NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KURIKULUM TERSEMBUNYI (HIDDEN CURRICULUM) DI SDIT MUHAMMADIYAH SINAR FAJAR CAWAS KLATEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KURIKULUM TERSEMBUNYI (HIDDEN CURRICULUM) DI SDIT MUHAMMADIYAH SINAR FAJAR CAWAS KLATEN"

Transkripsi

1 NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KURIKULUM TERSEMBUNYI (HIDDEN CURRICULUM) DI SDIT MUHAMMADIYAH SINAR FAJAR CAWAS KLATEN NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh: Anissah Suryaningtyas NIM: G NIRM: 10/X/02.2.1/T/4383 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

2 Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini, Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir: Nama : Dr. Badaruddin, M.Ag. Sebagai : Pembimbing I Nama : Drs. Zaenal Abidin, M.Pd. Sebagai : Pembimbing II Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah, yang merupakan ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa: Nama : Anissah Suryaningtyas NIM : G Program Studi : Fakultas Agama Islam (Tarbiyah) Judul : Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Kurikulum Tersembunyi di SDIT Cawas Klaten Naskah Artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 20 Mei 2014 Pembimbing II Pembimbing I (Dr. Badaruddin, M.Ag.) (Drs. Zaenal Abidin, M.Pd.) ii

3 ABSTRAK Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum) di SDIT Cawas Klaten ANISSAH SURYANINGTYAS G Untuk mencapai tujuan pendidikan terdapat hal-hal yang tidak terdokumentasikan atau sifatnya tidak tertulis dan hal ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri, hal-hal inilah yang disebut dengan kurikulum tersembunyi. Kurikulum tersembunyi berperan penting dalam peningkatan nilai-nilai pendidikan Islam, karena pada dasarnya konsep kurikulum tersembunyi terekspresikan dalam gagasan bahwa sekolah melakukan lebih dari sekedar menyebarkan pengetahuan seperti yang tercantum dalam kurikulum tertulis, tetapi juga mengandung pesan yang relevan dengan kenyataan hidup. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi di SDIT Cawas Klaten?, dan nilai-nilai pendidikan Islam apa saja yang terkandung dalam kurikulum tersembunyi di SDIT Cawas Klaten?. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi yang ada di SDIT Cawas Klaten dan 2) untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam kurikulum tersembunyi yang ada di SDIT Cawas Klaten. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan pola pemikiran induktif. Dari hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan: 1) Bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) di SDIT Cawas Klaten yaitu: Kegiatan penyambutan kedatangan siswa; muroja ah juz amma, halafan hadis, hafalan doa, bacaan salat; pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah; kegiatan infak rutin dan infak bersama; outing class; kebiasaan memanggil teman dengan sapaan mbak dan mas ; figur tenaga pendidik dan kependidikan yang bersahabat dan inspiratif; budaya bersih; budaya hemat dan menjaga nutrisi. 2) Nilai-nilai pendidikan Islam dalam kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) di SDIT Cawas Klaten dapat digolongkan menjadi tiga nilai pendidikan Islam, yaitu: a) nilai pendidikan aqidah yang meliputi: muroja ah Juz amma, hafalan hadis, hafalan doa, dan bacaan salat; pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah, b) nilai pendidikan akhlak yang meliputi: kegiatan penyambutan kedatangan siswa; kebiasaan memanggil teman dengan sapaan mbak dan mas ; budaya bersih; budaya hemat dan menjaga nutrisi; outing class; figur tenaga pendidik dan kependidikan yang bersahabat dan inspiratif, c) nilai pendidikan ibadah yang meliputi: muroja ah Juz amma, hafalan hadis, hafalan doa, dan bacaan salat; pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah; kegiatan infak rutin dan infak bersama. Kata kunci: nilai, kurikulum tersembunyi iv

4 1 PENDAHULUAN Untuk pencapaian tujuan pendidikan terdapat hal-hal yang tidak terdokumentasikan atau sifatnya tidak tertulis dan hal ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri, hal-hal inilah yang disebut dengan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum). Kurikulum tersembunyi berperan penting dalam peningkatan nilai-nilai pendidikan Islam, karena pada dasarnya konsep kurikulum tersembunyi terekspresikan dalam gagasan bahwa sekolah melakukan lebih dari sekedar menyebarkan pengetahuan seperti yang tercantum dalam kurikulum tertulis, tetapi juga mengandung pesan yang relevan dengan kenyataan hidup. SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten adalah sekolah dasar milik Muhammadiyah yang beralamatkan di Jln. Raya Cawas Bayat KM. 1 Bawak, Cawas, Klaten. Kurikulum tersembunyi di SDIT Cawas diwujudkan dalam bentuk programprogram pengembangan diri. Seperti pembiasaan salat duha dan salat zuhur berjamaah, kegiatan infak rutin dan infak bersama, budaya bersih, dan outing class, dan sebagainya. Hal tersebut berfungsi memberikan pemahaman mendalam tentang kepribadian, norma, nilai, keyakinan, yang tidak dijelaskan secara menyeluruh dalam kurikulum formal. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian di SDIT Cawas Klaten dengan judul Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum) di SDIT Cawas Klaten. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja bentukbentuk kurikulum tersembunyi di SDIT Cawas Klaten?, dan nilai-nilai pendidikan Islam apa saja yang terkandung dalam kurikulum tersembunyi di SDIT Cawas Klaten?. Sedangkan, tujuan penelitian dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi yang ada di SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten, dan untuk mengetahui dan mendeskripsikan nilainilai pendidikan Islam yang terkandung dalam kurikulum tersembunyi yang ada

5 2 di SDIT Cawas Klaten. Tinjauan pustaka yang dijadikan rujukan bagi penulis diantaranya sebagai telah dilakukan oleh: 1. M. Zaenudin (UMS, 2013) dalam skripsinya yang terjudul Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode 2012, menyimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam unit kegiatan mahasiswa tapak suci UMS yaitu: (a) nilai pendidikan keimanan yaitu: nilai tauhid dan nilai pengawasan, (b) nilai pendidikan akhlak yaitu: nilai siap siaga, nilai membela keadilan dan kebenaran, dan nilai taat pada pimpinan, (c) nilai pendidikan ibadah yaitu: nilai kepatuhan dan keterpautan hati dengan Allah. Adapun penelitian ini berbeda dengan penelitian yang penulis teliti yaitu terletak pada bentuk kegiatannya, yang mana penelitian ini lebih menekankan tentang nilainilai pendidikan Islam yang terkandung dalam unit kegiatan mahasiswa tapak suci UMS. 2. Rofi Nurrohmah (UMS, 2013) dalam skripsinya yang berjudul Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Karya Bimbo, menyimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam lirik lagu karya Bimbo yaitu: (a) nilai pendidikan aqidah, yaitu keimanan kepada Allah yang mencakup tauhid rububiyah, uluhiyah, dan al-asma wa al-sifat, serta keimanan kepada Rasulullah, (b) nilai pendidikan akhlak, yaitu mencintai anak yatim dan mengasihi orang miskin sebagaimana yang dicontohkan Rasul kepada umatnya, pandai menguasai beragam ilmu pengetahuan, tekun beribadah, memakai busana muslimah dan tunduk patuh kepada Allah, (c) nilai pendidikan ibadah, yaitu mengabdi kepada Allah dengan mentaati kewajiban untuk beribadah kepada- Nya dan menyegerakan berbuat kebaikan. Adapun penelitian ini berbeda dengan penelitian yang penulis teliti yaitu penelitian ini lebih menekankan tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam lirik lagu karya Bimbo.

6 3 3. Nuuriya Shofa (IAIN Walisongo Semarang, 2011) dalam skripsinya yang berjudul Model Penerapan Hidden Curriculum Pada Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak Tahun Ajaran 2008/2009. Dalam skripsinya berkesimpulan bahwa, metode yang digunakan pendidik dalam mengembangkan hidden curriculum pada pembelajaran akidah akhlak yaitu: dengan menggunakan metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode kedisiplinan. Adapun penelitian ini berbeda dengan penelitian yang penulis teliti yaitu penelitian ini lebih menekankan pada aspek model penerapan hidden curriculum pada pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak. Dari hasil penelitian-penelitian di atas, dapat dicermati bahwa judul penelitian yang penulis lakukan yaitu Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum) di SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten tidak sama dengan judul yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, sehingga penelitian ini memenuhi unsur kebaruan. Nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan, dimana seseorang harus bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan, dimiliki, dan dipercayai 1. Pendidikan Islam adalah upaya membimbing, mengarahkan, dan membina peserta didik yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam 2. Jadi yang dimaksud nilai-nilai pendidikan Islam adalah sesuatu atau sifat-sifat penting yang berguna bagi manusia dalam menjalani hidupnya sehingga terciptanya kepribadian yang selaras dengan norma agama Islam. Macam-Macam Nilai Pendidikan Islam, meliputi: 1) Nilai Pendidikan Aqidah Pendidikan aqidah merupakan pendidikan yang diberikan pertama kali semenjak anak lahir ke dunia, 1 Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm Abbuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 292.

7 4 karena pendidikan ini berfungsi sebagai pondasi bagi diri anak tersebut dan berfungsi untuk mengembangkan fitrah yang ada. Pendidikan Islam pada akhirnya ditujukan untuk menjaga dan mengaktualisasikan potensi ketauhidan melalui berbagai upaya edukatif yang tidak bertentangan dengan Islam. 2) Nilai Pendidikan Akhlak Pendidikan akhlak merupakan pendidikan yang berperan penting dalam pembentukan emosional dan kepribadian manusia. Pendidikan akhlak tidak boleh ditinggalkan dalam rangkaian pendidikan yang diajarkan kepada anak. Akhlak dalam diri manusia timbul dan tumbuh dari dalam jiwa, kemudian berubah ke segenap anggota yang menggerakkan amalamal serta menghasilkan sifat-sifat yang baik serta menjauhi segala larangan terhadap sesuatu yang buruk yang membawa manusia ke dalam kesesatan 3. 3) Nilai Pendidikan Ibadah Ibadah adalah pengabdian ritual sebagaimana diperintahkan dan diatur di dalam al-qur an dan Sunnah. Aspek ibadah ini disamping bermanfaat bagi kehidupan duniawi, tetapi yang paling utama adalah sebagai bukti dari kepatuhan manusia memenuhi perintahperintah Allah 4. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) adalah segala sesuatu yang mempengaruhi peserta didik secara positif ketika sedang mempelajari sesuatu. Pengaruh itu mungkin dari pribadi guru, peserta didik itu sendiri, karyawan sekolah, suasana pembelajaran dan sebagainya. Kurikulum tersembunyi ini terjadi ketika berlangsungnya kurikulum ideal atau dalam kurikulum nyata 5. Pelaksanaan kurikulum tersembunyi dalam KTSP dapat digolongkan dalam aktivitas pengembangan diri yang pelaksanaannya tidak terprogram. Dalam panduan KTSP untuk pengembangan diri tentang bentukbentuk pelaksanaan pengembangan diri dinyatakan bahwa, 3 Zulkarnain, Transformasi Nilai-nilai Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm Ibid. hlm Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakaraya, 2011), hlm. 7.

8 5 bentuk-bentuk pelaksanaan pengembangan diri mencakup: 6 1) Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok atau klasikal melalui penyelenggaraan: a) Layanan dan kegiatan pendukung konseling, dan b) Kegiatan ekstra kurikuler. 2) Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagi berikut: a) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri. b) Spontan, adalah kegiatan yang tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran). c) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan, sedangkan jenis pendekatan yang digunakan bersifat kualitatif. Penelitian dilakukan di lingkungan SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten. Sedangkan subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakasek kurikulum, wakasek kesiswaan, dan 16 guru SDIT Cawas Klaten. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif, karena datanya berupa data kualitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Nilai-nilai pendidikan Islam dalam kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) yang ada di SDIT Cawas 1 Wahidmurni, dalam artikelnya Kurikulum Tersembunyi ( blogspot.com/2009/06/kurikulum-tersembunyi.html), diakses pada tanggal , pukul

9 6 Klaten dapat digolongkan menjadi tiga nilai pendidikan islam yaitu nilai pendidikan aqidah, nilai pendidikan akhlak, dan nilai pendidikan ibadah, yang masing-masing akan dijelaskan dalam uraian analisis dibawah ini: 1. Nilai pendidikan aqidah Nilai pendidikan aqidah dalam kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) di SDIT Cawas dapat dilihat dalam bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi berikut: a. Muroja ah Juz amma, hafalan hadis, hafalan doa, dan bacaan salat Kegiatan muroja ah juz amma, hafalan hadis, hafalan doa, bacaan salat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan seluruh siswa SDIT sebelum pelajaran pertama dimulai, yang dipimpin oleh seorang guru wali kelas masing-masing. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa SDIT mempunyai target bahwa seluruh siswanya harus menguasai hafalan yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Kegiatan ini mengandung nilai pendidikan aqidah, karena dengan seseorang siswa mempelajari ilmu agama, maka akan tumbuh nilai ketauhidan di dalam hatinya. b. Pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah Pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah di SDIT Cawas dilakukan dengan penuh semangat oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan SDIT. Pembiasaan ini menunjukkan bahwa seluruh tenaga pendidik dan kependidikan SDIT memiliki nilai keimanan dan ketakwaan yang tinggi kepada Allah Swt. Lingkungan SDIT yang agamis, tenaga pendidik dan kependidikannya yang selalu memanfaatkan waktu-waktu yang ada untuk beribadah secara kita sadari atau tidak, dapat menumbuhkan nilai pendidikan aqidah dalam jiwanya. 2. Nilai pendidikan akhlak Nilai pendidikan akhlak dalam kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) di SDIT Cawas dapat dilihat dalam bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi berikut: a. Kegiatan penyambutan kedatangan siswa

10 7 Kegiatan penyambutan kedatangan siswa dilaksanakan setiap pagi pada saat siswa-siswi datang ke sekolah. Kegiatan ini menanamkan nilai keramahan terhadap seluruh siswa karena dalam penyambutan ada kegiatan senyum, salam, sapa dari seluruh guru yang menyambutnya. b. Kebiasaan memanggil teman dengan sapaan mbak dan mas Kebiasaan memanggil teman dengan sapaan mbak dan mas yang ada di SDIT Cawas dapat menanamkan nilai keramahan dan kesopanan terhadap sesama atau orang yang lebih tua. Secara universal kegiatan ini menitikberatkan pada pembentukan kepribadian muslim sebagai individu yang diarahkan kepada peningkatan faktor ajar (lingkungan), yang berpedoman kepada nilai-nilai ke-islaman. c. Budaya bersih Setiap manusia mempunyai kewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar terjauh dari berbagai macam penyakit. Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri yang ditanamkan di SDIT Cawas dapat menanamkan nilai keindahan kepada siswa yang nantinya bermanfaat bagi masa depannya kelak untuk selalu menjaga kebersihan dimanapun mereka berada. d. Budaya hemat dan budaya menjaga nutrisi Larangan membawa uang untuk jajan di SDIT Cawas Klaten sudah menjadi sebuah kebiasaan setiap siswanya agar tidak jajan sembarangan diluar yang tidak terjamin kualitas makanannya. Kegiatan ini menanamkan nilai ekonomi kepada siswa untuk berhemat tidak menggunakan uangnya untuk jajan sembarangan, karena dari pihak sekolah sendiri sudah menyediakan makan siang dan snack yang sudah terjamin kualitas gizinya. e. Outing Class Kegiatan Outing Class atau pembelajaran di luar kelas yang

11 8 ada di SDIT Muhammadiyah ada berbagai macam, diantaranya manasik haji, renang, kunjungan belajar, outbound, pesantren ramadan, bazar santri, dan family day. Setiap kegiatan mempunyai manfaat yang penting bagi kehidupan siswa yang akan datang. Seperti bazar santri yang menanamkan jiwa kewirausahan pada siswa, dan melatih siswa terampil dalam bidang usaha, sehingga menanamkan sebuah nilai ilmu pengetahuan yang tidak didapat di dalam ruangan. f. Figur tenaga pendidikan dan kependidikan yang bersahabat dan inspiratif Figur tenaga pendidik yang bersahabat dengan siswa, tidak terlalu mengekang siswa, membawakan pelajarannya dengan bahasa yang mudah dipahami, dan pintar membawa suasana itu sedikit banyak dapat menginspirasi siswa untuk lebih semangat belajar. Sehingga siswa menjadi lebih akrab dengan ustaz/ustazahnya tanpa melebihi batasannya. Sedangkan figur para tenaga kependidikan juga memberikan pelayanan baik kepada seluruh siswa dengan penuh kasih sayang dan kesopanan. Hal tersebut menanamkan kepada siswa sebuah nilai keteladanan yang banyak menginspirasi siswa untuk mengikuti jejak keteladanan dari tenaga pendidik dan kependidikan di SDIT Cawas. 3. Nilai pendidikan ibadah Nilai pendidikan ibadah dalam kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) di SDIT Cawas dapat dilihat dalam bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi berikut: a. Muroja ah Juz amma, hafalan hadis, hafalan doa, dan bacaan salat Kegiatan muroja ah juz amma, hafalan hadis, hafalan doa, bacaan salat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan seluruh siswa SDIT sebelum pelajaran pertama dimulai, yang dipimpin oleh seorang guru wali kelas masing-masing. Dengan kegiatan ini maka tercipta sebuah semangat belajar dari siswa-siswi untuk mempelajari lebih dalam

12 9 lagi tentang ilmu agama. Kegiatan ini mengandung nilai pendidikan aqidah, karena dengan seseorang siswa mempelajari ilmu agama, maka akan tumbuh nilai pendidikan ketauhidan dan nilai pendidikan ibadah di dalam hatinya. b. Pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah Pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah di SDIT Cawas dilakukan dengan penuh semangat oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan SDIT. Hampir tidak ada yang melalaikan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah. Pembiasaan ini menunjukkan bahwa seluruh tenaga pendidik dan kependidikan SDIT memiliki nilai keimanan dan ketakwaan yang tinggi kepada Allah Swt. Lingkungan SDIT yang agamis, tenaga pendidik dan kependidikannya yang selalu memanfaatkan waktu-waktu yang ada untuk beribadah secara kita sadari atau tidak, dapat menciptakan suasana sekolah yang memiliki ruh-ruh Islam yang membuat hari nyaman dan tentram. c. Kegiatan infak rutin dan infak bersama Pembiasaan berinfak baik infak rutin maupun infak bersama yang dilaksanakan di SDIT Cawas Klaten, dapat melatih siswa dalam nilai peduli sosial untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk kepentingan bersama, dan melatih siswa untuk berhemat dalam pengelolaan uang. Kegiatan infak rutin dan infak bersama secara tidak langsung telah menanamkan nilai peduli sosial terhadap sesama seperti yang diajarkan dalam Islam. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis yang telah penulis paparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) di SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten yaitu: Kegiatan penyambutan kedatangan siswa; muroja ah

13 10 juz amma, halafan hadis, hafalan doa, bacaan salat; pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah; kegiatan infak rutin dan infak bersama; outing class; kebiasaan memanggil teman dengan sapaan mbak dan mas ; figur tenaga pendidik dan kependidikan yang bersahabat dan inspiratif; budaya bersih; budaya hemat dan menjaga nutrisi. 2. Nilai-nilai pendidikan Islam dalam kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) di SDIT Cawas Klaten dapat digolongkan menjadi tiga nilai pendidikan Islam, yaitu: a. Nilai pendidikan aqidah yang meliputi: muroja ah Juz amma, hafalan hadis, hafalan doa, dan bacaan salat; pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah. b. Nilai pendidikan akhlak yang meliputi: kegiatan penyambutan kedatangan siswa; kebiasaan memanggil teman dengan sapaan mbak dan mas ; budaya bersih; budaya hemat dan menjaga nutrisi; outing class; figur tenaga pendidik dan kependidikan yang bersahabat dan inspiratif. c. Nilai pendidikan ibadah yang meliputi: muroja ah Juz amma, hafalan hadis, hafalan doa, dan bacaan salat; pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah; kegiatan infak rutin dan infak bersama. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saransaran untuk dijadikan bahan pertimbangan, yaitu: 1. Kepada Kepala Sekolah SDIT Cawas perlu memberikan sosialisasi kepada ustad/ustadzah yang belum mengetahui tentang pelaksanaan kurikulum tersembunyi. 2. Bagi tenaga pendidik dan kependidikan SDIT Cawas, dapat meningkatkan program-program pengembangan diri yang kurang atau belum sepenuhnya dilaksanakan secara baik.

14 11 3. Kepada peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan referensi bagi penelitian sejenis. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakaraya. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hidayat, Rakhmat Pengantar Sosiologi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Izzan, Ahmad Tafsir Pendidikan. Banten: Shuhuf Media Insani. Lubis, Marwadi Evaluasi Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. M. Noor, Rohinah The Hidden Curriculum. Yogyakarta: Insan Madani. Nata, Abbuddin Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Putra, Nusa Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Wahidmurni Kurikulum Tersembunyi. ( wahidmurni.blogspot.com/2009/06/kurikulum-tersembunyi. html), diakses tanggal 19 November 2013.

TELAAH KURIKULUM DI SDIP AL MADINAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TELAAH KURIKULUM DI SDIP AL MADINAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TELAAH KURIKULUM DI SDIP AL MADINAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Artikel Publikasi Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

PERAN PANTI ASUHAN YATIM CABANG MUHAMMADIYAH JUWIRING KLATEN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK ASUH TAHUN 2014

PERAN PANTI ASUHAN YATIM CABANG MUHAMMADIYAH JUWIRING KLATEN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK ASUH TAHUN 2014 PERAN PANTI ASUHAN YATIM CABANG MUHAMMADIYAH JUWIRING KLATEN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK ASUH TAHUN 2014 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU AKIDAH AKHLAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PAI (Studi di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura)

PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU AKIDAH AKHLAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PAI (Studi di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura) PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU AKIDAH AKHLAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PAI (Studi di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: SITI MARFU AH A 510 100 183

Lebih terperinci

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH (Studi Kasus di SMK Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Lebih terperinci

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN 2014-2015 NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN FIQIH DALAM MEMOTIVASI SISWA UNTUK MENINGKATKAN AMALAN IBADAH SHALAT FARDHU (STUDI EMPIRIS DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN FIQIH DALAM MEMOTIVASI SISWA UNTUK MENINGKATKAN AMALAN IBADAH SHALAT FARDHU (STUDI EMPIRIS DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN FIQIH DALAM MEMOTIVASI SISWA UNTUK MENINGKATKAN AMALAN IBADAH SHALAT FARDHU (STUDI EMPIRIS DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015) NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran keikhlasan, kejujuran, keadilan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III

Lebih terperinci

PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI SUDARNO A510090214 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi manusia karena dengan pendidikan manusia dapat maju dan berkembang supaya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kegiatan amaliah dan diniah penting untuk diterapkan di sekolah sebagai wujud pembiasaan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam, terlebih untuk anak

Lebih terperinci

PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN

PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2005-2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat dan Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MODEL FULL DAY SCHOOL DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MODEL FULL DAY SCHOOL DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MODEL FULL DAY SCHOOL DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BIRRUL WALIDAIN SRAGEN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BIRRUL WALIDAIN SRAGEN TAHUN AJARAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BIRRUL WALIDAIN SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA

PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA (Studi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun 2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL

BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDIT BIAS Assalam Kota Tegal, yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya. Dengan demikian pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi yang dimiliki setiap individu sehingga dapat hidup secara optimal, baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk

Lebih terperinci

PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban

PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama ibarat pakaian menyamakan agama dengan pakaian tentu tidak selalu tepat meskipun keduanya memiliki kemiripan. Orang bisa melakukannya dengan mudah saja ketika

Lebih terperinci

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah Landasan Pengembangan Diri UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas: Pasal 1 butir 6 tentang pendidik, pasal 3 tentang tujuan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 117 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab terakhir ini berisikan uraian kesimpulan penelitian yang telah dilakukan. Selain itu diajukan beberapa rekomendasi yang telah berpedoman pada hasil penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat 137 BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Implementasi nilai kedisiplinan guru kelas IV di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan merupakan masalah yang menarik untuk dibicarakan. Hal ini disebabkan karena masalah pendidikan memuat hal mendasar menyangkut semua aspek

Lebih terperinci

PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN RANAH AFEKTIF PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MAN 2 SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012

PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN RANAH AFEKTIF PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MAN 2 SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012 PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN RANAH AFEKTIF PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MAN 2 SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Kepribadian Muslim Siswa MAN 2 Tulungagung. siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. 1

BAB V PEMBAHASAN. Kepribadian Muslim Siswa MAN 2 Tulungagung. siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. 1 82 BAB V PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Pembelajaran Aqidah Akhlak dalam Menumbuhkan Kepribadian Muslim Siswa MAN 2 Tulungagung Perspektif pembangunan pendidikan tidak hanya ditunjukkan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan

BAB II PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan BAB II PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI A. Pengertian Program Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran wajib yang merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan umat manusia yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa adanya sebuah pendidikan, maka tidak mungkin suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada poin ini akan membahas mengenai jenis penelitian serta tempat dan waktu penelitian, berikut adalah penjelasannya: 1. Jenis Penelitian Penulisan

Lebih terperinci

Oleh: Ana Khusnul Khotimah NIM: G NIRM: 11/X/02.2.1/0935 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Oleh: Ana Khusnul Khotimah NIM: G NIRM: 11/X/02.2.1/0935 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI SMA MUHAMMADIYAH 01 SIMO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Program StudiPendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SDIT ABU JA FAR MUNGGUR KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SDIT ABU JA FAR MUNGGUR KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SDIT ABU JA FAR MUNGGUR KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi

Lebih terperinci

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU DRS. AHMAD EDDISON, M.Si. Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Riau E-mail: ahmadeddison@gmail.com

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ASPEK YANG BERBEDA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PENILAIAN PENGELOLAAN KURIKULUM BERBASIS SEKOLAH Kegiatan Belajar Mengajar Berpusat pada peserta didik Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama sebagai dasar pijakan umat manusia memiliki peran yang sangat besar dalam proses kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup manusia baik dalam hubungan

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM SISWA DI SDIT INSAN UTAMA KASIHAN

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM SISWA DI SDIT INSAN UTAMA KASIHAN UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM SISWA DI SDIT INSAN UTAMA KASIHAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: VINA RIAS TEGUH RAHAYU NIM: G000100098

Lebih terperinci

PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI. (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI. (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI (Studi Kasus di Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama

Lebih terperinci

MODEL PENERAPAN HIDDEN CURRICULUM PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH ALIYAH AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2008/2009.

MODEL PENERAPAN HIDDEN CURRICULUM PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH ALIYAH AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2008/2009. MODEL PENERAPAN HIDDEN CURRICULUM PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH ALIYAH AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang pokok dan sangat penting didapat oleh setiap orang. Dengan pendidikan tersebut manusia selalu berproses menuju ke arah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

PERAN MASJID DALAM PEMBINAAN UMAT SEBAGAI UPAYA PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL. (Studi Kasus di Masjid Al-Huda Weleri, Kendal) Tahun 2011

PERAN MASJID DALAM PEMBINAAN UMAT SEBAGAI UPAYA PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL. (Studi Kasus di Masjid Al-Huda Weleri, Kendal) Tahun 2011 PERAN MASJID DALAM PEMBINAAN UMAT SEBAGAI UPAYA PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL (Studi Kasus di Masjid Al-Huda Weleri, Kendal) Tahun 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm 36.

BAB I PENDAHULUAN. Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm 36. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan figure seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013) IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PERAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN KARAKTER DI MTs NEGERI MANTINGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN KARAKTER DI MTs NEGERI MANTINGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PERAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN KARAKTER DI MTs NEGERI MANTINGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam menjelaskan bahwa pada hakikatnya penciptaan jin dan manusia untuk menjadi pengabdi kepada pencipta-nya yaitu Allah swt. Dalam hal ini manusia harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia merupakan hal yang sangat mendasar, karena itu nilai ini harus senantiasa ditanamkan sejak dini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pendidikan karakter di SDIT Hidayatullah Daren Nalumsari Jepara Tahun Ajaran 2016/2017

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pendidikan karakter di SDIT Hidayatullah Daren Nalumsari Jepara Tahun Ajaran 2016/2017 127 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan data dan temuan serta pembahasan pendidikan karakter dalam membentuk kepribadian islami peserta didik SDIT Hidayatullah Daren Nalumsari

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan maka kegiatan selanjutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing temuan penelitian akan dibahas mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN MATA PELAJARAN AKHLAK (STUDI KASUS KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013)

HUBUNGAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN MATA PELAJARAN AKHLAK (STUDI KASUS KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013) HUBUNGAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN MATA PELAJARAN AKHLAK (STUDI KASUS KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH 1 PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta 1) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan dan menyelaraskan pembangunan dan kemajuan, maka nilai akhlak harus tetap dilestarikan dan ditanamkan

Lebih terperinci

PERAN KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PROSES PEMBINAAN MORAL SISWA (Studi Pendekatan Fenomenologi di SMK Tekno-Sa Surakarta)

PERAN KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PROSES PEMBINAAN MORAL SISWA (Studi Pendekatan Fenomenologi di SMK Tekno-Sa Surakarta) PERAN KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PROSES PEMBINAAN MORAL SISWA (Studi Pendekatan Fenomenologi di SMK Tekno-Sa Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas guna

Lebih terperinci

KONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL. Oleh:

KONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL. Oleh: KONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL Oleh: YELLA AGUSTI NINGSIH NPM. 12070112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERAN WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KEISLAMAN DAN KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP KEGIATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA (TAHUN AJARAN 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang dimana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran akidah akhlak merupakan bagian dari pembelajaran agama Islam yang mampu mengarahkan dan mengantarkan peserta didik ke fitrah yang benar. Seseorang

Lebih terperinci

NILAI RELIGIUS NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA NILAI RELIGIUS NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh :Umi Maemunah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan

Lebih terperinci

S K R I P S I. Oleh: MAKHRUS SYAEANI NIM

S K R I P S I. Oleh: MAKHRUS SYAEANI NIM IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN TASMUR (TALAQQI, SOROGAN, MURAJA AH) DALAM PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN DI MI MA ARIF NU 01 PANCURENDANG KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS S K R I P S I Diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali) ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA KELAS VIII DI SMP IT NUR HIDAYAH SURAKARTA DALAM ALAQAH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA KELAS VIII DI SMP IT NUR HIDAYAH SURAKARTA DALAM ALAQAH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA KELAS VIII DI SMP IT NUR HIDAYAH SURAKARTA DALAM ALAQAH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan di Indonesia bukan hanya sebagai wahana untuk mendidik anak didik menjadi cerdas semata, melainkan juga berkarakter baik sangat dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehidupan manusia tidaklah hanya membutuhkan akan materi belaka. Banyak hal yang harus di penuhi dalam rangka menjadikan manusia yang mempunyai kesantunan terhadap Tuhan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI DI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012

HUBUNGAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI DI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 HUBUNGAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI DI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pembinaan Akhlak Siswa Melalui Keteladanan Guru (Studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa dan Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses sangat menentukan untuk perkembangan individu dan perkembangan masyarakat. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan

Lebih terperinci

PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PADA EKS PEKERJA SEKS KOMERSIAL (Studi Kasus di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama Surakarta)

PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PADA EKS PEKERJA SEKS KOMERSIAL (Studi Kasus di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama Surakarta) PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PADA EKS PEKERJA SEKS KOMERSIAL (Studi Kasus di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM EKSTRAKURIKULER TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

IMPLEMENTASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM EKSTRAKURIKULER TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH IMPLEMENTASI PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN MANDIRI DALAM EKSTRAKURIKULER TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014) SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA AKHLAK ANAK DI DUKUH TANON RT 07/RW 03 KELURAHAN MANJUNG KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA AKHLAK ANAK DI DUKUH TANON RT 07/RW 03 KELURAHAN MANJUNG KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA AKHLAK ANAK DI DUKUH TANON RT 07/RW 03 KELURAHAN MANJUNG KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru dapat dihormati oleh masyarakat karena kewibawaannya, sehingga masayarakat tidak meragukan figur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGGUNAAN STRATEGI MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KARANGMOJO KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERNYANYI MELALUI MEDIA AUDIO PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 1 SAMBI SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERNYANYI MELALUI MEDIA AUDIO PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 1 SAMBI SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERNYANYI MELALUI MEDIA AUDIO PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 1 SAMBI SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis Multidimensional, (Jakarta: PT Bumi Aksara.2011), Hlm. 14.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis Multidimensional, (Jakarta: PT Bumi Aksara.2011), Hlm. 14. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin tingginya kasus amoral/asusila yang terjadi di Indonesia, mulai dari korupsi, kolusi, penggunaan narkoba, sampai dengan tawuran antar sekolah, MBA (Married By

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. dapat menetapkan kesimpulan sebagai berikut ini. Tulungagung secara umum terdiri dari:

BAB VI PENUTUP. dapat menetapkan kesimpulan sebagai berikut ini. Tulungagung secara umum terdiri dari: 86 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian lapangan yang tersaji dalam bab IV dan bab V serta memperhatikan fokus penelitian yang diajukan dalam bab I, maka penulis dapat menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Seperti: orang kaya membutuhkan orang miskin, orang miskin membutuhkan orang kaya, orang kuat membutuhkan

Lebih terperinci

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994.

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994. Anjaryati, Fibriana, Pengembangan Program Full Day School Untuk Optimalisasi Perkembangan Anak, dalam http://kakadi.info/?p=368, diakses pada 16 Juni 2011. Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu

Lebih terperinci

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat urgen dalam kehidupan manusia, bahkan suatu kehidupan tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan. Maju mundurnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksankan, penelitian ini

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksankan, penelitian ini 84 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksankan, penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut: 1. Strategi Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz dalam membentuk karakter

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN Setelah penelitian mengumpulkan data dari hasil penelitian, yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data dokumentasi maka selanjutnya peneliti akan melakukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I IMPLEMENTASI KARAKTER BERSAHABAT DAN PEDULI SOSIAL PADA SISWA SMP (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 KARTASURA

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 KARTASURA UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Naskah Artikel Publikasi Diajukan

Lebih terperinci