Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang lan karaharjan tumrap kita sedaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang lan karaharjan tumrap kita sedaya"

Transkripsi

1 ATUR PANGANDIKAN SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH ING ADICARA KAGIATAN EVALUASI LAN PANAJAMAN PALAKSANAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA LAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK) ING PROVINSI JAWI TENGAH SURAKARTA, 28 JANUARI 2016 Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang lan karaharjan tumrap kita sedaya Ingkang kinurmatan, para kadang parangkat pamarintahan Provinsi lan Kabupaten/Kitha ing Jawi Tengah. Para rawuh ingkang minulya;

2 2 Kairing puji syukur konjuk dhumateng Gusti Ingkang Murbeng Dumadi, ing wekdal punika kita sedaya saged hangestreni adicara Kagiatan Evaluasi Lan Penajaman Palaksanan Program Kependudukan, Keluarga Berencana Lan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Ing Provinsi Jawi Tengah. Kagiatan kados mekaten sae sanget minangka sarana nglajengaken niat lan itikad kita sedaya mujudaken program KKBPK ing Jawi Tenah ingkang langkung sae. Kanthi pangajab, sedaya ingkang rawuh saged paring sumbang pikir lan saran, pripun amrih saenipun palaksanan program KKBPK saged efektif, efisien lan paring kasil nyata kangge kasaenan gesang masyarakat. Pramilo, program kagiatan ingkang mlampah kanthi sae, kulo suwun saged dipun jagi. Ananging menawi taksih wonten ingkang dereng mlampah utawi dereng sampurna, sumangga dirembag sesarengan kados pundi saenipun. Hadirin yang saya banggakan; Sengaja di awal sambutan saya menggunakan Bahasa Jawa, karena seperti diketahui bersama, sesuai Pergub No 55 Tahun 2014, setiap

3 3 Hari Kamis kita di Jawa Tengah mencoba membiasakan penggunaan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi di lingkungan kerja. Memang tidak mudah, tetapi kita semua harus terus belajar agar Bahasa Jawa yang merupakan Bahasa Ibu masyarakat Jawa Tengah tetap lestari. Namun demikian, agar berbagai hal yang saya sampaikan dapat dipahami dengan baik, selanjutnya akan saya sampaikan dalam Bahasa Indonesia. Mekaten nggih? Sebagimana kita ketahui bersama, Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Jawa Tengah merupakan program strategis yang kita harapkan mampu mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan kehidupan keluarga yang berkualitas, tenteram dan sejahtera. Program ini menjadi urgen dilakukan, mengingat jumlah penduduk semakin bertambah dari waktu ke waktu. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah penduduk Jawa Tengah saat ini sebesar 32,3 juta jiwa, urutan ke tiga setelah Jawa Barat, Jawa Timur. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)

4 4 periode tahun 2000 sampai dengan 2010 ratarata sebesar 0,37 % merupakan LPP terendah di Indonesia. Demikian pula jumlah penduduk usia produktif tahun, hampir dua kali lipat dari kelompok umur tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Hal ini berarti, 2 (dua) orang usia produktif bertanggungjawab terhadap satu orang usia tidak produktif. Ini bonus demografi. Permasalahannya, tidak semua kelompok usia produktif tersebut merupakan penduduk yang berkualitas. Data BPS (2010) menunjukkan ada jiwa penduduk Jawa Tengah yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu. Artinya masih ada usia produktif yang menjadi setengah penganggur. Sementara itu kemiskinan juga menjadi bagian dari persoalan serius bangsa ini, termasuk di Jateng. Upaya pengurangan kemiskinan senantiasa menjadi bagian prioritas pembangunan di Jawa Tengah. Tahun 2016, selain infrastruktur, dalam hal program penanggulangan kemiskinan kita lakukan akselerasi, agar jumlah penduduk miskin bisa berkurang dari tahun ke tahun. Angka kemiskinan Jateng masih tinggi melebihi

5 5 angka kemiskinan nasional sebesar 10,96 persen dari penduduk Indonesia secara keseluruhan atau sekitar 27,73 juta jiwa. Kita masih 13 persen lebih dan pada praktiknya kita menurunkan satu persen saja susah. Padahal, target kita di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mau kita turunkan 2 persen. Oleh karenanya, tahun ini kita fokus pada masalah kemiskinan dan pengangguran. Salah satu langkah awal untuk mewujudkan penurunan angka kemiskinan tersebut adalah dengan melakukan validasi data warga miskin yang ada di Jateng secara betul, setelah itu diikuti dengan menjalankan program-program yang langsung menyentuh kepada masyarakat miskin, sehingga bisa mengurangi jumlah warga miskin. Adapun program yang disiapkan seperti, pemberian stimulus kepada Usaha Kecil Menengah (UKM), atau memberikan fasilitasi pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Targetnya, 2016 ini angka kemiskinan turun menjadi 11 persen, dan pada 2018 diturunkan lagi jadi 8-10 persen.

6 6 Terkait hal tersebut di sinilah program Keluarga Berencana (KB) yang pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah dengan misi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat, harus benar-benar direalisasikan secara nyata hingga di tingkat paling bawah, yaitu masyarakat. Misi, program, it s OK, tetapi tanpa tindakan dan aksi nyata, maka ibarat jauh panggang dari api. Oleh karena itulah pertemuan ini sangat penting untuk membicarakan program yang benar-benar aplikatif di lapangan terkait KB. Salah satu contohnya mengadakan lomba mewarnai dan menggambar bagi anak-anak tentang KB. Bisa pula mengadakan lomba membuat poster, cerita, puisi, drama, tari, tentang KB bagi remaja. Bahkan bisa jadi ada lomba membuat cerita, dongeng atau bercerita dan mendongeng tentang KB bagi kaum ibu/para istri dan kaum bapak/suami. Untuk semuanya, bisa pula lomba cerdas cermat KB dan berbagai hal yang menyertainya, seperti reproduksi sehat, Human Immunodeficiency Virus infection and Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS),

7 7 Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (Narkotika), dengan peserta dari anak, remaja hingga suami/istri. Tentu tidak harus saklek dengan tanya jawab, tetapi dikemas dengan permainan semacam out bond, sehingga suasananya riang dan gembira. Harapannya, program KB akan dikenal dari anak, remaja hingga dewasa termasuk yang akan menikah dan telah menikah baik perempuan dan laki-laki. Memang sudah ada program Generasi Berencana (GenRe), Pusat Informasi Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR), Bina Keluarga Remaja (BKR) melalui Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), termasuk di Gerakan Pramuka dengan Satuan Karya Keluarga Berencana (Saka Kencana) dan sebagainya, akan tetapi kalau tidak dikembangkan, ya bisa jadi berjalan di tempat dan yang tahu juga terbatas, itu-itu saja. Mendukung hal tersebut tentu saja program yang telah direncanakan termasuk para Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/ PKB) sebagai pelaksana program KB harus tetap juweh, sabar dan tidak henti menyadarkan masyarakat akan pentingnya KB.

8 8 Kalau perlu, ya jangan ragu datang ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), pengajian, kerja bhakti dan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, untuk ngombyongi dan ngobrol tentang KB. Pancen ora gampang, apalagi untuk wilayahwilayah tertentu yang masih memposisikan suami sebagai segalanya, hingga untuk ikut KB-pun sangat tergantung kepada suami. Padahal, KB juga merupakan salah satu upaya agar reproduksi kaum ibu menjadi sehat, agar keluarga tersebut bisa mencukupi kebutuhan putera/puterinya secara memadai di berbagai kebutuhan kehidupan, seperti pangan, sandang, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Termasuk agar keluarga tersebut harmonis karena istri juga sehat fisik dan psikisnya, terawat karena punya kesempatan ngadi sarira, juga bisa mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya dalam berkarya. Dengan demikian kesejahteraan dalam keluarga juga semakin meningkat. Satu hal yang tidak boleh terlupakan, tingkatkan juga program KB bagi bapak-bapak. Meski masih terbatas alat kontrasepsi bagi kaum pria, yaitu seperti kondom dan vasektomi, hal itu juga

9 9 perlu terus diingatkan. Ada beberapa kaum bapak yang curang. Maunya enak dan kepenak, tidak mau pakai kondom, tapi juga tidak memperbolehkan istri ikut KB. Takut kalau rasanya berbeda, bikin gendut, dan sebagainya. Ini jelas merepotkan. Meski kelihatannya sepele, hal tersebut perlu keseriusan dalam tindak lanjut. Perlu diingatkan semua pihak, KB tidak hanya untuk dan tanggung jawab kaum ibu/wanita, melainkan juga kaum bapak/pria. Melalui berbagai hal yang telah saya sampaikan, harapannya angka Drop Out (DO) KB dari 15,09 pada tahun 2013 bisa menjadi 13,50 pada tahun Demikian pula Pasangan Usia Subur (PUS) atau Wanita Usia Subur (WUS) yang belum menggunakan kontrasepsi padahal mereka masih memerlukan kontrasepsi untuk mencegah kehamilannya (unmet need) bisa menurun dari 10,26 pada tahun 2013 menjadi 9 pada tahun Lebih dari itu adalah agar peserta KB aktif / Contraceptive Prevalence Rate (CPR) bisa meningkat, dari 76 pada tahun 2013, menjadi 80 pada tahun 2018.

10 10 Bapak, Ibu yang saya hormati; Itu saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillahirrohmannirrohiim, Kegiatan Evaluasi dan Penajaman Pelaksanaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Provinsi Jawa Tengah, saya nyatakan DIBUKA dan DIMULAI. Selamat berkegiatan dan terima kasih atas kebersamaan kita. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu alaikum Wr. Wb. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Dr. Ir. SRI PURYONO, KS, MP

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN EVALUASI DAN PENAJAMAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK) DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 KABUPATEN KULON PROGO Selasa, 21 April 2008 Assalamu alaikum Wr. WB Salam sejahtera bagi kita sekalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya laju pertumbuhan penduduk merupakan salah satu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya laju pertumbuhan penduduk merupakan salah satu masalah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya laju pertumbuhan penduduk merupakan salah satu masalah yang dihadapi Indonesia di bidang kependudukan. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati oleh 191 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk dicapai pada tahun 2015 (WHO, 2013).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi kependudukan di Indonesia saat ini baik yang menyangkut jumlah, kualitas, maupun persebarannya merupakan tantangan yang harus diatasi bagi tercapainya keberhasilan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang lan salam karaharjan tumrap kita sami.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang lan salam karaharjan tumrap kita sami. ATUR PALAPURAN PANGARSA BAGIAN PMPK DAN KB BIRO BINA SOSIAL WONTEN ING ADICARA DIALOG INTERAKTIF PANINGKATAN PANYARTANIPUN LARE ING PEMBANGUNAN KABUPATEN/KITHA SE-BAKORWIL III PROVINSI JAWI TENGAH BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. 1 SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG, 5 MEI 014 Assalamu'alaikum Wr.Wb. Selamat

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang, mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang, mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya. BUPATI KULONPROGO WEDHAR SABDA WONTEN ING ACARA MUSYAWARAH CABANG VII GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA (GAPENSI) KABUPATEN KULONPROGO Wates, 12 Februari 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng siang, mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng siang, mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya. BUPATI KULONPROGO WEDHAR SABDA WONTEN ING ACARA SMK MA ARIF I WATES NAMPI SERTIFIKAT SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO : 9001 : 2008 SAKING PT. TUV RHEINLAND INDONESIA LAN NGEPYAKAKEN GEDUNG ENGGAL Wates, 26 Februari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebanyak 237,6 juta jiwa, dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah remaja

I. PENDAHULUAN. sebanyak 237,6 juta jiwa, dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah remaja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi penduduk yang sangat tinggi. Menurut data Sensus Penduduk, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya sangat padat. Hal ini terlihat dari angka kelahiran yang terjadi di setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Lebih terperinci

Mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya.

Mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya. BUPATI KULONPROGO WEDHAR SABDA WONTEN ING ACARA MBIKAK UNDIAN KUPON BLONJO MIRAH ING BALAI DESA NOMPOREJO, GALUR Assalamu alaikum Wr. Wb. Wates, 5 Maret 2011 Mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 229 juta jiwa. Dimana terjadi peningkatan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 229 juta jiwa. Dimana terjadi peningkatan jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2008, jumlah penduduk di Indonesia mencapai 229 juta jiwa. Dimana terjadi peningkatan jumlah penduduk pada tahun 2009 dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang memiliki banyak masalah, seperti masalah tentang seks. Menurut Sarwono (2011), menyatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya menurunkan hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya menurunkan hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui Millenium BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya menurunkan hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui Millenium Development Goals (MDG s) dengan 189 negara anggota Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) melaksanakan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Siang dan salam sejahtera untuk kita semua.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Siang dan salam sejahtera untuk kita semua. SAMBUTAN ASISTEN BIDANG KESRA SETDA PROVINSI JAWA TENGAH PADA ACARA PENUTUPAN RAPAT KERJA DAERAH PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 SEMARANG, 5 MEI 2015 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk merupakan modal dasar dalam mewujudkan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk merupakan modal dasar dalam mewujudkan pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan modal dasar dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan yang baik hanya akan bisa diwujudkan oleh penduduk yang berkualitas baik pula

Lebih terperinci

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA GERAKAN PEMBERDAYAAN KELUARGA PAS SASARAN (GEREBEK PASAR )

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA GERAKAN PEMBERDAYAAN KELUARGA PAS SASARAN (GEREBEK PASAR ) 1 PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA GERAKAN PEMBERDAYAAN KELUARGA PAS SASARAN (GEREBEK PASAR ) TANGGAL 22 DESEMBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG Assalamu

Lebih terperinci

IV.B.15. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

IV.B.15. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Keluarga berencana dan keluarga sejahtera memiliki makna yang sangat strategis, komprehensif dan fundamental dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang didalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang didalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang didalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan salah satu masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan salah satu masalah kependudukan yang masih terjadi di Indonesia. Indonesia berada di urutan keempat negara dengan jumlah

Lebih terperinci

BUPATI BENGKULU SELATAN SAMBUTAN BUPATI BENGKULU SELATAN

BUPATI BENGKULU SELATAN SAMBUTAN BUPATI BENGKULU SELATAN BUPATI BENGKULU SELATAN SAMBUTAN BUPATI BENGKULU SELATAN PADA ACARA PENCANANGAN BHAKTI SOSIAL TNI MANUNGGAL KB - KESEHATAN TINGKAT PROVINSI BENGKULU DI DESA BATU AMPAR, KECAMATAN KEDURANG TANGGAL, 27 APRIL

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR 1.02.02.2.02.1 Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan dan Pelindungan Anak 1.02.02.2.02.1.01 Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran

Lebih terperinci

RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROGRAM KB NASIONAL Mamuju, 1 8 Maret 2009

RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROGRAM KB NASIONAL Mamuju, 1 8 Maret 2009 LAPORAN KEPALA BKKBN SULAWESI BARAT PADA RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROGRAM KB NASIONAL Mamuju, 1 8 Maret 2009 Assalamu Alaikum Wr. Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi kita sekalian, Yang saya hormati,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang serius. Program pembangunan termasuk pembangunan dibidang kesehatan harus didasarkan pada dinamika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (bkkbn.go.id 20 Agustus 2016 di akses jam WIB). besar pada jumlah penduduk dunia secara keseluruhan. Padahal, jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. (bkkbn.go.id 20 Agustus 2016 di akses jam WIB). besar pada jumlah penduduk dunia secara keseluruhan. Padahal, jumlah penduduk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk dunia saat ini 7,2 milyar jiwa (menurut CIA World Factbook Tahun 2015). Indonesia menduduki urutan keempat dengan jumlah penduduk terbanyak setelah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : WAHYU

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara berkembang yang memiliki banyak permasalahan penduduk, salah satunya adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

Yang kami hormati: Assalamu alaikum wr wb; Selamat Pagi dan Salam Sejahtera, Oom swastiastu,

Yang kami hormati: Assalamu alaikum wr wb; Selamat Pagi dan Salam Sejahtera, Oom swastiastu, SAMBUTAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PADA PEMBUKAAN RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2013 Jakarta, 30 Januari 2013. Yang kami hormati:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hasil penelitian PRB (Population

Lebih terperinci

Assalamualaikum WR.WB. Selamat Siang dan Salam Sejahtera untuk kita sekalian,

Assalamualaikum WR.WB. Selamat Siang dan Salam Sejahtera untuk kita sekalian, SAMBUTAN KEPALA BKKBN PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KEMITRAAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB ANTARA BKKBN DENGAN TIM PENGGERAK PKK DIY, YOGYAKARTA, 5 APRIL 2013 Yang terhormat ibu Ketua TP PKK DIY yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (1969) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (1969) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Keluarga Berencana (KB) merupakan bagian program pembangunan nasional di Indonesia yang sudah dimulai sejak masa awal pembangunan lima tahun (1969) yang bertujuan

Lebih terperinci

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera. Peran program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu sekitar 258 juta jiwa (United Nations, 2015). Dalam kurun

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu sekitar 258 juta jiwa (United Nations, 2015). Dalam kurun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini menduduki peringkat ke empat untuk jumlah penduduk terbanyak di dunia yaitu sekitar 258 juta jiwa (United Nations, 2015). Dalam kurun waktu 40 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV) dan ditandai dengan imunosupresi berat yang

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian

Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PEMBUKAAN RAKERDA PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2010 Wates, 12 April 2011 Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka dampak buruk akan segera terjadi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maka dampak buruk akan segera terjadi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk sudah seharusnya menjadi perhatian. Hal tersebut dikarenakan, pertumbuhan penduduk dapat menjadi hal yang menakutkan. Dimana ketika pertumbuhan

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA BERENCANA PADA KELOMPOK IBU DI WILAYAH PUSKESMAS I SUKOHARJO SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA BERENCANA PADA KELOMPOK IBU DI WILAYAH PUSKESMAS I SUKOHARJO SKRIPSI BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA BERENCANA PADA KELOMPOK IBU DI WILAYAH PUSKESMAS I SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

Potret KB DIY dan Tantangan ke Depan

Potret KB DIY dan Tantangan ke Depan Artikel Potret KB DIY dan Tantangan ke Depan Arkandini & Mardiya Tahun 2010 yang baru saja kita lewati merupakan tahun pertama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 2014. Sama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah penduduk mencapai 7.608.405 jiwa, sedangkan hasil sensus penduduk tahun 2000 mencatat jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penduduk merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relative tinggi. Esensi tugas program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan pada hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia yang maju, mandiri, sejahtera, berkeadilan, berdasarkan iman dan takwa kepada Tuhan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan angka fertilitas atau total fertility rate (TFR) 2,6. Indonesia masih berada

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan angka fertilitas atau total fertility rate (TFR) 2,6. Indonesia masih berada 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk dunia semakin meningkat. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memprediksikan tahun 2016 jumlah penduduk dunia mencapai 7,3 miliyar, tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara termasuk Indonesia. Saat ini penduduk Indonesia kurang lebih berjumlah 228 juta jiwa. Dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA JAMBORE INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN DAN ROAD SHOW MOP SE- KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA JAMBORE INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN DAN ROAD SHOW MOP SE- KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA JAMBORE INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN DAN ROAD SHOW MOP SE- KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 4 SEPTEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 249 juta. Dengan Angka Fertilitas atau Total Fertelitity Rate (TFR) 2,6, Indonesia

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENERIMAAN TIM PENILAI KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA (BKB) TINGKAT D.I YOGYAKARTA TANGGAL : 4 APRIL 2016

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENERIMAAN TIM PENILAI KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA (BKB) TINGKAT D.I YOGYAKARTA TANGGAL : 4 APRIL 2016 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENERIMAAN TIM PENILAI KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA (BKB) TINGKAT D.I YOGYAKARTA TANGGAL : 4 APRIL 2016 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang

Lebih terperinci

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI Dr. Junaidi, SE, M.Si (Disampaikan pada Rapat Koordinasi Perwakiltan BKKBN Provinsi Jambi tanggal 1 September 2016) I. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan penduduk. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan penduduk. Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kependudukan adalah hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah persebaran, mobilitas, kualitas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya,

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENCANANGAN KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK KB KESEHATAN TAHUN 2014 TANGGAL : 14 OKTOBER 2014

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENCANANGAN KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK KB KESEHATAN TAHUN 2014 TANGGAL : 14 OKTOBER 2014 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENCANANGAN KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK KB KESEHATAN TAHUN 2014 TANGGAL : 14 OKTOBER 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yth. Ketua Tim Penggerak

Lebih terperinci

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi

Lebih terperinci

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Nama SKPD : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan No Program

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK)

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK) UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK) Oleh : Ir. Sudarmi Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU no 52 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkesinambungan. Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkesinambungan. Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik, mental, maupun sosial

Lebih terperinci

KEBUMEN, 2 OKTOBER Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua dan saya ucapkan selamat pagi.

KEBUMEN, 2 OKTOBER Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua dan saya ucapkan selamat pagi. ARAHAN KEPALA BIRO BINA SOSIAL PADA KEGIATAN PROMOSI KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA PUS DI WILAYAH UNMETNEED TERTINGGI DI 6 (ENAM) KABUPATEN PROVINSI JAWA TENGAH KEBUMEN, 2 OKTOBER 2014

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN (2008)

BAB I PENDAHULUAN. tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN (2008) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertambahan jumlah penduduk merupakan masalah di suatu negara apabila tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN (2008) menunjukkan pada tahun 2007,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. di Indonesia tersebut, pada hakekatnya digolongkan menjadi dua yaitu laju

I. PENDAHULUAN. di Indonesia tersebut, pada hakekatnya digolongkan menjadi dua yaitu laju I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat menjadi masalah yang membutuhkan perhatian serius dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja adalah periode perubahan fisik yang sangat monumental dimana terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu secara seksual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Human Development Indeks (HDI) terukur dari beberapa komponen antara lain: tingkat pendidikan masyarakat, tingkat kesehatan dan daya beli atau pendapatan perkapita.

Lebih terperinci

Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga

Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga Nama Inovasi Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga

Lebih terperinci

A. UMUM B. LANDASAN HUKUM

A. UMUM B. LANDASAN HUKUM BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Presiden Republik Indonesia dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), terutama pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) dan Perkumpulan. Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng tahun 2012 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Data Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) dan Perkumpulan. Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng tahun 2012 mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Survei Penduduk yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa, 63,4 juta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. telah disepakati dalam Dokument Millennium Declaration yang dituangkan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. telah disepakati dalam Dokument Millennium Declaration yang dituangkan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komitment internasional untuk mewujudkan sasaran pembangunan global telah disepakati dalam Dokument Millennium Declaration yang dituangkan sebagai MDGs (Millenium

Lebih terperinci

TANGGAP WACANA BUPATI KARANGANYAR WONTEN ING ACARA TATA CARA BANDERA PENGETAN DINTEN AMBAL WARSA PAMARINTAH KABUPATEN KARANGANYAR KAPING 99 WARSA 2016

TANGGAP WACANA BUPATI KARANGANYAR WONTEN ING ACARA TATA CARA BANDERA PENGETAN DINTEN AMBAL WARSA PAMARINTAH KABUPATEN KARANGANYAR KAPING 99 WARSA 2016 TANGGAP WACANA BUPATI KARANGANYAR WONTEN ING ACARA TATA CARA BANDERA PENGETAN DINTEN AMBAL WARSA PAMARINTAH KABUPATEN KARANGANYAR KAPING 99 WARSA 2016 Dinten/Surya kaping : Jumah Pahing, 18 Nopember 2016

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA LAKIP 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja disusun sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan modal dasar utama dalam pembangunan suatu negara. Penduduk yang besar dan berkualitas merupakan investasi yang berharga dengan produktifitasnya yang

Lebih terperinci

Kepala BKKBN SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI KELUARGA XX TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013 DI SELURUH INDONESIA

Kepala BKKBN SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI KELUARGA XX TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013 DI SELURUH INDONESIA Kepala BKKBN SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI KELUARGA XX TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013 DI SELURUH INDONESIA Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera untuk kita

Lebih terperinci

Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja http://ceria.bkkbn.go.id Direktur Bina Ketahanan Remaja I ndra Wirdhana, SH,M M A. PENDAHULUAN Jumlah Remaja kurang lebih 64 juta jiwa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) menurut Undang-Undang Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) menurut Undang-Undang Nomor 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Keluarga Berencana (KB) menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 merupakan salah satu program pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah adalah dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK Nurlaili 1) Trisnaningsih 2) Edy Haryono 3) This research aimed to find out correlation between university

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana

Lebih terperinci

NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Kantor,44,,000.00 79,58,000.00 Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 44,650,000.00 Program pemeliharaan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG TANGGAL 22 OKTOBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG TANGGAL 22 OKTOBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENCANANGAN HARI KESATUAN GERAK PKK KB KESEHATAN TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 22 OKTOBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia setelah Republik Rakyat China, India, Amerika Serikat dan kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia setelah Republik Rakyat China, India, Amerika Serikat dan kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi penduduk yang termasuk empat atau lima besar di dunia setelah Republik Rakyat China, India, Amerika Serikat dan kemudian Indonesia. Sejak

Lebih terperinci

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA - 274 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan dan Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan

Lebih terperinci

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA - 358 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA JAMBORE INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN TAHUN 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA JAMBORE INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN TAHUN 2015 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA JAMBORE INSTITUSI MASYARAKAT PEDESAAN TAHUN 2015 TANGGAL 10 SEPTEMBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR RIWAYAT HIDUP... MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR RIWAYAT HIDUP... MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR RIWAYAT HIDUP... MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 20 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI BERBASIS KOMUNITAS DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan hasil kesepakan International Conference On Population and

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan hasil kesepakan International Conference On Population and BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Keluarga Berencana merupakan program yang mendunia, hal ini sejalan dengan hasil kesepakan International Conference On Population and Development (ICPD) yang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN TMMD TAHAP I ( REGULER 96 DAN SENGKUYUNG I ) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN TMMD TAHAP I ( REGULER 96 DAN SENGKUYUNG I ) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 1 GUBERNUR JAWA TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN TMMD TAHAP I ( REGULER 96 DAN SENGKUYUNG I ) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 TANGGAL 3 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN

BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BERKUALITAS SERTA PEMUDA DAN OLAHRAGA Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Lebih terperinci

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara berkembang yang menyepakati tujuan-tujuan pembangunan global dalam Millenium Development Goals (MDGs)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas maka pemerintah memiliki visi dan misi baru. Visi baru pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas maka pemerintah memiliki visi dan misi baru. Visi baru pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki banyak masalah kependudukan yang hingga saat ini belum bisa diatasi. Untuk mewujudkan penduduk Indonesia yang berkualitas maka

Lebih terperinci

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia. BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGAA

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1. Meningkatnya partisipasi 1. Persentase Peserta KB Aktif MKJP - - - 25,60% masyarakat

Lebih terperinci

BAPPEDA PROV. JATENG

BAPPEDA PROV. JATENG DISAMPAIKAN PADA ACARA: RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA TAHUN 2015 Semarang, 5 Mei 2015 BAPPEDA PROV. JATENG KONDISI UMUM JAWA TENGAH Luas wilayah :

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN SEMINAR REKAM JEJAK PEREMPUAN PILIHAN KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017 BENGKALIS, 15 MEI 2017

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN SEMINAR REKAM JEJAK PEREMPUAN PILIHAN KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017 BENGKALIS, 15 MEI 2017 BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN SEMINAR REKAM JEJAK PEREMPUAN PILIHAN KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017 BENGKALIS, 15 MEI 2017 ASSALAMU ALAIKUM, WR. WB, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA

Lebih terperinci

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA - 57 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam waktu 10 tahun. Jumlah penduduk dunia tumbuh begitu cepat, dahulu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam waktu 10 tahun. Jumlah penduduk dunia tumbuh begitu cepat, dahulu untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Kependudukan PBB (UNFPA), menyatakan bahwa jumlah penduduk dunia tahun 2010 telah mencapai 7 miliar jiwa atau bertambah 1 miliar jiwa hanya dalam waktu 10 tahun.

Lebih terperinci

MENGGUGAH KEPEDULIAN REMAJA TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN

MENGGUGAH KEPEDULIAN REMAJA TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN MENGGUGAH KEPEDULIAN REMAJA TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN Oleh: Wahyu Roma Ratnasari Ada cita-cita besar yang ingin diraih oleh pemerintah dalam hal pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) hingga

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KEPALA BKKBD KAB.MINAHASA TENGGARA. Dr.SAUL E ARIKALANG,M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP

KATA PENGANTAR KEPALA BKKBD KAB.MINAHASA TENGGARA. Dr.SAUL E ARIKALANG,M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Kasih dan Penyertaannya, sehingga Rencana Kerja ( RENJA ) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM

PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM 2015 PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Karangasem PROFIL BPPKB. KABUPATEN KARANGASEM I. GAMBARAN UMUM Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Lebih terperinci