikanan lainnya seperti kerang, kepiting, udang, teripang dan lainnya. Gambar 4. Lamun merupakan sumber pakan bagi berbagai biota laut lewat rantai pakan (Fortes, 1990) Meskipun padang lamun dapat memberi berbagai manfaat, namun di lain pihak padang lamun menghadapi berbagai ancaman seperti: penggalian atau pengerukan pasir yang menyebabkan erosi, pembangunan konstruksi pantai yang tak ramah lingkungan, penebangan hutan yang meningkatkan sedimentasi di kawasan pantai, pencemaran baik yang asal darat maupun asal laut, eutrofikasi atau pengayaan hara yang berlebihan, penggunaan bom dan racun, dan penangkapan sumberdaya perikanan secara berlebihan (overfishing). Gambar 5. Berbagai jenis biota laut yang hidup berasosiasi dengan lamun. 3

Menanggapi tekanan yang banyak menimpa padang lamun di Indonesia maka telah dicoba beberapa inisiatif untuk melestarikan fungsi padang lamun di beberapa daerah.

Atas bimbingan dan kerjasama dengan LIPI, masyarakat telah menetapkan Daerah Perlindungan Lamun, yang dikawal oleh masyarakat setempat.

4 Menanggapi tekanan yang banyak menimpa padang lamun di Indonesia maka telah dicoba beberapa inisiatif untuk melestarikan fungsi padang lamun di beberapa daerah. Salah satu yang patut dihargai adalah upaya menetapkan daerah konservasi padang lamun di perairan Teluk Bakau, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Atas bimbingan dan kerjasama dengan LIPI, masyarakat telah menetapkan Daerah Perlindungan Lamun, yang dikawal oleh masyarakat setempat. Pada dasarnya Daerah Perlindungan Lamun yang ditetapkan melalui ketetapan Peraturan Desa, adalah suatu luasan kawasan padang lamun yang disepakati oleh masyarakat untuk dilindungi dan tak diperkenankan mengambil apapun dari kawasan itu (no take zone). Adapun tujuannya adalah untuk membiarkan segala sumberdaya hayati, terutama ikan, Gambar 8. Papan informasi tentang kawasan konservasi padang lamun di Teluk Bakau, Pulau Bintan, Kepulauan Riau Gambar 7. Daerah Perlindungan Padang Lamun di Teluk Bakau, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. dalam kawasan itu dapat memijah dan tumbuh tanpa gangguan. Hanya ikan yang melimpah keluar dari Daerah Perlindungan Lamun yang dapat ditangkap. Dari pengalaman ini tampaknya hasil perikanan masyarakat sekitar setempat menjadi lebih baik dan kelestarian sumberdaya ikannya pun lebih terjamin. Dari berbagai pengalaman pengelolaan padang lamun kiranya perlu ditetapkan kebijaksanaan untuk mengelola ekosistem lamun berdasarkan asas keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian yang dirancang dan dilaksanakan secara terpadu dan sinergis oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota, swasta, perguruan tinggi, lembaga riset, serta organisasi non-pemerintah. Adapun strategi untuk implementasi kebijakan tersebut dapat berupa: 4

1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pemangku kepentingan (stake holders) akan pentingnya peran dan fungsi ekosistem lamun dalam perairan kawasan pesisir; 2.

5 1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pemangku kepentingan (stake holders) akan pentingnya peran dan fungsi ekosistem lamun dalam perairan kawasan pesisir; 2. Mengupayakan pelestarian, perlindungan dan peningkatan kondisi ekosistem lamun untuk kesejahteraan masyarakat, berdasarkan hukum dan perundang-undangan yang berlaku serta sesuai standar nasional dan internasional dalam pengelolaan sumberdaya alam; 3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian, pelatihan serta sistem informasi dalam pengelolaan ekosistem lamun dengan mengangkat kearifan tradisional serta meningkatkan peran masyrakat, sektor swasta dan kerjasama internasional; 4. Mengembangkan perangkat pendukung dan aspek legal yang berkaitan dengan pendayagunaan sumberdaya lamun secara seimbang dan lestari, serta menggali peluang pengembangan sesuai kebutuhan; Gambar 9. Kampanye Selamatkan Padang Lamun 5. Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas para pihak yang terkait dalam pengelolaan ekosistem lamun untuk dapat menyusun dan melaksanakan program-program pengelolaan berdasarkan prinsip keseimbangan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan masyarakat dan karakteristik biofisik dan kebutuhan pembangunan wilayah; 6. Meningkatkan kerjasama, koordinasi dan kemitraan antara pemeringah dan pemerintah daerah serta masyrakat dalam pengembangan pengelolaan ekosistem lamun mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pengawasan dan penegakan hukum. PUSTAKA Hermawan, U. E., N. D. M. Sjafrie, I. H. Supriyadi, Suyarso, M. Y. Iswari, K. Anggraini, & Rahmat, Status padang lamun Indonesia Pusat Penelitian Oseanografi LIPI: 24 hlm. Kiswara, W., de Iongh, H., M. Hutomo & R. A. Hanif Dugong range status update country reports: Indonesia, Report on South East Asia regional meeting on dugongs and workshop on developing standardized analysis protocols for dugong questionaire survey project data for South East Asia Region. Lawas, Sarawak, Malaysia: Nontji, A Saatnya peduli padang lamun. Harian Kompas, 5 Januari

6 Nontji, A., T. E. Kuriandewa & E. Haryadie National review of dugong and seagrass: Indonesia. GEF/UNEP Project on the Dugong and Seagrass Conservation. Trismades (booklet). Biarkan lamun tetap lestari. Trikora Seagrass Management Demonstratiion Site. Project Executing Agency Anugerah Nontji 03/09/2017 6

dokumen-dokumen yang mirip

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara ekologis ekosistem padang lamun di perairan pesisir dapat berperan sebagai daerah perlindungan ikan-ikan ekonomis penting seperti ikan baronang dan penyu, menyediakan