BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sesuai dengan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti yakni

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sesuai dengan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti yakni"

Transkripsi

1 111 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian Sesuai dengan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti yakni Wawancara Wawancara yang yang dilakukan disini yakni wawancara dengan line producer (Feri Ardiyan),Asisten sutradara, asisten produksi film catatan harian si boy, pekerja tetap yang ada dirumah produksi 700 Pictures(direktur pemasaran), serta pemilik rumah produksi 700 Pictures. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih lanjut mengenai hal-hal yang berhubungan dengan freelancer dalam produksi film Keluwesan/ Kemampuan menyesuaikan diri 1. Line Producer Bagaimana cara anda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu baru untuk memproduksi film? Saya orang yang bertipe easy going dan mudah untuk menyesuaikan diri, mungkin pada awalnya saya memang agak canggung akan tetapi karena memang banyak teman-teman saya yang bekerja didunia film jadi saya ya..nyaman saja..sebenarnya

2 112 semua itu karena komunikasi, jadi ya menurut saya kemampuan menyesuaikan diri itu berawal dari berani berkomunikasi sehingga kita dapat lebih akrab satu dengan yang lain. Apakah ada interaksi lain yang membantu menyesuaikan diri? Tentu ada,saling membantu adalah kunci agar pekerjaan berjalan dengan lancar dan mendorong sikap saling tanggung jawab atas pekerjaan masing-masing dan hal itu membuat lebih dekat antara satu pekerja ke pekerja lain. Dan bergaul,jangan takut untuk bergaul atau memulainya, tidak masalah apabila awalnya anda merasa sok kenal/ sok dekat untuk akhirnya anda dapat bergaul dengan yang tim yang lain. Hal itu sering saya lakukan, saya menyukai hal-hal yang baru dan harus dapat memulai hal-hal yang baru karena itu adalah pekerjaan saya. Tapi sebenarnya orang film nantinya hanya itu-itu saja yang menjadikan saya lebih mudah untuk menyesuaikan diri satu sama lain. 2. Asisten Sutradara Bagaimana cara anda menyesuaikan dilingkungan pekerjaan anda? Saya menyesuaikan diri dengan lingkungan baru saya biasanya saya berani mengajak bicara dahulu, setelah itu saya akan lebih mudah untuk berinteraksi setiap harinya.

3 113 Apakah saling membantu merupakan cara dalam berinteraksi juga? Saling membantu menurut saya merupakan cara yang digunakan dalam interaksi, hal ini juga sering saya lakukan begitu pula teman-teman yang lain. Tapi tidak untuk membantu pekerjaan yang sekirannya memang seharusnya mereka lakukan atau dalam kata lain bukan tim saya, kalau itu memang tim saya dan saya harus campur tangan otomatis saya bantu. 3. Asisten Produksi Bagaimana cara Anda dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam produksi film catatan harian si boy ini? Karena tuntutan pekerjaan, saya harus memberanikan diri untuk berbicara atau menyapa orang-orang baru di sekeliling saya. Hal itu membuat saya lebih mudah untuk saling membantu dan berkomunikasi untuk waktu-waktu yang seterusnya. Saling berkomunikasi menurut saya selain memberi peluang dan teman yang banyak serta koneksi Kepuasan Kerja 1. Line Producer Kepuasan apa yang anda rasakan dalam bekerja?

4 114 Saya merasakan puas ketika saya mendapatkan salary yang seimbang dengan apa yang saya kerjakan,dan menurut saya bekerja di 700 pictures sangat setimpal dengan pekerjaan yang saya lakukan karena semua kebutuhan saya dapat terpenuhi dengan baik disini dan hal tersebut membuat saya lebih bersemangat dan berusaha memberikan yang terbaik. 2. Asisten Sutradara Kepuasan apa yang anda rasakan saat anda bekerja di rumah produksi 700 Pictures? Ketika saya mendapatkan gaji yang setimpal dan hal-hal yang saya inginkan terpenuhi, hal itu membuat saya lebih bersemangat dalam memberikan yang terbaik untuk rumah produksi ini dan khususnya dalam produksi film catatan harian si boy. 3. Asisten Produksi Kepuasan apa yang dirasakan saat bekerja di rumah produksi 700 Pictures? Kerja di rumah produksi 700 pictures saya mendapatkan segala hal yang saya butuhkan. Kerja dengan situasi yang seperti ini membuat

5 115 saya nyaman karena para teman kerja santai dan bertanggung jawab Prestasi Kerja 1. Line Producer Hal apakah yang membuat anda merasakan bahwa anda berprestasi atau berhasil dalam pekerjaan ini? Saya akan merasakan keberhasilan atau prestasi kerja saya ketika budget yang diberikan untuk memproduksi film tidak melebihi dari batas dan sangat lebih baik apabila budget masih berlebih atau dapat saya compress. Hal ini menjadi suatu kebanggaan buat saya bahwa produksi saya berhasil. 2. Asisten Sutradara Prestasi apa yang anda berikan untuk produksi film catatan harian si Boy ini? Saya merasakan saya berprestasi dalam kerja ketika saya memberikan kontribusi terpenting untuk shooting misalnya saya sukses membuat breakdown, dan shooting berjalan lancar. Karena dengan script breakdown yang bagus shooting akan lebih lancar dan itu berada di tangan saya.

6 Asisten Produksi Prestasi apa yang anda berikan untuk produksi film catatan harian si Boy? Saya memberikan prestasi ketika schedule yang saya buat dapat berjalan tepat waktu dan berjalan dengan lancar Hal-Hal lain diluar indicator efektivitas a Produser Line Wawancara dengan line producer (feri ardiyan) maksudkan untuk lebih mengenal mengenai tenaga freelance karena line producer disini merupakan salah satu tenaga freelance dan tenaga freelance yang mencari tenaga-tenaga freelance yang lain untuk proses produksi film catatan harian si boy. Feri ardiyan banyak memberikan informasi tentang freelance dan produksi film catatan harian si boy. Ketika peneliti banyak mengajukan pertanyaan mengenai hal yang paling penting dalam produksi feri ardiyan menjawab bahwa budgetlah yang terpenting,budget dapat memberikan perhitungan bagaimana film akan dibuat dan untuk penjamin kesejahteraan pekerja. Yang kedua koneksi,karena koneksi yang menentukan bahwa pekerja freelance dapat bekerja untuk memproduksi film atau tidak serta

7 117 bagi para pemilik rumah produksi sebagai pilihan pekerja seperti halnya line produser disini memilih crew ada yang sebagian saudaranya. Menurut line producer menggunakan tenaga freelance lebih efektif dibandingkan tidak menggunakan tenaga freelance atau tetap yang pertama,karena apabila kurang puas dapat memberhentikannya dan tidak memakainya lagi dalam film-film mendatang.kedua,dengan tenaga freelance akan cepat terselesaikan produksi film karena menggunakan banyak tenaga freelance yang masing-masing mempunyai ketrampilan dalam pekerjaannya walaupun menggunakan tenaga freelance gaji lebih mahal akan tetapi produksi maksimal. b Asisten Sutradara Asisten sutradara merupakan salah satu pekerja freelance yang di pilih oleh line producer untuk membantu pekerjaannya dalam memproduksi film catatan harian si boy dengan ini peneliti dapat mendapatkan informasi untuk hasil studi kasus yang peneliti lakukan. Dari beberapa kali pertemuan dan wawancara dapat diperoleh informasi bahwa sebagai tenaga freelance, asisten sutradara sangat berpengaruh dalam produksi film catatan harian si

8 118 boy terutama saat pra produksi dan produksi. Asisten sutradara juga mengungkapkan bahwa beberapa teman pekerja freelance tidak hanya bekerja dirumah produksi 700 pictures akan tetapi asisten sutradara memberikan alasan bahwa hal itu tidak masalah apabila pekerjaan dirumah produksi 700 pictures dalam produksi film catatan harian si boy tidak mangkir. c Asisten Produksi Mewawancarai dan meneliti kegiatan asisten produksi yang merupakan pekerja freelance di rumah produksi 700 pictures merupakan hal yang dilakukan peneliti untuk melengkapi penelitian dan keabsahan penelitian. Dengan hal tersebut peneliti banyak menjumpai beberapa hal,misalnya bahwa tidak semua pekerja freelance hanya bekerja dirumah produksi 700 pictures dalam produksi film catatan harian si boy saja akan tetapi ada beberapa pekerja yang bekerja di tempat lain termasuk asisten produksi yang memiliki pekerjaan lain selain produksi film catatan harian si boy. Setelah peneliti konfirmasi asisten produksi mengiyakan dan pekerjaan tersebut tidak jauh dari pembuatan film(misal:film pendek). Akan tetapi asiten produksi tetap melakukan tugasnya dengan tanggung jawab dalam produksi film catatan harian si boy. Dan hal lain diungkapkan oleh asisten

9 119 produksi bahwa hubungan antar crew atau pekerja lain membuatnya nyaman karena sanatai tapi bertanggung jawab. d Marketing Direktor Seorang marketing di rumah produksi 700 pictures merupakan pegawai tetap yang peneliti dapat jadikan perbandingan dalam penelitian studi kasus ini. Dari wawancara dengan marketing director peneliti mendapatkan beberapa informasi bahwa adanya tenaga freelance lebih membantu proses produksi film catatan harian si boy walaupun mengeluarkan budget yang lebih banyak akan tetapi hal tersebut memang semestinya dilakukan dalam produksi. Dalam proses pra-produksi,produksi dan pasca produksi pengeluaran mencukupi karena marketing director dan pemilik rumah produksi serta semua pihak yang terkait memberikan budget yang mencukupi dan harus dicukupkan. Dan dalam kemampuan menyesuaikan diri di rumah produksi 700 pictures para pekerja freelance menurut marketing director para pekerja freelance yang bekerja di rumah produksi ini sangat pintar dalam berkomunikasi sehingga tidak memberikan efek canggung kepada teman-teman pekerja tetap atau pekerja freelance yang lain.

10 120 e Pemilik Rumah Produksi 700 Pictures Informasi yang diperoleh dari wawancara dengan Putrama Tuta pemilik rumah Produksi 700 Pictures membuat peneliti memiliki lebih banyak gambaran dan informasi lebih lanjut untuk dijadikan sumber dan perbandingan peneliti dalam meneliti keabsahan dan kejujuran. Peneliti bertanya tentang keuangan dan kebutuhan atas pekerja freelance ataupun pekerja tetap pemilik rumah produksi memiliki jawaban Untuk memberikan hasil yang maksimal dalam produksi film catatan harian si Boy ini saya memberikan apa yang pekerja saya butuhkan tentunya salary yang seimbang.dan ketika peneliti memberikan pertanyaan bagaimana dalam peraturan system kerja pemilik rumah produksi mengutarakan Saya tidak akan memberikan batasan atasan atau bawahan dan sebagainya saya menginginkan rumah produksi saya senyaman mungkin bagi orang-orang baru dan sifatnya lebih informal. Kemudian ketika peneliti menanyakan apakah mengetahui bahwa ada pekerja yang bekerja sambilan(tidak hanya bekerja di rumah produksi 700 pictures)pemilik rumah produksi mengatakan hal tersebut sebenarnya tidak dapat dilakukan akan tetapi saya memberikan keringanan asalkan produksi film saya dibuat dengan tanggung jawab dan tepat waktu. Peneliti juga menanyakan dari mana

11 121 mendapatkan tenaga kerja freelance dan jawaban pemilik rumah pekerja freelance didapatkan dari line produser dan dari kenalankenalan orang perfilman serta kenalan saya sendiri,hal ini dapat disimpulkan bahwa bekerja di dunia film bisa terjadi karena koneksi Analisis Sebelum Dilapangan Analisis ini dilakukan sebelum memasuki lapangan dilakukan terhadap data yang diperoleh dari studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun, fokus penelitian ini bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan Survei lapangan Survei dilapangan dilakukan untuk melengkapi mengamati secara langsung keadaan dan keefektivitasan penggunaan tenaga freelance di rumah produksi 700 pictures dalam produksi film Catatan Harian Si Boy. Dari hasil survey dilapangan saya sebagai peneliti menganalisis bahwa adanya beberapa hal yang perlu dipelajari seperti tingkah laku para pekerja freelance, pengeluaran yang dikeluarkan untuk sehari-hari dalam produksi film catatan harian si boy, waktu yang diperlukan dalam produksi film catatan harian si boy, serta dalam pemilihan pemain karena permasalahan

12 122 waktu, dan yang berhubungan dengan tenaga freelance. Semua itu peneliti kelompokkan dalam keluwesan/ kemampuan menyesuaikan diri, Prestasi Kerja, dan Kepuasan kerja Gambaran Umum Produksi film catatan harian si Boy Dalam Produksi film catatan harian si boy dalam proses produksinya ada 3 tahapan yakni tahapan pra- produksi, produksi, dan pasca produksi Tahapan Pra Produksi Pra Produksi Rumah produksi scenario Desain produksi Shooting format Menyiapkan proposal Tata suara Tata Artistik kamera penyutradaraan Produksi editing Desain suara Make up kamera Director treatment Rapat produksi Tahapan editing Dialog wardrobe lampu Shot list Merekrut tim Tempat editing Efek suara set grip Script breakdown Script breakdown musik construction storyboard Budget dressing Shooting scedule lokasi property Location visit Shooting scedule casting peralatan rehearsal Studio editing Revisi storyboard logistik Revisi budget Gambar 4.1 Tahapan Pra Produksi

13 123 Dalam tahapan pra produksi di film catatan harian si boy yakni tahapan persiapan yang dilakukan oleh seluruh crew,dan casting untuk pemain film, budget, reading untuk pemain, pembuatan breakingdown, mencari lokasi, property, dan lain sebagainya. Dalam film catatan harian si boy pada tahapan pra-produksi ini di lakukan dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Tahapan ini sangatlah penting dikarenakan untuk kelangsungan kesuksesan tahapan selanjutnya.

14 Tahapan Produksi film catatan harian si boy Gambar 4.2 Tahapan Produksi produksi Tata suara Tata artistic kamera penyutradaraan produk si editing Merekam suara Sound sheet report Make up wardrobe se t Merekam gambar Camera report Support continuity report Tech nical recce lokasi Technical recce Nega tive procc esing telecine Call shett Menjaga mood pemeran Call shee t makanan Antar jemput penginapan Dalam Proses Produksi di Film catatan Harian Si Boy yang dilakukan yakni mengambil gambar, mengeset, membuat call sheet, dan lain-lain seperti yang dijelaskan table diatas. Dalam tahapan Produksi ini didalam produksi film catatan

15 125 harian si Boy memerlukan kurang lebih satu bulan dalam produksinya. Produksi ini dilakukan ditempat-tempat tertentu yang dapat memberikan gambaran yang pas sesuai dengan script Tahapan pasca produksi film catatan harian si boy Pasca produksi Tata suara Pasca produksi penyutradaraan produksi Promosi /ditribusi Mengedit suara Memasu kkan efek Mengedit gambar Melak ukan mixing Menye tujui/k oreksi hasil editing Meneta pkan picture lock Menyiapk an segala keperluan editing Meneta pkan picture lock Menyia pkan materi promosi Mengontol promosi dan distribusi Jaringan bioskop Festival film Memasu kkan elemen musik Negative cutting Optical effect Distributor nasional/inte rnasional televisi Sound optical effect Married print Answer print Release print Gambar 4.3 Tahapan Pasca Produksi

16 126 Tahapan Pasca Produksi ini adalah tahapan penentuan untuk dapat di tayangkan ke layar lebar, tahapan ini merupakan tahapan terakhir sebelum evaluasi. Tahapan pasca produksi yakni untuk menentukan urutan proses editing, membuat trailer, dan laporan. Dalam tahapan pasca produksi memerlukan waktu kurang lebih 3 bulan.dan untuk perencanaan tayang dibioskop pada tanggal 1 juli Tenaga Freelance Dalam Produksi Film Catatan Harian Si Boy Tenaga freelance dalam produksi catatan harian si boy memiliki banyak bidang pekerjaan. Akan tetapi peneliti memilih line producer, asisten sutradara, dan asisten produksi untuk penelitian lebih lanjut walaupun peneliti juga melakukan pengamatan terhadap tenaga freelance yang lain dalam produksi film catatan harian si boy dalam observasi hal ini dilakukan untuk mendukung keabsahan hasil penelitian Pengolahan Terhadap Data Yang Terkumpul Pengolahan terhadap data yang terkumpul peneliti pertama kali mendahulukan dengan upaya menggungkap trustworthiness dari para subyek penelitian. Yaitu menguji kebenaran dan kejujuran pada subyek penelitian dalam mengungkap realitas. Trustworthiness ini diuji melalui pengujian: credibility

17 127 subyek dengan menguji jawaban-jawaban pertanyaan berkaitan dengan pengalaman dan pengetahuan mereka yang khas dan yang mereka rasakan. Berikutnya adalah menguji authenticity yaitu peneliti memberi kesempatan dan memfasilitasi pengungkapan konstruksi personal yang lebih detail. Selanjutnya peneliti melakukan triangulation analisis, yaitu menganalisis jawaban subyek penelitian dengan meneliti autentisitasnya berdasarkan data empiris yang ada. Peneliti menjadi fasilitator untuk menguji keabsahan setiap jawaban berdasarkan observasi dengan data lain, serta reasoning yang logis. Tahapan berikutnya adalah dilakukannya intersubyectifity analysis artinya semua pandangan, pendapat, atau pun data dari subyek penelitian didialogkan dengan pandangan, pendapat ataupun data dari subyek lainnya. Peneliti mengulangi lagi triangulasi data agar data yang didapatkan benar keabsahannya yakni dengan beberapa cara berikut Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton,1987:331). Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

18 Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan pekerja freelance, pekerja tetap, maupun pemilik rumah produksi. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Trianggulasi : 1. Keluwesan/ Kemampuan Menyesuaikan diri Komunikasi merupakan hal terpenting dalam mendukung keluwesan dan kinerja kerja Teori Weick menggunakan komunikasi sebagai sebuah dasar bagi pengorganisasian manusia dan memberikan sebuah pemikiran untuk memahami bagaimana manusia berorganisasi. Menurut teori ini, organisasi bukanlah susunan yang terbentuk oleh posisi dan peranan, tetapi oleh aktivitas komunikasi. Trianggulasi Sumber Data : kemampuan menyesuaikan diri itu berawal dari berani berkomunikasi sehingga kita dapat lebih akrab satu dengan yang lain. (Producer Line = Feri Ardiyan) Trianggulasi Metode : Komunikasi kami biasakan satu sama lain agar tidak ada batasan antara tenaga freelance dan tenaga tetap dikantor 700 Pictures.(marketing director) Trianggulasi Teori : bahwa eksistensi suatu organisasi bergantung pada kemampuan manusia untuk berkomunikasi dan kemauan untuk bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama pula. (Chester Barnard-Teori Kewenangan) Gambar 4.4 Keluwesan / Kemampuan Menyesuaikan Diri

19 Kepuasan Kerja -Saya merasakan puas ketika saya mendapatkan salary yang seimbang dengan apa yang saya kerjakan,dan menurut saya bekerja di 700 pictures sangat setimpal dengan pekerjaan yang saya lakukan karena semua kebutuhan saya dapat terpenuhi dengan baik disini dan hal tersebut membuat saya lebih bersemangat dan berusaha memberikan yang terbaik. ( Producer Line) -Gejala ini disebut Hawrthorne effect yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka.(elton-mayo) Trianggulasi Sumber Data : Trianggulasi Metode : Trianggulasi Teori : Ketika saya mendapatkan gaji yang setimpal dan hal-hal yang saya inginkan terpenuhi, hal itu membuat saya lebih bersemangat dalam memberikan yang terbaik untuk rumah produksi ini dan khususnya dalam produksi film catatan harian si boy. ( Astradacatatan harian si boy) Untuk memberikan hasil yang maksimal dalam produksi film catatan harian si Boy ini saya memberikan apa yang pekerja saya butuhkan tentunya salary yang seimbang ( Putrama Tuta- Pemilik PH 700 Pictures) Tingkat rasa puas individu, bahwa mereka dapat imbalan yang setimpal,dari bermacammacam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada. ( Richard M. Steers) Gambar 4.5. Kepuasan Kerja

20 Prestasi Kerja Prestasi Kerja masing-masing orang berbeda satu dengan yang lain dan hal itulah yang menentukan prestasi kerja masing masing tenga kerja Trianggulasi Sumber Data : Saya akan merasakan keberhasilan atau prestasi kerja saya ketika budget yang diberikan untuk memproduksi film tidak melebihi dari batas dan sangat lebih baik apabila budget masih berlebih atau dapat saya compress.(feri ardiyan-line producer) Trianggulasi Metode : Saya merasakan saya berprestasi dalam kerja ketika saya memberikan kontribusi terpenting untuk shooting misalnya saya sukses membuat breakdown, dan shooting berjalan lancar. (astrada) Trianggulasi Teori: Menurut penjelasan Richard M. Steers prestasi kerja yaitu suatu penyelesaian tugas pekerjaan yang sudah dibebankan sesuai dengan target yang telah ditentukan bahkan ada yang melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya. Gambar 4.6. Prestasi Kerja

21 Hubungan Kerja Pekerja merupakan sumberdaya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.( faktor karakteristik karyawan) interaksi menciptakan pengaruh mutual dan jaringan yang dihasilkan membentuk keseluruhan sistem itu sendiri.(sibernetika) Trianggulasi sumber data : Trianggulasi Metode : Trianggulasi Teori : Kerja dengan situasi yang Saya tidak akan pengaruh kehidupan seperti ini membuat saya memberikan batasan lingkungan sosial dalam nyaman karena para teman atasan atau bawahan dan kelompok yang lebih informal kerja santai dan bertanggung sebagainya saya lebih besar pengaruh nya jawab. (Asisten Produksi) menginginkan rumah terhadap produktivitas.( Elton- produksi saya senyaman mungkin bagi orangorang baru dan sifatnya lebih informal.(pemilik rumah produksi 700 Pictures) mayo) Teori co-orientasi taylor tentang organisasi, James Taylor memulai pemikirannya dengan gagasan bahwa kegiatan berorganisasi terjadi ketika dua orang berinteraksi fokus seputar masalah tertentu. Gambar 4.7. Hubungan Kerja

22 Pembahasan Hasil Penelitian Indikator efektivitas Keluwesan / Kemampuan Menyesuaikan diri Dalam memproduksi film sebelumnya diperlukan tahapantahapan kerja yang membutuhkan intraksi satu sama lain pekerjanya hal ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja suatu karyawan dan hasil kerja suatu karyawan dalam memproduksi film terutama produksi film catatan harian si boy. Marketing director mengatakan : para pekerja freelance yang bekerja di rumah produksi ini sangat pintar dalam berkomunikasi sehingga tidak memberikan efek canggung kepada teman-teman pekerja tetap atau pekerja freelance yang lain. Keluwesan sangat penting demi tercapainya efektivitas dan keluwesan/kemampuan menyesuaikan diri para pekerja freelancer di rumah produksi 700 pictures sangat baik hal ini disebabkan para pekerja freelance dapat berkomunikasi dengan baik terhadap pekerja yang lain dan dapat menyesuaikan diri bekerja di rumah produksi 700 pictures Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan salah satu syarat bahwa suatu pekerjaan itu efektif. Hal ini terbukti bahwa para pekerja freelance

23 133 mendapatkan kepuasan kerja dalam memproduksi film catatan harian si boy di rumah produksi 700 pictures. Line producer mengatakan : Saya merasakan puas ketika saya mendapatkan salary yang seimbang dengan apa yang saya kerjakan,dan menurut saya bekerja di 700 pictures sangat setimpal dengan pekerjaan yang saya lakukan karena semua kebutuhan saya dapat terpenuhi dengan baik disini dan hal tersebut membuat saya lebih bersemangat dan berusaha memberikan yang terbaik. Indikator dalam kepuasan kerja dikategorikan tinggi dikarenakan dalam penelitian ini dibuktikan bahwa imbalan yang diterima dan kebutuhan pekerja dapat dipenuhi dengan baik oleh rumah produksi 700 pictures dalam produksi film catatan harian si boy Prestasi Kerja Prestasi Kerja setiap individu itu berbeda-beda karena jobdesk masing-masing pekerja berbeda-beda. Hal ini merupakan hal yang berpengaruh terhadap efektivitas para pekerja freelancer dirumah produksi 700 pictures akan pekerjaan masing-masing dan tanggung jawab masing-masing. Line produser mengatakan : Saya akan merasakan keberhasilan atau prestasi kerja saya ketika budget yang diberikan untuk memproduksi film tidak melebihi dari batas dan sangat lebih baik apabila budget masih berlebih atau

24 134 dapat saya compress. Hal ini menjadi suatu kebanggaan buat saya bahwa produksi saya berhasil. Berbeda dengan asisten sutradara yang mengatakan : Saya merasakan saya berprestasi dalam kerja ketika saya memberikan kontribusi terpenting untuk shooting misalnya saya sukses membuat breakdown, dan shooting berjalan lancar. Karena dengan script breakdown yang bagus shooting akan lebih lancar dan itu berada di tangan saya. Begitu pula perbedaannya dengan asisten produksi yang mengatakan: Saya memberikan prestasi ketika schedule yang saya buat dapat berjalan tepat waktu dan berjalan dengan lancar. Dapat disimpulkan dalam hal Prestasi kerja para pekerja freelance di rumah produksi 700 pictures dalam memproduksi film catatan harian si boy dapat tepat pada waktunya dan bekerja sesuai apa yang diperintahkan dan direncanakan Temuan Budget Dalam produksi film hal terpenting tidak lain yakni budget. Hal ini disampaikan oleh line produser dan marketing director yang menyampaikan bahwa budget merupakan hal yang dapat memberikan efek terpenting dalam produksi film catatan harian si boy. Dan catatan harian si boy mempunyai budget yang cukup

25 135 dalam produksinya sehingga dapat memberikan kesejahteraan terhadap para pekerjanya. Line produser mengatakan : budgetlah yang terpenting,budget dapat memberikan perhitungan bagaimana film akan dibuat dan untuk penjamin kesejahteraan pekerja. Dan marketing director mengatakan : Dalam proses pra-produksi,produksi dan pasca produksi pengeluaran mencukupi karena marketing director dan pemilik rumah produksi serta semua pihak yang terkait memberikan budget yang mencukupi dan harus dicukupkan. Atas pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Budget memiliki peranan penting dalam produksi film dan dalam kesejahteraan pekerjanya. Dalam film catatan harian si boy ditargetkan budget sebesar 6 miliyar untuk keseluruhan produksinya. Dan dalam film catatan harian si boy memerlukan biaya sebesar kurang lebih 5 miliyar dan tidak sampai 6 miliyar sehingga dapat disimpulkan dalam penggunaan biaya efektif/kondusif Koneksi Dalam pekerjaan di dunia entertainment tidak hanya karena mempunyai ilmu yang cukup akan tetapi koneksi menentukan pekerjaan yang akan dikerjakan.seperti halnya sebagian besar

26 136 tenaga freelance yang bekerja dirumah produksi 700 pictures tidak semua didapatkan dari basic yang mempunyai pengalaman di bidang perfilman akan tetapi dapat dipelajari,line produser mengatakan : tidak semua para crew freelancer awalnya mempunyai pendidikan perfilman,saya merekrut beberapa saudara saya yang saya latih untuk dapat membantu saya dalam produksi film Hal tersebut diyakinkan lagi dengan perkataan pemilik rumah produksi 700 pictures putrama tuta yang mengatakan: pekerja freelance didapatkan dari line produser dan dari kenalan-kenalan orang perfilman serta kenalan saya sendiri Dan para freelancer seperti asisten sutradara dan asisten produksi juga mengatakan bahwa mereka dapat bekerja dalam memproduksi film catatan harian si boy dirumah produksi 700 pictures ini dikarenakan karena jaringan yang membuat mereka dapat bekerja hal ini didukung dengan pernyataan asisten sutradara yakni Saya kenal dengan line producer serta pemilik rumah produksi dan kawan-kawan yang bekerja di catatan harian si boy mereka telah mengenal saya untuk itu lebih mudah bagi saya bekerja disini dalam memproduksi film catatan harian si boy ini. Dengan demikian bekerja dalam rumah produksi dapat dilakukan apabila memiliki koneksi atau jaringan meskipun tidak mempunyai pendidikan dalam bidang perfilman akan tetapi mempunyai pengalaman dalam produksi film(bagi pekerja freelancer). Dengan

27 137 hal ini disimpulkan seperti teori jaringan yang berbunyi bahwa pada saat yang sama, interaksi membentuk dirinya sendiri menjadi garis-garis komunikasi dan pengaruh yang menyebar melalui organisasi Pekerjaan Sambilan Dari pengamatan peneliti di lapangan dan dalam wawancara bahwasanya para pekerja freelance tidak hanya bekerja dirumah produksi 700 pictures dan memproduksi film catatan harian si boy saja akan tetapi para pekerja freelance ada yang beberapa yang bekerja ditempat lain.akan tetapi tetap memberikan tanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang ada dalam produksi film catatan harian si boy. Pemilik rumah produksi 700 pictures mengatakan: hal tersebut sebenarnya tidak dapat dilakukan akan tetapi saya memberikan keringanan asalkan produksi film saya dibuat dengan tanggung jawab dan tepat waktu. Dalam hal ini walau sebenarnya tidak di perbolehkan akan tetapi pihak rumah produksi memberikan keleluasaan namun pekerjaan dirumah produksi 700 pictures harus dikerjakan tepat waktu dan penuh tanggung jawab.

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program

Lebih terperinci

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir.

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir. PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir. MODERN DAY PRODUCTION COMPANY & CONTENT STUDIO Riset Goal Penonton Ide Setelah mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini menunjukan dari keterkaitan antara satu dengan yang lain berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini menunjukan dari keterkaitan antara satu dengan yang lain berikut : BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi,sumber daya manusia dan broadcasting selalu berhubungan. Hal ini menunjukan dari keterkaitan antara satu dengan yang lain berikut : Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

Kompetensi manajemen kamera departemen. Menangkap visual imaji untuk bioskop dan televisi

Kompetensi manajemen kamera departemen. Menangkap visual imaji untuk bioskop dan televisi Kompetensi manajemen kamera departemen Menangkap visual imaji untuk bioskop dan televisi Kamerawan Ahli fotografi dan bahasa Visual Pengetahuan Seni dan Teknologi Imaji Bergerak Fotografi meliputi pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

Sine n m e a m t a o t g o r g a r f a e f r e r Berpikir produksi

Sine n m e a m t a o t g o r g a r f a e f r e r Berpikir produksi Sinematografer Berpikir produksi Analisis Naratif Membaca skenario (final draft) dengan seksama Tangkap rasa apa yang ingin disampaikan oleh cerita (MOOD) Kira kira LOOK apa yang ingin dicapai Analisis

Lebih terperinci

Di sebuah produksi program acara terdapat kerabat kerja artistik produksi yang m engepalai para tukang yang bekerja dalam produksi set, yaitu...

Di sebuah produksi program acara terdapat kerabat kerja artistik produksi yang m engepalai para tukang yang bekerja dalam produksi set, yaitu... Seorang sutradara merupakan pemimpin sekaligus eksekutor dalam sebuah produksi pr ogram acara. Dibawah ini yang bukan merupakan tugas seorang sutradara adalah... A. Menginterpretasikan naskah ke dalam

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Membuat Animasi Stop Motion (Modeling)

JUDUL UNIT : Membuat Animasi Stop Motion (Modeling) KODE UNIT : TIK.MM02.051.01 JUDUL UNIT : Membuat Animasi Stop Motion (Modeling) DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memahami spesifikasi animasi dan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Iklan Layanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses Produksi Film Gie, penulis melakukan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DERTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal... 2015 Randy Monthonaro Tampubolon DIREKTUR UTAMA 1 PT NUSANTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai jenis dan macam barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia sejak

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab IV ini akan dijelaskan mengenai proses produksi hingga pasca

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab IV ini akan dijelaskan mengenai proses produksi hingga pasca BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab IV ini akan dijelaskan mengenai proses produksi hingga pasca produksi. Seperti yang telah terencana pada pra produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Di bagian pra

Lebih terperinci

Produksi Iklan Audio _ Visual

Produksi Iklan Audio _ Visual Modul ke: Produksi Iklan Audio _ Visual Membuat Storyline Perancangan Produksi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id STORYLINE

Lebih terperinci

Sekilas Tentang Pembuatan Film 3

Sekilas Tentang Pembuatan Film 3 Sekilas Tentang Pembuatan Film 3 Dipublikasi pada Maret 6, 2010 oleh raff29 JOB DESCRIPTION FILM PRODUCTION I. PRODUCTION DEPARTMENT : Bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karya yang maksimal, diadakan Festival Film Indonesia (FFI) sebagai ajang

BAB 1 PENDAHULUAN. karya yang maksimal, diadakan Festival Film Indonesia (FFI) sebagai ajang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, media massa pun berkembang dengan pesat. Begitu pula dengan film. Di Indonesia, film tidak hanya merupakan sebuah karya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan merupakan proses perubahan sikap seseorang untuk menjadi lebih baik baik dari segi pengetahuan dan segi moral atau tingkah laku.

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1 BAB 5 EVALUASI 5.1 Pasca Produksi Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK BROADCASTING KOMPETENSI KEAHLIAN :

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis

BAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis menemukan beberapa hal yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus

Lebih terperinci

Lokasi Produksi FTV Benjang

Lokasi Produksi FTV Benjang Lokasi Produksi FTV Benjang 108 BENJANG 109 TRANSKIP WAWANCARA KEY INFORMAN Key Informan Job Deskription : Wibowo Mukti : Produser Tanggal : 27 April 2016 Waktu Durasi : 10.00 WIB : 20 Menit 1. Penulis

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Modul ke: Program Dokumenter Drama Fakultas 12FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Program Dokumenter Drama Dokumentasi drama (drama dokumenter), yakni suatu film atau drama televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian informasi atau pesan yang dilakukan dari pihak satu kepihak lainya serta memahami makna atau mempunyai makna yang sama saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. berada di dalam tim program Rupa Indonesia. Keempat orang ini berperan penting

BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. berada di dalam tim program Rupa Indonesia. Keempat orang ini berperan penting BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Profile Informan Dalam melakukan penelitian, peneliti mewawancarai empat informan yang berada di dalam tim program Rupa Indonesia. Keempat orang ini berperan penting

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Deskriptif adalah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Deskriptif adalah penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini bersifat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya NO Judul Program Isi Program 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis *Dipresenteri oleh satu presenter laki laki yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Penulis: Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab penata kamera dalam

LAMPIRAN. Penulis: Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab penata kamera dalam LAMPIRAN Hasil Wawancara Penulis: Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab penata kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan program The Voice Indonesia dilihat dari segi berkualitas? Mohd. Fikri S.Sn

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Menyiapkan Dan Membuat Frame/Cel Berwarna

JUDUL UNIT : Menyiapkan Dan Membuat Frame/Cel Berwarna KODE UNIT : TIK.MM02.049.01 JUDUL UNIT : Menyiapkan Dan Membuat Frame/Cel Berwarna DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan yang digunakan untuk memahami spesifikasi animasi

Lebih terperinci

pertama di lapangan. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui informasi terkait strategi

pertama di lapangan. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui informasi terkait strategi BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian dilakukan pada PT Energi Mega Persada yang berada di Jalan HR. Rasuna Said, Komplek Rasuna Epicentrum, Bakrie Tower lantai 22 lantai 32. 3.2 Sumber

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB I

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROSEDUR UMUM PERUSAHAAN BAB III PROSEDUR UMUM PERUSAHAAN 3.1. Proses Pelaksanaan Umum Dalam operasional perusahaan setiap bagian divisi pekerjaan haruslah saling mendukung. Dalam perusahaan ini pembagian divisi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman yang terus meningkat, masyarakat juga terus mengadopsi nilai-nilai seni dan budaya yang dihadirkan pada dunia industri hiburan. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Divisi Produksi Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Departemen Operasional Produksi Stasiun televisi sekaligus menjadi provider content merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kenyataan yang dipercaya benar adanya, meski mungkin hanya ilusi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kenyataan yang dipercaya benar adanya, meski mungkin hanya ilusi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film merupakan suatu karya seni yang menggambarkan realita kehidupan secara nyata dengan dimensi waktu dan ruang yang tak terbatas. Film dapat membuat sebuah kenyataan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter, BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan membahas tentang pokok-pokok dalam pengerjaan Character Generator. 3.1 Metodologi Metodologi yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pictures Indonesia Yogyakarta yang pelaksanaannya pada: Tanggal : 01 Agustus 2016 sampai 02 September 2016

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pictures Indonesia Yogyakarta yang pelaksanaannya pada: Tanggal : 01 Agustus 2016 sampai 02 September 2016 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Metode Pelaksanaan Pelaksanaan Kerja Praktik berlangsung selama 30 (tiga puluh) hari. Dalam kurun waktu 1 (satu) bulan, program Kerja Praktik yang dilaksanakan pada Lookout

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah...

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Film dokumenter ini menceritakan mengenai kehidupan masyarakat suku Baduy yang dimana terdapat problematika sosial budaya dalam konteks kepercayaan yang

Lebih terperinci

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari segi visual berkualitas? Herman Effendy (Jurkam) : Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature, BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Storyboard Shooting board Dorector board Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pendahuluan: Storyboard

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

3.1.2 Karya Karya yang dihasilkan perusahaan. a. Video Musik. Band : Xiruz

3.1.2 Karya Karya yang dihasilkan perusahaan. a. Video Musik. Band : Xiruz BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Perusahaan 3.1.1 Profil Perusahaan TUTA Media (Tim union Art) adalah sebuah perusahaan yang menawarkan Layanan Profesional Audio Visual (Production House). TUTA Media atau dikenal

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA (STIKI)

SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA (STIKI) SILABUS: Kode Mata Kuliah MI09KB54 Mata Kuliah Sistem Multimedia Prasyarat - Cosyarat - TIU Mahasiswa mampu mengembangkan sistem multimedia satu arah sesuai dengan kasus khusus yang diberikan. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan pada tahap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah selesai tahapan pra produksi dan tahapan produksi maka tahapan selanjutnya adalah pasca produksi. Dimana dalam tahapan pasca produksi ini adalah sebuah tahapan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

Naskah Program Audio Visual

Naskah Program Audio Visual Naskah Program Audio Visual Tidak mudah mendefinisikan kata naskah. Namun orang dapat dengan segera mengerti maksudnya ketika pihak lain menyebut kata "naskah". Secara umum, Naskah dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan pada tahap

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

Transkip Wawancara Key Informan Nama : Bapak Ahmad Arif Jabatan : Produser Tempat : Radio Suara Edukasi Tanggal : 22 Juli 2016 Waktu : 16.

Transkip Wawancara Key Informan Nama : Bapak Ahmad Arif Jabatan : Produser Tempat : Radio Suara Edukasi Tanggal : 22 Juli 2016 Waktu : 16. Transkip Wawancara Key Informan Nama : Bapak Ahmad Arif Jabatan : Produser Tempat : Radio Suara Edukasi Tanggal : 22 Juli 2016 Waktu : 16.25 WIB 1. Bagaimana proses pemilihan judul iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tata Artistik Televisi adalah bagian dari krutelevisi, di beberapa stasiun televisi, Tata Artistik masuk kedalam Departemen Artistik atau Art Department. Di dalam departemen

Lebih terperinci

Membuat film Pendek 1. Membuat Film Pendek Diki Umbara

Membuat film Pendek 1. Membuat Film Pendek Diki Umbara Membuat Film Pendek Diki Umbara Membuat film, terutama film pendek, saat ini sangat mudah tepatnya dimudahkan. Salah satunya adalah karena kecanggihan teknologi yang sudah mendukung para pembuat film,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting. Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER Fakultas Ilmu Komunikasi Bagus Rizki Novagyatna Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Editing berasal dari bahasa Latin editus yang artinya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sugiyono menjelaskan bahwa: Paradigma penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III TEKNIK PRODUKSI

BAB III TEKNIK PRODUKSI BAB III TEKNIK PRODUKSI 3.1 Rencana Pra Produksi Dalam membuat tayangan dokumenter Terjajah Keadaan dibuat daftar keinginan (wish list) untuk mempermudah pembuatan tayangan film documenter. 3.1.1 Para

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan diskriptif hanyalah memaparkan

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Merancang dan Membuat Rencana Kerja Kamera

JUDUL UNIT : Merancang dan Membuat Rencana Kerja Kamera KODE UNIT : TIK.MM02.006.01 JUDUL UNIT : Merancang dan Membuat Rencana Kerja Kamera DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk menginterpretasikan uraian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Sexophone di TRANS TV. Berdasarkan penelitian yang

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB I. SEKILAS TENTANG PROSES PRODUKSI VIDEO Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen

Lebih terperinci

Operasional Stasiun Penyiaran

Operasional Stasiun Penyiaran MODUL PERKULIAHAN Operasional Stasiun Penyiaran Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 41 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan Kerja Praktik di Bios TV Surabaya. Pada pelaksaan Kerja praktik ini dilaksanakan secara sistematis

Lebih terperinci

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO BAB 5 Evaluasi 5.1 Editing Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang 3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Dalam tahap pasca produksi ini dilakukan tahap editing dan mixing. Hasil shooting yang sebelumnya dilakukan selama 3 hari, disortir dan dibuat list yang setelah itu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian akan dilakukan pada perusahaan GadgetCiti.com yang merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan difokuskan pada bagian bauran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG 1.1. Analisis Proses Produksi Siaran Dakwah Kuliah Angkasa Sore Radio PTDI UNISA 205 Semarang a. Pra Produksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian yang peneliti lakukan, yaitu ingin mengetahui minat masyarakat terhadap klub olahraga PSBL. Maka penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis merupakan cara pandang yang didasarkan pada

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran KONTRAK KULIAH DAN PREVIEW MATERI

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran KONTRAK KULIAH DAN PREVIEW MATERI SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2012 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A14. 17502 / Audio Visual I 2. Program Studi : Desain Komunikasi Visual-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kesenian. Salah satunya adalah angklung. Angklung adalah kesenian yang berupa alat musik tradisional. Angklung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi acuan dibuatnya film drama yang berjudul Hidupku Impianku. Salah

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi acuan dibuatnya film drama yang berjudul Hidupku Impianku. Salah BAB II LANDASAN TEORI Pada Tugas Akhir ini dalam BAB II berisi mengenai teori-teori yang menjadi acuan dibuatnya film drama yang berjudul Hidupku Impianku. Salah satunya adalah tentang hal-hal yang berhubungan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, jenis Studi Kasus (Case Studies). Metode studi kasus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP. SINEMATOGRAFI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP. SINEMATOGRAFI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIL/PMT/330/30 Revisi : 02 8 Maret 2011 hal 1 dari 9 Pertemuan ke : 1 : : Mendeksripsikan definisi sinematografi Beberapa definisi sinematografi Pendahuluan Kontrak belajar Perkenalan presensi 45 Apersepsi

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS RENTAL ALAT MUSIK

PELUANG BISNIS RENTAL ALAT MUSIK PELUANG BISNIS RENTAL ALAT MUSIK HENDY PRATAMA (11.11.5243) 11-S1TI-09 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 1. ABSTRAK Seiring berkembangnya dunia hiburan khususnya di jalur musik, membuka persewaan studio musik dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode analisis yang peneliti pakai pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2012 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A14. 17502 / Audio Visual 2. Program Studi : Desain Komunikasi Visual-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206). tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin 48 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin menunjukan mengaplikasikan teori yang sudah penulis pelajari sebelumnya. Melalui produksi

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro 64 BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melewati proses pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahap ini shooting dan stock shoot diseleksi dan di pisahkan sesuai

Lebih terperinci