BAB IV HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Subyek Penelitian Dalam bab ini, peneliti akan memaparkan subjek penelitian dan hasil penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In serta Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009 sebagai objek penelitiannya. Metode penelitiannya menggunakan metode survei yaitu berupa kuesioner, yang nantinya dibagikan kepada 10% sampel dari total pupulasi 702 orang Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009 yaitu sebanyak 70 sampel. Setiap keusioner berisi 17 item pertanyaan yang mewakili indikator dari variabel Daya Tarik (X) dan Minat Beli (Y) Gambaran umum PT. Astra Honda PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya di impor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).

2 PT Astra Honda Motor juga merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra Internasional Tbk, Indonesia. Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi. Astra Internasional memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra juga mampu memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul. Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

3 Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Hondatahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra Internasional Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.

4 Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 4.4 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ke tiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India. Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta gerai suku cadang atau H3, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar orang, ditambah 146 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana

5 transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki: - Vision To take a lead in Indonesian motorcycle market by making customers dream come true, creating joy to customers and contribute to Indonesia society. (Untuk memimpin pasar sepeda motor Indonesia dengan membuat mimpi pelanggan menjadi kenyataan, menciptakan kegembiraan kepada pelanggan dan memberikan kontribusi terhadap masyarakat Indonesia). - Mission Creating mobility solution to society with best products and services. (Menciptakan solusi mobilitas untuk masyarakat dengan produk dan layanan yang terbaik) Honda Supra X 125 Helm In PT Astra Honda Motor (AHM) memberikan warna dan striping baru pada varian Honda Supra X 125. Warna dan striping baru ini memberikan tampilan lebih tajam dan sporty. Konsep warna dan striping baru ini mempertahankan desain sporti dinamis yang ada saat ini. Selain

6 itu diharapkan dapat memberikan tampilan lebih dinamis pada tipe spoke wheel dan kesan racing pada tipe casting wheel. Merek Supra diperkenalkan pertama kali pada 1997 melalui Honda Supra bermesin 100cc. Honda Supra X memiliki brand yang cukup kuat. Merek ini sudah menemani masyarakat Indonesia sekitar 14 tahun sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 melalui model Honda Supra bermesin 100cc. Saat ini Supra X telah mendominasi pasar sepeda motor bebek segmen atas dengan lebih dari 11 juta pemakai. Pada tahun 2005, AHM memperkenalkan Honda Supra X 125 dengan desain dan mesin baru, termasuk varian PGM-FI (Programmed Fuel Injection) yang tercatat sebagai motor berteknologi injeksi pertama di Indonesia. Pada 2007, AHM merilis Honda New Supra X 125 dengan perubahan desain bodi baru yang lebih sporti. Honda Supra X 125 Helm in yang menawarkan nilai fungsional baru melalui kelapangan bagasi dengan kapasitas total 19,5 liter dan tangki BBM dengan kapasitas terbesar di segmen bebek yaitu 5,6 liter. Serta memiliki desain yang modern-elegan dilengkapi dengan mesin yang bertenaga dan efisien. Honda Supra X 125 juga dikenal masyarakat sebagai motor dengan mesin 125 cc 4 tak yang telah terbuktikan kemampuannya menjadi sepeda motor yang bertenaga, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Supra X 125 juga menyuguhkan kemudahan serta kenyamanan berkendara yang optimal melalui posisi berkendara

7 yang ergonomis. Ketangguhan mesin dan beragam fitur unggulan ini sudah teruji sehingga mengantarkan Honda Supra X 125 menjadi Raja Motor Bebek kelas 125 cc ke atas. Pengembangan desain, teknologi serta penambahan nilai baru pada sebuah model sepeda motor merupakan bagian dari komitmen Honda agar selalu dapat memenuhi keinginan dan harapan konsumen sepeda motor di Indonesia. Honda Supra X 125 Helm in memiliki desain modern yang elegan dilengkapi dengan lampu utama ganda dengan desain modern, sayap samping 3D yang fungsional, lampu belakang ganda tampil modern dengan LED, desain pijakan kaki belakang yang modern, serta desain knalpot dilengkapi pelindung yang elegan. Selain itu Honda Supra X 125 Helm in juga memperkenalkan nilai fungsional terbaru pada jenis sepeda motor bebek dengan fitur Helm in yaitu bagasi serba guna dengan kapasitas 19,5 liter dan merupakan yang pertama di dunia. Fitur baru lain pada motor baru Honda ini adalah kapasitas tangki BBM yang mencapai 5,6 liter atau yang terbesar di segmennya dengan kemampuan menempuh jarak hingga 287 kilometer. Bagasinya yang lapang dengan kemampuan memuat satu helm full face dan kapasitas tangki bensin yang mampu menempuh perjalanan jauh, merupakan nilai baru yang diyakini akan memberikan manfaat yang besar dalam menunjang aktivitas masyarakat sehari-hari.

8 Honda Supra X 125 Helm in dipasarkan dengan harga Rp ,- (on the road Jakarta). Tersedia dalam 4 pilihan warna yaitu Legacy Green, Royal Blue, Luxurious Gray, dan Majestic Red. Berdasarkan data penjualan di pasar domestik, selama Januari- Maret 2012 total penjualan Honda Supra X 125 tercatat unit. Jika ditambahkan dengan Honda Supra X 125 Helm in unit, maka total penjualan Honda Supra Series mencapai unit. Dengan angka ini, pangsa pasar Honda di segmen bebek 125 cc ke atas mencapai 64,2 persen. Tabel 4.1 Spesifikasi Honda Supra X 125 Helm In Spesifikasi Honda Supra X 125 Helm in Panjang X lebar X tinggi: x 711 x mm Jarak Sumbu Roda: mm Jarak terendah ke tanah: 135 mm Berat kosong: 107 kg Tipe rangka: Tulang punggung Tipe suspensi depan: Teleskopik Tipe suspensi belakang: Lengan ayun dengan sokbreker ganda Ukuran ban depan: 70/90-17 M/C 38P Ukuran ban belakang: 80/90-17 M/C 44P Rem depan: Cakram hidrolik, dengan piston tunggal Rem belakang: Cakram hidrolik, dengan piston tunggal Kapasitas tangki bahan bakar: 5.6 liter Tipe mesin: 4 langkah SOHC Diameter x langkah: 52.4 x 57.9 mm Volume langkah: cc

9 Perbandingan Kompresi: 9.3:1 Daya Maksimum: 9.6 PS / rpm Torsi Maksimum: 1.08 kgf.m / rpm Kapasitas Minyak Pelumas Mesin: 0.7 liter pada penggantian periodic Kopling Otomatis: Ganda, otomatis, sentrifugal, tipe basah Gigi Transmsi: 4 kecepatan rotari / bertautan tetap Pola Pengoperan Gigi: N N (rotari) Starter: Pedal dan elektrik Aki: MF 12 V Ah Busi: ND U20EPR9, NGK CPR6EA-9 Sistem Pengapian: DC-CDI, Battery Gambar 4.1 Bagan dan Tabel Data AISI : Penjualan Sepeda Motor di Indonesia

10

11 Gambar 4.2 Print Ad Honda Supra X 125 Helm In Gambar 4.3 Tampilan dan Varian Warna Honda Supra X 125 Helm In

12 4.1.3 Mahasiswa Universitas Esa Unggul Populasi yang dipilih oleh peneliti adalah mahasiswa/i Universitas Esa Unggul (reguler) angkatan 2009 yang aktif dalam semester genap Di mana populasi tersebut terbagi dari 9 fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Komputer, Fakultas Kesehatan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Fisioterapi, Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi dan Fakultas Desain dan Industri Kreatif. Sampel yang telah diambil telah dilalui dengan teknik Stratified Sampling, yang sudah peneliti jelaskan sebelumnya pada bab 3. Maka hasil yang telah di dapat oleh peneliti merupakan hasil yang benar apa adanya dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, yaitu sampel diberikan masing masing kuesioner oleh peneliti yang kemudian diisi oleh responden untuk mendapatkan hasil dari penelitian mengenai daya tarik iklan TVC Honda Supra X 123 Helm In terhadap minat beli Mahasiswa Untiversitas Esa Unggul angkatan Hasil Penelitian Pada bagian ini, peneliti akan mencoba menguraikan data dan mengolah data data hasil penelitian dari kuesioner yang telah disebarkan sebelumnya. Pada hasil penelitian ini akan dibahas mulai dari data diri responden yang mencakup jenis kelamin serta apakah responden pernah melihat iklan tersebut atau tidak.

13 4.2.1 Profil Responden Di bawah ini adalah profil responden berdasarkan klasifikasi Responden pernah melihat iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Responden Pernah Melihat Iklan Honda Supra X 125 Helm In Iklan Honda Supra X 125 Helm In f % Pernah Melihat % Tidak Pernah Melihat 0 0 Pada tabel 4.2 di atas terlihat bahwa keseluruhan responden pernah melihat iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In yaitu presentasenya adalah 100% Variabel Daya Tarik iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In Berikut ini adalah tabel tabel dari hasil pertanyaan yang merujuk pada variabel pertama yaitu, Daya Tarik iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In (Variabel X), tabel tabel ini akan di klarifikasikan berdasarkan pertanyaan yang ada pada kuesioner penelitian.

14 Tabel 4.3 Daya Tarik : Tertarik dengan Tema Iklan Skala f % SS 26 37,14% S 37 52,86% N 6 8,57% TS 0 0% STS 1 1,43% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju tertarik dengan tema dari iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 26 orang dengan persentase 37,14% dan yang menyatakan setuju sebesar 37 orang dengan persentase 52,86%. Namun ada 1 orang responden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan persentase 1,43%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju tertarik dengan tema iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In.

15 Tabel 4.4 Daya Tarik : Tertarik dengan Endorser dalam Iklan Skala f % SS 18 25,71% S 40 57,14% N 9 12,86% TS 3 4,29% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju tertarik dengan Endorser dalam iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 18 orang dengan persentase 25,71% dan yang menyatakan setuju sebesar 40 orang dengan persentase 57,14%. Namun ada 3 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 4,29%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju tertarik dengan Endorser dalam iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In.

16 Tabel 4.5 Daya Tarik : Tertarik dengan Ekspresi Endorser Iklan Skala f % SS 27 38,57% S 39 55,72% N 0 0% TS 4 5,71% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju tertarik dengan ekspresi Endorser dalam iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 27 orang dengan persentase 38,57% dan yang menyatakan setuju sebesar 39 orang dengan persentase 55,72%. Namun ada 4 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 5,71%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju tertarik dengan ekspresi Endorser dalam iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In.

17 Tabel 4.6 Daya Tarik : Tertarik dengan Adegan di dalam setiap Scene Skala f % SS 30 42,85% S 35 50% N 2 2,86% TS 3 4,29% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju tertarik dengan adegan dari setiap scene dalam iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 30 orang dengan persentase 42,85% dan yang menyatakan setuju sebesar 35 orang dengan persentase 50%. Namun ada 3 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 4,29%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju tertarik dengan adegan dari setiap scene dalam iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In.

18 Tabel 4.7 Daya Tarik : Tertarik dengan Slogan dan Tagline Skala f % SS 26 37,14% S 34 48,57% N 8 11,43% TS 1 1,43% STS 1 1,43% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju tertarik dengan slogan dan tagline dalam iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 26 orang dengan persentase 37,14% dan yang menyatakan setuju sebesar 34 orang dengan persentase 48,57%. Namun ada 1 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 1,43%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju tertarik dengan slogan dan tagline dalam iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In.

19 Tabel 4.8 Daya Tarik : Mengetahui Logo Produk Skala f % SS % S 42 60% N 4 5,71% TS 2 2,86% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mengetahui logo produk Honda yaitu sebesar 22 orang dengan persentase 31,43% dan yang menyatakan setuju sebesar 42 orang dengan persentase 60%. Namun ada 2 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 2,86%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju mengetahui logo Honda.

20 Tabel 4.9 Daya Tarik : Tertarik dengan Produk Skala f % SS 24 34,29% S 34 48,57% N 8 11,43% TS 4 5,71% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju tertarik dengan produk Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 24 orang dengan persentase 34,29% dan yang menyatakan setuju sebesar 34 orang dengan persentase 48,57%. Namun ada 4 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 5,71%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju tertarik dengan produk Honda Supra X 125 Helm In.

21 Tabel 4.10 Daya Tarik : Tertarik dengan Alunan Musik (jingle) Skala f % SS 19 27,14% S 46 65,71% N 3 4,29% TS 2 2,86% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju tertarik dengan alunan musik (jingle) dalam iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 19 orang dengan persentase 25,14% dan yang menyatakan setuju sebesar 46 orang dengan persentase 65,71%. Namun ada 2 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 2,86%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju tertarik dengan alunan musik (jingle) dalam iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In.

22 Tabel 4.11 Daya Tarik : Tertarik dengan Lirik dalam Jingle Skala f % SS 22 31,43% S 41 58,57% N 5 7,14% TS 2 2,86% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju tertarik dengan lirik dalam jingle iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 22 orang dengan persentase 31,43% dan yang menyatakan setuju sebesar 41 orang dengan persentase 58,57%. Namun ada 2 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 2,86%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju tertarik dengan lirik dalam jingle iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In.

23 4.2.3 Variabel Minat Beli Honda Supra X 125 Helm In Berikut ini adalah tabel tabel dari hasil pertanyaan yang merujuk pada variabel kedua yaitu, Minat beli (Variabel Y), tabel tabel ini akan di klarifikasikan berdasarkan pertanyaan yang ada pada kuesioner penelitian. Tabel 4.12 Minat Beli : Membutukhan Motor Bebek yang Sporty Skala f % SS 34 48,57% S 24 34,29% N 6 8,57% TS 6 8,57% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju membutukhan motor bebek yang sporty yaitu sebesar 34 orang dengan persentase 48,57% dan yang menyatakan setuju sebesar 24 orang dengan persentase 34,29%. Namun ada responden yang menyatakan netral dan tidak setuju, sebanyak 6 orang dengan persentase 8,57%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, sangat setuju membutukhan motor bebek yang sporty.

24 Tabel 4.13 Minat Beli : Membutukhan Motor Bebek dengan Bagasi Besar (Helm In) Skala f % SS 31 44,29% S 30 42,85% N 3 4,29% TS 6 8,57% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju membutuhkan motor bebek dengan bagasi besar (Helm In) yaitu sebesar 31 orang dengan persentase 44,29% dan yang menyatakan setuju sebesar 30 orang dengan persentase 42,85%. Namun ada 6 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 8,57%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, sangat setuju membutuhkan motor bebek dengan bagasi besar (Helm In).

25 Tabel 4.14 Minat Beli : Mencari Informasi tentang Kelebihan Honda Supra X 125 Helm In Skala f % SS 25 35,72% S 32 45,71% N 8 11,43% TS 5 7,14% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mencari informasi tentang kelebihan Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 25 orang dengan persentase 35,72% dan yang menyatakan setuju sebesar 32 orang dengan persentase 45,71%. Namun ada 5 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 7,14%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju mencari informasi tentang kelebihan Honda Supra X 125 Helm In.

26 Tabel 4.15 Minat Beli : Mencari Informasi tentang Harga Honda Supra X 125 Helm In Skala f % SS 19 27,14% S 35 50% N 8 11,43% TS 8 11,43% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mencari informasi harga Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 19 orang dengan persentase 27,14% dan yang menyatakan setuju sebesar 35 orang dengan persentase 50%. Namun ada 8 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 11,43%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju mencari informasi harga Honda Supra X 125 Helm In.

27 Tabel 4.16 Minat Beli : Membandingkan Honda Supra X 125 Helm In dengan Merek lain Skala f % SS 18 25,71% S 35 50% N 10 14,29% TS 7 10% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju membandingkan Honda Supra X 125 Helm In dengan merek lain yaitu sebesar 18 orang dengan persentase 25,71% dan yang menyatakan setuju sebesar 35 orang dengan persentase 50%. Namun ada 7 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 10%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju membandingkan Honda Supra X 125 Helm In dengan merek lain.

28 Tabel 4.17 Minat Beli : Meyakini bahwa Honda Supra X 125 Helm In lebih berkualiatas dibanding merek lainnya. Skala f % SS 13 18,57% S 32 45,71% N 22 31,43% TS 3 4,49% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju meyakini bahwa Honda Supra X 125 Helm In lebih berkualiatas dibanding merek lainnya yaitu sebesar 13 orang dengan persentase 18,57% dan yang menyatakan setuju sebesar 32 orang dengan persentase 45,71%. Namun ada 3 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 4,49%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju meyakini bahwa Honda Supra X 125 Helm In lebih berkualiatas dibanding merek lainnya.

29 Tabel 4.18 Minat Beli : Berminat menggunakan Honda Supra X 125 Helm In Skala f % SS 13 18,57% S 37 52,86% N 16 22,86% TS 4 5,71% STS 0 0% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berminat menggunakan Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 13 orang dengan persentase 18,57% dan yang menyatakan setuju sebesar 37 orang dengan persentase 52,86%. Namun ada 4 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan persentase 5,71%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju berminat menggunakan Honda Supra X 125 Helm In.

30 Tabel 4.19 Minat Beli : Yakin untuk Membeli Honda Supra X 125 Helm In Skala f % SS 7 10% S 31 44,29% N 18 25,71% TS 13 18,57% STS 1 1,43% Berdasarkan data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju meyakini akan membeli Honda Supra X 125 Helm In yaitu sebesar 7 orang dengan persentase 10% dan yang menyatakan setuju sebesar 31 orang dengan persentase 44,29%. Namun ada 1 orang responden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan persentase 1,43%. Jadi dapat disimpulakan bahwa mayoritas dari keseluruhan responden yang berjumlah 70 orang tersebut menyatakan, setuju meyakini akan membeli Honda Supra X 125 Helm In lainnya.

31 4.3 Pembahasan Di dalam pembahasan ini peneliti akan menjelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah disebarkan sebelumnya kepada Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009 sebanyak 70 orang responden. Kesimpulan tersebut diantaranya dari variabel daya tarik iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In, dan variabel minat beli Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009, serta hubungan antara kedua variabel tersebut Daya Tarik Iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In Tabel 4.20 Daya Tarik Iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In Secara Keseluruhan Daya Tarik pada Iklan TVC f % Tinggi (45 32) 67 95,71% Sedang (31 19) 3 4,29% Rendah (18 9) 0 0 Dalam tabel di atas dapat dilihat hasil dari keseluruhan mengenai daya tarik responden pada iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In. Berdasarkan variabel daya tarik iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In,

32 terdapat 9 pertanyaan di dalam kuesioner. Setiap jawaban sangat setuju diberi nilai 5, setuju diberi nilai 4, netral diberi nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2, dan sangat tidak setuju diberi nilai 1. Karena pertanyaan di dalam kuesioner pada variabel daya tarik ini terdapat 9 pertanyaan dengan 5 jawaban maka, nilai tertinggi adalah 45 dan yang terendah adalah 9. Daya tarik pada iklan Honda Supra X 125 Helm In bisa dikatakan tinggi apabila skor responden 45 32, yang disebut daya tarik sedang apabila skor 31 19, serta yang disebut daya tarik rendah apabila skor responden Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 67 responden dengan persentase sebesar 95,71% memiliki tingkat daya tarik pada iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In yang tinggi (tertarik) dan sisanya memiliki tingkat sedang yang ditunjukkan dengan hasil 3 responden dengan persentase sebesar 4,29%. Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009 memiliki tingkat daya tarik yang tinggi (tertarik) pada iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In dengan persentase 95,71 %.

33 4.3.2 Minat Beli Mahasiswa Aktif Universitas Esa Unggul Angkatan 2009 Tabel 4.21 Minat Beli Mahasiswa UEU Angkatan 2009 terhadap Produk Honda Supra X 125 Helm In Secara Keseluruhan Minat Beli F % Tinggi (40 28) 55 78,57% Sedang (27 17) 15 21,43% Rendah (16 8) 0 0 Dalam tabel di atas dapat dilihat hasil dari keseluruhan mengenai minat beli Mahasiswa Esa Unggul angkatan 2009 pada Honda Supra X 125 Helm In. Berdasarkan variabel minat beli Honda Supra X 125 Helm In, terdapat 8 pertanyaan di dalam kuesioner. Setiap jawaban sangat setuju diberi nilai 5, setuju diberi nilai 4, netral diberi nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2, dan sangat tidak setuju diberi nilai 1. Karena pertanyaan di dalam kuesioner pada variabel daya tarik ini terdapat 8 pertanyaan dengan 5 jawaban maka, nilai tertinggi adalah 40 dan yang terendah adalah 8. Minat beli pada Honda Supra X 125 Helm In bisa dikatakan tinggi apabila skor responden 40 28, yang disebut minat beli sedang apabila skor 27 17, serta yang disebut minat beli rendah apabila skor responden 16 8.

34 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 55 responden dengan persentase sebesar 78,57% memiliki tingkat minat beli pada Honda Supra X 125 Helm In yang tinggi (berminat) dan sisanya memiliki tingkat sedang yang ditunjukkan dengan hasil 15 responden dengan persentase sebesar 21,43%. Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009 memiliki tingkat minat beli yang tinggi (berminat) pada iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In dengan persentase 78,57% Hubungan Daya Tarik Iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In terhadap Minat Beli Mahasiswa Aktif Universitas Esa Unggul Angkatan 2009 Tabel 4.22 Daya Tarik Iklan TVC 125 Helm In terhadap Minat Beli Mahasiswa UEU Angkatan 2009 Minat Berminat Kurang Tidak Berminat Berminat % Ketertarikan f % f % f % Tertarik 52 74,28% 15 21,43% ,71% Kurang Tertarik 3 4,29% ,29% Tidak Tertarik ,57% 15 21,43% %

35 Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menyatakan tertarik dengan iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In tetapi berminat membeli Honda Supra X 125 Helm In dengan, responden yang tertarik tetapi kurang berminat membeli produk tersebut berbeda jauh jumlahnya yaitu 52 responden dengan persentase 74,28 % dan 15 responden dengan persentase 21,43 %. Serta sisanya sebesar 3 responden dengan persentase 4,29% menyatakan kurang tertarik terhadap iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In tetapi berminat membeli produk tersebut. Jadi peneliti menarik kesimpulan bahwa mayoritas besar Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009 menyatakan tertarik dengan iklan dan berminat membeli sebanyak 52 responden dengan persentase 74,28 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemungkinan besar minat beli ditentukan oleh daya tarik. Dapat dilihat bahwa ada hubungan antara daya tarik responden pada iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In dengan minat beli. Jadi dapat disimpulkan bahwa iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In bisa dibilang cukup efektif untuk menarik minat beli Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009 pada Honda Supra X 125 Helm In.

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir dekade ini, dunia industri otomotif di Indonesia khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dibuktikan

Lebih terperinci

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CKD (complete knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali diproduksi Honda

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CKD (complete knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali diproduksi Honda 35 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di indonesia. Didirikan pada 11 juni 1971 dengan nama awal

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN. pekanbaru maka PT. Global Jaya membuka cabang di kota Pekanbaru

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN. pekanbaru maka PT. Global Jaya membuka cabang di kota Pekanbaru 36 BAB IV PROFIL PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Global Jaya Perkasa Didirikan pada tahun2004 dan merupakan cabang dari PT. Global Jaya Medan seiring berkembangnya pasar sepeda motor di kota pekanbaru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada tanggal 11 Juni 1971

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Profil Perusahaan PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah Perusahaan industri sepeda motor Honda yang berlokasi di Jl. Plaza Merdeka Mas 7,8A Tangerang

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah Perusahaan industri sepeda motor Honda yang berlokasi di Jl. Plaza Merdeka Mas 7,8A Tangerang 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam menyusun skripsi ini, penulis mengadakan penelitian pad PT. Astra Honda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah singkat PT. AHASS Indonesia. komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah singkat PT. AHASS Indonesia. komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan 1. Sejarah singkat PT. AHASS Indonesia PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa fungsi sepeda motor sangat bermanfaat bagi setiap orang,

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa fungsi sepeda motor sangat bermanfaat bagi setiap orang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sepeda motor saat ini sudah menjadi barang yang penting bagi setiap orang, berarti sepeda motor merupakan sebuah kebutuhan yang tergolong primer. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tingginya aktivitas masyarakat perkotaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Gambar Umum Objek Observasi PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Gambar Umum Objek Observasi PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum 1.1.1 Gambar Umum Objek Observasi PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT.

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR Nama : Ichsan Saputro NPM : 33411449 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ainul Haq Parinduri, ST.,MMSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. Konsumen saat ini

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. Konsumen saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Mereka dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Astra Honda Motor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Astra Honda Motor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Astra Honda Motor Dilansir dari www.astra-honda.com, PT Astra Honda Motor merupakan industri sepeda motor yang memimpin pasar pada sektornya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada segmen roda dua (sepeda motor), karena masyarakat Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. pada segmen roda dua (sepeda motor), karena masyarakat Indonesia masih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis di dunia otomotif dewasa ini semakin ketat, khususnya pada segmen roda dua (sepeda motor), karena masyarakat Indonesia masih meyakini bahwa sepeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian untuk menguji pengaruh jenis larutan elektrolit pada Hydrogen Eco Booster tipe Wet Cell terhadap konsumsi bahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing perusahaan berupaya untuk menguasai pangsa pasar sebesar-besarnya guna memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Astra Honda Motor

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Astra Honda Motor BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Astra Honda Motor PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Sekumpulan objek penelitian, bisa berupa kumpulan orang (individu, kelompok, komunitas, masyarakat, dll); benda (jumlah gedung/bangunan, tempat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Dalam melakukan proses penelitian digunakan alat sebagai berikut: 1. Dynamometer Dynamometer adalah sebuah alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukkan pada gambar 3.1. : 3.1.1. Diagram alir pengujian percikan bunga api pada busi

Lebih terperinci

Spesifikasi Honda Vario 150 esp :

Spesifikasi Honda Vario 150 esp : Seperti yang sdah kita ketahui, awal tahun 2015 silam menjadi momentum bagi PT Astra Honda Motor (AHM) yang langsung melancarkan strategi terbarunya demi melawan determinasi kompetitor mereka yang juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Astra Honda Motor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Astra Honda Motor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Astra Honda Motor PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebiah pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 3.1.1 Sejarah PT Astra Honda Motor PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. PT AHM didirikan

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH dan STRUKTUR PT. ASTRA HONDA MOTOR DIVISI TECHINCAL SUPPORT

BAB II SEJARAH dan STRUKTUR PT. ASTRA HONDA MOTOR DIVISI TECHINCAL SUPPORT BAB II SEJARAH dan STRUKTUR PT. ASTRA HONDA MOTOR DIVISI TECHINCAL SUPPORT 2.1 Sejarah Singkat PT. Astra Honda Motor PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang,

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang, maupun kecil, menambah semarak persaingan di dalam dunia bisnis sejalan dengan pertumbuhan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pelaku bisnis untuk menciptakan atau menarik konsumen pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pelaku bisnis untuk menciptakan atau menarik konsumen pada suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era industri bisnis yang sangat berkembang ini, banyak pelaku bisnis yang semakin gencar melakukan penawaran akan produk yang menjadi keunggulannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar perusahaan meningkat pesat, era globalisasi semakin menambah ketatnya persaingan. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skematik Chassis Engine Test Bed Chassis Engine Test Bed digunakan untuk menguji performa sepeda motor. Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1, skema pengujian didasarkan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini kehidupan manusia tidak dapat lepas

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini kehidupan manusia tidak dapat lepas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan mobilisasi. Mobilitas manusia adalah segala kegiatan aktifitas pergerakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Dan Alat Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Sepeda Motor Dalam penelitian ini sempel atau bahan yang digunakan adalah mesin sepeda motor Honda Blade 110 cc Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Kondisi semacam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, sepeda motor telah menjadi andalan utama transportasi masyarakat Indonesia. Bukan hanya kalangan menengah atas tetapi masyarakat biasa pun banyak yang sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam produksi dan manufaktur sepeda motor setiap proses saling berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam produksi dan manufaktur sepeda motor setiap proses saling berkaitan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam produksi dan manufaktur sepeda motor setiap proses saling berkaitan antara satu proses dengan proses yang lain. Mulai dari raw material sampai dengan menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia mengakibatkan harga kebutuhan bahan baku produksi langsung maupun tidak langsung belum stabil bahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai fungsi utama sebagai sarana transportasi digunakan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai fungsi utama sebagai sarana transportasi digunakan untuk memenuhi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia otomotif sangat berperan penting pada kehidupan manusia yang kegiatan sehari-harinya tidak dapat dipisahkan dari alat transportasi. Kendaraan yang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Honda Mengutip dari www.astra-honda.com, PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi terus bertambah. Perusahaan berupaya menawarkan produknya agar konsumen tertarik dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini : 1.1.1. Diagram

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing brand yang dimiliki. Brand atau merek merupakan nilai utama

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing brand yang dimiliki. Brand atau merek merupakan nilai utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha atau ataupun perdagangan sudah berjalan cukup lama. Perkembangan dalam dunia usaha memunculkan sebuah persaingan dengan masing-masing brand yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian secara umum merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian. Penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Peran pemasaran semakin penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kesetiaan pelanggan pada merek adalah kunci bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan. Untuk memperoleh pelanggan, suatu perusahaan harus mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah honda PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Persiapan bahan pengujian :

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Persiapan bahan pengujian : 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Pada penelitian ini langkah yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukan pada gambar 3.1: 3.1.1. Diagram alir pengujian percikan bunga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Astra Honda Motor sebagai satu-satunya perusahaan manufacturing

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Astra Honda Motor sebagai satu-satunya perusahaan manufacturing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Astra Honda Motor sebagai satu-satunya perusahaan manufacturing dan Distributor resmi sepeda motor merk Honda sejak didirikan pada tahun 1971, sampai saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN GAMBAR 1.1. Logo Yamaha. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN GAMBAR 1.1. Logo Yamaha. Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Torakusu Yamaha merupakan tokoh yang dikenal sebagai pendiri salah satu perusahaan otomotif terbesar yaitu Yamaha pada tahun 1877 yang sebelumnya adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 44 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan PT. XYZ adalah salah satu perusahaan yang begerak di bidang manufaktur pembuatan sepeda motor di Indonesia dengan kepemilikan saham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin,

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produktivitas pada dasarnya berkaitan erat dengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin, peralatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman khususnya dibidang teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman khususnya dibidang teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman khususnya dibidang teknologi yang berkembang pesat dan penuh inovasi dewasa ini berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi

BAB I PENDAHULUAN. kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri baik industri produk maupun jasa, kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan A. PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bentuk CKD (completely knock down). berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bentuk CKD (completely knock down). berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Astra Honda Motor (AHM) PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT-ATRIBUT SEPEDA MOTOR HONDA New SUPRA FIT 100 CC DI WILAYAH SEMARANG

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT-ATRIBUT SEPEDA MOTOR HONDA New SUPRA FIT 100 CC DI WILAYAH SEMARANG ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT-ATRIBUT SEPEDA MOTOR HONDA New SUPRA FIT 100 CC DI WILAYAH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif kendaraan bermotor merupakan industri yang pertumbuhannya sangat pesat di Indonesia. Disebabkan kebutuhan masyarakat Indonesia akan alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini: A. Diagram

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat, mengingat semakin banyak produk yang berbasis teknologi tinggi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat, mengingat semakin banyak produk yang berbasis teknologi tinggi dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan IPTEK pada era globalisasi saat ini bisa dibilang cukup cepat, mengingat semakin banyak produk yang berbasis teknologi tinggi dari berbagai produsen. Para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis maka semakin banyak persaingan bisnis yang menggunakan strategi dan memasarkan produk dengan cara menunjukkan keunggulan-keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dunia telah diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, terutama perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat tajam. Sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat tajam. Sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar yang bergerak di bidang 1 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor terutama sepeda motor sebagai alat transportasi membuat persaingan industri manufaktur perusahaan otomotif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah : BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Mesin - mesin dan Alat Uji Sebelum melakukan pengujian emisi kita harus mengetahui standarisasi yang akan kita gunakan. Standarisaisi yang akan saya gunakan disini adalah Standarisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren,

Lebih terperinci

Marcomm Management. Marketing Communication Process 1. Berliani Ardha, SE, M.Si

Marcomm Management. Marketing Communication Process 1. Berliani Ardha, SE, M.Si Modul ke: Marcomm Management Marketing Communication Process 1 Fakultas Komunikasi Program Studi Advertising & Marketing communication Berliani Ardha, SE, M.Si Ambrosia is considered as one of the most

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan citra yang baik dan unggul bagi produknya. Setiap konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan citra yang baik dan unggul bagi produknya. Setiap konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia bisnis di era globalisasi menghadapi babak baru yaitu persaingan global. Persaingan baru bukanlah antara apa yang diproduksi berbagai perusahaan dalam pabrik

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

BAB 3 OBYEK PENELITIAN BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia, menyebabkan biaya pokok produksi menjadi naik. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia, menyebabkan biaya pokok produksi menjadi naik. Untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kenaikan harga material langsung ataupun tak langsung, akibat kondisi makro ekonomi Indonesia, menyebabkan biaya pokok produksi menjadi naik. Untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan sistemnya agar dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Aliran Pengujian Proses pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang dapat ditunjukan pada gambar gambar dibawah ini : A. Diagram

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menambah ketatnya persaingan antar perusahaan atau industri untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menambah ketatnya persaingan antar perusahaan atau industri untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan begitu cepatnya. Era globalisasi semakin menambah ketatnya persaingan antar perusahaan atau industri untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai maka dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian eksperimental yaitu metode yang dapat dipakai untuk menguji

Lebih terperinci

Yamaha Aerox 155. Spesifikasi Yamaha Aerox 155

Yamaha Aerox 155. Spesifikasi Yamaha Aerox 155 Yamaha Aerox 155 Ajang MotoGP 2016 yang berlangsung di sirkuit Sepang dimanfaatkan Yamaha untuk memperkenalkan motor matic terbarunya, yaitu Yamaha Aerox 155. Motor ini menawarkan desain agresif dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan iklan lewat media adalah iklan yang mampu. tertarik untuk meneliti sebuah produk Honda Revo Techno AT.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan iklan lewat media adalah iklan yang mampu. tertarik untuk meneliti sebuah produk Honda Revo Techno AT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan suatu pesan komunikasi yang disebar luaskan kepada khalayak yang bertujuan untuk memberikan atau menawarkan barang atau jasa dengan menyewa media. Media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini: A. Diagram

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Sinar Rejeki Lembang yang beralamat di Jl. Tangkuban Perahu No.16 Lembang adalah salah satu distributor resmi yang menjual sepeda motor merek Honda

Lebih terperinci

KATA MEREKA TESTIMONI

KATA MEREKA TESTIMONI TESTIMONI KATA MEREKA Awi, Loper Koran, Honda Beat FI 2013 Saya juga punya motor matik merek lain tapi saya lebih suka pakai Beat. Selain lebih responsif juga lebih irit. Nganterin koran jadi enggak telat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ketahun semakin

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Industri PT. Astra Honda Motor (AHM)

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Industri PT. Astra Honda Motor (AHM) BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Industri PT. Astra Honda Motor (AHM) PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara UKDW

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Berdasarkan perkembangan yang semakin pesat di bidang teknologi yang penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV. Aceh Honda Motor berdiri pada tahun 1965 berlokasi di Jl. Aceh no.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV. Aceh Honda Motor berdiri pada tahun 1965 berlokasi di Jl. Aceh no. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Aceh Honda Motor berdiri pada tahun 1965 berlokasi di Jl. Aceh no. 25. CV Aceh Honda Motor awalnya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu fenomena yang menarik. Saat perekonomian Indonesia terpuruk, industri sepeda motor ternyata menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan kebutuhan pelanggan dengan hati-hati dalam merancang. produk yang sesuai keinginan dan harapan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan kebutuhan pelanggan dengan hati-hati dalam merancang. produk yang sesuai keinginan dan harapan konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini, memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan otomotif. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan sarana transportasi sangatlah penting bagi masyarakat. Pilihan penggunaan sarana transportasi sangat beragam jenisnya, misalnya pilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental, yaitu metode yang digunakan untuk menguji karakteristik percikan bunga api dan kinerja motor dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar

Lebih terperinci

BAB I. pelaku bisnis. Keberagaman yang memberi peluang pada konsumen untuk

BAB I. pelaku bisnis. Keberagaman yang memberi peluang pada konsumen untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia dari tahun ke tahun makin pesat. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya pendirian perusahaan oleh para investor dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Honda Tipe Absolute Revo Produksi Tahun 2009 Secara umum tipe motor Honda Absolute Revo ini seperti halnya kebanyakan jenis motor di pasaran, dengan menggunakan sistim

Lebih terperinci