PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

Transkripsi

1 PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 16 Tahun 2007 pasal 4 ayat (5) tentang Keuangan Desa, maka Dana Alokasi Desa perlu segera diatur; b. bahwa untuk melaksanakan maksud huruf a diatas, maka Dana Alokasi Dana Desa Kabupaten Kutai Kartangara segera ditetapkan dalam suatu Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Sebagai Undang Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 1

2 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139 ); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 13 Tahun 2006 tentang Lembaga Kemasyarakatan Dan Lembaga Adat (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2006 Nomor 13); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 16 Tahun 2006 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2006 Nomor 16); 2

3 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2007 Nomor 5). Memperhatikan : 1. Permendagri No 37 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 2. Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 140/640/SJ tanggal 22 Maret 2005 perihal Pedoman Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa; 3. Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 140/161/SJ tanggal 27 Januari 2007 perihal Pedoman pengelolaan keuangan desa. Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG DANA ALOKASI DESA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Kutai Kartanegara 2. Bupati adalah Bupati Kutai Kartanegara. 3. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selanjutnya disebut SKPKD adalah SKPKD Kabupaten Kutai Kartanegara. 4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 7. Kepala Desa adalah pemimpin pemerintah desa yang berwenang, berhak dan berkewajiban menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri dalam hal pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. 8. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disebut ADD adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten. 9. Tim Fasilitasi Kabupaten adalah adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan Bupati untuk melakukan fasilitasi ADD yang terdiri dari unsur pemerintah dan unsur-unsur lain terkait di tingkat Kabupaten. 3

4 10. Tim Pendamping kecamatan adalah tim yang dibentuk untuk melakukan pendampingan ADD yang terdiri dari unsur pemerintah dan unsur-unsur lain terkait di tingkat Kecamatan. 11. Tim pelaksana desa adalah tim yang dibentuk oleh kepala desa dalam melaksanakan ADD yang terdiri dari unsur pemerintah desa dan unsurunsur lain yang terkait didesa. BAB II PRINSIP - PRINSIP PENGELOLAAN ADD Pasal 2 (1) Pengelolaan Alokasi Dana Desa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa. (2) Seluruh kegiatan yang didanai Alokasi Dana Desa direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat di desa. (3) Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi, teknis dan hukum. (4) Alokasi Dana Desa dilaksanakan dengan menggunakan prinsip hemat, terarah dan terkendali. Tujuan Alokasi Dana Desa adalah: Pasal 3 a. menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan; b. meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat; c. meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan; d. meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam rangka mewujudkan peningkatan sosial; e. meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat; f. meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat; g. mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat; h. meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). BAB III RUMUSAN ADD Pasal 4 (1) Rumusan ADD dipergunakan untuk menghitung besaran ADD untuk setiap unit. (2) Rumus yang dipergunakan dalam ADD adalah: a. asas merata adalah besarnya bagian ADD yang sama untuk setiap desa, yang selanjutnya disebut ADDM; 4

5 b. asas adil adalah besarnya bagian ADD berdasarkan Nilai Bobot Desa (BDx) yang dihitung dengan rumus dan variabel independen utama dan variabel independen tambahan selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP); c. variabel independen utama terdiri dari Kemiskinan dan keterjangkauan; dan d. Variabel independen tambahan terdiri dari penduduk, Luas wilayah, dan jumlah unit komunitas di desa. (3) Besarnya prosentase perbandingan antara azas merata dan adil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b, adalah besarnya ADDM adalah 60% (enam puluh perseratus) dari jumlah ADD dan besarnya ADDP adalah 40% (empatpuluh perseratus) dari jumlah ADD. (4) Perumusan dan perhitungan ADD dilakukan oleh tim fasilitasi Kabupaten. (5) Rincian perhitungan ADD masing-masing desa ditetapkan dalam Surat Keputusan Bupati. BAB IV MEKANISME PENGANGGARAN, PENYALURAN DAN PENCAIRAN Pasal 5 (1) Mekanisme Penganggaran Alokasi Dana Desa (ADD) dalam APBD dianggarakan pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara. (2) Mekanisme Penyaluran : a. berdasarkan Surat Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat (5) selanjutnya dimasukan dalam Rencana Kerja dan Anggaran pada SKPKD; b. SKPKD menyalurkan ADD dari kas Daerah langsung ke Kas Rekening Pemerintah Desa di Bank yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. (3) Mekanisme Pencairan : a.. Pencairan dana ADD di Bank dilakukan oleh Bendahara Desa dengan membawa bukti diri dan Surat Kuasa bermaterai Rp ,- (enam ribu rupiah) dari Kepala Desa;. b. Bendahara desa bertanggungjawab terhadap keamanan uang yang diambil; c. Kepala Desa bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap penggunaan ADD. (4) Tahap Pencairan dengan ketentuan sebagai berikut: a.. Pencairan Tahap I (30%) pada triwulan pertama. 1). Peraturan Desa tentang APB Desa ; 2). Keputusan Kepala Desa tentang Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes); 3). Keputusan Kepala Desa tentang Rencana Penggunaan Dana tahap I (RPD I); 4). Risalah rapat pemerintah desa tentang Penyusunan Rencana Penggunaan Dana tahap I (RPD I) 5). Daftar hadir rapat penyusunan RPD tahap I; 5

6 6). Peraturan Desa tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) tahun sebelumnya; 7). Foto kopy rekening Bank kas pemerintah desa. b. Pencairan Tahap II (40%) pada triwulan kedua. 1). Keputusan Kepala Desa tentang Rencana Penggunaan Dana tahap II(RPD II); 2). Risalah rapat pemerintah desa tentang Penyusunan Rencana Penggunaan Dana tahap II (RPD II); 3). Daftar hadir rapat penyusunan RPD tahap II; 4). Laporan pertanggungjawaban (SPJ) tahap I; 5). Bukti-bukti transaksi tahap I; c. Pencairan Tahap III (30%) pada triwulan ketiga. 1) Keputusan Kepala Desa tentang Rencana Penggunaan Dana tahap III(RPD III); 2) Risalah rapat pemerintah desa tentang Penyusunan Rencana Penggunaan Dana tahap III (RPD III); 3) Daftar hadir rapat penyusunan RPD tahap III; 4) Laporan pertanggungjawaban (SPJ) tahap II; 5) Bukti-bukti transaksi tahap II. BAB V PENGGUNAAN Pasal 6 (1) Penggunaan Anggaran Alokasi Dana Desa adalah sebesar 30 % (tiga puluh per seratus) untuk belanja aparatur dan operasional pemerintahan desa, dan sebesar 70 % (tujuh puluh per seratus) untuk biaya Pemberdayaan Masyarakat. (2) Rincian alokasi penggunaan ADD sebagaimana dimaksut pada ayat (1) ditetapkan dalam Surat Keputusan Bupati. (3) Penggunaan belanja belanja aparatur dan operasional pemerintahan desa sebesar 30 % tiga puluh per seratus) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. Tunjangan, meliputi : 1). tunjangan jabatan Tim pelaksana ADD; 2). tunjangan jabatan fungsional pemerintah desa; 3). tunjangan Pengawas Pelaksana ADD. b. Insentif Non Aparatur Desa meliputi : 1). Insetif Ketua RT; 2). Insentif Ketua, Sekretaris dan Anggota LPM; 3). Insentif guru Tk/ TPA; 4). Insentif guru ngaji; 5). Insentif petugas sosial kemasyarakatan desa lainnya; c. Operasional pemerintahan desa dan bantuan operasional lembaga kemasyarakatan desa; (4) Besaran tunjangan dan penghasilan Aparatur Desa didasarkan pada luas wilayah desa, jumlah penduduk, keterjangkauan desa dengan ibu kota kecamatan, status desa, tingkat pendidikan serta besaran Alokasi Dana Desa yang diterima. 6

7 (5) Pedoman mengenai penggunaan ADD untuk Tunjangan, Insentif Non Aparatur Desa, bantuan operasional lembaga kemasyarakatan desa terdapat dalam lampiran 1 Peraturan Bupati. (6) Penggunaan belanja Pemberdayaan Masyarakat sebesar 70 % (tujuh puluh perseratus) terbagi dalam tiga kategori yaitu : 25 % (dua puluh lima perseratus) untuk pemberdayaan Ekonomi, 25 % (dua puluh lima perseratus) untuk pemberdayaan sumber daya manusia dan 20 % (dua puluh per seratus) untuk pemberdayaan lingkungan. (7) Pemberdayaan Ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) digunakan untuk : a. pembangunan dan perbaikan sarana perekonomian dalam skala kecil; b. penyertaan modal usaha masyarakat melalui BUMDesa; c. pengembangan ketahanan pangan; d. pengembangan Teknologi Tepat Guna; e. dan sebagainya yang dianggap penting sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa. (8) Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagaimana dimaksud pada ayat (6) digunakan untuk : a. peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat desa; b. pengembangan sosial budaya; c. peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa; d. dan sebagainya yang dianggap penting sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa (9) Pemberdayaan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) digunakan untuk: a. pembangunan Perbaikan lingkungan dan pemukiman; b. pembangunan perbaikan sarana dan prasarana desa; c. dan sebagainya yang dianggap penting sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa. BAB VI PELAKSANAAN KEGIATAN Pasal 7 (1) Pelaksanaan kegiatan-kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam APB Desa yang pembiayaannya bersumber dari ADD sepenuhnya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Desa dengan mempedomani pada Peraturan Bupati. (2) Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan ADD antara lain : a. menurunnya jumlah keluarga miskin; b. menurunnya jumlah anak putus sekolah; c. menurunnya jumlah balita gizi buruk; d. menurunnya jumlah kematian bayi dan ibu melahirkan ; e. meningkatnya pendapatan desa; f. meningkatnya pendapatan masyarakat desa; g. peningkatan pembangunan infrastrukttur perdesaan; h. meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal pada kegiatan pembangunan desa; i. meningkatkan jumlah kelompok masyarakat yang berpartisipasi dalam musrenbang desa dan pelaksanaan pembangunan desa; j. meningkatnya swadaya masyarakat; 7

8 k. meningkatnya pengamalan nilai-nilai keagamaan; l. meningkatkan kualitas pelayanan kantor desa; m. peningkatan ketertiban masyarakat. (3) Kegiatan Pemerintahan Desa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa, dapat dilaksanakan dengan cara : a. swakelola; dan b. padat karya; Pasal 8 (1) Swakelola sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (3) huruf a adalah kegiatan pengadaan barang maupun jasa yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh pemerintah desa. (2) Kegiatan yang berbentuk jasa dapat melibatkan tenaga dari luar pemerintah desa seperti tenaga ahli dibidangnya, akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Kelompok masyarakat setempat (Pokmas) dan pihak ketiga lainnya. (3) Kegiatan berbentuk jasa sebagaimana dimaksud ayat (2) meliputi: a. pelatihan; b. penyuluhan; c. kegiatan berbentuk lainnya yang yang dibutuhkan desa. (4) Pedoman swakelola terdapat pada lampiran 2 peraturan bupati ini. Pasal 9 (1) Padat Karya sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (3) huruf b adalah suatu kegiatan produktif yang mempekerjakan atau menyerap tenaga kerja dari desa setempat. (2) Pelaksanaan padat karya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila pekerjaan tersebut sejak perencanaan diusulkan oleh warga setempat untuk dilaksanakan secara Padat Karya; (3) Kegiatan padat karya meliputi : a. pembangunan dan perbaikan gedung, jalan, jembatan; b. pembangunan dan perbaikan jaringan air, listrik; c. pembangunan dan perbaikan lainnya yang diperlukan desa. (4) Kegiatan padat karya dapat dilaksanakan dengan mengacu pada aspek efisiensi, efektifitas dan kualitas. (5) Kegiatan yang dilaksanakan secara padat karya dibawah koordinasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPM). (6) Pedoman mengenai padat karya sebagaimana dalam lampiran peraturan bupati ini. 8

9 BAB VII PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 10 (1) Pertanggungjawaban ADD terintegrasi dengan pertanggungjawaban APBDesa, sehingga bentuk pertanggungjawabannya adalah pertanggungjawaban APB Desa. (2) Khusus untuk kegiatan - kegiatan dalam APB Desa yang dibiayai dari ADD, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaporan pelaksanaan ADD adalah sebagai berikut: a. pelaporan diperlukan dalam rangka pengendalian guna mengetahui perkembangan proses pengelolaan penggunaan ADD. b. jenis pelaporan meliputi : 1). Laporan Berkala Laporan mengenai pelaksanaan penggunaan dana ADD dibuat secara rutin setiap bulannya. Adapun format laporan berkala sebagai berikut : a). Penerimaan ADD; b). Pengeluaran ADD terdiri dari ; - belanja langsung yang dibiayai ADD - belanja tidak langsung yang dibiayai ADD - pembiayaan yang dibiayai ADD. 2). Laporan Akhir Laporan akhir ADD dibuat pada akhir tahun anggaran dari penggunaan alokasi dana desa mencakup perkembangan pelaksanaan dan penyerapan dana, masalah yang dihadapi dan rekomendasi penyelesaian hasil akhir penggunaan ADD, format laporan akhir adalah sebagai berikut : a). pendahuluan. program kerja dibidang penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat. b). pelaksanaan penggunaan ADD yang meliputi belanja langsung, belanja tidak langsung dan Pembiayaan. c). permasalahan yang dihadapi dan usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. c. Penyampaian Laporan Berkala dan Laporan Akhir pelaksanaan dilakukan secara hirarki yaitu dari Tim Pelaksana Desa kepada Tim Pendamping Tingkat Kecamatan membuat laporan/rekapan dari seluruh laporan tingkat desa di wilayahnya dan melaporkan kepada Bupati Kutai Kartanegara Cq. Tim Fasilitasi Kabupaten ( Bagian Pemdes dan Kelurahan Sekretariat Kabupaten). (3) Format pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdapat dalam lampiran 2 Peraturan Bupati ini. 9

10 BAB VIII INSTITUSI PENGELOLAAN ADD Pasal 11 (1) Institusi pengelolaan ADD adalah tim yang dibentuk untuk melakukan fasilitasi di tingkat kabupaten, pendampingan di tingkat kecamatan dan pelaksana di tingkat desa. (2) Tim fasilitasi terdiri dari pemerintah Kabupaten dan unsur-unsur terkait lainnya yang mempunyai tugas pokok, membina, mengawasi, memberi pedoman, dan bimbingan pelaksanaan Alokasi Dana Desa. (3) Tim pendamping terdiri dari aparat Kecamatan dan dinas cabang Kecamatan terkait yang mempunyai tugas pokok membina, mengawasi dan memfasilitasi ADD. (4) Tim pelaksana terdiri dari Aparat Desa yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Alokasi Dana Desa dan mempertanggungjawabkannya. (5) Tim fasilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (6) Tim pendamping sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Camat. (7) Tim pelaksana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. (8) Tim Fasilitasi dapat dibantu oleh Tenaga Ahli sesuai dengan kebutuhan; (9) Jika dianggap perlu tim fasilitasi kabupaten dapat memberikan bantuan tenaga untuk membantu tim pendamping kecamatan maupun tim pelaksana desa sesuai kebutuhan; (10) Struktur dan Komposisi Institusi Pengelola ADD sebagaimana lampiran 4 Peraturan Bupati ini. BAB IX KETENTUAN SANKSI Pasal 12 (1) Bupati dengan pertimbangan Tim Fasilitasi Kabupaten berhak mengurangi jumlah ADD minimal tertentu pada tahun berikutnya dari jumlah yang seharusnya diterima bagi desa yang terbukti tidak mampu melaksanakan penggunaan dana bersumber dari ADD sesuai dengan prinsip prinsip pengeloaan ADD sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Bupati ini. (2) Bagi Pelaksana Desa yang terbukti menyalahgunakan penggunaan ADD akan dilakukan tindakan hukum sesuai dengan Peraturan yang berlaku. 10

11 BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 13 (1) Ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 ayat (4) huruf a angka 1) diberlakukan pada Tahun Anggaran 2009; (2) Ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 ayat (4) huruf a angka 3) diberlakukan pada Tahun Anggaran 2009; (3) Ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 ayat (4) huruf a angka 9) diberlakukan pada Tahun Anggaran 2009; (4) Ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 ayat (4) huruf a angka 9) untuk Tahun Anggaran 2008 menggunakan Format LPPD Tahun BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka hal-hal yang berkenaan dengan pengaturan Alokasi Dana Desa masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Bupati ini. 11

12 BAB XII PENUTUP Pasal 15 Peraturan Bupati ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui dan memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya ke dalam Berita Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. ditetapkan di Tenggarong pada tanggal 30 April 2008 Plt. BUPATI KUTAI KARTANEGARA, diundangkan di Tenggarong pada tanggal 2 Mei 2008 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, DRS. H. SAMSURI ASPAR, MM DR. IR. HM. ASWIN, MM NIP BERITA DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2008 NOMOR 12 TELAH DIKOREKSI OLEH NO NAMA JABATAN PARAF 1 ARIEF ANWAR, SH KASUBAG PERUNDANGAN 2 ABDULLAH PANNUSU, SH, M.Si KEPALA BAGIAN HUKUM 3 DRS. EDI DAMANSYAH, M.Si Plh. ASS. PEMERINTAHAN & HUKUM 4. DR. IR. HM. ASWIN, MM Plt. SEKRETARIS DAERAH 12

13 13

14 Lampiran 1 : Peraturan Bupati No Tahun 2008 Tentang Alokasi Dana Desa PENGHASILAN TETAP APARATUR DESA DAN TUNJANGAN BPD, DASAR PERHITUNGAN TUNJANGAN TAMBAHAN PENGHASILAN DAN PEDOMAN PENGGUNAAN ADD UNTUK TUNJANGAN, INSENTIF NON APARATUR DESA, BANTUAN OPERASIONAL LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA 1.1. PENGHASILAN TETAP APARATUR DESA DAN TUNJANGAN BPD YANG BERSUMBER DARI APBD KABUPATEN Tabel 1. PENGHASILAN TETAP APARATUR DESA DAN TUNJANGAN BPD Penghasilan Tetap Aparatur desa Penghasilan Tetap 1 Kepala Desa 1,200,000 Keterangan : 2 Sekretaris Desa 1,000,000 3 Kepala Urusan 900,000 4 Kepala Dusun 750,000 3,850, Tunjangan BPD 1 Ketua BPD 800,000 2 Wkl KETUA 750,000 3 Anggota 725,000 2,275,000 Penghasilan Tetap aparatur desa dan tunjangan BPD sebagaimana pada tabel 1 disamping tidak bersumber dari ADD melainkan dari APBD 14

15 1.2. DASAR PERHITUNGAN TUNJANGAN TAMBAHAN PENGHASILAN, BERSUMBER DARI PENDAPATAN ASLI DESA (PADes) Tabel 2. Contoh Perhitungan Tambahan Penghasilan Pagu Keterangan : TUNJ. TAMBAHAN PENGHASILAN APARATUR Tambahan penghasilan bagi aparatur desa bersumber dari PADesa. DESA Prosentase 300,000 1 Kepala Desa 20.00% 60, Dasar Perhitungan : Tambahan penghasilan = Pendapatan Asli Desa tahun sebelumnya X 0.30 dibagi 12 bulan 2 Sekretaris Desa 15.00% 45, Perangkat Desa*) 33.00% 99, Staf Desa 10.00% 30, Contoh : PADes tahun sebelumnya = Rp per tahun Pagu Tambahan Penghasilan = Rp 12 jt per tahun X 0.30 dibagi 12 bln = Rp ,- besaran distribusi tambahan penghasilan sebagimana dalam contoh tabel 2 5 PPK Desa 11.00% 33, Bendahara Desa 11.00% 33, % 300,000 *) Dibagi merata berdasarkan jumlah Perangkat Desa 15

16 PEDOMAN PENGGUNAAN ADD UNTUK TUNJANGAN, INSENTIF NON APARATUR DESA, BANTUAN OPERASIONAL LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA, BERSUMBER DARI ADD Tabel 3. Pedoman perhitungan tunjangan, bersumber dari ADD Tunjangan Tim Pelaksana Desa LUAS WILAYAH JUMLAH PENDUDUK STATUS DESA **) KETERJANGKAUAN ***) PENDIDIKAN JUMLAH ADD YANG DITERIMA < ha > ha <3.000 jw >3.000 jw Perkotaan Pedesaan Pedalaman Darat Sungai SD/SLTP SLTA D1-D3 S1 500 Jt s.d 999 Jt 1 M s.d 1,499 M Lebih 1,5 M Pagu Anggaran 300, , , , , , , , , , , , , , ,000 1,000,000 Prosentase 1 Kepala Desa 25.00% 87, ,000 58, ,000 69,600 58,000 81,200 34,800 69,600 29,000 43,500 58, , , , ,000 2 Sekretaris Desa 23.00% 81, ,000 54, ,000 64,800 54,000 75,600 32,400 64,800 27,000 40,500 54, , , , ,000 3 Kepala Urusan 22.00% 75, ,000 50, ,000 60,000 50,000 70,000 30,000 60,000 25,000 37,500 50, , , , ,000 4 Kepala Dusun 13.00% 39,000 78,000 26,000 52,000 31,200 26,000 36,400 15,600 31,200 13,000 19,500 26,000 52,000 65,000 97, ,000 5 Staf Desa 17.00% 57, ,000 38,000 76,000 45,600 38,000 53,200 22,800 45,600 19,000 28,500 38,000 76,000 95, , , % Tunjangan Fungsional Pagu Anggaran 616, , , , , , , , ,000 35,000 70, , , , , ,000 Prosentase 1 Bendahara Desa 35.00% 215, ,000 85, , ,250 73, ,250 73, ,000 12,250 24,500 42,875 61, , , ,000 2 PPKDesa 37.00% 227, ,800 90, , ,550 77, ,350 77, ,400 12,950 25,900 45,325 64, , , ,000 3 Staf Desa 28.00% 172, ,200 68, ,200 88,200 58, ,400 58, ,600 9,800 19,600 34,300 49,000 84, , , % Tunjangan Pengawasan ADD Pagu Anggaran 222, , , , ,550 77, ,350 25,900 51,800 50, , , , , , ,000 Prosentase Ketua BPD 37.00% 82, , , ,000 43,124 28,749 62,290 9,583 19,166 18,500 37,000 55,500 74,000 74, , ,000 Wakil Ketua BPD 35.00% 77, , , ,000 40,793 27,195 58,923 9,065 18,130 17,500 35,000 52,500 70,000 70, , ,000 Anggota BPD 28.00% 62,160 87,024 84, ,000 32,634 21,756 47,138 7,252 14,504 14,000 28,000 42,000 56,000 56, , , % Keterangan : Contoh : Desa memiliki : Luas Wilayah kurang dari ha, penduduk kurang dari 3000 jiwa, statur desa adalah perkotaan, keterjangkauan adalah darat, pendidikan kepala desa SLTA dan jumlah ADD yang diterima Desa X adalah Rp Perhitungan tunjangan tim pelaksana ADD untuk Kepala Desa Adalah sebagai berikut : = Rp ,- 16

17 Tabel 4. Pedoman perhitungan insentif non aparatur, bersumber dari ADD LUAS WILAYAH JUMLAH PENDUDUK STATUS DESA **) KETERJANGKAUAN JUMLAH ADD YANG PENDIDIKAN ***) DITERIMA < ha > ha <3.000 jw >3.000 jw Perkotaan Pedesaan Pedalaman Darat Sungai SD/SLTP SLTA D1-D3 S1 500 Jt s.d 999 Jt 1 M s.d 1,499 M Lebih 1,5 M INSENTIF NON APARATUR DESA Pagu Anggaran 222, ,800 90, , ,550 77, ,350 25,900 51,800 12,950 25,900 45,325 64, , , ,000 Prosentase 1 Insentif Ketua LPM 30.00% 66,600 93,240 27,195 54,390 34,965 23,310 50,505 7,770 15,540 3,885 7,770 13,598 19,425 33,000 45,000 55,500 Insentif Sekretaris 2 LPM 25.00% 55,500 77,700 22,663 45,325 29,138 19,425 42,088 6,475 12,950 3,238 6,475 11,331 16,188 27,500 37,500 46,250 3 Insentif anggota LPM 20.00% 44,400 62,160 18,130 36,260 23,310 15,540 33,670 5,180 10,360 2,590 5,180 9,065 12,950 22,000 30,000 37,000 Insentif sekretaris 4 BPD 25.00% 55,500 77,700 22,663 45,325 29,138 19,425 42,088 6,475 12,950 3,238 6,475 11,331 16,188 27,500 37,500 46, % 5 Insentif Ketua RT 90, ,000 36,750 73,500 60,000 55,000 75,000 12,000 25,000 45,000 60,000 75,000 6 Insentif Guru TK,/TPA (guru ngaji) 48,000 67,200 19,600 39,200 25,200 16,800 36,400 5,600 11,200 75, , ,000 20,000 32,000 40,000 7 Insentif Petugas sosial lainnya 48,000 67,200 19,600 39,200 25,200 16,800 36,400 5,600 11,200 75, , ,000 20,000 32,000 40,000 Tabel 5. Pedoman perhitungan Belanja Operasional Lembaga Kemasyarakatan, bersumber dari ADD OPERASIONAL LEMBAGA LUAS WILAYAH JUMLAH PENDUDUK STATUS DESA **) KETERJANGKAUAN***) JUMLAH ADD YANG DITERIMA KEMASYARAKATAN < ha > ha <3.000 jw >3.000 jw Perkotaan Pedesaan Pedalaman Darat Sungai 500 Jt s.d 999 Jt 1 M s.d 1,499 M Lebih 1,5 M 1 Operasional PKK Tingkat Desa 400, , , , , , ,000 20,000 40, , , ,000 2 Operasional LPM 140, ,000 60, , , , ,000 20,000 40, , , ,000 3 Operasional Karang Taruna 150, ,000 60, , , , ,000 20,000 40, , , ,000 4 Operasional Lembaga Adat 120, ,000 50, ,000 55,000 40, ,000 15,000 30, , , ,000 5 Operasional Lembaga Besar 150, ,000 75, ,000 55,000 40, ,000 15,000 30, , , ,000 17

18 Tabel 6.Pedoman Perhitungan Bantuan Operasional RT, bersumber dari ADD Bantuan Operasional RT JUMLAH KEPALA KELUARGA Tenggarong. APRIL 2008 > 20 s.d s.d 70 Diatas 70 Ptl BUPATI KUTAI KARTANEGARA Operasional RT 300, , ,000 Keterangan : *) Pedoman belanja pemerintahan desa sebagaimana dalam tabel diatas, besaran per bulanan Drs. H. SAMSURI ASPAR, MM **) Status desa dalam kecamatan ***) Keterjangkauan desa dari kota kecamatan 18

19 Lampiran 2 : Peraturan Bupati No Tahun 2008 Tentang Alokasi Dana Desa 2.1. Format Laporan ADD Berkala Penerimaan ADD; 1.1. Tahap I/II/III*) sebesar Rp.. Pengeluaran ADD terdiri dari ; LAPORAN BERKALA ADD BAB I BAB II 1.2. Belanja tidak langsung yang dibiayai ADD sebesar Rp Rincian belanja tidak langsung yang dibiayai dari ADD tersebut dengan rincian sebagai berikut : No dst Kode Rekening Nama Belanja Tidak Langsung Dianggarkan Realisasi Selisih Capaian (%) 1.3. Belanja langsung yang dibiayai ADD sebesar Rp Rincian belanja langsung yang dibiayai dari ADD tersebut dengan rincian sebagai berikut : No dst Kode Rekening Nama Belanja Langsung Dianggarkan Realisasi Selisih Capaian (%) 19

20 1.5. Pengeluaran Pembiayaan yang dibiayai ADD sebesar Rp Rincian pengeluaran pembiayaan yang bersumber dari ADD tersebut dengan rincian sebagai berikut : No dst Kode Rekening Nama Pengeluaran pembiayaan Dianggarkan Realisasi Selisih Capaian (%) BAB III PENUTUP Desa,.. Tgl, bulan Tahun Kepala Desa XXXXXXXXXXXX 20

21 2.2 Format Laporan ADD Akhir LAPORAN AKHIR ADD BAB I 1.1. Pendahuluan 1.2. Sejarah program masuk desa 2 tahun terakhir 1.3. Perkembangan penduduk 1.4. Perekonomian 1.5. Sosial Budaya BAB II 2.1. Penyelenggaraan pemerintahan desa; No Kelompok Belanja Anggaran Realisasi Pencapaian (%) 1 Tunjangan Aparatur Desa Dan BPD 2 Insentif Non Aparatur Desa 3 Belanja Operasional Kantor Desa 4 Belanja Operasional Lembaga Kemasyarakatan 2.2. Pemberdayaan masyarakat. No Kelompok Belanja Anggaran Realisasi Pencapaian (%) 1 Pemberdayaan Ekonomi 2 Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 3 Pemberdayaan Lingkungan 21

22 BAB III 1.1. Pelaksanaan penggunaan ADD; Belanja langsung, No Kode Rekening Dst Nama Belanja Tidak Langsung Dianggarkan Realisasi Selisih Capaian (%) Belanja tidak langsung dan Pembiayaan. No dst Kode Rekening Nama Belanja Langsung Dianggarkan Realisasi Selisih Capaian (%) BAB IV 4.1. Permasalahan yang dihadapi 4.2. Usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi. BAB V PENUTUP Desa,.. Tgl, bulan Tahun Kepala Desa 22

23 XXXXXXXXXXXX Lampiran 4 : Peraturan Bupati No Tahun 2008 Tentang Alokasi Dana Desa Struktur dan Komposisi Institusi Pengelola ADD 4.1. Institusi Pengelolaan Alokasi Dana Desa Kabupaten No JABATAN JABATAN DALAM TIM 1 PLT BUPATI ASISTEN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN KEPALA BAPPEDA KEPALA BPKD KEPALA BAPEMAS KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM KEPALA DINAS KESEHATAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN Dr. ISKANDAR, MS M FADLI HERU SUPRAPTO ABDULLAH MADJIDI 2 Plt. SEKRETARIS KABUPATEN ASISTEN PEMERINTAHAN DAN HUKUM SEKRETARIS BAPPEDA KEPALA BAGIAN PEMBANGUNAN SETKAB KABID BINA PENGEMBANGAN DESA BAPPEMAS 3 KABAG PEMDES DAN KELURAHAN KASUBID ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN BPKD KASI PEMERINTAHAN BIDSOSBUD BAPPEDA KASUBAG PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA PENGARAH KETUA KETUA I KETUA II KETUA III KETUA IV SEKRETARIS SEKRETARIS I SEKRETARIS II SEKRETARIS III SEKRETARIS IV 23

24 4 1. Kasubag Tata Pemdes Bag Pemdes 2. Kasubag Administrasi Dan Perangkat Desa 3. Kasubag Pengembangan Desa Dan Lembaga Adat 4. Kasubag Perundang-Undangan Bag Hukum; 5. Staf Bappeda, Bappemas dan Bagian Pemdes dan Kelurahan, ANGGOTA 4.2. Tugas dan fungsi Tim Fasilitasi Kabupaten terdiri dari : a. Merumuskan dan menyusun kebijakan tentang Alokasi Dana Desa. b. Melakukan Desiminasi/ sosialisasi secara luas tentang kebijakan, data dan informasi tentang ADD. c. Membantu Tim Pendamping Kecamatan dalam kegiatan pendampingan kepada Tim Pelaksana Desa tentang Pengelolaan ADD; d. Membantu memecahan masalah yang timbul akibat pelaksanaan ADD; e. Melakukan kegiatan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan ADD. f. Melaporkan hasil kegiatan fasilitas pelaksanaan ADD kepada Bupati Susunan Tim Pendamping Kecamatan : No JABATAN JABATAN DALAM TIM 1 CAMAT PENGARAH 2 SEKRETARIS CAMAT KETUA 3 KEPALA SEKSI PMD SEKRETARIS 4 KASI PEMERINTAHAN KASI KESEJAHTERAAN SOSIAL KASI TRANTIF ANGGOTA 24

25 DINAS/ ISTANSI TERKAIT TK KECAMATAN Gol III (6 Org), Gol II (2 Org) 4.4. Tugas pokok dan fungsi Tim Pendamping Kecamatan: a. Membina dan mengkoordinasikan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dalam wilayah kecamatan; b. Mengumpulkan data serta mengiventarisasi Rencana Penggunaan ADD untuk diintegrasikan kedalam APBDesa yang akan ditetapkan agar tidak terjadi tumpang tindih belanja; c. Membantu Tim pelaksana Desa dalam menyusun Rencana Penggunaan Dana beserta kelengkapannya; d. Melaksanakan sosialisasi secara luas akan kebijakan, data dan informasi tentang ADD; e. Bersama Tim Fasilitas Tingkat Kabupaten memfasilitasi Tim Pelaksana Desa dalam Pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD. f. Melakukan pemantauan/pengendalian terhadap proses kegiatan yang menggunakan sumber dana ADD di desa. g. Memfasilitasi upaya pemecahan masalah jika dijumpai ada permasalahan dalam pelaksanaan ADD; h. Menyusun rekapitulasi laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan ADD kepada Tim Fasilitas Kabupaten setiap bulan; i. Mengirimkan data tentang : i. Data penduduk miskin. ii. Usia sekolah yang tidak bersekolah atau DO. iii. Penyakit menular. iv. Jarak desa dengan Ibukota Kabupaten v. penduduk. vi. Luas wilayah desa. vii. Potensi ekonomi. viii. RT/ RW. J. Data tersebut dikirim ke Tim Fasilitator Kabupaten ( Bagian Pemdes dan Kelurahan ) selambat lambatnya pada bulan Oktober setiap tahunnya. 25

26 4.5. Tim pelaksana Tingkat Desa : No JABATAN JABATAN DALAM TIM 1 KEPALA DESA PENANGGUNGJAWAB 2 BPD PENGAWAS 3 SEKRETARIS DESA KETUA 4 KAUR PEMBANGUNAN SEKRETARIS 5 BENDAHARA DESA BENDAHARA 6 SELURUH KEPALA URUSAN, KETUA LPM, KETUA PKK, KETUA KARANG TARUNA, KELTUA LEMBAGA ADAT DAN KETUA LEMBAGA KEMASYARAKATAN LAINNYA. ANGGOTA 4.6. Tugas Pokok dan Fungsi Tim Pelaksana Desa sebagai berikut ; a. Menyusun Rencana Penggunaan Dana dengan melibatkan BPD, LPM, dan Lembaga kemasyarakatan lainnya; b. Menyusun jadwal rencana pencairan dana dan melakukan administrasi keuangan secara bertanggungjawab; c. Melaksanakan kegiatan dengan mempedomani ketentuan yang berlaku; d. Membuka partisipasi masyarakat seluas luasnya baik perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi kegiatan yang sumber pendanaan dari ADD; e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan ADD secara periodik kepada Tim Pendampingan Kecamatan dan Tim Fasilitasi Kabupaten; f. Membuat laporan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan. Di Tetapkan di : di Tenggarong Pada Tanggal :..April 2008 Plt. BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Drs. H. SAMSURI ASPAR, MM 26

27 27