I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Spodoptera exigua (Lepidoptera: Noctuidae) dikenal dengan nama ulat bawang di Indonesia. Kerusakan pada tanaman bawang yaitu daun yang berlubang dan layu. Larva S. exigua memiliki variasi warna, pada awalnya akan berwarna hijau daun, lalu menjadi hijau atau coklat gelap dengan garis-garis ungu. Larva memiliki panjang sampai dengan 25 mm (Kalshoven, 1981). Salah satu kendala dalam budidaya bawang merah di Indonesia ialah serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang merugikan (Moekasan et al., 2013). Menurut Moekasan et al., (2012) S. exigua merupakan OPT utama pada tanaman bawang merah yang menyerang sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun musim hujan. Jika tidak dikendalikan serangan hama tersebut dapat menyebabkan kegagalan panen. Beberapa faktor termasuk imigrasi dan emigrasi dewasa, kualitas dan ketersediaan dari tanaman inang yang berbeda, terutama inang alternatif dan distribusi serta komposisi musuh alami berpengaruh terhadap fluktuasi populasi S. exigua (Farahani et al., 2011). S. exigua bersifat kosmopolitan dan polifagus. Larva serangga ini mempunyai inang lebih kurang 90 sampai 200 spesies tumbuhan dari 18 famili (Greenberg et al., 2001). Di Indonesia S. exigua merupakan salah satu hama terpenting yang banyak menyerang tanaman palawija dan sayuran dengan tingkat kerusakan yang tinggi. Bahkan pada pertanaman bawang merah, kerugian dapat mencapai 100 % (Negara, 2003). Berdasarkan anonim (2015) Amaranthus spp. menjadi inang alternatif bagi ulat grayak, beberapa serangga, nematoda, dan penyakit yang disebabkan oleh virus. Sehingga dapat mengurangi hasil sebesar 40 % pada tanaman jagung dan kedelai jika tidak dikendalikan. Menurut Tanjung (2010) saat kondisi lahan ditanami cabai jumlah tangkapan tertinggi dari imago S. exigua yang terperangkap oleh ferotrap adalah saat pengamatan pertama dan keempat. Pada saat pengolahan lahan untuk selanjutnya ditanami bawang merah (bero) jumlah S. exigua yang terperangkap tetap ditemukan. 1

2 Hasil penelitian dari Greenberg et al., (2002) di laboratorium menunjukkan bahwa proporsi peletakan telur pada permukaan tanaman tertinggi adalah pada gulma Amaranthus retroflexus L. dan Brassica oleracea capitata L. merupakan yang terendah. Percobaan yang dilakukan di greenhouse juga menunjukan hasil yang serupa kecuali pada Gossypium hirsutum L. yang menunjukkan respon positif dibanding dengan Amaranthus retroflexus L. pada betina lebih menyukai meletakkan telur pada Amaranthus retroflexus L. dibandingkan dengan tanaman lainnya. Sedangakan menurut Kalshoven (1981) cabai merupakan salah satu inang alternatif S. exigua. Berdasarkan urutan pola tanam di Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa setelah musim tanam bawang, maka akan dilanjutkan dengan musim tanam cabai. 2

3 Tabel 1.1 Inang alternatif Spodoptera exigua Peneliti Judul Inang Jurnal/Buku S. M. Greenberg, T.W Sappington, M. Setamou., T.-X Liu Beet Armyworm (Lepidoptera: Noctuidae) Host Plant Preferences for Oviposition Brassicaoleracea capitata L., Gossypiumhirsutum L., Capsicum annuum L., Amaranthus retroflexus L., Entomological Society of America 2002 S. M. Greenberg, T.W Sappington, B.C. Legaspi, JR., T.-X Liu and M. Setamou Samira farhani, Braham naseri, Ali Asghar Talebi Feeding and Life History of Spodoptera exigua (Noctuidae) on Different Host Plants (Lepidoptera: Comparative Life Table Parameters of the Beet Armyworm Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera, Noctuidae) on Five Host Plants G. Amaldoss and Nai-Che Hsue The Biology and The Reproductive Morphology of Beet Army Worm Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera : Noctuidae) Helianthus annuus L. Brassica oleracea capitata L., Gossypiumhirsutum L., Capsicum annuum L., Amaranthus retroflexus L., Helianthus annuus L Zea mays (L.) var. 704 (Poaceae) Gossypiumhirsutum L. var. Varamin (Malvaceae). Brasicca napus L. var. RGS (Brassicaceae) Glycine max (L) Merr. var. Sahar (Fabaceae) Jagung, Sorgum, Semangka, Kacang polong, Kacang, Kedeai, Tomat, Annals of The Entomological Society of America Vol.94 no 4 Journal of the Entomological Research Society 13: , 2011 Chinese Journal of Entomology. 9: ,

4 Lanjutan Tabel 1.1 Peneliti Judul Inang Jurnal/Buku Kapas, G. Amaldoss and Nai-Che Hsue The Biology and The Reproductive Morphology of Beet Army Worm Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera : Noctuidae) S. Farahani, A.A Talebi and Y. Fatahipour Fariba Mehrkhou, Mahdieh Mousavi, Ali Asghar Talebi Fariba Mehrkhou Life Cycle and Fecundity of Spodoptera exigua (Lep : Noctuidae) on five soybean varieties Effect of different Solanaceous host plants on nutritional indices of Spodoptera exigua (Lepidoptera: Noctuidae) Effect of soybean varieties on nutritional indices of beet armyworm Spodoptera exigua (Lepidoptera: Noctuidae) Kentang, Onion, Bawang putih, Asparagus, Sunflower, Kubis, Cauliflower, Wortel, Lobak, Tobacco. kedelai Capsicum frutescens, Solanum melongena, Solanum lycopersicum Soybean Chinese Journal of Entomology 9: , 1989 Journal of Entomological Society of Iran, 30: 1-12, 2011 Journal of Crop Protection 4: , 2015 African Journal of Agricultural Research vol 18: ,

5 Lanjutan Tabel 1.1 Peneliti Judul Inang Jurnal/Buku Nova Hriani, Intan Ahmad, Resti Rahayu Efisiensi Makan Spodoptera exigua (Lepidoptera: Noctuidae) pada Bawang Daun, Sawi Hijau dan Seledri di Laboratorium Brassica rapa (Brassicaceae), Apium graveolens (Umbelliferae) Jurnal Natur Indonesia 14: 86-89, 2011 L.G.E. Kalshoven Pest of crops in Indonesia maize, lombok, indigofera, crotalaria, soybeans, kacang tanah Pest of Crops in Indonesia 5

6 B. Tujuan Penelitian Mengetahui keberadaan larva, telur, dan pupa S. exigua pada tanaman cabai dan gulma Amaranthaceae. C. Kegunaan Deteksi keberadaan ulat S. exigua di luar musim tanam bawang merah sebagai pencegahan peningkatan populasi saat musim tanam bawang merah. 6