HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan"

Transkripsi

1 34 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah Perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 Tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 Tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, kemudian keluar Penpres No. 17 Tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Undang-Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No. 13

2 35 Tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank, yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pada pelayanan masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah buah, yang terdiri atas 1 kantor pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi/SPI, 170 Kantor Cabang (Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P. Point, BRI Unit dan 357 Pos Pelayanan Desa Visi dan Misi Perusahaan Visi Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Adapun misi dari BRI adalah: - Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi rakyat. - Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia

3 36 yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance. - Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihakpihak yang berkepentingan Produk dan Jasa BRI Cabang Bogor Dewi Sartika Adapun produk dan jasa-jasa keuangan serta layanan yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor Dewi Sartika, antara lain: a. Produk Simpanan Produk simpanan yang ditawarkan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika terdiri atas giro, tabungan dan deposito. Penjelasan lebih rinci mengenai masing-masing produk simpanan adalah sebagai berikut. - Giro BRI (GIROBRI) Giro BRI terdiri atas dua jenis, yakni Giro BRI Rupiah dan Giro BRI Valas. Giro BRI Rupiah merupakan simpanan pihak ketiga dalam mata uang Rupiah pada BRI, yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan warkat cek atau bilyet giro, surat perintah penarikan lainnya atau pemindahbukuan (overbooking). Nasabah giro dapat berasal dari nasabah perorangan maupun non-perorangan, seperti badan usaha (CV/PT/PMA), yayasan dan institusi atau badan usaha lainnya. Sedangkan Giro BRI Valas merupakan simpanan pihak ketiga dalam valuta asing pada BRI yang setiap saat dapat diambil alih oleh pemegang rekening yang bersangkutan. Rekening Giro BRI Valas dibuka dalam mata uang US Dollar. Pembukaan rekening Giro BRI Valas dalam mata uang selain US Dollar, terbatas pada Euro, SGD dan Poundsterling, dimana terlebih dahulu harus disertakan surat izin untuk pembukaan rekening giro dengan mata uang tersebut. Untuk Giro BRI Valas tidak diperkenankan untuk

4 37 mengeluarkan cek dan bilyet giro. Penarikan Giro BRI valas dapat dilakukan dengan cara masuk ke rekening Rupiah atau diambil tunai dengan kurs beli devisa, ditransfer ke rekening di bank dengan dikenakan biaya transfer dan dibayar dengan bank notes atau TC dengan dikenakan biaya provisi. - Simpedes Simpedes merupakan simpanan pihak ketiga dalam mata uang Rupiah berupa tabungan. Pembukaan rekening Simpedes dapat dilakukan di BRI Kantor Cabang Khusus, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan BRI Unit. Penarikan dan penyetoran dilakukan dengan bebas baik jumlah maupun frekuensinya. Simpedes juga merupakan produk tabungan yang memberikan kebebasan kepada nasabah dalam memilih untuk menggunakan kartu ATM atau tidak. Hal ini tergantung pada besarnya jumlah setoran awal saat pembukaan rekening Simpedes. - Britama Britama merupakan jenis produk atau tabungan lainnya yang ditawarkan BRI kepada nasabah (pihak ketiga). Britama terdiri atas dua, yakni Britama Rupiah dan Britama Dollar. Britama Rupiah merupakan simpanan atau tabungan pihak ketiga dalam mata uang rupiah. Pembukaan rekening Britama Rupiah dapat dilakukan di BRI Kantor Cabang Khusus, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan BRI Unit Brinets (terhubung secara on-line). Sedangkan Britama Dolar merupakan simpanan atau tabungan pihak ketiga dalam valuta asing yang terbatas hanya pada mata uang US Dolar. Nasabah Britama Dolar tidak diberikan buku tabungan, melainkan Kartu Britama Dollar yang digunakan sebagai identitas. Nasabah diberikan financial statement berupa cetakan rekening koran tiap bulannya sebagai bukti mutasi rekening Britama Dolar.

5 38 - Britama Junio Britama Junio merupakan produk tabungan yang ditawarkan BRI yang memiliki fasilitas khusus dan fitur menarik. Britama Junio diperuntukkan bagi para nasabah dalam memenuhi kebutuhan putra-putrinya. Selain itu, Britama Junio dapat dijadikan sarana untuk menunjukkan pentingnya kegiatan menabung pada anak. Adapun fasilitas yang dapat diperoleh dari tabungan Britama Junio ini, antara lain memperoleh kartu Britama Junio dengan gambar karakter menarik, fasilitas asuransi, bebas biaya administrasi, Real Time Online dan fasilitas E-banking BRI. - Tabungan Haji BRI Tabungan Haji BRI merupakan simpanan pihak ketiga dalam mata uang Rupiah yang diperuntukkan bagi perorangan dalam mempersiapkan BPIH. Pembukaan rekening Tabungan Haji BRI dapat dilakukan di BRI Kantor Cabang Khusus, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan BRI Unit. Penarikan dan penyetoran dilakukan dengan bebas baik jumlah maupun frekuensinya. - Deposito BRI (DEPOBRI) Deposito BRI merupakan salah satu produk simpanan berupa deposito yang ditawarkan BRI kepada nasabah. Deposito BRI dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Deposito BRI Rupiah dan Deposito BRI Valas. Deposito BRI Rupiah adalah simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah yang dikeluarkan BRI dimana penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu. Jangka waktu penarikan atau pencairan Deposito BRI adalah 1,2,3,6,12,18 dan 24 bulan. Nasabah Deposito BRI atau deposan adalah perorangan dan non-perorangan, seperti perusahaan, yayasan dan badan usaha lainnya kecuali bank. Pembayaran bunga kepada deposan dapat dilakukan secara tunai, overbooking rekening, transfer

6 39 atau kliring, kombinasi diantara ketiganya dan menambah pokok Deposito BRI pada saat perpanjangan (add-on). BRI juga memberikan fasilitas perpanjangan otomatis (automatic roll-over) tanpa perlu dibuatkan bilyet baru atau pun surat pemberitahuan. Sementara itu, pencairan dapat dilakukan secara tunai, overbooking dan transfer atau kliring. Pencairan yang dilakukan dalam jangka waktu lebih dari sebulan, deposan dikenakan penalty sebesar 25% dari bunga yang menjadi hak deposan dan bunga berjalan tidak dibayarkan. Sedangkan jika pencairan dilakukan dalam jangka waktu kurang dari sebulan, deposan dikenakan biaya administrasi pencairan dan bunga berjalan tidak dibayarkan. Deposito BRI Valas merupakan simpanan pihak ketiga berupa deposito dalam mata uang asing yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu penarikan Deposito BRI Valas sama dengan Deposito BRI Rupiah. Adapun mata uang asing yang dilayani pada Deposito BRI Valas adalah USD, SGD, Euro dan JPY. Pembukaan Deposito BRI dengan mata uang selain USD, calon deposan diharuskan mengajukan izin prinsip ke Divisi Treasury. Pada prinsipnya nasabah harus menyetorkan devisa kepada unit kerja BRI. Apabila penyetoran menggunakan Rupiah maka dikenakan kurs jual. Penyetoran dalam bentuk bank notes tidak dikenakan provisi dan penyetoran dengan menggunakan TC dan cek valas dengan currency yang sama harus menunggu penyelesaian. Sementara itu, penyetoran yang dilakukan dengan overbooking dari rekening lain dengan mata uang yang sama tidak dikenakan provisi. Sedangkan overbooking dari rekening valas yang berbeda, maka dikonversikan ke Rupiah baru kemudian ke Deposito BRI Valasnya. Pembayaran bunga kepada deposan dapat dilakukan secara tunai, overbooking, transfer dan add-on.

7 40 Pencairan dapat dilakukan dalam mata uang Deposito BRI Valas selama bank notes tersedia dan dapat dilakukan secara tunai, overbooking dan transfer atau kliring. Perpanjangan dilakukan secara otomatis tanpa penerbitan bilyet baru. - Deposit On Call Deposit On Call merupakan salah satu produk deposito yang menawarkan hasil investasi yang tinggi dengan suku bunga yang kompetitif dan bebas biaya administrasi. Pilihan mata uang untuk Deposit On Call dapat dalam mata uang Rupiah maupun USD. Pencairan Deposit On Call dan pembayaran bunga pada saat jatuh tempo dapat dilakukan dengan cara tunai, dipindahbukukan ke rekening lain di BRI dan ditransfer atau kliring ke rekening pada bank lain. b. Produk Investasi - Dana Pensiun Lembaga Keuangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI merupakan lembaga keuangan yang didirikan oleh Bank BRI untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Program Pensiun Iuran Pasti atau Benefit Contribution Pension Plan, yaitu program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Sedangkan benefit yang akan diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan yang dibukukan atas nama masing-masing peserta. Fungsi struktur DPLK BRI berada di bawah Desk Investment Banking, Divisi Treasury BRI sehingga BRI Cabang Bogor Dewi Sartika hanya memasarkan produk ini. - Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Obligasi Ritel Indonesia (ORI) merupakan surat berharga (surat utang) yang diterbitkan oleh Pemerintah, dimana setiap bank diberikan sejumlah ORI untuk ditawarkan kepada masyarakat. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor Dewi

8 41 Sartika ditunjuk untuk memasarkan atau menawarkan ORI kepada masyarakat atau nasabah. ORI tidak selalu tersedia setiap saat untuk dipasarkan karena tergantung pada ketentuan penerbitan ORI oleh Pemerintah. Sampai dengan saat ini Pemerintah telah menerbitkan ORI 1,2,3,4,5 dan 6. - Sukuk Sama halnya dengan penawaran ORI, Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor Dewi Sartika memasarkan sukuk kepada masyarakat atau nasabah. Sampai dengan saat ini Pemerintah telah menerbitkan sukuk 1 dan 2. c. Produk Pinjaman Produk pinjaman yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor Dewi Sartika terdiri atas pinjaman ritel, pinjaman bagi usaha mikro, kecil dan koperasi, serta pinjaman konsumer. Adapun produk-produk pinjaman yang ditawarkan adalah sebagai berikut. - Kredit BRIGuna Fasilitas kredit ini diberikan kepada nasabah yang merupakan pegawai berpenghasilan tetap di instansi swasta, nasional, BUMN, BUMD, TNI, Polri dan pensiunan atau jandanya selama instansi tersebut memiliki kerjasama dengan BRI. Kredit BRIGuna terdiri atas Kredit Pegawai Berpenghasilan Tetap dan Kredit Pensiun. BRI menawarkan ketentuan yang berbeda untuk masing-masing kredit tersebut yang disesuaikan dengan kondisi keuangan tiap golongan berpenghasilan tetap tertentu. Fasilitas kredit ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai keperluan sesuai kebutuhan produktif maupun konsumtif. - Kredit dengan Agunan Kas Fasilitas kredit ini diberikan oleh BRI kepada para pengusaha yang ingin menjaminkan surat-surat berharganya untuk dapat mencukupi besaran plafon kredit yang diajukan. Adapun

9 42 surat-surat berharga yang dapat dijaminkan tersebut, antara lain setoran kas (rekening simpanan di BRI) baik dalam Rupiah maupun Valas, deposito berjangka, sertifikat deposito dan jenis simpanan lainnya yang diterbitkan BRI, atau Sertifikat Bank Indonesia yang pembeliannya diageni oleh BRI. Maksimal jangka waktu pengembalian kredit adalah tiga tahun. - Kredit Modal Kerja (KMK) Kredit Modal Kerja (KMK) merupakan salah satu layanan BRI yang bertujuan untuk membiayai tambahan modal kerja, yakni piutang dan tambahan persediaan. BRI mampu dan bersedia melayani kebutuhan penambahan plafon kredit. Hal ini didasarkan pada makin berkembangnya usaha dan meningkatnya kebutuhan modal kerja para nasabah. Para nasabah disyaratkan untuk menyediakan dana sendiri minimum sebesar 30% dari total kebutuhan modal usaha. - Kredit Investasi Kredit Investasi merupakan salah satu produk pinjaman yang ditawarkan BRI bagi nasabah yang membutuhkan pembiayaan investasi awal yang hendak dilakukan para nasabah UMKM. BRI juga memberikan kredit investasi refinancing bagi pengusaha yang telah atau sedang menjalankan pembiayaan investasi namun memiliki hambatan dalam penyelesaian proyek investasi tersebut. - Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan produk pinjaman atau kredit yang diperuntukkan bagi usaha mikro, kecil dan koperasi. Tujuan dari Program Penjaminan Kedit ini adalah mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan koperasi, meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan UMKM serta koperasi kepada lembaga keuangan, dalam rangka penanggulangan

10 43 atau pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja, serta memberikan kemudahan akses yang lebih besar lagi bagi para pelaku usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi yang telah feasible tetap belum bankable. - Kartu Kredit Kartu kredit BRI memiliki fitur-fitur menarik bagi para nasabahnya. Keuntungan yang dapat diperoleh nasabah pemegang kartu kredit BRI, antara lain diterima di seluruh dunia, bunga murah sepanjang waktu, pembayaran minimum, kemudahan pembayaran tagihan melalui ATM BRI, perlindungan asuransi, executive airport lounge, fasilitas kartu tambahan dan berbagai promo lainnya. - Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) ini merupakan salah satu layanan BRI yang diberikan kepada para nasabah dengan tujuan untuk pembelian, pembangunan, renovasi dan take over bangunan tempat tinggal. Adapun obyek pembiayaan dari kredit ini adalah rumah, ruko, rukan dan apartemen. - Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Fasilitas kredit ini diberikan oleh BRI kepada para nasabah dengan tujuan untuk kepemilikan atau pembelian kendaraan bermotor. - Kredit Multi Guna (KMG) Kredit Multi Guna merupakan salah satu produk pinjaman BRI yang diberikan kepada nasabah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat konsumtif, seperti untuk dana liburan, dana pendidikan, dana kesehatan dan dana lainnya. d. Jasa-jasa Bank Lainnya - Transfer (CN dan RTGS) - Kliring - Inkaso

11 44 - Transaksi Swift - BRIFast - Salary Crediting - Bank Garansi - Safe Deposit Box - Referensi Bank - Pembayaran Tagihan Melalui Autodebet - Electronic Banking (E-banking) 4.2. Sumber Dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika BRI Cabang Bogor Dewi Sartika melakukan fungsinya sebagai kantor cabang dengan melakukan kegiatan usaha perbankan, yakni menghimpun dana dari dan menyalurkannya kembali ke masyarakat maupun nasabah institusi. Dalam memaksimalkan fungsinya, BRI Cabang Bogor Dewi Sartika memasarkan produk penghimpun dana berupa simpanan (giro, tabungan, deposito) dan produk penyalur dana berupa kredit. Pada periode , BRI Cabang Bogor Dewi Sartika memiliki perkembangan bisnis yang baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga dan kredit BRI Cabang Bogor Dewi Sartika selama kurun lima tahun terakhir tersebut. Perkembangan jumlah DPK yang dihimpun dan jumlah kredit yang disalurkan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perkembangan DPK dan Kredit BRI Cabang Bogor Dewi Sartika Tahun DPK (juta Rupiah) Kredit (juta Rupiah) Sumber : BRI Cabang Bogor Dewi Sartika, 2010, diolah.

12 45 Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama yang dilakukan bank dalam rangka untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan diperoleh dari hasil selisih antara bunga pinjaman dengan bunga simpanan yang diberikan bank kepada nasabah, serta setelah dikurangi dengan beban-beban yang timbul akibat kegiatan operasional yang dilakukan oleh bank. Bunga pinjaman merupakan pendapatan bunga yang diperoleh bank, sementara bunga simpanan menjadi beban bunga yang harus dibayar oleh bank dalam upayanya menghimpun dana dari berbagai sumber. Selama periode , jumlah kredit yang disalurkan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika mengalami peningkatan, meskipun peningkatannya sangat fluktuatif. Pada tahun 2006, jumlah kredit yang disalurkan meningkat sebesar 43,9% dari tahun Peningkatan juga terjadi pada tahun 2007, jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 24,1% dari tahun sebelumnya. Perkembangan jumlah kredit yang sangat pesat terjadi pada tahun 2008 yang ditunjukkan dengan peningkatan yang signifikan sebesar 58,5% dibandingkan tahun Peningkatan jumlah kredit yang disalurkan terus terjadi sampai dengan tahun 2009, dimana kredit yang disalurkan mencapai Rp 496 Milyar pada tahun tersebut. Pertumbuhan kredit yang positif tiap tahunnya menunjukkan bahwa BRI Cabang Bogor Dewi Sartika berupaya untuk melakukan ekspansi kredit. Upaya ini tidak lepas dari kemampuan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika dalam menghimpun dana karena ekspansi kredit dapat dilakukan dengan dukungan jumlah dana yang memadai. BRI Cabang Bogor Dewi Sartika mengelola berbagai sumber dana untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan dananya. Sumber dana yang dikelola oleh BRI Cabang Bogor Dewi Sartika berasal dari simpanan giro, tabungan dan deposito. Sepanjang periode komposisi sumber dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika mengalami perubahan. Pada tahun 2005, komposisi sumber dana didominasi oleh tabungan dengan kontribusi sebesar 36,27%. Hal ini dikarenakan besarnya kontribusi tabungan pada tahun 2005 ini menjadi kontribusi terbesar yang diberikan tabungan terhadap komposisi sumber dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika selama kurun waktu lima tahun. Selanjutnya kontribusi tabungan terhadap

13 46 komposisi sumber dana mengalami fluktuasi pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2006 kontribusi yang diberikan tabungan terhadap komposisi sumber dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika menurun menjadi 33,37%, kemudian meningkat kembali pada tahun 2007 menjadi 34,68%. Namun kontribusi tabungan kembali mengalami penurunan pada tahun 2008 sampai dengan tahun Kondisi yang tidak berbeda jauh juga ditunjukkan oleh simpanan deposito. Kontribusi terbesar yang diberikan deposito terhadap komposisi sumber dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika terjadi pada tahun 2006, yakni sebesar 37,54%. Kontribusi deposito pada tahun 2006 ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dimana deposito hanya memberikan kontribusi sebesar 34,33%. Hal ini menjadikan deposito sebagai pemberi kontribusi terbesar terhadap komposisi sumber dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika pada tahun tersebut dibandingkan dengan produk simpanan lainnya. Namun, pada tahun berikutnya yakni tahun 2007, kontribusi deposito mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 25,54% dan menjadi kontribusi terendah yang diberikan deposito terhadap komposisi sumber dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika. Penurunan kontribusi deposito ini dikarenakan turunnya jumlah deposito yang dihimpun pada tahun 2007 dimana penurunannya mencapai 16,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi turunnya jumlah deposito ini dikarenakan turunnya bunga deposito yang diberikan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika kepada nasabah pada tahun tersebut, yakni menjadi rata-rata 8,17% per tahun. Turunnya suku bunga deposito ini menyebabkan menurunnya ketertarikan nasabah untuk menyimpan uangnya dalam bentuk deposito. Selanjutnya kontribusi deposito terhadap komposisi sumber dana terus mengalami peningkatan pada tahun 2008 hingga tahun Giro merupakan salah satu produk simpanan yang dipasarkan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika dalam rangka penghimpunan dana. Giro yang berhasil dihimpun BRI Cabang Bogor Dewi Sartika terdiri atas simpanan giro yang berasal dari masyarakat dan simpanan giro yang berasal dari bank

14 47 lain. Selama periode jumlah giro yang berhasil dihimpun BRI Cabang Bogor Dewi Sartika didominasi oleh simpanan giro yang berasal dari masyarakat dengan kontribusi rata-rata sebesar 99,69%. Sementara itu simpanan bank lain dalam bentuk giro memberikan kontribusi rata-rata sebesar 0,31% terhadap total jumlah giro yang dihimpun BRI Cabang Bogor Dewi Sartika. Simpanan giro memberikan kontribusi terbesar terhadap komposisi sumber dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika periode Hal ini dikarenakan jumlah giro yang terus mengalami peningkatan setiap tahun. Selain itu, besarnya kontribusi giro terhadap komposisi sumber dana selama periode tersebut juga dikarenakan giro sebagai pemberi kontribusi terbesar selama tiga tahun berturut-turut, yaitu dari tahun dengan kontribusi sebesar 39,78%, 42,87% dan 34,84%. Sementara itu, kontribusi terendah yang diberikan giro terhadap sumber dana terjadi pada tahun 2006, yakni sebesar 29,09%. Tabel 4. Kontribusi Produk Simpanan Terhadap Komposisi Sumber Dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika Periode (%) Tahun Giro Tabungan Deposito Total Sumber : BRI Cabang Bogor Dewi Sartika, 2010, diolah. Tiap produk simpanan masing-masing memberikan kontribusi yang berbeda-beda terhadap komposisi sumber dana BRI Cabang Dewi Sartika. Sepanjang periode produk simpanan giro yang dipasarkan BRI Cabang Dewi Sartika mampu memberikan kontribusi terbesar rata-rata sebesar 35% terhadap komposisi sumber dana. Selanjutnya, Tabungan memberikan kontribusi rata-rata sebesar 34% dan deposito memberikan kontribusi terkecil terhadap sumber dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika, yakni rata-rata sebesar 31%.

15 48 31% 35% 34% GIRO TABUNGAN DEPOSITO Gambar 3. Komposisi Sumber Dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika Periode Sumber : BRI Cabang Bogor Dewi Sartika, (Data diolah) Pertumbuhan Tiap Sumber Dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika Pertumbuhan tiap sumber dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika dapat diketahui dengan melakukan analisis trend terhadap pemasaran produk- produk simpanan. Analisis trend yang dilakukan dalam penelitian ini menjadikan tahun 2005 sebagai tahun dasar penilaian. Hasil perhitungan analisis trend (Lampiran 1) menunjukkan bahwa secara mum tiap sumber dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika mengalami trend yang meningkat dari tahun dasar. Berdasarkan Lampiran 1, simpanan giro mengalami trend yang meningkat dari tahun dasar. Peningkatan yang terjadi tiap tahunnya dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 secara berturut-turutt adalah 20,34%, 103,14%, 147,24% dan 123,94%. Simpanan giro mengalami peningkatan terbesar pada tahun 2008 sebesar 147,24%. Simpanan tabungan mengalami trend pertumbuhan yang meningkat dari tahun dasar. Peningkatan yang diperoleh tiap tahunnya sebesar 11,90% pada tahun 2006, 43,54% pada tahun 2007, 46,,04% pada tahun 2008 dan 71,15% pada tahun Produk deposito pun mengalami peningkatan dari tahun dasar setiap tahun. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2009 sebesar 77,88% %, sementara itu peningkatan terkecil terjadi pada tahun 2007 sebesar 11,67% %.

16

17 50 Tabel 5. Perbandingan Antara Kredit yang Disalurkan dengan Jumlah Dana yang Dihimpun Tahun Kredit terhadap Jumlah Dana (%) Rata-rata Sumber : BRI Cabang Bogor Dewi Sartika, 2010, diolah. Berdasarkan analisis trend yang dilakukan (Lampiran 7), peningkatan jumlah kredit yang disalurkan yang terjadi tiap tahunnya adalah 43,92% pada tahun 2006, 78,61% pada tahun 2007, 183,06% pada tahun 2008 dan 201,29% pada tahun Pertumbuhan positif dari jumlah kredit yang diberikan terjadi seiring dengan jumlah dana yang berhasil dihimpun yang juga terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Analisis trend terhadap jumlah dana yang dihimpun menunjukkan bahwa secara umum jumlah dana mengalami trend pertumbuhan yang meningkat dari tahun dasar. Peningkatan yang terjadi secara berturut-turut sebesar 21,63% pada tahun 2006, 50,12% pada tahun 2007, 69,57% pada tahun 2008 dan 88,98% pada tahun Pertumbuhan jumlah dana dan kredit yang disalurkan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika ditunjukkan pada Gambar 5. Hal ini menunjukkan bahwa ketika jumlah dana yang berhasil dihimpun meningkat maka BRI Cabang Bogor Dewi Sartika juga meningkatkan jumlah kredit yang disalurkannya sebagai upaya ekspansi kredit untuk meningkatkan laba yang diperolehnya.

18

19 52 Tabel 6. Nilai Korelasi Antar Variabel Penyusun Portofolio Sumber Dana BRI Cabang Bogor Dewi Sartika Variabel Pendapatan Giro Tabungan Deposito Pendapatan Nilai korelasi p-value Giro Nilai korelasi p-value Tabungan Nilai korelasi p-value Deposito Nilai korelasi p-value Berdasarkan hasil analisis korelasi yang ditunjukkan pada Tabel 6, nilai korelasi giro, tabungan dan deposito terhadap pendapatan berturut-turut sebesar 0,887, 0,886 dan 0,772. Masing-masing variabel independen (giro, tabungan dan deposito) memiliki nilai korelasi yang bertanda positif dengan p-value (0,000) kurang dari α (0,05) terhadap variabel dependen. Hal ini menunjukkan tolak H 0 dan terima H 1, berarti terdapat korelasi antara giro, tabungan dan deposito terhadap pendapatan. Variabel yang memiliki korelasi paling kuat dengan pendapatan adalah giro dengan nilai korelasi 0,887 dan p-value 0,000. Sementara itu, terdapat pula korelasi yang cukup kuat antar seluruh variabel independen, dimana masing-masing variabel independen memiliki nilai korelasi mendekati +1 dengan variabel independen lainnya dan p-value kurang dari α. Adapun korelasi paling kuat terlihat pada variabel giro dengan variabel tabungan dengan nilai korelasi mencapai 0,851 dan p-value 0,000. Pada taraf nyata 5% p-value cukup signifikan untuk menolak H 0, yang berarti ada korelasi antara variabel giro dengan variabel tabungan. Korelasi yang cukup kuat antar seluruh variabel independen mengindikasikan adanya multikolinearitas jika model regresi dijalankan. Hasil pengolahan regresi berganda antara giro, tabungan dan deposito sebagai variabel independen dengan pendapatan sebagai variabel dependen ditunjukkan oleh model pada persamaan 5. Pendapatan = -1.47E Giro Tabungan Deposito...(5)

20 53 Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terdapat hubungan yang erat antar variabel independen. Identifikasi adanya multikolinearitas dalam model dapat dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factors (VIF). Nilai VIF variabel tabungan adalah 5.0 (Lampiran 3). Arief (2006) menyatakan bahwa adanya multikolinearitas diantara variabel-variabel bebas akan menyebabkan koefisien regresi variabel bebas secara statistik tidak signifikan. Hal ini dapat terlihat pada model regresi yang dihasilkan (Lampiran 3), dimana nilai R-square yang cukup tinggi (85,7%) dan uji F yang signifikan, namun terdapat koefisien regresi yang tidak signifikan pada salah satu variabel independen yaitu deposito dalam uji parsial atau uji t (t hitung < t tabel). Keadaan ini menunjukkan bahwa model regresi pada persamaan 5 mengalami kendala multikolinearitas. Kendala multikolinearitas dapat diatasi dengan menggunakan analisis komponen utama Analisis Komponen Utama Kendala multikolinearitas dapat diatasi dengan menggunakan analisis komponen utama. Dengan analisis komponen utama persamaan yang terbentuk bebas dari masalah multikolinearitas tanpa menghilangkan variabel independen yang memiliki korelasi yang kuat dengan variabel independen lainnya. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam analisis komponen utama adalah sebagai berikut. 1. Membakukan variabel giro, tabungan dan deposito menjadi Z Hasil pembakuan dalam minitab dengan menggunakan rumus: Z = X X S..... (6) Hasil pembakuan variabel-variabel X dapat dilihat pada lampiran Menentukan akar ciri dan vektor ciri Gambar 6 menunjukkan bahwa akar ciri pertama menjelaskan 85,6% dari keragaman total, akar ciri yang kedua menjelaskan 10% dan akar ciri ketiga menjelaskan 4%.

21 54 Principal Component Analysis: Z1, Z2, Z3 Eigenanalysis of the Correlation Matrix Eigenvalue Proportion Cumulative Variable PC1 PC2 PC3 Z Z Z Gambar 6. Akar Ciri dan Vektor Ciri pada Analisis Komponen Utama 3. Menentukan jumlah komponen utama yang digunakan Tahap selanjutnya adalah menentukan jumlah komponen utama yang akan digunakan karena tidak semua komponen utama digunakan. Morrison dalam Rismayanti (2009) menyarankan agar memilih komponen-komponen utama sampai komponen-komponen utama tersebut mempunyai keragaman kumulatif kira-kira 75%. Banyaknya komponen utama yang digunakan dapat dilihat pada scree plot. Scree Plot of Z1,..., Z Eigenvalue Component Number 3 Gambar 7. Scree Plot Komponen Utama Gambar 7 menunjukkan scree plot komponen utama yang akan digunakan. Pada scree plot, terlihat bahwa titik perbatasan antara grafik yang curam dan grafik yang landai terletak pada komponen dua. Dengan demikian komponen yang digunakan berjumlah dua buah. Kedua komponen utama tersebut memiliki keragaman kumulatif sebesar 95,6%

22 55 dari keragaman total. Selanjutnya komponen W 1 dan W 2 yang merupakan kombinasi linier Z dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: W 1 = - 0,576 Z 1 0,596 Z 2 0,560 Z 3...(7) W 2 = 0,601 Z 1 + 0,156 Z 2 0,784 Z 3..(8) Adapun skor dari komponen utama W 1 dan W 2 dapat dilihat pada Lampiran Meregresikan komponen utama Hasil pengolahan regresi komponen utama W 1 dan W 2 terhadap pendapatan (Lampiran 4) adalah sebagai berikut: Regression Analysis: PENDAPATAN versus W1, W2 The regression equation is PENDAPATAN = 5.12E E+09 W E+08 W2 Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant W W S = R-Sq = 85.7% R-Sq(adj) = 85.2% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression E E Residual Error E E+17 Total E+20 Source DF Seq SS W E+20 W E+18 Unusual Observations Obs W1 PENDAPATAN Fit SE Fit Residual St Resid R R R R denotes an observation with a large standardized residual. Gambar 8. Hasil Analisis Regresi W 1 dan W 2 terhadap Pendapatan 5. Transformasi W menjadi Z Hasil analisis regresi antara W 1 dan W 2 terhadap pendapatan telah diperoleh, maka selanjutnya W ditransformasikan menjadi Z dan menghasilkan persamaan sebagai berikut (Lampiran 4): Pendapatan = 5,12E Z Z 2 +

23 Z 3...(9) 6. Transformasi Z menjadi X Hasil transformasi Z menjadi X (Lampiran 4) menghasilkan model akhir dari persamaan regresi sebagai berikut: Pendapatan = - 1,4983E+09 +0,0123 X 1 + 0,0222 X 2 + 0,0069 X 3...(10) Dalam model tersebut, pendapatan akan dipengaruhi oleh tiga variabel independen, yakni giro, tabungan dan deposito. Iriawan dan Astuti (2006) menjelaskan bahwa pada regresi berganda terdapat asumsi bahwa distribusi residual mengikuti sebaran normal dengan rata-rata dan standar deviasi sekecil mungkin. Semakin kecil standar deviasi residual berarti nilai taksiran model makin mendekati nilai sebenarnya. Pada Gambar 8, terlihat nilai S, R-Square dan R-Square Adjusted dari model yang digunakan. Kriteria S merupakan standar deviasi residual. R- Square menunjukkan seberapa besar keterandalan model atau seberapa besar keragaman yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel penjelas tersebut. Nilai R-Square sebesar 85,7%, yang berarti bahwa sebesar 85,7% variasi sampel pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika dapat dijelaskan oleh model. Nilai R-Square Adjusted digunakan untuk membandingkan model terbaik. Semakin tinggi nilai R-Square Adjusted, maka model tersebut semakin baik. R-Square Adjusted yang diperoleh dari model hasil regresi dengan analisis komponen utama sebesar 85,2%, dimana nilai R-Square lebih tinggi dibandingkan dengan nilai R-Square yang diperoleh pada model hasil regresi awal (Lampiran 3). Kebaikan model hasil regresi dengan analisis komponen utama didukung pula dengan nilai S yang lebih kecil, yakni dibandingkan dengan nilai S yang diperoleh pada model hasil regresi awal sebesar Validasi Model Portofolio Sumber Dana Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk memutuskan bahwa residual model regresi yang dibuat telah berdistribusi normal untuk memenuhi asumsi model regresi tentang kenormalan residual model. Hal ini dikarenakan model regresi dikatakan baik apabila telah

24 57 memenuhi asumsi tersebut. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan statistik kolmogorov-smirnov. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H 0 : Residual berdistribusi normal H 1 : Residual tidak berdistribusi normal. Daerah penolakan hipotesis atau residual dikatakan tidak berdistribusi normal jika p-value < α apabila statistik kolmogorovsmirnov dikonversikan ke dalam p-value (Iriawan dan Astuti, 2006). Gambar 9 menunjukkan titik-titik residual yang dihasilkan mendekati garis lurus, nilai statistik KS sebesar 0,088 yang kurang dari nilai tabel KS (0,176) dan p-value pada pengujian normal residual grafik lebih dari 15%, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi kenormalan terpenuhi dan model yang telah dibuat dapat digunakan. ProbabilityPlotofRESI2 Normal Percent Mean StDev N 60 KS P-Value > E E+09 0 RESI Gambar 9. Uji Normalitas Residual pada Regresi Berganda Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan uji yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat adanya korelasi antar variabel independen yang digunakan dalam model regresi. Adanya multikolinearitas

25 58 dalam model dapat diidentifikasi dengan melihat variance inflation factor (VIF). Tabel 7 menunjukkan nilai VIF untuk semua parameter, dimana semua parameter memiliki nilai VIF dibawah 5. Nilai ini menunjukkan bahwa model tidak mengalami masalah multikolinearitas. Tabel 7. Nilai VIF dan P-value Prediktor P-value VIF Uji Autokorelasi W W Autokorelasi merupakan gejala yang menunjukkan adanya korelasi serial antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan melalui deret waktu (time series). Autokorelasi tidak diperkenankan terjadi dalam model regresi yang baik. Data yang digunakan dalam penelitian ini diurutkan melalui deret waktu sehingga perlu dilakukan uji autokorelasi agar pengujian hipotesis dalam uji F dan uji t menjadi valid pada tingkat sigifikansi dan koefisien regresi yang ditaksir. Uji autokorelasi dilakukan dengan perangkat lunak Minitab melalui uji Run test residual. Hipotesis yang digunakan adalah: H 0 : Tidak terdapat autokorelasi ordo 1 pada sisaan H 1 : Terdapat autokorelasi ordo 1 pada sisaan. Dari perhitungan Run test residual didapatkan p-value sebesar 0,236. Nilai ini lebih besar dari α, yakni 0,05 sehingga menolak H 0 yang berarti tidak terdapat masalah autokorelasi pada regresi berganda. Runs Test: RESI2 Runs test for RESI2 Runs above and below K = E-06 The observed number of runs = 26 The expected number of runs = observations above K, 26 below P-value = Gambar 10. Hasil Run test terhadap Residual Model

26 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas perlu dilakukan dalam persamaan regresi berganda untuk menguji apakah sama atau tidak varians dari variabel independen. Asumsi pada model regresi adalah varian setiap variabel independen mempunyai varian yang sama. Identifikasi adanya masalah heteroskedastisitas dapat dilihat pada sebaran titik-titik pada output perhitungan dengan perangkat lunak minitab. Titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah nol, serta tidak membentuk pola tertentu mengindikasikan tidak adanya masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. Gambar 11 memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah nol sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi berganda tidak memiliki masalah heteroskedastisitas Residuals Versus the Fitted Values (response is ABS RESI2) Residual Fitted Value Gambar 11. Uji Heteroskedastisitas pada Persamaan Regresi Berganda 4.8. Dampak Portofolio Sumber Dana Terhadap Pendapatan Penggunaan model analisis regresi linier berganda pada penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh perubahan portofolio sumber dana terhadap pendapatan. Pengaruh yang ingin dilihat melalui model analisis ini, meliputi pengaruh secara keseluruhan dan parsial dari variabel-variabel yang diujikan, yaitu giro, tabungan dan deposito sebagai variabel independen dan pendapatan sebagai variabel dependen.

27 Dampak Perubahan Secara Keseluruhan (Uji F) Pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen pada tingkat signifikansi tertentu dapat diketahui dengan melakukan uji F. Adapun hipotesis yang digunakan adalah : H 0 : Semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. H 1 : Paling sedikit terdapat satu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan menggunakan Minitab menunjukkan nilai F hitung sebesar 171,36. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Jika statistik F hitung > statistik tabel (F tabel) atau F hitung < -F tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sementara itu, jika -F tabel < statistik hitung (angka F output) < statistik tabel (F tabel) maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. Hasil uji menunjukkan bahwa F hitung > F tabel, yaitu 171,36 > 3,1504. Dengan demikian, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sehingga giro (X 1 ), tabungan (X 2 ) dan deposito (X 3 ) secara keseluruhan berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pada taraf nyata 5%. Kelayakan model regresi yang telah dibuat juga dapat dilihat pada hasil uji analysis of variance (ANOVA). Hipotesis yang digunakan sama dengan hipotesis uji F, dengan daerah penolakan p-value < α. Dari hasil uji ANOVA menggunakan α = 0,05, diperoleh p-value = 0,000, sehingga model regresi yang dibuat nyata (tolak H 0 ) Dampak Perubahan Secara Parsial (Uji t) Pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen pada tingkat signifikansi tertentu dapat diketahui dengan melakukan uji t. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah : H 0 : Suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. H 1 : Suatu variabel independen merupakan penjelas yang

28 61 signifikan terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan menggunakan Minitab menunjukkan bahwa t hitung untuk variabel W 1 dan W 2 adalah masing-masing -18,35 dan 2,43. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika statistik hitung (angka t output) > statistik tabel (t tabel) atau t hitung < -t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sementara itu, jika -t tabel < statistik hitung (angka t output) < statistik tabel (t tabel) maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. 1. Pengaruh komponen pertama (W 1 ) terhadap pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika (Y). Hasil uji menunjukkan bahwa t hitung < -t tabel, yaitu -18,35 < -2,000 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan demikian maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sehingga secara parsial komponen pertama (W 1 ) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika pada taraf nyata 5%. 2. Pengaruh komponen kedua (W 2 ) terhadap pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika (Y). Hasil uji menunjukkan bahwa t hitung > t tabel, yaitu 2,43 > 2,000 dengan tingkat signifikansi 0,018. Dengan demikian maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sehingga secara parsial komponen pertama (W 2 ) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika pada taraf nyata 5%. 3. Pengaruh giro (X 1 ), tabungan (X 2 ) dan deposito (X 3 ) terhadap pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika (Y). Berdasarkan hasil uji t terhadap komponen pertama (W 1 ) dan komponen kedua (W 2 ) diperoleh bahwa kedua komponen tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika. Kedua komponen tersebut adalah komponen yang mewakili variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan, yaitu X 1, X 2 dan X 3. Hal ini berarti

29 62 giro, tabungan dan deposito masing-masing secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika pada taraf nyata 5% Hasil Dampak Perubahan Secara Parsial Hasil uji validasi terhadap model menunjukkan bahwa residual dari model menyebar saling bebas mengikuti sebaran normal dan tidak mengalami masalah heteroskedastisitas, masalah autokorelasi maupun masalah multikolinearitas. Hal ini menunjukkan bahwa model tersebut telah memenuhi asumsi klasik yang dipersyaratkan dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan pada penelitian ini. Nilai standar deviasi residual, R-square dan R-square adj dapat digunakan untuk melihat kebaikan dari suatu model. Nilai R-square dari model sebesar 85,7% (Gambar 8) dinilai cukup baik karena menunjukkan bahwa 85,7% keragaman dari pendapatan sebagai variabel dependen dapat dijelaskan oleh keragaman variabel independen, yakni giro, tabungan dan deposito. Sementara itu, sisanya sebesar 14,3% dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Nilai konstanta menunjukkan nilai rata-rata dari Y (pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika) pada saat peubah bebas tidak bekerja atau nol. Pada penelitian ini, ketika tidak ada dana yang dihimpun dari giro, tabungan dan deposito, maka pendapatan akan mengalami penurunan yang ditunjukkan dengan nilai konstanta yang negatif (Tabel 8). Hal ini disebabkan bank tidak mampu menyalurkan dananya dalam bentuk kredit maupun bentuk penempatan lainnya tanpa adanya dana yang dihimpun sehingga tidak menghasilkan pendapatan bagi bank atau pendapatan bunga menjadi nol. Sementara itu, pada saat yang bersamaan pula bank mengalami kerugian dari transaksi valas dan derivatif yang dilakukannya sehingga menurunkan pendapatan yang diperoleh.

30 63 Tabel 8. Dampak Portofolio Sumber Dana Terhadap Pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika Periode Peubah Sektoral Koefisien Regresi Konstanta Giro 0,012 Tabungan 0,022 Deposito 0,007 a. Dampak Simpanan Giro Berdasarkan Tabel 8, koefisien giro yang bernilai 0,012 menunjukkan terdapat pengaruh positif perkembangan jumlah giro yang dihimpun terhadap pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika. Hal ini berarti apabila jumlah giro bertambah Rp maka pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika akan bertambah Rp (cateris paribus). Pengaruh positif dan signifikan ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan tiap tahunnya dan kecilnya kontribusi biaya bunga yang diberikan simpanan giro. Berdasarkan data historis pemasaran produk simpanan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika periode , simpanan giro memiliki rata-rata tingkat pertumbuhan sebesar 25,36% sepanjang periode Sementara itu, hasil analisis per komponen terhadap biaya bunga BRI Cabang Bogor Dewi Sartika menunjukkan bahwa biaya bunga simpanan giro memberikan kontribusi rata-rata sebesar 15,65% terhadap total biaya bunga BRI Cabang Bogor Dewi Sartika. b. Dampak Simpanan Tabungan Simpanan tabungan memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika, sehingga jika jumlah tabungan meningkat maka pendapatan pun akan meningkat. Koefisien tabungan yang bernilai 0,022 berarti apabila jumlah tabungan meningkat Rp maka pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika akan bertambah Rp (cateris paribus). Pengaruh positif dan signifikan dari simpanan tabungan terhadap pendapatan dapat dijelaskan dengan melihat tingkat pertumbuhan per tahun dan kontribusi biaya bunga yang diberikan simpanan tabungan. Berdasarkan data historis pemasaran

31 64 produk simpanan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika periode , simpanan tabungan memiliki rata-rata tingkat pertumbuhan yang paling kecil dibandingkan dengan produk simpanan lainnya, yakni sebesar 14,78% sepanjang periode Sementara itu, hasil analisis per komponen terhadap biaya bunga BRI Cabang Bogor Dewi Sartika menunjukkan bahwa biaya bunga simpanan tabungan memberikan kontribusi rata-rata sebesar 23,91% terhadap total biaya bunga BRI Cabang Bogor Dewi Sartika. Selain itu, pengaruh positif simpanan tabungan terhadap pendapatan juga disebabkan trend pertumbuhan simpanan tabungan yang positif dan cukup tinggi selama periode c. Dampak Simpanan Deposito Terdapat pengaruh positif yang diberikan simpanan deposito terhadap pendapatan BRI Cabang Bogor yang ditunjukkan dengan nilai koefisien deposito sebesar 0,007. Hal ini menunjukkan apabila jumlah simpanan deposito bertambah Rp , maka pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika akan bertambah Rp (cateris paribus). Simpanan deposito memiliki dampak positif dan signifikan terhadap pendapatan. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan simpanan deposito per tahun dan kontribusi biaya bunga yang diberikannya. Berdasarkan data historis pemasaran produk simpanan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika periode , simpanan deposito tumbuh ratarata sebesar 17,64% dalam kurun waktu lima tahun tersebut. Namun, hasil analisis per komponen terhadap biaya bunga BRI Cabang Bogor Dewi Sartika menunjukkan bahwa biaya bunga simpanan deposito memberikan kontribusi sebesar 60,44% terhadap total biaya bunga BRI Cabang Bogor Dewi Sartika. Kontibusi biaya bunga simpanan deposito ini merupakan kontribusi terbesar dibandingkan dengan kontribusi yang diberikan oleh produk simpanan lainnya. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik deposito sebagai sumber dana dengan biaya yang paling mahal.

32 Implikasi Manajerial Implikasi manajerial yang dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan BRI Cabang Bogor Dewi Sartika dapat dilakukan dengan optimalisasi portofolio sumber dana. Dalam hal ini, manajemen perusahaan perlu memprioritaskan terhadap analisis penghimpunan dana dari berbagai sumber sebelum menetapkan ekspansi penempatan dana tersebut. Pencarian sumber dana oleh perusahaan dilakukan dengan memperhatikan berbagai informasi yang ada dan pertimbangan, salah satunya adalah biaya penghimpunan dana berupa biaya bunga simpanan. Perusahaan perlu menyeimbangkan portofolio sumber dananya agar optimal. Jumlah simpanan giro dan tabungan sebaiknya ditingkatkan karena kedua produk simpanan tersebut berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan. Selain itu, kedua produk tersebut memiliki trend pertumbuhan yang meningkat tiap tahunnya dan memiliki biaya bunga yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi simpanan giro dan tabungan yang kurang dari 50% terhadap total biaya bunga. Sementara itu, peningkatan jumlah deposito perlu dievaluasi karena akan berdampak terhadap peningkatan biaya yang tinggi. Hal ini dikarenakan tingginya biaya bunga yang ditimbulkan oleh deposito. Peningkatan jumlah simpanan yang dihimpun dapat dilakukan dengan pemasaran intensif produk-produk simpanan. Namun, hal ini juga harus didukung dengan peningkatan penyaluran kredit melalui pemasaran produk pinjaman yang dilakukan secara intensif pula. Hal ini dikarenakan idealnya perusahaan dapat menjual sendiri dana yang berhasil dihimpun sebelumnya dalam bentuk kredit sehingga dapat memperoleh spread positif yang merupakan pendapatan bunga bagi bank. Sebaliknya, perusahaan akan mengalami kerugian apabila tidak mampu mengoptimalkan penyaluran kreditnya karena dana yang berhasil dihimpun memiliki biaya yang harus dibayarkan perusahaan kepada nasabah. Pemasaran intensif produk-produk simpanan dan pinjaman akan berhasil dilakukan dengan formulasi strategi pemasaran yang efektif dan dukungan dana pemasaran yang memadai. Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan Lokasi Perusahaan Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank Rakyat Indonesia yang berlokasi di Gerendeng Tangerang Banten.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 22 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam 24 BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK 2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan bank pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah singkat PT. Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan proses, hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Analisis pengolahan data dilakukan dengan mengggunakan software Minitab

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) 30 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Perkembangan Instansi Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Bank Rakyat Indonesia 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank adalah lembaga keuangan yang merupakan penggerak utama dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia. Sebagai lembaga Intermediasi, bank memiliki

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan Bab 3 Analisis Sistem yang Berjalan 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen Spaarbank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BRI yang bernama resmi Bank Rakyat Indonesia merupakan industri yang berkembang dalam bidang perbankan di Indonesia. 1.1.1 Profil PT. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI) 26 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI) 1. Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bank merupakan penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bank merupakan penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan BAB 1 PENDAHULUAN Fungsi bank merupakan penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian uang tersebut diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit. Dari fungsi tersebut

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp enspaarbank

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Bank X a. Sejarah Pendirian Bank X merupakan anak perusahaan dari sebuah bank konvensional yang melakukan merger. Pembentukan Bank X

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENULISAN. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

BAB III METODELOGI PENULISAN. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah : BAB III METODELOGI PENULISAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah : 1. Data Kualitatif, analisis yang dilakukan terhadap data-data yang non angka seperti hasil wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BAB III METODE PENULISAN 3.1 Gambar Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sampel Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh pemerintah. Adapun sampel bank persero tersebut adalah : Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya Analisis Regresi 2 Pokok Bahasan : Multikolinier & penanganannya TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Mahasiswa dapat menjelaskan adanya multikolinieritas pada regresi linier berganda serta prosedur penanganannya

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya Analisis Regresi 2 Pokok Bahasan : Multikolinier & penanganannya TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Mahasiswa dapat menjelaskan adanya multikolinieritas pada regresi linier berganda serta prosedur penanganannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI) Indonesia banyak terdapat perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau pelayanan baik milik swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA. A. Sejarah Berdirinya

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA. A. Sejarah Berdirinya digilib.uns.ac.id BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan suatu era atau zaman yang selalu di identikan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi. Era globalisasi telah membawa paradigma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak bermunculan perusahaan yang bergerak di sektor jasa dan pelayanan, hal ini menjadi suatu bagian terpenting supaya perusahaan selalu dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. 1. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Persero

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. 1. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Persero BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Persero Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran penting perbankan. Peranan penting perbankan dalam era pembangunan nasional adalah sebagai sumber permodalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah BRI ( Bank Rakyat Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah BRI ( Bank Rakyat Indonesia) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah BRI ( Bank Rakyat Indonesia) Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam penelitian

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI)

V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia atau sekarang ini dikenal dengan nama Bank BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 16 Desember 1895 oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karyawan bagian Sales Person, Account Officer, dan Administrasi Kredit

BAB III METODE PENELITIAN. karyawan bagian Sales Person, Account Officer, dan Administrasi Kredit BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penlitian ini adalah prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT. BRI Kantor Cabang Yogyakarta Mlati beserta kelebihan dan kelemahannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara (Persero) Adapun Misi bank BTN adalah:

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara (Persero) Adapun Misi bank BTN adalah: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara adalah sebuah perusahaan persero dengan dikeluarkannya PP No. 24 Tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan diskusi terfokus.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan diskusi terfokus. 17 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pada perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatanya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu. wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu. wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu Kecamatan Blambangan Umpu yang merupakan salah satu kecamatan di wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.

Lebih terperinci

Analisis Portofolio Sumber Dana PT Bank X Sebagai Instrumen Optimalisasi Budgeting dan Pengambilan Strategi

Analisis Portofolio Sumber Dana PT Bank X Sebagai Instrumen Optimalisasi Budgeting dan Pengambilan Strategi Putra, Dewi - Analisis Portofolio Sumber Dana 1 Analisis Portofolio Sumber Dana PT Bank X Sebagai Instrumen Optimalisasi Budgeting dan Pengambilan Strategi Yudha Pradipta Putra Alumni Departemen Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di Jl. Ion Martasasmita No. 39 Pamanukan Telp. (0260) Dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di Jl. Ion Martasasmita No. 39 Pamanukan Telp. (0260) Dimana BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dalam penulisan skripsi ini pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pamanukan Kota yang berlokasi

Lebih terperinci

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Novita Homer 1, Jantje D. Prang 2, Nelson Nainggolan 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 26 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU RI No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : MOHAMMAD RIDHO FAKHRILLAH NIM : 2013111017 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fakta yang ada di lapangan dengan teori yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. fakta yang ada di lapangan dengan teori yang berhubungan dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kualitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Bank Mega Syariah Bank Mega Syariah merupakan salah satu cabang dari perbankan konvensional yang didirikan pada tanggal 14 Juli 1990 melalui Keputusan

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Hedy Kuswanto & M. Taufiq *)

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Hedy Kuswanto & M. Taufiq *) PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Hedy Kuswanto & M. Taufiq *) Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selanjutnya disebut dengan BNI pertama kali didirikan pada

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas 1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Semula, bank ini bernama Hulpen Spaarbank der Inlandsche

BAB III PEMBAHASAN. Semula, bank ini bernama Hulpen Spaarbank der Inlandsche BAB III PEMBAHASAN A. Sejarah BRI Semula, bank ini bernama Hulpen Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi).setelah

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Sukuk Korporasi Pesatnya perkembangan industri keuangan syariah juga diikuti oleh pesatnya perkembangan instrumen keuangan dan pembiayaan syariah yaitu

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank mempunyai peran yang sangat penting di dalam masyarakat, bukan hanya sebagai sumber dana bagi pihak yang kekurangan dana (defisit unit) maupun tempat penyimpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat untuk mencapai keberhasilan usaha. Makin besar dana yang tersedia membuat kemungkinan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank BAB II KONDISI PERUSAHAAN 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Bank Definisi Bank menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian tidak terlepas dari peranan sektor perbankan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : Raden Okky Murdani P.A. tahun 2010 yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero BAB IV GAMBARAN UMUM A. Bank Persero Persero adalah BUMN yang bentuk usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan nasional adalah membentuk masyarakat adil dan makmur dan meningkatkan stabilitas masyarakat indonesia, perekonomian indonesia yang saat ini bertumpu

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Di indonensia terdapat banyak lembaga keuangan yag tentunya mengelola dana masyarakat. Lembaga keuangan tersebut terdiri atas lembaga keuangan bank dan bukan bank.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Statistik Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi dari tiga variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM BAB III KEGIATAN PERBANKAN 1. KEGIATAN PERBANKAN 2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA 3. KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT 4. FUNGSI BANK SECARA SPESIFIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Industri perbankan merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam perkembangan perekonomian. Berikut ini adalah profil 10 Bank terbesar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior KATA PENGANTAR

Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior KATA PENGANTAR Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi syarat kelulusan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah menyusun

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana pihak ketiga dan suku bunga SBI yang ditentukan oleh Bank Indonesia serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar bank saat ini semakin ketat. Saat ini, tumbuh dan berkembangnya bank tidak hanya ditandai dengan banyaknya kantor cabang yang dibuka tetapi dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Gambaran Umum Perbankan Indonesia Dilihat dari segi kepemilikannya, Bank di Indonesia dibedakan menjadi enam kategori bank, diantaranya adalah Bank

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Fee Based Income di BRI Syariah Dewasa ini persaingan di dunia perbankan sudah semakin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan pada bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO MUDHARABAH TERHADAP PENYALURAN DANA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Hedy Kuswanto *) Abstrak

PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO MUDHARABAH TERHADAP PENYALURAN DANA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Hedy Kuswanto *) Abstrak PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO MUDHARABAH TERHADAP PENYALURAN DANA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Hedy Kuswanto *) Abstrak Penelitian bertujuan menganalisis tabungan dan deposito mudharabah terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Profil Perusahaan Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Menurut Kasmir (2005: 8-9) bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan. 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan. 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BAB II Gambaran Umum Perusahaan 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan variabel data dalam penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. Adapun gambaran data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 48 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Berdirinya Unit Usaha Syariah BNI Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan system perbankan syariah. Prinsip syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu

Lebih terperinci