ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA UMKM SEKTOR INDUSTRI ALAS KAKI DI KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA UMKM SEKTOR INDUSTRI ALAS KAKI DI KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT NAMA NPM : SRI MERDIKAWATI : 1B DOSEN PEMBIMBING : Dr. Widyatmini FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

2 Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN PERTUMBUHAN UMKM DI INDONESIA Secara kuantitas UMKM tumbuh signifikan. Berikut jumlah UMKM di semua sektor ekonomi di Indonesia meliputi Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Menengah (UM) serta Usaha Besar (UB) dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir: Jumlah UMKM di Semua Sektor Ekonomi di Indonesia, Tahun (dalam Ribu) Kategori skala 2003 Jumlah UMKM 2005 di Semua Sektor 2007 Ekonomi di 2009 Indonesia, Tahun (dalam Ribu) UMK , , , , , , , ,6 UM 87,4 95,9 120,3 41,1 42,6 44,2 48,997 52, 11 UB 6,5 6,8 4,5 4,7 4,8 4,95 4,97 5,07 Jumlah , , , , , , , ,7 Pada tahun 2013 UMKM menyumbangkan gross domestic product (GDP) mencapai 57,12% dari total GDP Indonesia yang mencapai Rp9.084 triliun. Jumlah unit UMKM saat itu juga mencapai 99% dari total seluruh perusahaan yang berdiri di Indonesia

3 Masalah/kendala UMKM Namun perkembangan UMKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UMKM. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal dan eksternal yang dihadapinya. Internal : SDM,organisasi, penguasaan teknologi dan pemasaran, lemahnya jiwa kewirausahaan, terbatasnya akses pemodalan informasi dan pasar serta faktor produksi lainnya. Eksternal : Besarnya biaya transaksi, kelangkaan bahan baku, perolehan legalitas formal, tingginya biaya perizinan, kurangnya pemahaman dan peran koperasi serta lembaga terkait serta globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan. Masalah UMKM

4 Peringkat daya saing Indonesia Penilaian peringkat daya saing global tahun 2015, yang dirilis dalam Global Competitiveness Report oleh World Economic Forum (WEF), Indonesia tercatat berada di peringkat ke-37 dari 140 negara. Di level ASEAN peringkat Indonesia ini berada di bawah tiga negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand.

5 Peluang industri alas kaki Industri alas kaki merupakan salah satu industri prospektif bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Pemenuhan pangsa pasar industri alas kaki Indonesia secara global baru mencapai 3% dengan nilai ekspor USD3 Milyar dan menyerap 700ribu tenaga kerja. Sektor industri alas kaki Kab. Bogor merupakan salah satu wilayah potensial penghasil produk alas kaki/kulit di wilayah Jawa Barat, selain Cibaduyut Bandung. Penyerapan tenaga kerja di industri ini sebanyak orang dengan nilai investasi sebesar Rp dengan kapasitas produksi kodi per tahun. Namun sektor industri alas kaki Kab. Bogor memiliki beberapa kendala di dalamnya baik secara internal maupun eksternal yang mempengaruhi peningkatan kinerja para pelaku usahanya dalam menciptakan produk yang memiliki daya saing tinggi.

6 Kendala utama industri alas kaki di Kab.Bogor Keterbatasan modal Globalisasi ekonomi dan Liberalisasi perdagangan Teknologi proses produksi yang digunakan masih sederhana Kendala Industri Kurang melakukan inovasi dan meningkatkan kreatifitas Modal kurang dapat dikelola dengan baik Model dan desain yang dikerjakan masih monoton

7 PENELITIAN TERKAIT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA UMKM: 1. Munizu (2010): faktor internal meliputi aspek sumber daya manusia (SDM), aspek keuangan, aspek teknik produksi/operasional dan aspek pasar/pemasaran serta faktor eksternal meliputi aspek kebijakan pemerintah, sosial budaya dan ekonomi serta peranan lembaga terkait. 2. Samir dan Larso (2011): faktor modal psikologis wirausaha yang meliputi dimensi self-efficacy yakni keyakinan (percaya diri) mampu menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan, optimism yakni kekuatan berpikir positif tentang kesuksesan di masa kini dan masa depan, hope yaitu tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuan dan bila perlu mengalihkan jalan untuk mencapai tujuan, dan resiliency yaitu kemampuan ketika dihadapkan pada permasalahan dan halangan dapat bertahan dan kembali. 3. Hamdani dan Awatara (2015): faktor akses kredit perbankan, SDM, teknologi, kebijakan pemerintah, inovasi dan pemasaran.

8 PENDAHULUAN Rumusan Masalah Batasan Masalah Objek dalam penelitian adalah UMKM sektor industri Alas Kaki (UMKM-AK) yang tersebar di Kab. Bogor dengan kriteria tertentu yaitu yang berada di wilayah andalan yakni Kec. Tamansari dan Kec. Ciomas Faktor-faktor yang akan diteliti meliputi faktor internal yang terdiri dari SDM, keuangan, teknik produksi dan operasional, pasar dan pemasaran, modal psikologis wirausaha, serta inovasi dan faktor eksternal meliputi kebijakan pemerintah, sosial budaya dan ekonomi serta peranan lembaga terkait

9 METODOLOGI PENELITIAN (1/2) Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah UMKM yang berlokasi di Kab. Bogor, Jawa Barat dan bergerak dalam bidang industri alas kaki Metode Penelitian Deskriptif (dengan pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif) Data/Variabel yang Digunakan Sumber Data : > Populasi Primer (observasi dan kuesioner) > Sekunder ( data dari Diskoperindag Kab.Bogor dan riset kepustakaan) Industri Kecil Menengah Alas Kaki di Kabupaten Bogor, Jawa barat yang berjumlah unit usaha dan tersebar di 19 kecamatan, di mana Kec. Ciomas dan Kec. Tamansari sebagai pusat pengembangan IKM alas kaki tersebut Sampel 95 reponden yang diperoleh dengan teknik sample random sampling, dengan menggunakan rumus slovin

10 METODOLOGI PENELITIAN (2/2) Alat Analisis Metode Skala Likert Uji data kuesioner meliputi Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Multikolinearitas dan Heterokedastisitas) Analisis Regresi Linier Berganda (Y = a + b 1 X 1 + b 2 X b n X n. ) Analisis Koefisien Determinasi Pengujian Hipotesis (Uji t) dan (Uji F)

11 PEMBAHASAN (1/11) Profil Responden Berdasarkan jenis kelamin : 95 responden semua berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan pendidikan & pekerjaan terakhir: PENDIDIKAN TERAKHIR Tidak sekolah Berdasarkan usia : USIA RESPONDEN 13% 2% 27% 30 tahun tahun 2% 6% 4% 26% 32% 30% SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA D1/D2/D3 S1/S2/S3 PEKERJAAN SEBELUM MENEKUNI UMKM-AK 58% tahun 51 tahun 73% 11% 3% 13% Wirausaha PNS/TNI/Polri Karyawan Swasta Pekerja UMKM-AK

12 PEMBAHASAN (2/11) Profil Usaha: JANGKA WAKTU BEROPERASI JENIS 18% 2% 80% OMZET PER TAHUN 18% 2% 26% 54% Industri Rumah Tangga Industri Kecil Industri Menengah 500 juta 501 juta < 1 milyar 1 milyar 10 milyar 10 milyar WILAYAH PEMASARAN PRODUK ALAS KAKI 94% 6% 22% Domestik Ekspor 21% 17% 12% 45% JUMLAH TENAGA KERJA 1% 82% 5 tahun 6 10 tahun tahun 15 tahun 20 orang orang 40 orang

13 PEMBAHASAN (3/11) Uji Validitas (Faktor Internal) No Indikator ASPEK SDM Corrected Item Total Correlation r tabel Keterangan 1 Pendidikan Formal 0,626 0,2017 Valid 2 Pengalaman 0,404 0,2017 Valid 3 Keterampilan 0,684 0, 2017 Valid 4 Pengetahuan Mengakses Internet ASPEK KEUANGAN 0,611 0,2017 Valid 1 Modal sendiri 0,547 0,2017 Valid 2 Modal pinjaman 0,216 0,2017 Valid 3 Tingkat pendapatan 0,641 0,2017 Valid 4 Pengelolaan keuangan terpisah ASPEK PRODUKSI Ketersediaan bahan 1 baku Tahapan produksi 2 dilakukan manual 0, 658 0,2017 Valid 0,270 0,2017 Valid 0, 431 0,2017 Valid 3 Kapasitas produksi 0,622 0,2017 Valid No Indikator ASPEK PEMASARAN Corrected Item Total Correlation r tabel Keterangan 1 Permintaan Pasar tinggi 0,775 0,2017 Valid 2 Evaluasi penetapan harga kompetitif 0,857 0,2017 Valid 3 Kegiatan promosi produk 0,564 0,2017 Valid Saluran distribusi & pemasaran yang luas MODAL PSIKOLOGI Keyakinan usaha ini akan berhasil Tujuan dan perencanaan usaha berhasil 0,831 0,2017 Valid 0,837 0,2017 Valid 0,867 0,2017 Valid 3 Harapan pertumbuhan 0,826 0,2017 Valid 4 Siap menghadapi tantangan 0,805 0,2017 Valid INOVASI 1 Keunikan / ciri khas produk 0,700 0,2017 Valid 2 Membuka toko /outlet 0,307 0,2017 Valid 3 Struktur organisasi fleksibel 0,294 0,2017 Valid 4 Tersedia mesin/peralatan 0,743 0,2017 Valid

14 PEMBAHASAN (4/11) Uji Validitas (Faktor Eksternal) Uji Reliabilitas untuk semua variabel No Indikator Corrected Item Total r tabel Keterangan Correlation KEBIJAKAN PEMERINTAH 1 Peraturan/perizinan 0,410 0,2017 Valid 2 Akses permodalan 0,422 0,2017 Valid 3 Kegiatan pembinaan 0,394 0,2017 Valid 4 Pembangunan infrastruktur 0,726 0,2017 Valid SOSIAL BUDAYA EKONOMI 1 Pendapatan masyarakat 0,641 0,2017 Valid Terbatasnya lapangan 2 pekerjaan 0,465 0,2017 Valid 3 Iklim usaha 0,597 0,2017 Valid PERANAN LEMBAGA TERKAIT Peranan bank dan lembaga 1 keuangan 0,790 0,2017 Valid 2 Bimbingan dan pelatihan 0,809 0,2017 Valid 3 Pendampingan/monitoring/ 0,423 0,2017 Valid KINERJA UMKM 1 Penjualan produk 0,396 0,2017 Valid 2 Pertumbuhan modal usaha 0,457 0,2017 Valid 3 Jumlah tenaga kerja 0,296 0,2017 Valid 4 Pangsa pasar semakin luas 0,610 0,2017 Valid 5 Tingkat keuntungan /laba 0, 341 0,2017 Valid No Variabel Cronbach s Alpha Keterangan 1 Aspek SDM 0,616 Reliabel 2 Aspek Keuangan 0,725 Reliabel 3 Aspek Produksi dan Operasional 0,640 Reliabel 4 Aspek Pasar dan Pemasran 0,662 Reliabel 5 Modal Psikologi Wirausaha 0,836 Reliabel 6 Inovasi 0,780 Reliabel 7 Kebijakan Pemerintah 0,672 Reliabel 8 Sosial Budaya dan Ekonomi 0,666 Reliabel 9 Peranan Lembaga Terkait 0,716 Reliabel 10 Kinerja UMKM 0,894 Reliabel

15 PEMBAHASAN (5/11) Uji Klasik (Uji Normalitas) Gambar normal probability plot of regresison standardized residual menunjukan pola grafik yang normal titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal.

16 PEMBAHASAN (6/11) Uji Normalitas-KS Hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai asymp.sig.(2-tailed) untuk semua variabel lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diteliti berdistribusi normal. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 Y N Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Absolute Most Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

17 PEMBAHASAN (7/11) Uji Klasik (Uji Multikolinearitas) Variabel aspek sdm, keuangan, teknik produksi, pemasaran, modal psikologi wirausaha, inovasi, kebijakan pemerintah, sosial budaya ekonomi dan peranan lembaga terkait terhadap kinerja UMKM memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan angka tolerance diatas 10% (0,1) ini menunjukan variabel dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Coefficients a Model 1 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) X X X X X X X X X a. Dependent Variable: Variabel kinerja UMKM

18 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dari hasil uji glejser yang dilakukan diperoleh nilai signifikan semua variabel independen di atas lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan variabel yang digunakan dalam metode ini bebas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized 1 Coefficients B Std. Error Beta (Constant) X X X X X X X X X a. Dependent Variable: ABS_RES PEMBAHASAN (8/11) t Sig.

19 PEMBAHASAN (9/11) Analisis Regresi Linear Berganda dan Koefisien determinasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) X X X X X X X X X a. Dependent Variable: Variabel kinerja UMKM Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), X9, X5, X8, X4, X7, X2, X1, X6, X3 b. Dependent Variable: Y

20 Uji parsial (t) PEMBAHASAN (10/11) Dengan melihat tingkat signifikan probabilitas < 0,05 sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima, maka variabel aspek SDM, modal psikologis wirausaha, sosial budaya dan ekonomi serta peranan lembaga terkait secara statistik berpengaruh secara parsial terhadap kinerja UMKM sedangkan dengan tingkat signifikan probabilitas > 0,05 sehingga H 0 diterima dan Ha ditolak, maka variabel variabel keuangan, teknik produksi dan operasional, pasar dan pemasaran, inovasi, dan kebijakan pemerintah secara statistik tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja UMKM. Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) X X X X X X X X X

21 PEMBAHASAN (11/11) Uji F (ANOVA) Pada tabel anova di atas diperoleh nilai signifikansi 0,000 b. Dengan demikian menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 b < 0,005 (sangat signifikan). Sehingga H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya variabel aspek SDM, aspek keuangan, aspek teknik produksi dan operasional, aspek pasar dan pemasaran, modal psikologis wirausaha, inovasi, kebijakan pemerintah, sosial budaya dan ekonomi dan peranan lembaga terkait (X9) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja UMKM.

22 PENUTUP (1/3) Kesimpulan 1. Faktor Internal yang terdiri dari : a. variabel aspek SDM secara parsial memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM. b. variabel aspek keuangan secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM. c. variabel aspek teknik produksi dan operasional secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM. d. variabel aspek pasar dan pemasaran secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM. e. variabel modal psikologis wirausaha secara parsial memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM. f. variabel inovasi secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM. 2. Faktor eksternal yang terdiri dari: a. variabel kebijakan pemerintah secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM. b. variabel sosial budaya dan ekonomi secara parsial memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM. c. variabel peranan lembaga terkait secara parsial memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM. 3. Faktor internal yang terdiri dari variabel aspek SDM, aspek keuangan, aspek teknik produksi dan operasional, aspek pasar dan pemasaran, modal psikologis wirausaha, inovasi dan faktor eksternal yang terdiri dari variabel kebijakan pemerintah, sosial budaya dan ekonomi dan peranan lembaga terkait secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja UMKM.

23 Saran PENUTUP (2/3) Perlu adanya sinergi antara pemerintah, lembaga terkait, dan pelaku usaha industri alas kaki di Kabupaten Bogor. Pembinaan, pelatihan, edukasi dan bantuan permodalan sangat dibutuhkan para pelaku usaha ini untuk meningkatkan kinerja usaha Manajemen keuangan dibutuhkan agar para pelaku usaha industri alas kaki ini lebih bankable terhadap fasilitas perkreditan dari perbankan sehingga mereka dapat mandiri tanpa tergantung pada bos/tauke. Manajemen produksi diperlukan agar mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik. Manajemen pemasaran perlu untuk dipelajari dan diterapkan secara komprehensif dan berkelanjutan agar mereka lebih mandiri dengan menciptakan pangsa pasar serta mengurangi ketergantungan terhadap bos/tauke. Seperti dengan membuka toko/outlet sendiri atau memasarkan produk dengan basis internet untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

24 Saran PENUTUP (3/3) Penggunaan internet dan teknologi adalah salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja para pelaku industri alas kaki ini yang akan berimbas pada jumlah output yang dihasilkan. Peran dan kebijakan dari pemerintah menjadi peran sentral untuk dapat tumbuh dan berkembangnya usaha alas kaki ini. Infrastruktur seperti jalan raya dan listrik memberikan dampak langsung terhadap kinerja usaha alas kaki ini, seperti pada saat jalan rusak maka pendistribusian produk menjadi terkendala, dan membutuhkan proses yang lebih lama, atau pada saat aliran listrik padam akibat faktor cuaca, perbaikan instalasi dan sebagainya yang dapat mengakibatkan proses produksi menjadi terhambat bahkan terhenti karena fasilitas infrastruktur yang diberikan pemerintah juga dapat mendukung kinerja dari usaha alas kaki tersebut. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya untuk bisa mencari variabel lain dalam mengukur kinerja UMKM sektor industri Alas Kaki Kabupaten lain, atau bisa tetap mempergunakan variabel yang sama untuk evaluasi kinerja UMKM sektor industri Alas Kaki ini untuk periode yang akan datang.

25 Lampiran (Analisis skala likert) Analisis dengan Metode Likert No Indikator Jumlah Bobot Skala Likert Kategori No Indikator Jumlah Bobot Skala Likert Kategori ASPEK SDM 1 Pendidikan Formal 208 tidak setuju 2 Pengalaman 400 sangat setuju 3 Keterampilan 413 sangat setuju 4 Pengetahuan Mengakses Internet ASPEK KEUANGAN 235 tidak setuju 1 Modal sendiri 231 tidak setuju 2 Modal pinjaman 398 setuju 3 Tingkat pendapatan 253 netral 4 Pengelolaan keuangan terpisah 249 netral ASPEK PRODUKSI 1 Ketersediaan bahan baku 368 setuju 2 Tahapan produksi dilakukan manual 374 setuju 3 Kapasitas produksi 229 tidak setuju 4 Tersedia mesin/peralatan 239 tidak setuju ASPEK PEMASARAN 1 Permintaan Pasar tinggi 407 sangat setuju 2 Evaluasi penetapan harga kompetitif 408 sangat setuju 3 Kegiatan promosi produk 235 tidak setuju 4 Saluran distribusi & pemasaran yang luas MODAL PSIKOLOGI 403 sangat setuju 1 Keyakinan usaha ini akan berhasil 404 sangat setuju 2 Tujuan dan perencanaan usaha berhasil 375 setuju 3 Harapan pertumbuhan 398 setuju 4 Siap menghadapi tantangan 386 setuju INOVASI 1 Keunikan / ciri khas produk 382 setuju 2 Membuka toko /outlet 228 tidak setuju 3 Struktur organisasi fleksibel 227 tidak setuju

26 Analisis dengan Metode Likert No Indikator Jumlah Bobot Skala Likert Kategori No Indikator Jumlah Bobot Skala Likert Kategori KEBIJAKAN PEMERINTAH 1 Peraturan/perizinan 198 tidak setuju 2 Akses permodalan 199 tidak setuju 3 Kegiatan pembinaan 197 tidak setuju 4 Pembangunan infrastruktur 329 setuju SOSIAL BUDAYA EKONOMI KINERJA UMKM 1 Penjualan produk 297 netral 2 Pertumbuhan modal usaha 294 netral 3 Jumlah tenaga kerja 276 netral 4 Pangsa pasar semakin luas 372 setuju 5 Tingkat keuntungan /laba 304 setuju 1 Pendapatan masyarakat 364 setuju 2 Terbatasnya lapangan pekerjaan 350 setuju 3 Iklim usaha 355 setuju 1 PERANAN LEMBAGA TERKAIT Peranan bank dan lembaga keuangan 246 tidak setuju 2 Bimbingan dan pelatihan 243 tidak setuju 3 Pendampingan/monitoring/ 206 tidak setuju