PENGEMBANGAN PRODUK GEL ALOE VERA CHINENSIS LAPIS COKLAT SEBAGAI POTENSI LOKAL KALIMANTAN BARAT ABSTRACT
|
|
- Ade Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN PRODUK GEL ALOE VERA CHINENSIS LAPIS COKLAT SEBAGAI POTENSI LOKAL KALIMANTAN BARAT Rini Fertiasari, Nafis Khuriyati, Mirwan Ushada Pasca Sarjana Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, UGM rinie_f@yahoo.co.id, HP : ABSTRACT Aloe vera is an excellent commodity in Pontianak, West Kalimantan. In terms of nutrients, Aloe vera gel contains some minerals and vitamins. Based on the diversification program of Aloe vera center (AVC), product development of Aloe vera for wider market segment is needed to be done. One is the addition of chocolate coating on Aloe vera gel as a snack food which makes it rich in vitamins. This research aims to develop the product that has the high value. Product development of Aloe vera gel used Value Engineering method which consists of three phases. Information phase used Quality Function Deployment method to determine the consumer needs and fill them with technical requirements based on condition of manufacturer. Creativity phase is a phase for developing of product concepts. Analytical phase for measuring the performance of product concepts dan select one of them with the highest value and continued by financial analysis. This research resulted four product concepts of Aloe vera dried gel with variety of shapes and types of chocolate. The concept product with the highest value was the concept of cubic shape and coated with brown chocolate. From the financial analysis, the selected concept was feasible for business. Keywords: Aloe vera, Product Development, Quality Function Deployment, Engineering Value PENDAHULUAN Produk berbahan baku alami saat ini semakin disukai masyarakat dan telah menjadi gaya hidup. Demikian pula dengan tanaman Aloe vera (lidah buaya) yang selama ini hanya dikenal sebagai shampo untuk perawatan rambut dan tanaman hias dipekarangan rumah. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kecenderungan untuk kembali menggunakan bahan alami (back to nature), membuat Aloe vera menjadi salah satu tanaman yang diminati oleh masyarakat. Aloe vera merupakan komoditas unggulan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dari segi kandungan nutrisi, gel Aloe vera mengandung beberapa mineral seperti Zn, K, Fe dan vitamin seperti Vitamin A, Bl, B2, B12, C dan E, Inositol, asam folat, dan kholin. Fumakanthi (2003), menyebutkan bahwa gel Aloe vera mengandung 17 jenis asam amino penting. Produk Aloe vera dalam bentuk gel segar cepat menurun mutunya karena cairan gel ini mudah teroksidasi (Sudarto, 2007). Oleh karena itu perlu adanya pengolahan gel Aloe vera menjadi produk pangan yang tidak mudah rusak. Dengan kandungan nutrisi yang demikian lengkap dan bervariasi maka Aloe vera berpeluang besar diolah menjadi makanan camilan kaya vitamin. Berdasarkan program diversifikasi pangan dari Aloe Vera Center (AVC) Kalimantan Barat, perlu adanya pengembangan produk dari gel Aloe vera untuk segmen pasar yang semakin luas. Salah satunya adalah membuat agar-agar kering Aloe vera dengan penambahan lapis coklat sebagai makanan camilan kaya vitamin. Seperti diketahui bahwa coklat merupakan makanan yang sudah dikenal dan diminati oleh semua umur, dari anak kecil hingga orang tua. Pengembangan produk gel Aloe vera sebagai potensi lokal Kalimantan Barat pada penelitian ini difokuskan pada pengembangan produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat dengan bahan baku utama gel Aloe vera Chinensis. Produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat ini sudah berhasil dibuat oleh peneliti dalam studi pendahuluan namun masih perlu dikembangkan lagi. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik produk yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen sehingga
2 memiliki value yang tinggi, pada penelitian dipilih metode yang berorientasi pada fungsi produk yaitu Value Engineering (Miles, 1989) dan Quality Function Deployment (Cohen, 1995). Penelitian ini bertujuan untuk 1) menentukan prioritas kebutuhan teknis produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat berdasarkan kebutuhan konsumen, analisis persaingan dan kemampuan produsen; 2 ) menghasilkan alternatif konsep produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat; 3) menentukan konsep produk yang mempunyai value tertinggi dan melakukan analisis kelayakan usaha. METODE PENELITIAN Obyek penelitian ini adalah produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat dengan bahan baku utama adalah gel Aloe vera Chinensis. Secara garis besar, penelitian untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi melalui: 1. Penerapan metode Value Engineering yang berorientasi pada fungsi produk melalui tahapan informasi, kreativitas, dan analisis 2. Pada tahapan informasi menggunakan metode QFD 3. Penyusunan konsep produk dengan metode Function Analysis Sistem Technique (FAST) berdasarkan informasi yang didapat dari metode QFD. FAST ini menyediakan sebuah metode yang terorganisir untuk mengurai proses yang kompleks atau menyusun secara bertahap kebutuhan dari masing-masing fungsi. 4. Pengukuran fungsi/performansi produk dengan uji indrawi dan uji proksimat 5. Pengukuran kelayakan usaha dari konsep produk terpilih dengan menggunakan analisis finansial Tahapan Penelitian a. Tahap informasi Untuk mendapatkan informasi dari sisi konsumen, produsen, dan pesaing digunakan metode QFD. Informasi yang meliputi atribut kualitas produk dan tingkat kepentingannya serta kinerja produk dibandingkan pesaingnya diperoleh melalui kuisoner dengan responden orang yang pernah mengkonsumsi produk pangan olahan Aloe vera dan produk pembandingnya. 1. Identifikasi atribut kepentingan konsumen terhadap kualitas produk, hasil yang diperoleh dalam tahap ini adalah kebutuhan primer produk dan kebutuhan sekunder produk 2. Analisa tingkat kepentingan konsumen agar-agar kering Aloe vera lapis coklat, hasil yang diperoleh dalam tahap ini adalah nilai kebutuhan konsumen rata-rata untuk produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat. Skala yang digunakan 1-4, dimana 1= sangat penting, 2 = penting, 3 = tidak penting dan 4 = sangat tidak penting 3. Analisa kinerja produk, hasil yang diperoleh dalam tahap ini adalah nilai kinerja produk agaragar kering Aloe vera lapis coklat dari studi pendahuluan dan nilai kinerja produk pembanding yaitu roti kacang lapis coklat yang ada di pasaran (R). Skala yang digunakan 1-4, dimana 1= sangat baik, 2=baik, 3 = tidak baik, dan 4 = sangat tidak baik 4. Penentuan tujuan di masa yang akan datang, tahapan ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan pangsa pasar. Metode yang dilakukan adalah wawancara dengan pihak produsen dan AVC. 5. Menghitung rasio perbaikan, hasil akhirnya adalah nilai rasio perbaikan. 6. Penentuan titik penjualan, untuk melakukan perbaikan pada atribut kualitas yang memberikan pengaruh peningkatan penjualan yang signifikan. Metode yang dilakukan adalah diskusi dengan pihak produsen dan AVC. 7. Penentuan bobot mentah dan normalisasinya, untuk mengetahui skala kebutuhan teknis dalam membuat produk sesuai keinginan konsumen 8. Penentuan kebutuhan teknis, outputnya adalah daftar kebutuhan teknis untuk produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat 9. Menentukan matriks korelasi, untuk melihat dan mengetahui nilai keeratan hubungan antara kebutuhan konsumen dengan kebutuhan teknis dari produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat 10. Analisa tingkat kesulitan kebutuhan teknis, untuk mengetahui dan menganalisa tingkat penerapan kesulitan
3 11. Perhitungan skor kebutuhan teknis, outputnya adalah nilai skor kebutuhan teknis dan normalisasinya yang akan digunakan untuk melihat prioritas kebutuhan teknis yang akan dilakukan. Nilai prioritas kebutuhan teknis yang dipakai untuk membuat konsep produk adalah nilai 6 terbesar dari keseluruhan kebutuhan teknis yang ada 12. Menganalisa kesinergisan antar kebutuhan teknis 13. Penyusunan House of Quality b. Tahap Kreativitas Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan alternatif konsep produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat dengan bantuan diagram FAST. Berdasarkan diskusi dengan pihak Aloe vera center dan produsen olahan pangan Aloe vera, diagram FAST memuat 6 besar nilai tertinggi dari skor kebutuhan teknis. c. Tahap Analisis 1. Pengujian Inderawi Pada tahap ini akan dilakukan uji inderawi berbagai karakteristik dan konsep produk berdasarkan atribut mutu agar-agar kering Aloe vera lapis coklat yang dikembangkan. Pengujian ini dilakukan terhadap produk hasil pengembangan dibandingkan produk pembanding. Skala yang digunakan adalah 1-4, di mana 1 = sangat tidak suka, 2 = tidak suka, 3 = suka, dan 4 = sangat suka 2. Pengujian proksimat Pengujian proksimat dilakukan terhadap semua alternatif konsep. Dari keseluruhan alternatif konsep tersebut, nantinya akan dibandingkan nilai Angka Kecukupan Gizi dari masing-masing alternatif konsep. Uji proksimat perlu dilakukan karena produk yang dikembangkan berfungsi sebagai makanan camilan yang kaya vitamin. 3. Penentuan performansi produk Performansi didapatkan dari hasil perkalian antara jumlah penilaian responden terhadap atribut mutu tiap konsep dengan bobot atributnya. Bobot atribut ini diperoleh dari Tingkat Kepentingan Konsumen pada HoQ. 4. Penentuan Biaya Produksi Pada tahap ini dihitung biaya produksi dari masing-masing konsep produk yang dikembangkan 5. Penentuan nilai (value) dari konsep produk Nilai atau value dari konsep produk didapatkan dengan membandingkan performansi tiap konsep produk, dengan biaya produksi tiap konsep produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat. 6. Penentuan Konsep Produk Terbaik Konsep produk terbaik adalah konsep yang memiliki nilai (value) tertinggi 7. Analisis kelayakan usaha produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan produk memiliki beberapa tahapan untuk menentukan produk apa yang akan dibuat dan dengan atribut yang bagaimana. Berikut adalah hasil yang diperoleh dari tiap-tiap tahapan pengembangan produk yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahap Informasi, Tahapan ini merupakan tahap awal Data yang diperoleh dari konsumen dan produsen baik melalui kuesioner, wawancara, maupun diskusi digunakan sebagai bahan dasar penyusunan House of Quality (Gambar 1). Tahap Kreatifitas Penyusunan diagram FAST berasal dari 6 skor tertinggi kebutuhan teknis produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat dalam HoQ. Penentuan 6 skor tertinggi kebutuhan teknis ini berasal dari hasil diskusi antara peneliti, produsen pangan olahan Aloe vera dan AVC. Dalam diagram FAST
4 (Gambar 2) diketahui bahwa produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat mempunyai dua fungsi primer yaitu fungsi kualitas dan harga. Fungsi primer kualitas produk diikuti oleh fungsi sekunder bentuk dan ukuran, kandungan nutrisi, kemasan primer, dan warna. Sedangkan fungsi harga mempunyai fungsi sekunder biaya produksi. Fungsi sekunder bentuk dan ukuran dipengaruhi oleh desain bentuk dan desain ukuran. Fungsi sekunder kandungan nutrisi dipengaruhi oleh kualitas bahan baku dan komposisi bahan baku. Fungsi sekunder dari komposisi bahan baku akan membentuk rasa dan tekstur produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat. Fungsi sekunder kemasan primer dipengaruhi oleh penggunaan kemasan primer yang aman/food grade dan penggunaan kemasan primer yang menarik. Fungsi sekunder warna dipengaruhi oleh warna tepung agar-agar yang ditambahkan yang mempengaruhi warna adonan dan warna lapisan coklat. Penjabaran fungsi sekunder kedalam faktor-faktor yang mempengaruhinya ini diperolah dari HoQ. Fungsi sekunder biaya produksi dipengaruhi oleh proses pembuatan produk sesuai dengan fungsi sekunder kualitas yaitu desain bentuk, desain ukuran, kualitas bahan baku, komposisi bahan baku termasuk rasa dan tekstur, penggunaan bahan kemasan primer yang aman/food grade, penggunaan kemasan primer yang menarik, warna tepung agar-agar dan variasi warna coating. Perlakuan terhadap fungsi sekunder kualitas akan mempengaruhi biaya produksi yang harus dikeluarkan.
5
6 Gambar 2. Diagram FAST Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada fungsi primer kualitas dan fungsi sekunder yang dapat diuji secara inderawi dan menggunakan uji proksimat, sedangkan fungsi primer harga dan kemasan primer tidak dikembangkan. Pengembangan terhadap daya tahan produk yang berkaitan dengan penggunaan zat pengawet kimia tidak dilakukan dalam penelitian ini, sebab dari hasil kuesioner menunjukkan sebagian besar responden tidak menginginkan adanya penambahan zat pengawet kimia. Zat pengawet yang dipakai adalah zat pengawet alami yaitu gula pasir. Kombinasi konsep produk gel Aloe vera lapis coklat dapat dilihat pada Gambar 3. Bentuk Warna Kotak Coklat Asli Hati Coklat Putih Gambar 3. Kombinasi Konsep Produk Gel Aloe vera Lapis Coklat Dari kombinasi tersebut dibuat empat konsep produk agar-agar kering Aloe vera, yaitu: - Konsep 1: bentuk kotak, lapis coklat warna coklat - Konsep 2: bentuk kotak, lapis coklat warna putih - Konsep 3: bentuk hati, lapis coklat warna coklat - Konsep 4: bentuk hati, lapis coklat warna putih
7 Tahap Analisis Untuk mengetahui performansi dari keempat konsep produk makanan cemilan kaya vitamin ini, dilakukan beberapa pengujian. Pengujian terhadap atribut-atribut mutu inderawi sangat penting mengingat produk ini dikonsumsi dengan cara dimakan. Sedangkan dari fungsinya sebagai sumber vitamin, AKG dari konsep produk ini diukur melalui uji proksimat. Uji Indrawi Tabel 1. Hasil uji inderawi (uji kesukaan) tiap konsep Konsep Atribut Jumlah Rata-rata* Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3 Konsep 4 Bentuk Rasa Tekstur Warna lapisan Bentuk Rasa Tekstur Warna lapisan Bentuk Rasa Tekstur Warna lapisan Bentuk Rasa Tekstur Warna lapisan *) 1= sangat tidak suka, 4=sangat suka Sumber : Data primer 2011 Uji Proksimat Tabel 2. Nilai karbohidrat by different dan nilai kalori tiap konsep produk No Konsep produk Karbohidrat by different (%) Kalori total per 100 gram (kkal) 1 Konsep 1 70, , Konsep 2 76, , Konsep 3 76, , Konsep 4 76, ,95110 Sumber : Data primer 2011 Performansi Performansi dari konsep produk dinilai dari atribut pengembangan yang meliputi kandungan nutrisi (AKG) dan beberapa atribut inderawi yang masing-masing memiliki bobot kepentingan sesuai penilaian konsumen. Tabel 3. Bobot Kepentingan Atribut pengembangan Nilai atribut pengembangan* Bobot kepentingan (%)
8 Kandungan nutrisi produk 4,0 21,21 Bentuk 4,0 21,21 Rasa 3,52 18,66 Tekstur 3,34 17,70 Warna lapisan 4,0 21,21 Total 18, *) 1=sangat tidak penting, 4=sangat penting Tabel 4. Perhitungan nilai performansi tiap konsep produk Bobot atribut (%) Konsep Kandungan Bentuk Rasa Nutrisi Produk 21,21 18,66 21,21 Tekstur 17,70 Warna coating 21,21 Nilai performansi (%) Konsep 1 321, ,40 Konsep 2 338, ,79 Konsep 3 317, ,32 Konsep 4 335, ,82 Sumber : Olahan data primer, 2011 Menentukan Biaya Produksi Biaya produksi tiap konsep produk diperoleh dengan menghitung total biaya produksi tiap 250 gram produk yang terdiri dari biaya variable dan biaya tetap dengan hasil sebagai berikut: Tabel 5. Biaya produksi tiap konsep produk Alternatif Konsep Biaya (Rp) Konsep Konsep Konsep Konsep Sumber : Data Primer, 2011 Value Pemilihan konsep produk didasarkan atas value yang diperoleh dari rasio antara performansi dengan biaya. Dari keempat konsep produk, konsep 1 memilki value tertinggi sehingga dipilih sebagai konsep terbaik. Tabel 6. Perhitungan value dari tiap konsep produk Konsep Nilai performasi Biaya Value Konsep , ,85 Konsep , ,79 Konsep , ,78 Konsep , ,83 Sumber : Olahan data primer, 2011 Analisis Kelayakan Usaha Konsep 1 merupakan konsep terbaik yang akan dikembangkan dalam program diversifikasi produk olahan Aloe vera sebagai potensi lokal Kalimantan Barat. Hasil penelitian pengembangan produk ini dilengkapi dengan analisis finansial sebagai salah satu parameter kelayakan usaha. Break Event Point (BEP) Nilai BEP produksi Aloe vera lapis coklat didapat setelah produsen memproduksi gram. Hal ini berarti bahwa produsen akan mengalami titik impas bila dapat menjual produk sebanyak kemasan. Net Present Value (NPV)
9 Besarnya NPV produksi Aloe vera lapis coklat untuk periode 4 tahun adalah sebesar Rp ,00. Usaha produksi agar-agar kering Aloe vera lapis coklat ini layak untuk dilakukan karena NPV bernilai positif. Payback Period Estimasi jangka waktu pengembalian investasi suatu industri dapat ditunjukkan dengan perhitungan payback period. Suatu usaha dikatakan layak jika nilai paybackperiod lebih kecil dibandingkan umur investasi usaha. Berdasarkan perhitungan, lama payback period adalah 9,1 bulan bulan sedangkan umur investasinya 4 tahun. Dengan demikian usaha produksi agar-agar kering Aloe vera lapis coklat layak dilihat dari payback period. Incremental Return Rate (IRR) Suatu rancangan usaha dikatakan layak ketika nilai IRR lebih besar daripada MARR. IRR adalah suku bunga dimana ekivalensi nilai dari seluruh penerimaan yang terjadi dari suatu rencana investasi sama dengan ekivalensi nilai dari seluruh pengeluarannya. Apabila IRR > MARR, maka hal ini berarti bahwa rencana investasi yang bersangkutan layak ekonomis. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai IRR usaha produksi agar-agar kering Aloe vera lapis coklat adalah 16,325 % dan MARR yang digunakan adalah 12 %. Nilai IRR jauh lebih besar daripada nilai MARR yang ditetapkan (12%). KESIMPULAN Kebutuhan teknis yang digunakan sebagai acuan untuk menghasilkan produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat yaitu desain bentuk, kualitas bahan baku, komposisi bahan baku, penggunaan kemasan primer yang aman, bahan kemasan primer yang food grade dan variasi warna lapisan coklat. Konsep produk agar-agar kering Aloe vera lapis coklat yang dihasilkan ada 4 yaitu: bentuk kotak dengan lapisan coklat warna coklat, bentuk kotak dengan lapisan coklat warna putih, bentuk hati dengan lapisan coklat warna coklat, bentuk hati dengan lapisan coklat warna putih. Konsep dengan value tertinggi adalah konsep 1 yang berdasarkan parameter NPV dan IRR juga layak untuk dikembangkan. SARAN Penelitian ini menggunakan objek penelitian skala laboratorium, sehingga hasil analisis finansial masih sangat terbatas. Penelitian selanjutnya perlu dikembangkan dengan mengambil skala usaha home industry di Pontianak sesuai dengan program dari AVC, sehingga implementasi perhitungan ekonomis dapat benar-benar diterapkan. DAFTAR PUSTAKA Cohen L Quality Function Deployment: Lingking a company with is customers, ASQS Press Fumakanti I Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya si Tanaman Ajaib. AgroMedia Pustaka. Jakarta Miles L Techniques of Value Analysis and Engineering 3 rd edition. Eleanor Miles Walker. USA Sudarto Y Lidah Buaya. Kanisius. Yogyakarta
PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :
PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI Oleh : PRAPTI AKHIRININGSIH NPM : 0533010001 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM
EFEKTIFITAS GLISEROL MONOSTEARAT (GMS) TERHADAP MUTU DONAT LABU KUNING SKRIPSI Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM. 0333010021 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, situasi persaingan semakin tajam. Estetika dapat
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi, situasi persaingan semakin tajam. Estetika dapat berfungsi sebagai perangkap emosional yang sangat penting untuk menarik perhatian konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber protein nabati, kedelai berperan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai sumber protein nabati, kedelai berperan penting dalam meningkatkan gizi masyarakat. Kebutuhan kedelai terus meningkat seiring dengan berkembangnya industri pangan.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi
23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...v. DAFTAR TABEL...x. DAFTAR GAMBAR...xii. 1.1 Latar belakang masalah...
DAFTAR ISI ABSTRAK...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah...1 1.2 Identifikasi masalah...13 1.3 Tujuan penelitian...14
Lebih terperinciPEMANFAATAN KARAGENAN DAN ASAM SITRAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TAHU
PEMANFAATAN KARAGENAN DAN ASAM SITRAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TAHU SKRIPSI Oleh : Windi Novitasari NPM. 0333010002 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciPEMBUATAN SAUS KUPANG MERAH (Musculita senhausia) DENGAN PERLAKUAN KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI
PEMBUATAN SAUS KUPANG MERAH (Musculita senhausia) DENGAN PERLAKUAN KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI Oleh : Fitri Meidianasari NPM. 0633010006 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciPEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI
PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI Oleh : Keny Damayanti NPM.0533010023 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciPEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) SKRIPSI. Oleh : IRA HERU PURWANINGSIH NPM :
PEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) SKRIPSI Oleh : IRA HERU PURWANINGSIH NPM : 0533310039 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buah tomat di antaranya solanin (0,007 %), saponin, asam folat, asam malat,
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan salah satu tanaman yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun pemanfaatannya hanya sebatas sebagai lalap dan bahan tambahan
Lebih terperinciKAJIAN PENAMBAHAN NaCl DAN TEPUNG TAPIOKA PADA PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MUJAIR SKRIPSI
KAJIAN PENAMBAHAN NaCl DAN TEPUNG TAPIOKA PADA PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MUJAIR SKRIPSI Oleh : Indah Asriningrum 0333010052 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG. Sitanggang, Yanshen Manatap
ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG Sitanggang, Yanshen Manatap Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Email : Yanshen_simanjuntak@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPENGOLAHAN ES KRIM KAYA ANTIOKSIDAN DARI SARI BUAH MERAH ( Pandanus Conoideus Lamk )
PENGOLAHAN ES KRIM KAYA ANTIOKSIDAN DARI SARI BUAH MERAH ( Pandanus Conoideus Lamk ) SKRIPSI Oleh : M. Khadik Asrori NPM. 1033010011 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK SKRIPSI
PEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK (Kajian Substitusi Tepung Kulit Pisang Kepok Pada Tepung Terigu Dan Penambahan Telur) SKRIPSI Oleh : Fery Rois NPM : 0633010039 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.
II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman lidah buaya sudah dimanfaatkan sebagai tanaman hias, bahan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman lidah buaya sudah dimanfaatkan sebagai tanaman hias, bahan makanan kesehatan, bahan industri dan tanaman obat (Medical plant) (Anonim, 2010 a; Anonim, 2010 b; Anonim,
Lebih terperinciPEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) MENGGUNAKAN Lactobacillus casei SKRIPSI
PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) MENGGUNAKAN Lactobacillus casei SKRIPSI Oleh : INGE DIAN AINOVI NPM : 0633010035 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES
SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES Pembimbing: Agus Riyanto, MT Oleh: Winda Octaviany 1.03.08.010 Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Berbagai usaha pada saat ini
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian
36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah
Lebih terperinciPEMBUATAN ROTI TAWAR BERSERAT TINGGI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI
PEMBUATAN ROTI TAWAR BERSERAT TINGGI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI Oleh : WAHYU SETIOWATI NPM : 0533010015 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciPEMBUATAN MIE KERING DENGAN SUBTITUSI TEPUNG DAUN MANGGA (Kajian Penambahan Telur Terhadap Kualitas Mie Kering) SKRIPSI
PEMBUATAN MIE KERING DENGAN SUBTITUSI TEPUNG DAUN MANGGA (Kajian Penambahan Telur Terhadap Kualitas Mie Kering) SKRIPSI Oleh : Aditia Arief Pradana NPM 0933010009 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan manfaat atau keuntungan apabila dijalankan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah usaha yang dijalankan tentunya memerlukan suatu perencanaan dan perhitungan yang tepat. Perencanaan dan perhitungan yang tepat diperlukan agar risiko kegagalan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama, kita kaya sekali akan berbagai macam buah dan sayur. Hampir di setiap daerah menghasilkan komoditas ini, bahkan di beberapa daerah mempunyai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Program
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Donat merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat Indonesia. Sejak tahun 1968 donat mulai dijadikan makanan siap saji dan praktis oleh mereka yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu hal yang menarik untuk diamati dari Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola konsumsi pangan masyarakatnya.
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati
Lebih terperinci1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinci1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat.
III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian dilakukan di PT. Indolakto Sukabumi dan pelaksanaan analisa proksimat dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian
Lebih terperinciPEMBUATAN TAUWA KACANG HIJAU DENGAN PENGGUMPAL GLUCONO DELTA LACTONE (GDL)
PEMBUATAN TAUWA KACANG HIJAU DENGAN PENGGUMPAL GLUCONO DELTA LACTONE (GDL) SKRIPSI Oleh : IWAN FERDIANA NPM : 0333010054 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciWIRAUSAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK UDANG BERSERAT PEMASOK WARUNG MAKAN PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN
WIRAUSAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK UDANG BERSERAT PEMASOK WARUNG MAKAN PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: OSCAR WIDJAYA 6103009137 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TOWER 5 KARAWACI, TANGERANG SKRIPSI
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TOWER 5 KARAWACI, TANGERANG Feasibility Study Investement of Tower 5 Construction Project at Karawaci, Tangerang SKRIPSI Disusun sebagai Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : Gambar 3.1 Tahapan Penelitian III-1 3.1 Penelitian Pendahuluan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Lebih terperinciPEMBUATAN BAKSO SINTETIS GLUTEN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN MINYAK WIJEN SKRIPSI
PEMBUATAN BAKSO SINTETIS GLUTEN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN MINYAK WIJEN SKRIPSI Oleh : APRIANTI RAHMADANI NPM. 0733010021 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PRODUK SALE PISANG DENGAN METODE THREE-PHASE MODEL OF QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
PENGEMBANGAN PRODUK SALE PISANG DENGAN METODE THREE-PHASE MODEL OF QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PRODUCT DEVELOPMENT OF DRIED BANANA USING THREE-PHASE MODEL OF QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT METHOD SKRIPSI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian atau kerangka pemecah masalah merupakan tahap-tahap penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian lebih lanjut yang sedang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biskuit merupakan makanan kecil (snack) yang termasuk ke dalam kue kering dengan kadar air rendah, berukuran kecil, dan manis. Dalam pembuatan biskuit digunakan bahan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Crazy Ice Cream (Cracker with Freeze Yoghurt Ice Cream) Diversifikasi Pangan Sehat
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Crazy Ice Cream (Cracker with Freeze Yoghurt Ice Cream) Diversifikasi Pangan Sehat Riadi Fesa Muttaqin Mohamad Jafar Sidiq Ria Putri Rahmadani
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA
STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh: Agus Suprapto 1, Sardju Subagjo 2, dan Poppy Arsil 2 1). Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Pertanian
Lebih terperinciAspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11
Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang
Lebih terperinciMATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL
MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN KEONG SAWAH DALAM PEMBUATAN KECAP SECARA ENZIMATIS (KAJIAN PENAMBAHAN HANCURAN BONGGOL NANAS DAN LAMA FERMENTASI) SKRIPSI
PEMANFAATAN KEONG SAWAH DALAM PEMBUATAN KECAP SECARA ENZIMATIS (KAJIAN PENAMBAHAN HANCURAN BONGGOL NANAS DAN LAMA FERMENTASI) SKRIPSI Oleh : SENO BAYU AJI NPM. 0233310103 PRODI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil obyek yaitu produk minuman susu sereal UHT produksi sebuah perusahaan makanan dan minuman yang berada di Cakung. Bahan baku yang
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi
ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA Irma Yulia Dewi 11209622 Latar Belakang Masalah Analisis kelayakan pengembangan usaha mempunyai pengaruh yang penting untuk mengetahui
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciPENGARUH PROPORSI LABU KUNING : TEPUNG TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP KARAKTERISTIK KERIPIK SIMULASI LABU KUNING SKRIPSI
PENGARUH PROPORSI LABU KUNING : TEPUNG TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP KARAKTERISTIK KERIPIK SIMULASI LABU KUNING SKRIPSI Disusun oleh : Andre Dian Permana NPM : 0333010047 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciUJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NASI DENGAN PENAMBAHAN LABU KUNING DAN JAGUNG MANIS
UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NASI DENGAN PENAMBAHAN LABU KUNING DAN JAGUNG MANIS Acceptability test and nutrient compositon of rice with the addition of pumpkin and sweet corn Hadiah Kurnia Putri
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERSYARATAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TAHU
72 Identifikasi persyaratan pelanggan...(millatul Ulya) IDENTIFIKASI PERSYARATAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TAHU Millatul Ulya Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura Korespondensi
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciA. Kerangka Pemikiran
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol,.1, September 21 pp. 6- PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nickxon Tandy 1, Jabbar M Rambe 2,
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: capital budgeting, payback period (PP), net present value (NPV), internal rate of return (IRR), profitability index (PI).
ABSTRACT Lifestyle of modern-day society become more dynamic making the shift in many ways, one of them in terms of basic foodstuffs were initially consume rice but now people not strange to consume bread
Lebih terperinciAdelya Desi Kurniawati STP., MP., M.Sc.
Adelya Desi Kurniawati STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti materi ini: Mahasiswa memahami tujuan dari suplementasi bahan pangan Mahasiswa memahami berbagai macam metode suplementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri perikanan merupakan kegiatan terorganisir yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan serta lingkungannya, mulai dari pra
Lebih terperinciPEMANFAATAN UMBI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) UNTUK MINUMAN SINBIOTIK SKRIPSI
PEMANFAATAN UMBI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) UNTUK MINUMAN SINBIOTIK SKRIPSI Oleh : Agus Susanto NPM. 0733010002 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang
Lebih terperinciKata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)
PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PRODUK TEMPE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SUMBER REJEKI ) Oleh: NANING RETNOWATI *) ABSTRAK Perusahaan tempe Sumber Rejeki sebagai pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari
47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di
Lebih terperinciANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR
L 1 ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR Dicky Fransdelly Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Making merupakan salah
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Judul... i Pengajuan... ii Pengesahan... iii Persembahan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... viii Daftar Gambar... xi Daftar Rumus... xii DaftarTabel... xiii Daftar Lampiran... xv Intisari...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki iklim tropis yang banyak memberikan keuntungan, terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama hortikultura seperti buah-buahan,
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI
STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang dan hambatan yang dihadapi oleh setiap perusahaan semakin banyak dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ekonomi yang dialami dari tahun ke tahun, peluang dan hambatan yang dihadapi oleh setiap perusahaan semakin banyak dan persaingan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang
Lebih terperinciPEMBUATAN YOGHURT SUSU KECAMBAH KACANG HIJAU
PEMBUATAN YOGHURT SUSU KECAMBAH KACANG HIJAU Skripsi Oleh : BERNANDA YULIASANJAYA NPM : 0333010049 PROGDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai makanan berbagai olahan, salah satu dari makanan olahan dari hasil pertanian adalah berupa nata. Nata merupakan produk
Lebih terperinci1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis,
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR
ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil laut yang berlimpah terutama hasil tangkapan ikan. Ikan merupakan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wilayah Indonesia sebagian besar merupakan perairan, sehingga diperoleh hasil laut yang berlimpah terutama hasil tangkapan ikan. Ikan merupakan sumber protein
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Lembar Motto... vi Lembar Persembahan... vii Daftar Isi... viii Daftar Notasi... xii Daftar Tabel... xiii Daftar Gambar...
Lebih terperinciANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 2 /Desember 2017 (118-125) ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,
I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yang (2008), produk merupakan apapun yang dapat ditawarkan ke pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan menjadi dua tipe,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh: Ketua : Cholifah C34090047
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya
Lebih terperinciRuang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis
Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis Pertemuan 1 1 Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Proyek Bisnis atau Usaha Bukan Merupakan Pekerjaan Sendiri Melibatkan Banyak tim dari berbagai keahlian 2 Penggolongan
Lebih terperinciPERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI
PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2690
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2690 ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN OUTLET KENTANG GORENG MR POPO DI BANDUNG DITINJAU DARI ASPEK PASAR, ASPEK TEKNIS DAN ASPEK
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap
Lebih terperinciPeternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA PULLET (Studi Kasus pada UD Prapta di Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem) Arta, I M. G., I W. Sukanata dan R.R Indrawati Program Studi Peternakan,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan
Lebih terperinciIII METODOLOGI A Kerangka Pemikiran
III METODOLOGI A Kerangka Pemikiran Perancangan proses dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rancangan proses produksi vanilin dari eugenol minyak daun cengkeh dan sebagai upaya peningkatan
Lebih terperinciPEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI
PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI Oleh : INDARTY WIJIANTI 0533010013 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB III DISAIN PRODUK
BAB III DISAIN PRODUK 3.1. Pendahuluan Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha mencitakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewejudkan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah tepung gembili (dioscorea
Lebih terperinciPERAN TEPUNG SINGKONG PADA KUALITAS MIE SAYUR SKRIPSI
PERAN TEPUNG SINGKONG PADA KUALITAS MIE SAYUR SKRIPSI Oleh : Dian Islamiyati NPM 0933010024 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jagung mengandung pati 54,1-71,7%, sedangkan kandungan gulanya 2,6-12,0%.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Jagung dapat menjadi bahan baku berbagai produk industri pangan,
Lebih terperinci