GAMBARAN PERUBAHAN FISIK DAN KECEMASAN PADA ANAK KANKER DENGAN KEMOTERAPI DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
|
|
- Siska Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GAMBARAN PERUBAHAN FISIK DAN KECEMASAN PADA ANAK KANKER DENGAN KEMOTERAPI DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: ARIS WIDAYAT J PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
2 i
3 ii
4 iii
5 GAMBARAN PERUBAHAN FISIK DAN KECEMASAN PADA ANAK KANKER DENGAN KEMOTERAPI DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA ABSTRAK Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker yang paling banyak dilakukan. Komplikasi kemoterapi juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan, menigkatkan setres dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Menurut data dibagian rekam medic RSUD Dr Moewardi adalah 143 anak pasien kanker dan jumlah kunjungan sebanyak 207 kali. Jumlah tersebut diambil selama satu tahun yaitu dari bulan januari 2016 sampai januari Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perubahan fisik dan kecemasan pada anak sakit kanker dengan kemoterapi di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Metode penelitian yang digunakan dengan desain penelitian deskriptif analitik dan tekhnik pengambilan sampel accidental sampling. Penelitian ini didapatkan 21 responden. Hasil penelitian efek fisik pasien dengan kemoterapi adalah kelelahan, sulit menelan, mual, hilang nafsu makan yaitu 21 responden dengan jumlah presentase 100%. Kesimpulan efek fisik yang sering dialami adalah sulit menelan, mual, hilang nafsu makan yaitu 21 responden dengan jumlah presentase 100%. Efek psikologis yang ditimbulkan 52,4% anak tidak cemas dan 47,6% anak mengalami cemas. Keywords: perubahan fisik, kecemasan, kemoterapi, anak ABSTRACT Chemotherapy is the most widely used cancer treatment. Complications of chemotherapy can also cause discomfort, increase stress and affect the quality of life of patients. According to data recorded medic RSUD Dr. Moewardi is 143 children of cancer patients and the number of visits as much as 207 times. The amount is taken for one year from juniper from 2016 to januari The purpose of this study to determine the picture of physical changes and anxiety in children with cancer of chemotherapy RSUD Dr Moewardi Surakarta. The research method used with analytic descriptive research design and accidental sampling sampling technique. This research got 21 respondents. The results of the physical effects of patients with chemotherapy are fatigue, difficulty swallowing, nausea, loss of appetite that was 21 respondents with the percentage 100%. Conclusion the physical effects were often experienced was difficult to swallow, nausea, loss of appetite is 21 respondents with the percentage of 100%. The psychological effects of 52.4% of children were not anxious and 47.6% of children are anxious. Keywords: physical changes, anxiety, chemotherapy, children 1
6 1. PENDAHULUAN Dewasa ini masalah penyakit kanker semakin sering terjadi di berbagai daerah, hal ini dilihat dari banyaknya laporan bahwa penyakit kanker cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Kanker adalah suatu pertumbuhan sel yang mempunyai sifat malgina, yang dapat menginvansi jaringan yang ada di dekatnya dan menimbulkan metatastis kebagian tubuh yang lain dengan cara membelah diri secara cepat dan cenderung sangat agresif (Djuantoro, 2014). Menurut WHO, kanker merupakan masalah penyakit utama di dunia. Kasus kanker baru tiap tahunnya di diagnosa 7 juta, 50% terdapat di Negaranegara berkembang, dan 5 juta orang meninggal karena kanker. Di Negara Negara maju orang yang meningal karena kanker terdapat 67% pada laki-laki dan 59% pada perempuan (Lyndon, 2010) Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi menyerang anakanak. Menurut Union For International Cancer Control (UICC) jumlah penderita kanker anak setiap tahunnya sekitar dan sebagian besar dari Negara yang berpenghasilan rendah dan menengah.kasus kanker pada anak usia dibawah satu tahun berjumlah 0,3 kasus per 1000 penduduk, usia satu sampai empat tahun sejumlah 0,1 kasus per 1000 penduduk, dan usia lima belas tahun sampai delapan belas tahun bejumlah 0,3 kasus per 1000 penduduk (Departemen kesehatan, 2015). Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker yang paling banyak dilakukan. Komplikasi kemoterapi juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan, menigkatkan setres dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Dengan kata lain tindakan kemoterapi secara signifikan berdampak atau mempengaruhi kualitas hidup dari penderita kanker di antaranya kesehatan fisik, psikologis, spiritual, status ekonomi dan dinamika keluarga (Utami, 2014). Anak yang mengalami kanker, secara umum psikologisnya juga berbeda karena dari fase aman nyaman menjadi tertekan, mudah gelisah, dan takut akan masa depannya. Perbedaan yang terjadi yankni anak lebih cenderung 2
7 diam menutup diri, serta menangis sebagai ekspresi dari kekhawatiran mereka (Kumalasari dkk, 2014). Anak akan merasa sedih karena tidak dapat berinteraksi seperti anak normal lainnya. Mereka juga berperilaku tempramen dan tidak koperatif karena tidak mengenali penyakitnya (Wong, 2008). Anak yang dirawat di rumah sakit juga akan mengalami terauma hospitalisasi, sari sudut pandang anak-anak rumah sakit merupakan sebuah tempat yang menakutkan. Beberapa alasan berikut yang dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan pada anak meliputi suasana rumah sakit yang asing, wajah-wajah tidak familiar, serta aroma yang khas dari rumah sakit (Norton, 2012). Kecemasan pada anak terjadi dikarnakan anak sedang mengalami pengobatan, cemas merupakan bagian dari penyakit dan selama menjalani proses pengobatan pada penderita kanker. Selama itu juga kecemasan pada anak sakit kanker sebagai dampak dari pengobatan dan prosedur yang dilakukan. Rasa cemas yang dirasakan anak dapat mempengaruhi pespon anak akan penanganan medis (Ningsih dkk, 2013). Menurut Cutler (2007) rasa takut yang berlebihan dapat menyebabkan dampak yang sangat merugikan pada pikiran serta tubuh bahkan dapat menimbulkan penyakit-penyakit fisik. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 25 desember 2016 RSUD Dr Moewardi. Didapatkan hasil observasi sebanyak 3 anak memberontak saat dilakukan perawatan, menolah untuk makan, serta stakut saat ditingal orang tua ke kamar mandi maupun ke ruang perawat. Sedangkan 2 orang anak terlihat beberapa rambut ada yang rontok dan ada yang menangis karena nyeri. Berdasarkan fenomena dan data-data diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang gambaran perubahan fisik dan kecemasan pada anak sakit kanker dengan kemoterapi di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui gambaran perubahan fisik dan kecemasan pada anak sakit kanker dengan kemoterapi di RSUD Dr Moewardi Surakarta. 3
8 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran keadaan sumber objektif. Desain penelitia yang digunakan adalahdeskriptif analitik yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau analisis tentang suatu keadaan secara objektif karena suatu kondisi pada sekelompok subjek tentang variabel tertentu dikumpulkan secara simultan dalam waktu tertentu (Notoatdmojo, 2012). populasi penelitian ini adalah 143 anak pasien kanker dan jumlah kunjungan sebanyak 207 kali. Jumlah tersebut diambil selama satu tahun yaitu dari bualan januari 2016 sampai januari 2017, sedangkan sample sebanyak 21 pasien kanker anak dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan checklist dan Instrume T-MAS. Analisis data menggunakan uji deskriptif. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden No Karakteristik Frekuensi Persentase (%) 1. Umur anak a. < 10 tahun b. > 10 tahun Total Jenis kelamin a. Perempuan b. Laki-laki Total Karakteristik umur responden menunjukkan sebagian besar responden adalah anak yang berusia kurang dari 10 tahun yaitu sebanyak 17 responden (81%) dan sisanya sepuluh tahun keatas sebanyak 4 responden (19%). Selanjutnya karakteristik jenis kelamin menunjukkan sebagian besar responden adalah laki-laki sebanyak 11 responden (52%) dan perempuan sebanyak 10 responden (48%). 4
9 3.2 Analisis Univariat Distribusi Frekuensi Perubahan Fisik Table 2. Distribusi Frekuensi Perubahan Fisik No Gambaran Perubahan Frekuensi Presentasi Fisik Setelah Kemoterapi 1. Kelelahan, sulit menelan, % mual, hilang nafsu makan, mual 2. Pusing % 3. Mulut terasa kering, sering 16 76% buang air kecil 4. Bengkak kaki, sering 15 71% buang air besar 5. Sariawan, bengkak tangan, 14 67% susah buang air kecil 6. Sulit tidur, rambut rontok, 13 62% muntah 7. Susah buang air besar 12 57% 8. Gangguan pendengaran 9 43% 9. Gangguan pengelihatan 7 33% Total % Berdasarkan gambar tersebut menunjukkan bahwa distribusi perubahan fisik pada ank kanker dengan kemoterapi yang dialami responden dengan adalah kelelahan, sulit menelan, mual, hilang nafsu makan yaitu 21 responden dengan jumlah presentase 100%, sedangkan presentase kedua yang dialami adalah pusing yaitu 19 responden dengan jumlah presentase 91%, selanjutnya presentase ketiga yang dialami yaitu mulut terasa kering dan sering buang air kecil dengan 16 responden dengan presentase 76%, bengkak di kaki dan sering buang air besar menempati presentase ke empat yaitu 15 responden dengan presentase 71%, sedangkan susah buang air kecil dan bengkak ditangan menempai presentase ke lima setelah bengkak di kaki dan sering buang air besar 5
10 yaitu 14 responden dengan presentase 67%, selanjutnya sulit tidur, rambut rontok, dan muntah presentase ke enam yaitu 13 responden dengan presentase 62%, susah buang air besar presentase ke tujuh yaitu 12 responden dengan presentase 57 %, dan dilanjutkan dengan ganguan pendengaran yaitu 9 responden dengan presentase 43%, dan ganguan penglihatan yaitu 7 responden dengan presentase 33% Distribusi Frekuensi Kecemasan Table 3. Distribusi Frekuensi Kecemasan No Perubahan Fisik Frekuensi Persentase (%) Tidak cemas Cemas ,4 47,6 Total Distribusi frekuensi kecemasan menunjukkan sebagian besar adalah tidak cemas sedang sebanyak 11 responden (52,4%), selanjutnya adalah cemas sebanyak 10 responden (47,6%). 3.3 Pembahasan Karakteristik Responden Karakteristik umur responden menunjukkan sebagian besar responden adalah anak yang berusia kurang dari 10 tahun (81%) dan sisanya sepuluh tahun keatas (19%). Penyakit kanker merupakan penyakit yang dapat merusak mental anak dan orang tua anak. Kanker merupakan penyakit dengan angkakematian tinggi. Data Global Action AgaintsCancer (2006) dari WHO menyatakan bahwaangka kematian akibat kanker dapat mencapai45% pada tahun Sekitar 2300 anak danremaja setiap tahun meninggal karena kanker,sehingga kanker menjadi penyebab palinglazim dalam kelompok usia 1-19 tahun(shahmoradi etal, 2012). Prevalensi kanker anak di Indonesiapun juga relatif tinggi. Data lain menunjukkanbahwa prevalensi kanker mencapai 1,4 per1000 penduduk. Kasus kanker terjadi padagolongan usia anak yang 6
11 mencapai 2-6% dankanker merupakan penyakit degeneratif yangmenyebabkan 10% kematian pada anak(riskesdas, 2013) Karakteristik jenis kelamin responden menunjukkan sebagian besar responden adalah laki-laki (52%) dan perempuan (48%). Penyakit kanker memberikan dampak psikologis bagi pasiennya khususnya timbulnya kecemasan. Wong (2009) mengemukakan bahwa kemampuan anak usia sekolah dalam menghadapi stressor kurang baik. Aktivitas fisik dan mental pada anak usia sekolah pada umumnya adalah tinggi, munculnya keterbatasan aktivitas fisik dan mental pada anak sekolah menyebabkan munculnya ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan pada anak sekolah sehingga menimbulkan kecemasan. Tingkat kecemasan yang dialami anak sekolah berhubungan dengan tidak sesuaianya harapan aktivitas yang diinginkan dengan yang diperbolehkan, semakin dibatasi aktivitas fisik anak sekolah, maka tingkat kecemasannya semakin meningkat. Dalam kondisi tersebut, anak perempuan memiliki tingkat tekanan yang lebih rendah, karena pada umumnya pada usia tersebut anak perempuan memiliki aktivitas fisik yang lebih rendah dibandingkan anak lakilaki Perubahan Fisik Hasil analisis perubahan fisik menunjukkan perubahan fisik yang paling dominant dialami oleh pasien kanker yang menjalani kemoterapi adalah mengalami kelelahan, merasakan sulit menelan, merasa mual, dan kehilangan nafsu makan dimana semua responden mengalaminya. Sedangkan perubahan fisik yang paling jarang muncul adalah adanya gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran. Timbulnya perubahan fisik pada pasien kanker disebabkan pada proses kemoterapi berdampak pada perubahan dalam tubuh pasien baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu reaksi farmakologi. Kanker merupakan penyakit yang kompleks dengan manifestasi yang bervariasi.umumnya pasien kanker mengalami gejala fisik, psikologis, dan gangguan fungsional (Ogce & Ozkan, 2008). Kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel kanker dengan obat anti kanker (sitostatika) (Sukardja, 1996 dalam Lutfah, 2009). 7
12 Frekuensi pemberian kemoterapi dapat menimbulkan beberapa efek yang dapat memperburuk status fungsional pasien. Efek kemoterapi yaitu supresi sumsum tulang, gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, kehilangan berat badan, perubahan rasa, konstipasi, diare, dan gejala lainnya alopesia, fatigue, perubahan emosi, dan perubahan pada sistem saraf (Nagla, 2010). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek kemoterapi dapat memperburuk status fungsional (mencakup ketidak mampuan dalam menjalankan perannya) setelah pemberian kemoterapi pada periode kedua (Lee, 2005 dalam Ogce & Ozkan, 2008). Ogce & Ozkan (2008) menyatakan gejala fisik dan psikologis yang ditimbulkan akibat pemberian frekuensi kemoterapi terkait dengan penurunan kemampuan dalam status fungsional selama menjalani kemoterapi. Hal ini sejalan dengan beberapa penemuan yaitu penelitian Watters et al (2008), Lee at al (2005), dan Ahlberg et al (2005) bahwa status fungsional pasien sebelum menjalani kemoterapi mengalami penurunan, baik pada aspek fungsi fisik yaitu fungsi peran, fungsi sosial, dan status kesehatan yang lebih luas setelah mendapatkan adjuvant kemoterapi. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan Lee (2005) pada beberapa kondisi gejala-gejala yang berhubungan dengan pemberian kemoterapi dapat menurunkan aktivitas sehari-hari pasien kanker payudara dan menyebabkan mereka hanya bisa terbaring ditempat tidur dan tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka dalam beraktivitas. Berikut adalah hasil penelitian ini dengan peubahan yang paling sering dialami responden : a. Kelelahan Pada penelitian ini didapatkan hasil 21 responden dengan presentase 100% mengalami kelelahan. Menurut schuter (2014), kelelahan adalah gejala yang paling umumdilaporkan oleh pasien yang menerima kemoterapi karena adanya pengurangan poduksi sel darah merah sehingga pengikatan oksigen dalam darah akan berkurang maka tubuh akan lemas walaupun tidak melakukan aktivitas. Dikuatkan dengan teori Vitkauskaite et al (2011), yaitu kelelahan disebabkan 8
13 karena banyak factor seperti anemia, ganguan tidur, dan efek dari pengobatan kanker dan difungsi organ.menurut Ream, Richardson dan Dan (2006) kelelahan dapat terjadi karena kebutuhan nutrisi yang kurangsehinga kebutuhan energi dalam tubuh tidak tercukupi. Kelelahan dapat muncul beberapa hari setelah pengobatan kemooterapi. b. Pusing Hasil penelitian ini didapatkan 91% responden mengalami pusing. Menurut schulter (2014) kemoterapi dapat menyebabkan sakit bagi sebagian pasien, termasuk sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, dan rasa sakit dari kerusakan syaraf. Nyeri bias berkurang dari waktu ke waktu tetapi beberapa pasien mungkin memiliki gejala selama beberapa bulan sampai tahun. c. Sariawan Hasil penelitian ini menunjukkan 14 responden mengalami sariawan dengan presentase 67%. Menurut Schulter (2014), kemoterapi dapt merusak sel-sel yang melapisi mulut dan tengorokan, bisanya berkembang selama 5 sampai 14 hari setelah kemoterapi dan dapat sembuh dengan sendirinya setelah pengobatan selesai. Psien yang menerima kemoterapi jika memiliki pola makan tidak sehat dan kesehatan gigi yang buruk dapat meningkatkan resiko mulut dan tengorokan bias terluka. d. Sulit menelan Hasil penelitian didapatkan 21 responden mengalami sulit menelan dengan presentase 100%. Menurut Schulter (2014) sulit menelan adalah kondisi ketika seseorang kesulitan dalam menelan makana ataupun cairan. e. Mual dan muntah Hasil penelitian ini didapatkan pasien mengalami muntah sebanyak 13 responden dengan presentase 62% dan mengalami mual sebanyak 21 responden dengan presentase 100%. Menurut Gralla, Grumbreg dan Massner (2008), mual dan muntah akan terjadi pada 24 jam pertama setelah kemoterapi sedangkan mual dan 9
14 muntah yang terlambat merupakan efek samping yang terjadi sehari setelah kemoterapi atau bahkan beberapa hari setelah kemoterapi. f. Kehilangan nafsu makan Hasil penelitian ini didapatkan 21 responden mengalami kehilangan nafsu makan dengan presentase 100%. Menurut Cherwin (2012), yaitu kurangnya nafsu makan terkait kanker dapat terjadi karena sinyal rasa lapar yang berasal dari hipotalamus berkurang dan sinyal untuk kenyang yang dihasilkan melacortin diperkuat. Kurangnya nafsu makan juga dapat semakin memburuk saat pasien menerima kemoterapi yang berhubungan dengan mual atau perubahan rasa. g. Susah buang air besar Penelitian ini didapatkan 12 responden mengalami susah buang air besar dengan presentase 57%. Menurut Alvia (2004), pasien dengan kanker setadium lanjut memiliki beberapa factor yang menyebebkan konstipasi yaitu pengunaan analgesic opioid, berkurannya intake makanan dan minuman, mobilisasi yang berkurang, dan terkait dari keganasan kanker yang diderita. h. Susah tidur Hasil penelitian ini didapatkan 13 responden mengalami sulit tidur dengan presentase 62%. Menurut Schulter (2014), yang menjelaskan bahwa kebanyakan orang mengalami insomnia didalam hidup mereka, tetapi resiko insomnia meningkat dengan tambahnya usia atau penyakit serius seperti kanker. Selain itu factor depresi dan kecemasan terhadap pengobatan dan terapi kanker dapat menyebabkan pemicu terjadinya insomnia atau sulit tidur. i. Bengkak pada tangan dan kaki Hasil penelitian ini didapatkan 15 responden bengkak pada kaki dengan presentase 71% dan responden bengkak pada tangan 14 dengan presentase 67%. Menurut Schuchter (2014), sindrom tangan kaki juga disebut palmae-plantar erythrodysesthesia, merupakan efek samping dari beberapa jenis kemoterapi. Hand-food syndrome menyebabkan kemerahan, bengkak, 10
15 j. Rambut rontok Hasil dari penelitian ini didapatkan 13 responden mengalami rambut rontok dengan presentase 62%. Menurut trueb (2009), karateristik utama dari folikel rambut anagen yang mengalami poliferasi dengan sel-sel matrix yaitu dengan menunjukkan aktivitas poliferasi terbesar dalam membuang batang rambut. Penghentian mendadak aktivitas mitosis menyebabkan melemahnya sebagian keratin di bagian poksimal batang rambut, penyempitan, dan selanjutnya kerusakan kanal rambut. Kerontokan rambut mulai terjadi 1 sampai 3 minggu dan selesai 1 sampai 2 bulan setelah dimulainya kemoterapi. Perubahan yang khas terjadi pada akar rambut yaitu penipisan yang tajam. Menurut Luanpitpong dan Rojanasakul (2012), kerontokan rambut mulai terjadi 2 sampai 4 minggu dan akan selesai 1 sampai 2 bulan setelah dimulainya kerontokan. Kemoterapi jangka panjang juga dapat mengakibatkan kerontokan pada rambut kemaluan, ketiak, rambut, dan wajah. k. Sering buang air kecil Hasil penelitian didapatkan data 16 responden dengan presentase 76%. Menurut Schulter (2014)beberapa kanker dan pengobatan kanker dapat menyebabkan inkontensia, ketidak mampuan untuk mengontrol buang air kecil. l. Ganguan penglihatan dan pendengaran Pada penelitian ini didapatkan hasil 7 responden dengan ganguan pengelihatan dengan presentase 33% dan 9 responden dengan ganguan pendengaran dengan presentase 43% Tingkat Kecemasan Distribusi frekuensi kecemasan menunjukkan sebagian besar adalah cemas. Kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya. Kondisi pasien anak yang menjalani kemoterapi menyebabkan mereka harus meninggalkan aktivitas-aktivitas yang biasa mereka lakukan, menghindari hal-hal yang mereka sukai dan ketidak pastian kapan selesai proses kemoterapi yang dilakukan. Kondisi-kondisi tersebut 11
16 menyebabkan munculnya kecemasan pada anak yang menjalani kemoterapi (Setiawan, 2015). Kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel kanker dengan obat anti kanker. Frekuensi pemberian kemoterapi dapat menimbulkan beberapa efek yang dapat memperburuk status fungsional pasien. Efek kemoterapi yaitu supresi sumsum tulang, gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, kehilangan berat badan, perubahan rasa, konstipasi, diare dan gejala lainnya alopesia, fatigue, perubahan emosi, dan perubahan pada sistem saraf (Nagla, 2010). Menurut penelitian Melia (2015) pemberian kemoterapi pada frekuensi tertentu sesuai dengan jenis obat kemoterapi dapat mengakibatkan perubahan pada status fungsional responden akibat efeksamping yang ditimbulkan. Efek kemoterapi pada pasien dapat mempengaruhi secara biologis, fisik, psikologis, dan sosial. Efek kemoterapi sangat beragam tergantung kepada obat yang diberikan. Efek samping yang berat sering timbul pada pasien pasca kemoterapi dan sering kali tidak dapat ditoleransi oleh pasien, bahkan menimbulkan kematian. Penelitian Umi dan Arinadi (2008) di RSUD Dr. Moewardi Surakarta menjelaskan adanya pengaruh adaptasi pasien tentang kemoterapi terhadap tingkat kecemasan pasien kemoterapi. Sheila (2008) mengemukakan bahwa diagnosa kanker dan perawatan kanker pada anak merupakan faktor yang berhubungan dengan timbulnya kecemasan pada anak. Anak yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup harus menerima perlakuan perawatan kankernya yang seringkali menimbulkan rasa sakit sementara teman lainnya tidak melaksanakan hal ini. Kondisi ini menyebabkan anak merasa tidak yakin dengan kondisi yang dialaminya sehingga menimbulkan kecemasan terhadap tubuh dan masa depannya. 12
17 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Gambaran perubahan fisik pada anak dengan kemoterapi di ruang rawat anak Melati II RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebagian besar adalah mengalami perubahan fisik. 2. Gambaran kecemasan padaanakdengankemoterapi di ruang rawat anak Melati II RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebagian besar adalah cemas. 4.2 Saran 1. Bagi Anak Anak pasien kanker hendaknya kooperatif dalam tindakan kemoterapi yang dilakukannya dan senantiasa bersemangat untuk melakukan pengobatan, sehingga kualitas hidupnya dapat terjaga. 2. Bagi Orang Tua Orang tua hendaknya dapat memberikan dukungan yang maksimal kepada anak dengan kanker, baik dari segi fisik maupun psikis sehingga anak merasa senantiasa mendapat bantuan dan dukungan dari orang tua dan akhirnya tingkat kecemasan anak dapat diminimalkan. 3. Bagi Perawat Perawat perlu melakukan upaya-upaya terapeutik untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien anak yang menjalani kemoterapi. Perawat dapat memberikan intervensi-intervensi tertentu yang dapat menurunkan kecemasan anak selama perawatan dengan kemoterapi, misalnya dengan memberikan intervensi bercerita, musik, bermain dan lain sebagainya. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya perlu untuk menambahkan jumlah sample penelitian sehingga hasil penelitian lebih akurat, serta perlu ditambahkan pula faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kecemasan anak selama menjalani kemoterapi misalnya faktor dukungan keluarga, komunikasi terapeutik perawat, faktor sarana dan 13
18 prasarana rumah sakit dan lain sebagainya sehingga diketahui faktor manakah yang paling dominan berhubungan dengan kecemasan anak selama menjalani kemoterapi. DAFTAR PUSTAKA Andriana,D. (2011). Tumbuh Kembang Dan Terapi Bermain Pada Anak. Salemba Medika. Jakarta Alimul. A (2008) Pengantar Keperawatan Anak Edisi 1. Jakarta. Salemba Medika Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. Rineka Cipta Arikunto, S (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. Rineka Cipta Aru.W, Bambang,. & Alwi. I (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Departeman Ilmu Penyakit Dalam UI Baktiar. R (2012). Manfaat Dan Efek Samping Kemoterapi. Jurnal Kesehatan. Vol 2. Diakses Pada Tanggal 02 Januari 2017 Bowden, Viki R., & Greenberg.Cindi Smith. (2012). Pediatric Nursing Prosedur. California. Lippinecot Wiliam & Wilkins Chen, Rosita,. & Cancerhelp (2012). Solusi Cerdas Mencegah Dan Mengobati Kanker. Jakarta Selatan. Agromedia Pustaka Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung. PT. Remaja Rodaskarya Departemen Kesehatan.(2015). Online, Htpp:// Diakses 23 Desember 2016 Djuantoro, Dwi. (2014). Buku Ajat Ilusrasi Patofisiologi Edisi 4. Tangerang Selatan. Binarupa Aksara Farandika. R. K. (2015). Cegah Sejak Dini Pemicu Kanker Pada Anak. Jakarta Barat. Kunci Aksara Hidayat, A., & Alimul, A. (2007). Riset Keperawatan Dan Tekhnik Penulisan Ilmiah Edisi 2. Jakarta. Salemba Medika Keliat, B. A. (2006). Ganguan Konsep Diri. Jakarta Egc 14
19 Kumalasari, Lousia Siska., & Kristi, Eunike. (2014). Fasilitas Keperawatan Anak Penderita Kanker Di Surabaya. Surabaya. Universitas Kristen Petra Lyndon. S (2010). Intisari Penyakit Dalam. Tangerang. Binarupa Aksara Murwani, A (2011). Perawatan Pasien Penyakit Dalam. Yogyakarta. Gosyen Publishing Ningsih, Eka W., Widastra, I Made., & Widianah, Lilis. (2013). Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Yang Mengalami Kecemasan Pada Anak Hospitalisasi. (Fakultas Kedokteran Universitas Undayana) Nursalam. (2008). Kosnsep Dan Peranan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Thesis, Dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Norton, Westwood D. (2012). The Healt Care Environment Through The Eyes Of Child Does Is Shooter Or Provoke Anxiety?. International Jurnal Of Nursing Practice, 11(5), Notoadmijo, Soekidjo.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta Nurwijaya, Hartanty., Andrijono., & Suheimi, H. K.(2010). Cegah Dan Deteksi Kanker Servik. Jakarta. Elek Media Komputindo Plander., & Leino, Kilpi.(2010). Empirical Studies: Children s Best And Wors Experiences During Hospitalization. Findland Scand J Caring Sci, 12(4), Potter, P.A,.& Perry. A. G (2010). Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 1. Jakarta. Salemba Medika Potter, P.A,.& Perry. A. G (2010). Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 2. Jakarta. Salemba Medika Rudolph. A,. Hofman. J,. & Colin. R (2014). Buku Ajar Pediatric Rudolph Edisi 20 Volume 3. Jakarta. Egc Schuchter. L. (2014). Discuses Medical In Relieving Side Effects Of This Cancer Treatmen, As Well As What Patient Should Ask Before Cemoterapi Begin. Diakses Tangal 24 Desember 2016 Sugiyono. (2007). Stastistik Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta 15
20 Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Metods) Cetakan Ke 7. Bandung. Alfabeta Supartini. Y.( 2005). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. EGC Stuart & Suddard. (2014). Prinsip Dan Praktek Keperawatan Psikiatri (Terjemahan). Jakarta. EGC Saragih, Rosita. (2010). Peran Dukungan Dan Koping Pasien Dengan Penyakiy Kanker Terhadap Pengobatan Kemoterapi Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun Jurnal Keperawatan Darma Agung. Volume 7. Diakses Pada 27 Desember 2016 Utami. Y (2014). Dampak Hospitalisasi Terhadap Perkembangan Anak. Jurnal Ilmiah Widya. Voume 2. No 2 Wong, D.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pedikiatri Vol 2. Jakarta. EGC Yogasmara, Eryga., & Lestari, Puji. (2010). Buku Pintar Keluarga Sehat : Panduan Praktis Hidup Sehat Bagi Seluruh Anggota Keluarga. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama 16
BAB I. Pendahuluan. cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Kanker adalah suatu
1 BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Dewasa ini masalah penyakit kanker semakin sering terjadi di berbagai daerah, hal ini dilihat dari banyaknya laporan bahwa penyakit kanker cenderung menjadi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciKECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL
98 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2. (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL CHILD ANXIETY TODDLER VIEWS FROM THE HOSPITAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat menyerang siapa saja. Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh
Lebih terperinciIbnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang mempunyai spektrum sangat luas dan kompleks. Penyakit ini dimulai dari neoplasma ganas yang paling jinak sampai neoplasma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Penyakit kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertembuhan sel tidak normal/ terus menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai
Lebih terperinciMEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG
MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG Asri Rahmawati, Arena Lestari, Ferry Setiawan ABSTRAK Salah satu penyakit yang menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan periode dalam kehidupan yang dimulai pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan menimbulkan krisis pada kehidupannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan bilogis lainnya,
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.
HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr. MOEWARDI Lilis Murtutik, Wahyuni ABSTRAK Latar belakang : Leukemia
Lebih terperinciGAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker merupakan penyakit yang mematikan dan jumlah penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun 2012 yang dikeluarkan
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks di Indonesia, yang perlu ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, efisien, ekonomis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker merupakan penyakit keganasan yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar. Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kanker
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan
BAB 1 PENDAHULIAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan masyarakat. Keperawatan holistik berasal
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No., April 05 55 HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Bayu Teovilus, Dwi Kartika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang tumbuh secara terus-menerus dan tidak terkendali. Kasus kanker pada anak menjadi penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat beresiko terkena kanker. Kanker
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciInggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre
PERBEDAAN TERAPI BERMAIN PUZZLE DAN BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) SELAMA HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RS TK. III. R. W. MONGISIDI MANADO Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J
PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Diah Luki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat adanya pertumbuhan sel- sel jaringan tubuh yang tidak normal. Penyebabnya adalah neoplasia, displasia, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan kematian. Dewasa ini tehnologi telah berkembang pesat dalam mendiagnosis dan menangani penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciPERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Anindiansari Pratiwi STIKES Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT Atraumatic care is the important
Lebih terperinciKESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA
KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : Yustina Permanawati F 100 050 056 FAKULTAS
Lebih terperinciPENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang
PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Desi Ariyana Rahayu 1), Tri Nurhidayati 2) 1) Departemen keperawatan jiwa, FIKKES, Unimus, Jln. Kedungmundu Raya no
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menurun pada usia 10 tahun (Hoffbrand, 2005). Berdasarkan data tahun 2010 dari American Cancer Society, jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan kondisi yang mempengaruhi fungsi seharihari selama lebih dari 3 bulan dalam setahun, yang menyebabkan hospitalisasi dari 1 bulan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu tertinggi saat ini. Gejala awal yang timbul bersifat asimtomatis yaitu perdarahan sedikit setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara seseorang, yang bersifat buruk, sifat tumbuhnya sangat cepat, merusak, menyebar dan menyebabkan
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disususn Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Lebih terperinciGAMBARAN KONSEP DIRI PADA PASIEN LUKA GANGREN DIABETIK DI POLIKLINIK KAKI DIABETIK TAHUN 2014
GAMBARAN KONSEP DIRI PADA PASIEN LUKA GANGREN DIABETIK DI POLIKLINIK KAKI DIABETIK TAHUN 2014 Sri Ayu Lestari 1, Warjiman 2, Antia Barewe 3 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin sriayulestari182@yahoo.co.id,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit kompleks yang dicirikan dengan dengan pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkontrol. Kanker dapat terjadi dengan berbagai
Lebih terperinciEvangeline Hutabarat dan Wiwin Wintarsih. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor 1 dinegaranegara
GAMBARAN STRES PSIKOLOGIS SEBAGAI PENCETUS SERANGAN ULANG NYERI DADA PADA KLIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUANG PERAWATAN VIII RS. DUSTIRA CIMAHI Evangeline Hutabarat dan Wiwin
Lebih terperincidan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Kecemasan Remaja yang Menjalani Perawatan (Hospitalisasi) Remaja 1. Kecemasan Kecemasan merupakan suatu sinyal yang menyadarkan dan mengingatkan adanya bahaya yang mengancam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh manusia bersifat
Lebih terperinciPerbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.
Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.Djamil Padang Elza Sri Pratiwi a, Deswita a a Fakultas Keperawatan
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama yang dapat menyusup dan menekan jaringan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : EKAN FAOZI J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
HUBUNGAN HOSPITALISASI BERULANG DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRASEKOLAH YANG MENDERITA LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT DI RUANG MELATI 2 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah satu diagnosis kardiovaskular yang paling cepat meningkat jumlahnya (Schilling, 2014). Di dunia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan menjadi penyakit yang terus meningkat kejadiannya. Studi Framingham memberikan gambaran yang jelas
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN Ika Agustina*Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mammae) merupakan keganasan yang paling banyak pada wanita. Penyakit kanker payudara merupakan penyakit yang didominasi oleh wanita (99%)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Anak adalah individu yang masih memiliki ketergantungan pada orang dewasa dan lingkungan sekitarnya, anak memerlukan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat
Lebih terperincikependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit 2004) dan Friedman (1998) mendefenisikan bahwa keluarga adalah kumpulan
BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Konsep Dukungan Keluarga 2.1.1 Pengertian Keluarga Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah
Lebih terperinciPerformance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak
Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Erni Nuryanti Suharto Endang Nurnaningsih Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO 1 Megarista Aisyana, 2 Iin Rahayu Abstrak Hubungan yang harmonis antara perawat rumah sakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga sel-sel didalam payudara terjadi pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa (Purwanto, 1998). Periode ini dianggap sebagai masa-masa yang sangat penting dalam
Lebih terperinciPENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Tesis Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah individu unik yang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang berbeda dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat. kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kanker.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat ditakuti oleh kebanyakan orang.
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi diri dengan kualitas hidup pasien kanker. Hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan bersifat menyebar pada organ tubuh yang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya perubahan atau gangguan fisik, psikis, sosial dan adaptasi terhadap lingkungan. Sakit dan dirawat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (defisit neurologik) akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Secara sederhana stroke
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciPERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO
PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO Abdul Muhith *, Sulusul Hasanah ** *Dosen Sekolah Tinggi Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO menyebutkan, di dunia pada tahun 2008 diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun kedepan. Di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini jumlah penderita kanker di seluruh dunia semakin meningkat. Dari kasus kanker baru yang jumlahnya diperkirakan sembilan juta setiap tahun lebih dari setengahnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gagal untuk mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan dan elektrolit,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemamouan tubuh gagal untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kanker serviks semakin hari menjadi salah satu penyakit yang semakin meresahkan manusia. Kanker diperkirakan menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sakit dan dirawat dirumah sakit merupakan krisis utama yang tampak pada anak jika anak di rawat dirumah sakit. Anak tersebut akan mudah mengalami krisis karena anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG M. Fatkhul Mubin, Dessy Maria Hanum Staf Pengajar Prodi S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS Abstraks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial dan perkembangan atau spiritual seseorang
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA
PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Pandeirot *, Fitria**, Setyawan** Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang terjadi karena pankreas tidak dapat menghasilkan insulin atau penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak adalah manusia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari awal kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu yang sedang
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH
TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Beberapa kanker seperti kanker serviks dan kanker payudara adalah pembunuh terbesar bagi wanita. Kenyataannya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering terjadi pada wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur 40-44 tahun (Bland, Vezeridis dan Copeland,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah tunas bangsa, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa. Oleh karena itu anak perlu mendapat kesempatan yang seluasluasnya untuk tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengetahuan telah membawa kemajuan salah satunya yaitu meningkatnya usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global Action Againts Cancer (2006) dari WHO menyatakan bahwa angka kematian akibat kanker dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes melitus, cedera dan penyakit paru obstruktif kronik serta penyakit kronik lainnya merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara di banyak negara merupakan kanker yang paling sering terjadi dan penyebab kematian pada wanita. Di kebanyakan negara urutan pertama ditempati oleh
Lebih terperinci