INVENTARISASI TANAMAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT DESA SPONTAN, KELURAHAN BUKUAN, KECAMATAN PALARAN OLEH : SAMSIAH NIM.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INVENTARISASI TANAMAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT DESA SPONTAN, KELURAHAN BUKUAN, KECAMATAN PALARAN OLEH : SAMSIAH NIM."

Transkripsi

1 INVENTARISASI TANAMAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT DESA SPONTAN, KELURAHAN BUKUAN, KECAMATAN PALARAN OLEH : SAMSIAH NIM PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A 2014

2 INVENTARISASI TANAMAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT DESA SPONTAN, KELURAHAN BUKUAN, KECAMATAN PALARAN OLEH : SAMSIAH NIM Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A 2014

3 INVENTARISASI TANAMAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT DESA SPONTAN, KELURAHAN BUKUAN, KECAMATAN PALARAN OLEH : SAMSIAH NIM Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A 2014

4 HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah Nama : Inventarisasi Tanaman Obat Yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Desa Spontan, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran : Samsiah NIM : Program Studi Jurusan : Manajemen Hutan : Manajemen Pertanian Pembimbing Penguji I, Penguji II, Agustina Murniyati,S,Hut,MP NIP Ir. M. Fadjeri, MP NIP Ir. Erna Rositah S. Hut. MP NIP Menyetujui, Ketua Program Studi Manajemen Hutan Mengesahkan, Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Ir. M. Fadjeri, MP NIP Ir. Hasanudin, MP NIP

5 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Penelitian ini dilakukan di Desa Spontan, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran pada tanggal 13 Januari sampai 12 Februari Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Agustina Murniyati S, Hut, MP selaku dosen pembimbing 2. Bapak Ir. M.Fadjeri. MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Hutan dan dosen penguji I. 3. Bapak Ir. Hasanudin, MP, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian. 4. Ibu Erna Rositah, S.Hut, MP, selaku dosen penguji II 5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan dan doa restu kepada penulis dalam menyelesaikan laporan karya ilmiah ini. 6. Ketua RT 01, RT 16 dan RT 07 atas kerjasamanya yang baik 7. Masyarakat Desa Spontan umumnya para responden yang telah bersedia member informasi dengan baik. 8. Serta rekan-rekan Penulis yang selalu membantu menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam Karya Ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan. Penulis berharap apa yang tertulis dalam karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua orang yang memerlukannya. Penulis Kampus Sei. Keledang, September 2014 i

6 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tanaman Obat... 3 B. Sejarah Penggunaan tanaman Obat/ Herbal. 6 C. Manfaat Tanaman Obat... 8 D. Ragam Tanaman Herbal Berkhasiat 10 E. Masyarakat Desa F. Gambaran Umum Deas Bukuan.. 15 BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian B. Alat dan Bahan C. Prosedur Penelitian D. Pengolahan Data BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil B. Pembahasan BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv

7 DAFTAR GAMBAR Nomor Tubuh Utama Halaman 1. Diagram Bagian Tanaman yang Dimanfaatkan Sebagai Obat Tradisional Diagram Keaneka Ragaman Spesies Tanaman Obat Menurut Fa.. 24 Lampiran 3. Beluntas (Pluchea indica (L) Lees) Pepaya ( Carica papaya (L) Jarak pagar (Jatropha curcas (L) Tapak dara (Catharanthus roscus (L) G Don Daun Sirsak (Annona muricata (L) Kumis kucing (Orthoshiphon aristatus (BL) Miq orhosiphon) Kunyit putih (Curcuma alba L) Lidah buaya (Aloe vera L. atau Aloe barbandensis) Jarak cina (Jatropha multifida linn) Jahe merah (Zingiber officinale linn. Va.rrubrum) Cincau Pohon (Cylea barbata miers) Bunga ros/mawar (Rosa hybrid) Keji beling (Strobilanthes crispus Bl) Jambu biji (Psidium guajava L) Pacar cina (Aglai odorata Lour) Mengkudu (Morinda citrifolia L) Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) 42

8 20. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Senggani (Melastoma candidum D) Manggis (Garcinia mangostana) Alang-alang (Imperata cylindrica (L) Sirih merah (Piper decumanum L) Kunyit (Curcuma longa linn) Sosor bebek (Kalanchoe pinnata lam) Salam (Eugenia polyantha wiht) Wawancara dan Pengisian Kuisioner Dengan Responden 44

9 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Lembar Kuisioner 35

10 DAFTAR TABEL Nomor Tubuh Utama Halaman 1. Nama Lokal/ Nama Latin dan Kegunaannya Sebaran Umur Responden Tingkat Pendidikan Responden Klasifikasi Responden Berdasarkan Mata Pencaharian Jenis Tanaman yang Digunakan Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Desa Spontan Lampiran 6. Rekapitulasi Pendapat Masyarakat (Responden) Tentang Manfaat Tanaman Obat Data Responden Masyarakat Desa spontan v

11 BAB I PENDAHULUAN Hutan sebagai sumber daya alam memiliki beragam kekayaan hayati maupun nonhayati yang bermanfaat bagi manusia. Salah satu bagian dari kekayaan hayati tersebut adalah tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan (Widjajanti dan Nuraini, 1988). Hampir semua jenis tanaman herbal ada di Indonesia sehingga Indonesia merupakan salah satu negara pemasok tanaman herbal dunia. Sebagai wujud konkret atas karunia Tuhan yang tak terhingga tersebut maka sudah sepatutnya kita melestarikan dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Menurut Hariana A. (2013), dikenal memiliki lebih dari jenis tumbuhan obat. Namun baru jenis tanaman yang telah terdata dan baru 300 jenis yang sudah dimanfaatkan untuk obat tradisional. Penggunaan tumbuhan obat di Indonesia sebenarnya sudah dimulai dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia. Akan tetapi penggunaannya di tengah masyarakat baru dimulai saat zaman penjajahan Belanda. Pengenalan dan penggunaan tanaman obat dimulai berkat jasa Ny. J. Kloppenburg-Versteegh yang menginventarisasi cara-cara pengobatan tradisional Indonesia kemudian dilanjutkan oleh pakar-pakar lainnya serta Departemen Kesehatan Republik Indonesia saat itu. Syamsuhidayat, dkk (2000), menyatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah sejak lama memanfaatkan beranekaragam jenis tumbuhan yang berkhasiat obat untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit. Teknik pengobatan dengan menggunakan tumbuhan diwariskan secara turun-menurun dari

12 2 generasi ke generasi berikutnya. Informasi tersebut dapat diketahui dari naskah kuno., buku mengenai pengobatan masyarakat pedesaan dan informasi dari ahli pengobatan tradisional atau dukun. Walaupun telah tersedia sarana dan prasarana kesehatan dengan menggunakan obat-obatan yang diproduksi oleh pabrik atau obat modern,namun minat masyarakat tehadap obat tradisional tidak menurun. Sebaliknya, nampak menunjukan gejala yang meningkat karena pengobatan tradisional merupakan salah satu alternatif upaya pelayanan kesehatan dengan melibatkan peran aktif masyarakat. Penelitian mengenai pengetahuan dan pemanfaatan tanaman obat oleh masayarakat adat telah banyak dilakukan seperti hasil penelitian Simson (2012) pada masyarakat di Desa Long Loreh Kabupaten Malinau yang memanfaatkan 8 spesies tanaman obat. Dan hasil inventarisasi Yehuda (2013), pada masyarakat Dayak Tunjung dan Benuaq yang tinggal di Kampung Muara Leban Kecamatan Long Iram diperoleh 41 spesies tanaman obat, dan yang lebih sering dimanfaatkan sebanyak 17 spesies. Penggunaan tumbuhan sebagai obat cenderung mengalami peningkatan dengan adanya isu back to nature dan krisis yang berkepanjangan mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat terhadap obat-obatan modern yang relatif lebih mahal harganya. Tumbuhan yang berkhasiat obat juga dianggap hampir tidak memiliki efek samping yang membahayakan. Hal ini didukung dengan maraknya produk obat-obatan herbalis yang diperjualbelikan dewasa ini. Selain itu kelebihan dari sistem pengobatan tradisional yaitu dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat karena bahan bakunya berasal dari sekitar tempat tinggalnya.

13 3 Berdasarkan penjelasan di atas maka dilakukan penelitian yang sama untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan dari jenis jenis tanaman obat-obatan oleh suku Jawa di Desa Spontan, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tanaman obat yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Spontan, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran.

14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tanaman Obat Menurut Widjayakusuma dan Hembing (1995), tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat yang digunakan sebagai obat dalam penyembuhan dan maupun pencegahan penyakit yang diderita oleh banyak orang. Tjitrosoepomo (1994) mendefinisikan tumbuhan obat sebagai spesies tumbuhan yang sebagian, seluruh tumbuhan dan atau eksudat (ekstrat/getah) tumbuhan tersebut digunakan sebagai ramuan obat-obatan. Selanjutnya mengelompokkan tanaman berkhasiat obat menjadi tiga kelompok yaitu: 1. Tumbuhan obat tradisional merupakan spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. 2. Tumbuhan obat modern merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis. 3. Tumbuhan obat potensial merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung atau memiliki senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara ilmiah-medis sebagai bahan obat. Departemen Kesehatan RI mendefinisikan tanaman obat Indonesia seperti yang tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978 (Lubis, 1983), yaitu :

15 5 1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu. 2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat (precursor). 3. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat. Tanaman obat dapat dibudidayakan berbagai jenis tumbuhan seperti, tumbuhan obat-obatan, tumbuhan hias, atau sayur- sayuran dan buah-buahan Dan penggunaan obat sebagai obat tradisional telah lama digunakan oleh masyarakat yang akan digunakan seperti bagian daun, batang, dan akar yang banyak mengandung khasiat. Obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstak sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak menggunakan zat kimia. Seperti kita ketahui obat herbal dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintensis yang dapat memberikan efek samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama (Anonim, 2013). Menurut Anonim (2013), obat modern adalah obat yang dibuat dengan menggunakan mesin. Dari segi bahan yang digunakan, bagi obat tradisional maupun obat modern cenderung sama. Namun dari cara pembuatan, obat modern memiliki sedikit keunggulan karena dibuat dengan mesin. Dengan demikian, sterilisasi atau faktor kebersihan obat modern jauh lebih terjaga. Obatobatan modern juga dibuat dengan menambahkan beberapa zat kimia sehingga bukan mustahil akan ada efek samping setelah mengkonsumsi obat jenis ini.

16 6 B. Sejarah Penggunaan Tanaman Obat/ Herbal Pranata (2014) menyatakan tanaman herbal sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Hanya saja, kala itu orang-orang belum banyak mengetahui jenis dan kegunaan tanaman herbal. Termasuk orang Indonesia itu sendiri yang dikarunia berbagai jenis tanaman herbal. Jika dilihat secara umum, pemanfaatan tanaman herbal sebagai salah satu metode pengobatan sudah diterapkan oleh orang-orang Timur Tengah pada abad pertengahan silam. Tepatnya, pada masa perbudakan yang terjadi di Mesir (pada 200 SM), para budak yang umumnya dibawa dari Afrika diberi asupan makanan untuk mencegah penyakit yang menyerang tubuh. Karena kondisi perjalanan yang jauh, kondisi tubuh rentang terserang berbagai penyakit seperti flu, demam, dan lainnya. Tujuannya adalah agar stamina dan kondisi tubuh para budak tetap bugar sehinga nilai jual dagangnya tidak menurun. Mereka diberi asupan daun bawang dan jahe. Dan terbukti, para budak itu juga tidak mengalami sakit. Selain itu, pengobatan dengan metode herbal juga sudah diterapkan oleh para tabib di jazirah Arab. Mereka memanfaatkan beragam jenis tanaman herbal untuk mengobati para pasiennya. Memasuki abad pertengahan, perkembangan obat herbal dalam dunia kesehatan mulai dikembangkan oleh para pendeta kuno sebagai media penyembuhan orang sakit dan juga herbal terbukti ampuh menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dari sekian banyak pengobatan yang menggunakan herbal pengobatan herbal yang dipercaya paling maju dan berkualitas adalah pengobatan ala Tiongkok. Pengobatan ini sering disebut juga dengan pengobatan Sinsei. Pengobatan ini menggunakan perpaduan obat herbal dengan teknik akupuntur. Pengobatan tersebut sangat terkenal tidak hanya di Tiongkok, tetapi juga hampir

17 7 diseluruh pelosok dunia termasuk juga Indonesia. Uniknya lagi bahan baku pembuatan obat-obatan tersebut didatangkan langsung dari nusantara. Pasalnya, bumi nusantara memang terkenal sebagai gudangnya tanaman herbal. Di nusantara sendiri pengenalan tanaman herbal sebagai salah satu metode pengobatan alternatif baru muncul setelah diperkenalkan oleh bangsa Tiongkok tepatnya pada zaman kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Sebelum orang tahu manfaat tanaman herbal yang luar biasa, masyarakat kita sering menjual tanaman dan hasil rempahnya ke negara negara Timur Tengah dan negara Barat. Tetapi, setelah tahu khasiat yang luar biasa bagi kesehatan, masyarakat kita memanfaatkan tanaman tersebut untuk obat alami. Mulai saat itu, masyarakat kita tidak hanya menjual rempahnya keluar negeri. Masyarakat mulai mengembangkan tanaman-tanaman rempah itu sebagai obat. Warisan pengobatan dari leluhur kita yang masih bisa kita rasakan hingga saat ini adalah jamu. Jamu sudah dikembangkan sejak dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia. Jamu merupakan racikan obat yang terbuat dari berbagai jenis rempah asli Indonesia. Keampuhan jamu sebagai salah satu pengobatan alami tidak diragukan lagi hingga sekarang. Tanaman herbal sendiri adalah tanaman atau tumbuhan yang memiliki khasiat bagi kesehatan manusia dan digunakan sebagai bahan membuat obat alami yang relatif lebih aman. efek sampingnya pun relatif lebih ringan ketimbang obat kimia yang memiliki sifat racun (toksik) yang cukup tinggi. Tanaman herbal juga bisa dibudidayakan atau dikembangkan sendiri dengan biaya lebih murah.

18 8 C. Manfaat Tanaman Obat Tradisional Menurut Anonim (2013) yang dimaksud dengan manfaat tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegah penyakit dan salah satu bahan utama masyarakat menggunakan produk-produk untuk pembuatan jamu. Ada dua cara sederhana pengelolaan obat yang di sebut jamu-jamuan yaitu: 1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai jamu jamuan yang digunakan masyarakat untuk mengkonsumsi agar dapat memberikan kesegaran pada tubuh manusia. 2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula pembuatan jamu-jamuan, Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia diduga berpengaruh terhadap pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia akan terus meningkat. Peningkatan kualitas hidup manusia dengan upaya meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi penduduk adalah syarat mutlak dalam mendukung kekuatan bangsa. Pemerintah telah menyelenggarakan berbagai usaha di bidang kesehatan dengan melibatkan peran masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan diri pribadi. Usaha pengobatan oleh pemerintah telah direncanakan untuk program yang dikenal dengan nama Program Tumbuhan Obat untuk Keluarga (TOGA) atau yang umum disebut apotik hidup (Gunawan dan Mulyani, 2004). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang menyangkut penemuan obat-obatan. penemuan tersebut tidak terlepas dari pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat yang digunakan dalam pengobatan tradisional. menyatakan bahwa pengetahuan dan pengalaman masyarakat mengenai pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan obat, sangat

19 9 berharga sekali bagi kegiatan pengembangan penelitian yang lebih lanjut, khususnya untuk pengembangan obat-obatan tradisional maupun obat yang telah teruji manfaat dan khasiatnya. Memiliki berbagai macam hasil tanaman atau tumbuhan lainnya yang bisa dijadikan sebagai obat-obatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat, jumlah tanaman obat yang tercatat di Indonesia cukup banyak, dari jumlah tersebut sebagian telah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, namun sebagian tumbuhan obat yang ada belum sepenuhnya di manfaatkan oleh masyarakat karena belum mengetahui manfaat tumbuhan yang ada disekeliling kita baru sebagian tanaman atau tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai obat dari pengalaman yang ada sejak zaman dahulu orang-orang sudah mengkonsumsi tanaman obat yang ampuh untuk bisa digunakan sebagai obat,. Tanaman atau bagian tanaman diketahui dan dapat digunakan sebagai tanaman obat. Tanaman yang digunakan masyarakat seperti daun, bunga, buah, akar, dan kulit. Sesuai dengan kegunaan pada tumbuhan atau tanaman bagian-bagian tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi sebagai obat tradisional. Ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti : 1. Menjaga kesehatan fakta keampuhan obat kuno dalam menunjang kesehatan telah terbukti secara efektif, penggunaannya terdiri dari beberapa lapisan, mulai dari anak-anak, remaja, dan orang lanjut usia. 2. Memperbaiki status gizi komunitas, banyak tumbuhan apotik hidup yang dapat di manfaatkan untuk perbaikan dan peningkatan gizi seperti kacang, sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-buahan sehinga kebutuhan vitamin akan diperbaiki.

20 10 3. Menghijaukan lingkungan, meningkatkan penanaman apotik hidup salah satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat tinggal meningkatkan pendapatan komunitas. Penjualan hasil tumbuhan akan menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat desa manfaat tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit,. tanaman obat juga salah satu dari bahan utama yang di manfaatkan oleh masyarakat digunakan berbagai macam produk seperti jamu- jamuan sebagai obat tradisional, obat yang berdasarkan pengalaman turun temurun yang di gunakan berbagai macam tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai obat herbal namun perkembangan yang terus menerus semakin maju. 4. Meningkatkan pendapatan komunitas. Penjualan hasil tumbuhan menambah penghasilan keluarga,dan dari beberapa uraian diatas dapat diketahui bahwa tumbuhan yang ada di perkarangan rumah kita selain untuk peningkatan gizi bagi keluarga kita juga menjadi pelestarian lingkungan kita dan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat. D. Ragam Tanaman Herbal Berkhasiat Tanaman obat herbal di Indonesia jumlahnya sangat berlimpah. Mulai dari jenis tanaman rimpang, perdu hingga merambat. Masing-masing tanaman yang memiliki karakteristik dan khasiat tersendiri. Keampuhan tanaman herbal untuk pengobatan pun telah banyak dibuktikan melalui pengalaman, tidak sedikit penyakit yang secara medis sudah tidak bisa disembuhkan, tetapi ternyata sanggup diobati dengan pengobatan herbal, seperti penyakit kanker dan lumpuh. Selain itu, pembuatan obat dari herbal relatif lebih mudah dibandingkan pengobatan kimia. Hal itu disebabkan pengobatan menggunakan bahan alam

21 11 yang relatif tidak berbahaya, lain ceritanya dengan obat-obat kimia. Pembuatannya harus dikerjakan oleh tenaga medis yang ahli dan melalui mekanisme yang teratur. Salah takarannya, dosis, atau komposisi bisa membahayakan manusia. Kalau obat herbal bisa dibuat sendiri di rumah meskipun tetap harus menggunakan aturan yang dianjurkan oleh orang yang ahli dibidang kesehatan. Bahan-bahannya pun dapat dibudidayakan sendiri di pekarangan rumah (Pranata, 2014).. Di sekeliling tempat tinggal kita banyak tumbuhan jenis tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan manusia, karena itu masyarakat bisa mengusahakan sendiri untuk mencoba menanam tanaman tersebut di perkarangan rumah, contohnya seperti jenis tanaman sayur-sayuran, tanaman obat-obatan dan tanaman buah-buahan yang bisa secara langsung berguna bagi kehidupan masyarakat itu sendiri. Berikut adalah profil berapa jenis tanaman herbal yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat...tanaman adas (Foeniculum vuigare Mill). Beberapa khasiat adas seperti mengobati diare, batuk dan flu, keracunan akibat mengkonsumsi jamur atau obat. Adas juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyedap rasa dan pewangi. Kunyit (Curcuma alba L), merupakan tanaman rimpang yang terkenal akan khasiatnya, seperti mengobati sakit maag, diare, cacar air, sesak napas, amandel, mengatasi keputihan dan menurunkan panas. Jintan hitam (Nigella satifa Linn) atau yang sering dikenal dengan Habbatussauda ini tidak asing lagi sebagian orang Indonesia. Pasalnya, tanaman ini sudah banyak dikembangkan dalam dunia kecantikan dan kesehatan serta dimanfaatkan sebagai bumbu masakan.. Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman rimpang yang terkenal sebagai minuman penghangat

22 12 tubuh. Tanaman herbal ini menjadi salah satu menu minuman favorit banyak orang. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) terkenal sebagai suplemen penambah nafsu makan bahkan gingseng asal korea tertandingi oleh khasiat ampuhnya. Pegagan (Centella asiatica (Linn) Urb) merupakan tanaman yang tergolong sebagai tumbuhan gulma (tumbuhan penggangu). Mampu mengobati penyakit hepatitis, menurunkan tekan darah dan memperlancar peredaran darah. Lidah buaya ( Aloe vera) berkhasiat mengobati sakit kepala, mengobati luka bakar, sebagai peluruh haid dan menyembuhkan luka bernanah. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan salah satu tanaman asli warisan nusantara (Indonesia). Berkhasiat meningkatkan vitalitas, mengobati diabetes, dan menguatkan sistem kekebalan tubuh. Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) atau pace berkhasiat mengobati hipertensi, diabetes, melembabkan kulit dan mencegah terjadinya infeksi. Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) berkhasiat mengatasi kejang otot ringan, menyembuhkan rematik dan diabetes. Daun katuk (Sauropus adrogynus (L) Merr) berkhasiat memperlancar produksi ASI, meningkatkan fungsi otak, membersihkan darah kotor dan sakit demam. Sirih merah (Piper decumanum L) memiliki kandungan senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, eugenol, polifenol dan minyak atsiri. Bermanfaat mencegah terjadinya peradangan, mengobati asam urat, nyeri sendi dan tukak lambung (Pranata. 2014). E. Masyarakat Desa Menurut Dirdjosisworo (1985) dalam kamus besar bahasa Indonesia istilah" desa" (village) diartikan sebagai kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan, sedangkan istilah "pedesaan" (rural) diartikan sebagai

23 13 permukiman penduduk yang sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, iklim dan air sebagai syarat penting bagi terwujudnya pola kehidupan penduduk di tempat itu. Ciri- ciri pola masyarakat desa/ masyarakat pedesaan adalah pergaulan hidup di pedesaan yaitu: 1. Masyarakat dengan jumlah anggota/penduduk yang relatif lebih kecil dari penduduk kota. 2. Hidup dalam susunan yang intim dan saling mengenal melalui komunikasi atau tatap muka secara langsung. 3. Hidup dalam suasana rukun dan kekeluargaan. 4. Mata pencaharian nafkah warga desa pada umumnya bertani, nelayan, berternak, dan sebagian telah melakukan pertukangan serta industri keluarga. Sebagian besar desa- desa di wilayah tropis lembab berlokasi di lingkungan hutan sehingga masyarakatnya seringkali disebut dengan masyarakat desa hutan. Sardjono (1998), mengelompokan masyarakat lingkungan hutan menjadi dua bagian besar, yaitu: 1. Masyarakat di dalam kawasan hutan (forest dwellers) yang dikatakan sebagai komponen alami dari ekosistem hutan, karana sudah turun temurun tinggal di dalam hutan, meski tidak memiliki tempat tinggal yang tetap. 2. Masyarakat desa di lingkungan hutan (rural people) yang tinggal secara tetap (desa), baik di dalam maupun di sekitar hutan. Pada umumnya masyarakat bermata pencarian sebagai petani/peladang (farmers) tetapi ada juga pengrajin ( crafman) dan pedagang ( traders).

24 14 Menurut Devung, S (2000), karakteristik masyarakat sekitar hutan dapat didasarkan pada dua pertimbangan yaitu berdasarkan sistem pemanfaatan sumber daya hutan dan berdasarkan hubungan historis dengan sumber daya hutan, dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Berdasarkan sistem pemanfaatan sumber daya hutan terdiri dari : a. Masyarakat yang kehidupannya sepenuhnya tergantung pada sumber daya hutan di sekitarnya. b. Masyarakat yang kehidupannya sebagian tergantung dari sumber daya hutan di sekitarnya. c. Masyarakat yang kehidupannya tidak seberapa tergantung dari sumber daya hutan di sekitarnya. d. Masyarakat yang sama sekali kehidupannya tidak tergantung dari sumber daya hutan di sekitarnya. 2. Berdasarkan hubungan historis dengan sumber daya hutan, dapat di bagi menjadi 4 yaitu: a. Masyarakat adat dengan wilayah adat dan wilayah desa tradisional yang relatif sama seperti dulu. b. Masyarakat adat dengan wilayah adat dan wilayah desa tradisional yang sudah terbagi atau terpisah oleh sistim administrasi pemerintah, penduduk dan lain-lain. c. Masyarakat lokal dengan wilayah desa tradisional yang relatif masih seperti yang dulu. d. Masyarakat lokal dengan wilayah tradisional yang sudah terbagi menjadi atau terpisah oleh sistim pemerintah, perpindahan, perpisahan, dan lainlain.

25 15 Hubungan antara masyarakat dengan hutan khususnya masyarakat pedalaman sudah terjalin lama dan merupakan warisan nenek moyang yang tetap dipertahankan hingga saat ini. Hubungan tersebut tercipta secara alamiah baik serta sumber mata pencarian, sumber air, sumber kenyamanan lingkungan dalam mempertahankan hidup dan kehidupannya maupun sebagai suatu keterkaitan budaya dan tradisi dalam melakukan upacara keagamaan dan upacara adat. F. Gambaran Umum Kelurahan Bukuan Secara administrasi pemerintahan, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran memiliki luas wilayah Ha. Adapun batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Sungai Mahakam, sebelah timur dengan Kelurahan Handil Bakti, sebelah selatan dengan Kelurahan Bantuas dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Rawa Makmur (Anonim, 2008). Kondisi geografis Kelurahan Bukuan adalah sebagai berikut: ketinggian tanah dari permukaan laut berkisar 0,5 4 m dpl, dengan topografi tergolong rendah. Curah hujan rata-rata 250 mm/tahun dengan suhu udara rata-rata 28 0 C. Orbitasi yaitu jarak Kelurahan Bukuan dari pusat Pemerintah Kecamatan yaitu Kecamatan Palaran sejauh 5 km, sedangkan jarak dari ibukota yaitu Samarinda sejauh 21 km. Jumlah penduduk Kelurahan Bukuan sebanyak orang, terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan, yang termasuk dalam kepala keluarga dengan kewarganegaraan Indonesia. Mayoritas agama yang dianut adalah Islam ( orang) dan mata pencaharian sebagian besar adalah karyawan swasta (1.819 orang).

26 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Spontan, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran. Waktu penelitian ini selama 1 (bulan) efektif yaitu pada tanggal 13 Januari sampai 12 Februari 2014 yang meliputi orientasi lapangan, pengambilan data dan pengolahan data. B Alat dan Bahan 1. Alat-Alat yang digunakan dalam penelitian ini: a. Alat tulis menulis untuk mencatat data b. Kamera untuk mendokumentasi kegiatan penelitian. c. Alat perekam untuk merekam pembicaraan saat wawancara 2. Bahan yang di gunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Lembar kuisioner yang memuat daftar pertanyaan sebagi acuan dalam mengambil materi penelitian b. Masyarakat Desa Spontan di RT 01, RT 16 dan RT 17, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran sebanyak 50 responden, terdiri dari 27 responden laki laki dan 23 responden perempuan. c. Jenis-jenis tanaman obat yang di inventarisasi C. Prosedur Penelitian 1. Persiapan a. Orientasi lapangan Dilakukan sebagai studi pendahuluan yang tujuannya untuk melihat gambaran yang jelas tentang situasi dan kondisi areal penelitian.

27 17 b. Studi Literatur Dilakukan guna memadukan pemahaman terhadap obyek yang akan diamati. c. Menyusun daftar pertanyaan (kuisioner) Berdasarkan studi pustaka dan informasi lapangan membuat daftar pertanyaan yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan data. 2. Pengumpulan data a. Data primer diperoleh dari lembaran kuisioner dan tanya jawab (wawancara) kepada 50 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster area. b. Data sekunder diperoleh dari Ketua RT D. Pengolahan Data Data yang diperoleh, diklasifikasikan dan ditabulasi kemudian diolah dan dianalisa secara deskriptif. Analisis secara deskiptis kualitatif adalah interpretasi teoritas atas data yang diperoleh melalui hasil yang langsung (wawancara). Data yang diperoleh diolah dan ditampilkan dalam bentuk tabel seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Nama Lokal/Nama Latin dan Kegunaanya No. Nama lokal/ Nama latin Khasiat tumbuhan Kegunaanya Bagian yang digunakan Cara pemakaian

28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Sebaran Umur Responden Sebaran umur dari 50 responden dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Sebaran Umur Responden No. Kelompok Jenis Kelamin Jumlah Persentase Umur Laki-laki Perempuan (Jiwa) (%) > Jumlah Sumber : Data Primer (2014) 2. Tingkat Pendidikan Responden Tingkat pendidikan responden berdasarkan tingkat pendidikan formal, hasil penelitian disajikan pada tabel berikut: Tabel 3. Tingkat Pendidikan Responden No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. SD SMP SMA Kuliah 2 4 Sumber: Data Primer (2014) Jumlah ,00 Tabel 3 menunjukan bahwa tingkat pendidikan responden pada umumnya cukup tinggi yaitu: sebanyak 26 responden (52 %) adalah SMA dan

29 19 yang sederajat, 17 responden (34%) adalah SD, 5 responden (10%) tamat SMP dan 2 responden (4%) telah menempuh pendidikan tinggi/kuliah. 3. Mata Pencaharian Mata pencaharian responden sebagai besar adalah petani. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Klasifikasi Responden Berdasarkan Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1. Petani PNS Swasta Jumlah ,00 Sumber : Data Primer (2014) Tabel 4 di atas menunjukan bahwa sebanyak 35 responden (70%) bermata pencaharian sebagai petani, sebanyak 13 responden (26%) sebagai karyawan swasta, dan PNS sebanyak 2 responden (4%). 4. Jenis Dan Manfaat Tanaman Obat Sebagai Obat Tradisional Hasil penelitian tentang jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa spontan dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Jenis Tanaman yang Digunakan Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Desa Spontan No. Nama Ilmiah/Family 1. Beluntas (Pluchea indica L) Compositae Khasiat Tumbuhan Mengobati tekanan darah tinggi Bagian yang Digunakan Daun Kegunaan Cara Pemakaian Ambil daunnya secukupnya lalu di cuci hinggah bersih kemudian di remas-remas sampai keluar lendir lalu di tuang kedalam gelas di minum 1-2 gelas sehari.

30 20 2. Pepaya (Carica papaya L) Caricaceae 3. Jarak pagar (Jatropha curcas L) Euphorbiaceae 4. Tapak dara (Catharanhus roceus (L) G. Don Apocynaceae 5. Daun sirsak (Annona muricata L) Annonacea 6. Kumis kucing (Orthosiphon aristatus(bl) Miq Labiataceae 7. Kunyit putih (Curcuma alba L) Poaceae 8. Lidah buaya (Aloe vera L) Asphodelaceae 9. Jarak cina (Jatropha multifida Linn) Euphorbiaceae Menghilangkan penyakit malaria, penyakit kuning Mengobati perut kembung atau panas tinggi Untuk mengobati luka lama Untuk mengobati kanker Mengobati kencing manis Mengobati keputihan Untuk mengobati sakit panas Untuk menyembuhka n luka yang baru Daun,akar, batang Ambil daun papaya yang muda tumbuk daun hingga menjadi halus, lalu tambahkan ¼ gelas air dan tambahkan sedikit garam, peras campuran itu,disaring lalu minum cairan ramuan 3 kali sehari dengan cara yang sama lakukan pengobatan 5 hari berturut-turut. Ambil beberapa helai daun.akar, bunga kemudian dicuci hingga bersih kemudian di rebus lalu ambil airnya kemudian di minum sebanyak 3 kali sehari untuk menghilangkan penyakit malaria atau perut kembung Daun Ambil daunnya 3 atau 5 daun kemudian di remas-remas hingga lunak kemudian ditempelkan ke daerah yang sakit Daun, akar dan bunga Daun Akar Daun Daun Tangkai Ambil daunya secukupnya lalu dicuci hingga bersih dan di rebus hingga mendidih kemudian di tuangkan kedalam gelas lalu di minum 1-2 gelas sehari Rebus 5-10 batang akar Kumis Kucing dalam 1 liter air sampai mendidih minum 3 gelas sehari Ambil daunya 4-9 helai daun di cuci hingga bersih kemudian direbus lalu di minum 2 gelas sehari Diambil daunnya lalu dicuci hingga bersih kemudian dikupas kulitnya lalu diambil lendirnya terus ditempelkan pada badan yang panas. Ambil tangkai lalu dipatah dan diambil getahnya lalu ditempelkan pada kulit yang luka. 10. Jahe merah (Zingiber officinale Linn.) Zingeberaceae Untuk perut kembung dan diare Umbi/ rimpang Diambil umbinya lalu dicuci hingga bersih kemudian dipotong kecil-kecil lalu direbus campur gula merah/putih sedikit lalu diminum airnya. 11. Cincau pohon (Cyclea barbata miers) Menispermaceae Tekanan darah tinggi Daun Ambil daun secukupnya lalu dicuci hingga bersih, disiram dengan air hangat lalu diremas-remas hingga kental lalu disaring terus didiamkan kira-kira 1atau 2 jam kemudian diminum.

31 Bunga mawar (Rosa hybrida) Rosaceae Untuk mencegah keputihan pada wanita Daun dan akar Diambil daun dan akar lalu dicuci bersih direbus,lalu diambil airnya terus diminum airnya 2 kali sehari. 13. Turi (Sesbania grandiflora) Papilionaceae 14. Keji beling (Strobilanthes crispus BI) Acanthaceae 15. Lengkuas (Alpinia galanga Linn) Zingeberaceae 16. Jambu biji (Psidium guajava L) Myrtaceae 17. Pacar air (Aglaia odorata Lour) Balsaminaceae 18. Mengkudu (Morinda citrifolia L) Rubiaceae 19. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) Oxalidaceae 20. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Rutaceae 21. Senggani (Melastoma candidum. D) Melastomataceae Disentri dan berak darah Mengobati kanker Mengobati sakit kurap Untuk penyakit diare Obat bisul Untuk obat batuk dan darah tinggi Untuk obat batuk Obat kena gigitan lipan dan kalejengking Obat penghenti pendarahan luka sabitan pusau dll Kulit batang Daun dan akar Cuci bersih kulit batang pohon turi yang bunganya yang berwarna merah sebesar ibu jari. Rebus kulit batang tersebut dalam 2 gelas air hingga airnya tersisa 1 gelas. Dinginkan, lalu saring ramuan. minum ramuan sekaligus dan lakukan sehari 2 kali dengan dosis yang sama. Diambil daun dan akarnya lalu dicuci bersih lalu direbus hingga mendidih terus diminum airnya. Umbi Ambil satu rimpang lengkuas lalu dicuci bersih lalu dipotong-potong bagian ujungnya lalu digosokgosokan pada bagian tubuh yang kena kurap. Daun Ambil daun jambu biji muda secukupnya lalu dicuci bersih lalu direbus kemudian diambil airnya lalu Bunga dan daun diminum airnya. Ambil 3-6 helai bunga pacar air dan 5 lembar daun cocor bebek lalu cuci hinga bersih lalu rebus dengan air secukupnya,kemudian di dinginkan,setelah dingin saring air rebusannya,lalu minum 2 kali sehari Buah Ambil 2 buah mengkudu yang masak,kemudian dicuci bersih, lalu di parut. Tambahkan 3 sendok air masak, 1 sendok teh cuka,dan sedikit garam,lalu aduk merata. Peras campuran tersebut dengan sepototong kain, lalu minum air perasannya sekaligus 1 sehari sekali. Buah Diambil buah belimbing telunjuk secukupnya lalu dicuci kemudian direbus hingga mendidih airnya kemudian diminum airnya. Air buah jeruk daun Belah buah jeruk peras air jeruk pada bekas gigitan/sengatan Remas 3/4 helai daun tempelkan pada daerah yang luka.

32 Manggis (Garcinia mangostana) Guttiferae 23. Alang-alang (Imperata cylindrica L.) Graminaceae 24. Sirih merah (Piper decumanum L) Piperaceae 25. Kunyit (Curcuma longa Linn) Poaceae 26. Sosor bebek (kalanchoe pinnata ( lam) Pers Crassulaceae 27. Salam (Eugenia polyantha weiht) Myrtaceae 28. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Zingeberaceae 29. Daun Iler (Coleus scutellarioides (L) Benth Labiataceae Sumber: Data Primer, 2014 Obat kanker,jantung dan liver Kulit buah Ambil kulit manggis lalu dikeringkan kemudian ditumbuk hingga halus lalu direbus kemudian diminum airnya. Obat cacar air Akar muda Ambil secukupnya cuci rebus minum 3 gelas sehari Obat pendarahan pada wanita Mengobati sakit demam Untuk obat radang amandel Daun Umbi/ rimpang Daun Ambil ¾ helai daun cuci bersih,lalu rebus dengan air secukupnya, kemudian di dinginkan, setelah dingin minum 3x sehari Cuci 20 g rimpang kunyit segar,lalu parut. Aduk parutan kunyit dengan air matang secukupnya,lalu peras dengan sepotong kain. Kemudian minum air perasannya 2 kali sehari. Cuci bersih 7 helai daun sosor bebek,lalu lumatkan. Peras hasil tumbukan dengan kain saring. Kemudian gunakan air perasan untuk kumur-kumur. Obat kolestrol Daun Ambil daun salam dicuci bersih kemudian direbus lalu diminum airnya. Penambah nasfu makan Umbi Ambil umbi temulawak dicuci bersih direbus kemudian diminum airnya. Obat batuk Daun Ambil daun miyana secukupnya dicuci bersih diremas-remas kemudian dicampur air bersih disaring,diambil airnya dicampurkan dengan madu lalu diminum. Tabel di atas menunjukan bahwa spesies tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat oleh masyarakat Desa Spontan sebanyak 29 spesies dari 23 family. Untuk melihat lebih jelas keanekaragaman tanaman menurut bagian tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa spontan disajikan pada Gambar 1 berikut ini.

33 Gambar 1. Diagram Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan Sebagai Obat Tradisional Bagian tanaman yang paling banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat adalah daun (17 spesies), kemudian bagian tanaman yang kedua adalah akar (6 spesies) selanjutnya rimpang/umbi, buah, batang dan bunga. Selanjutnya tanaman obat yang biasa digunakan masyarakat berdasarkan family ditampilkan pada Gambar 2 di bawah ini.

34 24 Family Menispermaceae Rosaceae Rutaseae Rubiaseae Balasmaniaceae Rubiaseae Zingeberaceae Oxasalidaceae Piperaceae Papilionaceae Poaceae Myrtaceae Melastomataceae Labiataceae Graminaceae Guttiferae Euphorbiaceae Crassulaceae Cricaceae Compocitae Acanthaceae Asphodelacea Annonaceae Apocynaceae Jumlah 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 Gambar 2. Diagram Keanekaragaman Spesies Tanaman Obat Menurut Family

35 25 Gambar 2. menunjukkan terdapat 23 family tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional. Dengan jumlah spesies terbanyak pada family Zingiberacea yaitu 3 spesies, dikuti oleh family Myrtaceae, Melastomataceae, dan Labiataceae sebanyak 2 spesies sedangkan sisanya masing-masing 1 spesies. B. PEMBAHASAN Responden yang mewakili Desa Spontan, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran adalah sebanyak 50 responden dari RT 01, 16 dan 17, yang terdiri dari 27 laki-laki dan 23 perempuan. Adapun kisaran usia dari 20 tahun sampai lebih dari 70 tahun, dengan jumlah terbanyak berusia tahun sejumlah 15 responden dan usia tahun sejumlah 12 responden. Walaupun mata pencaharian mayoritas responden adalah petani (35 responden atau 70%) namun tingkat pendidikan responden dapat dikatakan cukup baik karena mayoritas (26 responden atau 52%) telah lulus SMA dan 2 reponden menyelesaikan kuliah. Jenis tanaman obat yang telah dimanfaatkan oleh 50 responden seperti yang tertuang dalam Tabel 5 adalah sebanyak 29 spesies tanaman yaitu: beluntas (Pluchea indica L), pepaya (Carica papaya), jarak pagar (Jatropha curcas L), tapak dara (Catharanhus roscus (L) G. Don), kunyit putih (Curcuma alba L), jarak cina (Jathropha multifida Linn), lengkuas (Alpina galangal Linn), mengkudu (Morinda citrifolia L), sirsak (Annona muricata L), kumis kucing (Orthosiphon aristatus (BL) Miq, lidah buaya (Aloe vera L), jahe merah (Zingiber officinale Linn.), cincau pohon (Melastoma polyanthum B), bunga mawar (Rosa hybrida), turi (Sesbania grandiflora), keji beling (Strobilanthes crispus BI), jambu biji (Psidium guajava L), pacar cina (Aglaia odorata Lour), belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn), alang-

36 26 alang (Imperata cylindrica L.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), senggani (Melastoma candidum. D,) manggis (Garcinia mangostana), sirih merah (Piper decumanum L), kunyit (Curcuma longa Linn), sosor bebek (kalanchoe pinnata ( lam) Pers, salam (Eugenia polyantha weiht), temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan daun Iler (Coleus scutellarioides (L) Benth. Dari 29 spesies tersebut, termasuk dalam 23 family yaitu Zingiberaceae, Melastomataceae, Labiataceae, Myrtaceae, Annonaceae, Apocynaceae, Acanthaceae, Asphodelaceae, Balsaminaceae, Caricaceae, Compositaceae, Crassulaceae, Menispermaceae, Euphorbiaceae, Guttiferae, Graminaceae, Oxalidaceae, Papilionaceae, Poaceae, Piperaceae, Rutaceae, Rosaceae, dan Rubiaceae. Dari jumlah tersebut, yang sering dimanfaatkan oleh responden hanya 8 spesies tanaman yaitu beluntas (Pluchea indica L), pepaya (Carica papaya), tapak dara (Catharanhus roscus (L) G. Don), kunyit putih (Curcuma alba L), mengkudu (Morinda citrifolia L), sirsak (Annona muricata L), kumis kucing (Orthosiphon aristatus (BL) Miq, dan jarak cina (Jathropha multifida Linn). Pemanfaatan 8 jenis tanaman obat tersebut dikarenakan jenis tersebut mudah dijumpai dan dapat dipergunakan sebagai sayuran, juga karena manfaat yang diberikan oleh tanaman tersebut. Sebagai contoh beluntas (Pluchea indica L) daunnya berkhasiat mengobati tekanan darah tinggi. Di dalam Nuraini (2014), daun beluntas bersifat stomakik (meningkatkan nafsu makan), diuretik (memperlancar kencing), diaforetik (peluruh keringat), anti bakteri dan analgesik (menghilangkan nyeri). Daun beluntas juga berkhasiat untuk menurunkan panas, menyembuhkan radang dan anti luka, mengobati skabies, menggobati TBC, mengobati kelenjar leher

37 27 (cervical tubercolous lymphadenitis), menambah nafsu makan, nyeri tulang (osteodinia), dan menghilangkan bau badan. Daun muda bagian atas dan perbungaan, baik dalam kondisi mentah atau telah dimasak dapat dikonsumsi sebagai makanan pelengkap nasi atau lalapan, bahkan kadang-kadang dimanfaatkan sebagai bahan sup. Daun pepaya (Carica papaya) mengandung vitamin B, C, karbohidrat, protein, lemak, mineral, kalsium, fosfor, dan enzim papain. Efek farmatologi, dari daun tanaman papaya, antara lain membantu menghilangkan nyeri haid pada wanita, mengobati jerawat, melancarkan pencernaan, menambah nafsu makan, serta mengobati demam berdarah. Sementara itu, buah papaya yang masih mengkal berkhasiat sebagai pencahar ringan, peluruh urine, melancarkan ASI dan abortivum. Selain itu,buah papaya yang matang berkhasiat untuk memacu enzim pencernaan, peluruh empedu,menguatkan lambung dan anti-scorbut (Hariana, 2013). Jarak cina (Jathropha multifida Linn), bagian tangkainya berkhasiat mengobati luka baru yang terjadi karena kesengajaan atau kecelakaan yang dapat dialami oleh anak-anak maupun dewasa. Dalam Hariana ( 2013), disebutkan bahwa jarak cina memiliki rasa yang agak pahit dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalamnya diantaranya α-amirin, kampesterol, stigmasterol, β- sitosterol, 7α-diol dan HCN. Selain itu batangnya mengadung alkoloid, saponin, flavonoid, dan tannin. Efek farmatologi antara lain penurun panas,anti-inflamasi, dan menghambat pendarahan.

38 28 Sirsak (annona moricata L). Daun sirsak bersifat asam. Oleh karena itu, pasien yang lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi daun sirsak dalam bentuk ramuan tunggal, tetapi dipadukan dengan herbal yang dapat melindungi lambung dari peningkatan keasaman tersebut. Sebagai tanaman anti kanker daun sirsak hanya menyerap sel kankernya dan tidak membahayakan sel sehat, mencegah radikal bebas, meningkatkan energi dan sistem kekebalan tubuh. Daun dari tanaman ini bersifat antibakteri, antijamur, antiparasit, anti spasmodik, anti kanker, dan hipotensif. Salah satu metode pemakain daun sirsak adalah direbus. Hasil rebusan yang bagus menunjukan warna hijau kekuningan dan tidak terlalu gelap. Jika warnanya kehitaman, itu menandakan proses penyimpanannya terlalu lama sehingga terjadi proses oksidasi pasca perebusan (Nuraini, 2014). Adapun jenis-jenis tanaman obat lainnya, dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan. Terkadang juga jenis-jenis tanaman obat tersebut digunakan sebagai bahan campuran makanan atau membuat minuman. Hasil peneltian Yehuda (2013) di masyarakat Kampung Muara Leban ada 41 spesies tanaman obat yang dimanfaatkan. Beberapa spesies yang sama dengan penelitian ini adalah beluntas (Pluchea indica L), pepaya (Carica papaya), sirsak (Annona muricata L), kumis kucing (Orthosiphon aristatus (BL) Miq, jambu biji (Psidium guajava L), alang-alang (Imperata cylindrica L.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), senggani (Melastoma candidum. D), dan sirih merah (Piper decumanum L). Dari 9 spesies tersebut, bagian yang digunakan dan manfaat yang diperoleh serta cara pengolahanya pun hampir sama. Seperti beluntas (Pluchea

39 29 indica L), bagian yang digunakan adalah daun untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara meremas daun kemudian diminum demikian juga pada sirih merah (Piper decumanum L) dan senggani (Melastoma candidum. D). Sementara yang lainnya bagian tanaman yang digunakan sama tetapi pemanfaatannya berbeda. Hasil kuisioner (Tabel 6) menyatakan bahwa mayoritas pengenalan responden terhadap tanaman obat adalah melalui teman/tetangga yaitu 28 responden (56%), melalui orang tua (12 responden atau 24%) dan sisanya dari sumber lain. Hal ini memperlihatkan bahwa mencegah dan menjaga kesehatan merupakan hal yang penting sehingga jika ada teman atau tetangga yang sakit kemudian sembuh maka mereka akan membagikan pengobatan yang mereka jalankan. Atau jika mereka tahu cara pengobatannya mereka juga akan memberikan saran kepada teman/tetangga yang sakit tersebut. Sebagian besar tanaman obat mereka peroleh dari pekarangan rumah mereka (25 reponden atau 50%) ada juga yang membeli di pasar (20 responden atau 40%). Tanaman tersebut ada yang sudah lama ditanaman atau baru saja mereka budidayakan karena diketahui khasiat dari tanaman tersebut. Hal ini dikarenakan ada yang sudah memanfaatkan tanaman tersebut sejak turun temurun (13 responden atau 26%) tapi ada juga yang baru 1 tahun terakhir memanfaatkannya (12 responden atau 24%). Dengan tersedianya tanaman obat di pekarangan rumah akan memudahkan masyarakat untuk memanfaatkan jika ada yang sakit sehingga pertolongan pertama dapat segera dilakukan.

40 30 beluntas, pepaya, jarak pagar (Jatropha curcas L), tapak dara (Catharanhus roscus (L) G. Don), kunyit putih (Curcuma alba L), jarak cina (Jathropha multifida Linn), lengkuas (Alpina galangal Linn), mengkudu (Morinda citrifolia L), sirsak (Annona muricata L), kumis kucing (Orthosiphon aristatus (BL) Miq, lidah buaya (Aloe vera L), jahe merah (Zingiber officinale Linn.), pohon cincau (Cyclea brabata mires), bunga mawar, (Rosa hybrid) turi (Sesbania grandiflora), keji beling, jambu biji, pacar cina, belimbing wuluh, alang-alang (Imperata cylindrica L.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), senggani (Melastoma candidum. D,) manggis (Garcinia mangostana), sirih merah, kunyit (Curcuma longa Linn), sosor bebek (kalanchoe pinnata ( lam) Pers, salam (Eugenia polyantha weiht), temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan daun Iler. Tanaman obat ini, tidak hanya dimanfaatkan secara khusus untuk pengobatan tetapi terkadang juga dikonsumsi sebagai sayuran oleh 14 responden (28%) dan dijadikan sebagai tanaman hias oleh 8 responden (16%) sementara yang memanfaatkan khusus untuk pengobatan sebanyak 14 responden (28%). Pemanfaatan ini berkaitan dengan ciri botani tanaman tersebut. Seperti sirih merah (Piper decumanum L), daun iler (Coleus scutellarioides (L) Benth atau pacar cina (Aglaia odorata Lour) dan bunga mawar (Rosa hybrida) tampak indah jika dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Sementara papaya (Carica papaya), beluntas (Pluchea indica L,), dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) dapat juga dikonsumsi sebagai sayur. Bagian tanaman yang dipergunakan bervariasi, mulai dari daun, batang, buah/biji sampai akarnya, tergantung pada khasiat yang diberikan (Gambar 2).

41 31 Terkadang dari 1 jenis tanaman obat tersebut, untuk mengobati 1 jenis penyakit menggunakan lebih dari 1 bagian tumbuhan seperti jenis keji beling (Strobilanthes crispus BI) untuk mengobati kanker digunakan daun dan akar, demikian juga bunga mawar (Rosa hybrida) untuk mencegah keputihan, bagian yang digunakan daun dan akarnya. Sementara untuk jenis tanaman yang lainya hanya menggunakan 1 bagian tumbuhan seperti daun, misalnya pada jenis tanaman sirsak (Annona muricata) atau jambu biji (Psidium guajava L). Pada jenis tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi, linn) buahnya berkhasiat mengobati batuk. Bagian tanaman yang banyak digunakan adalah daun (17 spesies). Daun umumnya berkhasiat lunak karena mempunyai kandungan air yang tinggi (70-80 %) dan merupakan tempat akumulasi fotosintesis yang di duga mengandung unsurunsur atau zat organik yang memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit (A. Fahn, 1992). Keuntungan lain dari daun adalah memiliki serat yang lunak sehingga mudah mengekstrak (zat-zat) yang akan digunakan sebagai obat. Cara mengolah tanaman obat, bergantung pada bagian tanaman yang akan digunakan, dengan cara diparut, direbus, ditumbuk, diremas, ditempelkan, diminum atau langsung dimakan. Jika bagian daun bisa hanya di remas-remas, direbus atau dimakan langsung, tetapi jika bagian akar atau kulit biasanya direbus terlebih dahulu. Sebanyak 27 responden (54%) menyatakan tanaman obat tersebut direbus terlebih dahulu, 12 responden (24%) menyatakan cukup dengan meremas-remas dan 4 responden (8%) menyatakan langsung dimakan tanpa diolah terlebih dahulu.

42 32 Hasil penelitian terhadap 50 responden menunjukkan bahwa selama mengkonsumsi jenis-jenis tanaman obat sebagai obat tradisional seluruh responden (100%) tidak pernah merasakan dampak negatif seperti mual atau keracunan. Sebagian besar tanaman obat tersebut telah diketahui oleh masyarakat luas dan telah diteliti pula kandungan kimia atau zat aktifnya dan efek yang ditimbulkannya. Namun untuk lebih baiknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan kimia atau zat aktif dari tanaman obat yang belum diketahui. Sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkan tanpa ada keraguan.

43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Tanaman obat yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh 50 responden sebanyak 29 spesies yang tergolong dalam 23 family. Namun yang lebih sering dimanfaatkan hanya 8 spesies. 2. Pengenalan tanaman obat mayoritas dari teman/tetangga dan telah dibudidayakan di pekarangan rumah. 3. Bagian tumbuhan yang dipergunakan adalah daun, batang, buah/akar dan kulit. Daun adalah bagian tanaman yang banyak dipergunakan yaitu pada 17 spesies. 4. Cara mengolah tanaman obat, biasanya dilakukan secara sederhana dan bergantung pada bagian tanaman yang akan digunakan. Dengan cara diparut, direbus, ditumbuk, diremas, ditempelkan, diminum atau langsung dimakan. 5. Selama menggunakan tanaman obat tidak pernah merasakan dampak negatif seperti mual atau keracunan akibat pemanfaatan tanaman obat tersebut. B. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan kimia dan efek dari pemanfaatan tanaman obat tradisional atau tanaman herbal sehingga diperoleh informasi ilmiah mengenai khasiatnya bagi masyarakat luas.

44 DAFTAR PUSTAKA A. Fahn Anatomi Tumbuhan. Edisi Ketiga. Gajah Mada Universitas Perss.. Yogyakarta. Anonim Data Monografi Kelurahan Bukuan Kecamatan Palaran Kota Samarinda Anonim Tanaman Obat Tradisional. dan Indonesiaherbal.blogspot.com. (Di unduh pada tanggal 12 Desember 2013) Devung,S. (2000). Karakteristik Masyarakat Sekitar Hutan. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta DIrdjosisworo.. (1985). Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan. Penerbit Redaksi Agromedia. Bandung. Diunduh 15 Februari Gunawan, D. dan S. Mulyani Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Penerbit swadaya. Jakarta. Hariana A Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya. Jakarta Kloppenburg, Vesteeggh J., Petunjuk Lengkap Tanaman Berkhasiat Obat Indonesia Yogyakarta: R.S Bethesda dan Andi Offset. Yogyakarta. Lubis, S Mengenal Apotik Hidup Obat Asli Indonesia. Bahagia. Pekalongan. Moch. A. dan Lubis. S Mengenal Apotik Hidup. Usaha Nasional. Surabaya. Nuranini, Nuris Dini Aneka Daun Berkhasiat Untuk Obat Penerbit Gava Media. Yogyakarta Pranata, Toni. S Herbal Toga (Tanaman Obat Keluarga) Aksara Sukses. Yogyakarta Redaksi Agromedia,Tahun (2003). Ramuan tradisional Untuk Mengatasi Aneka Penyakit. PT Agromedia Pustaka Pesona Depok Tanggerang. Sarjdono Kelompok Masyarakat Hutan. (Diunduh pada tanggal 20 Nopember 2013) Samsyuhidayat,dkk Inventarisasi Tanaman Indonesia Edisi Kedua,Departemen Kesehatan RI, Jakarta

45 Simson Inventarisasi Jenis Tanaman Obat Tradisional Yang Lebih Banyak Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Desa Long Loreh Kecamatan Malinau Selatan. Karya Ilmiah Politeknik Pertanian Negri Samarinda. Samarinda. Tjitrosoepomo, Gembong Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta, Widjajanti, Nuraini V Obat-obatan Yogyakarta; Kanisius Wijayakusuma dan Hembing Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Darah Tinggi. Niagaswadaya.. Jakarta.. Yehuda Inventarisasi Jenis Tanaman Obat Ttradisional Yang Dapat Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Kampung Muara Leban Kecamatan Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Karya Ilmiah Politeknik Pertanian Negri Samarinda. Samarinda.

46 34 LEMBAR KUISIONER INVENTARISASI JENIS TANAMAN OBAT TRADISIONAL YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT DESA SPONTAN Nama :... Umur :... Suku :... Agama : Pendidikan :... Pekerjaan : Jumlah anggota keluarga: RT : 1. Apakah lbu/bapak tahu nama jenis tumbuhan/tanaman obat (herbal)? a. Ya b. Tidak 2. Dari siapa Ibu/Bapak pertama kali mengenal jenis tanaman/tumbuhan obat (herbal)? a. Orang tua b. Tetangga/Teman c. Lain-lain 3. Apa nama tumbuhan/tanaman yang sering Ibu/Bapak manfaatkan sebagai obat tradisional? a. Sirsak b. Beluntas c. Lempuyang d. Lain-lain, sebutkan 4. Dimanakah Ibu/Bapak bisa memperoleh tanaman obat tersebut? a. Di perkarangan rumah b. Di beli di pasar c. Lain -lain 5. Sejak kapan Ibu/Bapak mulai memanfaatkan tanaman/tumbuhan obat (herbal) tersebut? a. Sejak jaman nenek moyang (turun temurun) b. 10 tahun terakhir c. 1 tahun terakhir d. Lain-lain

47 35 6. Apa manfaat tanaman obat tersebut bagi Ibu/Bapak selama ini? a. Dikonsumsi sebagai sayuran b. Obat-obatan c. Tanaman hias d. Lain-lain 7. Bagian apa saja dari tanaman obat yang dimanfaatkan sebagai obat-obatan? a. Daun dan akar, b. Batang c. Bunga,biji,buah. d. Lain-lain 8. Bila tanaman tersebut di konsumsi sebagai obat bagaimana cara Ibu/Bapak mengolah sebelum di konsumsi? a. Direbus kemudian airnya di minum b. Dihancurkan dan dicampurkan ke dalam masakan c. Langsung dimakan d. Lain-lain 9. Apakah selama mengkonsumsi tanaman tersebut, pernah mengalami masalah kesehatan, seperti diare, keracunan yang di sebabkan oleh tanaman tersebut? a. Ya b. Tidak c. Lain/lain 10. Apakah selama mengkonsumsi tanaman tersebut, Bapak/Ibu melestarikan tanaman obat tersebut? a. Ya b. Tidak c. Lain-lain 11. Bagaimana Ibu/Bapak melestarikan tanaman (tumbuhan) obat (herbal) tersebut? a. Dibudidayakan / ditanam b. Tumbuh secara alami c. Lain-lain

48 Apakah tanaman tersebut di jual di pasaran tradisional? a. Ya b. Tidak c. Lain-lain 13. Apakah jenis tanaman obat tersebut boleh dipergunakan diluar dari kegunaan obat tersebut? a. Ya b. Tidak 14. Apakah tanaman tersebut mudah dijumpai atau didapatkan? a. Ya b. Tidak 15. Apakah tanaman tersebut dapat dikonsumsi oleh anak-anak? a. Ya b. Tidak 16. Mengapa bapak/ibu menggunakan tanaman obat dan kenapa tidak menggunakan obat dari dokter? a. Karena tanaman obat lebih berkhasiat dari obat dokter b. Karena tanaman obat mudah dijumpai sehingga biaya yang dikeluarkan sedikit dibandingkan obat dari dokter c. Lain-lain.....

49 37 Tabel 6. Rekapitulasi Pendapat Masyarakat (Responden) Tentang Manfaat Tanaman Obat. No. Pertanyaan 1. Apakah lbu/bapak mengetahui nama jenis tanaman (tumbuhan) obat. a. Ya b. Tidak 2. Dari siapa Ibu/Bapak pertama kali mengenal jenis tanaman (tumbuhan) obat (herbal)? a. Orang tua b. Tetangga/Teman c. Lain-lain 3. Jenis tanaman apa saja yang Bapak/Ibu biasa gunakan a. sirsak b. beluntas c. lempuyang d. lain-lain, sebutkan. 4. Dimanakah Bapak/ibu bisa memperoleh tanaman obat tersebut a. Di pekarangan rumah b. Dibeli di pasar d. Lain-lain 5. Sejak kapan ibu/bapak mulai memanfaatkan tanaman obat tersebut. a. Sejak nenek moyang secara turun- temurun. b. 10 tahun terakhir c. 1 tahun terakhir 6. Apa manfaat tanaman obat tersebut bagi bapak ibu/bapak selama ini. a. Dikonsumsi sebagai sayuran b. Obat-obatan c. Tanaman hias d. Lain-lain 7. Pada jenis tanaman obat. Bagian apa saja dari tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat. a. Daun dan akar b. Batang c. Bunga, biji, buah d. Lain-lain 8. Bagaimana Bapak/ ibu mengolah tanaman obat ini sebagai obat. a. Direbus b. Diremas-remas c. Langsung dimakan d. Lain-lain 9. Didalam penggunaan tanaman obat sebagai obat tradisional. Apakah pabak/ibu pernah mengalami keracunan yang di sebabkan oleh tanaman obat tersebut. a. Ya b. Tidak 10. Apakah selama mengkonsumsi tanaman tersebut. Bapak/ibu melestarikan tanaman obat tersebut. a. Ya b. Tidak Jumlah Responden Orang Persentase (%)

50 Bagaimana bapak/ibu melastarikan tanaman obat tersebut. a. Ditanam b. Tumbuh secara alami 12. Apakah tanaman tersebut ada di jual di pasar. a. Ya b. Tidak 13. Apakah jenis tanaman obat tersebut boleh dipergunakan diluar dar ikegunaan obat tersebut? a. Ya b. Tidak 14. Apakah jenis tanaman tersebut mudah dijumpai atau didapatkan? a. Ya b. Tidak 15. Apakah tanaman tersebut dapat dikonsumsi oleh anak-anak? a. Ya b. Tidak 16. Mengapa bapak/ibu menggunakan tanaman obat dan kenapa tidak menggunakan obat dari dokter? a. karena tanaman obat lebih berkhasiat dari obat dokter b. karenantanaman obat mudah dijumpai sehingga biaya yang dikeluarkan sedikit obat dari dokter c. Lain-lain..... dibandingkan

51 40 Tabel 7. Data Responden Masyarakat Desa Spontan No. Nama Responden Jenis kelamin Usia Suku Pendidikan Tanaman Yang Dimanfaatkan Mata Pencaharian 1. Nyatun Perempuan 59 Jawa SD Beluntas Tani 2. Boirah Perempuan 59 Jawa SD Kumis kucing Tani 3. Samuti Perempuan 45 Jawa SMU Jahe merah Tani 4 Tiyuk Perempuan 42 Jawa SMP Lamtoro Tani 5. Murti Perempuan 58 Jawa SD Keji beling Tani 6. Baitun Perempuan 58 Jawa SMU Jarak pagar Tani 7. Sri hartaty Perempuan 41 Jawa SMU Temulawak Tani 8. Sulami Perempuan 30 Jawa SMP Tapak dara Swasta 9. Samuti Perempuan 57 Jawa SD Daun sirsak Tani 10. Siti perempuan 57 Jawa SD Kunyit putih Tani 11. Prapti Perempuan 75 Jawa SD Lidah buaya, Tani Jahe merah 12. Kalimi Laki-laki 42 Jawa SMU Jarak cina Swasta 13. Juri Laki-laki 60 Jawa SMU Cincau pohon Swasta 14. Sukardi Laki-laki 60 Jawa SD Mawar Swasta 15. Sutimin Laki-laki 35 Jawa Kuliah Pepaya Swasta 16. Sunarti Perempuan 46 Jawa SMU Keji beling Swasta 17. Jumatun Perempuan 57 Jawa SMU Lengkuas Jahe Swasta merah 18 Sutardi Laki-laki 60 Jawa SMU Jambu biji Swasta 19. Kadiso Laki-laki 70 Jawa SD Manggis Tani 20. Wolo Laki-laki 60 Jawa SD Salam Tani 21. Siti Perempuan 57 Jawa SMK Sosor bebek Swasta 22. Rusnia Perempuan 41 Jawa SMU Beluntas Swasta 23 Samsudin Laki-laki 45 Jawa SMU Beluntas, jahe Swasta 24. Suryadi Laki-laki 60 Jawa SMA Beluntas Swasta 25. Agung Laki-laki 33 Jawa SMA Kumis kucing Swasta 26. Suntani Laki-laki 46 Jawa SMU Pepaya,tapak Tani dara 27 Pajar Laki-laki 46 Jawa SMA Pepaya, tapak Tani dara 28. Mida Perempuan 37 Jawa SMU Jarak pagar, Tani Daun sirsak 29. Darto Laki-laki 45 Jawa SD Turi Tani 30. Anis Perempuan 42 Jawa SD Manggis Tani 31. Pinangsri Laki-laki 62 Jawa SD Salam Tani 32. Sumiati Perempuan 59 Jawa SD Salam Tani 33. Boiran Laki-laki 40 Jawa SMU Jahe merah Tani 34. Hadi Laki-laki 75 Jawa SD Kunyit, Jahe Tani merah 35 Siswanto Laki-laki 75 Jawa SD Jahe merah Tani 36 Juniken Laki-laki 61 Jawa SD Jeruk nipis Tani 37 Nasri Perempuan 68 Jawa SMA Belimbing wuluh PNS

52 41 38 Sukir Laki-laki 69 Jawa SMU Senggani Tani 39 Sisman Laki-laki 60 Jawa Kuliah Alang-alang PNS 40 Boiran Laki-laki 70 Jawa SD Sirih merah Tani 41. Kartini Perempuan 67 Jawa SMA Sosor bebek Tani 42 Batyamin Laki-laki 65 Jawa SD Salam Tani 43 Sinar Laki-laki 38 Jawa SMU Lamtoro Tani 44 Supriatin Perempuan 33 Jawa SMA Beluntas,kunyit Tani putih,sirsak 45 Boyadi Laki-laki 40 Jawa SMU Jahe, merah Tani 46 Boini Laki-laki 39 Jawa SMP Cincau pohon Tani 47 Badrin Laki-laki 41 jawa SMP Jarak pagar Tani 48 Wiji Perempuan 36 Jawa SMA Cincau pohon Tani 49 Badri Laki-laki 41 Jawa SMP Jeruk nipis Tani 50 Agung Laki-laki 33 Jawa SMA Jahe merah Tani

53 40 Gambar 3. Beluntas (Pluchea indica (L) Lees Gambar 4. Pepaya (Carica papaya L) Gambar 5. Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Gambar 6. Tapak Dara (Catharanthus roseus (L) G. Don). Gambar 7.Daun sirsak (Annona muricata L.). Gambar 8. Kumis kucing (Orthosihpon aristatus (BL) Miq).

54 41 Gambar 9. Kunyit putih (Curcuma alba L.). Gambar 10. Lidah buaya (Aloe Vera L) Gambar 11. Jarak cina (Jatropha multifida Linn) Gambar 12. Jahe merah (Zingiber officinale Linn.) Gambar 13. Cincau pohon (Melastoma polyanthum B) Gambar 14. Bunga mawar (Rosa hybrida)

55 42 Gambar 15 Keji Beling (Srtobilanthes crispus BI.). Gambar 16. Jambu Biji (Psidium guajava L.). Gambar 17. Pacar air (Impatiens balsamina Linn) Gambar 18. Mengkudu (Morinda citrifolia L.). (Morinda citrifolia L.). Gambar 19. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Gambar 20. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia )

56 43. Gambar 21. Senggani (Melastoma candidum D ) Gambar 22. Manggis (Garcinia mangostana) Gambar 23. Alang-alang (Imperata cylindrica (L)) Gambar 24. Sirih Merah ( Piper decumanum L). Gambar 25. Kunyit (Curcuma longa Linn) Gambar 26. Sosor Bebek (Kalanchoe pinnata Lim).

57 44 Gambar 27. Salam ( Eugenia polyantha)wight) Gambar 28. Wawancara dan Pengisian Kuisioner Dengan Responden

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan 78 Lampiran 1. Lembar Wawancara I. IDENTITAS ANGGOTA RUMAH TANGGA 1. Nama Responden : 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : 4. Tempat Lahir : di desa ini / di luar desa ini 5. Status : belum kawin/kawin/cerai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional

Lebih terperinci

Tanaman Obat Keluarga TOGA

Tanaman Obat Keluarga TOGA Surabaya Januari 10, 2015 Tanaman Obat Keluarga TOGA Djoko Agus Purwanto FAKULTAS FARMASI Universitas Airlangga Apa itu TOGA? TOGA atau Tanaman Obat Keluarga adalah tanaman hasil budidaya yang dikenal

Lebih terperinci

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda : Tips Alami Turunkan Kolestrol Dengan Cepat Sahabat, tips kesehatan. Dalam keadaan normal atau stabil, kolesterol memang memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia. Beberapa fungsi kolesterol

Lebih terperinci

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro 68 Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro Beluntas Asam Brotowali Pisang Pepaya Jahe Sirih Bunga sepatu Sambiloto Kunyit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan merupakan organisme yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Lampiran 1. Pemanfaatan Spesies Tumbuhan dalam Perawatan Bayi sampai UsiaBalita di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara.

Lampiran 1. Lampiran 1. Pemanfaatan Spesies Tumbuhan dalam Perawatan Bayi sampai UsiaBalita di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. 62 Lampiran 1 Lampiran 1. Pemanfaatan Spesies dalam Perawatan Bayi sampai UsiaBalita di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara 1 Aleurites moluccana (L). Willd., (Kemiri) Menyuburkan rambut Pasar,

Lebih terperinci

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan Obat Diabetes Herbal Dari Daun- Daunan Saat ini telah banyak beredar obat diabetes baik dalam bentuk bahan kimia atau berupa obat herbal tradisional.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1 ANEKA RESEP JUS SEHAT Slow Juicer MT-67 Bagian 1 Apa itu Slow Juicer? Berbeda dengan juicer yang menggunakan metode kecepatan tinggi dengan pisau yang tajam, Slow Juicer menggunakan Low Speed Technology

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA PURWOBINANGUN KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN DALAM PENANAMAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

Lebih terperinci

Jurnal Abdimas Mahakam https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam Online ISSN : Januari 2017, Vol.1 No. 1

Jurnal Abdimas Mahakam https://journal.uwgm.ac.id/index.php/abdimasmahakam Online ISSN : Januari 2017, Vol.1 No. 1 Budidaya Tanaman Sirsak Dan Manfaatnya Untuk Kesehatan Yetti Elidar Universitas Mulawarman Samarinda yettiirsal@gmail.com Abstrak Pohon Sirsak memiliki banyak manfaat dalam kesehatan, mulai dari sebagai

Lebih terperinci

Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012

Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012 Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012 STUDI KUALITATIF MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN TANAMAN OBAT KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPEUYEUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teh sebagai bahan minuman dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan tertentu seperti pelayuan, penggilingan, oksidasi enzimatis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di tiga kecamatan di Kabupaten Subang, yaitu Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Dawuan dan Kecamatan Tambakdahan. Pada masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi, hingga

Lebih terperinci

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara 128 Lampiran 1. Diagram Langkah Kerja Penelitian Studi Pendahuluan Menentukan Lokasi Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara Wawancara Terstruktur

Lebih terperinci

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI SKRIPSI Oleh ZAILINA MIRZA NIM 060210193148 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai banyak kekayaan alamnya terutama laut. Berbagai macam spesies sudah teridentifikasi dan bahkan terdapat beberapa

Lebih terperinci

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA UNTUK PENYAKIT SEHARI-HARI * Penurun panas, batuk, dan pilek Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan nonformal merupakan kegiatan pembelajaran di

Lebih terperinci

CEGAH STROKE DENGAN HERBA ALAMI

CEGAH STROKE DENGAN HERBA ALAMI CEGAH STROKE DENGAN HERBA ALAMI Oleh : dr. Titien Rostini K.,M.M.Kes, Herbalis HIPERTENSI PEMICU UTAMA STROKE Serangan stroke paling banyak terjadi akibat pecahnya pembuluh darah otak karena tekanan darah

Lebih terperinci

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2 ANEKA RESEP JUS SEHAT Slow Juicer MT-67 Bagian 2 Apa itu Slow Juicer? Berbeda dengan juicer yang menggunakan metode kecepatan tinggi dengan pisau yang tajam, Slow Juicer menggunakan Low Speed Technology

Lebih terperinci

Hidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita. Bugar Berkat Secangkir Herbal. 1 Obat Tradisional

Hidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita. Bugar Berkat Secangkir Herbal. 1 Obat Tradisional 1 Obat Tradisional Bugar Berkat Secangkir Herbal Hidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita mengajarkan pola hidup sehat antara lain lewat minuman tradisional yang diolah dari aneka

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini prospek pengembangan produk tanaman obat semakin meningkat, hal ini sejalan dengan perkembangan industri obat

Lebih terperinci

serta peningkatan jumlah dan jenis penyakit. Tumbuhan sebagai sumber senyawa bioaktif alami merupakan bahan baku yang potensial yang menunjang usaha

serta peningkatan jumlah dan jenis penyakit. Tumbuhan sebagai sumber senyawa bioaktif alami merupakan bahan baku yang potensial yang menunjang usaha BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus adalah suatu penyakit karena ketidakmampuan tubuh untuk mensintesis lemak, karbohidrat, dan protein dengan baik disertai dengan berkurangnya respon produksi insulin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman Teh adalah spesies tanaman yang daun dan pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami proses pemanasan untuk menonaktifkan enzim- enzim

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu

Lebih terperinci

JENIS DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI DESA TINADING DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

JENIS DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI DESA TINADING DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JENIS DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI DESA TINADING DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Komang Abdi Susila 1, Andi Tanra Tellu 2, Lilies Tangge 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

7 Manfaat Daun Singkong

7 Manfaat Daun Singkong 7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Eva Anastasia Segara, Pembimbing : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes

ABSTRAK. Eva Anastasia Segara, Pembimbing : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT MENGENAI TANAMAN OBAT KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAJA KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2007 Eva Anastasia Segara, 2008. Pembimbing

Lebih terperinci

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa Lampiran 1. Skema Kerja Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah Studi Pendahuluan Mengurus Perijinan kepada Pengageng Sasana Wilapa Ditentukan Informan Kunci Oleh Pengageng Sasana

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian

BABI PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian BABI PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Penelitian Pemanfaatan tanaman obat sudah dikenal oleh masyarakat sejak jaman dahulu yang diwariskan secara turun- temurun hingga generasi saat ini. Dewasa ini penggunaannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belimbing wuluh merupakan salah satu tanaman buah asli Indonesia dan daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui sebagai tanaman pekarangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belimbing merupakan buah yang banyak mengandung air. Ada dua macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Belimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh 21 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh masyarakat Indonesia karena obat tradisional tersebut mempunyai beberapa kelebihan,

Lebih terperinci

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Prodi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 KAJIAN ETNOBOTANI MELALUI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI DESA REMA KECAMATAN BUKIT TUSAM KABUPATEN ACEH TENGGARA Safryadi A. 1), Aisyah R. Nasution

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menyumbang devisa yang tinggi bagi suatu Negara. Sektor inipun dimanfaatkan dalam meningkatkan perekonomian

Lebih terperinci

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) I ndonesia merupakan salah satu negara produsen pisang yang penting di dunia, dengan beberapa daerah sentra produksi terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan N TB. Daerah-daerah ini beriklim hangat

Lebih terperinci

MANFAAT KULIT MANGGIS. OKTOBER 2013 Abdul Malik

MANFAAT KULIT MANGGIS. OKTOBER 2013 Abdul Malik MANFAAT KULIT MANGGIS OKTOBER 2013 Abdul Malik - 649226 Manggis (Garcinia mangostana) adalah tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara. Buah manggis adalah buah musiman dengan kulitnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi. Tanaman herbal tergolong rempah-rempah dan tanaman buah yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan asap kendaraan bermotor meningkatkan resiko terkenanya paparan radikal bebas. Radikal bebas dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Identifikasi adalah proses untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Identifikasi adalah proses untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identifikasi Identifikasi adalah proses untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik individu yang beraneka ragam dan memasukkannya ke dalam suatu takson. Menurut Kusuma

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar

BAB I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar (Jatropha curcas) mulai mendapat perhatian khusus pemerintah yang dikembangkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang pada mulanya berbasis pada sumber daya

Lebih terperinci

BAB VII RUMPUT, HERBA DAN TANAMAN PEKARANGAN BERKHASIAT OBAT

BAB VII RUMPUT, HERBA DAN TANAMAN PEKARANGAN BERKHASIAT OBAT BAB VII RUMPUT, HERBA DAN TANAMAN PEKARANGAN BERKHASIAT OBAT Manito!, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam

Lebih terperinci

STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN FAMILIA ZINGIBERACEAE YANG BERKHASIAT OBAT DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh

STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN FAMILIA ZINGIBERACEAE YANG BERKHASIAT OBAT DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN FAMILIA ZINGIBERACEAE YANG BERKHASIAT OBAT DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh Oki Fernando, Nursyahra, Rizki Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan tradisional yang berbeda-beda. Di Indonesia masih banyak jenis

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan tradisional yang berbeda-beda. Di Indonesia masih banyak jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara pengguna tumbuhan obat terbesar di dunia bersama Negara lain di Asia seperti Cina dan India. Hal ini sangat erat kaitannya dengan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

Lebih terperinci

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua. PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN LANSIA Apa Itu ASAM URAT...?? Nilai normal asam urat : Pria 3,4 7 mg/dl Wanita 2,4 5,7 mg/dl Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman hayati terkaya di dunia setelah Brasil dan Zaire. Alam Indonesia sebenarnya merupakan gudangnya tanaman obat

Lebih terperinci

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM Penanganan dan Pengelolaan Saat Panen Mengingat produk tanaman obat dapat berasal dari hasil budidaya dan dari hasil eksplorasi alam maka penanganan

Lebih terperinci

Manfaat Minum Air Putih

Manfaat Minum Air Putih Manfaat Minum Air Putih "Teman-teman, mungkin banyak dari kita yang malas minum air putih...padahal manfaatnya banyak banget...yuks kita kupas manfaatnya!" Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: KAJIAN ETNOBIOLOGI TANAMAN OBAT MASYARAKAT MEUNASAH RAYEUK, LAMNO KABUPATEN ACEH JAYA

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: KAJIAN ETNOBIOLOGI TANAMAN OBAT MASYARAKAT MEUNASAH RAYEUK, LAMNO KABUPATEN ACEH JAYA Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 KAJIAN ETNOBIOLOGI TANAMAN OBAT MASYARAKAT MEUNASAH RAYEUK, LAMNO KABUPATEN ACEH JAYA Nurlia Zahara Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat telah mendorong terjadinya perubahan pola konsumsi makanan dan minuman. Sebagian

Lebih terperinci

Oleh : Wardani,S.Sos Disampaikan dalam Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan bagi Pokja IIITim Penggerak PKK Kecamatan dan Pokja III TP.

Oleh : Wardani,S.Sos Disampaikan dalam Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan bagi Pokja IIITim Penggerak PKK Kecamatan dan Pokja III TP. Oleh : Wardani,S.Sos Disampaikan dalam Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan bagi Pokja IIITim Penggerak PKK Kecamatan dan Pokja III TP.PKK Desa / Kel Binaan di Aula PKK Kab. Karanganyar Kol banda/hali/buring/kendu/kayu

Lebih terperinci

tumbuhan, hewan dan mineral. Floranya dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias, untuk rumah tangga, industri bahkan sebagai tanaman obat.

tumbuhan, hewan dan mineral. Floranya dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias, untuk rumah tangga, industri bahkan sebagai tanaman obat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan kaya akan tumbuhan, hewan dan mineral. Floranya dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias, untuk keperluan rumah tangga, industri

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUAH MAHKOTA DEWA Nama :NURANI NIM :11.11.5256 Kelas :11-S1TI-09 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAKSI Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan tujuan untuk memberitahukan kepada

Lebih terperinci

Bahan/campuran bahan yg digunakan untuk: -mencegah penyakit -menyembuhkan penyakit/gejala

Bahan/campuran bahan yg digunakan untuk: -mencegah penyakit -menyembuhkan penyakit/gejala SKK Pemahaman Obat: Mengetahui arti, guna dan bahaya obat Mengetahui obat yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama Mengetahui bahaya penggunaan obat yang malampaui takaran dan obat yang memakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara terbesar ketiga yang mempunyai hutan tropis terluas di dunia dan menduduki peringkat pertama di Asia Pasifik. Hal ini membuat Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang 2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai ramuan, rempah - rempah, bahan minyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi dan tercatat 7.000 spesies

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1).

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan hutan tropis terkaya di dunia setelah Brazil dan masih menyimpan banyak potensi sumber daya alam hayati sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) tumbuh baik di daerah tropis. Belimbing wuluh sering ditanam di pekarangan rumah dan biasanya dibiarkan tumbuh liar di

Lebih terperinci

TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DI KEMUKIMAN SIMPANG TANJONG KECAMATAN PEUSANGAN SELATAN KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH

TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DI KEMUKIMAN SIMPANG TANJONG KECAMATAN PEUSANGAN SELATAN KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH Jurnal EduBio Tropika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm. 10-14 Djufri Dosen S1 dan S2 Prodi Pendidkan Biologi FKIP Unsyiah, Banda Aceh Hasanuddin Dosen S1 dan S2 Prodi Pendidkan Biologi FKIP Unsyiah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi tetapi akibat buruk penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi tetapi akibat buruk penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak upaya yang telah dilakukan oleh para peternak unggas dalam rangka meningkatkan produktivitas ayam pedaging. Salah satu usaha yang dilakukan adalah penggunaan

Lebih terperinci

xanthorrhiza Roxb atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah, 2005). Kandungan temulawak yang diduga bertanggung jawab dalam efek peningkatan

xanthorrhiza Roxb atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah, 2005). Kandungan temulawak yang diduga bertanggung jawab dalam efek peningkatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Nafsu makan adalah keinginan psikologis untuk makan dan hal ini berkaitan dengan perasaan senang terhadap makanan (Insel et al, 2010). Mekanisme rasa lapar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh merupakan minuman berkafein yang diolah dengan cara menyeduh bagian pucuk atau tangkai daun yang telah dikeringkan. Beberapa jenis teh yang beredar di masyarakat

Lebih terperinci

Tradisional Bagian Daun dan Buah

Tradisional Bagian Daun dan Buah Tanaman Obat Diabetes Tradisional Bagian Daun dan Buah Tanaman obat diabetes tradisional bisa anda temukan di sekitar lingkungan anda. Sadarkah kalau tanaman tersebut berkhasiat? Mungkin ada diantara kalian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keanekaragaman Hayati Indonesia Keanekaragaman jenis tumbuhan obat yang terdapat di kawasan hutan Indonesia sangat tinggi. Saat ini tercatat kurang lebih 1.260 jenis tumbuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara mega diversity untuk tumbuhan obat di dunia dengan keanekaragaman hayati tertinggi ke-2 setelah BraziRismawati. Dari 40 000 jenis

Lebih terperinci

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP Pendahuluan Indonesia terkenal kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk jenis tumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara untuk mengumpulkan data atau informasi secara sistematis yang diperlukan dalam mencapai tujuan atau memecahkan masalah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten

Lebih terperinci

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kedua terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati. Terdapat berbagai jenis tanaman yang memiliki potensi sebagai obat dan makanan kesehatan. Dengan keanekaragaman

Lebih terperinci

termanfaatkan secara optimal dapat berguna dalam mewujudkan ketahanan

termanfaatkan secara optimal dapat berguna dalam mewujudkan ketahanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya membangun diversifikasi konsumsi pangan telah dicanangkan sekitar setengah abad oleh pemerintah Indonesia. Tujuannnya adalah untuk menganekaragamkan bahan pangan

Lebih terperinci

2016 PROFIL FISIKOKIMIA BUAH CABE JAWA

2016 PROFIL FISIKOKIMIA BUAH CABE JAWA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati yang beraneka ragam. Diperkirakan terdapat 30.000 spesies tumbuhan ditemukan di dalamnya dan

Lebih terperinci

Beluntas Ciri-Ciri Tanaman, Serta Khasiat dan Manfaatnya

Beluntas Ciri-Ciri Tanaman, Serta Khasiat dan Manfaatnya 1 dari 9 02/03/2016 19.19 tanobat.com Beluntas Ciri-Ciri Tanaman, Serta Khasiat dan Manfaatnya By Ahli Pengobatan A. CIRI-CIRI TANAMAN BELUNTAS Ciri-Ciri Daun beluntas Tanaman beluntas memiliki daun yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Sandra dan Kemala (1994) mengartikan tumbuhan obat sebagai semua tumbuhan, baik yang sudah dibudidayakan maupun yang belum dibudidayakan yang dapat digunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang

I. PENDAHULUAN. yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang 1 I. PENDAHULUAN Pekarangan merupakan suatu ekosistem spesifik berupa ekosistem buatan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang didominasi oleh tanaman budidaya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diabetes melitus (DM) tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) dan

BAB I PENDAHULUAN. diabetes melitus (DM) tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes Melitus (DM) atau yang biasa disebut kencing manis adalah suatu group penyakit metabolik yang dikarakteristikan dengan adanya kondisi hiperglikemik

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Dessy Mastika Sari/ adalah mahasiswi

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Dessy Mastika Sari/ adalah mahasiswi 53 Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Dessy Mastika Sari/081121063 adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Jalur B. Saat ini saya sedang melakukan penilitian yang berjudul

Lebih terperinci

Manfa'at Buah-buahan

Manfa'at Buah-buahan Manfa'at Buah-buahan Mengapa Harus Jus? FUNGSI JUS - Meningkatkan daya tahan tubuh - Menurunkan kadar kolesterol - Melancarkan proses pencernaan - Sebagai Anti Oksidan dan Anti Kanker - Mempercepat Proses

Lebih terperinci

MAKALAH BAHASA INDONESIA

MAKALAH BAHASA INDONESIA MAKALAH BAHASA INDONESIA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan ilham-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

Lebih terperinci

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT Oleh : ENDANG SUPRIYATI, SE KETUA KWT MURAKABI ALAMAT: Dusun Kenteng, Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. APA YANG ADA dibenak dan PIKIRAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Luka merupakan keadaan yang sering dialami oleh setiap orang, baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Luka merupakan keadaan yang sering dialami oleh setiap orang, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Luka merupakan keadaan yang sering dialami oleh setiap orang, baik dengan tingkat keparahan ringan, sedang atau berat. Luka adalah hilangnya atau rusaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat IX-xi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat dari bahan utama yaitu tumbuhan umbi yang digunakan oleh semut sebagai sarang sehingga

Lebih terperinci

VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP PEMBUATAN PESTISIDA NABATI VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP MODUL-06 Department of Dryland Agriculture Management, Kupang State Agriculture Polytechnic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang kita telah memanfaatkan tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang sekarang ada. Merebaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi berupa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan PENDAHULUAN Latar Belakang Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan bunga jantan tanaman penghasil nira seperti aren, kelapa, tebu, bit, sagu, kurma, nipah, siwalan, mapel,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1 74 PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN WANITA DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI KECAMATAN GERAGAI 1 Made Deviani Duaja, Elis Kartika dan Fuad Mukhlis

Lebih terperinci

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh 14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh Written by Rosalia in Beauty Tips Sebelum membahas lebih lanjut mengenai berbagai cara menghilangkan komedo, terlebih dahulu kita harus tahu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Wawancara. I. Identifikasi Keluarga

Lampiran 1. Prosedur Wawancara. I. Identifikasi Keluarga 170 Lampiran 1. Prosedur Wawancara I. Identifikasi Keluarga 1. Nama Responden :. 2. Umur :. thn 3. Jenis Kelamin : 4. Bahasa yang dikuasai: a. Indonesia b. Madura c. lainnya 5. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Sdr:

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. A. Pengertian Tumbuhan Obat

Tinjauan Pustaka. A. Pengertian Tumbuhan Obat II. Tinjauan Pustaka A. Pengertian Tumbuhan Obat Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang baik beberapa bagian atau keseluruhan dari bagiannya memiliki khasiat obat yang digunakan sebagai obat dalam penyembuhan

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Gambar Hasil Pengamatan Tumbuhan Obat Gambar Tumbuhan Obat Hasil Literatur

DAFTAR LAMPIRAN. Gambar Hasil Pengamatan Tumbuhan Obat Gambar Tumbuhan Obat Hasil Literatur DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Pedoman Wawancara Gambar Hasil Pengamatan Tumbuhan Obat Gambar Tumbuhan Obat Hasil Literatur Analisa Data Dokumentasi Penelitian

Lebih terperinci

Anda Perlu Tahu Jenis-Jenis Obat Buah Diabetes Ini

Anda Perlu Tahu Jenis-Jenis Obat Buah Diabetes Ini Anda Perlu Tahu Jenis-Jenis Obat Buah Diabetes Ini Pemanfaatan Obat Buah Diabetes Sebagai Alternatif Pengobatan Ketika Anda menderita diabetes Anda perlu memahami makanan maupun minuman apa saja yang masih

Lebih terperinci