Indonesian and Literature

Transkripsi

1 2017 HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION Indonesian and Literature ( Section I Listening and Responding Part A and Part B) Transcript

2 Familiarisation Text FEMALE: MALE: FEMALE: MALE: FEMALE: MALE: Hallooo apa kabar? Lama nggak jumpa nih! Iya. Saya baru pulang dari liburan di Semarang, Jawa Tengah. Gimana cuaca di sana? Wah, sedang musim hujan dan banjir, karena Semarang adalah kota pantai. Tentunya lembab juga ya. Memang! Apalagi kalau hujannya hanya sebentar, lalu disusul dengan cuaca yang panas. Section I Listening and Responding Part A Question 1 Selamat sore pendengar. Saya Andre dalam acara Ruang Keluarga. Telah hadir, Ibu Dr Anita, sosiolog dan pendidik. Terima kasih Andre. Di masa kini telah menjadi tren, bukan cuma belajar jarak jauh, wawancara jarak jauh, tetapi juga ada keluarga jarak jauh. Apa pendapat Ibu tentang tren keluarga jarak jauh ini? Memang riset menunjukkan tren ini semakin kuat. Keluarga jarak jauh di sini dalam pengertian: untuk sementara waktu suami dan istri terpaksa harus berpisah, atau anak berpisah dengan orangtua. Wah, tentu sulit ketika keluarga harus mengambil keputusan untuk berpisah. Kira-kira apa alasannya sehingga keluarga harus mengambil tindakan ini? Ada beberapa faktor penyebab. Pertama faktor pekerjaan. Misalnya para TKW yang harus bekerja di luar negeri. Atau para suami yang harus bekerja di daerah lain. Mereka terpaksa harus meninggalkan keluarga. Kedua, faktor pendidikan anak. Adakalanya demi masa depan mereka, anak-anak harus melanjutkan pendidikan ke luar kota, ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri. Lalu bagaimana dengan hubungan keluarga? 2

3 Secara logis pasti ada perubahan dalam dinamika keluarga. Hubungan bisa saja merenggang karena keluarga terpisah secara fisik. Baik orangtua maupun anak pasti akan merasakan perubahan ini dan memerlukan waktu untuk beradaptasi. Kemudian, salah satu orangtua harus berperan ganda sebagai bapak sekaligus ibu. Anak-anak yang kehilangan figur bapak atau ibu sebagai panutan ada yang menjadi nakal. Wah, serius sekali dampaknya ya, Bu! Selain itu, hilangnya kesempatan untuk ikut merayakan peristiwa-peristiwa keluarga yang penting. Waduh! Ulang tahun tanpa kumpul keluarga? Sedih dong! Ya, juga waktu anak lulus ujian, masuk ke perguruan tinggi, dan lain-lain. Dan juga, ketidakhadiran orang yang dicintai dalam hidup sehari hari. Nuansanuansa kehidupan keluarga terlewatkan. Wah, tragis amat Bu! Bisa-bisa keluarga mengalami jauh di mata, jauh di hati. Apa saran Ibu bagi pendengar yang berada dalam situasi ini? Keluarga jarak jauh itu biasanya bersifat sementara. Untuk mengatasi keterpisahan secara fisik, diperlukan usaha-usaha untuk menjaga komunikasi. Teknologi bisa membantu mereka misalnya telepon, , jejaring media sosial, Skype, atau Video Chat. Keluarga bisa berkomunikasi setiap hari untuk melepas rindu. Untungnya kita hidup di jaman modern ya, Bu! Terima kasih Ibu Dr Anita. Pendengar, sampai jumpa. 3

4 Section I Listening and Responding Part B Question 2, Text 1 Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi Raung buldozer gemuruh pohon tumbang Berpadu dengan jerit isi rimba raya Tawa kelakar badut badut serakah Tanpa HPH berbuat semaunya Lestarikan alam hanya celoteh belaka Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu Oh mengapa Oh jelas kami kecewa Menatap rimba yang dulu perkasa Kini tinggal cerita Pengantar lelap si buyung Bencana erosi selalu datang menghantui Tanah kering kerontang banjir datang itu pasti Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia Lestarikan hutan hanya celoteh belaka Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja Oh jelas kami kecewa Mendengar gergaji tak pernah berhenti Demi kantong pribadi Tak ingat rejeki generasi nanti 4

5 Section I Listening and Responding Part B Question 2, Text 2 Boleh juga Pak Hadi guru sains kita ya Yudi, bacain lirik lagu keren tadi di kelas. Setuju, cuman tugasnya yang bikin puyeng. Kalaugitu, kita bahas bareng, Yudi. Gitu dong! Tugasnya presentasi di kelas ya. Topiknya kerusakan lingkungan. Inget, presentasi musti berdasar lirik lagu dan apa-apa yang sudah kita pelajari. Penyebab kerusakan lingkungan bukan hanya pembabatan hutan; tapi juga polusi udara, polusi air sampai polusi suara. Seabreg deh! Tetap saja manusia ya, penyebabnya. Tuh pabrik-pabrik kan pencemar udara dan air karena asap dan limbahnya mengandung racun kimia yang jahat banget. Ditambah tuh, mobil dan motor yang seajubilah banyaknya bikin udara tambah kotor, belum lagi bisingnya. Nurut buku yang kubaca nih, polutan-polutan itu atau zat penyebab polusi bisa bikin ozone bolong. Tepatnya polutan itu CO 2. Nah, karena hutan habis dibabat, nggak ada lagi yang nyaring CO 2 dan yang mensuplai oksigen. Jadi panas dong bumi kita! Apakah ini yang dinamakan global warming, suhu udara naik nggak karuan, yang terus mengakibatkan perubahan iklim, climate change. Buntutnya, permukaan air laut meningkat, musim tak teratur lagi, pertanian terganggu. Sengsara manusia! Plus, sakit penyakit bakal cepat menyebar. Kasihan tuh belahan bumi utara. Emangnya kenapa? Lho kan dulu dingin, sekarang jadi lebih hangat. Kuman-kuman baru muncul. Nggak siap mereka. Pinter kamu, Nur! Ozone bolong juga ngganggu kesehatan lho, ultra violetnya, tuh! Dan bukannya dunia flora fauna juga bingung karena temperatur berubah? Apa istilahnya, Nur? Bio-diversitas. Ya, itu akan terganggu. Pertanian kacau. Ekonomi kena getahnya juga. Keluar banyak uang lho kalau ada wabah dan bencana. Nggak bisa didiamin saja kalau gitu. Manusia yang ngakibatin ini, dia juga yang harus betulin! Tuh hutan harus dihijaukan lagi. Aturan pengolahan limbah harus jelas dan dilaksanakan. 5

6 Begitu juga aturan hak penggunaan hutan, HPH. Eh, omong-omong, jangan lupa orang-orang kudu dididik ngurus limbah, jangan asal buang. Kan penghasil limbah nggak hanya pabrik-pabrik. Matahari, bahkan angin bisa jadi sumber energi, lho. Rasanya bahan udah cukup buat tugas kita. Lebih dari cukup. Jangan lupa ngrujuk lirik lagu di kelas tadi NSW Education Standards Authority