BAB 3. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan"

Transkripsi

1 BAB 3 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan 3.1 Riwayat Perusahaan Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukan proyek media massa televisi kedalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asean Games IV. 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T). 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI. Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya,Ujung pandang (Makassar), Manado, Denpasar dan Balikpapan (Bantuan Pertamina). Mulai tahun 1977, secara bertahap dibeberapa Ibukota Propinsi dibentuklah Stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah, yang terdiri dari : 1.SPK Jayapura 70

2 2.SPK Ambon 3.SPK Kupang 4.SPK Malang ( Tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya ) 5.SPK Semarang 6.SPK Bandung 7.SPK Banjarmasin 8.SPK Pontianak 9.SPK Banda Aceh 10.SPK Jambi 11.SPK Padang 12.SPK Lampung Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggungjawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film Departemen Penerangan Republik Indonesia. Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah untuk menyampaikan kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic dari rakyat untuk pemerintah selama tidak men-diskreditkan usahausaha Pemerintah. Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, dimana tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. 71

3 Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di Ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik. Semua pelaksanaan TVRI baik di Ibukota maupun di Daerah harus meletakan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media Pemerintah. Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI. Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah menjadi Perseroan terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara BUMN. Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. 72

4 Gambar 3.1 Peta Jangkauan Wilayah TVRI Saat ini TVRI memiliki 22 stasiun Daerah dan 1 stasiun Pusat dengan didukung oleh 395 pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Karyawan TVRI berjumlah orang diseluruh daerah Indonesia dan sekitar orang diantaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta. TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, 73

5 Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur. TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul WIB hingga WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan entertain. TVRI juga memiliki Programa 2 Jakarta, pada saluran/chanel 8 VHF. Programa 2 mulai mengudara pada 1 Januari 1983 dengan acara tunggal siaran Berita bahasa Inggris dengan nama Six Thirty Report selama setengah jam pukul WIB, dibawah tanggung jawab bagian Pemberitaan. Pada perkembangannya rubrik tersebut berubah nama menjadi English News Service (ENS). Programa 2 TVRI kini mengudara mulai pukul WIB dengan berbagai jenis acara berita dan hiburan. 74

6 3.2 Struktur Organisasi Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi TVRI Struktur jabatan tertinggi di TVRI adalah Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh 5 orang direktur yang masing masin g membawahi Direktorat Program dan Berita, Direktorat Keuangan, Direktorat Teknik, Direktorat Umum, dan Direktorat Pengembangan dan Usaha. Selain kelima direktur,direktur umum juga membawahi Satuan pengawasan usaha, Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Kapala Stasiun Tipe A( stasiun utama di masing masing propinsi ). 75

7 Gambar 3.3 Bagan Struktur Organisasi Direktoran Teknik TVRI Pada Direktorat Teknik, Direktur Teknik membawahi tiga kapala bidang. Yaitu Bidang Transmisi, Bidang Teknik Produksi dan Penyiaran, serta Bidang Teknologi Informatika dan Kerjasama Teknik. Kepala Bidang Teknologi Informatika dan Kerjasama Teknik sendiri membawahi tiga seksi. Yaitu Seksi Teknologi Informatika, dimana seksi ini bertanggung jawab dalam hal pemeliharaan dan pengembangan fasilitas IT yang ada pada TVRI, termasuk di dalamnya adalah bertanggung jawab terhadap berjalannya jaringan data(lan) yang ada pada TVRI.selain seksi Teknik Informatika terdapat juga Seksi Fasilitas Teknik, adapun 76

8 tugas dari seksi ini antara lain adalah memilihara dan bertanggung jawab terhadap jaringan suara (PABX) di kantor pusat TVRI. 3.3 Sistem yang sedang berjalan Jaringan Data ( LAN ) Jaringan komputer yang ada pada TVRI baru terdapat pada kantor pusat, dan 5 stasiun tipe A yang terdapat di Bandung,Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Dimana pada 5 stasiun tipe A tersebut Jaringan komputer yang ada sangat sederhana dengan hanya disambungkan dengan 1 buah switch dan terhubung dengan internet yang memiliki bandwidth 384 Kbps. Oleh karena itu penulisan ini lebih difokuskan pembahasan pada kantor pusat TVRI yang memiliki jaringan komputer yang lebih kompleks dan memiliki pengaruh yang cukup vital. Pada kantor pusat TVRI di daerah Senayan terdapat 3 gedung utama yang disambungkan dengan jaringan komputer, yaitu gedung pusat yang terdiri dari 12 lantai, Balai Diklat, dan Studio pemberitaan. 3 gedung ini dihubungkan dengan menggunakan teknologi ethernet yang sudah mendukung kecepatan koneksi sebesar 100 Mbps Topologi Jaringan yang sedang berjalan Skema Jaringan LAN pada Kantor Pusat TVRI adalah sebagai berikut: 77

9 Gambar 3.4 Skema Jaringan LAN di TVRI Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa TVRI pusat memiliki 12 lantai dimana setiap lantai memiliki switch Yang kemudian terhubung ke main switch. Main switch tersebut kemudian terhubung ke firewall yang membatasi jaringan LAN dengan DMZ (Demilitarized Zone) dan router. DMZ adalah sebuah jaringan yang berada di antara internal network dan external network. DMZ hanya mengijinkan koneksi menuju external network sehingga internal network tetap terlindungi. Maka dari itu jaringan pada TVRI pusat menggunakan DMZ sebagai salah satu cara proteksi terhadap jaringan internalnya. 78

10 TVRI menggunakan jasa layanan Multi Data sebagai ISP dengan Bandwidth sebesar 10 Mbps. Bandwidth ini disewa perbulan dengan biaya Rp , IP Addressing Pada Kantor pusat TVRI menggunakan network dengan IP Private /24. Pengalamatan IP pada Kantor Pusat TVRI dilakukan dengan 2 cara yaitu menggunakan Static IP dan Dynamic IP. untuk static IP range IP yang digunakan adalah sampai dengan , dan sampai dengan untuk Dynamic IP range yang digunakan adalah sampai dengan Static IP digunakan untuk beberapa device termasuk untuk server server yang ada dan untuk kepentingan lain. Pada dynamic ip ada beberapa ip yang direservasi berdasarkan MAC address. Hal ini dimaksudkan agar alamat IP tersebut hanya akan diperoleh oleh device yang menggunakan MAC address yang tercantum. Adapun Pembagian IP / Komputer per lantai adalah seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Jumlah Komputer yang Terhubung Tiap Lantai Jumlah Komputer yang terhubung ke Lantai Lantai 3 jaringan 12 Komputer 79

11 Lantai 4 Lantai 5 Lantai 6 Lantai 7 Lantai 8 Lantai 9 Lantai 10 Lantai 11 Balai Diklat Studio Pemberitaan 07 Komputer 09 Komputer 06 Komputer 08 Komputer 11 Komputer 10 Komputer 10 Komputer 11 Komputer 10 Komputer 09 Komputer Hardware yang Digunakan Perangakat - perangkat yang digunakan pada kantor pusat TVRI untuk membuat koneksi jaringan yang ada adalah : 1. Router Cisco 2811 digunakan sebagai device utama yang menghubungkan jaringan LAN kantor pusat TVRI dengan Internet. 2. Cisco PIX Firewall 5510, digunakan untuk melakukan filter terhadap lalu lintas jaringan dari dalam ke luar maupun sebaliknya 3. Switch LinkSYS, digunakan sebagai Main Switch untuk menghubungkan switch switch yang ada di setiap lantai dan juga menghubungkan switch yang ada di studio pemberitaan. 80

12 Gambar 3.5 Main Switch TVRI 4. Switch 3com, digunakan untuk mendistribusikan jaringan di setiap lantai dan studio pemberitaan. Gambar 3.6 Switch 3com TVRI 5. Access Point LinkSYS, digunakan untuk melakukan koneksi jaringan yang terdapat pada ruang rapat lantai 9. 81

13 Gambar 3.7 Server TVRI Selain perangkat jaringan, TVRI juga memiliki beberapa server yang digunakan untuk mendukung operasional TVRI sehari hari, Server yang digunakan adalah server Dell PowerEdge SC1425 : 1. Proxy server Pada server ini selain Proxy juga terdapat DHCP, penggabungan fungsi ini dikarenakan pada server ini menggunakan Operating Sistem Windows server 2003 yang menggunakan Kerio win firewall yang bisa digunakan juga sebagai DHCP server. 2. Web Server dan Mail Server Server ini berfungsi sebagai server Website resmi TVRI dan juga server TVRI, menggunakan Operating sistem Linux Slackware 82

14 3. Database server Server ini bertugas sebagai tempat penyimpanan Database Karyawan. Server ini menggunakan operating sistem Linux Fedora Core 5 dan aplikasi yang digunakan adalah MySQL. Sementara itu pada sisi client komputer yang digunakan adalah komputer DELL dan beberapa notebook dengan sistem operasi Windows XP,dan spesifikasi Processor Pentium 4 2Ghz, RAM 256 MB, dan Hardisk 40 GB. Gambar 3.8 PC Client TVRI Utilitas dari Jaringan yang ada Untuk menerapakan Teknologi VoIP dirasa perlu untuk melakukan monitoring bandwidth jaringan yang ada. monitoring ini dilakukan dengan mengamati traffic yang terjadi pada proxy server, 83

15 dan Main Switch. proxy server dan Main Switch dipilih karena dari hasil wawancara dengan pihak IT TVRI diketahui bahwa jaringan yang ada pada TVRI hampir seluruhnya hanya digunakan untuk mengakses internet dimana untuk melakukan akses ke internet harus melalui Main Switch dan proxy server terlebih dahulu. Dan hampir tidak terjadi transaksi apapun antar host didalam jaringan internal TVRI, kalaupun ada itu dilakukan hanya untuk mengupdate web server yang dilakukan 4 hari sekali dan database server yang dilakukan sebulan sekali. Monitoring dilakukan dalam kurun waktu 1 minggu (5 hari kerja). Di mulai pada tanggal 5 mei 2008 sampai dengan 9 mei Dalam melakukan monitoring jaringan ini, digunakan aplikasi Manage Engine OpsUtils 4, dimana aplikasi ini merupakan aplikasi network tools web based yang hasil nya bisa langsung di lihat secara realtime ataupun bisa di simpan dalam bentuk grafik dengan format gif. Adapun hasil server yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 84

16 1. Main Switch Traffic Monitoring Dari hasil monitoring diatas diketahui bahwa dari 100 Mbps bandwidth pada interfaces yang tersedia, maksimal traffic untuk line in adalah 235 Kbps dan untuk line out adalah sebesar 233 Kbps. Minimal traffic untuk line in adalah sebesar 13 Kbps dan untuk line out adalah sebesar 2 Kbps. Sedangkan rata-rata traffic untuk line in adalah sebesar 50 Kbps, rata-rata traffic line out adalah sebesar 42 Kbps. 85

17 Utilization Monitoring Dari hasil monitoring diatas dapat dilihat bahwa line utilization pada Main Switch, Maksimal utilization untuk line in adalah sebesar 0,241 %, sementara untuk line out sebesar 0,240 %. Minimal utilization untuk line in adalah sebesar 0,014 % sementara untuk line out adalah sebesar 0,002. Rata-rata Utilization untuk line in adalah sebesar 0,051 % dan untuk line out sebesar 0,043 %. Dari hasil monitoring traffic dan line utilization yang telah dilakukan pada Main Switch diketahui bahwa traffic yang terjadi di jaringan LAN kantor pusat TVRI masih sangat kecil. Hal ini dapat disimpulkan dari hasil pengamatan line utilization dimana Maximum line utilization berada di kisaran 0,240 % sampai dengan 0,241 %, sementara untuk Minimal Utilization berada di kisaran 0,032 % 86

18 sampai dengan 0,007 %, dan rata-rata line utlilization berada dikisaran 0,043 % sampai dengan 0,051 %. 2. Proxy Server Traffic Monitoring Dari hasil monitoring diatas diketahui bahwa maksimal traffic untuk line in adalah 340 Kbps dan untuk line out adalah sebesar 401 Kbps. Minimal traffic untuk line in adalah sebesar 31 Kbps dan untuk line out adalah sebesar 7 Kbps. Sedangkan rata-rata traffic untuk line in adalah sebesar 143 Kbps, rata-rata traffic line out adalah sebesar 147 Kbps. Utilization Server 87

19 Dari hasil monitoring diatas dapat dilihat bahwa maksimal line utilization untuk line in adalah sebesar 0,349 %, sementara untuk line out sebesar 0,411 %. Minimal utlization untuk line in adalah sebesar 0,032 % sementara untuk line out adalah sebesar 0,007 %. Rata-rata Utilization untuk line in adalah sebesar 0,147 % dan untuk line out sebesar 0,151 %. Dari hasil monitoring traffic dan line utilization yang telah diakukan pada Proxy Server diketahui bahwa traffic yang terjadi di jaringan Internet kantor pusat TVRI masih sangat kecil. Hal ini dapat disimpulkan dari hasil pengamatan line utilization dimana Maximum line utilization berada di kisaran 0,349 % sampai dengan 0,411 %, sementara untuk Minimal Utlization berada di kisaran 0,032 % sampai 88

20 dengan 0,007 %, dan rata-rata line utlilization berada dikisaran 0,043 % sampai dengan 0,051 % Jaringan Suara ( PABX ) Jaringan Suara pada TVRI terbagi atas 2 jenis yaitu: 1. Jalur yang terhubung ke PABX Server Gambaran jaringan suara yang terhubung ke PABX server secara umum. Gambar 3.9 Arsitektur Jaringan PABX TVRI 89

21 TVRI menggunakan Philips SOPHO S-1000 sebagai sentral PABX mereka. Philips SOPHO S-1000 memiliki 4 port trunk CO line-in untuk melakukan koneksi ke line TELKOM. dan 600 port ekstensi yang terhubung kepesawat telepon lokal. Untuk port CO line-in tidak digunakan, sehingga PABX server yang ada hanya digunakan untuk melakukan panggilan lokal ke sesama telepon yang berada di TVRI pusat. Fitur fitur yang digunakan pada PABX ini masih standar antara lain fitur ekstensi untuk menghubungkan antar telepon, fitur on hold, dan fitur fitur umum lainnya.jumlah ekstensi yang terhubung ke PABX server ini adalah sebanyak 400 ekstension. 2. Jalur yang terhubung langsung ke Telkom TVRI menyewa 52 line TELKOM untuk melakukan panggilan ke luar seperti melakukan panggilan lokal (dalam kota), SLJJ, maupun SLI. 52 line ini tidak menyatu dalam 1 sentral tetapi masing masing line langsung terhubung ke jalur TELKOM. Perangkat Telepon yang digunakan pada kedua jenis sambungan diatas masih menggunakan telepon analog, dan mesin fax yang dapat digunakan untuk mengirim fax dan melakukan panggilan telepon. 3.4 Permasalahan yang dihadapi Jaringan Data ( LAN ) Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan, saat ini jaringan Data (LAN) yang ada hampir tidak mengalami masalah, hal ini dikarenakan masih minimnya pemanfaatan jaringan data yang ada. Saat ini 90

22 jaringan data hanya dimanfaatkan untuk mengakses internet. Belum maksimalnya pemanfaatan jaringan data dikarenakan pihak manajemen TVRI masih belum melihat pentingnya peran infrastruktur IT untuk menunjang kinerja karyawannya,banyak hal yang seharusnya sudah bisa dilakukan dengan mengunakan kemudahan IT, tetapi belum diimplementasikan Jaringan Suara ( PABX ) Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan, masalah yang terjadi pada jaringan suara TVRI adalah : 1. Masih terpisahnya Jalur untuk melakukan telepon yang terdapat di TVRI sehingga menyebabkan Jaringan suara yang ada tidak fleksibel dan sulit untuk dilakukan pengaturan terhadap jaringan suara yang ada, terutama untuk jaringan suara yang langsung terhubung ke jalur TELKOM. 2. Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pihak TVRI untuk komunikasi menggunakan jalur TELKOM. TVRI harus mengeluarkan rata rata Rp ,00 perbulannya(sudah termasuk ppn dan biaya abodemen). Biaya ini antara lain dikeluarkan untuk melakukan panggilan lokal (dalam kota), SLJJ, dan SLI. Berikut pembagian biaya yang dikeluarkan menurut tipe panggilan yang dilakukan oleh pihak TVRI. 91

23 Tabel 3.2 Cost pengeluaran TVRI Jenis Presentase Biaya Pengeluaran(Rp.) Koneksi Total Sebagian Total Sebagian Lokal 40% % SLJJ 65%* %** SLI 20% GSM 10% TOTAL*** Ket: * : total biaya yang dikeluarkan oleh TVRI untuk melakukan koneksi SLJJ selain ke 5 kantor cabang utama yang memiliki koneksi internet. ** : total biaya yang dikeluarkan oleh TVRI untuk melakukan koneksi SLJJ ke 5 kantor cabang utama yang telah memiliki koneksi internet. ***: tidak termasuk ppn 10 % dan abodemen Untuk pembagian biaya keseluruhan yang lebih detail disertakan di dalam lampiran. 92

24 Setelah dilakukan analisa dapat disimpulkan bahwa ada 3 masalah yang dihadapi oleh TVRI saat ini berkaitan dengan Jaringan Data (LAN) dan jaringan Suara (PABX), yaitu: 1. Masih belum dikembangkannya Infrastruktur IT yang ada, dikarenakan belum terllihat hasil yang nyata dari adanya infrastruktur IT. 2. Tidak fleksibelnya jaringan suara yang ada karena masih terpisah oleh 2 cara sambungan, sehingga sulit melakukan pengaturan terhadap jaringan suara yang ada. 3. Tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak TVRI untuk melakukan komunikasi. 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Dari permasalahan yang disimpulkan diatas, solusi yang dapat diusulkan adalah dengan menerapkan VoIP (Voice over Internet Protocol). Dari hasil pengamatan dan wawancara, disimpulkan bahwa jaringan data yang ada dapat menerapkan VoIP. Dengan diterapkannya VoIP maka 3 permasalahan diatas dapat diatasi. Hal ini dikarenakan: Dengan diterapkannya VoIP jaringan data saat ini dapat berperan lebih besar lagi, sehingga manajemen TVRI dapat melihat bahwa IT bila dimanfaatkan secara lebih maksimal dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi peningkatan kinerja karyawannya dan pengefektifan biaya operasioanal yang dikeluarkan. Kemudian dengan diterapkannya VoIP Jaringan suara yang ada dapat digabungkan dengan memanfaatkan IP-PBX server terpusat sehingga ke 52 line 93

25 Telepon yang ada dapat digabungkan menjadi 1 dan diatur menggunakan IP PBX server yang terpusat. Dan terakhir dengan menggunakan VoIP TVRI dapat menghemat pengeluaran yang ada hal ini dikarenakan VoIP menghabiskan biaya yang lebih sedikit untuk melakukan panggilan keluar. Pengeluaran yang dapat di hemat antara lain: Komunikasi dari kantor pusat ke 5 kantor cabang utama yang telah memiliki koneksi internet dengan memanfaatkan server-server VoIP yang telah banyak terdapat di internet, dalam hal ini diusulkan menggunakan VoIP Rakyat ( ) sebagai server pusat yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan Server VoIP Rakyat terdapat di Jakarta sehingga nantinya koneksi internet yang terjadi adalah koneksi internet lokal sehingga dalam hal konektivitas hubungan tidak akan timbul masalah. Bukan hanya terjadi penghematan tetapi juga komunikasi yang terjadi nantinya tidak akan mengeluarkan Biaya. Karena Komunikasi yang ada nantinya akan berjalan diatas jaringan internet yang sudah dimiliki oleh kelima cabang tersebut, selain itu apabila nantinya semua kantor cabang TVRI telah memiliki koneksi internet maka komunikasi TVRI pusat dengan seluruh kantor cabangnya menjadi gratis. Komunikasi dari Kantor Pusat ke Luar Kota dalam hal ini mnghubungi kantorkantor cabang yang belum memiliki koneksi internet dan Luar Negeri dalam hal ini komunikasi ke kantor kantor berita asing. Dengan memanfaatkan ITSP ( Internet Telecomunication Service Provider ) yang banyak terdapat di internet untuk hal ini diusulkan untuk menggunakan voicepulse ( ) karena selain telah memiliki nama besar dan dapat di jamin kehandalan nya,tarif yang diterapkan voicepulse juga cukup kompetitif dan jelas jauh lebih murah dari pada 94

26 tarif yang diterapkan oleh Telkom untuk melakukan koneksi SLJJ dan SLI. Berikut perbandingan tarif TELKOM dan voicepulse untuk melakukan panggilan SLJJ dan SLI (ke negara utama yang sering dihubungi oleh bagian pemberitaan TVRI). Berikut adalah tabel perbandingan tarif SLJJ dan tarif SLI. Tabel 3.3 Perbandingan Tarif SLJJ Jarak (Km) Km Zone Km Zone 2 > 500 Km Zone 3 Time Band TELKOM / Menit Voice PULSE / Menit 06,00-07, ,00-20, ,00-23, ,00-06, ,00-07, ,00-20, ,00-23, ,00-06, ,00-07, ,00-20, ,00-23, ,00-06,

27 Tabel 3.4 Perbandingan Tarif SLI Nama Negara / Operator TELKOM Voice PULSE Tujuan Land line Mobile Land line Mobile Argentina Australia Brazil Brunei Darusalam China Egypt France Germany Italy Japan Laos Malaysia Philippines Rusia Saudi Arabia Singapore South Africa South Korea Sudan Thailand

28 United Kingdom United States of America

Sejarah. Latar belakang

Sejarah. Latar belakang Sejarah Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara sejak tahun 1962 di Jakarta dan Starvision Plus pada tanggal 23 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL TVRI.

BAB II PROFIL TVRI. BAB II PROFIL TVRI Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUISIONER AWAL PADA INDONESIAN TOWER. 1. Sarana komunikasi yg sering digunakan? 2. Seberapa besar manfaat telepon dalam membantu pekerjaan?

LAMPIRAN KUISIONER AWAL PADA INDONESIAN TOWER. 1. Sarana komunikasi yg sering digunakan? 2. Seberapa besar manfaat telepon dalam membantu pekerjaan? L 1 LAMPIRAN KUISIONER AWAL PADA INDONESIAN TOWER 1. Sarana komunikasi yg sering digunakan? A. Telepon B. Messenger C. E-mail 2. Seberapa besar manfaat telepon dalam membantu pekerjaan? A. Sangat bermanfaat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisa Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Berdirinya Radio Republik Indonesia Radio Republik Indonesia, secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang ini terus bermunculan dengan konsep-konsep

Lebih terperinci

HUKUM & ETIKA PENYIARAN

HUKUM & ETIKA PENYIARAN Modul ke: 03Fakultas Ilmu Komunikasi HUKUM & ETIKA PENYIARAN Perkembangan Hukum Penyiaran di Indonesia Dr (C) Afdal Makkuraga Putra Program Studi Broadcasting Perkembangan Penyiaran dan Hukum Penyiaran

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sebuah sarana penerangan luar negeri (Over Seas Broadcasting System) yang telah

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sebuah sarana penerangan luar negeri (Over Seas Broadcasting System) yang telah BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Profil Perusahaan Siaran Luar Negri Radio Republik Indonesia (SLN-RRI) yang lebih dikenal dengan nama Suara Indonesia atau The Voice Of Indonesia adalah sebuah sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, semua aplikasi akan berbasis Internet Protokol (IP). Berbagai cara digunakan untuk melewatkan layanan melalui

Lebih terperinci

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM 62 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan Di bawah ini adalah topologi awal jaringan RT / RW NET Optima dalam menjangkau pelanggannya Gambar 3.1 Topologi Jaringan Optima 62 63 Dari gambar

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK Franky Sunarto Ricky Adhiputra Wibowo Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480, 021 5345830 sassy_b_boy@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kelembagaan yang menangani tugas-tugas atau kegiatan di bidang kehutanan berbentuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kelembagaan yang menangani tugas-tugas atau kegiatan di bidang kehutanan berbentuk BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Departemen Kehutanan Pada PELITA I, sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah pada waktu itu, kelembagaan yang menangani tugas-tugas atau kegiatan di

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO I. Pendahuluan Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka perusahaan tempat kami bekerja sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi

Lebih terperinci

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN. 1. Gambaran Umum SDN Karangbong

PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN. 1. Gambaran Umum SDN Karangbong 64 BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN 1. Gambaran Umum SDN Karangbong 1.1 Latar Belakang SDN Karangbong didirikan pada tahun 1966, dengan dana swadaya masyarakat yang dipelopori

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Ketergantungan pengguna terhadap internet selain dapat menunjang pekerjaan, juga dapat menghambat kinerja mereka di perusahaan. Jaringan internet yang disediakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony BAB 3 Metodologi 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony Masalah yang diindetifikasi adalah mengenai penggunaan telepon konvensional pada kantor yang dalam pengoperasiannya mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Sekolah Eksistensi Sekolah Tarsisius Vireta dimulai setelah Yayasan Bunda Hati Kudus (Kantor Pusat yang bertempat di Jakarta) berhasil mendirikan TK Tarsisius

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNOLOGI VOIP PADA JARINGAN KANTOR LPP RRI SKRIPSI. Oleh

ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNOLOGI VOIP PADA JARINGAN KANTOR LPP RRI SKRIPSI. Oleh ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNOLOGI VOIP PADA JARINGAN KANTOR LPP RRI SKRIPSI Oleh Muchammad Ferdi 0900803345 Adi Kurniawan Yusro 0900829905 Kelas/Kelompok : 08PAT /8 Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan Your Logo Here FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER Media presentasi ini menggunakan APA ITU ROUTER? ADA YANG TAHU ATAU TEMPE? Fiqih Nuari, S.Kom Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

Lebih terperinci

Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T Jaringan Komputer

Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T Jaringan Komputer Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Jaringan Komputer Jaringan Komputer Jaringan Komputer atau biasa dikenal dengan Local Area Network (LAN) adalah hubungan antara 2 komputer

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung BAB III PEMBAHASAN 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung Analisa pada jaringan LAN di PT. Kereta Api Indonesia di batasi hanya pada jaringan LAN di kantor pusat PT. Kereta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3. 1 Riwayat Perusahaan PT Hipernet IndoData yang lebih dikenal dengan HyperNet yang berarti "jaringan yang melebihi layanan jaringan biasa", merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini telah dilakukan observasi untuk mengetahui masalah ataupun keluhan yang dihadapi oleh customer maupun PT. Legreen itu sendiri. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada beberapa langkah yang akan dilakukan, yaitu : 1. Merancang dua topologi jaringan, yaitu topologi jaringan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

Solusi Tepat untuk Menghemat Biaya Telepon pada Perusahaan Anda

Solusi Tepat untuk Menghemat Biaya Telepon pada Perusahaan Anda Solusi Tepat untuk Menghemat Biaya Telepon pada Perusahaan Anda Hemat hingga 90 % * Rata-rata penghematan berkisar 30% hingga 90% untuk tujuan Seluler, SLJJ dan SLI (Bukan sistem VoIP) by CV. ZALFA MITRA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Melakukan Survey Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User Perancangan Jaringan Hotspot Perancangan Sistem Bandwidth Management Melakukan Uji Coba dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB. bidang pengkajian dan penerapan teknologi. Soeharto kepada Prof Dr. Ing.B.J. Habibie pada tanggal 28 Januari 1974.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB. bidang pengkajian dan penerapan teknologi. Soeharto kepada Prof Dr. Ing.B.J. Habibie pada tanggal 28 Januari 1974. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB 3.1 Profil BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi kementrian Menteri Negara dan

Lebih terperinci

Perancangan Jaringan Voice Over IP (VoIP) Berbasis Raspberry Pi Untuk Sistem Komunikasi Area Remote

Perancangan Jaringan Voice Over IP (VoIP) Berbasis Raspberry Pi Untuk Sistem Komunikasi Area Remote Perancangan Jaringan Voice Over IP (VoIP) Berbasis Raspberry Pi Untuk Sistem Komunikasi Area Remote Harnan Malik Abdullah Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang Jln Tlogowaru 3 Malang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Skenario Uji Coba Dengan rancangan jaringan yang telah dibuat, perlu dilakukan uji coba untuk membuktikan bahwa rancangan load balancing dan failover tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat DEPKOMINFO RI Sejarah berdirinya Departemen Komunikasi dan Informatika RI ( DEPKOMINFO RI ) sebagai departemen baru, berdasarkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Tahap ini adalah tahapan untuk merancang jaringan VoIP yang akan diimplementasi di Altros, baik untuk infrastruktur jaringan, Call Manager, Unity Express, endpoint devices, hingga

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, akan dibuat jaringan yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada komplek Sesko TNI. Yang berlokasi di Jalan R.A.A. Martanegara No.

Lebih terperinci

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Fahmi Alfian 1, Prima Kristalina 2, Idris Winarno 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan

Lebih terperinci

VoIP (Voice Over Internet Protocol)

VoIP (Voice Over Internet Protocol) VoIP (Voice Over Internet Protocol) VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan nama lain internet telephony. Internet telephony adalah hardware dan software yang memungkinkan pengguna Internet untuk

Lebih terperinci

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB ARSITEKTUR LAYANAN JARINGAN IPB (I-SONA) TOPOLOGI IPB THREE HIERARCHICAL & ENTERPRISE COMPOSITE MODEL BEBERAPA LAYANAN ICT UNTUK MENDUKUNG PROSES

Lebih terperinci

Lampiran Wawancara. Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian

Lampiran Wawancara. Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian L1 Lampiran Wawancara Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian Pusyantis BPPT. Tanya : Selamat siang Pak Chaerul Jawab : Selamat siang Tanya : Kami mahasiswa dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami. perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami. perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Inovasi pada bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sekilas Tentang Perusahaan PT. Mulia Knitting Factory berdiri pada tanggal 30 September 1955, didirikan oleh Bapak Phan Wan Shit dan Raden Udjer. Sejak saat berdirinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750 Achmad Muharyadi 23109113 Latar Belakang Mikrotik merupakan salah satu system operasi yang berbasis linux. Dibandingkan dengan distro

Lebih terperinci

17. Jenis kabel yang digunakan pada topologi Bus adalah...

17. Jenis kabel yang digunakan pada topologi Bus adalah... LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MIPJL (Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN) Kelas Program : XI TKJ Hari / Tanggal : Jumat, 8 Juni 2012 Waktu : 09.00 10.30 WIB Guru Pengampu : Imam Bukhari,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM JARINGAN YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM JARINGAN YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM JARINGAN YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Trisula Corporation Didirikan pada tahun 1968, Trisula Corporation telah berkembang secara mantap untuk menjadi sebuah perusahaan garment

Lebih terperinci

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Pengertian VoIP ( Voice over Internet Protocol ) Voice over Internet

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Network System PT Mandiri Inti Perkasa Pada skripsi ini akan dianalisa sebuah Network yang menggunakan jaringan VSAT SCPC dengan Bandwidth 64 kbps, digunakan untuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Persiapan awal Beberapa hal yang harus dilakukan sebagai persiapan awal sebelum melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony pada PT. XYZ ialah:

Lebih terperinci

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk CARA KERJA INTERNET TV KABEL Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Tentang VOIP VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal

Lebih terperinci

Tapi pasar ini berkembang pesat karena aplikasi web, SaaS, dan server co-lokasi.

Tapi pasar ini berkembang pesat karena aplikasi web, SaaS, dan server co-lokasi. Peplink adalah penyedia router terdepan yang menjamin kelangsungan bisnis dengan menyediakan reliability Internet 100%. Menyediakan lineup yang lengkap untuk semua tingkat pelanggan. Dalam lingkungan bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Riwayat Berdirinya Kementerian Komunikasi dan Informatika

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Riwayat Berdirinya Kementerian Komunikasi dan Informatika BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Berdirinya Kementerian Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakilnya Presiden

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Masalah Rumah dan toko Buanjar Photocopy terdapat koneksi internet dengan kecepatan 10 Mbps dari ISP (Internet Service Provider) Indihome. Semua user yang berada di tempat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Jaringan internet di lingkungan Universitas Bina Nusantara dibagi menjadi 3 wilayah diantaranya daerah Anggrek, Syahdan, dan Taisir. Hal

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan 115 BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang telah diusulkan, maka penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN SOLUSI. 4.1 Identifikasi Kebutuhan User Dalam Pemakaian Jaringan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN SOLUSI. 4.1 Identifikasi Kebutuhan User Dalam Pemakaian Jaringan BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN SOLUSI 4.1 Identifikasi Kebutuhan User Dalam Pemakaian Jaringan Untuk mengetahui informasi mengenai kebutuhan user dalam pemakaian jaringan dilakukan pengamatan (observasi)

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( ) LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN Oleh : Teguh Esa Putra (14111001) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN.

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN. BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Pemilihan Jenis VLAN Setelah melihat kondisi jaringan di kantor pusat PT Lion Super Indo, maka kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis melakukan analisa terlebih dahulu terhadap topologi jaringan, lingkungan perangkat keras dan juga lingkungan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

BAB 2 Penyusunan Program Kerja DKSI

BAB 2 Penyusunan Program Kerja DKSI BAB 2 Penyusunan Program Kerja DKSI 2.1 Rasionalisasi Program Penyusunan program kerja DKSI mengacu kepada kebijakan dan ketetapan pimpinan institut yang menyangkut program kerja institut periode 2008-2012

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi Kementerian Negara Riset

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV voip MATA KULIAH : SISTEM TELEKOMUNIKASI Di susun Nama : Fariansyah Gunawan Nim : 10 313 000 Kelas : G Semester : IV KATA PENGANTAR Assalammualaikum Wr.Wb. Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 47 A 4 HASIL DAN PEMAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan LPP TVRI Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukan proyek media massa televisi kedalam proyek pembangunan

Lebih terperinci

SUPER WORKSHOP IT GOES TO SCHOOL UNTUK SISWA SE-SUMATERA UTARA

SUPER WORKSHOP IT GOES TO SCHOOL UNTUK SISWA SE-SUMATERA UTARA SUPER WORKSHOP IT GOES TO SCHOOL UNTUK SISWA SE-SUMATERA UTARA LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi IT sangatlah cepat, dan seiring dengan itu untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Quantum Tera Network adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan BAB III PEMBAHASAN Perkembangan teknologi dan informasi memberikan kemudahan dalam proses pengolahan informasi baik mencari, mengirim dan menerima informasi dalam waktu yang seefektif dan seefisien mungkin.

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana   Abstrak ANALISIS PENGARUH SOFT HANDOVER PADA MOBILE STATION TERHADAP KUALITAS LAYANAN VOIP DI JARINGAN UMTS Putu Fadly Nugraha Putu Fadly Nugraha1, IGAK Diafari Djuni H2, Pande Ketut Sudiarta3 1,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Up 37350,00 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembangunan Warung internet sanjaya.net terdiri dari 30 komputer dengan rincian satu komputer sebagai Billing computer berada dilantai 1 dan 29 komputer

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM Analisa Sistem merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian ini. Analisa Sistem dimaksudkan untuk : 1. Mengidentifikasi Masalah : Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus selain melakukan aktifias belajar mengajar, mahasiswa juga saling berinteraksi antara sesama mahasiswa

Lebih terperinci

: POB-SJSK-011 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2011 INFRASTRUKTUR IPB Nomor Revisi : 02

: POB-SJSK-011 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2011 INFRASTRUKTUR IPB Nomor Revisi : 02 1. TUJUAN 1.1. Menetapkan standard infrastruktur jaringan internal Institut Pertanian Bogor 1.2. Menetapkan standard infrastruktur ekstranet dan internet Institut Pertanian Bogor 1.3. Menetapkan standard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau pesan kepada orang lain. Seiring berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini : 1 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Struktur Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini : Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana penyebaran informasi secara luas, telah memberikan kontribusi besar dalam jumlah penggunaan

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI 10 Urusan Layanan E-Government Administrator Server Administrator Server Mengelola komponen (server, workstation, sistem operasi) sistem informasi sesuai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap implementasi sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam implementasi sistem aplikasi Call Center berbasis web terdiri atas kebutuhan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER NAMA : Karyn Vusvyta NIM : 09011181419007 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 JARINGAN KOMPUTER PADA KANTOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi

Lebih terperinci