Ridwan Arifin. Catatan Kesalahan Berbahasa Indonesia Suatu Pendekatan Linguistik. Penerbit Nida Dwi Karya Publishing

Transkripsi

1 Ridwan Arifin Catatan Kesalahan Berbahasa Indonesia Suatu Pendekatan Linguistik Penerbit Nida Dwi Karya Publishing (Anda bisa memberi nama penerbit sesuai dengan keinginan. Kenapa? Karena ini selfpublishing, artinya penulis juga bertindak sebagai penerbit juga)

2 Catatan Kesalahan Berbahasa Indonesia Oleh: (Ridwan Arifin) (ridwanbahasa.com) Copyright 2015 by (Ridwan Arifin) Penerbit Nida Dwi Karya Publishing Desain Sampul: (Ridwan Arifin) Diterbitkan melalui:

3 DAFTAR ISI Daftar isi, 3 Daftar Gambar, 6 Pengantar, 8 Kupas Tuntas Kesalahan Berbahasa Indonesia 1. Mendomestikasi Bahasa Asing, Nol dan Tanda Baca, Kosakata Media Massa, Selebritas, Inisiatif Disita, Pengingatan Pengeboman, Bahasa Indonesia yang Terlupakan, Penyimpangan Makna Kata Remedial, Mana yang Baku, Nopember atau November, Kesalahan Penggunaan Bahasa Asing, Penulisan Gelar Dokter Medis, Mengapa Koridor?, Berita Banjir di TV, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di Bus TransJakarta, Warta, 45

4 16. Bunyi Sengau, Periksakan, Kekeliruan Penyerapan Bahasa Asing, Pleonasme, Kekacauan Pemakai Bahasa Indonesia, Lebih Baik Pekan Raya Jakarta, KTP Elektronis, Apakah Korupsi Termasuk Budaya?, Bahasa Sungsang, Kesalahan Sering Terjadi dalam Berbahasa Indonesia, Kekacauan Pengguna Bahasa Indonesia, Arena dan Pelatih, Tandingan, Dualisme, Dualitas, Gejala Nginggris dan Kuminggris, Ilegal, Gelap, Liar, Bodong, Kerancuan Lafal Akronim Menlu, Wamen, Nasdem, Lema BBM dalam Kamus Oxford, Pemerintah Kurang Bangga Berbahasa Indonesia, Apa arti Nyapres?, Tabrakan Maut, Ihwal Banjir, 102

5 37. Bahasa Indonesia Para Politikus, Lelang, Hijab dan Jilbab, Wamen, Politisi, Arti Kata Kuala, Mengupas Syahrini Berbahasa Indonesia, Klub, Bahasa Inggris Cita Rasa Indonesia, Kekeliruan Penggunaan Kata Daripada, Agar, Sangat, Kata Serapan Pak Beye, 135 Kesalahaan Penggunaan Bahasa Indonesia di Televisi 1. Reshuffle Kabinet, Gaya Me-Reshuffle, Pulsa Rakyat, Disedot Pengusaha, Cekal dan Dicekal, Menyontek bukan Mencontek, Human Eror, Vicky & DKK, Jumawa, Masalah Semantik, Izin bukan Ijin, 150

6 10. Antre bukan Antri, Sepi Aktivitas, Nyoblos, Kenaikan BBM, Media Sosial bukan Sosial Media, Menggurita, 156 Referensi, 158 Penulis, 160 Daftar Gambar 1. Papan Petunjuk Bandara Soetta, Arah Petunjuk di Bandara Soetta, Bus Umum Milik Universitas Indonesia, Papan Petunjuk di Perumahan, Reshuffle Kabinet, Me-Reshuffle Kabinet, Pulsa Rakyat, Disedot Pengusaha, Dicekal, Menyontek Saat Ujian, Human Eror, Vicky & DKK, 146

7 12. Jumawa Berplat Tentara, Tabung Gendang Tandai Dimulai, Bobbi Menurunkan Bakat Bernyanyi, Minta Ijin Pakai Kacamata, Truk Mengantri di Pelabuhan, Sepi AKtivitas Saat Pencoblosan, Nazar Nyoblos di Rutan, Nyoblos di Rutan, Jelang Kenaikan BBM, Dampak Sosial Media, Narkoba Semakin Menggurita, 157

8 Pengantar Kebanggaan pada Bahasa Indonesia Menurun, suatu artikel di KOMPAS 28 November tahun lalu ini membuat saya peduli, khawatir, waspada bahkan mungkin siaga tiga. Mengapa demikian? Saya melihat pada 2028 tepat satu abad Sumpah Pemuda, masyarakat lebih cenderung akan menggunakan bahasa asing bahkan penggunaan bahasa Indonesia semakin tidak sesuai kaidah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia dan EYD. Ini terbukti dari beberapa kesalahan yang dibuat dari presiden, pemerintah, pejabat pusat maupun daerah, media cetak dan elektronik, hingga dosen, guru, mahasiswa/i serta pelajar. Kesalahan penggunaan Bahasa Indonesia ini mulai dari kesalahan fonologis, semantis, morfologis, sintaksis hingga penulisan ejaan sesuai dengan KBBI. Pemakai Bahasa Indonesia dimanjakkan dengan kesalahan yang kerap dilakukan baik lisan maupun tulisan karena ini sudah menjadi suatu kebiasaan mereka.

9 Buku ini memuat kesalahan terburuk penggunaan Bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari oleh para pemakai Bahasa Indonesia dengan penjelasan deskriptif dan komprehensif. Beberapa artikel juga diinspirasi dari Koran KOMPAS yang ditulis oleh sejumlah linguis/ munsyi, penerjemah, sastrawan, penyusun kamus serta pengamat bahasa. Mereka ialah (alm.) Prof. Dr. Jos Daniel Parera, Prof. Dr. Benny H. Hoed, Sori Siregarr, André Möller, & Eko Endarmoko. Semoga buku ini dapat menjadi acuan teoretis atau rujukan dalam pemakaian Bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan, penelitian linguistik dan pengajaran serta pembelajaran Bahasa Indonesia. Buku ini ditujukkan untuk kalangan peneliti, dosen, mahasiswa/i, guru, pelajar dan masyarakat umum. Alhasil, pada Kongres Bahasa Indonesia berikutnya, kita dapat mendengar bahwa bahasa Indonesia sudah menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dan pengguna bahasa Indonesia di seluruh universitas di Indonesia. Terutama mahasiswa/i yang mengambil mata

10 kuliah Bahasa Indonesia di universitas di Australia, Selandia Baru, Belanda atau Swedia. Penyusun 2015