Membangun Sistem Pengenalan Ucapan Otomatis Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Hidden Markov Model

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Membangun Sistem Pengenalan Ucapan Otomatis Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Hidden Markov Model"

Transkripsi

1 Membangun Sistem Pengenalan Ucapan Otomatis Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Hidden Markov Model Askarya Qaulan Syadida Jurusan Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Indonesia Dr.Muljono, S.Si, M.Kom Jurusan Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Indonesia Abstract Dengan semakin majunya teknologi menuntut kemudahan dalam pengaksesan informasi dan penyampaian data. Menjawab tantangan tersebut, melalui perangkat komputer masukan berupa ucapan atau ujaran dapat mewujudkan tuntutan itu. Berdasarkan pendekatan yang dilakukan peneliti sebelumnya untuk membentuk model Sistem Pengenalan Ucapan Otomatis berbasis Bahasa Indonesia dengan menggunakan transisi dari model atau pendekatan tata bahasa Bahasa Inggris menghasilkan akurasi Word Error Rate yang bernilai besar. Secara garis besar untuk menghasilkan nilai akurasi yang baik dalam implementasi Sistem Pengenalan Ucapan Otomatis diperlukan pendekatan terhadap aturan tata Bahasa Indonesia. Sistem Pengenalan Ucapan Otomatis berbasis Bahasa Indonesia dapat mengenali ucapan berbentuk berkas rekaman yang diberikan, dengan format berkas waveform audio format dengan besar bit rate 8000 Hz. Pengolahan data rekaman menggunakan toolkit dari CMUSphinx, dan pembangunan aplikasi menggunakan library Sphinx4, serta memanfaatkan algoritma Hidden Markov Model. Setelah dilakukan proses testing terhadap model akustik yang terbentuk, didapatkan nilai word error rate sebesar 23,0 % dan sentence error rate sebesar 32,8 %. Semakin rendah kedua variabel tersebut maka semakin baik pengenalan terhadap inputan berkas ucapan yang diberikan. Keywords sistem pengenalan ucapan otomatis; model akustik; hidden markov model; CMUSphinx toolkit; sphinx4 Introduction I. PENDAHULUAN Dengan semakin majunya teknologi menuntut kemudahan dalam pengaksesan informasi dan penyampaian data. Menjawab tantangan itu, melalui perangkat komputer masukan berupa ucapan merupakan jawaban dari tantangan tersebut [4]. Hal ini dapat terwujud jika komputer dapat mengenali ucapan dengan satu syarat yaitu komputer mengetahui ucapan bahasa dan dapat ditranskripkan ke dalam suatu huruf atau kalimat. Bentuk ucapan jika dijabarkan ke dalam matematika, akan menghasilkan tingkatan nada bernilai probabilistik [1]. Karena setiap hasil nada yang dihasilkan tidak memiliki batasan setiap unit variabel atau antar kata. Berdasarkan sifat tersebut maka pengenalan ucapan melalui sistem komputer tidak akan menghasilkan 100% hasil yang benar [1]. Di Indonesia, perkembangan penelitian tentang Sistem Pengenalan Ucapan Otomatis (SPUO) telah dimulai sejak tahun 2003 sampai sekarang di mana tersedia tiga bentuk basis data yaitu isolated digits, connected digits, dan simple dialogs [6]. Beberapa peneliti menggunakan beragam pendekatan dan menghasilkan hasil yang beragam. Pertama dengan cara menggunakan model akustik Bahasa Inggris untuk membentuk corpus ucapan Bahasa Indonesia [7]. Kedua menggunakan model pengembangan Indonesian Large Vocabulary Continous Speech Recognition (LVCSR) dengan pendekatan cross languange [8]. Berdasarkan pendekatan yang dilakukan peneliti sebelumnya dengan menggunakan transisi dari model atau pendekatan tata bahasa Bahasa Inggris menghasilkan akurasi Word Error Rate (WER) yang bernilai besar, maka untuk menghasilkan nilai akurasi yang lebih baik diperlukan basis data Bahasa Indonesia dengan menggunakan model dan pendekatan menyeluruh terhadap sistem tatanan corpus dan model akustik Bahasa Indonesia sendiri [6]. Secara garis besar untuk menghasilkan nilai akurasi yang baik dalam implementasi SPUO diperlukan pendekatan terhadap aturan tata Bahasa Indonesia. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengenalan Ucapan Otomatis Beberapa peneliti mengemukakan definisi dari SPUO. Menurut Abushariah dan Gunawan [14], SPUO memiliki tujuan untuk membuat suatu sistem cerdas yang dapat secara otomatis menerjemahkan kumpulan dari fonem kata atau string fonem dari sinyal ucapan masukan. Menurut Anusuya dan Katti [15] memberi definisi bahwa SPUO adalah sebuah proses mengubah sinyal ucapan ucapan ke urutan kata dengan cara mengimplementasikan algoritma ke sebuah mesin sehingga sebuah sistem yang dapat mengembangkan dan mengenali inputan ucapan. Menurut Kurian [16] bahwa terdapat beberapa keuntungan dalam mengaplikasikan SPUO ke dalam beberapa aplikasi, seperti aplikasi bantuan pelayanan publik melalui ucapan direktori telepon, aplikasi pengenalan query database, aplikasi pengenalan perangkat perkantoran, aplikasi pembantu ucapan untuk aktivitas operasi pada bidang kedokteran, dan aplikasi terjemahan ucapan otomatis ke dalam Bahasa Asing.

2 Pengembangan dalam beberapa tahun terakhir, peneliti melakukan representasi dari sinyal yang dieksplorasi menghasilkan beragam prediksi untuk membaca sinyal tersebut, antara lain melalui prediksi linier perceptual (PLP) [17], gabungan PLP, dan spektrum relatif (RASTA) [18], koefisien akar cepstrum (RCC) [19], dan koefisien frekuensi Mel Cepstral (MFCC) [20]. Unit Matching System dikenal sebagai back-end dari sistem SPUO. Pada modul ini bertanggung jawab untuk mengenali ciri, dan variabel yang diamati dari sinyal ucapan dengan cara menggabungkan informasi dan data yang diperoleh dari model akustik, model bahasa, dan leksikon. Model akustik adalah kumpulan berkas yang menggambarkan keragaman dari vektor fitur [11]. Pada model ini menggunakan algoritma Hidden Markov Model (HMM) digunakan untuk membuat model statistik sinyal dari SPUO [13]. Model Bahasa adalah sekumpulan data probabilistik yang dibentuk dari urutan kata transkrip [11]. Bentuk dari probabilistik ini dapat berupa model unigram atau N-gram. Model unigram biasanya digunakan dalam pencarian informasi. Model N-gram digunakan untuk memperkirakan panjangnya frasa kata atau kalimat dan urutan yang tidak diamati selama dilakukan training terhadap model. Leksikon sering disebut thesaurus adalah kosa kata bahasa yang terdiri dari semua kata-kata dan ekspresi yang akan diolah untuk dapat dimunculkan [11]. Leksikon dapat diartikan sebagai kamus fonetik. B. Hidden Markov Model Tujuan dari pengembangan sistem pengenalan ucapan secara umum didasarkan pada metode HMM. Metode ini adalah model perhitungan statistik yang akan menghasilkan urutan simbol atau jumlah. Metode HMM digunakan dalam pengenalan suara karena sinyal ucapan dapat dinyatakan sebagai sinyal stasioner piecewise atau sinyal stasioner pendek. Dalam skala waktu singkat (misalnya, 10 milidetik), ucapan dapat diperhitungkan sebagai proses stasioner. Ucapan dapat dianggap sebagai model Markov untuk banyak tujuan stokastik [12]. Alasan lain mengapa HMM populer digunakan untuk SPUO adalah karena model HMM dapat dilatih secara otomatis dan sederhana dan layak untuk digunakan secara komputasi [9]. Dalam pengenalan ucapan, HMM akan menampilkan urutan vektor bernilai riil n-dimensi (dengan n adalah bilangan bulat kecil, seperti 10), mengeluarkan satu dari setiap 10 milidetik. Vektor akan terdiri dari koefisien cepstral, yang diperoleh dengan mengambil transformasi Fourier dari jendela waktu singkat pidato dan dekorasi yang menghubungkan spektrum menggunakan transformasi kosinus, kemudian mengambil koefisien pertama (paling signifikan). Metode HMM akan cenderung ada di masing-masing state untuk distribusi statistik yang merupakan campuran diagonal covariance Gaussians, yang akan memberi kemungkinan untuk setiap vektor yang teramati [9]. Metode HMM untuk urutan kata atau fonem di buat dengan menggabungkan HMM individual yang terlatih untuk kata-kata dan fonem terpisah [12]. C. Carnegie Mellon University Sphinx4.5-realpha Carnegie Mellon University Sphinx4.5-realpha (CMUSphinx) adalah sebuah library fleksibel, terdiri atas modul-modul dan pluggable untuk mendorong inovasi baru dalam penelitian pengenalan ucapan dengan inti menggunakan algoritma Hidden Markov Model [11]. Sphinx4 merupakan kerangka kerja inti dari modul-modul yang disediakan oleh CMUSphinx. Sphinx4 menyediakan peneliti pada bidang pengenalan ucapan untuk mengembangkan bahasa baru ataupun model bahasa yang telah di training sebelumnya untuk dapat diimplementasikan secara mutakhir [12]. Figure 1 kerangka kerja Sphinx4 Ada tiga modul utama dalam kerangka Sphinx4 yaitu modul FrontEnd, modul Decoder, dan modul Linguist. Modul FrontEnd bekerja dengan cara mengambil satu atau lebih sinyal input dan parameter ke dalam urutan feature [11]. Modul Linguist berkerja dengan cara menerjemahkan semua jenis model bahasa, beserta informasi pengucapan dari kamus dan informasi struktural dari satu atau lebih banyak set dari model akustik, hasil yang diperoleh berupa SearchGraph. SearchManager di Decoder bekerja dengan menggunakan feature hasil dari modul FrontEnd dan hasil SearchGraph dari modul Linguist untuk melakukan decoding aktual, hasil yang diperoleh merupakan bentuk text atau kalimat (Speech to Text) [12]. III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini dipakai berkas corpus ucapan sebanyak 10 individu berbeda dengan pembagian 6 individu berjenis kelamin perempuan, dan 4 individu berjenis kelamin laki-laki. Untuk transkrip kalimat yang diucapkan sebanyak 407 kalimat, di mana terdapat beberapa kalimat yang diucapkan kembali dengan syarat pengucapan kembali kalimat tersebut dilakukan oleh individu yang berbeda. Berkas tersebut diletakkan di dalam satu folder yang sama. Untuk berkas corpus ucapan mempunyai format *.WAV, dan untuk berkas transkrip kalimatnya mempunyai format *.sen, yang mana format *.WAV berekstensi 128 bit rate, dan berkerja pada frekuensi 8 Khz. Untuk dataset pada berkas kamus menyadur dari Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta yang diolah kembali oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terbitan Balai Pustaka Jakarta tahun 1986 untuk cetakan ke IX

3 A. Teknik Analisis Data Dalam pembentukan SPUO terdapat 3 berkas dasar yang dibutuhkan untuk membentuk sistem, yaitu berkas untuk model akustik, model bahasa, dan kamus 1. Untuk kepentingan berkas model akustik dilakukan dengan memilih berkas corpus ucapan 10 individu yang berbeda, diikuti oleh berkas transkrip kalimatnya, Langkah selanjutnya yaitu dilakukan persiapan terhadap berkas training transcription dengan setiap individu mempunyai 110 berkas transkripsi dan terdapat 10 individu. Kemudian sebanyak 1100 berkas diletakkan ke dalam satu berkas *.transcription. Memilih secara acak berkas corpus ucapan beserta berkas transkrip kalimatnya dari 10 individu tersebut dipilih 6 kalimat untuk setiap individu dan diletakkan ke dalam folder (/wav/ind_testing) yang akan digunakan sebagai berkas testing model akustik. 2. Untuk kepentingan berkas kamus fonetik digunakan metode sampling pada Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta yang diolah kembali oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terbitan Balai Pustaka Jakarta tahun 1986 cetakan ke IX di mana peneliti menyadur 7750 ejaan baru dengan penyesuaian. Berkas kamus ini diletakkan pada format berkas *.dic, yang mana pada tata cara penulisan untuk setiap kata diikuti urutan fonemnya dengan dibatasi oleh spasi <tab>. 3. Untuk berkas model bahasa diperlukan berkas transkrip kalimat model bahasa yang sesuai dengan topik bahasan. Peneliti menggunakan berkas transkrip yang digunakan oleh model akustik. Semua berkas dimasukkan ke dalam satu berkas dengan format *.txt, Tata cara penulisan dengan penghilangan tanda baca dan huruf serta memakai simbol tag <s> dan </s> untuk inisialisasi awal dan akhir kalimat. B. Usulan Metode Berikut langkah usulan metode pada penelitian yang diajukan: 1. Pemilihan dataset Dataset sampel 407 kalimat sebagai acuan pelatihan SPUO. Di mana kalimat tersebut diucapkan oleh 10 individu berbeda yaitu 6 perempuan dan 4 laki-laki dengan aksen dan logat berbeda. 2. Persiapan dataset Secara garis besar dalam pembentukkan SPUO ini dibagi menjadi 3 model, yaitu membangun kamus fonem, membentuk model bahasa dan melatih model akustik. 3. Pembangunan sistem Pengecekkan kamus fonetik menggunakan tool g2p-seq2seq. Pembentukan model biner dari model bahasa menggunakan tool CMUCMLTK. Pelatihan model akustik dengan metode encoder dan menguji hasilnya dengan metode decoder menggunakan tool sphinxtrain. 4. Implementasi SPUO Pada bagian ini dilakukan implementasi terhadap model SPUO yang telah terbentuk. Menggunakan library dari Sphinx4. C. Pengujian Metode Desain pengujian dari metode yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan inputan berupa berkas ucapan. Data kata atau kalimat yang diucapkan linear dengan konteks model bahasa yang dibentuk. 2. Langkah kedua yaitu pengenalan urutan fonetik dari masukan ucapan. Proses ini melibatkan kamus model yang dibentuk. 3. Langkah ketiga yaitu pencocokan urutan fonetik ke dalam transkrip model bahasa. Transkrip ini berperan sebagai dataset yang akan digunakan di dalam menampilkan hipotesis hasil pengenalan ucapan. 4. Langkah berikutnya yaitu menguji urutan senone dari sifat akustik ucapan yang di latih. Hal ini dilakukan untuk mencocokkan sifat fonem dari suatu kata dengan ucapan masukan yang diberikan. 5. Langkah terakhir adalah decoding model akustik yang terbentuk dan melakukan evaluasi berdasarkan nilai Word Error Rate (WER) dari encoding model akustik tersebut. Setelah itu memasuki tahapan testing model menggunakan library Sphinx.

4 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum dapat membangun SPUO, dibutuhkan beberapa macam data yang diperlukan. Data ini berperan dalam membangun, membentuk, dan melatih beberapa model yang diperlukan sebagai tahapan kebutuhan sistem. Dataset tersebut berupa data corpus rekaman dari 10 individu dengan setiap individu mengucapkan 110 kalimat, yang mana setiap kalimat diletakkan di dalam satu berkas, maka total data corpus ucapan terdiri dari 1100 berkas kalimat ucapan. Data corpus ucapan berformat waveform audio format (WAV) direkam pada frekuensi 8 KHz. Selain data corpus ucapan terdapat pula data transkrip kalimat sebagai terjemahan dari corpus ucapan tersebut. Jumlah dari total kalimat sebanyak 407 kalimat. Pola dari kalimat yang diucapkan dapat saling diulang antara individu satu dan setelahnya. Hal ini diperlukan untuk menciptakan model akustik yang bagus dari setiap senone anggota fonem di setiap kata. Sebagai tolak ukur terdapat 10 individu mempunyai obyek rekaman ucapan dan setiap individu mempunyai 110 transkrip kalimat, apabila kalimat yang diucapkan berbeda maka jumlah dari kalimat adalah 1100 kalimat. Hal ini akan membuat kecenderungan sifat akustik yang kurang baik, maka dataset yang dibangun lebih baik jika terdapat perulangan kalimat yang diucapkan. A. Pelatihan Model Dalam membuat model SPUO untuk Bahasa Indonesia maka tahapan yang diperlukan yaitu antara lain membangun kamus yang terdiri atas kumpulan fonem dari kata yang akan digunakan, membentuk model bahasa untuk membatasi penggunaan kata yang akan muncul, dan melatih model akustik dari senone setiap kata. 1) Membangun Kamus Fonetik a) Pada tahapan membangun kamus fonetik digunakan tool dari CMUSphinx yaitu tool Grapheme to Phoneme Sequence to Sequence (g2p-seq2seq). b) Tool konversi grafem menjadi bentuk fonem (G2P) menggunakan metode Recurrent Neural Network (RNN) dengan Long Short-Term Memory Units (LSTM). c) G2P tool menggunakan model LSTM 2 lapis berlisensi dengan 512 unit tersembunyi. d) Peneliti menyiapkan data kamus fonetik melalui penyusunan secara manual dengan menyadur Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta tahun 1986 cetakan ke IX sebanyak 7500 kata. e) Penambahan kata yang belum tercantum sebelumnya, seperti untuk kata nama orang, jabatan, singkatan gelar, nama daerah, ucapan Bahasa Indonesia tidak baku yang muncul pada data baik di model bahasa, ataupun di model akustik. Total kamus yang tersusun (ind.dict) untuk melingkupi pembentukan SPUO Bahasa Indonesia adalah 7994 kata. f) Pada pembangunan kamus fonetik dibutuhkan pula berkas pendukung, antara lain: berkas fonem dengan karakter dan sifat pengucapannya (ind.phone), berkas urutan fonem (ind.symbols), dan berkas simbol selain kata (ind.vp). 2) Membentuk Model Bahasa Figure 3 proses membentuk model bahasa a) Untuk membentuk model bahasa peneliti menggunakan tool Carnegie Mellon University Cambridge Statistical Languange Modeling Toolkit (CMUCLMTK). Hasil akhir yang didapatkan berbentuk mode bahasa biner (lm.bin) yang digunakan untuk melatih model akustik. b) Berkas di ubah dari bentuk format ind.text menjadi bentuk biner model bahasa, kata-kata di definisikan berdasarkan bobot N-gram. c) Tahapan penyusunan berkas ind.text ini di dalam aturan penulisan yaitu penghilangan terhadap tanda baca, seperti tanda baca titik (.), koma (,), garis (-), garis bawah (_), seru(!), tanya (?), dan sebagainya. Penggantian penulisan huruf dengan kata, lalu penggantian huruf kapital dengan huruf kecil. Memberikan inisialisasi untuk setiap kalimat dengan simbol <s> untuk penanda awal kalimat, dan simbol </s> untuk tanda akhir kalimat. d) Berkas ind.text terbentuk memiliki 1100 kalimat, maka berkas inilah yang akan menjadi grammar atau batasan kemunculan kata untuk hipotesis yang akan dihasilkan pada saat dilakukan implementasi SPUO. e) Tahapan berikutnya adalah membentuk berkas biner model bahasa dari berkas text tersebut (ind.lm.bin). 3) Melatih Model Akustik a) Hasil yang diperoleh dari tahapan sebelumnya, yaitu berupa hasil dari membangun kamus fonetik (ind.dict, ind.phone, ind.filler) dan hasil dari membentuk model bahasa (ind.lm.bin) merupakan data yang diperlukan pada pelatihan model akustik. b) Hasil yang diperoleh disebut basis data (database) pelatihan ucapan berisi informasi yang dibutuhkan untuk mengekstraksi probabilitas dari rekaman yang di latih ke dalam bentuk model akustik.

5 c) Decoder mengambil model, lalu menguji bagian dari corpus ucapan dan transkripsi berkas referensi dan memperkirakan kualitas nilai World Error Rate (WER) model. d) Basis data harus menjadi representasi bagus dari ucapan yang akan diimplementasikan dengan kata lain. Data ini akan menghasilkan hipotesis yang bagus jika data mempunyai topik bahasan ucapan yang linear dengan ucapan pada saat diimplementasikan. e) Komposisi bagian testing adalah sekitar 1/25 dari ukuran data training, dengan rincian dari data training sebanyak 1100 kalimat, terbagi menjadi rekaman setiap 10 individu mengucapkan 110 kalimat, data tersebut di ambil sampling untuk data testing sebanyak 60 kalimat, terbagi menjadi rekaman setiap 10 individu mengucapkan 6 kalimat. 4) Pengujian Model a) Setelah model terbentuk, maka uji kualitas basis data yang telah terlatih agar dapat memilih parameter terbaik, memahami bagaimana aplikasi SPUO berjalan dan mengoptimalkan kinerja hipotesis terhadap masukan ucapan. b) Untuk meyakinkan hasil yang terbaik dari ketiga indikator tersebut, maka diperlukan langkah uji decoding. B. Implementasi Sistem Pada bagian ini, dilakukan tahapan coding aplikasi Sistem Pengenalan Ucapan Otomatis (SPUO) dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan tools Netbeans dan memakai library Sphinx4. C. Hasil Implementasi dan Pengujian 1) Aplikasi berformat java archive (*.jar) yang dapat dijalankan pada beragam sistem operasi baik windows atau linux. 2) Aplikasi SPUO memberikan opsi untuk memasukkan nama berkas uji. Pastikan bahwa berkas ini terdapat pada satu jalur PATH dengan berkas projek SPUO. Berikut transkrip berkas uji : 3) Program akan memberikan hasil hipotesis beserta keterangan yang tersedia yaitu estimasi kecepatan mengenali ucapan, penggunaan memori yang digunakan, model tree Ngram yang terbentuk, dan informasi mengenai livecmn atau koefisien frekuensi Mell Cepstral (MFCC) yang dikenali. Berikut hasil hipotesis yang diberikan: 4) Perhitungan Word Error Rate (WER) keterangan : I = parameter nilai yang tersisipi S = parameter nilai yang ditambahkan D = parameter nilai yang kekurangan N = parameter jumlah kata referensi

6 No TABLE I. PERHITUNGAN WORD ERROR RATE Parameter I D S N WER Jumlah Rata-rata % CONCLUSION a. Dari 16 kalimat berkas uji Berdasarkan penelitian ini, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem Pengenalan Ucapan Otomatis berbasis Bahasa Indonesia dapat mengenali ucapan berbentuk berkas rekaman yang diberikan, dengan format berkas waveform audio format (*.WAV) dengan besar bit rate 8000 Hz. Pengolahan data rekaman menggunakan toolkit dari CMUSphinx, dan pembangunan aplikasi menggunakan library Sphinx4. 2. Setelah dilakukan proses testing terhadap model akustik yang terbentuk, didapatkan nilai word error rate (WER) sebesar 23,0 % dan sentence error rate (SER) sebesar 32,8 %. Semakin rendah kedua variabel tersebut maka semakin baik pengenalan terhadap inputan berkas ucapan yang diberikan. REFERENCES [1] A. Martinet, "Elements of General Linguistics," Tr. Elisabeth Palmer Rubbert (Studies in General Linguistics, vol. i.), p. Faber. p. 15., (1960). [4] Baecker, Ronald M, Human-Computer Interaction : Toward the Year 2000, Morgan Kauffman Publishers, Inc., [6] Suyanto, An Indonesian Phonetically Balanced Sentence Set for Collecting Speech Database, Jurnal Teknologi Industri, vol. XI, no. No. 1, pp , Januari [7] V. Ferdiansyah, Purwarianti, Indonesian automatic speech recognition system using English-based acoustic model, Proc. of International Conference Electrical Engineering and Informatics (ICEEI), pp. 1-4, [8] Sakti S, Markov K, Nakamura S., Rapid Development of Initial Indonesian Phonemebased Speech Recognition Using The Cross- Language Approach, Proceeding of Oriental-COSCODA, pp , [9] X X Li, Y Zhao, X Pi, Audio-visual continuous speech recognition using a coupled hidden Markov mode, Proceedings of the 7th International Conference on Spoken Language Processing, pp , [11] CMU Sphinx, cmusphinx.github.io, [Online]. Available: [Diakses ]. [12] Willie Walker, Paul Lamere, Philip Kwok, Bhiksha Raj, Rita Singh, Evandro Gouvea, Peter Wolf, Joe Woelfel, Sphinx-4: A Flexible Open Source Framework for Speech Recognition, SUN MICROSYSTEMS INC., no. SMLI TR, p. 0811, [13] S. Cook, Speech Recognition HOWTO, faqs.org, [Online]. Available: Recognition-HOWTO.html. [Diakses ]. [14] Abushariah, Gunawan, and Khalifa, English Digits Speech Recognition System Based on Hidden Markov Models, Proceedings of International Conference Computer and Communication Engineering (ICCCE), pp. 1-5, [15] M. A. Anusuya, and S. K. Katti, Speech Recognition by Machine: A Review, International Journal of Computer Science and Information Security, vol. vol.6, no. no.3, pp , [16] C. Kurian, BalaKrishnan, Speech recognition of Malayalam numbers, Nature & Biologically Inspired Computing, pp , [17] H. Hermansky, Perceptual linear predictive (PLP) analysis of speech, Journal of the Acoustical Society of America, pp , [18] Hermansky, Morgan, A. Bayya, RASTA-PLP speech analysis technique, Proc. International Conference on Acoustics, Speech and Signal Processing, [19] Lockwood, P. Alexandre and P., Root cepstral analysis: A unified view. Application to speech processing in car noise environments,, Speech Communication,, pp , [20] Mermelstein, S. B. Davis and P., Comparison of parametric representations for monosyllable word recognition in continuously spoken sentences, IEEE Transactions on Acoustic, Speech and Signal Processing, vol. 28, no. 04, 1980.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wicara atau ucapan adalah cara berkomunikasi yang paling sederhana dan sering digunakan oleh manusia. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, proses komunikasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PENGOLAHAN KATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HIDDEN MARKOV MODEL DENGAN POCKETSPHINX

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PENGOLAHAN KATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HIDDEN MARKOV MODEL DENGAN POCKETSPHINX ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 7422 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PENGOLAHAN KATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HIDDEN MARKOV MODEL DENGAN POCKETSPHINX IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Riset di bidang sistem pengenalan ucapan otomatis (Automatic Speech Recognition) merupakan salah satu riset yang banyak ditekuni dan terus dikembangkan hingga saat

Lebih terperinci

Pengenalan Fonem Vokal Bahasa Jawa Mataraman Menggunakan Metode Liner Predictive Model Dan Hidden Markov Model

Pengenalan Fonem Vokal Bahasa Jawa Mataraman Menggunakan Metode Liner Predictive Model Dan Hidden Markov Model Pengenalan Fonem Vokal Bahasa Jawa Mataraman Menggunakan Metode Liner Predictive Model Dan Hidden Markov Model Ziaul Haq, Teknik Informatika S1,Universitas Dian Nuswantoro Semarang Abstract Pengenalan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT BASIS DATA UNTUK SINTESIS UCAPAN (NATURAL SPEECH SYNTHESIS) BERBAHASA INDONESIA BERBASIS HIDDEN MARKOV MODEL (HMM)

PEMBUATAN PERANGKAT BASIS DATA UNTUK SINTESIS UCAPAN (NATURAL SPEECH SYNTHESIS) BERBAHASA INDONESIA BERBASIS HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) PEMBUATAN PERANGKAT BASIS DATA UNTUK SINTESIS UCAPAN (NATURAL SPEECH SYNTHESIS) BERBAHASA INDONESIA BERBASIS HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) Oleh: ELOK ANGGRAYNI NRP. 2409 100 092 Dosen Pembimbing: Prof. Dr.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIKTEAN BAHASA INDONESIA. Hari Bagus Firdaus dan Ayu Purwarianti

IMPLEMENTASI PENDIKTEAN BAHASA INDONESIA. Hari Bagus Firdaus dan Ayu Purwarianti IMPLEMENTASI PENDIKTEAN BAHASA INDONESIA Hari Bagus Firdaus dan Ayu Purwarianti Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung, 40132, Indonesia E-mail: hari.firdaus@gmail.com

Lebih terperinci

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Tjong Wan Sen #1 # Fakultas Komputer, Universitas Presiden Jln. Ki Hajar Dewantara, Jababeka, Cikarang 1 wansen@president.ac.id Abstract Pengenalan ucapan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara

Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Bima Laksmana Pramudita (13511042) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

DETEKSI OOV MENGGUNAKAN HASIL PENGENALAN SUARA OTOMATIS UNTUK BAHASA INDONESIA. Aswin Juari dan Ayu Purwarianti

DETEKSI OOV MENGGUNAKAN HASIL PENGENALAN SUARA OTOMATIS UNTUK BAHASA INDONESIA. Aswin Juari dan Ayu Purwarianti DETEKSI OOV MENGGUNAKAN HASIL PENGENALAN SUARA OTOMATIS UNTUK BAHASA INDONESIA Aswin Juari dan Ayu Purwarianti Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia aswin_tsy@yahoo.com, ayu@stei.itb.ac.id

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE POWER SPEKTRUM PADA PROSES KONVERSI SUARA UCAPAN MENJADI TEKS

PENERAPAN METODE POWER SPEKTRUM PADA PROSES KONVERSI SUARA UCAPAN MENJADI TEKS 1 PENERAPAN METODE POWER SPEKTRUM PADA PROSES KONVERSI SUARA UCAPAN MENJADI TEKS Yoga Arifianto, Drs. Nurul Hidayat, M. Kom Jurusan Matematika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz

Lebih terperinci

SPEECH TO VIDEO (S2V), SISTEM KOMUNIKASI PORTABEL UNTUK PENDERITA TUNARUNGU

SPEECH TO VIDEO (S2V), SISTEM KOMUNIKASI PORTABEL UNTUK PENDERITA TUNARUNGU JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) -8 SPEECH TO VIDEO (SV), SISTEM KOMUNIKASI PORTABEL UNTUK PENDERITA TUNARUNGU Noora M. Rodliyah, I Ketut Eddy Purnama, dan Ahmad Zaini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan lafal manusia agar dapat dilakukan oleh sebuah mesin telah menjadi fokus dari berbagai riset selama lebih dari empat dekade. Ide dasar yang sederhana

Lebih terperinci

INDEPT, Vol. 3, No.1, Februari 2013 ISSN

INDEPT, Vol. 3, No.1, Februari 2013 ISSN SISTEM SPEAKER RECOGNITION (PENGENAL PENGUCAP) UNTUK MENCARI KARAKTERISTIK UCAPAN SESEORANG DENGAN METODE MEL FREQUENCY CEPTRUM COEFFISIENT (MFCC) MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB Andriana, ST., MT. Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian penerapan Hidden Markov Models : 40 Studi Literatur dan Kepustakaan Rumusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SPEECH TO TEXT BAHASA INGGRIS KE BAHASA BALI MENGGUNAKAN POCKETSPHINX BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN APLIKASI SPEECH TO TEXT BAHASA INGGRIS KE BAHASA BALI MENGGUNAKAN POCKETSPHINX BERBASIS ANDROID PERANCANGAN APLIKASI SPEECH TO TEXT BAHASA INGGRIS KE BAHASA BALI MENGGUNAKAN POCKETSPHINX BERBASIS ANDROID (Design Application Speech to Text English to Balinese Language Using PocketSphinx Base On Android)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Prinsip teknologi dikembangkan adalah untuk membuat alat atau sarana yang dapat membantu dan memberi kemudahan bagi manusia untuk melakukan kegiatan dalam hidup. Seiring

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Disleksia Disleksia adalah ketidakmampuan bahasa, yang berpengaruh dalam hal membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan. Ini adalah disfungsi atau gangguan dalam penggunaan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DALAM PENGENALAN VOICE COMMAND BERBAHASA INDONESIA KOMPETENSI KOMPUTASI

PENERAPAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DALAM PENGENALAN VOICE COMMAND BERBAHASA INDONESIA KOMPETENSI KOMPUTASI PENERAPAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DALAM PENGENALAN VOICE COMMAND BERBAHASA INDONESIA KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI I GEDE ARYA MAHARTA NIM. 1108605025 JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Suara adalah suatu alat komunikasi paling utama yang dimiliki oleh manusia. Dengan suara, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya. Melalui suara,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK

IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK Ade Fruandta dan Agus Buono Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. pengujian pada handset Galaxy Tab Hasilnya adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. pengujian pada handset Galaxy Tab Hasilnya adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Hasil Pengujian Pengenalan Kata Setelah dilakukan proses training Bahasa Indonesia, maka dilakukan pengujian pada handset Galaxy Tab 2 7.0. Hasilnya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Instrumen penelitian Pada instrumen penelitian akan dijelaskan kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras, serta kebutuhan bahan penelitian. Yaitu sebagai

Lebih terperinci

PREDIKSI JEDA DALAM UCAPAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DENGAN HIDDEN MARKOV MODEL. Adhitya Teguh Nugraha

PREDIKSI JEDA DALAM UCAPAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DENGAN HIDDEN MARKOV MODEL. Adhitya Teguh Nugraha PREDIKSI JEDA DALAM UCAPAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DENGAN HIDDEN MARKOV MODEL Adhitya Teguh Nugraha Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura ituteguh@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi telekomunikasi, internet menjadi sesuatu yang tidak lagi sulit dan mahal. Kemudahan ini menyebabkan internet dipenuhi berbagai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Strata I Pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Andalas

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Strata I Pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Andalas TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI CONNECTED DIGIT RECOGNITION DENGAN METODE MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFECIENT DAN HIDDEN MARKOV MODEL UNTUK VOICE DIALING PADA HANDPHONE TIGER C KF-828 Diajukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Compression 2.1.1 Data Menurut Oxford ( 2010 ),Data dapat diartikan suatu kumpulan angka, karakter, gambar yang sebelumnya tidak memiliki arti apa-apa hingga diproses

Lebih terperinci

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Adhika Aryantio School of Electrical Engineering and Informatics Institute Technology of Bandung 10th Ganeca Street Bandung, Indonesia. Adhikaaryantio.x6@gmail.com

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat pada akhir-akhir ini mengingat perkembangan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat pada akhir-akhir ini mengingat perkembangan teknologi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan bidang yang berkembang pesat pada akhir-akhir ini mengingat perkembangan teknologi yang mengarah kepada bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era big data, pertumbuhan data berbentuk dokumen teks semakin tinggi. Sehingga diperlukan text processing untuk pengolahan data yang sangat besar. Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai antarmuka pengguna grafis atau Graphical User Interface. yakni ucapan, untuk meningkatkan kemudahannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai antarmuka pengguna grafis atau Graphical User Interface. yakni ucapan, untuk meningkatkan kemudahannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kebanyakan sistem operasi komputer kontemporer telah disediakan pengantaraan grafis untuk mempermudah interaksi antar pengguna dan komputer yang dikenal sebagai

Lebih terperinci

Sistem Pengenal Tutur Bahasa Indonesia Berbasis Suku Kata Menggunakan MFCC, Wavelet Dan HMM

Sistem Pengenal Tutur Bahasa Indonesia Berbasis Suku Kata Menggunakan MFCC, Wavelet Dan HMM ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 15 September 2015 CITEE 2015 Sistem Pengenal Tutur Bahasa Indonesia Berbasis Suku Kata Menggunakan MFCC, Wavelet Dan HMM Syahroni Hidayat 1, Risanuri Hidayat 2, Teguh Bharata

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN VECTOR QUANTIZATION UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI SUARA

PERBANDINGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN VECTOR QUANTIZATION UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI SUARA PERBANDINGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN VECTOR QUANTIZATION UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI SUARA M. G. J. Harry Khesa S 1, W. Setiawan 2, I.G.A.K. Diafari Djuni H 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan kemiripan satu dengan yang lain, seperti kemiripan dalam hal frekuensi musik, struktur ritmik, dan konten harmoni. Genre

Lebih terperinci

Karakteristik Spesifikasi

Karakteristik Spesifikasi Sinyal yang masuk difilter ke dalam sinyal frekuensi rendah (low-pass filter) dan sinyal frekuensi tinggi (high-pass filter) Lakukan downsampling pada kedua sinyal tersebut Low-pass frekuensi hasil downsampling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan ucapan (speech recognition) merupakan sistem yang dirancang untuk dapat mengenali sinyal suara, sehingga menghasilkan keluaran berupa tulisan. Input dari

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Pengenalan Bacaan Al-Quran Memanfaatkan Phonetically Rich and Balanced Corpus

Pengembangan Sistem Pengenalan Bacaan Al-Quran Memanfaatkan Phonetically Rich and Balanced Corpus Pengembangan Sistem Pengenalan Bacaan Al-Quran Memanfaatkan Phonetically Rich and Balanced Corpus Rahmi Yuwan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13510031@std.stei.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sentimen dari pengguna aplikasi android yang memberikan komentarnya pada fasilitas user review

Lebih terperinci

Sistem Verifikasi Penutur menggunakan Metode Mel Frequensi.

Sistem Verifikasi Penutur menggunakan Metode Mel Frequensi. SISTEM VERIFIKASI PENUTUR MENGGUNAKAN METODA MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENTS-VECTOR QUANTISATION (MFCC-VQ) SERTA SUM SQUARE ERROR (SSE) DAN PENGENALAN KATA MENGGUNAKAN METODA LOGIKA FUZZY Oleh : Atik

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1. Analisa Sistem 3.1.1. Sejarah Umum Perusahaan Binus Learning Community adalah komunitas belajar binus yang berada dibawah sub unit mentoring Student

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISIS KLASIFIKASI GENRE MUSIK BERBASIS FFT DAN CONTINOUS DENSITY HIDDEN MARKOV MODEL

SIMULASI DAN ANALISIS KLASIFIKASI GENRE MUSIK BERBASIS FFT DAN CONTINOUS DENSITY HIDDEN MARKOV MODEL ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 262 SIMULASI DAN ANALISIS KLASIFIKASI GENRE MUSIK BERBASIS FFT DAN CONTINOUS DENSITY HIDDEN MARKOV MODEL SIMULATION AND ANALYSIS

Lebih terperinci

PENANGANAN OOV ( OUT OF VOCABULARY ) PADA POS TAGGING HIDDEN MARKOV MODEL

PENANGANAN OOV ( OUT OF VOCABULARY ) PADA POS TAGGING HIDDEN MARKOV MODEL Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 PENANGANAN OOV ( OUT OF VOCABULARY ) PADA POS TAGGING HIDDEN MARKOV MODEL I Wayan Hendra Maha Putra¹, Imelda Atastina², Alfian Akbar Gozali³ ¹Teknik

Lebih terperinci

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz Data yang pada awalnya berupa chanel stereo diubah ke dalam chanel mono. Kemudian data tersebut disimpan dengan file berekstensi WAV. Praproses Pada tahap ini dilakukan ekstraksi ciri menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi informasi di dunia sudah sangat maju. Tentu saja, hal ini membuat banyak orang beralih dari metode manual ke penggunaan teknologi informasi.

Lebih terperinci

APLIKASI WORDNET INDONESIA BERDASARKAN KAMUS THESAURUS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASED TEXT PARSING

APLIKASI WORDNET INDONESIA BERDASARKAN KAMUS THESAURUS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASED TEXT PARSING APLIKASI WORDNET INDONESIA BERDASARKAN KAMUS THESAURUS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASED TEXT PARSING Dzulfie Zamzami 1, Dr.Eng.Faisal Rahutomo,ST.,M.Kom 2., Dwi Puspitasari, S.Kom., M.Kom.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Modul Pengenalan Suara Menggunakan Teknologi Kinect

Rancang Bangun Modul Pengenalan Suara Menggunakan Teknologi Kinect JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Rancang Bangun Modul Pengenalan Suara Menggunakan Teknologi Kinect Ratri Cahyarini, Umi Laili Yuhana, dan Abdul Munif Teknik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 SPEAKER IDENTIFICATION DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari voice recognition. Voice recognition dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL. Ivanna K. Timotius, Adhi Prayogo

SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL. Ivanna K. Timotius, Adhi Prayogo SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Kristen

Lebih terperinci

SPEECH RECOGNITION (Pengenalan Ucapan)

SPEECH RECOGNITION (Pengenalan Ucapan) MODUL 1 SPEECH RECOGNITION (Pengenalan Ucapan) Komunikasi Bahasa Lisan Human Computer Input Speech Recognition Text Output Speech Synthesis Text Generation Meaning Understanding 1 Speech recognition memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Mengenali sebuah kata atau kalimat bukanlah hal yang sulit dilakukan bagi manusia Apalagi kata tersebut merupakan Bahasa Utama yang digunakannya sehari-hari Berbagai logat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Manusia dianugrahi oleh Tuhan dua telinga yang memiliki fungsi untuk menangkap sinyal-sinyal suara. Namun untuk mengoptimalkan dari fungsi telinga tersebut manusia harus belajar

Lebih terperinci

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar. BAB II DASAR TEORI 2.1 Suara (Speaker) Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitudo tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun

Lebih terperinci

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Pudy Prima - 13508047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. dari masalah pattern recognition, yang pada umumnya berguna untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. dari masalah pattern recognition, yang pada umumnya berguna untuk 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Landasan teori dasar / umum yang digunakan dalam penelitian ini mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. 2.1.1 Speaker Recognition Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar adalah bagian penting dalam proses interaksi manusia. Kemampuan manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat membedakan jenis

Lebih terperinci

Penyusunan Kamus Fonetik dalam Pengembangan Sistem Pengenalan Suara Otomatis untuk Bahasa Indonesia

Penyusunan Kamus Fonetik dalam Pengembangan Sistem Pengenalan Suara Otomatis untuk Bahasa Indonesia Penyusunan Kamus Fonetik dalam Pengembangan Sistem Pengenalan Suara Otomatis untuk Bahasa Indonesia Skripsi Amalia Zahra 120400702X Fakultas Ilmu Komputer Depok Juli 2008 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM. Ivanna K. Timotius, Danie Kurniawan. Intisari

SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM. Ivanna K. Timotius, Danie Kurniawan. Intisari SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga,

Lebih terperinci

Algoritma Greedy untuk Membangun Korpus Pengenalan Suara Al-Quran

Algoritma Greedy untuk Membangun Korpus Pengenalan Suara Al-Quran Algoritma Greedy untuk Membangun Korpus Pengenalan Suara Al-Quran Aisyah Dzulqaidah 13510005 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual C# 2008 Express Edition. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object Oriented

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Speech Recognition Translate Bahasa Inggris-Indonesia-Gorontalo Berbasis Android

Analisis dan Perancangan Speech Recognition Translate Bahasa Inggris-Indonesia-Gorontalo Berbasis Android Vol. 6 No. 1 Edisi Mei 2016 ISSN: 2088-4591 Analisis dan Perancangan Speech Recognition Translate Bahasa Inggris-Indonesia-Gorontalo Berbasis Android Ismail Mohidin Program Studi Teknik Informatika, Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai peristiwa-peristiwa yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai peristiwa-peristiwa yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai peristiwa-peristiwa yang terjadi secara beruntun dan dengan kemungkinan yang berbeda-beda. Sebagai contoh sekarang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Suara Suara adalah sebuah sinyal yang merambat melalui media perantara. suara dapat didefinisikan sebagai gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitudo tertentu. Suara

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pada bab ini akan dijabarkan latar belakang dan hal hal yang mendasari penelitian ini. Pembahasan tentang persyaratan produk, pembatasan dan asumsi dari penelitian ini akan dibahas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kata baku dan tidak baku Bahasa Indonesia Kata merupakan bentuk yang sangat kompleks yang tersusun atas beberapa unsur. Kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas satu suku kata

Lebih terperinci

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN:

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Membuka dan Menutup Aplikasi dalam Sistem Operasi Windows Menggunakan Metode Mel Frequency Cepstrum Coefficient dan Metode Backpropagation Zakaria Ramadhan 1, Sukmawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI saat ini belum di-manaje dengan baik secara digital. Informasi yang terdapat dalam LHP yang terdapat

Lebih terperinci

Penerapan Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Mengoperasikan Perintah Dasar di Windows

Penerapan Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Mengoperasikan Perintah Dasar di Windows Penerapan Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Mengoperasikan Perintah Dasar di Windows 1 Muhammad Anggia Muchtar, 2 Raisha Ariani Sirait, 3 Romi Fadillah Rahmat 1,2,3 Program Studi S1 Teknologi Informasi

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL

APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL Rudy Adipranata 1), Meliana Ongkowinoto 2), Rolly Intan 3) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Suara bisa dibuat database engine untuk pengenalan kata. Dengan aplikasi ini, dapat secara otomatis melakukan transkripsi suara, sehingga dapat mengur

Suara bisa dibuat database engine untuk pengenalan kata. Dengan aplikasi ini, dapat secara otomatis melakukan transkripsi suara, sehingga dapat mengur PEMBENTUKAN BASIS DATA UCAPAN DALAM BAHASA INDONESIA DAN PENGKODEANNYA BERDASARKAN LINEAR PREDICTIVE CODING (LPC) Elly Oktarina zonalee_cho@yahoo.com Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pengenalan Suara

TINJAUAN PUSTAKA. Pengenalan Suara Pengenalan Suara TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peacock (1990), pengenalan suara merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan. Terdapat 5 faktor yang dapat mengontrol dan menyederhanakan

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda. Teknik Informatika Matematika PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI SPEECH RECOGNIZER DENGAN SPECTROGRAM

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda. Teknik Informatika Matematika PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI SPEECH RECOGNIZER DENGAN SPECTROGRAM BINUS UNIVERSITY Program Studi Ganda Teknik Informatika Matematika PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI SPEECH RECOGNIZER DENGAN SPECTROGRAM Stefan A.Y. NIM : 0700683673 ABSTRAK Speech Recognizer atau pengenal

Lebih terperinci

EKSTRAKSI OPINION HOLDER MENGGUNAKAN METODE MAXIMUM ENTROPY PADA KALIMAT OPINI BERBAHASA INDONESIA

EKSTRAKSI OPINION HOLDER MENGGUNAKAN METODE MAXIMUM ENTROPY PADA KALIMAT OPINI BERBAHASA INDONESIA EKSTRAKSI OPINION HOLDER MENGGUNAKAN METODE MAXIMUM ENTROPY PADA KALIMAT OPINI BERBAHASA INDONESIA TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan awal tahun 2000 pada saat telepon selular dianggap menjadi barang yang mahal.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan awal tahun 2000 pada saat telepon selular dianggap menjadi barang yang mahal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunaan alat telekomunikasi yang dapat disebut sebagai telepon selular, ponsel atau handphone di Indonesia meningkat cukup tajam jika dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, menjadikan statistika memegang peranan penting dalam kehidupan. Hampir semua fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Voice Command pada demonstrasinya merupakan aplikasi pengenalan suara yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk menampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Untuk dapat tetap bisa menjalankan proses bisnisnya dengan baik, suatu instansi harus memenuhi suatu standar dalam melayani keinginan konsumen atau yang biasa dikenal

Lebih terperinci

STEGANALISIS UNTUK FILE AUDIO BERFORMAT MP3 DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) PADA KLASIFIKASI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

STEGANALISIS UNTUK FILE AUDIO BERFORMAT MP3 DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) PADA KLASIFIKASI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) STEGANALISIS UNTUK FILE AUDIO BERFORMAT MP3 DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) PADA KLASIFIKASI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) Vivin Fauziah Ramadhani 1), Bambang Hidayat, 2), Azizah. 3) 1),2),3

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI MEMBACA SMS MENGGUNAKAN SUARA DENGAN METODE HIDDEN MARKOV MODELS SKRIPSI. oleh : Fransisca Regina PROGRAM GANDA

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI MEMBACA SMS MENGGUNAKAN SUARA DENGAN METODE HIDDEN MARKOV MODELS SKRIPSI. oleh : Fransisca Regina PROGRAM GANDA PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI MEMBACA SMS MENGGUNAKAN SUARA DENGAN METODE HIDDEN MARKOV MODELS SKRIPSI oleh : Fransisca Regina 1100008912 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BINA

Lebih terperinci

Perbaikan Ejaan Kata pada Dokumen Bahasa Indonesia dengan Metode Cosine Similarity

Perbaikan Ejaan Kata pada Dokumen Bahasa Indonesia dengan Metode Cosine Similarity Perbaikan Ejaan pada Bahasa Indonesia dengan Metode Cosine Similarity Muhammad Fachrurrozi 1, Anne Agustina Manik 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika Universitas Sriwijaya Kampus Unsri Indralaya Ogan Ilir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Latar belakang umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Latar belakang umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.1.1 Latar belakang umum Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia, karena dengan menggunakan bahasa kita dapat mengetahui dan mengetahui informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang semakin maju ini, teknologi telah memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga kemajuannya sangat dinantikan dan dinikmati para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tugas kita, mempermudah kita mencari informasi. Komputer juga bisa bergerak sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. tugas kita, mempermudah kita mencari informasi. Komputer juga bisa bergerak sebagai 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer adalah sebuah alat/mesin yang membantu kita untuk menyelesaikan tugas kita, mempermudah kita mencari informasi. Komputer juga bisa bergerak sebagai penghibur

Lebih terperinci

Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK

Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas Negeri Jakarta  ABSTRAK Klasifikasi Dokumen Karya Akhir Mahasiswa Menggunakan Naïve Bayes Classifier (NBC) Berdasarkan Abstrak Karya Akhir Di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama dan kepercayaan. Sehingga adanya simbol atau semboyan Bhinneka

BAB I PENDAHULUAN. agama dan kepercayaan. Sehingga adanya simbol atau semboyan Bhinneka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki berbagai macam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Sehingga adanya simbol atau semboyan Bhinneka Tunggal Ika dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Bunyi Menurut Anwar, et al (2014), gelombang bunyi atau lebih khusus dikenal sebagai gelombang akustik adalah gelombang longitudinal yang berada dalam sebuah medium,

Lebih terperinci

INTEGRASI PERINGKAS DOKUMEN OTOMATIS SEBAGAI FEATURE REDUCTION PADA CLUSTERING DOKUMEN

INTEGRASI PERINGKAS DOKUMEN OTOMATIS SEBAGAI FEATURE REDUCTION PADA CLUSTERING DOKUMEN INTEGRASI PERINGKAS DOKUMEN OTOMATIS SEBAGAI FEATURE REDUCTION PADA CLUSTERING DOKUMEN Abu Salam 1, Catur Supriyanto 2, Amiq Fahmi 3 1,2 Magister Teknik Informatika, Univ. Dian Nuswantoro Email: masaboe@yahoo.com

Lebih terperinci

SISTEM AKSES BUKU PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ANDALAS MENGGUNAKAN APLIKASI PENGENALAN WICARA DENGAN METODA MFCC-VQ dan SSE

SISTEM AKSES BUKU PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ANDALAS MENGGUNAKAN APLIKASI PENGENALAN WICARA DENGAN METODA MFCC-VQ dan SSE SISTEM AKSES BUKU PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ANDALAS MENGGUNAKAN APLIKASI PENGENALAN WICARA DENGAN METODA MFCC-VQ dan SSE TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

JISICOM (Journal of Information System, Informatics and Computing ) APLIKASI PENGENALAN UCAPAN HURUF JEPANG MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM)

JISICOM (Journal of Information System, Informatics and Computing ) APLIKASI PENGENALAN UCAPAN HURUF JEPANG MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) APLIKASI PENGENALAN UCAPAN HURUF JEPANG MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) Dahlan Abdullah* 1, Cut Ita Erliana* 2 *1 Prodi Teknik Informatika, Universitas Malikussaaleh, Aceh, Indonesia *2 Prodi Teknik

Lebih terperinci

c. Syllable (suku kata), merupakan bagian-bagian dari sebuah kata yang dapat langsung diucapkan, misalnya glass, book, clever.

c. Syllable (suku kata), merupakan bagian-bagian dari sebuah kata yang dapat langsung diucapkan, misalnya glass, book, clever. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan dibahas tentang landasan teori mengenai pembelajaran English Grammar menggunakan speech recognition yang mengkhususkan pembelajaran tenses berbasis android, dan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompresi data merupakan suatu proses pengubahan ukuran suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil secara ukuran. Berkembangnya teknologi hardware dan software

Lebih terperinci

TRANSLASI KALIMAT BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE AUGMENTED TRANSITION NETWORK

TRANSLASI KALIMAT BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE AUGMENTED TRANSITION NETWORK TRANSLASI KALIMAT BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE AUGMENTED TRANSITION NETWORK Nurhalimah Harahap¹, Eddy Muntina Dharma², Andrian Rakhmatsyah³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK ABSTRAK PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN Dosen Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenalan suara manusia dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Citra Digital Citra digital adalah suatu citra elektronik yang diambil dari dokumen, seperti foto, buku, maupun sebuah video. Proses perubahan citra analog menjadi citra digital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaktifan peralatan elektronik yang berada di dalam rumah biasanya perlu menekan suatu tombol atau saklar. Hal ini kadang membutuhkan penggunaan waktu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sejalan dengan perkembangan interaksi manusia dan komputer. Demi kenyamanan pengguna, para pengembang perangkat lunak dan peneliti berpikir keras

Lebih terperinci