DESKRIPSI PEMELAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESKRIPSI PEMELAJARAN"

Transkripsi

1 DESKRIPSI PEMELAJARAN KOMPETENSI : Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi KODE : M12.3A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi Kode standar Buku-buku pedoman Referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan alat ukur Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Alat Ukur Mekanik Presisi Benda kerja 5. Kegiatan : Menggunakan peralatan pengukur presisi Element Mengeset peralatan pengukur pembanding Memelihara peralatan presisi TEKNIK PEMESINAN Halaman 1 dari 56

2 1. Menggunakan peralatan pengukur presisi Element Peralatan presisi yang tepat untuk memperoleh hasil yang dibutuhkan dapat dipilih. Teknik pengukuran yang benar dan tepat dapat dilakukan. Pengukuran secara akurat sampai graduasi terkecil dari suatu instrumentasi dapat dilaksanakan. Hasil pengukuran diinterpretasi secara benar dan akurat. Pengukuran dengan berbagai peralatan pengukur mekanis presisi Pemilihan jenis alat ukur presisi yang sesuai dengan benda kerja yang diukur. Pengukuran benda kerja dengan posisi dan metode yang benar. Pengukuran benda kerja dengan akurasi pengukuran terkecil. Interpretasi hasil pengukuran mekanis. Pengukuran benda kerja dengan posisi dan metode yang benar. Interpretasi hasil pengukuran mekanis. Mengukur dengan berbagai peralatan pengukur mekan is presisi Memilih jenis alat ukur presisi yang sesuai dengan benda kerja yang diukur. Mengukur benda kerja dengan posisi dan metode yang benar. Mengukur benda kerja dengan akurasi pengukuran terkecil. 2. Mengeset peralatan pengukur pembanding Peralatan diset menurut spesifikasi dengan manufaktur atau prosedur operasi standar dan teknik-tekniknya. Identifikasi prosedur pengesetan peralatan pembanding Identifikasi sppesifikasi peralatan yang akan diset Identifikasi perkakas dan peralatan yang digunakan untuk mengeset peralatan pengukur pembanding Prosedur pengesetan menggunakan alat ukur Identifikasi prosedur pengesetan peralatan pembanding Identifikasi sppesifikasi peralatan yang akan diset Identifikasi perkakas dan peralatan yang digunakan untuk mengeset peralatan pengukur pembanding Mengeset peralatan pengukur pembanding Mengeset penggunaan alat ukur TEKNIK PEMESINAN Halaman 2 dari 56

3 3. Memelihara peralatan presisi Peralatan pengukur disetel dan dipelihara menurut akurasi yang disyaratkan, sesuai dengan prosedur pembuatnya atau prosedur operasi standar. Perawatan dan penyimpanan peralatan dilakukan sesuai dengan spesifikasi manufaktur atau prosedur operasi standar. Identifikasi penyetelan berbagai peralatan pengukur mekanis presisi Penyetelan dan perawatan berbagai peralatan pengukur mekanis presisi Prosedur penyimpanan peralatan pengukur mekanis presisi Identifikasi spesifikasi peralatan pengukur mekanis presisi Identifikasi penyetelan berbagai peralatan pengukur mekanis presisi Prosedur penyimpanan peralatan pengukur mekanis presisi Identifikasi spesifikasi peralatan pengukur mekanis presisi Penyetelan dan perawatan berbagai peralatan pengukur mekanis presisi Merawat dan menyimpan peralatan pengukur mekanis presisi sesuai dengan spesifikasinya. TEKNIK PEMESINAN Halaman 3 dari 56

4 KOMPETENSI : Menggunakan perkakas tangan KODE : M18.1A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : Kode standar Buku-buku pedoman Referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan perkakas tangan Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Perkakas tangan Benda kerja 5. Kegiatan : Menggunakan perkakas tangan 1. Menggunakan perkakas tangan Perkakas tangan yang tepat menurut keperluan tugas pekerjaan dapat dipilih Identifikasi perkakas tangan Fungsi macam-macam perkakas tangan Menggunakan macammacam perkakas tangan. Melaksanakan penggunaan macammacam perkakas tangan dengan prosedur dan ketentuan yang benar Macam-macam perkakas tangan Fungsi macam-macam perkakas tangan Penggunaan macammacam perkakas tangan. TEKNIK PEMESINAN Halaman 4 dari 56

5 Perkakas tangan unt uk pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi termasuk pekerjaan finishing seperti kekuatan, ukuran atau bentuk dapat digunakan. Semua syarat keselamatan sebelum, selama dan sesudah penggunaan perkakas dapat diikuti. Perkakas yang rusak atau tidak aman diidentifikasi dan diberi tanda untuk diperbaiki menurut prosedur yang ditunjuk sebelum, selama dan setelah penggunaannya Perawatan berkala terhadap perkakas, termasuk mengasah dengan tangan menurut prosedur operasi, cara dan teknik standar dapat dilaksanakan. Perkakas tangan dapat disimpan dengan aman di tempat yang tepat menurut prosedur operasi standar dan menurut rekomendasi pabrik pembuat Syarat-syarat keselamatan kerja dalam menggunakan perkakas tangan. Identifikasi perkakas tangan yang rusak atau tidak aman. Menandai perkakas tangan yang rusak untuk diperbaiki. Perawatan berkala perkakas tangan. Mengasah perkakas tangan Penyimpanan perkakas tangan Melaksanakan pengasahan perkakas tangan yang sesuai prosedur. Persyaratan keselamatan kerja menggunakan perkakas tangan. Memahami cara mengasah dan merawat perkakas tangan Memahami prosedur penyimpanan perkakas tangan sesuai standar dari pembuat produk Menggunakan alat keselamatan kerja standar Mengidentifikasi perkakas tangan yang rusak atau tidak aman. Menandai perkakas tangan yang rusak untuk diperbaiki. Merawat secara berkala perkakas tangan. Mengasah perkakas tangan Menyimpan perkakas tangan TEKNIK PEMESINAN Halaman 5 dari 56

6 KOMPETENSI : Menggunakan alat ukur KODE : M2.5C11A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : Kode standar Buku-buku pedoman Referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan alat ukur Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Alat Ukur Mekanik Benda kerja 5. Kegiatan : Menggunakan bermacam-macam alat-ukur berskala untuk mengukur/ menentukan dimensi atau variabel Memelihara alat-alat ukur berskala 1. Menggunakan Alat atau perlengkapan Macam-macam alat ukur Pengukuran benda Identifikasi macammacam Menggunakan bermacam-macam alat - yang sesuai untuk Fungsi macam-macam sesuai prosedur. alat ukur. bermacam-macam ukur berskala untuk mencapai hasil yang alat ukur. Fungsi dan alasan alat-ukur berskala mengukur/ dibutuhkan dapat diseleksi Teknik pengukuran penggunaan macammacam untuk mengukur/ menentukan dimensi Teknik pengukuran yang Membaca ketelitian alat - alat ukur. menentukan dimensi atau variabel sesuai dan benar dapat alat ukur. Memahami cara atau variabel dilaksanakan. pengukuran benda sesuai prosedur. TEKNIK PEMESINAN Halaman 6 dari 56

7 Pengukuran dengan tepat sampai ke skala paling kecil pada alat -ukur dapat dilakukan. Melaksanakan pengukuran sesuai prosedur Membaca skala nonius alat-alat ukur pada pengukuran benda 2. Memelihara alat-alat ukur berskala Perawatan rutin dan penyimpanan alat dilakukan sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat atau prosedur operasi standar. Penyetelan rutin terhadap alat-alat misalnya menyetel ke titik nol dapat dilakukan dan diperiksa Penyimpanan dan pemelihraan alat-alat ukur. Pemeriksaan dan kalibrasi alat-alat ukur Memahami cara merawat dan menyimpan alat -alat ukur sesuai spesifikasi dan prosedur. Menyimpan dan memelihara alat-alat ukur Memeriksa alat-alat ukur Mengkalibrasi alat -alat ukur TEKNIK PEMESINAN Halaman 7 dari 56

8 KOMPETENSI : Melakukan perhitungan dasar KODE : M2. 7. C 10 DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : Kode standar Buku-buku pedoman 3. Kelengkapan : Buku referensi 4. Kegiatan : Menerapkan empat aturan dasar kalkulasi Melakukan penghitungan dasar yang menyangkut pecahan dan desimal 1. Menerapkan empat aturan dasar kalkulasi Kalkulasi sederhana dilakukan dengan menggunakan empat aturan dasar, penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Empat aturan dasar kalkulasi Konsep kalkulasi sederhana untuk panjang,keliling, luas dan volume Penghitunganpenghitungan diarahkan pada persoalan -persoalan yang di area kerja dan bersifat aplikatif. Memahami penghitungan dengan menggunakan empat aturan dasar, penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Menghitung dengan menggunakan empat aturan dasar, penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. TEKNIK PEMESINAN Halaman 8 dari 56

9 Konsep dap at dipahami serta kalkulasi sederhana yang menyangkut panjang, keliling, luas dan volume dapat dilaksanakan. Penghitunganpenghitungan diarahkan pada persoalan -persoalan yang di area kerja dan bersifat aplikatif. Memahami konsep penghitungan sederhana menyangkut panjang, keliling, luas dan volume. Menghitung sederhana menyangkut panjang, keliling, luas dan volume sesuai dengan konsep 2. Melakukan penghitungan dasar yang menyangkut pecahan dan desimal Kalkulasi sederhana yang menyangkut pecahan dan bilangan campuran menggunakan empat aturan dasar dapat dilakukan. Kalkulasi sederhana yang menyangkut pecahan,desimal dan bilangan campuran dengan menggunakan empat aturan dasar dapat dilakukan. Perhitungan dasar untuk pecahan dan desimal Kalkulasi sederhana menggunakan empat aturan dasar Perhitungan - perhitungan diarahkan pada persoalan -persoalan yang bersifat praktis yang ada di area kerja/workshop. Perhitungan - perhitungan diarah - kan pada persoalanpersoalan yang bersifat praktis yang ada di area kerja/ workshop. Memahami penghitungan sederhana menyangkut pecahan dan bilangan campuran menggunakan empat aturan dasar. Memahami penghitungan menyangkut pecahan,desimal dan bilangan campuran menggunakan empat aturan dasar. Menghitung sederhana menyangkut pecahan dan bilangan campuran mengguna-kan empat aturan dasar. Menghitung menyangkut pecahan,desimal dan bilangan campuran mengguna-kan empat aturan dasar. TEKNIK PEMESINAN Halaman 9 dari 56

10 KOMPETENSI : Mengoperasikan dan mengamati mesin / proses KODE : M7. 24 A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : kode standar buku-buku pedoman referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan mesin Bekerja dengan prosedur yang aman Kelengkapan : Alat Ukur Mekanik Mesin perkakas Benda kerja 4. Kegiatan : Memperoleh instruksi kerja Melaksanakan pemeriksaan sebelum memulai pekerjaan Mengoperasikan mesin/proses Memonitor m esin/proses 1. Memperoleh instruksi kerja Lembar kerja atau instruksi sejenisnya dipahami dengan benar. Instruksi kerja Memahami lembar kerja atau instruksi kerja TEKNIK PEMESINAN Halaman 10 dari 56

11 2. Melaksanakan pemeriksaan sebelum memulai pekerjaan Pemeriksaan sebelum memulai pekerjaan dilaksanakan menurut prosedur operasi standar. Prosedur keselamatan yang benar dan semua perlengkapan keselamatan diperiksa untuk pengoperasian yang tepat. Memeriksa pekerjaan sesuai prosedur operasi standar Prosedur keselamatan kerja Memahami cara memeriksa pekerjaan sesuai standar Memahami prosedur keselamatan kerja Memeriksa pekerjaan sesuai prosedur operasi standar Menggunakan peralatan keselamatan kerja sesuai dengan standar 3. Mengoperasikan mesin/proses Mesin/proses dihidupkan dengan aman dan benar berdasarkan dengan prosedur operasi standar Mesin/proses dioperasikan berdasarkan dengan instruksi kerja atau prosedur operasi standar Komponen-komponen/ persediaan disimpan dan tetap dirawat sesuai dengan kebutuhan produksi.? Hasil mesin/proses yang ditangani dan disimpan dalam berbagai cara tidak akan merugikan sesuai dengan tuntutan Data produksi diarsipkan untuk prosedur operasi standar Prosedur menghidupkan mesin /proses dengan benar Mengoperasikan mesin berdasarkan instruksi kerja dan prosedur Merawat dan menyimpan komponen-komponen kebutuhan produksi Menyimpan hasil mesin/proses sesuai prosedur Mengarsip data produksi sesuai prosedur Pengoperasian mesin dengan benar dan sesuai prosedur Menyimpan arsip data produksi Memahami cara menghidupkan mesin/ proses Memahami cara mengoperasikan mesin/ proses berdasarkan instruksi kerja Memahami cara me - nyimpan dan merawat komponen-komponen Memahami cara me - nyimpan hasil mesin / proses Memahami cara mengarsip data sesuai prosedur Menghidupkan mesin/ proses sesuai prosedur Mengoperasikan mesin berdasarkan instruksi kerja dan prosedur Merawat dan me - nyimpan komponenkomponen kebutuhan produksi Menyimpan hasil mesin/proses sesuai prosedur Menerapkan cara mengarsip data produksi sesuai prosedur dan operasi standar TEKNIK PEMESINAN Halaman 11 dari 56

12 4. Memonitor mesin/proses Mesin/proses dimonitor untuk keamanan dan ketepatan operasi, penyimpangan dan kesalahan teridentifikasi dan tersimpan berdasarkan prosedur operasi standar. Prosedur darurat dimengerti dan diikuti berdasarkan dengan prosedur operasi standar. Memonitor pengoperasian mesin / proses sesuai prosedur Memahami prosedur darurat berdasarkan prosedur Mengawasi / memonitor mesin / proses sesuai prosedur Memahami prosedur darurat berdasarkan operasi standar Memonitor pengoperasian mesin / proses sesuai prosedur operasi standar TEKNIK PEMESINAN Halaman 12 dari 56

13 KOMPETENSI : Melakukan perhitungan (lanjut) KODE : M2. 8C 10 DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : Kode standar Buku-buku pedoman 3. Kegiatan : Menaksir jawaban perkiraan Melakukan kalkulasi dasar menyangkut persentase Menerapkan keempat aturan dasar pada ungkapan aljabar Melakukan kalkulasi dasar yang melibatkan perbandingan Menginterpretasikan diagram dan grafik Membuat diagram dan grafik dari informasi yang diberikan 1. Menaksir jawaban perkiraan Jawaban yang dikalkulasi dengan teknik penaksiran dapat ditaksir. Operasi pembulatan sederhana ketika menaksir dapat dilakukan Kalkulasi dan penaksiran Pembulatan sederhana dan penaksiran Perhitungan secara manual dan pembulatan hasilnya Memahami cara mengkalkulasi dan menaksir hasil perhitungan Memahami cara pembulatan sederhana ketika menaksir TEKNIK PEMESINAN Halaman 13 dari 56

14 2. Melakukan kalkulasi dasar menyangkut persentase 3. Menerapkan keempat aturan dasar pada ungkapan aljabar 4. Melakukan kalkulasi dasar yang melibatkan perbandingan Kalkulasi sederhana untuk memperoleh persentase dari informasi yang dinyatakan baik dalam bentuk pecahan atau desimal dapat dilakukan. Kalkulasi sederhana pada ungkapan aljabar dengan menggunakan keempat aturan dasar penambahan, pecahan, perkalian, pembagian dapat diterapkan Kalkulasi sederhana termasuk hasil bagi dan perbandingan yang menggunakan bilangan bulat, pecahan dan pecahan desimal dapat dilakukan. Informasi dari diagram dan grafik yang digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan dapat diambil Kalkulasi sederhana dan persentase dalam bentuk pecahan atau desimal Kalkulasi sederhana pada aljabar dengan menggunakan penambahan, pecahan, perkalian dan pembagian Kalkulasi sederhana dengan menggunakan bilangan bulat Diagram dan grafik Prosedur pemecahan soal persentese dengan metode tiga langkah Perhitungan bilangan pecahan baik penjumlahan, perkalian dan pembagian Perhitungan perbandingan Memahami cara mengkalkulasi persentase dalam bentuk pecahan atau desimal Memahami cara menghitung dengan menggunakan penambahan, pecahan, perkalian dan pembagian Memahami cara menghitung dan membandingkan dengan menggunakan bilangan bulat Memahami cara membaca diagram dan grafik 5. Menginterpretasikan diagram dan grafik Informasi yang diekstraksikan dari diagram dan grafik diinterpretasikan secara benar. Diagram dan grafik Menentukan jenis diagram dan chart Memahami cara membuat diagram dan grafik TEKNIK PEMESINAN Halaman 14 dari 56

15 6. Membuat diagram dan grafik dari informasi yang diberikan Informasi yang diambil dari diagram dan grafik digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan Informasi yang digunakan untuk menghasilkan diagram dan grafik sederhana sebagaimana diperlukan dapat dibuat. Diagram dan grafik Diagram dan grafik Pembuatan tabel distribusi frekuensi Pembuatan diagram pareto Menentukan deviasi standar Memahami cara membuat diagram dan grafik Memahami cara membuat diagram dan grafik TEKNIK PEMESINAN Halaman 15 dari 56

16 KOMPETENSI : Melakukan perhitungan matematis KODE : M2. 13 C 5 DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Sumber Informasi : Kode standar Buku-buku pedoman 2. Kegiatan : Menunjukkan penghitungan yang menyangkut keenam rasio trigonometri Mengaplikasikan aturan sinus dan cosinus dalam penyelesaian soal Menunjukkan operasi aljabar yang sederhana Menggunakan prinsip-prinsip geometri dalam menyelesaikan soal Mengkalkulasi bidang dan volume dari bentuk-bentuk yang kompleks 1. Menunjukkan penghitungan yang menyangkut keenam rasio trigonometri Kalkulasi untuk menyele - saikan soal yang berkaitan dengan segitiga siku-siku, dengan menggunakan perbandingan yang sesuai dapat ditunjukkan. Rasio trigonometri Rasio trigonometri Memahami cara menghitung dengan menggunakan rasio trigonometri 2. Mengaplikasikan aturan sin dan cosin dalam penyelesaian soal Kalkulasi yang ditunjukkan pada bukan segitiga sikusiku yang memanfaatkan aturan sin dan cosin dapat diaplikasikan. Aplikasi sinus dan cosinus Hati-hati mengidentifikasi bentuk segitiga apakah siku-siku atau bukan Memahami cara mengaplikasikan sinus dan cosinus dalam menyelesaikan soal TEKNIK PEMESINAN Halaman 16 dari 56

17 3. Menunjukkan operasi aljabar yang sederhana Transposisi rumus sederhana untuk memisahkan variabel yang diminta, yang menyangkut penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dapat ditunjukkan. Rumus dibuat untuk menyelesaikan soal yang menyangkut bentuk atau konsep sederhana. Persamaan sederhana yang menyangkut satu nilai yang tidak diketahui dapat dihitung. Rumus sederhana pada aljabar Rumus penyelesaian bentuk soal dan konsep yang sederhana Persamaan sederhana Memahami rumus aljabar yan g sederhana Menerapkan cara menggunakan rumus untuk menyelesaikan bentuk dan konsep soal Memahami cara persamaan sederhana 4. Menggunakan prinsipprinsip geometri dalam menyelesaikan soal Penyelesaian soal dipermudah dengan menggunakan sifat -sifat geometri untuk sudut, segitiga dan lingkaran dalam kalkulasi. Sifat-sifat geometri untuk sudut segi tiga dan lingkaran Membagi bentuk kompleks menjadi bentuk-bentuk sederhana Memahami prinsipprinsip geometri untuk sudut, segitida dan lingkaran 5. Mengkalkulasi bidang dan volume dari bentuk-bentuk yang kompleks Formula yang diberikan untuk pengkalkulasian bidang dan volume dapat dipahami. Bidang dan volume Memahami cara mengkalkulasi bidang dan volume dari bentuk komplek TEKNIK PEMESINAN Halaman 17 dari 56

18 KOMPETENSI : Membaca gambar teknik KODE : M9.2A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : kode standar buku-buku pedoman referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan alat gambar Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Alat-alat menggambar teknik Gambar Teknik Contoh benda kerja 5. Kegiatan : Membaca gambar teknik Memilih gambar teknik yang benar 1. Membaca gambar teknik Komponen, rakitan atau objek dikenali sesuai dengan permintaan. Ukuran-ukuran diidentifikasi sesuai dengan bidang pekerjaan. Membaca gambar pandangan Mengidentifikasi jumlah benda kerja yang terdapat dalam gambar Mengerti cara membaca gambar pandangan TEKNIK PEMESINAN Halaman 18 dari 56

19 Instruksi diidentifikasi dan diikuti sesuai dengan permintaan. Persyaratan material diidentifikasi sesuai dengan permintaan. Simbol-simbol yang digunakan pada gambar dapat dikenali pada gambar. Membaca gambar pandangan Mengidentifikasi bentuk benda sesuai gambar. Identifikasi satuan ukuran yang digunakan pada pesiapan gambar Identifikasi ukuran -ukuran dari bentuk utama benda kerja yang tercantum pada gambar. Identifikasi tanda pengerjaan Identifikasi langkah pengerjaan benda sesuai gambar. Identifikasi bahan benda kerja sesuai gambar. Identifikasi dan pengertian simbol-simbol yang digunakan pada gambar Mengidentifikasi jumlah benda kerja yang terdapat dalam gambar Mengerti cara membaca gambar pandangan Mengidentifikasi bentuk benda sesuai gambar. Mengidentifikasi satuan ukuran yang digunakan pada pesiapan gambar Mengidentifikasi ukuran -ukuran dari bentuk utama benda kerja yang tercantum pada gambar. Mengidentifikasi tanda pengerjaan Mengidentifikasi langkah pengerjaan benda sesuai gambar. Mengidentifikasi bahan benda kerja sesuai gambar. Mengidentifikasi pengertian simbolsimbol yang digunakan pada gambar TEKNIK PEMESINAN Halaman 19 dari 56

20 2. Memilih gambar teknik yang benar Gambar diperiksa dan disahkan kebenarannya dengan persyaratan atau peralatan kerja. Status gambar diperiksa dan disahkan. Prosedur memeriksa dan mengesahkan gambar, Identifikasi status gambar Identifikasi sumber informasi yang berhubungan dengan status gambar Prosedur perubahan gambar Prosedur pengesahan status gambar Memahami prosedur memeriksa dan mengesahkan gambar, Mengidentifikasi status gambar Mengidentifikasi sumber informasi yang berhubungan dengan status gambar Memahami prosedur perubahan gambar Memahami prosedur pengesahan status gambar TEKNIK PEMESINAN Halaman 20 dari 56

21 KOMPETENSI : Mengoperasikan Mesin NC/CNC (Dasar) KODE : M7.28A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : kode standar buku-buku pedoman dan manual referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan mesin Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Mesin NC/CNC Alat-alat ukur Benda kerja 5. Kegiatan : Memahami instruksi kerja Melakukan pemeriksaan awal Mengoperasikan mesin CNC/NC 1. Memahami instruksi kerja Lembar kerja atau perintah sejenis dapat dipahami dan diterapkan/ Instruksi kerja Memahami instruksi kerja TEKNIK PEMESINAN Halaman 21 dari 56

22 2. Melakukan pemeriksaan awal Pemeriksaan awal dilakukan sesuai prosedur operasi standar. Prosedur keselamatan kerja diamati dan peralatan keselamatan kerja untuk operasional diperiksa. Pemeriksaan awal Keselamatan dan kesehatan kerja Memahami pemeriksaan awal Memahami keselamatan dan kese-hatan kerja Melaksakan pemerik - saan awal 3. Mengoperasikan mesin CNC/NC Program NC/CNC yang terpasang dengan instruksi kerja dipilih dan dipastikan pemakaiannya. Mesin NC/CNC dioperasikan dengan aman untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi menurut prosedur operasi standar. Kesalahan fungsi mesin diidentifikasi dan dilaporkan Pemeriksaan contoh benda yang diproduksi untuk pe-meriksaan berdasar spesi-fikasi dilakukan berdasar-kan operasi standar. Memeriksa program NC/CNC Mengoperasikan mesin NC/CNC berdasarkan prosedur operasi standar. Identifikasi kesalahan fungsi mesin yang terdeteksi berdasarkan prosedur operasi standar. Pemeriksaan benda hasil pekerjaan Mengoperasikan mesin NC/CNC berdasarkan prosedur operasi standar. Memahami cara me - meriksa program NC/CNC Mengidentifikasi kesalahan fungsi mesin berdasarkan prosedur operasi standar. Memahami pemeriksaan benda hasil pekerjaan Mengoperasikan mesin NC/CNC berdasarkan prosedur operasi standar. Melaksanakan peme - riksaan benda hasil pekerjaan TEKNIK PEMESINAN Halaman 22 dari 56

23 4. Pengawasan mesin/proses Keausan alat, dan bila diperlukan, penggantian perkakas, mengidentifikasi tools offsets pada program NC/CNC dan disesuaikan atau tindakan koreksi lain-nya berdasarkan prosedur operasi standar dapat diawasi. Deviasi produk dari spesifikasi dilaporkan berdasarkan prosedur operasi standar dapat dilaporkan. Pengawasan keausan alat Penggantian perkakas Identifikasi tools offsets Memperbaiki kesalahan Deviasi benda hasil pekerjaan Memahami keausan alat Memahami penggantian perkakas Mengidentifikasi tools offsets Memahami perbaikan kesalahan program Memahami deviasi benda hasil pekerjaan Mengganti perkakas Memperbaiki kesalah - an program dan penyetelan alat TEKNIK PEMESINAN Halaman 23 dari 56

24 KOMPETENSI : Menggunakan mesin untuk operasi dasar KODE : M7.32A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : kode standar Buku-buku pedoman Referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan mesin perkakas Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Alat Ukur Mekanik Mesin-mesin perkakas dan kelengkapannya Benda kerja 5. Kegiatan : Menentukan persyaratan kerja Mempersiapkan mesin Mengoperasikan mesin Memeriksa komponen yang telah selesai TEKNIK PEMESINAN Halaman 24 dari 56

25 1. Menentukan persyaratan kerja Persyaratan kerja dipahami Mesin yang sesuai dipilih untuk memenuhi kebutuhannya Persyaratan kerja. Identifikasi pemilihan mesin yang sesuai dengan pekerjaan Memahami persyaratan kerja. Memahami pemilihan mesin yang sesuai dengan pekerjaan 2. Mempersiapkan mesin Alat-alat dipilih jika diperlukan. Alat potong diasah sesuai keperluannya. Perkakas dipasang dengan benar menggunakan prosedur pengoperasian. Pengaman yang tepat diset dan dipasang sesuai ke-perluan. Identifikasi pemilihan alatalat untuk pekerjaan. Pengasahan alat-alat potong sederhana. Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin. Pemasangan alat pengaman Pengasahan alat-alat potong sederhana sesuai prosedur Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin sesuai prosedur Memahami pemilihan alat-alat untuk pekerjaan Pengasahan alat-alat potong sederhana. Pemasangan dan pencekaman alat -alat pada mesin. Pemasangan alat pengaman Mengasah alat -alat potong sederhana. Memasang alat-alat pada mesin. Memasang alat pengaman 3. Mengoperasikan mesin Bahan yang akan dimachining di posisikan dan di cekam. Mesin dioperasikan secara tepat sesuai pekerjaan dan material yang diperlukan. Alat-alat pencekam benda kerja Metode pencekaman benda kerja Pencekaman benda kerja. Identifikasi mengopersi-- kan mesin. Keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin Identifikasi dan penyetelan kecepatan potong/ putaran Sikap pencekaman benda kerja sesuai prosedur Alat -alat pencekam benda kerja Metode pencekaman benda kerja Pencekaman benda kerja. Identifikasi mengoperasikan mesin. Keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin Identifikasi dan penye-telan kecepatan potong/putaran Menjepit benda kerja pada mesin Mengidentifikasi dan mengopersikan mesin. Mengidentifikasi keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin Mengidentifikasi dan menyetel kecepatan potong/putaran TEKNIK PEMESINAN Halaman 25 dari 56

26 4. Memeriksa komponen yang telah selesai Komponen yang telah dimachining dicek sesuai dengan persyaratan dan keinginan akhir. Pemeriksaan ukuran benda kerja. Pemeriksaan permukaan benda kerja. Pengukuran benda benda kerja sesuai prosedur Pemeriksaan ukuran benda kerja. Pemeriksaan permukaan benda kerja. Memeriksa ukuran benda kerja. Memeriksa permukaan benda kerja. TEKNIK PEMESINAN Halaman 26 dari 56

27 KOMPETENSI : Bekerja dengan mesin umum KODE : M7.5A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : kode standar buku-buku pedoman referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan mesin perkakas Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Alat Ukur Mekanik Mesin-mesin perkakas dan kelengkapannya Benda kerja 5. Kegiatan : Menentukan persyaratan kerja Mempersiapkan mesin Mengoperasikan mesin Memeriksa komponen yang telah selesai TEKNIK PEMESINAN Halaman 27 dari 56

28 1. Menentukan persyaratan kerja Gambar, instruksi dan spesifikasi dipahami dan dimengerti. Identifikasi gambar kerja Identifikasi benda kerja yang akan dikerjakan Identifikasi yang berkenaan dengan pekerjaan Mengidentifikasi gambar kerja Mengidentifikasi benda kerja yang akan dikerjakan Mengidentifikasi yang berkenaan dengan pekerjaan 2. Menentukan urutan pekerjaan 3. Memilih dan menentukan perkakas Rangkaian dari proses termasuk menyetel benda kerja untuk mendapatkan efisiensi maksimum dan mendapatkan spesifikasi kerja dapat disusun Material yang dipilih sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan. Alat potong yang sesuai dengan pekerjaan, pengasahan dan bentuk yang dibutuhkan dapat dipilih. Alat potong dapat dipasang dengan posisi yang benar. Identifikasi proses penger-jaan Identifikasi mesin dan alat yang akan digunakan Identifikasi pencekaman benda kerja. Identifikasi bahan baku benda kerja. Identifikasi alat potong dan penggunaannya Identifikasi sifat geometri dan kegunaan alat potong untuk berbagai jenis bahan baku Pengasahan alat potong Identifikasi penggunaan alat potong yang sesuai dengan pekerjaan Metoda dan berbagai cara pemasangan alat Penggunaan alat dan mencekam benda yang sesuai prosedur Pengasahan alat potong sesuai prosedur Pengasahan alat potong sesuai prosedur Mengidentifikasi proses pengerjaan Mengidentifikasi mesin dan alat yang akan digunakan Mengidentifikasi pencekaman benda kerja. Mengidentifikasi bahan baku benda kerja. Memahami alat potong dan penggunaannya Memahami sifat geometri dan kegunaan alat potong untuk ber-bagai jenis bahan baku Memahami pengasahan alat potong Memahami penggunaan alat potong yang sesuai dengan pekerjaan Melaksanakan pencekaman benda kerja. Melakukan pengasah - an alat potong Melaksanakan pemasangan alat potong Menyetel mesin sesuai dengan penggunaan alat potong Melaksanakan pencekaman benda kerja pada mesin. TEKNIK PEMESINAN Halaman 28 dari 56

29 Memahami metoda dan berbagai cara pemasangan alat potong Melaksanakan proses pemesinan dengan mengikuti prosedur keselamatan. 4. Mengoperasikan mesin Teknik dasar penandaan dilakukan sesuai kebutuhan Parameter pemesinan diatur sesuai persyaratan pekerjaan dan umur maksimum alat potong. Pemasangan benda kerja atau pengkleman dilakukan tanpa merusak produk dan aman. Pelaksanaan proses pemesinan dengan aman dilakukan mengikuti semua aturan, prosedur keselamatan, dan baju pelindung dan peralatan. Penandaan benda kerja sebelum dikerjakan Identifikasi penggunaan mesin sesuai dengan penggunaan alat potong Identifikasi pencekaman benda kerja pada mesin. Identifikasi keselamatan dan kesehatan kerja pada proses pemesinan. Penandaan/ menggambar benda benda kerja sesuai prosedur Penggunaan alat dan mencekam benda yang sesuai prosedur Memahami penandaan benda kerja sebelum dikerjakan Memahami penggunaan mesin sesuai dengan penggunaan alat potong Memahami pencekaman benda kerja pada mesin. Memahami keselamat - an dan kesehatan kerja pada proses pemesinan. Menandai/ menggambar benda kerja sebelum 5. Mengukur komponen Pemeriksaan komponen menggunakan alat ukur atau alat pemeriksa yang sesuai untuk meyakinkan kelayakan spesifikasi yang diizinkan. Identifikasi toleransi ukuran benda kerja Identifikasi penggunaan spesifikasi alat-alat ukur yang digunakan. Penggunaan alat-alat ukur sesuai prosedur Memahami toleransi ukuran benda kerja Memahami penggunaan spesifikasi alat-alat ukur yang digunakan. Menggunakan alatalat ukur sesuai spesifikasinya TEKNIK PEMESINAN Halaman 29 dari 56

30 6. Menyetel dan merawat mesin Merawat rutin dan menyetel bagian yang diperlukan termasuk slide dan menyetel bagian collar, membersihkan dan pelumasan dan hal lainnya yang diinginkan. Menyetel dan melumasi dilakukan berdasarkan pada prosedur operasi standar. Mesin secara tepat dibersihkan. Menyetel dan melumasi mesin Membersihkan mesin Memahami penyetelan dan pelumasan Memahami cara membersihkan mesin Merawat dan menye - tel mesin TEKNIK PEMESINAN Halaman 30 dari 56

31 KOMPETENSI : Melakukan pekerjaan dengan mesin bubut KODE : M7.6A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : kode standar buku-buku pedoman referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan mesin bubut Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Alat Ukur Mekanik Mesin bubut dan kelengkapannya Lembar Kerja Benda kerja 5. Kegiatan : Memperhatikan aspek keselamatan kerja Menentukan persyaratan kerja Mempersiapkan pekerjaan Pengoperasian mesin bubut Periksa kesesuaian komponen dengan spesifikasi TEKNIK PEMESINAN Halaman 31 dari 56

32 1. Memperhatikan aspek keselamatan kerja Prosedur keselamatan kerja dan penggunaan baju pelindung dan kaca mata pengaman yang dipakai dapat diamati Identifikasi alat dan prosedur keselamatan kerja Pemakaian kaca mata, baju pelindung dan alat keselamatan kerja lainnya. Pemakaian kaca mata, baju pelindung dan alat keselamatan kerja lainnya Identifikasi alat dan prosedur keselamatan kerja 2. Menentukan persyaratan kerja Gambar teknik, urutan operasi ditentukan dan memilih perkakas untuk menghasilkan komponen sesuai spesifikasi dapat dipahami. Memahami gambar kerja dan instruksi kerja Memahami gambar kerja dan instruksi kerja 3. Mempersiapkan pekerjaan Pekerjaan disiapkan dengan menggunakan alat-alat seperti dial indicator dan peralatan pembacaan digital. Menyiapkan peralatan Menyetel peralatan Menggunakan peralatan sesuai prosedur. Menyiapkan peralatan Menyetel peralatan Menggunakan peralatan sesuai prosedur. 4. Pengoperasian mesin bubut Kecepatan putar dan kecepatan pemotongan dihitung secara matematis dan sesuai dengan bahan baku yang digunakan. Semua alat bantu yang ada pada mesin bubut, seperti cekam rahang tiga, cekam rahang empat, senter, pelat pembawa, penyangga, eretan melintang dan kepala lepas dapat digunakan. Kecepatan putaran mesin Kecepatan potong Kecepatan pemakanan Menyetel kecepatan putar, potong, dan kecepatan pemakanan pada mesin. Identifikasi peralatan cekam dan alat bantu pembubutan Penggunaan alat cekam, dan alat bantu pembubutan. Penyetelan kecepatan putar, potong, dan kecepatan pemakanan pada mesin sesuai prosedur Penggunaan alat cekam, dan alat bantu pembubutan yang sesuai prosedur Memahami : Kecepatan putaran mesin Menghitung Kecepatan potong Menghitung Kecepatan pemakanan Mengidentifikasi peralatan cekam dan alat bantu pembubutan Menyetel kecepatan putar, potong, dan kecepatan pemakanan pada mesin. Menggunakan alat cekam, dan alat bantu pembubutan. TEKNIK PEMESINAN Halaman 32 dari 56

33 Proses memperbesar lubang, membor, mereamer, membuat ulir tunggal, memotong dilakukan sesuai spesifikasi. Membesarkan lubang Mengebor Mereamer Membubut ulir Memotong Membesarkan lubang, Mengebor, Mereamer, Membubut ulir, dan Memotong sesuai prosedur Memahami cara : Membesarkan lubang Mengebor Mereamer Membubut ulir Memotong Membesarkan lubang Mengebor Mereamer Membubut ulir Memotong 5. Periksa kesesuaian komponen dengan spesifikasi Komponen diperiksa untuk kesesuaian dengan spsifi-kasi dengan menggunakan teknik, alat dan peralatan. Memeriksa komponen dan dimensi benda kerja secara visual Menggunakan alat ukur untuk memeriksa komponen/benda kerja. Menggunakan alat ukur untuk memeriksa komponen/benda kerja. Memeriksa komponen dan dimensi benda kerja secara visual Memeriksa komponen/benda kerja. TEKNIK PEMESINAN Halaman 33 dari 56

34 KOMPETENSI : Melakukan pekerjaan dengan mesin frais KODE : M7.7A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : kode standar buku-buku pedoman referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan mesin frais Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Alat Ukur Mekanik Mesin frais dan kelengkapannya Lembar Kerja Benda kerja 5. Kegiatan : Memperhatikan aspek keselamatan kerja Menentukan persyaratan kerja Melakukan pekerjaan dengan mesin frais Memeriksa komponen untuk kesesuaian terhadap spesifikasi TEKNIK PEMESINAN Halaman 34 dari 56

35 1. Memperhatikan tindakan keselamatan kerja Prosedur keselamatan kerja yang benar diketahui, baju pelindung dan kaca mata pengaman dipakai Prosedur keselamatan kerja Alat keselamatan kerja yang digunakan. Penggunaan alat keselamatan kerja Memahami prosedur keselamatan kerja Menggunakan alat keselamatan kerja 2. Menentukan persyaratan kerja 3. Melakukan pekerjaan dengan mesin frais Penentuan bagian dari proses dan pemilihan alat bantu untuk menghasilkan komponen sesuai spesifikasi dipahami Parameter-parameter pemotong ditentukan. Operasi mesin frais dilakukan untuk memproduksi komponen-komponen sesuai spesifikasi. Operasi-operasi dilaksanakan menggunakan teknik konvensional dan atau memfrais menanjak serta variasi dari pisau frais termasuk slab, gang, end, shell slot, form, slitting. Seluruh aksesoris standar digunakan termasuk kepala pembagi dan rotary table (meja putar). Gambar pekerjaan Petunjuk pengerjaan Kecepatan putaran mesin Kecepatan potong Kecepatan pemakanan Mengopersikan mesin frais Identifikasi pisau frais Penggunaan pisau frais Mengefrais rata, alur, dan bertingkat. Alat bantu pengefraisan Alat pencekam benda kerja Alat pembagian benda kerja Mengefrais rata, alur, dan bertingkat sesuai prosedur. Memahami gambar pekerjaan Memahami petunjuk pengerjaan Kecepatan putaran mesin Kecepatan potong Kecepatan pemakanan Memahami macammacam pisau frais Memahami pemilihan pisau frais Memhami alat bantu pengefraisan Memahami alat pencekam benda kerja Memahami alat pembagian benda kerja Mengoperasikan mesin frais Mengefrais rata, alur, dan bertingkat. Menggunakan alat bantu pengefraisan Menggunakan alat pencekam benda kerja Menggunakan alat pembagian benda kerja TEKNIK PEMESINAN Halaman 35 dari 56

36 4. Memeriksa komponen untuk kesesuaian terhadap spesifikasi Komponen diperiksa kesesuaiannya terhadap spesifikasi menggunakan teknik, alat -alat, dan peralatan yang tepat. Memeriksa komponen dan dimensi benda kerja secara visual Menggunakan alat ukur untuk memeriksa komponen/benda kerja. Menggunakan alat ukur untuk memeriksa komponen/ benda kerja. Memeriksa komponen dan dimensi benda kerja secara visual Memeriksa komponen/benda kerja. TEKNIK PEMESINAN Halaman 36 dari 56

37 KOMPETENSI : Melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda KODE : M.7.8 A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : kode standar buku-buku pedoman referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan mesin gerinda Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Alat Ukur Mekanik Mesin gerinda dan kelengkapannya Lembar Kerja Benda kerja 5. Kegiatan : Menentukan persyaratan kerja Memperhatikan aspek keselamatan kerja Pemilihan roda gerinda yang sesuai dan perlengkapannya Melaksanakan pekerjaan dengan mesin gerinda Pemeriksaan komponen-komponen untuk kesesuian dengan spesifikasi TEKNIK PEMESINAN Halaman 37 dari 56

38 1. Menentukan persyaratan kerja Persyaratan kerja didefenisikan dan urutan langkah kerja ditentukan. Alat cekam yang sesuai dan benar dipilih dan dipergunakan. Pekerjaan dilaksanakan secara mandiri meliputi penentuan langkah kerja penggerindaan muka dan silinder sesuai dengan prosedur kerja. Pemilihan alat cekam berdasarkan spesifikasi dan prosedur operasi standar. Mengikuti prosedur kerja, spesifikasi pengerjaan. Memilih alat cekam yang sesuai spesifikasi dan prosedur operasi standar. Memahami : - gambar kerja - instruksi kerja - spesifikasi Memahami pemilihan alat cekam pada mesin gerinda muka dan standar Menentukan langkah kerja Memilih alat cekam 2. Memperhatikan aspek keselamatan kerja Pengaman mesin, pendingin dan pelapis diperiksa. Prosedur tindakan keselamatan kerja diperhatikan, pakaian pelindung, dan memakai kaca mata pengaman. Pekerjaan dilakukan secara individu meliputi pemeriksaan mesin pendingin dan pelepas sesuai dengan prosedur operasi standar. Secara individu alat-alat keamanan digunakan dalampenggerindaan muka dan silinder. Pemeriksaan dilakukan mengikuti prosedur operasi standar. Bekerja sesuai dengan prosedur keselamatan kerja. Sistem pendinginan Sistem pelapisan alat-alat keselamatan kerja Prosedur keselamatan kerja, operasi penggerindaan muka dan silinder. Pemeriksaan pendingin dan pelapis Menggunakan alat keselamatan kerja 3. Pemilihan roda gerinda yang sesuai dan perlengkapannya Batu gerinda dipilih dan diseimbangkan dan diasah berdasarkan pengetahuan pada struktur batu gerinda, perlengkapan dipilih juga untuk fonlitas produksi terhadap spesifikasi pekerjaan. Memilih batu gerinda Mengasah batu gerinda Memilih alat sesuai dengan prosedur operasi standar. Mengikuti prosedur operasi standar pemilihan dan pengasahan batu gerinda. Spesifikasi batu gerinda Pengasahan batu gerinda Perlengkapan pengasah gerinda Pemilihan batu gerinda Pengasahan batu gerinda Pemilihan perlengkapan TEKNIK PEMESINAN Halaman 38 dari 56

39 4. Melaksanakan pekerjaan dengan mesin gerinda Menggerinda permukaan dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan Menggerinda luar dan dalam dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan. Menggerinda tanpa senter dilakukan sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan Secara individu melaksanakan pekerjaan penggerindaan muka sesuai dengan spesifikasi dan prosedur operasi standar. Secara individu melaksanakan pekerjaan penggerindaan luar dan dalam sesuai dengan spesifikasi dan prosedur operasi standar Secara individu me laksanakan penggerindaan tanpa senter dengan mengikuti spesifikasi dan operasi standar. Bekerja sesuai dengan spesifikasi dan prosedur operasi standar menggerinda permukaan. Bekerja sesuai dengan spesifikasi dan prosedur operasi standar menggerinda luar dan dalam Bekerja sesuai dengan spesifikasi prosedur operasi standar menggerinda tanpa senter. Menggerinda permukaan Menggerinda silinder luar dan dalam Menggerinda tanpa senter 5. Pemeriksaan kesesuaian komponenkomponen spesifikasi Spesifikasi komponenkomponen diperisa kesesuaiannya dengan menggunakan teknik dan peralatan yang benar. Pemeriksaan komponen Penggunaan alat-alat ukur Sesuai dengan spesifikasi dan prosedur operasi standar. Bekerja sesuai dengan spesifikasi dan prosedur operasi standar Mengetahui : - Pemeriksaan komponen - Penggunaan alatalat ukur Sesuai dengan spesifikasi dan prosedur operasi standar. Memeriksa komponen-komponen yang sesuai dengan spesifikasi TEKNIK PEMESINAN Halaman 39 dari 56

40 KOMPETENSI : Mengeset mesin dan program mesin NC / CNC (dasar) KODE : M7. 15 A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : Standar manual produk Buku-buku pedoman Referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan mesin NC/CNC Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Alat Ukur dan pemeriksa Mesin NC/CNC alat dan kelengkapannya Lembar Kerja 5. Kegiatan : Memahami instruksi kerja Melakukan pemeriksaan awal Pengaturan mesin NC/CNC (numerical control/computer numerical control) Menginstruksi operator mesin Mengganti tooling yang retak/rusak TEKNIK PEMESINAN Halaman 40 dari 56

41 1. Memahami instruksi kerja Lembar kerja dan dokumen sejenis lainnya dipahami dan diikuti Perkakas untuk pengesetan awal dipasang pada mesin sesuai tuntutan Fixture/perlengkapan/ pencekam diatur pada mesin berdasarkan tuntutan menggunakan prosedur operasi standar. Pengaturan tool offsett atau data diidentifikasi/dipastikan terhadap lembar kerja menggunakan prosedur operasi standar. Program NC/CNC yang dimasukkan, dipilih dan diresifikasi sesuai dengan instruksi kerja. Instruksi kerja Pengesetan awal pada mesin NC/CNC Fixture/ perlengkapan / pencekam pada mesin Pengaturan tool ofset sesuai dengan prosedur dan operasi standar Program NC / CNC dan instruksi kerja Pemahaman urutan proses pengerjaan Pemahaman nama/ nomor fixture Memperhatikan petunjuk-petunjuk yang tertera pada gambar Memahami instruksi kerja Memahami cara pengesetan awal pada mesin NC/CNC Memahami cara pemasangan fixture/ perlengkapan/ pencekam pada mesin sesuai prosedur Memahami cara mengatur tool ofset sesuai dengan prosedur dan operasi standar Memahami cara me - masukkan program pada mesin NC / CNC Mengeset perlengkapan mesin NC/CNC Mengatur tool ofset sesuai dengan prosedur dan operas standar Memasukkan program pada mesin NC / CNC 2. Melakukan pemeriksaan awal Tanggung jawab pemeriksaan awal berdasarkan prosedur operasi standar. Prosedur keselamatan kerja dan perlengkapan operasi diamati dan diperiksa dengan tepat. Pemeriksaan awal pada mesin NC / CNC Perlengkapan keselamat - an kerja sesuai prosedur Pemahaman istilahistilah pada mesin NC/CNC Memahami istilahistilah pada mesin NC/ CNC Memahami prosedur keselamatan kerja Memeriksa alat keselamatan kerja TEKNIK PEMESINAN Halaman 41 dari 56

42 3. Pengaturan mesin NC/CNC (numerical control/computer numerical control) Pengaturan/penyesuaian mesin disesuai dengan persyaratan operasional dan spesifikasi. Contoh produksi diperiksa sesuai spesifiksi menggunakan prosedur operasi standar. Pengaturan operasional mesin dan spesifikasi Contoh hasil produksi sesuai standar Pengenalan tomboltombol dan istilahistilah. Jangan menjalan kan mesin tanpa didampingi supervisor/ instruktur. Pemahaman gambar kerja. Memahami pengaturan operasional mesin dan spesifikasi Memahami contoh produksi sesuai spesifikasi dan standar Melakukan pengaturan operasional mesin dan spesifikasi 4. Menginstruksi operator mesin Operator diberi instruksi untuk memastikan bahwa prosedur dan peralatan keselamatan kerja ada ditempat kerja. Instruksi tentang operasi, prosedur keamanan kerja dan prosedur operasi standar Pemahaman prosedur keselamatan kerja Memahami cara memberikan instruksi 5. Mengganti tooling yang retak/rusak Preset tool diganti, tool offset disesuaikan atau diperbaiki berdasarkan prosedur operasi standar. Perbaikan dan penggantian tool sesuai prosedur Pemahaman istilahistilah khusus Memahami cara penggatian preset tool dan perbaikan tool offset Melakukan pengganti-an preset tool dan tool offset TEKNIK PEMESINAN Halaman 42 dari 56

43 KOMPETENSI : Menggerinda pahat dan alat potong KODE : M7.10A DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G KONDISI KINERJA 1. Kegunaan Kompetensi : Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan 2. Sumber Informasi : Kode standar Buku-buku pedoman Referensi bahan dari produsen 3. Pelaksanaan K3 : Penanganan pemeliharaan mesin gerinda Bekerja dengan prosedur yang aman 4. Kelengkapan : Alat Ukur dan pemeriksa Mesin gerinda alat dan kelengkapannya Lembar Kerja Alat potong dan Benda kerja 5. Kegiatan : Memperhatikan aspek keselamatan kerja Menentukan persyaratan kerja Pemilihan alat dan roda gerinda pemotong dan perlengkapan yang sesuai Melaksanakan penggerindaan alat potong Pemeriksaan komponen sesuai spesifikasi TEKNIK PEMESINAN Halaman 43 dari 56

44 1. Memperhatikan keselamatan kerja Pengaman mesin, pendingin dan pelepas debu diperiksa sesuai prosedur Prosedur keselamatan kerja dengan benar, memakai pakaian kerja dan kaca mata pengaman dapat diperhatikan. Pemeriksaan dan pemeliharaan pendingin dan pelepas tatal Prosedur keselamatan kerja pada proses menggerinda. Melaksanakan pemeriksaan dan pemeliharaan pendingin dan pelepas tatal Memakai alat kesehatan dan keselamatan kerja pada proses menggerinda. Memahami pemeriksaan dan pemeliharaan pendingin dan pelepas tatal Memahami prosedur keselamatan kerja pada proses menggerinda. Menggunakan alat keselamatan kerja 2. Menentukan persyaratan kerja Gambar dan susunan pelaksanaan langkah kerja dapat dipahami. Persyaratan kerja dengan menggunakan mesin gerinda Memahami persyaratan kerja dengan menggunakan mesin gerinda 3. Pemilihan alat dan roda gerinda pemotong dan perlengkapan yang sesuai Alat dan roda gerinda pemotong dipilih, atas dasar pengetahuan pada stuktur roda gerinda, penyeimbangan dan pengasahan. Perlengkapan dipilih untuk fasilitas produksi pada spesifikasi. Pemilihan jenis dan bentuk roda gerinda. Balancing dan truing roda gerinda dipilih Membalancing dan truing roda gerinda sesuai prosedur Memahami peralatan menggerinda Memahami jenis dan bentuk roda gerinda. Memahami balancing dan truing roda gerinda dipilih Melaksanakan pemilihan jenis dan bentuk roda gerinda. Melaksanakan balancing dan truing roda gerinda dipilih TEKNIK PEMESINAN Halaman 44 dari 56

45 4. Melaksanakan penggerindaan alat potong Alat universal dan mesin gerinda cutter dioperasikan untuk menajamkan dan membentuk seluruhnya pada alat-alat dan pemotong termasuk sisi dan permukaan pemotong, sisi potong, bentuk kebebasan pisaupisau frais, datar, vee dan bentuk alat -alat bulat dan hob, alur slot, bor dan pelumas. Penggerrindaan parallel dalam dan/atau luar diselesaikan. Penggerindaan sudut dalam dan/atau sudut luar diselesaikan sesuai dengan spesifikasi gambar. Mengasah alat potong dengan menggunakan mesin gerinda alat. Menggerinda bentuk paralell dalam/luar Menggerinda bentuk sudut luar dan dalam Penggunaan mesin gerinda alat dalam mengasah alat potong sesuai prosedur Memahami cara mengasah alat potong dengan menggunakan mesin gerinda alat. Memahami cara menggerinda bentuk paralell dalam/luar Memahami cara menggerinda bentuk sudut luar dan dalam Melaksanakan pengasahan alat potong dengan menggunakan mesin gerinda alat. Menggerinda bentuk paralell dalam/luar Menggerinda bentuk sudut luar dan dalam 5. Pemeriksaan komponen sesuai spesifikasi Komponen diperiksa untuk kesesuaiannya terhadap penggunaan beberapa teknik, peralatan dan perlengkapan. Memeriksa komponen dan dimensi benda kerja secara visual Menggunakan alat ukur untuk memeriksa komponen/benda Menggunakan alat ukur untuk memeriksa komponen/ benda kerja. Memeriksa komponen dan dimensi benda kerja secara visual Memeriksa komponen/benda kerja. TEKNIK PEMESINAN Halaman 45 dari 56

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR MESIN PRODUKSI KODE PROGRAM PELATIHAN: C

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR MESIN PRODUKSI KODE PROGRAM PELATIHAN: C PROGRAM PELATIHAN BERBASIS OPERATOR MESIN PRODUKSI KODE PROGRAM PELATIHAN: C.2822100.01.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...6 1. KOMPETENSI UMUM...6 2. KOMPETENSI KEJURUAN...7 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...10 SUBSTANSI

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK Kompeten Pedagogi 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2.

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN

DESKRIPSI PEMELAJARAN DESKRIPSI PEMELAJARAN KOMPETENSI : Menggunakan perkakas tangan KODE : M.18.1 A DURASI PEMELAJARAN : 160 Jam @ 45 menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G 2 1 1 1-1 - KONDISI KINERJA Pelaksanaan unit

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR)

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul ini merupakan panduan Peserta diklat untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bekerja dengan menggunakan Mesin

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN GERINDA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN GERINDA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN GERINDA BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/MES/MES319/21 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : PROSES PEMESINAN LANJUT KODE MATA KULIAH : MES319 ( 3 SKS P ) SEMESTER : III PROGRAM STUDI : PEND. TEKNIK MESIN DOSEN PENGAMPU

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN BUBUT (KOMPLEK)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN BUBUT (KOMPLEK) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MEMPERGUNAKAN MESIN BUBUT (KOMPLEK) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN Kompetensi Keahlian: Teknik Pean Teknik Pengelasan Teknik Fabrikasi Logam Teknik Pengecoran Logam Teknik Gambar Mesin Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Kompetensi

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN NC/CNC (DASAR)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN NC/CNC (DASAR) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN NC/CNC (DASAR) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 MATA PELAJARAN JENJANG : TEKNIK PEMESINAN : SMK/MAK KOMPETENSI PEDAGOGIK Kompetensi Inti Guru 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN Kompetensi Keahlian: - Teknik Pean - Teknik Pengelasan - Teknik Fabrikasi Logam - Teknik Pengecoran Logam - Teknik Gambar Mesin - Teknik Pemeliharaan Mekanik

Lebih terperinci

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) BIDANG KOMPETENSI 1. KELOMPOK DASAR / FOUNDATION 2. KELOMPOK INTI 3. PERAKITAN (ASSEMBLY) 4. PENGECORAN DAN PEMBUATAN CETAKAN

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK MESIN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK PEMESINAN

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CNC JENJANG 1 KODE PROGRAM PELATIHAN: C

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CNC JENJANG 1 KODE PROGRAM PELATIHAN: C PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CNC JENJANG 1 KODE PROGRAM PELATIHAN: C.2592000.01.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian 135 LAMPIARN 1.4 SOAL TEST UJI COBA INSTRUMEN Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu : 60 menit Sifat Ujian : Tutup Buku PETUNJUK UMUM 1. Tulis nama, dan kelas

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

Memprogram Mesin CNC (Dasar)

Memprogram Mesin CNC (Dasar) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN Memprogram Mesin CNC (Dasar) BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN MENGEDIT PROGRAM MESIN CNC

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN MENGEDIT PROGRAM MESIN CNC SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN MENGEDIT PROGRAM MESIN CNC BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN Standar Guru (SKG) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

Lebih terperinci

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : POROS BERTINGKAT A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : Mampu mengoprasikan mesin bubut secara benar. Mampu mebubut luar sampai halus dan rata. Mampu membubut lurus dan bertingkat.

Lebih terperinci

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY Materi Kuliah PROSES GERINDA Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar 1 : Menentukan Persyaratan Kerja a. Tujuan Pembelajaran 1 1). Peserta diklat dapat menentukan langkah kerja

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.Pd. 085749055673 2010 UN Paket: B 2010 1. Gambar pandangan dengan metode proyeksi sudut ketiga

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang Kegiatan Belajar MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang Dwi Rahdiyanta FT-UNY Membubut Komplek : Ulir, Tirus, Eksentrik, dan Membubut Benda a. Tujuan

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR KODE MODUL M.7.32A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MESIN BOR. Gambar Chamfer MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II MESIN BUBUT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II MESIN BUBUT DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan menuju era industrialisasi haruslah didukung dengan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan menuju era industrialisasi haruslah didukung dengan mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan menuju era industrialisasi haruslah didukung dengan mutu dan kualitas sumber daya manusianya, karena era industrialisasi identik dengan penguasaan

Lebih terperinci

2. Mesin Frais/Milling

2. Mesin Frais/Milling 2. Mesin Frais/Milling 2.1 Prinsip Kerja Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 PSOAL: F018-PAKET B-08/09 1. Sebuah batang bulat dengan diameter 20 mm harus

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 SOAL NAS: F018-PAKET A-08/09 1. Sebuah poros kendaraan terbuat dari bahan St

Lebih terperinci

KISI- KISI PAKET KEAHLIAN: TEKNIK PEMESINAN. No. Kompetensi Utama. Standar Kompetensi Guru Indikatorn Esensial/ Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

KISI- KISI PAKET KEAHLIAN: TEKNIK PEMESINAN. No. Kompetensi Utama. Standar Kompetensi Guru Indikatorn Esensial/ Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) KISI- KISI PAKET KEAHLIAN: TEKNIK PEMESINAN No. Standar Guru (IPK) 1 pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,kultural, emosional,dan intelektual 1.1.

Lebih terperinci

Gambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut

Gambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut BAB III MESIN FRAIS A. Prinsip Kerja Mesin Frais Mesin frais adalah salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan penyayatan permukaan datar, sisi tegak, miring bahkan pembuatan alur dan roda gigi.

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA 3.1 Mesin Bubut Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah

Lebih terperinci

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: A. Kecepatan potong

Lebih terperinci

Mesin Perkakas Konvensional

Mesin Perkakas Konvensional Proses manufaktur khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau konvensional. Dengan demikian, bahwa dalam melakukan memotong bahan ada

Lebih terperinci

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut BAB II MESIN BUBUT A. Prinsip Kerja Mesin Bubut Mesin bubut merupakan salah satu mesin konvensional yang umum dijumpai di industri pemesinan. Mesin bubut (gambar 2.1) mempunyai gerak utama benda kerja

Lebih terperinci

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1)

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1) PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A Aep Surahto 1) 1) Program Studi TeknikMesin Universitas Islam 45,Bekasi aep.surahto@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari 8 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahuluan Pada saat sekarang ini, perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Sehingga membutuhkan tenaga ahli untuk dapat menggunakan alat-alat teknologi

Lebih terperinci

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis : Bagian Bagian Utama Mesin Milling ( Frais ) 1. Spindle utama Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis : a. Vertical spindle b. Horizontal

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING DAFTAR ISI TUGAS I MEMBUBUT POROS LURUS ( 2 JAM KEGIATAN )... 2 TUGAS II MEMBUBUT BERTINGKAT ( 4 JAM KEGIATAN )...

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KODE MODUL M2.5C11A DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 i KODE MODUL M2.5C11A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Secara garis besar, pada proses perancangan kepala pembagi sederhana ini berdasar pada beberapa teori. Teori-teori ini yang akan mendasari pembuatan komponen-komponen pada kepala

Lebih terperinci

c. besar c. besar Figure 1

c. besar c. besar Figure 1 1. Yang termasuk jenis pahat tangan adalah. a. pahat tirus. d. pahat perak b. pahat alur e. pahat intan c. pahat chamfer 2. Faktor-faktor berikut harus diperhatikan agar pemasangan kepala palu agar kuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan Belajar Menggerinda Alat Potong a. Tujuan Pemelajaran 1).

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan

Lebih terperinci

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES FRAIS Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais Kegiatan Belajar Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Menentukan Peralatan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester 3 INSTRUKSI KERJA RODA GIGI LURUS 300 Menit No. LST/MES/STM320/ 01 Revisi : 01 Tgl : 04 September 2007 Hal 1 dari 3 TUJUAN Agar mahasiswa : Dapat menyiapkan bahan dasar (blank) roda gigi lurus

Lebih terperinci

EKSPERIMENTAL PEMBUATAN SPIRAL DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN FREIS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PRAKTIKUM LABORATORIUM PEMESINAN

EKSPERIMENTAL PEMBUATAN SPIRAL DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN FREIS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PRAKTIKUM LABORATORIUM PEMESINAN EKSPERIMENTAL PEMBUATAN SPIRAL DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN FREIS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PRAKTIKUM LABORATORIUM PEMESINAN Riles M. Wattimena, Hartono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang

Lebih terperinci

PEDAGOGIS Mengenali karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik. sosial, kultural,

PEDAGOGIS Mengenali karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik. sosial, kultural, MAPEL/ KOMPETENSI KEAHLIAN JENJANG : PEMESINAN PESAWAT UDARA : SMK Kompetensi PEDAGOGIS 1. Menguasai karakteristik 1.1 Memahami karakteristik peserta didik dari aspek peserta didik yang berkaitan fisik,

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Identifikasi Gambar Kerja Gambar kerja merupakan alat komunikasi bagi orang manufaktur. Dengan melihat gambar kerja, operator dapat memahami apa yang diinginkan perancang

Lebih terperinci

BAB III MESIN FRAIS. (http:\\www.google.com. Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais

BAB III MESIN FRAIS. (http:\\www.google.com. Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais BAB III MESIN FRAIS 3.1 Pengertian Mesin Frais Mesin frais adalah mesin perkakas untuk mengejakan/menyelesaikan permukaan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau sebagai alatnya. Pada mesin frais,

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : Teknik Gambar Mesin JENJANG PENDIDIKAN : SMK/MAK..

MATA PELAJARAN : Teknik Gambar Mesin JENJANG PENDIDIKAN : SMK/MAK.. MATA PELAJARAN : Teknik Gambar Mesin JENJANG PENDIDIKAN : SMK/MAK.. Kompetensi 1. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/MES/MES338/34 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH KODE MATA KULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : PROSES PEMESINAN KOMPLEKS : MES338 (3 SKS) PRAKTIK : IV : PEND.TEKNIK

Lebih terperinci

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd. PROSES PEMBUBUTAN LOGAM PARYANTO, M.Pd. Jur.. PT. Mesin FT UNY Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin (komponen) berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur. Sebagai contoh dari kemajuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan BAB li TEORI DASAR Pada bab ini dijelaskan mengenai konsep dasar perancangan, teori dasar pemesinan, mesin bubut, komponen komponen utama mesin dan eretan (carriage). 2.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MELAKUKAN PERHITUNGAN DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MELAKUKAN PERHITUNGAN DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MELAKUKAN PERHITUNGAN DASAR BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY MODUL MESIN CNC-3 Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR : Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC A. Tujuan Umum Setelah mempelajari materi ke tiga ini siswa diharapkan mampu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...8 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...8 RUANG LINGKUP PEKERJAAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...8 1. KOMPETENSI UMUM...8 2. KOMPETENSI KEJURUAN...9 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...11 1. SUBSTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Untuk mengurangi biaya produksi, peningkatan efisiensi proses manufaktur suatu produk sangat berpengaruh, terutama dengan menurunkan waktu proses manufakturnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB III Mesin Milling I

BAB III Mesin Milling I BAB III Mesin Milling I Tujuan Pembelajaran Umum : 1. Mahasiswa mengetahui tentang fungsi fungsi mesin milling. 2.Mahasiswa mengetahui tentang alat alat potong di mesin milling 3. Mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING)

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING) BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING) 66 Proses pemesinan frais adalah proses penyayatan benda kerja dengan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang

Lebih terperinci

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 1 Proses pemesinan frais adalah proses penyayatan benda kerja dengan

Lebih terperinci

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: MESIN BUBUT KONVENSIONAL

Lebih terperinci

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL FRAIS VERTIKAL 1. TUJUAN PEMBELAJARAN a. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja pada Mesin Frais b. Mahasiswa dapat memahami fungsi dari Mesin Frais c. Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis Mesin Frais

Lebih terperinci

M O D U L T UT O R I A L

M O D U L T UT O R I A L M O D U L T UT O R I A L MESIN BUBUT LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2017/2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia robotika yang semakin meningkat, bentuk desain dan fungsi robot pun semakin bervariasi. Pada umumnya komponen rangka dan

Lebih terperinci

Proses Gerinda. Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY

Proses Gerinda. Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY Proses Gerinda Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong/ mengasah benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda

Lebih terperinci

MENGGERINDA TOOLS (PISAU/PAHAT)

MENGGERINDA TOOLS (PISAU/PAHAT) 1 MENGGERINDA TOOLS (PISAU/PAHAT) TUJUAN PEMBELAJARAN Diharapkan Mahasiswa menguasai keterampilan mengasah pisau (tools) dengan memakai Tools Grinder dengan benar. BAHAN PEMBELAJARAN A. Tools Grinder 1.

Lebih terperinci

Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017

Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017 Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017 Mesin Gerinda Mesin Gerinda Universal Mesin Gerinda Datar Mesin Gerinda Crankshaft Roda Gerinda Oleh : Bella Rukmana Mesin Gerinda Mesin gerinda adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING) ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING) IRVAN YURI SETIANTO NIM: 41312120037 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU 1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU A. Tujuan 1. Menyebutkan macam-macam jenis alat tangan dan fungsinya. 2. Menyebutkan bagian-bagian dari alat-alat tangan pada kerja bangku. 3. Mengetahui bagaimana cara

Lebih terperinci

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK Sunarto Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam, Sei-Alam, Bengkalis-Riau sunarto@polbeng.ac.id Abstrak Ulir metrik adalah salah satu

Lebih terperinci

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I 1. Mengasah Pahat Bubut 2. Membubut Poros Lurus 3. Mur Segi Enam 4. Membuat Tangkai Penindih 5. Membuat Baut Bertingkat 6. Membuat Poros Eksentrik 7. Membuat Parallel

Lebih terperinci

1 Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan. By: Hoiri Efendi, S.Pd

1 Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan. By: Hoiri Efendi, S.Pd 1 A. PENGERTIAN TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook:

Lebih terperinci

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI BAB VI Tujuan : Setelah mempelajari materi pelajaran pada bab VI, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan arti dari kelurusan, kesikuan, keparalelan dan kedataran. 2. Menyebutkan beberapa alat ukur

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK L1 LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK L2 LAMPIRAN 2 Struktur Organisasi L3 LAMPIRAN 3 FOTO PROSES PRODUKSI DAN INSPEKSI 1. First process pemotongan awal material 2. Second process pengeboran diameter luar

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Proses manufaktur merupakan satu mata kuliah yang harus di kuasai oleh mahasiswa teknik. Oleh karenanya melakukan praktikum proses manufaktur harus dilakukan

Lebih terperinci

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM MODUL II 2.1. TUJAN PRAKTIKUM MESIN BUBUT 1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja pada mesin bubut. 2. Mahasiswa dapat memahami fungsi dari mesin bubut. 3. Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis mesin

Lebih terperinci

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) Proses permesinan (machining) : Proses pembuatan ( manufacture) dimana perkakas potong ( cutting tool) digunakan untuk membentuk material dari bentuk dasar menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Kedataran Meja Menggunakan Spirit Level Dengan Posisi Horizontal Dan Vertikal. Dari pengujian kedataran meja mesin freis dengan menggunakan Spirit Level

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT Pengoperasian Mesin Bubut Dwi Rahdiyanta FT-UNY Kegiatan Belajar Pengoperasian Mesin Bubut a. Tujuan Pembelajaran. 1.) Siswa dapat memahami pengoperasian mesin

Lebih terperinci

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut BAB III Tujuan : Setelah mempelajari materi pelajaran pada bab III, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menyebutkan bermacam-macam alat ukur sudut, baik alat ukur sudut langsung maupun alat ukur sudut tak

Lebih terperinci

Job Sheet. Pemesinan Frais MES 6324

Job Sheet. Pemesinan Frais MES 6324 Job Sheet Pemesinan Frais MES 6324 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2016 JOB SHEET PEMESINAN FRAIS / MES 6324 Disusun Oleh: Drs. NURDJITO, MPd. & TIM PEMESINAN

Lebih terperinci

MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC

MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan belajar Instruksi Pengoperasian Mesin Freis CNC a. Tujuan Kegiatan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN BAB III PEMESINAN FRAIS B. SENTOT WIJANARKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 BAB 3 PROSES

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Identifikasi Gambar Kerja Gambar kerja yang baik akan memudahkan pemahaman saat melakukan pengerjaan suatu produk, dalam hal ini membahas tentang pengerjaan poros

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Modular fixture ini meaipkan alat bantu yang digunakan untuk memegang benda

BAB III METODOLOGI. Modular fixture ini meaipkan alat bantu yang digunakan untuk memegang benda BAB III METODOLOGI 3.1 Prinsip Kerja Modular fixture ini meaipkan alat bantu yang digunakan untuk memegang benda kcrja pada saat melakukan proses pemesinan. Modular fixture ini memiliki beberapa bagian

Lebih terperinci

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC 1. Kegiatan Belajar MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Instruksi memasang cekam dan benda kerja mesin freis

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, komputer digunakan untuk berbagai keperluan, baik sebagai sarana untuk membantu pekerjaan maupun sarana hiburan. Penggunaannya

Lebih terperinci

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling Mesin Milling CNC Pada prinsipnya, cara kerja mesin CNC ini adalah benda kerja dipotong oleh sebuah pahat yang berputar dan kontrol gerakannya diatur oleh komputer melalui program yang disebut G-Code.

Lebih terperinci

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda ALAT UKUR PRESISI Mengukur adalah proses membandingkan ukuran (dimensi) yang tidak diketahui terhadap standar ukuran tertentu. Alat ukur yang baik merupakan kunci dari proses produksi massal. Tanpa alat

Lebih terperinci

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC Materi 3 Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC Tujuan : Setelah mempelajari materi 3 ini mahasiswa memiliki kompetensi: Memasang benda kerja di mesin frais CNC Memilih alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak material yang semakin sulit untuk dikerjakan dengan proses pemesinan konvensional. Selain tuntutan terhadap kualitas

Lebih terperinci