BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang semakin maju ini yang masih terus dibicarakan dalam masalah mutu pendidikan adalah prestasi belajar siswa dalam suatu bidang ilmu tertentu. Menyadari hal tersebut, maka pemerintah bersama para ahli pendidikan, berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan. Upaya pembaharuan pendidikan telah banyak dilakukan oleh pemerintah, diantaranya melalui seminar, lokakarya dan pelatihan-pelatihan dalam hal pemantapan materi pelajaran serta metode pembelajaran untuk bidang studi tertentu misalnya IPA, Matematika dan lain-lain. Sudah banyak usaha yang dilakukan oleh Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan matematika di sekolah, namun belum menampakkan hasil yang memuaskan, baik ditinjau dari proses pembelajarannya maupun dari hasil prestasi belajar siswanya (Yuwono, 2001: 2). Penyelenggaraan pendidikan pada jenjang sekolah dasar bertujuan memberikan bekal kepada siswa untuk hidup bermasyarakat dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maka tujuan pembelajaran matematika di sekolah dimaksudkan agar siswa tidak hanya terampil menggunakan matematika, tetapi dapat memberikan bekal kepada siswa dengan tekanan penataan nalar dalam penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat di mana siswa tinggal. Dari beberapa mata pelajaran yang disajikan pada sekolah dasar, matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam melatih penalarannya. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-kanak secara informal. Melalui pengajaran matematika diharapkan akan menambah kemampuan, mengembangkan ketrampilan dan aplikasinya. Selain itu, matematika merupakan sarana berpikir dalam menentukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan matematika merupakan metode berpikir

2 2 logis sistematis dan konsisten. Oleh karena itu semua masalah kehidupan yang membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti selalu harus berpaling pada matematika. Menurut hasil pengamatan selama 3 kali di kelas V SDN Kebowan 02, hasil belajar matematika siswa masih banyak nilai siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 60. Berdasarkan hasil observasi peneliti, penyebab dari tidak tercapainya KKM karena guru menyampaikan materi hanya dengan metode ceramah, guru menekankan rumus dalam setiap pembelajaran matematika, guru tidak menggunakan pendekatan pembelajaran yang bisa mempermudah siswa untuk memahami materi yang dipelajari. Proses pembelajaran diperlukan pendekatan pembelajaran karena pendekatan pembelajaran sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam belajar (Hadi: 2005). Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang interaktif. Guru hanya sebagai motivator dan fasilitator siswa yang melaksanakan seluruh kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang diharapkan untuk meningkatkan hasil belajar adalah Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) karena pendekatan ini menempatkan penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan (imagineable) atau nyata (real) bagi siswa. Pendekatan RME awalnya dikembangkan di Belanda oleh Hans Freudential kemudian selain menyebar ke negara lain pengaruh pendekatan ini juga telah menyebar ke Indonesia. Pendekatan RME merupakan pembelajaran yang sangat baik pengaruhnya terhadap pembelajaran matematika karena siswa menemukan sendiri apa yang akan dipelajari dengan beberapa eksplorasi dengan alat peraga yang telah disediakan guru. Menurut Hans Freudenthal dalam Ariyadi Wijaya (2012) matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia. Fruedenthal tidak menempatkan matematika sebagai suatu produk jadi, melainkan sebagai suatu bentuk aktivitas atau proses. Menurut Ariyadi Wijaya (2012) Freudenthal mengenalkan istilah guided reinvention sebagai proses yang dilakukan siswa secara aktif menemukan kembali suatu konsep matematika dengan bimbingan guru.

3 3 Berdasarkan pendapat tersebut maka perlu ada pendekatan sekaligus metode baru untuk memecahkan masalah hasil belajar serta kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Karena diperlukan pula sebuah pendekatan yang tepat dalam pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Kebowan 02, maka pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dipilih sebagai solusi pemecahan masalah. Dalam bukunya, Hamdani (2011: 110) menjelaskan bahwa RME dilakukan dengan mengaitkan dan melibatkan siswa, pengalaman nyata yang pernah dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan matematika sebagai aktivitas siswa. Menggunakan pendekatan RME, siswa tidak hanya dibawa ke dunia nyata, melainkan juga berhubungan langsung dengan masalah situasi nyata yang ada dalam pikiran siswa. Dengan kata lain matematika tidak begitu abstrak lagi sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah matematika dengan mudah. Hal ini juga berarti ketika siswa kelas V di SDN Kebowan 02 mampu menyelesaikan permasalahan matematika dengan mudah, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Seperti yang telah dijabarkan pada alinea sebelumnya bahwa kegiatan pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Kebowan 02 perlu menggunakan beberapa metode yang pembelajaran yang dipakai, namun disamping itu juga perlu menggunakan berbagai macam media pembelajaran yang digunakan. Hal tersebut perlu dilakukan agar siswa kelas V SD Negeri Kebowan 02 memiliki aktivitas lebih dalam pembelajaran matematika. Media yang sesuai untuk masalah ini adalah media visual yang berhubungan dengan benda nyata dalam kehidupan sehari-hari karena menurut penulis media ini sesuai dengan pendekatan RME dan mampu mengaktifkan siswa. Sesuai dengan pendapat Sudjana dan Rivai (2010: 9) bahwa pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menyerupai bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan sebenarnya, namun tidaklah berarti bahwa media harus selalu menyerupai keadaan sebenarnya. Selain itu menurut Ashar Arsyad (2011: 91) media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat

4 4 siswa dan memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Tentunya hal tersebut sangat sesuai dengan pendekatan RME sekaligus untuk memotivasi belajar siswa di kelas menuju hasil belajar yang baik. Lebih lanjut dijelaskan oleh Hamdani (2011: 248) bahwa media visual dapat dibagi menjadi media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual) dan media visual yang dapat diproyeksikan (project visual). Media visual non proyeksi paling cocok digunakan dalam penerapan pendekatan RME karena wujud yang dipilih adalah benda nyata. Selain itu media ini paling sesuai dengan karakter siswa kelas V SD Negeri Kebowan 02. Melihat masalah dan adanya peluang memecahkan masalah, perlu diadakan penelitian tindakan kelas tentang Penerapan Pendekatan Realistic Mathematic Education sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Kebowan 02 Semester II Tahun Ajaran 2015/ Identifikasi Masalah Masalah yang ditemukan peneliti di kelas V SD Negeri Kebowan 02 adalah 1. Belum tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar matematika dikelas V SD Negeri Kebowan Guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan suatu pendekatan dan alat peraga dalam pembelajaran. 1.3 Pembatasan Masalah 1. Siswa kelas V SD Negeri Kebowan 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2015/ Pendekatan RME. 3. Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kebowan 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2015/2016.

5 5 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan harus diteliti yaitu sebagai berikut: Apakah Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kebowan 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2015/ Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar matematika dengan menerapkan pendekatan RME pada siswa kelas V SD Negeri Kebowan 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester II tahun Ajaran 2015/ Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ada dua manfaat yang dapat diperoleh yaitu: a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pola pembelajaran yang inovatif pada pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan RME pada siswa kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2015/2016. b. Manfaat Praktis Ada beberapa manfaat praktis bagi beberapa bagian yang terkait: 1. Siswa Dengan adanya Pendekatan RME siswa mudah memahami pelajaran Matematika. 2. Guru Dengan adanya Pendekatan RME guru dapat melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

6 6 3. Bagi Sekolah Menambah referensi yang digunakan untuk pembinaan guru terkait dengan penggunaan Pendekatan RME untuk meningkatkan hasil belajar siswa.